• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III KECAMATAN ULUJAMI KABUPATEN PEMALANG. A. Profil Desa Limbangan Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III KECAMATAN ULUJAMI KABUPATEN PEMALANG. A. Profil Desa Limbangan Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

47

A. Profil Desa Limbangan Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang 1. Sejarah Desa Limbangan

Desa Limbangan pada awalnya terbagi menjadi dua wilayah dengan dua tata pemerintahan. Pertama adalah wilayah desa Gumingsir yang asal mulanya adalah orang-orang dari blok walikukun yang sekarang adalah perbatasan sawah milik penduduk desa Wonokromo dan sawah milik penduduk desa Limbangan, adapun banyaknya penduduk pada waktu itu berjumlah 28 orang. Kedua adalah penduduk Desa Limbangan asal mulanya orang -orang dari Penduduk blok Pedasaran (letaknya kira- kira di bengkok carik) dengan kondisi penduduk pedasaran ketika musim penghujan sering terjadi banjir karena luapan air sungai Comal dan pada akhirnya penduduk pedasaran mencari tempat yang lebih tinggi.1

Pada akhirnya pindah kesebelah ujung barat (Limbangan Barat) dan mereka berniat untuk pindah dari tempat tersebut, dan pada waktu itu penduduk blok Pedasaran masih bersifat kelompok-kelompok sehingga dalam pemindahan ketempat barupun diatur oleh kelompok masing- masing secara berangsur, perpindahan tersebut secara berangsur sehingga hal ini disebut nglimbang/dilimbang (bhs Jawa) sehingga sebutan

1 Diperoleh dari data Sejarah berdirinya Desa Limbangan, bagian dokumentasi Desa Limbangan Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang.

(2)

nglimbang ini sekarang dinamakan desa Limbangan dan pada waktu itu kecamatanya di Padek (sekarang desa Padek). Kemudian saran dari kecamatan untuk memilih salah satu ketua kelompok untuk dijadikan kepala desa, Sehingga terjadilah pemilihan ketua kelompok. Dengan demikian terpilihlah seorang ketua kelompok yang berpengaruh bernama KAKI KANDAH dan akhirnya jadilah kepala desa di desa Limbangan dengan nama julukannya Lurah Singodipo.2

Dalam pemerintahan Desa Limbangan terjadi pada waktu penjajahan Belanda (VOC) yang mengalami pergantian Kepala Desa diantaranya Kepala Desa pertama Kaki Kandah (Singodipo), Kepala Desa Ke Dua Kaki Kijem, Kepala Desa ke Tiga Kaki Gendon, Kepala Desa ke Empat Kaki Sanggan (Kertowongso), Kepala Desa ke Lima Kaki Tajir, Kepala Desa ke Enam Kaki Nawawi (soetowongso), Kepala Desa ke Tujuh Kaki Tarjan atau H. Brahim, dengan berakhirnya Kepala Desa Kaki Tarjan H.brahim, karena pertambahan Penduduk yang semakin berkembang maka terjadilah pemilihan kepala desa untuk menentukan satu kepala desa menjadi satu desa yaitu Desa Limbangan. Setelah mengalami dua kepala desa dalam satu wilayah maka dengan berakhirnya hal tersebut pada Tahun 1922 maka Desa Gumingsir dan Desa Limbangan mejadi satu wilayah yang dinamakan Desa Limbangan. Untuk perkembangan perekonomian di Desa Limbangan banyak sekali terjadi pasang surut dalam perekonomiannya terutama pada tahun 1965 di Desa

2 Mbah Maryo, Tokoh Masyarakat Desa Limbangan Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang, Wawancara Pribadi, Pemalang, 9 April 2016

(3)

Limbangan sangat terpuruk karena kondisi alam yang tidak stabil yang terjadi kemarau panjang dan gagal panen sehingga banyak sekali masyarakat yang merasa kekurangan dalam segi pangan maupun keuangan.3

2. Kondisi Lingkungan dan Letak Geografis Desa Limbangan

Desa Limbangan terletak di wilayah kecamatan Ulujami kabupaten Pemalang Propinsi Jawa Tengah. Pusat pemerintahannya di Desa Limbangan Rt 02 Rw 06 dengan jarak pusat pemerintahan desa dengan kecamatan 9 km, jarak dari pusat pemerintahan desa dengan kabupaten/kota 27 km dan jarak pusat pemerintahan desa dengan Propinsi 125 km. Desa Limbangan Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang memiliki ketinggian dan suhu udara 11 MDPL dengan suhu udara maksimal 30° C dan suhu minimal 27° C. Luas daerah atau wilayah Desa Limbangan Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang sejumlah 277.350 Ha yang meliputi pemukiman 52.977 Ha, tanah sawah sejumlah 140.833 Ha, ladang atau tegalan sejumlah 82.304 Ha, perkantoran 0,200 Ha, sekolah 0,950 Ha, jalan 80 Ha, serta lapangan sepak bola 1,50 Ha. Desa Limbangan Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang memiliki 18 RW dan 36 RT.4

3 Mbah Maryo, Tokoh Masyarakat Desa Limbangan Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang, Wawancara Pribadi, Pemalang, 9 April 2016

4 Hasil Observasi data pada Monografi Desa Limbangan Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang 7 April 2016

(4)

Secara geografis Desa Limbangan Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang batas-batasnya adalah sebagai berikut:

Sebelah Utara : Laut Jawa

Sebelah Selatan : Desa Wonokromo Sebelah Barat : Desa Mojo

Sebelah Timur : Desa Ketapang

Peta Desa Limbangan dan Denah Realisasi5

5 Hasil Observasi data pada Monografi Desa Limbangan Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang 7 April 2016

(5)

3. Struktur Perangkat Desa

Setiap lembaga pasti menginginkan pencapaian tujuan yang telah diprogramkan secara maksimal, karena itu diperlukan koordinasi seluruh personalia secara baik sesuai dengan komposisi dan proporsinya masing- masing. Efektifitas kerja perlu mendapatkan perhatian secara serius, sehingga kendala yang kemungkinan akan terjadi dapat diantisipasi dan diselesaikan secara cermat.6

Salah satu langkah untuk mewujudkan koordinasi personal desa secara mantap disusunlah struktur perangkat desa yang mencakup keseluruhan bidang garapan atau spesialisasi tugas dengan harapan program yang dicanangkan dapat berjalan serempak. Di samping itu, dengan adanya struktur perangkat desa diharapkan dapat dihindari kesimpangsiuran dalam pelaksanaan tugas masing-masing bidang, bahkan dapat memperlancar arus komunikasi, baik secara horisontal maupun secara vertikal.7

4. Keadaan Penduduk Desa

Keadaan Penduduk Desa Limbangan Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang 7.897 orang yang terdiri dari 2.239 kepala keluarga.

Untuk lebih jelas tentang kondisi penduduk Desa Limbangan Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang.

6 Hasil Observasi data pada Monografi Desa Limbangan Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang 7 April 2016

7 Hasil Observasi data pada Monografi Desa Limbangan Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang 7 April 2016

(6)

Tabel 1.2

Jumlah Penduduk Desa Limbangan Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang Tahun 2016

No Kelompok Umur (th) Laki-laki Perempuan Jumlah

1 00-03 232 220 452

2 04-06 277 277 554

3 07-12 443 440 883

4 13-15 300 248 548

5 16-18 271 200 471

6 19 keatas 2.090 2.089 4989

Jumlah 3.613 4284 7897

Dilihat dari jumlah pemeluk agama di Desa Limbangan Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang ada yang menganut keyakinan Kristen 2 orang, Budha 6 orang, penganut kepercayaan 4 orang, dan Islam 7.885 orang maka jumlah pemeluk agama di Desa Limbangan mayoritas agama Islam.8

5. Kondisi Sosio Ekonomi Desa Limbangan

Untuk mengetahui mata pencaharian penduduk di Desa Limbangan Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang lebih jelas dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 1.3

Mata Pencaharian Penduduk Desa Limbangan Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang Tahun 2016

No Jenis Pekerjaan Jumlah

1 Petani 916 orang

2 Pedagang 167 orang

3 PNS 33 orang

4 Pertukangan 49 orang

8 Siswoyo, Kepala Desa Limbangan Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang, Statistik Jumlah Penduduk Desa Limbangan Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalan, Pemalang 7 April 2016.

(7)

No Jenis Pekerjaan Jumlah

5 Guru 20 orang

6 Bidan/Perawat 9 orang

7 TNI/Polri 9 orang

8 Pensiunan 7 orang

9 Sopir/Angkutan 9 orang

10 Buruh tani 1.774 orang

11 Jasa persewaan 96 orang

12 Swasta 528 orang

13 Nelayan 310 orang

Jumlah 3.927 orang

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa Masyarakat di Desa Limbangan Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang sebagian besar bermata pencaharian Buruh Tani.9

6. Kehidupan Keagamaan, Ritual dan Seremonial

Sebagaimana disebutkan diatas, bahwa masyarakat Desa Limbangan adalah masyarakat agamis yang kesehariannya penuh dengan kegiatan keagamaan. Kegiatan rutin keagamaaan itu antara lain:

a. Tahlilan, yaitu pembacaan doa bersama yang biasanya ditujukan kepada orang telah meninggal dunia. Doa tersebut terdiri dari pembacaan surat Yāsin dan beberapa kalimat ṭoyyibah. Kegiatan ini dilakukan sebagai rutinan satu minggu sekali untuk remaja putra putri dan juga para bapak-bapak sama setiap malam jum’at dan tepatnya berpindah-pindah, sedangkan untuk ibu-ibu muslimat setiap hari senin tempatnya sama secara giliran. Ketika ada orang yang meninggal dunia selama 7 hari berturut-turut semua akan mengikuti tahlilan

9 Duri, Kepala Urusan Pemerintahan Desa Limbangan Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang, Wawancara Pribadi, 8 April 2016.

(8)

namun waktunya bergantian selang ba’da magrib untuk ibu-ibu dan ba’da isya’ untuk bapak-bapak sedangkan kaum remaja setelah bapak- bapak selesesai.10

b. Dibā’, yaitu pembacaan sholawat Nabi bersama dalam bentuk jam’iyah sebagai sarana rutinitas untuk malam jum’at diikuti oleh

bapak-bapak, malam rabu diikuti oleh kaum ibu-ibu sedangkan malam jum’at diikuti oleh remaja. Selain pembacaan sholawat biasanya juga diselingi dengan ceramah agama.11

c. Manāqib, yaitu pembacaan sejarah riwayat hidup syaikh Abdul Qodir al-Jailani. Hal ini diyakini oleh masyarakat desa Limbangan dan juga masyarakat umat Islam yang lain, bahwa pembacaan manaqib akan membawa berkah bagi yang membaca maupun yang menyelenggarakannya. Kegiatan ini dilaksanakan 1 bulan sekali setiap tanggal 11 bulan jowo kegiatan ini dilaksanakan oleh kaum pria pada malam jum’at dan kelompok wanita muslimat pada hari senin.

d. Seni Hadrah, yaitu pembacaan sholawat Nabi diiringi alat musik terbang (sejenis rebana), karena di desa Limbangan sudah ada dua organisasi yang sama-sama merutinitaskan seni hadrah yakni organisasi IRMAS (Ikatan Remaja Masjid Baitur Rahman) setiap malam jum’at dan tempatnya di masjid sedangkan organisasi KSL

10 Saroni, Kepala Urusan Kesra/Lebe Desa Limbangan Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang, Wawancara Pribadi, 9 April 2016

11 Saroni, Kepala Urusan Kesra/Lebe Desa Limbangan Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang, Wawancara Pribadi, 9 April 2016

(9)

(Kesatuan Santri Limbangan) juga melasankan kegiatan setiap malam minggu tempat nya dirumah-rumah anggota KSL secara bergiliran.

e. Khotmil Qur’an, yaitu pembacaan ayat-ayat suci al-qur’an mulai dari awal hingga akhir. Kegiatan ini dilaksanakan sebulan sekali berbentuk jam’iyyah yang namanya Fathul Qur’an dilaksanakan pada malam jum’at kliwon ba’da isya’ pembacaan hingga khatam.

Tabel 1.4

Jadwal Kegiatan Rutinan Keagamaan Masyarakat Desa Limbangan Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang No Hari Kegiatan Kelompok Keterangan

1 Senin Tahlilan Perempuan Di rumah Manaqiban Perempuan Di rumah 2 Malam

Rabu Diba’iyyah Perempuan Di rumah

3

Malam Jum’at

Tahlilan Laki-laki Di rumah Tahlilan Laki-laki Di masjid Diba’iyyah Laki-laki Di rumah Manaqiban Laki-laki Di rumah Hadrah

(IRMAS)

Laki-Laki

Perempuan Di masjid 4 Malam

minggu Hadrah (KSL) Laki-laki

Perempuan Di rumah Walaupun masyarakat Desa Limbangan tergolong agamis, tetapi mereka masih membudayakan tradisi jawa, maksudnya mereka masih melakukan ritual dan seremoni dalam siklus kehidupan sebgaimana masyarakat jawa pada umumnya seperti12:

12 Caslam, Tokoh Masyarakat Desa Limbangan Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang, Wawancara Pribadi, Pemalang, 9 April 2016

(10)

a. Selametan bagi bayi dalam kandungan

Ada dua macam selametan untuk anak yang masih dalam kandungan, yakni pada usia empat bulan yang disebut ngupati prosesi ini hanya sederhana paling sampai pada mengumpulkan tetangga atau famili untuk membacakan al-qur’an yang pahalanya dikhususkan pada jabang bayi yang masih dikandung. Yang kedua pada masa kandungan tujuh bulan maka akan diadakan prosesi selametan tingkeban, yang mana ada yang beda dengan acara empat bulanan yakni membuat rujak (Ngerujak) dari berbagai buah-buahan yang ada dan uniknya sebagian masyarakat mempercayai bila rujaknya pedas maka bayinya yang di kandung berjenis laki-laki dan jika rujaknya manis maka bayi yang di kandung berjenis perempuan. Dalam selametan juga ada memukul kendi dan melempar tampah.13

b. Selametan setelah bayi lahir

Dalam masyarakat Desa Limbangan bila bayi lahir hingga ari-ari bayi telah putus maka umumnya usia bayi satu minggu maka tugas orang tua memberikan nama dalam istilah selametan puputan hingga ada yang melaksanakan ʻAqīqoh dan malam harinya diadakan pembacaan kitab berjanzi dan doa yang mana di khususkan pada bayi yang diberinama agar kelak nantinya mengikuti akhlak Nabi Muhammad SAW yang tersirat dalam kitab berjanzi.14

13 Saroni, Kepala Urusan Kesra/Lebe Desa Limbangan Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang, Wawancara Pribadi, 9 April 2016

14 Mbah Maryo, Tokoh Masyarakat Desa Limbangan Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang, Wawancara Pribadi, Pemalang, 9 April 2016

(11)

c. Upacara Tedhak Siten (Ngedun-ngeduni)

Bilamana anak telah mencapai umur tujuh lapan yaitu 7x35 hari, biasanya diadakan upacara yang dinamakan turun tanah atau tedhak siten, maksudnya memperkenalkan si anak untuk pertama kalinya menginjak tanah atau bumi. Makna dari tedhak siten adalah agar anak yang bersangkutan setelah dewasa nanti mampu mandiri dalam menempuh kehidupan yang penuh tantangan dan agar cita-citanya.

Biasanya masyarakat Desa Limbangan dengan memberikan sesuatu yang di sediakan di tampah dan ditaruh di kurungan yang akan diambil oleh anak yang nantinya sebagai simbol semoga sesuai dengan apa yang diambilnya. Barang-barang yang disediakan biasanya al-qur’an, buku tulis, pari yang diikat, emas, sisir, bedak dan cermin.

d. Selametan Sedekah Bumi

Biasanya masyarakat Desa Limbangan melaksanakan sedekah bumi dengan berkumpul di balai desa dan membawa tumpeng satu keluarga membawa satu dan dikumpulkan di balai desa dan disaksikan oleh masyarakat dan tokoh untuk melaksanakan doa bersama agar desanya dihindarkan dari malapetaka, dimudahkan rezeki, diberi kesehatan dan keberkahan.15

Bila dilihat secara seksama, pada masyarakat Desa Limbangan telah terjadi Islamisasi tradisi. Maksudnya mereka masih menjalankan tradisi adat Jawa tetapi dengan modifikasi disesuaikan dengan ajaran

15 Mbah Maryo, Tokoh Masyarakat Desa Limbangan Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang, Wawancara Pribadi, Pemalang, 9 April 2016

(12)

Islam. Seperti dalam tradisi tingkeban, mereka menjalani tradisi ini dengan tujuan yang sama dengan adat Jawa yaitu mengharap agar jabang bayi yang di kandung menjadi manusia yang baik. Hanya saja

dengan tata cara Islam yaitu membaca al-Qur’an. Inilah salah satu keberhasilan para Wali Songo dalam berdakwah di tanah Jawa dan membumikan Islam di tanah Jawa.

7. Sarana dan Prasarana Desa Limbangan

Sarana dan prasarana merupakan salah satu faktor yang ikut menunjang keberhasilan desa karena itu keberadaan sarana yang memadahi dan representatif senantiasa mendapatkan perhatian secara serius di Desa Limbangan Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang.

Beberapa sarana dan prasarana yang dimiliki oleh Desa Limbangan Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang adalah sebagai berikut:

Tabel 1.5

Sarana dan Prasarana Desa Limbangan Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang16

No Jenis Sarana Prasarana Jumlah

1

Sarana Pemerintahan Desa

Balai Desa 1 buah

Kantor Desa 1 buah

Pos Kamling 6 buah

2 Prasarana Pengairan

Irigasi sederhana 73 Ha

Jembatan 24 buah

3 Sarana Pertanian dan perikanan

Sawah 210.760 Ha

Tambak 304.407 Ha

16 Siswoyo, Kepala Desa Limbangan Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang, Monografi Desa Limbangan Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang, Pemalang, 7 April 2016

(13)

No Jenis Sarana Prasarana Jumlah 4 Sarana Perekonomian

Toko 63 buah

Kaki lima 45 buah

Warung 6 buah

Badan Kredit Desa - buah

5 Sarana Pendidikan

TK/PAUD 5 buah

SD/MI 3 buah

SLTP/MTS 1 buah

Majlis Ta’lim 3 buah

6 Sarana Ibadah

Masjid 4 buah

Surau/Musholla 18 buah

Pura 1 buah

7 Sarana Kesehatan

Poliklinik 3 buah

8 Sarana Perumahan/pemukiman

Rumah permanen 935 buah

Rumah semi permanen 515 buah

Rumah Non Permanen 101 buah

Sarana dan prasarana yang dimiliki Desa Limbangan Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang diharapkan dapat mendukung lancarnya kegiatan di desa.17

B. Tradisi Peminangan Di Desa Limbangan Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang

1. Tradisi Peminangan di Desa Limbangan

Sebuah tradisi peminangan antara satu desa dengan desa yang lain banyak terjadi perbedaan sebagaimana yang terjadi di Desa Limbangan Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang, di desa tersebut telah mempunyai tradisi peminangan tersendiri.

17 Siswoyo, Kepala Desa Limbangan Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang, Monografi Desa Limbangan Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang, Pemalang, 7 April 2016

(14)

Praktek peminangan yang terjadi di masyarakat Desa Limbangan terdapat beberapa tahapan-tahapan diantaranya :

a. Pihak laki-laki datang ke pihak perempuan.

Pihak laki-laki harus datang ketempat kediaman orang tua pihak perempuan untuk menanyakan kepadanya, apakah si perempuan sudah ada calon suami atau belum. Apabila mendapat jawaban bahwa perempuan itu ternyata belum ada yang memiliki maka pihak laki-laki menawarkan mencalonkan diri menjadi seorang suami. Biasanya seorang laki-laki didampingi oleh orang tua sendiri atau wakil orang tuanya. 18

b. Seorang laki-laki melamar perempuan (tunangan)

Setelah pihak laki-laki mencalonkan diri kepada pihak perempuan, dari kedua belah pihak melanjutkan ke prosesi lamaran. Dalam proses tersebut pihak laki-laki memberikan beberapa barang kepada pihak perempuan biasanya berupa oleh-oleh yang zaman dulu disebut jodang (tempat makanan). Makanan tersebut biasanya terbuat dari beras ketan antara lain jenang, wajik, rengginang, dan sebagainya. Sebaimana sifat dari bahan baku ketan yang banyak glutenya sehingga lengket dan diharapkan kelak hubungannya bisa langgeng (pliket). Ada juga sepasang pakaian lengkap, terdiri dari potongan kain dan kebaya, selain itu pihak laki-laki memberikan emas yang berupa cincin, gelang, dan kalung untuk sebagai tanda bahwa keduanya sudah ada ikatan calon

18 Sukendar, Tokoh Agama Desa Limbangan Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang, Wawancara Pribadi, Pemalang, 14 April 2016

(15)

suami istri. Berkenaan dengan penyerahan perabot rumah tangga yang akan diberikan kepada calon mempelai wanita pada saat satu hari sebelum akad nikah dilakukan, hal ini memang di bicarakan oleh keluarga calon mempelai pria dan calon mempelai wanita pada saat acara peminangan berlangsung. Berikut ini pernyataan bapak Sukendar selaku Tokoh Agama Desa Limbangan:

Tahapan pertama yakni Pihak laki-laki bersilaturrahmi ketempat kediaman orang tua pihak perempuan untuk menanyakan apakah si perempuan sudah ada calon suami atau belum. Apabila belum ada yang memiliki maka pihak laki-laki mencalonkan diri menjadi seorang suami Setelah pencalonkan diri kepada pihak perempuan, dari kedua belah pihak melanjutkan ke proses lamaran.

Dalam proses tersebut pihak laki-laki memberikan Makanan tersebut biasanya terbuat dari beras ketan antara lain jenang, wajik, rengginang, dan sebagainya. Sebaimana sifat dari bahan baku ketan yang banyak glutenya sehingga lengket dan diharapkan kelak hubungannya bisa langgeng (pliket). Ada juga sepasang pakaian lengkap, terdiri dari potongan kain dan kebaya, selain itu pihak laki-laki memberikan emas yang berupa cincin, gelang, dan kalung untuk sebagai tanda bahwa keduanya sudah ada ikatan calon suami istri. Setelah adanya kesepakatan antara pihak laki-laki dan perempuan sebagai calon suami istri, kedua belah pihak melangsungkan akad nikah pada tanggal yang sudah ditentukan bersama. Biasanya akad nikah dilakukan sebelum acara resepsi.

Namun satu hari sebelum akad nikah dilakukan calon mempelai laki-laki harus menyerahkan barang-barang atau perabot rumah tangga kepada calon mempelai putri untuk memenuhi setiap ruangan rumah yang akan ditempati oleh kedua mempelai nantinya ketika sudah akad nikah dilaksanakan, ini terjadi apabila calon suami nantinya akan menempati rumah yang sudah disiapkan oleh pihak calon istri, dengan kata lain calon suami menyiapkan semua perabot rumah tangga yang diserahkan kepada calon istri sehari sebelum akad nikah, sedangkan calon istri hanya menyiapkan rumah yang berupa gedung belaka.19

19 Sukendar, Tokoh Agama Desa Limbangan Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang, Wawancara Pribadi, Pemalang, 14 April 2016

(16)

Adapun barang yang harus diserahkan biasanya berupa perabot rumah tangga mulai dari perabot ruang tamu, kamar tidur, pakaian, peralatan dapur, barang-barang eletronik seperti; televisi, kulkas,tape, dan lain-lain, hingga pada barang otomotif seperti; sepeda motor, mobil. Namun mengenai barang bawaan yang akan diserahkan kepada calon mempelai wanita tidak berpengaruh pada kondisi ekonomi peminangnya, dikarenakan sudah menjadi tradisi yang melekat di masyarakat Desa Limbangan. Ketika semua sudah berjalan dengan lancar, maka ditentukanlah tanggal dan hari pernikahan. Biasanya penentuan tanggal dan hari pernikahan disesuaikan dengan weton (hari lahir berdasarkan perhitungan Jawa) kedua calon pengantin. Hal ini dimaksudkan agar pernikahan itu kelak mendatangkan kebahagiaan dan kesejahteraan bagi seluruh anggota keluarga. Berikut ini pernyataan bapak Kusen selaku warga Masyarakat:

Pokoknya setiap acara pernikahan berlangsung pasti melakukan tradis dengan menyerahkan perabot pada satu hari sebelum akad nikah di langsungkan. Keluarga mempelai laki-laki menyerahkan perabot tersebut, itulah tradisi yang terjadi selama ini dan menjadi sebuah kebiasaan yang dilakukan oleh masyarakat Desa Limbangan dengan tanpa paksaan, hal ini dikarenakan sudah menjadi adat atau kebiasaan. Mereka sadar dan mengerti bahwa tradisi ini hanya sebagai wujud pemberian atau barang bawaan yang nantinya akan mengisi di ruangan rumah yang mana nantinya mereka tempati20

20 Kusen, Warga Masyarakat Desa Limbangan Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang, Wawancara Pribadi, Pemalang, 25 April 2016

(17)

c. Pernikahan

Setelah adanya kesepakatan antara pihak laki-laki dan perempuan sebagai calon suami istri, kedua belah pihak melangsungkan akad nikah pada tanggal yang sudah ditentukan bersama. Biasanya akad nikah dilakukan sebelum acara resepsi. Namun satu hari sebelum akad nikah dilakukan calon mempelai laki-laki harus menyerahkan barang-barang atau perabot rumah tangga kepada calon mempelai putri untuk memenuhi setiap ruangan rumah yang akan ditempati oleh kedua mempelai nantinya ketika sudah akad nikah dilaksanakan, ini terjadi apabila calon suami nantinya akan menempati rumah yang sudah disiapkan oleh pihak calon istri, dengan kata lain calon suami menyiapkan semua perabot rumah tangga yang diserahkan kepada calon istri sehari sebelum akad nikah, sedangkan calon istri hanya menyiapkan rumah yang berupa gedung belaka, tanpa adanya isi rumah.

Setelah satu hari menyerahkan perabot rumah tangga maka dilanjutkan akad nikah yang disaksikan oleh sesepuh/orang tua dari kedua calon penganten dan orang yang dituakan. Pelaksanaan akad nikah dilakukan oleh petugas dari catatan sipil atau petugas agama (KUA).21

d. Resepsi Pernikahan

Setelah acara akad nikah terlaksanakan kedua belah pihak melaksanakan acara resepsi yang biasanya diawali dengan kedua mempelai didampingi kedua pasang orang tua dan seluruh keluarga inti

21 Sukendar, Tokoh Agama Desa Limbangan Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang, Wawancara Pribadi, Pemalang, 14 April 2016

(18)

telah siap dalam barisan kirab pengantin, kirab pengantin dimulai dengan seluruh rombongan memasuki ruangan resepsi diiringi dengan musik atau tari kemudian kedua mempelai dan kedua pasang orang tua sampai di pelaminan, sesaat kehadiran diabadikan oleh fotografer hingga dilanjutkan dengan sambutan mewakili dua keluarga oleh seseorang yang diberi wewenang untuk mnyampaikan yang disebut dengan pasrahan pengantin hingga selesai dengan doa penutup acara resepsi dilanjutkan dengan ramah tamah dan diakhiri dengan hiburan.22 2. Dasar-dasar pemahaman yang beredar di masyarakat Desa Limbangan.

Pemahaman masyarakat Desa Limbangan terkait hadis tentang peminangan sangat beragam. Hal ini terkait SDM masyarakat Desa Limbangan yang berbeda apalagi menyangkut dengan pemahaman agama, biasanya mereka mengikuti arahan dari tokoh masyarakat diantara praktek hadis tentang peminangan diantaranya :

Menurut bapak Suwondo, bagi seorang pria yang hendak menikahi seoarang perempuan maka dia harus lebih mengenal perempuannya dengan jelas agar tidak kecewa dikemudian hari, beliau mengatakan cara untuk lebih mengenalnya salah satunya yaitu dengan cara silaturrahmi pada keluarga perempuan, karena menurut beliau dengan silaturrahmi manusia dapat saling mengenal, saling memahami dan juga saling berbuat baik. Pendapat beliau ini berdasarkan hadis Nabi yang menjelaskan bahwa orang yang ingin dilapangkan rizkinya dan di panjangkan umurnya maka

22 Sukendar, Tokoh Agama Desa Limbangan Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang, Wawancara Pribadi, Pemalang, 14 April 2016

(19)

hendaklah dia menyambung tali persaudraan pada sesama. Berikut ini hadis yang beliau maksud :

لله لوُسَر َّنَا ْكِل َام نْب ِسنّا َ يِنَرَ بْخَا : َل َ اَق ٍب اَهِش ِنْبِا ْنَع ِوْيَلَع ُوَّللا ىَّلَص

َمَّلَسَو

َل َ اَق ُوَمِحَر ْلِصَيْلَ ف ِهِرُثَا ِيف ُوَل َءَاسنْيُ ىَو ِوِقْزِر ِيف ُوَل طَسْبُ ي ْنَا َّبَحَا ْنِم :

هاور يراخبلا

Dari Ibnu Syihāb, dari Anas bin Mālik berkata bahwa sesungguhnya Rasulullah saw bersabda : barang siapa ingin dilapangkan rizkinya dan ditangguhkan atau dipanjangkan umurnya, maka hendaklah dia menyambung tali kasih dengan keluarganya. (HR. al-Bukhārī)23

Mengenai hadis diatas beliau memahami bahwa silaturrahmi itu sangat penting karena dapat menjalin kekeluargaan, bisa saling mengenal antara satu dengan yang lainya, bisa menambah rizki dan bisa memanjangkan umur. Menurut beliau bagi seseorang yang mengenal oranglain lebih dekat hendaklah sering menjalin silaturrahmi, apalagi bagi seoarng pria yang ingin menikahi perempuan, menurut beliau silaturrahmi bisa dijadikan cara untuk lebih mengenal semakin dekat pada perempuan dan keluarganya. Berikut ini perkataan dari beliau:

Manusia itu tidak bisa hidup tanpa bantuan orang lain, manusia itu pasti butuh bantuan pada yang lainnya, manusia kan termasuk mahluk sosial jadi tidak bisa hidup sendirian, coba bayangkan saja kalau kamu gak punya teman pasti kamu akan merasa kesulitan dalam segala hal dan pastinya akan sering merasa kejenuhan, oleh karena itu Allah menyruh kepada kita untuk saling hidup bersama, saling membantu saling mengasihi antara sesama. Allah melarang hambanya saling merugikan apalagi saling bermusuhan. Rasulullah juga mengatakan bahwa muslim itu saudaranya muslim jadi sudah jelas kalau kita itu disuruh untuk saling akrab saling mengenal saling memperkokoh tali persaudaraan atau silaturrahmi. Silaturrahmi itu tidak harus pada yang sudah kita kenal saja, melainkan pada orang yang belum kenal kita jalin tali persaudaraan agar kita banyak

23 al-Bukhārī, Ṣakhih, Kitāb ʻAżāb, Bāb Faẓīlah Silāturrahmi, hadis no. 5637.

(20)

saudara, dan juga tambah keluarga, apalagi bagi seorang yang belum punya keluarga alias dalam proses pencarian jodoh maka harus sering silaturrahmi ke orang lain siapa tahu dipertemukan jodohnya lewat silaturrahmi. Apalagi kalau kamu suka pada seorang perempuan, kalau kamu berkeinginan untuk menikahinya kamu bisa silaturrahmi kerumahnya biar lebih kenal dengan keluarganya. Yang penting niatnya baik, kalau sudah saling kenal kan enak...bisa langsung meminangnya. Pokok intinya silaturrahmi itu penting, dengan silaturrahmi kita bisa lebih bertambah kebaikan. Rasulullah kan juga pernah mengatakan kalau silaturrahmi itu dapat melapangkan rizki dan memanjangkan umur24.

Dasar yang dipegangi oleh bapak Andi dalam peminangan adalah hadis yang menjelaskan bahwa mencari calon istri itu didasarkan pada pada empat hal diantaranya dari segi hartanya, keturunannya, kecantikannya dan agamanya. Hadis itu diriwayatkan oleh imam Bukhari.

ِنَع َةَرْ يَرُى ىِبَا ْنَع ِّيِبَّنلا

ِوْيَلَع ُوَّللا ىَّلَص َمَّلَسَو

اَهِلاَمِل ٍعَبْرَلا ِ ُةَأْرَملْا ُحَكْنُ ت :َلاَق

. َكاَدَي ْتَبِرَت ِنْيِّدلا ِتاَذِل ْرَفْظاَف .اَهِنْيِدِل َو اَهِلاَمَجِل َو اَهِبَسَحِل َو هاور

يراخبلا

Dari Abi Hurairah dari Nabi SAW, beliau bersabda, “Wanita itu dinikahi karena empat hal : karena hartanya, karena keturunannya, karena kecantikannya dan karena agamanya. Maka pilihlah wanita yang beragama, (jika tidak) maka celakalah kamu”. (HR. al-Bukhārī)25

Dalam hadis tersebut dipahami oleh bapak Andi bahwa ketika memilih calon istri atau suami itu bukan hanya asal saja, melainkan harus benar-benar teliti agar tidak menyesal dikemudian hari hingga menjadikan perceraian di kemudian hari. Makanya beliau menyampaikan hadis yang berkenaan dengan kriteria mencari istri. Bahwa mencari calon istri itu didasarkan pada pada empat hal diantaranya dari segi hartanya,

24 Suwondo, Tokoh Masyarakat Desa Limbangan Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang, Wawancara Pribadi, Pemalang, 17 April 2016

25 al-Bukhārī, Ṣakhīh, Kitāb an-nikāh, Bāb Tungkhahul Mar’atu Liarbain Limālihā Walihasabihā Walijāmalihā Walidinihā Fāẓfar Liżāti Dīnihā, hadis no. 4725

(21)

keturunannya, kecantikannya dan agamanya. Berikut ini pernyataan beliau:

Manusia hidup didunia itu harus hati-hati dalam memilih dan melangkah untuk melakukan sesuatu agar hidupnya didak terjerumus kedalam kesesatan. Makanya kalau kita mau melakukan sesuatu harus dipikir-pikir dulu yang matang, cari yang lebih baik menurut agama agar nantinya tidak ada penyesalan, orang sudah hati-hati saja itupun kadang masih ada kesalahan dalam memilih apalagi kalau asal-asalan.

Kalau masalah jodoh, emang sih...itu sudah ditentukan oleh Allah...tapikan kita tidak tahu siapa jodoh kita yang tepat. Oleh karena itu dalam memilih jodoh kita harus lebih hati-hati karena jodoh kita itu yang akan menemani kita dalam segala hal. Pilihlah jodoh yang baik yang dapat mendukung dan membantu kita dalam beribadah kepada Allah. Ketika memilih pasangan niatilah karena Allah jangan karena yang lainnya, jangan ikut-ikutan anak-anak sekarang yang mencari jodoh harus cantik, kaya, pintar, padahal kalau dipikir-pikir semuanya itu tidak menjamin kebahagiaan dalam berumah tangga melainkan kadang semua itu bisa menjadikan penyebab kehancuran rumah tangga. Kalau menurut saya carilah jodoh yang paham tentang Agama jadi nantinya enak, karena dia paham bagaimana hak dan kewajiban sebagai istri pada suaminya. Itulah yang menururt saya bisa menciptakan kebahagiaan dalam rumah tangga, sehingga bisa akhir hayat dan tidak putus di tengah jalan. Rasullah kan sudah mengajarkan pada umatnya dalam memilih calon istri, dalam hadisnya beliau mengatakan kalau memilih wanita dilihat dari Agamanya, hartanya, kecantikannya gitu kan... tapi yang diutamakan itu masalah agamanya adapun yang lainnya dijadikan untuk pendorong atau penyemangat.26

Menurut bapak Tohwari beliau mengatakan bahwa bila seseorang laki-laki itu mampu dan siap lahir batin untuk menikahi seorang wanita maka wajib baginya untuk segera menikahinya, jangan sampai menunda- nunda karena dapat menghambat kesemangatannya. pemahaman ini berdasarkan pada sebuah hadis yang beliau sampaikan pada saat acara

26 Bapak Andi, Tokoh Masyarakat Desa Limbangan Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang, Wawancara Pribadi, Pemalang, 18 April 2016

(22)

tasyakuran pernikahan. Sebagaimana yang beliau tuturkan dalam hadis yang diriwayatkan oleh sahabat Jabir ra sebagi berikut :

َلاَق ٍرِباَج ْنَع ِوْيَلَع ُوَّللا ىَّلَص ِوَّللا ُلوُسَر َلاَق

ْمُكُدَحَأ َبَطَخ اَذِإ َمَّلَسَو َةَأْرَمْلا

َعاَطَتْسا ْنِإَف ْلَعْفَ يْلَ ف اَهِحاَكِن ىَلِإ ُهوُعْدَي اَم ىَلِإ اَهْ نِم َرُظْنَ ي ْنَأ

ُهاَوَر . دُواَد وُبَأ

Dari Jābir, Rosulullah saw bersabda: “Bila seseorang diantara kamu meminang perempuan dan ia mampu melihatnya yang akan mendorong untuk menikahnya, maka lakukanlah..”(HR. Abū Dāwud)27

Mengenai hadis diatas bapak Tohwari memhami bahwa seorang pria yang sudah mampu untuk menikah maka dianjurkan untuk segera menikahi gadis pilihannya. Beliau mengatakan jangan menunda-nunda sapampai harus sukses dulu, kata beliau itu bisa menghambat keinginan untuk menikah. Sebagai mana pernyataan beliau sebagai berikut :

Bagi seorang laki-laki yang sudah dewasa harus siap menikahi perempuan, jangan nunggu harus sukses dalam urusan dunia dulu karena itu bisa menghambat pernikahan. Bagi pria yang sudah mampu dalam biaya nikah maka dia harus segera melaksanakannya, apalagi kalau sudah punya calon istri dia wajib untuk meminangnya dan dilanjutkan kepernikahan. Rasulullah juga menjelaskan hal tersebut kok. Kalau gak salah dalam hadisnya beliau mengatakan “seorang pria yang meminang wanita dan dia melihat sesuatu dari wanita tersebut yang bisa mendorong dirinya untuk menikahinya maka segeralah untuk menikah. Hadis ini meskipun saya kurang tahu betul redaksinya tetap saya sampaikan ketika acara sambutan saat acara tasyakuran pernikahan.28

27 Abū Dāwud, as-sunnah, Kitāb an-nikāh, Bāb fiir-rājuli Yanẓura ilal Marʻata Wahuwa Yūrịdu Tazwịjahā. hadis no.1786.

28 Tohwari, Tokoh Masyarakat Desa Limbangan Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang, Wawancara Pribadi, Pemalang, 20 April 2016

(23)

3. Pemahaman masyarakat tentang tradisi peminangan.

Sebagian masyarakat Desa Limbangan beranggapan bahwa tradisi peminangan mereka lakukan selama ini berasal dari budaya leluhur mereka.

Namun sebagian yang lain menyakini bahwa peminangan yang mereka lakukan adalah tuntunan Nabi Muhammad SAW khususnya bagi mereka yang mengikuti pengajian pada tokoh masyarakat setempat.

Tapi bagi orang awam hanya sekedar ikut-ikutan saja dalam melaksanakan tradisi peminangan yang mereka lakukan selama ini, hal ini mereka lakukan hanya mengikuti adat atau kebiasaan yang sudah menjadi tradisi di Desa Limbangan.29

Menurut bapak Supardi, memang di masyarakat Desa Limbangan berbeda dengan masyarakat lainnya dalam hal peminangan, yang menjadi perbedaan di sini adalah setelah peminangan dilakukan ada sebuah tradisi yang mana satu hari sebelum akad nikah dilakukan maka calon mempelai laki-laki harus menyerahkan barang-barang atau perabot rumah tangga kepada calon mempelai putri. Berikut ini pernyataan beliau :

Seperangkat perabot rumah tangga mulai dari perabot ruang tamu, kamar tidur, pakaian, peralatan dapur, barang-barang eletronik seperti; televisi, kulkas,tape, dan lain-lain, hingga pada barang otomotif seperti; sepeda motor, mobil yang harus diserahkan kepada pihak istri untuk memenuhi setiap ruangan rumah yang akan ditempati oleh kedua mempelai nantinya ketika sudah akad nikah diucapkan oleh pihak mempelai laki-laki (berumah tangga ) ini terjadi apabila calon suami nantinya akan menempati rumah yang sudah disiapkan oleh pihak calon istri, dengan kata lain calon suami

29 Suryani, Warga Desa Limbangan Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang, Wawancara Pribadi, Pemalang, 23 April 2016

(24)

menyiapkan semua perabot rumah tangga yang diserahkan kepada calon istri sehari sebelum akad nikah, sedangkan calon istri hanya menyiapkan rumah yang berupa gedung belaka, tanpa adanya isi rumah, apabila calon mempelai pria tidak membawa apa yang sudah menjadi tradisi dalam peminangan biasanya akan jadi bahan omongan masyarakat yang ada disekitarnya.30

Mengenai penyerahan perabot pada tradisi peminangan yang dilakukan oleh masyarakat Desa Limbangan bapak Supardi menilai hal tersebut sudah menjadi lumrah atau umum di masyarakat Limbangan.

Menurut bapak Kusen menuturkan bahwa tradisi peminangan yang terjadi di Desa Limbangan terjadi sejak zaman dahulu dan menjadi tradisi yang turun-temurun atau adat yang melekat pada masyarakat Desa Limbangan dengan menyerahkan perabot satu hari sebelum akad nikah berlangsung. Berikut ini penuturan beliau :

Pokoknya setiap acara pernikahan berlangsung pasti melakukan tradis dengan menyerahkan perabot pada satu hari sebelum akad nikah di langsungkan. Keluarga mempelai laki-laki menyerahkan perabot tersebut, itulah tradisi yang terjadi selama ini dan menjadi sebuah kebiasaan yang dilakukan oleh masyarakat Desa Limbangan dengan tanpa paksaan, hal ini dikarenakan sudah menjadi adat atau kebiasaan. Mereka sadar dan mengerti bahwa tradisi ini hanya sebagai wujud pemberian atau barang bawaan yang nantinya akan mengisi di ruangan rumah yang mana nantinya mereka tempati.31

Bapak Basit menuturkan bahwa beliau juga mengetahui adanya tradisi peminangan di Desa Limbangan berkenaan dengan penyerahan perabot kepada keluarga mempelai wanita sehari sebelum akad nikah terlaksana sebagai bentuk tradisi saja. Berikut penuturan beliau :

30 Supardi, Warga Masyarakat Desa Limbangan Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang, Wawancara Pribadi, Pemalang, 11 April 2016

31 Kusen, Warga Masyarakat Desa Limbangan Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang, Wawancara Pribadi, Pemalang, 25 April 2016

(25)

Memang saya juga mengalami hal yang sama dimana ketika keluarga saya yang melangsungkan pernikahan juga melakukan tradisi itu, di mulai sejak kapan tardisi itu muncul. Dan bila saya tidak mengikuti tradisi itu maka pandangan masyarakat disekitar saya tinggal mengatakan tidak umum, maka akhirnya saya ikut-ikut saja apa yang sudah menjadi tradisi disekitar saya tinggal, hingga saat ini tradisi itu masih berlangsung pada setiap seseorang akan melangsungkan prosesi pernikahan maka harus mngikuti tahapan- tahapan pada tradisi peminangan yang di yakini oleh masyarakat Desa Limbangan menjadikan sebuah tradisi.32

32 Basit, Warga Masyarakat Desa Limbangan Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang, Wawancara Pribadi, Pemalang, 29 April 2016

Referensi

Dokumen terkait

Skripsi ini bertujuan untuk menjawab permasalahan yang dituangkan dalam dua rumusan masalah yaitu: Bagaimana pelaksanaan tes kesehatan pra nikah bagi calon mempelai

Orang-orang terdahulu selalu melakukan ritual sabung ayam untuk menentukan sifat calon mempelai terutama si laki-laki, jika ayam yang diadu dari pihak laki-laki itu kalah maka

Dalam acara pertunangan, biasanya dilakukan kesepakatan mengenai waktu akan dilaksanakan perkawinan, di mana akan dilaksanakan akad nikah, apakah di rumah pihak pria

”saya merasakan pembekalan Kursus Calon Pengantin ini memberikan saya ilmu baru mengenai masalah rumah tangga, pengatahuan saya tentang pernikahan menjadi bertambah

a. kedua belah pihak melaksanakan akad nikah antara wali yang mewakilinya dan calon memepelai laki-laki. Keduanya orang yang sudah dewasa dan sehat jasmani rohani. ijab

Kata Kunci: Tradisi Mbangun Nikah, Pernikahan, Keharmonisan Keluarga. Harapan rumah tangga yang bahagia itu dapat terwujud akan tetapi juga tidak terwujud. Hal ini yang

Pernikahan bagi umat Islam merupakan ikatan lahir batin antara laki-laki dan perempuan sebagai suami istri berdasar akad nikah yang diatur dalam undang-undang dengan

Apabila didapati kosong pada hari kelahiran dari kedua orang tua calon laki-laki atau ibu dari calon perempuan dapat disyarati dengan menghindar dari pelaksanaan