• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Brand Community terhadap Keputusan Pembelian.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Brand Community terhadap Keputusan Pembelian."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

viii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

The community usually stand on the basis of an interest that is similar to a product, the company that understands that the role of the community can influence the purchasing decision process will certainly create a Brand Community. With the created Brand Community expected the consumers can share their stories, share experiences, sharing traditions and get information about a product or company so that it appears purchasing decisions. Here researchers interested in studying the influence of Brand Community on the purchase decision is made around the environments Maranatha Christian University, Bandung. Brand Community can be judged from the shared culture, moral responsibility, ritual and tradition, product, brand, firm. This research was conducted by using non-probability sampling methods by means of spreading to 100 respondents where in which the respondents is communities around the Maranatha Christian University Bandung who had bought the product Maicih. The selection of respondents carried out by path analysis methods after that data were analyzed quantitatively using SPSS 18.0. programme. Brand Community influence on purchase decisions was 39.2%, where the value is large enough influence effect on purchasing decisions. While the remaining 60.8% are influenced by other factors. Then from six variables of Community Brand, variables that have a dominant influence on the buying decision is Moral Responsibility. Researchers giving suggestion to the company to listen criticisms and suggestions from consumer, maintain loyalty thought new form of promotion and new form of campaign, held a meeting of fellow community members, create an event at certain moments and certainly the most important factors is the company must always pay attention to product quality.

(2)

ABSTRAK

Komunitas biasanya berdiri berdasarkan ketertarikan yang sama dengan suatu produk, perusahaan yang mengerti bahwa peran komunitas dapat mempengaruhi proses keputusan pembelian tentu akan menciptakan Brand Community. Dengan diciptakan Brand Community diharapkan para konsumen dapat berbagi cerita, berbagi pengalaman, berbagi tradisi dan mendapatkan informasi mengenai produk maupun perusahaan sehingga muncul keputusan pembelian. Disini peneliti tertarik untuk meneliti pengaruh Brand Community terhadap keputusan pembelian yang dilakukan di sekitar linkungan Universitas Kristen Maranatha Bandung. Brand Community dapat dinilai dari shared culture, moral responsibility,ritual and tradition, product, brand, firm. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode non-probability sampling dengan cara menyebarkan kuisioner kepada 100 responden dimana respondennya masyarakat di sekitar Univeritas Kristen Maranatha Bandung yang pernah membeli produk Maicih. Pemilihan responden dilakukan dengan menggunakan metode path analysis dan data kemudia dianalisa secara kuantitatif dengan menggunakan program SPSS 18.0. Pengaruh Brand Community terhadap keputusan pembelian sebesar 39,2%, dimana nilai tersebut cukup besar pengaruhnya terhadap keputusan pembelian. Sedangkan sisanya 60,8% dipengaruhi oleh faktor lain. Kemudian dari keenam variabel Brand Community yang mempunyai pengaruh paling dominan dalam keputusan pembelian adalah Moral Responsibility. Peneliti mengajukan saran sebaiknya perusahaan untuk mendengarkan kritik dan saran konsumen, mempertahan loyalitas melalui bentuk promosi baru dan bentuk kampanye baru, mengadakan pertemuan sesama anggota komunitas, membuat sebuah acara pada saat-saat tertentu dan tentu faktor yang paling penting yaitu perusahaan harus selalu memperhatikan kualitas produk.

(3)

x Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL i

HALAMAN PENGESAHAN ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI iii

SURAT PERNYATAAN MENGADAKAN PENELITIAN iv

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 4

1.3 Maksud Dan Tujuan Penelitian ... 5

1.4 Kegunaan Penelitian ... 6

BAB II LANDASAN TEORI ... 7

2.1 Kajian Pustaka ... 7

2.1.1 Pengertian Pemasaran ... 7

2.1.1.1 Manajemen Pemasaran ... 8

2.1.1.2 Konsep Inti Pemasaran ... 9

2.1.2 Merek ... 12

2.1.2.1 Karakteristik Merek ... 13

2.1.2.2 Tipe-Tipe Merek ... 13

2.1.3 Perilaku Konsumen ... 15

2.1.3.1. Tipe–Tipe Perilaku Konsumen ... 17

2.1.3.2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen ... 18

2.1.4. Brand Community ... 25

(4)

2.1.5. Keputusan Pembelian ... 37

2.2 Rerangka Teori ... 46

2.3 Rerangka Permasalahan ... 47

2.4 Hipotesis Penelitian ... 48

2.5 Model Penelitian ... 49

BAB III METODE PENELITIAN ... 50

3.1 Pendekatan Penelitian ... 50

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 51

3.2.1 Lokasi ... 51

3.5 Definisi Operasional Varibel ... 52

3.6 Populasi dan Sampel ... 58

3.6.1 Populasi ... 58

3.6.2 Sampel ... 59

3.6.3 Metode Pengambilan Sampel ... 59

3.7 Alat Analisis ... 60

3.7.1 Alat Uji Instrumen ... 60

3.7.1.1 Uji Validitas ... 60

3.7.3 Metode Analisis Data ... 66

3.7.3.1 Analisis Nilai Jenjang ... 66

3.7.3.2 Analisis Nilai Korelasi ... 68

3.7.3.3 Analisis Jalur (Path Analysis) ... 68

3.7.4 Uji Goodness of Fit ... 71

3.7.4.1 Uji t Partial ... 71

3.7.4.2 Uji F Simultan ... 72

3.7.4.3 Uji Koefisien Determinasi ... 73

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 74

4.1 Karakteristik Responden ... 74

4.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 74

4.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 75

4.1.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Pembelian Produk ... 76

4.2 Hasil Penelitian ... 77

4.2.1 Tanggapan Responden Tentang Shared Culture (X1) ... 77

(5)

xii Universitas Kristen Maranatha 4.2.1.2 Saya Merasa Mudah Dapat Berhubungan Dengan Orang Lain

Yang Terkait Dengan Produk Maicih ... 79

4.2.1.3 Saya Merasakan Kekerabatan Dengan Orang Lain yang Terkait Dengan Produk Maicih ... 80

4.2.1.4 Saya Ingin Menjadi Anggota Sebuah Klub Informal yang Terbentuk di Sekitar Brand Community Maicih ... 81

4.2.1.5 Saya Merasa Bahwa Saya Mendapatkan Banyak Kesempatan Untuk Berinteraksi Dengan Orang Lain yang Terkait Dengan Produk Maicih ... 82

4.2.2 Tanggapan Responden Tentang Moral Responsibility (X2) ... 83

4.2.2.1 Saya Merasa Bahwa Perusahaan Maicih Bertindak Dengan Integritas .... 83

4.2.2.2 Saya Akan Membela Produk Maicih Jika Seseorang Mengkritik ... 84

4.2.3 Tanggapan Responden Tentang Ritual And Traditions (X3) ... 86

4.2.3.1 Saya Senang Berbagi Cerita Sukses Produk Maicih Dengan Orang Lain ... 86

4.2.3.2 Saya Suka Berbicara Tentang Pengalaman Mengkonsumsi Produk Maicih Secara Saya Pribadi Dengan Lainnya ... 87

4.2.3.2 Saya Suka Berbicara Tentang Pengalaman Mengkonsumsi Produk Maicih Secara Saya Pribadi Dengan Lainnya ... 88

4.2.3.3 Saya Merasa Peristiwa Tertentu yang Terkait Dengan Produk Maicih Dipandu Oleh Tradisi ... 89

4.2.4 Tanggapan Responden Tentang Product (X4) ... 90

4.2.4.1 Saya mencintai produk Maicih ... 90

4.2.4.2 Saya bangga dengan produk Maicih ... 91

4.2.4.2 Saya Menikmati Produk Maicih ... 92

4.2.5 Tanggapan Responden Tentang Brand (X5) ... 93

4.2.5.1 Saya Menilai Kaya Akan Sejarah Dari Produk Maicih ... 93

4.2.5.2 Maicih Adalah Merek Favorit Saya ... 94

4.2.5.3 Saya Akan Merekomendasikan Produk Maicih ini Untuk Teman – Teman ... 95

4.2.5.4 Saya Menganggap Produk Maicih Sebagai yang Paling Baik Dalam Kualitas ... 96

4.2.5.5 Saya Merasa Bahwa Saya Mendapatkan Banyak Kesempatan UntukBerinteraksi Dengan Orang Lain yang Terkait Dengan Produk Maicih ... 97

4.2.5.6 Saya Merasakan Dorongan Untuk Mengungkapkan Pendapat Saya Tentang Isu-Isu yang Terkait Dengan Produk maicih ... 98

4.2.6 Tanggapan Responden Tentang Firm (X6) ... 99

4.2.6.1 Saya Rasa Perusahaan Maicih Peduli Tentang Pendapat Saya ... 99

4.2.6.2 Saya Tahu Perusahaan Maicih Mengerti Apa yang Saya Butuhkan ... 100

4.2.6.3 Saya Merasakan Perusahaan Maicih Mengambil Saran Saya Dengan Serius...……… .... 101

4.2.6.4 Saya Percaya Perusahaan Maicih Membagikan Informasi Dengan Saya102 4.2.6.4 Saya Puas Dengan Formal/Informal Forum yang Diciptakan Oleh Perusahaan Maicih Untuk Menyuarakan Pendapat Saya ... 102

4.3 Jawaban Responden Tentang Keputusan Pembelian (Y) ... 104

4.3.1 Saya Mengetahui Produk Maicih Dari Brand Community Ichiers ... 104

4.3.2 Saya Mengetahui Produk Maicih Dari Brand Community Ichiers ... 105

(6)

4.4 Uji Asumsi Klasik ... 107

4.4.1 Uji Normalitas ... 107

4.4.2 Uji Multikolinearitas ... 108

4.4.3 Uji Outlier ... 109

4.5 Pengaruh Brand Community Terhadap Keputusan Pembelian ... 109

4.5.1 Analasis Korelasi ... 111

4.5.2 Pengujian Secara Individual (Uji t) ... 117

4.5.3 Koefisien Jalur Secara Simultan (Uji F) ... 125

4.5.4 Koefesien Determinasi... 126

BABV SIMPULANDANSARAN ... 134

5.1 Simpulan ... 134

5.2 Keterbatasan Penelitian ... 135

5.3 Saran ... 136

DAFTAR PUSTAKA………...138

LAMPIRAN 142

(7)

xiv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Konsep Inti Pemasaran ... 11

Gambar 2.2 Tipe-Tipe Perilaku Konsumen ... 17

Gambar 2.3 Tricomponent Attitude Model... 42

Gambar 2.4 Rerangka Teori ... 46

Gambar 2.5 Rerangka Pemasalahan... 47

Gambar 2.5 Model Penelitian ... 49

Gambar 3.1 Kriteria Interprestasi Skor ... 67

(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Model of Cognitive Learning... 42

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel... 57

Tabel 3.2 Uji Validitas ... 61

Tabel 3.3 Uji Reliabilitas ... 63

Tabel 3.4 Kriteria Interpretasi Indikator ... 67

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 75

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia... 76

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Pembelian Produk ... 77

Tabel 4.4 Saya Merasa Ada Rasa yang Kuat Diantara Kelompok Orang yang Terkait Dengan Identitas Pada Produk Maicih. ... 78

Tabel 4.5 Saya Merasa Mudah Dapat Berhubungan Dengan Orang Lain Yang Terkait Dengan Produk Maicih ... 79

Tabel 4.6 Saya Merasa Mudah Dapat Berhubungan Dengan Orang Lain Yang Terkait Dengan Produk Maicih ... 80

Tabel 4.7 Saya Ingin Menjadi Anggota Sebuah Klub Informal yang Terbentuk di Sekitar Brand Community Maicih ... 81

Tabel4.8 Saya Merasa Bahwa Saya Mendapatkan Banyak Kesempatan Untuk Berinteraksi Dengan Orang Lain yang Terkait Dengan Produk Maicih ... 82

Tabel 4.9 Saya Merasa Bahwa Perusahaan Maicih Bertindak Dengan Integritas ... 84

Tabel 4.10 Saya Akan Membela Produk Maicih Jika Seseorang Mengkritik ... 85

Tabel 4.11 Saya Senang Berbagi Cerita Sukses Produk Maicih Dengan Orang Lain ... 86

Tabel 4.12 Saya Suka Berbicara Tentang Pengalaman Mengkonsumsi Produk Maicih SecaraSaya Pribadi Dengan Lainnya ... 87

Tabel 4.13 Saya Suka Berbicara Tentang Pengalaman Mengkonsumsi Produk Maicih Secara Saya Pribadi Dengan Lainnya ... 88

Tabel 4.14 Saya Merasa Peristiwa Tertentu yang Terkait Dengan Produk Maicih Dipandu Oleh Tradisi ... 89

Tabel 4.15 Saya mencintai produk Maicih ... 90

Tabel 4.16 Saya bangga dengan produk Maicih ... 91

Tabel 4.17 Saya Menikmati Produk Maicih ... 92

Tabel 4.18 Saya Menilai Kaya Akan Sejarah Dari Produk Maicih ... 93

Tabel 4.19 Maicih Adalah Merek Favorit Saya ... 94

Tabel 4.20 Saya Akan Merekomendasikan Produk Maicih ini Untuk Teman – Teman . 95 Tabel 4.21 Saya Menganggap Produk Maicih Sebagai yang Paling Baik Dalam Kualitas ... 96

Tabel 4.22 Saya Merasa Bahwa Saya Mendapatkan Banyak Kesempata Untuk Berinteraksi Dengan Orang Lain yangTerkait Dengan Produk Maicih ... 97

(9)

xvi Universitas Kristen Maranatha

Tabel 4.24 Saya Rasa Perusahaan Maicih Peduli Tentang Pendapat Saya ... 99

Tabel 4.25 Saya Tahu Perusahaan Maicih Mengerti Apa yang Saya Butuhkan... 100

Tabel 4.26 Saya Merasakan Perusahaan Maicih Mengambil Saran Saya Dengan Serius ... 101

Tabel 4.27 Saya Percaya Perusahaan Maicih Membagikan Informasi Dengan Saya .... 102

Tabel 4.28Saya Puas Dengan Formal/Informal Forum yang Diciptakan Oleh Perusahaan Maicih Untuk Menyuarakan Pendapat Saya ... 103

Tabel 4.29 Saya Percaya Perusahaan Maicih Membagikan Informasi Dengan Saya .... 104

Tabel 4.30 Saya Percaya Perusahaan Maicih Membagikan Informasi Dengan Saya .... 105

Tabel 4.31 Saya Membeli Produk Maicih Karena Brand Community Ichiers... 106

Tabel 4.32 Uji Normalitas ... 107

Tabel 4.33 Uji Multikolinearitas ... 108

Tabel 4.34 Hasil Pengujian Outlier ... 109

Tabel 4.35 Matriks Korelasi... 110

Tabel 4.36 Matriks Korelasi Antar Variabel ... 111

Tabel 4.37 Coefficients Pengaruh Individu ... 118

Tabel 4.38 Anova Regresi ... 125

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A.1 Validitas ... 142

Lampiran B.1 Reabilitas Shared Culture ... 145

Lampiran B.2 Reabilitas Moral Responsibility ... 146

Lampiran B.3 Reabilitas Ritual And Tradition ... 147

Lampiran B.4 Reabilitas Product ... 148

Lampiran B.5 Reabilitas Brand ... 149

Lampiran B.6 Reabilitas Firm ... 150

Lampiran B.7 Reabilitas Keputusan Pembelian ... 151

Lampiran C Uji Normalitas ... 152

Lampiran D Uji Multikolinearitas... 152

Lampiran E.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 152

Lampiran E.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 152

Lampiran E.3Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Pembelian Produk ... 153

Lampiran E.4 Frekuensi Shared Culture ... 153

Lampiran E.5 Frekuensi Moral Responsibility ... 154

Lampiran E.6 Frekuensi Ritual and Tradition ... 155

Lampiran E.7 Frekuensi Product ... 155

Lampiran E.8 Frekuensi Brand ... 156

Lampiran E. 9Frekuensi Firm ... 158

Lampiran E. 10 Frekuensi Keputusan Pembelian ... 159

Lampiran F Coefficients ... 160

Lampiran G Model Summary ... 160

Lampiran H Anova ... 160

Lampiran I Correlations ... 161

Lampiran J TABEL CHI KUADRAT ... 162

Lampiran J Tabel Distribusi F ( = 0,05) ... 164

Lampiran K Tabel Distribusi t ... 167

Lampiran L Kuesioner ... 169

(11)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Brand community telah cukup memberikan banyak perbincangan, dan salah

satu perusahaan yang bergerak dalam pembentukan brand community membuat

sebuah artikel yang menurut peneliti menarik adalah tools for building brand

community, dalam artikel tersebut dituliskan bahwa kami membuat profil, kami

mengundang teman – teman dan kami mulai mengelompok. Tetapi hubungan tersebut hanya semu dan sebuah jejaring sosial ini menyadari bahwa komunitas yang

dibuat dari forum itu sendiri hanyalah komunitas yang tidak nyata karena kami

terhalang oleh jarak dan terisolisasi dari hubungan dengan anggota lain. Tetapi

komunitas forum ini tidak bertahan lama karena beberapa penyebab. Jadi tidak ada

cara lain untuk membangun sebuah brand community untuk jangka panjang dengan

memperbesar jaringan dan pembahasan untuk komunitas tersebut. Dengan

menyediakan sebuah lahan yang kecil berupa sebuah pembahasan mengenai film

,artists, poets, dan politicians, beberapa orang yang tertarik dengan sebuah topik

pembahasan tertentu, lalu akan memberikan tanggapan jika dia benar – benar tertarik akan mencoba untuk mengkonsumsi. Dimana disana terjadinya proses keputusan

pembelian disebabkan oleh efek suatu komunitas.

Keputusan pembelian melalui tahap - tahap evaluasi terhadap merek – merek tertentu, konsumen juga dapat membentuk niat untuk membeli merek yang paling

disukai dalam maksud melaksanakan pembelian, konsumen bisa mengambil lima

(12)

2

2007:240). Escalas dan Beattman (2003), suggested that people do not buy products

just for what they do, but also for what the product means. This symbolic dimension

of a product or a brand transfers via word of mouth, the media and reference groups.

Sebuah studi resolusi telah menghasilkan perhatian akademik sebagai pendekatan

yang berguna untuk menghasilkan pemahaman yang lebih baik keputusan pembelian

bersama (Kim dan Lee, 1996). Menurut Douglas (1983) dan Lee dan Collins (2000)

bahwa:

“Menyelidiki bagaimana pasangan menyelesaikan konflik dalam keputusan pembelian bersama memberikan wawasan lebih dalam tentang bagaimana keputusan pembelian tercapai daripada mengajukan pertanyaan tentang siapa yang memiliki pengaruh yang lebih dalam keputusan pembelian”

Keputusan pembelian yang berulang – ulang menyebabkan terjadinya loyalitas merek, Karan Chaudhry dan Venkat R.Krishnan (2007), ingin melihat apakah brand

community bisa membangun loyalitas merek pada konsumen, hasilnya menunjukkan

brand community merupakan faktor pendorong penting dari loyalitas merek dan

mungkin lebih penting dari kepuasan. Penelitian lainnya yaitu yang dilakukan oleh

Heehyoung Jang et al (2004) untuk melihat pengaruh komitmen komunitas terhadap

loyalitas merek. Hasilnya menunjukan bahwa komitmen terhadap komunitas dapat

meningkatkan loyalitas merek. brand community mengacu pada kumpulan

sekelompok konsumen atas dasar penggunaan bersama dari satu merek

(McAlexander, Schouten, and Koenig, 2002). Pusat komunitas berasal dari merek

lalu terbentuk hubungan sosial antara para anggotanya. Memperkuat hubungan

dengan anggota brand community memungkinkan orang untuk dihubungkan dengan

sifat simbolik kelompok. Asosiasi ini kemudian dapat ditransfer dari komunitas

(13)

3

Universitas Kristen Maranatha

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa kepemilikan dari brand community

memainkan peran penting dalam kepuasan merek (Leigh et al., 2006; Muniz dan

O’Guinn, 2001; Schouten dan McAlexander, 1995). Dari fenomena yang dijelaskan sebelumnya bahwa menjadi pertanyaan yang besar apakah brand community dapat

mempengaruhi keputusan pembelian bagi konsumen yang bukan termasuk dalam

brand community.

Komunitas adalah salah satu inti suatu pikiran sosial dan Komunitas sendiri

terbentuk karena ada hubungan sosial dan pengalaman antara penggemar merek

tersebut. Komunitas berpengaruh secara langsung terhadap sikap dan perilaku

seseorang. Muniz dan O’Guinn (1995), mendefinisikan bahwa:

“Komunitas merek ada sebagai bentuk komunitas yang terspesialisasi, memiliki ikatan yang tidak berbasis pada ikatan seseorang secara geografi namun lebih didasarkan pada seperangkat terukur hubungan sosial di antara penggemar merek tententu Suatu Komunitas akan menjadi referensi utama seseorang dalam membeli suatu produk.”

Pengaruh kelompok referensi yang kuat dan mudah dapat mengubah perilaku

anggotanya atau calon anggotanya (Gounaris dan Stathakopoulus, 2004).

Salah satu dari social group adalah virtual groups dan brand community. Para

produsen sangat tertarik dalam mempelajari tentang mengorganisasi, dan mefasilitasi

suatu brand community (McAlexander, Schouten, dan Koenig, 2002). Menurut

Brown, Kozinets, and Sherry, (2003), mengatakan bahwa:

“Banyak alasan yang mendasari ketertarikan tersebut, diantaranya kemampuan brand community dalam mempengaruhi persepsi dan tindakan anggotanya, serta untuk mempelajari evaluasi konsumen terhadap kebijakan perusahaan terutama produk.” Schouten dan McAlexander (1995), mendefinisikan brand community sebagai:

(14)

4

konsep komunitas merek diciptakan oleh perusahaan, didesain dan dikendalikan untuk menjadi alat word of mouth yang efektif.”

Produk keripik pedas Maicih merupakan salah satu produk keripik pedas yang

menjadi pertimbangan utama konsumen dalam mengkonsumsi keripik pedas. Karena

sejak awal produk Maicih masuk dalam pasar, Maicih menjadi produk keripik pedas

yang unik dengan pemasaran mulut ke mulut yang semakin digemari oleh berbagai

kalangan pecinta keripik pedas. Rasa pedas yang unik dengan berbagai level

membuat permintaan akan keripik pedas Maicih menjadi sangat tinggi karena

menimbulkan rasa penasaran dibenak konsumen. Serta pemasaran word of mouth

dikalangan mahasiswa membuat keripik pedas Maicih menjadi trend serta membuat

para konsumen ingin mengetahui produk Maicih tersebut. Selain itu peranan penting

dari komunitas ichiers membentuk word of mouth yang efektif serta tanggung jawab

moral dari para anggota ichiers tersebut tentu saja dapat menarik konsumen baru.

Jadi menurut peneliti, brand community mempunyai peran stratejik dalam dunia

pemasaran karena brand community menjadi dasar terciptanya profitabilitas dan

pemasar harus berupaya untuk membuat keputusan pembelian. Berdasarkan

fenomena yang ada maka peneliti tertarik mengambil brand community Maicih

dengan judul Pengaruh Brand Community Terhadap Keputusan Pembelian

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan sebelumnya, maka

identifikasi masalah dalam penelitian ini:

1. Kinerja brand community pada produk Maicih belum maksimal.

2. Keputusan pembelian pada produk Maicih belum memenuhi harapan

(15)

5

Universitas Kristen Maranatha

3. Seberapa besar pengaruh brand community baik secara parsial maupun

simultan terhadap keputusan pembelian pada produk Maicih.

1.3 Maksud Dan Tujuan Penelitian

Maksud dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor dari gejala

brand community (shared culture, moral responsibility, ritual and tradition, product,

brand, firm) dan keputusan pembelian yang dirasakan oleh konsumen agar dapat di

pertimbangkan oleh perusahaan. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk menganalisis kinerja brand community pada produk Maicih.

2. Untuk menganalisis keputusan pembelian pada produk Maicih.

3. Untuk menganalisis seberapa besar pengaruh shared culture terhadap

keputusan pembelian pada produk Maicih.

4. Untuk menganalisis seberapa besar pengaruh moral responsibility terhadap

keputusan pembelian pada produk Maicih.

5. Untuk menganalisis seberapa besar pengaruh ritual and tradition terhadap

keputusan pembelian pada produk Maicih.

6. Untuk menganalisis seberapa besar pengaruh product terhadap keputusan

pembelian pada produk Maicih.

7. Untuk menganalisis seberapa besar pengaruh brand terhadap keputusan

pembelian pada produk Maicih.

8. Untuk menganalisis seberapa besar pengaruh firm terhadap keputusan

pembelian pada produk Maicih.

9. Untuk menganalisis seberapa besar pengaruh brand community secara

(16)

6

1.4 Kegunaan Penelitian

Penelitian yang dilakukan ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi

beberapa pihak, diantaranya:

1. Pihak Perusahaan(Maicih)

Sebagai salah satu bahan masukan dan bahan pertimbangan bagi Maicih yang

berhubungan dengan brand community terhadap keputusan pembelian di

bidang usaha makanan ringan, dan dalam penetapan strategi pemasaran untuk

mempertahankan konsumen pembeli produk Maicih.

2. Pihak Akademisi

Bagi para Akademisi diharapkan dapat menambah pengetahuan, baik dalam

pembahasan brand community dapat memberikan keputusam pembelian.

Atau bahkan diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan dalam

(17)

134 Universitas Kristen Maranatha

BABV

SIMPULANDANSARAN

5.1 Simpulan

Penelitian ini dilaksanakan untuk menguji pengaruh variabel shared culture,

moral responsibility, ritual and tradition, product, brand, firm terhadap keputusan

pembelian. Dari hasil dan analisis data serta pembahasan pada bab sebelumnya dapat

disimpulkan sebagai berikut ini:

Kinerja brand community pada produk Maicih sudah berjalan dengan baik,

dapat dilihat dari kategori indikator brand community termasuk kategori baik.

Peneliti dapat menyimpulkan bahwa brand community Ichiers telah mempunyai

cukup banyak anggota, diantaranya para jendral dan para menteri karena hal itu

menurut peneliti kinerja brand community pada produk Maicih terbukti cukup

maksimal. Selain itu banyak berdiri brand community yang informal yang tidak

sengaja diciptakan oleh perusahaan Maicih.

Kinerja keputusan pembelian pada produk Maicih bisa dikatakan berhasil,

dapat dilihat dari kategori indikator keputusan pembelian termasuk dalam kategori

baik. Peneliti dapat menyimpulan bahwa produk Maicih memiliki cipta rasa yang

berbeda dari yang lain dan memiliki kesan eksklusif, menyebabkan Maicih menjadi

memimpin pasar dan proses keputusan pembelian berjalan dengan luar biasa.

Bedasarkan hasil path analysis dan uji t dapat dilihat bahwa pengaruh yang

dominan hanya ada satu variabel yaitu moral responsibility, setelah uji t variabel

moral responsibility berkontribusi secara signifikan terhadap keputusan pembelian

(18)

135

lainnya. Variabel yang mempunyai kontribusi terkecil adalah Product, hal ini

disebabkan variabel – variabel lainnya kurang diperhatikan oleh perusahaan sehingga

terjadi penurunan dari segi kualitas, segi citra merek dan segi segi penjualan. Dengan

demikian tidak secara dominan brand community berpengaruh terhadap keputusan

pembelian pada produk Maicih.

Secara simultan dengan menggunakan uji F menunjukkan bahwa keenam

variabel independen yaitu shared culture (X1), moral responsibility (X2), ritual and

tradition (X3), product (X4), brand (X5), dan firm (X6). Peneliti dapat melihat

bahwa kriteria F penelitian lebih beasar dari F table, sehingga dapat menyimpulkan

bahwa brand community berpengaruh signifikan secara simultan terhadap keputusan

pembelian.

5.2 Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini masih mempunyai keterbatasan-keterbatasan. Adanya

keterbatasan ini, diharapkan dapat dilakukan perbaikan untuk penelitian yang akan

datang. Dalam penelitian ini hanya menggunakan enam dimensi brand community

yang terdiri dari dimensi shared culture, moral responsibility, ritual and tradition,

product, brand, dan firm. Selain dari enam dimensi brand community tersebut masih

ada dimensi - dimensi lain yang mempengaruhi brand community yang belum

diteliti. Sampel yang digunakan dalam penelitian adalah mahasiswa Universitas

Kristen Maranatha Bandung yang pernah membeli produk Maicih. Sampel yang

diambil sebanyak 100 responden dan sampel ini belum mempersentasikan

(19)

136

Universitas Kristen Maranatha

yang digunakan hanya konsumen yang pernah membeli produk Maicih sebanyak 2

kali dan diluar dari komunitas tersebut.

5.3 Saran

Variabel shared culture, ritual and tradition, product, brand, dan firm.

Variabel tersebut tidak berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian

kecuali moral responsibility oleh karena itu pihak perusahaan Maicih memperhatikan

faktor–faktor yang tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap keputusan

pembelian. Dari Penelitian ini dapat dilihat bahwa moral responsibility memiliki

pengaruh terbesar terhadap keputusan pembelian oleh karena itu sebaiknya

perusahaan tetap mempertahan integritasnya dan variabel lainnya seperti shared

culture, ritual and tradition, product, brand, dan firm, perusahaan harus

memperhatikan lebih baik lagi agar keputusan pembelian tercipta bagi konsumen

yang tidak berada pada brand community Ichiers. Selain itu kritik dan saran dari

konsumen sebaiknya perusahaan memperhatikan hal tersebut karena peneliti melihat

rendahnya nilai variabel firm disebabkan perusahaan kurang memperhatikan apa

yang konsumen inginkan. Peneliti melihat bahwa perusahaan harus memperhatikan

faktor lain seperti shared culture, ritual and tradition, dan brand, dari ketiga faktor

diatas peneliti memberikan saran kepada perusahaan agar mengadakan pertemuan

rutin sesama anggota komunitas, menciptakan promosi yang baru, bentuk kampanye

yg baru dan mengadakan acara pada waktu-waktu tertentu. Faktor yang paling

penting adalah kualitas produk Maicih semakin lama sudah semakin menurun dilihat

(20)

137

memberikan saran bagi perusahaan agar memperhatikan kualitas produk sebagai

faktor utama yang harus dicermati oleh perusahaan.

Penelitian selanjutnya sebaiknya dilakukan dengan memperluas sampel tidak hanya

pada mahasiswa Universitas Kristen Maranatha Bandung yang pernah melakukan

pembelian produk sebanyak 2 kali saja, tetapi dapat memperluas pada pembeli yang

lain tanpa dibatasi 2 kali pembelian dan sampel di luar mahasiswa Universitas

Kristen Maranatha Bandung sehingga daya generalisasi hasil penelitian dapat

diperbesar. Bagi penelitian selanjutnya sebaiknya mengembangkan variabel-variabel

yang diteliti, sebab tidak menutup kemungkinan dengan penelitian yang mencakup

(21)

138

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Alghifari. (1997). Analisis untuk Bisnis. Yogjakarta: Andi Offset.

Assael, H. (1998). Consumer Behavior and Marketing Action 6thedition. New York: International Thomson Publishing.

Bilson Simamora. 2004. Panduan Riset Perilaku Konsumen. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Brown, Stephen, Robert V. Kozinets, and John F. Sherry, Jr. (2003) “Sell Me the Old, Old Story: Retromarketing Management and the Art of Brand Revival,”

Journal of Customer Behavior, 2 (June), 85-98.

Brown, T.J. and P.A. Dacin. 1997. The Company and The Product: Corporate Associations and Consumer Product Responses, Journal of Marketing, 61(1): 68–84.

Christina Kwai-Choi Lee, Brett A. Collins, (2000) Family decision making and coalition patterns, European Journal of Marketing, Vol. 34 Iss: 9/10, pp.1181

– 1198.

Cova, B. and S. Pace. 2006. Brand Community of Convenience Products: New

Forms of Customer Empowerment The Case “My Nutella The Community”,

European Journal of Marketing, 40 (9/10):1087–1105.

Cooper, D.R & P.S. Schindler. 2001. Business Research Methods, 7th Edition, New York: McGraw-Hill Companies, Inc.

Engel, et. al. (1995). Customer Behavior, 8th ed, Orlando: The Dryden Press.

Escalas, J.E. & Beattman, J.R. (2003) You are what they eat: the influence of reference groups on consumers connections to brand. Journal of Consumer Psychology, 13, P 339–348.

Ferdinand A, (2002). Structural Equation Modelling Dalam Penelitian Manajemen. Edisi 2, Seri Pustaka Kunci 03/BP UNDIP.

Fischer, Brown R.J. 1976. Explaining intergroup differentiation in a community. Journal of occupational of psychology.

(22)

139

Ghozali, Imam. (2007). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Cetakan Keempat. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Ghozali, Imam. (2008). Struktural Equation Modeling (Teori, Konsep, dan Aplikasi

Dengan Program), edisi kedua, Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Ghozali, Imam. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, edisi tiga, Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Gounaris, S., Stathakopoulos, V. (2004), Antecedents and consequences of brand loyalty: an empirical study, Journal of Brand Management, Vol. 11 No.4, pp.283-306.

Gusfel S.B. 1975. The Psycological sense of community: perspective for community psycology. San francisco: journal of psychology

Hair, J. F. et.al. (2006). Multivariate Data Analysis. Sixth Edition. Pearson Education, Inc. New Jersey. United State of America.

Hasan, Iqbal(2002). Pokok-pokok materi statistik I, Edisi kedua, Jakarta: PT.Bumi Aksara.

Herek dan Glunt. 1995. Communality as a dimension of service relationship. Journal of consumer psychology.

James H McAlexander, John W Schouten, Harold F Koening (2002), Building Brand Community, Chicago: Journal of Marketing.

Karan Chaudry & Venkat R. Krishnan. 2007. Impact of Corporate Social Responsibility and Transformasional Leadership on Brand Community: An Experimental Study. Global Business Review; 8; 205. Februari 20,2009. Keegan, Warren J, Sandra Moriarty, Tom Duncan. (1995). Marketing. New jersey:

Prentice Hall.

Kim, C. & Lee, H. 1996. A taxonomy of couples based on influence strategies: the case of home purchase. Journal of Business Research, 36, 157–168.

Kotler, P., Amstrong, G(2001). Prinsip-Prinsip Pemasaran, jilid satu, edisi kedelapan, Jakarta: Erlangga.

(23)

140

Sambas Ali Muhidin dan Maman Abdurahman (2007). Analisis Korelasi, Regresi, dan Jalur Dalam Penelitian. Penerbit Pustaka Setia. Bandung.

Muniz, A.M. Jr. And T.C. O’Guinn. 2001. Brand Community, Journal of Consumer Research, 27(4): 412-32.

Prasetijo, Ristyanti. JOI Ihalauw. 2005. Perilaku Konsumen. Andi Offset: Yogyakarta.

Resnick. Marc., (2001). Incresing brand equity with interactive online communities. Journal of e-Business.

Riduwan, Drs., M.B.A., Engkos AK, S.E., M.M. (2008). Cara Menggunakan Dan Memaknai Analisis Jalur (Path Analysis). Alfabeta, Bandung.

Saladin, Djaslim, 2003, Intisari Pemasaran dan Unsur-unsur Pemasaran, Cetakan Ketiga, Bandung: Linda Kary.

Santoso, Singgih dan Fandy Tjiptono, 2004. Riset Pemasaran, Konsep dan Aplikasi dengan SPSS, PT. Alex Median Komputindo, Jakarta.

Sarwono, Jonathan. (2007). Analisis Jalur untuk Riset Bisnis dengan SPSS. ANDI OFFSET, Yogyakarta.

(24)

141

Schiffman. Leong G, Kanuk. Leslie Lazar. 2004. Consumer Behaviour,8th edition. New Jersey: Prentice Hall.

Sekaran, U. (2006). Metode Penelitian Untuk Bisnis 1. (4thEd). Jakarta: Salemba Empat

Sekaran, U. 2003. Research Methods for Business: A Skill Building Approach 2nd Edition, John Wiley and Son. New York.

Stanton, William J. 2001. Prinsip Pemasaran. Erlangga: Jakarta.

Stanton, William J. 1996. Prinsip Pemasaran. Edisi 7, jilid 1. Erlangga: Jakarta. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Sugiyono, 1999, Metode Penelitian Bisnis, Jakarta: Alfabeta.

Referensi

Dokumen terkait

Pada perjalanan sistem ketatanegaraan Indonesia, tentang penyelenggaraan pemerintahan melalui beberapa undang- undang yang mengalami pergantian dan/atau perubahan, dimana sumber

Degenerasi bengkak keruh dapat terjadi seperti dalam penelitian Khayyat & Abou-zaid yang memperlihatkan gambaran degenerasi bengkak keruh pada tikus yang

Aset keuangan dan liabilitas keuangan dapat saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, jika dan hanya jika, 1) Grup saat ini memiliki

Untuk itu perlu dirancang suatu program berbasis Web dan Android yang dapat mempermudah Laboran dan Kepala Laboratorium untuk mengetahui dan memperbarui informasi mengenai alur

Paket pengadaan ini terbuka untuk penyedia barang/jasa yang teregistrasi pada Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) dan memenuhi persyaratan Surat Ijin Usaha yang

Berbagai upaya telah dilakukan untuk meningkatkan eisiensi dan produktivitas, dan hasil audit dari Auditor lndependen juga memberikan opini “Wajar” terhadap kinerja PT

Efisiensi dari sistem kontrol yang dibuat yaitu ketika sensor mendeteksi cairan infus mendekati batas habis cairan yang telah ditentukan maka motor yang

Pembuatan alat“Rancang Bangun Sistem Kontrol Perangkat listrik Kamar Kos Berbasis Adruino Mega 2560 Menggunakan Password” ini memiliki kelebihan untuk mempermudah