• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

Aston BW Suite Belitung, 18 September 2017

KEBIJAKAN PENATAAN PERANGKAT DAERAH BIDANG PERPUSTAKAAN BERDASARKAN

PP 18/2016 TENTANG PERANGKAT DAERAH

Disampaikan pada

RAPAT KERJA PUSAT XXI DAN SEMINAR ILMIAH NASIONAL IKATAN PUSTAKAWAN INDONESIA

YOGYAKARTA, 4 OKTOBER 2017

DIREKTORAT FASILITASI KELEMBAGAAN DAN KEPEGAWAIAN PERANGKAT DAERAH

DIREKTORAT JENDERAL OTONOMI DAERAH

1

(2)

RUANG LINGKUP

MATERI

1

URUSAN PEMERINTAHAN

PENATAAN PERANGKAT DAERAH

DLL

2 3 4

KEBIJAKAN OTONOMI DAERAH

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

(3)

3

(4)

UU 22 / 1999 Dominan Desentralisasi UU 32 /’04

mencari keseimbangan

UU 5 / 1974 Dominan Sentralisasi UU 18 / 1965 Dominan Desentralisasi

Presidential Edict 6 / 1959 Dominan Sentralisasi UU 1 / 1957 Dominan Desentralisasi

UU 22 / 1948 Dominan Desentralisasi UU 1 / 1945 Dominan Sentralisasi

DESENTRALISATIE WET 1903 Dominan Sentralisasi

KEBIJAKAN DESENTRALISASI

Terjadi beberapa kali Perubahan

Kebijakan Desentralisasi di Indonesia

Dari 10 kali perubahan kebijakan, 7 diantaranya Dominan Desentralisasi

UU 23/2014 mendorong efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan Pemda

4

(5)

• MENINGKATKAN KUALITAS DAN

MEMPERCEPAT DEMOKRATISASI DI DAERAH

• MENINGKATKAN PERAN SERTA DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM KEPEMERINTAHAN

• MEMPERPENDEK RENTANG PELAYANAN PADA MASYARAKAT.

• MENGHADIRKAN PEMERINTAHAN YANG LEBIH RESPONSIF DAN AKUNTABEL

TUJUAN OTDA DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAH DAERAH

5

ADMINISTRASI

POLITIK TUJUAN

OTDA

(6)

PENATAAN URUSAN PEMERINTAHAN

P E N A T A A N U R U S A N

P E M E R I N T A H A N

Pembagian urusan pemerintahan diatur dalam lampiran UU Sehingga memperkuat status otonomi daerah

Mencegah tumpang tindih dan ketidakjelasan kewenangan;

Ditentukan suatu pola pembagian urusan pemerintahan antar tingkatan/susunan pemerintahan .

keseimbangan beban urusan berdasarkan kriteria dan prinsip pembagian urusan pemerintahan yang sudah ditentukan;

Urusan yang mempunyai dampak ekologis serius hanya diotonomikan sampai pada daerah provinsi (kehutanan, kelautan dan pertambangan) sehingga relatif mudah dikendalikan.

mencegah tumpang tindih kewenangan Memperkuat status

urusan otonomi daerah

6

(7)

U R U S A N P E ME R I N T A H A N

ABSOLUT

1. POLITIK LUAR NEGERI

2. PERTAHANAN 3. KEAMANAN 4. YUSTISI 5. MONETER &

FISKAL 6. AGAMA

PILIHAN (8) WAJIB

(24)

Dibagi berdasarkan kriteria

Eksternalitas, Akuntabilitas dan Efisiensi

PEMERINTAHAN UMUM

NON YAN DASAR (18)

S P M

N S P K

Dilaksanakan secara bertahap dengan mempertimbangkan kapasitas keuangan daerah, sumber daya personil, dan ketersediaan sarana dan prasarana.

KONKUREN

1. PENDIDIKAN 2. KESEHATAN 3. PU DAN PR 4. PERUMAHAN

RAKYAT DAN KAW PERMUKIMAN 5. TRAMTIBUM &

LINMAS 6. SOSIAL

YAN DASAR

(6)

7

(8)

PERPUSTAKAAN SALAH SATU URUSAN PEMERINTAHAN KONKUREN

( Pasal 11 UU 23/2014)

Urusan

Pemerintahan Wajib Terkait Pelayanan

Dasar

6 URUSAN:

• pendidikan

• kesehatan

• pekerjaan umum dan penataan ruang

• perumahan rakyat dan kawasan

permukiman

• ketenteraman, ketertiban umum, dan pelindungan Masyarakat

• sosial.

Urusan Pemerintahan Wajib Tidak Terkait Pelayanan Dasar

18 URUSAN

• Tenaga kerja

• pemberdayaan perempuan dan pelindungan anak

• pangan

• pertanahan

• lingkungan hidup

• administrasi kependudukan dan pencatatan sipil

• pemberdayaan masyarakat dan Desa

• pengendalian penduduk dan keluarga berencana

• perhubungan;

• komunikasi & informatika

• koperasi, usaha kecil, dan menengah

• penanaman modal

• kepemudaan dan olah raga

• statistik

• persandian

• kebudayaan;

• perpustakaan;

• kearsipan.

Urusan Pemerintahan Pilihan

8 URUSAN:

• kelautan dan perikanan

• pariwisata

• pertanian

• kehutanan;

• energi dan sumber daya mineral;

• perdagangan;

• perindustrian; dan

• transmigrasi.

12

(9)

PRINSIP PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN KONKUREN ANTARA PEMERINTAH PUSAT, DAERAH PROV DAN DAERAH KAB/KOTA

Penyelenggaraan suatu urusan pemerintahan ditentukan

berdasarkan luas , besaran, dan

jangkauan dampak yg timbul akibat penyelenggaraan suatu urusan pemerintahan penanggungjawab

penyelenggaraan suatu ursan pemerintahan ditentukan berdasarkan kedekatanny dengan luas, besaran, dan jangkauan dampak yg dtimbulkan oleh penyelenggaraan suatu urusan pemerintahan

penyelenggaraan suatu ursan pemerintahan ditentukan berdasarkan

perbandingan tingkat daya guna yg paling tinggi yg dapat

diperoleh

penyelenggaraan

suatu ursan

pemerintahan ditentukan berdasarkan

pertimbangan menjaga

keutuhan dan

kesatuan bangsa, kedaulatan negara, implementasi hub luar negeri, pencapaian program strategis nasional, dan pertimbangan lain yg diatur dalam ketentuan peraturan pUU

EFISIENSI AKUNTABILITAS

EKSTERNALITAS

STRATEGI

NASIONAL

(10)

10

NO SUB URUSAN PEMERINTAH PUSAT DAERAH PROVINSI DAERAH KABUPATEN/KOTA

1. Pembinaan

Perpustakaan a. Penetapan standar dan akreditasi perpustakaan.

b. Pengelolaan perpustakaan tingkat nasional.

c. Pembudayaan gemar membaca tingkat nasional.

a. Pengelolaan

perpustakaan tingkat Daerah provinsi.

b. Pembudayaan gemar membaca tingkat Daerah provinsi.

a. Pengelolaan

perpustakaan Tingkat Daerah

kabupaten/kota.

b. Pembudayaan gemar membaca tingkat Daerah

kabupaten/kota 2. Pelestarian Koleksi

Nasional dan Naskah Kuno

a. Pelestarian karya cetak dan karya rekam koleksi nasional.

b. Penerbitan katalog induk nasional dan bibliografi Nasional.

c. Pelestarian naskah kuno dan pengembaliannaskah kuno dari luar negeri.

d. Pengembangan koleksi budaya etnis nusantara yang berasal dari luar negeri dan koleksi budaya etnis nusantara yang ditemukan oleh Pemerintah Pusat.

a. Pelestarian karya cetak dan karya rekam koleksi Daerah di Daerah provinsi.

b. Penerbitan katalog induk Daerah dan bibliografi Daerah.

c. Pelestarian naskah kuno milik Daerah provinsi d. Pengembangan koleksi

budaya etnis nusantara yang ditemukan oleh Pemerintah Daerah provinsi

a. Pelestarian naskah kuno milik Daerah kabupaten/kota.

b. Pengembangan koleksi budaya etnis nusantara yang ditemukan oleh Pemerintah Daerah kabupaten/kota.

3. Sertifikasi

Pustakawan dan Akreditasi

Pendidikan dan Pelatihan

Perpustakaan

Penyelenggaraan sertifikasi pustakawan dan akreditasi pendidikan dan pelatihan perpustakaan.

PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN

BIDANG PERPUSTAKAAN

(11)

1. UU No 23 Tahun 2014 ttg Pemerintahan daerah

2. PP Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah 3. Permendagri No. 12 Tahun 2017 tentang Pedoman

Pembentukan dan Klasifikasi Cabang Dinas dan UPT Daerah

Tujuan Penataan Perangkat Daerah

1. Membentuk perangkat daerah yang rasional, proporsional, efektif dan efisien, sehingga tepat fungsi dan tepat ukuran;

2. Meningkatkan kualitas pelayanan publik, melalui pengurangan belanja pegawai dan memperbesar belanja modal.

PENATAAN PERANGKAT DAERAH

DASAR HUKUM PENATAAN PERANGKAT DAERAH

11

(12)

UU No 23 Tahun 2014

 Pasal 57: “penyelenggaraan pemerintahan daerah dilaksanakan oleh kepala daerah dan DPRD dibantu oleh perangkat daerah ”.

 Pasal 9 ayat (4)

urusan pemerintahan konkuren yang diserahkan ke daerah menjadi dasar pelaksanaan otonomi daerah”, Rinciannya pada Lampiran 1 matrik pembagian urusan pemerintahan konkuren antara pemerintah pusat dan daerah provinsi dan daerah kabupaten/kota

 Untuk menyelenggarakan urusan pemerintahan konkuren yang menjadi kewenangan daerah dibentuk dinas daerah provinsi dan kabupaten/kota. (Pasal 209)

 Pasal 231 “Dalam hal ketentuan peraturan perundang-undangan memerintahkan pembentukan lembaga tertentu di Daerah, lembaga tersebut dijadikan bagian dari Perangkat Daerah yang ada setelah dikonsultasikan kepada Menteri dan menteri yang menyelenggarakan Urusan Pemerintahan bidang pendayagunaan aparatur Negara ”.

 Pasal 2 huruf a PP No 18/2016

pembentukan perangkat daerah dilakukan berdasarkan azas urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah.”

POKOK-POKOK PENGATURAN

PENATAAN PERANGKAT DAERAH

(13)

PP 18 TAHUN 2016:

1. Tepat Fungsi dan Tepat Ukuran 2. Integrasi Kelembagaan, Sistem

Merit dan Perbaikan Pelayanan Publik menuju Dynamic

Government

3. Mempertegas fungsi Dinas dan Badan

4. KDH dapat menyesuaikan besaran Perangkat Daerah.

DEBIROKRATISASI

DEREGULASI

PAKET KEBIJAKAN

Pembatalan Perda

NAWA CITA

(14)

Organisasi Perangkat Daerah

Belanja Modal

Belanja Pegawai

Organisasi Perangkat

Daerah

Organisasi Perangkat

Daerah

Belanja Barang

& Jasa

Belanja Barang

& Jasa

Belanja Barang

& Jasa

Belanja Pegawai Belanja Pegawai

Belanja Modal

Belanja Modal

ISU UTAMA: STRATEGI MEMPERBESAR RUANG FISCAL MELALUI PENATAAN PERANGKAT DAERAH PP 18/2016

14

(15)

KDH

SEMAKIN BESAR RUANG FISCAL, SEMAKIN BESAR KEMAMPUAN MEMENUHI JANJI POLITIK

BELANJA MODAL DIPERBESAR

JANJI POLITIK BUTUH INSTRUMEN

VISI & MISI RPJMD

MEMPERBESAR RUANG CELAH FISCAL UTK OPTIMALISASI ANGGARAN BAGI

KESEJAHTERAAN MASY.

KEBUTUHAN KDH MEMENUHI JANJI POLITIK

(16)

PENUNJANG URUSAN

URUSAN

PEMERINTAHAN

Diwadahi dalam BADAN

Diwadahi dalam DINAS

TIDAK SETIAP URUSAN

DIBENTUK DALAM ORGANISASI

TERSENDIRI

URUSAN WAJIB &

PILIHAN

UPT DINAS UPT BADAN

Nomenklatur Perangkat Daerah berpedoman pada Peraturan Menteri K/L yang membidangi Urusan Pemerintahan tersebut. (Pasal 211 Ayat 2 UU 23/2014)

Perencanaan, Keuangan, Kepegawaian Diklat,dan Litbang

16

PEMETAAN

(17)

K E L E M B AG A A N P E N Y E L E N G G AR A N U R U S AN P E M E R I N TAH A N D AE R A H

PASAL 208 UU NO 23/2014:

1) Kepala daerah dan DPRD dalam menyelenggarakan Urusan Pemerintahan dibantu oleh Perangkat Daerah.

2) Perangkat Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diisi oleh pegawai aparatur sipil negara.

DINAS DAN BADAN

Pasal 217 UU 23 Tahun 2014

Dinas dibentuk untuk melaksanakan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah.

Pasal 219 UU 23 Tahun 2014

Badan dibentuk untuk melaksanakan fungsi penunjang Urusan

Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah.

(18)

1. URUSAN PEMERINTAHAN YANG MENJADI KEWENANGAN DAERAH;

2. INTENSITAS URUSAN PEMERINTAHAN DAN POTENSI DAERAH;

3. EFISIENSI;

4. EFEKTIVITAS;

5. PEMBAGIAN HABIS TUGAS;

6. RENTANG KENDALI;

7. TATA KERJA YANG JELAS; DAN 8. FLEKSIBILITAS.

TEPAT FUNGSI DAN TEPAT UKURAN

18

(19)

TUGAS DAN FUNGSI PERANGKAT DAERAH SESUAI UU 23/2014 JO PP 18/2016

PERANGKAT DAERAH

TUGAS/FUNGSI PROVINSI KAB/KOTA PEMIMPIN

Sekretariat

Daerah Sekretariat

Daerah Sekretaris Daerah

membantu KDH dlm penyusunan kebijakan & pengoordinasian administratif thd pelaksanaan tugas PD serta

pelayanan administratif

Sekretariat

DPRD Sekretariat

DPRD Sekretaris

DPRD

menyelenggarakan administrasi kesekretariatan, & administrasi keuangan, mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPRD; dan menyediakan dan mengoordinasikan tenaga ahli yg diperlukan oleh DPRD dalam melaksanakan fungsinya sesuai dengan kebutuhan.

Inspektorat Inspektorat Inspektur membantu KDH membina dan mengawasi pelaksanaan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah dan Tugas Pembantuan oleh PD

Dinas Dinas Kepala

Dinas melaksanakan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah

Badan Badan Kepala

Badan melaksanakan fungsi penunjang Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah

Kecamatan Camat meningkatkan koordinasi penyelenggaraan pemerintahan, pelayanan publik, dan pemberdayaan masyarakat

Desa/kelurahan.

*) Perangkat Daerah provinsi dan kabupaten/kota selain melaksanakan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah juga melaksanakan Tugas Pembantuan.

14

(20)

20

KRITERIA TIPELOGI PERANGKAT DAERAH BERDASARKAN HASIL PEMETAAN

VARIABEL PEMETAAN

UMUM

JMLH PENDUDUK

LUAS WILAYAH

JUMLAH APBD

TEKNIS

BEBAN TUGAS UTAMA UP BID PERPUS YG MENJADI KEWENANGAN DAERAH PROV, KAB/KOTA

TIPE A  LEBIH DARI 800 TIPE B  600 – 800

TIPE C  400 - 600 DINAS

PERPUSTAKAAN

BIDANG –>300 - 400 SUB BIDANG ≤ 300

TIPE DAPAT DITURUNKAN

Psl.54 PP 18/2016

PERTIMBANGAN KEUANGAN, SDM APARATUR

Pertimbangan efisiensi , Dinas Tipe C nilai 400-500 sblm X faktor kesulitan geogrfs, dpt digabung dg Dinas Tipe C menjadi Dinas Tipe B, atau digabung dg Tipe B menjadi Tipe A, atau digabung dgn Tipe A menjadi Dinas Tipe A dg 5 Bidang

Digabung,

dg Arsiip

(21)

NO INDIKATOR & KELAS INTERVAL SKALA NILAI BOBOT (%) SKOR

1 2 3 4 5

1 Jumlah rata-rata Pemustaka per bulan yang berkunjung ke perpustakaan milik provinsi dalam satu tahun terakhir

a. ≤ 7.000 200 60

b. 7.001 – 15.000 400 120

c. 15.001 – 50.000 600 30 180

d. 50.001 – 100.000 800 240

e. >100.000 1.000 300

2 Jumlah koleksi (judul) yang dimiliki oleh perpustakaan milik provinsi termasuk satuan pendidikan menengah yang dimiliki provinsi

a. ≤ 15.000 200 50

b. 15.001 – 50.000 400 100

c. 50.001 – 150.000 600 25 150

d. 150.001 – 200.000 800 200

e. >200.000 1.000 250

3 Jumlah perpustakaan yang pembinaannya menjadi kewenangan provinsi (Perpustakaan Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah dan Perpustakaan Khusus)

a. ≤ 800 200 40

b. 801 – 1.600 400 80

c. 1.601 – 2.400 600 20 120

d 2 401 – 3 200 800 160

Indikator Pemetaan Intensitas Urusan Pemerintahaan Bidang Perpustakaan &

Penentuan Beban Kerja Perangkat Daerah Pemerintah Provinsi (1)

(22)

NO VARIABEL & KELAS INTERVAL SKALA NILAI BOBOT

(%) SKOR

1 2 3 4 5

4 Jumlah penerimaan Karya Cetak dan Karya Rekam (KCKR) yang diterima oleh perpustakaan milik provinsi (judul/tahun)

a. ≤ 1.000 200 4

b. 1001 – 2000 400 2 8

c. 2001 - 3000 600 12

d. 3001 - 4000 800 16

e. > 4000 1.000 20

5 Jumlah promosi gemar membaca (dalam satu tahun) yang diselenggarakan oleh pemerintah provinsi

a. ≤ 50 200 6

b. 51 – 100 400 3 12

c. 101 – 150 600 18

d. 151 – 200 800 24

Indikator Pemetaan Intensitas Urusan Pemerintahaan Bidang

Perpustakaan & Penentuan Beban Kerja Perangkat Daerah Pemerintah

Provinsi (2)

(23)

NO VARIABEL & KELAS INTERVAL SKALA NILAI BOBOT (%) SKOR

1 2 3 4 5

1 Jumlah pemustaka per bulan yang berkunjung ke perpustakaan milik kabupaten/kota

a. ≤ 7.000 200 60

b. 7.001 – 10.000 400 120

c. 10.001 – 40.000 600 30 180

d. 40.001 – 60.000 800 240

e. > 60.000 1.000 300

2 Jumlah koleksi (judul) yang dimiliki oleh perpustakaan milik kabupaten/kota (termasuk satuan pendidikan yang oleh kabupaten/kota)

a. ≤ 15.000 200 50

b. 15.001 – 50.000 400 100

c. 50.001 – 150.000 600 25 150

d. 150.001 – 200.000 800 200

e. > 200.000 1.000 250

3 Jumlah Perpustakaan yang seharusnya dibina (Perpustakaan SD/MI dan SMP/MTS, Perpustakaan Masyarakat, Perpustakaan Desa/Kelurahan, Perpustakaan Kecamatan, dan Perpustakaan Khusus)

a. ≤ 1.000 200 46

b 1 001 2 000 400 92

(24)

NO VARIABEL & KELAS INTERVAL SKALA NILAI BOBOT (%) SKOR

1 2 3 4 5

4

Jumlah promosi gemar membaca (dalam satu tahun) yang diselenggarakan oleh kabupaten/kota

a. ≤ 50 200 4

b. 51 – 100 400 8

c. 101 – 150 600 2 12

d. 151 – 200 800 16

e. > 200 1.000 20

(25)

Hasil Pemetaan Dan Nomenklatur Dinas Perpustakaan

Ditetapkan dg Peraturan Kepala Perpusatakaan Nasional setelah

mendapatkan rekomendasi dari Menteri Dalam Negeri.

Digunakan Daerah dalam penetapan kelembagaan, perencanaan, dan penganggaran

Digunakan Perpustakaan Nasional sbg dasar pembinaan Teknis kepada Daerah Pemetaan Urusan serta pembinaan kepada Daerah dikoordinasikan oleh Mendagri

Penyelenggara Pemda menetapkan

nomenklatur Dinas Perpustakaan

Berpedoman pada Peraturan Kepala

Perpustakaan Nasional No.10 Thn 2016 ttg

Pedoman Nomenklatur Dinas Perpustakaan Daerah

Psl. 109 18/2016 PP

NOMENKLATUR

(26)

BINWAS PENYELENGGARAAN PEMDA DAN

PEMBINAAN PENGENDALIAN PERANGKAT DAERAH

UU NO 23 THN 2014 BINWAS

UMUM

MENDAGRI KOORDINATOR BINWAS

PENYELENGGARAAN PEMDA SECARA NASIONAL

a. pembagian urusan pemerintahan

b. kelembagaan daerah c. kepegawaian

perangkat daerah d. keuangan daerah e. pembangunan

daerah

f. pelayanan publik di daerah

g. kerjasama daerah h. kebijakan daerah i. kepala daerah & DPRD j. pembinaan lainnya

sesuai peraturan

PP 12 THN 2017 TTG PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

PENYELENGGARAAN PEMDA

1

2

Ruang Lingkup

31

3 PP 18/2016 ttg Perangkat Daerah

PEMBINAAN DAN PENGENDALIAN PERANGKAT DAERAH

Psl.110-115

PROV. OLH MENDAGRI

KAB/KOTA OLH GUB, WKL PEM PUSAT

SEDANG DISUSUN

PERMENDAGRI PEDOMAN PEMBINAAN DAN

PENGENDALIAN

Meliputi:

Stuktur organisasi Budaya organisasi

Inovasi organisasi

(27)

PEMBINAAN, PENGAWASAN DAN EVALUASI

PEMERINTAH

Mendagri

Pembinaan Pengawasan Evaluasi

Binwas Umum Binwas Teknis

K/L

Secara Nas.

dikoordinasikan Mendagri

Psl.8, Psl. 373 ayat (3)

UU 23/2014

Provinsi

Gubernur sbg wakil Pem. Binwas umum & teknis (dibantu

Perangkat Gubernur) Kab/Kota

Laporan Penyelenggara

Pemerintahan an

Daerah

Pemda

Pengharg aan &

Sanksi

UU23/2014 (Psl.374)

Pemegang kekuasaan

pemerintahan – Psl 4 (1) UUD 1945

Psl 17 UUD 1945

Otonomi Seluas-luasnya Ps 18 (5) UUD ‘45

32

(28)

28

HUBUNGAN ANTARA DINAS PERPUSTAKAAN

PROVINSI DAN DINAS PERPUSTAKAAN KAB./KOTA

DINAS PROVINSI:

Melaksanakan urusan pemerintahan bidang perpustakaan yg

diserahkan kepada prov.

Dan tugas pembantuan yg diberikan kepada prov.

DINAS KAB./KOTA:

Melaksanakan urusan pemerintahan bidang perpustakaan yg

diserahkan kepada prov.

Dan tugas pembantuan yg diberikan kepada prov.

HUBUNGAN

BERSIFAT Koordinatif dan

Fungsional

MENYINGRONKAN PELAKSANAAN TUSI:

Sinkronisasi :

Data

Sasaran dan program

Waktu dan tempat kegiatan Psl 116

PP

18/2016

(29)

KEBIJAKAN

SINKRONISASI REGULASI YG TERKAIT DGN DAERAH

29

Pasal 407 UU 23/2014

Pada saat UU ini mulai berlaku semua peraturan

perundang-undangan yang berkaitan langsung dg

daerah wajib mendasarkan dan menyesuaikan

pengaturannya dengan UU ini

(30)

TERIMA KASIH

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

REPUBLIK INDONESIA

Referensi

Dokumen terkait

26 Kajian Kombinasi Daun Pepaya (Carica papaya l.) dan Daun Surian (Toona sureni, bl, merr) Serta Aplikasikanya Pada Produk Pangan Mie Basah alkaloid yang terdapat pada daun

Manfaat penelitian tentang hal ini yang paling utama adalah: (1) Memberikan pemahaman yang nyata kepada komite sekolah tentang hubungan kerja yang telah

“Adakah hubungan tingkat pengetahuan dan pendidikan wanita premenopause tentang menopause dengan kesiapan wanita premenopause dalam menghadapi menopause di Desa

(1) Inspektur Pembantu I mempunyai tugas melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah dan tugas pembantuan

(1) Dinas mempunyai tugas pokok membantu Wali Kota melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah dan tugas pembantuan yang diberikan kepada

Demikian pula setelah makalah dimuat di Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia tidak dibenarkan diterbitkan kembali dalam bahasa Indonesia maupun bahasa

Pengkajian selama episode nyeri akut sebaiknya tidak dilakukan saat klien dalam keadaan waspada (perhatian penuh pada nyeri), sebaiknya perawat berusaha untuk mengurangi

Selain mengubah ukuran utama, optimisasi yang dilakukan juga dilakukan dengan memilih material yang akan digunakan antara mild steel dan high tensile steel, memilih