i ABSTRAK
Penelitian menggunakan jenis penelitian Kuantitatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara religiusitas dan perilaku prososial pada remaja yang beragama Nasrani di SMA Negeri 2 Salatiga. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 63 subjek, sedangkan subjek penelitian 63 subjek yang diperoleh dengan menggunakan teknik purposive sampling, yaitu metode pengambilan sampel dengan memiliki ciri-ciri dan karakteristik tertentu. Variabel religiusitas diukur dengan merancang skala berdasarkan dimensi religiusitas dari Glock dan Stark yang terdiri dari 23 aitem pernyataan, sedangkan variabel perilaku prososial diukur dengan menggunakan skala yang diadopsi dari Yulia (2013) yang terdiri dari 33 aitem pernyataan. Data dianalisis dengan menggunakan teknik analisis korelasi Pearson Product Moment dan diperoleh hasil r = 0,941 dengan signifikansi 0,000 (p<0,01), menunjukan ada hubungan positif yang signifikan antara religiusitas dengan perilaku prososial, yang berarti semakin tinggi tingkat religiusitas remaja, maka semakin tinggi pula perilaku prososial yang dimiliki remaja.
ii ABSTRACT
Quantitative research using this type of research. This study aims to determine the relationship between religiosity and prosocial behavior in adolescents who are Christians in SMAN 2 Salatiga. The population in this study amounted to 63 subjects, whereas 63 subjects the study subjects were obtained using a purposive sampling technique, the sampling method have characteristics and specific characteristics. Religiosity variable was measured with a scale based on the dimensions of religiosity design of Glock and Stark consisting of 23 item statements, whereas prosocial behavior variables were measured using a scale adapted from Yulia (2013) consisting of 33 item statements. Data were analyzed using Pearson correlation analysis technique and the obtained results Product Moment r = 0.941 with a significance of 0.000 (p <0.01), showed no significant positive relationship between religiosity and prosocial behavior, which means that the higher the level of adolescent religiosity, the higher the also owned adolescent prosocial behavior.