Modul ke: Fakultas Program Studi
Psikologi Sosial I
DASAR-DASAR PERILAKU SOSIALSetiawati Intan Savitri,S.P., M.Si.
03
PsikologiKompetensi
• Mahasiswa mampu memahami dan
menjelaskan apa saja yang menjadi dasar
perilaku sosial
Filsafat Perilaku Sosial
• A. Kaum Stoik(Stoicism)
Pandangan kaum Stoik mengandung “humanisme”-
yaitu, suatu pandangan hidup yang menempatkan
individu sebagai fokus utamanya. Tokoh Stoik
Seneca(4 SM-65 M) mengatakan bahwa “bagi umat
manusia, manusia itu suci.” Ini tetap menjadi slogan
humanisme hingga sekarang. Kaum Stoik, lebih
lanjut, menekankan bahwa semua proses alam,
seperti penyakit dan kematian, mengikuti hukum
alam yang tak pernah lekang.
Stoicsm
• Karena itu manusia harus belajar untuk menerima takdirnya. Tidak ada sesuatu yang terjadi secara kebetulan. Menurut mereka manusia adalah :
• Manusia adalah bagian dari dunia keteraturan yang alamiah dan rasional sehingga mempunyai tanggung jawab satu
dengan yang lain dan secara bersama-sama mengejar kebahagiaan.
• Manusia bersifat kooperatif, etis, altruis (suka menolong), dan penuh cinta kasih
B. Pandangan Kaum Epicurean
• Sekitar 300 SM, Epicurus (341-270 SM)
mendirikan sebuah aliran filsafat di Athena.
Para pengikutnya dinamakan kaum Epicurean.
Dia mengembangkan etika kenikmatan
Aristippus dan menggabungkannya dengan
teori atom Democritus. Aristippus merupakan
murid Socrates, dia percaya bahwa tujuan
hidup adalah meraih kenikmatan indrawi
setinggi
Epicurean
• Memandang manusia :
• 1.Manusia pada dasarnya hedonistik, tertarik pada
interes dan mau menangnya sendiri
• 2.Masyarakat bukanlah sesuatu yang alami.
• 3.Masyarakat terbentuk karena interes individu
untuk bergabung demi keamanan dirinya sendiri dan
demi kehidupan ekonomi yang lebih baik.
• 4.Manusia adalah kompetitif, hedonistik, dan pencari
kesenangan
C. Thomas Hobbes
• Hobbes adalah seorang materialis. Ia terkenal
dengan problem keteraturan. Menurutnya :
• 1.Ketakutan akan kematian yang tinggi dinilai lebih
kuat daripada kebebasan mengejar tujuan-tujuan
individual
• 2.Manusia bekerjasama untuk menghindari bahaya
mengurangi ketakutan akan kematian, balasa
dendam, dll.
• 3.Salah satu bentuk kerjasama itu adalah keluarga
dan masyarakat.
1. Manusia Sebagai Hewan
• David SchneiderSebagai hewan manusia
mempunyai berbagai naluri –naluri dasar agar
dapat bertahan dalam menghadapi segala
macam ancaman. Naluri-naluri itu adalah
naluri seks, naluri makan, naluri pertahanan
diri dan naluri pertahanan kelompok terhadap
serangan luar.
Sigmund Freud
• Mengatakan bahwa ada 2 jenis naluri atau
insting, yaitu:
• Insting seksual atau libido untuk kelangsungan keturunan
• Insting ego untuk kelangsungan hidup, misalnya lapar dan haus
• Dalam perkembangan selanjutnya menjadi :
– insting seksual atau insting kehidupan atau insting eros (membangun dan berkembang)
2. Manusia: Pencari Keuntungan
• Doktrin bahwa manusia mengejar kesenangan
dan menghindari kesakitan disebut
hedonism.Doktrin ini menjadi dasar analisis
psikologi.
• Thibaut & Kelley mengembangkan teori
timbal – balik (exchange theory). Teori ini
menjelaskan bahwa adanya prinsip untung
rugi dalam interaksi antar manusia
3. Manusia Sebagai Salah Satu Unsur Dalam
Lingkungan Fisika
• Thomas Hobbes: Gerak tubuh manusia
merupakan refleksi dari operasi gabungan
berbagai daya yang ada di lapangan
motivasi adalah gerak miniature didalam
tubuh.
• Kurt Lewin mengembangkan paham ini
dengan mengemukakan Teori Lapangan (Field
Theory).
Kurt Lewin
• 1.Manusia dalam lingkungan yang kongkret, yaitu ruang kehidupan (life space) yang bersisi diri manusia itu sendiri, manusia-manusia lain, dan lingkungan fisik lainnya.
• 2.Hanya daya-daya masa kini yang menentukan perilaku, bukan masa lalu, apalagi masa kecil.
• 3Segala sesuatu yang terdapat dalam ruang kehidupan seseorang diwakili dalam alam kesadaran atau “lapangan psikologik” orang tersebut.
• 4.Dari saat ke saat, setiap saat setiap bagian dari lapangan psikologik itu dapat mempunyai daya tarik atau daya tolak, terkadang kuat, terkadang lemah, terkadang biasa saja.
Field Theory: Kurt Lewin
• Konflik-konflik yang terjadi sebagai akibat daya tarik
yang kuat antar manusia adalah:
–approach-approach conflict (konflik
mendekat-mendekat)
–avoidance-avoidance conflict (konflik
menjauh-menjauh)
–approach-avoidance conflict (konflik
mendekat-menjauh)
• Untuk mengatasi konflik tersebut perlu
dilakukan manajemen konflik
4. Manusia Sebagai Ilmuwan
• Manusia cenderung ingin mengerti, meramalkan dan
mengendalikan lingkungan lingkungan fisik dan sosialnya. Dengan demikian manusia cenderung berpikir tentang sebab dan akibat dan menggolongkan segalanya
berdasarkan criteria-kriteria tertentu. Jika lingkungannya tidak dapat dimengerti, diramalkan dan dikendalikan, akan timbul keadaan yang disebut disonansi kognitif. Keadaan disonansi harus segera diatasi untuk menimbulkan keadaan konsonan kognitif. Pandangan ini antara lain dikemukakan antara lain oleh Psikologi Kognitif.
Psikologi Kognitif
Manusia cenderung ingin mengerti
lingkungan fisik dan sosialnya.
Manusia ingin mengontrol lingkungannya.
Manusia cenderung berpikir sebab akibat
dan cenderung menggolong-golongkan
segala sesuatu (baik-buruk, benar-salah,
dll).
PENGERTIAN MOTIVASI
• Setiap tindakan yang dilakukan oleh manusia selalu dimulai dengan motivasi. Motivasi adalah pemberian atau
penimbulan motif dapat pula diartikan hal atau keadaan yang menjadi motif.
• Menurut M. Sherif & C.W. Sherif (1956), motivasi adalah istilah generik yang meliputi semua faktor internal yang
mengarah ke berbagai jenis perilaku yang bertujuan, semua pengaruh internal seperti kebutuhan (needs) yang berasal dari fungsi-fungsi organisme, dorongan dan keinginan, aspirasi,
2 Jenis MOTIF
• 1.Motif Biogenik
• Berasal dari proses fisiologik dalam tubuh yang
dasarnya adalah mempertahankan ekuilibrium dalam
tubuh sampai batas-batas tertentu. Proses ini
disebut “homeostatis”
• 2.Motif Sosiogenik
• Beasal karena perkembangan individu dalam tatanan
sosialnya dan terbentuk karena hubungan antara
pribadi, hubungan antar kelompok atau nilai-nilai
sosial, dan pranata-pranata.
ASPEK-ASPEK MOTIVASI
• Keadaan yang mendorong tingkah laku
(motivating states)
• Tingkah laku yang didorong oleh keadaan
tersebut (motivated behavior)
• Tujuan daripada tingkah laku sendiri (goals or
ends of such motivation)
BEBERAPA PENDEKATAN DASAR TERHADAP MOTIVASI
• Teori Insting
• a.Tahun 1920-an untuk menerangkan perilaku
manusia, para pakar merujuk pada insting
• b.Tahun 1924 tidak kurang dari 400 teori tentang
insting dan hampir 600 jenis aktivitas manusia
disebut sebagai insting
• c.Sejak 1920-an teori ini mulai ditinggalkan karena
penelitian antropologi dan sosiologi membuktikan
bahwa perilaku manusia sangat bervariasi,
tergantung dari lingkungan, sehingga tidak bisa
dijelaskan dengan insting (yang universal)
Pendekatan Thd Motivasi
• Teori Dorongan (drive)
• Pakar psikologi mencari penyebab perilaku pada
“ketegangan” (tension) yang terjadi pada otot-otot
dan kelenjar-kelenjar pada saat haus, lapar, dll.
Ketegangan ini menimbulkan dorongan untuk
berperilaku tertentu. Dorongan menyangkut perilaku
yang bersifat biologik dan fisiologik .
• E.C. Tolman membagi dorongan dalam 2 jenis, yaitu:
• Hasrat (apetites) lapar, haus, seks
Pendekatan Thd Motivasi
• Teori Psikoanalisa
• Inti teori adalah motif bersumber pada stress
internal, yang terdiri atas insting dan
dorongan (drive) yang bekerja dalam
ketidaksadaran manusia Teori ini sangat
berorientas biologik Semua insting dan
dorongan bermuara pada libido sexualis, yang
sebagia besar tidak dapat dikendalikan oleh
orang yang bersangkutan
Pendekatan Thd Motivasi
• Perilaku Purposif dan Konflik
• Orang mulai lebih mementingkan perilaku molar
(keseluruhan, seperti makan dan berlari) daripada perilaku molekular (bagian dari perilaku keseluruhan, seperti
mengeluarkan liur dan menggerakkan otot). Edward Chase Tolman mengemukakan bahwa
• Perilaku manusia tidak hanya ditentukan oleh rangsang dari luar atau stimulus, tetapi ditentukan juga oleh
organisme atau orang itu sendiri.
• Orang bukan hanya memperhatikan stimulusnya, melainkan memilih sendiri reaksinya.
Pendekatan thd Motivasi
• Otonomi fungsional
• G.W. Allport (1961)
• Motif pada orang dewasa yang tumbuh dari
sistem-sistem yang mendahuluinya , tetapi berfungsi lepas dari sistem-sistem pendahulu dulu.
• Motif berfungsi sesuai dengan tujuan sendiri, terlepas dari motof-motif asalnya.
Pendekatan thd Motivasi
• Motif Sentral
• Goldstein (1939) mengatakan bahwa“aktualisasi diri” sebagai motif tunggal pada manusia. Setiap perilaku didasarkan pada kebutuhan untuk melindungi diri (self) dan mengurangi
kecemasan serta kemapanan bagi dirinya sendiri. • Sedangkan A.H. Maslow (1959) mengatakan
bahwa“aktualisasi diri” sebagai motif tertinggi di atas 4 motif lain yang tersusun secara hierarkis (motif primer, rasa aman, rasa memiliki, dan harga diri)
• Dan menurut R.W. White (1959)Satu-satunya motif manusia adalah motif kompetensi. Manusia selalu ingin berinteraksi secara efektif dengan lingkungannya.