Waktu : 6 x 45 Menit
(Keseluruhan KD)
Standar
Kompetensi:
2. Menganalisis Budaya
Demokrasi Menuju
Masyarakat Madani
Kompetensi Dasar:
2.1. Mendeskripsikan Pengertian Dan Prinsip-prinsip Budaya Demokrasi.
2.2. Mengidentifikasi Ciri-ciri Masyarakat Madani. 2.3. Menganalisis Pelaksanaan Demorasi Di Indonesia Sejak Orde Lama, Orde Baru Dan Reformasi. 2.4. Menampilkan Perilaku Budaya
Waktu:
4 x 45 Menit
Standar Kompetensi:
Menganalisis Budaya Demokrasi Menuju Masyarakat Madani
Kompetensi Dasar:
2.1. Mendeskripsikan pengertian dan prinsip-prinsip budaya demokrasi.
(Indikator)
Hasil Yang Diharapkan:
Menguraikan Pengertian Dan Pemikiran
Tentang Demokrasi.
Mendeskripsikan Ciri-ciri Dan
Prinsip-prinsip Demokrasi.
Menganalisis Tentang Demokratisasi.
Menguraikan Konsepsi Masyarakat Madani.
Mendeskripsikan Karakteristik Menuju
Pengert ian
1.
1. Abraham L.Abraham L. 2.
2. Giovanni S.Giovanni S. 3.
3. Ensiklopedi P.P.P.P.Ensiklopedi P.P.P.P.
BUDAYA
BUDAYA
DEMOKRASI
DEMOKRASI
dan
dan
MASYARAKA
MASYARAKA
T MADANI
T MADANI
Pemikiran Tentang
Pemikiran Tentang
Demokrasi
Demokrasi
Konsepsi Bentuk dan Ciri-ciri Demokrasi
Prinsip-prinsip Demokrasi
Karakteris tik
Menuju Masyarakat Madani
MASYARAKA
MASYARAKA
T MADANI
1.
1.
DEMOKRASI
DEMOKRASI
a.Pengertia
n
Istilah demokrasi secara etimologis berasal dari
bahasa Yunani
“demokratia” terdiri dari dua kata, demos =
rakyat dan kratos/ kratein =
kekuatan/pemerintahan.
International Commision of Jurist
International Commision of Jurist (ICJ), (ICJ), demokrasi demokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan dimana hak
adalah suatu bentuk pemerintahan dimana hak
untuk membuat keputusan-keputusan politik
untuk membuat keputusan-keputusan politik
diselenggarakan oleh wn melalui wakil-wakil yang
diselenggarakan oleh wn melalui wakil-wakil yang
dipilih oleh mereka dan bertanggung jawab kepada
dipilih oleh mereka dan bertanggung jawab kepada
mereka melalui suatu proses pemilihan yang bebas
mereka melalui suatu proses pemilihan yang bebas..
Abraham LincolnAbraham Lincoln, , demokrasi adalah pemerintahan demokrasi adalah pemerintahan
dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat.
dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat.
Giovanni SartoriGiovanni Sartori, , memandang demokrasi sebagai memandang demokrasi sebagai
suatu sistem di mana tak seorangpun dapat memilih
suatu sistem di mana tak seorangpun dapat memilih
dirinya sendiri, tak seorangpun dapat
dirinya sendiri, tak seorangpun dapat
menginvestasikan dia dgn kekuasaannya, kemudian
menginvestasikan dia dgn kekuasaannya, kemudian
tidak dapat juga untuk merebut dari kekuasaan lain
tidak dapat juga untuk merebut dari kekuasaan lain
dengan cara-cara tak terbatas dan tanpa syarat.
Ensiklopedi Populer Politik Pembangunan Pancasila (P.P.P.P)
Demokrasi adalah suatu pola pemerintahan dalam mana kekuasaan untuk memerintah berasal dari mereka yang diperintah.
Diamond dan Lipset, 3 (Tiga) Syarat Pokok
Demokrasi Sebagai Suatu Sistem
Pemerintahan :
Kompetisi yang sungguh-sungguh dan meluas untuk
memperebutkan jabatan-jabatan pemetintahan ;
Partisipasi politik yang melibatkan sebanyak
mungkin warga negara dalam pemilihan pemimpin atau kebijakan;
Lanjutan ………….
Menurut Hans Kelsen, pada dasarnya demokrasi
Menurut Hans Kelsen, pada dasarnya demokrasi
adalah pemerintahan oleh rakyat dan untuk
adalah pemerintahan oleh rakyat dan untuk
rakyat.
rakyat.
Gambarannya adalah sebagai berikut :
Gambarannya adalah sebagai berikut :
1.
1.Yang melakukan kekuasaaan negara adalah wakil-Yang melakukan kekuasaaan negara adalah wakil-wakil yang terpilih untuk menyalurkan kehendak
wakil yang terpilih untuk menyalurkan kehendak
rakyat.
rakyat.
2.
2.Cara melaksanakan kekuasaan negara ialah selalu Cara melaksanakan kekuasaan negara ialah selalu mengingat kehendak dan keinginan rakyat.
mengingat kehendak dan keinginan rakyat.
3.
3.Menyelesaikan setiap konflik secara damai melalui Menyelesaikan setiap konflik secara damai melalui dialog, kompromi, konsensus, kerjasama dan
dialog, kompromi, konsensus, kerjasama dan
dukungan.
Dalam sistem demokrasi posisi rakyat adalah sederajat dihadapan hukum dan
pemerintahan. Rakyat memiliki kedaulatan yang sama, baik dalam kesempatan untuk memilih atau pun dipilih. Tidak ada pihak lain
yang berhak mengatur dirinya selain dirinya sendiri.
Demokrasi tidak akan efektif dan lestari
tanpa substansi yang berujud ”jiwa, budaya
atau ideologi” yang mewarnai
pengorganisasian berbagai elemen politik
seperti partai politik, lembaga-lembaga
b.
b. PEMIKIRAN DEMOKRASI PEMIKIRAN DEMOKRASI
Paham Demokrasi Yang Menekankan Pada
Paham Demokrasi Yang Menekankan Pada
Pemerintahan Rakyat,
Pemerintahan Rakyat,
Karena
Bertolak
Dari
Suatu
Pola
Pikir
Karena
Bertolak
Dari
Suatu
Pola
Pikir
(Pemikiran) Bahwa :
(Pemikiran) Bahwa :
a. Manusia diperlakukan dan ditempatkan sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai mahluk Tuhan.
b. Salah satu hak asasi manusia adalah kebebasan untuk mengejar kebenaran, keadilan, dan kebahagiaan.
c. Sesuatu yang diputuskan bersama akan memiliki kadar ketepatan dan kebenaran yang lebih menjamin dan lebih baik.
Beberapa kriteria yang dapat digunakan untuk
Beberapa kriteria yang dapat digunakan untuk
menentukan situasi demokratis:
menentukan situasi demokratis:
NO INDIKATOR URAIAN / KETERANGAN
1. Kekuasaan Pemerintah demokratis sangat erat kaitannya dengan pelaksanaan kekuasaan. Hak warga negara untuk berpartisipasi dalam kegiatan politik/pemerintah harus dihormati.
2. Keadilan Keadilan hukum harus benar-benar diupayakan dan perlakuan yang sama didepan hukum, nyata adanya.
3. Kesejahter
aan
Kesempatan yang sama untuk menikmati hasil pembangunan.
4. Peradaban Yang meliputi pengembangan pendidikan, kreativitas, dan kebebasan dalam berinovasi/berkarya.
5. Afeksi Yaitu adanya hubungan antara masyarakat dan wakil rakyat dilembaga perwakilan.
6. Keamanan Yakni adanya jaminan keamanan bagi seluruh warga negara dalam kehidupannya.
Gagasan Perlunya
Gagasan Perlunya
Pembatasan Kekuasaan
Pembatasan Kekuasaan
Dalam
1.
1. Jaminan hak individu secara Jaminan hak individu secara konstitusional, termasuk
konstitusional, termasuk
prosedurnya.
prosedurnya.
2.
2. Badan kehakiman yang bebas dan Badan kehakiman yang bebas dan tidak memilih/memihak.
tidak memilih/memihak.
3.
3. Pemilihan umum yang bebas dan Pemilihan umum yang bebas dan kebersamaan politik.
kebersamaan politik.
4.
4. Kebebasan mengemukakan Kebebasan mengemukakan pendapat.
pendapat.
5.
5. Kebebasan berserikat dan Kebebasan berserikat dan beroposisi.
beroposisi.
6.
6. Pendidikan pol/kewarganegaraan Pendidikan pol/kewarganegaraan (
(civil education).civil education).
Henry B.
Henry B.
Mayo,
Mayo,
B
B
ahwa
ahwa
Kriteria Penyelenggara Negara Yang
Melaksanakan Nilai-nilai Demokrasi :
1.Pemerintah yang bertanggung jawab, bersih dan berdedikasi tinggi.
2.DPR yang mewakili semua golongan dan kepentingan, yang dipilih melalui pemilihan umum yang bebas dan rahasia.
3.Organisasi politik sistem dwipartai/multipartai serta organisasi massa yang diinginkan masyarakat.
4.Pers yang bebas dan terbuka untuk umum.
5.Lembaga peradilan yang independen agar lebih menjamin hak asasi manusia secara adil.
6.Menjamin perubahan sosial secara damai terkendali melalui cara penyesuaian kebijaksanaan dan
pembinaan oleh pemerintah.
7.Mengakui keanekaragaman sikap secara wajar hingga batas toleransi persatuan bangsa.
1.
1. Berikan ulasan pengertian kembali tentang “demokrasi” Berikan ulasan pengertian kembali tentang “demokrasi” sesuai pendapat anda dan tokoh-tokoh terkenal !
sesuai pendapat anda dan tokoh-tokoh terkenal !
Pendapat anda tentang Pendapat anda tentang
demokrasi ? ...
demokrasi ? ...
Setelah mempelajari materi-materi tentang : Pengertian Demokrasi (Pengertian Umum dan Pemikiran Tentang Demokrasi) dilanjutkan Penugasan dengan menjawab pertanyaan sebagai berikut : :
Penugasan Praktik
Penugasan Praktik
Kewarganegaraan I
Kewarganegaraan I
NO
NO TOKOHTOKOH URAIAN SINGKATURAIAN SINGKAT 1
2
2. Abraham Lincoln, mendefinisikan demokrasi sebagai
pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Berikan penjelasan singkatnya !
a. Dari
rakyat: ... ...
b. Oleh
rakyat ... ...
c. Untuk
c.
Bentuk-bentuk Demokrasi
Bentuk-bentuk Demokrasi
Menurut Sklar
Menurut Sklar
No DemokrasBentuk i
Uraian / Keterangan
1.
1. Demokrasi Demokrasi Liberal
Liberal Yaitu pemerintahan yang dibatasi oleh UU Yaitu pemerintahan yang dibatasi oleh UU dan dan pemilu pemilu bebas bebas yang yang diselenggarakan dalam waktu yang
diselenggarakan dalam waktu yang
ajeg.
ajeg.
2.
2. Demokrasi Demokrasi Terpimpin
Terpimpin Para pemimpin percaya bahwa
Para pemimpin percaya bahwa
tindakan mereka dipercayai rakyat,
tindakan mereka dipercayai rakyat,
tetapi menolak persaingan dlm
tetapi menolak persaingan dlm
pemilihan umum untuk menduduki
pemilihan umum untuk menduduki
kekuasaan.
kekuasaan.
3.
3. Demokrasi Demokrasi Sosial
Sosial Yaitu menaruh kepedulian pada
Yaitu menaruh kepedulian pada
keadaan sosial dan
keadaan sosial dan egalitarianismeegalitarianisme bagi persyaratan untuk memperoleh
bagi persyaratan untuk memperoleh
kepercayaan politik.
kepercayaan politik.
4.
4. Demokrasi Demokrasi Partisipasi
Partisipasi Yaitu menekankan hubungan timbal balik antara penguasa dan yang Yaitu menekankan hubungan timbal balik antara penguasa dan yang dikuasai.
dikuasai.
5.
5. Demokrasi Demokrasi Konstitusional
Konstitusional Yaitu menekankan pada proteksi
Yaitu menekankan pada proteksi
khusus bagi kelompok-kelompok
khusus bagi kelompok-kelompok
budaya dan menekankan kerja sama
budaya dan menekankan kerja sama
yang erat diantara elite yang mewakili
yang erat diantara elite yang mewakili
bagian budaya masyarakat utama.
d.
d.CIRI-CIRI DEMOKRASI CIRI-CIRI DEMOKRASI
Esensi ciri-ciri empiris demokrasi
Esensi ciri-ciri empiris demokrasi, adalah bahwa , adalah bahwa demokrasi senantiasa berkaitan erat dengan
demokrasi senantiasa berkaitan erat dengan
pertanggungjawaban
pertanggungjawaban (account ability)(account ability), kompetisi, , kompetisi, keterlibatan, dan tinggi rendahnya kadar untuk
keterlibatan, dan tinggi rendahnya kadar untuk
menikmati hak-hak dasar, seperti hak untuk
menikmati hak-hak dasar, seperti hak untuk
berekspresi, berserikat, berkumpul dan sebagainya.
berekspresi, berserikat, berkumpul dan sebagainya.
Demokrasi, pada umumnya
Demokrasi, pada umumnya
ditandai dengan
ditandai dengan
ciri-ciri :
ciri-ciri :
a.
a. Adanya pembatasan terhadap Adanya pembatasan terhadap tindakan pemerintah.
tindakan pemerintah.
b.
b. Prasarana pendapat umum (media Prasarana pendapat umum (media massa) yang bebas dan betanggung
massa) yang bebas dan betanggung
jawab.
jawab.
c.
c. Sikap menghargai hak-hak minoritas Sikap menghargai hak-hak minoritas dan perorangan.
Lanjutan ………….
Henry B. Mayo, memberikan ciri-ciri
Henry B. Mayo, memberikan ciri-ciri
demokrasi
dari
sejumlah
nilai
demokrasi
dari
sejumlah
nilai
(
(
values)
values)
, yaitu :
, yaitu :
1.
1.Menyelesaikan perselisihan dengan damai dan Menyelesaikan perselisihan dengan damai dan secara melembaga;
secara melembaga;
2.
2.Menjamin terselenggaranya perubahan secara Menjamin terselenggaranya perubahan secara damai dalam suatu masyarakat yang sedang
damai dalam suatu masyarakat yang sedang
berubah;
berubah;
3.
3.Menyelenggarakan pergantian pimpinan secara Menyelenggarakan pergantian pimpinan secara teratur (
teratur (Orderly succession of rulers)Orderly succession of rulers);; 4.
4.Membatasi Membatasi pemakaian pemakaian kekerasan kekerasan sampai sampai minimum (
minimum (Minimum of coercion)Minimum of coercion);; 5.
5.Mengakui serta menganggap wajar adanya Mengakui serta menganggap wajar adanya keanekaragaman (
keanekaragaman (deverity)deverity) dalam masyarakat; dalam masyarakat; 6.
e.
e.PRINSIP-PRINSIP DEMOKRASI PRINSIP-PRINSIP DEMOKRASI
Prinsip-prinsip Prinsip-prinsip dasar demokrasi dasar demokrasi secara univerasal, secara univerasal, bahwa yang bahwa yang disebut disebut pemerintahan pemerintahan demokratis adalah demokratis adalah pemerintahan pemerintahan yang yang menempatkan menempatkan kewenangan kewenangan
tertinggi berada di
tertinggi berada di
tangan rakyat, tangan rakyat, kekuasaan kekuasaan pemerintah harus pemerintah harus
dibatasi, dan
dibatasi, dan
hak-hak individu harus
hak individu harus
dilindungi.
dilindungi.
Lyman Tower Sargent,
Lyman Tower Sargent,
prinsip-prinsip dalam demokrasi :
prinsip dalam demokrasi :
1.
1. Keterlibatan warga Keterlibatan warga
negara dlm pembuatan
negara dlm pembuatan
keputusan politik,
keputusan politik,
2.
2. Tingkat persamaan Tingkat persamaan
tertentu di antara warga
tertentu di antara warga
negara,
negara,
3.
3. Tingkat kebebasan atau Tingkat kebebasan atau kemerdekaan tertentu
kemerdekaan tertentu
yang diakui dan dipakai
yang diakui dan dipakai
oleh warga negara,
oleh warga negara,
4.
4. Suatu sistem perwakilan, Suatu sistem perwakilan, dan
dan
5.
5. Suatu sistem pemilihan – Suatu sistem pemilihan – kekuasaan mayoritas.
Dalam Teori Dan Praktik Politik
Demokrasi, Yang Tidak Kalah
Pentingnya Adalah “Tingkat
Persamaan”.
Persamaan Politik
Persamaan Politik
Persamaan Di
Persamaan Di
Depan Hukum
Depan Hukum
Persamaan
Persamaan
Kesempatan
Kesempatan
Persamaan Ekonomi
Persamaan Ekonomi
f.
Kriteria Masyarakat Dan Negara Yang
Kriteria Masyarakat Dan Negara Yang
Melakukan Demokratisasi, Menurut Robert A.
Melakukan Demokratisasi, Menurut Robert A.
Dahl.
Dahl.
NoNo KriteriaKriteria Uraian / KeteranganUraian / Keterangan 1.
1. Partisipasi Partisipasi Efektif
Efektif Sebelum sebuah kebijakan dilakukan, seluruh anggota memiliki kesempatan yang sama dan berpartisipasi efektif.Sebelum sebuah kebijakan dilakukan, seluruh anggota memiliki kesempatan yang sama dan berpartisipasi efektif. 2.
2. Persamaan Persamaan Suara
Suara Bila sebuah keputusan tentang kebijakan dibuat, maka setiap anggota harus mempunyai kesempatan yang sama dan Bila sebuah keputusan tentang kebijakan dibuat, maka setiap anggota harus mempunyai kesempatan yang sama dan efektif untuk memberikan suara dan seluruh suara harus
efektif untuk memberikan suara dan seluruh suara harus
dihitung sama.
dihitung sama.
3.
3. Pemahaman Pemahaman Yang Jelas
Yang Jelas Setiap anggota harus mempunyai kesempatan yang sama dan efektif untuk mempelajari kebijakan-kebijakan alternatif Setiap anggota harus mempunyai kesempatan yang sama dan efektif untuk mempelajari kebijakan-kebijakan alternatif yang relevan dan konsekuensi-konsekuensi yang mungkin.
yang relevan dan konsekuensi-konsekuensi yang mungkin.
4.
4. Pengawasan Pengawasan Agenda
Agenda Setiap anggota harus mempunyai kesempatan eksklusif untuk memutuskan bagaimana dan apa permasalahan yang Setiap anggota harus mempunyai kesempatan eksklusif untuk memutuskan bagaimana dan apa permasalahan yang dibahas.
dibahas.
5.
5. Pencakupan Pencakupan Orang
Orang
Dewasa
Dewasa
Sebagian besar orang dewasa yang menjadi penduduk tetap,
Sebagian besar orang dewasa yang menjadi penduduk tetap,
seharusnya memiliki hak kewarganegaraan penuh yang
seharusnya memiliki hak kewarganegaraan penuh yang
ditunjukkan oleh empat kriteria sebelumnya.
Carilah sumber informasi lain baik dari buku,
Carilah sumber informasi lain baik dari buku,
koran,
majalah,
internet,
buletin
dan
koran,
majalah,
internet,
buletin
dan
sebagainya, kemudian lakukan hal-hal berikut :
sebagainya, kemudian lakukan hal-hal berikut :
Penugasan Praktik
Penugasan Praktik
Kewarganegaraan
Kewarganegaraan
2
2
1.
1. Rumuskan kembali tentang pemahaman ciri-ciri Rumuskan kembali tentang pemahaman ciri-ciri dan prinsip-prinsip demokrasi !
dan prinsip-prinsip demokrasi !
2.
2. Berikan alasan penjelasan, mengapa di dalam Berikan alasan penjelasan, mengapa di dalam kehidupan bernegara dalam sistem politik
kehidupan bernegara dalam sistem politik
demokrasi, legitimasi pemerintah sbg dukungan
demokrasi, legitimasi pemerintah sbg dukungan
rakyat banyak, sangat penting !
rakyat banyak, sangat penting !
3.
3. Berikan penjelasan pentingnya “keterlibatan Berikan penjelasan pentingnya “keterlibatan warga negara dalam pembuatan keputusan
warga negara dalam pembuatan keputusan
politik”, di dalam suatu negara !
politik”, di dalam suatu negara !
4.
4. Jelaskan yang dimaksud dengan “demokratisasi” Jelaskan yang dimaksud dengan “demokratisasi” pada negara yang menerapkan sistem politik
pada negara yang menerapkan sistem politik
demokrasi !
demokrasi !
5.
5. Berikan penjelasan singkat perbedaan antara ciri-Berikan penjelasan singkat perbedaan antara ciri-ciri demokrasi dengan prinsip-prinsip demokrasi !
Masyarakat
Madani (Civil
Society)
Menurut Riswandha
Imawan
”Merupakan konsep tentang
keberadaan satu masyarakat
yang dalam batas-batas
tertentu mampu memajukan
dirinya sendiri melalui
penciptaan aktivitas mandiri,
dalam satu ruang gerak yang
tidak memungkinkan negara
melakukan intervensi”
Indikator, a.l. :
•Menginginkan kesejajaran hubungan antara warga
negara dan negara atas dasar prinsip saling menghormati,
•Berkeinginan membangun hubungan yang bersifat
konsultatif antara warga negara dan negara.
PENDAPAT BEBERAPA
PENDAPAT BEBERAPA
AHLI :
AHLI :
SUMBER
SUMBER SUBSTANSI SUBSTANSI INDIKATOR (ANTARA LAIN :)INDIKATOR (ANTARA LAIN :) M. Dawam
M. Dawam
Rahardjo
Rahardjo “masyarakat, “masyarakat, ..suatu ..suatu ruang ruang dalam dalam partisipasi partisipasi perkum- perkum-pulan-perkumpulan sukarela
pulan-perkumpulan sukarela
(voluntary association), media
(voluntary association), media
massa, perkumpulan profesi,
massa, perkumpulan profesi,
serikat buruh tani, gereja atau
serikat buruh tani, gereja atau
perkumpulan-perkumpulan
perkumpulan-perkumpulan
keagamaan..” (civil society).
keagamaan..” (civil society).
Terdiri dari organisasi-organisasi yang Terdiri dari organisasi-organisasi yang melayani kepentingan umum, atau
melayani kepentingan umum, atau
memiliki rasionalitas dan mampu
memiliki rasionalitas dan mampu
mengatur dirinya sendiri secara bebas.
mengatur dirinya sendiri secara bebas.
Civil Society diterjemahkan menjadi Civil Society diterjemahkan menjadi masyarakat madani, mengandung tiga
masyarakat madani, mengandung tiga
hal, yaitu: agama, peradaban dan
hal, yaitu: agama, peradaban dan
perkotaan.
perkotaan.
Nurcholis
Nurcholis
Madjid
Madjid “peristilahan modern, menunjuk “peristilahan modern, menunjuk ..perkataan madinah, dalam ..perkataan madinah, dalam kepada semangat dan pengertian
kepada semangat dan pengertian
civil society, suatu istilah Inggris
civil society, suatu istilah Inggris
yang berarti masyarakat sopan,
yang berarti masyarakat sopan,
beradab dan teratur dalam
beradab dan teratur dalam
bentuk negara yang baik.”
bentuk negara yang baik.”
Adanya kedaulatan rakyat sebagai Adanya kedaulatan rakyat sebagai prinsip kemanusiaan dan musyawarah.
prinsip kemanusiaan dan musyawarah. Berpartisipasi dan mengambil bagian Berpartisipasi dan mengambil bagian
dalam proses-proses menentukan
dalam proses-proses menentukan
kehidupan bersama, terutama di
kehidupan bersama, terutama di
bidang politik, dan memiliki sikap-sikap
bidang politik, dan memiliki sikap-sikap
terbuka.
FRANZ FRANZ MAGNIS MAGNIS SUSENO SUSENO “
“..wilayah-wilayah kehidupan ..wilayah-wilayah kehidupan sosial yang terorganisasi dan
sosial yang terorganisasi dan
bercirikan antara lain,
bercirikan antara lain,
kesuka-relaan
relaan (voluntary(voluntary), keswasem-),
keswasem-badaan
badaan (self generating), (self generating), dan dan keswadayaan
keswadayaan (self supporting), (self supporting),
kemandirian tinggi
kemandirian tinggi
berhadapan dengan negara,
berhadapan dengan negara,
dan keterikatan dengan
dan keterikatan dengan
norma-norma atau nilai-nilai
norma-norma atau nilai-nilai
hukum yang diikuti oleh
hukum yang diikuti oleh
warganya (masyarakat
warganya (masyarakat
madani).
madani).
Keberadaannya didekati secara Keberadaannya didekati secara faktual dan bukannya dengan
faktual dan bukannya dengan
pendekatan normatif.
pendekatan normatif.
Terorganisasi, Sukarela, Swasembada, Terorganisasi, Sukarela, Swasembada, Swadaya, dan Mandiri.
Swadaya, dan Mandiri.
Terikat dengan norma-norma atau Terikat dengan norma-norma atau nilai-nilai hukum yang diikuti
nilai-nilai hukum yang diikuti
warganya.
warganya.
Secara hakiki harus bebas secara Secara hakiki harus bebas secara internal.
internal.
Masyarakat diatur oleh pihak-pihak Masyarakat diatur oleh pihak-pihak yang dapat menjamin kebebasan
yang dapat menjamin kebebasan
sege-nap warga masyarakat, individu,
sege-nap warga masyarakat, individu,
dan kolektif untuk mewujudkan
dan kolektif untuk mewujudkan
kehidupan menurut cita-cita mereka
kehidupan menurut cita-cita mereka
sendiri.
sendiri.
Kehidupan bersama harus didukung Kehidupan bersama harus didukung oleh suatu konsensus dasar.
b.
b. KARAKTERISTIK MASYARAKAT MADANIKARAKTERISTIK MASYARAKAT MADANI
N N
o
o KriteriaKriteria Uraian / KeteranganUraian / Keterangan
1. Free Public Sphere
Adanya ruang publik yang bebas sebagai sarana dlm mengemukakan pendapat, berserikat, berkumpul serta mempublikasikan informasi kepada publik.
2. Demokra
tis Merupakan satu identitas yang menjadi penegak wacana masyarakat madani, dimana dlm menjalani kehidupan, warga negara memiliki kebebasan penuh untuk menjalankan aktivitas kesehariannya, termasuk berinteraksi dengan lingkungannya.
3. Toleran Toleran adalah suatu sikap yang dikembangkan dalam masyarakat madani untuk menunjukkan sikap saling menghargai dan meng-hormati aktivitas yang dilakukan oleh orang lain.
4. Pluralism
e Pluralisme harus dipahami secara mengakar dengan menciptakan sebuah tatanan kehidupan yang menghargai dan menerima kemajemukan dalam konteks kehidupan sehari-hari.
5. Keadilan
Sosial Keadilan dimaksudkan untuk menyebutkan keseimbangan dan pembagian yang proposional terhadap hak dan kewajiban setiap warga negara yang mencakup seluruh aspek kehidupan.
c.
c. MENUJU MASYARAKAT MADANIMENUJU MASYARAKAT MADANI
Masyarakat madani (
Masyarakat madani (civil societycivil society), merupakan ), merupakan
wujud masyarakat yang memiliki keteraturan hidup
wujud masyarakat yang memiliki keteraturan hidup
dalam suasana perikehidupan yang mandiri,
dalam suasana perikehidupan yang mandiri,
berkeadilan sosial, dan sejahtera.
berkeadilan sosial, dan sejahtera.
Masyarakat madani mencerminkan tingkat
Masyarakat madani mencerminkan tingkat
kemampuan dan kemajuan masyarakat yang tinggi
kemampuan dan kemajuan masyarakat yang tinggi
untuk bersikap kritis dan partisipatif dalam
untuk bersikap kritis dan partisipatif dalam
menghadapi berbagai persoalan hidup
menghadapi berbagai persoalan hidup..
Masyarakat telah mampu mengembangkan gotong Masyarakat telah mampu mengembangkan gotong royong,
royong, musyawarahmusyawarah dan dan toleransitoleransi dengan berdasarkan dengan berdasarkan nilai-nilai tradisional. Mereka juga telah mampu
PRASYARAT GUNA MENUJU MASYARAKAT MADANI
PRASYARAT GUNA MENUJU MASYARAKAT MADANI
SETELAH TUMBUH DAN BERKEMBANGNYA
SETELAH TUMBUH DAN BERKEMBANGNYA
DEMOKRATISASI
Setelah mempelajari materi-materi tentang : Ciri-Ciri
Setelah mempelajari materi-materi tentang : Ciri-Ciri
Masyarakat Madani (Pengertian dan ciri-cirinya)
Masyarakat Madani (Pengertian dan ciri-cirinya) , , lakukan Strategi Pembelajaran dengan penugasan
lakukan Strategi Pembelajaran dengan penugasan
Cooperative Integrated Reading and Composition
Cooperative Integrated Reading and Composition
(CIRC) atau Kooperatif Terpadu Membaca dan
(CIRC) atau Kooperatif Terpadu Membaca dan
Menulis.
Menulis.
Langkah-langkah :
Langkah-langkah :
1.
1.Bentuk kelompok dengan anggotanya antara 4 – 5 Bentuk kelompok dengan anggotanya antara 4 – 5 orang.
orang.
2.
2.Diberikan “wacana” atau kliping sesuai topik Diberikan “wacana” atau kliping sesuai topik bahasan.
bahasan.
3.
3.Setiap kelompok bekerja sama saling membacakan Setiap kelompok bekerja sama saling membacakan dan menemukan ide pokok serta memberi tanggapan
dan menemukan ide pokok serta memberi tanggapan
terhadap wacana/kliping, dan ditulis pada lembar
terhadap wacana/kliping, dan ditulis pada lembar
kertas.
kertas.
4.
4.Mempresentasikan Mempresentasikan atau atau membacakan membacakan hasil hasil kelompok.
kelompok.
5.
5.Buatlah kesimpulan bersama.Buatlah kesimpulan bersama. 6.
Waktu:
2 x 45 MenitSTANDAR KOMPETENSI :
Menganalisis Budaya Demokrasi Menuju
Masyarakat Madani
Kompetensi Dasar :
2.3. Menganalisis Pelaksanaan Demorasi Di Indonesia Sejak Orde Lama, Orde Baru Dan Reformasi. 2.4. Menampilkan Perilaku Budaya Demokrasi Dalam Kehidupan
(Indikator)
Hasil Yang Diharapkan :
Menguraikan Pelaksanaan Demokrasi
Liberal, Terpimpin, Pancasila Dan Era
Reformasi.
Mendeskripsikan Pemilihan Umum Sebagai
Sarana Demokrasi.
Menganalisis Perilaku Budaya Demokrasi
1.
1.
PELAKSANAAN DEMOKRASI DI
PELAKSANAAN DEMOKRASI DI
INDONESIA
INDONESIA
a.
a.
Demokrasi Liberal (17 Agustus 1950 s.d.
Demokrasi Liberal (17 Agustus 1950 s.d.
5 Juli 1959)
5 Juli 1959)
Langkah awal Langkah awal demokratisasi demokratisasi di Indonesia, di Indonesia, dilakukan dilakukan melalui melalui penerbitan penerbitan Maklumat Maklumat Wakil Presiden Wakil PresidenNo. X tanggal
No. X tanggal
3 November 3 November 1945 tentang 1945 tentang anjuran untuk anjuran untuk membentuk membentuk partai politik partai politik
KNIP (Sebagai salah satu alat
KNIP (Sebagai salah satu alat
kelengka-pan negara), semula
kelengka-pan negara), semula
berfungsi sebagai pembantu
berfungsi sebagai pembantu
presiden, selanjutnya beralih
presiden, selanjutnya beralih
menjadi DPR/MPR.
menjadi DPR/MPR.
Pada November 1945, kabinet
Pada November 1945, kabinet
presiden-sial diganti menjadi
presiden-sial diganti menjadi
kabinet parlementer dengan
kabinet parlementer dengan
perdana menteri Sultan Syahrir.
perdana menteri Sultan Syahrir.
Pasca agresi militer Belanda II (19
Pasca agresi militer Belanda II (19
Des 1945), negara Indonesia
Des 1945), negara Indonesia
terpecah dan terbentuk Negara
terpecah dan terbentuk Negara
Republik Indonesia Serikat (RIS)
Republik Indonesia Serikat (RIS)
yang menerapkan sistem
yang menerapkan sistem
demokrasi liberal.
Tentang Peristiwa Jatuh Bangunnya Kabinet,
Tentang Peristiwa Jatuh Bangunnya Kabinet,
Adalah Berikut Ini:
Adalah Berikut Ini:
1.
1. Kabinet Natsir (6 September 1950 – 27 April 1951), Kabinet Natsir (6 September 1950 – 27 April 1951), merupakan kabinet pertama yang memerintah
merupakan kabinet pertama yang memerintah
pada masa demokrasi liberal.
pada masa demokrasi liberal.
2.
2. Kabinet Soekiman-Soewiryo (27 April 1951 – 3 April Kabinet Soekiman-Soewiryo (27 April 1951 – 3 April 1952),
1952), dipimpin oleh Soekiman-Soewiryo (koalisi dipimpin oleh Soekiman-Soewiryo (koalisi Masyumi – PNI).
Masyumi – PNI).
3.
3. Kabinet Wilopo (3 April 1952 – 3 Juni 1953), Kabinet Wilopo (3 April 1952 – 3 Juni 1953), kabinet ini merintis sistem zaken kabinet (terdiri
kabinet ini merintis sistem zaken kabinet (terdiri
dari para ahli dibidangnya).
dari para ahli dibidangnya).
4.
4. Kabinet Ali Sastrowijoyo I (31 Juli 1953 – 12 Kabinet Ali Sastrowijoyo I (31 Juli 1953 – 12 Agustus 1955), merupakan kabinet terakhir
Agustus 1955), merupakan kabinet terakhir
sebelum pemilihan umum yang didukung oleh PNI
sebelum pemilihan umum yang didukung oleh PNI
– NU (Masyumi menjadi oposisi).
– NU (Masyumi menjadi oposisi).
5.
5. Kabinet Bahanudin Harahap dari Masyumi (12 Kabinet Bahanudin Harahap dari Masyumi (12 Agustus 1955 – 3 Maret 1959).
Agustus 1955 – 3 Maret 1959).
6.
6. Kabinet Ali II (20 Maret 19955 – 14 Maret 1957), Kabinet Ali II (20 Maret 19955 – 14 Maret 1957), kabinet koalisi PNI, Masyumi, dan NU.
kabinet koalisi PNI, Masyumi, dan NU.
7.
7. Kabinet Juanda (9 April 1957) merupakan zaken Kabinet Juanda (9 April 1957) merupakan zaken kabinet.
Pada masa kabinet Ali Sastroamijoyo, telah
dipersiapkan pelaksanaan pemilu II pada 29
September 1955. Namun, justru kabinet
tersebut menyerahkan mandatnya kepada
presiden, kemudian dilanjutkan oleh kabinet
Bahanuddin Harahap. Pada masa inilah
kemudian terlaksananya pemilu 1955, yang
dinilai banyak kalangan sebagai satu
pelaksanaan Pemilu Indonesia yang bersih.
Jatuh bangunnya kabinet di era ini terus
Jatuh bangunnya kabinet di era ini terus
berlanjut hingga pada 1959. Pada masa
berlanjut hingga pada 1959. Pada masa
inilah terjadi kekacauan di kalangan
inilah terjadi kekacauan di kalangan
konstituante yang tiada berakhir, maka
konstituante yang tiada berakhir, maka
kemudian Presiden Soekarno mengeluarkan
kemudian Presiden Soekarno mengeluarkan
b.
b.
DEMOKRASI TERPIMPIN (5 JULI
DEMOKRASI TERPIMPIN (5 JULI
1959 S.D. 1965)
1959 S.D. 1965)
Dengan adanya Dekrit Presiden 5 Juli 1959, maka UUD 1945 berlaku kembali dan berakhirlah UUDS 1950.
Dekrit presiden diterima oleh rakyat dan didukung oleh TNI AD, serta dibenarkan oleh Mahkamah Agung.
Presiden tidak bertanggung jawab kepada DPR, kedudukan DPR
dan presiden berada di bawah MPR.
Dekrit presiden memuat ketentuan pokok yang meliputi:
Menetapkan pembubaran konstituante. Menetapkan UUD 1945 berlaku kembali bagi
segenap bangsa Indonesia.
Pembentukan MPRS dan DPAS dalam waktu
Sila keempat Pancasila telah ditafsirkan sebagai
Sila keempat Pancasila telah ditafsirkan sebagai
sistem demokrasi terpimpin. Kata ‘
sistem demokrasi terpimpin. Kata ‘terpimpinterpimpin’ artinya ’ artinya dipimpin oleh seorang pemimpin atau panglima besar
dipimpin oleh seorang pemimpin atau panglima besar
revolusi.
revolusi.
Praktik sistem politik demokrasi terpimpin,
Praktik sistem politik demokrasi terpimpin,
diwujudkan dalam implementasi kedudukan
diwujudkan dalam implementasi kedudukan
lembaga-lembaga negara yang justru bertentangan dengan
lembaga negara yang justru bertentangan dengan
UUD 1945. Presiden banyak menentukan yang bukan
UUD 1945. Presiden banyak menentukan yang bukan
kewenangannya.
kewenangannya.
Sidang Umum MPRS 1963, Soekarno diangkat
Sidang Umum MPRS 1963, Soekarno diangkat
menjadi presiden seumur hidup. Untuk kepentingan
menjadi presiden seumur hidup. Untuk kepentingan
melanggengkan kedudukannya, presiden
melanggengkan kedudukannya, presiden
mengusulkan prinsip Nasakom (Nasionalis, Agama,
mengusulkan prinsip Nasakom (Nasionalis, Agama,
dan Komunis).
dan Komunis).
Kondisi tersebut pada akhirnya membawa pada
Kondisi tersebut pada akhirnya membawa pada
situasi tahun 1965 yang merupakan anti klimaks
situasi tahun 1965 yang merupakan anti klimaks
kekuasaan demokrasi terpimpin.
Awal kebangkitan orde baru, bercita-cita untuk
Awal kebangkitan orde baru, bercita-cita untuk
menjalankan Pancasila dan UUD 1945 secara murni
menjalankan Pancasila dan UUD 1945 secara murni
dan konsekuen. Atas dukungan mahasiswa, TNI, dan
dan konsekuen. Atas dukungan mahasiswa, TNI, dan
rakyat ketika itu, orba baru menampilkan sistem
rakyat ketika itu, orba baru menampilkan sistem
politik baru dengan nama ”Demokrasi
politik baru dengan nama ”Demokrasi
Konstitusional” atau Demokrasi Pancasila.
Konstitusional” atau Demokrasi Pancasila.
Perjalanan Perjalanan kurun kurun waktu orde waktu orde baru baru
Sampai dengan tahun 1970-an, masih Sampai dengan tahun 1970-an, masih dalam koridor.
dalam koridor.
Era 1980 dan 1990-an proses Era 1980 dan 1990-an proses pembangunan ekonomi menjadi pembangunan ekonomi menjadi panglima, shg timbul Kesenjangan dan panglima, shg timbul Kesenjangan dan banyak praktik KKN.
banyak praktik KKN.
Akhir 1997, muncul perlawanan rakyat Akhir 1997, muncul perlawanan rakyat melalui gerakan reformasi. Tgl. 21 Mei melalui gerakan reformasi. Tgl. 21 Mei 1998 berhasil menurunkan Presiden 1998 berhasil menurunkan Presiden Soeharto.
Soeharto.
c.
c.
DEMOKRASI PANCASILA ORDE BARU
DEMOKRASI PANCASILA ORDE BARU
(1966 S.D. 1998)
Reformasi lahir setelah Presiden Soeharto
Reformasi lahir setelah Presiden Soeharto
mengundurkan diri sejak 21 Mei 1998 dan digantikan
mengundurkan diri sejak 21 Mei 1998 dan digantikan
oleh wakil presiden Dr. Ir. Bj. Habibie.
oleh wakil presiden Dr. Ir. Bj. Habibie.
Berhentinya Soeharto sebagai presiden, karena tidak
Berhentinya Soeharto sebagai presiden, karena tidak
adanya lagi kepercayaan dari masyarakat serta
adanya lagi kepercayaan dari masyarakat serta
menghadapi krisis moneter dan ekonomi yang
menghadapi krisis moneter dan ekonomi yang
berkepanjangan
berkepanjangan..
c.
c.
DEMOKRASI ERA REFORMASI (1998 S.D.
DEMOKRASI ERA REFORMASI (1998 S.D.
SEKARANG)
SEKARANG)
Pelaksanaan pemilu 7 Juni 1999, dianggap paling
Pelaksanaan pemilu 7 Juni 1999, dianggap paling
jujur dan adil dibandingkan pemilu sebelumnya.
jujur dan adil dibandingkan pemilu sebelumnya.
Pemilu 1999 telah melahirkan banyak partai politik,
Pemilu 1999 telah melahirkan banyak partai politik,
antara lain : PDIP, Golkar, PKS, PPP, PKB, PAN, PBB
antara lain : PDIP, Golkar, PKS, PPP, PKB, PAN, PBB
dll (sebanyak 48 Parpol).
Dalam perkembangan demokrasi di
Dalam perkembangan demokrasi di
era reformasi, peran mahasiswa,
era reformasi, peran mahasiswa,
kelompok kepentingan dan komponen
kelompok kepentingan dan komponen
rakyat Indonesia ingin agar
rakyat Indonesia ingin agar
dilaksanakan ”reformasi total”
dilaksanakan ”reformasi total”
disegala bidang.
disegala bidang.
Pemberantasan terhadap
Pemberantasan terhadap
Korupsi, Kolusi dan Nepotisme
Korupsi, Kolusi dan Nepotisme
(KKN),
(KKN),
Kebebasan dalam
Kebebasan dalam
menyampaikan pendapat (unjuk
menyampaikan pendapat (unjuk
rasa),
rasa),
Penegakkan hukum dan
Penegakkan hukum dan
Jaminan terhadap pelaksanaan
Jaminan terhadap pelaksanaan
hak-hak asasi manusia.
hak-hak asasi manusia.
Agenda
Agenda
utama
utama
Reformasi
Reformasi
:
2. PEMILIHAN UMUM SEBAGAI SARANA
DEMOKRASI
Pemilihan umum adalah suatu cara untuk memilih wakil-wakil rakyat yang duduk di lembaga perwakilan rakyat serta salah satu pelayanan hak-hak asasi warga negara di bidang politik.
Cara langsung berarti rakyat secara langsung memilih wakil-wakilnya yang
akan duduk di badan-badan
perwakilan rakyat, contoh: pemilu di Indonesia untuk memilih anggota
DPRD II, DPRD I, dan DPR. Pemilihan
umum dapat dilakukan
dengan dua cara:
Cara bertingkat berarti rakyat memilih dulu wakilnya (senat), kemudian wakilnya itulah yang akan
memilih wakil rakyat yang akan duduk dibadan-badan perwakilan
a.
a.
SISTEM DISTRIK
SISTEM DISTRIK
Sistem distrik merupakan sistem pemilu yang
Sistem distrik merupakan sistem pemilu yang
didasarkan kepada kesatuan goegrafis (mempunyai
didasarkan kepada kesatuan goegrafis (mempunyai
satu wakil di parlemen). Sistem distrik sering dipakai
satu wakil di parlemen). Sistem distrik sering dipakai
dalam negara yang mempunyai sistem dwi
dalam negara yang mempunyai sistem dwi
partai/multi partai.
partai/multi partai.
Beberapa keuntungan Sistem distrik :
Beberapa keuntungan Sistem distrik :
• Wakil yang terpilih, dikenal oleh penduduk distrik Wakil yang terpilih, dikenal oleh penduduk distrik
tsb.
tsb.
• Cenderung lebih ke arah koalisi partai. Cenderung lebih ke arah koalisi partai.
• Kecendrungan utk membentuk partai baru dapat Kecendrungan utk membentuk partai baru dapat
terbendung, kemungkinan dapat melakukan
terbendung, kemungkinan dapat melakukan
penyederhanaan partai secara alamiah.
penyederhanaan partai secara alamiah.
• Lebih mudah bagi suatu partai untuk mencapai Lebih mudah bagi suatu partai untuk mencapai
kedudukan mayoritas dalam parlemen, tidak perlu
kedudukan mayoritas dalam parlemen, tidak perlu
diadakan koalisi partai lain, sehingga mendukung
diadakan koalisi partai lain, sehingga mendukung
stabilitas nasional.
stabilitas nasional.
• Sistem ini sederhana dan mudah untuk Sistem ini sederhana dan mudah untuk
melaksanakannya.
Beberapa kelemahan sistem distrik :
Beberapa kelemahan sistem distrik :
•
Kurang memperhatikan adanya partai-
Kurang memperhatikan adanya
partai-partai kecil dan golongan minoritas, apabila
partai kecil dan golongan minoritas, apabila
golongan tersebut terpencar dalam
golongan tersebut terpencar dalam
beberapa distrik.
beberapa distrik.
•
Kurang representatif, dimana partai yang
Kurang representatif, dimana partai yang
kalah dalam suatu distrik kehilangan suara
kalah dalam suatu distrik kehilangan suara
yang telah mendukungnya. Dengan
yang telah mendukungnya. Dengan
demikian, suara tersebut tidak
demikian, suara tersebut tidak
diperhitungkan lagi.
diperhitungkan lagi.
•
Ada kecendrungan si wakil lebih
Ada kecendrungan si wakil lebih
mementingkan kepentingan daerahnya dari
mementingkan kepentingan daerahnya dari
pada kepentingan nasional.
pada kepentingan nasional.
•
Umumnya kurang efektif bagi suatu
Umumnya kurang efektif bagi suatu
masyarakat heterogen.
b.
b.
SISTEM PROPORSIONAL
SISTEM PROPORSIONAL
Sistem perwakilan proporsional adalah
Sistem perwakilan proporsional adalah
presentasi kursi di DPR dibagi kepada tiap-tiap
presentasi kursi di DPR dibagi kepada tiap-tiap
partai politik, sesuai dengan jumlah suara yang
partai politik, sesuai dengan jumlah suara yang
diperolehnya dalam pemilihan umum, khusus di
diperolehnya dalam pemilihan umum, khusus di
daerah pemilihan.
daerah pemilihan.
Beberapa Keuntungan Sistem Proporsional :
Beberapa Keuntungan Sistem Proporsional :
• Dianggap lebih demokratis, dalam arti lebih Dianggap lebih demokratis, dalam arti lebih egalitarian
egalitarian, karena asas , karena asas one man one voteone man one vote
dilaksanakan secara penuh tanpa ada suara yang
dilaksanakan secara penuh tanpa ada suara yang
hilang.
hilang.
• Lebih representatif, karena jumlah kursi partai Lebih representatif, karena jumlah kursi partai
dalam parlemen sesuai dengan jumlah suara yang
dalam parlemen sesuai dengan jumlah suara yang
diperolehnya dari masyarakat dalam pemilu.
Kelemahan Sistem Proporsional:
Kelemahan Sistem Proporsional:
•
Mempermudah pembentukan partai baru.
Mempermudah pembentukan partai baru.
•
Lebih memperbesar perbedaan yang ada
Lebih memperbesar perbedaan yang ada
dibandingkan dengan kerjasama sehingga
dibandingkan dengan kerjasama sehingga
ada kecendrungan untuk memperbanyak
ada kecendrungan untuk memperbanyak
jumlah partai.
jumlah partai.
•
Memberikan peranan atau kekuasaan yang
Memberikan peranan atau kekuasaan yang
sangat kuat kepada pemimpin partai.
sangat kuat kepada pemimpin partai.
•
Wakil yang dipilih renggang ikatannya
Wakil yang dipilih renggang ikatannya
dengan warga yang telah memilihnya.
dengan warga yang telah memilihnya.
•
Karena banyaknya partai bersaing, maka sulit
Karena banyaknya partai bersaing, maka sulit
bagi suatu partai untuk meraih mayoritas (50
bagi suatu partai untuk meraih mayoritas (50
% + 1) dalam parlemen.
Sistem gabungan merupakan sistem yang
Sistem gabungan merupakan sistem yang
menggabungkan sistem distrik dengan
menggabungkan sistem distrik dengan
proporsional.
proporsional.
Sistem ini membagi wilayah negara dalam
Sistem ini membagi wilayah negara dalam
beberapa daerah pemilihan. Sisa suara
beberapa daerah pemilihan. Sisa suara
pemilih tidak hilang, melainkan
pemilih tidak hilang, melainkan
diperhitungkan dengan jumlah kursi yang
diperhitungkan dengan jumlah kursi yang
belum dibagi (diterapkan di Indonesia
belum dibagi (diterapkan di Indonesia
sejak pemilu tahun 1977 dalam memilih
sejak pemilu tahun 1977 dalam memilih
anggota DPR, DPRD I, dan DPRD II).
anggota DPR, DPRD I, dan DPRD II).
Sistem ini disebut juga sistem
Sistem ini disebut juga sistem
proporsional berdasarkan
proporsional berdasarkan
stelsel daftar
stelsel daftar
.
.
b.
b.
SISTEM
SISTEM
GABUNGAN
1. Berikan ulasan kembali tentang pelaksanaan sistem politik demokrasi di Indonesia era orde lama, orde baru dan era reformasi sesuai pendapat anda secara
umum ! ...
Setelah mempelajari materi-materi tentang : Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia dan Pemilu Sebagai Sarana
Demokrasi, dilanjutkan Penugasan dengan menjawab pertanyaan :
2. Pada masa berlakunya demokrasi liberal antara tahun 1950 s.d. 1959, hal-hal yang menonjol adalah tumbuh suburnya partai-partai politik dan ketidak stabilan pemerintahan, berikan penjelasan dgn singkat !
a. Tumbuh suburnya partai-partai
politik : ...
... ...
b. Ketidak stabilan
pemerintahan : ... ...
3.
3.
Selama Pemerintahan orde lama pernah
Selama Pemerintahan orde lama pernah
diberlakukan “demokrasi liberal” dan
diberlakukan “demokrasi liberal” dan
“demokrasi terpimpin”. Jelaskan
“demokrasi terpimpin”. Jelaskan
maksudnya !. ...
maksudnya !. ...
DEMOKRASI LIBERALDEMOKRASI LIBERAL DEMOKRASI TERPIMPINDEMOKRASI TERPIMPIN
………
3.
3.
PERILAKU BUDAYA DEMOKRASI
PERILAKU BUDAYA DEMOKRASI
DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
Budaya
Budaya
Demokrasi
Demokrasi
Pancasila,
Pancasila,
Merupakan
Merupakan
Paham
Paham
Demokrasi
Demokrasi
Yang
Yang
Berpedoman
Berpedoman
Pada Asas Sila
Pada Asas Sila
Pancasila
Pancasila
Menjunjung tinggi persamaan
Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban
Membudayakan sikap bijak dan adil
Membiasakan musyawarah mufakat dalam mengambil
keputusan
SOAL ESSAY/URAIAN
SOAL ESSAY/URAIAN
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan singkat Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan singkat dan jelas !
dan jelas !
1.
1. Berikan tanggapan penjelasan yang dimaksud Berikan tanggapan penjelasan yang dimaksud budaya politik dan mengapa budaya politik antara
budaya politik dan mengapa budaya politik antara
suatu negara dengan negara lain memiliki
suatu negara dengan negara lain memiliki
perbedaan !
perbedaan !
2.
2. Tuliskan, apa sajakah unsur-unsur budaya politik Tuliskan, apa sajakah unsur-unsur budaya politik yang menonjol dalam sistem politik di Indonesia !
yang menonjol dalam sistem politik di Indonesia !
3.
3. Jelaskan, bagaimana pengaruh birokrasi terhadap Jelaskan, bagaimana pengaruh birokrasi terhadap suatu budaya politik di Indonesia !
suatu budaya politik di Indonesia !
4.
4. Jelaskan Jelaskan 4 4 (empat) (empat) tahapan tahapan dalam dalam sosialisasmenurut Easton dan Dennis !
sosialisasmenurut Easton dan Dennis !
5.
5. Jelaskan perbedaan budaya politik partisipan Jelaskan perbedaan budaya politik partisipan dengan budaya politik toleransi, berikan contoh
dengan budaya politik toleransi, berikan contoh
dari perbedaan tersebut !
6. Jelaskan bentuk-bentuk demokrasi dalam
sistem pemerintahan negara!
7. Uraikan
faktor-faktor
penghambat
bagi
terciptanya
demokratisasi
di
Indonesia,
terutama pada masa orde baru !
8. Beri penjelasan dan alasan, bagaimana
hubungan antara pelaksanaan pemilu dengan
demokrasi di dalam suatu negara !
9. Tuliskan, perbedaan mendasar penerapan
demokrasi di era orde baru dan era reformasi
!
10.Bandingkan pelaksanaan pemilihan umum
tahun 1999 dengan pemilu tahun 2004 !
Tagihan Tugas:
Tagihan Tugas:
1.
1. Setelah disimak dan baca baik-baik, jelaskan Setelah disimak dan baca baik-baik, jelaskan kembali apa yang telah ditulis sesuai dengan
kembali apa yang telah ditulis sesuai dengan
persepsi yang ada dibenak anda !
persepsi yang ada dibenak anda !
2.
2. Jelaskan dengan memberi alasan, mengapa budaya Jelaskan dengan memberi alasan, mengapa budaya demokrasi di Indonesia belum menyentuh pada
demokrasi di Indonesia belum menyentuh pada
cita-cita ideal kesejahteraan, dan keadilan sosial !
cita ideal kesejahteraan, dan keadilan sosial !
3.
3. Tentukan langkah-langkah nyata bagaimana agar Tentukan langkah-langkah nyata bagaimana agar pelaksanaan demokrasi di Indonesia mampu
pelaksanaan demokrasi di Indonesia mampu
memberikan otoritas kepada pemimpinan negara
memberikan otoritas kepada pemimpinan negara
dalam mewujudkan kesejahteraan dan keadilan
dalam mewujudkan kesejahteraan dan keadilan
sosial !
sosial !
4.
4. Berikan usulan konkrit, apa yang harus anda Berikan usulan konkrit, apa yang harus anda lakukan guna mewujudkan demokrasi yang
lakukan guna mewujudkan demokrasi yang
sebangun dengan cita-cita ideal di Indonesia, jika
sebangun dengan cita-cita ideal di Indonesia, jika
anda :
anda :
a.
a. Sebagai ketua organisasi pemuda !Sebagai ketua organisasi pemuda ! b.
b. Sebagai ketua suatu partai politik !Sebagai ketua suatu partai politik ! c.
c. Sebagai pejabat kepala pemerintahan Sebagai pejabat kepala pemerintahan (presiden) !
Carilah referensi dari berbagai sumber untuk mengkaji ulang Tentang konsepsi dan rumusan tentang “Masyarakat
Madani” (berikut gambar-gambar pendukungnya) yang
berkaitan dengan cita-cita ideal negara demokrasi Indonesia !
1. Pahami kembali tentang rumusan “masyarakat
madani”, dan buatlah skenario (simulasi atau role play) wujud implementasinya di sekolah dan
masyarakat !
2. Carilah topik-topik dari berbagai sumber (mass media cetak atau elektronik) sekitar wujud
masyarakat madani (civil society) dalam pemikiran anda !
3. Kemudian lakukan demonstrasi dalam bentuk
simulasi atau role play di dalam kelas !
INQUI
INQUI
RI