No Daftar FPIPS: 4173/UN.40.2.6.1/PL/2014
KUALITAS AKHLĀQ SISWA DIHUBUNGKAN DENGAN PRESTASI
PEMBELAJARAN AQĪDAH AKHLĀQ DI MADRASAH ALIYAH
NEGERI PURWAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Jurusan Pendidikan Agama Islam
Oleh Zein Nursyifa
1001493
PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG
LEMBAR PENGESAHAN ZEIN NURSYIFA
(1001493)
KUALITAS AKHLAK SISWA DIHUBUNGKAN DENGAN PRESTASI PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI MADRASAH ALIYAH
NEGERI PURWAKARTA
Diajukan dan disahkan oleh:
Pembimbing I
Dr. Munawar Rahmat, M.Pd NIP. 195801281986121001
Pembimbing II
Drs. H. Udin Supriadi, M.Pd NIP. 19590617198601 1 001
Mengetahui
Ketua Program Studi Ilmu Pendidikan Agama Islam
KUALITAS AKHLĀQ SISWA DIHUBUNGKAN DENGAN PRESTASI
PEMBELAJARAN AQĪDAH AKHLĀQ DI MADRASAH ALIYAH
NEGERI PURWAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014
Oleh : ZEIN NURSYIFA
Sebuah Skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial
© ZEIN NURSYIFA 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Agustus 2014
Hak Cipta dilindungi Undang-Undang Skripsi ini tidak boleh diperbanyak
seluruhnya atau sebagian,
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul Kualitas Akhlāq
Siswa Dihubungkan Dengan Prestasi Pembelajaran Aqīdah Akhlāq Di Madrasah Aliyah Negeri Purwakarta Tahun Ajaran 2013/2014ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri. Saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi apabila di kemudian hari ditemukan adanya pelanggaran etika keilmuan atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.
Bandung, Agustus 2014 Yang membuat pernyataan,
Zein Nursyifa, 2014
Kualitas Akhlaq Siswa Dihubungkan Dengan Prestasi Pembelajaran Aqidah Akhlaq Di Madrasah Aliyah Negeri Purwakarta Tahun Ajaran 2013-2014
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
KUALITAS AKHLAK SISWA DIHUBUNGKAN DENGAN PRESTASI PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI MADRASAH
ALIYAH NEGERI PURWAKARTA ZeinNursyifa
1001493 ABSTRAK
Kenakalan remaja akhir-akhir ini sangat memprihatinkan seperti, perbuatan asusila, pergaulan bebas, hingga penyalahgunaan zat-zat adiktif dilakukan juga oleh para siswa. Bagaimanakah hubungannya dengan siswa MAN, karenadi lembaga pendidikan ini dibekali pendidikan agama dan akhlak mulia yang lebih banyak.Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengetahui sejauhmana hubungan atau pengaruh pembelajaran aqidah akhlak terhadap kualitas akhlak siswa di MAN Purwakarta. Adapun metode yang digunakan deskriptif asosiatif.Teknik pengumpulan data dilakukan dengan dua cara yaitu melihat hasil nilai raport siswa dan instrumen angket yang digunakan untuk mengukur kualitas akhlak siswa. Analisis data dilakukan dengan memenuhi uji pra syarat analisis yaitu data berdistribusi normal dan non heteroskedastisitas. Lalu dianalisis dengan langkah, menguji linearitas, uji dkoefesien korelasi, uji koefisien determinasi setelah itu melakukan uji hipotesis dengan uji t.Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa tidak dapat pengaruh yang signifikan antara pembelajaran aqidah akhlak dengan kualitas akhlak siswa, karena rendahnya tingkat hubungan antara kedua variabel sebesar 0,169 yang termasuk dalam kategori sangat rendah. Adapun kontribusi yang diberikan mata pelajaran aqidah akhlak hanya sebesar 2,9% yang sisanya sebesar 97,1% lebih banyak dipengaruhi oleh faktor luar. Oleh krena itu peneliti merekomendasikan: pertama, guru aqidah akhlak agar
melakukan proses danevaluasipembelajaran yang
hasilmenekankanpadaranahafektifdanperilaku, bukanhanyasekedar kognitif, dan kedua perguran tinggi penghasil guru pendidikankeagamaan agar menekankanbidangpembelajaran yang lebihbersifatafektif.
Kata kunci: Pembelajaran aqidah akhlak, Akhlak mulia, Hasil Belajar
Zein Nursyifa, 2014
Kualitas Akhlaq Siswa Dihubungkan Dengan Prestasi Pembelajaran Aqidah Akhlaq Di Madrasah Aliyah Negeri Purwakarta Tahun Ajaran 2013-2014
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRACT
THE QUALITY OF STUDENT’S ATTITUDE RELATED TO ACHIEVEMENT IN A LEARNING OF ‘AQĪDAĦ AKHLĀQ AT MAN
PURWAKARTA Zein Nursyifa
1001493
Juvenile delinquency lately is very concern as, adultery, promiscuity, to abuse addictive substances performed by the students. How do the students MAN, as in educational institutions of religious education and is equipped with a more noble character. This study generally aims to determine the extent of the relationship or moral influence on the quality of learning Aqidah moral students in Purwakarta MAN. The method used descriptive associative. Data was collected in two ways: to see the results of the students' report cards and a questionnaire instrument is used to measure the quality of student morals. Data analysis was performed with pre-test meets the requirements analysis and non-normal distribution of data heteroscedasticity. Then analyzed with a linearity test steps, test coefficient correlation, coefficient of determination after the test was to test the hypothesis
with a t test. Based on the results of the study showed that the effect can’t be
Zein Nursyifa, 2014
Kualitas Akhlaq Siswa Dihubungkan Dengan Prestasi Pembelajaran Aqidah Akhlaq Di Madrasah Aliyah Negeri Purwakarta Tahun Ajaran 2013-2014
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Zein Nursyifa, 2014
Kualitas Akhlaq Siswa Dihubungkan Dengan Prestasi Pembelajaran Aqidah Akhlaq Di Madrasah Aliyah Negeri Purwakarta Tahun Ajaran 2013-2014
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………...……… i
UCAPAN TERIMAKASIH …..…………..………...ii
ABSTRAK ……..………..………... iv
DAFTAR ISI ………...………v
DAFTAR TABEL ………..………..……….. vii
DAFTAR DIAGRAM……….. viii
BAB I Pendahuluan……….………. 1
A.LatarBelakangPenelitian ……….………….………. 1
B.IdentifikasiMasalah……….………..……….. 9
C.RumusanMasalah……….……….. .. 10
D.TujuanPenelitian……….………... 10
E.VariabelPenelitian……….…….………...…… 11
F. ManfaatPenelitian ………..……...……... 11
G.StrukturOrganisasiPenelitian ………...………..………. 13
BAB II PembelajaranAqidahAkhlak Dan Akhlak di MA ….………...….14
A.Pembelajaran….,………..……… 14
B. KonsepAqidahAkhlak ……...………..………….. 19
C. KonsepAkhlak …………...……….……….………... 28
D. PenelitianTerdahulu ………..………..…….... 38
BAB III MetodePenelitian………..………..……... 40
Zein Nursyifa, 2014
Kualitas Akhlaq Siswa Dihubungkan Dengan Prestasi Pembelajaran Aqidah Akhlaq Di Madrasah Aliyah Negeri Purwakarta Tahun Ajaran 2013-2014
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B. PopulasidanSampel………..………...…… 40
C. DesainPenelitian………..………...….. 43
D. MetodePenelitian………..………...…. 43
E. DefinisiOprasional……….………...44
F. InstrumenPenelitian ……….……….………...……… 46
G. Proses PengembanganInstrumen …….………...………….…… 47
H. TeknikPengumpulan Data ……….………...…….………49
I. Analisis Data ………..……...……… 50
BAB IV HasilPenelitian Dan Pembahasan……….……….………..……... 58
A. HasilPenelitian………….….………..………. 58
B. Pembahasan………...………….……….……….. 81
BAB V Penutup………..………..……… 88
A. Kesimpulan………...……….. 88
B. Rekomendasi………..………..………. 89
DAFTAR PUSTAKA ………..………….. 94
Zein Nursyifa, 2014
Kualitas Akhlaq Siswa Dihubungkan Dengan Prestasi Pembelajaran Aqidah Akhlaq Di Madrasah Aliyah Negeri Purwakarta Tahun Ajaran 2013-2014
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang PenelitianKehidupan tidakakan pernah terlepas daripendidikan,karena pendidikan adalah sesuatu yang didalamnya terkandung proses interaksi antara manusia dengan manusia lainnya untuk salingmemahami, mengendalikan dirinya dan mengembangkan potensi masing-masing.Setiap manusia akan mendapatkan pendidikan tanpa terkecuali, baik di lingkungan sekolah,keluarga, maupun masyarakat. Seperti yang dijelaskan dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) pasal 1 (2013, hlm, 3) bahwa:
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, Akhlāq mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.
Pernyataan di atas menunjukan bahwa peserta didik dalam proses pendidikan tidak hanya mengembangkan potensi dirinya di bidang akademik dalam arti kecerdasannya saja. Namun ditekankan harus memiliki kecerdasan
spiritual agar berakhlāq mulia, seperti yang dijelaskan oleh Arifin (2012, hlm. 14) bahwa pendidikan harus mampu mengarahkan kemampuan dari dalam diri manusia menjadi suatu kegiatan yang berhubungan dengan Tuhan (pencipta) baik kegitan ini bersifat pribadi maupun kegiatan sosial. Maka dalam lembaga pendidikan harus diadakan proses pendidikan keagamaan agar bisa terwujudnya tujuan pendidikan yang tercantum pada Sisdiknas.
Zein Nursyifa, 2014
Kualitas Akhlaq Siswa Dihubungkan Dengan Prestasi Pembelajaran Aqidah Akhlaq Di Madrasah Aliyah Negeri Purwakarta Tahun Ajaran 2013-2014
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Zein Nursyifa, 2014
Kualitas Akhlaq Siswa Dihubungkan Dengan Prestasi Pembelajaran Aqidah Akhlaq Di Madrasah Aliyah Negeri Purwakarta Tahun Ajaran 2013-2014
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pendidikan Agama Islam (PAI) untuk di sekolah-sekolah umum, yang bertujuan sebagai program pendidikan yang terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, hingga mengimani ajaran agama Islam dan dapat menjalin kerukunan dengan umat bergama lain hingga terwujud kesatuan dan persatuan bangsa(Alim, 2011, hlm.6). Sedangkan untuk sekolah yang berbasis Islam seperti madrasah-madrasah, tidak hanya pendidikan agama Islam yang menjadi proses pendidikan keagamaannya namun lebih banyak dan beragam salah
satunya ada mata pelajaran aqīdaħ akhlāq.
Menurut Suresman (2009, hlm. 1) bahwa aqīdaħ adalah pokok-pokok keimanan yang telah ditetapkan oleh Allah dan kita sebagai manusia wajib meyakininya sehingga kita layak disebut orang yang beriman. Kemudian aqīdaħ menurut Sauri (2013, hlm. 77) merupakan bagian mendasar dari ajaran agama. Ia
menjadi fundamen dari seluruh hukum agama yang berada di atasnya. Aqīdaħ
Islam adalah tauhid, yakni mengesakan Tuhan yang diungkapkan dalam syahadat pertama, yaitu laa ilaah illa allahu (tiada Tuhan selain Allah) karena sebagai fundamen, tauhid memiliki implikasi terhadap seluruh aspek kehidupan keagamaan seorang muslim, baik ideologi, politik, sosial, budaya, pendidikan dan sebagainya.
Zein Nursyifa, 2014
Kualitas Akhlaq Siswa Dihubungkan Dengan Prestasi Pembelajaran Aqidah Akhlaq Di Madrasah Aliyah Negeri Purwakarta Tahun Ajaran 2013-2014
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mudah melakukannya, masing-masing dari kehendak dan kebiasaan ini mempunyai kekuatan dan gabungan dari kedua kekuatan itu menimbulkan kekuatan yang lebih besar, kekuatan yang bernilai yang disebut akhlāq. Jadi
antara aqīdaħ dan akhlāq memiliki hubungan yang saling mengisi dalam
praktiknya karena sikap seseorang harus didasari dengan aqīdaħ agar bisa
menerima perintah Allah dan menjauhi larangannya secara sempurna dalam kehidupannya.
Dari pemaparan tujuan pendidikan agama Islam dan aqīdaħ akhlāq maka betapa pentingnya pendidikan agama bagi manusia supaya terbinanya akhlāq mulia, karena akhlāq merupakan pondasi utama dalam pembentukan kepribadian seseorang secara utuh. Hal pertama yang harus dilakukan pada pembentukan kepribadian seseorang adalah pendidikan akhlāqnya. Pada dasarnya pendidikan akhlāq seorang anak itu perlu dibina, baik di lingkungan keluarga ataupun lingkungan sekolah, pembinaan akhlāq di sekolah harus teratur dan terarah agar siswa dapat mengamalkannya dalam kehidupan sehari– hari. Serta bisa mengkontrol perilaku mereka agar terhindar dari kenakalan remaja yang kerap dilakukan pada usia mereka.
Zein Nursyifa, 2014
Kualitas Akhlaq Siswa Dihubungkan Dengan Prestasi Pembelajaran Aqidah Akhlaq Di Madrasah Aliyah Negeri Purwakarta Tahun Ajaran 2013-2014
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Di samping itu masa remaja adalah masa yang rawan oleh pengaruh-pengaruh negatif, seperti narkoba, kriminal, dan kejahatan seks(Sofyan, 2010, hlm.1). Peneliti mengambil contoh kasus narkoba yang kerap digunakan oleh para pelajar, berdasarkan hasil penelitian BNN (Badan Narkotika Nasional) Republik Indonesia yang bersumber dari (www.BNN.com) data kasus narkoba dari tahun ke tahun meningkat, seperti data kasus di bawah:
Tabel 1.1
Kasus Narkoba
Kasus Tahun Persen (%) Jumlah
Narkoba Usia 10-59 tahun
2009 1,99 % 3,6 juta jiwa
2010 2,21 % 4,02 juta jiwa
2011 2,8 % 5 juta jiwa
Zein Nursyifa, 2014
Kualitas Akhlaq Siswa Dihubungkan Dengan Prestasi Pembelajaran Aqidah Akhlaq Di Madrasah Aliyah Negeri Purwakarta Tahun Ajaran 2013-2014
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 1.1 Diagram
Penyebab Utama Penyebaran AIDS
Tabel 1.2
Jumlah Kumulatif Kasus AIDS Berdasarkan Tahun
Tahun AIDS
2005 4.774 kasus
2006 3.439 kasus
2007 4.434 kasus
2008 5.134 kasus
Zein Nursyifa, 2014
Kualitas Akhlaq Siswa Dihubungkan Dengan Prestasi Pembelajaran Aqidah Akhlaq Di Madrasah Aliyah Negeri Purwakarta Tahun Ajaran 2013-2014
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2010 6.476 kasus
2011 6.178 kasus
Sumber: Kemenkes RI September 2012
Berdasarkan pemaparan di atas menunjukan bahwa betapa buruknya perilaku-perilaku anak remaja/ para pelajar zaman sekarang, dunia pendidikan saat ini mempunyai tanggung jawab yang sangat besar untuk membenahi para pelajar yang semangkin merosot.Disebabkan oleh perilaku sebagian siswa yang menyimpang dari aturan-aturan yang ada, tidak sedikit yang telah kita ketahui melalui media sosial, pemberitaan seputar perilaku para pelajar dewasa yang menyimpang sehingga mengotori dunia pendidikan.Dunia pendidikan seharusnya bisa menghasilkan pelajar-pelajar yang berprestasi dan berakhlāq mulia.Kini dunia pendidikan mengalami problematika moralitas yang krusial.
Terkadang para orang tua, kaum pendidik dan petugas-petugas keamanan seringkali dipusingkan oleh masalah kenakalan remaja.Tidak sedikit dari keluarga kaya raya dan anak-anak orang berpangkat banyak ditemukan kasus-kasus kenakalan remaja, misalnya, penyalahgunaan obat bius, pemerkosaan, perampokan, perkelahian, dan sebagainya.Masalahnya kembali pada akhlāq remaja itu sendiri, remaja yang demikian nakalnya adalah remaja yang tidak mengamalkan pemahaman yang mereka tau mengenai akhlāq terpuji.
Zein Nursyifa, 2014
Kualitas Akhlaq Siswa Dihubungkan Dengan Prestasi Pembelajaran Aqidah Akhlaq Di Madrasah Aliyah Negeri Purwakarta Tahun Ajaran 2013-2014
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
aqīdaħakhlāq dapat menuntun para remaja menemukan dunianya,menyalurkan bakatnya kepada tindakan sublimatif dan konstruktif. (Ya'qub, 1983, hlm. 29).
Hal ini sesuai dengan yang dijelaskan pada tujuan pendidikan bahwa : dalam UU No. 20 Tahun 2003 tujuan pendidikan adalah untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlāq mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Secara tersirat, kemampuan yang harus dimiliki siswa selain aspek akademis juga aspek perkembangan pribadi, sosial, dan mempunyai akhlāq mulia yang selalu taat pada Allah SWT, serta mempunyai keimanan.
Dengan kata lain pendidikan di sekolah didirikan bukan hanya untuk menghasilkan manusia yang memiliki pengetahuan akademik saja, tetapi juga menghasilkan manusia yang mempunyai kepribadian religius. Sebagai mana dalam
diri mereka terbina akhlāq yang mulia sehingga pergaulan sosial mereka terbina
dengan baik. Selaras dengan (Mustofa, 2010, hlm. 109) bahwa pendidikan sebagai wadah seseorang mendapatkan wawasan yang luas kemudian diterapkan ke hal tingkah laku ekonomi.
Begitu pula jika siswa diberikan pelajaran “Akhlāq” maka memberitahu
bagaimana seharusnya manusia bertingkah laku, bersikap terhadap sesamanya dan pencitanya.Dengan demikian strategis sekali di kalangan pendidikan dijadikan pusat perubahan perilaku, yang kurang baik menuju perilaku yang baik.
Zein Nursyifa, 2014
Kualitas Akhlaq Siswa Dihubungkan Dengan Prestasi Pembelajaran Aqidah Akhlaq Di Madrasah Aliyah Negeri Purwakarta Tahun Ajaran 2013-2014
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pendidikan akhlāq mulia berbasis iman dan takwa untuk mencapai martabat
Insân Kâmil (manusia sempurna), atau istilah-istilah lain yang semakna
dengan Insân Kâmil (seperti manusia sufi atau manusia utuh). Pendidikan
Akhlāq merupakan misi kenabian. Dalam sebuah hadits yang sangat populer Nabi Muhammad SAW bersabda:
اِ َ ْ َ َ ِ ا َ َ ا َتِت ُ اُ ْ ِ ُ ا َتّا
“Innamâ bu`itstu li`utammima makârimal akhlâqin” (HR. Malik)
Sesungguhnya aku diutus (ke dunia ini) untuk menyempurnakan akhlāq mulia. Maksudnya, Akhlāq mulia perspektif manusia masih perlu disempurnakan (karena masih cacat). Perspektif kenabian, akhlāq mulia harus berbasis iman dan takwa untuk mencapai martabat Insân
Kâmil.Adapun figur teladan Insân Kâmil adalah Rasūlullah (QS. Al-Aḥzab: 21)
اريثك للارك رخآامْ يْلا للا جْريناكْنملةنسحة ْسأ للِ سريفْمكلناكْ قل
Artinya :“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasūlullahitu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah.”(QS. Al-Aḥzab: 21)1
Sedangkan menurutSupriadi (2013, hlm. 9) bahwa para pendidik akhlāq perlu sadar sesadar-sadarnya bahwa tujuan mereka mendidik akhlāq para siswa bukan sekedar agar para siswa mencapai kemulian akhlāq, tapi lebih dari itu, yakni agar para siswa dapat menjadi murid-murid ulama pewaris nabi (agar akhlāq mulianya dapat disempurnakan oleh ulama pewaris nabi).
1
Zein Nursyifa, 2014
Kualitas Akhlaq Siswa Dihubungkan Dengan Prestasi Pembelajaran Aqidah Akhlaq Di Madrasah Aliyah Negeri Purwakarta Tahun Ajaran 2013-2014
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Di Madrasah Aliyahsejak dulu terkenal dengan pembelajaran keagamaannya yang lebih banyak dibandingkan sekolah-sekolah menengah atas lainnya, yang hanya memperlajari pelajaran-pelajaran agamanya terbatas dengan kata lain hanya dikemas dalam satu pelajran yaitu mata pelajran PAI(Pendidikan Agama Islam). Sedangkan di Madrasah Aliyahdalam pembelajaran keagamaannya mendapatkan mata pelajaran yang terpisah seperti, untukpembinaan akhlāq melalui mata
pelejaran aqīdaħ akhlāq, dalam pemahaman baca tulis al- Qur’ānbeserta tajwidnya melalui al-Qur’ān Hadīṣ, untuk pemahaman hukum-hukum Islam maka ada mata pelajaran Fiqih, di sekolah madrasah aliyah setiap mata pelajaran tersebut mendapatkan hari dan jam khusus.
Dengan demikian di sekolah madrasah aliyah lebih banyak waktu yang disediakan untuk pembelajaran keagamannya dibandingkan sekolah-sekolah menengah atas dan jumlah guru–guru yang ahli dalam bidang keagamaan lebih banyak. Sehingga dapat mendorong ekstrakurikuler keagamaan di madrasah aliyah agar lebih maju dan terkontrol, seperti yang sering dilakukan dalam ekstrakurikuler rohis anak-anak mendengarkan ceramah yang mana bisa membantu meningkatkan kualitas akhlāq para siswa disana, dan mata pelajaran
aqīdaħakhlāq yang memberika teori-teori bagaimana membina Akhlāqul karimah. Maka dengan adanya pembelajaran aqīdaħ akhlāq sikap atau kepribadian para pelajar terarah dengan baik dalam kehidupan sehari-hari, seperti yang dijelaskan dalam Peraturan menteri agamaRI, nomor 20 tahun 2008:
Zein Nursyifa, 2014
Kualitas Akhlaq Siswa Dihubungkan Dengan Prestasi Pembelajaran Aqidah Akhlaq Di Madrasah Aliyah Negeri Purwakarta Tahun Ajaran 2013-2014
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mengatur hubungan manusia dengan Allah dan hubungan manusia dengan manusia itu menjadi sikap hidup dan kepribadian hidup manusia, dalam menjalankan sistem kehidupannya (politik, ekonomi, sosial, pendidikan, kekeluargaan, kebudayaan, kesehatan dan lain-lain) yang dilandasi oleh aqīdaħ yang kokoh.
Sedangkan faktanya di setiap daerah atau kota sering terdengar kenakalan-kenakalan yang terjadi seperti terlibatnya para pelajar dengan aksi tawuran dan geng motor yang dilakukan beberapa oknum-oknumpelajar swasta namun tidak di pungkiri beberapa oknum-oknum pelajar negeri juga kerap melakukan kenakalan-kenakalan tersebut. Di Madrasah Aliyah Negeri Purwakarta memang kurang terdengar keterlibatan sekolah tersebut dengan aksi tawuran para pelajar namun bukan berarti sekolah tersebut akhlāqnya terjamin sangat bagus. Tentu saja masih banyak kenakalan-kenakalan remaja yang dilakukan oleh beberapa oknum siswa MA.
Peneliti tertarik menunjuk sekolah Madrasah Aliyah Negeri Purwakarta (MAN) dijadikan objek untuk diadakannya penelitian. Dikarenakan di sekolah ini terkenal dengan sekolah berbasis islam dan banyak disediakan waktu untuk belajar keagamaan. Maka peneliti ingin mengetahui sajuahmana salah satu mata pelajaran yang di ajarkan di MA tersebut yaitu aqīdaħ akhlāq memberikan pengaruh
terhadap pembinaan Akhlāq para siswa di MAN.
Alasan peneliti tertarik dengan mata pelajaran aqīdaħAkhlāqkarena mata pelajaran ini membelajarkan siswa agar bisa membina Akhlāqulkarimah. Maka
Zein Nursyifa, 2014
Kualitas Akhlaq Siswa Dihubungkan Dengan Prestasi Pembelajaran Aqidah Akhlaq Di Madrasah Aliyah Negeri Purwakarta Tahun Ajaran 2013-2014
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
tertarik mengambil judul penelitian “ Kualitas Akhlāq Siswa dihubungkan dengan Prestasi Pembelajaran Aqīdaħ Akhlāqdi Madrasah Aliyah Negeri Purwakarta.”
B.
Identifikasi MasalahBerdasarkanlatar belakang penelitian di atas,peneliti mengidentifikasikan masalah penelitian yaitu permasalahan yang kini dialami oleh dunia pendidikan, mengenai kenakalan-kenakalan remaja yang tidak bisa dicegah.Dikarenakan
akhlāq para pelajar sekarang yang sudah banyak dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu lingkungan yang salah, kemajuan teknologi,dan lain-lain.Di SMU atau MA negeri maupun swasta masih banyak oknum-oknum yang melakukan kenakalan remaja.Hal tersebut menjadi sebuah pertanyaan, adakah hubungannya pembelajaran keagamaan yang diselenggarakan di sekolah-sekolah terhadap kualitas akhlak yang dimiliki siswa.
Sedangkan di Madrasah Aliyah lebih banyak waktu yang disediakan dan banyak aspek pelajaran agama yang disampaikan salah satunya aqīdaħAkhlāq, yang khusus membelajarkan mengenai pembinaan akhlāq.Sehingga siswa dapat mendapatkan ilmu agama lebih dalam serta terbinaAkhlāqulkarimah.Maka
peneliti ingin melihat seberapa besar pengaruh pembelajaran keagamaan atau
aqīdaħakhlāqterhadap kualitas akhlāq mereka.
C
. Rumusan MasalahDari beberapa hal yang telah diuraikan di atas , maka peneliti mengambil permasalahan umum penelitian yaitu, Bagaimanakah kualitas akhlāq siswa
Zein Nursyifa, 2014
Kualitas Akhlaq Siswa Dihubungkan Dengan Prestasi Pembelajaran Aqidah Akhlaq Di Madrasah Aliyah Negeri Purwakarta Tahun Ajaran 2013-2014
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
umum maka dapat dikerucutkan kepada pertanyaan-pertanyaan yang lebih khusus yaitu:
1. Bagaimanakah kualitas kognitif hasil belajar aqīdaħakhlāq di MAN Purwakarta ?
2. Bagaimanakah kualitas akhlāq mulia siswa MAN Purwakarta ?
3. Adakah hubungan korelasional hasil belajar aqīdaħakhlāq siswa dengan kualitas akhlāq mulia siswa MAN Purwakarta ?
D.
Tujuan penelitianBerdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini secara umum adalah untuk mengetahui gambaran kualitas akhlāq siswa yang
dihubungkan dengan prestasi pembelajaran aqīdaħ akhlāq di Madrasah Aliyah Negeri Purwakarta.
Dari tujuan umum tersebut, terdapat tujuan khusus dari penelitian ini adalah: 1. Mengetahui kualitas kognitif hasil pembelajaran aqīdaħ akhlāq di MAN
Purwakarta
2. Memperoleh gambaran mengenai kualitas akhlāq siswa di MAN Purwakarta 3. Mengetahui seberapa besar pengaruh hubungan antara hasil belajar
Aqīdaħakhlāq siswa dengan kualitas akhlāq mulia siswa di MAN purwakarta
E.
Variabel penelitianZein Nursyifa, 2014
Kualitas Akhlaq Siswa Dihubungkan Dengan Prestasi Pembelajaran Aqidah Akhlaq Di Madrasah Aliyah Negeri Purwakarta Tahun Ajaran 2013-2014
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah pembelajaran aqīdaħ akhlāq yang mana variabel ini bisa disebut juga dengan variable independent atau dengan variabel penyebab.
2. Variabel terikat ( Y )
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah kualitas akhlāq siswa yang disebut juga dengan variabel dependent atau pun variabel akibat.
F.
Manfaat Penelitian 1. Manfaat teoritisManfaat yang dapat diperoleh yaitu menambah teori dan mengetahui seberapa besar pengaruh pembelajaran aqīdaħ akhlāq terhadap kualitas akhlāq siswa
2. Manfaat praktis a. Bagi Guru Agama
Secara umum bagi guru agama bisa menjadikan hasil penelitian ini sebagai bahan evaluasi, dan lebih memperhatikan cara menyampaikan
materi mata pelajaran aqīdaħ akhlāq agar tidak bersifat kognitifnya saja
yang diterima oleh peserta didik namun bisa memberikan efek positif pada perilaku sehari-hari peserta didik.
b. Siswa/ Peserta didik
Bagi peserta didik hasil penelitian ini diharapkan bisa memberikan gambaran kepada mereka, mengenai sajauhmana kualitas kognitif, afektif dan psikomotor yang mereka miliki selama mereka mempelajari
pelajaran aqīdaħ akhlāq.Agar mereka bisa memperbaiki kualitas akhlāq
Zein Nursyifa, 2014
Kualitas Akhlaq Siswa Dihubungkan Dengan Prestasi Pembelajaran Aqidah Akhlaq Di Madrasah Aliyah Negeri Purwakarta Tahun Ajaran 2013-2014
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
c. Sekolah
Sebagai salah satu bahan evaluasi bagi sekolah Madrasah Aliyah Negeri
Purwakarta khususnya dalam mata pelajaran aqīdaħ akhlāq, agar bisa
memperbaiki jika ada kekurangan serta mempertahankan dan mengembangkan nilai-nilai positif yang telah diraih oleh sekolah.
d. Prodi IPAI
Dengan adanya skripsi ini, IPAI ikut serta dalam memperhatikan
permasalahan pendidikan khususnya dalam merosotnya akhlāq para
pelajar saat ini.Serta memberikan evaluasi untuk sekolah madrasah dalam
mata pelajaran aqīdaħ akhlāq.
e. Peneliti
Sebagai bahan acuan untuk meningkatkan atau mengarahkan akhlāq
siswa, khususnya dalam bidang mata pelajaran agama atau aqīdaħ akhlāq.
G.
Struktur Organisasi PenelitianSkripsi ini terdiri atas lima bab, sistematika yang digunakan dalam penyusunan skripsi adalah sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan, meliputi: A.Latar Belakang Masalah;B. Identifikasi; C. Rumusan Masalah; D. Tujuan Penelitian; E. Manfaat Penelitian; F. Metode Penelitian; G. Struktur Organisasi Penelitian.
Bab II Kajian Pustaka yang meliputi: A. Pembelajaran; B. konsep Aqīdaħ
Akhlāq;C. Konsep Akhlāq; D. Penelitian Terdahulu yang Relevan.
Zein Nursyifa, 2014
Kualitas Akhlaq Siswa Dihubungkan Dengan Prestasi Pembelajaran Aqidah Akhlaq Di Madrasah Aliyah Negeri Purwakarta Tahun Ajaran 2013-2014
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan terdiri dari dua hal utama yaitu; A.Pemaparan Data dan B. Pembahasan Data
Zein Nursyifa, 2014
Kualitas Akhlaq Siswa Dihubungkan Dengan Prestasi Pembelajaran Aqidah Akhlaq Di Madrasah Aliyah Negeri Purwakarta Tahun Ajaran 2013-2014
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian
Penelitian dilaksanakan di sekolah Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Purwakarta, terletak di jalan veteran No. 299 ciseureuh Purwakarta. Lokasi keadaan sekolah bagian depan bersebrangan dengan gereja sedangkan samping serta belakang sekolah dikelilingi oleh perumahan atau rumah warga.
B. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi
Menurut Sugiono, ( 2012, hlm. 80) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Senada dengan (Arikunto, 2010, hlm. 173) bahwa populasi adalah keseluruhan sebjek penelitian. Jadi bisa ditarik kesimpulan bahwa populasi merupakan bagian yang akan diteliti, seperti halnya dalam penelitian ini, yang dijadikan populasi adalah MAN Purwakarta Kelas XI IPA/IPS Tahun Pembelajaran 2013/2014. Adapun anggota populasi penelitian ini adalah sebagai berikut.
Tabel 3.1
Populasi siswa kelas XI Madrasah Aliyah Negeri Purwakarta
NO Kelas Program Jumlah
1 XI IPA 1 30 siswa
Zein Nursyifa, 2014
Kualitas Akhlaq Siswa Dihubungkan Dengan Prestasi Pembelajaran Aqidah Akhlaq Di Madrasah Aliyah Negeri Purwakarta Tahun Ajaran 2013-2014
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3 XI IPA 3 44 siswa
4 XI IPS 1 36 siswa
5 XI IPS 2 36 siswa
6 XI IPS 3 32 siwa
7 XI IPS 4 29 siswa
Dok. MAN Purwakarta
2. Sampel
Sedangkan sampel menurut Sugiyono (2012, hlm.81) adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut, sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representativ (mewakili).Terdapat dua macam teknik pengambilan sampling dalam penelitian yang umum dilakukan yaitu probability sampling dan nonprobability sampling.Mengenai teknik pengambilan sampel yang digunakan peneliti adalah teknik Nonprobability
Sampling yang mana menurut Sugiyono (2012, hlm.84) teknik pengambilan
sampel yang tidak memberikan peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Nonprobability Sampling yang digunakan peneliti jenis Sampling Purposive, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, hlm.84).Menurut Arikunto
(2006:139-140) “ sampel bertujuan dengan cara mengambil subjek bukan atas strata atau
random, tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu, teknik ini dilakukan karena beberapa pertmbangan tertentu.
Berdasarkan pendapat para ahli maka peneliti mengambil beberapa pertimbangan atau syarat yang akan dijadikan penentuan sampel yaitu:
Zein Nursyifa, 2014
Kualitas Akhlaq Siswa Dihubungkan Dengan Prestasi Pembelajaran Aqidah Akhlaq Di Madrasah Aliyah Negeri Purwakarta Tahun Ajaran 2013-2014
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Sampel merupakan siswa kelas XI IPA/IPS c. Sampel mengikuti mata pelajaran Aqīdaħ Akhlāq
Dikarenakan peneliti hanya mengambil sampel dua kelas sedangkan kelas XI berjumlah tujuh kelas maka peneliti menunjuk dua kelas untuk menjadi sampel dengan beberapa pertimbangan di antaranya: peneliti mendapat rekomendasi dari
guru aqīdaħ Akhlāq kelas XI mengenai kemamapuan masing-masing kelas baik dari bidang kognitif, afektif dan sikomotornya. Kemudian peneliti terjun langsung
untuk mengajar di kelas XI mata pelajaran aqīdaħ Akhlāq agar bisa menilai
langsung kemampuan yang dimiliki para siswa disetiap kelas. Dari kedua pertimbangan tersebut maka peneliti memilih dua kelas yang akan dijadiakan sampel, dikarenakan homegennya populasi. Adapun anggota sampel yang akab diambil seperti yang ada di tabel berikut:
Tabel. 3.2
Anggota Sampel kelas XI Madrasah Aliyah Purwakarta
No Kelas Program Jenis Kelamin Jumlah
Laki-laki Perempuan
1 XI IPA 3 10 34 44 siswa
2 XI IPS 3 14 18 32 siswa
Dok. MAN Purwakarta
C. Desain Penelitian
Zein Nursyifa, 2014
Kualitas Akhlaq Siswa Dihubungkan Dengan Prestasi Pembelajaran Aqidah Akhlaq Di Madrasah Aliyah Negeri Purwakarta Tahun Ajaran 2013-2014
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pengertian yang lebih sempit desain penelitian hanya mengenai pengumpulan dan analisis data saja.
Peneliti menggunakan desain kausal dimana menurut Hasan (2002, hlm. 33) desain ini berguna untuk menganalisis hubungan-hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lainnya.Adapun sifat hubungan yang mungkin terjadi, diantara variabel – variabel ini dibedakan atas tiga, yaitu :
1. Hubungan Simetris terjadi kedua variabel saling berfluktuasi secara bersamaan dan dianggap diantara keduanya tidak terdapat hubungan apa– apa
2. Hubungan Asimetris terjadi jika variabel bebas mempengaruhi variabel terikatnya, hubungan ini disebut juga dengan hubungan kausal, dan dipilih sebagai sifat mungkin yang mungkin terjadi pada penelitian ini
3. Hubungan timbal balik terjadi jika kedua variabel saling mempengaruhi dan saling memperkuat atau saling memperlemah.
D. Metode Penelitian
Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, hlm.2). Sedangkan menurut Zuriah (2006, hlm.6) mengenai metode penelitian bermaksud menerangkan proses pengembangan ilmu pengetahuan, guna menghasilkan pengetahuan ilmiah yang memungkinkan pemecahan masalah praktis tertentu.
Zein Nursyifa, 2014
Kualitas Akhlaq Siswa Dihubungkan Dengan Prestasi Pembelajaran Aqidah Akhlaq Di Madrasah Aliyah Negeri Purwakarta Tahun Ajaran 2013-2014
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
yang dipilih adalah metode deskriptif, metode deskriptif sendiri mempunyai arti sebagai suatu metode yang dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang serta melihat gambaran sifat-sifat serta hubungan antarfenomena yang diselidiki.
Sedangkan menurut “whitney” (dalam Nazir, 1988, hlm. 64) metode deskriptif
adalah pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat, yang mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat, serta tatacara yang berlaku dalam masyarakat serta tatacara tertentu,termasuk dengan hubungan kegiatan-kegiatan, pandangan-pandangan , pengaruh-pengaruh dari suatu fenomena. Jadi peneliti menggunakan metode deskriptif Analitik dimana metode ini menjelaskan sejauh mana tingkat atau pengaruh antara variabel X yaitu prestasi aqīdaħakhlāq dengan variabel Y yaitu angket Akhlāq dan menganalisis segala sesuatu yang menjadi pokok permasalahannya.
E. Definisi Oprasional
Agar tidak terjadi kesalah pahaman dan kekeliruan dalam memahami konteks permasalahan dalam penelitian ini, maka peneliti akan menjelaskan beberapa istilah yang terdapat pada judul penelitian, yaitu:
a. Pembelajaran
makna pembelajaran menurut Abdussalam (2011, hlm. iv) yaitu, suatu proses bantuan atau bimbingan yang telaten dengan memberdayakan sumber belajar agar
Variable Terikat Y
(Angket akhlāq)
Variabel Bebas X
Zein Nursyifa, 2014
Kualitas Akhlaq Siswa Dihubungkan Dengan Prestasi Pembelajaran Aqidah Akhlaq Di Madrasah Aliyah Negeri Purwakarta Tahun Ajaran 2013-2014
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
terjadi aktivitas belajar secara mandiri untuk menemukan fakta dan makna dan mengaktualisasikannya dalam kehidupannya mu’allam sebagai khalīfaħ.
Pembelajaran bisa diartikan sebagai proses pembelajaran yang mengedepankan agar peserta didik jauh lebih aktif dan memahami segala sesuatu yang dipelajarinya. Jadi maksud pembelajaran pada penelitian ini adalah peneliti ingin mengetahui sebarapa besar pengaruh pembelajaran aqīdaħ akhlāq yang mereka pelajari terhadap sikap mereka sehari-hari.
b. Aqīdaħ Akhlāq
Aqīdaħ Akhlāq yang dimaksud adalah bahwa suatu pembelajaran yang
merupakan peningkatan dari aqīdaħ dan akhlāq yang membelajarkan mengenai
ketauhidan dan akhlāqul karimaħ.
Sedangkan menurut Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia nomor 2 tahun 2008:
Mengenai standar kompetensi lulusan dan standar isi pendidikan agama Islam bahwa mata pelajaran aqīdaħ akhlāq di Madrasah Aliyah adalah salah satu mata pelajaran pendidikan agama Islam yang merupakan peningkatan dari aqīdaħ dan
akhlāq yang telah di pelajari oleh peserta didik di Madrasah Tsanawiyah.
Jadi aqīdaħ akhlāq yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu, suatu mata pelajaran yang ada di madrasah aliyah yang membelajarkan mengenai ketauhidan dan Akhlāqul karimaħ.
c. Akhlāq
Zein Nursyifa, 2014
Kualitas Akhlaq Siswa Dihubungkan Dengan Prestasi Pembelajaran Aqidah Akhlaq Di Madrasah Aliyah Negeri Purwakarta Tahun Ajaran 2013-2014
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
lingkup yang didasari oleh sumber-sumber Islam menurut Sauri, ( 2013, hlm. 161-165), yakni :
1. Akhlāq terhadap Allah SWT
Akhlāq kepada allah artinya sebagaimana kita senantiasa menyembah Allah dengan tuntunan Al-Qur’ān, Al-Hadīṡ. Dengan cara menjalankan segala perintahnya dan menjauhi laranganNya dibarengi dengan ihsan. Berdasarkan pemaparan tersebut, makaAkhlāq kepada Allah (khaliq) dapat dilakukan dengan cara:
a) Mencintai Allah melebihi mencintai kepada apapun, b) Taqwa, c) Sabar, d) Ikhlas, e) Taubat dan, f) Tawakal.
2. Akhlāq terhadap Rasūlullah
Allah adalah asma Tuhan yang paling agung sedangkan zatNya adalah al- Ghaib, dalam arti tidak menampakan di muka bumi milikNYa, maka agar dikenali oleh makhluknya yang berbangsa manusi maka Tuhan mempunyai wakilNya atau Khalifahnya di bumi yakni Rasūlullah(utusanNya), cara untuk berAkhlāq terhadap Rasūl dengan mencintai, memuliakan, mentaati, bershalawat dan meneladani beliau an menajuhi larangannya.
3. Akhlāq terhadap Sesama Manusia
Kita hidup di muka bumi ini tidak mungkin sendiri pasti membutuhkan orang lain dalam arti bersosialisasi, dalam bersosialisasi dengan orang lain tentunya kita harus memiliki akhlāq yang baik bagi kepada orang lain atau masyarakat, contoh
akhlāq terhadap masyarakat adalah:
Zein Nursyifa, 2014
Kualitas Akhlaq Siswa Dihubungkan Dengan Prestasi Pembelajaran Aqidah Akhlaq Di Madrasah Aliyah Negeri Purwakarta Tahun Ajaran 2013-2014
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4. Akhlāq terhadap diri sendiri
Meskipun pada diri sendiri dalam menjalani hal-hal sehari-hari kita tetap terikat
dengan akhlāq, dalam Islam ada bebarapa contoh akhlāq yang harus diterapkan
pada diri kita sendiri, antara lain:
a) Memelihara kesucian diri, b) Menutup aurat, c) Jujur dalam perkataan dan perbuatan, d) Malu melakukan perbuatan jahat, e) Berlaku adil pada diri sendiri dan orang lain, f) Menjauhi perkataan dan perbuatan yang sia-sia.
Jadi Akhlāq yang dibahas dalam penelitian ini adalah suatu sikap yang timbul dalam diri manusia tanpa adanya perencanaan atau pemikiran saat terjadi dorongan dalam bertingkah laku. Adapun ruanglingkup yang peneliti ambil dalam penelitian
ini hanya tiga macam dari beberapa macam ruang lingkup yang ada, yaitu akhlāq
terhadap Allah SWT, akhlāq terhadap Rasūlullah, akhlāq terhadap sesama
manusia, akhlāq terhadap diri sendiri.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun social yang diamati ( sugiono 2012: 102), Instrumen penelitian yang digunakan berupa kuesioner. Sedangkan Menurut Suharsimi(dalam Hasan, 2002, hlm. 76) instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga mudah diolah.Dalam penelitian ini, digunakan instrumen berupa tes dan angket.
Zein Nursyifa, 2014
Kualitas Akhlaq Siswa Dihubungkan Dengan Prestasi Pembelajaran Aqidah Akhlaq Di Madrasah Aliyah Negeri Purwakarta Tahun Ajaran 2013-2014
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
penelitian ini peneliti membuat dua pernyataan yaitu pernyataan positif dan pernytaan negatif. Peneliti meminta responden untuk menyatakan jawaban terhadap pernyataan yang dengan carameminta responden memberi tanda checklist (√ ) pada kolom instrumen yang tersedia dan jawaban disesuaikan dengan kenyataan yang terjadi pada responden yang dibagi dalam tiga kategori jawaban sebagai berikut:
SL = Selalu
KD = Kadang-kadang
TP = Tidak pernah
Untuk pensekoran kriteria jawaban dari pertanyaan dengan menggunakan skala likert diberi skor dalam rentang 1-3 dan terdapat nilai positif dan negatif, meski umumnya yang menggunakan skala likert selalu memakai 5 tingkatan atau rentang skor 1-5, namun dalam sekala sikap menurut ( Azwar, 2012, hlm, 45) jika subjek atau responden sudah berusia agak lanjut atau belum cukup dewasa, pilihan boleh disederhanakan agar lebih mudah dipahami menajdi tiga aspek. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel. 3.3
Alternatif jawaban berdasarkan skala likert
Bentuk Item Pola Skor
SL KD TP
Positif 3 2 1
Zein Nursyifa, 2014
Kualitas Akhlaq Siswa Dihubungkan Dengan Prestasi Pembelajaran Aqidah Akhlaq Di Madrasah Aliyah Negeri Purwakarta Tahun Ajaran 2013-2014
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
G. Proses Pengembangan Instrumen
Instrumen pengungkapan data yang digunakan dalam penelitian ini dikembangkan oleh Dr. Munawar Rahmat M.pd, yang kemudian diadopsi oleh peneliti untuk dijadikan instrumen yang akan dipakai dalam penelitian.Kisi-kisi
instrumen perilaku Akhlāq siswa disesuaikan dari definisi oprasional variabel
peneliti berupa angket. Instrumen perilaku Akhlāq terpuji mencangkup tiga aspek yaitu, (1) Akhlāq terhadap Allah dan Rasūlullah; (2) Akhlāq terhadap diri sendiri; (3) Akhlāq terhadap sesama manusia dan masyarakat.
Di karenakan kuesioner ini telah dipergunakan sebelumnya untuk sebuah
penelitian mengenai peningkatan akhlāq mulia, maka peneliti tidak usah lagi untuk
uji validitas dan realibilitas.Adapun kisi-kisi kuesioner akhlāq yang dipakai dapat dilihat pada table berikut.
Tabel. 3.4
Kisi-kisi Kuesioner Akhlāq terpuji
NO KOMPONEN AKHLĀQ RINCIAN PERILAKU
AKHLĀQI
JML ITEM
+ − ∑
1. Akhlāq terhadap Allah
Zein Nursyifa, 2014
Kualitas Akhlaq Siswa Dihubungkan Dengan Prestasi Pembelajaran Aqidah Akhlaq Di Madrasah Aliyah Negeri Purwakarta Tahun Ajaran 2013-2014
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
13 para siswa terhadap dirinya sendiri, yakni:
a. Kejujuran vs dusta, khianat, ingkar janji
b. Tanggung jawab
c. Tawadhu` (rendah hati) vs
sombong
d. Menahan amarah vs marah dan dendam
Mengukur kualitas perilaku akhlāqi para siswa terhadap sesama
manusia dan masyarakat, yakni: a. Berbuat ihsan
b. Berlaku adil vs berbuat zalim c. Meminta maaf dan memaafkan
Zein Nursyifa, 2014
Kualitas Akhlaq Siswa Dihubungkan Dengan Prestasi Pembelajaran Aqidah Akhlaq Di Madrasah Aliyah Negeri Purwakarta Tahun Ajaran 2013-2014
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5
10
24
30
JUMLAH - 20 20 40
H. Teknik Pengumpulan Data
Menurut Sugiono ( 2012. hlm.137) pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber, dan berbagai cara melalui interview (wawancara),
kuesioner (angket), observasi (pengamatan), dan gabungan ketiganya. Data yang
diambil oleh peneliti sejalan dengan judul dan permasalahan yang dihadapi, adapun
cara yang peneliti ambil untuk pengumpulan data yang bersangkutan dengan Akhlāq
siswa sebagai berikut:
1. Angket/Kuesioner
Menurut Arikunto (2012, hlm. 101-103) angket kumpulan dari pertanyaan yang diajukan secar tertulis kepada seseorang (responden) dan cara menjawab juga dilakukan dengan tertulis. Angket dibedakan dalam dua jenis:
a) Angket terbuka
Zein Nursyifa, 2014
Kualitas Akhlaq Siswa Dihubungkan Dengan Prestasi Pembelajaran Aqidah Akhlaq Di Madrasah Aliyah Negeri Purwakarta Tahun Ajaran 2013-2014
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b) Angket tertutup
Angket yang disajikan dengan sedemikian rupa sehingga responden hanya memberi tanda chekclist pada kolom atau tempat yang sesuai.
2. Dokumentasi
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan studi dokumentasi untuk memperoleh informasi sebagai salah satu sumber data yang peneliti butuhkan, baik data tertulis ataupun bentuk dokumen.
Alasan peneliti mengambil angket dan dokumentasi sebagai teknik
pengumpulan data adalah karena sesuai dengan judul peneliti “ Pengaruh
Pembelajaran Aqīdaħ Akhlāq terhadap kualitas akhlāq siswa”. Maka peneliti
melakukan studi dokumentasi untuk melihat hasil prestasi nilai mata pelajaran
aqīdaħ akhlāq siswa, sedangkan angket merupakan instrumen untuk mengukur skala sikap siswa sehari-hari.Sehingga dapat diketahui pengaruh nilai prestasi
aqīdaħ akhlāq terhadap kualitas akhlāq siswa.
I. Analisi Data
Mengenai analisis data peneliti melakukan beberapa analisis yang akan dijelaskan disatu persatu:
1. Analisis data deskriptif
Zein Nursyifa, 2014
Kualitas Akhlaq Siswa Dihubungkan Dengan Prestasi Pembelajaran Aqidah Akhlaq Di Madrasah Aliyah Negeri Purwakarta Tahun Ajaran 2013-2014
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
statistik ini untuk mengetahui jumlah skor maksimum dan minimum dalam data yang telah diolah, adapun analisis data yang digunakan yaitu:
a. Angket Akhlāq
b. Nilai mata pelajaranaqīdaħakhlāq
Pemberian nilai dilakukan berdasarkan item positif dan negatif seperti yang ada pada angket adapun kriteria skor positif, Selalu (3), kadang-kadang (2), tidak pernah (1), sedangkan skor untuk pertanyaan negatif, Selalu (1), kadang-kadang (2), tidak pernah (3).
Sedangkan untuk menentukan rentang skor angket akhlāq peneliti menggunakan rumus Z skor dengan tiga kategori yaitu tinggi, sedang, rendah ( Azwar, hlm. 109) dengan rumus dibawah ini:
1. Menentukan skor minimum berdasarkan bobot terendah= 40 (jumlah item soal) x1 (bobot terendah) = 40
2. Menentukan skor maksimum berdasarkan bobot tertinggi= 40 (jumlah item soal) x 3 (bobot tertinggi) = 120
3. Mencari luas jarak sebaran 120 – 40 = 80 4. Menentukan standar deviasi (ơ) = 80/6 = 13 5. Mencari mean teoritis (μ) = 40 x 2 = 80
Setelah dihitung berdasarkan rumus di atas, maka langkah selanjutnya dimasukan pada tabel berdasarkan tiga kategori, rendah, sedang dan tinggi. Seperti tabel di bawah ini:
Zein Nursyifa, 2014
Kualitas Akhlaq Siswa Dihubungkan Dengan Prestasi Pembelajaran Aqidah Akhlaq Di Madrasah Aliyah Negeri Purwakarta Tahun Ajaran 2013-2014
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kriteria Penilaian Instrumen
Rumus Rumus Kategorisai Interpretasi
X ≤ (μ - 1. ơ) X ≤ (80- 13) X ≤ 67 Rendah
(μ – 1. ơ)< X <(μ + 1. ơ)
(80 – 13)< X <(80+ 13) 67≤ X ≤ 93 Sedang
( μ + 1. ơ) ≤ X (80+ 13) ≤ X 93 ≤ X Tinggi
Sumber: azwar
Adapun untuk menentukan rentang skor perindikator, masih sama dengan tabel di atas yaitu rendah, sedang dan tinggi. Namun yang membedakan adalah dari perhitunganya, langkah-langkahnya sebagai berikut:
1. Menentukan skor minimum berdasarkan bobot terendah= 69 (jumlah responden) x1 (bobot terendah) = 69
2. Menentukan skor maksimum berdasarkan bobot tertinggi= (jumlah responden) x 3 (bobot tertinggi) = 207
Zein Nursyifa, 2014
Kualitas Akhlaq Siswa Dihubungkan Dengan Prestasi Pembelajaran Aqidah Akhlaq Di Madrasah Aliyah Negeri Purwakarta Tahun Ajaran 2013-2014
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel. 3.6
Kriteria Penilaian Instrumen perindikator
Rumus Rumus Kategorisai Interpretasi
X ≤ (μ - 1. ơ) X ≤ (138- 23) X ≤ 115 Rendah
(μ –1. ơ)< X <(μ + 1. ơ)
(138 – 23)< X <(138+ 23)
115 ≤ X ≤ 161 Sedang
( μ + 1. ơ) ≤ X (138+ 23) ≤ X 161 ≤ X Tinggi
Sedangkan dalam mencari rentang nilai aqīdaħ akhlāq yang telah tercantum pada niali rapot siswa, peneliti menggunakan acuan tabel yang terdapat pada pada buku (Arikunto,2012, hlm. 281) sebagai berikut:
Tabel. 3.7
Kriterian Penilaian Aqīdaħ Akhlāq
Angka ( Nilai) Huruf Keterangan
90 – 100 A Baik sekali
80 – 89 B Baik
70 – 79 C Cukup
60 – 69 D Sedang
Zein Nursyifa, 2014
Kualitas Akhlaq Siswa Dihubungkan Dengan Prestasi Pembelajaran Aqidah Akhlaq Di Madrasah Aliyah Negeri Purwakarta Tahun Ajaran 2013-2014
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sumber: Arikunto
2. Analisis data Statistik
Dalam analisis statistika ada yang disebut Statistika Inferensial menurut Sugiono (2012, hlm, 148) adalah teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi. Adapun data yang digunakan adalah regresi sederhana yang mana menurut (Riduwan, 2005, hlm. 133) mempunyai arti sebagai suatu proses memperkirakan secara sistematis tentang apah yang paling mungkin terjadi di masa yang akan datang, berdasarkan informasi masa lalu dan sekarang yang dimiliki agar kesalahnnya dapat diperkecil. Kegunaan regresi dalam penelitian salah satunya adalah untuk meramalkan atau memprediksi variabel terikat (Y) apabila variabel bebas (X) diketahui.
Selaras dengan pendapat diatas bahwa analisi regresi menurut (Sunyoto, 2010, hlm. 29) adalah suatu analisis yang mengukur pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat, jika pengukuran pengaruh ini melibatkan suatu variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y) dinamakan analisis regresi linier sederhana. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan regresi linier sederhana, dengan verifikasi data hasil penelitian menggunakan uji asumsi klasik. Adapun pengujian data sebagai berikut:
a. Uji prasyarat
Zein Nursyifa, 2014
Kualitas Akhlaq Siswa Dihubungkan Dengan Prestasi Pembelajaran Aqidah Akhlaq Di Madrasah Aliyah Negeri Purwakarta Tahun Ajaran 2013-2014
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui normal tidaknya suatu distribusi data.Dalam uji normalitas ini dilakukan dengan teknik Kolmogrov- Sminorv.
Uji normalitas ini menggunakan SPSS V. 20 mengikuti langkah berikut : a) SPSS – Analyze – Regression – Liniear, masukan masing-masing variabel
lalu klik – save – lalu pada residual pilih – Standarized – continue - Ok b) Uji Kplmogrov Sminorv
Analiyze – Non parametrik Tes - one sampel KS, masukan variabel Standardize residual pada kotak Test Variabel List – OK
Jika signifikan yang diperoleh > 0,05 maka sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Apabila signifikansi <0,05 maka sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal.
2) Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk mengetahui seragam atau tidaknya variansi sampel-sampel yang diambil dari variansi yang sama. Adapun hipotesis yang diuji:
Ho= tidak ada perbedaan varians antara kedua variabel ( nilai aqīdaħ Akhlāq dan kualitas Akhlāq )
Ha = ada varians antara kedua variabel ( nilai aqīdaħ akhlāq dan kualitas Akhlāq).
Untuk mencari hasilnya peneliti menggunakan SPSS V.20 Memunculkan nilai residual:
Zein Nursyifa, 2014
Kualitas Akhlaq Siswa Dihubungkan Dengan Prestasi Pembelajaran Aqidah Akhlaq Di Madrasah Aliyah Negeri Purwakarta Tahun Ajaran 2013-2014
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
c) Masukan variabel Y pada kotak Dependent dan variabel X pada kotak Independent – save – Unstandardized- continue
Mutlakan nilai residual
a) Buka file : Data Regresi_1
b) Tranfrom- compute, Pada target variabel diisi dengan ABRES, pada nurmetic Expresion diisi dengan ABS( RES_1) – OK
Meregresikan variabel bebas terhadap nilai mutlak residual a) Buka file: Data Regresi_1
b) Analyze- Regression – Linear
c) Masukan variabel ABRES pada kotak dependent, X pada kotak Independent
– Ok
Jika signifikan yang diperoleh > 0,05 maka sampel berasal dari populasi yang homogen atau terbebas dari heteroskedastisitas.
b. Analisis data hasil penelitian
Analisi data yang digunakan peneliti adalah regresi liniear sederhana, Sunyoto (2010, hlm. 29) mengungkapkan bahwa analisi regresi adalah suatu analisis yang mengukur suatu pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat.Pada analisis regresi ada atau tidaknya pengaruh pada variabel bebas terhadap variabel terikat juga mencari hubungan antara variabel tersebut. Analisis regresi dan mencari hubungan antara dua variabel tersebut peneliti menggunakan SPSS V.20, dengan langkah sebagi berikut:
Zein Nursyifa, 2014
Kualitas Akhlaq Siswa Dihubungkan Dengan Prestasi Pembelajaran Aqidah Akhlaq Di Madrasah Aliyah Negeri Purwakarta Tahun Ajaran 2013-2014
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Untuk mengetahui model yang digunakan liniear atau tidaknya, maka uji linearitas antara variabel X terhadap Y menggunakan SPSS V.20, dengan langkah sebagi berikut:
Analyze – Regression – Linear, masukan varibel Y pada kolom dependent dan X pada kolom Independet – OK
Jika hasil >0,05 maka data tersebut dikatakan Liniear
2) Uji Koefisien Korelasi
Uji Koefisien Korealsi antara variabel dilakukan untuk mengetahui seberapa besar tingkatan hubungan yang terjadi antara variabel tersebut.Dalam hal ini hubungan antara nilai belajar aqīdaħ akhlāq dengan
kualitas akhlāq siswa yang diperoleh datanya melalui angket. Tingkat
signifikan diketahui dengan melihat angka Sig > 0,05 maka Ho diterima
artinya tidak ada hubungan signifikan antara pembelajaran aqīdaħ akhlāq
dengan kualitas akhlāq siswa, adapun kriteria korelasi sebagi berikut
Tabel. 3.8
Interpretasi Koefisien Korelasi Nilair
Interval Koefisien Tingkatan Hubungan
0,80 – 1,000 Sangat kuat
0,60 – 0,799 Kuat
0,40 – 0,599 Cukup kuat
0,20 – 0,399 Rendah
Zein Nursyifa, 2014
Kualitas Akhlaq Siswa Dihubungkan Dengan Prestasi Pembelajaran Aqidah Akhlaq Di Madrasah Aliyah Negeri Purwakarta Tahun Ajaran 2013-2014
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3) Uji koefisien determinasi
Untuk menyatakan beasarnya atau kecilnya sumbangan variabel X terhadap Y dapat ditentukan dengan rumus kofisien determinasi sebagai berikut. Koefisien determinasi dihitung dengan menggunakan rumus berikut:
(Riduwan, 2005)
Keterangan :
KD = Kofesien Diterminasi
r² =
Nilai Kofesien Korelasi4)Uji hipotesis
Uji hipotesis dilakukan untuk menguji hipotesis atau jawaban sementara dari penelitian, pada uji hipotesis ini dilakukan uji t dengan rumus:
ℎ� �� � � −
− �
Keterangan:
t hitung : niali yang akan dibandingan dengan t tabel
n : Jumlah sampel
Zein Nursyifa, 2014
Kualitas Akhlaq Siswa Dihubungkan Dengan Prestasi Pembelajaran Aqidah Akhlaq Di Madrasah Aliyah Negeri Purwakarta Tahun Ajaran 2013-2014
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
r : nilai koefesien korelasi
Uji hipotesis penelitian ini menggunakan SPSS V.20 dengan langkah: Anlyze
– Regression – Liniear. Diketahui:
Ha : terdapat pengaruh yang signifikan antara pembelajaran aqīdaħ akhlāq terhadap kualitas akhlāq siswa.
Ho: tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara pembelajaran aqīdaħ akhlāq terhadap kualitas akhlāq siswa.
Dan kriteria keputusan sebagi berikut, apabila nilai Sig > 0,05 maka Ho diterima dan apabila < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima, adapun uji statistikdigunakan kriteria dengan tarafsignifikansi 5% thitung>t tabel maka Ho ditolak
Zein Nursyifa, 2014
Kualitas Akhlaq Siswa Dihubungkan Dengan Prestasi Pembelajaran Aqidah Akhlaq Di Madrasah Aliyah Negeri Purwakarta Tahun Ajaran 2013-2014
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan
Dari
uraianhasilpengkajiandanpembahasanskripsiinibertujuanuntukmengetahuipen garuhatauhubungankualitasakhlaksiswadenganprestasipembelajaranaqīdaħakh
lāq,
makapenulisdapatmenarikbeberapakesimpulansesuaidenganrumusanmasalahp enelitian, bahwa:
1. Prestasipembelajaranmatapelajaranaqīdaħakhlāq yang diraihkelas XI IPS
3 dan IPA 3 menunjukanhasil yang cukupbagus. Hal
tersebutdibuktikandenganadanyasiswa yang
memperolehnilaitertinggisebesar 91 danterendahsebesar 79, dengannilai rata-rata yang merekaperolehsebesar 82,59. Dari hasil yang
merekaraihtidakadasatuorangpun yang
meraihnilaimatapelajaranaqīdaħakhlāq di bawa KKM, yang
artinyasemuasiswatelahtuntasdalammemenuhikriteriapenilainmatapelajara
naqīdaħakhlāq,
danrespondenmenunjukanbahwamerekamemilikikecerdasanintelektualdal
ammatapelajaranaqīdaħakhlāq yang cukupbagus.
2. KualitasAkhlāqsiswa di MAN Purwakarta yang penelitilihattergolongbaik,
Zein Nursyifa, 2014
Kualitas Akhlaq Siswa Dihubungkan Dengan Prestasi Pembelajaran Aqidah Akhlaq Di Madrasah Aliyah Negeri Purwakarta Tahun Ajaran 2013-2014
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
yang masukdalamkategorirendah.
Sedangkanjikadilihatberdasarkanperdimensihasilangketmenunjukan,
akhlāqkepada Allah danRasūlmendapatkanperolehannilaisebesar 154
termasukdalamkategorisedang,
kdalamkategorisedang, bisadisimpulkanbahwasiswa MAN
purwakartamemilikiakhlāq yang
baikkarnatidakadasatupunangketbaiksecarakeseluruhanatauperdimensi yang menunjukandalamkategorirendah.
3. Hasilperhitungananalisis yang menggunakan SPSS. Versi 20 menunjukanbahwadiperolehhasilbesarnyahubunganantarakedua variable tersebutsebesar 0,169 dengankategorihubungan yang sangatrendah. Sedangkanbesarnyakontribusiataupengaruhpembelajaranaqīdaħakhlāqterh
adapakhlāqdiperolehangkasebesar 2,9%.
Makabisadisimpulkanbahwakontribusiataupengaruhmatapelajaranaqīdaħa
khlāq di MAN purwakartamemperolehnilai yang kecildanhubungan yang
sangatrendahantarakedua variable tersebut.
Jadikualitasakhlāqsiswajikadihubungkandenganprestasipembelajaranaqīda
ħakhlāq di madrasah
Zein Nursyifa, 2014
Kualitas Akhlaq Siswa Dihubungkan Dengan Prestasi Pembelajaran Aqidah Akhlaq Di Madrasah Aliyah Negeri Purwakarta Tahun Ajaran 2013-2014
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Namunjikaditinjaudarihasilanalisis data kualitatifselamapenelitiberada
di MAN Purwakarta,
akhlakparasiswadisanamencerminkanakhlakulkarimahkarenasetiapkegiata
nkeagamaansepertiekstrakulikuler, salatberjamaah,
dantatacarasopansantundilaksanakandenganbaikolehparasiswadisana.Jadib isasajaakhlakbaik yang merekaperolehterdorongdarifaktorlainmisalnya, darikegiatanekstrakulikulerkegamaan yang merekaikuti di sekolah madrasah tersebut, faktorlingkungansekolah yang berbasih Islam
danfaktorkeluarga. Meskipunhasilanalisis statistic
menunjukanbahwapembelajaranaqidahakhlaktidakberpengaruhpositifdanh anyamemberikankontribusikecilterhadapkualitasakhlaksiswanamunsedikit
besarnyaperanan guru
aqidahakhlaksangatpentingbagipengawasankualitasakhlakparasiswadisana
, karena di
sekolahtersebutuntukmenentukantuntastidaknyanilaiaqidahakhlak guru tersebutberkunsultasidenganwalikelaskarenatidakhanyasisikognitifnyasaja
yang dilihatoleh guru tersebutnamun yang
menentukanketuntasannilaiadalahperilakukeseharianmereka.
B. Rekomendasi
Berdasarkan denga hasil penelitian yang telah dilakukan, pada kesempatan ini peneliti ingin menyampaikan beberapa rekomendasi sebagai berikut:
1. Bagi pendidik
Zein Nursyifa, 2014
Kualitas Akhlaq Siswa Dihubungkan Dengan Prestasi Pembelajaran Aqidah Akhlaq Di Madrasah Aliyah Negeri Purwakarta Tahun Ajaran 2013-2014
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
yang bersifat kognitifnya saja melainkan harus menekankan pada internalisasi nilai-nilai akhlāq untuk membentuk perilaku siswajauhlebihbaik. Serta pendidikharusmemperhatian media
pembelajaran agar saat KBM
berlangsungsiswalebihbersemangatdantertarikdalammengikuti proses pembelajaran.
2. Bagi siswa
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti bahwa peserta didik harus bisa mengaplikasikan ilmu-ilmunya pada kehidupan sehari-hari untuk berperilaku baik atau berakhlāqul karimah, mengingat keabsahaan
ilmu yang diterima di sisi Allah terletak pada aspek pengamalannya. 3. Bagi UPI khususnya IPAI
Agar bisa menghasilkan calon-calon pendidik yang tidak hanya memperhatikan sisi kognitif para siswanya saja saat pembelajaran namun sisi afektif dan psikomotor siswa juga penting untuk diperhatikan agar semua yang telah disampaikan oleh pendidik tidak hanya untuk diingat
namun diamalkan. Karena guru merupakanpendidik yang
menjadifaktorkeberhasilansuatupendidikan. 4. Bagi peneliti berikutnya
a. Dari peneliti kemungkinan kesalahan dalam pengambilan instrumen yang mengandalkan nilai raport untuk acuan pembanding, sehingga direkomendasikan untuk dikaji ulang dalam penelitian selanjutnya. b. Dalam penelitian dan perhitungan kemungkinan adanya kesalahan
Zein Nursyifa, 2014
Kualitas Akhlaq Siswa Dihubungkan Dengan Prestasi Pembelajaran Aqidah Akhlaq Di Madrasah Aliyah Negeri Purwakarta Tahun Ajaran 2013-2014
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
c. Dalam pengambilan sampling kemungkinan terjadi kekeliruan sehingga kurang sesuai dengan harapan, sehingga direkomendasikan untuk mengambil sampling lebih baik dan teliti.
d. Untukmenentukametode,
alangkahbaiknyapenelitiselanjutnyamengambilmetodeberbedadaripenel
itisebelumnya yang sesuaidenganmetode yang