• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI MENGGUNAKAN MEDIA POWERPOINT TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA PADA MATERI POKOK PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN DI SMP NEGERI 2 MEDAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI MENGGUNAKAN MEDIA POWERPOINT TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA PADA MATERI POKOK PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN DI SMP NEGERI 2 MEDAN."

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI MENGGUNAKAN

MEDIA POWERPOINT TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA PADA MATERI POKOK

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN DI SMP NEGERI 2 MEDAN

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan pada

Program Studi Pendidikan Biologi

Oleh:

Aisyah R Nasution NIM 8126174002

PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI MENGGUNAKAN

MEDIA POWERPOINT TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA PADA MATERI POKOK

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN DI SMP NEGERI 2 MEDAN

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan pada

Program Studi Pendidikan Biologi

Oleh:

Aisyah R Nasution NIM 8126174002

PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(3)
(4)
(5)

Abstrak

Aisyah R Nasution. Pengaruh Penerapan Metode Inkuiri Menggunakan Media Powerpoint terhadap Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa pada Materi Pokok Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan di SMP Negeri 2 Medan

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1). pengaruh penerapan metode inkuiri menggunakan media powerpoint terhadap kemampuan berpikir tingkat tinggi pada materi pokok pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Medan, 2). kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa yang dibelajarkan metode inkuiri dengan menggunakan media powerpoint lebih tinggi daripada kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa yang dibelajarkan dengan metode inkuiri menggunakan media charta dan metode ekspositori menggunakan media charta. Penelitian ini adalah metode quasi eksperimen dengan membuat perlakuan memberi pembelajaran dengan metode pembelajaran inkuiri menggunakan media powerpoint, metode pembelajaran inkuiri dengan menggunakan media charta dan metode pembelajaran ekspositori menggunakan media charta. Data analisis dengan Anacova dengan taraf signifikan 0,05. Dari analisis data dapat disimpulkan: 1). Ada pengaruh metode inkuiri menggunakan powerpoint berpengaruh terhadap kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa pada materi pokok pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan dengan taraf signifikansi lebih kecil α (p = 0,000 < α ; Ho ditolak). 2). Nilai rata-rata hasil berpikir tingkat tinggi siswa yang dibelajarkan dengan metode inkuiri menggunakan media powerpoint lebih baik dibandingkan dengan metode inkuiri menggunakan media charta dan ekspositori menggunakan media charta

(6)

Abstract

Aisyah R Nasution. The Influence of Inquiry Implementation by Applying PowerPoint Media to Higher Order Thinking Skill of Plant Growth Concept in SMP Negeri 2 Medan

This research was intended to identify: 1) the influence of inquiry implementation by applying PowerPoint media to higher order thinking skill of plant growth concept for eight year student in SMP Negeri 2 Medan. This study was quasi experiment of inquiry with PowerPoint, inquiry with chart and expository with chart. Analysis data applied Anacova with significance level of 0.05. Result indicated: 1) There was an influence of inquiry learning with PowerPoint to student higher order thinking skill of plant growth concept with significance level smaller than α (p = 0,000 < α ; Ho rejected); 2) Higher order thinking skill achieved better by PowerPoint media than either chart or expository with chart.

(7)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala

rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis yang berjudul “Pengaruh Penerapan Metode Inkuiri Menggunakan Media Powerpoint terhadap Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa pada Materi Pokok Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan di SMP Negeri 2 Medan”.

Penulis menyadari bahwa penulisan tesis ini tidak akan dapat terselesaikan

dengan baik tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis

menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak

yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan tesis ini. Penulis

mengucapkan terimakasih kepada:

1. Rektor Universitas Negeri Medan, Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si.

2. Direktur Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan Bapak Prof. Dr. H.

Abdul Muin Sibuea, M.Pd

3. Dosen Pembimbing I, Bapak Dr. Hasruddin, M. Pd dan Dosen Pembi,bing II

Bapak Prof. Dr. Ir. A. Rafiqi Tantawi, M. S. yang telah banyak memberikan

bimbingan, arahan, motivasi serta dukungan pada penulis sejak awal sampai

selesai penulisan tesis ini.

4. Bapak Dr. Syahmi Edi, M.Si., Bapak Dr. Mahmud, M.Sc dan Ibu Dr.

Fauziyah Harahap, M.Si selaku narasumber yang telah memberikan saran dan

masukan dalam penyempurnaan tesis ini.

5. Bapak Drs. Ashar Ashairin, M. Si dan Ibu Dra. Martina Restuati, M. Si selaku

validator instrument yang telah memberikan banyak ilmu kepada Penulis.

6. Bapak/ Ibu dosen yang telah memberikan ilmu kepada penulis selama

perkuliahan di Program Pascasarjana Unimed.

7. Bapak Drs. H. Nampati Ginting, M.Pd selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 2

Medan yang telah memberikan kesempatan penulis untuk melakukan

penelitian

(8)

9. Teman-teman Program Pascasarjana Pendidikan Biologi (Sewarni Naibaho,

Erwina Laily Siagian, Mardiana, Halisah Suriani, Nana Ariani, Khairina Afni)

yang senantiasa membantu dan mendorong penulis dalam penyelesaian tesis

ini.

Penulis menyadari bahwa penulisan tesis ini masih jauh dari sempurna

dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan saran yang

membangun dari semua pihak guna penyempurnaan tesis ini. Semoga tesis ini

dapat memberikan manfaat bagi semua pihak serta dapat menambah khasanah

ilmu pengetahuan dan pendidikan.

Medan, Februari 2015 Penulis

(9)

DAFTAR ISI

2.2.2 Fungsi dan Nilai Media ... 12

2.3 Metode Inkuiri ... 14

2.4 Definisi Belajar dan Hasil Belajar... 21

2.4.1 Belajar ... 21

2.4.2 Hasil Belajar ... 22

2.5 Hakikat Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi ... 23

2.6 Materi Pokok Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan ... 27

2.7 Penelitian yang Relevan ... 29

2.8 Kerangka Berpikir ... 31

2.9 Hipotesis Penelitian ... 33

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 34

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian ... 34

3.3 Jenis Penelitian ... 34

3.4 Variabel Penelitian ……….. ... 35

3.5 Prosedur Penelitian ... 36

(10)

3.5.2 Tahap Pelaksanan ... 36

3.6 Teknik Pengumpulan Data ... 38

3.6.1 Teknik Pengumpulan Data ... 38

3.6.2 Instrumen Penelitian ... 38

3.7 Uji Coba Instrumen ……….. ... 39

3.7.1 Uji Validitas Prosedur Penelitian ... 39

3.7.2 Uji Reliabilitas ... 39

4.1.1 Deskripsi Hasil Penelitian ... 46

4.1.1.1 Deskripsi hasil postes kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa pada materi pokok pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan……….………...46

4.1.1.2 Deskripsi tes praktikum kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa pada materi pokok pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan……….………..47

4.1.2 Pengujian Prasyarat Analisis Data ... 47

4.1.2.1 Uji Normalitas Data ... 47

4.1.2.2 Uji Homogenitas Data ... 49

4.1.3 Pengujian Hipotesis Penelitian ... 49

4.1.3.1 Pengaruh metode inkuiri menggunakan powerpoint terhadap kemampuan berpikir tingkat tinggi ... 49

4.1.3.2 Kemampuan Siswa Menjawab Soal Tes Hasil Belajar pada Materi Pokok Pertumbuhan dan Perkembangan Berdasarkan Ranah Kognitif Bloom... 51

4.1.3.3 Kemampuan Siswa Menjawab Soal Tes Hasil Belajar pada Materi Pokok Pertumbuhan dan Perkembangan Berdasarkan Indikator……..….………... 54

4.1.3.4 Kemampuan Siswa Menjawab Tes Praktikum Berdasarkan Ranah Kognitif……..………... 57

4.1.3.5 Kemampuan Siswa Menjawab Tes Praktikum Berdasarkan Indikator……..….………….………... 60

4.1.3.6 Kemampuan Siswa Menggambar Hasil Pengamatan...……….62

Berdasarkan Ranah Kognitif 4.2 Pembahasan ... 63

4.2.1 Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa yang Dibelajarkan dengan Metode Inkuiri menggunakan Powerpoint dan Metode Inkuiri menggunakan Media Charta ... 63 4.2.2 Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa

yang Dibelajarkan dengan Metode Inkuiri

(11)

Media Charta ... 64 4.2.3 Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa

yang Dibelajarkan dengan Metode Inkuiri

Menggunakan Charta dan Metode Ekspositori menggunakan

Media Charta ... 65 4.2.4 Kemampuan Siswa Menjawab Soal Postes dan

Tes Praktikum pada Materi Pokok Pertumbuhan dan

Perkembangan Tumbuhan Berdasarkan Ranah Kognitif Bloom ... 66 4.2.5 Kemampuan Siswa Menjawab Soal Postes dan

Tes Praktikum pada Materi Pokok Pertumbuhan dan

Perkembangan Tumbuhan Berdasarkan Indikator Pembelajaran ... 67 4.2.6 Kemampuan Siswa Menggambar Hasil Pengamtan ... 68 4.3 Keterbatasan Penelitian ... 70

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

5.1 Simpulan ... 71 5.2 Implikasi ... 71 5.3 Saran ... 72

DAFTAR PUSTAKA

(12)
(13)
(14)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 1.1 Nilai Rata-rata Prestasi Siswa Materi Pertumbuhan

dan Perkembangan ... 4

Tabel 2.1 Sintaks Model Pembelajaran Inkuiri ... 16

Tabel 3.1 Rancangan Penelitian ... 34

Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Soal Essai ... 38

Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Pertanyaan Praktikum ... 39

Tabel 4.1 Deskripsi Data Hasil Postes Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa ... 46

Tabel 4.2 Deskripsi Data Hasil Tes Praktikum Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa ... 47

Tabel 4.3 Normalitas Data Pretes dan Postes... 48

Tabel 4.4 Normalitas Tes Praktikum ... 48

Tabel 4.5 Homogenitas Data ... 49

(15)
(16)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berpikir ... 33

Gambar 3.1 Prosedur Penelitian ... 37

Gambar 4.1Pengaruh Metode Inkuiri menggunakan powerpoint terhadap Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa

pada Materi Pokok Pertumbuhan dan Perkembangan

Tumbuhan ((Fhitung = 26.168 dan P= 0,000) ... 46

Gambar 4.2 Kemampuan Siswa untuk Menjawab Soal pada

Materi Pokok Pertumbuhan dan Perkembangan Berdasarkan Ranah Kognitif C4 Taksonomi Bloom (Fhitung= 3.343 dan P =0.039)…….52

Gambar 4.3 Kemampuan Siswa untuk Menjawab Soal pada

Materi Pokok Pertumbuhan dan Perkembangan Berdasarkan Ranah Kognitif C5 Taksonomi Bloom (Fhitung= 3.879 dan P =0.024)…….53

Gambar 4.4 Kemampuan Siswa untuk Menjawab Soal pada

Materi Pokok Pertumbuhan dan Perkembangan Berdasarkan Ranah Kognitif C6 Taksonomi Bloom (Fhitung= 4.742 dan P =0.011)…….54

Gambar 4.5 Kemampuan Siswa untuk Menjawab Soal pada

Materi Pokok Pertumbuhan dan Perkembangan Berdasarkan Indikator Pembelajaran (Fhitung= 5.647 dan P =0.005)…..……….55

Gambar 4.6 Kemampuan Siswa untuk Menjawab Soal pada

Materi Pokok Pertumbuhan dan Perkembangan Berdasarkan Indikator Pembelajaran (Fhitung= 4.654 dan P =0.012)…….….….56

Gambar 4.7 Kemampuan Siswa untuk Menjawab Tes Praktikum pada

Materi Pokok Pertumbuhan dan Perkembangan Berdasarkan Ranah Kognitif C4 Taksonomi Bloom (Fhitung= 13.416 dan P =0.000)….57

Gambar 4.8 Kemampuan Siswa untuk Menjawab Tes Praktikum pada

Materi Pokok Pertumbuhan dan Perkembangan Berdasarkan Ranah Kognitif C5 Taksonomi Bloom (Fhitung= 6.616 dan P =0.003)…..58

Gambar 4.9 Kemampuan Siswa untuk Menjawab Tes Praktikum pada

(17)

Gambar 4.10 Kemampuan Siswa untuk Menjawab Tes Praktikum pada Materi Pokok Pertumbuhan dan Perkembangan Berdasarkan Indikator Pembelajaran (Fhitung= 3.274 dan P =0.042)………….60

(18)
(19)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

Lampiran 1 Silabus ... 76

Lampiran 2 RPP ... 77

Lampiran 3 Soal Essai ... 92

Lampiran 4 Validiatas dan Reliabilitas Tes ... 93

Lampiran 6 Tabel Rubrik Penilaia ... 94

Lampiran 7 Jawaban Soal Essai ... 95

Lampiran 8 LKS ... 104

Lampiran 9 Data Hasil Penelitian ... 111

Lampiran 10 Deskripsi Penelitian ... 114

Lampiran 11 Normalitas Data Pretes dan Postes ... 119

Lampiran 12 Homogenitas Data ... 125

Lampiran 13 Hasil Analisis Anacova Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi ... 126

(20)
(21)
(22)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Prestasi belajar yang dicapai siswa tidak dapat lepas dari peran guru.

Tantangan pendidikan dewasa ini untuk menghasilkan SDM yang berkualitas dan

tangguh semakin berat (Furqon, 2010). Guru tidak hanya berhenti pada

memberikan pengetahuan yang paling mutakhir, namun juga harus mampu

membentuk keyakinan dan karakter kuat setiap siswa sehingga mampu

mengembangkan potensi diri dan tujuan hidupnya. Karakter yang harus

dikembangkan oleh guru antara lain religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras,

kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah

air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli

lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.

Salah satu komponen kemampuan berpikir adalah berpikir tingkat tinggi,

yang merupakan faktor penting dalam dunia pendidikan. Di Indonesia,

pembelajaran keterampilan berpikir memiliki beberapa kendala. Salah satunya

adalah terlalu dominannya peran guru di sekolah sebagai penyebar ilmu atau

sumber ilmu, sehingga siswa hanya dianggap sebagai sebuah wadah yang akan

diisi dengan ilmu oleh guru. Kendala lain yang sebenarnya sudah cukup klasik

namun memang sulit dipecahkan, adalah sistem penilaian prestasi siswa yang

lebih banyak didasarkan melalui tes yang sifatnya menguji kemampuan kognitif

(23)

Ini merupakan masalah lama yang sampai sekarang masih merupakan

polemik yang cukup seru bagi dunia pendidikan di Indonesia. Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan yang sudah mulai diterapkan di Indonesia sebenarnya cukup

kondusif bagi pengembangan pengajaran keterampilan berpikir, karena

mensyaratkan siswa sebagai pusat belajar. Namun demikian, bentuk penilaian

yang dilakukan terhadap kinerja siswa masih cenderung mengikuti pola lama,

yaitu model soal-soal pilihan ganda yang lebih banyak memerlukan kemampuan

siswa.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru bidang studi IPA biologi

SMP Negeri 2 Medan diperoleh bahwa kemampuan berpikir tingkat tinggi belum

pernah dilatihkan pada siswa. Hal ini disebabkan pembelajaran IPA Biologi yang

dilakukan oleh guru saat ini lebih banyak menekankan pada domain Bloom

pengetahuan (C1) dan pemahaman (C2). Pada domain Bloom aplikasi

(C3), analisis (C4), sintesis (C5) dan evaluasi (C6) jarang sekali diterapkan dalam

pembelajaran. Siswa kurang terlatih untuk mengembangkan daya nalarnya dalam

memecahkan permasalahan dan mengaplikasikan konsep-konsep yang telah

mereka pelajari pada kehidupan sehari-hari.

Dalam proses belajar mengajar penggunaan metode mempunyai arti yang

penting karena dalam kegiatan tersebut diperlukan suatu metode dalam

menyajikan pelajaran yang tepat. Kerumitan bahan yang akan disampaikan

kepada siswa dapat dibantu dengan bantuan metode. Dengan demikian siswa

termotivasi dan lebih mudah menerima bahan pelajaran yang disampaikan oleh

(24)

Pada proses belajar mengajar dijumpai berbagai permasalahan yang tidak

hanya berasal dari guru dan siswa tetapi juga masalah sarana dan prasarana

pendukung dalam proses belajar, permasalahan dari siswa terletak pada

kecenderungan siswa yang pasif dalam kegiatan pembelajaran, sedangkan

permasalahan dari guru diantaranya masih menggunakan pembelajaran yang

bersifat verbalistik, proses pembelajaran masih terpusat pada pengajar

(teacher centered learning) dan dalam penyajian materi yang monoton sehingga

kurang menarik dan membosankan bagi siswa.

Pada SMP Negeri 2 Medan sampai sekarang ternyata masih banyak guru

yang menggunakan metode ceramah (lecture method), walaupun sebenarnya

fasilitas untuk menggunakan media pembelajaran sudah memadai, seperti

laboratorium, laboratorium komputer dan telah dikembangkan pula sistem

jaringan terpadu yang menghubungkan jaringan internet. Tetapi kemauan guru

untuk membuat dan memanfaatkan media tersebut masih terbatas, hal ini

membuat penerapan metode ceramah masih banyak dijumpai.

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 75 mata pelajaran IPA di SMP

Negeri 2 Medan sekolah menuntut agar siswa dapat menguasai kompetensi dasar

seperti yang telah ditetapkan, perlu kiranya siswa memiliki sikap kemandirian

belajar yang tinggi. Namun kenyataannya hal ini belum banyak dimiliki oleh

siswa, hal ini dapat teridentifikasi dari kenyataan berikut: (1) masih sedikit siswa

yang mengajukan pertanyaan ketika pelajaran akan, sedang atau setelah

berlangsung; (2) masih banyak siswa yang lupa mengerjakan tugas yang diberikan

oleh guru untuk dikerjakan di rumah; (3) siswa cenderung tidak mengerjakan

(25)

jarang mengerjakan soal-soal yang ada di dalam buku pegangan, kecuali atas

perintah dari guru, siswa cenderung mencontoh tanpa ada keingintahuan cara

memecahkan masalah (5) kurangnya kemandirian siswa untuk membaca literatur;

dan (6) respon siswa terhadap pertanyaan guru tidak maksimal. Semua hal yang

telah disampaikan di atas mempengaruhi prestasi belajar siswa. Data hasil ulangan

harian untuk mata pelajaran IPA, khususnya biologi dari tahun ke tahun

menunjukkan hasil yang masih rendah, data hasil belajar IPA biologi siswa kelas

VIII tiga tahun terakhir.

Tabel 1.1 Nilai Rata–rata Prestasi Siswa Materi Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan

No. Tahun Pelajaran Nilai

rata–rata Kriteria Ketuntasan Minimal

1 2010 – 2011 71 75

2 2011 – 2012 72 75

3 2012 – 2013 72 75

Materi Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan termasuk ke dalam

materi yang sangat menarik, tetapi kadang banyak guru mengajarkannya hanya

dalam bentuk ceramah atau pengamatan sederhana berupa gambar pertumbuhan

dan perkembangan pada tumbuhan. Sesungguhnya banyak hal dapat dilakukan

siswa untuk mempelajari materi tersebut, guru dapat merencanakan pembelajaran

dengan lebih menarik sehingga siswa dapat lebih aktif belajar, mengembangkan

kemampuan berpikir tingkat tinggi, lebih teliti dalam mengamati, bertanggung

jawab dan lebih tertantang.

Salah satu metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk melatih

kemampuan berpikir tingkat tinggi pada siswa adalah pembelajaran berbasis

penemuan atau inkuiri. Inkuiri merupakan metode pembelajaran yang melibatkan

(26)

masalah, merumuskan hipotesis, melakukan percobaan, menulis hasil percobaan,

menganalisis data dan menarik kesimpulan dari hasil analisis (Mulyasa, 2008).

Berpikir tingkat tinggi adalah komponen yang penting dari inkuiri. Kemampuan

berpikir tingkat tinggi siswa dapat ditingkatkan melalui model pembelajaran

inkuiri. Belajar melalui penemuan atau pengalaman adalah hal yang penting untuk

menumbuhkan kemampuan berpikir tingkat tinggi pada siswa.

Pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat

membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan

rangsangan kegiatan belajar dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis

terhadap siswa (Hamalik, 1994). Selain membangkitkan motivasi dan minat

siswa, media pembelajaran juga dapat membantu siswa membangkitkan

pemahaman, memudahkan penyampaian informasi kepada siswa.

Pada penelitian Yuniyanti et al. (2012) berdasarkan pengamatan siswa yang

diberi pelajaran menggunakan media e-learning lebih antusias dibandingkan

dengan media modul. Untuk guru mengajar dengan media e-learning membuat

proses pembelajaran lebih menarik, walaupun dari perhitungan menggunakan

statistik nilai rata–rata prestasi belajar siswa kelompok media modul dan media

e-learning masing-masing adalah 76,1 dan 77,6. Pembelajaran menggunakan inkuiri

terbimbing dengan media modul dan e-learning tidak terdapat pengaruh yang

signifikan. Pada penelitian Hanif (2013) mengenai “Pemanfaatan media komputer

pembelajaran berpengaruh terhadap hasil belajar biologi siswa kelas VIII SMP

mata pelajaran IPA Biologi pokok bahasan hama dan penyakit pada organ

tumbuhan di SMP Negeri 1 Karangrejo Tulungagung” menyatakan bahwa

(27)

untuk mendukung kegiatan pembelajaran IPA Biologi dengan pokok bahasan

hama dan penyakit pada organ tumbuhan. Pada penelitian Rachmah et al. (2012)

menyatakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar siswa yang

dibelajarkan melalui model pembelajaran inkuiri dengan pengunaan media

berbasis komputer dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang diajar dengan

pembelajaran konvensional dengan penggunaan media berbasis komputer.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat diidentifikasi masalah

dalam penelitian ini antara lain:

1. Kurangnya kemampuan guru dalam membuat tes untuk mengukur prestasi

belajar siswa.

2. Kurang melibatkan siswa secara aktif dalam proses belajar mengajar.

3. Kurang optimalnya pemanfaatan media sebagai salah satu sumber belajar.

1.3 Pembatasan Masalah

Permasalahan dalam penelitian ini dibatasi pada kajian mengenai:

1. Metode pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran IPA biologi yaitu

metode inkuiri.

2. Media yang digunakan power point dan media charta.

3. Materi yang diajarkan pada penelitian ini adalah Pertumbuhan dan

Perkembangan Tumbuhan.

4. Karakter yang dianalisis kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa.

(28)

1.4Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah ada

pengaruh penerapan metode inkuiri menggunakan media powerpoint terhadap

kemampuan berpikir tingkat tinggi pada materi pokok pertumbuhan dan

perkembangan tumbuhan siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Medan?

1.5Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui

pengaruh penerapan metode inkuiri menggunakan media powerpoint terhadap

kemampuan berpikir tingkat tinggi pada materi pokok pertumbuhan dan

perkembangan tumbuhan siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Medan.

1.6Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat khususnya bagi guru

biologi tentang bagaimana cara memperbaiki pembelajaran dengan menggunakan

metode inkuri untuk pengajaran IPA biologi di SMP. Manfaat yang diharapkan

dari hasil penelitian ini secara umum adalah dengan menggunakan metode inkuiri

dapat mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa.

(29)
(30)

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

5.1Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil simpulan bahwa terdapat

pengaruh yang signifikan dengan penerapan metode inkuiri menggunakan media

powerpoint terhadap kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa kelas VIII

SMP Negeri 2 Medan pada materi pokok pertumbuhan dan perkembangan. Hal ini

ditunjukkan dari hasik uji Anacova dengan diperoleh (Fhitung = 26.168; P < 0.05).

5.2 Implikasi

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dikemukakan bahwa kemampuan

berpikir tingkat tinggi siswa dengan metode inkuiri menggunakan powerpoint

berbeda signifikan dengan siswa yang dibelajarkan dengan siswa yang

dibelajarkan dengan metode inkuiri menggunakan media charta.

Hal ini disebabkan pada pembelajaran inkuiri setiap siswa berusaha untuk

menemukan pemahaman konsep secara mandiri dengan bantuan bimbingan dari

guru. Dalam proses pembelajaran siswa memeroleh pemahaman konsep maka

siswa perlu mempersiapkan diri dalam mengikuti pembelajaran. Keadaan ini

berdampak positif bagi siswa untuk lebih aktif memeroleh informasi, menelaah

(31)

1.2 Saran

Berdasarkan simpulan yang telah disebutkan, penulis ingin memberikan

saran sebagai berikut:

1. Pembelajaran dengan metode inkuiri sebaiknya dipilih materi yang dapat

dikaitkan dengan dunia nyata siswa, serta alat dan bahan yang diguankan

untuk melakukan praktikum bias dengan mudah dan terjangkau didapatkan

oleh siswa.

2. Penggunaan media yang sesuai dengan materi dan tujuan pembelajaran dapat

digunakan sebagai cara untuk meningkatkan motivasi siswa dalam belajar IPA

biologi.

3. Bagi peneliti selanjutnya agar mendapat hasil belajar yang lebih baik maka

perlu memberikan motivasi dan konseptual awal mengenai bahan pelajaran

serta mengarahkan dan merangsang siswa agarkonsentrasinya terarah pada

(32)

73

DAFTAR PUSTAKA

Ambarsari, W., Slamet Sentosa dan Maridi, (2013), Penerapan Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Terhadap Keterampilan Proses Sains Dasar Pada Pelajaran Biologi Siswa Kelas

VIII SMP

Negeri 7 Surakarta, Jurnal

Pendidikan Biologi, Volume 5, No. 1. (

http://jurnal.fkip.uns.ac.id/

index. php/bio/article/view/1426 diakses tanggal 23 Maret 2014).

Arifin, Z., (1991), Evaluasi Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya.

Arikunto, S.,(2003), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Arsyad, A., (2009), Media Pengajaran, Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Dahar, R. W., (2011). Teori-Teori Belajar & Pembelajaran, Jakarta: Erlangga.

Djamarah, S.,B. dan Zain, A., (2002), Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta.

Edelson, D. C., 2001, Learning-for-Use: A Framework for the Design of Technology-Supported Inquiry Activities. Journal of Research in Science Teaching, 38(3), 355-385 ( http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1002/1098-2736%28200103%2938:3%3C355::AID-TEA1010%3E3.0.CO;2-M/abstract diakses tanggal 9 November 2014).

Furqon, M., (2010). Guru Sejati : Membangun Insan Berkarakter Kuat dan Cerda,. Surakarta: Yuma Pustaka.

Gulo, W., (2002), Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara.

Hamalik, O., (1994), Media Pendidikan, (Cetakan ke-7), Bandung: Citra Aditya Bakti.

, (2008), Proses Belajar Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara.

Hanif, A. P., (2013), Pemanfaatan Media Komputer Pembelajaran Pokok Bahasan Hama Dan Penyakit Pada Organ Tumbuhan Mata Pelajaran IPA Biologi Kelas VIII Di SMP Negeri 1 Karangrejo Tulungagung, Jurnal Mahasiswa Teknologi Pendidikan, Volume1, No.1, (http://ejournal.

unesa.ac.id/index.php/jmtp/article/view/1606 diakses tanggal 2 Mei 2014).

Ilma, (2010), Uji Normalitas Dan Homogenitas Data, (http://ilma69.files.

wordpress.com/2012/10/uji-normalitas-dan homogenitas-ri.pdf diakses

(33)

74

Krathwohl, (2002), A revision of Bloom’s Taxonomy: an overview – Theory Into Practice, Collage of Education, The Ohio State University Learning

Dominians or Bloom’s Taxanomy: The Three Types of Learning, (http.

nwlink.com/-donclark/hrd/bloom.htm diakses tanggal 25 Juni 2014).

Krulik, S. and Rudnick, J. A. (1999). Innovative Tasks To Improve Critical and Creative Thinking Skills. Reston: The National Council of teachers of Mathenatics, Inc.2 (1)138-145.

Liliasari., (2009), Model Pembelajaran Untuk Meningkatkan Kemampuan Berfikir Konseptual Tingkat Tinggi Calon Guru IPA, Makalah disajikan dalam Seminar Nasional Permasalahan Dan Alternatif Pemecahan Masalah Pendidikan MIPA Malang, Malang, 4 September.

Maliyah, N., (2012), Pembelajaran Fisika dengan Inkuiri Terbimbing melalui Metode Eksperimen dan Demontrasi Diskusi Ditinjau dari Kemampuan Matematik dan Kemampuan Verbal Siswa, JURNAL INKUIRI ISSN: 2252-7893, Vol 1, No 3, 2012 (hal 227-234) (http://jurnal.pasca.uns.ac.id diakses tanggal 27 Juni 2014).

Mulyasa, (2008), Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Jakarta: Rosda.

Nosich, (2001), Learning of Things Through: A guide to Critical Thinking in The Curriculum. New Jersery: Pretince: Hall. Inc.

Praptiwi, L., Sarwi, L. Handayani, (2012), Efektifitas Model Pembelajaran Eksperimen Inkuiri Terbimbing Berbantuan My Own Dictionary untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep dan Unjuk Kerja Siswa SMP RSBI,

Unnes Science Education Journal Volume 1, No. 2 (http://journal. unnes.ac.id/sju/index.php/usej diakses tanggal 27 Juni 2014).

Purwanto, A., (2013), Pembelajaran Fisika Dengan Menerapkan Model Inkuiri Terbimbing Dalam Menumbuhkan Kemampuan Berfikir Logis Siswa di SMA Negeri 8 Bengkulu, Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013.

Pohl, (2000). Learning to Think, Thinking to Learn, (http:purdue.edu/geri diakses tanggal 23 Juni 2014).

Rachmah, F., Wiwin A., dan Maridi (2012), Penerapan Strategi Pembelajaran

Inkuiri Dipadukan Media Audio Visual Untuk Meningkatkan

Kualitas Pembelajaran Biologi Siswa Kelas VII D SMP N 1 Jaten,

Jurnal

Pendidikan

Biologi,

Volume

4,

No.

3

(34)

75

Sabri, A., H., (2010), Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Ciputat Press.

Sadiman, A., S., Rahardjo R., A., Haryono dan Rahardjito, (2009), Media Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sanjaya, W. (2009). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Prenda Media Group

Sudjana, N dan Rivai A., (1992), Media Pengajaran, Bandung: Sinar Baru Bandung.

Siungfat, (2010), Uji Tukey, (http://.files.wordpress.com/2010/02/ujitukey.pdf diakses tanggal 1 Juli 2014).

Sudjana dan Rivai, (2002), Media Pendidikan, Jakarta: Balai Pustaka.

Wahyudin, Sutikno , dan A. Isa., (2010),Keefektifan Pembelajaran Berbantuan Multimedia Menggunakan Metode Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Minat Dan Pemahaman Siswa, Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia Volume 6, Halaman 58-62 (http:// UNNES Semarang.com/2010 diakses tanggal 27 Juni 2014).

Winkle, M.S., (1996), Psikologi Pengajaran, Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.

Yuniyanti, E. D., Widha Sunarno, dan Haryono, (2012), Pembelajaran Kimia Menggunakan Inkuiri Terbimbing dengan Media modul dan e – learning Ditinjau dari Kemampuan Pemahaman membaca dan kemampuan berpikir abstrak, Jurnal Inkuiri, Volume 1, No. 2 (112-120) (http://jurnal.

Gambar

Gambar 4.11 Kemampuan  Siswa untuk Menjawab Tes Praktikum pada                       Materi Pokok Pertumbuhan dan Perkembangan Berdasarkan                       Indikator Pembelajaran (F = 12.777 dan P =0.000)………….61
Tabel 1.1 Nilai Rata–rata Prestasi Siswa Materi Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan

Referensi

Dokumen terkait

Simplenya begini, banyak (tidak semua) masyarakat suku batak yg juga masih sangat anti dengan suku Tionghoa, mereka bahkan membenci tanpa alasan, menghina walaupun cuma

Gedung Induk museum dengan arsitektur rumah kajang lako terdiri dari 2 lantai, lantai. pertama dari bagian bawah rumah kajang lako dimanfaatkan untuk keperluan

auditor tidak dipengaruhi oleh independen, relativisme, pengalaman, dan intensitas moral yang dimiliki oleh responden dalam penelitian ini, dan hanya variabel

Memberikan pemahaman melalui penelitian tentang pengaruh struktur modal dengan performa keuangan (yang digambarkan rasio likuiditas, solvabilitas, profitabilitas, dan

Pada kasus penyimpangan dana berdasarkan temuan BPKP berjumlah 170 kasus, dengan nilai penyimpangan mencapai 10 Milliar dan yang telah kembali mencapai 8,9 Milliar

Tujuan penelitian ini adalah, untuk mendapatkan gamabaran secara deskriptif mengenai kondisi kesejahteraan migrant ketika di daerah asal dan setelah menetap di daerah

Pada siswa dengan gaya kognitif field independent dan field dependent, pendekatan PMR memberikan prestasi belajar matematika lebih baik dibandingkan pendekatan

Dalam suatu perusahaan besar yang memiliki biaya politik tinggi, akan mendorong manajer untuk memilih metode akuntansi yang menangguhkan laba yang dilaporkan dari