PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN KEMAMPUAN
BERPIKIR LOGIS TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA
SISWA KELAS X SMA NEGERI 8 MEDAN
TAHUN PELAJARAN 2013/2014
TESIS
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Teknologi Pendidikan
Oleh:
Sri Rahmawati NIM. 8106122037
PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
i ABSTRACT
Sri Rahmawati. NIM. 8106122037. The Effect of Learning Strategies and Logical Thinking Skills of Mathematics Student Learning Outcomes in X Class SMAN 8 Medan. Thesis: Graduate Program, State University of Medan, 2013.
This study aims to obtain factual description of the: (1) The results of studying Mathematics students taught with Group Investigation learning strategies with learning outcomes is higher than students who were taught Mathematics with Resitasi learning strategies, (2) Difference in student's learning outcomes who had skills of high logical thinking is higher than low logical thinking, (3) Interaction between learning strategies and logical thinking skills on learning outcomes of students of Mathematics
The research was carried out at X class SMAN 8 Medan in the gasal semester of academic year 2013/2014. Population of 334 people. Sampling was done by cluster random sampling amount to 82 samples consisting of 40 samples of class X-7 taught with Group Investigation learning strategies as an experimental and 42 samples of class X-8 is taught with Resitasi learning strategies as a control class. Logical thinking skills tests performed to classify students who had had skill of high logical thingking and low logical thingking. The research method used quasi experiment with factorial design 2x2. The data analysis technique was analysis of variance (ANOVA) two way at significant α = 0.05.
ii
ABSTRAK
Sri Rahmawati. NIM. 8106122037. Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Kemampuan Berpikir Logis Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas X SMA Negeri 8 Medan Tahun Pelajaran 2013/2014. Tesis: Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, 2014.
Penelitian kuasi eksperimen ini bertujuan untuk mengetahui: (1) hasil belajar Matematika siswa yang diajar dengan menggunakan strategi investigasi kelompok lebih tinggi daripada siswa yang diajarkan dengan menggunakan strategi pembelajaran resitasi. (2) hasil belajar Matematika siswa yang memiliki kemampuan berpikir logis tinggi lebih tinggi daripada siswa memiliki kemampuan berpikir logis rendah. (3) interaksi antara strategi pembelajaran dan kemampuan berpikir logis terhadap hasil belajar Matematika siswa.
Penelitian ini dilaksanakan di Kelas X SMAN 8 Medan pada semester ganjil tahun pelajaran 2013/2014. Populasi berjumlah 334 peserta didik. Pengambilan sampel dilakukan dengan cluster random sampling berjumlah 82 sampel yang terdiri dari 40 sampel kelas X-7 dibelajarkan dengan menggunakan strategi pembelajaran investigasi kelompok sebagai kelas eksperimen dan 42 sampel kelas X-8 yang dibelajarkan dengan menggunakan strategi pembelajaran resitasi sebagai kelas kontrol. Tes keterampilan berpikir logis dilakukan untuk mengelompokkan siswa yang mempunyai tingkat berpikir logis tinggi dan rendah. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen dengan desain penelitian faktorial 2x2. Teknik analisis data menggunakan ANAVA dua jalur dengan taraf signifikan α = 0,05. Syarat Anava adalah data harus berdistribusi normal dengan lilifors dan data harus memiliki varians populasi homogen dengan uji Bartlett dan uji fisher.
iii
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang Maha Pengasih
dan Penyayang atas rahmat dari-Nyalah, tesis yang berjudul “Pengaruh Strategi
Pembelajaran dan Kemampuan Berpikir Logis Terhadap Hasil Belajar
Matematika Siswa Kelas X SMA Negeri 8 Medan Tahun Pelajaran 2013/2014”
dapat diselesaikan. Tesis ini adalah salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Magister Pendidikan di Program Studi Teknologi Pendidikan, Universitas Negeri
Medan.
Dalam proses penulisan tesis ini penulis dalam segala keterbatasannya
menghadapi kendala dan tantangan, namun berkah arahan, dorongan dan inovasi
dari berbagai pihak untuk keberhasilan studi mencapai gelar Magister Pendidikan.
Secara khusus penulis ingin mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Prof. Dr. Mukhtar,
M.Pd, dan Prof. Dr. Julaga, M.Pd., sebagai pembimbing I dan pembimbing II,
Prof. Dr.Harun.Sitompul, M. Pd, Prof. Dr. Asih Menanti,M.S, S. Psi dan Prof.Dr.
Edi Syahputra M. Pd selaku nara sumber atas kesediaan untuk meluangkan waktu
yang sangat berharga dalam memberikan bimbingan, komentar dan wawasan
pengetahuan yang luas untuk kesempurnaan tesis ini.
Penulis ingin mengungkapkan bahwa kesempatan untuk mengikuti studi
di Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan adalah sesuatu yang sangat
berharga. Untuk ini penulis ucapkan terima kasih kepada Direktur Pascasarjana
Universitas Negeri Medan : Prof. Dr. H. Abdul Muin Sibuea, M.Pd,, Asisten
Direktur I : Dr. Arif Rahman, M.Pd, Asisten Direktur II: Prof. Dr. Sahat Siagian,
iv
M.Pd, dan Sekretaris Program Studi Teknologi Pendidikan : Dr. R. Mursid, M.Pd
dan kak Noni sebagai Tata Usaha di kantor Program Studi Teknologi Pendidikan,
atas segala bantuan dalam memenuhi persyaratan-persyaratan akademis dan
proses penyelesaian administrasi.
Proses pengumpulan data tesis ini, penulis mendapat izin dan dukungan
dari Kepala Sekolah SMA Negeri 8 Medan: Drs. Sudirman,S.P,M.Si ,
Matematika SMA 8 Medan : Nurtaito Sianturi,S.Pd,M.Si dan Daswati
Sigalingging,S.Pd,M.Si. dan seluruh guru-guru SMA Negeri 8 Medan yang telah
membantu memberikan kesempatan informasi data dari hasil pelaksanaan
penelitian .
Keinginan penulis untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan ini
sangat mendapat dukungan moril dan material dan doa dari Ayahanda, Ibunda dan
suami tercinta Rifai Zein,S.H,M.Hum, Ibu Hj. Syarifah Sagala dan Rully Wardani
, serta seluruh keluarga besar yang telah memberikan dukungannya. Selanjutnya
keceriaan dalam mengikuti perkuliahan adalah berkah persahabatan yang sangat
indah dari teman-teman di Program Pascasarjana Angkatan XVIII Program Studi
Teknologi Pendidikan di Kelas B. Terima kasih atas kebersamaan kita dalam
melewati hari-hari yang penuh dengan tugas.
Akhir kata tidak ada hasil kerja yang sempurna tetapi kesempurnaan itu
adalah proses yang panjang, semoga tesis ini sebagai suatu karya akademik
bermanfaat bagi peningkatan proses pembelajaran.
Medan, 1 Maret 2014 Penulis,
v
B. Identifikasi Masalah ... 6
C. Pembatasan Masalah ... 7
1. Hakikat Hasil Belajar Matematika ... 10
2. Hakikat Strategi Pembelajaran ... 14
a. Strategi Pembelajaran Investigasi Kelompok ... 18
b. Strategi Pembelajaran Resitasi ... 25
3. Hakikat Kemampuan Berpikir Logis ... 30
4. Penelitian yang Relevan ... 39
B. Kerangka Berpikir ... 40
1. Hasil Belajar Matematika Siswa yang Diajar dengan Strategi Pembelajaran Investigasi Kelompok Lebih Tinggi daripada Hasil Belajar Siswa yang diajar dengan Strategi Pembelajaran Resitasi ... 40
2. Hasil Belajar Siswa dengan Kemampuan Berpikir Logis Tinggi Lebih Tinggi daripada Hasil Belajar Siswa dengan Berpikir Logis Rendah ... 42
3. Interaksi Strategi Pembelajaran dan Kemampuan Berpikir Logis Terhadap Hasil Matematika ... 44
C. Pengajuan Hipotesis ... 46
vi
A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 47
B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 47
C. Metode dan Rancangan Penelitian ... 48
D. Prosedur dan Pelaksanaan Perlakuan ... 49
E. Pengontrolan Perlakuan ... 51
F. Variabel dan Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 54
G. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ... 55
H. Uji Coba Instrumen Pengumpulan Data ... 56
1. Uji Coba Instrumen Tes Hasil Belajar Matematika ... 56
2. Uji Coba Instrumen Kemampuan Berpikir Logis ... 60
I. Teknik Analisis Data ... 61
J. Hipotesis Statistik ... 61
BAB IV HASIL PENELITIAN ... 62
A. Deskripsi Data ... 62
1. Hasil Belajar Matematika yang Dibelajarkan dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Investigasi Kelompok... 62
2. Hasil Belajar Matematika Siswa yang Dibelajarkan Dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Resitasi . 63 3. Hasil Belajar Matematika Siswa dengan Kemampuan Berpikir Logis Tinggi ... 65
4. Hasil Belajar Matematika Siswa dengan Kemampuan Berpikir Logis Rendah ... 67
5. Hasil Belajar Matematika Siswa dengan Kemampuan Berpikir Logis Tinggi yang Dibelajarkan dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Investigasi Kelompok ... 68
6. Hasil Belajar Matematika Siswa dengan Kemampuan Berpikir Logis Rendah yang Dibelajarkan dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Investigasi Kelompok ... 70
7. Hasil Belajar Matematika Siswa dengan Kemampuan Berpikir Logis Tinggi yang Dibelajarkan dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Resitasi ... 72
8. Hasil Belajar Matematika Siswa dengan Kemampuan Berpikir Logis Rendah yang Dibelajarkan dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Resitasi ... 74
B. Pengujian Persyaratan Analisis ... 75
1. Uji Normalitas Data ... 75
2. Uji Homogenitas Varians Sampel ... 78
C. Pengujian Hipotesis ... 80
1. Perbedaan Hasil Belajar Matematika Siswa yang Dibelajarkan dengan Menggunakan Strategi Pembejaran Investigasi Kelompok dengan Strategi Pembelajaran Resitasi ... 81
2. Perbedaan Hasil Belajar Matematika Siswa yang
vii
Siswa yang Memiliki Kemampuan Berpikir Logis
Rendah ... 82
3. Interaksi Antara Strategi Pembelajaran dengan Kemampuan Berpikir Logis Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa ... 84
D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 89
1. Hasil Belajar Matematika Siswa antara Siswa yang Dibelajarkan dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Investigasi Kelompok dan Strategi Pembelajaran Resitasi ... 89
2. Hasil Belajar Matematika Siswa yang Memiliki Kemampuan Berpikir Logis Tinggi dengan Kemampuan Berpikir Logis Rendah ... 91
3. Interaksi antara Strategi Pembelajaran dan Kemampuan Berpikir Logis dalam Mempengaruhi Hasil Belajar Matematika ... 92
E. Keterbatasan Penelitian ... 93
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ... 96
A. Simpulan ... 96
B. Implikasi ... 97
C. Saran ... 101
DAFTAR PUSTAKA ... 104
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 : Rata-rata Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas X Lima
Tahun Terakhir ... 2
Tabel 2.1 : Urutan Strategi Pembelajaran ... 18
Tabel 2.2 : Langkah-langkah Strategi Pembelajaran Investigasi Kelompok ... 24
Tabel 2.3 : Langkah-langkah Strategi Pembelajaran Resitasi ... 30
Tabel 2.4 : Perbedaan Kemampuan Berpikir Logis Tinggi dan Rendah ... 39
Tabel 2.5 : Interaksi Strategi Pembelajaran dan Kemampuan Berpikir Logis ... 46
Tabel 3.1 : Rancangan Eksperimen Desain Faktorial 2 x 2 ... 49
Tabel 3.2 : Kisi-kisi Tes Hasil Belajar Matematika ... 55
Tabel 3.3 : Kisi-kisi Tes Kemampuan Berpikir Logis ... 56
Tabel 4.1 : Hasil Belajar Matematika yang Dibelajarkan dengan Strategi Pembelajaran Investigasi Kelompok ... 62
Tabel 4.2 : Hasil Belajar Matematika Siswa yang Dibelajarkan dengan Strategi Pembelajaran Resitasi ... 64
Tabel 4.3 : Hasil Belajar Matematika Siswa dengan Kemampuan Berpikir Logis Tinggi ... 66
Tabel 4.4 : Hasil Belajar Matematika Siswa dengan Kemampuan Berpikir Logis Rendah ... 67
Tabel 4.5 : Hasil Belajar Matematika Siswa dengan Kemampuan Berpikir Logis Tinggi yang Dibelajarkan dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Investigasi Kelompok ... 69
Tabel 4.6 : Hasil Belajar Matematika Siswa dengan Kemampuan Berpikir Logis Rendah yang Dibelajarkan dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Investigasi Kelompok ... 71
Tabel 4.7 : Hasil Belajar Matematika Siswa dengan Kemampuan Berpikir Logis Tinggi yang Dibelajarkan dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Resitasi ... 73
Tabel 4.8 : Hasil Belajar Matematika Siswa dengan Kemampuan Berpikir Logis Rendah yang Dibelajarkan dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Resitasi ... 74
Tabel 4.9 : Rangkuman Uji Normalitas Hasil Belajar Matematika yang Dibelajarkan dengan Strategi Pembelajaran Investigasi Kelompok dan Resitasi ... 76
Tabel 4.10 : Rangkuman Uji Normalitas Hasil Belajar Matematika Siswa yang Memiliki Kemampuan Berpikir Logis Tinggi dan Rendah ... 76
Tabel 4.11 : Rangkuman Uji Normalitas Hasil Belajar Matematika Menggunakan Strategi Pembelajaran Berdasarkan Kemampuan Berpikir Logis Tinggi dan Rendah ... 77
Tabel 4.12 : Ringkasan Hasil Perhitungan Uji F Strategi Pembelajaran ... 78
Tabel 4.13 : Ringkasan Hasil Perhitungan Uji F Kemampuan Berpikir Logis ... 79
Tabel 4.14 : Ringkasan Hasil Perhitungan Varians Populasi ... 79
ix
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 : Variabel Pembelajaran ... 15 Gambar 4.1 : Histogram Hasil Belajar Matematika Siswa yang
Dibelajarkan dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran
Investigasi Kelompok ... 63 Gambar 4.2. : Histogram Hasil Belajar Matematika Siswa yang
Dibelajarkan dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran
Resitasi ... 65 Gambar 4.3 : Histogram Hasil Belajar Matematika Siswa yang Memiliki
Kemampuan Berpikir Logis Tinggi ... 66 Gambar 4.4. : Histogram Hasil Belajar Matematika Siswa yang Memiliki
Kemampuan Berpikir Logis Rendah ... 68 Gambar 4.5. : Histogram Hasil Belajar Matematika Siswa dengan
Kemampuan Berpikir Logis Tinggi yang Dibelajarkan dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Investigasi
Kelompok ... 70 Gambar 4.6. : Histogram Hasil Belajar Matematika Siswa dengan
Kemampuan Berpikir Logis Rendah yang Dibelajarkan dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Investigasi
Kelompok ... 71 Gambar 4.7. : Histogram Hasil Belajar Matematika Siswa dengan
Kemampuan Berpikir Logis Tinggi yang Dibelajarkan
dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Resitasi ... 73 Gambar 4.8. : Histogram Hasil Belajar Matematika Siswa dengan
Kemampuan Berpikir Logis Rendah yang Dibelajarkan
dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Resitasi ... 75 Gambar 4.9. : Interaksi Strategi Pembelajaran dan Kemampuan Berpikir
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Silabus ... 108
Lampiran 2 : RPP Perlakuan ... 118
Lampiran 3 : Tes Hasil Belajar Matematika ... 143
Lampiran 4 : Uji Coba Instrumen Hasil Belajar ... 150
Lampiran 5 : Instrumen Kemampuan Berpikir Logis ... 160
Lampiran 6 : Hasil Ujicoba Tes Kemampuan Berpikir Logis ... 171
Lampiran 7 : Hasil Analisis Data Penelitian ... 177
Lampiran 8 : Tabel Statistik ... 221
Lampiran 9 : Pedoman Penggunaan Strategi Pembelajaran ... 231
Lampiran 10 : Foto Dokumentasi Kegiatan Pelaksanaan Penelitian ... 282 Lampiran 11 : Surat Keputusan Pembimbing Tesis
Lampiran 12 : Undangan Seminar Proposal Tesis Lampiran 13 : Surat Keterangan Validasi Penelitian
Lampiran 14 : Izin Melakukan Uji Coba Soal Tes Hasil Belajar dan Tes Berpikir Logis Siswa
Lampiran 15 : Izin Melakukan Penelitian Lapangan dari Pascasarjana Unimed
Lampiran 16 : Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian Dari Tempat Penelitian
1 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sejak peradaban bermula, Matematika memainkan peranan yang sangat
vital dalam kehidupan sehari-hari. Berbagai bentuk simbol, teorema, dalil,
ketetapan, dan konsep digunakan untuk membantu perhitungan, pengukuran,
penilaian, peramalan, dan sebagainya. Tidak heran jika peradaban manusia
meningkat dengan pesat karena ditunjang oleh partisipasi Matematika yang selalu
mengikuti perubahan dan perkembangan zaman.
Matematika adalah ilmu dasar yang menjadi landasan bagi kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Dengan kecenderungan IPTEK yang
terus berubah dan berkembang maka bidang-bidang lain ikut terpengaruh baik
secara langsung maupun tidak langsung. Kemajuan dibidang ilmu ekonomi dan
kesejahteraan sosial tidak terlepas dari kemajuan dalam bidang IPTEK.
Tersedianya sumber daya yang menguasai Matematika sangat dibutuhkan untuk
menopang kemajuan tersebut. Hal ini sejalan dengan pendapat Russeffendi (1993:
58) yang menyatakan bahwa untuk kemajuan teknologi dan perekonomiannya
diperlukan manusia yang menguasai Matematika Hal ini berarti sebagai warga
Negara yang layak dan sejajar dengan warga negara lainnya tentunya harus
mengetahui Matematika.
Sementara itu pada laporan TIMSS (Trends in International Mathematics
and Science Study) 2003, siswa Indonesia berada pada posisi 34 dari 45 negara
2
kisaran rata-rata skor yang diperoleh oleh setiap negara 400-625 dengan
skor ideal 1.000, nilai Matematika Indonesia berada pada skor 411. Laporan
TIMSS menyebutkan bahwa kemampuan siswa Indonesia dalam Matematika
sangat jauh di bawah negara-negara lain. Sebagai contoh, untuk
permasalahan Matematika yang menyangkut kemampuan komunikasi matematis,
siswa Indonesia yang berhasil benar hanya 5% dan jauh di bawah negara
seperti Singapura, Korea, dan Taiwan yang mencapai lebih dari 50%
(Fachrurazi, 2011: 78).
Hal yang sama juga terjadi di SMAN 8 Medan, pelajaran Matematika
merupakan pelajaran yang paling menyulitkan bagi siswa, hal ini berdampak pada
sulitnya siswa menerima pembelajaran yang telah diajarkan oleh guru sehingga
hasil belajar Matematika siswa rendah. Ini dapat dilihat pada Tabel 1.1.
Tabel. 1.1. Rata-rata Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas X Lima Tahun Terakhir
No Tahun Pelajaran KKM Rata-rata
1 2007/2008 6,50 6,32
2 2008/2009 6,50 6,35
3 2009/2010 6,50 6,29
4 2010/2011 7,00 6,35
5 2011/2012 7,00 6,44
Dari Tabel 1.1 diketahui bahwa hasil belajar Matematika siswa tergolong
rendah. Terlihat dari hasil belajar Matematika sebesar 6,44 yang masih di bawah
KKM sebesar 7,00. Sasaran utama pembelajaran Matematika, adalah siswa
memahami apa yang telah dipelajari. Meskipun demikian penekanan pemahaman
yang hanya mendasarkan pada aspek pendekatan perkembangan kognitif,
tidaklah cukup. Siswa perlu dilibatkan dalam pengetahuan situasional yang
3
pemahaman nyata yang terkait dengan permasalahan sehari-hari yang
merupakan kekurangan pada setiap pemahaman yang diperoleh dari hasil belajar
formal di kelas.
Dalam pembelajaran, terkadang siswa berusaha selalu mengingat
informasi dengan tujuan agar dapat dengan mudah dimunculkan kembali dalam
penyelesaian soal atau tes tanpa memahami makna sebenarnya. Pembelajaran
Matematika di kelas juga menunjukkan adanya kecenderungan pemberian
penekanan pada perolehan pengetahuan faktual, keterampilan prosedural, dan
disertai sikap pasif melalui komunikasi satu arah, meniru dari drill. Selain itu
dalam pembelajaran tersebut kemampuan representasi yang dikembangkan
memiliki kecenderungan dalam bentuk translasi dari deskripsi verbal (Arifin,
2011: 4)
Sedangkan proses translasi dari satu bentuk representasi ke berbagai
bentuk representasi yang lain, tidak pernah atau jarang dilakukan oleh guru
secara sengaja yang bertujuan untuk mengoptimalkan kemampuan representasi
Matematika siswa. Hal lain yang sering diabaikan dalam pembelajaran, tidak
terlihat upaya sadar dari guru untuk mengembangkan metakognisi siswa.
Perkembangan yang terjadi, berlangsung secara alami bagi sebagian kecil siswa.
Pemahaman Matematika merujuk pada perolehan terintegrasi tentang ide-ide
Matematika. Siswa yang memahami konsep Matematika, lebih dari sekadar
mengetahui fakta, konsep, dan prosedur sebagai bagian yang terpisah-pisah.
Siswa memahami mengapa ide-ide Matematika itu penting dan dalam konteks
4
keterkaitan yang utuh, yang dapat digunakan untuk mempelajari ide baru dengan
mengkaitkan ide-ide yang telah diketahui sebelumnya.
Pemilihan strategi pembelajaran dalam proses belajar mengajar
Matematika merupakan hal yang penting dipertimbangkan guru untuk
meningkatkan hasil belajar. Seorang guru Matematika harus mencari dan
menemukan strategi-strategi yang lebih efektif dan bervariasi yang dapat
meningkatkan motivasi siswa dalam belajar, sebaliknya strategi pembelajaran
monoton dan tidak bervariasi cenderung menghasilkan kegiatan pembelajaran
yang membosankan bagi siswa. Jadi strategi pembelajaran dapat digunakan untuk
memotivasi dan meningkatkan hasil belajar.
Selanjutnya salah satu materi pelajaran Matematika di SMA Negeri 8
Medan adalah bentuk pangkat, akar dan logaritma. Pada umumnya strategi
konvensional digunakan guru dalam mengajarkan bentuk pangkat, akar dan
logaritma. Guru cukup berceramah, memberikan contoh soal, dan memberikan
latihan dan umpan balik. Media pembelajaran untuk mengajar bentuk pangkat,
akar dan logaritma hanya mengandalkan fungsi papan tulis belaka tanpa diperkuat
oleh strategi yang lebih berorientasi pada aktifitas belajar siswa sehingga
perolehan hasil belajar Matematika hanya pada penguasaan materi pelajaran saja.
Pada dasarnya kemampuan guru dalam mengajar akan sangat
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Soleh (1989: 19) mengatakan tidak akan
terjadi pembelajaran jika siswa dalam keadaan pasif, beragamnya teori belajar
menunjukkan beragamnya cara mengaktifkan kegiatan mental yang tentunya
harus dipicu oleh kegiatan fisik, emosional dan sosial siswa. Hal ini adalah tugas
5
efektif dan efisien, mengajar sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Salah satu
langkah untuk untuk menentukan strategi itu adalah harus menguasai tekik-teknik
penyajian atau biasanya disebut pendekatan/strategi mengajar.
Salah satu strategi pembelajaran matematika yang menunjang keterlibatan
siswa dalam kegiatan pembelajaran adalah strategi pembelajaran investigasi
kelompok (Group Investigation) dan resitasi. Investigasi kelompok dan resitasi
merupakan kegiatan pembelajaran yang memberikan kemungkinan siswa untuk
mengembangkan pemahaman siswa melalui berbagai kegiatan. Dalam investigasi
siswa dituntut untuk lebih aktif dalam mengembangkan sikap dan pengetahuannya
tentang matematika sesuai dengan kemampuan masing-masing sehingga
memberikan hasil belajar yang lebih bermakna pada siswa. Kegiatan belajarnya
diawali dengan pemecahan soal-soal atau masalah-masalah yang diberikan oleh
guru.
Sedangkan dalam strategi pembelajaran resitasi pengembangan
pemahaman siswa biasanya dengan memberikan latihan-latihan selama
pembelajaran dengan tujuan agar siswa memiliki hasil belajar yang lebih mantap,
karena siswa diasah melalui pemberian latihan-latihan, sehingga pengalaman
siswa dalam mempelajari sesuatu dapat lebih terintegrasi.
Selain faktor eksternal yaitu strategi pembelajaran, faktor internal dalam
diri siswa juga harus diperhatikan dalam proses pembelajaran yaitu kemampuan
berpikir logis. Kemampuan berpikir logis memerlukan kemampuan mengingat
dan memahami, kemampuan mengingat adalah bagian terpenting dalam
mengembangkan kemampuan berpikir logis. Salah satu kemampuan yang erat
6
(penalaran), yaitu kemampuan menemukan suatu kebenaran berdasarkan
aturan, pola atau logika tertentu. Kemampuan ini perlu dikembangkan dalam
pembelajaran Matematika, karena dapat membantu siswa untuk meningkatkan
kemampuan pemahaman Matematika. Dari sini dapat dikatakan bahwa upaya
untuk meningkatkan kemampuan berpikir logis dapat menjembatani pada
peningkatan hasil belajar Matematika siswa melalui pemahaman yang benar
terhadap konsep-konsep Matematika (Usdiyana, 2009: 2).
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan, penelitian ini
mengungkapkan tentang perbaikan pembelajaran Matematika untuk
meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pada pelajaran Matematika dengan
menerapkan strategi pembelajaran investigasi kelompok dan resitasi. Pemilihan
strategi pembelajaran investigasi kelompok dan resitasi disesuaikan dengan
karakteristik pembelajaran Matematika dan karakteristik kemampuan berpikir
logis siswa.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah, maka dapat
diidentifikasi masalah berkenaan dengan penelitian ini adalah: (1) Bagaimanakah
pelaksanaan pembelajaran Matematika di SMAN 8 Medan? (2) Apakah guru
menggunakan strategi pembelajaran yang tepat dalam pelaksanaan pembelajaran
Matematika siswa? (3) Apakah penggunaan strategi pembelajaran mempunyai
pengaruh terhadap hasil belajar Matematika siswa? (4) Bagaimanakah
menyampaikan materi yang tepat pada pelajaran Matematika? (5) Bagaimanakah
7
pengembangan materi Matematika? (7) Apakah tujuan pembelajaran yang
berbeda memerlukan strategi pembelajaran yang berbeda juga? (8) Apakah dalam
pelaksanaan pembelajaran guru memerhatikan karakteristik siswa di SMAN 8
Medan? (9) Apakah karakteristik siswa yang berbeda memerlukan strategi
pembelajaran yang berbeda pula? (10) Apakah penerapan strategi pembelajaran
investigasi kelompok dan resitasi dapat meningkatkan hasil belajar Matematika
siswa di SMAN 8 Medan? (11) Apakah kemampuan berpikir logis memengaruhi
hasil belajar siswa? (12) Apakah terdapat interaksi antara strategi pembelajaran
dan berpikir logis siswa?
C. Pembatasan Masalah
Banyak faktor yang memengaruhi hasil belajar siswa, agar penelitian ini
terfokus, dapat dikaji lebih mendalam dan tujuan dalam penelitian ini dapat
tercapai dengan jelas, maka penelitian ini dibatasi pada ruang lingkup lokasi
penelitian, subjek penelitian dan variabel penelitian.
Berkaitan dengan lokasi penelitian, penelitian ini dilakukan di SMAN 8
Medan. Berkaitan dengan variabel penelitian, penelitian ini memiliki variabel
bebas yaitu strategi pembelajaran investigasi kelompok dan resitasi. Dan variabel
moderatornya yaitu kemampuan berpikir logis siswa. Sedangkan variabel
terikatnya adalah hasil belajar Matematika siswa pada pokok bahasan bentuk
pangkat, akar dan logaritma yang dibatasi pada ranah kognitif di kelas X SMAN 8
Medan Tahun Pelajaran 2013/2014.
8
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah yang dikemukakan,, maka penelitian
ini dapat dirumuskan sebagai berikut?
1. Apakah hasil belajar Matematika siswa yang diajar dengan menggunakan
strategi investigasi kelompok lebih tinggi daripada siswa yang diajarkan
dengan menggunakan strategi pembelajaran resitasi?
2. Apakah hasil belajar Matematika siswa yang memiliki kemampuan berpikir
logis tinggi lebih tinggi daripada siswa memiliki kemampuan berpikir logis
rendah?
3. Apakah terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan kemampuan
berpikir logis siswa terhadap hasil belajar Matematika siswa?
E. Tujuan Penelitian
Dengan melihat masalah yang diteliti, maka penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui keefektifan penerapan strategi pembelajaran investigasi
kelompok dan resitasi dan kemampuan berpikir logis sehingga dapat:
1. Mengetahui hasil belajar Matematika siswa yang diajar dengan
menggunakan strategi investigasi kelompok lebih tinggi daripada siswa
yang diajarkan dengan menggunakan strategi pembelajaran resitasi.
2. Mengetahui hasil belajar Matematika siswa yang memiliki kemampuan
berpikir logis tinggi lebih tinggi daripada siswa memiliki kemampuan
berpikir logis rendah.
3. Mengetahui interaksi antara strategi pembelajaran dan kemampuan berpikir
9
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis
Manfaat teoritis dari penelitian ini adalah:
a. Untuk menambah khasanah ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan
peningkatan kompetensi belajar siswa dan peran serta siswa dalam proses
pembelajaran.
b. Sebagai acuan metode penelitian tentang pembelajaran dengan
menggunakan strategi pembelajaran investigasi kelompok dan resitasi dan
kemampuan berpikir logis siswa.
2. Manfaat Praktis
a. Sekolah yaitu sebagai upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan dengan
strategi pembelajaran yang sesuai dengan materi pelajaran.
b. Guru memberikan informasi mengenai manfaat pembelajaran melalui
strategi pembelajaran investigasi kelompok dan resitasi serta kemampuan
berpikir kritis siswa dalam meningkatkan peran serta siswa dalam proses
98
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan
pada bab terdahulu, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Hasil belajar Matematika siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan
strategi pembelajaran Investigasi Kelompok lebih tinggi dibandingkan
dengan yang dibelajarkan dengan menggunakan strategi pembelajaran
Resitasi.
2. Hasil belajar Matematika siswa yang memiliki Kemampuan Berpikir
Logis tinggi lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang memiliki
Kemampuan Berpikir Logis rendah.
3. Ada interaksi antara strategi pembelajaran dan Kemampuan Berpikir Logis
terhadap hasil belajar Matematika. Berdasarkan uji lanjut diperoleh hasil
bahwa hasil belajar Matematika siswa yang memiliki Kemampuan
Berpikir Logis tinggi yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran
Investigasi Kelompok lebih tinggi daripada hasil belajar Matematika siswa
yang memiliki Kemampuan Berpikir Logis rendah dengan strategi
pembelajaran yang sama. Demikian juga bila dibandingkan dengan hasil
belajar Matematika yang memiliki Kemampuan Berpikir Logis tinggi dan
rendah yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran Resitasi, masih
lebih unggul hasil belajar Matematika dengan Kemampuan Berpikir Logis
99
B. Implikasi
Pertama, hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan adanya
pengaruh strategi pembelajaran terhadap hasil belajar Matematika siswa. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan strategi pembelajaran Investigasi
Kelompok lebih efektif dari pada strategi pembelajaran Resitasi. Konsekuensi
logis dari pengaruh penerapan strategi pembelajaran terhadap hasil belajar
Matematika berimplikasi kepada guru Matematika untuk melaksanakan strategi
pembelajaran Investigasi Kelompok. Dengan menggunakan strategi pembelajaran
Investigasi Kelompok diharapkan guru dapat membangkitkan dan memotivasi
keterlibatan partisipasi aktif siswa terhadap pembelajaran Matematika dan dapat
menciptakan suasana belajar yang lebih interaktif dan efektif dalam mencapai
tujuan pembelajaran. Implikasi dari penerapan strategi pembelajaran Investigasi
Kelompok bagi para pengajar adalah guru berkewajiban untuk selalu berupaya
memunculkan isu-isu dan memanfaatkan lingkungan sekitar serta berbagai
pengalaman siswa selama pembelajaran yang tentunya berkaitan dengan materi
pelajaran yang akan dibahas, oleh karena itu guru diharapkan dapat memperluas
dan menambah wawasan ilmu pengetahuannya.
Dalam proses pembelajaran menggunakan strategi pembelajaran
Investigasi Kelompok, siswa diharuskan terlibat aktif baik secara visual, auditif
maupun kinestetik, sehingga dengan pelibatan tersebut memungkinkan informasi
ataupun pesan pembelajaran lebih mudah dipahami siswa. Sesuai dengan
namanya, strategi pembelajaran ini baik digunakan manakala guru menginginkan
siswa mendalami atau lebih memahami secara rinci dan detail. Sementara itu
100
secara berulang-ulang dan peningkatan tanggung jawab individu. Tujuan
pembelajaran akan tercapai apabila setiap siswa mencapai tujuannya secara
bersama-sama. Siswa didorong untuk bekerja sama dan juga bekerja secara
indivisu pada suatu tanggung jawab bersama, dan mereka harus
mengkoordinasikan untuk menyelesaikan tugasnya.
Dalam mempersiapkan pembelajaran menggunakan strategi
pembelajaran Investigasi Kelompok, guru haruslah telah menguasai pemanfaatan
strategi pembelajaran yang akan digunakan. Disamping itu guru harus
memperhatikan jalannya kegiatan pembelajaran serta faktor-faktor antara lain: 1)
menjelaskan kompetensi dan tujuan yang akan dicapai setelah pembelajaran; 2)
menjelaskan kegunaan dan cara pemanfaatan strategi; 3) menjelaskan kegiatan
pembelajaran dengan mempedomani tujuan pembelajaran dan lembar aktivitas
siswa yang dibagikan, sehingga siswa mengetahui dengan jelas apa yang harus
mereka lakukan; 4) memusatkan perhatian siswa terhadap materi yang sedang
dipelajari dengan meminta siswa mempresentasikan hasil diskusi ataupun
meminta siswa memberi tanggapan terhadap presentasi teman mereka; 5)
memfasilitasi kegiatan pembelajaran dengan memperhatikan kesalahan yang
diperbuat siswa, mendiagnosis kesulitan yang dialami siswa; dan 6) memberikan
petunjuk yang benar kepada siswa cara menutup program aplikasi serta
mengingatkan tugas yang diberikan guru.
Berdasarkan petunjuk dan prosedur yang diberikan guru maka siswa akan
lebih mudah memahami strategi pembelajaran Investigasi Kelompok. Dengan
demikian siswa akan terbimbing selama proses pembelajaran sesuai dengan tujuan
101
terbukti bahwa strategi pembelajaran Investigasi Kelompok dapat meningkatkan
hasil belajar Matematika yang lebih baik dibandingkan dengan strategi
pembelajaran Resitasi. Hal ini dapat dijadikan pertimbangan bagi guru untuk
memilih strategi pembelajaran yang efektif dalam membelajarkan siswa guna
mencapai tujuan pembelajaran.
Kedua, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa kemampuan berpikir
logis siswa berpengaruh terhadap hasil belajar Matematika siswa. Konsekuensi
logis dari pengaruh kemampuan berpikir logis siswa terhadap hasil belajar
Matematika siswa berimplikasi pada guru Matematika untuk melakukan
identifikasi dan prediksi didalam menentukan kemampuan berpikir logis yang
dimiliki siswa. Apabila kemampuan berpikir logis siswa dapat dikelompokkan
maka guru dapat menerapkan rencana-rencana pembelajaran dan strategi
pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan karakteristik siswa, disamping itu juga
guru dapat melakukan tindakan-tindakan lain misalnya untuk siswa dengan
kemampuan berpikir logis tinggi diberikan materi pengayaan dan soal-soal dengan
tingkat kesukaran yang lebih tinggi dan untuk siswa dengan kemampuan berpikir
logis rendah diberikan materi-materi remedial yang bertujuan memberikan
pemahaman dan penguasaan kepada siswa terhadapa materi pelajaran
Matematika. Dengan demikian siswa diharapkan mampu membangun dan
menemukan sendiri pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkannya dalam
menyelesaikan persoalan untuk memperoleh hasil belajar yang lebih baik dan
dapat dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari siswa.
Implikasi dari perbedaan karakteristik siswa dari segi kemampuan
102
harus mempertimbangkan tingkat kemampuan berpikir logis siswa. Adanya
perbedaan kemampuan berpikir logis siswa ini berimplikasi guru didalam
memberikan motivasi, minat dan keaktifan siswa dalam belajar Matematika. Bagi
siswa dengan kemampuan berpikir logis tinggi tidak menjadi sebuah kesulitan
bagi guru dalam memotivasi, membangkitkan minat dan mengaktifkan siswa
selama pembelajaran, tetapi dengan siswa yang memiliki kemampuan berpikir
logis rendah maka guru memberikan perhatian yang lebih kontinu didalam
memberikan motivasi, membangkitkan minat dan keaktifan siswa dalam belajar.
Ketiga, hasil penelitian menunjukkan terdapat interaksi antara strategi
pembelajaran dengan kemampuan berpikir logis siswa terhadap hasil belajar
Matematika siswa. Konsekuensi logis dari perbedaan hasil interaksi antara strategi
pembelajaran dan kemampuan berpikir logis siswa berimplikasi terhadap guru dan
siswa. Interaksi tersebut terindikasi dari siswa dengan Kemampuan Berpikir Logis
tinggi dan diajarkan dengan strategi pembelajaran Investigasi Kelompok secara
rata-rata mempunyai hasil belajar yang lebih tinggi dibandingkan dengan
menggunakan strategi pembelajaran Resitasi. Sedangkan bagi siswa yang
memiliki Kemampuan Berpikir Logis rendah memperoleh rata-rata hasil belajar
yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan siswa yang memiliki Kemampuan
Berpikir Logis rendah yang diajarkan dengan strategi pembelajaran Resitasi.
Dengan demikian dapat dipahami bahwa strategi pembelajaran Investigasi
Kelompok tepat diajarkan kepada siswa yang memiliki Kemampuan Berpikir
Logis tinggi dan strategi pembelajaran Resitasi tepat diajarkan kepada siswa yang
103
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa untuk meningkatkan hasil
belajar Matematika dipengaruhi oleh strategi pembelajaran yang diterapkan dan
Kemampuan Berpikir Logis siswa. Dalam hal ini antara guru dan siswa
mempunyai peranan yang sama dan berarti dalam meningkatkan hasil belajar itu
sendiri, sehingga dengan demikian untuk mencapai hasil belajar yang maksimal
maka kedua variabel tersebut yaitu strategi pembelajaran dan Kemampuan
Berpikir Logis siswa perlu menjadi perhatian sekaligus.
Guru juga diharapkan dapat mengembangkan kemampuannya dalam
merancang pembelajaran, khususnya dengan menggunakan strategi pembelajaran
Investigasi Kelompok. Dalam merancang pembelajaran guru harus memiliki
kemampuan dalam memilih strategi pembelajaran yang sesuai dengan materi yang
diajarkan, skenario pembelajaran, metode, tempat, sarana dan prasarana yang
tersedia. Untuk pengembangan strategi pembelajaran, guru juga harus menambah
pengetahuan dan wawasannya dalam bidang perangkat lunak, sehingga guru dapat
lebih kreatif dan inovatif dalam mengembangkan strategi pembelajaran. Penelitian
ini diharapkan dapat merangsang dan memotivasi guru, khususnya guru
Matematika untuk lebih meningkatkan kompetensinya dalam membelajarkan
siswa.
C. Saran
Berdasarkan simpulan dan implikasi yang telah dikemukakan, maka
disarankan beberapa hal yaitu :
1. Kepada guru perlu melihat karakteristik siswa didalam menerapkan
104
a. Penerapan stategi pembelajaran Investigasi Kelompokmenunjukkan
hasil belajar yang lebih baik daripada penerapan strategi pembelajaran
Resitasi.
b. Siswa yang memiliki kemampuan berpikir logis tinggi memiliki hasil
belajar yang lebih tinggi dari pada siswa yang memiliki kemampuan
berpikir logis rendah.
c. Siswa yang memiliki kemampuan berpikir logis tinggi lebih tepat
dibelajarkan dengan menggunakan strategi belajar Investigasi
Kelompok.
d. Siswa yang memiliki kemampuan berpikir logis rendah lebih tepat
dibelajarkan dengan menggunakan strategi pembelajaran Resitasi.
2. Kepada peneliti selanjutnya diharapkan pembelajaran dengan
menggunakan strategi pembelajaran Investigasi Kelompok dan Resitasi
mengharuskan guru menyesuaikan isi materi dan penggunaan waktu jam
pelajaran, sehingga hal ini juga dapat mempengaruhi hasil belajar siswa
khususnya pada hasil belajar Matematika.
3. Hendaknya pada pembelajaran Matematika pemahaman antara konsep,
teori, dan praktek berjalan beriring sehingga dapat memacu pola pikir
siswa ke jenjang yang lebih tinggi.
4. Bahan/materi yang digunakan dalam penelitian ini hanya terbatas pada
beberapa materi. Kepada peneliti slanjutnya disarankan agar kiranya
diadakan penelitian lebih lanjut, yaitu pada materi lain atau dapat
105
bermanfaat sebagai penyeimbang teori maupun reformasi dunia
pendidikan khususnya dalam pelaksanaan proses pembelajaran di sekolah.
5. Dikarenakan tes hasil belajar yang disusun hanya mengukur ranah
kognitif, disarankan penelitian lanjutan juga mengukur ranah psikomotorik
106
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu. (2009). Psikologi Umum. Jakarta: Rineka Cipta
A.M. Sardiman. (2011). Interkasi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja
Grafindo Persada
Arends, Richard I. (2008). Learning to Teach: Belajar untuk Mengajar.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Arifin, Much. Zainul. (2011). Metacognition dan Multipresentasion in Mathematic Learning (Metakognisi dan Multi Representasi dalam
Pembelajaran matematika). Jurnal: Humaniora. 8 (1): 42
Arikunto, S. (2009). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Bruner, Jerome S. (1999). The Process of Education (2nd ed). London. Harvard
University Press
Budiningsih, Asri. (2005). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta
Carey, Dick Walter, Lou Carey & James O. Carey. 2005. The Systematic Design
of Instruction (6th ed), New York: Pearson
Dimyati dan Mudjiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta
Djamarah, Syaiful Bahri. (2010). Guru & Anak Didik: Dalam Interaksi Edukatif.
Jakarta: Rineka Cipta
Djamarah, Syaiful Bahri, et.al. (2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka
Cipta
Emzir. (2008). Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif & Kualitatif,
Jakarta: Raja Grafindo Persada
Fachrurazi. (2011). Penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah untuk
Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Komunikasi Matematis
Siswa Sekolah Dasar. Jurnal: Humaniora. 8 (1): 78
Halimah, Siti. (2008). Strategi Pembelajaran. Bandung: Cita Pustaka Media
Perintis
Hamalik, Oemar. (2012). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Remaja Rosakarya
Heruman. (2012). Model Pembelajaran Matemaika di Sekolah Dasar. Bandung:
107
Istarani. (2012). 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan. ISCOM
Kemp. Jerrold E. (1977). Instructional Design: A Plan for Unit and Course
Development (2nd ed). California: Fearon Publishers
Miarso, Yusufhadi. (2009). Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta:
Kencana
Mustaqim. (2008). Psikologi Pendidikan. Semarang: Pustaka Pelajar
Nasution, S. (2011). Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar & Mengajar.
Jakarta: Bumi Aksara
Ngalimun. (2012). Strategi dan Model Pembelajaran. Banjarmasin. Aswanja
Pressindo
Purwanto, Ngalim. (2009). Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran,
Bandung: Remaja Rosdakarya
Purwanto, Ngalim. (2011). Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya
Putri, Gusnita Roza, Syahrul R & Erizal Gani. (2012). Hubungan Kemampuan Berpikir Logis dengan Kemampuan Menulis Karangan Argumentasi
Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Rao Kabupaten Pasaman. Jurnal:
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. 1(1): 24
Reigeluth, Charles M. 1983. Instructional Design Theories and Models: An
Overview of Their Current Status. London: Lawrence Erlabaum Associates Publishers
Richey, Rita C. (1986). The Theoretical and Conceptual Bases of Instructional
Design. New York: Nichols Publishing Company
Roestiyah, N.K. (2008). Strategi Belajar Mengajar: Salah Satu Unsur
Pelaksanaan Strategi Belajar Mengajar: Teknik Penyajian. Jakarta: Rineka Cipta
Rusman, Deni Kurniawan & Cepi Riyana. (2012). Pembelajaran Berbasis
Teknologi Informasi dan Komunikasi: Mengembangkan Profesionalitas Guru. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Sagala, Syaiful. (2011). Konsep dan Makna Pembelajaran: Untuk Membantu
Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar. Bandung: Alfabeta
Sanjaya, Wina. (2010). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
108
Seels, Barbara B & Rita C. Richey. 1994. Teknologi Pembelajaran: Definisi dan
Kawasannya. Jakarta: Unit Percetakan Universitas Negeri Jakarta
Setiawan. (2006). Model Pembelajaran Matematika Dengan Pendekatan
Investigasi. http://mat.um.ac.id/AlatPeraga/PBM/Pendekatan_investigasi %20P3G.pdf. (diakses 19 Desember 2012)
Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta.
Rineka Cipta
Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung.
Alfabeta
Sumiati dan Asra. (2007). Metode Pembelajaran. Bandung: Wacana Prima
Suparman, Atwi. (2001). Desain Instruksional (Ed. Revisi).. Jakarta: Universitas
Terbuka
Suparno, Paul. (2001). Teori PerkembanganKongnitif Jean Piaget. Yogyakarta:
Kanisius
Surya, Mohammad. (2004). Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Jakarta:
Pusataka Bani Quraisy
Susanto, Ahmad. (2013). Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.
Jakarta: Kencana
Tohirin. (2011). Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Raja
Grafindo Persada
Trianto. (2011). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta:
Kencana
Tuckman, Brucwe W. (1978). Conducting Educational Research. New York:
Harcourt Brace Jovanovich Publishers
Uno, Hamzah B. (2006). Orientasi Baru dalam Psikologi Pembelajaran, Jakarta:
Bumi Aksara
Usdiyana, Dian, et.al. (2009). Meningkatkan Kemmapuan Berpikir Logis Siswa
SMP Melalui Pembelajaran Matematika Realistik. Jurnal: Pengajaran
MIPA. 13 (1): 2
Warsita, Bambang. (2008). Teknologi Pembelajaran: Landasan & Aplikasinya.
Jakarta: Rineka Cipta
Wena, Made. (2013). Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer: Suatu