• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONTRIBUSI MOTIF BERPRESTASI, KONSEP MENGAJAR DAN PERSEPSI PERANAN TERHADAP PENAMPILAN KERJA GURU SMA NEGERI DI KABUPATEN SUMEDANG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KONTRIBUSI MOTIF BERPRESTASI, KONSEP MENGAJAR DAN PERSEPSI PERANAN TERHADAP PENAMPILAN KERJA GURU SMA NEGERI DI KABUPATEN SUMEDANG."

Copied!
57
0
0

Teks penuh

(1)

*®r .^sH??-- - ""•*" *5 ; t.'jTH'S!^

*Nw5<(HHHs

KQNTkiBUSI MOTIF BERPRESTAS!, KONSEP MENGAJAR DAM

PERSEPSI PERANAN TERHADAP PENAMPILAN KERJA

GURU SMA NEGERI Dl KABUPATEN SUMEDANG

TES I S

Diajukan Kepada Panitia Ujian Tesis Instifut Keguruan dan llmu Pendidikan Bandung Untuk Mamenuhi Sebagian dari Syarat Program Pasca Sarjana

Bidang Studi Administrasi Pendidikan

Oleh

PAPANG PAHLAN

407 / M XVI • 8

FAKULTAS PASCA SARJANA

INSTITUT KEGURUAN PAN 1LMU PENP1PIKAN

BANPUNG

19 8 7

.»^3

•rA ST*

: j

•333

7-^3

:7 1

, 4

(2)

PISETUJUl PAN PISAHKAN OLEH PEMUliViBING

PROF. DR. QJEWG SUTISNA, M.Sc. Ed.

PEMBIMBIMG 1

PROF. DR/H. ENGKOSWARA. M. Ed

PEMBIMB1NG II

FAKULTAS PASCA SARJANA

INSTITUT KEGURUAN PAN ILMU PENPIPIKAN

(3)

DAFTAR I SI

KATA PSNGANTAR iii

UCAPAN TERIMA KASIH v

DAFTAR ISI vii

DAFTAR TABEL .. ix

DAFTAR GAMBAR x

BAB I PENDAHULUAN

A.Pe rmasalahan

1. Latar Belakang 1

2. Rumusan Masalah. 3

B.Tujuan dan Kegunaan Penelitian

l.Tujuan Penelitian 1+

2.Kegunaan Penelitian 5

C. Variabel-variabel Penelitian 5

BAB I I FAKTOR-FAKTOR DETKRMINATIF PENAMPILAN KERJA

A.Fungsi Personil dalam Administrasi Pendidikan 9

B.Penampilan Kerja

l.Konsep Dasar. 11

2.Hubungan Penampilan Kerja dengan

Produktivitas 13

3»Penilaian Penampilan Kerja. 15

C. Motivasi

1. Hakekat dan Pentingnya Motivasi 22

2. Teori Motif Berperstasi 26

D. Konsep Mengajar

l.Pengetahuan Guru Tentang Mengajar 30 2.Konsep Mengajar Sebagai Sistem 33

K, Persepsi Peranan

1. Konsep Dasar 39

2. Pendekatan Terhadap Peranan Guru 41

(4)

G.Rangkuman Studi Kepimstakaan

46

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

A. Metoda Penelitian

50

B. Populasi dan Sampel 51

C. Anggapan Dasar dan Hipotesis

33

D. Instrumen Penelitian 54

E. Pengumpulan Data

°?

F. Pengolahan dan Analisis Data

1. Distribusi Data

68

2. Pengujian hip'-tesis dan penafsiran ??.

BAB IV PEMBAHASAN,KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

A. Rangkuman hasil penelitian 90

B. Pembahasan 93

C. Kesimpulan

10i

D. Implikasi

hasil penelitian

103

DAFTAR KEPUSTAKAAN

lo6

LAMPIRAN-LAMPIRAN i09

(5)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Guru Tetap Sebagai Anggota Pcpulasi 51

2.

Proporsi Anggota Sampel

53

3.

Validitas Internal Motif Berprestasi

60

I*.

Validitas Internal Persepsi Peranan...

61

5.

Validitas Internal Penampilan Kerja

62

6.

Daya Pembeda Taa Konsep Mengajar

63

7.

Reliabilitas Instrumen

66

8. Analisis Varians Untuk Tes Independen dan

Linieritas Regresi Y atas X^^

,

9.

Analisis Varians Untuk Tes Independen

dan

Linieritas Regresi Y atas X£

10. Anslisis Varians Untuk Tes Independen dan

Linieritas Regresi Y atas X,

11.

Rangkuman Korelasi Simpel*

83

12.

Rangkuman K.orelasi Parsll

84

74

76

7?

(6)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Rangka Acuan Penelitian 6

2. Variabel Penentu Penampilan Kerja ifl

3. Poligon Frekuensi Data Motif Berprestasi... 69

4« Poligon Frekuensi Data Konsep Mengajar 69 5. Poligon Frekuensi Data Persepsi Peranan.... 70

6. Poligon Frekuensi Data Penampilan Kerja.... 71

7. Rangkuman Hasil Analisis Korelasi Simpel,

(7)

BAB I

P E N D A H U L U A N

A. Permasalahan

1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan pada pokoknya merupakan usaha sadar untuk

membantu perkembangan anak didik dalam berbagai segi.Pen

didikan dilaksanakan dalam tiga lingkungan besar yakni

ke-luarga,sekolah dan masyarakat.

Sekolah sebagai lembaga ^endidikan formal,merupakan

tempat berlangsungnya proses pendidikan secara teratur de

ngan melibatkan sejumlah sumber daya yang bekerja sama un

tuk mencapai tujuan pendidikan yang telah disepakati.Sumber

daya yang dimaksud meliputi sumber daya manusia ( kepala se

kolah, guru,tenaga administratissiswa ) dan sumber daya

bu-kan manusia ( kurikulum atau sumber belajar,fasilitas dalam

bentuk sarana dan prasarana ).Sumber-sumber daya ini pada

dasarnya merupakan komponen-komponen dari pendidikan sebagai

suatu sistem •

Penataan terhadap sumber-sumber daya tersebut di atas

dilakukan agar tujuan pendidikan dapat dicapai secara

efek-tif dan efisien.Segala usaha dan kerja sama yang dilakukan

pada akhirnya bermuara pada peningkatan produktlvitas pen

didikan yang dapat dilihat dan segi produk maupun proses.

Dilihat dari segi produk,maka sekolah harus menghasilkan

lu-lusan yang bermutu dan gayut dengan kebutuhan masyarakat.

(8)

lulusan sebagai salah satu indikator produktivitas pendldik-an.Pentingnya peranan guru dalam proses pendidikan, telah me-nimbulkan semacam keyakinan bahwa tinggi rendahnya kualitas

pendidikan banyak ditentukan oleh kualitas guru sebagai sa lah satu masukan instrumental.Tetapi harus disadari bahwa

faktor guru sebagai salah satu sumber daya manusia,mempunyai

banyak keterbatasan dalam pengetahuan maupun kecakapannya. Untuk itu perlu dicari upaya p .anggulangannya agar mereka memiliki pengetahuan,ketrampilan dan motivasi bekerja seca

ra produktif.

Secara empirik dapat dikemukakan bahwa kualitas guru-guru dewasa ini masih belum memuaskan.Penelitian yang per-nah dilakukan oleh Winarno Surahmad ( 1979 ) mengungkapkan

bahwa kualitas guru-guru Sekolah Lanjutan masih belum

me-muaskan.Walaupun kira-kira 70 %guru-guru Sekolah

Menengah

memenuhi persyaratan ijazah umum,namun dalam praktek meng-ajarnya tampak cara-cara yang dapat mengurangi kualitas pen

didikan. Demikian pula kritik terhadap kualitas guru

dewasa

ini banyak dilontarkan dalam berbagai media massa.Salah sa

tu kritik yang dilontarkan antara lain bahwa si stem pekolah

dewasa ini cenderung nanya menciptakan kultur bisu.Hal

ini

diakibatkan oleh derasnya arus instruksi terhadap

siewa.se-hingga melahirkan komunlkasi searah dan mematikan kreativi

tas C Samsuri,1984 ). Walaupun tidak semuanya kritik

ini

(9)

sekolah-sekolah dewasa ini masih banyak mengandung

kelemah-a n .

Bila kita telah sepakat bahwa guru memainkan peranan

penting dalam usaha peningkatan kualitas pendidikan, maka perhatian terhadap masalah guru tidak boleh diabaikan Daik dari segi pendidikannya maupun dari segi-segi lainnya.Dengan

kata lain kita harus mendudukkan Jabatan guru ini dalam

kon-teks profesionalisme yang realistis.Bagi para perencana dan

penyusun kebijakan pendidikan,masalah guru ini lebih penting lagi mengingat guru merupakan salah satu variabel kebijakan

( police variable ) yang dapat dikendalikan.Masalahnya

se-karang faktor-faktor apa saja yang turut menentukan kualitas

guru yang tercermin dalam penampilan kerjanya ?.

Pengendali-an terhadap faktor-i'aktor ini pada Pengendali-analisis akhir diharapkPengendali-an

dapat membuka jalan bagi usaha-usaha peningkatan kualitas gu

r u .

2. Rumusan Masalah

Kelancaran proses pendidikan di sekolah,sebagian ter-letak pada penampilan kerja guru dalam menjalankan tugasnya

sehari-hari.Penampilan kerja guru ini banyak

dipengaruhi

oleh latar belakang kemarapuan yang dimilikinya,pemahaman ter

hadap peranannya,motivasi kerjanya,sikapnya terhadap profesi,

rasa tanggung jawabnya dan sejumlah faktor lain baik faktor

internal maupun faktor eksternal.

studi ini memusatkan perhatian pada tiga faktor inter

(10)

penampilan kerja guru.Ketiga variabel tersebut adalah : mo

tif berprestasi,konsep mengajar dan persepsi peranan.Adapun

pertanyaan pokok yang bermaksud dijawab dalam penelitian ini

adalah : seberapa jauh kontribusi motif berprestasi, konsep

mengajar , persepsi peranan- terhadap penampilan kerja guru?

Beberapa pertanyaan yang lebih operasional dapat dikemukakan

sebagai berikut :

2.1 Apakah terdapat hubungan y-— berarti antara motif ber

prestasi dengan penampilan kerja guru ?

2.2

Apakah terdapat hubungan yang berarti antara pengetahuan

guru tentang konsep mengajar dengan penampilan kerjanya?

2.3 Apakah terdapat nubungan yang berarti antara persepsi pe

ranan dengan penampilan kerja guru ?

2.4 Apakah variabel jenis kelamin,tingkat usia,pengalaman

be-kerja memberikan pengaruh yang nyata baik terhadap motif

berprestasi,konsep mengajar, persepsi peranan maupun pe

nampilan kerja ?

B. Tuiuan d^n, Kegunaan Penelitian

1. Tujuan penelitian

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan

gambaran hubungan fungsional serta derajat Keterhubungan an

tara variabel-variabel motif berprestasi,konsep mengajar> per

sepsi peranan dengan penampilan kerja guru.Secara khusus pe

nelitian ini bertujuan untuk :

1.1 Memperoleh gambaran tentang hubungan antara motif

(11)

penampilan kerja guru.

1.2 Memperoleh gambaran tentang kontribusi motif berpresta

si,konsep mengajar dan persepsi peranan terhadap penampil

an kerja guru.

1.3 Memperoleh gambaran tentang ada tidaknya perbedaan motif

berperstasi,konsep mengajar,persepsi peranan dan penampil

an kerja dilihat dari latar belakang guru.

1.4 Memperoleh umpan balik bagi peningkatan penampilan kerja

guru dalam hubungannya dengan produktivitas sekolah.

2. Kegunaan Penelitian

istudi ini memusatkan perhatian pada peranan guru se

bagai salah satu masukan instrumental dalam upaya peningkat

an produktivitas sekolah,khususnya kualitas proses

belajar-mengajar.Dengan mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh ter

hadap penampilan kerja,dapat diungkapkan usaha-usaha untuk

mendorong guru agar kompetensi mengajarnya dapat ditampilkan

secara maksimal.

Demikian pula studi ini diharapkan mempunyai implikasi

praktis terutama bagi pihak-pihak yang berkepentingan dengan

pembinaan guru,seperti kepala sekolah dan administrator pen

didikan lainnya.

C. Variabel-variabel Penelitian

Seprrti tampak dalam judul Tesis, penelitian ini mem

punyai empat variabel utama yakni motif berprestasi, konsep

mengajar,persepsi peranan dan penampilan kerja.Hubungan an-tar variabel tersebut dalam kerangka penelitian,dapat dilihat

(12)

kualitas guru dewasa ini PENDIDIKAN YANG LEBIH BAIK

MOTIVASI

BERPRESTASI

JL

PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN

PERSONIL / GURU ( menuju

Pro-fesionalisasi )

H

KONSEP MENGAJAR ( konsep & pendekatan)

I

<_._{ PERFORMANCE

EFFECTIVENESS

', SFEKTIVITAS BELAJaR j

Gam bar 1

RANGKA ACUAN PENELITIAN

r

PERSEPSI PERANAN

(13)

Variabel motif berprestasi,konsep mengajar dan persep

si peranan merupakan variabel independen atau prediktor,

se-dangkan variabel penampilan kerja merupakan variabel

depen-den atau variabel respons.Adapun yang dijadikan variabel

kon-trolnya adalah usia,jenis kelamin dan pengalaman bekerja.

Penjelasan singkat mengenai variabel-variabel tersebut

di atas adalah sebagai berikut :

(1) Motif Berprestasi

Mengikuti pendapat Mc Clelland (1961) motif berprestasi

diartikan sebagai suatu kebutuhan atau dorongan yang kuat pa

da diri individu untuk mencapai prestasi terbaik dalam

bi-dang pekerjaannya.Dikaitkan dengan pekerjaan guru,maka motif berprestasi di sini merupakan suatu kebutuhan atau dorongan

yang kuat pada guru-guru untuk mencapai atau menampilKan

prestasi terbaik dalam bidang pendidikan.

(2) Konsep Mengajar

Konsep mengajar dalam penelitian ini diartikan sebagai

persepsi guru tentang apa yang dimaksudkannya dengan meng

ajar. Hal ini meliputi pengertian dasar mengajar serta

pen-dekatan yang dipakainya.Konsep mengajar yang sedang

di-kembangkan di lap-mgan, baik bcH-irarkan kurikulum 1975/1976

atau pun kurikulum 1984 adalah konsep mengajar dengan

pen-dekatan sistem ( penpen-dekatan sistem dalam mengajar ),oleh

ka-rena itu secara lebih operasional konsep mengajar dalam pe

(14)

(3) Persepsi Peranan

Persepsi peranan ialah kesadaran untuk memahami

dan

menghayati peranan yang akan dimainkan seseorang dalam

posi-sinya.Hal ini mencakup pandangan dan pemahamannya tentang

po-la peripo-laku yang diharapkan dari dirinya dapo-lam suatu

posisi

tertentu.Dikaitkan dengan peranan guru,maka kejelasan

ten

tang peranan,dalam arti seorang guru memahami dan menyetujui

apa yang diharapkan dari dirinya merupakan salah satu faktor

yang menentukan penampilan kerja.Dengan singkat,Stoner (,1985)

member! batasan sebagai berikut " her understanding

of what

behavior are necessary to achieve high performance »' .

^4) Penampilan ker.ia

Istilah penampilan kerja (. job performance ) mempunyai

banyak pengertian.Dalam pengertian yang sesungguhnya ia

me

rupakan produk ( outcome ) dari suatu proses.Dalam peneliti

an ini konsep penampilan kerja guru diartikan sebagai perila

ku atau perbuatan guru dalam pelaksanaan tugas-tugas

ke-pendidikan.Perilaku guru dalam pelaksanaan tugas-tugas

ke-pendidikan menggambarkan berbagai usaha aan aktivitas guru da

lam menampilkan kompetensinya mengelola program

belajar-meng-ajar seperti merumuskan tujuan pengbelajar-meng-ajaran,penyampaian bahan

pelajaran,mengevaluasi hasil belajar,membimbing dan melayani

(15)

BAB III

PROSEDUR PENELITIAN

A. Metoda Penelitian

Penelitian ini bertujuan mengungkapkan gejala-gejala

sebagaimana adanya dalam hal motif berprestasi,konsep meng

ajar,persepsi peranan dan penampilan kerja.Penelitian ini

juga ditujukan untuk memperoleh jawaban tentang permasalah

an apa adanya sekarang,tanpa mempermasalahkan keadaan

se-belumnya.

Bertitik tolak dari tujuan tersebut,maka metoda pe

nelitian yang cocok dipergunakan adalah deskriptif.Dalam per

laksanaannya dipergunakan teknik survey untuk menghasilkan

gambaran " cross-sectional ".Penggunaan teknik ini pada da

sarnya mempunyai dua tujuan : (1) mendeskripsikan

gejala-gejala yang diteliti,dan (2) mempelajari hubungan antar

ge-jala/variabel yang diteliti ( Rosenberg,1982 : 8 ).

Teknik pengumpulan data yang paling pokok dalam pe

nelitian ini adalah kuesioner ( dalam bentuk skala dan tes )

Teknik lainnya t wawancara dan observasi ) hanya digunakan

sebagai pelengkap.

Data yang terkumpul diolah dengan metoda

statistik,

baik deskriptif maupun inferensial.Untuk pengujian hipotesis

dipergunakan statistik inferensial :

(1) Analisis regresi,untuk mengetahui hubungan

fung

sional variabel bebas dengan variabel terikat.

(.2) Analisis korelasi,untuk mengetahui derajat

atau

(16)

tingkat keterhubungan setiap variabel penelitian.

(3) Analisis kesamaan dua rata-rata dan analisis va

rians, untuk mengetahui perbedaan setiap variabel

penelitian ( bebas dan terikat J dilihat dari segi usia,jenis kelamin,pengalaman bekerja sebagai va

riabel kontrol. B. Populasi dan Sampel

Penelitian ini menggunakan guru-guru SMA Negeri se

bagai sumber data.Unit populasi dalam penelitian ini

me

liputi seluruh guru SMA Negeri di Kabupaten Sumedang

yang

jumlahnya sebanyak 177 orang ( guru tetap ). Untuk lebih

je-lasnya dapat diperhatikan tabel di bawah ini.

TABEL 1

GURU TETAP SEBAGAI ANGGOTA POPULASI

Nama SMA

Guru Tetap

L P Jumlah.

SMA Negeri I 31 13 44

SMA Negeri II 20 17 37

SMAN Situraja 20 16 36

SMAN Tanjungsari 18 22 40

SMAN Conggeang 12 8 20

J u ra 1 a h 101 76 177

Berdasarkan beberapa pertimbangan,yang antara lain me

(17)

individu diberi kesempatan untuk dipilih menjadi anggota

sampel.Untuk mementukan jumlah unit sampel dipergunakan

ru-mus : d" p s =\J p s . q~~~s

( Koent jaraningrat, 1977:130 ),

n

dimana^Tp s = stan.dar error untuk proporsi dari sampel

p s = proporsi kesatu dari sampel

q s = proporsi kedua dari sampel

n = besarnya sampel

standar error ditentukan sebesar 9 %

1,96 V 57 xj£

=

9

n

52

V57 x 43

=

4,59

n

2451 = 21,08

n

21,08 n = 2451 n = 116,27

Berdasarkan perhitungan di atas diperoleh n = 116 ( setelah

dibulatkan ),Dalam pelaksanaannya jumlah unit sampel ter sebut diperbesar menjadi 120.Perhitungan ukuran sampel

de-P no

ngan rumus lain, n0

= ( Z ) p y dan n =

jj^—

,

meng-b N~

hasilkan angka yang sama n = 120.

Setelah ditetapkan jumlah unit sampel sebesar 120,se-lanjutnya dilakukan penarikan sampel dengan cara

undian.Pro-prorsi anggota sampel untuk masing-masing sekolah,dapat di

(18)

TABEL 2

PROPORSI ANGGOTA SAMPEL

N a m a S M A Guru Tetat

1

L P Jumlah

i>MA Negeri I SMA Negeri II SMAN Situraja SMAN Tanjungsari SMAN Conggeang

21

14 13

12

8

9

11 11

15 6

30 25 24 27 14

J u m l a h 68

. . .

5^ 120

C. Anggapan Dasar dan Hipotesis

Ada beberapa anggapan dasar yang merupakan titik

to-lak pemikiran dalam penelitian ini.Anggapan dasar tersebut

adalah :

(1) Produktivitas sekolah sebagaimana yang nampak dalam

produktivitas belajar siswa-siswanya, dipengaruhi

oleh banyak faktor baik faktor internal maupun fak

tor eksternal.

(2) Kualitas pendidikan sebagai salah satu indikator pro

duktivitas sekolah,banyak bergantung pada mutu gu

ru dalam mengelola proses belajar-mengajar.

(3) Penampilan kerja guru sebagai fungsi produktivitas sekolah dipengaruhi oleh banyak faktor baik faktor

(19)

54

2. Perumusan Hipotesis

Hipotesis utama yang akan diuji kebenarannya lebih

lan-jut terdiri atas :

(1) Terdapat suatu hubungan fungsional yang nyata an tara variabel motif berprestasi, konsep mengajar,

persepsi peranan dengan penampilan kerja guru.

(2) Terdapat suatu derajat hubungan tertentu antara

variabel motif berprestasi,konsep mengajar, persepsi

peranan dengan penampilan kerja guru.

(3) Tidak terdapat perbedaan yang berarti tentang mo tif Derprestasi,konsep mengajar,. persepsi -neranan, dan penampilan kerja ditinjau dari latar belakang

mereka.

Tiga hipotesis utama tersebut masih dapat dijabarkan

menjadi hipotesis-hipotesis yang lebih operasional ( hipote

sis statistik ),hal mana dilakukan pada waktu pengujian.

D. Instrumen Penelitian

1. Konstruksi Instrumen

Seperti telah disinggung di muka bahwa teknik

pengum-pulan data yang paling pokok adalah kuesioner. Instrumen un

tuk mengukur variabel motif berprestasi,persepsi peranan dan

penampilan kerja disusun dalam bentuk skala,sedangkan ins

trumen untuk mengukur variabel konsep mengajar disusun dalam

bentuk tes objoktif.Konstruksi instrumen mengikuti

langkah-langkah sebagai berikut : penjabaran variabel menjadi

se-juralah kriteria, penyusunan kisi-kisi dan perumusan

(20)

1.1 Variabel Motif Berprestasi

Berdasarkan konsep " construct validity ", yang diukur untuk variabel ini adalah indikator motif berprestasi yang

dijabarkan dalam sejumlah kriteria.Berdasarkan telaahan

ke-pustakaati dan hasil-hasil penelitian sebelumnya, dirurauskan

kriteria motif berprestasi sebagai berikut :

- lebih mementingkan prestasi kerja daripada kemungkinan

im-balan yang akan diperoleh.

- menyenangi dan mencoba sesuatu yang baru yang membawa

ke-majuan untuk pekerjaannya.

- merasa bangga jika mengerjakan suatu pekerjaan yang

diang-gap sulit oleh orang lain.

- menyelesaikan tugas-tugas yang cukup menantang dengan usa

ha sendiri dan bukan karena faktor nasib.

- bekerja keras dalam menyelesaikan tugas-tugasnya sebagai gu

r u .

- merasa optimis bahwa rencana-rencana yang telah ia

ausun

akan berhasil.

- merasj. kurang puas dengan tingkat pengetahuan, keahlian ,

pendidikan yang dimiliki.

- merasa bersemangat dengan keglatan-kegiatan yang mengandung

unsur persaingan.

Berdasarkan kriteria tersebut,disusun alat ukur ( ins

trumen ) model Likert dengan skala sebagai berikut : (l)

Se-tuju,(2) Agak Setuju,O) Kurang Setuju dan (4) Tidak Setuju.

(21)

i 56

pernyataan negatif.

1.2 Konsep Mengajar

Sesuai dengan batasan yang telah dikemukakan,variabel

konsep mengajar dalam penelitian ini lebih ditekankan pada

pengetahuan dan pemahaman guru mengenai konsep mengajar atau pengajaran sebagai suatu sistem.Instrumen yang dipergunakan

berpedoman kepada instrumen yang pernah dipakai oleh Syaodih

(1983),dengan mengadakan beberapa penyesuaian.

1.3 Variabel Persepsi Peranan

Peranan guru mencakup aspek yang luas baik di Kelas,se

kolah maupun di masyarakat.Dalam penelitian ini peranan guru

dibatasi dalam konteks proses belajar-mengajar.Sesuai dengan pandangan baru dalam proses belajar-mengajar, peranan guru

yang paling pokok adalah sebagai " director of learning ".

Dari peranan ini dapat diperinci sub-sub peran sebagai pe

rancang pengajaran,pengelola pengajaran,penilai hasil

bel

ajar,motivator dan sebagai pembimbing.

Untuk mengukur kadar persepsi peranan digunakan pen

dekatan analisis tugas yang telah dikembangkan oleh Lipham

dan Hoeh. (1974) dalam mengungkapkan tingkat Kesenjangan an

tara peranan ideal dengan peranan aktual.Untuk itu

disusun

skala harapan peranan untuk mengukur tingkat ekspektasi ( ha

rapan ) reranan,yang sekaligus pula akan mengungkapkan ka

dar persepsi guru terhadap peranannya.Instrumen ini disusun

dalam bentuk skala sebagai berikut : (l) mutlak harus di

laksanakan, (2) seyogyanya harus dilaksanakan,(3) boleh

di

(22)

tidak dilaksanakan.

1.4 Variabel Penampilan Kerja

Masalah penilaian penampilan kerja mempunyai konsep in-t i " personnel effecin-tiveness ",oleh karena iin-tu mengidenin-tifi- mengidentifi-kasi ciri-ciri guru yang baik dan efektif merupakan hal yang penting dalam menyusun instrumen variabel ini.

Instrumen penampilan kerja guru yang dipakai dalam pe nelitian ini disusun dalam bentuk skala yang merupakan hasil modifikasi dan penyempurnaan instrumen yang pernah digunakan

Andi P.P Undap dalam penelitiannya (1983).Kriteria yang di

pakai untuk menyusunnya antara lain menyangkut : (1) Penguasaan bahan pelajaran

(2) Mengelola program belajar-mengajar,dengan

aspek-aspek sebagai berikut : (a) merumuskan tujuan ins truksional, (b) mengenal dan dapat mempergunakan me

toda mengajar,(c) melaksanakan program belajar-mengajar yang dinamis,(d) mengenal dan memahami ke-kampuan anak didik,(e) mengevaluasi hasil belajar-,

(f) merencanakan dan melaksanakan pengajaran re

m e d i a l .

Berdasarkan kriteria tersebut disusun instrumen va

riabel penampilan kerja dengan sakala sebagai berikut : (l)

Spring,(2) Agak Sering,(3) Kadang-Kadang dan (4) Tidak

Per

nah.Item-item tea disusun dalam bentuk pernyataan positif

(23)

5Q

2. Validitas d,an Reliabilitas Instrumen

Setelah semua butir-butir soal tersusun,instrumen ter

sebut perlu diuji cobakan terlebih dahulu agar dapat

di-ketahui tingkat validitas dan reliabilitasnya.Untuk itu

di-adakan pi-a-survai pada tanggal 19 Juli 1986 dengan menyebar

kan kuesioner sebanyak 45 buah.Setelah pra-survai dilaksana

kan, ternyata hanya 40 buah kuesioner yang kembali dan dapat

diolah lebih lanjut.

Pengolahan hasil uji coba tersebut mengikuti

langkah-langkah sebagai berikut :

Pertama,menskor jawaban responden untuk tiap butir soal. Ha

sil skoring: setiap item kemidian dijumlahkan menurut

jenis

variabel yang ada,dengan demikian diperoleh skot mentah

ma

sing-masing variabel untuk setiap responden.

Kedua,analisis butir soal.Dari keempat instrumen

itu,pertama-tama yaig akan dianalisis adalah daya pembeda setiap

item

yang mercerminkan validitas internal masing-masing variabel.

Kliusus u-.tuk tes konsep mengajar dihitung tingkat

kesukaran-nya berdf. sarkan pada proporsi responden yang menjawab benar.

Untuk skala, dicari skor z tiap kemun.jkinan jawaban dan daya

pembeda untuk tiap butir soal digunakan runius t berdasarkan

metoda yang telah dikembangkan oleh Edwards (1969).

L-jngkah-langkah yang ditempuh untuk mencari skor z auaiah sebagai

berikut : (1) tabulasi respons-respons subyek uji-coba

de

ngan memerinci frekuensi subyek dalam setiap alternatif res

(24)

setiap alternatif respons pada setiap butir,(3) mencari pro-prorsi kumulatif (cp) untuk setiap alternatif respons pada

setiap butir, (4) mencari titik tcngnh proporsi kumulatif ataa

Hep, (5) dari tabel kurva normal diperolen nils.'; z yang ber hubungan dengan Mcp,V.6) melakukan koreksi deng---.n memberikan titik nol pada nilai z yang terendah.dan nilai-n:\lai z lain nya disesuaikan dengan menambahnya dengan nilai z terendah

tadi dan ^7) mendapatkan nilai skala dengan melakukan

pem-bulatan-pembulatan seperti yang lazim berlaku.

Untuk keperluan seleksi item digunakan rumus t sebagai

berikut :

t = re - xl y

1/ m\ si?

NH NL

Xg = Skor rata-rata yang didapat dari kelompok tinggi.

Xt = Skor rata-rata yang didapat dari skor kelompok ren

dah.

SBr= tfariansi distribusi jawaban dari skor kelompok

tinggi

2

SL = Variansi distribusi jawaban dari skor kelompok

ren-rendah.

NH = Jumlah skor kelompok tinggi

NL = Jumlah skor kelompok rendah

Daya pembeda untuk tes konsep mengajar dihitung dengan

cara

sederhana dengan formula :—=j-2 ,dimana L = jumlah testee da

ri kelompok rendah yang gagal,H = jumlah testte dari kelompok

(25)

60

2.1 Validitas Internal Motif Berprestasi

Setelah dihitung daya pembeda tiap item yang jumlah

nya seby.nyak 25 buah,maka diperoleh hasil perhitungan yang

menunjukkan validitas internal setiap item tes motif ber

prestasi. Untuk lebih jelasnya dapat diperhatikan tabel 3 be

rikut ini

TABEL 3

VALIDITAS INTERNAL MOTIF BERPRESTASI

— — — — _ _ . - . I— -t- -- — ' - — ~ ~ — — : _ _ := _- =

No.Item t hitung signi fikansi

1 3,72 sign.

2 2,47 sign.

3 4,28 sign.

4 2,5? sign.

5 2,k3 sign.

6 3,54 sign.

7 2,32 sign.

8 2,23 sign.

9 1,03 non.sign.

10 0,48 n o n . s i g n .

11 0,68 non.sign.

12 1,48 non.sign.

13 2,09 sign.

14 ^,93 sign.

15 2,06 sign.

16 2,75 sign.

17 2,38 sign.

18 2,06 sign.

19 2,43 sign.

20 2,07 sign.

21 2,05 sign.

22 4,20 sign.

23 0,88 non. sign.

24 2,22 sign.

__25_____,. §x3J si.gn.__

Keterangarl : Signifikan pada tarai = U,0 5

Berdasarkan angka-angka pada taoel 3 tersebut,5 butir

(26)

2.2. Validitas Internal Persepsi Peranan

Setelah dihitung daya pembeda setiap item yang jumlah

nya sebanyak 27,maka diperoleh hasil perhitungan sebagai be

rikut :

TABEL 4

VALIDITAS INTERNAL PERSEPSI PERANAN

No. Item t hitung Signirikansi

1 0,41 non.sign.

2 3,30 sign.

7,

2,17 sign.

4 0,85 non.sign.

5 3,75 sign.

6 3,06 sign.

7 4,72 sign.

8 2,05 sign.

9 3,38 sign.

10 2,o2 sign.

11 0,^9 non.sign.

12 5,00 sign.

13 4,64 sign.

14 4,16 sign.

15 2,98 sign.

16 0,75 non.sign.

17 2,06 sign.

18 2,78 sign.

19 0,75 non.sign.

20 . 2,33 sign.

21 3,64 sign.

22 2,39 sign.

23 2,94 sign.

24 1,00 non.sign.

25 4,20 sign.

26 1,21 non.sign.

==§?=,-.= =_

=

2_34 1 _§iS?i__

Dari 27 butir soal tersebut terdapat 7 butir yang ti

dak signifikan,karena nilai t hitungnya lebih kecil dari t

tabel 0 0c(38).Dengan demikian instrumen yang dipergunakan

(27)

2*3 Validitas Internal Penampilan Kerja Guru

Setelah dihitung daya pembeda setiap item yang jumlah

nya sebanyak 30,diperoleh hasil sebagai berikut :

TABEL 5

VALIDITAS INTERNAL PENAMPILAN KERJA

No.Item t hitung Signi fikansi

1

2,50

j

sign.

2 2,05 sign.

3 2,50 sign.

4 4,58 sign.

5 3,82 sign.

6 3,28 sign.

7 0,60 non.sxgn.

a 2,86 sign.

9 4,50 sign.

10 2,04 sign.

11 3,42 sign.

12 4,14 sign.

^ 4,42 sign.

14 6,15 sign.

15 2,61 sign.

16 2,04 sign.

17 5,oo sign.

18 3,96 sign.

19 1,25 non.sign.

20 2,48 sign.

21 3,57 sign.

22 2,19 sign.

23 0,49 non.sign.

24 2,06 sign.

25 3,82 sign.

26 5,40 sign

27 5,33 sign.

28 1,03 non.sign.

29 2,50 sign.

*«s«=s

1,30 non.sign.

Dari hasil perhitungan tersebut di atas,5 butir soal terpaksa harus digugurkan karena tidak signifikan.Hal ini

di-tunjukkan oleh nilai t hitungnya yang ternyata leoin kecil

(28)

2.4 Da.Ya Pembeda dan Tingkat Kesukaran Tes Konsep HengaJar

Dengan formula secierliana seperti yang telah dikemuka

kan, hasil perhitungan daya pembeda dan tingkat kesukaran tes

kecakapan dapat dilihat pada tabel 6 di tawah ini.

TABEL 6

DAYA PEMBED4. DAN TIK1KAT KESUKARAN

TES KONSEP MENGAJAR

~ ~ r : : r ~ — ~ ~ — ( = = = = = - = = - _—-~ — — ~~ZZ — — ^ ZZ — " ~ " ~ ~ ~ — ~ TT ~*

No.Item DP TK Keterangan

1 0,50 0,35

f 2 0,50 0,55

1 3 0,10 0,10 Didrop

1

*+

0,35 0,58

1

5

0,30 0,40

6 0,25 0,80

!

7

0,40 0,75

8 0,25 0,80

9 0,20 0,48

10 0,60 0,45

11 0,05 0,52 Didrop

12 0,00 0,15 Didrop

13 0,20 0,80

14 0,05 0,68 Didrop

15 0,40 0,55

16 0,30 0,25

17 0,30 0,40

18 0,00 0,85 Didrop

19 0,20 0,48

20 0,20 0,80

21 0,25 0,80

22 0,50 0,55

23 0,60 0,40

24 0,25 0,78

25 0,b5 0,52

26 0,15 0,20 Didrop

!

27__.

0,15 0,80 Didrop

Dalam penelitian ini butir soal yang aKan dipakai

di-tetapkan oerdasarkan kriteria sebagai berikut : memiliki

(29)

64

Dengan berpedoman pada kriteria yang telah ditetapkan,terdapat

7 butir seal yang harus digugurkan yaitu item no. 3,H,12,14> 18,26,dan 27.

2.5 Pengujian Reliabilitas

Untuk menilai keterandalan atau reliabilitas instrumen yang digunakan,diadakan pengujian reliabilitas.Pengujian relia

bilitas dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut :

(1) Tes dibelah menjadi dua bagian ( split half technique)

dengan menyatakan item tes yang nomornya ganjil dalam belahan pertama,dan item tes yang nomornya genap da

lam belahan kedua.

(2) Untuk mendapatkan koeflsien korelasi antara item tes

ganjil dengan item tes genap,digunakan teknik korela si " product moment " dengan formula :

*XY - (*X ) (S.Y )

N

xx2 - ^l!Z){il2 - (*Y )2}

V6

( Sutrisno Hadi,1975 : 289 )

(3) Untuk memperoleh koefisien reliabilita sebenarnya,ke-mudian digunakan rumus " Spearman- Brown " :

rtt

= 2 ( rgg )

1 + r gg

rtt = koefisien reliabilitas,r

= koefisien korelasi

antara item tes nomor ganjil dengan item tes nomor ge

nap yang telah diperoleh pada langkah kedua.

(30)

koefJLsien reliabilitas dilakukan dengan teknik uji t dengan

formula sebagai berikut :

t =.7— -—=-, ,dimana r adalah koefisien reliabilita

V 1 - r^

Dengan prosedur tersebut diperoleh koefisien korelasi,koefi

sien reliabilitas dan nilai t untuk masing-masing variabel

sebagai berikut :

(1) Variabel motif berprestasi : nilai r dan rtt untuk

variabel ini adalah 0,215 dan 0,353.Setelah diadakan

pengujian koefisien reliabilitas,diperoleh nilai t

-• 2,33.Nilai t tersebut lebih besar dari nilai t ta bel (0,05) d.k 38 = 2,03 ( hipotesis nol ditolak dan

alternatif diterima ).Dengan demikian dapat

ditafsir-kan bahwa terdapat korelasi yang signifiditafsir-kan antara

item ganjil dengan item genap pada taraf

kepercaya-an 95 %.

(2) Konsep Mengajar : dari hasil perhitungan,didapat ni

lai r = 0,335 dan nilai r..= 0,501.Melalui pengujian

koefisien reliabilitas,diperoleh t hitung = 3,56.Ni

lai t tersebut lebih besar dari t tabel (0,05) d.k

38 = 2,03.Dengan demikian dapat ditafsirkan bahwa

terdapat korelasi yang signifikan antara item ganjil

dengan item genap pada taraf kepercayaan 95 % • (.3) Variabel Persepsi Peranan : dari hasil perhitungan,

(31)

66

yang ternyata lebih oesar dari t tabel.Dengan demikian dapat

ditafsirkan bahwa terdapat korelasi yang signifikan antara

item ganjil dengan item genap pada taraf kepercayaan 95 *> •

(4) Variabel Penampilan kerja : nilai r dan ru untuk varia

bel ini adalah 0,305 dan 0»467.Setelah diadakan pengujian di

peroleh nilai t = 3,26 yang ternyata lebih besar dari t tabel ( hipotesis nol ditolak ).Dengan demikian dapat ditafsirkan bahwa terdapat korelasi yang signifiKan antara item ganjil de

ngan iten genap pada taraf kepercayaan 95 % .Atas dasar

ini

dapat pula dinyatakan bahwa item-item yang disusun untuk va

riabel ptmampilan kerja menunjukkan konsistensi atau relia-bel.Hasil perhitungan reliabilitas untuk keempat variabel ter sebut dapat dirangkum dalam tabel berikut ini.

TABEL -7

. RELIABILITAS. INSTRUMEN BERDASARKAN HASIL UJI COBA

No Variabel r

rtt t

Hasil Uji 1 . Motif Ber

prestasi

0,215 0,353 2,33 «

2. Konsep Meng

ajar

0,335 0,501 3,56 * *

1' Persepsi

Peranan

0,190 0,319 2,08 * #

u. Penampilan

| Kerja

0,305

0,467 3,26 * #

(32)

E. Pengumpulan Data

Serangkaian kegiatan telah dilakukan dalam rangka pe-ngumpulan data. Kegiatan-kegitan tersebut adalah sebagai be

rikut :

1. Meminta izin penelitian kepada Kepala Kanwil Dik. Bud

Pro-pinsi Jawa Barat dengan surat pengantar dari Kepala

Di-rektorat Sosial Politik Prop. Daerah Tk.I Jawa Barat

tang-gal 2 Juli 1986 nomor 070.1/2792.Izin penelitian diberi

kan oleh Kepala Kanwil c.q Kepala Bidang Pendidikan

Me-nengah umura tanggal 15 Juli 1986 dengan nomor 2117/102/

N/1986.

2. Memperbanyak instrumen penelitian sebanyak ukuran sam

pel ditambah persediaan 20 %.

3. Melakukan penelitian lapangan yang dimulai pada tanggal

11 Agustus 1986.pengumpulan data dilakukan oleh peneliti

dengan cara menyebarkan kuesioner kepada masing-masing guru yang termasuk anggota sampel.yenjelasan pengisian kuesioner diebrikan baik secara tertulis maupun lisan.

Pengambilan kuesioner dilakukan 1 minggu

kemudian.Bebe-rapa anggota sampel ( 8 responden ) terpaksa digan,ti,ka

rena berhalangan untuk raengisi kuesioner.

5. Setelah semua kuesioner terkumrul,dia dakan pemeriksaan

lerr.bar jawaoan untuk menentukan data yang dapat diolah.

Yang tidak dapat diolah yaitu lembar jawaban yang

pe-ngisiannya tidak lengkap karena tidak sesuai dengan pe

(33)

68

F. Pengolahan dan Analisis Data

Berdasarkan isian pada lembar jawaoan,peneliti mengada

kan " akoring " sesuai dengan kunci jawaban.Hasil bkoring se

tiap iter.: kemudian dijumlahkan menurut jenis variabel

yang

ditelitisdengan demikian diperoleh skor mentah masing-masing

variabel untuk setiap anggota sampel.Pengolahan selanjutnya

dilakukan dengan teknik statistik baik deskriptif maupun in

f e r e n s i a l .

1. Distribusi dat^

Salah satu asumsi dasar yang harus dipenuhi dalam pe ngolahan data dengan teknik statistik parametrik adalah ni lai populasinya harus berdistribusi normal.Untuk itu perlu

diadakan pengujian normalitas distribusi populasi.Hasil

pe

ngolahan data setiap variabel penelitian dapat dilihat pada

distribusi-distribusi data berikut ini.

1.1 Distribusi data motif berprestasi

Berdasarkan hasil perhitungan,diperoleh rata-rata 57,25

dan simpangan baku 7,33.Melalui uji normalitas diperoleh X2.

sebesar 4,065.Angka ini lebih kecil dari chi kuadrat tabel de

ngan derajat kebebasan 4 («<-: 0,05 = 9,49 dan~<L0,01 = 13,28)

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa distribusi data un tuk variabel motif berprestasi berasal dari distribusi nor mal. Dalam bentuk grafik frekuensi, distribusi data untuk va

riabel motif berprestasi aapat dilihat pada. gambar berikut

(34)

30

25

20

15

10

5

^r ^75

5275

6273

7275-"

Gambar3 : Poligon Frekuensi Data Motif Berprestasi

Gambar 4

"1975 35,5 51,5

Poligon Frekuensi Data Konf>;p Mengajar

(35)

70

1.2 Distribusi data variabel konsep mengajar

Berdasarkan hasil perhitungan,diperoleh rata- rata

47,83 dan simpangan baku = 10,39.Melalui uji normalitas,di

peroleh /<£ = 4,62.Angka ini lebih kecil dariA^ tabel, de

ngan demikian dapat ditafsirkan bahwa distribusi data untuk

variabel konsep mengajar berasal dari distribusi normal.

1»3 Distribusi data variabel persepsi peranan

Bordasarkan hasil perhitungan,diperoleh rata-rata se

besar 63,29 dan simpangan baku 6,98.Hasil uji normalitas

di-peroleh/3 = 6,7.Angka ini lebih kecil dariX tabel,

pada taraf <^-= 0,05 maupun^_= 0,01.Dengan demikian dapat

ditafsirkan bahwa distribusi data untuk variabel

persepsi

peranan berasal dari distribusi normal.

Dalam bentuk grafik poligon frekuensi,distribusi

da

ta untuk variabel persepsi peranan dapat dilihat pada gam

bar berikutat

35 r

30

25

20

15

10

5

- *

0

4075

50,5

60,5

70,5

80,5

(36)

1-4 Distribusi data variabel penampilan kerla

Berdasarkan perhitungan diperoleh rata-rata = 80,4 ,

simpangan baku = 10,26.Melalui uji normalitas diperoleh?^

=l,19.Angka ini lebih kecil dari chi kuadrat tabel pada ta

raf oC= 0,05.Dengan demikian dapat ditafsirkan bahwa data

untuk variabel penampilan kerja guru,berasal dari distribu

si normal. Dalam bentuk grafik poligon, distribusi data

va

riabel penampilan kerja dapat dilihat pada gambar berikut

i n i .

35 30

25

20

15

10

=5375

5375

7775

B97T~

Gambar 6 : Poligon Frekuensi Data Penampilan Kerj.a

Dari keempat distribusi data yang diolah dengan prose

dur uji normalitas,semuanya menunjukkan bahwa datanya ber

asal dari populasi yang berdist..ousi normal.

Secara keseluruhan, rata-rata skor jawaban responden un

tuk variabel motif berprestasi = 57,25 atau 72 % dari skor

ideal,konsep mengajar = 47,83 atau 60 % dari skor yang ideal,

cm75

[image:36.595.47.501.84.582.2]
(37)

72

Rata-rata untuk variabel persepsi peranan = 63,29 atau 79 ft dari skor ideal,sedangkan rata-rata untuk variabel penampil

an kerja = 80,4 atau 84 ft dari skor ideal.

Berdasarkan data yang diperoleh,dapat ditafsirkan ta

raf perkembangan masing-masing variabel dengan kriteria se bagai berikut :

90 % - 100 % = sangat tinggi 80 % - 89 % = tinggi

70 % - 79 5^ = cukup 60 5b - 69 % - sedang

50 % - 59 % = rendah

49 % - ke bawah = rendah sekali

Taraf perkembangan variabel motif berprestasi,persepsi

peranan dan penampilan kerja berada dalam taraf cukup sedang

kan taraf perkembangan variabel konsep mengajar dalam taraf

sedang.

2. Pengujian Hipotesis dan Penafsiran

Bagaimana pengaruh atau kontribusi variabel motif ber

prestasi,konsep mengajar dan persepsi peranan terhadap

pe

nampilan kerja,akan terungkap dari pengujian hipotesis beri

kut ini ( analisis korelasi dan regresi ,». Dengan analisis ko

relasi kita dapat mengetahui arah dan kuatnya hubungan antar

variabel,sedangkan dengan analisis regresi kita dapat

fflem-prediksi suatu variabel atas dasar variabel lain.

Laogkab-langkah yang ditempuh dalam pengujian hipote

(38)

(a) Merumuskan kembali hipotesis utama.

(b) Menjabarkan hipotesis utama menjadi hipotesis yang le

bih operasional / statistik.

(c) Menetapkan kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis.

(d) Menentukan diterima atau ditolaknya hipotesis.

(e) Me:<ttafslrkan hasil penerimaan /penolakan hipotesis.

Hipotesis-hipotesis yang diuji kebenarannya sebagai

mana dikemukakan pada bagian sebelumnya adalah :

(1) Terdapat hubungan fungsional yang nyata antara

variabel motif berprestasi,konsep

mengajar,per-sepsi peranan dengan penampilan kerja guru.

(2) Terdapat suatu derajat hubungan tertentu antara

variabel motif berprestasi,konsep mengajar,per

sepsi peranan,dengan penampilan kerja guru.

(3) Bila dilihat dari segi jenis kelamin,usia peng

alaman bekerja, seti - variabel penelitian

ini

tidak menunjukkan perbedaan yang berarti.

Pengujian hipotesis pertama menggunakan analisis regresi,

hipotesis kedua menggunakan analisis korelasi dan pengujian

hipotesis ketiga menggunakan analisis kesamaan dua rata-rata

dan analisis varians. 2.1 Analisis Regresi

Hipotesis pertama dapat diperinci menjadi tiga hipo

tesis operasional,yang kemudian diuji berdasarkan d*ta yang

(39)

74

(1) Hubungan fungsional antara motif berprestasi dengan pe

nampilan kerja mempunyai model linier dan signifikan.

Notasi Statistiknya :

H

; Y = 0^^ + 02Xl

X-, = Motif berprestasi

A

Y = Penampilan kerja.

Berdasarkan perhitungan,hubungan fungsional antara va

riabel Y ( penampilan kerja ) dengan X-^ ( motif berprestasi )

mempunyai persamaan :

A

Y = 57,32 + 0,4 X

Dengan menggunakan analisis varians untuk uji sighlfikansi dan linieritas regresi,diperoleh nilai-nilai dk,JK,RJK dan F sebagai berikut :

TABEL 8

ANALISIS VARIANS UNTUK TES INDEPENDEN DAN LINIERITAS REGRESI Y ATAS X,

Sumber v a r i a s i dk JK ' RJK F

Total 120 787^4

Regresi (a) Regresi (b/a) ReRldu 1 1 118 775056,13 1006,77 10981,10 775056,13 1006,77 93.06 10,82 Tuna cocok Kekeliruan 28 90 1714,43 9266,67 61,23 102,96 0,59

Kriteria pengujian :

(a) Uji linieritas : Hipotesis diterima jika F hitung z_ dari

(40)

(b) uji signifikasi : Hipotesis nol ditolak jika F nitung^,

F ;>\bel ( l.n-2 ).

Berdasarkan analisis varians seperti nampak pada tabel

8 di muka,untuk uji linieritas diperoleh F = 0,59 yang ter

nyata lebih kecil dari F tabel ( FQ 95(28,90 ) yaitu 1,57

( hipotesis diterima ).Dengan demikian model hubungan kedua

variabel adalah linier.Koefisien regresi 0,40 signifikan pa

da selang kepercayaan 95 % telah diketahui berdasarkan

ana

lisis varians untuk tes independen dengan F hitung 10,82 le

bih bes.kr dari F tabel 0,95a, 118) = 3,92 ( hipotesis

nol

ditolak ).Dengan demiKian dapat ditaisirsan bahwa harga

Y

tergantung pada \

atau dengan kata lain dapat

diprediksi

harga Y ( penampilan kerja ) berdasarkan harga X~s ( motif

oer-prestasi. ) yang telah diketahui.

(2) Hubungan fungsional antara konsep mengajar dengan

pe

nampilan kerja guru mempunyai model linier dan signifi

kan.

Notaei statistiknya :

A

H : Y = 0X

+ 02 X2

X?

= Konsep mengajar

A

i = Penampilan kerja

tfBrdasarkan perhitungan,hubungan fungsional snt-.ra va

riabel Y i. penampilan kerja ) dengan X. ( Konsep -ei^-ajar ;

mempunyai persamaan regresi :

Y = 66,45 + 0,44 X2

(41)

76

linieritas regresi diperoleh nilai-nilai dk,oK,RJK dan F se

bagai berikut :

TABEL 9

ANALISIS VARIANS UNTUK TES INDEPENDEN

DAN LINIERITAS REGRESI Y ATAS X 2

Sumber v a r i a s i dk JK RJK F

Total 120 787044

Segresi (a) Regresi (b/a) Residu 1 1 118 775056,13 1593,98 10393.89 775056,13 1593,98 88.08 18,09 Tuna cocok Keleliruan 28 90 2431,52 7962,37 86,84 88,47 0,98

Kriteria pengujian :

(a) Uj.i linieritas : Hipotesis diterima jika F nitung /_ da

ri F tabel ( k-2;n-k )

(b) Uji signifikansi : Hipotesis nol ditolak jika F hitung ^

F tabel ( l.n-2 )

Pengujian terhadap model hubungan Y atas X2 ternyata

menunjukkan model linier.Hal ini diketahui berdasarkan nilai

F hitung = 0,98 lebih kecil dari F tabel 0,95 <>28,90) = 1,57

dengan kata lain hipotesis diterima.

Analisib varians yang menguji signifikansi koefisien

regresi hasilnya menunjukkan F hitung = 18,09 lebih besar

dari F tabel0 55(1.118) = 3,92 v hipotesis nol ditolak. De

ngan demikian dapat ditafsirkan bahwa harga Y tergantung pa

da X2 , atau dengan kata lain dapat diprediksi harga penampil

(42)

(3) Hubungan fungsional antara persepsi peranan dengan pe

nampilan kerja mempunyai model linier dan signifikan.

Notasi Statistiknya :

A

H

X:

Y = 01 + 0

X,

v, = Persepsi peranan

Y = Penampilan kerja

Berdasarkan perhitungan,hubungan fungsional anatara va

riabel Y( penampilan kerja ) dengan X3 ( persepsi peranan )

mempunyai persamaan regresi :

A

Y= 58,8 + 0,34 x3

Dengan menggunakan analisis varians untuk uji signifiKansi

dan linieritas regresi,diperoleh nilai-nilai dk,JK,RJK

dan

F sebagai berikut :

TABEL 10

ANALISIS VARIANS UNTUK TES INDEPENDEN

DAN LINIERITAS REGRESI Y ATAS X,

Sumber variasi dk JK RJK • F

T o t a l 120 787044

Regresi (a) Regresi (b/a) Residu 1 1 118 775056,13 542,67 11440,20 77505b, 13 542,67 96,99 5,59 Tuna cocok Kekeliruan 27 91 3554,90 7855,30 131,66 86,65 1,51

Kriteria pengujian :

(a) uji linieritas :Hipotesis diterima jika rhitung ^ dari

(43)

78

<» "J! signifikansi :Hipotesis nol ditolak Ji.,a .F hitung >

dari.

F

tabel ( l.n-2 ;.

"

Berdasarkan analisis varians seperti nampak pada ta

bel 10 di muka.untuk uji linieritas diperoleh F.1,51 yang

ternyata

lebih kecil dari

,

tabel (0,95) yaitu i.y,

1

Mp0_

tesis

diterima ).Dengan demikian model hubungan kedua varia

bel adalah linier.Analisis varians yang menguji signifikan

si koefisien regresi hasilnya menunjukkan Fhitung =5,59 >

dari Ftabel . 3,92 (hipotesis nol ditolak hDengan demiki

an dapat ditafsirkan bahwa harga *tergantung pada X, atau

dengan kata lain dapat dlprediksi harga I(penampilan ker

ja )berdasarkan harga

X}

(persepsi peranan yang telah

di-ketahui ).

2,2

Analisiig, Korelasi,

Hipotesis kedua dapat diperinci menjadi 10 hipotesis

yang lebih operasional :

(1) Tidak terdapat hubungan yang berarti antara motif ber

prestasi dengan penampilan kerja

* \Ar =0 dan A =/yi

p

o

(2) Tidak terdapat hubungan yang berarti antara konsep meng

ajar dengan penampilan kerja.

H vA2 = 0 dan A =v/y2 ^ o

(3) Tidak terdapat hubungan yang berarti antara persepsi pe

ranan dengan penampilan kerja.

H :cA3 = 0 dan A Sl/y

f 0

(44)

berprestasi dengan konsep mengajar.

H :(/?y13

=0

dan A =/y13

t

0

(5) Tidak terdapat hubungan yang berarti antara motif ber

prestasi dengan persepsi peranan.

H */y12

=0

dan A ^/y12

f

0

(6) Tidak terdapat hubungan yang berarti antara konsep meng

ajar dengan persepsi peranan.

H vA23

=0

dan A =tA23 * °

(7) Tidak terdapat hubungan yang berarti antara motif ber

prestasi dengan penampilan kerja,dimana konsep mengajar dan persepsi peranan bersifat konstan.

H vAl.23 = °

dan A =/yl.23 * °

(8) Tidak terdapat hubungan yang berarti antara konsep meng

ajar dengan penampilan kerja,dimana motif berprestasi

dan persepsi peranan bersifat konstan.

H :v/ *2.13 = ° dan A =*A>.13 * °

(9) Tidak terdapat hubungan yang berarti antara persepsi pe ranan dengan penampilan kerja,dimana motif berprestasi dan konsep mengajar bersifat konstan.

H ^/y3#12

=0

dan A =iA3.12

* °

(10) Tidak terdapat hubungan majemuk yang berarti antara mo

t i f berprestasi,konsep mengajar,persepsi peranan dengan penampilan kerja.

(45)

80

Analisis korelasi yang dipergunakan untuk menguji hipote

sis tersebut adalah korelasi simpel ( untuk hipotesis 1 s.d 6 )

analisis korelasi parsil ( untuk hipotesis 7 s.d 9 ) dan anali

sis korelasi multipel ( untuk hipotesis no.10 ).Pengujian koe

fisien korelasi untuk korelasi parsil dan simpel dilakukan de

ngan t-tes,sedangkan untuk korelasi multipel dengan uji F.

Beberapa rumus yang dipergunakan untuk pengujian hipote

sis tersebut antara lain :

(1) Untuk korelasi simpel ( pengujian hipotesis 1 s.d 6 ) :

n £XY

-

(£X ) ( X. Y )

( sudjana,1984:354)

*'%**- (i.X)2]{n£Y^- (*I >'}

Pengujian koefisien korelasi :

t 3 ,rV n - 2 dengan dk ( n-2 )

(Sudjana,1984: 365)

V 1 - r2

(2) Untuk korelasi parsil ( pengujian hipotesis 7 s.d 9 ) :

ry 1.23 .'» 1-2 •(ry 3.2 )(>^J_

\|( 1-(ry 3.2)2 (1-r13.2)2

r

2.13 = ry i-P - ( rT y

W r 2S.1 )

y * """"" *" 2^

V( 1- ry 3.1 )2 ( 1 - r23.l )

r, 3.12 = ry 3.1 - ( ry 2.1 ) ( r32.i )

y

• 2.

V( 1 - (r„ 2.1)2 ( 1 - ( r 32.1 >

< sudjana,1984: 370)

Pengujian koefisien korelasi :

(46)

(3) Untuk korelasi multipel ( pengujian hipotesis no.10 )

:

B=JKreg / y2 ( SudJana, 1984:368 )

Pengujian koefisien korelasi :

F =-*

/ k ,-

dimana dk pembilang = k

dan

V( 1 - R2) ( n-k-1 )

dk penyebut = n-k-1

2.2.1 Analisis Korelasi Simp el

Koefisien korelasi antara motif berprestasi dengan pe- •

nampilan kerja guru= 0,29 C lihat lampiran ). Dari hasil uji

keberartian ( signifikansi ) diperoleh t hitung = 3,29 yang

ternyata lebih besar dari t daftar 0,05(118) = 1,98.

Dengan

demikian hipotesis nol ditolak atau dengan kata lain terdapat

hubungan yang nyata antara motif berprestasi dengan penampil

an kerja pada selang kepercayaan 95 ^.Koefisien

deterainasi

motif berprestasi = 0,29 X 100 %= 8,41.Dengan demikian dapat

ditafsirkan bahwa kontribusi motif berprestasi terhadap pe

nampilan kerja sebesar 8,41 %yang berarti selebihnya merupa

kan kontribusi faktor-faktor lain.

Variabel konsep mengajar mempunyai

hubungan

positif

dengan penampilan kerja. Hal ini ditunjukkan oleh

koefisien

korelasi sebesar 0,31 yang signifikan pada selang kepercayaan.

95 %( t hitung = 3,51 Jlebih oesar'dari t daftar 0,05 (118).

Koefisien determinasi = 0,312 X100 %= 9,49 ^.Dengan demiki

an dapat ditafsirkan bahwa kontribusi variabel konsep •meng

ajar terhadap penampilan kerja sebesar 9,49 %,selebihnya me

rupakan kontribusi faktor-faktor lain.

(47)

82

dengan penampilan kerja guru sebesar 0,26 signifikan pada

selang kepercayaan 95% ( t hitung = 2,92 yang ternyata

le

bih besar dari t tabel 0,05(118).Koefisien deterainasi

se

besar 0,262 x 100

%

= 6,76

%

.Fal ini berarti sumbangan va

riabel persepsi peranan terhadap penampilan kerja sebesar

6,76 % .selebihnya merupakan kontribusi faktor-faktor lain.

Variabel motif berprestasi,konsep mengajar dan per

sepsi peranan mempunyai hubungan satu sama lain sebagai be

rikut : motif berprestasi dengan konsep mengajar sebesar 0,18

tetapi tidak signifikan.Hal ini ditunjukkan oleh nilai t hi

tung = 1,93 yang ternyata lebih kecil dari t daftar. Motif

berprestasi dengan persepsi peranan mempunyai hubungan po

sitif sebesar 0,16 tetapi

tidak signifikan ( t hitung=l,76)

Hubungan motif berprestasi dengan konsep mengajar,motif ber

prestasi dengan persepsi peranan hanya diterima ( signifikan)

pada selang kepercayaan 90% dengan t tabel = 1,66.

Variabel persepsi peranan dengan konsep mengajar mem

punyai hubungan positif sebesar 0,19.Hubungan ini signifikan

pada selang kepercayaan 95

%

. Hal ini ditunjukkan oleh

t

hitung = 2,07 lebih berar dari t daftar 0,05 (118).

Rangkuman korelasi simpel yang telah diuraikan di atas

(48)

TABEL 11

RANGKUMAN KORELASI SIMPEL

No. Antara variabel Dengan variabel Korelasi

1. Motif oerprestasi Penampilan kerja 0,29*

2. Konsep Mengajar Penampilan kerja

0,31*

3. Persepsi Peranan Penampilan kerja

0,26*

4. Motif Berprestasi &onsep Mengajar 0,18**

5. Motif Berprestasi Persepsi reranan

0,16**

6. Konsep Mengajar Persepsi Peranan 0,19

* •

Keterangan : * sign.pada taraf <<_= 0,05

2-2'2 Analisis Korelasi Parsil dan Multinel

Atas dasar korelasi parsil kita dapat mengetahui be

rapa besar kontribusi suatu variabel . terhadap variabel lain

dengan menganggap variabel tertentu dalam keadaan konstan.

Hasil perhitungan ( lihat lampiran ) menunjukkan bah

wa koefisien korelasi parsil antara motif berprestasi

de

ngan penampilan kerja guru dalam keadaan konsep

mengajar

konstan ( ryl.23 ) sebesar 0,22.Hasil pengujian koefisien ko

relasi : t = 2,43 > dari t daftar ,,05(116).Dengan demikian

dapat ditafsirkan bahwa korelasi antara motif berprestasi de

ngan penampilan kerja dalam keadaan variabel X^ dan X, kons

tan, signifikan pada selang kepercayaan 95 * ( hipotesxs nol

ditolak ).Koefisien determinasi = 0,222 x 100

%

= 4,84

%

Koefisien korelasi parsil antara konsep mengajar

de

ngan penampilan,dalam keadaan motif berprestasi dan persepsi

peranan konstan ( ry2.13 ) sebesar 0,23 signifikan

pada

(49)

84

selang kepercayaan 95 % ( t hitung = 2,54 lebih besar darit

daftar0^05ai6) ), Koefisien determinasi = 0,232 x 100 %=

5,29 %, Koefisien korelasi antara variabel persepsi peranan

dengan penampilan kerja,dalam keadaan motif berprestasi,kon

sep mengajar bersifat konstan sebesar 0,19,signifikan pada se

lang kepercayaan 95 % ( t hitung =2,08 lebih besar dari

t

daftar ).Koefisien determinasi = 0,192 x 100 *> = 3,61 %.

Dari angka-angka tersebut,dapat ditafsirkan bahwa kon

tribusi masing-masing variabel terhadap penampilan kerja

da

lam keadaan variab«l lain dianggap konstan adalah 4,84 %( un

tuk ry 1.23 ), 5,29 * ( ry *.13 ) dan 3,61 %( ry 3.12

j.Ang-ka-angka ini lebih kecil jika dibandingkan dengan korelasi sim

pel. Rangkuman korelasi parsil dapat dilihat pada tabel berikut

i n i .

TABEL 12

RANGKUMAN KORELASI PARSIL

No 1. 2. 3. Antara variabel Motif Berprestasi konsep Mengajar Persepsi Peranan Dengan variabel Penampilan kerja (konsep mengajar, persepsi,konstan) Penampilan kerja

( motif berpresta

si & persepsi,kons tan ).

Penampilan kerja

( motif berpres

tasi dan konsep

mengajar,konstan )

Korelasi

0,22

0,23

0,19

(50)

Hasil perhitungan

dengan mempergunakan rumus R^

JKreg / y2 ^ Sudjana,1984:368 )

diperoleh koefisien

se

besar 0,45. Hasil pengujian koefisien korelasi diperolen

F

hitung = 0,81 yang ternyata lebih kecil jiKa dibandingkan de

ngan F daftar 0,05(3,117) = 2,68.Ini berarti korelasi

multi-pel antara motif berprestasi,konsep mengajar dan persepsi pe

ranan dengan penampilan kerja,signifikan pada selang ke

percayaan 95 % ,

Karena R = 0,45 maka koefisien determinasi = 20,25 2> • Dengan demikian dapat ditafsirkan bahwa kontribusi variabel

motif berprestasi bersama-sama dengan konsep mengajar, persep

si peranan terhadap penampilan kerja ialah sebesar

20,25 % ,

selebihnya merupakan kontribusi faktor-faktor lain.

2.3 Analisis Varians dan kesamaan dua rata-rata

Hipotesis ketiga dapat dijabarkan menjadi 12 hipotesis

yang lebih operasional.Hipotesis-hipotesis tersebut

dirumus-kan sebagai berikut :

(1) Tidak terdapat perbedaan yang berarti mengenai mo.tif

berprestasi antara guru laki-laki dengan guru

perem-puan.

(2) Tidak terdapat perbedaan yang berarti mengenai konsep

mengajar antara guru laki-laki dengan guru perempuan.

(3) Tidak terdapat perbedaan yang berarti mengenai

per

sepsi peranan antara guru laki-laki dengan guru pe

rempuan.

^4) Tidak terdapat perbedaan yang berarti mengenai penam

(51)

GAMBAR 7

RANGKUMAN HASIL ANALISIS KORELASI SIMPEL, PARSIL DAN MULTIPEL

y 1.2j = 0,22 = 0,29

Keterangan :

X-j^

s Motif berprestasi

X2

= Konsep Mengajar

X, s Persepsi peranan Y = Penampilan kerja

(52)

(5) Tidak terdapat perbedaan yang berarti mengenai

motif berprestasi dilihat dari segi usia.

(6) Tidak terdapat perbedaan yang berarti mengenai

konsep mengajar dilihat dari segi usia.

(7) Tidak terdapat perbedaan yang berarti mengenai

persepsi peranan dilihat dari segi usia.

(8) Tidak terdapat perbedaan yang berarti mengenai

penampilan kerja dilihat dari segi usia.

(9) Tidak terdapat perbedaan yang berarti mengenai

motif berprestasi dilihat dari segi pengalaman

bekerja.

(10) Tidak terdapat perbedaan yang berarti mengenai

konsep mengajar dilihat dari segi pengalaman be

kerja.

(11) Tidak terdapat perbedaan yang berarti mengenai

persepsi peranan dilihat dari segi pengalaman be

kerja.

(12) Tidak terdapat perbedaan yang berarti mengenai

penampilan kerja dilihat dari segi pengalaman be

kerja.

Pengujian hipotesis no.l s.d 4 menggunakan t-tes

sedangkan untuk hipotesis no.5 s.d 12 menggunakan analisis

varians klasifikasi tunggal dengan uji F.

Pengujian terhadap hipotesis no.l s.d 4 memperoleh

nilai t hitung yang lebih kecil dari t daftar I 0,05:90 ).

(53)

88

motif berprestasi = 0,17,konsep mengajar = 1,34, persepsi pe

ranan =0,49 dan penampilan kerja = 1,32 ( lihat lampiran ;

Hilai-nilai t tersebut berada diantara daerah penerimaan hi

potesis,yaitu antara - 1,99 sampai dengan + 1,99.dengan de

mikian dapat ditafsirkan bahwa dilihat dari segi jenis

ke-lamin,tidak terdapat perbedaan yang signifikan mengenai mo

tif berprestasi,konsep mengajar,persepsi peranan dan

pe

nampilan kerja guru ( hipotesis nol diterima ).

Pengujian hipotesis no.5 memperoleh nilai F hitung se

besar 1,13 yang ternyata lebih kecil dari F tabel,Q Q5).Ber

dasarkan nilai F hitung ini dapat ditafsirkan bahwa dilihat

dari segi usia,tidak terdapat perbedaan yang berarti me

ngenai motif berprestasi.Nilai tertinggi variabel motif ber

prestasi dicapai oleh kelompok usia 31-40 tahun dengan X =

59,73.Kelompok usia 21-30 tahun dengan X = 57,02,sedangkan

kelompok usia di atas 40 memperoleh nilai terendah dengan

X = 54,77.

Pengujian hipotesis no.6 memperoleh nilai F hitung =

1,03.Nilai tertinggi untuk variabel konsep mengajar dicapai oleh kelompok usia di atas 40 tahun dengan X = 49,27, ke mudian kelompok usia 31-40 tahun dengan X = 47,47 dan kelom

pok usia 21-30 tahun dengan X = 45,50 tahun.Walaupun dari

nilai rata-rata menunjukkan adanya perbedaan,nilai F tabel

ternyata lebih besar dari F hitung.Dengan kata lain pada se

lang kepercayaan 95 % tidak terdapat perbedaan yang berarti

(54)

Pengujian hipotesis no.7 memperoleh nilai F hitung

sebesar 0,74 yang ternyata lebih kecil dari F tabel (0,05).

Dengan demikian dapat ditafsirkan bahwa pada selang ke percayaan 95 % tidak terdapat perbedaan yang berarti me

ngenai persepsi peranan dilihat dari segi usia.

Pengujian hipotesis no.8 memperoleh nilai F hitung se

besar 0,23 yang ternyata lebih kecil dari F tabel(0,05

).Ke-simpulan yang didapat sama halnya dengan hipotesis no.7,ya itu tidak terdapat perbedaan yang berarti mengenai penampil an kerja dilihat dari segi usia.

Dilihat dari segi pengalaman bekerja ^ 0-5 tahun,6-10

tahun dan 11 tahun ke atas ),baik variabel motif berprestasi

konsep mengajar, persepsi peranan,maupun penampilan kerja

{ hipotesis no.9,10,11 dan 12 ) tidak menunjukkan perbeda an yang berarti.Nilai F hitung untuk motif berprestasi=0,65,

konsep mengajar = 1,80t persepsi peranan = 0,74 dan penampil

an kerja = 2,27. Nilai-nilai ini lebih kecil dari F tabel

pada taraf kepercayaan 95 % ,yang berarti pula hipotesis nol diterima.Dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa pe

ngalaman bekerja tidak memberikan pengaruh yang .nyata ter

hadap motif berprestasi,konsep mengajar, persepsi peranan ,

(55)

106

DAFTAR PUSTAKA

APEID, Teacher Education and Curriculum for Development , Regional Office for education in Asia,Bangkok,1975. Best.Jhon.W,Research in Education.Prentice Hall of India ,

New Delhi,1977.

Bolton,B.L.^Selection and Evaluation of Teacher. Mc Cuthan mblishing Corporation,Berkeley, California, 1973.

Boediono,Karakteristik Guru dan Prestasi Bela.iar Murid Seko lah Dasar.Analisis Pendidikan,Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,Jakarta,1980.

Castetter,Wiliam.B, The Personnel Fuctipn_in Educational

Administration. Mcmillan Publishing Company, 1981.

Davies,Ivor.K,and Hart: y James, Contributions To An Edu cational TechnologytThe Butterworth Group,London,1972. Edward,Allen.L, Techniques of Attitude Scale Contructiont

Vakills Feffer and Simons Private Ltd.,Bombay,1969. Engkoswara, Menata Peningkatan Kualitas Manusia Indonesia

Tinggal Landas.IKIP Bandung,1984.

Gibson,James et.al., Organization : Structures.Processes and Behavior.Business Publication Inc.,New York,1973.

Gibson R.Oliver,and Hunt,Herold.C, The school Personnel Ad ministrator. Houghton Mifflin Company,Boston,1965.

Glasser.R.rComponents of a Psychology of Instruction Review

of Educational Research,1976.

Hadi,Sutrisno, Statistik llt Yayasan Penerbit Universitas Ga-jah Mada,Yogyakarta,1975.

Hamalik.Oemar.Pendidikan Guru : Konsen.Kurikulum dan

Strate-gi,Pustaka Martiana,Bandung,1976.

Hayes,Robert Bennet, A Measure of Student Attitude Toward' Teaching Effectiveness.Pennsylvania University,1963.

Hilgard,R.Ernest ( Ed.).Theories of Learning and Instruction

National Society for the Studi of Education, University

of Chicago Press,Chicago,1964.

(56)

Hoy,Wayne K, and Cecil j. Miskel, Educational Administration Theory.Research and Practice,Random House,New York,1978

Jarvis.Peter.Professional Education.Croom Helm Ltd.,London, 1983.

Kamraars,Dahnel, beberana Dimensi Kepribadian Sebagai Faktor Determinatif Efektivitas Mengajar, Sekolah Pasca Sarjana IKIP Bandung,1980.

Koent.jaraningrat.Metode-Metode Penelitian MasyarakatrPT

Gra-media, Jakarta, 1977.

Krech,David,et.al., Individual in society.McGraw-Hill Inter national tsook Company,Tokyo, 1983

Langford,Glen, Teaching as a Profession,An Essay in the Phi losophy of Education.Manchester University Press, 1978.

Linzey,Gardner ( Editor ).The Handbook of Social Psychology.

Vol I,American Publishing Co.,New York,1975,

Lipham J.M., The Principalship Foundation and Function.Harper

How Publishing Co.,New York,1969.

Mali,Paul, improving Total Productivity.Toronto,London,1978.

Mc Cleiand,David C. et.al, The Achievement Motive,. Appleton

Century Crofts inc.,New iork,1953.

Mc Intyre i»,and Morrison A. .Teacher and Teaching^ Nicholls

Ltd.,Manchester,1969.

Moore,T,J,and Neal.The Evaluation of Teaching Performance r

The Journal of Educational Administration Vol.VII,The

University of New England,1969.

Nawawi.Hadari.Administrasi Pendidikan,PT Gunung Agung,Jakarta

1984.

Nasution S. .Teknologi Pendidikanf Jfttnmar«t B»wHiiwgji QA?

Pareek Udai,Perilaku_Organi^a^i,PT Pustaka Binaman Pressindo,

Jakarta,1984.

Paisey,Alan, Organization and Management in Schools. Longman

Group,London,1981.

(57)

108

Rosenberg,Morris, The Logic of Survey Analysis. Basic tfooks,

New York,1968.

Rowntree,DerekfEducational Technology in Curriculum Develop

ment.Harper & Row Publisher,London,1982.

Sarlito Wirawan, Teori-Teori Psikologi Sosial.CV Rajawali,Ja

karta, 1984.

Sudiana,Metoda Statistika.Tarsito.Bandung,1975.

Sutisna,Oteng.Administrasi Pendidikan ;Dasar Teoritis Untuk

Praktek Profesional.Angkasa.Bandung,1983.

Syaodih,Nana, Kontribusi Konsep Mengajar dan Motif Berpresta

si Terhadap Proses Mengajar dan Hasil BelaJarrFakultas •'asca Sarjana IKIP Bandung, 1983.

Stoner,James A.F, Management.Prenti ce-Hall of India,New Delhi,

1985.

Thomas.J.Alan.The Productive School ; A Systems Analysis to

Educational administration.Jhon Wiley inc,New York,1971.

Thompson J., A Note on the Evaluation of Teaching Performance^

The Journal of Educational Administration,Vol.IX, The University of New England,1971.

Tisna Amidjaja D.A..Pedoman Pelaksanaan Pola Pembaha,ruan Sis tem Tenaga Kenendidikan di Indonesia.Jilid I, Jakarta, 1979.

Waterhouse,Philip, Managing the Learning Process^ McGraw-Hill

Book Company,London,1983.

Walker,W.G.et.al., Exploration in Educational Administration.

University of Queensland Press,St Lucia,1973.

Wittrock,C.Merlin i, Editor ), Hanbook of Research on Teaching.

A Project of The American Educational Research Associa

tion, Macmillan Publishing C

Gambar

Gambar 6: Poligon Frekuensi Data Penampilan Kerj.a

Referensi

Dokumen terkait

Karena menggunakan konverter Cȕk dan konverter boost bertingkat, maka akan didapat rasio tegangan yang lebih tinggi dibandingkan dengan konverter Cȕk dan konverter boost yang

Abstrak: Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan upaya yang dilakukan oleh orang tua dalam memotivasi anak belajar di rumah

Dari uraian yang telah dijabarkan di atas, penulis melakukan suatu penelitian tentang “Implementasi Diagonalisasi Matriks untuk Menyelidiki Pewarisan Autosomal pada

Cakupan penimbangan balita di Posyandu Indonesia pada tahun 2013 sebesar 80.30% cakupan ini lebih tinggi dibandingkan tahun 2012 yang sebesar 75.10%, namun

Pertama : Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) KKN-Dik Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta Semester Genap Tahun 2019/2020.. Kedua :

Sampel dalam penelitian menggunakan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2013-2015.Perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini

Dari hasil kesimpulan yang penulis sampaikan, program sistem informasi pengendalian persediaan logistik ini memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan menjadi

Pembelajaran matematika harus mengalami perubahan dalam konteks perbaikan mutu pendidikan sehingga dapat meningkatkan hasil pembelajaran yang optimal. Oleh karena itu, upaya