• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAMPAK PEMERINTAHAN KOLONIAL BELANDA TERHADAP PERUBAHAN EKONOMI KESULTANAN LANGKAT.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "DAMPAK PEMERINTAHAN KOLONIAL BELANDA TERHADAP PERUBAHAN EKONOMI KESULTANAN LANGKAT."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

DAMPAK PEMERINTAHAN KOLONIAL BELANDA TERHADAP PERUBAHAN EKONOMI KESULTANAN LANGKAT (1865-1942)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana

Oleh : NURHAIRINA NIM. 3103121062

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

i ABSTRAK

Nurhairina. NIM : 3103121062. Dampak Pemerintahan Kolonial Belanda Terhadap Perubahan Ekonomi Kesultanan Langkat. Skripsi. Jurusan Pendidikan Sejarah. Fakultas Ilmu Sosial. Universitas Negeri Medan. 2010

(6)

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah Subhanawata’ala atas segala

rahmat dan hidayah-Nya, sehingga peneliti di berikan kemudahan untuk menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan baik. Kemudian solawat dan salam dihadiahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kepada jalan kebenaran dan mudah-mudahan kita semua termasuk kepada golongan hamba-Nya yang menerima syafa’at di akhirat kelak.

Skripsi ini berjudul “Dampak Pemerintahan Kolonial Belanda Terhadap

Perubahan Ekonomi Kesultanan Langkat (1865-1942)”, disusun untuk memenuhi persyarakat memperoleh gelar S-1 Jurusan Pendidikan Sejarah, UNIMED.

Untuk itu peneliti mengucapkan banyak terimakasih kepada pihak-pihak yang telah memberikan partisipasinya atas penulisan skripsi ini. Maka peneliti mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar. M,Si., selaku Rektor UNIMED 2. Bapak Dr. H. Restu MS selaku Dekan FIS UNIMED

3. Ibu Dra, Lukita Ningsih M,Hum, selaku ketua Jurusan Pendidikan Sejarah sekaligus penguji skripsi dalam ujian mempertahankan skripsi. 4. Ibu Dra. Hafnita Sari Dewi Lubis M.Si selaku sekretaris Jurusan

Pendidikan Sejarah.

(7)

iii

6. Ibu Pristi Suhendro. S.Hum. M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik dan penguji dalam ujian mempertahankan skripsi.

7. Bapak Drs, Yushar Tanjung M. Si selaku penguji skripsi dalam ujian mempertahankan skripsi.

8. Bapak/ Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Sejarah. 9. Kepada PUSSIS UNIMED

10.Kepada Taman Bacaan Tengku Lukman Sinar

11.Bapak Sulaiman Zuhdi selaku informan dalam penelitian ini. 12.Bapak Daniel Perret selaku Informan dalam penelitian ini.

13.Bapak Uut yang telah memberikan banyak data dalam penelitian ini. 14.Kepada kedua orang tua tercinta bapak Abdur Rohim dan ibu Samiati

yang telah banyak memberikan dukungan berupa motivasi dan materi yang tak ternilai lagi jumlahnya.

15.Kepada abangda tersayang Taufik Irawan dan adik Dewi Aysah. 16.Kepada sahabat peneliti Indri Prima Dewi S.pd, Nur Indah Sari S.pd,

Fitri Lestari S.pd, Rika RamadhaniS.pd, Adam ZakiS,pd, Rima Putri Lestari, Putri Rizana,Dan Arinda Rizia,

17.Kepada abangku Sugianto yang memberikan banyak dukungan dan motivasi.

(8)

iv

19.Kepada abang Ramadhan Julianto, kak Nur Hikmah Siregar, kak Tika, Nurainun Ritonga, Reinhard Situmeang dan Treboy Nababan

20.Kepada Buk Atik, Buk Ita,Buk Iti, Buk Bibi, Buk Jumi, Dan Buk Ana serta keluarga lainnya di Kota Cina.

21.Kepada teman-teman PPLT SMP 2 Gebang 2013 Ahmad Tua Siregar, Fernando, Izinta Stevanus, Elfi Syahrinur, Yenni Rofina, Sri Kumariasih, Rio Agus Syahputra, Ahmad Ghazali, Jefri MP Sihombing, Siti Khadijah, Yasser Arafat Adhari, Hengki, Ibrahim Poso, Dkk.

22.Kepada teman-teman KELAS A- REGULER 2010

23.Kepada mahasiswa Jurusan Pendidikan Sejarah angkatan 2010, 2009,2008.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin untuk menyelesaikan skripsi ini. Akan tetapi peneliti menyadari penulisan skripsi ini jauh dari kata kesempurnaan. Semoga skripsi ini memberikan manfaat kepada para pembaca.

Medan, Juni 2014

(9)

iii DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang penelitian ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Rumusan Masalah ... 4

D. Tujuan Penelitian ... 4

E. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 6

A. Tinjauan Pustaka ... 6

B. Kerangka Konseptual ... 10

1. Sistem perekonomian pemerintahan kolonial Belanda ... 10

2. Perubahan ekonomi ... 11

3. Sistem perekonomian kesultanan Langkat ... 13

C. Kerangka Berpikir ... 14

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 16

A. Metode penelitian ... 16

B. Lokasi Penelitian ... 17

C. Sumber Data ... 17

D. Teknik Pengumpulan Data ... 18

(10)

iv

BAB IV PEMBAHASAN ... 20

A. Kondisi Perekonomian Kesultanan Langkat Sebelum Kolonialisme Belanda 1. Keadaan Geografis Kesultanan Langkat ... 20

2. Raja Langkat Sebelum Penjajahan Belanda ... 21

3. Kondisi Perekonomian Kesultanan Langkat Sebelum Penjajahan Belanda ... 23

B. Proses masuknya Belanda kekesultanan Langkat ... 27

C. Dampak Keberadaan Kolonial Terhadap Perubahan Ekonomi Kesultanan Langkat ... 30

1. Peningkatan pendapatan Kesultanan Langkat ... 32

a. Lahirnya Sistem Perkebunan... 32

b. Lahirnya Pertambanagan Minyak Di Langkat ... 47

2. Pembangunan Sarana Dan Prasarana Di KesultananLangkatPada MasaPemerintahanKolonial ... 51

a. JaringanJalan Di PusatPemerintahanKesultananLangkat ... 51

b. GedungMahkamah Dan Penjara Raja ... 56

c. Pendirian Madrasah Di KesultananLangkat ... 56

d. Dibangun Sarana Ibadah MesjidAzizi ... 58

3. Berkurangnya lahan pertanian penduduk ... 59

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 61

A. Kesimpulan ... 61

B. Saran ... 63

(11)

DAFTAR TABEL

TABEL 1 ... 34

TABEL 2 ... 36

TABEL 3 ... 38

TABEL 4 ... 39

TABEL 5 ... 41

(12)

64

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zainal. 2009. Langkat dalam sejarah dan perjuangan kemerdekaan. Medan: penerbit MITRA Medan Anggota IKAPI

Arifin, Husen Djohar. 2013. Sejarah kesultanan Langkat. Medan: yayasan bangun langkat sejahtera

Atmosudirjo, Prajudi. 1957. Sejarah ekonomi Indonesia dari segi sosiologisampai akhir abad XIX. Jakarta: PT. Pradnya Paramita

Breman, Jen. 1997. Menjinakkan sang kuli. Jakarta: PT Pustaka Utama Grafiti Daliman. A. 2012. Metode penelitian sejarah. Yogyakarta: penerbit ombak Dewan redaksi, 2004 Sangkhakala. Medan : Kementrian Kebudayaan Dan

Pariwisata Balai Arkeologi Medan.

Dewan Redaksi. 2004. Berkala Arkeologi Sangkhakala. Medan : Kementrian Kebudayaan Dan Pariwisata Balai Arkeologi Medan

Kartodirjo, Sartono dan Djoko Suryo 1991. Sejarah perkebunan Indonesia. Yogyakarta: penerbit Adtya Media

Kuntjoro-jakti. Dorodjatun 1999. Sejarah ekonomi modern Indonesia. Yogyakarta: LP3ES

Mahadi. 1978. Sedikit sejarah perkembangan hak-hak suku melayu atas tanah Sumatera Timur (1800-1975). Bandung: penerbit Alumni.

Pelly, Usman. Dkk. 1986. Sejarah pertumbuhan pemerintahan kesultanan Langkat, Deli, Serdang. Medan: proyek inverisasi dan dokumentasi sejarah nasional (ISDN) Departemen pendidikan dan kebudayaan RI

Perret, Daniel. 2010. Kolonialisme dan etnisitas batak dan melayu di Sumatera Timut Laut . Jakarta : KPG (kepustakaan popular gramedia) gedung kompas gramedia.

Ricklefs, M.C. 2008. Sejarah Indonesia modern 1200-2008. Jakarta: PT Serambi Ilmu Semesta

Sjamsuddin, Helius. 2007. Metodologi Sejarah. Yogyakarta: penerbit ombak Tim survey. 1980. Monografi kebudayaan melayu di kabupaten Langkat. Medan:

(13)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Kerajaan Langkat diperkirakan berdiri pada abad ke 16. Raja pertama yang berkuasa di Langkat bernama Dewa Shahdan. Dewa Shahdan lahir pada tahun 1500, dan merupakan pendiri dari kerajaan Langkat. Namun pada tahun 1887 kerajaan Langkat berubah bentuk menjadi kesultanan dan Tengku Musa adalah sultan pertama Langkat.

Pada masa pemerintahan Raja Ahmad Kerajaan Langkat merupakan daerah penghasil lada putih kualitas terbaik. Perkebunan lada telah berkembang pada awal abad ke 19. Langkat menjadi daerah yang sangat penting dalam perdagangan internasional di selat malaka.

Selain lada kerajaan Langkat juga terkenal dengan kemampuaannnya dalam membuat kapal dagang, hasil-hasil hutan seperti damar, rotan, kanper, kayu pewarna, hasil - hasil pertanian seperti sayuran, gambir, tembakau, dan getah rambung. Sementara untuk daerah pesisir seperti Pulau Kampai penduduknya bermata pencarian sebagai nelayan, udang-udang kecil tangkapan nelayan tersebut di olah menjadi terasi. Bahkan hingga saat ini terasi menjadi oleh-oleh khas pulau kampai.

(14)

2

wilayah Belanda dan batas utara Siak adalah Alas dan Langkat. Berdasarkan perjanjian tersebut Langkat menjadi wilayah dari Siak yang dikuasai oleh Belanda.

Pada tahun 1862 kerajaaan-kerajaan Sumatera Timur mulai mengadakan perjanjian dengan Belanda dan Kesultanan Langkat menandatangi perjanjian pada 21 Oktober 1865 yang menyatakan bahwa Langkat merupakan bagian dari wilayah Belanda.

Pada tahun 1863 J. Nienhuys merupakan orang Belanda pertama yang datang ke Deli dengan tujuan menjadi pengusaha perkebunan tembakau dan menetap di Deli. Perkebunan tembakau yang didirikan oleh J.Nienhuys terus berkembang dan menjadi penggagas pendirian perusahaan-perusahaan perkebunan tembakau di Sumatera Timur.

Pada tahun 1872 telah dibuka dan berjalan perkebunan tembakau oleh pemerintah kolonial Belanda di wilayah Kesultanan Langkat. Selain perkebunan tembakau yang berkembang perkebunan Lada, kelapa sawit, karet,dan kelapa juga berkembang untuk menambah pendapat Kerajaan Langkat.

(15)

3

perkebunan setelah tembakau selesai dipanen. Jenis tanaman yang ditanam juga ditentukan oleh pengusaha perkebunan.

Perkebunan merupakan sumber pendapatan bagi perekonomian di Kesultanan Langkat. Zijlker adalah salah satu dari pengusaha perkebunan tembakau di Kesultanan Langkat tetapi usaha perkebunan tembakau miliknya tidak berhasil. Pada tahun 1883 ia mendapat izin konsesi dari Pangeran Langkat untuk melakukan pengeboran minyak di Telaga Said dekat Pangkalan Berandan. Tetapi baru Pada tahun 1888 minyak dapat mengalir dengan hasil yang menjanjikan di Telaga Said. Keberadaan pertambangan minyak ini menambah pendapatan keuangan di Kesultanan Langkat.

(16)

4 B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas dapat di identifikasi beberapa masalah antara lain :

1. Perkembangan perekonomian kesultanan langkat sebelum kolonialisme Belanda.

2. Proses masuknya Belanda ke Kesultanan Langkat.

3. Dampak keberadaan kolonial Belanda terhadap perekonomian kesultanan Langkat

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan Identifikasi masalah diatas maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana kondisi perekonomian Kesultanan Langkat sebelum kolonialisme Belanda?

2. Bagaimana proses masuknya Belanda ke Kesultanan Langkat?

3. Bagaimana dampak keberadaan kolonial Belanda terhadap perubahan perekonomian kesultanan Langkat ?

D. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini, adalah:

1. Untuk mengetahui perkembangan perekonomian Kesultanan Langkat sebelum kolonilisme Belanda.

2. Untuk mengetahui proses masuknya Belanda ke Kesultanan Langkat. 3. Untuk mengetahui dampak keberadaan kolonial Belanda terhadap

(17)

5 E. Manfaat Penelitian

Peneliti sangat berharap bahwa penelitian ini dapat membawa manfaat sebagai berikut:

1. Menambah wawasan pengetahuan kepada peneliti tentang penjajahan Belanda di Kesultanan Langkat.

2. Menambah wawasan dan bahan pelajaran kepada mahasiswa Sejarah tentang sejarah penjajahan Belanda di Kesultanan Langkat.

3. Memberikan informasi kepada masyarakat khususnya yang tinggal di kabupaten Langkat tentang penjajahan Belanda di kesultanan Langkat. 4. Memberikan informasi kepada masyarakat umum mengenai sejarah

(18)

61 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan pada uraian-uraian yang dikemukakan pada bab-bab terdahulu, maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Kesultanan Langkat adalah kawasan yang sangat strategis dekat dengan Selat Malaka yang merupakan kawasan perdagangan internasional. Kesultanan Langkat memiliki banyak potensi sumber daya alam dengan tanah yang subur cocok untuk berbagai jenis perkebunan seperti lada, pala, kelapa, getah rambung, tembakau, kelapa sawit ndan berbagai jenis tanaman lainnya. Kesultanan Langkat memiliki kemampuan dalam pembuatan kapal perang dan kapal dagang. kapal perang dan kapal dagang ini berbentuk kecil dan lincah sehingga bias melewati perairan sempit seperti sungai. Letak secara geografis Kesultanan Langkat yang berbatasan langsung dengan Aceh membuat Langkat menjadi daerah yang ingin ditakhlukan Belanda untuk dijadikan sebagai benteng pertahanan dan benteng penyerangan dalam perang merebut Aceh.

(19)

62

Pengaruh pemerintah kolonial Belanda dapat dilihat dari sistem perkebunan yang diterapkan dengan dibangunnya perusahaan perkebunan di daerah Langkat dan perusahaan pertambangan minyak bumi di Langkat.

3. Dampak dari pemerintahan kolonial Belanda di kesultanan Langkat dibidang ekonomi, pemerintah kolonial Belanda mendominasi kegiatan perekonomian sementara sultan lebih banyak memiliki kegiatan dibidang sosial dan agama, berkurangnya kegiatan sultan dalam bidang ekonomi membuat sultan sangat bergantung pada pembayaran konsesi dari pemerintahan kolonial Belanda.Sistem perekonomian yang dilakukan Belanda di Langkat dengan membuka perusahaan perkebunan berdampak buruk bagi masyarakat yangb bermatapencaharian sebagai petani dan mereka kehilangan lahan pertaniannya dan mengolah lahan pada tanah jaluran.

4. Dominasi perekonomian yang dilakukan pemerintah colonial dapat dilihat dari tata ruang kota dimana pada jaringan jalan yang dibangun. Jaringan jalan yang dibangun pada pusat-pusat kegiatan ekonomi terhubung pada kantor asistem residen Belanda atau rumah asiten residen. Sementara jalan yang mengarah kerumah sultan atau istana sultan adalah jalan-jalan yang menjadi pusat pusat kegiatan sosial agama seperti mesjid.

(20)

63 B. SARAN

1. Kesadaran masyarakat masih rendah terhadap sejarah dan kiranya perlu mendapat perhatian dari pemerintah maupun instansi-intansi terkait. 2. Generasi muda harus kembali belajar mengenai sejarah untuk menambah

wawasan dan rasa nasionalisme untuk memajukan bangsa dan Negara Indonesia.

3. Perlu kiranya Pemerintah merawat dan melestarikan situs-situs bersejarah agar masayarakat dapat mencintai sejarah dan mempelajari sejarah. 4. Apa yang di tulis dan di teliti oleh penulis hendaknya dapat di pelajari

Gambar

TABEL 1 .........................................................................................................

Referensi

Dokumen terkait

(3) Bagaimana dampak pengaruh perubahan sistem pemerintahan desa terhadap pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan berbasis masyarakat pada rezim adat rezim sentralisasi

Pemindahan ibukota daerah Kabupaten Simalungun ke Kecamatan Raya secara teoritis akan memberikan dampak pada aspek pelayanan pemerintahan dan sosial ekonomi

Tujuan penulisan dengan judul Identifikasi Dampak Perubahan Guna Lahan dari Perkebunan dan Hutan Menjadi Kawasan Pemerintahan Baru Di Wilayah Senggarang Guna Lahan

Rustam Efendi Siregar : Analisis Dampak Sosial Ekonomi Hutan Mangrove Yang Dikelola Kelompok…, 2003 USU Repository © 2008... Rustam Efendi Siregar : Analisis Dampak Sosial

Adapun yang menjadi objek atau variabel dalam penelitian ini adalah dampak pembanguna perkebunan sawit terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat, sedangakan

Dampak positif yang dihasilkan dari kebijakan pemerintah dalam menetapkan Singaparna sebagai ibukota kabupaten Tasikmalaya terhadap ekonomi politik masyarakat Singaparna

“ Dampak Pengeluaran Teknologi Informasi dan Komunikasi terhadap Perekonomian Indonesia: Analisis Sistem Neraca Sosial Ekonomi “i. beserta perangkat yang ada

Berdasarkan hasil penelitian bahwa strategi Pemerintahan Desa Wonoharjo dalam melakukan dampak mitigasi sosial-ekonomi pada masa pandemi Covid-19 belum optimal, dengan masih banyaknya