• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Hamil merupakan kodrat bagi wanita, khususnya kehamilan pertama yang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Hamil merupakan kodrat bagi wanita, khususnya kehamilan pertama yang"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Hamil merupakan kodrat bagi wanita, khususnya kehamilan pertama yang sering kali membuat wanita menjadi bingung dan stress. Proses menjadi ibu adalah peristiwa yang mendebarkan dan penuh tantangan. Sewaktu hamil memang ada perubahan dalam diri wanita, karena untuk menyongsong dan menjaga pertumbuhan kandungan pertama tersebut maka diperlukan persiapan dan kondisi yang menunjang. Kehamilan umumnya berpengaruh terhadap aspek kejiwaan seorang wanita, begitu juga dengan kondisi pada ibu hamil juga berpengaruh terhadap perkembangan anak yang dikandungnya(Munthe, 2000).

Kehamilan termasuk salah satu periode krisis dalam proses kehidupan perempuan. Keadaan ini menimbulkan banyak sekali perubahan drastis baik secara fisik maupun psikologis. Pengharapan yang disertai kecemasan dalam menyambut kedatangan buah hati turut mewarnai interaksi ibu dengan anggota keluarga yang lain. Selama kehamilan perubahan fisik dan psikis terjadi akibat perubahan hormon. Perubahan ini berpengaruh pada kecemasaan saat persalinan ibu hamil. Kecemasan tersebut dapat muncul karena masa panjang saat menanti kelahiran penuh ketidakpastian. Selain itu bayangan tentang hal-hal yang menakutkan saat proses persalinan walaupun apa yang dibayangkannya belum tentu terjadi (Bobak, 2004).

Rasa cemas dan khawatir akan meningkat terutama pada ibu-ibu primipara trimester III. Persalinan merupakan pengalaman yang baru pertama kali

(2)

dialami.Ibu mulai membayangkan proses persalinan yang menegangkan, rasa sakit yang dialami, bahkan kematian pada saat bersalin. Di samping itu ibu juga merasa cemasapakah calon bayinya sehat atau tidak, bisa dilahirkan normal atau tidak merupakan hal yang sangat dicemaskan oleh ibu yang berada pada trimester ini (Bahiyatun, 2010).

Menurut WHO (World Health Organization) tahun 2008, gangguan kesehatan mental adalah penyebab utama beban penyakit pada wanita dari usia 15 sampai 44 tahun. Depresi dan kecemasan adalah salah satu gangguan mental yang paling sering selama dan setelah kehamilan dan dapat meningkatkan risiko persalinan lama, bayi berat lahir rendah (BBLR) dan malnutrisi (Bener et al, 2012).

Kecemasan dan kekhawatiran pada ibu hamil apabila tidak ditangani secara serius akan membawa dampak dan pengaruh terhadap fisik dan psikis pada ibu maupun janin. Ibu yang mengalami kecemasan atau stress,akan berpengaruh terhadap hipotalamus untuk merangsang kelenjar endokrin yang mengatur kelenjar hipofise (Suliswati, 2005). Reaksi ini menyebabkan peningkatan produksi hormon yang mempengaruhi sebagian besar organ tubuh, seperti jantung yang berdebar, denyut nadi dan nafas yang cepat dan keringat berlebih (Hawari, 2006).

Gangguan akibat kecemasan yang dialami ibu akan menjadi kegawatdaruratan baik bagi ibu sendiri maupun janin dalam proses persalinannya yang dapat menyebabkan lepasnya hormon stressantara lain Adreno Cortico Tropin Hormone (ACTH), kortisol, katekolamin, ß-Endorphin,Growth Hormone (GH), prolaktin dan Lutenizing Hormone (LH)/Folicle Stimulating

(3)

Hormone(FSH). Lepasnya hormon-hormon stress tersebut mengakibatkan

terjadinya vasokonstriksi sistemik, sehingga oksigen yang diterima janin akan terganggu dan mengakibatkan lemahnya kontraksi otot rahim (Suliswati, 2005).

Kejadian tersebut menyebabkan makin lamanya proses persalinan (partus lama) sehingga janin dapat mengalami kegawatan (fetaldistress). Disamping itu dengan meningkatnya plasma kortisol, berakibat menurunkan respon imun ibu dan janin.

Kondisi tersebut bisa mengarah pada kematian ibu dan janin. Jika kondisi ini dibiarkan maka angka mortalitas dan morbiditas pada ibu hamil akan semakin meningkat.

Menurut Xie et al (2009) dukungan sosial merupakan faktor resiko depresi postpartum. Sedangkan studi di London menunjukkan bahwa kurangnya dukungan berhubungan dengan kecemasan dan kekhawatiran dalam kehamilan (Gourounti et al, 2013). Dukungan sosial selama kehamilan mempunyai efek menurunkan tingkat depresi selama kehamilan, meningkatkan kualitas hidup, dan menurunkan kejadian berat bayi lahir rendah (BBLR), (Elsenbruch et al, 2007).

Menurut Sarafino (2002), dukungan sosial adalah kenyamanan, perhatian, penghargaan, dan bantuan dalam bentuk lainnya yang diterima individu dari orang lain ataupun dari kelompok. Sumber dukungan sosial dapat berasal dari teman, saudara, dan keluarga. Keluarga merupakan sumber dukungan sosial yang terdekat bagi individu yang menerima dukungan.Keluarga merupakan lingkungan yang dimiliki setiap individu, lingkungan ini yang membentuk kepribadian seseorang dari kecil hingga dewasa dan dalam keluarga yang sering muncul adalah dukungan.

(4)

Faktor yang dapat mengurangi kecemasan yang terjadi pada wanita yang akan melahirkan adalah adanya dukungan keluarga yang dapat berupa dari suami, keluarga atau saudara lainnya, orang tua, dan mertua. Dukungan keluarga yang merupakan bagian dari dukungan sosial mempunyai pengaruh terhadap kesehatan, jika kita merasa didukung oleh lingkungan maka segala sesuatu dapat menjadi lebih mudah saat mengalami kejadian-kejadian yang menegangkan. Dukungan tersebut bisa diwujudkan dalam bentuk dukungan emosional melalui rasa empati, dukungan penghargaan melalui dorongan, dukunganinstrumental melalui bantuan langsung berupa tenaga, harta atau benda dan dukungan informatif melalui nasehat, saran-saran dan petunjuk (Smet, 1994).

Berdasarkan profil kesehatan DIY (Daerah Istimewa Yogyakarta) pada tahun 2014 cakupan tertinggi kunjungan ibu hamil trimester III adalah Puskesmas Mantrijeron Yogyakarta, yaitu sebanyak 75%. Data dari medical record Puskesmas Mantrijeron kunjungan ibu primipara trimester III sebanyak 194 pada bulan Januari-Juli 2015. Berdasarkan wawancara yang dilakukan terhadap ibu primipara trimester III yang melakukan ANC (antenatal care) di poliklinik KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) Puskesmas Mantrijeron Yogyakarta diperoleh hasil bahwa ibu primipara mengungkapkan cemas dan khawatir menghadapi proses persalinan apakah dapat melahirkan normal atau tidak dan ketakutan apabila harus melahirkan sesar. Selain itu ibu primipara juga merasa cemas terhadap kesehatan bayinya dan kondisi bayinya terlahir normal atau tidak. Menurut Kartono (1992), para petugas kesehatan baik dokter, bidan, maupun perawat kebanyakan hanya memperhatikan kondisi fisik. Mereka lebih fokus menyelamatkan ibu dan

(5)

bayinya, dibandingkan dengan pemenuhan kondisi psikis dari ibu dalam menjelang dan selama persalinan. Menurut hasil wawancara dukungan keluarga terutama suami dan orang tua merupakan faktor penentu adanya kecemasan pada ibu primipara. Berdasarkan hal tersebut maka peneliti tertarik untuk meneliti Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Tingkat Kecemasan Ibu Primipara Trimester III dalam Menghadapi Persalinan.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat dirumuskan masalah penelitian: “Apakah terdapat hubungan antara dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan ibu primipara trimester III dalam menghadapi persalinan di Puskesmas Mantrijeron Yogyakarta?”

C. TUJUAN PENELITIAN 1. Tujuan Umum

Mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan ibu primipara trimester IIIdalam menghadapi persalinan.

2. Tujuan Khusus

a) Mengetahui tingkat dukungan keluarga yang diterima ibu primipara trimester III di Puskesmas Mantrijeron Yogyakarta.

b) Mengetahui bentuk dukungan keluarga yang didapatkan oleh ibu primipara trimester III di Puskesmas Mantrijeron Yogyakarta.

c) Mengetahuitingkat kecemasan ibu primipara trimester IIIdalam menghadapi persalinan di Puskesmas Mantrijeron Yogyakarta.

(6)

D. MANFAAT PENELITIAN 1. Bagi Peneliti

Bermanfaat untuk meningkatkan pengetahuan penulis mengenai kecemasan ibuprimipara trimester III dalam menghadapi persalinan serta peneliti bisa mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan kecemasan ibu primipara trimester III dalam menghadapi persalinan.

2. Bagi Profesi Keperawatan

Meningkatkan peran profesi keperawatan dalam memberikan dukungan dan asuhan keperawatan kepada ibu primipara trimester III baik secara informasional, instrumental, emosional, dan penilaian sehingga ibu primipara trimester III siap dalam menghadapi persalinan.

3. Bagi Ibu Hamil

Diharapkan penelitian ini akan bermanfaat dalam usaha mempersiapkan diri baik fisik maupun psikologis guna mengatasi kecemasan dalam menghadapi persalinan serta dapat menambah pengetahuan tentang pentingnya dukungan bagi kehamilan ibu.

4. Bagi Pelayanan Kesehatan

Sebagai masukan agar pada waktu ibu primipara trimester III melakukan pemeriksaan kehamilan diberikan dukungan secara psikologis sehingga lebih siap menghadapi persalinan.

(7)

E. KEASLIAN PENELITIAN

1) Penelitian yang berjudul “Hubungan dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan pasien pre operasi di RSU Aisyiyah Ponorogo” (Saiful, 2005).

Penelitian ini merupakan penelitian korelasional. Populasi penelitian adalah semua pasien pre operasi di RSU Aisyiyah Ponorogo tahun 2005 sebanyak 39 orang. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 30 orang. Kesimpulan penelitian ini adalah dukungan keluarga pada pasien pre operatif tinggi dan pasien pada kategori cemas ringan.Terdapat hubungan antara dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan pasien pre operatif.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu antara lain variabel, tempat, subjek, dan waktu. Variabel penelitian ini terdiri atas variabel bebas (dukungan keluarga) dan variabel terikat (kecemasan ibu primipara trimester III dalam menghadapi persalinan) sedangkan variabel penelitian terdahulu variabel bebas (dukungan keluarga) dan variabel terikatnya (kecemasan preoperasi). Tempat penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas, sedangkan penelitian terdahulu di RSU Aisyiyah Ponorogo. Subjek penelitian ini adalah ibu primipara trimester III, sedangkan penelitian terdahulu subjek penelitiannya adalah pasien pre operasi. Instrumen tingkat kecemasan pada penelitian ini terdiri dari 10 item komponen pertanyaan yang dikembangkan oleh Huizink (2004) sedangkan penelitian terdahulu terdiri dari 6 item pertanyaan yang mencakup gejala psikis kecemasan dan instrumen dukungan keluarga pada penelitian ini merupakan modifikasi dari kuisioner dukungan suami dari Yunita (2010) dan SSQ (Social Support Questionnaire), sedangkan

(8)

penelitian terdahulu terdiri dari 6 item. Persamaan dalam penelitian ini yaitu pada variabel dukungan keluarga dan metode penelitian deskriptif korelasional dengan rancangan cross sectional (potong lintang) dengan pendekatan kuantitatif.

2) Penelitian dengan judul “Depression and anxiety in Singaporean high-risk pregnancies-prevalence and screening” (Thiagayson et al, 2013). Penelitian

ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah 200 ibu hamil dengan kehamilan beresiko tinggi yang usia kehamilannya memasuki 23 minggu atau lebih di rumah sakit umum bersalin Singapura. Hasil penelitian ini didapatkan ibu hamil beresiko tinggi mengalami depresi berat 11%, depresi ringan 7%, dan gangguan kecemasan 12,5%.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu antara lain variabel, metode penelitian, tempat, subjek, dan waktu. Variabel penelitian ini terdiri atas variabel bebas (dukungan keluarga) dan variabel terikat (kecemasan ibu primipara trimester III dalam menghadapi persalinan) sedangkan penelitian terdahulu merupakan variabel tunggal yaitu depresi dan kecemasan kehamilan beresiko tinggi. Metode penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasional dengan rancangan cross sectional (potong lintang) dengan pendekatan kuantitatif sedangkan penelitian terdahulu merupakan penelitian deskriptif.

Tempat penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas, sedangkan penelitian terdahulu di rumah sakit umum bersalin Singapura. Subjek penelitian ini adalah ibu primipara trimester III sedangkan penelitian terdahulu subjek

(9)

penelitiannya adalah ibu hamil dengan kehamilan beresiko tinggi. Persamaan dalam penelitian ini yaitu pada variabel kecemasan.

3) Penelitian yang berjudul “Poor marital support associate with anxiety and worries during pregnancy in Greek pregnant women”(Gourounti et al, 2013).

Penelitian ini merupakan penelitian dengan rancangan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil dengan usia kehamilan antara 11 dan 26 minggu. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 165 wanita hamil sesuai dengan kriteria inklusi. Kesimpulan penelitian ini adalah populasi wanita hamil beresiko tinggi terhadap kecemasan dan dukungan marital yang rendah berhubungan dengan kecemasan dan kekhawatiran kehamilan.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu antara lain variabel, tempat, subjek, dan waktu. Variabel peneltian ini terdiri atas variabel bebas (dukungan keluarga) dan variabel terikat (kecemasan ibu primipara trimester III dalam menghadapi persalinan) sedangkan penelitian terdahulu variabel bebas(dukungan marital) dan variabel terikatnya (kecemasan dan kekhawatiran selama kehamilan). Tempat penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas, sedangkan penelitian terdahulu di rumah sakit umum Athena, Yunani. Subjek dalam penelitian ini adalah ibu primipara trimester III sedangkan penelitian terdahulu subjek penelitiannya adalah ibu hamil trimester I dan trimester II.

Persamaan dalam penelitian ini yaitu pada metode penelitian deskriptif korelasional dengan rancangan cross sectional (potong lintang) dengan pendekatan kuantitatif.

(10)

4) Penelitian dengan judul “Depression and anxiety in women during pregnancy and neonatal outcome: Data from the EDEN mother–child cohort”

(Ibanez et al, 2012). Penelitian ini merupakan penelitian observasional.

Populasi penelitian adalah 2002 wanita hamil yang usia kehamilannya lebih dari 20 minggu. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 1719 orang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Kesimpulan penelitian ini adalah depresi dan kecemasan selama kehamilan meningkatkan resiko kelahiran prematur.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu antara lain variabel, metode penelitian, tempat, subjek, dan waktu. Variabel peneltian ini terdiri atas variabel bebas (dukungan keluarga) dan variabel terikat (kecemasan ibu primipara trimester III dalam menghadapi persalinan) sedangkan penelitian terdahulu merupakan variabel tunggal yaitu depresi dan kecemasan selama kehamilan. Tempat penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas, sedangkan penelitian terdahulu di Perancis. Subjek dalam penelitian ini adalah ibu hamil trimester III sedangkan penelitian terdahulu subjek penelitiannya adalah ibu hamil dengan usia kehamilan lebih dari 20 minggu. Metode penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasional dengan rancangan cross sectional (potong lintang) dengan pendekatan kuantitatif sedangkan penelitian terdahulu merupakan penelitian observasional. Persamaan dalam penelitian ini yaitu pada variabel kecemasan selama kehamilan.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam struktur perusahaan Hak Pengusahaan Hutan, khususnya di lapangan base camp merupakan pusat kegiatan. Di base camp terdapat kantor, bengkel, kantin, gudang,

Hal yang diteliti meliputi bagaimana merangkai alat yang menghasilkan pirolisis lambat, berapa banyak minyak yang dihasilkan dari limbah plastik tersebut, bagaimana

Hal ini akan memberikan peluang kepada siswa untuk berlatih memahami tentang materi secara menyenangkan, efektif, dan efesien untuk mencapai tujuan

Dengan demikian pengetahuan tentang dokumentasi sangat diperlukan untuk menunjang tercapainya peningkatan kualitas pelayanan keperawatan, semakain rendahnya pengetahuan

Pada saat dibangkitkan tegangan positif pada pick-up koil, tegangan tersebut akan ditambahkan pada tegangan yang sudah ada pada titik “P” sehingga tegangan pada titik “Q”

SMA Negeri 1 Seririt merupakan salah satu dari 3 SMA yang ada di Kabupaten Buleleng yang menyelenggarakan tes potensi akademik (TPA). Tes ini diadakan pada sebulan

Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor

Isi pesan yang disampaikan pantun pada bacaan 2 adalah .... Belajar bersama saat akan