iv ABSTRAK
KAJIAN HUKUM PEMBINAAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH BERDASARKAN PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 13 TAHUN 2012 DIKAITKAN DENGAN
UNDANG-UNDANG NOMOR 40 TAHUN 2007 DAN UNDANG-UNDANG-UNDANG-UNDANG NOMOR 20 TAHUN 2008 DALAM RANGKA PROGRAM PEMBANGUNAN KOTA
BERKELANJUTAN MENUJU BANDUNG JUARA
WAHID ZAENURI 110111100019
Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 13 Tahun 2012 merupakan dasar pengaturan dalam pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan di Kota Bandung. Di dalam Perda ini, pembinaan usaha mikro, kecil dan menengah merupakan salah satu bagian dari skema yang dapat dilaksanakan oleh perusahaan dalam melaksanakan tanggung jawab sosialnya. Akan tetapi, Perda ini tidak sejalan dengan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 dan Undang-Undang-Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari, memahami dan mengkaji aspek hukum pembinaan usaha mikro, kecil dan menengah berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 13 Tahun 2012 dan kesesuaiannya dengan program pembangunan kota berkelanjutan menuju Bandung Juara. Yang mana hal tersebut dihubungkan dengan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 dan Undang-Undang-Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008.
Penulisan skripsi ini dilakukan dengan menggunakan metode pendekatan yuridis normatif yang menitikberatkan pada penggunaan data sekunder, serta spesifikasi penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitis yaitu memaparkan tentang peraturan perundang-undangan yang berlaku serta teori hukum yang perlu untuk diterapkan dalam mencapai kepastian hukum terhadap permasalahan yang diangkat penulis. Analisis data yang digunakan adalah metode analisis normatif kualitatif.
Pada penelitian ini diperoleh simpulan bahwa pembinaan usaha mikro, kecil dan menengah berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 13 Tahun 2012 tidak sejalan dengan ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007. Hal ini dapat dilihat dari penggunaan istilah “perusahaan” sebagai pelaksana Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan, serta ketidaksamaan penggunaan istilah, yakni “perusahaan” dan “Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan”. Selain itu, pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan oleh perusahaan swasta belum sesuai dengan rencana pembangunan kota berkelanjutan menuju Bandung Juara karena tingkat kesadaran perusahaan sangat rendah.