KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA
Aston BW Suite Belitung, 18 September 2017
KEBIJAKAN PENATAAN PERANGKAT DAERAH BIDANG PERPUSTAKAAN BERDASARKAN
PP 18/2016 TENTANG PERANGKAT DAERAH
Disampaikan pada
RAPAT KERJA PUSAT XXI DAN SEMINAR ILMIAH NASIONAL IKATAN PUSTAKAWAN INDONESIA
YOGYAKARTA, 4 OKTOBER 2017
DIREKTORAT FASILITASI KELEMBAGAAN DAN KEPEGAWAIAN PERANGKAT DAERAH
DIREKTORAT JENDERAL OTONOMI DAERAH
1
RUANG LINGKUP
MATERI
1
URUSAN PEMERINTAHAN
PENATAAN PERANGKAT DAERAH
DLL
2 3 4
KEBIJAKAN OTONOMI DAERAH
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
3
UU 22 / 1999 Dominan Desentralisasi UU 32 /’04
mencari keseimbangan
UU 5 / 1974 Dominan Sentralisasi UU 18 / 1965 Dominan Desentralisasi
Presidential Edict 6 / 1959 Dominan Sentralisasi UU 1 / 1957 Dominan Desentralisasi
UU 22 / 1948 Dominan Desentralisasi UU 1 / 1945 Dominan Sentralisasi
DESENTRALISATIE WET 1903 Dominan Sentralisasi
KEBIJAKAN DESENTRALISASI
• Terjadi beberapa kali Perubahan
Kebijakan Desentralisasi di Indonesia
• Dari 10 kali perubahan kebijakan, 7 diantaranya Dominan Desentralisasi
• UU 23/2014 mendorong efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan Pemda
4
• MENINGKATKAN KUALITAS DAN
MEMPERCEPAT DEMOKRATISASI DI DAERAH
• MENINGKATKAN PERAN SERTA DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM KEPEMERINTAHAN
• MEMPERPENDEK RENTANG PELAYANAN PADA MASYARAKAT.
• MENGHADIRKAN PEMERINTAHAN YANG LEBIH RESPONSIF DAN AKUNTABEL
TUJUAN OTDA DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAH DAERAH
5
ADMINISTRASI
POLITIK TUJUAN
OTDA
PENATAAN URUSAN PEMERINTAHAN
P E N A T A A N U R U S A N
P E M E R I N T A H A N
Pembagian urusan pemerintahan diatur dalam lampiran UU Sehingga memperkuat status otonomi daerah
Mencegah tumpang tindih dan ketidakjelasan kewenangan;
Ditentukan suatu pola pembagian urusan pemerintahan antar tingkatan/susunan pemerintahan .
keseimbangan beban urusan berdasarkan kriteria dan prinsip pembagian urusan pemerintahan yang sudah ditentukan;
Urusan yang mempunyai dampak ekologis serius hanya diotonomikan sampai pada daerah provinsi (kehutanan, kelautan dan pertambangan) sehingga relatif mudah dikendalikan.
mencegah tumpang tindih kewenangan Memperkuat status
urusan otonomi daerah
6
U R U S A N P E ME R I N T A H A N
ABSOLUT
1. POLITIK LUAR NEGERI
2. PERTAHANAN 3. KEAMANAN 4. YUSTISI 5. MONETER &
FISKAL 6. AGAMA
PILIHAN (8) WAJIB
(24)
Dibagi berdasarkan kriteria
Eksternalitas, Akuntabilitas dan Efisiensi
PEMERINTAHAN UMUM
NON YAN DASAR (18)
S P M
N S P K
Dilaksanakan secara bertahap dengan mempertimbangkan kapasitas keuangan daerah, sumber daya personil, dan ketersediaan sarana dan prasarana.
KONKUREN
1. PENDIDIKAN 2. KESEHATAN 3. PU DAN PR 4. PERUMAHAN
RAKYAT DAN KAW PERMUKIMAN 5. TRAMTIBUM &
LINMAS 6. SOSIAL
YAN DASAR
(6)
7
PERPUSTAKAAN SALAH SATU URUSAN PEMERINTAHAN KONKUREN
( Pasal 11 UU 23/2014)
Urusan
Pemerintahan Wajib Terkait Pelayanan
Dasar
6 URUSAN:
• pendidikan
• kesehatan
• pekerjaan umum dan penataan ruang
• perumahan rakyat dan kawasan
permukiman
• ketenteraman, ketertiban umum, dan pelindungan Masyarakat
• sosial.
Urusan Pemerintahan Wajib Tidak Terkait Pelayanan Dasar
18 URUSAN
• Tenaga kerja
• pemberdayaan perempuan dan pelindungan anak
• pangan
• pertanahan
• lingkungan hidup
• administrasi kependudukan dan pencatatan sipil
• pemberdayaan masyarakat dan Desa
• pengendalian penduduk dan keluarga berencana
• perhubungan;
• komunikasi & informatika
• koperasi, usaha kecil, dan menengah
• penanaman modal
• kepemudaan dan olah raga
• statistik
• persandian
• kebudayaan;
• perpustakaan;
• kearsipan.
Urusan Pemerintahan Pilihan
8 URUSAN:
• kelautan dan perikanan
• pariwisata
• pertanian
• kehutanan;
• energi dan sumber daya mineral;
• perdagangan;
• perindustrian; dan
• transmigrasi.
12
PRINSIP PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN KONKUREN ANTARA PEMERINTAH PUSAT, DAERAH PROV DAN DAERAH KAB/KOTA
Penyelenggaraan suatu urusan pemerintahan ditentukan
berdasarkan luas , besaran, dan
jangkauan dampak yg timbul akibat penyelenggaraan suatu urusan pemerintahan penanggungjawab
penyelenggaraan suatu ursan pemerintahan ditentukan berdasarkan kedekatanny dengan luas, besaran, dan jangkauan dampak yg dtimbulkan oleh penyelenggaraan suatu urusan pemerintahan
penyelenggaraan suatu ursan pemerintahan ditentukan berdasarkan
perbandingan tingkat daya guna yg paling tinggi yg dapat
diperoleh
penyelenggaraan
suatu ursan
pemerintahan ditentukan berdasarkan
pertimbangan menjaga
keutuhan dan
kesatuan bangsa, kedaulatan negara, implementasi hub luar negeri, pencapaian program strategis nasional, dan pertimbangan lain yg diatur dalam ketentuan peraturan pUU
EFISIENSI AKUNTABILITAS
EKSTERNALITAS
STRATEGI
NASIONAL
10
NO SUB URUSAN PEMERINTAH PUSAT DAERAH PROVINSI DAERAH KABUPATEN/KOTA
1. Pembinaan
Perpustakaan a. Penetapan standar dan akreditasi perpustakaan.
b. Pengelolaan perpustakaan tingkat nasional.
c. Pembudayaan gemar membaca tingkat nasional.
a. Pengelolaan
perpustakaan tingkat Daerah provinsi.
b. Pembudayaan gemar membaca tingkat Daerah provinsi.
a. Pengelolaan
perpustakaan Tingkat Daerah
kabupaten/kota.
b. Pembudayaan gemar membaca tingkat Daerah
kabupaten/kota 2. Pelestarian Koleksi
Nasional dan Naskah Kuno
a. Pelestarian karya cetak dan karya rekam koleksi nasional.
b. Penerbitan katalog induk nasional dan bibliografi Nasional.
c. Pelestarian naskah kuno dan pengembaliannaskah kuno dari luar negeri.
d. Pengembangan koleksi budaya etnis nusantara yang berasal dari luar negeri dan koleksi budaya etnis nusantara yang ditemukan oleh Pemerintah Pusat.
a. Pelestarian karya cetak dan karya rekam koleksi Daerah di Daerah provinsi.
b. Penerbitan katalog induk Daerah dan bibliografi Daerah.
c. Pelestarian naskah kuno milik Daerah provinsi d. Pengembangan koleksi
budaya etnis nusantara yang ditemukan oleh Pemerintah Daerah provinsi
a. Pelestarian naskah kuno milik Daerah kabupaten/kota.
b. Pengembangan koleksi budaya etnis nusantara yang ditemukan oleh Pemerintah Daerah kabupaten/kota.
3. Sertifikasi
Pustakawan dan Akreditasi
Pendidikan dan Pelatihan
Perpustakaan
Penyelenggaraan sertifikasi pustakawan dan akreditasi pendidikan dan pelatihan perpustakaan.
PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN
BIDANG PERPUSTAKAAN
1. UU No 23 Tahun 2014 ttg Pemerintahan daerah
2. PP Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah 3. Permendagri No. 12 Tahun 2017 tentang Pedoman
Pembentukan dan Klasifikasi Cabang Dinas dan UPT Daerah
Tujuan Penataan Perangkat Daerah
1. Membentuk perangkat daerah yang rasional, proporsional, efektif dan efisien, sehingga tepat fungsi dan tepat ukuran;
2. Meningkatkan kualitas pelayanan publik, melalui pengurangan belanja pegawai dan memperbesar belanja modal.
PENATAAN PERANGKAT DAERAH
DASAR HUKUM PENATAAN PERANGKAT DAERAH
11
UU No 23 Tahun 2014
Pasal 57: “penyelenggaraan pemerintahan daerah dilaksanakan oleh kepala daerah dan DPRD dibantu oleh perangkat daerah ”.
Pasal 9 ayat (4)
urusan pemerintahan konkuren yang diserahkan ke daerah menjadi dasar pelaksanaan otonomi daerah”, Rinciannya pada Lampiran 1 matrik pembagian urusan pemerintahan konkuren antara pemerintah pusat dan daerah provinsi dan daerah kabupaten/kota
Untuk menyelenggarakan urusan pemerintahan konkuren yang menjadi kewenangan daerah dibentuk dinas daerah provinsi dan kabupaten/kota. (Pasal 209)
Pasal 231 “Dalam hal ketentuan peraturan perundang-undangan memerintahkan pembentukan lembaga tertentu di Daerah, lembaga tersebut dijadikan bagian dari Perangkat Daerah yang ada setelah dikonsultasikan kepada Menteri dan menteri yang menyelenggarakan Urusan Pemerintahan bidang pendayagunaan aparatur Negara ”.
Pasal 2 huruf a PP No 18/2016
pembentukan perangkat daerah dilakukan berdasarkan azas urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah.”
POKOK-POKOK PENGATURAN
PENATAAN PERANGKAT DAERAH
PP 18 TAHUN 2016:
1. Tepat Fungsi dan Tepat Ukuran 2. Integrasi Kelembagaan, Sistem
Merit dan Perbaikan Pelayanan Publik menuju Dynamic
Government
3. Mempertegas fungsi Dinas dan Badan
4. KDH dapat menyesuaikan besaran Perangkat Daerah.
DEBIROKRATISASI
DEREGULASI
PAKET KEBIJAKAN
Pembatalan Perda
NAWA CITA
Organisasi Perangkat Daerah
Belanja Modal
Belanja Pegawai
Organisasi Perangkat
Daerah
Organisasi Perangkat
Daerah
Belanja Barang
& Jasa
Belanja Barang
& Jasa
Belanja Barang
& Jasa
Belanja Pegawai Belanja Pegawai
Belanja Modal
Belanja Modal
ISU UTAMA: STRATEGI MEMPERBESAR RUANG FISCAL MELALUI PENATAAN PERANGKAT DAERAH PP 18/2016
14
KDH
SEMAKIN BESAR RUANG FISCAL, SEMAKIN BESAR KEMAMPUAN MEMENUHI JANJI POLITIK
BELANJA MODAL DIPERBESAR
JANJI POLITIK BUTUH INSTRUMEN
VISI & MISI RPJMD
MEMPERBESAR RUANG CELAH FISCAL UTK OPTIMALISASI ANGGARAN BAGI
KESEJAHTERAAN MASY.
KEBUTUHAN KDH MEMENUHI JANJI POLITIK
PENUNJANG URUSAN
URUSAN
PEMERINTAHAN
Diwadahi dalam BADAN
Diwadahi dalam DINAS
TIDAK SETIAP URUSAN
DIBENTUK DALAM ORGANISASI
TERSENDIRI
URUSAN WAJIB &
PILIHAN
UPT DINAS UPT BADAN
Nomenklatur Perangkat Daerah berpedoman pada Peraturan Menteri K/L yang membidangi Urusan Pemerintahan tersebut. (Pasal 211 Ayat 2 UU 23/2014)
Perencanaan, Keuangan, Kepegawaian Diklat,dan Litbang
16
PEMETAAN
K E L E M B AG A A N P E N Y E L E N G G AR A N U R U S AN P E M E R I N TAH A N D AE R A H
PASAL 208 UU NO 23/2014:
1) Kepala daerah dan DPRD dalam menyelenggarakan Urusan Pemerintahan dibantu oleh Perangkat Daerah.
2) Perangkat Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diisi oleh pegawai aparatur sipil negara.
DINAS DAN BADAN
Pasal 217 UU 23 Tahun 2014
Dinas dibentuk untuk melaksanakan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah.
Pasal 219 UU 23 Tahun 2014
Badan dibentuk untuk melaksanakan fungsi penunjang Urusan
Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah.
1. URUSAN PEMERINTAHAN YANG MENJADI KEWENANGAN DAERAH;
2. INTENSITAS URUSAN PEMERINTAHAN DAN POTENSI DAERAH;
3. EFISIENSI;
4. EFEKTIVITAS;
5. PEMBAGIAN HABIS TUGAS;
6. RENTANG KENDALI;
7. TATA KERJA YANG JELAS; DAN 8. FLEKSIBILITAS.
TEPAT FUNGSI DAN TEPAT UKURAN
18
TUGAS DAN FUNGSI PERANGKAT DAERAH SESUAI UU 23/2014 JO PP 18/2016
PERANGKAT DAERAH
TUGAS/FUNGSI PROVINSI KAB/KOTA PEMIMPIN
Sekretariat
Daerah Sekretariat
Daerah Sekretaris Daerah
membantu KDH dlm penyusunan kebijakan & pengoordinasian administratif thd pelaksanaan tugas PD serta
pelayanan administratif
Sekretariat
DPRD Sekretariat
DPRD Sekretaris
DPRD
menyelenggarakan administrasi kesekretariatan, & administrasi keuangan, mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPRD; dan menyediakan dan mengoordinasikan tenaga ahli yg diperlukan oleh DPRD dalam melaksanakan fungsinya sesuai dengan kebutuhan.
Inspektorat Inspektorat Inspektur membantu KDH membina dan mengawasi pelaksanaan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah dan Tugas Pembantuan oleh PD
Dinas Dinas Kepala
Dinas melaksanakan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah
Badan Badan Kepala
Badan melaksanakan fungsi penunjang Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah
Kecamatan Camat meningkatkan koordinasi penyelenggaraan pemerintahan, pelayanan publik, dan pemberdayaan masyarakat
Desa/kelurahan.
*) Perangkat Daerah provinsi dan kabupaten/kota selain melaksanakan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah juga melaksanakan Tugas Pembantuan.
14
20
KRITERIA TIPELOGI PERANGKAT DAERAH BERDASARKAN HASIL PEMETAAN
VARIABEL PEMETAAN
UMUM
JMLH PENDUDUK
LUAS WILAYAH
JUMLAH APBD
TEKNIS
BEBAN TUGAS UTAMA UP BID PERPUS YG MENJADI KEWENANGAN DAERAH PROV, KAB/KOTA
TIPE A LEBIH DARI 800 TIPE B 600 – 800
TIPE C 400 - 600 DINAS
PERPUSTAKAAN
BIDANG –>300 - 400 SUB BIDANG ≤ 300
TIPE DAPAT DITURUNKAN
Psl.54 PP 18/2016
PERTIMBANGAN KEUANGAN, SDM APARATUR
Pertimbangan efisiensi , Dinas Tipe C nilai 400-500 sblm X faktor kesulitan geogrfs, dpt digabung dg Dinas Tipe C menjadi Dinas Tipe B, atau digabung dg Tipe B menjadi Tipe A, atau digabung dgn Tipe A menjadi Dinas Tipe A dg 5 Bidang
Digabung,
dg Arsiip
NO INDIKATOR & KELAS INTERVAL SKALA NILAI BOBOT (%) SKOR
1 2 3 4 5
1 Jumlah rata-rata Pemustaka per bulan yang berkunjung ke perpustakaan milik provinsi dalam satu tahun terakhir
a. ≤ 7.000 200 60
b. 7.001 – 15.000 400 120
c. 15.001 – 50.000 600 30 180
d. 50.001 – 100.000 800 240
e. >100.000 1.000 300
2 Jumlah koleksi (judul) yang dimiliki oleh perpustakaan milik provinsi termasuk satuan pendidikan menengah yang dimiliki provinsi
a. ≤ 15.000 200 50
b. 15.001 – 50.000 400 100
c. 50.001 – 150.000 600 25 150
d. 150.001 – 200.000 800 200
e. >200.000 1.000 250
3 Jumlah perpustakaan yang pembinaannya menjadi kewenangan provinsi (Perpustakaan Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah dan Perpustakaan Khusus)
a. ≤ 800 200 40
b. 801 – 1.600 400 80
c. 1.601 – 2.400 600 20 120
d 2 401 – 3 200 800 160
Indikator Pemetaan Intensitas Urusan Pemerintahaan Bidang Perpustakaan &
Penentuan Beban Kerja Perangkat Daerah Pemerintah Provinsi (1)
NO VARIABEL & KELAS INTERVAL SKALA NILAI BOBOT
(%) SKOR
1 2 3 4 5
4 Jumlah penerimaan Karya Cetak dan Karya Rekam (KCKR) yang diterima oleh perpustakaan milik provinsi (judul/tahun)
a. ≤ 1.000 200 4
b. 1001 – 2000 400 2 8
c. 2001 - 3000 600 12
d. 3001 - 4000 800 16
e. > 4000 1.000 20
5 Jumlah promosi gemar membaca (dalam satu tahun) yang diselenggarakan oleh pemerintah provinsi
a. ≤ 50 200 6
b. 51 – 100 400 3 12
c. 101 – 150 600 18
d. 151 – 200 800 24
Indikator Pemetaan Intensitas Urusan Pemerintahaan Bidang
Perpustakaan & Penentuan Beban Kerja Perangkat Daerah Pemerintah
Provinsi (2)
NO VARIABEL & KELAS INTERVAL SKALA NILAI BOBOT (%) SKOR
1 2 3 4 5
1 Jumlah pemustaka per bulan yang berkunjung ke perpustakaan milik kabupaten/kota
a. ≤ 7.000 200 60
b. 7.001 – 10.000 400 120
c. 10.001 – 40.000 600 30 180
d. 40.001 – 60.000 800 240
e. > 60.000 1.000 300
2 Jumlah koleksi (judul) yang dimiliki oleh perpustakaan milik kabupaten/kota (termasuk satuan pendidikan yang oleh kabupaten/kota)
a. ≤ 15.000 200 50
b. 15.001 – 50.000 400 100
c. 50.001 – 150.000 600 25 150
d. 150.001 – 200.000 800 200
e. > 200.000 1.000 250
3 Jumlah Perpustakaan yang seharusnya dibina (Perpustakaan SD/MI dan SMP/MTS, Perpustakaan Masyarakat, Perpustakaan Desa/Kelurahan, Perpustakaan Kecamatan, dan Perpustakaan Khusus)
a. ≤ 1.000 200 46
b 1 001 2 000 400 92
NO VARIABEL & KELAS INTERVAL SKALA NILAI BOBOT (%) SKOR
1 2 3 4 5
4
Jumlah promosi gemar membaca (dalam satu tahun) yang diselenggarakan oleh kabupaten/kotaa. ≤ 50 200 4
b. 51 – 100 400 8
c. 101 – 150 600 2 12
d. 151 – 200 800 16
e. > 200 1.000 20
Hasil Pemetaan Dan Nomenklatur Dinas Perpustakaan
Ditetapkan dg Peraturan Kepala Perpusatakaan Nasional setelah
mendapatkan rekomendasi dari Menteri Dalam Negeri.
Digunakan Daerah dalam penetapan kelembagaan, perencanaan, dan penganggaran
Digunakan Perpustakaan Nasional sbg dasar pembinaan Teknis kepada Daerah Pemetaan Urusan serta pembinaan kepada Daerah dikoordinasikan oleh Mendagri
Penyelenggara Pemda menetapkan
nomenklatur Dinas Perpustakaan
Berpedoman pada Peraturan Kepala
Perpustakaan Nasional No.10 Thn 2016 ttg
Pedoman Nomenklatur Dinas Perpustakaan Daerah
Psl. 109 18/2016 PP
NOMENKLATUR
BINWAS PENYELENGGARAAN PEMDA DAN
PEMBINAAN PENGENDALIAN PERANGKAT DAERAH
UU NO 23 THN 2014 BINWAS
UMUM
MENDAGRI KOORDINATOR BINWAS
PENYELENGGARAAN PEMDA SECARA NASIONAL
a. pembagian urusan pemerintahan
b. kelembagaan daerah c. kepegawaian
perangkat daerah d. keuangan daerah e. pembangunan
daerah
f. pelayanan publik di daerah
g. kerjasama daerah h. kebijakan daerah i. kepala daerah & DPRD j. pembinaan lainnya
sesuai peraturan
PP 12 THN 2017 TTG PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
PENYELENGGARAAN PEMDA
1
2
Ruang Lingkup
31
3 PP 18/2016 ttg Perangkat Daerah
PEMBINAAN DAN PENGENDALIAN PERANGKAT DAERAH
Psl.110-115
PROV. OLH MENDAGRI
KAB/KOTA OLH GUB, WKL PEM PUSAT
SEDANG DISUSUN
PERMENDAGRI PEDOMAN PEMBINAAN DAN
PENGENDALIAN
Meliputi:
Stuktur organisasi Budaya organisasi
Inovasi organisasi
PEMBINAAN, PENGAWASAN DAN EVALUASI
PEMERINTAH
Mendagri
Pembinaan Pengawasan Evaluasi
Binwas Umum Binwas Teknis
K/L
Secara Nas.
dikoordinasikan Mendagri
Psl.8, Psl. 373 ayat (3)
UU 23/2014
Provinsi
Gubernur sbg wakil Pem. Binwas umum & teknis (dibantu
Perangkat Gubernur) Kab/Kota
Laporan Penyelenggara
Pemerintahan an
Daerah
Pemda
Pengharg aan &
Sanksi
UU23/2014 (Psl.374)
Pemegang kekuasaan
pemerintahan – Psl 4 (1) UUD 1945
Psl 17 UUD 1945
Otonomi Seluas-luasnya Ps 18 (5) UUD ‘45
32
28
HUBUNGAN ANTARA DINAS PERPUSTAKAAN
PROVINSI DAN DINAS PERPUSTAKAAN KAB./KOTA
DINAS PROVINSI:
Melaksanakan urusan pemerintahan bidang perpustakaan yg
diserahkan kepada prov.
Dan tugas pembantuan yg diberikan kepada prov.
DINAS KAB./KOTA:
Melaksanakan urusan pemerintahan bidang perpustakaan yg
diserahkan kepada prov.
Dan tugas pembantuan yg diberikan kepada prov.
HUBUNGAN
BERSIFAT Koordinatif dan
Fungsional
MENYINGRONKAN PELAKSANAAN TUSI:
Sinkronisasi :
Data
Sasaran dan program
Waktu dan tempat kegiatan Psl 116
PP
18/2016
KEBIJAKAN
SINKRONISASI REGULASI YG TERKAIT DGN DAERAH
29