• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR. LAPORAN KINERJA BBPPBinuang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KATA PENGANTAR. LAPORAN KINERJA BBPPBinuang"

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN KINERJA BBPPBinuang 2015 1

KATA PENGANTAR

BBPP Binuang Tahun 2015 melalui kegiatan Pemantapan Sistem Pelatihan Pertanian telah menetapkan 3 (tiga) Sasaran Strategis, yaitu : (1) Meningkatnya kompetensi aparatur dan non aparatur pertanian, (2) Terfasilitasinya ketenagaan pelatihan pertanian untuk meningkatkan kompetensi, dan (3) Terfasilitasinya kelembagaan pelatihan pertanian. Ketiga sasaran tersebut diupayakan pencapaiannya melalui 6 (enam) indikator kinerja, yaitu (1) Jumlah aparatur pertanian yang meningkat kompetensinya, (2) Jumlah non aparatur pertanian yang meningkat kompetensinya, (3) Jumlah Widyaiswara yang yang meningkat profesionalismenya, (4) Jumlah ketenagaan teknis yang meningkat kompetensinya, (5) Jumlah kelembagaan pelatihan pertanian yang meningkat kompetensinya, dan (6) Jumlah kelembagaan pelatihan milik petani (P4S) yang meningkat profesionalismenya.

Laporan Kinerja BBPP Binuang tahun 2015 ini merupakan cerminan akuntabilitas kinerja BBPP Binuang selama tahun 2015 dalam rangka pencapaian sasaran strategis, dengan indikator kinerja yang telah ditetapkan dalam perjanjian kinerja antara Kepala BBPP Binuang dengan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian.

Laporan Kinerja BBPP Binuang Tahun 2015 ini merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan kebijakan, program dan kegiatan yang telah dilaksanakan selama tahun 2015 dan disusun dengan berpedoman kepada Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi nomor 53 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu Atas laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Kami menyadari bahwa selain keberhasilan yang telah dicapai hingga tahun 2015, masih terdapat kendala, permasalahan, dan hambatan yang perlu mendapat perhatian dan segera ditindaklanjuti untuk perbaikan dan penyempurnaan kegiatan kedepan.

Kita berharap kinerja yang akan datang dapat lebih ditingkatkan dengan

memanfaatkan peluang yang tersedia, serta mengatasi semaksimal mungkin

(2)

LAPORAN KINERJA BBPPBinuang 2015

permasalahan yang terjadi dalam upaya mencapai kinerja BBPP Binuang yang lebih baik

Pencapaian kinerja BBPP Binuang selama tahun 2015 adalah hasil kerjasama seluruh jajaran BBPP Binuang serta dukungan pemangku kepentingan di pusat dan daerah . Besar harapan kami Laporan Kinerja BBPP Binuang Tahun 2015 ini dapat memberikan gambaran kinerja balai dan dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Binuang, Januari 2016

Ir. Anwar Syarif, M.Ed NIP. 19580623 198103 1 001

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

(3)

LAPORAN KINERJA BBPPBinuang 2015

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR GAMBAR ... iv

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR LAMPIRAN ... vi

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Tugas dan Fungsi ... 1

C. Organisasi dan Tata Kerja BBPP Binuang ... 3

a. Struktur Organisasi ... 3

b. Tata Kerja BBPP Binuang ... 3

D. Isu Strategis ... 11

BAB II. PERENCANAAN KINERJA A. Rencana Strategis ... 15

a. Visi ... 15

b. Misi ... 15

c. Tujuan ... 15

d. Sasaran Strategis ... 16

e. Kegiatan dan Indikator Kinerja Kegiatan ... 17

f. Rencana Kinerja Tahunan ... 18

B. Perjanian Kinerja ... 20

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA A. Capaian Kinerja Organisasi ... 23

a. Target dan Realisasi Tahun 2015i ... 23

b. Realisasi Kinerja dan Capaian selama 5 tahun ... 25

c. Realisasi Kinerja Tahun 2014 dan 2015 ... 26

d. Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan atas Peningkatan / Penurunan Kinerja serta Alternatif Solusi Yang telah Dilakukan ... 28

e. Analisis atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya ... 31

B. Realisasi Anggaran ... 33

C. Capaian Kinerja Lainnya ... 36

BAB IV. PENUTUP

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Komposisi Pegawai BBPP Binuang Berdasarkan Status

Kepegawaian ... 9

Tabel 2. Komposisi Pegawai BBPP Binuang Berdasarkan Tingkat Pendidikan 9

Tabel 3. Komposisi Pegawai BBPP Binuang Berdasarkan Pangkat/Golongan 9

(4)

LAPORAN KINERJA BBPPBinuang 2015

Tabel 4. Komposisi Pejabat Fungsional Widyaiswara Berdasarkan Jenjang

Jabatan ... 10

Tabel 5. Pejabat Fungsional Widyaiswara Berdasarkan Tingkat Pendidikan 10 Tabel 6. Kegiatan dan Indikator Kinerja Kegiatan ... 18

Tabel 7. Rencana Kinerja Tahunan BBPP Binuang Tahun 2015 ... 18

Tabel 8. Perjanjian Kinerja BBPP Binuang Tahun 2015 (sebelum revisi) .. 20

Tabel 9. Perjanjian Kinerja BBPP Binuang Tahun 2015 (setelah revisi) .... 21

Tabel 10. Hasil Pengukuran Kinerja BBPP Binuang T.A. 2015 ... 24

Tabel 11. Perkembangan Realisasi Serapan Anggaran BBPP Binuang Tahun 2011- 2015 ... 26

Tabel 12. Hasil Pengukuran Kinerja (Realisasi Keuangan) BBPP Binuang Tahun 2014 dan 2015 ... 26

Tabel 13. Realisasi Fisik yang Dicapai BBPP Binuang Tahun 2014 dan 2015 26 Tabel 14. Analisis Efisiensi Kinerja BBPP Binuang TAhun 2015 ... 31

Tabel 15. Realisasi Serapan Anggaran BBPP Binuang Tahun 2015 ... 34

Tabel 16. Realisasi Serapan Anggaran BBPP Binuang Tahun 2015 ... 35

Tabel 17. Rincian Kegiatan dan Realisasi Diklat Melalui APBNP ... 36

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. StrukturOrganisasi BBPP Binuang ... 3

(5)

LAPORAN KINERJA BBPPBinuang 2015

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1. Perjanjian Kinerja BBPP Binuang Tahun 2015 (Awal) ... …. 22 Lampiran 2. Perjanjian Kinerja BBPP Binuang Tahun 2015 (Akhir) ... …. 22 Lampiran 3. Rekapitulasi Diklat Aparatur dan Non Aparatur Tahun 2015 di

BBPP Binuang ... 29

Lampiran 4. Pengukuran Kinerja dan Analisa Pencapaian Kinerja ... …. 36

(6)

LAPORAN KINERJA BBPPBinuang 2015

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam rangka mewujudkan pemerintahan yang akuntabel dan transparan sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, setiap instansii pemerintah diwajibkan menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP). Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah tersebut ditujukan sebagai bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan dan kinerja instansi pemerintah dengan fasilitasi anggaran negara kepada publik atau masyarakat luas.

Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 dijabarkan lebih lanjut dengan diterbitkannya Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PermenPAN dan RB) Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, yang merupakan penyempurnaan sekaligus penyederhanaan dari bentuk pelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah.

Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PermenPAN dan RB), maka disusun Laporan Kinerja Balai Besar Pelatihan Pertanian Binuang Tahun 2015 sebagai bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan atas penggunaan anggaran.

B. Tugas dan Fungsi

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 49/Permentan /OT .140 /9 /

2011 tanggal 06 September 2011 Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP)

Binuang yang disempurnakan dengan Peraturan Menteri Pertanian Nomor

(7)

LAPORAN KINERJA BBPPBinuang 2015

104/Permentan/OT.140/10/2013 tanggal 09 Oktober 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Pelatihan Pertanian Binuang, BBPP Binuang mempunyai tugas melaksanakan pelatihan fungsional bagi aparatur, pelatihan teknis dan profesi, mengembangkan model dan teknik pelatihan fungsional dan teknis di bidang pertanian bagi aparatur dan nonaparatur pertanian.

Dalam melaksanakan tugasnya BBPP Binuang menyelenggarakan fungsi : 1. Penyusunan program, rencana kerja, anggaran dan pelaksanaan

kerjasama;

2. Pelaksanaan identifikasi kebutuhan pelatihan;

3. Pelaksanaan penyusunan bahan Standar Kompetensi Kerja (SKK) di bidang pertanian;

4. Pelaksanaan pelatihan fungsional di bidang pertanian bagi aparatur;

5. Pelaksanaan pelatihan teknis di bidang perkebunan dan teknologi lahan pasang surut bagi aparatur dan nonaparatur pertanian dalam dan luar negeri;

6. Pelaksanaan pelatihan profesi di bidang perkebunan dan teknologi lahan pasang surut bagi aparatur dan nonaparatur;

7. Pelaksanaan uji kompetensi di bidang pertanian;

8. Pelaksanaan penyusunan paket pembelajaran dan media pelatihan fungsional dan teknis di bidang pertanian;

9. Pelaksanaan pengembangan model dan teknik pelatihan fungsional dan teknis di bidang perkebunan dan teknologi lahan pasang surut;

10. Pelaksanaan pengembangan kelembagaan pelatihan pertanian swadaya;

11. Pelaksanaan pemberian konsultasi di bidang pertanian;

12. Pelaksanaan bimbingan lanjutan pelatihan di bidang pertanian bagi aparatur dan non aparatur;

13. Pelaksanaan pemberian pelayanan penyelenggaraan pelatihan fungsional bagi aparatur, pelatihan teknis dan profesi, pengembangan model dan teknis pelatihan fungsional dan teknik di bidang pertanian bagi aparatur dan nonaparatur pertanian;

14. Pengelolaan unit inkubator usaha tani;

15. Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi pelatihan di bidang pertanian;

16. Pelaksanaan pengelolaan data dan informasi pelatihan serta pelaporan;

(8)

LAPORAN KINERJA BBPPBinuang 2015

17. Pelaksanaan pengelolaan sarana teknis;

18. Pengelolaan urusan kepegawaian, keuangan, rumah tangga, perlengkapan dan instalasi BBPP Binuang.

C. Organisasi dan Tata Kerja

a. Struktur Organisasi

Struktur Organisasi Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Binuang berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 14/Permentan/OT.140/2/2007 tanggal 19 Pebruari 2007 yang disempurnakan dengan Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 104/Permentan/OT.140/10/2013 tanggal 09 Oktober 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Pelatihan Pertanian Binuang adalah sebagai berikut :

Gambar 1. Struktur Organisasi BBPP Binuang

KEPALA

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL BIDANG PROGRAM DAN

EVALUASI

BIDANG PENYELENGGARAAN PELATIHAN

Seksi Program dan Kerjasama

Seksi Evaluasi dan Pelaporan

Seksi Pelatihan Aparatur

Seksi Pelatihan Non Aparatur BAGIAN UMUM

Subbagian Kepegawaian

dan Rumah Tangga

Subbagian Keuangan

Subbagian Perlengkapan

dan Instalasi

(9)

LAPORAN KINERJA BBPPBinuang 2015

Dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya Balai Besar Pelatihan Pertanian Binuang dipimpin oleh seorang Kepala (Pejabat Struktural Eselon II B) yang dibantu oleh 3 unit kerja Eselon III A, yaitu Bagian Umum, Bidang Penyelenggaraan Pelatihan, dan Bidang Program dan Evaluasi dan 7 (tujuh) unit Kerja Eselon IV A, yaitu Sub Bagian Kepegawaian dan Rumah Tangga, Sub Bagian Keuangan, Sub Bagian Perlengkapan dan Instalasi, Seksi Pelatihan Aparatur, Seksi Pelatihan Non Aparatur, Seksi Program dan Kerjasama dan Seksi Evaluasi dan Pelaporan, serta didukung oleh Kelompok Jabatan Fungsional Widyaiswara.

Adapun tugas dan fungsi masing-masing bagian/bidang secara rinci adalah sebagai berikut :

1. Kepala

mempunyai tugas memimpin dan mengelola BBPP Binuang dalam melaksanakan pelatihan fungsional bagi aparatur, pelatihan teknis dan profesi, mengembangkan model dan teknik pelatihan fungsional dan teknis di bidang pertanian bagi aparatur dan non aparatur pertanian.

2. Bagian Umum

mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan kepegawaian, keuangan, rumah tangga, perlengkapan, instalasi dan sarana teknis.

Dalam melaksanakan tugasnya, Bagian Umum menyelenggarakan fungsi :

1) Pelaksanaan urusan kepegawaian, tata usaha dan rumah tangga;

2) Pelaksanaan urusan keuangan;

3) Pelaksanaan urusan perlengkapan, instalasi dan sarana teknis.

Bagian Umum terdiri atas :

1) Subbagian Kepegawaian dan Rumah Tangga mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian, tata usaha dan rumah tangga;

2) Subbagian Keuangan mempunyai tugas melakukan urusan

keuangan;

(10)

LAPORAN KINERJA BBPPBinuang 2015

3) Subbagian Perlengkapan dan Instalasi mempunyai tugas melakukan urusan perlengkapan, instalasi, dan sarana teknis.

3. Bidang Program dan Evaluasi

Mempunyai tugas melaksanakan penyusunan program, rencana kerja, anggaran, pelaksanaan kerja sama, dan identifikasi kebutuhan pelatihan di bidang pertanian, pengembangan kelembagaan pelatihan pertanian swadaya, pemantauan dan evaluasi, serta pengelolaan data dan informasi pelatihan dan pelaporan.

Dalam melaksanakan tugasnya Bidang Program dan Evaluasi menyelenggarakan fungsi :

1) Penyusunan program, rencana kerja, anggaran dan pelaksanaan kerja sama;

2) Pelaksanaan identifikasi kebutuhan pelatihan;

3) Pelaksanaan pengembangan kelembagaan pelatihan pertanian swadaya;

4) Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi pelatihan di bidang pertanian;

5) Pelaksanaan pengelolaan data dan informasi pelatihan serta pelaporan.

Bidang Program dan Evaluasi terdiri dari :

1) Seksi Program dan Kerja Sama, mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan program, rencana kerja dan anggaran, pelaksanaan kerjasama dan identifikasi kebutuhan pelatihan bagi aparatur dan non aparatur di bidang pertanian, serta pengembangan kelembagaan pelatihan pertanian swadaya.

2) Seksi Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas melakukan

penyiapan bahan pemantauan dan evaluasi serta pengelolaan data

dan informasi pelatihan dan pelaporan.

(11)

LAPORAN KINERJA BBPPBinuang 2015

4. Bidang Penyelenggaraan Pelatihan

Mempunyai tugas melaksanakan pemberian pelayanan penyelenggaraan pelatihan fungsional bagi aparatur, pelatihan teknis dan profesi, pengembangan model dan teknik pelatihan fungsional dan teknis di bidang perkebunan dan teknologi lahan pasang surut bagi aparatur dan nonaparatur pertanian, serta pengelolaan unit inkubator usaha tani.

Dalam melaksanakan tugasnya Bidang Penyelenggaraan Pelatihan menyelenggarakan fungsi :

1) Pemberian pelayanan penyelenggaraan pelatihan fungsional bagi aparatur di bidang perkebunan dan teknologi lahan pasang surut;

2) Pemberian pelayanan penyelenggaraan pelatihan teknis dan profesi bagi aparatur dan nonaparatur di bidang perkebunan dan teknologi lahan pasang surut;

3) Pemberian pelayanan penyelenggaraan pengembangan model dan teknik pelatihan fungsional dan teknis bagi aparatur dan nonaparatur;

4) Pengelolaan unit inkubator usahatani.

Bidang Penyelenggaraan Pelatihan terdiri dari :

1) Seksi Pelatihan Aparatur, mempunyai tugas melakukan pemberian pelayanan penyelenggaraan pelatihan fungsional, teknis dan profesi, serta pengembangan model dan teknik pelatihan fungsional dan teknis di bidang perkebunan dan teknologi lahan pasang surut bagi aparatur;

2) Seksi Pelatihan Nonaparatur, mempunyai tugas melakukan

pemberian pelayanan penyelenggaraan pelatihan teknis dan profesi,

serta pengembangan model dan teknik pelatihan teknis bagi non

aparatur di bidang perkebunan dan teknologi lahan pasang surut,

serta pengelolaan unit inkubator usaha tani;

(12)

LAPORAN KINERJA BBPPBinuang 2015

5. Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok Jabatan Fungsionalyang ada pada BBPP Binuang adalah jabatan fungsional widyaiswara.

Kelompok Jabatan Fungsional Widyaiswara mempunyai tugas : 1) Melakukan pelaksanaan penyusunan bahan Standar Kompotensi

Kerja (SKK) di bidang pertanian;

2) Melakukan pelatihan fungsional di bidang pertanian bagi aparatur;

3) Melakukan pelatihan teknis di bidang perkebunan dan teknologi lahan pasang surut bagi aparatur dan non aparatur pertanian dalam dan luar negeri.

4) Melakukan pelatihan profesi di bidang perkebunan dan teknologi lahan pasang surut bagi aparatur dan non aparatur.

5) Melakukan uji kompetensi di bidang pertanian;

6) Melakukan penyusunan paket pembelajaran dan media pelatihan fungsional dan teknis di bidang pertanian;

7) Melakukan pengembangan model dan teknik pelatihan fungsional dan teknis di bidang perkebunan dan teknologi lahan pasang surut;

8) Melakukan pemberian konsultasi di bidang pertanian;

9) Melakukan bimbingan lanjutan pelatihan di bidang pertanian bagi aparatur dan nonaparatur;

10) Melakukan kegiatan fungsional lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Kelompok Jabatan FungsionalWidyaiswara dikoordinasikan oleh Koordinator Widyaiswarayang ditunjuk oleh kepala.

b. Tata Kerja Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Binuang

1. Dalam melaksanakan tugas, Kepala, Kepala Bagian, Kepala Bidang, Kepala Subbagian, Kepala Seksi, dan Koordinator Kelompok jabatan fungsional wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi di lingkungan .

2. Setiap Kepala Satuan organisasi di lingkungan BBPP Binuang wajib

mengawasi pelaksanaan tugas bawahan masing-masing dan apabila

(13)

LAPORAN KINERJA BBPPBinuang 2015

terjadi penyimpangan agar mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan peraturan perundang undangan.

3. Setiap Kepala satuan organisasi di lingkungan BBPP Binuang wajib mengikuti, mematuhi petunjuk dan bertanggung jawab kepada atasan masing-masing.

4. Kepala Bagian, Kepala Bidang, Kepala Subbagian, Kepala Seksi dan Koordinator Kelompok Jabatan Fungsional wajib menyampaikan laporan pelaksanaan tugas kepada Kepala secara berkala dan atau sewaktu- waktu.

5. Setiap laporan yang diterima oleh Kepala Satuan organisasi dari bawahan wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan penyusunan laporan lebih lanjut, serta untuk memberikan petunjuk kepada bawahannya.

6. Dalam menyampiakan laporan kepada atasannya, tembusan wajib disampaikan kepada satuan organisasi lainnya yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja.

7. Kepala wajib menyampaikan laporan pelaksanaan tugas kepada Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian, Melalui Kepala Pusat Pelatihan Pertanian secara berkala dan atau sewaktu waktu;

8. Dalam melaksanakan tugas, satiap kepala satuan organisasi dibantu oleh kepala satuan organisasi dibawahnya dan dalam rangka pemberian bimbingan kepada bawahan, wajib mengadakan rapat berkala.

Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, pada tahun 2015 BBPP

Binuang didukung oleh 67orang Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan 21 orang

Tenaga Harian Lepas (THL), 6 orang Satpam dan 2 (dua) orang tenaga

Paramedik, dengan komposisi seperti pada Tabel 1 berikut ini :

(14)

LAPORAN KINERJA BBPPBinuang 2015

Tabel 1. Komposisi Pegawai BBPP Binuang Berdasarkan Status Kepegawaian

Status Kepegawaian Laki-laki (Orang)

Perempuan (Orang)

Jumlah (Orang)

PNS 50 17 67

THL 16 5 21

SATPAM 6 0 6

PARAMEDIK 2 0 2

Jumlah 74 22 96

Tabel 2. Komposisi Pegawai BBPP Binuang Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tingkat Pendidikan PNS

(Orang)

THL (Orang)

Jumlah (Orang)

SD 3 5 8

SLTP 4 10 14

SLTA 24 13 7

S0 / Diploma 2 - 2

S1 / D4 25 1 26

S2 9 - 9

S3 0 - 0

Jumlah 67 29 96

Tabel 3. Komposisi Pegawai BBPP Binuang Berdasarkan Pangkat/Golongan

Pangkat Golongan PNS

(Orang)

Juru Muda I/a -

Juru Muda Tk.I I/b -

Juru I/c 2

Juru Tk. I I/d 3

Pengatur Muda II/a 2

Pengatur Muda Tk. I II/b 2

Pengatur II/c 8

Pengatur Tk. I II/d 3

Penata Muda III/a 7

(15)

LAPORAN KINERJA BBPPBinuang 2015

Penata Muda Tk. I III/b 16

Penata III/c 5

Penata Tk. I III/d 9

Pembina IV/a 3

Pembina Tk. I IV/b 4

Pembina Utama Madya IV/c 2

Pembina Utama IV/d 1

Jumlah 67

Tabel 4. Komposisi Pejabat Fungsional Widyaiswara Berdasarkan Jenjang Jabatan

Jenjang Jabatan Fungsional Widyaiswara

Laki-laki (Orang)

Perempuan (Orang)

Jumlah (Orang)

Widyaiswara Pertama 1 - 1

Widyaiswara Muda 3 1 4

Widyaiswara Madya 4 - 4

Widyaiswara Utama 1 - 1

Jumlah 9 1 10

Tabel 5. Komposisi Pejabat Fungsional Widyaiswara Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tingkat Pendidikan Laki-laki (Orang)

Perempuan (Orang)

Jumlah (Orang)

SLTA - - -

S0 (D-1, D-2, D-3) - - -

S1 / D4 4 - 4

S2 5 1 6

S3 - - -

Jumlah 9 1 10

(16)

LAPORAN KINERJA BBPPBinuang 2015 D. Isu Strategis

Isu strategis yang saat ini berkembang dan kemungkinan besar dalam jangka waktu lima tahun ke depan akan mempengaruhi perkembangan pelaksanaan tugas BBPP Binuang dalam aspek penyelenggaraan diklat dan dukungannya terhadap pengembangan agribisnis, adalah :

1. Kecukupan produksi (swasembada) komoditas strategis padi, jagung, kedelai, sapi, tebu, cabai, dan bawang merah serta pengurangan ketergantungan impor.

2. Peningkatan daya saing produk di dalam negeri untuk mengantisipasi pasar bebas Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015.

3. Pemantapan dan peningkatan daya saing produk.

4. Diversifikasi pangan untuk mengurangi konsumsi beras dan terigu.

5. Peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani.

6. Penyelenggaraan diklat berbasis kompetensi di Balai Besar Pelatihan Pertanian belum dapat memenuhi kompetensi yang diperlukan oleh petugas fungsional Rumpun Ilmu Hayat Pertanian untuk melaksanakan tugasnya dalam upaya meningkatkan kemampuan produksi para petani dan pelaku usaha agribisnis.

7. Diklat yang diselenggarakan di Balai Besar Pelatihan Pertanian belum sepenuhnya dapat meningkatkan kompetensi peserta untuk melakukan praktek karena terbatasnya prasarana dan sarana diklat.

8. Sertifikat yang dikeluarkan oleh Balai Besar Pelatihan Pertanian dalam bentuk Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan bagi aparatur atau Sertifikat Telah Mengikuti Diklat bagi non aparatur belum dapat dijadikan sebagai jaminan bagi aparatur maupun non aparatur yang berlatih untuk dapat bersaing dalam dunia kerja khususnya di kawasan Asia Tenggara.

Berdasarkan Isu strategis tersebut di atas, pelatihan yang diselenggarakan di

BBPP Binuang dalam tahun 2015-2019 akan lebih banyak diarahkan pada diklat

agribisnis komoditas strategis. Diklat seperti ini harus terintegrasi dengan

praktek agribisnis yang dilaksanakan di BBPP Binuang secara

berkesinambungan baik yang menghasilkan produk segar maupun hasil olahan.

(17)

LAPORAN KINERJA BBPPBinuang 2015

Prasarana dan sarana diklat yang diperlukan untuk kegiatan agribisnis haruslah ditingkatkan jumlah dan mutunya.

Dalam perancangan diklat penetapan Standar Kompetensi Kerja (SKK) akan menjadi hal yang sangat penting karena berkaitan dengan penyusunan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan para pengguna jasa diklat baik aparatur maupun non aparatur. SKK harus disusun oleh BBPP dengan melibatkan instansi asal peserta aparatur atau instansi Pembina peserta non aparatur dan pemangku kepentingan lainnya.

Dalam rangka peningkatan daya saing purnawidya diklat diperlukan SDM Pertanian kediklatan yang kompeten. Widyaiswara sebagai motor penggerak dalam proses diklat serta tenaga kediklatan balai haruslah terlatih dan tersertifikasi sesuai spesialisasinya. Tenaga kediklatan yang sangat menentukan mutu penyelenggaraan diklat perlu ditingkatkan kompetensinya melalui pelatiihan sesuai standar Management of Training (MOT) maupun Training Officer Course (TOC).

Dalam penyelenggaraan organisasi Balai Besar Pelatihan Pertanian Binuang terdapat lingkungan strategis yang terdiri dari lingkungan strategis internal dan eksternal, baik yang bersifat positif maupun negatif.

1. Dalam konteks organisasi lingkungan internal positif yaitu kekuatan (Strengths) yang dimiliki oleh Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Binuang dalam pelaksanaan pengembangan SDM Pertanian yaitu :

a. BBPP Binuang terletak pada lokasi strategis di tepi jalan trans Kalimantan yang menghubungkan Kalimantan Selatan dengan Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah.

b. BBPP Binuang memiliki sarana diklat berupa empat unit asrama full-AC dengan kapasitas tampung 120 orang, serta tiga ruang kelas belajar dan satu aula (full-AC).

c. BBPP Binuang menyelenggarakan enam diklat yang telah terakreditasi

(lima program diklat terakreditasi B dan satu program diklat terakreditasi

C).

(18)

LAPORAN KINERJA BBPPBinuang 2015

d. Tersedianya pedoman dan petunjuk pelaksanaan di dalam penyelenggaraan diklat dalam bentuk peraturan Menteri Pertanian dan peraturan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian.

e. Sistem manajemen BBPP Binuang telah tertata dengan adanya Standard Operating Procedures (SOP).

f. Widyaiswara yang ada di BBPP Binuang telah mengikuti diklat metodologi pelatihan dan diklat teknis sesuai spesialisasinya.

g. Sejak tahun 2012 BBPP Binuang telah memiliki sertifikat manajemen mutu ISO 9001 : 2008.

2. Adapun lingkungan internal organisasi yang negative yaitu kelemahan (Weaknesses) dalam pelaksanaan kegiatan saat ini meliputi :

a. Sarana praktek untuk kegiatan pelatihan belum lengkap dan memadai..

b. Kompetensi pejabat struktural dan staf pelaksana belum sesuai standar.

c. Jumlah Widyaiswara belum memenuhi standar kebutuhan dan distribusi spesialisasinya tidak merata.

d. Kompetensi Widyaiswara belum tersertifikasi.

e. Kurikulum dan metodologi diklat belum mantap.

f. SOP belum diimplementasikan dengan baik.

g. Budaya Kerja (Komitmen, Keteladanan, Profesionalisme, Integritas dan Disiplin) belum sepenuhnya diterapkan oleh pejabat dan staf pelaksana.

h. Pelayanan yang diberikan kepada pengguna jasa diklat belum prima.

3. Kemudian lingkungan strategis eksternal organisasi yang positif yaitu peluang (Opportunities) dalam kegiatan yaitu:

a. Hubungan koordinasi yang baik dengan instansi lingkup pertanian di wilayah kerja BBPP Binuang.

b. Kepercayaan pengguna jasa diklat terhadap kompetensi BBPP Binuang dalam melaksanakan diklat.

c. Tersedianya dana pemerintah kabupaten dan provinsi di wilayah kerja untuk pelaksanaan kerjasama diklat dengan BBPP Binuang.

d. Terdapat Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) di

wilayah kerja BBPP Binuang yang memiliki kemampuan yang baik untuk

bekerjasama dalam pelaksanaan pelatihan non aparatur.

(19)

LAPORAN KINERJA BBPPBinuang 2015

4. Sedangkan lingkungan strategis eksternal organisasi yang negative yaitu tantangan (Threats) dalam pelaksanaan kegiatan yaitu :

a. Besarnya biaya transportasi peserta khususnya yang berasal dari luar wilayah Kalimantan Selatan untuk menghadiri diklat di BBPP Binuang.

b. Tuntutan kebutuhan pengguna jasa diklat aparatur dan non aparatur pertanian yang semakin tinggi terhadap mutu diklat.

c. Sulitnya memperoleh tambahan tenaga kediklatan khususnya

Widyaiswara yang berkualitas tinggi, baik melalui detasering pegawai

maupun rekruitmen tenaga baru.

(20)

LAPORAN KINERJA BBPPBinuang 2015

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

A. Rencana Strategis (Renstra)

Rencana strategis (Renstra) Balai Besar Pelatihan Pertanian Binuang 2015 – 2019 dilaksanakan dengan mengacu pada Renstra Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian. Rencana Strategis BBPP Binuang Tahun 2015 – 2019 merupakan dokumen perencanaan yang berisi visi, misi, tujuan, sasaran, kebijakan, program dan kegiatan yang akan dilaksanakan selama lima tahun (2015 – 2019).

a. Visi

Balai Besar Pelatihan Pertanian Binuang mempunyai visi : “Menjadi Centre Of Exellence dalam menyelenggarakan pelatihan untuk menghasilkan SDM pertanian yang profesional, inovatif, mandiri dan berdaya saing”.

b. Misi

Dalam mewujudkan visi tersebuttelah ditetapkan misi yang akan dilaksanakan dalam kurun waktu 2015 - 2019yaitu :

1. Menguatkan kapasitas kelembagaan pelatihan;

2. Mengembangkan ketenagaan diklat;

3. Mengembangkan manajemen mutu penyelenggaraan diklat;

4. Mengembangkan program dan jejaring kerjasama pelatihan pertanian dalam dan luar negeri.

c. Tujuan

Dengan mengacu kepada visi dan misi tersebut diatas tujuan yang ingin dicapai BBPP Binuang adalah sebagai berikut :

1. Menguatkan kapasitas kelembagaan pelatihan pertanian pemerintah dan

kelembagaan pelatihan petani yang mampu memenuhi kebutuhan

pemangku kepentingan;

(21)

LAPORAN KINERJA BBPPBinuang 2015

2. Meningkatkan kuantitas dan kualitas tenaga kediklatan yang professional dan berkarakter pada kelembagaan pemerintah dan kelembagaan petani;

3. Mengembangkan manajemen penyelenggaraan diklat yag efektif, efisien, transparan dan akuntabel;

4. Mengembangkan diklat berbasis kompetensi melalui pemanfaatan IT;

5. Mengembangkan model dan teknik diklat;

6. Mengembangkan Inkubator Usaha Tani/Manajemen;

7. Mengembangkan program yang responsive terhadap perubahan lingkungan strategis dan bersifat tematik;

8. Mengembangkan jejaring kerjasama diklat yang memetuhi kebutuhan pasar.

d. Sasaran Strategis

Dalam mengembangkan kompetensi sumberdaya manusia aparatur dan non aparatur pertanian, BBPP Binuang pada tahun 2015 – 2019 akan melakukan 4 (empat) kegiatan utama yang terdiri dari :

1. Meningkatnya Kapasitas kelembagaan Pelatihan Pertanian

a) Terwujudnya kelembagaan BBPP binuang yang berdaya saing ditingkat nasional dan internasional

b). Terwujudnya 139 unit Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) sebagai lembaga pelatihan yang mandiri dalam berusahatani dan mampu menyelenggarakan pelatihan/permagangan berbasis IPTEK

c) Tersusunnya 75 dokumen kelembagaan pelatihan pertanian d) Terwujudnya inkubator Usaha Tani di BBPP Binuang.

2. Meningkatnya Kuantitas dan Kualitas Peningkatan Ketenagaan Kediklatan yang Profesional dan Berkarakter.

a) Meningkatkan kompetensi 88 orang (kumulatif) Widyaiswara BBPP

Binuang sesuai spesialisasi utamanya dalam mendukung program

prioritas dan pengembangan kawasan pertanian

(22)

LAPORAN KINERJA BBPPBinuang 2015

b) Menambah 14 orang Widyaiswara melalui rekruitmen baru dan alih fungsi tugas sesuai standar kebutuhan dan kekhasan fungsi BBPP Binuang

c) Meningkatnya profesionalisme 350 orang tenaga kediklatan pada BBPP Binuang.

d) Meningkatnya kompetensi 150 orang instruktur dan 210 orang pengelola P4S untuk menjadi wirausahawan yang mampu bersaing di pasar nasional dan internasional melalui penguasaan IPTEK.

3. Terwujudnya Sistem Manajemen Penyelenggaraan Diklat yang Efektif, Efisien, Transparan dan Akuntabel

a) Meningkatnya kompetensi 6.000 orang aparatur melalui Diklat Teknis, Diklat Fungsional, dan Diklat Profesi untuk mendukung program prioritas dan pengembangan kawasan pertanian serta reformasi birokrasi yang responsive gender

b) Meningkatnya kompetensi 6.300 orang non aparatur melalui Diklat teknis serta Diklat manajemen dan Kewirausahaan untuk mendukung program prioritas dan pengembangan kawasan pertanian serta responsive gender

c) Mengembangkan evaluasi, pemantauan dan meningkatkan koordinasi dan pengendalian penyelenggaraan Diklat.

4. Berkembangnya jejaring Kerjasama Diklat dalam dan Luar Negeri

a) Meningkatnya promosi, publikasi, dan sosialisasi kelembagaan pelatihan melalui berbagai media informasi seperti pameran, profil, media cetak, elektronik, diorama, display, dan lain-lain

b) Meningkatnya jejaring kerjasama diklat dan/atau permagangan dalam dan luar negeri serta sumber pembiayaannya

c) Meningkatnya koordinasi, integrasi dan singkronisasi kerjasama diklat dan permagangan pertanian dalam dan luar negeri dengan pihak terkait.

e. Kegiatan dan Indikator Kinerja Kegiatan

Kegiatan dan indikator kinerja kegiatan disajikan pada tabel 6 berikut ini :

(23)

LAPORAN KINERJA BBPPBinuang 2015

Tabel 6. Kegiatan dan indikator kinerja kegiatan

KEGIATAN/SUB KEGIATAN

SASARAN INDIKATOR

Pemantapan Sistem Pelatihan Pertanian

Tertatanya Kelembagaan pelatihan pertanian

Jumlah kelembagaan pelatihan pertanian yang difasilitasi dan dikembangkan (kelembagaan UPT Pusat, P4S dan Agro Techno Park) Terfasilitasinya

ketenagaan pelatihan pertanian untuk meningkatkan

kompetensi kerja

Jumlah ketenagaan pelatihan pertanian yang difasilitasi dan dikembangkan

Terlatihnya aparatur dan non aparatur pertanian untuk meningkatkan

kompetensi kerja

Jumlah aparatur pertanian

yang ditingkatkan

kompetensinya melalui diklat

Tersusunnya

dokumen Norma, Standar, Pedoman dan Kebijakan (NSPK)

Jumlah dokumen program

dan kerjasama,

penyelenggaraan pelatihan, kelembagaan dan ketenagaan

pelatihan, serta

pemberdayaan petani yang dihasilkan

f. Rencana Kinerja Tahunan Tahun 2015

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2015 disajikan pada tabel 7 berikut : Tabel 7. Rencana Kinerja Tahunan BBPP Binuang Tahun 2015

No. Sasaran Strategis Rencana Kinerja Target

1. Meningkatnya kompetensi aparatur dan non aparatur pertanian

1. Jumlah Aparatur Pertanian yang ditingkatkan Kompetensinya

Aparatur yang mengikuti Diklat Pertanian

 Diklat Teknis Agribisnis Padi di Lahan Rawa

 Diklat Teknis Budidaya Cabe

 Diklat Teknis Budidaya Kedelai

 Diklat Teknis Budidaya Jagung

 Diklat Teknis Pengolahan Hasil Pertanian

 Diklat Teknis Manajemen BP3K Bagi Kepala BP3K

 Diklat Teknis Budidaya Padi Bagi Petugas BP3k/BP4K

 Diklat Teknis Budidaya Jagung Bagi Petugas BP3K/BP4K

 Diklat Teknis Budidaya Kedelai Bagi Petugas BP3K/BP4K

Aparatur yang Mengikuti Pelatihan Fungsional Pertanian

 Diklat Fungsional Penyuluh Pertanian Ahli

 Diklat dasar Fungsional Pengawas Benih Tanaman

916 orang

810 orang

106 orang

(24)

LAPORAN KINERJA BBPPBinuang 2015

No. Sasaran Strategis Rencana Kinerja Target

Ahli

 Diklat Dasar Penyuluh Pertanian Terampil

 Diklat Alih Kelompok Penyuluh Pertanian 2. Jumlah Non Aparatur Pertanian yang ditingkatkan

Kompetensinya

Non Aparatur Yang Mengikuti Pelatihan Teknis

 Diklat Teknis Budidaya Padi di Lahan Rawa

 Diklat Agribisnis Karet

 Diklat Teknis Pengolahan Hasil Pertanian

 Diklat teknis Budidaya Cabe

 Diklat teknis Budidaya Jagung

 Diklat Teknis Budidaya Kedelai

 Diklat Teknis Budidaya Bawang Merah

 Diklat Agribisnis kelapa Sawit

 Diklat teknis Budidaya Padi Bagi Petani

 Diklat teknis Budidaya Jagung Bagi Petani

 Diklat Teknis Budidaya Kedelai Bagi Petani

 Agri Training Camp/ATC

 Diklat asisten Kebun Kelapa Sawit

 Diklat Asisten Kepala Kebun Kelapa Sawit

 Diklat Produksi Benih Tanaman

 Diklat Fasilitatot Tanaman Organik

Non Aparatur Yang Mengikuti Pelatihan Manajemen dan Kewirausahaan Pertanian

 Diklat kewirausahaan Bagi Petani Muda

1.260 0rang

1.230 orang

30 orang

2. Terfasilitasinya Ketenagaan Pelatihan Pertanian untuk Meningkatkan Kompetensi

Jumlah Ketenagaan Pelatihan Pertanian yang difasilitasi dan dikembangkan

1. Peningkatan Profesionalisme WI 2. Peningkatan Profesionalisme Petugas

44 orang

3. Terfasilitasinya Kelembagaan Pelatihan Pertanian

1. Jumlah kelembagaan petani yang difasilitasi dan terkalifikasi

1. Klasifikasi P4S dan Pembinaan P4S

13 unit

4. Tersusunnya Dokumen, Norma, Standar, Pedoman dan Kebijakan (NSPK)

Dokumen Program dan Kerjasama Pelatiihan Perrtanian yang dihasilkan

1. Penyusunan Program dan Anggaran 2. Identifikasi Kebutuhan Diklat

3. Pengembangan Jejaring Kerjasama dalam Negeri 4. Akreditasi Program Pelatihan

5. Sistem Manajemen Mutu

6. Sistem Informasi, Promosi dan Publikasi

7. Pembinaan Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP3K)

Dokumen Kelembagaan Pelatihan Pertanian yang dihasilkan 1. Pemantapan UPT Pelatihan Pusat dan Daerah 2. Pembinaan Mental Pegawai

3. Sistem Pengendalian Internal dan Anti Korupsi

Dokumen Evaluasi Pelatihan Pertanian yang Dihasilkan 1. Penyusunan Lakip dan Laporan Tahunan 2. Monitoring, Evaluasi dan Rencana Tindak Lanjut 3. Evaluasi Pasca Diklat

4. Bimbingan Lanjutan

7 Dokumen

3 Dokumen

4 Dokumen

5 Terfasilitasinya pelayanan perkantoran

Layanan Perkantoran

1. Pembayaran gaji dan tunjangan

2. Penyelenggaraan operasional dan pemeliharaan perkantoran

Kendaraan Bermotor 1. Kendaraan Bermotor

Peralatan dan Fasilitas Perkantoran Gedung/Bangunan

12 Bulan 12 Bulan

1 unit 122 unit 17.024 m2

(25)

LAPORAN KINERJA BBPPBinuang 2015 B. Perjanjian Kinerja

Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Binuang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Kementerian Pertanian, oleh sebab itu Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Binuang ikut mendukung dan mewujudkan apa yang menjadi visi Kementerian Pertanian. Dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan perlu disusun program kerja yang operasional sebagai implementasi dari kebijakan yang telah ditetapkan. Program Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Binuang merupakan bagian integral yang tidak terpisahkan dari program Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian yaitu Peningkatan Penyuluhan, Pendidikan, dan Pelatihan Pertanian yang dijabarkan pada kegiatan Pusat Pelatihan Pertanian yaitu kegiatan Pemantapan Sistem Pelatihan Pertanian. Pada tahun 2015 Program Peningkatan Penyuluhan, Pendidikan, dan Pelatihan Pertanian dengan 3 sasaran strategis dan 9 indikator sasaran akan dituangkan dalam dokumen perjanjian kinerja.

Dokumen Perjanjian kinerja merupakan suatu dokumen pernyataan kinerja/kesepakatan kinerja/perjanjian kinerja antara Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian Binuang dengan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian untuk mewujudkan target kinerja tertentu berdasarkan pada sumber daya yang dimiliki. Perjanjian Kinerja disusun setelah DIPA diterbitkan, dan dijadikan lampiran dokumen pernyataan kinerja/kesepakatan kerja/Perjanjian kinerja. Perjanjian kinerja yang pertama dibuat pada bulan Maret 2015 kemudian dalam pelaksanaannya BBPP Binuang melakukan revisi Perjanjian Kinerja pada bulan Agustus 2015 karena adanya pergantian Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian dan perbaikan dalam penentuan sasaran strategis.

Perjanjian Kinerja (PK) BBPP Binuang Tahun 2015 sebelum revisi seperti pada tabel 8 berikut :

Tabel 8. Perjanjian Kinerja BBPP Binuang Tahun 2015 (Awal)

No. Sasaran Strategis Indikator Target

1. Meningkatnya Kompetensi Aparatur dan Non Aparatur Pertanian

Jumlah Aparatur dan Non Aparatur pertanian yang ditingkatkan kompetensinya

1.890 orang 1. Jumlah aparatur pertanian yang

ditingkatkan kompetensinya 900 orang

(26)

LAPORAN KINERJA BBPPBinuang 2015

2. Jumlah non aparatur pertanian

yang ditingkatkan kompetensinya 990 orang 2. Terfasilitasinya

Ketenagaan Pelatihan Pertanian untuk Meningkatkan Kompetensi

Jumlah Ketenagaan Pelatihan Pertanian yang difasilitasi dan dikembangkan

44 orang 1. Jumlah widyaiswara yang difasilitasi

dan dikembangkan 9 orang

2. Jumlah ketenaga teknis kediklatan

yang difasilitasi dan dikembangkan 35 orang 3. Terfasilitasinya

Kelembagaan Pelatihan Pertanian

Jumlah Kelembagaan Pelatihan Pertanian yang difasilitasi dan dikembangkan

14 Unit 1. Jumlah kelembagaan UPT Pusat

yang difasilitasi dan dikembangkan 1 unit 2. Jumlah kelembagaan pelatihan milik

petani (P4S) yang terbina dan terklasifikasi kelembagaannya

13 unit 4. Tersusunnya Dokumen

Norma Standar Pedoman dan Kebijakan (NSPK)

Jumlah dokumen perencanaan, keuangan, organisasi dan kepegawaian, serta evaluasi dan pelaporan kegiatan Pemantapan Sistem Pelatihan Pertanian

15 dokumen

5. Terfasilitasinya

Pelayanan Perkantoran

Jumlah waktu pelaksanaan pelayanan

perkantoran 12 bulan

Jumlah Anggaran : Rp. 19.875.225.000,- Perjanjian Kinerja (PK) BBPP Binuang Tahun 2015 setelah revisi seperti pada tabel 9 berikut :

Tabel 9. Perjanjian Kinerja BBPP Binuang Tahun 2015 (Akhir)

No. Sasaran Strategis Indikator Target

1. Meningkatnya Kompetensi Aparatur dan Non Aparatur Pertanian

Jumlah Aparatur dan Non Aparatur pertanian yang meningkat kompetensinya

2.160 orang 1. Jumlah aparatur pertanian yang

meningkat kompetensinya 900 orang 2. Jumlah non aparatur pertanian yang

meningkat profesionalismenya 1.260 orang 2. Terfasilitasinya

Ketenagaan Pelatihan Pertanian untuk Meningkatkan Kompetensi

Jumlah Ketenagaan Pelatihan Pertanian

yang meningkat kompetensinya 44 orang 1. Jumlah widyaiswara yang meningkat

profesionalismenya 9 orang

2. Jumlah ketenaga teknis kediklatan

yang meningkat kompetensinya 35 orang 3. Terfasilitasinya

Kelembagaan Pelatihan Pertanian

Jumlah Kelembagaan Pelatihan Pertanian yang Meningkat Kompetensinya

14 unit 1. Jumlah kelembagaan pelatihan

pertanian yang meningkat kompetensinya

1 unit 1 Jumlah kelembagaan pelatihan milik

petani (P4S) yang meningkat profesionalismenya

13 unit

Jumlah Anggaran : Rp. 7.463.054.000,-

(27)

LAPORAN KINERJA BBPPBinuang 2015

Jumlah anggaran yang disepakati dalam Perjanjian Kinerja semula sebesar

Rp. 7.463.054.000,- dan setelah adanya revisi terakhir menjadi Rp. 7.342.856.000,- untuk membiayai 3 sasaran strategis yang telah ditetapkan

yaitu meningkatnya kompetensi aparatur dan non aparatur Pertanian, terfasilitasinya ketenagaan pelatihan pertanian untuk meningkatkan kompetensi dan terfasilitasinya kelembagaan pelatihan pertanian.

Perjanjian Kinerja BBPP Binuang dengan Kepala Badan Penyuluhan dan

Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian 2015 dapat dilihat pada

lampiran 1 dan 2.

(28)

LAPORAN KINERJA BBPPBinuang 2015

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

A. Capaian Kinerja Organisasi

a. Target dan Realisasi Tahun 2015

Pengukuran Kinerja merupakan alat untuk menilai keberhasilan dan kegagalan kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan demi tercapainya visi dan misi instansi pemerintah.Penetapan kinerja dilakukan dengan membandingkan kinerja antar perencanaan dan realisasi.Dokumen penetapan kinerja merupakan tolok ukur perencanaan, yang menjadi materi utama untuk mengukur sejauh mana keberhasilan kinerja sebuah instansi.

Namun dalam prakteknya, DIPA mengalami beberapa kali revisi pada setiap tahunnya, sehingga hal ini dapat mempengaruhi target yang ada pada Penetapan Kinerja. Oleh sebab itu BBPP Binuang menggunakan DIPA hasil revisi terakhir sebagai acuan dalam penetapan kinerja.

Jumlah Anggaran Tahun 2015 (pagu setelah revisi) adalah sebesar : Rp.22.482.914.000,- Jumlah Realisasi Anggaran Tahun 2015 adalah sebesar : Rp.19.609.328.523,- (87,22 %). Sedangkan realisasi fisik mencapai 99,66%, sedangkan untuk jumlah anggaran yang disepakati dalam Perjanjian Kinerja semula sebesar Rp. 7.463.054.000,- dan setelah adanya revisi terakhir menjadi Rp. 7.342.856.000,- dengan realisasi sebesar Rp. 6.136.522.865,- (83,57 %) sedangkan realisasi fisiknya sebesar 99,58 %.

Secara menyeluruh, hasil pengukuran kinerja Balai Besar Pelatihan Pertanian

Binuang pada tahun 2015 disajikan pada tabel 10 berikut ini :

(29)

LAPORAN KINERJA BBPPBinuang 2015

Tabel 10. Hasil Pengukuran Kinerja BBPP Binuang Tahun Anggaran 2015

Sasaran Strategis

Indikator Kinerja

Fisik Anggaran

Tar get

Reali

sasi % Pagu

(Rp.)

Realisasi

(Rp.) %

Meningkat nya kompe- tensi aparatur dan non aparatur

1. Jumlah Aparatur dan Non Aparatur pertanian yang mening- kat kompe tensinya

2.176 orang

2.139 orang

98.29 6.899.046.000 5.777.404.580 83,74

a. Jumlah aparatur pertanian yang meningkat kompetensi nya

916 orang

916 orang

100,00 3.021.239.000 2.758.787.680 91,31

b. Jumlah non aparatur pertanian yang mening kat kompeten sinya

1.260 orang

1223 orang

97,06 3.877.807.000 3.018.616.900 77,84

Terfasilita sinya Kete- nagaan Pelatihan Pertanian untuk Meningkat kan Kompe petensi

1. Jumlah Ketenagaan Pelatihan Pertanian yang mening- kat kompe- tensinya

44 orang

54 orang

123,43 275.700.000 211.361.164 76,66

a. Jumlah widyaiswara yang mening kat profesio- nalismenya

9 orang

10 orang

111,11 110.700.000 58.582.500 52,92

b. Jumlah ketenagaan teknis kedikla tan yang mening kat kompetensi - nya.

35 orang

44 orang

125,71 165.000.000 152.778.664 92,59

Terfasilita sinya Kelembaga an Pelati - han Perta nian

1. Jumlah kelembaga- an pelatihan Pertanian yang meningkat kompetensi nya

14 unit 16 unit 116,19 168.110.000 147.787.121 87,91

a. Jumlah kelembagaan pelatihan pertanian yang mening- kat kompeten sinya

1 unit 1 unit 100,00 38.610..000 29.448.500 76.27

b. Jumlah kelembagaan pelatihan milik

13 unit 15 unit 115,38 129.500.000 118.338.621 91,38

(30)

LAPORAN KINERJA BBPPBinuang 2015

petani (P4S) yang mening kat profesio nalismenya

Jumlah : 99,58 * 7.342.856.000 6.136.552.865 83,57*

Ket. : * Penghitungan dengan nilai tertimbang

Hasil pengukuran kinerja dari 3 sasaran strategis dan 6 Indikator kinerja yang sangat berhasil yaitu : (1) Jumlah aparatur pertanian yang meningkat kompetensinya mencapai 916 orang dari target 916 orang, (2) Jumlah widyaiswara yang meningkat profesionalismenya mencapai 10 orang dari target 9 orang, (3) Jumlah ketenagaan teknis kediklatan yang meningkat kompetensinya mencapai 44 orang dari target 35 orang, (4) Jumlah kelembagaan pelatihan pertanian yang meningkat kompetensinya mencapai 1 unit dari target 1 unit, dan (5) Jumlah kelembagaan pelatihan milik petani (P4S) yang meningkat profesionalismenya mencapai 15 unit dari target 13 unit dan indikator kinerja yang berhasil yaitu : Jumlah non aparatur pertanian yang meningkat kompetensinya mencapai 1.223 orang dari target 1.260 orang

b.Realisasi Kinerja dan Capaian Kinerja Selama 5 Tahun (periode 2011 s.d. 2015)

Nilai pencapaian sasaran strategis BBPP Binuang selama 5 tahun dari tahun 2011 s.d. 2015 sebagai berikut : Tahun 2011 sebesar Rp. 4.286.683.919,- dari pagu anggaran Rp. 4.521.473.000,- (94,82 %), tahun 2012 sebesar Rp.

19.969.559.043,- dari pagu anggaran Rp.21.193.686.000,- (94,22 %), tahun 2013 sebesar Rp. 21.927.309.284,- dari pagu anggaran Rp. 23.906.378.000,- (91,72 %), tahun 2014 sebesar Rp. 13.324.890.855,- dari pagu anggaran Rp.

14.335.438.000,- (92,95 %.), dan tahun 2015 sebesar Rp. 19.609.328.523,- dari pagu anggaran Rp. 22.482.914.000,- (87,22 %.). Persentase tingkat capaian kinerja sasaran strategis BBPP Binuang tertinggi mencapai kisaran 94,82 % (Tahun 2011) dan terendah mencapai 87,22 % (tahun 2015) dengan kisaran anggaran yang bervareasi Rp. 4.521.473.000,- (terendah tahun 2011) s.d. Rp.

23.906.378.000,- (tertinggi tahun 2013)

Fluktuasi perkembangan realisasi serapan anggaran BBPP Binuang dari tahun

2011 sampai dengan tahun 2015 disajikan pada tabel. 11.

(31)

LAPORAN KINERJA BBPPBinuang 2015

Tabel 11. Perkembangan Realisasi Serapan Anggaran BBPP Binuang Tahun 2011 s.d. 2015

Tahun Pagu Anggaran (Rp.) Realisasi Keuangan

(Rp.) %

2011 4.521.473.000 4.286.683.919 94,82

2012 21.193.686.000 19.969.559.043 94,22 2013 23.906.378.000 21.927.309.284 91,72 2014 14.335.438.000 13.324.890.855 92,95 2015 22.482.914.000 19.609.328.523 87,22

c. Realisasi Kinerja Tahun 2014 dan Tahun 2015

Realisasi serapan anggaran BBPP Binuang tahun 2014 adalah sebesar Rp. 13.324.890.855 ( 92,95 % ) dari total pagu anggaran sebesar Rp. 14.335.438.000,- dengan realisasi fisik sebesar 100,08 % sedangkan

serapan anggaran tahun 2015 sebesar Rp. 19.609.328.523,- ( 87,22 %) dari pagu anggaran sebesar Rp. 22.482.914.000,- dengan realisasi fisik sebesar 99,66 %. Hasil pengukuran kinerja (realisasi keuangan) BBPP Binuang Tahun 2014 dan 2015 secara umum disajikan pada tabel 12.

Tabel 12. Hasil Pengukuran kinerja (Realisasi Keuangan) BBPP Binuang Tahun 2014 dan 2015

No Kegiatan/

Output

2014

% 2015

Target Realisasi Target Realisasi %

1 Aparatur Yang

Mengikuti Pelatihan Pertanian

5.072.633.000 4.923.789.660 91.21 3.021.239.000 2.758.787.680 91,31

2 Non Aparatur Pertanian Yang Mengikuti Pelatihan Pertanian

1.198.489.000 1.148.246.350 77,38 3.877.807.000 3.018.616.900 77,84

3 Kelembagaan Pelatihan Pertanian Yang

difasilitasi dan Dikembangkan

307.908.000 244.191.050 79,31 38.610.000 29.448.500 76,27

4 Ketenagaan Pelatihan Pertanian Yang

621.690.000 499.390.373 80,33 275.700.000 211.361.164 76,66

(32)

LAPORAN KINERJA BBPPBinuang 2015

Difasilitasi dan

Dikembangkan 5 Kelembagaan

Petani Yang Difasilitasi dan Terklasifikasi

185,120.000 156.760.340 84,63 129.500.000 118.338.621 91,38

Hasil pengukuran kinerja (realisasi fisik) BBPP Binuang Tahun 2014 dan 2015 secara umum disajikan pada tabel 13.

Tabel 13. Realisasi Fisik yang dicapai BBPP Binuang tahun 2014 dan 2015 No Kegiatan/

Output

2014

% 2015

Target Realisasi Target Realisasi %

1 Aparatur Yang

Mengikuti Pelatihan Pertanian

1268 orang

1268

orang 100 916

orang

916

orang 100,00 2 Non Aparatur

Pertanian Yang Mengikuti Pelatihan Pertanian

210 orang

210

orang 100 1260

orang

1223

orang 97,06

3 Kelembagaan Pelatihan Pertanian Yang

difasilitasi dan Dikembangkan

1 unit 1 unit 100 1 unit 1 unit 100,00

4 Ketenagaan Pelatihan Pertanian Yang

Difasilitasi dan Dikembangkan

91 orang

92

orang 101,10 44 orang

54

orang 123,43

5 Kelembagaan Petani Yang Difasilitasi dan Terklasifikasi

1 unit 1 unit 100 13

unit

15

unit 115,38

Dari data pada tabel 13 dapat dilihat bahwa jumlah aparatur dan non aparatur

yang mengikuti pelatihan pertanian untuk tahun 2014 sebanyak 1.478 orang

dari target 1.478 orang sedangkan tahun 2015 meningkat menjadi 2.139 orang

dari target 2.176 orang, hal ini karena adanya alokasi diklat yang lebih banyak

untuk mendukung kegiatan / program peningkatan produksi padi, jagung dan

kedelai.

(33)

LAPORAN KINERJA BBPPBinuang 2015

Ketenagaan pelatihan pertanian yang difasilitasi dan dikembangkan untuk tahun 2014 realisasinya sebanyak 92 orang dari target 91 orang sedangkan tahun 2015 menurun menjadi 54 orang dari target 44 orang, hal ini disebabkan karena pada tahun 2014 ada kegiatan peningkatan kapasitas instruktur P4S sebanyak 30 orang.

Kelembagaan petani yang difasilitasi dan terklasifikasi untuk tahun 2014 realisasinya mencapai 100 % , untuk tahun 2015 mencapai 115,38 % karena adanya penambahan unit P4S yang diklasifikasi.

d. Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan atau Peningkatan/Penurunan Kinerja serta Alternatif Solusi Yang Telah Dilakukan

Sasaran Strategis 1. Meningkatkan Kompetensi Aparatur dan Non Aparatur Pertanian.

Hasil pengukuran kinerja sasaran strategis “Meningkatkan Kompetensi Aparatur dan Non Aparatur Pertanian “, menunjukkan bahwa:

1) Jumlah aparatur pertanian yang ditingkatkan kompetensinya realisasi kinerjanya adalah 916 orang sesuai dengan target 916 orang (setelah revisi terakhir). Jumlah realisasi ini terdiri dari 810 orang aparatur yang mengikuti pelatihan teknis pertanian dari target 810 orang (100 %) dan 106 orang aparatur yang mengikuti pelatihan fungsional pertanian dari target 90 orang (117,78 %).

Pencapaian target 916 orang yang semula 900 orang (yang tertuang dalam

Perjanjian Kinerja pada bulan Agustus 2015) dikarenakan adanya

optimalisasi anggaran dari kegiatan Aparatur yang mengikuti pelatihan

teknis pertanian menjadi Aparatur yang mengikuti pelatihan fungsional

pertanian. Optimalisasi anggaran dilakukan karenaadanya kebutuhan diklat

fungsional yang diperlukan oleh para penyuluh pertanian di beberapa

kabupaten di wilayah Provinsi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah,

yaitu Diklat Dasar Alih Kelompok Penyuluh Pertanian sebanyak 21 orang,

yang mana diklat tersebut diperlukan oleh para penyuluh pertanian yang

akan beralih jenjang jabatan dari Kelompok Terampil ke Ahli. Sedangkan

(34)

LAPORAN KINERJA BBPPBinuang 2015

untuk kegiatan Aparatur yang mengikuti pelatihan teknis pertanian masih terdapat kekurangan peserta sebanyak 4 orang dari Diklat Teknis Budidaya Kedelai yang dilaksanakan di Kab. Kotabaru, kemudian dilakukan revisi dengan mengalokasikan calon peserta pada diklat Teknis Budidaya Cabe sebanyak 2 orang dan Diklat Teknis Pengolahan Hasil Pertanian sebanyak 2 orang. Selanjutnya pada kegiatan aparatur yang mengikuti pelatihan fungsional pertanian yaitu pada Diklat Dasar Penyuluh Pertanian Terampil, jumlah peserta terealisasi sebanyak 31 orang dan pada Diklat Dasar Fungsional Pengawas Benih Tanaman Ahli, jumlah peserta terealisasi 24 orang dari target 30 orang sehingga masih ada kekurangan 5 orang untuk mencapai target 900 orang, dengan adanya optimalisasi anggaran menjadi Diklat Dasar Alih Kelompok Penyuluh Pertanian sebanyak 21 orang terdapat penambahan jumlah 16 orang dan menjadi 916 orang (101,78 %).

2) Non aparatur pertanian yang ditingkatkan kompetensinya, realisasi kinerjanya adalah 1.223 orang dari target 1.260 orang (97,06 %). Jumlah realisasi ini terdiri dari 1.193 orangnon aparatur yang mengikuti pelatihan teknis pertaniandari target 1.230 orang (96,99 %), dan jumlah realisasi peserta pelatihan manajemen dan kewirausahaan pertanian sebanyak 30 orang dari target 30 orang (100 %) sehingga masih terdapat kekurangan peserta sebanyak 37 orang, yang disebabkan oleh tidak adanya atau kurangnya peserta yang memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam diklat peningkatan kompetensi.

Rincian realisasi pelatihan aparatur dan non aparatur yang dilaksanakan pada tahun 2015 dapat dilihat pada Lampiran 3.

Realisasi fisik pada sasaran strategis “Meningkatkan Kompetensi Aparatur dan Non Aparatur Pertaniansebesar 99,03 %, sedangkan kinerja keuangan sebesar Rp.5.777.404.580,- atau 83,74% dari target pagu anggaran sebesar Rp. 6.899.046.000,-.

Sasaran Strategis 2. Terfasilitasinya Ketenagaan Pelatihan Pertanian

Untuk Meningkatkan Kompetensi

(35)

LAPORAN KINERJA BBPPBinuang 2015

Hasil pengukuran kinerja sasaran strategis “Terfasilitasinya Ketenagaan Pelatihan Pertanian untuk Meningkatkan Kompetensi” menunjukkan bahwa : jumlah ketenagaan pelatihan pertanian yang difasilitasi dan dikembangkan profesionalisme dan kapasitasnya sebanyak 54 orang, dari target 44 orang yang terdiri dari peningkatan profesionalisme Widyaiswara sebanyak 10 orang danpeningkatan profesionalisme petugas sebanyak 44 orang (Pejabat Struktural dan Fungsional Umum),hal ini menunjukan bahwa jumlah ketenagaan pelatihan pertanian yang difasilitasi dan dikembangkan profesionalisme dan kapasitasnya melebihi target yang ditetapkan karena adanya penambahan Widyaiswara sebanyak 1 orang pada tahun 2014 dan penambahan petugas dari CPNS sebanyak 4 orang sedangkan 12 orang (Fungsional Umum) belum teralokasi untuk ditingkatkan kompetensinya pada Tahun 2015. Kegiatan peningkatan Profesinalisme berupa Magang, Workshop, Sosialisasi, Seminar, Kursus, Temu Teknis, Bimbingan Teknis, Apresiasi dan Pelatihan. Realisasi fisiknya adalah 54 orang atau 122,73% dari target 44 orang. Realisasi kinerja keuangan sasaran strategis “Terfasilitasinya Ketenagaan Pelatihan Pertanian untuk Meningkatkan Kompetensi” sebesar Rp. 211.361.164,- atau 76,66 % dari pagu anggaran sebesar Rp. 275.700.000,-.

Sasaran Strategis 3. Terfasilitasinya Kelembagaan Pelatihan Pertanian.

Hasil pengukuran kinerja sasaran strategis “Terfasilitasinya Kelembagaan Pelatihan Pertanian” menunjukkan bahwa :

jumlah kelembagaan pelatihan pertanian yang meningkat kompetensinya

sebanyak 16 unit dari target 13 unit. Kegiatannya terdiri dari : 1) kelembagaan

pelatihan pertanian yang meningkat kompetensinya sebanyak 1 unit dari target

1 unit, yaitu pengembangan unit produksi berupa pengembangan unit usaha

produksi padi dan identifikasi serta pembinaan tenan, namun identifikasi dan

pembinaan tenan belum dilaksanakan karena belum punya tenan, 2) jumlah

kelembagaan pelatihan milik petani (P4S) yang meningkat profesionalismenya

sebanyak 15 unit dari target 13 unit, yaitu berupa Penilaian P4S berprestasi,

dari 8 P4S yang diusulkan hanya 1 P4S yang dinilai berprestasi yaitu P4S

Karya Baru Mandiri, Kec. Kumai, Kab. Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah

(36)

LAPORAN KINERJA BBPPBinuang 2015

dengan kelas Madya dan mendapat penghargaan dari Presiden RI. Selain Penilaian berprestasi juga dilaksanakan Klasifikasi dan Pembinaan P4S dan untuk tahap pertama (bulan Juli) telah dilakukan pembinaan terhadap P4S sebanyak 16 P4S di seluruh wilayah Kalimantan dan pada bulan Nopember s.d.

Desember 2015 dilaksanakan klasifikasi P4S terhadap P4S yang telah dilakukan pembinaan dan dari 16 P4S tinggal 15 P4S karena 1 P4S sudah tidak aktif. Hal ini menunjukan bahwa jumlah kelembagaan pelatihan milik petani (P4S) yang meningkat profesionalismenya melebihi target yang ditetapkan karena masih ada kelebihan anggaran dan P4S yang perlu diklasifikasi sehingga dilakukan penambahan alokasi untuk klasifikasi. Realisasi kinerja keuangan sasaran strategis “Terfasilitasinya Kelembagaan Pelatihan Pertanian”

adalah sebesar Rp. 147.787.121,- atau 87,91 % dari target pagu anggaran sebesar Rp. 168.110.000,-.

e. Analisis atas efisiensi penggunaan Sumber daya

Realisasi serapan anggaran BBPP Binuang tahun 2015 merupakan input (masukan) yang digunakan untuk mencapai indikator kinerja sasaran (output).

Efisiensi terjadi apabila nilai rasio persentase capaian output (Fisik) dengan persentase capaian keuangan (input) mencapai 1 atau lebih dari 1. Nilai efisiensi perbandingan Capaian fisik keseluruhan indikator kinerja sasaran strategis BBPP Binuang tahun 2015 dengan input yang digunakan rata-rata sebesar 1,37. Dengan demikian BBPP Binuang efisien dalam mencapai indikator kinerja sasaran strategis. Analisis Efisiensi Kinerja Kegiatan BBPP Binuang Tahun 2015 disajikan pada tabel 14.

Tabel 14.Analisis Efisiensi Kinerja BBPP Binuang Tahun 2015.

No. Sasaran

Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi

% Keu- angan

% Kinerja

(Fisik)

Efisi ensi 1. Meningkatnya

Kompetensi Aparatur dan Non Aparatur Pertanian

1. Jumlah Aparatur dan Non Aparatur pertanian yang meningkat kompetensi

6.899.046.000 5.777.404.580 83,74 98,29 1,17

(37)

LAPORAN KINERJA BBPPBinuang 2015

nya

a. Jumlah aparatur pertanian yang ditingkatkan kompetensinya b. Jumlah non

aparatur pertanian yang ditingkatkan kompetensinya

3.021,239.000

3.877.807.000

2,758,787,680

3,018.616,900

91,31

77,84

100,00

97,06

2. Terfasilitasi nya Ketena- gaan Pelatihan Pertanian untuk

Meningkatkan Kompetensi

1. Jumlah Ketenagaan Pelatihan Pertanian yang Meningkat Kompetensinya a. Jumlah

widyaiswara yang

meningkat profesionalis menya.

b. Jumlah ketenaga teknis kediklatan yang meningkat kompetensi nya

275.700.000

110.700.000

165.000.000

211.361.164

58.582.500

152.778.664

76,66

52,92

92,59

123,43

111,11

125,71 1,61

3. Terfasilitasi nya

Kelembagaan Pelatihan Pertanian

1. Jumlah Kelembaga an Pelatihan Pertanian yang Meningkat Kompetensi nya.

a. Jumlah kelembagaan pelatihan pertanian yang meningkat kompetensinya f. Jumlah

kelembagaan pelatihan milik petani (P4S) yang meningkat profesionalis menya

168.110.000

38.610.000

129.500.000

147.787.121

29.448.500

118.338.621

87,91

76,27

91,38

116,19

117,00

115,38 1,32

RATA-RATA 1,37

Dari Tabel 14. diketahui bahwa hampir semua sasaran strategis terlaksana

dengan capaian kinerja rata-rata mempunyai nilai efisiensi lebih dari 1,

sehingga dapat dikatagorikan “ efisien “.

Gambar

Gambar 1. Struktur Organisasi BBPP Binuang
Tabel  1.  Komposisi  Pegawai  BBPP  Binuang  Berdasarkan  Status  Kepegawaian
Tabel  4.  Komposisi  Pejabat  Fungsional  Widyaiswara  Berdasarkan  Jenjang    Jabatan  Jenjang Jabatan  Fungsional  Widyaiswara  Laki-laki (Orang)  Perempuan (Orang)  Jumlah  (Orang)  Widyaiswara Pertama  1  -  1  Widyaiswara Muda  3  1  4  Widyaiswara M
Tabel 8. Perjanjian Kinerja BBPP Binuang Tahun 2015 (Awal)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh return on asset (ROA), koneksi politik, ukuran perusahaan, kompensasi kerugian fiskal dan kepemilikan institusional

3) Hubungan keuangan dalam penyelenggaraan Urusan Pemerintahan yang ditugaskan kepada Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disertai dengan pendanaan sesuai dengan

Pengukuran pencapaian sasaran strategis dan indikator kinerja Utama (IKU) dalam Laporan Kinerja Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Tahun 2020 mengacu

Diberitahukan kepada jemaat & simpatisan GKI Gunung Sahari, bahwa akan dibuka pelayanan Katekisasi Khusus bagi simpatisan yang berasal dari Gereja Roma Katolik

Untuk mengetahui adanya pengaruh keterampilan berproses terhadap hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika materi geometri kelas VII dengan menggunakan strategi

Sedangkan hasil pengukuran capaian kinerja 3 (tiga) sasaran strategis yang dicantumkan dalam Perjanjian Kinerja Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan)

Untuk memenuhi ketentuan-ketentuan diatas, Direktorat Bina Ketenagaan dan Pemasyarakatan SAR menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) sebagai

24.553.327.000, BBPP Lembang mempunyai Komitmen Kinerja dengan Badan PPSDMP dengan sasaran strategis sebagai berikut : (1) Tertatanya kelembagaan pelatihan