EVALUASI BEBAN KERJA MENTAL MAHASISWA MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK
UNIVERSITAS JAMBI MENGGUNAKAN METODE NASA-TLX
SKRIPSI
YAYANG ARDILA F1E118026
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO DAN INFORMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS JAMBI
2023
SURAT PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar karya sendiri.
Sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis atau diterbitkan orang lain kecuali sebagai acuan atau kutipan dengan mengikuti tata penulisan karya ilmiah yang telah lazim.
Tanda tangan yang tertera dalam halaman pengesahan adalah asli. Jika tidak asli, saya siap menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Jambi, 06 Januari 2023 Yang menyatakan
Yayang Ardila F1E118026
EVALUASI BEBAN KERJA MENTAL MAHASISWA MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK
UNIVERSITAS JAMBI MENGGUNAKAN METODE NASA-TLX
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana pada Program Studi Sistem Informasi
YAYANG ARDILA F1E118026
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO DAN INFORMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS JAMBI
2023
ii
PENGESAHAN
Skripsi dengan judul EVALUASI BEBAN KERJA MENTAL MAHASISWA MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK (SIAKAD) UNIVERSITAS JAMBI MENGGUNAKAN METODE NASA-TLX” yang disusun oleh YAYANG ARDILA, NIM: F1E118026 telah dipertahankan di depan tim penguji dan dinyatakan lulus.
Susunan Tim Penguji :
Ketua : Tri Suratno, S.Kom., M.Kom.
Sekretaris : Ulfa Khaira, S.Komp., M.Kom.
Anggota : 1. Reni Aryani, S.Kom., M.S.I.
2. Benedika Ferdian Hutabarat, S.Komp., M.Kom.
3. Daniel Arsa, S.Kom., M.S.I.
Disetujui:
Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping
Tri Suratno, S.Kom., M.Kom. Ulfa Khaira, S.Komp., M.Kom.
NIP. 198210302006041002 NIP. 198912292019032018
Diketahui:
Dekan Ketua Jurusan
Fakultas Sains dan Teknologi Teknik Elektro dan Informatika
Drs. Jefri Marzal, M.Sc., D.I.T. Nehru, S.Si., M.T.
NIP. 1966051919911210001 NIP. 197602082001121002
iii
RINGKASAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengukur dan mengetahui tingkat beban mahasiswa dalam menggunakan Sistem Informasi Akademik. Sistem Informasi Akademik (Siakad) merupakan salah satu sistem yang digunakan untuk mengelola kegiatan akademik. Kegiatan yang dapat dilakukan secara online pada Sistem Informasi Akademik ini adalah pembuatan jadwal kuliah, kontrak perkuliahan, monitoring kuliah, penilaian, pendaftaran kukerta, dan pendaftaran wisuda, bot telegram, dan konsultasi akademik. Penelitian dilakukan menggunakan metode National Aeronautics and Space Administration Task Load Index (NASA-TLX). NASA-TLX merupakan pengukuran subjektif untuk pengukuran beban kerja mental. Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswa aktif Strata S-1 Universitas Jambi yang menggunakan Siakad.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu probability sampling dengan metode stratified random sampling dan jumlah sampel pada penelitian ini berjumlah 100 responden. Berdasarkan hasil pengolahan data NASA-TLX besarnya tingkat beban mahasiswa dalam menggunakan Siakad dengan rata- rata yaitu 55,30 termasuk dalam kategori sedang, berdasarkan Rating Scale Mental Effort (RSME) dengan skor 55,30 dikategorikan usaha yang dilakukan kecil.
iv
RIWAYAT HIDUP
Yayang Ardila lahir di Dusun Tuo, 04 Januari 2001.
Penulis adalah anak pertama dari 3 bersaudara dari pasangan Bapak Wasta Nurul Hidayat dan Ibu Nurkamili. Jalur pendidikan formal yang ditempuh penulis adalah SDN 18/VI Dusun Tuo, SMPN 36 Merangin dan SMAN 1 Merangin. Pada tahun 2018, penulis melanjutkan pendidikan Strata 1 dan tercatat sebagai mahasiswa Program Studi Sistem Informasi, Jurusan Teknik Elektro dan Informatika, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Jambi melalui Jalur SNMPTN. Selama menempuh pendidikan S1 penulis cukup aktif dalam bidang akademik dan non akademik. pada tahun 2021 penulis melakukan magang selama 3 bulan di Polresta Jambi. Penulis menyelesaikan tugas akhir dibawah bimbingan Bapak Tri Suratno, S.Kom., M.Kom. sebagai Pembimbing Utama dan Ibu Ulfa Khaira, S.Komp., M.Kom. sebagai Pembimbing Pendamping, dengan judul “Evaluasi Beban Kerja Mental Menggunakan Sistem Informasi Akademik (Siakad) Universitas Jambi Menggunakan Metode NASA-TLX”.
v
PRAKATA
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karuniaNya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Evaluasi Beban Kerja Mental Mahasiswa Menggunakan Sistem Informasi Akademik (Siakad) Universitas Jambi Menggunakan Metode NASA- TLX”. Sebagai salah satu syarat untuk memeperoleh gelar sarjana pada Program Studi Sistem informasi.
Dalam menyelesaikan skripsi ini tidak lepas dari bimbingan, bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak, untuk itu dengan segala rasa hormat mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Ayahanda Wasta Nurul Hidayat, Ibunda saya Nurkamili, adik saya Abelia Wami Putri dan Jihan Athalia Meidisa serta keluarga terdekat yang sampai sekarang masih terus memotivasi dan selalu memberi dukungan serta senantiasa selalu mendoakan saya.
2. Dosen Pembimbing yang telah banyak memberikan arahan dan dukungan dalam penyusunan Skripsi.
3. Tim Dosen Penguji Skripsi yang telah memberikan masukan dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini.
4. Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Jambi.
5. Ketua Jurusan Teknik Elektro dan Informatika Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Jambi.
6. Ketua Program Studi Sistem Informasi Universitas Jambi.
7. Dosen Pembimbing Akademik yang senantiasa memberikan motivasi dan arahan selama masa studi.
8. Seluruh Dosen Program Studi Sistem Informasi Universitas Jambi atas segala ilmu dan pengajaran yang diberikan.
9. Keluarga Besar Himpunan Mahasiswa Sistem Informasi dan rekan mahasiswa/i Sistem Informasi 2018 yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung.
Jambi, 06 Januari 2023
Yayang Ardila F1E118026
vi
DAFTAR ISI
PENGESAHAN ... ii
RINGKASAN ... iii
RIWAYAT HIDUP ... iv
PRAKATA ... v
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... x
I. PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 3
1.3 Tujuan Penelitian ... 3
1.4 Manfaat Penelitian ... 4
1.5 Batasan Penelitian ... 4
II. TINJAUAN PUSTAKA ... 5
2.1 Beban Kerja ... 5
2.2 Beban Kerja Mental ... 6
2.3 Beban Kerja Mental Mahasiswa ... 7
2.4 Sistem Informasi Akademik Universitas Jambi ... 8
2.5 Pengukuran Kerja Mental ... 14
2.6 Metode NASA-TLX ... 17
2.7 Kuesioner ... 18
2.8 Penelitian Terdahulu ... 19
III. METODE PENELITIAN ... 23
3.1 Jenis Penelitian ... 23
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 23
3.3 Alat an Bahan Penelitian ... 23
3.4 Prosedur Penelitian ... 24
3.5 Populasi dan Sampel Penelitian ... 26
3.6 Teknik Pengumpulan Data ... 28
3.7 Jenis dan Sumber Data ... 29
3.8 Metode Analisis Data ... 30
IV. PEMBAHASAN DAN HASIL ... 34
4.1 Pengumpulan Data Awal ... 34
4.2 Pilot Test ... 34
4.3 Hasil Pengumpulan Data ... 35
4.5 Karakteristik Responden ... 35
4.6 Hasil Analisis Data ... 37
vii
4.7 Contoh Perhitungan NASA-TLX :... 40
4.8 Pengolahan Data NASA-TLX ... 41
4.9 Interpretasi data berdasarkan Indikator penelitian ... 43
V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 47
5.1 Kesimpulan ... 47
5.2 Saran ... 48
DAFTAR PUSTAKA ... 49
LAMPIRAN... 52
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Grafik skor beban kerja tertimbang ... 5
Gambar 2. Home ... 9
Gambar 3. Riwayat Registrasi ... 9
Gambar 4. Kartu Rencana Studi... 10
Gambar 5. Kartu Hasil Studi ... 10
Gambar 6. Presensi Mahasiswa ... 10
Gambar 7. Kurikulum Mahasiswa ... 11
Gambar 8. Cetak KTM ... 11
Gambar 9. Sertifikat Mahasiswa ... 11
Gambar 10. Dokumen Kesehatan ... 12
Gambar 11. Daftar Perpustakaan ... 12
Gambar 12. Biodata Mahasiswa ... 12
Gambar 13. Tagihan... 12
Gambar 14. Akses Orang Tua/Wali ... 13
Gambar 15. Kukerta... 13
Gambar 16. Yudisium ... 13
Gambar 17. Wisuda ... 14
Gambar 18. Pesan Instan ... 14
Gambar 19. Konsultasi Akademik ... 14
Gambar 20. Prosedur Penelitian ... 24
Gambar 21. Rating Scale Mental Effort (RSME)... 33
Gambar 22. Pembobotan ... 38
Gambar 23. Peratingan ... 40
Gambar 24. Rata-rata indikator NASA-TLX ... 42
Gambar 25. Persentase Indikator NASA-TLX ... 43
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Indikator dalam metode NASA-TLX ... 17
Tabel 2. Penelitian Terdahulu ... 19
Tabel 3. Total Mahasiswa aktif ... 27
Tabel 4. Tahap Pembobotan ... 31
Tabel 5. Tahap Pemberian Peringkat/Rating ... 32
Tabel 6. Klasifikasi Nilai Beban Kerja ... 33
Tabel 7. Hasil Uji Validitas ... 34
Tabel 8. Hasil Uji Reliabilitas Variabel ... 35
Tabel 9. Hasil Pengumpulan Data... 35
Tabel 10. Total Responden Berdasarkan Fakultas ... 36
Tabel 11. Total Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 36
Tabel 12. Jumlah Angkatan... 37
Tabel 13. Pembobotan ... 38
Tabel 14. Peratingan ... 39
Tabel 15. Pengolahan Data NASA-TLX ... 41
Tabel 16. Distribusi Indikator NASA-TLX ... 43
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Izin Validasi Angket ... 52
Lampiran 2. Lembar Validasi Angket ... 53
Lampiran 3. Form Kuesioner Penelitian ... 54
Lampiran 4. Tabulasi Data Pilot Test ... 63
Lampiran 5. Karakteristik Responden Berdasarkan Fakultas ... 65
Lampiran 6. Tabulasi Data Penelitian ... 66
1
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Universitas Jambi (Unja) merupakan salah satu perguruan yang ada di Provinsi Jambi. Berdasarkan data dari dss.unja.ac.id, Unja memiliki 8 fakultas, 29 jurusan dan 92 program studi. Dalam mengelola dan memudahkan kegiatan akademik, Universitas Jambi menggunakan salah satu sistem yaitu Sistem Informasi Akademik (Siakad).
Sistem Informasi Akademik merupakan salah satu aplikasi berbasis web yang digunakan Universitas Jambi untuk menyimpan data dan mengelola kegiatan akademik, data tersebut meliputi data dosen, mahasiswa, mata kuliah, kurikulum, rencana dan hasil studi mahasiswa. Sistem Informasi Akademik diharapkan memudahkan dalam pengolahan data administrasi akademik seperti data mahasiswa, data nilai, mata kuliah, penjadwalan, data dosen, serta aktivitas biro administrasi akademik lainnya. Selama penyelesaian tugas akademik terdapat keluhan yang berebeda- beda baik dari dosen, mahasiswa dan biro akademik dalam menyelesaikan tugas dan menerima umpan balik (Hami & Anggraini, 2022).
Berbagai kendala dan kebingungan yang dihadapi oleh mahasiswa dalam menggunakan Sistem Informasi Akademik Universitas Jambi, diantaranya hilangnya mata kuliah di Siakad baru yang sebelumnya sudah pernah dikontrak, kebingungan mengenai pembatalan yudisium di Siakad, kebingungan mahasiswa mengenai kontrak mata kuliah jika melebihi SKS yang telah ditetapkan, kebingungan mahasiswa pada Siakad tentang cara memperbaiki tanda silang merah di mata kuliah pada menu KHS mahasiswa, kebingungan mahasiswa bagaimana cara memperbaiki mengenai kontrak mata kuliah dengan kode yang tidak sesuai dengan kurikulum, kebingungan mahasiswa tentang persyaratan yudisium, kecemasan mahasiswa jika terlambat membayar UKT (ABCD Unja, 2022).
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan pada 30 mahasiwa secara acak di Universitas Jambi mengenai kendala mahasiswa dalam menggunakan Sistem Informasi Akademik (Siakad) didapatkan bahwa mahasiswa banyak yang bingung dengan letak menu yang ada pada Siakad, takut jika indeks prestasi turun, bingung pada menu Kurikulum, mata kuliah apa saja yang harus diambil, kebingungan mahasiswa karena tidak adanya fitur cetak krs untuk setiap semesternya, kecemasan pada nilai saat mengisi edom, bingung jika salah mengambil mata kuliah setelah diajukan, presensi yang tidak diinput, kecemasan tidak mengikuti kuliah jika terlambat membayar
UKT setelah tenggat waktu yang ditentukan, serta bingung mengenai syarat pendaftaran yudisium karena tidak adanya penjelasan detail pada Siakad.
Berdasarkan studi pendahuluan yang didapat dari hasil wawancara dengan responden, didapatkan bahwa kendala yang paling banyak dirasakan oleh mahasiswa dalam menggunakan website atau aplikasi Siakad yaitu terletak pada menu akademik, yaitu KRS, KHS, dan Presensi mahasiswa.
Interaksi manusia dan komputer adalah studi yang mempelajari tentang interaksi antara orang, komputer dan tugas. Tampilan antarmuka pada suatu sistem harus dapat memudahkan pengguna menyelesaikan pekerjaan mereka dengan menempatkan informasi-informasi tersebut ke dalam tata letak yang baik, mudah dicari, terlihat jelas, sehingga pengguna merasa nyaman, tidak merasa terbebani dengan banyaknya objek yang harus dipelajari di layar. Pada aplikasi seharusnya memiliki tahapan yang relatif sederhana, khususnya jika diselesaikan dengan antarmuka yang telah menerapkan fitur kecerdasan antarmuka yang cerdas (intelligent user interface), untuk menjawab bahwa semakin cerdas sebuah antarmuka, maka pengguna akan semakin merasa nyaman. Pengguna akan melibatkan lebih sedikit usaha untuk menyelesaikan pekerjaan (task) mereka dalam suatu aplikasi. Sedangkan sisi ergonomi yang akan diangkat yaitu fokus pada sisi kognitif dimana akan diteliti bagaimana hubungan antara kecerdasan yang disajikan sebuah antarmuka berpengaruh terhadap kenyamanan manusia dari sisi kemampuan mengolah banyaknya informasi (Mardhia & Bariyah, 2020).
Mengacu pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Nofri et al (2017), mengenai pengukuran beban mental di kalangan mahasiswa menggunakan metode NASA-TLX. Hasil pengukuran beban studi mental menunjukkan bahwa skor rata-rata beban studi mental sebesar 80,04 (agak berat). Untuk skala yang dominan dirasakan, skala tersebut ialah skala Temporal Demand. Analisis Variansi (ANOVA) untuk faktor-faktor eksternal menunjukkan bahwa faktor-faktor tersebut tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap skor beban mental yang ada.
Penelitian penggunaan kuesioner NASA TLX sebagai alat evaluasi antarmuka telah digunakan di beberapa studi di bidang Interaksi Manusia dan Komputer. NASA TLX dipadukan dengan GOMS untuk memprediksi tingkat kemudahan pengguna dalam mengakses aplikasi untuk segmentasi organ di lembaga kesehatan terhadap pasien pengidap kanker paru-paru. Aktivitas yang diukur mencakup berapa operator dan method dalam satu kali melakukan segmentasi. NASA TLX dapat membantu metode GOMS menentukan aspek fisik atau mental yang lebih dominan saat interaksi dilakukan(Ramkumar et al.,
2017).
Penelitian yang dilakukan oleh Mardhia & Bariyah (2020), Penelitian ini mengeksplorasi tentang bagaimana korelasi penerapan kognitif ergonomi yang terdapat di beberapa implementasi antarmuka sebuah perangkat lunak maupun website. Hasil kajian berupa perbandingan hasil beban mental yang dirasakan pengguna saat melakukan interaksi dengan aplikasi yang sering digunakan sehari-hari untuk perkuliahan berdasarkan program studi yang ditekuni di UAD.
Melalui beberapa kajian tersebut, peneliti mencoba mengangkat permasalahan mengenai beban yang dihadapi mahasiswa saat menggunakan Siakad. Dengan menggunakan NASA TLX. NASA-TLX merupakan instrumen yang menyediakan ukuran subjektif yang paling diterima secara luas dari beban kerja manusia di berbagai industri, juga dapat diterapkan untuk keperawatan dan sistem informasi. Metode pada pengukuran beban kerja mental meliputi metode objektif dan subjektif. Metode pengukuran beban kerja mental secara subjektif yang banyak diaplikasikan di Indonesia adalah Subjective Workload Assesment Technique(SWAT) dan NASA Task Load Index. SWAT dan NASA TLX adalah pengukuran subyektif yang bersifat multidimensional (multidimensional scaling) yang relatif membutuhkan waktu dalam aplikasinya. Sebagai alternatif SWAT dan NASA TLX adalah satu metode pengukuran beban mental subyektif yang bersifat satu dimensi yang telah banyak digunakan di berbagai negara (Widyanti et. al, 2013).
Berdasarkan fakta-fakta dan teori dari latar belakang yang telah dijelaskan diatas, maka penulis mengangkat judul penelitian ini adalah
“EVALUASI BEBAN KERJA MENTAL MAHASISWA MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK UNIVERSITAS JAMBI MENGGUNAKAN METODE NASA-TLX”.
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah bagaimana mengukur tingkat beban mahasiswa menggunakan Sistem Informasi Akademik Universitas Jambi menggunakan metode NASA-TLX.
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah maka penelitian ini memiliki tujuan yakni mengukur dan mengetahui tingkat beban mahasiswa dalam menggunakan Sistem Informasi Akademik Universitas Jambi menggunakan metode NASA-TLX.
1.4 Manfaat Penelitian
Diharapkan penelitian ini dapat memberikan manfaat yang kemudian dapat digunakan dalam pengembangan keilmuan sistem informasi. Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Dapat melatih diri dalam menganalisis masalah dan dapat menambah pengetahuan tentang teknologi informasi, khususnya terkait dengan Sistem Informasi Akademik di Universitas Jambi.
2. Menambah ilmu pengetahuan dan wawasan mengenai tingkat beban kerja mental mahasiswa menggunakan Sistem Informasi Akademik Universitas Jambi menggunakan metode NASA-TLX.
3. Dapat digunakan sebagai bahan bacaan mengenai tingkat beban mahasiswa menggunakan Sistem Informasi Akademik di Universitas Jambi menggunakan metode NASA-TLX.
4. Dapat digunakan sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya khususnya terkait tingkat beban kerja mental mahasiswa menggunakan Sistem Informasi Akademik Universitas Jambi menggunakan metode NASA-TLX.
1.5 Batasan Penelitian
Adapun batasan dalam penelitian ini antara lain sebagai berikut :
1. Pengukuran dilakukan pada mahasiswa tingkat pendidikan Sarjana yang menggunakan Sistem Informasi Akademik (SIAKAD) Universitas
Jambi.
2. Objek penelitian yaitu Sistem Informasi Akademik
3. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan metode pengukuran subjektif yang merupakan pengukuran beban kerja mental dari National Aeronautics and Space Administration Task Load Index (NASA-TLX).
5
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Beban Kerja
Beban kerja merupakan konsekuensi dari pelaksanaan aktivitas yang diberikan kepada seseorang. Aktivitas seseorang pada dasarnya ini dapat dibedakan antara aktivitas fisik dan aktivitas mental. Dalam prakteknya beban kerja yang dijumpai merupakan kombinasi antara beban kerja fisik dan beban kerja mental. Hal ini mudah dipahami karena pada dasarnya semua aktivitas fisik dan dengan aktivitas mental, dengan salah satu aktivitas yang lebih dominan dibandingkan dengan aktivitas yang lainnya. Upaya dalam memenuhi persyaratan tugas manusia. Konsepnya dapat diperdebatkan jika orang dapat melakukan semua yang mereka harapkan dengan cepat, akurat, dan handal menggunakan sumber daya yang tersedia. Beban kerja dapat berupa fisik atau mental, meskipun ini selalu terhubung dan tidak dapat dipisahkan sepenuhnya saat subjek melakukan tugas. mengungkapkan dari sudut pandang ergonomi, setiap beban kerja yang diterima seseorang harus menjaga kesesuaian atau keseimbangan antara kemampuan fisik, kemampuan kognitif, dan keterbatasan manusia. Dalam menentukan beban kerja ditentukan berdasarkan indeks beban tugas dari NASA-TLX, yang terdiri dari enam subskala yang mewakili kelompok variabel independen, diantaranya yaitu: Mental Demand, Physical Demand, Temporal Demand, Performance, Effort dan Frustration (Hart et al, 1986).
Sumber : NASA task load index (TLX)
Gambar 1. Grafik skor beban kerja tertimbang
Gambar diatas menggambarkan komposisi skor beban kerja tertimbang secara grafis. Grafik batang di sebelah kiri mewakili enam peringkat subskala.
Lebar dari bar subskala mencerminkan pentingnya setiap faktor (bobotnya) dan ketinggian mewakili besarnya masing-masing faktor (peringkatnya) secara khusus tugas. Skor beban kerja tertimbang (bilah di sebelah kanan) mewakili luas rata-rata batang subskala.
Menurut Maharja (2015), Faktor beban kerja internal merupakan faktor
yang berasal dari dalam tubuh akibat respon beban kerja eksternal. Respon tubuh ini disebut regangan. Tingkat keparahan respons dapat dinilai secara obyektif dan subyektif. Penilaian obyektif, yaitu melalui perubahan respons fisiologis. Pada saat yang sama, penilaian subjektif dapat dilakukan dengan mengubah reaksi psikologis dan perilaku. Oleh karena itu, tekanan subjektif sangat erat kaitannya dengan harapan, keinginan, kepuasan dan penilaian subjektif lainnya. Singkatnya, faktor internal meliputi: Faktor somatis (jenis kelamin, umur, ukuran tubuh, kondisi kesehatan, status gizi), serta faktor psikis (motivasi, persepsi, kepercayaan, keinginan, kepuasan dll).
Tubuh manusia dirancang untuk melakukan aktivitas kerja sehari-hari.
Massa otot membentuk hampir setengah dari berat badan kita, yang memungkinkan kita untuk menggerakkan tubuh dan melakukan pekerjaan. Di satu sisi, pekerjaan sangat penting untuk kemajuan dan pencapaian, sehingga mencapai kehidupan yang produktif adalah salah satu tujuan hidup. Di sisi lain, melalui aktivitas kerja berarti tubuh akan menanggung beban dari luar tubuh. Dengan kata lain, setiap pekerja menjadi beban bagi orang-orang yang terlibat. Beban ini dapat berupa beban fisik atau beban mental. Dari sudut pandang ergonomis, setiap beban kerja yang diterima seseorang harus sepadan dengan keterbatasan fisik, kognitif, dan manusia untuk menanggung beban tersebut (Tarwaka, 2016).
Dari beberapa pengertian mengenai beban kerja, dapat ditarik kesimpulan bahwa beban kerja adalah sejumlah kegiatan yang membutuhkan proses mental atau kemampuan yang harus di selesaikan dalam jangka waktu tertentu baik secara fisik maupun psikis.
2.2 Beban Kerja Mental
Beban kerja mental dapat didefinisikan sebagai variabel perantara yang mirip dengan perhatian. Itu harus disimpulkan dari perubahan kinerja. Kinerja menurun ketika beban kerja mental terlalu tinggi atau terlalu rendah. Menurut Tarwaka (2015) pengertian beban kerja dapat diartikan sebagai perbedaan antara kemampuan atau kapasitas seseorang dengan permintaan atau kebutuhan kerja yang harus dihadapi. Menurut Hutabarat (2018) mental workload adalah konstruksi multidimensi mengacu pada kemampuan seseorang untuk memenuhi kebutuhan pemrosesan informasi dari tugas atau sistem yang ada. Beban kerja mental juga berkaitan dengan kondisi underload dan overload.
Underload akan terjadi bila secara kuantitatif tuntutan mental pada tugas jarang terjadi dan secara kualitatif tuntutan tugas yang ada hanya sederhana.
Kondisi overload akan terjadi bila secara kualitatif tidak ada tekanan waktu
namun tuntutan mentalnya kompleks, dan secara kuantitatif jika tugas berada dalam tekanan waktu dan tuntutan mental yang frekuensinya relatif sering (Wulanyani,2013).
Selain beban fisik, beban mental juga harus dinilai. Secara fisiologis, aktivitas mental dianggap sebagai pekerjaan yang mudah, sehingga kalori yang dibutuhkan untuk aktivitas mental juga rendah. Bahkan dari segi moralitas dan tanggung jawab, aktivitas mental jelas lebih berat daripada aktivitas fisik, karena sistem operasi lebih banyak melibatkan kerja otak (white collar) daripada kerja otot (blue collar). Masalah pada manusia adalah kemampuan untuk mengingat atau mengingat informasi yang disimpan. Pada saat akan masuk ke Siakad, mahasiswa perlu mengingat kembali NIM dan Password Siakad. Proses mengingat merupakan indikator beban mental (Tarwaka, 2016).
Beban kerja mental adalah suatu istilah yang menggambarkan suatu pekerjaan mengolah informasi melalui pikiran. Beban kerja mental ini lebih memeras otak karena dalam proses berpikir memerlukan usaha-usaha kreatif untuk dapat memutuskan sesuatu. Faktor yang menentukan adalah pengetahuan, pengalaman, kecerdasan mental atau emosional, dan kemampuan dalam berpikir dan menformulasikan ide-ide baru. Beban kerja mental di tempat kerja ditentukan oleh beberapa faktor. Aktifitas mental membutuhkan konsentrasi dan kewaspadaan yang tinggi dalam periode kerja yang panjang (Dewi, 2012).
Definisi beban kerja mental menurut (Hutabarat, 2018) yaitu selisih antara kapasitas beban mental maksimum orang tersebut dan beban kerja atau tugas. Seseorang dapat menangani beban kerja psikologis dalam suatu pekerjaan sesuai dengan kondisi berikut:
1. Jenis aktivitas dan situasi kerjanya
2. Waktu respon dan waktu penyelesaian yang tersedia
3. Faktor individu seperti tingkat motivasi, keahlian, kelelahan atau kejenuhan dan toleransi performansi yang diizinkan.
2.3 Beban Kerja Mental Mahasiswa
Berbagai situasi yang dihadapi mahasiswa terkait kehidupan perkuliahan seperti padatnya jadwal kuliah, tuntutan tugas, tekanan waktu yang dirasakan dapat menyebabkan mahasiswa merasa tertekan dan rentan mnegalami stress. Stress yang dialami mahasiswa terkait kegiatan akademik dapat timbul kondisi-kondisi seperti banyaknya tugas, ketidaksesuaian anatara harapan dan kemampuan, kurangnya kontrol, ketidakjelasan aturan, tuntutan yang saling bertentangan, tekanan waktu, aktivitas sosial serta interaksi dengan
lingkungan. Menghadapi situasi seperti ini mahasiswa dituntut untuk memiliki kepribadian dan cara pandang yang baik serta kekuatan baik secara fisik maupun mental. Jika keadaan seperti ini tidak segera ditangani maka akan menimbulkan akumulasi stress yang dapat memicu timbulnya beban kerja mental pada mahasiswa(Mahmud & Uyun, 2016).
Sistem Informasi Akademik diharapkan memudahkan dalam pengolahan data administrasi akademik seperti data mahasiswa, data nilai, mata kuliah, penjadwalan, data dosen, serta aktivitas biro administrasi akademik lainnya.
Selama penyelesaian tugas akademik terdapat keluhan yang berebeda- beda baik dari dosen, mahasiswa dan biro akademik dalam menyelesaikan tugas dan menerima umpan balik, Seperti penjadwalan dan bentrok ruangan, jaringan yang lambat saat pengisian KRS ketika penggunaan pada saat bersamaan, pada pengecekan KHS ada nilai yang tidak tampil, serta kesulitan dalam mengambil mata kuliah yang mengulang (Hami & Anggraini, 2022).
2.4 Sistem Informasi Akademik Universitas Jambi
Siakad Universitas Jambi adalah aplikasi berbasis web yang digunakan untuk menyimpan data dan mengelola kegiatan akademikk di Universitas Jambi. Data yang disimpan meliputi data dosen, mahasiswa, mata kuliah, kurikulum,kartu rencana studi dan hasil studi mahasiswa. Kegiatan yang dapat dilakukan secara online pada aplikasi akademik ini adalah pembuatan jadwal kuliah, kontrak perkuliahan, monitoring kuliah, penilaian, pendaftaran kukerta, dan pendaftaran wisuda. Beberapa keluaran utama dari aplikasi ini adalah hasil studi persemester, transkrip nilai, jadwal kuliah, dan lapora monitoring perkuliahan. Penggua dapat melihat informasi terbaru pada halaman beranda.
Selain itu pengguna juga dapat melihat rekap data jumlah pendaftar unja, melakukan pencarian jadwal kuliah dan akreditas. Siakad Universitas Jambi diakses melalui siakad.unja.ac.id dimana pengguna login terlebih dahulu menggunakan username yaitu NIM/NIP/NIDN dan password mereka sendiri(
Arde a, 2021).
Sistem Informasi Akademik (SIAKAD) merupakan sistem yang mengolah data dan melakukan proses kegiatan akademik yang melibatkan antara mahasiswa, dosen, dan administrasi akademik. Sistem informasi Akademik melakukan kegiatan proses administrasi mahasiswa dalam melakukan kegiatan administrasi akademik, melakukan proses pada transaksi belajar-mengajar antara dosen dan mahasiswa, melakukan proses administrasi akademik baik yang menyangkut kelengkapan dokumen dan biaya yang muncul pada kegiatan registrasi administrasi akademik. Sistem Informasi Akademik (SIAKAD) selain
merupakan sumber daya informasi di kampus, juga dapat digunakan sebagai sarana media komunikasi antara dosen dan mahasiswa, mahasiswa dengan mahasiswa dosen dengan pejabat kampus terkait dan siapa saja yang ada di lingkungan kampus tersebut (Harleni & Marisa, 2018).
Sistem Informasi Akademik(Siakad) merupakan salah satu bentuk pemanfaatan teknologi informasi berupa layanan perangkat lunak dalam dunia pendidikan termasuk di dalamnya proses informasi akademik mahsiswa. Siakad dapat secara efektif digunakan sebagai sarana pendukung perkuliahan didukung dengan adanya sumber daya teknologi informasi yang cukup oleh organisasi. Berikut adalah tampilan menu-menu yang ada pada Siakad Universitas Jambi.
Fitur-fitur yang terdapat didalam Siakad diantaranya adalah : - Home
Pada halaman home akan tampil informasi mengenai biodata mahasiswa seperti nama, nim, fakultas, program studi, angkatan dan dosen pembimbing.
Mahasiswa juga dapat melihat indeks prestasi mereka pada tiap semester.
Gambar 2. Home - Akademik
Pada menu akademik ini terdapat beberapa submenu yang berkaitan dengan akademik yaitu :
Riwayat Registrasi. Pada halaman riwayat registrasi digunakan untuk menampilkan riwayat status registrasi mahasiswa pada tiap semester.
Gambar 3. Riwayat Registrasi
KRS. Pada halaman krs digunakan untuk mengisi Kartu Rencana Studi (KRS) pada semester aktif. Untuk dapat mengisi KRS mahasiswa terlebih dahulu harus melakukan registrasi dengan status aktif.
Gambar 4. Kartu Rencana Studi
KHS. Pada halaman khs digunakan untuk menampilkan dan mencetak Kartu Hasil Studi (KHS) mahasiswa pada tiap semester.
Pada halaman ini juga terdapat fitur untuk mencetak rekapitulasi nilai seluruh semester (transkrip).
Gambar 5. Kartu Hasil Studi
Presensi Mahasiswa. Pada halaman presensi mahasiswa digunakan untuk melihat rekap kehadiran mahasiswa pada semester tersebut seperti jumlah pertemuan pada masing-masing mata kuliah dan persentase kehadiran mahasiswa. Persentase kehadiran mempengaruhi berhak tidaknya mahasiswa mengikuti ujian. Mahasiswa berhak mengikuti Ujian Akhir Semester apabila persentase kehadiran >= 75%.
Gambar 6. Presensi Mahasiswa
Kurikulum Mahasiswa. Pada halaman kurikulum mahasiswa digunakan untuk menampilkan informasi tentangdaftar mata kuliah yang harus diambil oleh mahasiswa dari semester 1 sampai dengan semester akhir (lulus) beserta detail SKS serta jenis mata kuliah apa saja yang sudah pernah diambil/dikontrak oleh mahasiswa dan mana yang belum.
Gambar 7. Kurikulum Mahasiswa
Cetak KTM. Pada halaman cetak KTM digunakan untuk mencetak kartu tanda mahasiswa
Gambar 8. Cetak KTM
Sertifikat Mahasiswa. Pada halaman sertifikat mahasiwa digunakan menampilkan data sertifikat yang telah mahasiswa kumpulkan selama aktivitas perkuliahan. Sertfikat ini juga berkaitan dengan persyaratan yudisium.
Gambar 9. Sertifikat Mahasiswa
Dokumen Kesehatan. Pada halaman dokumen kesehatan digunakan untuk mengunggah dan menampilkan berupa kartu vaksinasi dan dokumen kesehatan lainnya.
Gambar 10. Dokumen Kesehatan
Daftar Perpustakaan. Pada halaman daftar perpustakaan menampilkan username dan password untuk dapat masuk ke perpustakaan Universitas Jambi.
Gambar 11. Daftar Perpustakaan
Biodata Mahasiswa. Pada halaman biodata mahasiswa digunakan untuk menampilkan data berkaitan dengan mahasiswa yaitu data personal mahasiswa, riwayat pendidikan mahasiswa dan data orang tua/wali mahasiswa.
Gambar 12. Biodata Mahasiswa - Tagihan
Pada menu tagihan mahasiswa dapat melihat jumlah dan nomor tagihan mereka Uang Kuliah Tunggal (UKT/SPP).
Gambar 13. Tagihan
- Akses Orang Tua/Wali
Pada menu akses orang tua atau wali bertujuan untuk memfasilitasi orang tua/wali mengakses data-data akademik mahasiswa yang bersangkutan berdasarkan azaz keterbukaan informasi. Adapun komponen yang diizinkan untuk diakses orang tua/wali yaitu nilai, daftar hadir perkuliahan, biaya kuliah, prestasi akademik/kegiatan dan organisasi yang diikuti oleh mahasiswa.
Gambar 14. Akses Orang Tua/Wali - Kukerta
Pada menu kukerta mahasiswa dapat melihat daftar kukerta aktif yang dapat diikuti dimana terdapat informasi mengenai nama kukerta, min. Sks, awal daftar dan akhir daftar.
Gambar 15. Kukerta - Yudisium
Pada menu yudisium menampilkan informasi mahasiswa apakah berhak melakukan pendaftaran yudisium, informasi mengenai sks yang telah diselesaikan serta sertifikat atau dokumen yang harus dipenuhi.
Gambar 16. Yudisium
- Wisuda
Pada menu wisuda mahasiswa dapat melakukan pendaftaran wisuda setelah mahasiswa tersebut telah memenuhi persyaratan yang diminta.
Gambar 17. Wisuda - Pesan Instan
Pada menu pesan instan merupakan layanan informasi yang diberikan oleh Universitas Jambi dengan menggunakan aplikasi telegram.
Gambar 18. Pesan Instan - Konsultasi Akademik
Pada menu konsultasi akademik digunakan untuk berkonsultasi dengan pembimbing akakdemik dengan menggunakan fitur chat.
Gambar 19. Konsultasi Akademik
2.5 Pengukuran Kerja Mental
Secara teoritis, pengukuran beban kerja mental dengan pendekatan ergonomis biomekanik meliputi proses persepsi, neuromotor dan biomekanik, serta kejenuhan pekerja. Pendekatan psikologis/mental dengan menggunakan atribut seperti motivasi, harapan, keterampilan, dan batas kelelahan. Secara
teknis terdapat pengukuran beban kerja mental secara objektif (Objective Workload Measurement) dan pengukuran beban kerja mental secara subjektif (Subjective Workload Measurement) (Hutabarat, 2018).
1. Metode Pengukuran Objektif
Metode pengukuran objektif merupakan suatu pengukuran beban kerja yang di mana sumber data yang diolah adalah data-data kuantitatif. Yang termasuk ke dalam pengukuran beban kerja mental dengan menggunakan data kuantitatif diantaranya (Hutabarat, 2018):
Pengukuran denyut jantung, Pengukuran cairan dalam tubuh, Pengukuran waktu kedipan mata, Pola gerakan bola mata, Alat ukur Flicker, Ukuran performansi kerja operator.
a. Pengukuran denyut jantung
dilakukan dengan tujuan untuk mengukur beban kerja dinamis pada seseorang sebagai manifestasi gerakan otot. Dalam pengekuran ini menggunakan Metode kombinasikan dengan perekaman gambar video, untuk kegiatan motion study.
b. Pengukuran cairan dalam tubuh
Pengukuran yang di lakukan ini digunakan untuk mengetahui kadar asam laktat dan beberapa indikasi lainnya yang dapat menginterpretasikan kondisi dari tingkat beban kerja seseorang yang melakukan suatu aktivitas.
c. Pengukuran waktu kedipan mata
Tingkat beban kerja yang dialami oleh seseorang dapat dilihat dari durasi kedipan mata. Orang yang melakukaan pekerjaan berat dan kelelahan biasanya durasi kedipan matanya akan lama, sedangkan untuk orang yang mempunyai kerjaan yang ringan (tidak terbebani mental maupun psikisnya) maka durasi kedipan matanya relatif cepat.
d. Pola gerakan bola mata
Beban kerja yang optimal akan menimbulkan gerakan bola mata yang berirama dibandingkan dengan gerakan bola mata yang tidak beraturan.
e. Alat ukur Flicker
Alat ini dapat menunjukkan perbedaan kinerja mata manusia melalui perbedaan nilai kedipan setiap orang. Perbedaan nilai flicker biasanya sangat dipengaruhi oleh bobot atau kecerahan karya, terutama yang berkaitan dengan kerja mata.
f. Ukuran performansi kerja operator
Ukuran performansi kinerja operator ini antara lain berupa jumlah kesalahan (error), dan perubahan laju hasil kerja (work rate).
2. Metode Pengukuran Subjektif
Metode pengukuran subjektif adalah pengukuran beban kerja, dimana sumber data yang diolah adalah data kualitatif. Tetapi data dikonversi dengan membuat skala psikometri untuk mengukur beban kerja mental. Cara membuat skala psikometri dapat dilakukan secara langsung (terjadi secara spontan) atau tidak langsung (diturunkan dari respon eksperimen). Metode pengukuran yang digunakan adalah dengan memilih faktor beban kerja psikologis yang mempengaruhi dan memberikan skor. Tujuan pengukuran subjektif adalah (Hutabarat, 2018):
1.Menentukan skala yang paling optimal berdasarkan perhitungan eksperimental pada percobaan dan menentukan perbedaan skala untuk jenis pekerjaan yang berbeda
2. Mengidentifikasi faktor beban kerja mental yang secara signifikan berkaitan berdasarkan penelitian empiris dan subjektif dengan menggunakan rating beban kerja sampel populasi tertentu.
3. Metode pengukuran beban kerja secara subjektif merupakan pengukuran beban kerja mental berdasarkan persepsi subyektif responden/pekerja. Berikut ini merupakan beberapa jenis metode pengukuran subjektif :
a. Subjective Workload Assessment Technique (SWAT), metode SWAT merupakan multidimensional scale. Dalam model SWAT, performansi kerja manusia terdiri dari tiga dimensi ukuran beban kerja yang dihubungkan dengan performansi, yaitu waktu, usaha mental dan stress yang mana setiap dimensi memiliki tiga nilai atau tingkatan berbeda.
b. National Aeronautics and Space Administration Task Load Index (NASA TLX), metode NASA-TLXA merupakan metode pengukuran beban kerja menta; dengan menggunakan indeks bahan tugas Dalam NASA TLX.
terdapat enam dimensi yang dinilai yaitu Mental Demand, Physical Demand,Temporal Demand, Performance, Effort dan Frustation Level.
Pengukuran beban kerja mental diantaranya pembobotan, peratingan, perhitungan skor dan rata-rata beban kerja mental dan pengkategorian beban kerja.
c. Rating Scale Mental Effort (RSME), Rating Scale Mental Effort (RSME) sebagai satu alternatif baru dalam pengukuran beban kerja mental subyektif.
RSME merupakan metode pengukuran beban kerja mental dengan menggunakan skala atau rating pada pekerjaan mental.
d. Modifier Cooper-Harper Scale, merupakan metode pengukuran beban kerja mental dengan skala Cooper-Harper yang dimodifikasi. Metode ini pada umumnya digunkan untuk evaluasi handling pesawat terbang.
e. Defence Research Agency Workload Scale (DRAWS), merupakan metode pengukuran beban kerja yang dikembangkan oleh Defence Research Agency. Metode ini memiliki empat dimensi yaitu input demand, central deman, output demand dan time pressure.
f. Instaneous Self Assesment (ISA), merupakan metode pengukuran beban kerja dengan penilaian diri secara instan yang lebih cocok digunakan dii ATC.
2.6 Metode NASA-TLX
National Aeronautics and Space Administration Task Load Index (NASA- TLX) ialah metode pembobotan dan rating pengukuran beban mental. Metode ini pertama kali dikembangkan oleh Sandra G. Hart dan Lowell E. Stavelland.
Metode ini dikembangkan karena kebutuhan pengukuran subjektif. Awalnya metode ini terdiri dari 9 (sembilan) faktor yakni: kesulitan tugas, tekanan waktu, jenis aktivitas, usaha fisik, usaha mental, performansi, frustasi, stress dan kelelahan. Seiring berjalannya waktu, metode ini disederhanakan menjadi 6 faktor yakni Mental Demands, Physical Demands, Temporal Demands, Own Performance, Effort, and Frustation (Fauzi, 2017).
Dimensi ini diukur dengan menggunakan skala bipolar yang bernilai 0- 100 dan digambarkan pada sebuah garis. Berikut ini merupakan contoh indikator pengukuran yang digunakan dala metode NASA-TLX (Simanjuntak, 2010).
Tabel 1. Indikator dalam metode NASA-TLX
No. Dimensi Skala Keterangan
1 Mental Demands (Kebutuhan Mental)
Rendah- Tinggi
Aktivitas mental yang dibutuhkan untuk melihat, mengingat, dan mencari serta untuk mengetahui aktivitas yang dilakukan
mudah/sulit, kompleks/
sederhana, longgar/ketat.
2 Physical Demands (Kebutuhan Fisik)
Rendah- Tinggi
Aktivitas fisik yang dibutuhkan seperti, mendorong, mengubah, mengendalikan alat, berjalan.
3 Temporal Demands (Kebutuhan Waktu)
Rendah- Tinggi
Tekanan pada waktu pengerjaan pekerjaan secara perlahan, santai, atau cepat.
4 Own Performance (Performansi)
Rendah- Tinggi
Keberhasilan dan kepuasan pada hasil pekerjaan seseorang.
5 Effort (Usaha) Rendah- Tinggi
Seberapa keras usaha yang dibutuhkan untuk usaha menyelesaikan pekerjaan.
6 Frustation (Frustasi) Rendah- Tinggi
Perasaan tidak aman, terganggung, putus asa, dan tersinggung dibandingkan dengan perasaan yang sebaliknya.
Sumber: Hancock & Meshkati, (1988)
Adapun langkah-langkah pengukuran beban kerja mental dengan menggunakan NASA-TLX yaitu :
1. Pemberian bobot pada kuisioner
Dalam tahap ini, diberikan kuesioner perbandingan berpasangan sejumlah 15. Penilaian dilakukan dengan dengan pemilihan salah satu dari dua perbandingan berpasangan dari enam indikator. Yang dipilih adalah indikator yang menurut responden paling dominan dirasakan yang mempengaruhi beban kerja mental yang dirasakan saat menggunakan Siakad. Bobot dari tiap indikator beban kerja mental yang didapatkan dari perhitungan jumlah perbasangan yaitu 15, yang dirasakan paling dominan menimbulkan bebn kerja mental.
2. Pemberian rating pada kuisioner
Dalam tahap ini, responden diminta memberikan penilaian dan rating pada setiap indikator. Skor akhir yang didapatkan tadi diperoleh dengan mengalikan bobot dengan rating dan dijumlahkan kemudian dibagikan agar mendapatkan skor akhir NASA-TLX.
3. Perhitungan skor dan rata-rata WWL
Work Weight Load(WWL) atau beban kerja. Adapun cara menghitung skor dan rata-rata WWL adalah sebagai berikut:
∑ 4. Pengkategorian penilaian beban kerja mental
Penilaian beban kerja mental terdiri dari 3 kategori yaitu rendah, sedang dan tinggi.
2.7 Kuesioner
Kuesioner adalah suatu metode pengumpulan data, dan alat tersebut
dinamakan sesuai dengan nama metodenya. Kuesioner bisa berupa banyak pertanyaan tertulis yang tujuannya untuk mendapatkan informasi tentang isi apa dari narasumber. Kuesioner diisi sesuai dengan pengalaman dan pengetahuan dari narasumber tersebut. Kuesioner diisi tanpa dipengaruhi oleh orang lain. Kuesioner memiliki beberapa bentuk yang dimana salah satunya ialah kuisioner bertingkat atau skala likert. Skala bertingkat atau skala likert merupakan kuisioner yang berisi nilai, tanggapan responden dilengkapi dengan pernyataan bertingkat, biasanya menunjukkan bahwa skala sikap mencakup rentang dari sangat setuju, sampai rentang sangat tidak setuju. Adapun pertanyaan yang dibuat tidak terlalu banyak dan tidak terlalu sedikit, disesuaikan dengan indikator yang ada. Kuesioner juga dibuat dengan tampilan yang menarik dan kemudahan dalam mengisi sehingga mudah dimengerti oleh responden. Peran Kuesioner dapat mengukur variabel yang bersifat faktual dalam penelitian kuantitatif, memperoleh informasi yang sesuai tujuan penelitian, mendapatkan informasi yang validitas dan reliabilitas setinggi mungkin(Siyoto Sandu, 2015).
2.8 Penelitian Terdahulu
Berikut merupakan penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini:
Tabel 2. Penelitian Terdahulu No. Peneliti Judul
Penelitian
Variabel Penelitian
Hasil Penelitian
1. Mardhia
&
Bariyah (2020)
“Analisis Beban Kerja Mental Terhadap Aplikasi Dengan Antarmuka Cerdas”
Mental Demand, Physical Demand, Temporal Demand, Own Performance, Frustration Level, Effort.
Hasil kajian berupa perbandingan hasil beban mental yang dirasakan pengguna saat melakukan interaksi dengan aplikasi yang sering digunakan sehari-hari untuk
perkuliahan berdasarkan program studi yang ditekuni UAD.
2. Ramkum ar, et.al (2017)
“Menggunakan GOMS dan NASA-TLX Untuk
Mengevaluasi
NASA TLX, GOMS.
NASA TLX dapat
membantu metode GOMS menentukan aspek fisik atau mental yang lebih dominan saat interaksi
Proses Interaksi Manusia- Komputer di Segmentasi Interaktif”
dilakukan.
3. Salmani (2021)
“Analisis Beban Kerja Mental Mahasiswa Teknik Industri UNS pada Pelaksanaan Kuliah Daring dengan Metode NASA-TLX”.
Beban kerja, mental, mental mahasiswa, pelaksanaan kuliah daring.
Hasil dari pengolahan data menunjukkan bahwa 13 mahasiswa mengalami beban kerja sangat tinggi dan 10 mahasiswa mengalami beban kerja tinggi.
4. Nofri, T., Prastawa , H., &
Susanto, N.
(2017).
“Pengukuran Beban Mental di Kalangan Mahasiswa Menggunakan Metode NASA- TLX (Studi Kasus:
Mahasiswa Departemen Teknik Industri Undip)”.
Beban kerja mental mahasiswa, skala NASA- TLX yang dominan
Hasil pengukuran beban studi mental
menunjukkan bahwa skor rata-rata beban studi mental sebesar 80,04 (agak berat). Untuk skala yang dominan dirasakan, skala tersebut ialah skala Temporal Demand.
Analisis Variansi (ANOVA) untuk faktor-faktor eksternal menunjukkan bahwa faktor-faktor
tersebut tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap skor beban mental yang ada.
5. Teguh Afrianto
& Zakiya Muallifa Rahman.
“Analisis Beban Kerja Mental Mahasiswa Dalam
Melaksanakan
Beban kerja mental,Covid 19, Daring, Praktikum.
Hasil penelitian
pendahuluan diperoleh dari data mahasiswa yang melakukan praktikum secara daring bahwa mahasiswa mengalami
Praktikum Selama Masa Pandemi Menggunakan Metode NASA- TLX”.
kelelahan dalam praktikum sebanyak 64,3%, peningkatan tingkat stress sebanyak 78,3%, berkurangnya konsentrasi sebanyak 71,3%, tekanan dalam praktikum sebanyak 66,7%, keluhan kesehatan sebanyak 38%, penurunan tingkat kewaspadaan 40,3%, rasa kantuk yang menggannggu sebanyak 72,9%, dan bekerja yang berlebihan 58,1%.
6. Harleni H., &
Marisa, M. (2018)
“Sistem Informasi Akademik (Siakad) Stikes Perintis
Padang”
Sistem Informasi, Akademik, pengguna.
Aplikasi Akademik Online ini sangat membantu semua pihak, dilihat dari pihak Universitas dapat langsung melihat
mahasiswa yang mengisi Kartu Rencana Studi nya secara Online, dapat melihat presentase
peminat suatu matakuliah dan lain lainnya, sehingga dapat segera diambil keputusan apakah
matakuliah tersebut akan diselenggarakan atau tidak.
Dilihat dari pihak mahasiswa : mahasiswa tidak perlu lagi datang ke kampus hanya untuk mengentry rencana studi, mereka bias melakukan itu dimana saja asalkan
terhubung dengan internet.
7. Ade Geovania Azwasr dan Cepi Candra (2019).
“Analisis Beban Kerja Kelelahan Pada Mahasiswa Menggunakan NASA-TLX dan SOFI Studi Kasus di Universitas Sangga Buana YPKP
Bandung”.
Kebutuhan Mental, Kebutuhan Fisik, Tuntutan Sementara, Tingkat Frustasi, Usaha, Kinerja
Dari penelitian yang dilakukan, di peroleh hasil : beban kerja yang di terima mahasiswa Univeristas Sanggana Buana YPKP berada pada kategori sedang (68%).
Pada pengukuran SOFI mahasiswa Universitas
23
III. METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian kuantitatif. Data kuantitatif diperoleh dari hasil kuesioner respon mahasiswa terhadap tingkat beban kerja mental pada sistem informasi akademik Universitas Jambi menggunakan metode NASA-TLX.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada Program Studi Sistem Informasi, Jurusan Teknik Elektro dan Informatika, di Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Jambi yang beralamatkan di Kampus Pinang Masak Universitas Jambi Jalan Raya Jambi Muara Bulian KM 15, Mendalo Indah,Muaro Jambi.
Dengan data yang diperoleh dari waktu yang dibutuhkan penulis untuk melakukan penelitian ini akan mulai dilaksanakan pada bulan Juni – Oktober 2022.
3.3 Alat an Bahan Penelitian
Adapun bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain sebagai berikut :
1. Hasil studi literatur yang berkaitan dengan teori penelitian yang akan dilakukan.
2. Hasil pengumpulan data yang dilakukan melalui penyebaran kuisioner terhadap sampel penelitian.
3. Kuesioner yang disebarkan kepada para responden.
Adapun alat yang digunakan untuk mendukung kegiatan penelitian adalah sebagai berikut :
1. Perangkat Keras (Hardware) a. Laptop ASUS
b. Processor AMD Ryzen 5 3550H with c. Radeon Vega Mobile (8 CPUs), ~2.1GHz, d. HDD 1 TB
e. Ram 8 GB, dan
f. system type 64-bit Operating System 2. Perangkat Lunak (Software)
a. Sistem Operasi Windows b. Web Browser Google Chrome
c. Microsoft Excel
d. IBM SPSS Statistic 23 e. Mendeley
3.4 Prosedur Penelitian
Di dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian survei dengan penelitian kuantitatif. Dalam penelitian survei merupakan suatu penelitian yang berusaha untuk memaparkan deskripsi kuantitatif atau deskripsi kecenderungan, sikap, atau opini dari suatu populasi tertentu dengan meneliti satu sampel dari populasi tersebut. pendekatan penelitian kuantitatif dapat didefinisikan sebagai pendekatan penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, dimana dalam pendekatan penelitian ini teknik pengambilan data umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggukan instrumen penelitian, proses analisis data bersifat kuantitatif yang bertujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan sebelumnya (Sugiyono, 2017).
Adapun skenario dari penelitian yang akan dilakukan adalah sebagai berikut.
Gambar 20. Prosedur Penelitian
Berikut merupakan penjelasan dari masing-masing alur sebagai berikut:
1. Studi Lapangan
Studi lapangan merupakan salah satu bentuk pembelajaran terjadinya kegiatan observasi untuk mengungkap fakta-fakta guna memperoleh data dengan cara terjun langsung ke lapangan untuk menghasilkan data yang lebih akurat, dimana peneliti terjun langsung dan melihat fakta-fakta yang terjadi di lapangan yaitu di Universitas Jambi dan mengetahui bagaimana pelaksanaan Sistem Informasi Akademik serta mendapatkan informasi awal yang digunakan sebagai pedoman dalam penulisan laporan.
2. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah bertujuan untuk mengetahui tujuan dari sebuah penelitian. Dalam proses identifkasi masalah peneliti melakukan analisa dan identifikasi untuk mengetahui permasalahan yang terjadi dalam pelaksanaan Sistem Informasi Akademik Universitas Jambi dari permasalahan tersebut maka peneliti akan berusaha mencari solusi dari permasalahan yang dialami mahasiswa dalam beban kerja mental penggunaan Siakad.
3. Rumusan Masalah
Perumusan masalah dilakukan untuk menentukan variabel yang akan digunakan dalam penelitian.
4. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan dan manfaat penelitian adalah untuk menjawab rumusan masalah dan dimana manfaat penelitian adalah keuntungan atau potensi yang bisa diperoleh setelah penelitian selesai.
5. Studi Literatur
Studi literatur untuk mendapatkan informasi sebagai dasar pemikiran dalam penelitian dan metode apa yang digunakan. Dengan referensi Buku literatur, penelitian yang sudah ada dan jurnal-jurnal online.
6. Penentuan sampel
Dalam penelitian ini jumlah responden yang berpartisipasi dalam penelitian ditentukan menggunakan rumus slovin dan diperoleh 100 responden.
7. Validasi Kuesioner
Sebelum dilakukan penyebaran kuesioner, terlebih dahulu dilakukan validasi kuesioner kepada validator untuk menghindari kesalahan ketika analisis data untuk hasil penelitian.
8. Pilot Test
Sebelum dilakukan analisis data, sebelumnya perlu dilakukan pilot test.
Tahapan ini dilakukan peneliti untuk mengetahui layak atau tidaknya setiap atribut pada kuesioner dengan uji validitas dan uji reabilitas. Pilot test ini
dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner kepada 30 sampel (Kabanga et al., 2016).
9. Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner offline yang disusun berisi pertanyaan-pertanyaan yang disebarkan di lingkungan Universitas Jambi.
Kuesioner ini menggunakan skala likert. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang berarti bersumber langsung dari kuesioner.
10. Perhitungan Nilai NASA-TLX
Pengukuran dan perhitungan rata-rata Weight Workload (WWL) yang didapatkan dari pengumpulan data dari sampel dan jawaban dari kuesioner yang disebarkan kepada mahasiswa Universitas Jambi.
11. Analisa Data dan Interpretasi Data Berdasarkan Indikator
Analisis data, yaitu mengelola data yang telah terkumpul dan akan dianalisis, sesuai rancangan penelitian yang akan di uji menggunakan metode evaluasi NASA-TLX untuk mengetahui tingkat beban antar indikator.
12. Pembuatan Laporan
Tahap ini merupakan tahap akhir dari penelitian dimana peneliti membuat laporan berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan.
3.5 Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Dalam penelitian kuantitatif, populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2018). Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Jambi dengan Jenjang Sarjana (S1) yang berjumlah 32.154 mahasiswa.
Informasi ini didapatkan dari data pada Portal Unja yang diakses melalui portal resmi http://dss.unja.ac.id/ pada tanggal 16 Juni 2022.
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif atau mewakili (Sugiyono, 2018). Dalam menentukan besarnya sampel dalam penelitian ini didasarkan pada perhitungan Slovin :
... (1) Keterangan:
n : Jumlah Sampel
N : Jumlah Populasi
e : Batas toleransi kesalahan (error tolerance)
Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan, hasil yang didapatkan adalah 99,6899609. Total populasi dalam penelitian sebesar 32.154 dengan batas toleransi kesalahan 0,1 (10%). Nilai error toleransi yang paling sering digunakan adalah nilai 10%. Penentuan nilai MoE tersebut bergantung pada peneliti(Cochcran, W, 1977). Maka jumlah sampel yang didapatkan sebanyak 99,6899609 sampel yang ditotalkan menjadi 100 sampel mahasiswa.
Sampel akan diambil dengan menggunakan stratified random sampling yakni merupakan metode pengambilan sampel dari suatu populasi yang dapat dipartisi menjadi subpopulasi. Suatu metode pengambilan sampel yang melibatkan pembagian populasi menjadi kelompok- kelompok yang lebih kecil yang dikenal strata. Dalam stratified random sampling, strata dibentuk berdasarkan atribut atau karakteristik bersama anggota. Sebuah sampel acak dari setiap strata diambil dalam jumlah yang sebanding dengan ukuran strata jika dibandingkan dengan populasi. Subset dari strata ini kemudian dikumpulkan dari sampel acak. Dalam penelitian ini sampel yang diambil yaitu Mahasiswa Aktif S1 yang menggunakan Siakad di lingkungan Universitas Jambi.
berdasarkan data dari dss.unja. ada 8 Fakultas diantaranya Ekonomi dan Bisnis, Pertanian, Sains dan Teknologi, Peternakan, Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Hukum Kedokteran dan Ilmu Kesehatan dan Pascasarjana. Peneliti dalam melakukan penelitian ini dengan mengambil sampel Strata S-1 yang berjumlah sebanyak 7 Fakultas.
Tabel 3. Total Mahasiswa aktif
Fakultas Mahasiswa Aktif
Ekonomi dan Bisnis 4936
Pertanian 4684
Sains dan Teknologi 3456
Peternakan 1644
Keguruan dan Ilmu Pendidikan 9939
Hukum 4334
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan 3161
Jumlah 32.154 Sumber: dss.unja, diakses tgl 16 juni 2022.
Dari tabel diatas yang merupakan total mahasiswa aktif per fakultas yang ada di lingkungan Universitas Jambi. Untuk menentukan setiap populasi peneliti menggunakan pengambilan sampel stratified random sampling yang merupakan metode pengambilan sampel dari suatu populasi yang dapat dipartisi menjadi subpopulasi. Suatu metode pengambilan sampel yang melibatkan pembagian populasi menjadi kelompok- kelompok yang lebih kecil yang dikenal strata. Tujuan dari stratified random sampling adalah untuk mengurangi potensi bias manusia dalam pemilihan kasus untuk dimasukkan dalam sampel. Akibatnya, sampel acak, bertingkat memberi kita sampel yang sangat mewakili populasi yang sedang dipelajari, dengan asumsi bahwa ada data yang hilang terbatas. Karena unit yang dipilih untuk dimasukkan dalam sampel dipilih menggunakan metode probabilistik, pengambilan sampel acak berlapis memungkinkan kita untuk membuat generalisasi yaitu kesimpulan statistik dari sampel ke populasi. Dalam menentukan jumlah sampel dengan proportionate stratified random sampling didasarkan pada rumus stratified random sampling di bawah ini:
Keterangan:
Nh = Jumlah sampel terpilih dengan proportionate stratified random sampling
Nh = Jumlah populasi strata N = Jumlah total populasi
n = Jumah sampel (Menggunakan rumus slovin)
3.6 Teknik Pengumpulan Data
Disini penulis memperoleh data dan informasi yang diperlukan untuk mendukung penelitian, maka pengumpulan data dan informasi dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1. Observasi
Observasi adalah aktivitas terhadap suatu proses atau objek dengan maksud merasakan dan kemudian memahami pengetahuan dari sebuah fenomena berdasarkan pengetahuan dan gagasan yang sudah diketahui sebelumnya, untuk mendapatkan informasi-informasi yang dibutuhkan untuk
melanjutkan suatu penelitian. Observasi bertujuan untuk mendapatkan data awal mengenai objek penelitian yang akan dilakukan Didalam tahapan ini peneliti melakukan pengamatan terhadap Sistem Informasi Akademik Universitas Jambi (UNJA) untuk mengetahui fungsi dari sistem tersebut kegiatan ini juga digunakan untuk memperoleh data awal dalam penelitian.
2. Kuesioner
Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawab. Kuesioner dapat berupa pertanyaan tertutup atau terbuka, dapat diberikan kepada responden secara langsung atau dikirim melalui internet. Adapun skala yang digunakan adalah skala Likert untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang.
Penelitian ini menggunakan kuisioner untuk mengetahui pendapat para Mahasiswa dengan aktivitas-aktivitas dalam menggunakan sistem akademik, yang berkaitan dengan beban kerja mental. Penelitian ini dilakukan dengan penyebaran kuesioner NASA-TLX kepada mahasiswa Universitas Jambi yang aktif dalam menggunakan sistem informasi akademik. Dilakukan dengan penyebaran kuesioner secara offline kepada mahasiswa angkatan 2019, 2020 dan 2021 Universitas Jambi. Karena mahasiswa tersebut merupakan angkatan aktif yang sedang menjalani kegiatan perkuliahan serta sedang atau pernah menjalani kegiatan perkuliahan menggunakan sistem informasi akademik.
Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan stratified random sampling.
3. Wawancara
Wawancara dilakukan untuk mendapatkan informasi mengenai Sistem Informasi Akademik. Wawancara dilakukan kepada pengguna aktif Siakad yang meliputi mahasiswa Universitas Jambi.
3.7 Jenis dan Sumber Data
Jenis dan sumber data pada penelitian ini terbagi menjadi:
1. Data Primer
Data primer diperoleh dengan mengumpulkan data secara langsung dari objek yang diteliti juga survei lapangan langsung untuk penyelesaian permasalahan yang ditangani oleh peneliti. Dalam penelitian ini, data primer diperoleh dari hasil kuesioner dengan skala Likert.
2. Data Sekunder
Data yang diperoleh secara tidak langsung, berupa keterangan yang ada hubungannya dalam penelitian yang sifatnya melengkapi atau mendukung data
primer. Dalam penelitian ini, data sekunder diperoleh dari buku, jurnal, artikel ilmiah, dan lainnya.
3.8 Metode Analisis Data
Dalam menganalisis beban kerja mental seseorang dalam aktivitas berinteraksi dengan aplikasi khususnya dengan fitur kecerdasan, terdapat beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam komponen evaluasi. Apabila dilihat dari cognitive task yang diberikan, apakah terdapat komponen mempersepsikan tugas, mengingat, dan mengeluarkan reaksi terhadap solusi yang harus dilakukan. Dalam rangka mengukur ketiga komponen tersebut, metode evaluasi akan melibatkan teknik pengambilan data dengan kuesioner NASA-TLX. Pada kuesioner yang dibagikan kepada responden, terdapat isian mengenai aktivitas perkuliahan. Aktivitas ini akan menjadi faktor penentu juga mengenai seberapa tinggi intensitas responden melakukan rincian pekerjaan pada cognitive task yang ada pada Sistem Informasi Akademik, dengan pekerjaan yang diberikan pada cognitive task dan mempunyai hasil capaian waktu yang lebih baik serta hasil beban mental yang lebih rendah. Ada 3 faktor utama yang menentukan beban kerja mental yaitu faktor tuntutan tugas Usaha dan Performansi (Hart & Staveland, 1988).
Faktor tuntutan tugas (demand task) yang dialami oleh mahasiswa dalam menggunakan Sistem Informasi Akademik terdapat beberapa cognitif task yang harus di lakukan oleh mahasiswa. Beberapa demand task yang terdapat pada Sistem Informasi Akademik seperti memasukkan Password dan NIM pada saat mengakses halaman login Siakad, sebelum mahasiswa melaksanakan perkuliahan, pertama harus input KRS, selanjutnya mahasiswa dapat melihat nilai di menu KHS, dimana sebelumnya mahasiswa harus mengisi edom terlebih dahulu. Pada menu kurikulum mahasiswa, dapat melihat mata kuliah yang sesuai dengan semester yang ditempuh serta jumlah sks.
Langkah-langkah dalam pengolahan data sebagai berikut : 1. Pembobotan
Tahapan pembobotan terdiri dari beberapa tahap penjelasan indikator dan beban mental. Pada tahap ini mahasiswa diminta untuk memilih salah satu dari dua indikator yang paling sering dirasakan atau paling dominan menimbulkan beban kerja mental terhadap penggunaan Siakad. Tahap ini dilakukan untuk mengukur klasifikasi beban kerja mental mahasiswa serta menentukan skala beban mental yang dominan.
Kuesioner yang diberikan berbentuk perbandingan berpasangan yang
terdiri dari 15 perbandingan berpasangan.
Tabel 4. Tahap Pembobotan
No Indikator Atau Indikator
1 Mental Demand (Kebutuhan Mental)
(Atau) Physical Demand (Kebutuhan Fisik) 2 Mental Demand
(Kebutuhan Mental)
(Atau) Temporal Demand (Kebutuhan Waktu) 3 Mental Demand
(Kebutuhan Mental)
(Atau) Own Performance (Performansi) 4 Mental Demand
(Kebutuhan Mental)
(Atau) Effort (Usaha) 5 Mental Demand
(Kebutuhan Mental)
(Atau) Frustration (Frustasi) 6 Physical Demand
(Kebutuhan Fisik)
(Atau) Temporal Demand (Kebutuhan Waktu) 7 Physical Demand
(Kebutuhan Fisik)
(Atau) Own Performance (Performansi) 8 Physical Demand
(Kebutuhan Fisik)
(Atau) Effort (Usaha) 9 Physical Demand
(Kebutuhan Fisik)
(Atau) Frustration (Frustasi) 10 Temporal Demand
(Kebutuhan Waktu)
(Atau) Own Performance (Performansi) 11 Temporal Demand
(Kebutuhan Waktu)
(Atau) Effort (Usaha) 12 Temporal Demand
(Kebutuhan Waktu)
(Atau) Frustration (Frustasi) 13 Own Performance
(Performansi)
(Atau) Effort (Usaha) 14 Own Performance
(Performansi)
(Atau) Frustration (Frustasi)
15 Effort
(Usaha)
(Atau) Frustration (Frustasi) Sumber: Mardhia & Bariyah, (2020).
Keterangan: Kebutuhan Mental(KM), Kebutuhan Fisik(KF), Kebutuhan