ilil
:KIMLI
2016
KONGRES
INTERNASIOHAL
MASYARAKAT
LINGUISTIK
INDONESIA
ooMenggali
Kekayaan
Bahasa
i\us
antarn"
IJniversitas Udayana
Ilenpasar,24
-21
Agustus 2016
ilfitilil
MASYARAXAT LINGUISTIK II\MONESI,A.
KTMLI
2016
KONGR-ES
INTERNASIONAL MASYARAKAT LINGT'ISTIK
INDONESIA
Cet
l.-Edisi
I-2016
xx+975 hlrn,
29rSx
21
cm
ISBN:
978-6t2-17161-4-4
Copyright
O
2016
Masyarakat
Linguistik
Indanesia
&
DAFTARISI
LANGUAGE
DOCUMENTATION AND ORAL LITERATURE IN THE TUNAN
TUYII'
COMMT'NITY
OF
NORTII KALIMANTATI
Antonia
SorienteTm
SOUTII SUL*$YESI
SCRtrPTS:PAST, PRESENT
AND TUTURE
Asako Shichara and Anthoay Jukes
TIIE
TYFOLOGY
OF
APPLICATIYEICAUSA?IYE
MARIflI{G
IN
TAPUS
A
TRAI}ITIONAL MALAYIC
LANGUAGE
OF
CENTRAL SUMATRA
Peter Cole, Gabriella
Hsmcn,
Timottry MeKinnon,
andYanti
A METAPIIORICAL APPROACH TO
MEA}IING
Cliftonge
VARIATION AND
YARIABILITY
IN TI{E ACQTIISITION
OT'GRAMMAR
Cristina Schmitt
LANGUAGE
IX)CUMENTATION IN INI}ONESIA: }.RAMING LINGUISTIC
RESEARCEIN THE I}IYERSITY OFITS ETIINO-ECOLOGY CONTEXT
I
WayanArka
EISTORICAL RTLATIONSIIIP
AND TDF,}\TTIF'ICATION OT
MALAY
LANGUAGES
IN
TIIE
NORTII MOLLUCAN PROVINCE
Inyo
Yos FernandezBALINESE LAF{GUAGE: A STI}I}Y
OF
TEE
MAGINALIZATION
OF.TFE
LOCAL
LANGUAGE
IN THE DEYELOPMENT CULTURAL TOI]RISM IN
BALI
Ketut Artawa
{NUMERAL}
CLASSTFTERSAND NOMTNALIZATTON
Ivlasayoshi ShibataniRAMAYANA SEBAGAI
SUMBER
DA}{
BAEAN BEI,AJAR
I
Gusti Made SutjaiaFOSIfl
BAHASA
}AERAH,
BAHASA INDONESIA,
}AN
BAHASA
INGGBIS
DI
LIMA
KOTA
BESAR
DI
INIPFIESIA
Risa Permanadeli, Bambang Kaswanti Purwo dan Katharina
Endriati
SukamtoA
SERIOUS
LOOK AT YERBAT
IIIIMOR
A Effendi
KadarismanPENINGKATAN KEMAMPUAN MENERJEMAHKAII MAEASISWA
MELALUI
PENNEKATAII SOSIOSEMIOTII{
A.A.
Istri Yudhi
PramawatiTHE SOCIAL IMPACT
OF
MAKASSARESE INDIGENEOUS LANGUACE
TOWARDS THE
TBADIfiONAL
SOCIAL
CLASSES
T}FMAKASSAR
ETIINIC
GROUP.
INBOhTESIA
Abbasll
12 IJ 15 16 ilt 20ON
FORMAL
TYPtOLffiY
OF
AGENT NOMINALIZATION:
EYIDENCE FROM
BAHASA INDONESIA AI\D JAVAI\IESE
Hero Patrianto
TIPE PASIF'I}I. PADA TEKS KLASIK
MEIJIY[I
Hiroki Nomoto
danKartini AM.
WahabMETATORA
PIOLITIK
OTSUS
PAPUA:
PERTARUNGAN
KONSEPTUAL
KEKUASAAN
Hugo Warami
SOT'ND
PATTERN
Or.
INDONESIAN YOlryELS
Huili
Li,
LPraptomc Baryadi, danI
Dewa Prdir WrjanaLANGUAGE
A}ID ETIIMCITY:
A
CASE
STI}I}Y
OF
PADANG
RESTAURANT
NAMING PRACTICE
IDewaPutuWijana
FITUR LINGUISTII( YANG
MEI{YATT}KAN
I}AN
MEMBE}AIC{N
DT{I,EK
DENBANTAS DAN
I}IALEK
BAhIYUASRI
I
Gede Bagus Wisnu BayuTem{a
KEKERABATAN SECABA EKOLINCT]ISTIK
BAIIASA
MAMBORO
DI
SUMBA
DENGAN BAHASA
SABU
DI
PTILAU SAWU
NTT
I
Gede BudasiCOHESION
IN
BALIFiESE
SIIORT
STORY,
PAN
ANGKLTJNG
GA}ANG
DADI
PAREKAN BY
INK
SUPATRA
I
Gede Budiasa326
STRAT'EGI PENERJEMAIIAN
ISTILAII
BUDAYA PADA NO}'EL
LASKAR
PELANGI
BAB
PERTAMA
KAEYA
AhIDAEA
IIIRATA
KE
BATAM
BAEASA
JEPANG
I
GedeOeinada
335ANALI$S
KOMPONEN
MAKNA DALAM
PEREKAAN
ISTILAII
BIDANG
KEDOKTERAN BAHASA INDONESIA: PEFIDEKATAN METABAHASA SEMANTIK
ALAMI
(MSA)
I
Gusti Agung Sri Rwa Jayantini dan Desak Futu EkaPratiwi
341BENTTJRAN
KESANTUNAN
I}ALAM
MENJAWAB
PUJIAN
DALAM
BAIIASA
INI}Oi{ESIA
I
GustiAyu
GdeSasiorvati
342
ALTEBNATTVE ADJUSTME}ITS IN TRANSLATIT{G CULTURAL TERMS
I
Gusti NgurahPa*hama
346VARIASI LINGUISTIK
MASYARAKAT
MATRILII\IEAL
{SUKTT
TETU$}
BELU,
NUSA
TENGGARA
TIMUR
I Kettrt
SuarAdnyana
350DEPLOYING
COh''IEXT
OF
SITTJATION
TO
A]\TALYSE
TTE
BALINESE
TRADITIONAT
SONG
TEXT .SEKAR
ALIT'{TEXTUAL
AND
C$LTIIRAL
STUDIES}
I Ketut
Wandia
353REPRESENTASI
IDIO1VIBALT
NAI*AM EK$PRESI EMOTICON
LINE
I
MadeMar&ana
Yusa305 310 314 315 319
322
33i
356Kongres ln{ernasional ll,fas\,arakrt Lingtistik Indone.ria 20} 6 i)enpctsan 21-27 Agtsnts 2Al S
BENTURAN KESAI{?UNAN DAI.AM }IENJAWAB PUJIAN DALAM BAHASA
INDONESTA
I
Gusti
Ayu
Gde
SosiowatiLin i versit as Llda-y an a
sosiorvati@ahoo.com
ABSTRAK
Mamrsia menggunalian bahasa untuk menl,ataliaan berbagai hal termasuk rnenggunakan trahasa untuk men-r,atakaan
pujian atau penghargaan. Dalam kehidupan sehari-han apabila seseorang diberi pujian. maka dia
tajib
menjawabpujian
tersetrut dcngan cara vafig berterimadi
komunitas
bahasa tersebut. Yang dimaksud dengan komunitas bahasa adalah sekelompok ma*sl.arakal )'ang menggrmakan bahasavarg
sErma.Di
dalam komunitas balrasa inimasvarakat tnenggunakan bairasa
untuk
memenuhi keLrutuhan sosialnl,a(
Kramsch- 2000). Dengan memberijan'aban 1'ang pantas
untuk
sebuah pujian- kornrrnikasi diharapkan rlapat beqalan dengarbaik dan
tujuan komunikasi dq:ai tercapai. Jarl'aban 1'ang di:urggap pantas adalah jarvaban varlg sarrturr karena kesantunan yang ditunjukkan oleh seorang pembicara akaa menunjukkan bahrva dia menghargai larvan bicaran-va.Hal
ini
sejalandengan pendapat Watts (2003) r'ang men;-'atakaan bahwa bahasa
lang
sa*tun adalah bahasa yang menunjukkanpengharga.rn kepada or*ng lain. Ini iuga dapat diartikan bahwa bahasa 1'ang sanftln dapat menimbulkan kenvamanan
bagi orang 1'ang mendengar. Akan tetapi perlu diketahui bahrra ukuran kesantunan berboda dari satu budaya ke
budala 1'ang lain. dari satu kelompok masy'arakat ks kelompok 1.ang lain bahkan dan satu individu ke individu 1'ang
lain.
Penelitian
ini
dilakukan unhrkmenuiiuklian
bah*a
cara orang Indonesia menjarr.abpujian
1:ang diberikankepadanva- scringkali melanggar afuran kesantunan yang dikemukakan oleh para
ahli
pragmarics. Leech (dalain Watts et at- 2005i menvatakan bahwa kesantunan diaplikasikan untuk mencapai trjuan social. Akan tetapi apabila dilihat dari budaS'a lndonesia" apa \,ang disebut pslarggamn bukanlah pelanggaran kar:ena yang dikernukakan adalahrepresentasi
dari
kebiasaantidak
menlombongkandiri.
Benturan kesantunantidak
akan terjadi apabila semuapeserta dalanr komutikasi tersebrrt bemsal dari budala 1'ang sam{} dru menrpraktekkan nilai-nilai 1'ang sama. Hal ini
sejalan dengan
pndapat
Watts(:003I
r.ang me*yatakan bahwa dalam semua buda-va manusia akan ditemukanadan,va bentuk-bentuk perilalu sosial vang sama-sarla dimengerti diur digunakan oleh anggota kelompok tersebut.
Data penelitian
ini
diarnbil dari percakapan sehari-hari ,r,ang dilakukan baik oleh anak-anak muda atau orarlg-orang den'asa va{Ig sama-sama merupakan arang Indonesia. Percakapalitu
akan merupakan percakap.tn singkat -vangmelyatakan pu;iarr terhadap s€suatu
hal
dan
bagaimonapujian
itu
dr1au.ab.Teori
vang
digunakan untuk menganalisis dataadalahleai
F'ace 1'ang dikernukakan oleh Cnlpeper {2011) l.ang menl.atakan bahrva/*ce adalairsuatu konsep
diri
dimana repulasi- prcstise dan hargadiri
tennasukdi
dalamnva. Apabila bila konsepdiri
ini di
rusak. seseorarg akan melakukan reaksi emosional. misaln.v*a merasa malu. Merusak./izrc sama dengan merusak citra
diri
seseorarg di hadapan public. Dalam data analisis akan disertakan alasan nrergapajarrabaa 1'ang diberikanoleh seseorang l'ang diberi pujian dikategorikan tidak santun dan dapat n:erusak citra
diri
ofturg]ang
memberi pujian sehilgga menimbulkan rasa malu atau rasa ddak nvaman lainnr.a..Penelitian ini diharapkan dapat memperluas !va\r.-asa!l penggrma bahasa Indonesia sehingga mereka dapat menjawab pujian dengan cara)-arg pantas.
Kata kunci: buda"r..a; citra diri: kesanttrnanl prijiar:
PENDAHULTJAN
l\{anusia berkomunikasi untuk mencapai suatu tujuan, dan tujuan itr"r akan iercapai apabila komunikasi
itu
selesai dengan tuntas. Tuntas atautidaknya
suatukomunikasi
sanga.t tergantung kepada kesediaan setiappartisipan
untuk
menyelesaikarurya. Pertanyaanr:yaadalah
bagaimanacaranya
untuk
membuat
agarsemua
partisipan
bersediauntuk
tetap melakukan komunikasi dan metyelesaikannya
seldngga tu.luankomunikasi
dapatterlaksana
Saiah satu carayang
dapatdiaplikasikan
adalah dengan mengaplikasikan kesantunan sehinggasemua panisipan
merasa nyaman.Kesantunan
ini
besar
pengarulurya terhadapkelangsungan
komunikasi
sehinggaapabila dilanggar atau
berbentutan, akanteqadi
ketidaknyamanan sehingga besarkemungkinannva suatu komunikasi al,an
terpr.rtus karena partisipannyatidak
trersediameianjutkan komuniukasi dan dengan berbagai alas an benrsaha meninggalkan tempat komunikasr. Yang
dtmaksud
denganbenturan
aiJalahsuatu situasi dimana
kesantunanyang diaplikasikan
oleh
seorangpartisipan dianggap
tidak
santun oleh partisipan lain.Manusia berkomunikasi satu sama
lain
dan dalam kmomunikasiitu
akan muncul berbagai macam fungsibahasa
dan
salah satunya adalah Inember pu-jian.Leech (1983)
menyatakan bahwa suatuujaran
akanselalu berpasangan sehingga pemberian
pujian
akan dibaias dengan cara tertentu. Suatu cara men.rbalaspujran dapat dianggap santun oleh suatu budaya akan tetapi dapat pula dianggap
tidak
santun oleh budayalain, Memberi pujian
adalah salah satufungsi
bahasayang
digunakanuntuli menunjuklan
penghargaanatau kekaguman terhadap seseorang atau terhadap sesuatu.
Pujian
ini
dimaksudkanuntuk
menunjukkan persepsipositif
seorang pembicara terhadap apayang dilihat
atau
dirasakannya.OIeh
karena pu.lranKo ngre s I n te rnas io na I MasTa raka r Li ngti s ti k I ndone s i {t 2 0 I 6 l)enTtasar. 21-27 Agus*a )0 I 6
melupakan
sikap positit',
sudah servajarnya kalaujawaban yang dlteflma
adaiah jarvabanpositif"
yangartinya
adalahjawaban
terhadappujran
itu tidak
rnenimbulkan rasamalu
atau rasatidak
nyamar
bagiorang yang member
pujian
Jawaban
yang
menimbulkan ketidaknyamanan adalah
jawaban
yang menyiratkan bahwa orangyang
memberpujian
sudah membujat kesalahan dalammeniiai
sesuatu, ataumenun;ukkan bahrva
yang memberi pujian
tidak
pandai. Setiap
partisipan
harus
menyadari
ataumengetahui siapa
teman
bicaranya karenaapabila
salahmemahami maka
akanterjadi
benturan yangsangat
membahayakanjalannya komunikasi. Kramsch (?000)
mengatakan
bahwa orang
Amerika
menerima
pujian
dengan
cara yang
berbeda dengan
orang
Perancis.
Misalny4 apabila
seseorangmemberikan
pujian
bahrva baju -vangdipalai
bagus. orangAmerika
akan mengatakan terimakasih, akantetapi
orang Perancis akan
mengatakan'Benarkah?
Balu
ini
sudah lama". Kedua jawaban
itu
akanberdampak berbeda apabila didengan oieh misalnya orang Indonesia. Orang Indonesia akan mengatakan
orang
Amerika itu
agak
sombong karenaternyata
cara menerimapujian
orang Perancis sama dengan orang Indonesiayaitu
merendahkandiri
sehingga apa yang menjadimihknva
seialu dihargai dengan lebihrendah. Perbedaan cara menerima
pujian
sejalan dengan pendapat Kesantunan diaplikasikan dengan carayang
berbedadi
budaya ataukomunitas
bahasayang
berbeda,di
situasi sr-nialyang
berbeda,di
kelassocial
yang
berbeda dan sebagainya{Leech,
1983.} Perbedaan penggunaan bahasa,topik
pembicaraan, cara dan gaya menyampaikan suatu informasi disebutdiscrxrse
accent (Kramsclr. Claire. 2000)Apa yang teqadi
pada saat ada pemberianpujian
dan menlan"abpujian
sehubungan dengan aplikasi kesantunan akan dibahas dalam makalahinr.
Tujuannya adalahuntuk
nrenunjukkan bahrvatidak
semuabudaya
mempunyai
carayang
samauntuk
menyatakan sesuatu sehinggapara partisipan dalam
suatusituasi bicara dapar
lebih
waspada dantidak
mudah tersinggung sehingga memutuskan untuk mengakhirikomunikasr.
Setiap partisipan sebaiknya memahamiprinsip kooperatif yang
dinyatakanoleh Grice (in
Kramsch,
20S0)yang
menyatakan bahwa setiap orangdari
setiap budaya yang berbeda akan rneyakinibahwa
apayang
dikatakannyaitu
benar-jeias
dan relevan sehinggayang
mendengar harus menerima keyakinanitu
dan menghargainya. Dengan demikian dapat diharapkan bahwa setiap komunikasi semakinmeningkatkan pengertian terhadap berbagai budaya
dan
kebiasaansehingga pada
akhimya
semuakomunikasi
dapat berhasil sesuai dengantujuannya,
setiap flungsi bahasa termasuk memberikan pujiandapat menjalankan perannya dengan baik.
METODOLOGI
Data
yang
digunakan dalam penelrtian
ini
adalah
ularan-ujaranyang
banyak didengar dilingkungan
masyarakat
umum.
Ujaran-ujaran tersebut
merupakanpqian
dan jat.,abannya -yangdiucapkan
aiam bahasa Indonesia yang tentunya mere{leksikan budaya lndonesia. Cara menjarvab suatu pujian bervariasi karena meskipun kesantunan berbahasadifokuskan
padakontrak komunikasi yang flicnlratalan
bahwa setrapindividu
yang melatr<ukar:ksmunikasi
harus mengetahuihal
da:r kewajiban tentang bagaimana dia harusbersikap, tidak
ada aturanpasti yang
mengatur bagaimanasikap yang
diharuskan{Brown
andLevinson
in
Watts, et
al.
2005).Meskipun
tidak
ada aturanyang
pasti tetap saja harus disadari bahwaketidaksantunan adalah
bentuk
perilaku
social
yang
bertolak belakang
denganperilaku
santlin
yang diaplikasikan dalam suatu interaksi social {Watts, Richard J. 2009).Meskipun demikian
banyak data yang dapatdiambil dari
masyarakat penutur bahasaIndonesiq lumlah
data yang dianalisis dibatasi
berdasarkankebutuhan
makalah
ini
dan data
itu
bervariasi
daiam konteksnya.Data yang
dipilih
untuk dianalisis
akandianalisis
dengan menggunakanteori
pengancarnanmuka
dari Kramsch, (2000) yang menyaiakan bahrva setiaporang
ingin
dihargar dengan caramelaiui
penghargaanterhadap
muka negatif dan muka posirif
mereka.. N{uka
negatif
adalah
keinginan
seseorang untukmemrliki
kebebasan, ketlanggaandan
merasa kebutuhanqvaterpenuhi
s€mentaramuka
positif
adalahkeinginan
untuk
dianggap santun, mampu
bertenggang
rasa
dan
dianggap voarga
terhormat
di lingkungannya {}fuamscfr, Claire. 2000).Hal
ini
sejalan dengan pendahulunya yairu Bror+,n and Levinson(1978) yang
menyatakanbah*,a muka
positif
adalahkeinginan
untuk
disukai, dihargai dan
disetujuisedangkan muka negative adalah keinginan
untuk tidak
dibebani,tidak
dipaksa dantidak
dimanfaatkan..Anahsis dalam makalah
ini
menggunakanteori
kesantunan dariBrown
dan Levinson {1978} karena lebihmudah mengakomodasi data yang ada.
Setiap data dranahsis berdasarkan kesantunan yang
dilihat dan
sudut pandangteori
PengancamanMuka
(Kramsch. 2000) dan dari sudut pandang budaya Indonesia. Setiap data langsung
diikuti
oleh pembahasan sehinggajelas
akanterlihat
benturan kesantunanyang teqadi.
Melaiui
analisis dapatdilihat
apa yangter.yadi
apabila
respon ;-angdiberikan ternyata
sudahmenimbulkaa
perasaantidak
nyanuln
bagi
yangmenerima karena respon tersebut ternyata
menVirlllan
ketidaksantunan.Hal
ini
seiaian dengan pendapatKo n gr e s I n l e r nas i o na l Ma s ya raka t Li ngtr i s tik I nd o ne s i a 2 Ll l 6 Denpasar. 21-27 Agusnts
20i6
Culpeper
(201l)yang
menyatakan bahwa ketidaksantunan adalahperilaku
negatifyang
ter.jadi pada saatujaran yang diucapkan befientangan dengan apa yang diharapkan
oleh
lawan brcara -vang bemjung pada sesuatuyang membuat perasaan salah satu peserta komunikasi tidak nyamanANALISA
Analisis
data akan dilakukan secaradeskiptilkualitatif
dengan cara penyajian data yangdiikuti
olehpembahasan.
3
1.
A.
Cantik sekali kamu harrini.
B. Tumben
muji,
pasti ada maunya ya?A
danB
pada data(3
l)
A
adalah seorang gadis danB
adalah seoranglaki-laki.
Merekabeke{a di
kantoryang
sama. Percakapanitu terjadi di
pagi
hari di
kantor. Pada saatA
mengatakan bahtvaB
cantik,
A
melakukan suatu
aktifitas
bahasavang
berupapujian. Akan tetapi
B
menjawab dengan tuduhanbah*a
pujian yang diberikan oleh
A
menyimpan
tujuan
lain
atau
trdak
tulLrs.Apabila
dilihat
dari
teonkesantunan, jawaban
itu
trdak pantas karena sudah mengancam mukapositif
A.A
merasa pujiannyatidak
dihargai, bukan
sajatidak
dihargai- malahandituduh mempunyai
niat
tersembunyidalam pujian
yang diucapkannya.Sehamsnya pada saat menerima
pujian itu, B
mengucapkanterima kasih
dan sebaiknva balasmemuji
dengan mengatakan bahrva A
juga terlihat
gantenghari
ini.
Akan tetapi apabiladilihat
dari
sudut budayaIndonesia, apabrla
B
mengucapkanterima
kasih.dia
akan dianggap sombong karena mengakuidirinya
cantik
sehinga
sebagai orang Indonesia yang santun diatidak
akan mengakui itu.3
.2.
A.
iV{asakannya enak lho..B
Ah,
masakgini
aja enali?Percakaparr 3 2
di
atasterjadi
antara dua orang teman yang cukup dekat. Suatuhari
A
datang berkunjungke rumah
B,
dan
karena sudah waktu makan siang.B
mengEakA
makan siangdi
rumahn_va.Ketika
tahu bahwa yang memasak adalahB.
A
memberikan puiian dengan mengatakan bahwa masakanB
enak. Akantetapi
bukannyaberterima kasih
tetapi
malah
mengatakan bahrva masakanitu
itu
tidak
enak
denganmengucapkan pertanyaan masak makanan
begitu
saja enak. LicapanB
merupakan pengancaman mukapositif
bagiA
karena pendapatnyatidak
disetujui.A
dianggaptidak
mampu membedakan mana makananenak dan mana
yang
tidak enak B
seharusnya mengucapkanterima
kasih ataspujian
itu
dan mungkin bias menambahkan bahu,aB
senangkalau
A
menyukai
masakannya karenaitu
rnasakan kesukaannya.Dengan menjawab
sepedi
itu
B
akan menunjukkan rasa solidaritasnya kepadaA
sehingga jawabannyamenjadi
saxtun.Akan
tetapi kalauB
hanya mengucapkanterima kasih,
ucapan tersebut akan terdengardipaksakan,
kaku
dan
tidak
menunjukkan
keakaban
sehingga
akan
membentuk
jarak
sehinggakesantunan akan berkurang.
Apabila
ucapanterima kasih
diikuti
oleh
kata-kata"aku
jago mixak
ya?"ucapan
itu
akan menjaditidak
santun dan melanggar muka negative karena pertanyaanitu
akan memaksaA
untuk
setu-lu.Budaya barat
nrenganggap mengucapkanterima kasih
terhadapsuatu
pujian
sudahmerupakan sikap yang santun, akan tetapi
di
budaya Indonesia hal tersebut akan dianggap kurang santun karena dianggap menyombongkandin.
Kalaupun mengucapkan terima kasih, ucapanitu
setraiknyadiikuti
oleh
kata-kata
lain
yang
perlu
dipikirkan
dengan
matang
sehingga
tidak
semakin
menirnbulkanketidaksantunan.
3.3.
A.
Adikmu
cantik sekaliB.
Cantik?. Malasnya selangit.A
berkun-iungke
rumah
B
dan meiihat
seoranggadis yang ternyata
adalahadik
B.
A
memuji
gadistersebut dengan mengatakannya
cantik. Akan
tetapi
B
bukar:nya senangdan berterima
kasih
karenaadiknya sudah
dipuji,
dia malah menjar,r,ab bahwa adiknya sangat malas darr predikat sangat malas sangatber:tolak
belakang dengan predikat cantik. Dengan
tidak
merryetujui
pendapatA
tentang
kecantikanadiknya.
B
sudah melakukan pengancamanmuka
positif
karena pendapatnyatidak
disetujui.
B
dapatmempersantun
kalimatnya
denganmenyetujui
pendapatA
tetapi
menambahkan kekurangan adiknya,yaitu
malas.
Menyeiujui
pendapatA
me.rupakanaplikasi
kesantunan sedan-qkan menginformasikankekurangan
adiknya
merupakan usaha
merendahkandiri
yang datam budaya
Indonesia
dianggapmerupakan
aplikasi
kesantunan.N{enurut
teori Leech {1983)
rnerendahkandiri
merupakan
aplikasi kesantunan. JawabanB
di
atasdalam
treberapa budaya barat dianggaptidak
sopan akantetapi
dalambudaya
Indonesia, jar,r,abanseperti
itu justru
menunjukkan
kesantunandan
kesantunan semacamini
sejaian dengan maksim yang dikemukakan oleh Leech i 1983)Kongres Internasional Maryaraknt l,ingttistik lndone sia 20 j 6 Denpasar. 24-27 Ag*nts 2Al 6
KESIMPLTLAN
Berdasarkan pembahasan
di
atas, dapat disimpulkan bahwa aplikasi kesantunan berbeda dari satu budayake
budayayang lain. Oleh
sebabitu,
para partisipan dalam suatukomunikasi
wajib
mengetahui budaya sesame paretisipan dalam komunikasiitu.
Dalam umumnya budaya barat, semua pujian sebaiknya dibalasdengan
ucapanterima kasih
karena
ucap;trrterima kasih
menyiratkan
penghargaandan
pengakuanterhadap
kebenaran pendapatorang
lain. Akan tetapi
mengakui kelebihan
diri
sendiri bagi
budayaIndonesia dianggap
kurang
santun danhal
ini
sejalan dengan pendapatLeech (1983). Analisis
di
atasmenunjukkan adanya benturan budaya dalam menyampaikan jaw-aban terhadap
pujian
dan benturan rnrdapat mengakibatkan kegagalan komunikasi. DAFTAR
PI]STAKA:
Brou.n and l.eyinson, P'ace Threstening Act. 1987 in Watts. fuchard J.. Sachiko lde. Kolrad Ehiich. 2005.
Polifenes.g in Langxage. Gernranv: N{outon de Gru1.ter.
Culpeper, Jonathan. 2A11. trmprliteness: Using l-anguctg€ lo ('ctuse
{ffince.
Cambridge : Cambndge Universitv PressGrice. H.P. 1975. Cooperative Pinciples in Cramsch- Claire. 2000. Iznguage ttnd Culhre- Oxford: Oxford University Press
Kramsch. Claire . 200t). [nngyage snd Culftrre- Orford: Oxford tinilersitl.Press
Leech- G. 1983. Principles a.l"Pragruatics. London:1. {,o*gm*n. Watts,
&
J. 2003. llofitene,ss. Canrbridge: Cambridge Universitr PressWatts. Richard J.. Sachiko lde. Konrad Ehlich. 2005. Politeness in l.ang*age. German\: I\,louton de Grulter.
Watts. Richard
J
2009. Politeness:.ttr-r: Ioplcs in Sttciolingttislics. Cambridge: Cambridge Llniv'eruig PrcssBiodata:
a. Nama Lengkap: I Custi
Aru
Gde Sosiowatib. Universitas: Universitss Uda,vana
c. Al arnat Surel : sosior,l'ati irj;-ahoo. com
d. Pendidikan Terakhir: 53 Linguistik
e. Minal Pcnelitian: Pragmatics dan Sastra