Pengembangan Proses Produksi Bioetanol Menuju Teknologi Proses yang Lebih Efisien dan Produktif
Margono, Dwi Ardiana Setyawardhani
Konsentrasi bioetanol maksimum pada fermentasi batch hanya 10 - 12 %, lebih tinggi dari itu bioetanol bersifat racun bagi Saccharomyces cerevisiae. Akibatnya, proses fermentasi bioetanol menjadi kurang produktif dan biaya pemurnian mahal. Kondisi ini kurang menguntungkan usaha untuk menjadikan bioetanol sebagai bahan bakar alternatif pada mesin bensin. Oleh karena itu, untuk menekan harga bioetanol perlu diteliti teknik fermentasi yang dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi produksi.
Cara alternatif untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi produksi adalah dengan cara selalu mengambil bioetanol dalam medium sehingga konsentrasi dalam medium tidak pernah lebih dari 12 % v/v. Metode ini dapat dilakukan dengan cara menjalankan fermentasi dan stripping secara simultan dalam fixed bed bioreactor. Teknik ini dapat dikembangkan untuk melakukan fermentasi secara fed batch atau kontinyu. Aliran medium pada bahan isian yang berbentuk bola dan dibuat dari tanah liat membentuk aliran merambat pada suhu 30oC. Variasi
kecepatan aliran medium meliputi 1,46 , 3,36 dan 4,56 L/jam. Kecepatan aliran gas stripper tidak divariasi. Hasil percobaan menunjukkan bahwa aliran udara, gas N2 dan gas CO2 yang