• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS TINDAK TUTUR MARIO TEGUH DALAM ACARA GOLDEN WAYS DI METRO TV (KAJIAN PRAGMATIK).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS TINDAK TUTUR MARIO TEGUH DALAM ACARA GOLDEN WAYS DI METRO TV (KAJIAN PRAGMATIK)."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS TINDAK TUTUR MARIO TEGUH DALAM ACARA

GOLDEN WAYS DI METRO TV (KAJIAN PRAGMATIK)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sastra

oleh

NOVALINA SIAGIAN

NIM 209210020

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

(2)

ANALISIS TINDAK TUTUR MARIO TEGUH DALAM ACARA

GOLDEN WAYS DI METRO TV (KAJIAN PRAGMATIK)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sastra

oleh

NOVALINA SIAGIAN

NIM 209210020

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

i

ABSTRAK

Novalina Siagian. 209210020. Analisis Tindak Tutur Mario Teguh dalam Acara Golden Ways di Metro TV (Kajian Pragmatik). Fakultas Bahasa dan Seni. Universitas Negeri Medan 2013.

Penelitian ini bertujuan untuk mengdeskripsikan tindak tutur lokusi dan ilokusi yang digunakan Mario Teguh dalam acara Golden Ways di Metro TV. Penelitian ini menggunakan metode deskriftif kualitatif dengan teknik pengumpulan data adalah teknik simak, pilah, dan catat. Adapun teknik analisis data dalam penelitian ini adalah menggunakan tabel analisis sedangkan data penelitian ini adalah tuturan Mario Teguh.

(8)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis sampaikan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas

berkat dan kasih karuniaNya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan

penulisan skripsi ini mulai dari awal hingga akhir. Judul skripsi yang adalah

adalah “Analisis Tindak Tutur Mario Teguh dalam acara Golden Ways di Metro

TV (Kajian Pragmatik)”. Penulis menerima banyak bantuan baik secara materil

dan moril saat penyusunan skripsi ini. Maka pada kesempatan ini penulis

menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga

skripsi ini dapat tersusun dengan baik. Ucapan terimakasih ini penulis sampaikan

kepada pihak-pihak di bawah ini.

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si. selaku Rektor Universitas

Negeri Medan.

2. Ibu Dr. Isda Pramuniati, M.Hum. selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni

Universitas Negeri Medan.

3. Ibu Dr. Rosmawaty, M.Pd. selaku Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra

Indonesia.

4. Bapak Drs. Sanggup Barus, M.Pd. selaku Sekretaris Jurusan Bahasa dan

Sastra Indonesia.

5. Bapak M. Surif, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Prodi Sastra Indonesia.

6. Bapak Drs. Azhar Umar, M.Pd. sebagai Dosen Pembimbing Skripsi yang

telah banyak memberikan masukan dan arahan dalam penyusunan skripsi

(9)

iii

7. Ibu Dr. Mursini, M.Pd. sebagai Dosen Pembimbing Akademik yang telah

banyak memberikan dorongan dan juga pengarahan.

8. Bapak Mara Untung Ritonga, S.S., M.Hum., Ph.D. selaku Dosen

Pengarah.

9. Bapak Dr. Wisman Hadi, M.Hum. selaku Dosen Pengarah.

10.Seluruh dosen pengajar di Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia.

11.Ayah tercinta U.R. Siagian dan Mama tercinta J. Silaban atas doa,

dukungan, dan bantuan untuk mewujudkan impiannya menyaksikan

anaknya memperoleh gelar sarjana. Kepada kakak, abang, adik serta

seluruh keluarga dan sahabat, terima kasih buat doa dan motivasi yang

telah diberikan.

Akhir kata penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak, semoga

Tuhan Yang Maha Esa melimpahkan rahmat dan berkatNya kepada kita semua.

Medan, Agustus 2013

Penulis

Novalina Siagian

(10)

iv

BAB II LANDASAN TEORETIS DAN KERANGKA KONSEPTUAL ... 7

A. Landasan Teoretis ... 7

b. Tindak Tutur Langsung dan Tidak Langsung ... 16

(11)

v

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 27

(12)

vi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Instrumen Penelitian Tindak Tutur Lokusi ... 24

Tabel 3.2 Instrumen Penelitian Tindak Tutur Ilokusi ... 24

Tabel 4.1 Tindak Tutur Lokusi Mario Teguh ... 28

(13)

vii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Tindak Tutur Lokusi Mario Teguh ... 51

(14)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Berbahasa adalah aktivitas sosial. Bahasa itu terdiri atas dua bagian yaitu

lisan, seperti percakapan, pembacaan berita, berpidato,kegiatan diskusi/seminar,

dan tulisan, baik yang berwujud karya fiksi, seperti karya sastra ataupun nonfiksi,

seperti biografi, naskah berita, naskah perjanjian, dan lain-lain. Seperti halnya

aktivitas-aktivitas sosial lainnya, kegiatan berbahasa baru terwujud apabila

manusia terlibat di dalamnya. Dalam berbicara, pembicara dan lawan bicara

sama-sama menyadari bahwa ada kaidah-kaidah yang mengatur tindakannya,

penggunaan bahasanya, dan interpretasi-interpretasinya terhadap tindakan dan

ucapan lawan bicaranya. Setiap peserta tindak ucap bertanggung jawab terhadap

tindakan dan penyimpangan terhadap kaidah di dalam interaksi lingual itu.

Di dalam arus percakapan, menurut Wiryotinoyo, (2006:153), tuturan

yang bermuatan implikatur percakapan meluncur bersama tuturan lain yang

berupa tuturan langsung. Penutur harus memperhatikan konteks yang menyertai

ujaran tersebut pada saat berkomunikasi. Dengan adanya konteks yang menyertai

ujaran lisan maka pesan yang ingin disampaikan penutur dapat diterima oleh

lawan bicara dengan baik. Tindak tutur adalah salah satu kajian pragmatik.

Menurut Leech dalam Wiryotinoyo (2006:153) pragmatik adalah studi makna

dalam kaitannya dengan situasi ujuran. Situasi ujaran meliputi unsur-unsur

(15)

2

penutur dan petutur, konteks, tujuan, tindak tutur atau tindak verbal,

tuturan sebagai produk tindak verbal, waktu, serta tempat.

Austin dalam Syafrudin, dkk(2012:506) membedakan tiga jenis tindakan

yang berkaitan dengan tuturan lokusi, ilokusi, dan perlokusi. Tindak lokusi

adalahtindak mengucapkan sesuatu dengan kata-kata dan kalimat sesuai dengan

makna kata itu. Tindak ilokusi adalah tindak tutur yang berfungsi melakukan

sesuatu, karena tuturan itu berisi tindak melakukan sesuatu, di dalamnya terkait

fungsi dan maksud lain (daya tuturan) dari sekedar mengucapkannya. Oleh karena

itu, juga akan terkait dengan konteks tuturan itu Tindak perlokusi adalah sesuatu

tindakan mengharapkan efek yang dihasilkan oleh suatu tuturan.

Televisi merupakan salah satu media yang kuat sekali pengaruhnya dalam

pembentukan pola pikir, sikap, tingkah laku, menambah pengetahuan, juga dapat

memperluas wawasan masyarakat. Oleh karena itu stasiun televisi Metro TV

menyajikan acara motivasi bernama Golden Ways dengan motivator bernama

Mario Teguh. Golden Ways yang tayang setiap hari Minggu pukul 19.05 WIB di

layar Metro TV menyuguhkan tayangan motivasi dengan tema yang berbeda-beda

setiap tayangannya dan Mario Teguh sebagai motivatornya. Terdapat dua tuturan

pada tayangan Golden Ways, pertama adalah monolog dari Mario Teguh ketika

menjelaskan topik yang ingin dibahas tersebut. Tuturan kedua ialah ketika Mario

Teguh melakukan interaksi tanya jawab dengan penonton yang berada di studio.

Dalam menjawab pertanyaan penonton dilakukan dengan tuturan tidak langsung

(16)

3

Menurut Hymes dalam Lubis (1991:87) mengatakan bahwa syarat suatu

peristiwa tutur harus memenuhi delapan komponen yaitu setting and scene,

setting berkenaan dengan waktu dan tempat tuturan sedangkan scene mengacu

pada situasi tempat dan waktu. Participant merupakan pembicara, lawan bicara,

dan pendengar. Ends mengacu pada maksud dan tujuan penuturan seperti

peristiwa tuturan dalam penelitian ini, tuturan Mario Teguh tersebut tentu saja

memiliki maksud dan tujuan tertentu, dengan tema dan tuturan yang berbeda

setiap edisi. Acts mengacu pada suatu peritiwa ketika seseorang berbicara sedang

mempergunakan kesempatan bicaranya. Key mengacu pada nada suara dan ragam

suara. Instrumentalies merupakan jalur bahasa yang digunakan seperti jalur lisan,

tertulis, dan telepon. Norm mengacu pada norma atau aturan dalam berinteraksi,

dan yang terakhir yaitu genre yang mengacu pada jenis bentuk penyampaian

seperti narasi, puisi, pepatah, doa dan sebagainya yang dalam tuturan Mario

Teguh ini berupa narasi, motivasi, dan pepatah.

Tindak tutur Mario Teguh tersebut membuat peneliti tertarik untuk

meneliti tindak tutur yang digunakan Mario teguh dalam Acara Golden Ways di

Metro TV. Tindak tutur motivator merupakan hal yang penting karena

memberikan semangat, pencerahan, mengurangi kelelahan, dan memberikan

pengertian perjalanan hidup dengan lebih bijak. Motivasi yang diberikan untuk

mempengaruhi penonton dalam memandang berbagai persoalan hidup dan cara

penyelesaiannya sehingga mendorong penonton bertindak seperti yang diharapkan

(17)

4

B. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah pada penelitian ini sebagai berikut.

1. Bagaimanakah bentuk tindak tutur lokusi yang digunakan Mario Teguh dalam

acara Golden Ways di Metro TV?

2. Bagaimanakah bentuk tindak tutur ilokusi yang digunakan Mario Teguh

dalam acara Golden Ways di Metro TV?

3. Bagaimanakah bentuk tindak tutur perlokusi yang digunakan Mario Teguh

dalam acara Golden Ways di Metro TV?

4. Bagaimanakah implikatur tuturan Mario Teguh dalam acara Golden Ways di

Metro TV?

C. Batasan Masalah

Batasan masalah dalam suatu penelitian dianggap sangat penting, karena

untuk menghindari perluasan masalah yang akan diteliti. Hal ini dilakukan supaya

peneliti tidak menyimpang dari tujuan semula. Berdasar latar belakang masalah di

atas, maka penelitian ini akan dibatasi padabentuk tindak tutur Mario Teguh pada

tayangan Golden Ways di Metro. Penelitian ini hanya mengkaji dua masalah dari

tiga masalah tindak tutur yang terdapat di dalam identifikasi masalah di atas,

yakni (1) tindak lokusi dan (2) tindak ilokusi. Tindak perlokusi tidak dianalisis di

dalam penelitian ini kerena ketidakmungkinan memperoleh data dari peserta acara

(18)

5

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah penelitian

dapat ditulis sebagai berikut.

1. Bagaimanakah bentuk tindak tutur lokusi yang digunakan Mario Teguh dalam

acara Golden Ways di Metro TV?

2. Bagaimanakah bentuk tindak tutur ilokusi yang digunakan Mario Teguh

dalam acara Golden Ways di Metro TV?

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, penelitian ini bertujuan sebagai

berikut:

1. untuk menjelaskan bentuk tindak tutur lokusi yang digunakan Mario Teguh

dalam acara Golden Ways di Metro TV,

2. untuk menjelaskan bentuk tindak tutur ilokusi yang digunakan Mario Teguh

dalam acara Golden Ways di Metro TV.

F. Manfaat Penelitian

Terdapat dua manfaat yang terdapat dalam penelitian ini, yaitu manfaat

teoritis dan manfaat praktis.

1. Manfaat Teoretis

Manfaat teoretis penelitian ini diharapkan mampu menambah keilmuan

bidang linguistik khususnya kajian pragmatik. Bagi pembaca, penelitian ini dapat

(19)

6

khususnya tuturan yang digunakan oleh Mario Teguh pada tayangan Golden

Ways di Metro TV. Selain itu penelitian ini nantinya juga merupakan langkah

awal dalam menerapkan ilmu bahasa serta teori-teori linguistik yang diperoleh

selama masa perkuliahan.Selain itu, penelitian ini juga diharapkan dapat

menambah referensi mengenai jenis-jenis tindak tutur khususnya pada bahasa

lisan yang digunakan motivator, sehingga informasi yang ingin disampaikan

melalui media bahasa lisan tersebut dapat mudah dipahami.

2. Manfaat Praktis

Manfaat praktis penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran

mengenai bentuk-bentuk tindak tutur yang digunakan oleh Mario Teguh. Saat

Mario Teguh memberikan motivasi pada tayangan Golden Ways di Metro TV

akan tergambar tindak tutur yang digunakannya. Penelitian ini juga bermanfaat

untuk memberikan contoh kepada motivator lain mengenai bentuk tindak tutur

saat memotivasi khalayak luas. Selain itu penelitian ini juga bermanfaat sebagai

masukan bagi pembaca khususnya mahasiswa jurusan Bahasa dan Sastra

Indonesia untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang tindak tutur dalam

(20)

47

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab

sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Tindak tutur lokusi yang digunakan oleh Mario Teguh pada Acara Golden

Ways di Metro TV berbentuk informasi. Secara kuantitatif, selama empat kali

tayang, tindak tutur lokusi dipergunakan oleh Mario Teguh berjumlah 45

bentuk tuturan.

2. Tindak tutur ilokusi yang dipergunakan oleh Mario Teguh pada acara Golden

Ways di Metro TV meliputi, tindak tutur refresentatif, direktif, ekspresif,

komisif, dan deklaratif. Secara kuantitatif, bentuk tindak tutur

ilokusi-refresentatif berjumlah 178 tuturan; tindak tutur ilokusi-direktif berjumlah

142 tuturan; ilokusi-ekspresif berjumlah 74 tuturan; ilokusi-komisif berjumlah

2 tuturan, dan ilokusi-deklaratif berjumlah 32 tuturan. Dari keseluruhan

jumlah tuturan yang dianalisis yakni berjumlah 472 tuturan.

(21)

48

B. Saran

Berdasarkan analisi data dan simpulan yang telah penulis kemukan di atas,

pada bagian ini penulis ini mengemukakan beberapa saran sebagai berikut:

1. Penulis berharap ada penelitian lanjutan yang lebih spesifik terhadap tindak

tutur dengan kajian yang menarik, sample yang besar, dan teknik analisi yang

lebih mendalam untuk mendapatkan hasil kajian yang sempurna.

2. Seiring dengan masih jarangnya penelitian mengenai tindak tutur, maka

penelitian ini perlu mendapatkan perhatian dari para ahli bahasa agar mampu

memberikan bantuan demi kelancaran penelitian.

3. Peneliti berharap selanjutnya penelitian dapat dikembangkan kearah

penganalisan gaya bahasa karena dalam memberikan motivasi Mario Teguh

(22)

49

DAFTAR PUSTAKA

Aslinda dan Leni S. 2007. Pengantar Sosiolinguistik. Bandung: PT Rineka Adi Tama

Chaer, Abdul dan leoni Agustina. 2004. Sosiolinguistik perkenalan Awal. Jakarta: PT Rineka Cipta

Leech, Geoffrey. 1993. Prinsip-prinsip Pragmatik. Jakarta. : UI press

Lubis, Hamid Hasan. 1991. Analisis Wacana Pragmatik. Medan: Angkasa

Meleong, Lexy J. 2005. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya

Nababan, 1987. Ilmu pragmatik (Teori dan Penerapannya). Jakarta: Depdikbud

Nadar, F.X. 2008. Pragmatik dan Penelitian Pragmatik. Yogyakarta : Graha Ilmu

Purwo, Bambang K. 1990. Pragmatik dan Pengajaran Bahasa menyimak Kurikulum 1994. Yogyakarta : Kanisius

Purwo, Bambang K. 1994. PELLBA 7: Pragmatik Wacana. Yogyakarta : Kasinius

Rahardi, Kunjana. 2005 Pragmatik Kesantunan Imperatif Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga

Sudaryanto. 1993. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta : Duta

Wacana University Press

Tarigan, H.G. 1986. Pengajaran Pragmatik. Bandung: Angkasa Bandung

Yule, George. 2006. Pragmatics. U.S.A : Oxfort University Press

Yule, George dan Brown. 1996. Discourse Analysist. Jakarta: Gramedia

Wijana, I Dewa Putu dan M. Rohmadi. 2009. Analisis Wacana Pragmatik Kajian Teori dan Analisis. Surakarta : Mata Padi Presindo

(23)

50

Sumber Lain

Syafruddin, dkk. Tindak Tutur Deklarasi Pedagang Kaki Lima dalam Bahasa Mandailing di Pusat Pasar Ujung Gading Kecamatan Lembah Melintang Kabupaten Pasaman Barat, dalam jurnal penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Vol. 1 No. 1 September 2012.

Gambar

Tabel 3.1 Instrumen Penelitian Tindak Tutur Lokusi   ..................................

Referensi

Dokumen terkait

Meskipun kedua indikator tersebut berada di posisi yang paling rendah namun berdasarkan klasifikasi hasil persentase skor motivasi belajar siswa dapat dikatakan

Karena hasil dari penelitian ini paling banyak yaitu luka derajat I (ringan) yang hanya menderita hematom (memar) dan Vulnus excoriatum (lecet) dan tidak didapatkan satu

mempelajari peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan bidang prasarana dan sarana Olah Raga serta peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan

Dengan memanjatkan puji serta syukur kehadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmat dan hidayah-NYA sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir, baik itu dalam

Saya memohon Bhagava memperlihatkan kepada kami tanda yang ada di kaki, yang berupa roda dengan seribu jari-jari." Ketika Buddha memperlihatkan roda itu kepada mereka, mereka

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi Hasil pendugaan parameter fungsi produksi pada model yang dibangun seperti terlihat pada Tabel 2, memiliki koefisien determinan (R 2 )

Hasil tersebut di atas yang menunjukkan bahwa dimensi Word Of Mouth -lah yang secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan dalam meningkatkan Ekuitas Merek

Sebagaimana isolat bakteri endofit yang berhasil diisolasi dari tanaman temulawak yaitu Pseudomonas stutzeri dapat menghambat pertumbuhan bakteri Aeromonas