• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN MUSIK GRUNGE DI KOTA MEDAN TINJAUAN TERHADAP BAND DEPRESI DEMON DARI TAHUN 2004 – 2012.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERKEMBANGAN MUSIK GRUNGE DI KOTA MEDAN TINJAUAN TERHADAP BAND DEPRESI DEMON DARI TAHUN 2004 – 2012."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

1

PERKEMBANGAN MUSIK GRUNGE DI KOTA MEDAN

TINJAUAN TERHADAP BAND DEPRESI DEMON

DARI TAHUN 2004

2012

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

M ICHSAN RAMADHAN

NIM 071222510133

JURUSAN SENDRATASIK

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSTITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

i ABSTRAK

M Ichsan Ramadhan, NIM 071222510133, Perkembangan Musik Grunge Di Kota Medan Tinjauan Terhadap Band Depresi Demon Dari Tahun 2004 2012 Jurusan Sendratasik, Program Studi Pendidikan Seni Musik, Universitas Negeri Medan 2013.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Perkembangan music grunge di kota medan tinjauan terhadap band Depresi Demon dari tahun 2004 - 2012

Metode dalam penelitian ini menggunakan metode deskripsi kualitatif yang dimana data tersebut di teliti melalui wawancara, pengumpulan data, dalam bentuk buku, karya tulis ilmiah maupun elektronik yang bahan materinya berdasarkan topik dari penelitian. Penelitian ini memilih lokasi di Studio Musik Suara jalan bromo No.54 Medan. Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah pelaku musik dan penikmat dalam Perkembangan Musik Grunge serta informan yang berhubungan untuk menjadi kajian dalam penelitian ini.

(7)

ii

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT Tuhan semesta alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul ”Perkembangan Musik Grunge Di Kota Medan Tinjauan Terhadap Band Depresi Demon Dari Tahun 2004 - 2012

Dalam penyelesaian skripsi ini, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun untuk perbaikan dimasa yang akan datang.

Dalam penyelesaian tugas akhir ini, penulis mengalami berbagai kesulitan. Namun, berkat Doa, bantuan serta dukungan dari berbagai pihak, akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ni. Di sini penulis dengan segala kerendahan hati mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan. 2. Ibu Dr. Isda Pramuniati, M.Hum selaku Dekan Fakultas Bahasa Dan Seni

Universitas Negeri Medan.

3. Ibu Dra. Tuti Rahayu, M.Si selaku Ketua Jurusan Sendratasik Fakultas Bahasa Dan Seni Universitas Negeri Medan.

4. Ibu Uyuni Widiastuti, S.Pd., M.Pd selaku Sekretaris Jurusan Sendratasik FBS Universitas Negeri Medan.

5. Bapak Panji Suroso, M.Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan Seni Musik Jurusan Sendratasik Universitas Negeri Medan.

6. Ibu Yusnizar Heniwaty, S.St,M.Hum selaku Pembimbing Skripsi I dan selaku Pembimbing Akademik yang selalu memberikan arahan dan bimbingan dengan rendah hati.

(8)

iii

8. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Sendratasik FBS Unimed yang telah banyak memberikan sumbangan ilmunya selama perkuliahan.

9. Depresi Demon Band yang telah memberikan informasi dan waktu untuk penelitian yang dibutuhkan penulis.

10. Teristimewa kepada kedua Orang Tua saya tercinta Ridwan Tanjung dan Siti Maimunnah ,Saudara - saudara tersayang (Muhammad Iqbal Afifuddin ,Lily Hestya dan Sarah) terima kasih untuk Doa, kesabaran, kesetiaan, perhatian, kasih sayang, dukungan, dan pengorbanan baik moral maupun materi sehingga penulis dapat menyelesaikan perkuliahan hingga sampai kepada skripsi.

11. Seluruh teman-teman seperjuangan Seni Musik ’07, Anju Sigiro, Bernad Hutapea, Fadli Affandi dan lainnya yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu namanya yang senantiasa memberikan semangat dan motivasi penulis untuk mengembangkan kemampuan.

12. Teman-teman Dof Band, Clow Band, The Felix, Amon-ra, Art Crew Beatbox, Gendang Mulut, 165 Nation, Ostracism Team, Kita-Kita Production, Rebels Cloth, Sandy Marabahaya, Kak Akmel, Panda Yani, Amanda Youlanda dan lainnya yang tak bisa disebutkan satu persatu untuk kesetiaan waktu, tempat dan semangat, terima kasih atas dukungan yang telah kalian berikan.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar proposal ini dapat lebih baik lagi. Akhir kata penulis berharap kerangka acuan skripsi ini dapat memberikan wawasan dan pengetahuan kepada para pembaca pada umumnya dan pada penulis pada khususnya.

Medan, Agustus 2013 Penyusun

(9)

iv

BAB II LANDASAN TEORITIS DAN KERANGKA KONSEPTUAL ... 8

A. Landasan Teoritis ... 8

1. Pengertian Keberadaan Musik Grunge... 8

2. Teori Musik ... 10

B. Kerangka Konseptual ... 17

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 19

(10)

v

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 19

C. Populasi dan Sampel ... 20

D. Teknik Pengumpulan Data ... 21

1. Observasi ... 21

2. Wawancara ... 22

3. Dokumentasi ... 23

E. Teknik Analisis Data. ... 23

BAB IV HASIL PENELITIAN.. ... .25

A. Perkembangan Musik Grunge ... 25

1. Musik Grunge di Indonesia ... 26

2. Perkembangan Musik Grunge di Kota Medan ... 27

3. Komunitas Musik Grunge ... 28

B. Perkembangan Musik Grunge dikota Medan Tinjauan grup band Depresi Demon dari Tahun 2004 – 2012... ... 34

C. Lagu yang di bawakan oleh Band Depresi Demon Dalam Pertunjukan.. ... 38

D.Proses latihan grup band Depresi Demon ... 44

E. Prestasi atau Pencapaian yang di Raih band Depresi Demon.. ... 45

F. Upaya yang Dilakukan Depresi Demon Untuk Mengembangkan Musik Death Grunge Di Kota Medan.. ... 46

(11)

vi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.. ... 49

A. Kesimpulan. ... 49

B. Saran. ... 51

DAFTAR PUSTAKA. ... 52

(12)

vii

DAFTAR GRAFIK

Halaman

(13)

viii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 4.1 Band Pearl Jam Saat Di Atas Panggung……….…...41

Gambar 4.2 Aksi Panggung Dari Musisi Grunge………...41

Gambar 4.3 Band Nirvana Saat Di Atas Panggung………....42

(14)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Aliran musik Grunge merupakan sebuah inovasi dari aliran musik rock dan punk yang sudah ada sebelumnya. Yang tentunya tidak terlepas dari pengaruh perkembangan musik yang sangat fenomenal di dunia yaitu musik rock. Hal ini yang dinamis, dan ia dapat berubah dan beradaptasi terhadap ekspresi dan emosi manusia. Ide atau gagasan tentang musik, organisasi sosial musik, reportoar, serta kebudayaan material musik berbeda dari satu kebudayaan musik ke kebudayaan musik yang lain”. Dapat di simpulkan bahwa musik dapat berkembang dan

melahirkan genre-genre baru yang saling berkaitan. Seperti halnya yang terjadi pada musik rock yang sudah berjaya di era 60-an dan kemudian berkembang. Hal ini terbukti dengan lahirnya genre-genre baru dari musik rock, mulai dari pop rock, hard rock, psycadelic rock, classic rock, new classic rock, modern rock dan

progressive rock. Lahirnya musik rock memiliki peranan penting terhadap

munculnya aliran-aliran musik yang berkarakter keras seperti pada karakter musik

(15)

2

rock bahkan lebih keras dari musik rock itu sendiri, yaitu musik Grunge Pada awal tahun 60-an, musik Grunge diawali trend pemunculan sebuah band yang memainkan musik Grunge yaitu Crosby, Still, Nash dan Young. Bahkan group band ini sempat memeriahkan WoodStock’69 ,disini mereka menyumbangkan 3 lagu music Grunge dalam versi unplugged. Kemudian grup musik ini bubar karena kalah dengan trend Punk pada tahun 70-an. Hanya tinggal Neil Young yang tetap bisa beradaptasi dan bertahan sehingga membuatnya dijuluki “The

Goodfather Of Grunge”. Sebuah kelompok pemusik yang mengkhususkan diri memainkan musik Grunge dijuluki Grunge band atau Grunge group (grup musik Grunge). Gerakan awal Grunge mulai terlihat pada akhir tahun 1980-an di negara

Amerika Washington khususnya di wilayah Seattle melalui label independen Sub Pop Grunge menjadi sukses secara komersial pada paruh pertama tahun 1990-an, terutama karena dirilisnya album Nevermind oleh band Nirvana dan album Ten oleh Pearl Jam. Dimana masing-masing aliran tersebut memiliki ciri khas yang dapat membedakan antara satu dan lainnya tanpa menghilangkan ke khasan yang ada pada musik Grunge itu sendiri.

(16)

3

tentang kisah hidup yang tak bisa dilupakan , music Grunge memiliki tiga chords, backbeat yang konsisten dan mencolok serta melodi yang menarik. didalam

(17)

4

B. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah adalah sejumlah masalah yang berhasil ditarik dari uraian latar belakang masalah atau kedudukan masalah yang akan diteliti dan lingkup permasalahan yang lebih luas. Tujuan dari identifikasi masalah adalah agar penelitian yang dilakukan menjadi terarah serta cakupan masalah yang dibahas tidak terlalu luas. Dari uraian yang terdapat pada latar belakang masalah, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat di identifikasikan sebagai berikut : 1. Bagaimana perkembangan musik Grunge di kota Medan?

2. Bagaimana perkembangan musik Grunge di kota Medan tinjauan terhadap grup band Depresi Demon dari tahun 2004 - 2012?

3. Prestasi apa saja yang sudah di raih oleh band Depresi Demon?

4. Bagaimana manajemen pertunjukan musik Grunge oleh band Depresi Demon sebagai salah satu grup band musik Grunge di kota Medan?

5. Bagaimana proses latihan grup band Depresi Demon?

6. Masalah apa saja yang sering dihadapi grup band Depresi Demon? 7. Lagu apa saja yang sering dibawakan oleh band Depresi Demon?

(18)

5

C. Pembatasan Masalah

Mengingat luasnya cakupan masalah, keterbatasan waktu, dana dan kemampuan teoretis, maka penulis merasa perlu mengadakan pembatasan masalah untuk memudahkan penyelesaian masalah yang dihadapi dalam penelitian ini.

Oleh karena itu, melalui pembatasan ini peneliti memilih beberapa pembatasan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana perkembangan musik Grunge di kota Medan ?

2. Bagaimana perkembangan musik Grunge di kota Medan tinjauan terhadap grup band Depresi Demon dari tahun 2004 – 2012?

3. Bagaimana proses latihan grup band Depresi Demon?

4. Lagu apa saja yang sering dibawakan oleh band Depresi Demon? 5. Prestasi apa saja yang sudah di raih oleh band Depresi Demon?

6. Apa yang dilakukan band Depresi Demon untuk mengembangkan musik Grunge di kota Medan?

7. Masalah apa saja yang sering dihadapi grup band Depresi Demon?

D. Perumusan Masalah

Mengingat sebuah penelitian merupakan upaya untuk menemukan jawaban dari pertanyaan, maka permasalahan dalam penelitian perlu dirumuskan dengan baik. Oleh karena itu, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat

dirumuskan sebagai berikut : “Bagaimana perkembangan musik Grunge di kota

(19)

6

E. Tujuan Penelitian

Setiap kegiatan manusia selalu berorientasi kepada tujuan. Salah satu keberhasilan penelitian adalah tercapainya tujuan penelitian. Tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan penelitian ini adalah :

1. Mengetahui perkembangan musik Grunge di kota Medan.

2. Mengetahui dan mendeskripsikan perkembangan musik Grunge di kota Medan dari tahun 2004 – 2012 tinjauan terhadap band Depresi Demon.

3. Mengetahui bagaimana proses latihan grup band Depresi Demon. 4. Lagu apa saja yang sering dibawakan oleh band Depresi Demon

5. Mengetahui prestasi apa saja yang telah dilakukan dan diperoleh band Depresi Demon.

6. Mengetahui apa yang sudah dilakukan oleh band Depresi Demon untuk perkembangan musik di kota Medan.

7. Mengetahui apa saja kendala atau masalah yang sering dialami band Depresi Demon.

F. Manfaat Penelitian

Setelah penelitian ini dirampungkan, diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut :

1. Menambah wawasan penulis dalam rangka menuangkan gagasan ke dalam karya tulis dalam bentuk skripsi.

(20)

7

3. Untuk melestarikan musik rock khususnya musik Grunge pada perubahan zaman bagi pecinta musik dan penikmat musik Grunge.

(21)

49

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Musik Grunge merupakan sub-genre dari musik rock yang berkembang pada awal 60-an. Beberapa ciri khasnya adalah adalah lirik lagu yang bertemakan kekerasan atau kebebasan, dengan sound yang lebih unik, lebih melodius, sound gitar lebih cenderung menjangkau distorsi

dan feedback. Vokal biasanya dinyanyikan dengan gerutuan (death grunt) .

Teknik menyanyi seperti ini juga sering disebut "Cookie Monster vocals" ,. Beberapa pelopor genre ini adalah band Amerika seperti alice in chains dan blood circus. Akhir 1990-an music Grunge mulai berkembang,

dengan kelompok-kelompok seperti Nirvana dan Pearl Jam. Di tahun 1990 -an, Grunge berkembang terus, terutama Grunge berkembang menjadi Nu Metal , Hip Metal dan lain sebagainya.

2. Genre musik Grunge di Medan dimulai dari tahun 90-an sebagai tahun bergeraknya perkembangan acara festival musik. Hal ini ditandai dengan mulai banyaknya grup – grup band yang mulai mencoba membawakan aliran musik seperti Grunge.

3. Perkembangan musik Grunge di kota Medan dan sekitarnya pada tahun 2004 – 2012 sudah mulai mengalami kemajuan. Hal ini dapat dilihat

(22)

50

dalam setiap tahunnya. Nuansa musik Grunge mulai digemari dan dinikmati kalangan remaja dan penggemar musik Grunge.

4. Lagu yang dibawakan oleh band Depresi Demon dalam Pertunjukan yaitu dari album

Album SPEAK THE TRUTH dan NOTHING EP , beberapa lagu didalam album tersebut diantaranya : Dirt, Tv Jenuh dan Nothing. Selain itu Depresi Demon membawakan lagu dari grup-grup Grunge lainya seperti :

Nirvana, Alice in Chains, Pearl Jam dan Bust.

5. Proses latihan Band Depresi Demon yaitu mulai dari latihan Latihan kopong (Hollow Exercise) dan latihan di studio.

6. Pada tahun 2006 - 2012 banyak prestasi atau pencapaian yang diraih oleh Depresi Demon band. Seperti single Dirt masuk dalam hi-alert (lagu yang

paling banyak di putar selama 1 bulan) tahun 2011, Performancesi di stasiun TVRI medan untuk siaran wilayah sumatera utara tahun 2011, Opening Naviculla (Band asal bali) 2012 , Dan sebagainya yang mungkin tidak bisa disebutkan satu persatu.

(23)

51

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dipaparkan, maka penulis mengajukan beberapa saran sebagai berikut :

1. Lebih baik lagi jika kelompok band kawula muda masa kini yang berprestasi seperti Depresi Demon band mendapat perhatian dari pemerintah daerah khususnya Sumatera Utara untuk mendapat pembinaan yang lebih serius dalam upaya memberdayakan potensi kesenian di kalangan muda berprestasi dalam bidang seni.

2. Bagi masyarakat penikmat / pencinta dan pendukung musik Grunge secara khusus kalangan kawula muda, agar lebih merespon dan mencintai lagu – lagu atau karya produksi anak bangsa sebagai produk budaya bangsanya sendiri. 3. Bagi mahasiswa seni musik secara khusus yang terlibat dalam dunia

pertunjukan musik di masyarakat luas, hendaklah mengembangkan dunia musik berdasarkan atas penggalian musik lokal (budaya musik tradisi) sebagai sumber inspirasi terobosan bentuk musik baru di dunia industri musik.

4. Bagi generasi muda yang menggeluti dunia musik secara umum hendaklah melakukan latihan dan belajar lebih giat lagi agar dapat menciptakan karya – karya yang lebih unik dan berkualitas.

(24)

DAFTAR PUSTAKA

Dharma, S. Satya 2001 Satu Dasawarsa Konser Musik Siblonk (Catatan Pendek Perjalanan Musik Rock di Medan). Medan: Siblonk Enterprise.

Echols, M Jhon 2004 Kamus Inggris Indonesia. Jakarta: PT. Gramedia, 2005. Hariwijaya, 2006. Teknik Menulis Skripsi dan Tesis, Yongyakarta. Penerbit Zenith

Publisher.

Haryanto, M. Bermain Gitar. Jogjakarta: Absolut, 2003.

Koentjaraningrat, 1976. Metode – Metode Penelitian Masyarakat. Jakarta ; Gramedia.

Maryeni.2006 Metode Penelitian Kebudayaan. Bumi Aksara. Jakarta. Mcneil Rhoderick. Sejarah Musik. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2002.

Poerdarminta,W.J.S 1984. Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta : PN Balai Pustaka.

Romdhoni, Irfan Muhammad. 2008 Musisi dan Religiositas. Skripsi Sarjana Fakultas Ushuluddin Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Purba, Mauli dan Ben M. Pasaribu 2006 Musik Populer. Jakarta: Pendidikan Seni Nusantara (PSN).

Sugiyono.2009.Metode Penelitian Pendidian. Alfabeta. Bandung.

Suyanto dan Sutinah. Metode Penelitian Kualitatif. Jogjakarta: Arrauz Media. 2006.

Waluyo, Adrian. Kamus Praktis Bahasa Indonesia, Surabaya : Dara Publika. 2010

Http://Fakta – fakta Tentang Musi Grunge « NIKO RUSMEDI.htm.

Http://t5-Grunge-subgenres-pembagian-jenis-musik-Grunge.htm.

Http://id. Wikipedia.org/wiki/Genre_musik/2011

Referensi

Dokumen terkait

Sisi positif dari menonton televisi adalah bahwa di beberapa tayangan tertentu dapat menjadi sumber pelajaran yang membantu kita, terutama anak dan remaja untuk memahami dunia

(2)Merancang interior pusat kuliner Solo dengan sistem sirkulasi radial sehingga pengunjung bebas memilih.(3)Menghadirkan interior art deco yang sesuai dengan memasukkan

d.1) Gejala : Burung yang terserang penyakit ini terkadang hampir tidak tampak gejala apapun. Namun, gejala yang paling sering tampak adalah.. turunnya nafsu makan

Pada saat bakufu mulai mengalami krisis ekonomi sebagai akibat pertumbuhan penduduk yang pesat, kebijakan Sankin Kotai dan upacara ritual yang menghamburkan uang negara

Perusahaan dapat menjalankan kebijaksanaan dalam pengumpulan piutang secara aktif atau pasif. Perusahaan yang menjalankan kebijaksanaan secara aktif, maka

Helikopter Dauphin AS365N3 bersama Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menhub Budi Karya landing di Brebes, rombongan melanjutkan perjalanan lewat darat menuju Pintu

Konstruksi dengan Kondisi Tapak dan

Keuntungan penggunaan alsinhut besar-besar cukup banyak, antara lain : (1) mampu menangani produk (kayu) dalam jumlah besar, (2) proses produksi cepat dan tepat waktu, (3)