• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Pengelolaan Keuangan Sekolah Berm

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Sistem Pengelolaan Keuangan Sekolah Berm"

Copied!
103
0
0

Teks penuh

(1)

Laporan Ini Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk

Menyelesaikan Program

Studi Sistem Informasi S-1 Pada Fakultas Teknik

Universitas Muria Kudus

HALAMAN JUDUL

Disusun Oleh :

Nama : Heru Prasetyo Utomo

NIM : 2012-53-083

Program Studi : Sistem Informasi

Fakultas : Teknik

UNIVERSITAS MURIA KUDUS

2016

(2)

Nama : Heru Prasetyo Utomo

NIM : 2012-53-083

Program Studi : Sistem Informasi

Judul Skripsi : Sistem Pengelolaan Keuangan Sekolah Bermodelkan SaaS

Pembimbing Utama : Supriyono, S.Kom, M.Kom

Pembimbing Pembantu : Wiwit Agus Triyanto,S.Kom, M.Kom

Kudus, 25 April 2016 Yang Mengusulkan,

Heru Prasetyo Utomo

Menyetujui :

Pembimbing Utama, Pembimbing Pembantu,

Supriyono, S.Kom, M.Kom Wiwit Agus Triyanto,S.Kom, M.Kom

(3)

Program Studi : Sistem Informasi

Judul Skripsi : Sistem Pengelolaan Keuangan Sekolah Bermodelkan SaaS

Pembimbing Utama : Supriyono, S.Kom, M.Kom

Pembimbing Pembantu : Wiwit Agus Triyanto,S.Kom, M.Kom

Kudus, 30 Mei 2016 Yang Mengusulkan,

Heru Prasetyo Utomo

Menyetujui :

Penguji I, Penguji II,

(4)

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Heru Prasetyo Utomo

NIM : 2012-53-083

Program Studi : Sistem Informasi

Judul Skripsi : “Sistem Pengelolaan Keuangan Sekolah Bermodelkan SaaS”

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa penulisan Skripsi ini berdasarkan hasil penelitian, pemikiran dan pemaparan asli dari saya sendiri, baik untuk naskah laporan skripsi maupun dalam tahap desain, perancangan dan proses membangun aplikasi.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah diperoleh karena karya tulis ini serta sanksi lain sesuai dengan peraturan yang berlaku di Universitas Muria Kudus.

Demikian pernyataan ini saya buat dalam keadaan sadar tanpa paksaan dari pihak manapun.

Kudus, Mei 2016 Yang Menyatakan

Heru Prasetyo Utomo

(5)

melawan, bukanlah alasan bagi kita untuk tidak berusaha menang...”

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan kepada :

1. Allah SWT dan Rosul-Rosul Nya.

2. Keluarga saya yang tercinta.

3. Kelompok Rajawali dan teman teman seperjuangan.

4. Semua orang yang sedang mempelajari dan mengembangkan teknologi

(6)

Pengelolaan Keuangan merupakan hal yang tak dapat dipisahkan dari proses manajemen suatu intansi, tak terkecuali sekolah. Untuk itulah untuk mempermudah dalam hal pengelolaan dan pencatatan keuangan sekolah diperlukan suatu sistem informasi. Dengan sistem informasi pengelolaan keuangan sekolah ini, diharapkan bisa membantu proses pengelolaan keuangan dari tahap pembuatan rencana anggaran, pencatatan dana masuk/keluar, sampai dengan pembuatan laporan.

Dengan menerapkan model penyampaian perangkat lunak sebagai layanan (SaaS), aplikasi ini bisa digunakan oleh beberapa sekolah/kelompok pengguna. Kelompok pengguna yang telah terdaftar bisa langsung menggunakan aplikasi tanpa harus menginstall. Data antar kelompok pengguna akan dipisah sesuai kelompok penggunanya.

Kata Kunci: SaaS, Keuangan, Sekolah

(7)

pengelolaan keuangan sekolah bermodelkan saas ini.

Penyusunan Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi Sistem Informasi S-1 pada Fakultas Teknik Universitas Muria Kudus.

Atas tersusunnya Laporan Skripsi ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan dari semua pihak. Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Kedua orang tua dan saudara saudari yang sangat Penulis cintai, yang telah memberi dukungan secara material maupun spiritual.

2. Bapak Dr.Suparnyo, SH, MS Selaku Rektor Universitas Muria Kudus 3. Bapak Moh Dahlan , S.T, M.T, selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas

Muria Kudus.

4. Bapak Rhoedy Setiawan, M.Kom, selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi Fakultas Tehnik Universitas Muria Kudus.

5. Bapak Supriyono, S.Kom, M.Kom selaku Pembimbing Utama yang telah memberikan bimbingan dalam pembuatan laporan skripsi ini.

6. Bapak Wiwit Agus Triyanto, S.Kom, M.Kom selaku Pembimbing Pembantu yang telah memberikan bimbingan dalam pembuatan laporan skripsi ini.

7. Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kab. Kudus. 8. Staff TU dan Kepala SMK 2 Kudus.

9. Teman-teman.

10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan laporan Skripsi ini.

Demikian laporan ini disusun, namun Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini sangat jauh dari kesempurnaan. Namun Penulis berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

(8)

Heru Prasetyo Utomo

(9)

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN...v

1 BAB I : PENDAHULUAN...1

1.1 Latar Belakang Masalah...1

1.2 Perumusan Masalah...2

1.7.1 Metode Pengumpulan Data...4

1.7.2 Metode Perancangan Sistem...5

1.8 Metode Rekayasa Perangkat Lunak...5

1.9 Lokasi Penelitian...6

1.10 Sistematika Penulisan...6

2 BAB II : LANDASAN TEORI...9

2.1 Sistem Informasi...9

2.2 Akuntansi...9

2.2.1 Laporan keuangan...9

2.3 Pengelolaan Keuangan Sekolah...10

2.3.1 Sumber-Sumber Pemasukan Keuangan Sekolah...10

2.3.2 Tujuan Manajemen Keuangan Sekolah...11

2.3.3 Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan...11

(10)

2.4.1 Software as a Service...12

2.5 FOD (Flow of Document)...13

2.6 UML (Unified Modelling Language)...13

2.7 ERD (Entity Relationship Diagram)...15

3 BAB III TINJAUAN UMUM OBJEK PENELITIAN...17

3.1 Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kudus...17

3.1.1 Profil...17

3.2 SMK 2 Negeri Kudus...20

3.2.1 Profil...20

3.2.7 Flow Of Document(FOD) pengelolaan keuangan SMK Negeri 2 Kudus 26 4 BAB IV : PERANCANGAN SISTEM...29

4.1 Analisa Kebutuhan Sistem...29

4.2 Analisa Kebutuhan Data dan Informasi...30

4.3 Kebutuhan perancangan sistem...30

4.4 Desain Sistem dan Perangkat Lunak...31

4.4.1 Proses Bisnis...31

4.4.2 Use case Sistem...36

4.4.3 Skenario Sistem...37

4.4.4 Class diagram...43

4.4.5 Squence diagram...47

4.4.6 Activity Diagram...51

4.4.7 Statechart Diagram...55

4.4.8 ERD (Entity Relationship Diagram)...61

4.4.9 Perancangan Basis Data...66

(11)

5.2.2 Halaman pendaftaran...78

5.2.3 Halaman verifikasi email...78

5.2.4 Halaman persetujuan pendaftaran...79

5.2.5 Halaman Utama Pengelolaan Keuangan...79

5.2.6 Halaman Kelola Rencana Anggaran...80

5.2.7 Halaman Tambahkan Transaksi...80

5.2.8 Halaman Kelola Akun...81

5.2.9 Halaman Laporan Neraca...81

5.2.10 Halaman Kelola Pengguna...82

6 BAB VI: PENUTUP...83

6.1 Kesimpulan...83

DAFTAR PUSTAKA...85

(12)

Gambar 2.1 Contoh Use Case Diagram...13

Gambar 2.2: Contoh Class Diagram...14

Gambar 2.3: Contoh Squence Diagram...14

Gambar 2.4: Contoh Activity Diagram...15

Gambar 3.1: Peta Disdikpora Kab. Kudus...17

Gambar 3.2: Disdikpora Kabupaten Kudus...18

Gambar 3.3: Logo SMK Negeri 2 Kudus...20

Gambar 3.4: Peta lokasi SMK 2 Kudus...21

Gambar 3.5: Struktur Organisasi SMK 2 Kudus...22

Gambar 3.6: FOD Proses manual pengelolaan keuangan sekolah SMK Negeri 1 Kudus...26

Gambar 3.7: FOD Proses manual pengelolaan keuangan sekolah SMK Negeri 1 Kudus(lanjutan)...27

Gambar 4.1 Ilustrasi Sistem Pengelolaan Keuangan Sekolah Bermodelkan Software as a Service...29

Gambar 4.2: Bussiness use case Sistem Informasi Pengelolaan Sekolah bermodelkan SaaS...35

Gambar 4.3: use case Sistem Informasi Pengelolaan Sekolah bermodelkan SaaS36 Gambar 4.4: Class User...43

Gambar 4.5: Class Admin_Sekolah...43

Gambar 4.6: Class Admin...44

Gambar 4.7: Class Sekolah...44

Gambar 4.8: Class Rencana Anggaran...44

Gambar 4.9: Class Jenis Transaksi...45

Gambar 4.10: Class Transaksi...45

Gambar 4.11: Class Jurnal...46

Gambar 4.12: Class Akun...46 Gambar 4.13: Class diagram Sistem Informasi Pengelolaan Sekolah bermodelkan

(13)

Gambar 4.17: Squence diagram pencatatan transaksi...49

Gambar 4.18: Squence diagram kelola akun...50

Gambar 4.19: Squence diagram kelola pengguna...50

Gambar 4.20: Squence diagram pelaporan...50

Gambar 4.21: Activity Diagram Pendaftaran...51

Gambar 4.22: Activity Diagram verifikasi sekolah...52

Gambar 4.23: Activity Diagram Buat Rencana Anggaran...52

Gambar 4.24: Activity Diagram pencatatan transaksi...53

Gambar 4.25: Activity Diagram kelola akun...54

Gambar 4.26: Activity Diagram kelola pengguna...54

Gambar 4.27: Activity Diagram pelaporan...55

Gambar 4.28activity diagram pencatatan pelaporan:...55

Gambar 4.29: Statechart Diagram User: show...55

Gambar 4.30: Statechart Diagram User: add...56

Gambar 4.31: Statechart Diagram User: deactivate...56

Gambar 4.32: Statechart Diagram User: login...56

Gambar 4.33: Statechart Diagram Sekolah: add...56

Gambar 4.34: Statechart Diagram Sekolah: detail...57

Gambar 4.35: Statechart Diagram Sekolah:delete...57

Gambar 4.36: Statechart Diagram Sekolah: update...57

Gambar 4.37: Statechart Diagram Sekolah: verifikasi...57

Gambar 4.38: Statechart Diagram Rencana_anggaran: add_anggaran...58

Gambar 4.39: Statechart Diagram Rencana_anggaran: show...58

Gambar 4.40: Statechart Diagram Rencana_anggaran: set...58

Gambar 4.41: Statechart Diagram Jurnal: show...59

Gambar 4.42: Statechart Diagram Jurnal: add...59

Gambar 4.43: Statechart Diagram Jenis_transaksi: show...59

(14)

Gambar 4.45: Statechart Diagram Jenis_transaksi: delete...60

Gambar 4.46: Statechart Diagram Akun:show...60

Gambar 4.47: Statechart Diagram Akun: add...60

Gambar 4.48: Statechart Diagram Transaksi: show...60

Gambar 4.49: Statechart Diagram Transaksi: add...61

Gambar 4.50: Statechart Diagram Admin_Sekolah: verifikasi_email...61

Gambar 4.51: Entitas user...62

Gambar 4.52: Entitas sekolah...63

Gambar 4.53: Entitas transaksi...63

Gambar 4.54: Entitas jenis_transaksi...63

Gambar 4.55: Entitas jurnal...64

Gambar 4.56: Entitas rencana_anggaran...64

Gambar 4.57: Entitas akun...64

Gambar 4.58: Entitas Aktifitas...64

Gambar 4.59 ERD sistem pengelolaan keuangan sekolah...65

Gambar 4.60: Struktur tabel user...66

Gambar 4.61: Struktur tabel sekolah...67

Gambar 4.62: Struktur tabel aktifitas...67

Gambar 4.63: Struktur tabel rencana_anggaran...68

Gambar 4.64: Struktur tabel jenis_transaksi...68

Gambar 4.65: Struktur tabel transaksi...69

Gambar 4.66: Struktur tabel jurnal...69

Gambar 4.67: Struktur tabel jurnal...70

Gambar 4.68: Relasi antar tabel...71

Gambar 4.69 Desain antarmuka panel login...72

Gambar 4.70 Desain antarmuka halaman pendaftaran...72

Gambar 4.71 Desain antarmuka halaman verifikasi pendaftaran...73

Gambar 4.72 Desain antarmuka halaman kelola anggaran...73

Gambar 4.73 Desain antarmuka input transaksi...74

Gambar 4.74 Desain antarmuka halaman kelola akun...74

(15)

Gambar 5.3 Tampilan halaman verifikasi...79

Gambar 5.4 Halaman persetujuan pendaftaran...79

Gambar 5.5.Halaman Utama Pengelolaan Keuangan...80

Gambar 5.6 Halaman Kelola Rencana Anggaran...80

Gambar 5.7 Halaman Tambahkan Transaksi...81

Gambar 5.8 Halaman Kelola Akun...81

Gambar 5.9 Halaman Laporan Neraca...82

Gambar 5.10 Halaman Kelola Pengguna...82

(16)

Tabel 4.1: Proses bisnis...31

Tabel 4.2 Skenario Sistem use case Pendaftaran...37

Tabel 4.3: Skenario Sistem use case Pendaftaran...38

Tabel 4.4: Skenario Sistem use case Susun Rencana Anggaran...39

Tabel 4.5: Skenario Sistem use case Transaksi...40

Tabel 4.6: Skenario Sistem use case Pelaporan...41

Tabel 4.7: Skenario Sistem use case Kelola Akun...41

Tabel 4.8 Skenario Sistem Kelola Pengguna...42

Tabel 4.9: Daftar atribut pada tiap entitas...62

Tabel 4.10: Relasi antar entitas...65

(17)
(18)

PENDAHULUAN

1 BAB I : PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dewasa ini dunia pendidikan menjadi semakin berkembang. Pertumbuhan jumlah murid, kebijakan pemerintah, dan banyaknya kebutuhan instansi menuntut efektifitas dan transparansi dalam pengelolaan data. Terutama pada bagian manajemen keuangan.

Tentu pengelolaan keuangan menjadi bagian yang paling sensitif, dalam hal ini laporan keuangan harus cepat tersedia dan bisa ditelusuri untuk mencegah terjadinya penggelapan dana. Bagaimanapun juga, setiap transaksi dan saldo yang tersedia harus dapat dipertanggung jawabkan. Akan memakan waktu dan tenaga ekstra jika dalam hal manajemen keuangan masih menggunakan cara manual, belum lagi kesalahan kesalahan yang mungkin terjadi.

Maka dari itu banyak instansi sekolah yang mulai berfikir untuk menerapkan perangkat lunak sistem informasi dalam hal pengelolaan keuangan. Dengan kemudahan dan kecepatan dalam menyediakan laporan membuat penerapan sistem informasi di instansi pendidikan semakin digemari.

Akan tetapi, mahalnya pengadaan perangkat keras maupun perangkat lunak, juga perawatannya yang memakan banyak biaya dan dibutuhkannya SDM yang mumpuni dalam bidang IT untuk merawat sistem, membuat beberapa sekolah berfikir ulang untuk menerapkan sistem informasi di tempat mereka.

Cloud Computing adalah solusinya. Model perangkat lunak SaaS(Software as a Service) merupakan salah satu bentuk dari Cloud Computing dimana pengguna hanya perlu menggunakan aplikasi saja. Dalam SaaS, pengguna tidak perlu mengeluarkan uang lebih untuk pengadaan perangkat lunak maupun perawatannya, semua ditanggung oleh vendor aplikasi. Jadi pengguna hanya menyewa aplikasi tersebut,bahkan terkadang tersedia secara gratis. Pengguna tidak perlu repot repot merekrut orang untuk merawat sistem karena semua itu sudah ditangani oleh vendor penyedia aplikasi. Tidak ada lagi waktu yang

(19)

terbuang, tidak ada anggaran lebih.

Tema inilah yang akan penulis angkat, yaitu bagaimana menerapkan sistem informasi untuk pengelolaan keuangan sekolah bermodelkan SaaS. Dengan harapan sistem informasi ini nantinya bisa menambah efisiensi dan efektifitas dari proses pengelolaan keuangan sekolah.

1.2 Perumusan Masalah

Dari latar belakang masalah tersebut dapat dirumuskan:

a. Bagaimana membuat sistem pengelolaan keuangan pada sekolah?

b. Bagaimana cara agar sistem pengelolaan keuangan bisa digunakan oleh lebih dari satu sekolah akan tetapi pengguna/sekolah hanya menggunakan tanpa melakukan perawatan?

1.3 Batasan Masalah

Adapun yang menjadi batasan masalah dalam penyusunan laporan skripsi ini antara lain:

a. Sistem ini digunakan untuk pengelolaan dan pelaporan anggaran masuk dan anggaran keluar pada sekolah yang terdaftar

b. Sistem digunakan oleh sekolah-sekolah yang terdaftar untuk mengunakan sistem ini.

c. Bahasa pemprograman yang akan digunakan dalam membuat aplikasi ini adalah PHP dengan database MySql.

1.4 Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan suatu sistem informasi untuk pengelolaan keuangan pada sekolah yang mampu menampilkan informasi secara cepat dan akurat. Aplikasi ini nantinya bisa digunakan oleh lebih dari satu sekolah secara bersama sama.

1.5 Manfaat

Adapun manfaat yang diharapkan dalam penulisan skripsi ini adalah:

1.5.1 Bagi Penulis

(20)

menyelesaikan program studi Sistem Informasi – S1 pada Fakultas Teknik di Universitas Muria Kudus.

b. Merupakan sarana latihan praktis bagi mahasiswa dalam menerapkan ilmu yang telah diperoleh selama kuliah.

1.5.2 Bagi Akademik

a. Untuk mengetahui kemampuan mahasiswa menerapkan teori yang diperoleh di bangku perkuliahan dengan kenyataan sesungguhnya, sehingga dapat digunakan sebagai bahan evaluasi akademik.

b. Dapat dijadikan pembanding atau literatur penyusunan skripsi di masa yang akan datang serta menambah referensi perpustidakaan untuk meningkatkan kualitas pendidikan.

1.6 Tinjauan Pustaka

Menurut Lestari, W. K. (2013), dalam skripsi yang berjudul “SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN ADMINISTRASI KEUANGAN SEKOLAH DI SMA NEGERI 26 BANDUNG.” Sistem informasi merupakan salah satu solusi yang dapat memudahkan dalam menginputkan data dan mengelola data. Melihat dari hal tersebut, bagian pembayaran pada lembaga pendidikan sangat membutuhkan adanya sistem informasi. Sistem informasi yang dibutuhkan mencakup tentang pembayaran SPP, Tabungan, dan Uang Gedung. Sistem ini dapat mempermudah dalam pengolahan data pembayaran siswa yang sudah ataupun yang belum melakukan pembayaran. Juga memudahkan dalam pembuatan laporan pembayaran kepada pihak sekolah, serta mengurangi adanya pencatatan secara berulang-ulang seperti jika dilakukan dengan tulis tangan.

(21)

pengguna. Konsep ini juga mengurangi beban pengguna dalam hal perawatan aplikasi dan support.

Menurut Putranti, R. (2013). dalam skripsi yang berjudul “SISTEM INFORMASI PEMBAYARAN SPP, TABUNGAN, DAN UANG GEDUNG PADA SD IT BAITUSSALAM PRAMBANAN.“ Dalam pengelolaan anggaran penerimaan dan pengeluaran sekolah belum terkomputerisasi sering terjadi kesalahan dan keterlambatan dalam pembuatan laporan. Rekapitulasi keuangan sekolah belum tertata dengan baik. Sehingga dalam pembuatan laporan memerlukan waktu yang cukup lama. Permasalahan yang sering dikeluhkan adalah sulitnya mengumpulkan data – data keuangan yang disimpan dibuku terpisah.. Untuk lebih mempermudah dalam hal pengelolaan maka dibutuhkan suatu sistem informasi untuk pengelolaan administrasi keuangan sekolah

1.7 Metodologi Penelitian

1.7.1 Metode Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang benar-benar akurat, relevan, valid dan reliable maka penulis mengumpulkan sumber data dengan cara :

1. Sumber Daya Primer

Adalah data yang diperoleh langsung dari instansi baik melalui pengamatan maupun pencatatan terhadap objek penelitian, meliputi :

a. Observasi

Pengumpulan data melalui pengamatan dan pencatatan terhadap gejala atau peristiwa yang diselidiki pada obyek penelitian secara langsung. Misalnya pengamatan pada contoh laporan keuangan sekolah.

b. Wawancara

Pengumpulan data melalui tatap muka dan tanya jawab langsung dengan sumber data atau pihak-pihak yang berkepentingan yang berhubungan dengan penelitian. Seperti wawancara tentang biaya apa saja yang dibebankan.

2. Sumber Data Sekunder

(22)

a. Studi Kepustakaan

Pengumpulan data dari buku-buku yang sesuai dengan tema permasalahan, misalnya buku analisis dan desain sistem informasi, buku tentang memahami kebijakan administrasi.

b. Studi Dokumentasi

Pengumpulan data dari literatur–literatur dan dokumentasi dari Internet, diktat, dan/atau sumber informasi lain. Misal dokumentasi tentang perancangan sistem yang serupa

1.7.2 Metode Perancangan Sistem

Pada proses perancangan sistem yang terpenting adalah proses analisa sistem yang berkaitan dengan proses pengamatan situasi sebenarnya yang menggunakan metode dan prosedur, sedangkan perancangan sistem berkaitan dengan proses perancangan sistem baru. Pada perancangan sistem baru maksudnya sebelum dilakukan perancangan sistem, telebih dahulu dilakukan analisa sistem yang sedang berjalan saat ini, kemudian mengidentifikasi masalah yang timbul. Dari analisa sistem tersebut yang mendapatkan banyak masalah dan kekurangan yang seharusnya diperbaiki dengan sistem baru. Dan penulis akan mengusulkan perancangan sistem baru yang dapat mengatasi masalah tersebut dengan menggunakan metode perancangan sistem yang akan digunakan adalah UML (Unified Modeling Language).

1.8 Metode Rekayasa Perangkat Lunak

Model pengembangan dalam pembuatan perangkat lunak ini menggunakan model waterfall, yang meliputi beberapa proses diantaranya:

a. Sistem Engineering (Rekaya Perangkat Lunak) Tahap untuk menetapkan berbagai kebutuhan dari semua elemen yang diperlukan sistem dan mengalokasikannya ke dalam pembentukan perangkat lunak.

b. System Analisis Merupakan tahap menganalisis hal-hal yang diperlukan dalam pelaksanaan pembuatan perangkat lunak.

c. System Design Tahap penerjemahan dari data yang dianalisis kedalam bentuk yang mudah dimengerti oleh user.

(23)

masalah yang telah dirancang kedalam bahasa pemrograman tertentu.

e. System Testing (Pengujian) Merupakan tahap pengujian terhadap perangkat lunak yang dibangun.

f. System Maintenance (Perawatan) Tahap akhir dimana suatu perangkat lunak yang sudah selesai dapat mengalami perubahan-perubahan atau penambahan sesuai dengan permintaan user.

1.9 Lokasi Penelitian

1. Dinas Pendidikan Kabupaten Kudus

Nama Instansi : Dinas Pendidikan Kabupaten Kudus Alamat : Jl. Mejobo Mlati Kidul, Kudus

Telepon : 0291 438563

2. SMK 2 Kudus

Nama instansi : SMK Negeri 2 Kudus Alamat : Desa Rejosari Dawe Kudus

Telepon : 0291 4101149

1.10 Sistematika Penulisan

Pembahasan skripsi ini dibagi dalam beberapa bab sesuai dengan pokok permasalahan yaitu :

Bab I

Pendahuluan memberikan uraian mengapa latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan skripsi, manfaat skripsi, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

Bab II

Pada bab ini dilakukan penyusunan mengenai uraian teori-teori yang berhubungan dengan permasalahan yang diambil penulis. Teori-teori tersebut diambil dari literatur-literatur, dokumentasi, serta informasi-informasi dari berbagai pihak.

Bab III

(24)

Bab IV

Bab ini berisi analisa dan perancangan sisitem yang akan dibangun. Bab V

Dalam bab ini menjelaskan tetang proses pembuatan program, dan pembahasan program inti, prosedur-prosedur serta tampilan program secara umum.

Bab VI

(25)
(26)

LANDASAN TEORI

2 BAB II : LANDASAN TEORI

2.1 Sistem Informasi

Menurut [ CITATION Yak12 \l 1033 ]“Pengantar Sistem Informasi” sistem adalah: Sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan tujuan yang sama untuk mencapai tujuan. Sistem juga merupakan suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, terkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk tujuan tertentu.

Menurut [ CITATION Sut12 \l 1033 ] “Konsep Sistem Informasi”: Sistem Informasi terdiri dari komponen komponen yang terdiri dari blok masukan, blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok basis data, dan blok kendali. Sebagai suatu sistem, keenam blok tersebut masing masing saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran.

Menurut[ CITATION OLe13 \l 1033 ] “Computing Essentials 2013 Introductory Edition: Making IT Work For You”: Sistem Informasi mempunyai lima bagian: pengguna, prosedur, software, hardware dan data.

2.2 Akuntansi

Menurut [ CITATION Jus11 \l 1033 ] dalam “Dasar-dasar akuntansi jilid 1”: Akuntansi dapat didefinisikan sebagai suatu disiplin yang menyediakan informasi yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan secara efisien dan mengevaluasi kegiatan kegiatan suatu entitas.

2.2.1 Laporan keuangan

Menurut [ CITATION Jus11 \l 1033 ] dalam “Dasar-dasar akuntansi jilid 1”:, Laporan Keuangan adalah laporan yang diharapkan bisa memberi informasi mengenai perusahaan, dan digabungkan dengan informasi yang lain, seperti industri, kondisi ekonomi, bisa memberikan gambaran yang lebih baik mengenai prospek dan risiko perusahaan.

Menurut [ CITATION Har \l 1033 ] dalam buku Analisa Kritis Atas Laporan

(27)

Keuangan, laporan keuangan adalah laporan yang menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu atau jangka waktu tertentu.

Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa Laporan Keuangan adalah :

1. Merupakan rangkaian aktivitas ekonomi perusahaan yang diklasifikasikan, pada periode tertentu.

2. Merupakan ringkasan dari suatu proses transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama periode yang bersangkutan.

2.3 Pengelolaan Keuangan Sekolah

Berdasarkan PP Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan, disebutkan bahwa ada 3 jenis biaya pendidikan, yaitu Biaya Satuan Pendidikan, Biaya Penyelenggaraan dan/atau Pengelolaan Pendidikan, serta Biaya Pribadi Peserta Didik.

2.3.1 Sumber-Sumber Pemasukan Keuangan Sekolah

Pasal 46 UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, menyatakan pendanaan pendidikan menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat. Sebagai konsekuensi logisnya maka sumber-sumber pemasukan sekolah bisa berasal dari pemerintah, usaha mandiri sekolah , orang tua siswa, dunia usaha dan industri, sumber lain seperti hibah yang tidak bertentangan dengan peraturan perundangan yang berlaku, yayasan penyelenggara pendidikan bagi lembaga pendidikan swasta, serta masyarakat luas.

1. Pemerintah: Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS)

(28)

2.Dana Masyarakat; dana ini bisa berasal dari komite sekolah/orang tua siswa atau dari sponsor dan donatur

3. Dana Swadaya

Beberapa kegiatan yang merupakan usaha mandiri sekolah yang bisa menghasilkan pendapatan sekolah antara lain :

a. pengelolaan kantin sekolah b. pengelolaan koperasi sekolah c. pengelolaan wartel

d. pengelolaan jasa antar jemput siswa e. panen kebun sekolah

f. kegiatan yang menarik sehingga ada sponsor yang memberi dana

g. kegiatan seminar/ pelatihan/lokakarya dengan dana dari peserta yang bisa disisihkan sisa anggarannya untuk sekolah

h. penyelenggaraan lomba kesenian dengan biaya dari peserta atau perusahaan yang sebagian dana bisa disisihkan untuk sekolah.

4. Sumber Lain

Selain yang sudah disebutkan di atas, masih ada sumber pembiayaan alternatif yang berasal dari proyek pemerintah baik yang bersifat block grant maupun yang bersifat matching grant (imbal swadaya).

2.3.2 Tujuan Manajemen Keuangan Sekolah

1. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi penggunaan keuangan sekolah 2. Meningkatkan akuntabilitas dan transparansi keuangan sekolah.

3. Meminimalkan penyalahgunaan anggaran sekolah.

2.3.3 Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan Prinsip-prinsip manajemen sekolah meliputi: 1. Transparansi.

2. Akuntabilitas 3. Efektivitas.

2.4 Komputasi Awan (Cloud Computing)

(29)

gabungan antara pemanfaatan teknologi computer dengan pengembangan internet.Awan (cloud) merupakan metafora dari internet.

Menurut [ CITATION Pur12 \l 1033 ] Cloud Computing adalah model komputasi/computing dimana sumber daya seperti processor/computing power, storage, network, dan software menjadi abstrak dan diberikan sebagai layanan di jaringan/internet menggunakan pola akses remote. Model billing dari layanan ini umumnya mirip dengan model layanan publik.

Sebuah setup infrastruktur cloud computing biasanya dikenali sebagai ‘Cloud’. Beberapa kategori layanan yang tersedia dari sebuah ‘Cloud’ antara lain:

1. Infrastucture as a Service (IaaS) 2. Plaform as a Service (PaaS) 3. Software as a Service (SaaS)

Menurut [ CITATION Mel \l 1033 ] dalam jurnal “The NIST Definition of Cloud Computing” definisi Cloud Computing adalah sebuah model komputansi yang memungkinkan untuk digunakan secara ubiquitous (Diamanapun dan kapanpun), nyaman, on-demand, akses jaringan ke sumber daya komputasi (contoh: jaringan, server, storage, aplikasi, dan layanan) dengan cepat dirilis atau ditambahkan. Cloud Computing sebagai suatu layanan teknologi informasi yang dapat dimanfaatkan oleh pengguna dengan berbasis jaringan/internet. Dimana suatu sumber daya, perangkat lunak, informasi dan aplikasi disediakan untuk digunakan oleh komputer lain yang membutuhkan.

2.4.1 Software as a Service

Menurut [ CITATION Cha08 \l 1033 ] Sebuah aplikasi software as a service berjalan sepenuhnya di dalam cloud (yaitu pada server dalam internet) dikelola oleh provider, dan dapat diakses client melalui browser atau perangkat lain.

(30)

penyimpanan, atau bahkan kemampuan aplikasi individual, dengan kemungkinan pengecualian dari pengaturan konfigurasi aplikasi khusus pengguna terbatas.

Menurut [ CITATION Kep13 \l 1033 ] ada beberapa karakteristik Software as a Service,

 Software dikelola di tempat yang terpusat

 Software disampaikan dalam format “one to many”  Pengguna tidak perlu melakukan upgrade

 Application Programming Interfaces (API) memungkinkan integrasi antara bagian yang berbeda dari perangkat lunak.

2.5 FOD (Flow of Document)

Bagan Alir (flowchart) adalah bagan yang menunjukkan arus pekerjaan dari sistem secara keseluruhan, menjelaskan urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem serta menunjukkan apa yang dikerjakan di dalam sistem.

2.6 UML (Unified Modelling Language)

Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah bahasa yang telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem piranti lunak. [ CITATION Sug13 \l 1033 ]

a. Use Case Diagram

Diagram Use Case Diagram merupakan pemodelan untuk menggambarkan kelakuan sistem yang akan dibuat. [ CITATION Sug13 \l 1033 ] .

(31)

Sumber: Sugiarti (2013) “Analisis & Perancangan UML Generated VB.6” b. Class Diagram

Diagram kelas atau class diagram menggambarkan struktur sistem dari segi pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem. Kelas memiliki apa yang disebut atribut dan metode atau operasi.[ CITATION Sug13 \l 1033 ]

Gambar 2.2: Contoh Class Diagram

Sumber: Sugiarti (2013) “Analisis & Perancangan UML Generated VB.6” c. Sequence Diagram

(32)

Gambar 2.3: Contoh Squence Diagram

Sumber: Sugiarti (2013) “Analisis & Perancangan UML Generated VB.6” d. Activity Diagram

Diagram aktivitas atau activity diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis. [ CITATION Sug13 \l 1033 ]

Berikut adalah contoh dari activity diagram

Gambar 2.4: Contoh Activity Diagram

Sumber: Sugiarti (2013) “Analisis & Perancangan UML Generated VB.6” e. Statechart Diagram

Statechart Diagram atau Diagram Statechart menyediakan sebuah cara untuk memodelkan bermacam-macam keadaan yang mungkin di alami oleh sebuah obyek. Jika dalam diagram kelas menunjukkan gambaran statis kelas-kelas dan relasinya, diagram statechart digunakan untuk memodelkan tingkah laku dinamik sistem. [ CITATION Sug13 \l 1033 ]

2.7 ERD (Entity Relationship Diagram)

(33)
(34)
(35)

3.1 Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kudus 3.1.1 Profil

Gambar 3.5: Peta Disdikpora Kab. Kudus

Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kudus yang beralamat di Jalan Mejobo Mlati Kidul Kudus merupakan instansi kedinasan pemerintah yang menangani sektor pendidikan dan olahraga untuk Kabupaten Kudus. Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kudus membawahi 9 UPT (Unit Pelaksana Teknis) Pendidikan Kecamatan :

1. UPT Pendidikan Kecamatan Kaliwungu 2. UPT Pendidikan Kecamatan Kota 3. UPT Pendidikan Kecamatan Jati 4. UPT Pendidikan Kecamatan Undaan 5. UPT Pendidikan Kecamatan Mejobo 6. UPT Pendidikan Kecamatan Jekulo 7. UPT Pendidikan Kecamatan Bae 8. UPT Pendidikan Kecamatan Gebog 9. UPT Pendidikan Kecamatan Dawe

(36)

3.1.2 Tugas Pokok

Gambar 3.6: Disdikpora Kabupaten Kudus

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Kudus nomor 14 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Kudus, tugas pokok Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga adalah melaksanakan urusan pemerintahan daerah bidang pendidikan

3.1.3 Fungsi

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Kudus nomor 14 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Kudus, fungsi Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga adalah

a. Perumusan kebijakan teknis bidang pemuda,dan olahraga

b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang pendidikan, pemuda, dan olahraga

c. Pembinaan dan fasilitasi bidang pendidikan, pemuda, dan olahraga

d. Pelaksanaan tugas di bidang pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan non formal dan pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan, pemuda, dan olahraga

e. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan bidang pendidikan, pemuda, dan olahraga

f. Pelaksanaan kesekretariatan dinas

g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dn fungsinya.

3.1.4 Visi

(37)

3.1.5 Misi

Misi Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kudus dirumuskan sebagai berikut :

1. Menuntaskan Program Wajib Belajar 12 Tahun dengan tetap memantapkan Wajib Belajar 9 tahun;

2. Meningkatkan profesionalisme pendidik dan tenaga kependidikan;

3. Melaksanakan pembinaan dan pengembangan pendidikan nonformal dan informal;

4. Melaksanakan pembinaan kepemudaan; 5. Melaksanakan pembinaan keolahragaan.

3.1.6 Susunan Organisasi

Susunan Organisasi Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olah Raga, terdiri dari : a. Kepala Dinas;

b. Sekretariat, membawahkan:

1. Subbagian Perencanaan, Evaluasi, dan Pelaporan; 2. Subbagian Keuangan; dan

3. Subbagian Umum dan Kepegawaian. c. Bidang Pendidikan Dasar, membawahkan: 1. Seksi Kurikulum Pendidikan Dasar;

2. Seksi Sarana dan Prasarana Pendidikan Dasar; dan

3. Seksi Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Dasar. d. Bidang Pendidikan Menengah, membawahkan :

1. Seksi Kurikulum Pendidikan Menengah;

2. Seksi Sarana dan Prasarana Pendidikan Menengah; dan 3. Seksi Pendidik dan Tenaga Kependidikan Menengah.

e. Bidang Pendidikan Non Formal dan Informal, membawahkan: 1. Seksi Pendidikan Anak Usia Dini dan Kesetaraan; dan

2. Seksi Pendidikan Masyarakat. f. Bidang Pemuda, membawahkan :

(38)

g. Bidang Olah Raga, membawahkan :

1. Seksi Pengembangan dan Pemberdayaan Olah Raga; dan 2. Seksi Peningkatan Prestasi,Sarana dan Prasarana Olah Raga. h. UPT

i. Kelompok Jabatan Fungsional.

3.2 SMK 2 Negeri Kudus 3.2.1 Profil

Gambar 3.7: Logo SMK Negeri 2 Kudus

SMK Negeri 2 Kudus berdiri sejak 15 Juli 2004 di kaki Gunung Muria tepatnya di desa Rejosari, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus.Pada awal berdirinya, sekolah SMK Negeri 2 Kudus merupakan SMK kecil yang masih tergabung menjadi satu dengan SMP Negeri 2 Dawe Kabupaten Kudus, dengan kepemimpinan oleh Bapak Drs. Bambang Irianto. Kompetensi keahlian saat itu adalah Teknik Audio Video (TAV) dan Teknik Kendaraan Ringan (TKR) yang masing-masing mempunyai 1 rombel atau kelas. Sesuai kebutuhan masyarakat akhirnya pada tahun 2006 SMK Negeri 2 Kudus Menjadi SMK Besar. Dengan jumlah rombel masing-masing kompetensi keahlian 2 rombel. Pada tahun 2008 bertambah menjadi 3 rombel dan tahun 2009 menjadi 4 rombel untuk masing-masing Kompetensi Keahlian.

(39)

Gambar 3.8: Peta lokasi SMK 2 Kudus

Pada tahun 2011 Program Keahlian di SMK Negeri 2 Kudus bertambah satu Program Keahlian yaitu Program Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ), walaupun merupakan Kompetensi Keahliann Baru, TKJ pada SMK Negeri 2 Kudus sudah memiliki peralatan praktik yang baik dan lengkap.

Pada tahun pelajaran 2011/2012 jumlah kelas mencapai 25 kelas. yaitu 4 kelas pararel dari kelas X, XI dan XII untuk Kompetensi Keahlian Teknik Audio Video dan Teknik Kendaraan Ringan serta 1 kelas (rombel) untuk Kompetensi Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan

Dari tahun ketahun animo masyarakat terhadap SMK Negeri 2 Kudus semakin besar, terbukti dengan semakin meningkatnya pendaftar peserta didik baru. Yang mana kurang lebih 70 % pendaftar tidak tertampung di SMK Negeri 2 Kudus.

SMK Negeri 2 Kudus memutuskan untuk mengadopsi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 pada bulan Juli 2011 pada kepemimpinan Drs. Harto Sundoyo sampai sekarang dokumen mutu ini disusun dan ditetapkan.

3.2.2 Data Sekolah

Nama Sekolah : SMK Negeri 2 Kudus Nomor Statistik Sekolah : 341031909001

NPSN : 20317529

Status : Terakreditasi B Nomor Telepon : ( 0291) 4101149

Alamat Sekolah : Desa Rejosari Dawe Kudus

(40)

Kecamatan : Dawe

Kabupaten : Kudus

Propinsi : Jawa Tengah

Kode Pos : 59353

Email :

Website : www.smkn2kudus.sch.id

3.2.3 Visi

“Kompeten, Beriman, Bertaqwa, Berorientasi pada kebutuhan global”

3.2.4 Misi

a. Menghasilkan tamatan yang memiliki budi pekerti luhur, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudaya Indonesia serta berperilaku hidup sehat

b. Menghasilkan tamatan yang memiliki pengetahuan dan ketrampilan sesuai standar keahlian jurusan

c. Menghasilkan tamatan yang mampu mengembangkan diri dan memilih karier serta menumbuhkan jiwa mandiri

d. Menerapkan layanan prima dalam pengelolaan sekolah melalui Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008

3.2.5 Struktur Organisasi

(41)

3.2.6 Tujuan Sekolah 1. Tujuan Sekolah

a. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan peserta didik kepada Tuhan Yang Maha Esa

b. Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan dan teknologi agar mampu mengembangkan diri dikemudian hari baik secara mandiri maupun memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi

c. Menyiapkan peserta didik agar menjadi warga negara yang produktif, kreatif, mampu bekerja secara mandiri, serta mampu mengisi lowongan kerjaan yang ada didunia usaha dan industri sebagai tenaga kerja tingkat menengah sesuai dengan kompetensi yang dimiliki

d. Menyiapkan peserta didik agar mampu memilih karier, ulet, gigih dan tangguh dalam berkompetisi, mampu beradaptasi dilingkungan kerja serta mampu mengembangkan sikap professional dalam bidang yang dimiliki

e. Menumbuhkan semangat keunggulan dan kompetitif secara intensif kepada seluruh warga sekolah

2. Tujuan Kompetensi Keahlian Teknik Audio Video

Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Kudus untuk Kompetensi Keahlian Teknik Audio Video meiliki tujuan sebagai berikut :

a. Mendidik peserta didik agar mampu memilih karier, berkompetensi dan mengembangkan sikap profesional dalam kompetensi keahlian yang ditekuninya.

b. Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan sebagai bekal bagi yang berminat untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

c. Menyelenggarakan sistem pendidikan teknik yang berkualitas dan beretos kerja tinggi.

d. Memenuhi kebutuhan tenaga teknisi yang terampil di Bidang Teknik Audio Video.

(42)

g. Mendidik Tenaga terampil yang mampu menciptakan lapangan kerja. h. Mengembangkan Unit Produksi Teknik Audio Video.

i. Menyalurkan tenaga kerja yang profesional di Bidang Teknik Audio Video sesuai dengan kebutuhan DU/DI.

3. Tujuan Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan

Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Kudus untuk Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan meiliki tujuan sebagai berikut :

a. Mendidik peserta didik agar mampu memilih karier, berkompetensi dan mengembangkan sikap profesional dalam kompetensi keahlian yang ditekuninya

b. Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan sebagai bekal bagi yang berminat untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi

c. Menyelenggarakan sistem pendidikan teknik yang berkualitas dan beretos kerja tinggi

d. Memenuhi kebutuhan tenaga teknisi yang terampil di Bidang Teknik 0tomotif/ Teknik kendaraan ringan

e. Mendidik tenaga kerja yang disiplin mempunyai loyalitas yang tinggi f. Mendidik tenaga kerja yang mampu bersaing baik tingkat nasional, regional maupun global

g. Mendidik Tenaga terampil yang mampu menciptakan lapangan kerja h. Mengembangkan Unit Produksi Teknik otomotif/Teknik kendaraan ringan i. Menyalurkan tenaga kerja yang profesional di Bidang Teknik Otomotif/Teknik Kendaraan Ringan sesuai dengan kebutuhan DU/DI.

4. Tujuan Kompetensi Keahlian Teknik Komputer Dan Jaringan

Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Kudus untuk Kompetensi Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan meiliki tujuan sebagai berikut :

a. Mendidik peserta didik agar mampu memilih karier, berkompetensi dan mengembangkan sikap profesional dalam kompetensi keahlian yang ditekuninya

(43)

c. Menyelenggarakan sistem pendidikan teknik yang berkualitas dan beretos kerja tinggi

d. Memenuhi kebutuhan tenaga teknisi yang terampil di Bidang Teknik Komputer dan Jaringan

e. Mendidik tenaga kerja yang disiplin mempunyai loyalitas yang tinggi f. Mendidik tenaga kerja yang mampu bersaing baik tingkat nasional, regional maupun global

g. Mendidik Tenaga terampil yang mampu menciptakan lapangan kerja h. Mengembangkan Unit Produksi Teknik Komputer dan Jaringan

(44)

3.2.7 Flow Of Document(FOD) pengelolaan keuangan SMK Negeri 2 Kudus

(45)

Gambar 3.11: FOD Proses manual pengelolaan keuangan sekolah SMK Negeri 1 Kudus(lanjutan)

Alur:

1. Dinas memberikan rencana dana yang akan dikirimkan ke sekolah, dan meminta sekolah membuat RAPBS

2. Tata Usaha Sekolah membuat RAPBS berdasarkan kebutuhan dan disesuaikan dengan rencana dana yang akan diterima.

3. RAPBS yang sudah dibuat diberikan kepada Kepala Sekolah 4. Kepala Sekolah menyetujui RAPBS.

5. RAPBS yang sudah disetujui dicopy untuk diarsipkan berdasarkan waktu dan diberikan kepada Dinas.

(46)

7. Semua transaksi dicatat oleh Tata Usaha Sekolah 8. Setiap bulan laporan bulanan dibuat.

9. Laporan bulanan diperiksa dan diverifikasi oleh Kepala Sekolah.

10. Laporan bulanan yang telah diperiksa disimpan dan digunakan untuk membuat laporan bulanan.

(47)

4.1 Analisa Kebutuhan Sistem

Berdasarkan hasil penelitian. Bahwa dalam pengelolaan keuangan sekolah, masih ada beberapa sekolah yang menggunakan teknik pembukuan secara manual dan mengkombinasikannya dengan komputer untuk proses pembuatan laporan, tentu saja untuk sisi petugas akan kerepotan jika menangani banyak laporan keuangan, sehingga terkadang terjadi salah tulis atau kesalahan lainnya.

Untuk menghindari terjadinya kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi, diperlukan suatu alternatif lain yaitu dengan menggunakan sistem informasi untuk melakukan pembukuan dan pengelolaan keuangan. Karena model pengelolaan keuangan dari tiap tiap sekolah memiliki alur yang hampir sama, maka bisa dibuat suatu sistem informasi pengelolaan keuangan yang bisa digunakan untuk beberapa sekolah sekaligus.

Dengan menerapkan model penyebaran aplikasi software as a service, konsep penyebaran aplikasi ini adalah dengan mendeploy aplikasi pengelolaan keuangan sekolah di internet, membagi dan memisahkan data dari tiap tiap sekolah sehingga tiap tiap sekolah dapat menggunakan sistem ini. Untuk tiap sekolah bisa dikelola oleh lebih dari satu staff, dan tiap staff hanya bisa mengelola sekolah asalnya saja.

Ilustrasi dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 4.12 Ilustrasi Sistem Pengelolaan Keuangan Sekolah Bermodelkan Software as a Service

(48)

4.2 Analisa Kebutuhan Data dan Informasi

Untuk membangun sebuah sistem dibutuhkan adanya masukan berupa data yang nantinya akan diproses oleh sistem untuk memberikan informasi yang bermanfaat kepada penggunanya. Kebutuhan data dan informasi untuk Sistem Informasi Keuangan Sekolah bermodelkan Software as a Service adalah :

1. Data

a. Data aset dan nilai sekolah b. Data user

c. Data transaksi 2. Informasi

a. Arus kas

b. Jumlah dana keluar masuk bulanan c. Format Laporan Keuangan

4.3 Kebutuhan perancangan sistem

Selain data yang akan diproses oleh sistem untuk memberikan informasi yang bermanfaat kepada penggunanya, diperlukan adanya dukungan dari Hardware dan Software dalam pembuatan sistem. Dukungan tersebut antara lain:

1. Hardware

a. Komputer Core i3, Processor 1.9GHz b. Harddisk 320 GB

c. RAM 2 GB 2. Software

a. IDE (Atom IDE, Notepad++, Sublime, dsb) b. Browser (Mozila, Google Chrome, Opera) c. Web Server (Apache, Nginx, dsb)

d. MySql Database e. php

(49)

4.4 Desain Sistem dan Perangkat Lunak 4.4.1 Proses Bisnis

a. Analisa aktor 1. Admin_Provider

Merupakan pihak ditingkat provider yang memantau aktivitas pengguna aplikasi(Admin_Sekolah) dan melakukan verifikasi pendaftaran.

2. Admin_Sekolah

Merupakan pengguna utama aplikasi, Admin_Sekolah mengatur data keuangan dari sekolah naungannya.

3. Dinas

Merupakan salah satu contoh dari pihak yang nantinya akan menyetorkan dana ke sekolah.

4. Pelaksana Kegiatan

Merupakan salah satu contoh dari pihak yang nantinya akan menggunakan dana.

b. Proses Bisnis

Tabel 4.1: Proses bisnis

No Proses Bisnis Aktor Use Case

1 Jika Sekolah belum terdaftar dalam aplikasi, maka Admin_Sekolah bisa mendaftarkan Sekolahnya ke dalam sistem

Admin_Sekolah Pendaftaran

2 Admin_Sekolah mendaftarkan diri ke dalam aplikasi.

Admin_Sekolah Pendaftaran

3 Admin_Sekolah mengisi form . Admin_Sekolah Pendaftaran

4 Admin_Sekolah mensubmit form Admin_Sekolah Pendaftaran

5 Sistem mengirimkan email verifikasi kepada Admin_Sekolah.

Sistem Pendaftaran

Bersambung

(50)

No Proses Aktor Use Case 6 Setelah Email terverifikasi

Admin_Sekolah harus menunggu status pendaftaran sekolah disetujui oleh admin

Admin_Sekolah Pendaftaran

7 Data pendaftar baru dan sekolah dimunculkan oleh sistem kepada Admin

Admin_Provider Verifikasi Sekolah

8 Admin_Provider mengecek data pendaftar dan sekolah

Admin_Provider Verifikasi Sekolah

9 Admin_Provider menyetujui

pendaftaran sekolah

Admin_Provider Verifikasi Sekolah

10 Sistem mengirimkan email notifikasi bahwa pendaftaran telah disetujui

Sistem Verifikasi Sekolah

11 Admin_Sekolah menyesuaikan informasi daftar akun yang dibutuhkan dalam aplikasi

Admin_Sekolah Kelola Akun

12 Admin_Sekolah bisa

menambahkan akun/pos baru jika akun/pos yang diharapkan tidak tersedia

Admin_Sekolah Kelola Akun

13 Admin_Sekolah menyesuaikan informasi nilai/saldo dari tiap tiap akun(menentukan modal awal)

Admin_Sekolah Pencatatan Transaksi

Bersambung

Lanjutan Tabel 4.1: Proses bisnis

No Proses Aktor Use Case

14 Admin_Sekolah menyusun rencana anggaran

(51)

15 Admin_Sekolah menambahkan jenis transaksi/rencana kegiatan ke dalam rencana anggaran

Admin_Sekolah Susun Rencana Anggaran

16 Rencana Anggaran bisa dicetak Admin_Sekolah Susun Rencana Anggaran

17 Setelah melalui berbagai proses persetujuan, Admin_Sekolah bisa menetapkan Rencana Angaran pada sistem, setelah rencana anggaran ditetapkan, maka tidak bisa lagi diubah.

Admin_Sekolah Susun Rencana Anggaran

18 Dana disalurkan dari Dinas. Dinas Pencatatan

Transaksi 19 Admin_Sekolah mencatat dana

masuk berdasarkan jenis

transaksi/rencana kegiatan yang telah dibuat di rencana anggaran.

Admin_Sekolah Pencatatan Transaksi

20 Pelaksana Kegiatan (misal: guru, TU, atau pihak yang berkewenangan) meminta dana yang telah disetujui sebelumnya.

Pelaksana Kegiatan

Pencatatan Transaksi

Bersambung

Lanjutan Tabel 4.1: Proses bisnis

No Proses Aktor Use Case

21 Admin_Sekolah mencatat dana keluar berdasarkan jenis transaksi/rencana kegiatan yang telah dibuat di rencana anggaran .

Admin_Sekolah Pencatatan Transaksi

(52)

kegiatan Admin_Sekolah Transaksi 23 Jika ingin menutup buku atau

mencatat sesuatu yang diluar dugaan, misalkan pencatatan aset yang hilang, bisa dilakukan di jurnal penyesuaian

Admin_Sekolah Pencatatan Transaksi

24 Laporan Keuangan dibuat. Sistem,

Admin_Sekolah

Pelaporan

25 Laporan Keuangan dicetak Kepala Sekolah, Admin_Sekolah

Pelaporan

26 Admin_Sekolah bisa

menambahkan Admin_Sekolah lain untuk membantunya mengelola transaksi dalam sekolah yang dikelolanya

(53)

c. Bussiness use case

(54)

4.4.2 Use case Sistem

(55)

4.4.3 Skenario Sistem

a. Skenario Sistem use case Pendaftaran

Tabel 4.2 Skenario Sistem use case Pendaftaran Aktor utama : Admin_Sekolah

Nama use case : Pendaftaran

Tujuan use case :Mendaftarkan Admin_Sekolah ke dalam sistem Kondisi awal :

Admin_Sekolah belum terdaftar kedalam aplikasi

Kondisi akhir:

Admin_Sekolah terdaftar kedalam aplikasi

Optimistik flow :

1. Jika Sekolah belum terdaftar dalam aplikasi, maka Petugas TU (atau pihak yang diberi kewenangan) bisa mendaftarkan Sekolahnya kedalam sistem

2. Admin_Sekolah mendaftarkan diri ke dalam aplikasi.

3. Admin_Sekolah mengisi form pendaftaran.

4. Admin_Sekolah mensubmit form

5. Sistem mengirimkan email verifikasi kepada Admin_Sekolah. 6. Admin_Sekolah menempelkan token yang diterima dari email ke aplikasi

7. Sistem mengecek dan

memverifikasi akun Admin_Sekolah Pesimistik flow:

1. 4a. Aplikasi/sistem menampilkan pendaftaran gagal

Solusi:

 Pastikan nip/email anda belum/tidak pernah digunakan untuk mendaftar di sistem ini

(56)

 Pastikan email yang anda inputkan valid, minta aplikasi mengirimkan ulang email verifikasi 3. 7a Token tidak valid

 Minta sistem untuk mengirim ulang token baru

b. Skenario Sistem use case Verifikasi Sekolah

Tabel 4.3: Skenario Sistem use case Pendaftaran Aktor utama : Admin_Sekolah,

Admin_Provider

Nama use case : Pembayaran

Tujuan use case : Melakukan Pembayaran untuk memperpanjang masa aktif penggunaan aplikasi Kondisi awal :

Admin_Sekolah sudah terdaftar Kondisi akhir:

Masa Akif diperbarui

3. Admin_Provider mengecek data pendaftaran.

4. Jika sudah sesuai,

admin_provider menyetujui

pendaftaran Sekolah.

5. Admin_Sekolah akan

diberitahu melalui email jika proses verifikasi sekolah telah selesai

(57)

didaftarkan pendaftaran Admin_Sekolah memang belum diproses oleh admin, silahkan hubungi admin provider untuk lekas memproses pendaftaran

c. Skenario Sistem use case Susun Rencana Anggaran

Tabel 4.4: Skenario Sistem use case Susun Rencana Anggaran Aktor utama : Admin_Sekolah

Nama use case : Susun Rencana

Rencana anggaran belum dibuat Kondisi akhir:

Rencana anggaran ditetapkan

Optimistik flow :

1. Admin_Sekolah menambahkan rencana anggaran yang bisa berupa RAPBS atau rencana anggaran lainnya.

2. Admin_Sekolah menambahkan rencana transaksi masuk/keluar untuk Rencana Anggaran

3. Rencana Anggaran bisa dicetak untuk kemudian dikirimkan kepada kepala sekolah untuk disetujui

(58)

Pesimistic flow:

1 2a. Tidak dapat menambahkan rencana transaksi

Solusi:

Pastikan koneksi internet anda lancar

Pastikan Rencana Anggaran belum ditetapkan.

d. Skenario Sistem use case Transaksi Masuk

Tabel 4.5: Skenario Sistem use case Transaksi Aktor utama : Admin_Sekolah

Nama use case : Transaksi Masuk

Tujuan use case : Mencatat transaksi masuk

Kondisi awal :

Rencana Anggaran sudah ditetapkan

Kondisi akhir: Kas bertambah

Optimistik flow :

1. Jika ada dana masuk, Admin_Sekolah mencatat transaksi masuk

2. Admin_sekolah memilih

jenis_transaksi yang tersedia

3. Admin memasukkan nominal transaksi

4. Admin_Sekolah memeriksa inputan

5. Submit form Pesimistic flow :

1. 2a tidak ditemukan jenis_transaksi yang sesuai(dana masuk yang tidak dianggarkan)

Solusi:

 inputkan manual uraian dan debet kredit

(59)

Tabel 4.6: Skenario Sistem use case Pelaporan Aktor utama : Admin_Sekolah

Nama use case : Pelaporan

Tujuan use case : Membuat laporan Kondisi awal :

Transaksi sudah pernah dilakukan Kondisi akhir:

Laporan dibuat

Optimistik flow :

1. Setelah berbagai trasaksi dilakukan, Admin_Sekolah bisa mendapatkan informasi transaksi dalam bentuk laporan transaksi.

2. Laporan dicetak Pesimistik flow :

1. a. Laporan tidak tersedia solusi:

Kemungkinan adalah anda kehilangan koneksi ke server, ganti jaringan anda dengan yang lebih cepat.

Atau bisa saja anda tidak mengaktifkan javascript pada browser anda, gunakan browser termutakhir dan ijinkan pemakaian javascript

g. Skenario Sistem use case Kelola Akun

Tabel 4.7: Skenario Sistem use case Kelola Akun

Aktor utama : Admin_Sekolah

Nama use case : Kelola Akun

Tujuan use case : Mengelola Akun Kondisi awal :

Admin_sekolah dan Sekolah telah terverifikasi, user sudah login.

Optimistik flow :

1. Jika akun yang dikehendaki untuk pencatatan dana/pembuatan rencana kegiatan tidak tersedia, Admin_Sekolah bisa membuat akun baru

(60)

Kondisi akhir: lagi inputan anda, dan coba submit lagi h. Skenario Sistem use case Kelola Pengguna

Tabel 4.8 Skenario Sistem Kelola Pengguna Aktor utama : Admin_Sekolah

Nama use case : Kelola Pengguna

Tujuan use case : Mengelola Admin_Sekolah

Kondisi awal :

Admin_sekolah dan Sekolah telah terverifikasi, user sudah login.

Kondisi akhir:

Akun Admin_Sekolah dibuat/diubah

Optimistik flow :

1. Admin_Sekolah bisa membuat Admin_Sekolah baru untuk sekolah yang dikelolanya

2. Admin_Sekolah mengisikan form tambah pengguna.

3. Admin_Sekolah memverifikasi emailnya

4. user Admin_Sekolah baru siap digunakan

Pesimistik flow :

1 2a. user tidak tersimpan, email kemungkinan sudah digunakan/ tidak valid, cek lagi inputan anda, dan coba submit lagi

4.4.4 Class diagram a. Class yang terbentuk 1. Class User

Class User digunakan untuk mengidentifikasi pengguna dari aplikasi ini, terbagi atas Admin_Sekolah, yaitu pihak yang menjalankan aplikasi ini, dan admin, sebagai administrator yang mengelola berjalannya sistem.

(61)

Gambar 4.15: Class User

2. Class Admin_Sekolah

Admin_Sekolah mewarisi atribut dan method dari Class User, class ini juga memiliki atribut sekolah dan method verifikasi_email().

Berikut merupakan gambaran dari class Admin_Sekolah:

Gambar 4.16: Class Admin_Sekolah

3. Class Admin_Provider

Class admin merupakan bentuk dari pengguna aplikasi yang berstatus sebagai admin provider, class ini mewarisi atribut dan method dari Class User.

Berikut merupakan gambaran dari class User:

Gambar 4.17: Class Admin

4. Class Sekolah

Merupakan lingkungan kerja/kelompok kerja dari aplikasi ini, tiap tiap Admin_Sekolah terdaftar dalam masing masing Sekolah, dan tiap Sekolah bisa memiliki lebih dari satu Admin_Sekolah.

(62)

Gambar 4.18: Class Sekolah

5. Class Rencana Anggaran

Berisi sekumpulan perencanaan transaksi yang akan terjadi pada suatu tahun anggaran.

Berikut merupakan gambaran dari class Rencana_anggaran:

Gambar 4.19: Class Rencana Anggaran 6. Class Jenis_Transaksi

Merupakan rencana transaksi dalam suatu tahun anggaran, penggunaannya untuk mempermudah dalam pencatatan transaksi kedalam jurnal dan untuk mempermudah dalam membandingkan rencana anggaran dan transaksi sebenarnya.

Berikut merupakan gambaran dari class Jenis_Transaksi:

(63)

Digunakan untuk merekam transaksi yang terjadi, disini akan dicatat berdasarkan Jenis_Transaksi dan akun akun yang saldonya akan ditambah/ dikurangi.

Berikut merupakan gambaran dari class Transaksi:

Gambar 4.21: Class Transaksi 8. Class Jurnal

Perpindahan nominal uang, transfer, dsb terjadi disini, digunakan untuk menyusun Buku Besar, Neraca, dsb.

Berikut merupakan gambaran dari class Jurnal:

Gambar 4.22: Class Jurnal 9. Class Akun

(64)
(65)

b. Class Diagram

Berikut merupakan gambaran dari class Diagram:

Gambar 4.24: Class diagram Sistem Informasi Pengelolaan Sekolah bermodelkan SaaS

4.4.5 Squence diagram

a. Squence diagram pendaftaran

Aktor Admin_Sekolah harus menginputkan data pendaftaran diikuti validasi oleh tiap tiap field, lalu setelah semuanya lengkap dan form disubmit, sistem akan mengirimkan email verifikasi.

(66)

Gambar 4.25: Squence diagram pendaftaran

b. Squence diagram verifikasi pendaftaran

Setelah pendaftaran berhasil, data pendaftaran akan diterima admin untuk diproses, jika pendaftaran disetujui, maka sistem akan melakukan verifikasi dan user akan diberitahu mengenai status verifikasi.

Berikut merupakan gambaran dari Squence diagram pendaftaran:

Gambar 4.26: Squence diagram verifikasi pendaftaran c. Squence diagram buat rencana anggaran

(67)

terpilih. Jika semua sudah selesai, admin_sekolah harus menetapkan rencana anggaran.

Berikut merupakan gambaran dari Squence diagram buat rencana anggaran:

Gambar 4.27: Squence diagram buat rencana anggaran

d. Squence diagram pencatatan transaksi

Dalam menu transaksi, Admin_sekolah dapat mencatat transaksi baru berdasarkan jenis_transaksi dari rencana anggaran yang telah ditetapkan atau dengan menginputkan dan menyesuaikannya sendiri dengan menentukan akun debet dan kredit untuk class jurnal, dan menginputkan nominal transaksi.

Berikut merupakan gambaran dari Squence diagram pencatatan transaksi:

Gambar 4.28: Squence diagram pencatatan transaksi e. Squence diagram kelola akun

(68)

Berikut merupakan gambaran dari Squence diagram kelola akun:

Gambar 4.29: Squence diagram kelola akun f. Squence diagram kelola pengguna

Admin_sekolah bisa menambahkan Admin_sekolah lain dengan interaksi dengan class Admin_sekolah, Admin_sekolah lama menginputkan dan menyimpan data Admin_sekolah baru, kemudian Admin_sekolah baru harus memverifikasi emailnya.

Berikut merupakan gambaran dari Squence diagram kelola pengguna:

Gambar 4.30: Squence diagram kelola pengguna

g. Squence diagram pelaporan

Admin_sekolah harus memilih jenis laporan yang dipilih, seperti neraca lajur, arus kas, dan lainnya., lalu mencetaknya.

Berikut merupakan gambaran dari Squence diagram pelaporan:

(69)

4.4.6 Activity Diagram

a. Activity Diagram Pendaftaran

Admin_sekolah menginputkan data pendaftaran, lalu setelah semuanya lengkap dan form disubmit, sistem akan mengirimkan email verifikasi.

Berikut dibawah ini adalah gambar dari activity diagram pendaftaran:

Gambar 4.32: Activity Diagram Pendaftaran b. Activity Diagram verifikasi sekolah

Dalam activity diagram verifikasi sekolah, admin memilih menu daftar permohonan pendaftaran. Admin memilih data pendaftaran, jika data pendaftaran disetujui, sistem akan merubah status pendaftaran, membuat database untuk user, dan tabel tabel untuk user. Setelah itu sistem akan memberitahu status verifikasi ke user melalui email.

(70)

Gambar 4.33: Activity Diagram verifikasi sekolah c. Activity Diagram Buat Rencana Anggaran

Admin_sekolah membuat rencana anggaran baru untuk digunakan di tahun depan. Setelah membuat rencana anggaran, Admin_sekolah menambahkan jenis_transaksi ke rencana anggaran.

Berikut dibawah ini adalah gambar dari activity diagram Buat Rencana Anggaran:

(71)

d. Activity Diagram pencatatan transaksi

Dalam menu transaksi, Admin_sekolah dapat mencatat transaksi baru berdasarkan jenis_transaksi dari rencana anggaran yang telah ditetapkan.

Berikut merupakan activity diagram pencatatan transaksi:

Gambar 4.35: Activity Diagram pencatatan transaksi e. Activity Diagram Kelola Akun

Untuk membuat akun baru, Admin_sekolah bisa mengisi form tambah akun baru, memilih jenis akun dan mensubmit form.

(72)

Gambar 4.36: Activity Diagram kelola akun f. Activity Diagram kelola pengguna

Admin_sekolah bisa menambahkan Admin_sekolah lain dengan interaksi dengan class Admin_sekolah, Admin_sekolah lama menginputkan dan menyimpan data Admin_sekolah baru, kemudian Admin_sekolah baru harus memverifikasi emailnya.

Berikut merupakan activity diagram pencatatan Kelola Pengguna:

(73)

Setelah berbagai trasaksi dilakukan, Admin_Sekolah bisa mendapatkan informasi transaksi dalam bentuk laporan transaksi. Setelah itu laporan bisa dicetak

Berikut merupakan activity diagram pencatatan pelaporan:

Gambar 4.38: Activity Diagram pelaporan

Gambar 4.39activity diagram pencatatan pelaporan:

4.4.7 Statechart Diagram 1. Statechart Diagram User

Statechart ini menggambarkan proses dari method method dari class User a. Show

Berikut merupakan statechart method show dari user:

Gambar 4.40: Statechart Diagram User: show

(74)

Berikut merupakan statechart method add dari user:

Gambar 4.41: Statechart Diagram User: add c. Deactivate

Berikut merupakan statechart method deactivate dari user:

Gambar 4.42: Statechart Diagram User: deactivate d. Login

Berikut merupakan statechart method login dari user:

Gambar 4.43: Statechart Diagram User: login 2. Statechart Diagram Sekolah

Statechart ini menggambarkan proses dari method method dari class Sekolah a. Add

Berikut merupakan statechart method add dari class sekolah:

(75)

Berikut merupakan statechart method detail dari class sekolah:

Gambar 4.45: Statechart Diagram Sekolah: detail

c. Delete

Berikut merupakan statechart method delete dari class sekolah:

Gambar 4.46: Statechart Diagram Sekolah:delete d. Update

Berikut merupakan statechart method update dari class sekolah:

Gambar 4.47: Statechart Diagram Sekolah: update e. Verifikasi

Berikut merupakan statechart method verifikasi dari class sekolah:

Gambar 4.48: Statechart Diagram Sekolah: verifikasi

(76)

Statechart ini menggambarkan proses dari method method dari class rencana_anggaran

a. Add_anggaran

Berikut merupakan statechart method verifikasi dari class rencana_anggaran:

Gambar 4.49: Statechart Diagram Rencana_anggaran: add_anggaran b. Show

Berikut merupakan statechart method show dari class rencana_anggaran:

Gambar 4.50: Statechart Diagram Rencana_anggaran: show c. Set

Berikut merupakan statechart method set dari class rencana_anggaran:

Gambar 4.51: Statechart Diagram Rencana_anggaran: set

4. Statechart Diagram Jurnal

Statechart ini menggambarkan proses dari method method dari class jurnal a. Show

Berikut merupakan statechart method show dari class jurnal:

(77)

b. Add

Berikut merupakan statechart method add dari class jurnal:

Gambar 4.53: Statechart Diagram Jurnal: add

5. Statechart Diagram Jenis_transaksi

Statechart ini menggambarkan proses dari method method dari class jenis_transaksi

a. Show

Berikut merupakan statechart method show dari class jenis_transaksi:

Gambar 4.54: Statechart Diagram Jenis_transaksi: show

b. Add

Berikut merupakan statechart method add dari class jenis_transaksi:

Gambar 4.55: Statechart Diagram Jenis_transaksi: add

c. Delete

Berikut merupakan statechart method delete dari class jenis_transaksi:

(78)

6. Statechart Diagram Akun

Statechart ini menggambarkan proses dari method method dari class akun a. Show

Berikut merupakan statechart method show dari class akun:

Gambar 4.57: Statechart Diagram Akun:show

b. Add

Berikut merupakan statechart method add dari class akun:

Gambar 4.58: Statechart Diagram Akun: add

7. Statechart Diagram Transaksi

Statechart ini menggambarkan proses dari method method dari class transaksi

a. Show

Berikut merupakan statechart method show dari class transaksi:

Gambar 4.59: Statechart Diagram Transaksi: show

a. Add

Gambar

Gambar 3.9: Struktur Organisasi SMK 2 Kudus
Gambar 3.10: FOD Proses manual pengelolaan keuangan sekolah SMK
Gambar 3.11: FOD Proses manual pengelolaan keuangan sekolah SMK
Gambar 4.12 Ilustrasi Sistem Pengelolaan Keuangan Sekolah Bermodelkan
+7

Referensi

Dokumen terkait

A client session starts by connecting to a server and negotiating the session details, after which the client can send message, presence, and IQ stanzas to other entities on

SWASH merupakan singkatan dari Simulating Waves till Shore , model ini dikembangkan oleh Deltares dan DELFT University of Technology dari model hidrodinamika sebelumnya

Waktu koreksi kesalahan rekening Kecepatan menanggapi pengaduan gangguan Kesalahan pembacaan kWh meter yang dialami konsumen Frekuensi di titik pemakaian tertinggi. Frekuensi di

maka Pokja Pengadaan Barang/Jasa pada Unit Layanan Pengadaan Barang/Jasa Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun Anggaran 2015 mengumumkan Pemenang Paket tersebut di atas dengan rincian

Hasil menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara faktor pemungkin dengan PHBS pada anak jalanan binaan rumah singgah di Yogyakarta, yang terdiri

LBMN Tahun Anggaran 2013 telah menerapkan penyusutan BMN berupa aset tetap dalam rangka menyesuaikan nilai BMN berupa aset tetap sehubungan dengan penurunan kapasitas dan

[r]

Udang jerbung betina yang didapatkan terdiri dari yang belum matang gonad sebanyak 1089 ekor (79 %) dan yang matang gonad sebanayak 289 ekor ( 21 %). Pada Tabel 1 diterakan