• Tidak ada hasil yang ditemukan

UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK TEH HIJAU ( Camellia sinensis (L.) Kuntze) TERHADAP Staphylococcus aureus ATCC 6538 DAN Escherichia coli ATCC 11229 SECARA INVITRO.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK TEH HIJAU ( Camellia sinensis (L.) Kuntze) TERHADAP Staphylococcus aureus ATCC 6538 DAN Escherichia coli ATCC 11229 SECARA INVITRO."

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK TEH HIJAU ( Camellia sinensis (L.) Kuntze) TERHADAP Staphylococcus aureus ATCC 6538 DAN

Escherichia coli ATCC 11229 SECARA INVITRO

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Kedokteran

Diajukan Oleh : RIZKY OKTARINI

J 500 050 022

FAKULTAS KEDOKTERAN

(2)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Teh adalah minuman yang paling banyak dikonsumsi di dunia setelah air (Cabrera et al, 2006). Teh dibuat dari pucuk daun muda tanaman teh yaitu Camellia sinensis L. Kuntze. Berdasarkan proses pengolahannya, secara tradisional produk teh dibagi menjadi 3 jenis, yaitu teh hijau, teh oolong, dan teh hitam (Hartoyo, 2003).

Selain menyegarkan dan memberikan perasaan tenang, teh juga memiliki khasiat yang lain (Miller, 1995). Selama ini teh hanya dikenal sebagai antioksidan, ternyata teh memiliki khasiat penting yang lain. Khasiat utama teh berasal dari senyawa polifenol atau katekin yang dikandungnya, yang membantu kinerja enzim SOD yang berfungsi menyingkirkan radikal bebas. Selain itu secara medis senyawa katekin dalam teh memiliki banyak manfaat seperti mampu mengurangi resiko kanker, tumor, menurunkan kolesterol, mencegah hipertensi, membunuh bakteri dan jamur, serta membunuh virus-virus influenza (Alamsyah, 2006). Polifenol juga memperkuat mekanisme pertahanan suatu organisme, memiliki sifat mikroba, kanker, dan anti-oksidan (Czerwinska, 2006).

Kandungan katekin tertinggi terdapat pada teh hijau, disusul teh oolong dan teh hitam. Perbedaan kadar katekin ini disebabkan karena perbedaan dalam tata cara proses pengolahan daun teh (Alamsyah, 2006).

Katekin memainkan peranan penting dalam proses daya antibakteri teh (Komari dkk, 2006). Polifenol atau katekin dalam teh dilaporkan dapat mempengaruhi mikroflora, termasuk virus dan bakteri dalam saluran pencernaan. Polifenol teh dapat menekan pertumbuhan bakteri patogen tetapi tidak menekan pertumbuhan bakteri yang menguntungkan seperti Lactobacilli (Weisburger, 2006).

(3)

Staphylococcus aureus, Bacillus cereus, dan Clostridium perfingens ( Zein,

2004), dan juga dapat mencegah tumbuhnya dan membunuh bakteri berbahaya seperti Clostridia, Salmonella dan Escherichia coli (Lee HC et al, 2006).

Dari penjabaran di atas maka penelitian ini dimaksudkan untuk mempelajari efektivitas ekstrak teh hijau sebagai antibakteri terhadap pertumbuhan kuman Staphylococcus aureus dan Escherichia coli.

B. Rumusan Masalah

1. Adakah perbedaan zona hambat dari berbagai jenis konsentrasi ekstrak teh hijau terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus dan Escherichia coli secara invitro ?

2. Pada konsentrasi berapakah ekstrak teh hijau yang paling efektif dalam menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus dan Escherichia coli secara invitro ?

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui adakah perbedaan zona hambat berbagai jenis konsentrasi ekstrak teh hijau terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus dan Escherichia coli.

2. Tujuan Khusus

Untuk mengetahui pada konsentrasi berapakah ekstrak teh hijau yang paling efektif dalam menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus dan Escherichia coli.

D. Manfaat Penelitian

1. Memberikan informasi mengenai perbedaan zona hambat dari berbagai jenis konsentrasi ekstrak teh hijau terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus dan Escherichia coli.

Referensi

Dokumen terkait

Salah satu penelitian mengenai daya antimikroba tanaman yodium adalah “Daya Hambat Getah Jarak Cina (Jatropha multifida L.) terhadap Staphylococcus aureus secara

Mengetahui adanya efek antibakteri dan kekuatan daya hambat pada infusa lidah buaya (Aloe vera L.) terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus ATCC 6538 dan

Oleh karena hal di atas peneliti ingin mengetahui pengaruh ekstrak rimpang kunyit (Curcuma domestica Val.) terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli

ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN ADAS (Foeniculum vulgare Mill.) TERHADAP Staphylococcus aureus ATCC 6538 DAN Escherichia coli ATCC 11229 SECARA IN VITRO. Latar Belakang:

Bioaktivitas getah pelepah pisang ambon Musa paradisiacal var Sapientum terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus ,... Pseudomonas aeroginosa dan

DAYA ANTIBAKTERI INFUSA KULIT BUAH DELIMA PUTIH ( Punica granatum L. ) TERHADAP PERTUMBUHAN Escherichia coli ATCC 11229 dan Staphylococcus aureus ATCC.. 6538 SECARA

4.1 Diameter Zona Hambat Campuran Metanol-Air terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia. coli

Zona hambat uji aktivitas antibakteri dari ekstrak etanol kulit batang kayu jawa Lannea coromandelica terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli Diameter Zona Hambat