PENGARUH KEPEMIMPINAN KONSULTATIF KEPALA
SEKOLAH, BUDAYA KUAT ORGANISASI SEKOLAH, DAN
DISIPLIN DIRI TERHADAP KINERJA GURU PRODUKTIF
SMK BISNIS MANAJEMEN DI KOTA TEBING TINGGI
T E S I S
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Administrasi Pendidikan
Oleh:
BENNY NAINGGOLAN NIM. 809132027
PRODI ADMINISTRASI PENDIDIKAN
PROGRAM PASCASARJANA
PENGARUH KEPEMIMPINAN KONSULTATIF KEPALA
SEKOLAH, BUDAYA KUAT ORGANISASI SEKOLAH, DAN
DISIPLIN DIRI TERHADAP KINERJA GURU PRODUKTIF
SMK BISNIS MANAJEMEN DI KOTA TEBING TINGGI
T E S I S
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Administrasi Pendidikan
Oleh:
BENNY NAINGGOLAN NIM. 809132027
PRODI ADMINISTRASI PENDIDIKAN
PROGRAM PASCASARJANA
i ABSTRACT
Benny Nainggolan. NIM (Reg. No) 809132027. The Influence of Consultative Leadership Style of Principal, The Power of Culture of School Organization, and Self Discipline to the Performance of Productive Teacher of SMK of Business Management in Tebing Tinggi City. Thesis. Postgraduate Program of State University of Medan.
This research aims to study (1) the influence of consultative leadership style of Principal to the self discipline; (2) the influence of power of culture of school organization to the self discipline; (3) the influence of consultative leadership style of Principal to the performance of productive teacher; (4) the influence of power of culture of school organization to the performance of productive teacher; and (5) the influence of self discipline to the performance of productive teacher. The subject of study is the teacher of SMK (vocational school) in Business Management in Tebing Tinggi city with 61 respondents as samples. The sample is taken by total sampling method. This research is a descriptive study to collect information about the symptoms in a research.
ABSTRAK
Benny Nainggolan. NIM. 809132027. Pengaruh Kepemimpinan Konsultatif Kepala Sekolah, Budaya Yang Kuat Organisasi Sekolah, dan Disiplin Diri terhadap Kinerja Guru Produktif SMK Bisnis Manajemen di Kota Tebing Tinggi. Tesis. Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pengaruh kepemimpinan konsultatif kepala sekolah terhadap disiplin diri; (2) pengaruh budaya yang kuat organisasi sekolah terhadap disiplin diri; (3) pengaruh kepemimpinan konsultatif kepala sekolah terhadap kinerja guru produktif; (4) pengaruh budaya yang kuat organisasi sekolah terhadap kinerja guru produktif; dan (5) pengaruh disiplin diri terhadap kinerja guru produktif. Subjek penelitian adalah guru SMK Bisnis Manajemen di Kota Tebing Tinggi dengan jumlah sampel sebanyak 61 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan total sampling.Metode penelitian bersifat deskriptif yang bertujuan untuk memperoleh informasi tentang suatu gejala pada penelitian.
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan
karunia- Nya yang telah memberikan kesempatan, kesehatan dan rezki untuk
dapat mengikuti perkuliahan, serta memberikan kemampuan berpikir dan berbuat
dalam menyusun dan menyelesaikan tesis hasil penelitian ini.
Penulisan Tesis hasil penelitian merupakan salah satu persyaratan
penyelesaian studi S2 pada program Pascasarjana Universitas Negeri Medan
(UNIMED). Penelitian yang dilakukan ini untuk memperkuat dan mendukung
keahlian dibidang disiplin Ilmu Administrasi Pendidikan. Untuk memenuhi
tersebut setelah melakukan kajian berbagai literature, mengamati permasalahan
dan perkembangan yang aktual pada lembaga satuan pendidikan di Kota Tebing
Tingg, peneliti tertarik melakukan penelitian lebih mendalam denga
judul,”PENGARUH KEPEMIMPINAN KONSULTATIF KEPALA SEKOLAH,
BUDAYA YANG KUAT ORGANISASI SEKOLAH DAN DISIPLIN DIRI
TERHADAP KINERJA GURU PRODUKTIF SMK BISNIS MANEJEMEN DI
KOTA TEBING TINGGI”. Terwujudnya tesis ini tidak terlepas dari partisipasi
dan bantuan dari berbagai pihak, baik bersifat moril, materil, teknis maupun non
teknis. Oleh karena itu penulis menyampaikan terimakasih terutama kepada :
1. Prof. Dr. Belfrik Manullang dan Prof. Dr. Sahat Siagian, M.Pd sebagai
pembimbing I dan II yang telah banyak memberikan pengarahan dan
2. Prof. Dr. Siman M.Pd, Prof. Dr. Sumarno M.Pd dan Dr. Sukarman Purba M.Pd
sebagai nara sumber yang telah banyak memberikan saran, masukan dan
bimbingan dalam penyempurnaan tesis ini.
3. Prof. Dr. Abdul Muin Sibuea M.Pd selaku Direktur Program Pascasarjana, Dr.
Arif Rahman M.Pd selaku Asdir I, Prof. Dr. H. Syaiful Sagala M.Pd selaku
Ketua Program Studi Administrasi Pendidikan, dan seluru dosen dan pegawai
di PPs Universitas Negeri Medan yang telah member kesempatan
menggunakan sarana dan fasilitas di PPs Universitas Negeri Medan.
4. Bapak Kepala Dinas Kota Tebing Tinggi yang telah memberikan izin tempat
pelaksanaan penelitian di SMK BM di Kota Tebing Tinggi.
5. Bapak/Ibu Kepala Sekolah dan Guru SMK BM di Kota Tebing Tinggi yang
telah bekerja sama dengan baik khususnya dalam pemberian data penulis yang
sangat dibutuhkan dalam penelitian dan penulisan tesis ini.
6. Ucapan terimakasih yang tidak terhingga kepada Orang tua tercinta Ayahand R.
Nainggolan dan Ibunda T.Br Tamba yang telah memberikan motivasi dan
mendoakan penulis untuk menyelesaikan Studi, serta adik - adik Amon
Nainggolan, Zulkifli Nainggolan, Halado Nainggolan dan Mangihut
Nainggolan yang telah memberikan dukungan dan motivasi sehingga penulis
dapat menyelesaikan tesis ini.
7. Yang Terkasih Erikson Pasaribu yang telah memberikan dukungan dan
motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini.
8. Terimakasih kepada Adik Kristina Simangunsong dan Putera Erianto Saragih
iv
9. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada rekan-rekan guru di SMK
Negeri 1 yang bertugas di Bisnis Center dan semua pihak yang telah
membantu dalam penyelesaian tesis ini.
Penulis menyadari atas keterbatasan kemampuan dan waktu yang dimiliki,
sehingga tesis ini belum sempurna. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan
saran dan kritik yang konstruktif agar penyusunan tesis ini dapat memcapai tujuan
dan bermanfaat bagi yang memerlukan.
Medan, 7 Mei 2013 Penulis,
DAFTAR ISI
BAB II. KAJIAN TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Kajian Teoretis ………... 13
1. Kinerja Guru Produktif ………. 13
2. Kepemimpinan Konsultatif Kepala Sekolah ………. 19
3. Budaya Yang Kuat Organisasi Sekolah ………. 28
4. Disiplin Diri Guru ………. 34
B. Penelitian Yang Relevan ……… 40
C. Kerangka Berpikir ……….. 42
D. Paradigma Variabel Penelitian ……… 48
E. Hipotesis Penelitian…...……….. 49
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ………. 50
B. Populasi Dan Sampel Penelitian ……… 50
C. Metode Penelitian ……….. 51
D. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ……… 52
E. Teknik Pengumpulan Data Dan Instrumen Penelitian……….. 55
F. Uji Coba Instrumen ……….. 58
G. Teknik Analisa Data ………. 61
H. Hipotesis Statistik ……… 64
BAB IV. HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian ………. 66
B. Identifikasi Tingkat Kecenderungan Variabel Penelitian …………. 71
C. Uji Persyaratan Analisis ……… 73
D. Uji Hipotesis Penelitian ……… 84
v
F. Pembahasan Penelitian ………. 90
G. Keterbatasan Penelitian ………... 94
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ………. 96
B. Implikasi ………. 97
C. Saran ………. 99
DAFTAR TABEL
TABEL : 3.1. Jumlah Guru DiklatProduktif SMK Bisnis Manejemen
Di Kota Tebing Tinggi ………. 51 TABEL : 3.2. Kisi – Kisi Instrumen Penelitian ……….. 56 TABEL : 4.1. Ringkasan Karakteristik Data Variabel Penelitian ……… 66 TABEL : 4.2. Distribusi Frekuensi Skor Kepemimpinan Konsultatif
Kepala Sekolah (X1) ……….. 67
TABEL : 4.3. Distribusi Frekuensi Skor Kekuatan Budaya Organisasi
Sekolah (X2) ………. 68
TABEL : 4.4. Distribusi Frekuensi Skor Disiplin Diri (X3) ………. 69
TABEL : 4.5. Distribusi Frekuensi Skor Kinerja Guru Produktif (X4) ……… 70
TABEL : 4.6. Tingkat Kecenderungan Variabel Kepemimpinan
Kepala Sekolah (X1) ……….. 71
TABEL : 4.7. Tingkat Kecenderungan Variabel Kekuatan Budaya
Organisasi Sekolah (X2) ……….. 72
TABEL : 4.8. Tingkat Kecenderungan Variabel Disiplin Diri (X3) ………… 72
TABEL : 4.9. Tingkat Kecenderungan Variabel Kinerja Guru Produktif (X4).. 73
TABEL : 4.10. Ringkasan Analisis Varians Untuk Persamaan X3atas X1…… 74
TABEL : 4.11. Ringkasan Analisis Varians Untuk Persamaan X3atas X2…… 76
TABEL : 4.12. Ringkasan Analisis Varians Untuk Persamaan X4atas X1…… 77
TABEL : 4.13. Ringkasan Analisis Varians Untuk Persamaan X4atas X2…… 79
TABEL : 4.14. Ringkasan Analisis Varians Untuk Persamaan X4atas X3…… 81
TABEL : 4.15. Ringkasan Hasil Analisis Normalitas Setiap Variabel
Penelitian ……….. 82 TABEL : 4.16 Rangkuman Hasil Analisis Kolerasi, Anlisis Jalur Antara
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar : 2.1. Kontinuum Dari Pengambilan Keputusan (Yulk, 2010:99) .... 23
Gambar : 2.2. Prilaku Kontinum Pemimpin (Thoha, 2009:51) ………. 24
Gambar : 2.3. Paradigma Variabel Penelitian ………. 48
Gambar : 4.1. Histogram Skor Kepemimpinan Konsultatif Kepala Sekolah (X1) ………. 67
Gambar : 4.2. Histogram Skor Kekuatan Budaya Organisasi Sekolah (X2) … 68
Gambar : 4.3. Histogram Skor Disiplin Diri (X3) ……… 69
Gambar : 4.4. Histogram Skor Kinerja Guru Produktif (X4) ……… 70
Gambar : 4.5. Grafik Linier Sederhana Antara X1Dengan X3 ……….. 75
Gambar : 4.6. Grafik Linier Sederhana Antara X2Dengan X3 ………. 77
Gambar : 4.7. Grafik Linier Sederhana Antara X1Dengan X4 ………. 78
Gambar : 4.8. Grafik Linier Sederhana Antara X2Dengan X4 ……….. 80
Gambar : 4.9. Grafik Linier Sederhana Antara X3Dengan X4 ……….. 81
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Kuesioner Penelitian ……… 103 Lampiran 2. Sebaran Uji Coba Angket Kepemimpinan
Konsultatif Kepala Sekolah (X1) ………. 116
Lampiran 3. Perhitungan Validasi Angket Kepemimpinan
Konsultatif Kepala Sekolah (X1) ……… 117
Lampiran 4. Perhitungan Reliabelitas Instrumen Angket
Kepemimpinan Konsultatif Kepala Sekolah (X1)…… 119
Lampiran 5. Sebaran Uji Coba Angket Kekuatan Budaya
Organisasi Sekolah (X2) ………. 122
Lampiran 6. Perhitungan Validasi Angket Kekuatan Budaya
Organisasi Sekolah (X2) ……… 123
Lampiran 7. Perhitungan Reliabilitas Instrumen Angket Kekuatan
Budaya Organisasi Sekolah (X2) ……….. 125
Lampiran 8. Sebaran Uji Coba Angket Disiplin Diri (X3) ………. 128
Lampiran 9. Perhitungan Validasi Angket Disiplin Diri (X3) ……. 129
Lampiran 10. Perhitungan Reliabilitas Instrumen Angket Disiplin
Diri (X3) ……….. 131
Lampiran 11. Sebaran Uji Coba Angket Kinerja Guru
Produktif (X4) ……… 134
Lampiran 12. Perhitungan Validasi Angket Kinerja Guru
Produktif (X4) ……… 135
Lampiran 13. Perhitungan Reliabilitas Instrumen Angket Kinerja
Guru Produktif (X4) ……… 137
Lampiran 14. A. Sebaran Data Kepemimpinan Konsultatif
Kepala Sekolah (X1) ………... 145
B. Sebaran Data Kekuatan Budaya Organisasi
Sekolah (X2) ……….... 140
C. Sebaran Data Disiplin Diri (X3) ……….... 144
D. Sebaran Data Kinerja Guru Produktif (X4) …….. 146
Lampiran 15. Rangkuman Data Variabel Penelitian ……….. 148 Lampiran 16. Perhitungan Distribusi Frekuensi ……… 151 Lampiran 17. Identifikasi Tingkat Kecenderungan Setiap Variabel
Penelitian ………. 158 Lampiran 18. Uji Kelinieran Dan Keberartian Persamaam
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai lembaga yang mempunyai
organisasi formal, dalam melaksanakan program kegiatannya akan sangat
dipengaruhi oleh orang-orang yang ada di dalamnya. Para pelaku kegiatan
dalam organisasi sekolah adalah kepala sekolah, guru dan pegawai. Adapun
guru merupakan pelaku utama dalam memberhasilkan tercapainya tujuan
pembelajaran di sekolah. Dalam meraih ketercapaian tujuan sekolah, guru
merupakan komponen utama dalam memberhasilkan sekolah mencapai
tujuannya. Keberhasilan sekolah mencapai tujuanya juga sangat dipengaruhi
oleh kinerja guru dalam melaksanakan tugasnya sehingga kinerja guru menjadi
tuntutan penting untuk mencapai keberhasilan pendidikan.
Salah satu indikator seorang guru SMK dikatakan berhasil dan
berkinerja dalam melaksanakan tugas keprofesiannya adalah mampu membuat
dengan baik program pembelajaran yang meliputi: perencanaan pembelajaran,
pelaksanaan/ proses pembelajaran, serta menilai dan meninjaklanjuti hasil
pembelajaran. Begitupula dengan Program Sistim Ganda (PSG) yang
diterapkan dalam kurikulum SMK mengharuskan supaya setiap guru mampu
menyusun bahan ajar seperti modul pembelajaran pada setiap kompetensi.
Pembelajaran dengan sistim modul sangat membantu peserta didik dan guru
dalam pembelajaran tiori dan praktek dalam mencapai target standar
2
Masih adanya guru produktif SMK Bisnis Manajemen yang
menyajikan materi pembelajaran secara tradisional, belum memiliki program
pembelajaran yang terencana seperti: bahan ajar, modul, analisis kebutuhan
alat dan bahan standar kompetensi, sistim penilaian dan program tindak lanjut
hasil penilaian. Akibatnya sering ditemukan guru menyuruh peserta didik
hanya menyalin materi pelajaran dipapan tulis, masuk ke ruang praktek tampa
program yang jelas, pelaksanaan praktek hanya bersifat simulasi dan belum
adanya validasi kurikulum antara pihak sekolah dengan dunia usaha dan
industri yang menjadi instituisi pasangan dalam pelaksanaan pendidikan sistim
ganda. Artinya, kurikulum haruslah disempurnakan baik pada materi
kompetensinya maupun metode pendekatan pembelajarannya.
Demikian juga tentang kebutuhan bahan dan alat praktek sebagai
penunjang dalam proses kegiatan pembelajaran, hal ini tidak bisa terlaksana
jika bahan-bahan yang dibutuhkan tidak tersedia. Masalah ini dapat diatasi
apabila kepala sekolah beserta guru produktif bekerjasama mengembangkan
jiwa kewirausahaan (interpreneur) dengan membuka unit produksi sekolah.
Dengan adanya unit produksi fasilitas praktek yang dimiliki sangat
dimungkinkan dikelolah kearah proses kegiatan usaha yang bersifat bisnis
(profit). Pengembangan unit produksi sekolah dapat berfungsi sebagai kegiatan
pembelajaran yang berbasis produksi dan dapat digunakan sebagai alternatf
institusi pasangan Pelaksanaan Sistim Ganda (PSG).
Tujuan Sekolah Menengah Kejuruan yaitu meningkatkan pengetahuan,
3
mandiri, juga dapat mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan
kejuruannya. Sedangkan tujuan khusus pendidikan kejuruan sebenarnya
adalah: “menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif, mampu
bekerja mandiri, mengisi lowongan kerja yang ada di dunia usaha dan industri
sebagai tenaga kerja pada tingkat menengah sesuai dengan kompetensi dalam
program keahlian yang dipilihnya”, (Kurikulum SMK Edisi 2004:7).
Rendahnya kualitas kompetensi peserta didik, kecenderungan diakibatkan
belum optimalnya kinerja para guru produktif. Dimana guru produktif belum
mampu menganalisis, merencanakan dan menyajikan materi kompetensi yang
ada dalam kurikulum kedalam proses pembelajaran tiori maupun praktek,
Dikmenjur (2004:15). Guru produktif juga memiliki peranan ganda yaitu
sebagai pendidik maupun sebagai pelatih/instruktur diharapkan dapat
merancang program pembelajaran, menentukan strategi pembelajaran tiori dan
praktek untuk mencapai standar kompetensi minimal yang telah ditetapkan
dalam kurikulum pendidikan. Kenyataannya banyak faktor yang berhubungan
dan saling mempengaruhi terhadap pengembangan profesionalisme dan kinerja
guru produktif, baik secara internal maupun eksternal, salah satu faktornya
adalah kepemimpinan konsultatif.
Menurut Mulyasa (2004:103), mengatakan dalam rangka melakukan
peran dan fungsinya sebagai manejer: Kepala sekolah harus memiliki strategi
yang tepat untuk memberdayakan tenaga kependidikan melalui kerjasama atau
koperatif, memberi kesempatan kepada tenaga kependidikan untuk
4
kependidikan dalam berbagai kegiatan yang menunjang program sekolah.
Kepemimpinan Kepala Sekolah yang baik adalah kepemimpinan yang sesuai
dengan tingkat kematangan dari guru dan pegawai, yaitu semakin
berpengalaman seseorang dalam pekerjaan, semakin matang pula dalam
berorganisasi.
Menurut Hersey dan Blanchard dalam Robbins (2005:49) meliputi
empat gaya kepemimpinan, yaitu gaya kepemimpinan direktif, konsultatif,
partisipatif, dan delegatif. Sedangkan Wahjosumidjo (1996:449)
mengemukakan empat pola perilaku kepemimpinan yang lazim disebut gaya
kepemimpinan yaitu perilaku instruktif, konsultatif, partisipatif, dan delegatif.
Dimana ciri prilaku kepemimpinan konsultatif adalah gaya ini dibangun di atas
gaya direktif, tidak otoriter dan lebih banyak melakukan interaksi dengan para
staff dan anggota organisasi. Fungsi pemimpin lebih banyak berkonsultasi,
memberikan bimbingan, motivasi, memberi nasehat dalam rangka mencapai
tujuan. Sejalan dengan proses tuntutan paradigma dalam pendidikan kejuruan
yang selalu disesuaikan dengan perkembangan di dunia industri, maka kepala
sekolah harus mampu memberi dorongan yang kuat kepada para guru untuk
membawa perubahan-perubahan terhadap guru produktif untuk memperbaiki
karakter dari individu-individu dalam diri guru untuk pencapaian tujuan
sekolah dengan melakukan konsultasi atau diskusi-diskusi. Penerimaan akan
perubahan paradigma tersebut nantinya tercermin dalam diri kepala sekolah
5
Dalam kenyataan di lapangan, kepala sekolah hanya melaksanakan
tugas sehari-hari bersifat rutinitas, terkait dengan pelaksanaan administrasi,
jadwal mengajar, pembuatan laporan dan peraturan yang bersifat kaku, dan
belum mempunyai program kerja yang disusun secara bersama-sama yang
dikonsultasikan dengan guru dan minimnya komunikasi atau hubungan
kerjasama dengan dunia industri. Dengan demikian akan menjadi faktor
penghalang dalam perubahan yang pada akhirnya memiliki pengaruh negatif
terhadap kinerja guru.
Faktor kekuatan budaya (strong culture) juga mempengaruhi kinerja
guru, menurut Robbins (2008:259), dalam kultur yang kuat, nilai-nilai inti
organisasi dipegang teguh dan dijunjung bersama. Bagi kalangan pendidik,
materi anak didik yang baik, tenaga pengajar yang berkualitas, sarana dan
prasarana pendididkan yang baik dan cukup, semuanya merupakan kekuatan
budaya organisasi yang bisa mendorong pertumbuhan secara cepat, Salusu
(2008:293). Kekuatan menunjukkan dipahaminya bersama perspektif tentang
bagaimana kehidupan organisasi harus berjalan, dan disepakati sebagian besar
anggota organisasi. Sebaliknya, budaya lemah mengimplikasikan tidak adanya
budaya berpengaruh yang dominan, di dalam organisasi ada beberapa budaya
yang mungkin saling bertentangan satu sama lain.
Perbaikan kinerja guru produktif SMK perlu memahami budaya
organisasi sekolah. Melalui pemahaman budaya organisasi sekolah maka
fungsi sekolah dapat dipahami dan diketahui aneka
6
sebab itu, dengan memahami ciri-ciri budaya organisasi dan kekuatan budaya
sekolah akan dapat diusahakan tindak nyata peningkatan kinerja guru. Menurut
Kotler dan Hesket dalam Purba (2009:48), Melalui kultur yang kuat, organisasi
dapat membina komitmen, kesetiaan dan kinerja karyawan. Dengan kata lain
budaya sekolah yang kuat akan dapat menumbuh kembangkan dan
meningkatkan motivasi dan inovasi yang berdampak pada peningkatan kinerja
guru. Tetapi pada kenyataannya dilapangan berdasarkan pengamatan dan
wawancara bulan Januari 2012 di 5 sekolah SMK Bisnis Manajemen baik di
sekolah negeri maupun swasta masih ada guru produktif kurang bertanggung
jawab terhadap tugasnya sebanyak 4,32%, tidak mempunyai komitmen
terhadap tugasnya 6,48%, tidak termotivasi untuk berprestasi sebanyak 8,64%,
serta kebersamaan dalam pencapaian tujuan sekolah diabaikan.
Budaya organisasi sekolah bersifat dinamik, milik kolektif, merupakan
hasil perjalanan sejarah sekolah, produk dari interaksi berbagai kekuatan yang
masuk ke sekolah, Depdiknas (2004:2). Nilai-nilai dan keyakinan tidak akan
hadir dalam waktu singkat. Mengingat pentingnya sistem nilai yang diinginkan
untuk perbaikan sekolah, maka langkah-langkah kegiatan yang jelas perlu
disusun untuk membentuk budaya organisasi sekolah yang positip, sehingga
guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik dapat meningkatkan
kinerja secara optimal. Dengan demikian nampaklah kekuatan budaya
organisasi akan ikut menentukan baik buruknya kinerja guru. Dan kinerja yang
7
Selain dipengaruhi oleh kekuatan budaya, kinerja guru juga dipengaruhi
oleh disiplin kerja terutama disiplin diri dari guru tersebut. Disiplin diri
menjadi salah satu faktor lain yang dapat meningkatkn kinerja guru. Menurut
Fathoni (2006:172), Disiplin adalah fungsi operatif manajemen Sumber Daya
Manusia yang terpenting karena semakin baik disiplin karyawan atau guru,
semakin bagus kinerjanya. Tanpa disiplin yang baik, sulit bagi organisasi
mencapai hasil yang optimal. Sementara menurut Malayu (2008:193),
Kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan seseorang menaati semua
peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku. Kedisiplinan
harus ditegakkan dalam suatu organisasi sekolah, karena tanpa dukungan
disiplin guru yang baik, maka sulit untuk mewujudkan tujuannya.
Disiplin diri seorang guru mempunyai pengaruh besar terhadap
pencapaian tujuan pengajaran. Salah satu ciri tenaga kerja yang berkualitas
adalah disiplin, yang berarti setiap tenaga pelaksana termasuk guru-guru
produktif harus mempunyai disiplin diri dalam dirinya untuk melaksanakan
tugasnya. Dilihat dari sudut pandang kedisiplinan kerja, pada realitanya masih
terdapat guru yang masih kurang disiplin, hal itu terlihat dari datangnya guru
ke sekolah tidak tepat waktu, dan guru ada di dalam kelas apabila kepala
sekolah melakukan pegawasan dan jika kepala sekolah tidak melakukan
pengawasan guru hanya memberikan tugas setelah itu hanya ditinggalkan
begitu saja. Seorang guru produktif harus dapat melaksanakan tata tertib atau
peraturan sekolah dengan kesadaran diri, terutama ketepatan waktu datang
8
dan praktek di DU/DI. Tata tertib yang berlaku merupakan aturan dalam
ketentuan yang harus ditaati oleh siapapun demi kelancaran proses pendidikan
yang ada dalam sekolah tersebut dan guru harus dapat menjadi tauladan bagi
siswa untuk menerapkan ciri-ciri wirausaha yang disiplin yang merupakan ciri
khas dari SMK Bisnis Manajemen.
Banyak faktor-faktor yang harus dikaji dalam upaya meningkatkan
kinerja guru produktif, namun akan menekankan kajian pada kepemimpinan
konsultatif kepala sekolah, budaya kuat organisasi sekolah dan disiplin diri.
Beranjak dari pemikiran ini maka direncanakan suatu penelitian yang berjudul:
“Pengaruh Kepemimpinan Konsultatif Kepala Sekolah, Budaya Kuat
Organisasi Sekolah, dan Disiplin Diri terhadap Kinerja Guru Produktif SMK
Bisnis Manajemen di Kota Tebing Tinggi”.
B. Identifikasi Masalah
Di lingkungan sekolah dengan jumlah pegawai (guru dan karyawan)
yang besar, umumnya mempunyai sifat yang bermacam-macam, tetapi
semuanya harus diarahkan untuk dapat mencapai tujuan institusional yang
sama, yaitu tujuan organisasi. Dengan memperhatikan beberapa hal dalam
bagian dari latar belakang masalah sebelumnya, maka secara umum dapat
diidentifikasi beberapa masalah, yaitu: (1) Apakah ada pengaruh budaya
organisasi terhadap kinerja guru produktif? (2) Apakah ada pengaruh
komitmen terhadap kinerja guru produktif? (3) Apakah ada pengaruh
9
pengaruh motivasi terhadap kinerja guru produktif? (5) Apakah ada pengaruh
kekuatan budaya organisasi terhadap kinerja guru produktif? (6) Apakah ada
pengaruh stress terhadap kinerja guru produktif? (7) Apakah ada pengaruh
disiplin kerja terhadap kinerja guru produktif? (8) Apakah ada pengaruh iklim
organisasi terhadap kinerja guru produktif? (9) Apakah ada pengaruh
kemampuan professional guru terhadap kinerja guru produktif? (10) Apakah
ada pengaruh pengambilan keputusan terhadap kinerja guru produktif?
C. Pembatasan Masalah
Banyak faktor yang mempengaruhi kinerja guru. Faktor-faktor itu
antara lain: iklim organisasi sekolah, komitmen organisasi, pengambilan
keputusan, kepuasan kerja, motivasi kerja, pengalaman kerja, disiplin, tingkat
pendidikan, fasilitas sarana dan prasarana, motivasi kerja dan kreativitas. Agar
lebih memfokuskan arah penulisan penelitian ini kepada penulisan, maka
pembatasan masalah sangat diperlukan. Dalam lingkup penelitian ini yang
diteliti dibatasi variabelnya yaitu variabel yang berpengaruh dengan kinerja
guru produktif yakni: kepemimpinan konsultatif kepala sekolah, budaya kuat
organisasi sekolah, dan disiplin diri. Pembatasan masalah ini tidak berarti
mengabaikan faktor lain akan tetapi lebih mempertimbangkan fenomena awal
dan kemampuan peneliti yang belum memungkinkan untuk meneliti
10
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah yang telah
diuraikan sebelumnya, maka masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai
berikut:
1. Apakah kepemimpinan konsultatif kepala sekolah berpengaruh langsung
terhadap disiplin diri guru produktif SMK Bisnis Manajemen di Kota
Tebing Tinggi?
2. Apakah budaya kuat organisasi sekolah berpengaruh langsung terhadap
disiplin diri guru produktif SMK Bisnis Manajemen di Kota Tebing
Tinggi?
3. Apakah kepemimpinan konsultatif kepala sekolah berpengaruh langsung
terhadap kinerja guru produktif SMK Bisnis Manajemen di Kota Tebing
Tinggi?
4. Apakah budaya kuat organisasi sekolah berpengaruh langsung terhadap
kinerja guru produktif SMK Bisnis Manajemen di Kota Tebing Tinggi?
5. Apakah Disiplin Diri berpengaruh langsung terhadap kinerja guru produktif
SMK Bisnis Manajemen di Kota Tebing Tinggi?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan identifikasi masalah tersebut diatas, maka tujuan penelitian
11
1. Untuk mengetahui pengaruh langsung kepemimpinan konsultatif kepala
sekolah terhadap disiplin diri guru produktif SMK Bisnis Manajemen di
Kota Tebing Tinggi.
2. Untuk mengetahui pengaruh langsung budaya kuat organisasi sekolah
terhadap disiplin diri guru produktif SMK Bisnis Manajemen di Kota
Tebing Tinggi.
3. Untuk mengetahui pengaruh langsung kepemimpinan konsultatif kepala
sekolah terhadap kinerja guru produktif SMK Bisnis Manajemen di Kota
Tebing Tinggi.
4. Untuk mengetahui pengaruh langsung budaya kuat organisasi sekolah
terhadap kinerja guru produktif SMK Bisnis Manajemen di Kota Tebing
Tinggi.
5. Untuk mengetahui pengaruh langsung disiplin diri terhadap kinerja guru
produktif SMK Bisnis Manajemen di Kota Tebing Tinggi.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat secara teoritis
dan praktis.
a. Manfaat Teoritis
1. Hasil temuan dalam penelitian ini dapat memperkaya teori manajemen
pendidikan yang berhubungan dengan manajemen organisasi.
2. Temuan penelitian ini dapat memberikan informasi tentang kinerja
12
dalam kaitannya dengan kepemimpinan konsultatif kepala sekolah,
kekuatan budaya organisasi dan disiplin diri.
3. Dapat menambah bahan kajian khususnya masalah-masalah yang
berhubungan dengan faktor yang menentukan peningkatan kinerja kerja
guru.
b. Manfaat Praktis
1. Bagi kepala sekolah bermanfaat untuk pembinaan guru, penerapan
disiplin kerja dan pendukung peningkatan kualitas pembelajaran.
2. Bagi guru bermanfaat untuk mengembangkan disiplin kerja dan
inovasi dalam proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan
pendidikan .
3. Bagi peneliti lain dapat menjadi masukan dan pembanding dari segi
teknis maupun hasil temuan sehingga saling sumbang saran untuk
99 BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada Bab IV, maka
dapat disimpulkan:
1. Terdapat pengaruh langsung yang signifikan antara kepemimpinan
konsultatif kepala sekolah terhadap disiplin diri pada guru SMK Bisnis
Manajemen di Kota Tebing Tinggi, artinya semakin baik kepemimpinan
konsultatif kepala sekolah maka semakin baik juga disiplin diri pada guru
SMK Bisnis Manajemen di Kota Tebing Tinggi.
2. Terdapat pengaruh langsung yang signifikan antara budaya yang kuat
organisasi sekolah terhadap disiplin diri pada guru SMK Bisnis
Manajemen di Kota Tebing Tinggi, artinya semakin baik kepemimpinan
konsultatif kepala sekolah maka semakin baik juga disiplin diri pada guru
SMK Bisnis Manajemen di Kota Tebing Tinggi.
3. Terdapat pengaruh langsung yang signifikan antara kepemimpinan
konsultatif kepala sekolah terhadap kinerja guru produktif pada guru
SMK Bisnis Manajemen di Kota Tebing Tinggi, artinya semakin baik
kepemimpinan konsultatif kepala sekolah maka semakin baik juga
disiplin diri pada guru SMK Bisnis Manajemen di Kota Tebing Tinggi.
4. Terdapat pengaruh langsung yang signifikan antara budaya yang kuat
100
Manajemen di Kota Tebing Tinggi, artinya semakin baik budaya yang
kuat organisasi sekolah maka semakin baik juga kinerja guru pada guru
SMK Bisnis Manajemen di Kota Tebing Tinggi.
5. Terdapat pengaruh langsung yang signifikan antara disiplin diri terhadap
kinerja guru produktif pada guru SMK Bisnis Manajemen di Kota Tebing
Tinggi, artinya semakin baik disiplin diri maka semakin baik juga kinerja
guru pada guru SMK Bisnis Manajemen di Kota Tebing Tinggi.
B. Implikasi
Berdasarkan temuan penelitian sebagaimana yang telah diuraikan
memberikan implikasi terutama kepada SMK Bisnis Manajemen di Kota
Tebing Tinggi, kepala sekolah, dan para guru dalam rangka memperbaiki mutu
pendidikan di SMK Bisnis Manajemen di Kota Tebing Tinggi. Untuk itu, guna
meningkatkan kinerja guru di SMK Bisnis Manajemen di Kota Tebing Tinggi
diperlukan upaya bersama dalam peningkatan kepemimpinan konsultatif
kepala sekolah, budaya yang kuat organisasi sekolah, dan disiplin diri.
1. Implikasi terhadap guru SMK Bisnis Manajemen di Kota Tebing Tinggi
Dengan hasil penelitian yang diperoleh diharapkan peran serta guru
dalam meningkatkan kinerjanya di sekolah. Dalam upaya meningkatkan
kinerjanya, antara lain dengan ikut serta membangun budaya sekolah yang
baik, seperti memiliki komitmen dan tanggung-jawab terhadap
pekerjaannya di sekolah, membina kejujuran, meningkatkan motivasi
101
Selain itu guru dapat meningkatkan disiplin dirinya dalam bekerja.
Dalam hal ini guru dapat melakukan beberaka seperti: melakukan tugas
dengan senang hati serta kesadaran diri, kepatuhan pada peraturan, dan
melaksanakan tugas sesuai dengan pedoman kerja, sehingga tercipta
keteraturan, keharmonisan serta keadaan-keadaan baik lainnya.
2. Implikasi terhadap kepala SMK Bisnis Manajemen di Kota Tebing Tinggi
Berdasarkan hasil penelitian, kepala sekolah perlu mencermati setiap
aspek yang berhubungan dengan kepemimpinan konsultatif kepala sekolah,
budaya yang kuat organisasi sekolah, dan disiplin guru dalam upaya
meningkatkan kinerja guru produktif. Beberapa upaya yang dapat dilakukan
kepala sekolah dalam meningkatkan kemampuan konsultatifnya di sekolah
adalah: melakukan diskusi-diskusi mengenai tugas-tugas guru, seperti:
pembuatan program perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses
pembelajaran, evaluasi pembelajaran, dan melakukan validasi kurikulum.
Selain itu kepala sekolah juga meningkatkan jalinan komunikasi dua
arah dengan cara: mendengarkan keluhan-keluhan, memberikan bimbingan,
motivasi dalam rangka pencapaian tujuan. hal lain yang tidak dapat
dikesampingkan adalah melakukan pengawasan terhadap guru produktif di
sekolah, agar melaksanakan seluruh tugas-tugasnya..
3. Implikasi terhadap SMK Bisnis Manajemen di Kota Tebing Tinggi
Berdasarkan hasil penelitian yang ditemukan, maka hal ini menjadi
perhatian pihak SMK Bisnis Manajemen di Kota Tebing Tinggi dalam
102
Bisnis Manajemen di Kota Tebing Tinggi dapat melakukan berbagai upaya
yang mendukung kepemimpinan konsultatif dari kepala sekolah,
membangun budaya sekolah yang kondusif, serta meningkatkan disiplin
guru dalam bekerja. Selain itu beberapa upaya yang dapat dilakukan pihak
sekolah dalam peningkatan kinerja guru produktif adalah: menetapkan
program pembelajaran yang dilakukan guru di kelas, serta melaksanakan
evaluasi/ tindak lanjut terhadap kegiatan mengajar guru di kelas.
C. Saran
Berdasarkan kesimpulan dan implikasi, maka dapat diberikan
beberapa saran sebagai berikut:
1. Kepada guru diharapkan berkeinginan untuk meningkatkan peran sertanya
dalam melakukan berbagai upaya yang dapat menciptakan budaya sekolah
yang baik. Selain itu guru harus bersedia meningkatkan terus kedisplinan
dirinya dalam bekerja.
2. Kepada kepala sekolah diharapkan peran sertanya dalam meningkatkan terus
kemampuan konsultatifnya dalam memimpin sekolah. Selain itu kepala
sekolah juga harus berperan serta dalam membangun budaya sekolah yang
baik.
3. Kepada pihak pengelola SMK Bisnis Manajemen di Kota Tebing Tinggi
diharapkan peran sertanya dalam meningkatkan kinerja guru. Dalam hal ini,
pihak sekolah dapat melakukan berbagai upaya seperti: memberikan fasilitas
103
menerapkan kepemimpinan konsultatif untuk mendukung pencapaian tujuan
sekolah.
4. Perlu diadakan penelitian yang lebih lanjut tentang pengaruh kepemimpinan
konsultatif kepala sekolah, budaya yang kuat organisasi sekolah, dan disiplin
DAFTAR PUSTAKA
Anoraga Panji. 2004.Manejemen Bisnis. Cetakan Kedua. Jakarta: Rineka Cipta Arikunto, Suharsini. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis.
Jakarta: Rineka Cipta
Bugin, Burhan. 2011. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Predana Media Group
Dikmenjur. 1997. Unit Produksi Sekolah Sebagai Alternatif Institusi Pasangan PSG.Jakarta
_________. 2006. Rencana Strategis Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan 20005-2009. Jakarta. Depdiknas.
_________. 2006.Kurikulum SMK Edisi 2004. Jakarta.
Depdiknas. 2001.Reposisi Pendidikan Kejuruan Menjelang 2020. Jakarta
________ . 2003.Standar Kompetensi Guru SLTA. JakartaFattah, Nanang. 1999.
Landasan Manejemen Pendidikan, Bandung: Remaja Rosda Karya
Gunarsah, Singgih D. 1982. Upaya Guru Dalam Mengembangkan Disiplin Belajar Siswa,(Online),(http://staff.uny.ac.id/sites/ default/ files/ penelitian/Diana%20Septi%20Purnama,%20M.Pd./UPAYA%20GURU% 20DALAM%20MENGEMBANGKAN.pdf, diakses 5 Mei 2012)
Purba, Sukarman. 2010. Kinerja Pimpinan Jurusan di Perguruan Tinggi, Yogyakarta: LaksBang PRESSindo.
Hasibuan, Malayu.2008.Manajemen Sumber Daya Manusia. Cetakan 11. Jakarta: Bumi Aksara
Luthan, Fred. 2009.Organizational Behaviour. New York: Mc. Graw Hill Moeljono. 2005.Budaya Organisasi Dalam Pendidikan. Bandung: Tarsito
Mulyasa, E. 2003. Manejemen Berbasis Sekolah, Cetakan Ke-6., Bandung: Remaja Rosdakarya
Mulyasa, E. 2011. Manajemen dan Kepemimpinan Kepala Sekolah.Cet. 1. Jakarta: Bumi Aksara
105
Martoyo, Susilo. 2000. Manejemen Sumber Daya Manusia, Edisi Keempat, Yogyakarta: BPFE
Nasution, S. 2003.Dikdaktik Azas-Azas Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara
Robbins, P Stephen. 1996. Teori Organisasi, Struktur Desain dan Aplikasi.
Jakarta: Prenhallindo
Robbins, Stephen, P. & Judge Timothy A. 2008. Perilaku Organisasi (Organizational Behavior).Buku 1. Jakarta: Salemba Empat
Rivai, Veithzal, dan Mulyadi, Deddy. 2011. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi.Jakarta: RajaGrafindo Persada
Ruky, Ahmad S. 2001.Sistim Manejemen Kinerja. Jakarta: Gramedia
Sedarmayanti. 2001.Pengambangan Pribadi Pegawai. Bandung: Mandar Maju. Suharsaputra, Uhar. 2010.Administrasi Pendidikan.Bandung: Refika Aditama. Sugiono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta
Thoha, Miftah. 2009.Kepemimpinan Dalam Manajemen.Jakarta: Rajawali Pers Tika, MP. 2006. Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja Perusahaan.
Jakarta: Bumi Aksara
Undang-Undang Sisdiknas No. 14 Tahun 2005.Tentang Guru dan Dosen. Jakarta Unaradjan. 2003. Disiplin Diri Siswa Dan Gaya Penerapan Disiplin Oleh
Pendidik.(online),(htt://respository.upi.edu/operator/upload’s_ppb_050342 _chapter2.pdf. diakses 24 April 2).
Wahjosumidjo. 1999. Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jakarta: Raja Grafindo Persada
___________. 2011.Kepemimpinan Kepala Sekolah. Cetakan Ke-8. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Wahyudi. 2009. Kepemimpinan Kepala Sekolah. Cetakan Ke-2. Bandung: Alfabeta