• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

36 BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 3.1.1 Pengertian Variabel Penelitian

Variabel adalah suatu yang dapat mengubah nilai. Variabel penelitian adalah suatu atribut/sifat/nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variabel tertentu yang di tetapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan di tarik kesimpulan (Sugiyono, 2012).

Terdapat dua variabel penelitian, yaitu variabel terikat (dependent variable) dan variabel bebas (independent variable). Variabel terikat adalah

variabel yang tergantung pada variabel lainnya, sedangkan variabel bebas adalah variabel yang tidak tergantung pada variabel lainnya.

Berkaitan dengan penelitian ini, variabel yang digunakan adalah sebagai berikut :

1. Variabel Terikat (Dependent Variable)

Variabel ini adalah variabel yang menjadi pusat perhatian utama penelitian. Menurut (Sugiyono, 2012) variabel dependen sering disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuen atau variabel terikat. Variabel dependen (terikat) adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen adalah: Keputusan Pembelian (Y).

(2)

2. Variabel Bebas (Independent Variable)

Variabel independen (X) adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya dan timbulnya variabel dependen (terikat) (Sugiyono, 2012). Variabel independen dalam penelitian ini adalah:

1. Desain Produk (X1) 2. Layanan Purna Jual (X2) 3. Promosi (X3)

3.1.2 Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel adalah suatu definisi yang diberikan pada suatu variabel dengan memberi arti atau menspesifikasikan kegiatan atau membenarkan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel tersebut (Achmad Iman,2016). Definisi variabel untuk penelitian ini adalah sebagai berikut :

Tabel 3.1

Definisi Operasional Variabel dan Indikatornya No Nama Variabel Definisi

Operasional

Indikator Sumber

1. Desain Produk (X1)

Totalitas fitur yang mempengaruhi penampilan dan fungsi satu produk tertentu menurut yang diisyaratkan dari segi kebutuhan

1. Modifikasi 2. Warna 3. Model

Mahmud dan Eko Agus Alfianto, 2014

(3)

pelanggan.

2. Layanan Purna Jual

(X2)

Merupakan pelayanan yang diberikan oleh perusahaan kepada konsumen pasca pembelian yang pada umumnya adalah masalah teknik, kemudahan mengganti orderdil yang rusak

berbagai macam informasi dan yang lainnya.

1. Garansi 2. Kesediaan

bengkel resmi yang mudah di temui

3. Kualitas pelayanan yang baik 4. Kualitas

ordeldil yang mudah di dapatkan 5. Penanganan

keluhan konsumen

Mahmud dan Eko Agus Alfianto, 2014

3 Promosi (X3)

Promosi adalah salah satu variabel dalam bauran pemasaran yang sangat penting dilaksanakan oleh perusahaan dalam memasarkan produk.

1. Kuantitas penayangan iklan di media promosi 2. Kualitas

penyampaian pesan dalam penayangan iklan di media promosi 3. Jangkauan

Promosi 4. Menawarkan

hadiah yang menarik pada pembelian produk

Nur Achidah, Warso dan Budi Hasiolan, 2016

(4)

tertentu 5. Melakukan

penawaran khusus dalam jangka tertentu 4 Keputusan

Pembelian (Y)

Tahap pengambilan keputusan yang dilakukan oleh konsumen (individu) dalam rangka memilih suatu barang atau jasa untuk di konsumsi.

1. Pilihan suatu merek 2. Pilihan suatu

produk 3. Pilihan suatu

bentuk produk

Mahmud dan Eko Agus Alfianto, 2014

3.2 Objek Penelitian, Unit Sampel, Populasi dan Sampel 3.2.1 Objek Penelitian dan Unit Sampel

1. Objek Penelitian

Objek yang akan digunakan dalam penelitian ini di Dealer Servis Center PT. Yamaha Mataram Sakti Pedurungan Semarang terletak di Jl.

Majapahit No.429 – 435, Pedurungan, Kota Semarang. sebagai perusahaan yang hasil penjualan atau pemasaran produknya yang akan diteliti, dilakukan dengan pertimbangan bahwa perusahaan tersebut mengalami kendala yang disebabkan oleh faktor keputusan pembelian. Penelitian ini dilakukan pada konsumen – konsumen yang telah membeli produk di Yamaha Mataram Sakti Pedurungan Semarang, karena para konsumen tersebut dianggap sebagai pihak yang memberikan keputusan pembelian

(5)

terhadap suatu produk yang dibeli dan memiliki informasi serta dapat memberikan data yang diperlukan untuk penelitian mengenai desain produk, layanan purna jual dan promosi terhadap barang yang akan dibeli.

2. Unit Sampel

Unit Sampling adalah kumpulan dari elemen – elemen yang tidak saling tumpang tindih dari suatu populasi. Jika masing – masing unit sampling memuat tepat satu dan hanya satu elemen dari populasi, maka satu unit sampaing dan satu elemen adalah identik. Dalam penelitian ini unit sampel yang digunakan adalah purposive sampling, yang merupakan salah satu teknik sampling non random sampling dimana peneliti menentukan pengambilan sample dengan cara menetapkan ciri – ciri khusus yang sesuai dengan tujuan penelitian.

3.2.2 Populasi

Menurut Sugiyono (2012:80) Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Populasi dalam penelitian ini adalah Konsumen yang membeli Sepeda Motor Yamaha Mio Fino 125 di Dealer Service CenterYamaha Mataram Sakti Pedurungan Semarang. Pada Penelitian ini, populasi yang diambil dalam ukuran besar dan tidak diketahui secara pasti.

(6)

3.2.3 Sampel

Menurut Sugiyono (2012) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah non probability sampling dengan pendekatan purposive sampling adalah teknik penentuan

sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono 2012). Adapun sampel yang diambil berdasarkan rumus dibawah adalah 96 responden.

Karena jumlah pengguna sepeda motor yamaha mio fino 125 tidak dapat diketahui secara pasti maka jumlah populasi tidak diketahui, kemudian jumlah sampel ditentukan berdasarkan rumus (Djarwanto, 2006) sebagai berikut:

= Z

2

4(Moe)

2

Keterangan:

n = Jumlah Sampel

Z = Tingkat Kepercayaan 95% berarti Z = 1,96

Moe = Margin Of Error maximum, yaitu tingkat kesalahan yang masih dapat ditoleransi

Dengan menggunakan rumus tersebut, maka sampel penelitian sebagai berikut :

n = Z² /4 (moe) ²

n =1,96 ² /(4 (0,1) ²)= 96,04

(7)

Berdasarkan perhitungan di atas, sampel yang di ambil dalam penelitian diperoleh sebesar 96,04 digenapkan menjadi 96 responden.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah non probability sampling dengan pendekatan purposive sampling adalah teknik penentuan

sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono,2012), jenis sampel yang digunakan adalah purposive sampling yaitu responden dipilih langsung berdasarkan timbangan tertentu yang sesuai dengan kriteria populasi.

Kriteria sebagai berikut :

1. Responden yang membeli Sepeda Motor Yamaha Mio Fino 125 2. Umur diatas 17 tahun

3. Responden yang sudah memiliki SIM

3.3 Jenis dan Sumber Data 3.3.1 Jenis Data

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan data primer dan data sekunder. Berikut adalah uraiannya :

1. Data Primer

Data Primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumber asli tanpa perantara. Data primer yang digunakan meliputi tanggapan responden melalui kuesioner mengenai desain produk, layanan purna jual, dan promosi mengenai keputusan pembelian termasuk juga data mengenai identitas responden. Data primer diperoleh secara langsung dari responden.

(8)

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung baik berupa literature yang ada hubungannya dengan penelitian yang sifatnya melengkapi atau mendukung data primer. Dalam penelitian ini data sekunder diperoleh dari literature, penelitian terdahulu yang sekiranya diperoleh dapat mendukung untuk menyusun penelitian ini.

3.3.2 Sumber Data

Sumber data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah jawaban responden atas kuesioner yang dilakukan pada sampel penelitian.

3.4 Metode pengumpulan data 3.4.1 Angket (Kuesioner)

Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2012). Kuesioner terdiri dari pertanyaan terbuka, yaitu pertanyaan yang berkaitan dengan identitas responden serta pertanyaan tertutup yaitu pertanyaan yang meminta responden untuk memilih salah satu jawaban yang telah tersedia.

3.4.2 Wawancara

Merupakan merupakan proses pengumpulan data dengan cara tanya jawab secara langsung dan sambil bertatap muka antara penanya dengan responden yang telah membeli produk sepeda motor Yamaha merek Mio Fino 125 125 di Dealer Service Center Yamaha Mataram Sakti Pedurungan Semarang.

(9)

3.5 Skala Pengukuran Data

Metode penggunaan skala dipergunakan apabila seluruh skala-skala tersebut diatas ingin digabungkan serta untuk mendapatkan variabel baru, dalam penelitian ini skala yang digunakan adalah Skala Likert. Skala Likert menurut Sugiyono (2012:93) digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. fenomena sosial telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian. Dalam hal ini Responden diberikan kebebasan memilih dari salah satu dari lima (5) jawaban yang tersedia (a, b, c, d, dan e) kemudian masing-masing jawaban diberi nilai. Dalam pembuatan pertanyaan penelitian memberikan lima alternatif jawaban pertanyaan :

Sangat Tidak Setuju (STS) : 1 Tidak Setuju (TS) : 2

Netral (N) : 3

Setuju (S) : 4

Sangat Setuju (SS) : 5

Masing-masing hasil penelitian kuesioner akan menunjukkan sejauh mana responden setuju atau tidak setuju atau sejumlah pertanyaan tersebut, yang berhubungan dengan keputusan pembelian.

(10)

3.6 Metode Analisis Data

Data yang diperoleh dari penyebaran kuesioner tersebut akan dianalisis agar dapat memberi manfaat dan dapat digunakan sebagai salah satu pertimbangan dalam pengambilan keputusan.

3.6.1 Analisis Kuantitatif

Analisis kuantitatif merupakan metode analisis dengan menggunakan angka yang dapat dihitung dan diukur. Analisis kuantitatif dimaksudkan untuk memperkirakan besarnya pengaruh secara kuantitatif dari perubahan satu atau beberapa kejadian lain menggunakan alat analisis statistik.

Pengolahan data dengan analisis kuantitatif meliputi beberapa tahap sebagai berikut :

3.6.1.1 Uji Validitas

Uji Validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2013). Uji validitas dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan nilai r tabel untuk degree of freedom d(f) = N – 2 dengan alpha 0,05. Jika r hitung lebih besar dari r tabel dan nilai r positif maka butir atau pertanyaan tersebut dikatakan valid. Untuk hasil analisis dapat dilihat pada output uji reliabilitas pada bagian corrected item total correction.

(11)

Dalam pengambilan keputusan untuk menguji validitas indikatornya adalah :

1. Jika r hitung positif serta r hitung > r tabel maka butir atau variabel tersbut valid.

2. Jika r htung tidak positif dan r hitung < r tabel maka butir atau variabel tersebut tidak valid.

3.6.1.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk (Ghozali, 2013). Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2013). Uji reliabilitas adalah tingkat kestabilan suatu alat pengukur dalam mengukur suatu gejela atau kejadian. Menurut Ghozali (2013) dalam Achmad Iman Rifai dan Hening Widi Oetomo (2016) suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,6 . Kesalahan nilai dari kuesioner dapat mencerminkan tingkat pengaruh keputusan konsumen, penelitian yang dilakukan harus menunjukkan tingkat keandalan data yang tinggi. Koefisien Cronbach Alpha adalah suatu alat analisis penilaian keandalan (reliability test) dari suatu skala yang dibuat.

Cara ini untuk menghitung korelasi skala yang dibuat dengan seluruh variabel yang ada, dengan angka koefisien yang dapat diterima yaitu diatas 0,6 (Ghozali, 2013). Sedangkan untuk mengukur tingkat koefisien alpha hal tersebut dapat dibantu dengan program SPSS 20.

(12)

3.7 Metode Analisis 3.7.1 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik ini bertujuan untuk mengetahui kondisi data yang digunakan adalah penelitian. Hal tersebut dilakukan agar diperoleh model analisis yang tepat. Penelitian ini menggunakan tiga pengujian asumsi klasik yaitu uji normalitas, multikolonieritas dan heteroskedastisitas.

Berikut ini adalah penjelasannya : 3.7.2 Uji Normalitas

Menurut Imam Ghozali (2013:160) Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam data, variabel terikat dengan variabel bebas keduanya mempunyai hubungan distribusi normal atau tidak. Data yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Uji Normalitas yang digunakan dalam penelitian adalah uji normalitas data statistik.

Analisis statistik digunakan mendeteksi normalitas dalam penelitian ini dilakukan dengan uji statistik. Test statistik sederhana yang dapat dilakukan berdasarkan nilai Kolmogorov Smirnov. Untuk mengetahui apakah data tersebut berdistribusi normal, maka dapat dilihat dengan Kolmogorov Smirnov Test. Adapun kriteria pengujian dikatakan normal

apabila angka signifikasi (SIG) > 0,05.

3.7.3 Uji Multikolonieritas

Menurut Imam Ghozali (2013:105) Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak

(13)

terjadi korelasi diantara variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi maka variabel – variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolonieritas di dalam model regresi adalah sebagai berikut :

a. Nilai yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris sangat tinggi, tetapi secara individual variabel – variabel independen banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel dependen.

b. Menganalisis matrik korelasi variabel – variabel independen. Jika antar independen ada korelasi yang cukup tinggi (umumnya diatas 0.90), maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolonieritas.

c. Multikolonieritas dapat juga dilihat dari : 1. Nilai tolerance dan lawannya

2. Variance inflation factor (VIF)

Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Dalam pengertian sederhana setiap variabel independen menjadi variabel dependen.

Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi ( karena VIF =1/tolerance). Nilai yang umum dipakai untuk menunjukan adanya multikolonieritas adalah nilai Tolerance ≤ 0.10 atau sama dengan VIF ≥ 10.

3.7.4 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke

(14)

pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut Homoskedasitas dan jika berbeda disebut Heteroskedasitas. Model regresi yang baik adalah yang Homoskedasitas atau tidak terjadi Heteroskedastisitas Imam Ghozali (2013:139). Adanya heteroskedastisitas dalam regresi dapat diketahui dengan menggunakan beberapa cara, salah satunya uji Glejser. Jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka indikasi terjadi heteroskedastisitas (Ghozali,2009:129). Jika Signifikan di atas tingkat kepercayaan 5 % maka tidak mengandung adanya heteroskedastisitas.

3.5 Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi pada dasarnya adalah studi mengenai ketergantungan variabel dependen (terikat) dengan satu atau lebih variabel independen (bebas), dengan tujuan untuk mengestimasi atau memprediksi rata – rata populasi atau nilai – nilai variabel dependen berdasarkan nilai variabel independen yang diketahui (Achmad Iman Rifai, 2016).

Dalam penelitian ini , variabel independen adalah desain produk (X1) , layanan purna jual (X2) dan Promosi (X3). Sedangkan variabel dependen adalah keputusan pembelian (Y) sehingga persamaan regresi berganda adalah sebagai berikut :

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3+e

(15)

Dimana :

Y : Keputusan Pembelian X1 : Desain Produk

X2 : Layanan Purna Jual X3 : Promosi

a : Bilangan konstanta b : Koefisien regresi e : Strandard Error 3.6 Uji – t (Parsial)

Menurut Priyatno (2011:252) mengemukakan uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen dengan membandingkan nilai t hitung dengan t tabel. Penelitian ini menggunakan probabilitas taraf nyata 95% atau = 0,05 sehingga dapat diketahui pengaruh variabel bebas secara individu dengan kriteria sebagai berikut :

a) Jika t hitung ≤ t tabel, maka Ho diterima dan variabel bauran pemasaran tidak berpengaruh secara parsial terhadap keputusan pembelian.

b) Jika t hitung ≥ t tabel, maka Ho ditolak sehingga variabel bauran pemasaran berpengaruh secara parsial terhadap keputusan pembelian.

c) Jika Sig < (0,05) maka signifikan d) Jika Sig > (0,05) maka tidak signifikan

(16)

3.7 Koefisiensi Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R²) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan sebuah model menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R² yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel- variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2013).

Referensi

Dokumen terkait

Analisis regresi linier berganda adalah studi mengenai ketergantungan satu vaiabel dependen (terikat) dengan satu atau lebih variabel independen (bebas), yang bertujuan

Analisis regresi pada dasarnya adalah studi mengenai ketergantungan variabel dependen dengan satu atau lebih variabel independen, dengan tujuan untuk mengestimasikan dan

Analisis regresi pada dasarnya adalah studi mengenai ketergantungan variabel dependen dengan satu atau lebih variabel independen dengan tujuan mengestimasi dan atau memprediksi

Analisis regresi pada dasarnya adalah studi mengenai ketergantungan variabel dependen (terikat) dengan satu atau lebih variabel independen (variabel penjelas/bebas)

Menurut Gujarati dalam Ghozali (2016:93) analisis regresi pada dasarnya adalah studi mengenai ketergantungan variabel dependen (terikat) dengan satu atau lebih variabel

Peneliti menggunakan metode uji analisis regresi karena menurut Ghozali (2018), analisis regresi pada dasarnya adalah studi tentang ketergantungan variabel dependen

Analisis regresi pada dasarnya adalah studi mengenai ketergantungan variabel dependen (terikat) dengan satu atau lebih variabel independen (variabel bebas) dengan tujuan

Analisis regresi pada dasarnya adalah studi mengenai ketergantungan variabel dependen (terikat) dengan satu atau lebih variabel independen (variabel bebas) dengan tujuan