• Tidak ada hasil yang ditemukan

memerlukan waktu yang cukup lama, akan tetapi dengan terus dilakukannya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "memerlukan waktu yang cukup lama, akan tetapi dengan terus dilakukannya"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Berdasarkan evahiasi yang dikemukakan pada bab-bab awal, maka pada bagian ini akan diambil beberapa kesimpulan dari hasil pembahasan mengenai pelaksanaan Pemeriksaan Sederhana Lapangan (PSL) PPh Badan. Secara umum, KPP Serang, khususnya Seksi PPh Badan telah melaksanakan pemeriksaan sesuai dengan instruksi yang telah ditetapkan, walaupun masih terdapat beberapa kekurangan dalam proses pelaksanaannya, namun dianggap masih wajar. Jika kita mengharapkan kesempurnaan pada proses PSL di KPP Serang rasanya memerlukan waktu yang cukup lama, akan tetapi dengan terus dilakukannya perbaikan-perbaikan maka diharapkan proses pemeriksaan yang dilakukan akan menuju kesempurnaan seperti yang diharapkan. Oleh karena itu, di dalam bab mi akan diberikan saran-saran perbaikan yang mungkin bermanfaat bagi para pemeriksa di KPP Serang di masa yang akan datang.

A. Kesimpulan

1. Pelaksanaan pemeriksaan pajak yang dilakukan oleh Kantor Pelayanan Pajak Serang telah memenuhi unsur-unsur sebagai pelaksanaan audit compliance dan berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku. Prosedur pemeriksaan di KPP Serang diawali dengan diterbitkannya SPPP (Surat Perintah Pemeriksaan Pajak) oleh Kepala KPP Serang atas nama Direktur Jenderal Pajak, kemudian para pemeriksa melakukan prosedur - prosedur pemeriksaan mulai dari proses

93

(2)

94

persiapan pemeriksaan, proses pelaksanaan pemeriksaan, sampai dengan proses pembuatan laporan pemeriksaan (terbitnya LHP/LPP).

2. Pada tahun 2003, KPP Serang menggolongkan Pemeriksaan Sederhana Lapangan dalam dua kategori pemeriksaan, yaitu pemeriksaan rutin dan pemeriksaan khusus. Pemeriksaan rutin meliputi SPT Lebih Bayar, SPT dengan kompensasi kerugian, dan kriteria lainnya. Sedangkan pemeriksaan khusus berdasarkan analisa data. Pemeriksaan yang dilakukan oleh KPP Serang, dalam hal ini Pemeriksaan Sederhana Lapangan telah sesuai dengan Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor : SE-01/PJ.7/2003 tanggal 1 April 2003 (Seri Pemeriksaan 01-03).

B. Saran

Berbekal evaluasi yang telah dilakukan, direkomendasikan saran perbaikan kepada para pemenksa baik bagi pelaksana/pemeriksa maupun pejabat di KPP Serang agar dapat melaksanakan pemeriksaan dengan lebih baik pada periode pemeriksaan selanjutnya.

1 „ Untuk menghindari segala kemungkinan yang mengarah pada penyalahgunaan penerimaaan Negara dari sektor pajak, sebaiknya setiap peraturan dalam pemeriksaan dipertegas maksudnya, jangan sampai membuat celah yang bisa dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu atau disalahartikan oleh pengguna peraturan tersebut. Seperti pada saat menentukan Wajib Pajak mana yang akan diperiksa dengan pertimbangan khusus berdasarkan analisa data.

Pertimbangan khusus yang dimaksud harus dijelaskan, misalnya berlaku untuk Wajib Pajak yang mengalami penurunan atau kenaikan omzet diatas 50 %.

(3)

2. Dengan perkembangan ekonomi yang cepat, dan peraturan perpajakan yang senantiasa berabah mengikuti perkembangan jaman, hendaknya dilakukan pelatihan khusus dan diskusi tentang pemeriksaan yang dilakukan secara rutin.

Misalnya, setiap bulan diadakan pembahasan tentang peraturan perpajakan yang baru terbit atau pelatihan seperti In House Training.

3. Standar prestasi yang telah ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Pajak sebanyak 20 pemeriksaan bagi setiap pemeriksa per tahun, oleh karena itu para pemeriksa hendaknya memahami tentang kedalaman pemeriksaan. Sehingga pemeriksa dapat mencapai standar tersebut, sekaligus mendapatkan hasil yang lebih terfokus dalam memeriksa Wajib Pajak. Jangan sampai kualitas pemeriksaan tidak menjadi perhatian utama, hanya karena keterbatasan waktu dan untuk mengejar standar prestasi yang telah ditetapkan.

4. Pada tahap pelaksanaan pemeriksaan, sebaiknya semua langkah dijalankan, tidak melewatkan beberapa langkah seperti selama ini terjadi, hanya karena alasan dikejar waktu. Padahal terdapat beberapa hal yang seharusnya mendapatkan perhatian lebih mendalam, seperti penilaian atas system pengendalian intern, pemutakhiran ruang lingkup dan program pemeriksaan, yang sangat diburuhkan dalam pelaksanaan pemeriksaan.

5. Pembahasan akhir hasil pemeriksaan {closing conference) harus dilakukan untuk setiap pemeriksaan yang telah selesai dilakukan. Closing conference dilakukan tanpa memandang koreksi yang material (cukup besar) ataupun hanya dilakukan untuk Wajib Pajak yang memiliki peredaran usaha besar. Hal ini untuk memberikan rasa keadilan bagi seluruh Wajib Pajak, karena pada

(4)

96

dasarnya semua koreksi fiskal yang merugikan menurut Wajib Pajak tentu

dianggap material olehnya.

6. DKHP (Daftar Koreksi Hasil Pemeriksaan) berisi uraian hasil pemeriksaan sesuai dengan LPP dan KKP. Selama ini, Kepala Kantor tidak mengetahui isi DKHP karena mempercayakan sepenuhnya kepada pemeriksa. Tindakan semacam ini sangat membahayakan bagi Kepala Kantor karena tidak menutup kemungkinan adanya perbedaan yang dilaporkan dalam LPP dan DKHP diluar sepengetahuan Kepala Kantor. Dalam hal ini Kepala Kantor harus mengetahuinya, bisa dengan meminta pemeriksa menunjukkan DKHP sebelum dikirimkan ke Direktorat Pemeriksaa, Penyidikan dan Penagihan Pajak.

7. Direktur Pemeriksaan, Penyidikan dan Penagihan Pajak (Direktur P4), dalam hal ini lembaga yang memonitor pekerjaan pemeriksaan di seluruh Indonesia, hendaknya memberikan reward bagi Kepala KPP maupun pemeriksa KPP yang telah menyelesaikan tugas pemeriksaan yang menjadi tanggungjawabnya dengan baik dan memberikan punishment bagi Kepala KPP maupun Pemeriksa KPP yang tidak dapat menyelesaikan tugas yang telah menjadi tanggungjawabnya. Diperlukan aturan yang jelas untuk mengatur pemberian reward dan punishment tersebut, hal ini bertujuan untuk dapat menghindarkan potensi yang dapat menghambat penerimaan pajak pada umumnya dan kualitas hasil pemeriksaan pajak pada khususnya.

(5)

STRUKTURORGANISASIKPPSERANG KasiTata Usaha Perpaiakan Koordinator Pelaksana Pendaftaran WajibPajak Koordinator Pelaksana SPT Koordinator Pelaksana Tap.Sip Koordinator Pelaksana TPT

Koord Pelaksana RT KasiPPh Badan

KepalaSubBagianUmum Koordinator Pelaksana PPhBadanI Koordinator Pelaksasa PPhBadanII

Koord Pelaksana Kepegawaian KasiPPhPO Koordinator Pelaksana PPhPOI Koordinator Pelaksana pphpon

Koord Pelaksana Keuangan KasiP2PPh

KepalaKantorPelayananPajak Seranfl Koordinator Pelaksana P2PPhI Koordinator Pelaksana P2PPhII

Kasi PPN& PTLL Koordinator Pelaksana PPNIndustri Koordinator Pelaksana PPNDagang Koordinator Peiaksana PPNJasa

Kasi Penagihan Koordinator Pelaksana TUPP Koordinator pelaksana Penagihan

KasiPDI Koordinator Pelaksana PDII Koordinator Pelaksana PDIIl Koordinator Pelaksana PD1III

Kasi Penerimaan &keberatan Koordinator Petaksana Keberatan PPh Koordinator Pelaksana Keberatan PPN Koordinator Pelaksana TUPRP

Referensi

Dokumen terkait