STANDARDISASI PERTANIAN UNTUK PERTANIAN YANG LEBIH EFISIEN
Dr. Haris Syahbuddin, DEA
Jakarta, 28 Februari 2023
01
Penyusunan kebijakan teknis perencanaan dan program, perumusan, penerapan, dan pemiliharaan, serta harmonisasi standar instrumen di bidang pertanian.
02
Pelaksanaan koordinasi perumusan, penerapan, dan pemeliharaan, serta harmonisasi standar instrument di bidang pertanian
03
Pelaksanaan
pemantauan, evaluasi, dan pelaporan
pelaksanaan koordinasi perumusan, penerapan, dan pemeliharaan, serta harminisasi standar instrument di bidang pertanian
04
Pelaksanaan tugas administrasi Badan Standardisasi
Instrumen Pertanian
05
Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri
Tugas:
Menyelenggarakan koordinasi, perumusan,
penerapan, dan pemeliharaan, serta harmonisasi standar instrumen di bidang pertanian
BADAN
STANDARDISASI INSTRUMEN
PERTANIAN
Perpres No. 117 Tahun 2022
TUGAS DAN FUNGSI
Fungsi:
Badan Standardisasi Instrumen Pertanian
Pusat Standardisasi Instrumen Tanaman
Pangan
Pusat Standardisasi Instrumen Hortikultura
Pusat Standardisasi Instrumen Perkebunan
Pusat Standardisasi Instrumen Peternakan dan Kesehatan Hewan
Sekretariat Badan
SUSUNAN ORGANISASI
BADAN STANDARDISASI INSTRUMEN PERTANIAN
(Permentan Nomor 19 tahun 2022)
• 1 Sekretariat
• 4 Pusat
• 7 Balai Besar
• 49 Balai
• 3 Loka
Permentan No 13 Tahun 2023
Publikasi;
HKI;
Layanan Jasa;
Diseminasi/
KS.Lit dan Masalisasi (Invensi→
Inovasi)
▪ Transformasi dan reorientasi manajemen:
• Kelembagaan
• SDM
• Budaya kerja
• Digital
▪ Penguatan kolaborasi multi mitra (internal dan eksternal)
▪ Model Kawasan pertanian terStandar di seluruh Indonesia (TP, Horti, Bun, Nak); inisiasiasi melalui ICARE di 9 Provinsi;
▪ Upscaling oleh Ditjen Teknis Kementan menjadi Kawasan Pertanian terStandar
▪ Unit Produksi Benih/Bibit terStandar (UPBS) sebagai quickwin penugasan Menteri untuk perbenihan di 33 Provinsi
▪ Aplikasi SIMBARA
▪ Komtek dan LSPro
AGROSTANDAR
KURVA-01, KURVA-02, KURVA-03: IAARD → BSIP
Click to edit Master title style
• Click to edit Master text styles
• Second level
• Third level
• Fourth level
• Fifth level
2/28/2023 5
Kementerian Pertanian
5
Kementerian PPN/Bappenas
HASIL SURVEI PERTANIAN TERINTEGRASI 2020
tentang Areal Pertanian Produktif dan Berkelanjutan (SDG# 2.4.1)
Sumber : BPS 2020
Bagaimana menerapkan indikator yang terstandar dan terukur dalam sistem pertanian di Indonesia ?
Bagaimana mencapai target dari indikator yang ditetapkan tersebut ?
Bagaimana standar instrument pertanian kolaboratif
dikembangkan mendukung nilai tambah dan daya saing ?
Kementerian PPN/Bappenas
PERTANIAN DISTRIBUSI
KONSUMSI TEKNOLOGI INPUT
PRODUKSI
PETERNAKAN DAN PERIKANAN PROSES PANGAN
Produksi, pengemasan, transportasi, distribusi, pengembangan produk, manajemen rantai pasokan,
keterlacakan
Pangan, Pakan, Serat, Bahan Bakar
Fisik: Benih, pupuk, air, pengendalian penyakit.
Informasi: pertanian presisi (Pemetaan kebutuhan input, sensor otomatis, diagnostik)
Peralatan: (pengolahan tanah, irigasi, panen, penyimpanan, dll.)
Strategi pengelolaan: olah tanah yang aman, rotasi tanaman, pengelolaan hama terpadu
Pemasaran hasil produksi
Peternakan dan akuakultur: genetika, pemberian makan yang tepat, nutrisi, perawatan kesehatan, kesehatan hewan, diagnostik, pemberian obat Pengolahan: karbohidrat, minyak, protein, serat, daging-susu-telur,
keamanan pangan dan pakan, logistik, bioenergi, biomaterial
Tantangan: Kualitas tanah, emisi, penggunaan dan kualitas lahan,
efisiensi penggunaan air, energi, kualitas pangan, keanekaragaman hayati
KUALITAS DAN STANDAR DALAM EKOSISTEM PERTANIAN PRESISI
(Haryono, 2022)
Standardisasi Instrumen Pertanian
TECHNICAL EFFICIENCY dan ECONOMIC EFFICIENCY
TECHNICAL EFFICIENCY
“A farm is technically inefficient when it does not produce the maximum level of output that can be expected given the type of available input”
ECONOMIC EFFICIENCY
the additional return generated by an increase in use of inputs declines as more inputs are being used
Misalnya: Pemupukan berlebih/
tidak berimbang menyebabkan secara ekonomi tidak efisien
Perlu Standar
FAO, 2017
Proses merencanakan, merumuskan, menetapkan, menerapkan, memberlakukan, memelihara, dan mengawasi Standar yang dilaksanakan secara tertib dan bekerja sama dengan semua Pemangku Kepentingan
STANDARDISASI
UU Nomor 20 tahun 2014 tentang SPK; PP 34/2018-SSPKN
T U
J U A N
Meningkatkan jaminan mutu, efisiensi produksi, daya saing nasional,
persaingan usaha yang sehat dan transparan dalam perdagangan, kepastian usaha, dan kemampuan Pelaku Usaha, serta kemampuan inovasi teknologi;
Meningkatkan perlindungan kepada konsumen, Pelaku Usaha, tenaga kerja, dan masyarakat lainnya, serta negara, baik dari aspek keselamatan, keamanan, kesehatan, maupun pelestarian fungsi lingkungan hidup;
Meningkatkan kepastian, kelancaran, dan efisiensi transaksi perdagangan Barang dan/atau Jasa di dalam negeri dan luar negeri.
STANDARDISASI INSTRUMEN PERTANIAN
a) Perencanaan Budi Daya Pertanian;
b) Tata Ruang dan Tata Guna Lahan Budi Daya Pertanian;
c) Penggunaan Lahan;
d) Perbenihan dan Perbibitan;
e) Penanaman;
f) Pengeluaran dan Pemasukan Tanaman, Benih, Bibit, dan Hewan;
g) Pemanfaatan Air;
h) Pelindungan dan Pemeliharaan Pertanian;
i) Panen dan Pascapanen;
j) Sarana Budi Daya Pertanian dan Prasarana Budi Daya Pertanian;
k) Usaha Budi Daya Pertanian;
l) Pembinaan dan Pengawasan;
m) Penelitian dan Pengembangan;
n) Pengembangan Sumber Daya Manusia;
o) Sistem Informasi; dan p) Peran serta masyarakat.
INSTRUMEN PERTANIAN MENGACU PADA:
UU Nomor 22 Tahun 2019 tentang Sistem Budi Daya Pertanian Berkelanjutan (Pasal 4)
STANDARDISASI INSTRUMEN PERTANIAN
1) Alat dan mesin pertanian yang dipakai pada on farm dan off farm untuk mendukung produksi pertanian (seperti alsin : pengolahan lahan, budidaya, panen, dan pasca panen, pengolahan hasil pertanian, termasuk alsin yang berbasis AI, IoT dan Cyber Physical System);
2) Sarana budi daya (berupa lahan, air, benih, bibit, pupuk, pestisida);
3) Unit pelayanan teknis standar pertanian dan UPBS;
4) Dokumen resmi seperti standar, rekomendasi, pedoman umum, kebijakan.
RUANG LINGKUP BSIP
Instrumen Fisik:
Lahan pertanian, irigasi pertanian, pupuk, pestisida, alsintan, pakan ternak, pembiayaan pertanian
Instrumen Biologi:
Varietas/galur tanaman dan ternak, benih/bibit tanaman dan ternak, mikroorganisme,
DNA/RNA tanaman dan ternak
Instrumen Sistem:
Usaha tani integrasi tanaman-ternak/tanaman- tanaman/ternak-ternak, pasca panen
pertanian, bioteknologi pertanian, peningkatan kapasitas petani dan peternak, perizinan
pertanian
INSTRUMEN PERTANIAN RUANG LINGKUP PRODUK STANDAR (SNI/PTM/NSPK)
Standardisasi PROSES Standardisasi PERSONEL Standardisasi PRODUK A. INSTRUMEN BIOLOGI
1. Varietas/ Galur Tanaman dan Trenak
2. Benih/Bibit Tanaman dan Ternak
3. Mikroorganisme
4. DNA/RNA Tanaman dan Ternak
• Budidaya komoditas tanaman dan ternak
• Produksi bahan
tanam/perbenihan/pembibitan tanaman dan ternak
• Pengujian mutu benih/bibit tanaman & ternak pertanian
• Pemanfaatan biofarmaka untuk formulasi obat herbal
• Pemanfaatan mikroorganisme untuk biofertizer/biopesticide
• Identifikasi molekuler sumber daya genetik tanaman/ternak pertanian
• Pengelolaan bank gen pertanian
• Kesejahteraan hewan (klirens etik)
• Pengujian semen beku, pengujian kualitas DOD dan COD
• Kompetensi pengawas bibit tanaman & ternak
• Kompetensi penguji mutu benih/bibit tanaman &
ternak pertanian
• Kompetensi pengawas organisme pengganggu tanaman pertanian
• Kompetensi produsen benih/bibit tanaman &
ternak pertanian
• Kompetensi penguji
molekuler tanaman & ternak pertanian
• Kompetensi medik veteriner pertanian
• Kompetensi petugas komisi kesejahteraan hewan
• Varietas/galur tanaman
& ternak
• Benih/bibit tanaman &
ternak pertanian
• Obat herbal (manusia)
• Obat herbal (hewan)
• Layanan kesehatan hewan
• Pengujian mutu produk segar sebagai bahan baku industri dan konsumsi
• Piranti lunak/aplikasi pendukung
pengambilan
keputusan berbasis komoditas pertanian
OUTPUT BSIP
INSTRUMEN PERTANIAN
RUANG LINGKUP PRODUK STANDAR (SNI/PTM/NSPK) Standardisasi PROSES Standardisasi
PERSONEL Standardisasi PRODUK B. INSTRUMEN FISIK
1. Lahan pertanian 2. Irigasi pertanian 3. Pupuk
4. Pestisida
5. Alat mesin pertanian 6. Pakan ternak
7. Pembiayaan pertanian
• Pengelolaan lahan agroekosistem khusus
• Pengelolaan lahan sub optimal/tercekam abiotik
• Pengelolaan irigasi efisien
• Penanganan dan aplikasi pupuk
• Penanganan dan aplikasi pestisida
• Pengujian cemaran lingkungan pertanian
• Pengujian kinerja alat mesin pertanian
• Pengujian metodologi perakitan alat mesin pertanian
• Pengelolaan pakan ternak
• Pengelolaan asuransi pertanian
• Pengelolaan KUR pertanian
• Pengujian kualitas pupuk, kualitas air, kualitas tanah, kualitas pestisida
• Kompetensi
pengawas/penguji mutu hasil
pertanian
• Kompetensi
pengawas/penguji mutu pakan
• Kompetensi analis prasarana dan sarana pertanian
• Kompetensi
pengawas/penguji mutu pakan ternak
• Kualitas tanah
• Kualitas air
• Pupuk
• Pestisida
• Bahan pembenah tanah
• Alat mesin pertanian
• Model/desain/rancang
bangun alat mesin pertanian
• Pakan ternak
• Sistem informasi, Peta, dan rekomendasi pengelolaan lahan, air, kesuburan tanah, dll.
• Piranti lunak/aplikasi pendukung pengambilan keputusan berbasis sumber daya lahan pertanian
• Peta zonasi agroekologi
OUTPUT BSIP
INSTRUMEN PERTANIAN RUANG LINGKUP PRODUK STANDAR (SNI/PTM/NSPK)
Standardisasi PROSES Standardisasi PERSONEL Standardisasi PRODUK C. INSTRUMEN SISTEM
1. Usahatani
2. Integrasi tanaman- ternak/tanaman-
tanaman/ternak-ternak 3. Pasca panen pertanian 4. Bioteknologi pertanian
5. Peningkatan kapasitas petani
& peternak
6. Perijinan pertanian
• Penyusunan model agribisnis
• Penyusunan model pengembangan kawasan pertanian
• Penilaian kelayakan usahatani
• Proses pasca panen komoditas pertanian
• Pengelolaan tanaman &
ternak hasil rekayasa genetik
• Pemasyarakatan standar pertanian
• Pendampingan penerapan standar pertanian
• Pengelolaan perijinan
ekspor/impor sumber daya genetik tanaman & ternak pertanian
• Kompetensi penyuluh standardisasi pertanian
• Kompetensi analis kerjasama standardisasi pertanian
• Model/desain/rancang bangun sistem
• Produk pangan olahan
• Rekomendasi produk pertanian hasil rekayasa genetik
• Materi pemasyarakatan standar
OUTPUT BSIP
KERANGKA KERJA
STANDARDISASI INSTRUMEN PERTANIAN
OUTPUT
• standar instrumen pertanian yang dimanfaatkan untuk pembangunan pertanian
• standar mutu dan
keamanan pangan segar yang diedarkan di dalam negeri dan ekspor
• Terwujudnya pembangunan pertanian berkelanjutan
• Terjaminnya mutu dan keamanan pangan segar yang diedarkan di dalam negeri dan ekspor
OUTCOME - Panitia Teknis Sektor Pertanian
- Tahapan: mulai Usulan Program hingga RSNI 3.
- Jenis RSNI meliputi sub sector tanpangan, horti, bun, nak dengan jenis produk segar, olahan, benih, alsin, metode uji, pupuk, bibit, pakan, sistem.
- Kompetensi SDM: Analis Standardisasi, Analis Kebijakan, Analis Pengawas Mutu.
- SNI ditetapkan oleh BSN - PTM ditetapkan melalui
Kepmentan atau Permentan
- Penerapan standar : Wajib dan Sukarela.
- Pemberlakuan standar wajib melalui Permentan
- Tahapan Penerapan: Sosialisasi, bimtek, pendampingan, pengawasan
- Kompetensi SDM: PMHP, Penyuluh - Dukungan Lab di seluruh Indonesia
- Identifikasi dan reviu standar yang berlaku.
- Lebih 5 tahun dilakukan pemeliharaan: Penetapan Kembali; Mengubah SNI; atau Abolisi SNI
- Pengawasan Reguler - Pengawasan case by case
- Otoritas Kelembagaan : OKKP, OKPO - Kelembagaan pendukung: Lembaga
Sertifikasi, Lab Penguji, LS Pro, LS Jaminan varietas
- Kompetensi SDM : Fasilitator Mutu, Inspektor Keamanan Pangan, Inspektor Pangan Organik, PPNS Keamanan Pangan, Auditor Internal Sistem Keamanan Pangan, Pengawas Mutu Hasil Pertanian
- Dukungan Laboratorium PERENCANAAN DAN
PERUMUSAN STANDAR
PENETAPAN STANDAR
PEMELIHARAAN
STANDAR PENGAWASAN
STANDAR
PENERAPAN DAN PEMBERLAKUAN STANDAR
- Codex 8 komite
- WTO (STDF), OIE, IPPC, ISO - OKI (aspek halal)
- GOMA (Global Organic Market Access) - EWG-MRLs (Residu Pestisida)
- TFASHP (ASEAN standar horti & other product)
- EWG-GAP
- ACC-TWWGFS (ASEAN Cocoa) - IMT-GT
- BIMP-EAGA
- MRA (Mutual Recognition Arrangement)
HARMONISASI STANDAR
1 2 3
4
5 6
1. UU 20/2014: Sistem
Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian Nasional 2. PP 34/2018 : Sistem
Standardisasi Nasional 3. Permentan 58/2007 :
Pelaksanaan Sistem Standardisasi di Bidang Pertanian
1. PP 86/2019, Keamanan Pangan
– Permentan 51/2008 : Syarat dan Tatacara Pendaftaran Pangan Segar Asal Tumbuhan
– Permentan 20/2010: Sistem Jaminan Mutu dan Keamanan Pangan Segar Hasil Pertanian.
2. PP 5/ 2021 : Penyelenggaraan
PerizinanBerusaha Berbasis Risiko
– Permentan 15 /2021 : Standar Kegiatan Usaha dan Standar Produk Pada Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko Sektor Pertanian
Referensi Pasar
PASAR
Persyaratan Pasar Sukarela
Wajib
Standar berfungsi sebagai referensi/persyaratan pasar Trade-off Supply-Demand
1
st- Standar Industri 2
nd- Standar Nasional 3
rd- Standar Internasional
4
th- Regulasi Teknis
Apa perbedaan esensial antara referensi dan persyaratan pasar ?
CATATAN: Pemberlakuan standar nasional secara wajib sebagai persyaratan pasar hanya dapat diterapkan secara efektif apabila inspeksi prapasar maupun inspeksi pasar dapat dilaksanakan secara efektif dan harmonis
Penerapan SNI sukarela namun disertai dengan pembinaan oleh K/L Pembina sektor
Sumber : BSN, 2022
MEMPERKUAT DAYA SAING PRODUK UNGGULAN NASIONAL
Click to edit Master title style
• Click to edit Master text styles
• Second level
• Third level
• Fourth level
• Fifth level
2/28/2023 16
Kementerian Pertanian
16
Kementerian PPN/Bappenas 16
INTEGRASI HULU-HILIR: PENINGKATAN KUALITAS PRODUK PERTANIAN
GEOSPASIAL ON FARM OFF FARM
Keberlanjutan
o Yurisdiksi berkelanjutan o Manajemen air pertanian
Standar
o Good Agriculture Practices.
o Polikultur
Kesesuaian o Traceability.
o Keamanan produk
SASARAN o Konsumsi
pangan
beragam (PPH) o Nilai Tambah
Produk pertanian (PDB)
o Kesejahteraan
petani (NTP)
Click to edit Master title style
• Click to edit Master text styles
• Second level
• Third level
• Fourth level
• Fifth level
2/28/2023 17
Kementerian Pertanian
17
Permintaan dunia untuk minyak atsiri sangat tinggi, (Alighiri et al ., 2016)
minyak
cengkeh 5.000- 6.000 ton/
tahun
minyak nilam 1.200-1.500
ton/ tahun
minyak serai wangi >2.000
ton/ tahun
minyak pala
>400 ton/
tahun minyak kayu
putih >1.000 ton/ tahun
Parameter persyaratan mutu minyak atsiri
sesuai SNI:
1. Warna 2. Bau
3. Bobot jenis 4. Indeks bias 5. Putaran optik
6. Kelarutan dalam etanol 7. Bilangan asam
8. Bilangan ester 9. Senyawa aktif 10. Bahan asing
SNI Bahan Baku &
Mutu Minyak Atsiri
• SNI 01-7160-2006 benih serai wangi
• SNI 06-4267-1996 minyak bunga cengkeh
• SNI 8835-2019 minyak atsiri serai dapur
• SNI 2385-2019 minyak atsiri nilam
• SNI 8834-2019 minyak atsiri eucaliptus (Eucalyptus globulus Labill.)
• SNI 2386-2019 minyak atsiri akar wangi [Chrysopogon zizanioides (L.) Roberty, syn.
Vetiveria zizanioides (L.) Nash.] (ISO 4716:2013, MOD)
STANDARDISASI MINYAK ATSIRI
CONTOH PENINGKATAN NILAI TAMBAH DAN DAYA SAING
MELALUI STANDARDISASI
Click to edit Master title style
• Click to edit Master text styles
• Second level
• Third level
• Fourth level
• Fifth level
2/28/2023 18
Kementerian Pertanian
18
STANDARDISASI BAHAN BAKU
PEMANIS DAN PANGAN TAMBAHAN
SNI Bahan Baku Standardisasi Bahan Baku
• Parameter mutu mengacu pada kompendial/monografi bahan alam
• Contoh parameter: Organoleptik, sakarosa, glukosa, kadar sabut
• SNI 7312 : 2008 Benih tebu
• SNI 01-6237-2000 Gula merah tebu
• SNI 01-3140-2001 Gula Kristal putih
• SNI 01-3176-1992 Biji wijen
• SNI 01-4468-1998 Minyak wijen sebagai minyak makan
CONTOH PENINGKATAN NILAI TAMBAH
DAN DAYA SAING MELALUI STANDARDISASI
Click to edit Master title style
• Click to edit Master text styles
• Second level
• Third level
• Fourth level
• Fifth level
2/28/2023 19
Kementerian Pertanian
19
Keberhasilan model- model seperti RPIK, Prima Tani, P4S, dll
Model-model
penerapan kawasan Pertanian terStandar
PENERAPAN STANDAR MENDUKUNG PROGRAM PENGEMBANGAN KAWASAN PERTANIAN BERBASIS KORPORASI PETANI
TRANSFORMASI
Perlu Kesiapan SDM Tangguh dan Kinerja Manajemen yang Agile
Untuk kebijakan implementasi/upscalling oleh Ditjen terkait,
perlu regulasi dalam bentuk Kepmentan
Click to edit Master title style
• Click to edit Master text styles
• Second level
• Third level
• Fourth level
• Fifth level
2/28/2023 20
Kementerian Pertanian
20
KOPI ARABIKA GAYO
ACEH TENGAH (ACEH)
KOPI ARABIKA
SIMALUNGUN (SUMUT)
MANGGIS
PELALAWAN & KAMPAR (RIAU)
KELAPA DALAM
BINTAN (KEPRI)
PINANG BETARA
TANJUNG JABUNG BARAT (JAMBI)
KELAPA
MENPAWAH (KALBAR)
LADA
BANGKA SELATAN (BABEL)
KOPI
KEPAHIANG (BENGKULU)
KOPI
LAMPUNG BARAT & TANGGAMUS (LAMPUNG)
AREN
LEBAK (BANTEN)
KOMODITAS UNGGULAN EKSPOR BINAAN BSIP
ALPUKAT CIMPEDAK
JAKARTA TIMUR (DKI)
UBI CILEMBU
SUMEDANG (JABAR)
MANGGIS
CILACAP & PURWOREJO (JATENG)
MANGGA
PASURUAN (JATIM)
GAMBIR
PESISIR SELATAN &
LIMAPULUH KOTA (SUMBAR)
VANILI
LOMBOK UTARA (NTB)
SAPI BALI TIMOR
KUPANG (NTT)
KOPI ARABIKA
BANGLI (BALI)
KOPI
KOTAWARINGIN BARAT (KALTENG)
CABE RAWIT HIYUNG
TAPIN (KALSEL)
PISANG KEPOK GERECEK
KUTAI TIMUR (KALTIM)
KOPI
MAMASA (SULBAR)
KAKAO
LUWU (SULSEL)
KAKAO
KOLAKA TIMUR (SULTRA)
KELAPA
BANGGAI (SULTENG)
JAGUNG
GORONTALO, POHUWATO, GORONTALO UTARA, &
BOALEMO (GORONTALO)
BUNGA KRISAN
TOMOHON (SULUT)
PALA
HALMAHERA UTARA (MALUT)
PALA
MALUKU TENGAH (MALUKU)
KAKAO
MANOKWARI (PAPBAR)
KAKAO
JAYAPURA (PAPUA)
KOPI
KOTA PAGAR ALAM (SUMSEL)
Click to edit Master title style
• Click to edit Master text styles
• Second level
• Third level
• Fourth level
• Fifth level
2/28/2023 21
Kementerian Pertanian
21
KOMODITAS UNGGULAN EKSPOR BINAAN BSIP
NO BPTP KOMODITAS
UNGGULAN LOKASI KAWASAN
1 ACEH KOPI ARABIKA GAYO ACEH TENGAH
2 SUMUT KOPI ARABIKA SIMALUNGUN
3 SUMBAR GAMBIR PESISIR SELATAN &
LIMAPULUH KOTA
4 RIAU MANGGIS PELALAWAN & KAMPAR
5 JAMBI PINANG BETARA TANJUNG JABUNG BARAT
6 KEPRI KELAPA DALAM BINTAN
7 SUMSEL KOPI KOTA PAGAR ALAM
8 BABEL LADA BANGKA SELATAN
9 BENGKULU KOPI KEPAHIANG
10 LAMPUNG KOPI LAMPUNG BARAT &
TANGGAMUS
11 BANTEN AREN LEBAK
12 DKI JAKARTA ALPUKAT CIMPEDAK JAKARTA TIMUR
13 JABAR UBI CILEMBU SUMEDANG
14 JATENG MANGGIS CILACAP & PURWOREJO
15 DIY SALAK SLEMAN
NO BPTP KOMODITAS UNGGULAN LOKASI KAWASAN
16 JATIM MANGGA PASURUAN
17 KALBAR KELAPA MENPAWAH
18 KALTENG KOPI KOTAWARINGIN BARAT
19 KALSEL CABAI RAWIT HIYUNG TAPIN
20 KALTIM PISANG KEPOK GERECEK KUTAI TIMUR
21 BALI KOPI ARABIKA BANGLI
22 NTB VANILI LOMBOK UTARA
23 NTT SAPI BALI TIMOR KUPANG
24 SULSEL KAKAO LUWU
25 SULTRA KAKAO KOLAKA TIMUR
26 SULBAR KOPI MAMASA
27 SULTENG KELAPA BANGGAI
28 GORONTALO JAGUNG GORONTALO, POHUWATO,
GORONTALO UTARA, BOALEMO
29 SULUT KRISAN TOMOHON
30 MALUKU PALA MALUKU TENGAH
31 MALUT PALA HALMAHERA UTARA
32 PAPBAR KAKAO MANOKWARI
33 PAPUA KAKAO JAYAPURA