• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUKU PEDOMAN INSTITUT TEKNOLOGI PADANG PROGRAM SARJANA & DIPLOMA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BUKU PEDOMAN INSTITUT TEKNOLOGI PADANG PROGRAM SARJANA & DIPLOMA"

Copied!
402
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Kode : Pedoman – ITP Bulan : Oktober 2021

HALAMAN JUDUL

BUKU PEDOMAN

INSTITUT TEKNOLOGI PADANG

PROGRAM SARJANA & DIPLOMA

INSTITUT TEKNOLOGI PADANG

2021

(3)

2

KATA PENGANTAR

Institut Teknologi Padang (ITP) adalah lembaga pendidikan tinggi yang melaksanakan sistem pendidikan nasional, sesuai dengan statuta Yayasan Pendidikan Teknologi Padang dan peraturan yang berlaku pada saat ini. Buku Pedoman ini bertujuan sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan akademik dan merupakan rangkuman dari peraturan serta pengelolaan kegiatan akademik. Buku pedoman ini merupan revisi dan pengembangan dari buku pedoman tahun 2020, perubahan utama pada buku pedoman ini berkaitan dengan implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) sesuai dengan Permendikbud no. 3 tahun 2020.

Perubahan buku pedoman ITP tentunya tetap selaras dengan Roadmap dan renstra ITP dengan focus pembenahan pada Tujuh Pilar Tata Kelola yaitu (1) Integrated Management System (Virtual-based Organization); (2) Pengelolaan Tri-Dharma; (3) Pengelolaan Sumber Daya Manusia; (4) Pengelolaan Sarana dan Prasarana; (5) Pengelolaan Teknologi, Informasi dan Komunikasi; (6) Pengelolaan Pendanaan; dan (7) Pengelolaan Pengembangan Kapasitas Institusi. Semua pilar diatas akan dikelola secara holistik guna mendapatkan pola, norma ataupun aturan yang jelas dan optimal.

Teriring rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, atas tersusunnya Buku Pedoman ITP Tahun 2021 ini, saya menyampaikan apresiasi dan terimakasih kepada tim penyusun buku pedoman ini yang telah bekerja keras dan penuh dedikasi untuk mewujudkannya. Saya juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan masukan yang berharga, sehingga memperkaya isi buku pedoman ini. Semoga buku ini bermanfaat bagi sivitas akademika Institut Teknologi Padang dan dapat digunakan sebagai inspirasi pelaksanaan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dan pada akhirnya, Institut Teknologi Padang dapat menghasilkan insan yang unggul, bertakwa, beradap, berilmu, professional, kompetitif serta berkontribusi positif terhadap kesejahteraan kehidupan bangsa.

Padang, 29 Oktober 2021 Rektor

Dr. Ir. Hendri Nofrianto, MT

(4)

3

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... 1

KATA PENGANTAR ... 2

DAFTAR ISI ... 3

BAB 1 PENDAHULUAN ... 6

1.1. Sejarah Singkat ITP ... 6

1.2. Visi, Misi, Tujuan Strategis dan Moto ITP ... 7

1.3. Struktur Organisasi ... 8

1.4. Pimpinan ... 10

BAB 2 ETIKA AKADEMIK ... 12

2.1 Etika Akademik ... 12

2.2 Pelanggaran Etika Akademik ... 12

2.3 Sanksi Pelanggaran Akademik ... 14

2.4 Penegakan Sanksi ... 14

2.5 Prosedur Penegakan Sanksi ... 15

BAB 3 PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN ... 16

3.1. Standar Kompetensi Lulusan ... 16

3.1.1 Definisi ... 16

3.1.2 Isi Standar ... 16

3.1.3 Indikator Pencapaian ... 19

3.2. Pembelajaran ... 19

3.3. Satuan Beban Mata Kuliah ... 20

3.4. Beban Pembelajaran dan Masa Studi ... 20

3.5. Semester ... 21

3.6. Beban Studi Semester ... 21

3.7. Prestasi Belajar ... 22

BAB 4 SISTEM PENGELOLAAN PENDIDIKAN ... 23

4.1 Sistem Informasi Kampus (SISFO KAMPUS) ... 23

4.2 Penasehat Akademik (PA) ... 25

4.3 Berhenti Studi Sementara (BSS) ... 26

4.4 Perpanjangan Studi ... 27

4.5 Pengunduran Diri ... 27

4.6. Tugas Akhir dan Proyek Akhir ... 27

(5)

4

4.7. Wisuda ... 27

4.7.1. Syarat Lulus Studi ... 27

4.7.2. Predikat Kelulusan ... 28

4.7.3. Ijazah / Surat Tanda Lulus ... 28

BAB 5 KURIKULUM ... 30

5.1. Capaian Pembelajaran... 30

5.2. Mata Kuliah Wajib Nasional ... 31

5.3. Kurikulum Program Studi ... 32

5.3.1. Program Studi Teknik Mesin Sarjana ... 33

5.3.1.1. Visi, Misi dan Tujuan ... 33

5.3.1.2. Profil Lulusan ... 34

5.3.1.3. Struktur Kurikulum ... 34

5.3.1.4. Silabus ... 37

5.3.1.5. Tenaga Pendidik/Dosen ... 66

5.3.2. Program Studi Teknik Sipil Sarjana ... 68

5.3.2.1. Visi, Misi dan Tujuan ... 68

5.3.2.2. Profil Lulusan ... 69

5.3.2.3. Struktur Kurikulum ... 69

5.3.2.4. Silabus ... 72

5.3.2.5. Tenaga Pendidik/Dosen ... 142

5.3.3. Program Studi Teknik Elektro Sarjana ... 144

5.3.3.1. Visi, Misi dan Tujuan ... 144

5.3.3.2. Profil Lulusan ... 145

5.3.3.3. Struktur Kurikulum ... 146

5.3.3.4. Silabus ... 149

5.3.3.5. Tenaga Pendidik/Dosen ... 185

5.3.4. Program Studi Teknik Informatika Sarjana ... 187

5.3.4.1. Visi, Misi dan Tujuan ... 187

5.3.4.2. Profil Lulusan ... 188

5.3.4.3. Struktur Kurikulum ... 189

5.3.4.4. Silabus ... 191

5.3.4.5. Tenaga Pendidik/Dosen ... 227

5.3.5. Program Studi Teknik Geodesi Sarjana ... 228

(6)

5

5.3.5.1. Visi, Misi dan Tujuan ... 228

5.3.5.2. Profil Lulusan ... 229

5.3.5.3. Struktur Kurikulum ... 230

5.3.5.4. Silabus ... 233

5.3.5.5. Tenaga Pendidik/Dosen ... 268

5.3.6. Program Studi Teknik Lingkungan Sarjana ... 269

5.3.6.1. Visi, Misi dan Tujuan ... 269

5.3.6.2. Profil Lulusan ... 270

5.3.6.3. Struktur Kurikulum ... 270

5.3.6.4. Silabus ... 272

5.3.6.5. Tenaga Pendidik/Dosen ... 308

5.3.7. Program Studi Teknik Mesin Diploma 3 ... 309

5.3.7.1. Visi, Misi dan Tujuan ... 309

5.3.7.2. Profil Lulusan ... 310

5.3.7.3. Struktur Kurikulum ... 310

5.3.7.4. Silabus ... 312

5.3.7.5. Tenaga Pendidik/Dosen ... 327

5.3.8. Program Studi Teknik Sipil Diploma 3 ... 328

5.3.8.1. Visi, Misi dan Tujuan ... 328

5.3.8.2. Profil Lulusan ... 329

5.3.8.3. Struktur Kurikulum ... 330

5.3.8.4. Silabus ... 332

5.3.8.5. Tenaga Pendidik/Dosen ... 364

5.3.9. Program Studi Teknologi Listrik Diploma 3 ... 365

5.3.9.1. Visi, Misi dan Tujuan ... 365

5.3.9.2. Profil Lulusan ... 366

5.3.9.3. Struktur Kurikulum ... 368

5.3.9.4. Silabus ... 371

5.3.9.5. Tenaga Pendidik/Dosen ... 399

TIM PENYUSUN ...400

(7)

6

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Sejarah Singkat ITP

Pemerintah orde baru pada awal dekade tujuh puluhan telah memulai pembangunan jangka panjang tahap pertama, dalam rangka mengisi kemerdekaan Republik Indonesia untuk menuju masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila. Untuk memulai pembangunan tersebut dibutuhkan sumber daya manusia yang berbudi luhur, terdidik, terampil dan profesional serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Secara nasional tenaga terdidik dalam bidang sains dan teknologi di era 70-an tersebut masih sangat sedikit, baik dalam jumlah maupun kualitas, tak terkecuali di Sumatera Barat yang hanya dapat dihitung dengan jari.

Atas kondisi tersebut, maka beberapa orang praktisi, pendidik, dan pemerhati pendidikan di Sumatera Barat saat itu menyadari pentingnya sebuah perguruan tinggi dalam bidang teknik.

Disisi lain disadari pula, bahwa mayoritas masyarakat Sumatera Barat dengan kondisi ekonomi rendah, tidak mampu mengirim putra-putri mereka ke pulau Jawa untuk melanjutkan studinya. Cita-cita pada waktu itu amat sederhana, melakukan sesuatu demi masyarakat Sumatera Barat yang tidak mampu melanjutkan studi ke luar Sumatera Barat dan menyiapkan tenaga pembangunan khususnya bagi daerah Sumatera Barat.

Pada bulan September tahun 1972 Bapak Syofyan Yatim, B.Sc seorang praktisi pendidikan di Sumatera Barat baru saja mendirikan sebuah lembaga pendidikan bernama Kursus Ahli Teknik (KAT). Lembaga ini belum didaftarkan, belum punya yayasan, tetapi sudah memulai kegiatan pendidikan. Maka atas prakarsa Bapak Syofyan Yatim, Bapak Achmad, SB, Bapak Darsun Pesmo, Bapak Djalius Jama, Bapak Aljufri, B, Bapak Dailis Amran, Bapak Syamsul Arifin, dan Bapak Sutan Kashmir, disepakati untuk membentuk sebuah yayasan yang bernama Yayasan Pendidikan Teknologi Padang (YPTP). Yayasan tersebut kemudian di Aktakan dihadapan Notaris Hasan Qalby, SH pada tanggal 25 November 1972 dengan Akta Pendirian Nomor 5 tahun 1972 di Padang. Disepakati juga bahwa pemrakarsa adalah sebagai pendiri Yayasan Pendidikan Teknologi Padang. Adapun filosofi pendiriannya adalah “dari masyarakat oleh masyarakat dan kembali kepada masyarakat”. Sedangkan nilai-nilai yang dianut adalah religius, profesional dalam bingkai kebersamaan, jujur, beretika, dinamis, kreatif dan inovatif.

Dalam perjalanannya Yayasan Pendidikan Teknologi Padang selaku Badan Hukum Penyelenggara (BPH) lembaga pendidikan atas nama masyarakat ini telah melakukan re- organisasi kepengurusan dan keanggotaan yayasan melalui rapat Pengurus tanggal 28 September 1978 dengan Akta Notaris Abdul Kadir Usman, SH Nomor 55 tanggal 14 Mei 1979 dan telah didaftarkan pada Panitera Pengadilan Negeri Kelas IB Padang, Nomor 94/1979 tanggal 16 Mei 1979. Selanjutnya, Akta yayasan ini telah beberapa kali mengalami perubahan untuk tujuan re-organisasi kepengurusan dan keanggotaan yayasan serta penyesuaian dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, dan terakhir diubah dengan Akta Notaris Ida Fridayantri, SH Nomor 04 tanggal 30 Maret 2010 di Jakarta.

(8)

7 Berawal dari Kursus Ahli Teknik (KAT) yang didirikan pada bulan September 1972 selanjutnya dikembangkan menjadi Akademi Teknik Padang (ATP) tanggal 21 Februari 1973. Diawal berdirinya Akademi Teknik Padang membuka 2 (dua) program studi yaitu Teknik Sipil D3 dan Teknik Mesin D3, lalu ditambah Teknik Elektro tahun 1978. Selanjutnya dalam upaya mengakomodir kebutuhan tenaga ahli level sarjana teknik di wilayah Sumatera (terutama Sumbar, Riau, Jambi dan Bengkulu), maka Akademi Teknik Padang (ATP) dikembangkan menjadi Sekolah Tinggi Teknik Padang (STTP) tanggal 19 Oktober 1989 berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor : 0683/O/1989 tanggal 19 Oktober 1989.

Sekolah Tinggi Teknik Padang menambah 3 (tiga) program studi yaitu : program studi Teknik Sipil S1, program studi Teknik Mesin S1 dan program studi Teknik Elektro S1. Sehingga Sekolah Tinggi Teknik Padang saat itu mengelola 6 (enam) program studi, yaitu 3 (tiga) program studi diploma (D3) dan 3 (tiga) program studi sarjana (S1). Kemudian, sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta tren zaman saat itu, maka segenap civitas akademika dan alumni mendesak pimpinan STTP untuk mengembangkan Sekolah Tinggi Teknik Padang (STTP) menjadi Institut Teknologi Padang.

Alhamdulillah, atas usaha dan kerja keras segenap unsur serta pertolongan dan ridho Allah Subhanahuwata’ala, maka cita-cita tersebut akhirnya terwujud dengan disetujuinya perubahan nomenklatur lembaga Sekolah Tinggi Teknik Padang menjadi Institut Teknologi Padang pada tanggal 07 Juni 2002 melalui Keputusan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 113/D/O/2002 tanggal 7 Juni 2002. Institut Teknologi Padang mengelola 9 (sembilan) program studi yaitu : sejumlah 3 (tiga) program studi diploma tiga (Teknik Sipil D3, Teknik Mesin D3, dan Teknik Elektor D3), serta sejumlah 6 (enam) program studi S1 (Teknik Sipil S1, Teknik Mesin S1, Teknik Elektro S1, Teknik Informatika S1, Teknik Geodesi S1, dan Teknik Material S1). Dan pada tahun 2020 didirikan satu program studi yaitu Teknik Lingkungan Sarjana, sehingga sampai tahun 2020 ITP memiliki 9 Program studi yaitu Program Studi Teknik Sipil Sarjana, Teknik Mesin Sarjana, Teknik Elektro Sarjana, Teknik Informatika Sarjana, Teknik Geodesi Sarjana dan Teknik Lingkungan Sarjana. Selanjutnya terdapat tiga program vokasi yaitu Teknik Sipil Diploma, Teknik Mesin Diploma, dan Teknologi Listrik Diploma.

1.2. Visi, Misi, Tujuan Strategis dan Moto ITP Visi:

Menjadi Perguruan Tinggi bertaraf internasional “World Class University” pada tahun 2040.

Visi tersebut dijabarkan dalam 4 (empat) Milestones, yaitu:

1. Milestone I Tahun 2020 – 2024, ITP menjadi Perguruan tinggi yang mampu mengadopsi Teknologi Informasi pada Tata Kelola atau sebagai Efficiency-Driven University.

2. Milestone II Tahun 2025 – 2029, ITP menjadi Perguruan tinggi yang memiliki keunggulan dalam bidang penelitian dan terapannya yang disebut sebagai Research- Based University.

(9)

8 3. Milestone III Tahun 2030 – 2034, ITP telah unggul dalam komersialisasi penelitian

dengan sebutan Entrepreneurial University.

4. Milestone IV Tahun 2035 – 2040, ITP menapaki diri sebagai Perguruan Tinggi bertaraf Internasional atau World Class University.

Misi:

1. Menyelenggarakan pendidikan tinggi bermutu dibidang ilmu teknik.

2. Menyelenggarakan proses belajar mengajar berkualitas yang didukung sarana dan prasarana sesuai dengan perkembangan teknologi.

3. Mengembangkan penelitian yang kompetitif, dinamis, dan inovatif sejalan dengan kebutuhan masyarakat dalam bidang ilmu teknik.

4. Melaksanakan pengabdian pada masyarakat dalam bidang ilmu teknik serta memperkaya dan menambah kepekaan civitas akademika terhadap permasalahan kemasyarakatan.

5. Melaksanakan kerjasama kemitraan dengan berbagai pihak dan stakeholders.

Tujuan Strategis:

Berdasarkan Visi dan Misi tersebut, maka disusunlah rencana pengembangan Institut Teknologi Padang tahun 2020-2024 dengan tujuan strategis yang dinamakan 7 (lima) Pilar sebagai berikut:

1. Peningkatan Tata Kelola Organisasi berbasis Integrated Management System dan Virtual-Based Organisation

2. Peningkatan luaran Tri-Dharma Perguruan Tinggi termasuk Mutu Pembelajaran, Kualitas Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

3. Peningkatan Pengelolaan Sumber Daya Manusia Berbasis Kompetensi 4. Pengembangan Sarana dan Prasarana dan Relevansi Layanan

5. Peningkatan Teknologi, Informasi dan Komunikasi (TIK) dan Relevansi dengan Tata Kelola Perguruan Tinggi

6. Peningkatan Pendanaan dan Sumber Pendanaan 7. Peningkatan Kapasitas Institusi

Moto:

”Berprestasi dan Berkualitas”

1.3. Struktur Organisasi

Secara umum ITP telah memenuhi kelengkapan dan keefektifan, serta dokumentasi struktur organisasi yang meliputi delapan organ dan dilengkapi dengan deskripsi tertulis yang jelas tentang tugas, fungsi, wewenang, dan tanggung jawab. Hal ini sesuai dengan kebutuhan penyelenggaraan dan pengembangan perguruan tinggi yang bermutu. Struktur Organisasi ITP dapat dilihat pada Gambar berikut:

(10)

9

(11)

10 1.4. Pimpinan

Dr. Ir. Hendri Nofrianto, MT

Rektor

Firmansyah David, Ph.D

Wakil Rektor I

Yusreni Warmi, Dr.Eng

Wakil Rektor II

Maidiawati, Dr.Eng

Dekan Fakultas Teknik

Mulyati, MT

Dekan Fakultas Vokasi

(12)

11 REKTOR

Secara umum bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan akademik (pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat), administrasi, keuangan, pengelolaan aset, kerjasama, pembinaan kemahasiswaan, revenue generated activity (RGA), dan kegiatan non akademik ditingkat ITP sesuai dengan peraturan yang berlaku dan kebijakan Yayasan Pendidikan Teknologi Padang. Secara struktural dan program, Rektor bertanggung jawab kepada Ketua Pengurus Yayasan Pendidikan Teknologi Padang.

WAKIL REKTOR

Wakil Rektor I (Bidang Akademik dan Kemahasiswaan)

Secara umum Wakil Rektor I bertugas merencanakan, merumuskan kebijakan, memberikan tugas dan arahan, mengkoordinasikan, membina dan mengawasi hal-hal yang berhubungan dengan seluruh kegiatan akademik sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan kebijakan Yayasan Pendidikan Teknologi Padang. Secara struktural dan program, Wakil Rektor I bertanggung jawab kepada Rektor ITP dan berkoordinasi dengan Wakil Rektor II dan Dekan.

Secara umum Wakil Rektor I bertugas merencanakan, mengatur, mengkoor-dinasikan, membina dan mengawasi hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan kemahasiswaan, alumni dan pusat karir sesuai dengan peraturan yang berlaku dan kebijakan Yayasan Pendidikan Teknologi Padang. Secara struktural dan program Wakil Rektor I bertanggung jawab kepada Rektor ITP, dan berkoordinasi dengan Wakil Rektor II, dan Dekan.

Wakil Rektor II (Bidang Administrasi Umum dan Keuangan)

Secara umum Wakil Rektor II bertugas merencanakan, mengatur, mengkoordinasikan, membina dan mengawasi hal-hal yang berhubungan dengan layanan administrasi, keuangan, kepegawaian, teknologi informasi, perlengkapan dan kerumahtanggaan sesuai dengan peraturan yang berlaku dan kebijakan Yayasan Pendidikan Teknologi Padang. Secara struktural dan program Wakil Rektor II bertanggung jawab kepada Rektor ITP, dan berkoordinasi dengan Wakil Rektor I, dan Dekan.

DEKAN

Secara umum Dekan bertugas memimpin, merencanakan, mengatur, mengkoor- dinasikan, membina dan mengawasi hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan akademik, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di tingkat fakultas, sesuai dengan peraturan yang berlaku dan kebijakan Yayasan Pendidikan Teknologi Padang. Secara struktural Dekan bertanggung jawab kepada Rektor dan dalam pelaksanaan kegiatan berkoordinasi dengan Wakil Rektor dan unit kerja di lingkungan ITP.

(13)

12

BAB 2 ETIKA AKADEMIK

2.1 Etika Akademik

Penyelenggaraan pendidikan di ITP menjunjung tinggi kaidah keilmuan, moral, dan etika ilmu pengetahuan. Untuk itu diperlukan standar perilaku akademik (standards of academic conduct) berupa seperangkat nilai dan norma yang dipakai sebagai acuan dalam bersikap dan berperilaku baik bagi mahasiswa, dosen, pembimbing, maupun penyelenggara pendidikan tinggi di ITP dalam setiap kegiatan akademik seperti pembelajaran (perkuliahan), penelitian, penulisan dan publikasi, penggunaan gelar akademis dan sebagainya.

Etika akademik mengandung nilai-nilai universal yang berkaitan dengan kejujuran, keterbukaan, objektifitas, saling menghormati dan tidak berlaku diskriminatif. Kebebasan akademik dan kebebasan mimbar akademik yang dimiliki civitas akademika sebagai wujud keinginan untuk belajar dan berkembang juga harus menjunjung tinggi etika akademik yang dianut oleh masyarakat akademik. Warga kampus sebagai bagian dari masyarakat akademik wajib memiliki integritas akademik yaitu sikap dan perilaku menjunjung tinggi etika akademik secara konsisten dalam setiap kegiatan dan perilaku akademik.

Setiap warga ITP sebagai bagian masyarakat akademik harus terikat dan patuh terhadap etika akademik. Tindakan yang tidak sesuai dengan etika akademik dapat dikategorikan sebagai tindakan tidak etis atau academic conduct dan merupakan pelanggaran akademik, yang dapat berakibat pada pemberian hukuman secara akademik (Sanksi Akademik).

2.2 Pelanggaran Etika Akademik

Ada beberapa tindakan tidak etis atau pelanggaran etika akademik yang diatur di ITP, yaitu plagiat, karya ilmiah dibuatkan orang lain, penyontekan/kecurangan dalam ujian (cheating), perjokian, pemalsuan, penyuapan, dan tindakan diskriminatif.

1. Plagiat

Plagiat adalah tindakan mengambil gagasan/ pendapat/ terminologi / hasil temuan orang lain sebagian atau seluruhnya tanpa seizing pemiliknya atau tanpa mencantumkan sumber- sumber yang diacunya secara jujur dan tanpa mengikuti kaidah ilmiah. Aturan lengkap mengacu Permen Diknas No. 17 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Penanggulangan di Perguruan Tinggi.

2. Karya Ilmiah Dibuatkan Orang Lain

Dibuatkan orang lain artinya karya ilmiah berupa makalah, paper, tesis, disertasi dan/atau sejenisnya dibuatkan orang lain atas dasar kesukarelaan atau pemberian imbalan tertentu yang digunakan untuk kepentingan akademik mahasiswa yang bersangkutan. Ada perbedaan antara karya buatan orang lain dengan plagiat. Pada plagiat masih ada bagian dari karya ilmiah

(14)

13 yang dibuatnya sendiri namun tidak mencantumkan rujukannya, sedangkan karya buatan orang lain seluruhnya dibuatkan orang lain dengan atau tanpa imbalan tertentu.

3. Penyontekan/Kecurangan dalam Ujian (Cheating)

Penyontekan adalah kegiatan sadar yang dilakukan peserta ujian untuk memperoleh hasil terbaik yang dicapai bukan karena usaha atau kemampuannya sendiri.

Contoh: (1) mencontoh hasil kerja milik peserta ujian lain, dan (2) menggunakan atau mencoba menggunakan bahan -bahan, informasi atau alat bantuan studi lainnya yang tidak diizinkan dalam ujian atau tanpa izin dari Dosen yang bersangkutan.

4. Perjokian

Tindakan menggantikan kedudukan atau melakukan tugas atau kegiatan akademik lain untuk kepentingan orang lain, atas permintaan orang lain atau kehendak sendiri yang dilakukan secara sengaja dalam ujian atau kegiatan akademik lain.

5. Pemalsuan

Pemalsuan adalah tindakan mengganti, meniru atau mengubah/memalsukan sesuatu untuk mendapatkan pengakuan sebagai sesuatu yang asli yang dilakukan dengan sengaja dan tanpa ijin yang berwenang. Bentuk-bentuk tindakan pemalsuan, di antaranya mengganti, meniru atau mengubah/memalsukan nama, tanda tangan, nilai atau tugas-tugas, praktikum, transkrip akademik, ijasah, stempel, kartu tanda mahasiswa, gelar akademik, dan keterangan atau laporan dalam lingkup kegiatan akademik maupun non akademik, serta memberikan keterangan atau kesaksian palsu.

6. Tindakan Suap Menyuap

Tindakan memberi atau menerima imbalan uang, barang atau bentuk lainnya yang dilakukan untuk mendapatkan keuntungan akademik dan administratif tertentu. Tindakan lain yang termasuk dalam kategori ini adalah usaha untuk mempengaruhi atau mencoba mempengaruhi orang lain baik dengan cara membujuk, memberi hadiah atau berupa ancaman dengan maksud mempengaruhi penilaian terhadap prestasi akademik.

7. Tindakan Diskriminatif

Tindakan membeda-bedakan perlakuan terhadap individu atau kelompok yang berkepentingan dalam kegiatan akademik yang didasarkan pada pertimbangan faktor gender, agama, suku, ras, status sosial, dan fisik seseorang atau atas dasar perasaan suka dan tidak suka (like and dislike) sehingga menimbulkan keuntungan pada pihak (individu dan kelompok) tertentu dan kerugian pada pihak lainnya.

8. Lainnya

Berbagai tindakan lain yang merupakan perbuatan terlarang dan dapat memiliki implikasi pada sanksi akademik antara lain (1) Menyobek halaman buku perpustakaan atau mengambil tanpa hak buku atau peralatan pembelajaran, merusak atau menghilangkan alat atau bahan

(15)

14 laboratorium dan sarana-sarana pendidikan lainnya, dan (2) Tindakan-tindakan lain yang merendahkan martabat masyarakat akademik, misalnya: mengkonsumsi narkoba dan miras, melakukan tindakan asusila, dan sejenisnya. Untuk tindakan kedua ini penanganannya dilakukan menurut hukum pidana atau hukum positif lain yang berlaku.

2.3 Sanksi Pelanggaran Akademik

Pelanggaran atas etika akademik akan berdampak pada penerapan sanksi bertingkat sesuai dengan tingkat pelanggaran atas etika akademik dalam rangka penegakan integritas akademik di lingkungan ITP. Jika terbukti terjadi pelanggaran etika akademik, sanksi akademik dapat dilakukan secara bertingkat mulai dari sanksi yang ringan hingga berat dan dapat lebih dari satu sanksi.

Bentuk-bentuk Sanksi:

1. Sanksi akademik bagi mahasiswa a. Teguran lisan

b. Teguran tertulis c. Penundaan Ujian

d. Pemutusan hubungan studi

2. Sanksi akademik bagi dosen dan pembimbing/promoter a. Teguran lisan

b. Teguran tertulis

c. Pembebasan dari kewenangan mengajar atau membimbing mahasiswa ITP 3. Sanksi akademik bagi pengelola

a. Teguran lisan b. Teguran tertulis

c. Usulan pembebasan dari kewenangan pengelola kepada atasan yang berwenang.

2.4 Penegakan Sanksi

Sanksi terhadap pelanggaran etika akademik dapat diberikan oleh:

1. Pengawas Ujian/Dosen

Pengawas ujian/dosen dapat memberikan peringatan lisan dan atau perintah untuk meninggalkan ruang ujian jika peserta ujian tidak mengindahkan peringatan yang diberikan.

Bentuk-bentuk pelanggaran yang terjadi dan tingkat penerapan sanksi akan direkam dalam bentuk catatan tertulis pada Berita Acara Ujian oleh pengawas ujian/dosen dan dilaporkan kepada Wakil Rektor bidang akademik, yang selanjutnya akan ditentukan tingkat sanksi yang akan diterapkan.

2. Dosen Pengampu Matakuliah

a. Dosen pengampu dapat memberikan sanksi berupa pengurangan nilai ujian pada pelanggar etika akademik untuk mata kuliah yang diampunya.

b. Dosen pengampu dapat menyatakan ketidaklulusan ujian (digugurkan) untukmatakuliah atau kegiatan akademik yang bersangkutan.

(16)

15 3. Program Studi /Institut

a. Untuk pelanggaran akademik berat, pelanggar dapat dikenakan sanksi digugurkan seluruh matakuliah yang ditempuh pada semester yang bersangkutan.

b. Pemberian skorsing (dicabut status kemahasiswaannya untuk sementara) dari insitutusi dapat dilakukan apabila sanksi yang diberikan tidak menimbulkan efek jera dan merupakan pelanggaran etika akademik berulang dan atau kegiatan yang dapat disebutkan sebagai tindak pidana, hingga kasusnya selesai secara hukum positif.

c. Pemecatan atau dikeluarkan (dicabut status kemahasiswaannya) dari institusi (misalnya untuk kasus plagiat, dibuatkan orang lain, pemalsuan, suap-menyuap, dan tindakan kriminal).

d. Pencabutan gelar akademik yang telah diperoleh dari Institusi dapat dilakukan jika pelanggaran etika akademik terbukti menurut hokum positif yang ada di Indonesia atau KUHP (misalnya untuk kasus plagiat dan karya akademik dibuatkan orang lain, pemalsuan dan suapmenyuap).

2.5 Prosedur Penegakan Sanksi

1. Setiap pelanggaran terhadap Etika Akademik dianggap sebagai perilaku akademik tercela (academic misconduct).

2. Setiap perilaku akademik tercela atau pelanggaran etika akademik akan diproses sesuai dengan prosedur dan dikenakan sanksi.

3. Setiap temuan pelanggaran etika akademik atau perilaku akademik tercela dilaporkan kepada pimpinan ITP.

4. Seluruh anggota sivitas akademika yang menemukan adanya pelanggaran etika akademik/perilaku akademik tercela mempunyai hak untuk melaporkan kepada pimpinan ITP.

5. Pimpinan ITP akan mengadakan klarifikasi atas laporan tersebut kepada pihak yang bersangkutan untuk menemukan kebenaran dari kedua belah pihak.

6. Pimpinan ITP akan mengambil keputusan berdasarkan kesimpulan dalam butir 5 tersebut dan memberikan sanksi yang sesuai.

7. Untuk pelanggaran berat Pimpinan ITP dapat membentuk Komisi Khusus atau menyerahkan pada Komisi Etik Senat Institut untuk memeriksa dan merekomendasikan sanksi terhadap pelanggar.

8. Pimpinan Institut memberikan sanksi terhadap pelanggar sesuai rekomendasi yang diberikan Komisi Khusus atau Komisi Etik Senat Institut.

9. Setiap pemberian sanksi dilakukan secara tertulis dan didokumentasikan dalam bentuk surat pernyataan bermaterai disertai berita acara yang menjelaskan hasil pemeriksaan terhadap pelanggaran yang dilakukan.

(17)

16

BAB 3 PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN

3.1. Standar Kompetensi Lulusan

3.1.1 Definisi

Kompetensi menurut Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 045/U/2002 adalah seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggung jawab yang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas di bidang pekerjaan tertentu.

Standar kompetensi lulusan menurut Pasal 5 ayat 1 Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi No. 44 Tahun 2015, merupakan kriteria minimal tentang kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dinyatakan dalam rumusan capaian pembelajaran lulusan. Capaian pembelajaran yang dimaksud dalam ayat (1) wajib:

1. Mengacu pada deskripsi capaian pembelajaran lulusan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI), dan

2. Memiliki kesetaraan dengan jenjang kualifikasi pada KKNI.

3.1.2 Isi Standar

Isi dari standar kompentensi lulusan berdasarkan Standar Nasional Pendidikan merupakan rumusan dari capaian pembelajaran (CP) lulusan, yaitu:

1. Sikap

Berdasarkan lampiran Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi No. 44 Tahun 2015, setiap lulusan program pendidikan akademik, vokasi, dan profesi harus memiliki sikap sebagai berikut:

a. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius;

b. menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama,moral, dan etika;

c. berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan kemajuan peradaban berdasarkan Pancasila;

d. berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki nasionalisme serta rasa tanggungjawab pada negara dan bangsa;

e. menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan, serta pendapat atau temuan orisinal orang lain;

f. bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan;

g. taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara;

h. menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik;

i. menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang keahliannya secara mandiri; dan

(18)

17 j. menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan, dan kewirausahaan.

2. Pengetahuan

Pengetahuan merupakan penguasaan konsep, teori, metode, dan/atau falsafah bidang ilmu tertentu secara sistematis yang diperoleh melalui penalaran dalam proses pembelajaran, pengalaman kerja mahasiswa, penelitian dan/atau pengabdian kepada masyarakat yang terkait pembelajaran. Rumusan pengetahuan wajib disusun oleh program studi sebagai satu kesatuan rumusan capaian pembelajaran yang diusulkan Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan untuk ditetapkan menjadi capaian pembelajaran lulusan.

3. Keterampilan

Keterampilan merupakan kemampuan melakukan unjuk kerja dengan menggunakan konsep, teori, metode, bahan, dan/atau instrumen, yang diperoleh melalui pembelajaran, pengalaman kerja mahasiswa, penelitian dan/atau pengabdian kepada masyarakat yang terkait pembelajaran, mencakup:

a. Keterampilan umum sebagai kemampuan kerja umum yang wajib dimiliki oleh setiap lulusan dalam rangka menjamin kesetaraan kemampuan lulusan sesuai tingkat program dan jenis pendidikan tinggi. Berikut keterampilan umum yang harus dimiliki lulusan program sarjana dan program diploma tiga.

PROGRAM SARJANA PROGRAM DIPLOMA

Mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan inovatif dalam konteks pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora yang sesuai dengan bidang keahliannya

Mampu menyelesaikan pekerjaan berlingkup luas dan menganalisis data dengan beragam metode yang sesuai, baik yang belum maupun yang sudah baku;

Mampu menunjukkan kinerja mandiri, bermutu, dan terukur;

Mampu menunjukkan kinerja bermutu dan terukur;

Mampu mengkaji implikasi pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora sesuai dengan keahliannya berdasarkan kaidah, tata cara dan etika ilmiah dalam rangka menghasilkan solusi, gagasan, desain atau kritik seni, menyusun deskripsi saintifik hasil kajiannya dalam bentuk skripsi atau laporan tugas akhir, dan mengunggahnya dalam laman perguruan tinggi;

Mampu menyelesaikan pekerjaan berlingkup luas dan menganalisis data dengan beragam metode yang sesuai, baik yang belum maupun yang sudah baku;

(19)

18 Menyusun deskripsi saintifik hasil kajian

tersebut di atas dalam bentuk skripsi atau laporan tugas akhir, dan mengunggahnya dalam laman perguruan tinggi;

Mampu menunjukkan kinerja bermutu dan terukur;

Mampu mengambil keputusan secara tepat dalam konteks penyelesaian masalah di bidang keahliannya, berdasarkan hasil analisis informasi dan data;

Mampu memecahkan masalah pekerjaan dengan sifat dan konteks yang sesuai dengan bidang keahlian terapannya didasarkan pada pemikiran logis, inovatif, dan bertanggung jawab atas hasilnya secara mandiri;

Mampu memelihara dan mengembangkan jaringan kerja dengan pembimbing, kolega, sejawat baik di dalam maupun di luar lembaganya;

Mampu menyusun laporan hasil dan proses kerja secara akurat dan sahih serta mengomunikasikannya secara efektif kepada pihak lain yang membutuhkan;

Mampu bertanggungjawab atas pencapaian hasil kerja kelompok dan melakukan supervisi dan evaluasi terhadap penyelesaian pekerjaan yang ditugaskan kepada pekerja yang berada di bawah tanggungjawabnya;

Mampu bertanggung-jawab atas pencapaian hasil kerja kelompok dan melakukan supervisi dan evaluasi terhadap penyelesaian pekerjaan yang ditugaskan kepada pekerja yang berada di bawah tanggungjawab-nya; dan

Mampu melakukan proses evaluasi diri terhadap kelompok kerja yang berada dibawah tanggung jawabnya, dan mampu mengelola pembelajaran secara mandiri;

Mampu melakukan proses evaluasi diri terhadap kelompok kerja yang berada di bawah tanggung jawabnya, dan mengelola pengembangan kompetensi kerja secara mandiri;

Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengamankan, dan menemukan kembali data untuk menjamin kesahihan dan mencegah plagiasi.

Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengamankan, dan menemukan kembali data untuk menjamin kesahihan dan mencegah plagiasi.

b. Keterampilan khusus sebagai kemampuan kerja khusus yang wajib dimiliki oleh setiap lulusan sesuai dengan bidang keilmuan program studi. Rumusan keterampilan khusus wajib disusun oleh program studi sebagai satu kesatuan rumusan capaian pembelajaran yang diusulka Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan untuk ditetapkan menjadi capaian pembelajaran lulusan.

4. Pengalaman Kerja

Pengalaman kerja merupakan pengalaman dalam kegiatan di bidang tertentu pada jangka waktu tertentu, berbentuk pelatihan kerja, kerja praktik, praktik kerja lapangan atau bentuk kegiatan lain yang sejenis. Kegiatan tersebut harus menjadi bagian dari kurikulum yang diusulkan oleh program studi.

(20)

19 3.1.3 Indikator Pencapaian

Pencapaian dari standar kompetensi lulusan yang diterapkan dapat diukur melalui beberapa indikator berikut ini:

1. Rata-rata Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) lulusan minimal 2,00 untuk S1 dan D3.

2. Rata-rata masa studi mahasiswa maksimal 14 semester untuk program studi S1 dan 8 semester untuk program studi D3.

3. Persentase mahasiswa program studi S1 yang lulus tepat waktu lebih dari 50%.

4. Rata-rata skor TOEFL institusional lulusan minimal 400.

5. Rata-rata masa tunggu kerja pertama dari lulusan program studi S1 kurang dari 6 bulan.

6. Kesesuaian bidang kerja dari lulusan program studi S1 dengan bidang studi lebih dari 75%.

7. Lulusan memiliki kemampuan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi.

8. Lulusan memiliki integritas (moral dan etika) dan profesionalisme, serta mampu bekerja sama dalam tim dan memiliki kemampuan pengembangan diri yang baik.

3.2. Pembelajaran

Pembelajaran adalah masalah urgen dalam mencerdaskan bangsa, membangun karakter bangsa, membentuk akhlak mulia. Hal ini tergambar dalam fungsi dan tujuan pendidikan nasional yaitu bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab (UU Sisdiknas; 2003: 6 -7).

Pendidikan sangat penting karena sebagai wahana menyiapkan generasi yang berkualitas, yang dimulai sejak kecil sampai dewasa. Pelaksanaan pendidikan dan pembelajaran dibedakan pada tiap-tiap jenjang dan tahapan, dilihat dari usia, perkembangan mental dan intelektual.

Porsi masing-masing harus dibedakan secara bijaksana. Untuk pembelajaran di perguruan tinggi, peserta didik adalah manusia dewasa dan memiliki dunianya sendiri, maka tugas pendidik harus mampu menciptakan pembelajaran sesuai dengan tingkat kedewasaannya.

Pembelajaran di perguruan tinggi adalah pembelajaran orang dewasa. Pendidikan orang dewasa menurut Knowles, disebut pendidikan androgogi. Ia menyatakan bahwa andragogi adalah the art and science of helping adult learn (seni dan ilmu yang berkaitan dengan cara- cara membantu orang dewasa untuk belajar) (Malcom Knowles, 2004:8).

Pada Peraturan Akademik – ITP Tahun 2020 Pasal 22 ayat 8 dinyatakan bahwa, Metode pembelajaran dapat dipilih untuk pelaksanaan pembelajaran Mata Kuliah meliputi, diskusi kelompok, simulasi, studi kasus, pembelajaran kolaboratif, pembelajaran kooperatif, pembelajaran berbasis proyek, pembelajaran berbasis masalah, atau metode pembelajaran lain yang dapat secara efektif memfasilitasi pemenuhan capaian pembelajaran lulusan.

(21)

20 3.3. Satuan Beban Mata Kuliah

Satuan Beban Mata Kuliah mengacu kepada Peraturan Akademik – ITP Tahun 2020 Pasal 15 dan Pasal 16. Pada Pasal 15 dinyatakan bahwa:

1. Beban belajar mahasiswa dinyatakan dalam besaran Satuan Kredit Semester (SKS).

2. 1 (satu) SKS pada proses pembelajaran berupa kuliah, responsi, atau tutorial, terdiri atas:

a. kegiatan tatap muka 50 (lima puluh) menit per minggu per semester;

b. kegiatan penugasan terstruktur 60 (enam puluh) menit per minggu per semester; dan c. kegiatan mandiri 60 (enam puluh) menit per minggu per semester.

3. 1 (satu) SKS pada proses pembelajaran berupa seminar atau bentuk lain yang sejenis, terdiri atas:

a. kegiatan tatap muka 100 (seratus) menit per minggu per semester; dan b. kegiatan mandiri 70 (tujuh puluh) menit per minggu per semester.

4. 1 (satu) SKS pada proses pembelajaran berupa praktikum, praktik studio, praktik bengkel, praktik lapangan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan/atau proses pembelajaran lain yang sejenis, 170 (seratus tujuh puluh) menit per minggu paling sedikit 10 (sepuluh)

5. minggu, termasuk ujian.

6. Perhitungan beban belajar dalam sistem blok, modul, atau bentuk lain ditetapkan oleh program studi yang bersangkutan sesuai dengan kebutuhan dalam memenuhi capaian pembelajaran.

7. Kegiatan tatap muka sebagaimana dimaksud ayat (2) dan ayat (3) sebagian dapat dilaksanakan secara dalam jaringan (blended learning).

dan beban sks pada Pasal 16 adalah:

1. Beban SKS pada tahun pertama wajib diambil dalam bentuk paket sebanyak 20 SKS per semester.

2. Beban belajar mahasiswa program sarjana yang berprestasi akademik tinggi adalah mahasiswa dengan IPK ≥ 3,00 (tiga koma nol nol) dan memenuhi etika akademik. Setelah 2 (dua) semester pada tahun akademik yang pertama dapat mengambil maksimum 24 (dua puluh empat) SKS per semester pada semester berikut.

3.4. Beban Pembelajaran dan Masa Studi

Beban Pembelajaran dan Masa Studi mengacu kepada Peraturan Akademik – ITP Tahun 2020 Pasal 11, yaitu Masa dan beban belajar penyelenggaraan program pendidikan:

1. paling lama 10 (sepuluh) semester atau 5 (lima) tahun akademik untuk program diploma 3, dengan beban belajar mahasiswa paling sedikit 108 (seratus delapan) SKS;

2. paling lama 14 (empat belas) semester atau 7 (tujuh) tahun akademik untuk program sarjana, dengan beban belajar mahasiswa paling sedikit 144 (seratus empat puluh empat) SKS.

(22)

21 3.5. Semester

Semester adalah takaran waktu untuk menyelenggarakan beban mata kuliah yang merupakan satuan waktu terkecil yang digunakan untuk menyatakan lamanya proses kegiatan belajar- mengajar suatu program dalam suatu jenjang pendidikan. Penyelenggaraan program pendidikan suatu jenjang lengkap dari awal sampai akhir akan dibagi ke dalam kegiatan semesteran, sehingga tiap awal semester mahasiswa harus merencanakan dan memutuskan tentang kegiatan belajar apa yang akan ditempuhnya pada semester tersebut. Pada Peraturan Akademik – ITP Tahun 2020 Pasal 13 dinyatakan bahwa:

1. Penyelenggaraan program pendidikan di ITP menganut sistem kredit semester.

2. Satu tahun akademik terdiri atas 2 (dua) semester reguler, yaitu 1 (satu) semester ganjil dan 1 (satu) semester genap, dan ITP dapat menyelenggarakan semester antara.

3. Proses pembelajaran semester ganjil sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dimulai awal September sampai dengan akhir Januari, dan semester genap dimulai awal Februari sampai dengan akhir Juni.

4. Kegiatan pembelajaran diatur oleh program studi yang bersangkutan.

Sesudah kegiatan perkuliahan semester genap berakhir, dapat diselenggarakan kegiatan Semester Antara. Semester Antara ini dimaksudkan untuk:

1. Memberikan kesempatan bagi mereka yang memenuhi syarat untuk mempercepat masa studinya;

2. Memberikan peluang untuk perbaikan nilai mata kuliah yang kurang baik pada semester sebelumnya;

3. Mengoptimalkan waktu dan sarana serta prasarana akademik yang ada.

4. Pelaksanaan Semester Antara ini diatur tersendiri melalui Keputusan Rektor.

3.6. Beban Studi Semester

Beban studi seester mengacu kepada Peraturan Akademik – ITP Tahun 2020 Pasal 17, yaitu:

1. ITP mendorong mahasiswa berprestasi untuk mempercepat waktu studi secara sistematis.

2. Percepatan waktu studi dapat dilakukan oleh mahasiswa berprestasi dengan persetujuan penasehat akademik atau ketua program studi, melalui pengambilan beban SKS kuliah melebihi batas normal yang telah ditentukan untuk setiap semester.

3. Ketentuan beban SKS maksimal yang diizinkan bagi mahasiswa program sarjana berprestasi adalah sebagai berikut:

INDEKS PRESTASI MAKSIMAL SKS

0,00 – 1,99 20

2,00 – 2,99 22

3,00 – 4,00 24

4. Pengambilan beban SKS harus memperhatikan persyaratan yang melekat pada Mata Kuliah yang diambil.

(23)

22 3.7. Prestasi Belajar

Prestasi Belajar dinyatakan dengan Indek Prestasi (IP) Indek Prestasi Kumulatif (IPK). Indek Prestasi disingkat IP adalah penjumlahan dari pada perkalian nilai mutu kuliah dengan nilai kredit masing-masing mata kuliah dibagi dengan jumlah nilai kredit semua mata kuliah, dan dirumuskan sebagai :

N ,..., 2 , 1 i , K

K M

IP N

1 i

1 N

1 i

i i

=

=

=

=

dimana, Mi adalah Nilai Mutu suatu mata kuliah, Ki adalah Nilai Kredit mata kuliah bersangkutan dan N adalah Jumlah mata kuliah.

Indek prestasi komulatif atau disingkat dengan IPK adalah komulatif IP dihitung dari semua mata kuliah yang telah diperoleh.

Penghargaan atas prestasi akademik mahasiswa mengacu kepada Peraturan Akademik – ITP Tahun 2020 Pasal 30, yaitu:

1. Penilaian hasil belajar mahasiswa dilakukan setiap semester dan diumumkan pada waktu yang telah ditentukan.

2. Penilaian prestasi akademik mahasiswa untuk suatu Mata Kuliah dilakukan untuk setiap mahasiswa yang terdaftar dan mendaftarkan Mata Kuliah tersebut secara sah di ITP.

3. Penilaian prestasi akademik mahasiswa dilakukan melalui evaluasi dengan menganut prinsip keadilan, relevansi, dan akuntabilitas.

4. Pelaporan penilaian berupa kualifikasi keberhasilan mahasiswa dalam menempuh suatu Mata Kuliah pada semua program studi dinyatakan dalam kisaran:

NILAI HURUF ANGKA MUTU NILAI ANGKA KETERANGAN

A 4,00 ≥ 80 – 100 Cemerlang

B+ 3,50 ≥ 75 < 80 Sangat Baik

B 3,00 ≥ 65 < 75 Baik

C+ 2,50 ≥ 60 < 65 Lebih Dari Cukup

C 2,00 ≥ 55 < 60 Cukup

D 1,00 ≥ 45 < 55 Kurang

E 0,00 < 45 Gagal

5. Skala pengukuran hasil penilaian pembelajaran pada ayat (4) tidak merubah skala pengukuran hasil penilaian pembelajaran yang telah diberlakukan sebelum tanggal keputusan peraturan akademik ini.

(24)

23

BAB 4 SISTEM PENGELOLAAN PENDIDIKAN

4.1 Sistem Informasi Kampus (SISFO KAMPUS)

Saat ini Institut Teknologi Padang telah memiliki layanan Teknologi Informasi yang diawali pada tahun 2005 dengan dibentuknya Pusat Komputer dan Sistem Informasi [PIKSI], dan pada tahun 2011 di bentuk Biro Administrasi Akademik dan Sistem Informasi [BAAKSI], untuk lebih fokusnya pada tahun 2014 dibentuk Badan Informasi Teknologi dan Komunikasi [BITKom]

sebagai pusat layanan teknologi informasi dalam melakukan pengembangan, pengelolaan di bidang teknologi informasi dengan Menyediakan Infrastruktur & Layanan Teknologi Informasi serta Mengembangkan akses & layanan terintegrasi sistem informasi.

Saat ini infrastruktur jaringan LAN/WAN komputer Institut Teknologi Padang telah terkoneksi dengan seluruh gedung menggunakan kabel dan wireless yang terhubung melalui jaringan luas/internet dengan bandwidth yang tersedia saat ini sebesar 464 Mbps.

Layanan Sistem informasi telah digunakan Institut Teknologi Padang untuk administrasi akademik, keuangan dan personil, dengan aksesibilitas dapat dilakukan oleh pimpinan, dosen, mahasiswa dan tenaga kependidikan, fasilitas administrasi meliputi:

1. Komputer yang terhubung dengan jaringan luas / internet

Fasilitas sistem informasi manajemen yang didukung oleh infrastruktur teknologi informasi di institusi dan fakultas telah digunakan pada bidang akademik, keuangan dan personil melalui jaringan lokal dan internet, sistem informasi kampus [sisfo kampus] di institut Teknologi Padang terutama dalam pelayanan administrasi akademik telah dilakukan pengembangan layanan sistem informasi akademik terintegrasi, mulai dari proses pendaftaran mahasiswa sudah terkoneksi dengan bank mitra sehingga mahasiswa dapat mendaftar secara online.

2. Software basis data yang memadai

Institut Teknologi Padang telah menerapkan berbagai aplikasi layanan sistem informasi terintegrasi / software basisdata (akademik, keuangan, dan personil). Berikut layanan teknologi informasi yang telah disediakan di unit terkait di lingkungan kampus Institut Teknologi Padang:

a. Website https://itp.ac.id

Website ITP digunakan sebagai sarana informasi akademik maupun non akademik, pada halaman website seluruh sivitas akademika dan stakeholder dapat memperoleh informasi, berita dan agenda kegiatan di institut teknologi padang. Website ITP juga terintegrasi dengan sistem informasi akademik lainnya.

b. Sisfo Mahasiswa https://mahasiswa.itp.ac.id

(25)

24 Sistem informasi mahasiswa merupakan sarana sistem informasi utama yang digunakan mahasiswa dalam pengelolaan kegiatan akademik. Sistem informasi ini menyediakan beberapa layanan, diantaranya:

• Registrasi KRS

• Pembayaran uang kuliah

• Jadwal kuliah

• Jadwal ujian

• Informasi hasil studi

• Data pribadi

• Pendaftaran KP/PL dan TA/PA

• Pendaftaran siding

• Pendaftaran wisuda

c. Sisfo Dosen https://dosen.itp.ac.id

Sistem informasi dosen digunakan sebagai sarana pengelolaan kegiatan akademik dosen yang terdiri dari beberapa fitur, diantaranya:

• Jadwal mengajar

• Penilaian

• Jadwal menguji

• Penasehat akademik

• Pembimbing KP/PL dan TA/PA

• Data pribadi

d. Sisfo Akademik https://akademik.itp.ac.id

Sisfo akademik merupakan pengelolaan seluruh kegiatan akademik pada Bagian Administrasi Akademik (BAAK) dengan beberapa fitur, diantaranya:

• Pendaftaran mahasiswa baru

• Registrasi KRS mahasiswa

• Penjadwaln kuliah

• Penjadwalan ujian

• Administrasi surat mahasiswa

• Manajemen KP/PL dan TA/PA

• Penilaian mahasiswa

• Data master

e. Sisfo MBKM https://mbkm.itp.ac.id

Sistem informasi MBKM berperan sebagai sarana informasi dan manejemen seluruh kegiatan MBKM di ITP. Beberapa fitur sisfo MKM diantaranya:

• Informasi kegiatan

• Pendaftaran kegiatan

• Evaluasi/laporan kegiatan

(26)

25

• Hasil kegiatan

3. Akses terhadap data yang relevan yang memadai.

Aplikasi basisdata terintegrasi yang diterapkan di Institut Teknologi Padang yang meliputi akademik, keuangan dan kepegawaian/ Sumber Daya Manusia dapat diakses dengan cepat menggunakan fasilitas komputer yang terkoneksi dengan jaringan lokal maupun internet, sehingga memberikan kemudahan bagi pimpinan, fakultas, program studi, dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa serta civitas akademika dalam mengakses sistem informasi terintegrasi sesuai pengaturan akses yang telah diberikan kampus. Sistem informasi keuangan online dapat membantu pimpinan dalam monitoring penerimaan keuangan kampus dan kebijakan dalam penggunaan anggaran, serta monitoring pembayaran pendaftaran mahasiswa baru.

4.2 Penasehat Akademik (PA)

Penasehat Akademik yang selanjutnya disebut PA adalah dosen ITP yang ditunjuk oleh Dekan berdasarkan usulan dari Ketua Program Studi terkait dan bertugas sebagai penasehat akademik mahasiswa. Kegiatan tatap muka antara PA dengan mahasiswa yang disebut Perwalian adalah untuk mengatur strategi pengambilan Mata Kuliah berdasarkan kurikulum yang berlaku dengan mempertimbangkan kemampuan dan prestasi akademik mahasiswa.

1. Tugas Umum Dosen PA

a. Membantu mahasiswa dalam menyusun rencana studi untuk menunjang keberhasilan studi mahasiswa.

b. Mendeteksi permasalahan akademik dan memberikan bimbingan kepada mahasiswa selama masa pendidikannya.

c. Menumbuhkan kreativitas dan kebiasaan cara belajar yang efektif.

2. Tugas Khusus Dosen PA

a. Membantu Ketua Program Studi menginformasikan peraturan-peraturan, baik dari pemerintah maupun dari Institut Teknologi Padang.

b. Memberi bantuan/pengarahan kepada mahasiswa tentang :

• Cara meyusun program belajar

• Pengisian KRS

• Banyaknya SKS yang diambil

c. Mengevaluasi jumlah SKS yang diajukan mahasiswa Apakah sesuai dengan IP yang diperoleh

d. Memeriksa dan menandatangani KRS

e. Memonitor beban SKS dan nilai yang dicapai mahasiswa.

f. Menginformasikan beban studi yang akan dicapai untuk dapat menyelesaikan masa studinya.

g. Mengetahui perkembangan Indeks Prestasi Semester/Indeks Prestasi Kumulatif mahasiswa yang dibimbingnya.

(27)

26 h. Memberikan laporan kepada Ketua Program Studi setiap semester serta melakukan

monitoring terhadap kemajuan belajar mahasiswa.

i. Menjawab pertanyaan dari mahasiswa mengenai hal-hal yang berkenaan dengan akademik.

j. Menyampaikan masalah/permasalahan atau keluhan dari mahasiswa (masalah akademik) kepada yang berwenang.

k. Menginformasikan kegiatan akademik yang berkaitan dengan bidang studi masing- masing program.

l. Memberi arahan tentang cara belajar yang efektif agar sukses dalam setiap mata kuliah yang diikuti.

m. Membantu mahasiswa dalam kesulitan belajar dan cara mengatasinya.

n. Mendistribusikan kelemahan belajar mahasiswa dari setiap dosen yang mengajar.

o. Membantu kelancaran kegiatan akademik mahasiswa

p. Membantu mahasiswa agar dapat mengembangkan sikap dan budaya akademik yang baik.

q. Mengadakan pertemuan/konsultasi dengan mahasiswa minimal 4x dalam setiap semester untuk membicarakan masalah-masalah yang dihadapi mahasiswa terutama masalah akademik atau masalah non akademik yang berhubungan langsung dengan masalah akademik.

r. Dapat memberikan rekomendasi kepada pihak yang lebih berwenang mengenai berbagai kesulitan yang dihadapi oleh mahasiswa baik yang berhubungan dengan masalah akademik ataupun non akademik.

4.3 Berhenti Studi Sementara (BSS)

Berhenti studi sementara (BSS) berdasarkan ketentuan sebagai berikut:

1. Mahasiswa dapat melakukan penghentian studi sementara (BSS), setelah mendapat izin tertulis daari Dekan.

2. Pengajuan BSS dapat dilakukan apabila sudah mengikuti perkuliahan efektif selama 2 (dua) semester. Khusus bagi mahasiswa yang sakit dan/atau rawat inap diperbolehkan mengajukan BSS dengan ketentuan yang diatur tersendiri.

3. BSS tidak diizinkan melebihi 2 (dua) semester secara berturut-turut.

4. Mahasiswa dengan alasan yang kuat, yang diajukan dengan bukti-bukti tertulis, dapat mengajukan penghentian studi sementara, maksimum 4 (empat) semester selama masa studi.

5. Mahasiswa yang ingin menghentikan studi untuk sementara pada suatu semester tertentu karena suatu alasan yang kuat, harus memenuhi persyaratan sebagai berikut : a. Mengajukan surat permohonan secara tertulis yang diketahui oleh orang tua kepada

Rektor dengan persetujuan Dekan terkait b. Melampirkan bukti pendukung

6. Mahasiswa yang BSS lebih dari 4 (empat) semester, maka statusnya otomatis dinyatakan mengundurkan diri atau berhenti (drop out) dan dikeluarkan semenjak meninggalkan studi melalui SK Rektor.

(28)

27 7. Mahasiswa yang BSS tidak diperkenankan mengikuti kegiatan akademik di ITP.

4.4 Perpanjangan Studi

Perpanjangan studi bagi mahasiswa dengan ijin aktif kembali dengan ketentuan Ijin aktif kembali bagi mahasiswa hanya diberikan sekali selama studi di ITP, dan waktu selama tidak mendaftar ulang diperhitungkan sebagai masa studi.

4.5 Pengunduran Diri

Pengunduran diri sebagai mahasiswa ITP dengan prosedur sebagai berikut:

1. Setiap mahasiswa selama mengikuti pendidikan di ITP dapat dinyatakan berhenti studi atau diberhentikan.

2. Berhentistudi atau diberhentikan sebagaimana dimaksud dapat disebabkan oleh beberapa hal sebagai berikut:

a. dinyatakan mengundurkan diri sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Akademik pasal 10 ayat (7).

b. mengundurkan diri atas permintaan sendiri;

c. masa studi habis;

d. melanggar peraturan ITP.

3. Berhenti studi sebagaimana dimaksud ditetapkan melalui Surat Keputusan Rektor.

4. Mahasiswa yang dinyatakan mengundurkan diri atau berhenti studi, diberikan hak untuk mendapatkan surat keterangan dan daftar prestasi studi.

5. Mahasiswa yang telah dinyatakan mengundurkan diri atau berhenti studi dari ITP, tidak dapat diterima kembali untuk menjadi mahasiswa di lingkungan ITP.

4.6. Tugas Akhir dan Proyek Akhir

Hasil ujian sidang proyek akhir/kerja praktek/tugas akhir dinyatakan dalam bentuk : 1. Lulus

2. Lulus bersyarat 3. Tidak Lulus

Untuk menentukan nilai ujian sidang dan ketentuan lainnya yang terkait dengan pelaksanaan proyek akhir/kerja praktek/tugas akhir diatur dalam buku pedoman tersendiri.

Mahasiswa dinyatakan telah menyelesaikan studi pada satu jenjang program, apabila memenuhi syarat berikut :

1. Lulus semua beban studi yang disyaratkan pada program studi yang bersangkutan;

2. Indek prestasi kumulatif sekurang-kurangnya 2,00;

3. Telah menyelesaikan dan berhasil mempertahankan tugas akhir bagi program S1 dan laporan proyek akhir bagi program D3.

4.7. Wisuda

4.7.1. Syarat Lulus Studi

Adapun yang menjadi syarat mahasiswa menyelesaikan studinya adalah sebagai berikut:

(29)

28 1. Mahasiswa program diploma tiga dinyatakan telah menyelesaikan tahap diploma tiga apabila berhasil menyelesaikan seluruh beban studi termasuk Proyek Akhir dan memiliki capaian pembelajaran yang ditargetkan oleh program studi tanpa nilai E, maksimal 2 (dua) nilai D dan dengan IPK minimal 2,00.

2. Mahasiswa Program Sarjana dinyatakan telah menyelesaikan tahap sarjana apabila berhasil menyelesaikan seluruh beban studi termasuk Tugas Akhir dan memiliki capaian pembelajaran yang ditargetkan oleh program studi tanpa nilai E, maksimal 2 nilai D dan dengan IPK minimal 2,00.

3. Kelulusan program diploma dan sarjana ditetapkan melalui surat keputusan Rektor, setelah memperoleh pertimbangan Senat Akademik.

4.7.2. Predikat Kelulusan

Untuk Predikat Kelulusan mahasiswa dalam menyelesaikan studi adalah sebagai berikut:

1. Kepada lulusan ITP diberikan predikat kelulusan yang terdiri dari tiga tingkat, yaitu Memuaskan, Sangat Memuaskan, dan Pujian.

2. Predikat kelulusan ditetapkan berdasarkan IPK dan masa studi seperti berikut.

a. Memuaskan bila IPK = 2,76 s.d. 3,00

b. Sangat Memuaskan, bila persyaratan berikut dipenuhi :

• IPK = 3,01 s.d. 3,50;

• Masa penyelesaian studi sama dengan waktu minimal penyelesaian ditambah 2 (dua) semester.

c. Pujian, bila semua syarat berikut dipenuhi :

• menunjukkan penghayatan yang baik tentang hakekat dan norma-norma masyarakat akademik;

• menunjukkan derajat kemandirian akademik yang sangat tinggi;

• IPK sekurang-kurangnya 3,51 dan maksimal 1 (satu) nilai C+;

• Masa penyelesaian studi paling lama sama dengan waktu minimal penyelesaian program yang ditetapkan secara resmi pada kurikulum ditambah satu semester;

• untuk mahasiswa alih jalur tidak termasuk kategori dengan pujian,

• untuk mahasiswa pindahan dapat diberikan predikat dengan pujian apabila memenuhi syarat poin (1), (2), (3) dan (4) serta mengikuti kegiatan akademik di ITP minimal 80 % dari total SKS.

4.7.3. Ijazah / Surat Tanda Lulus

Mahasiswa yang telah menyelesaikan studi berhak mendapat ijazah serta dokumen lainnya dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Mahasiswa yang dinyatakan lulus berhak memperoleh:

• Ijazah;

• Transkrip Akademik;

• Gelar atau sebutan;

• Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI); dan

• Sertifikat kompetensi.

(30)

29 b. Mekanisme dan tata cara pemberian SKPI dan Sertifikat Kompetensi diatur dalam

peraturan tersendiri.

c. Ijazah hanya dibuat satu kali. Jika ijazah hilang, hanya dapat diganti dengan Surat Keterangan Pangganti Ijazah.

d. Terjemahan resmi ijazah dan transkrip akademik ke dalam bahasa lain dapat diterbitkan diatur dalam peraturan tersendiriu :

e. Terjemahan ijazah bukan ijazah asli.

f. Terjemahan ijazah hanya diberikan kepada yang bersangkutan atas dasar kebutuhan terutama dalam rangka melanjutkan studi atau mencari kerja yang mensyaratkan adanya terjemahan dari ijazah.

g. Penghargaan Kepada Mahasiswa Berprestasi dan Lulusan Terbaik

• Penghargaan kepada mahasiswa berprestasi diberikan satu tahun akademik berdasarkan prestasi akademik, keaktifan berorganisasi dan kegiatan lain yang membawa nama baik institusi di masyarakat.

• Penghargaan kepada lulusan terbaik diberikan 2 (dua) kali setahun pada acara wisuda berdasarkan indeks prestasi kumulatif (IPK) dan masa studi.

• Indek Prestasi Kumulatif bagi lulusan terbaik minimal 3.01 dengan masa penyelesaian studi sama dengan waktu minimal penyelesaian ditambah 2 (dua) semester.

(31)

30

BAB 5 KURIKULUM

Kurikulum pendidikan tinggi merupakan program untuk menghasilkan lulusan, sehingga program tersebut seharusnya menjamin agar lulusannya memiliki kualifikasi yang setara dengan kualifikasi yang disepakati dalam KKNI. Konsep yang dikembangkan Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan selama ini, dalam menyusun kurikulum dimulai dengan menetapkan profil lulusan yang dijabarkan menjadi rumusan kompetensinya. Dengan adanya KKNI rumusan kemampuan dinyatakan dalam istilah “capaian pembelajaran”

(terjemahan dari learning outcomes), dimana kompetensi tercakup di dalamnya atau merupakan bagian dari capaian pembelajaran (CP).

Penggunaan istilah kompetensi yang digunakan dalam pendidikan tinggi (DIKTI) selama ini setara dengan capaian pembelajaran yang digunakan dalam KKNI, tetapi karena di dunia kerja penggunaan istilah kompetensi diartikan sebagai kemampuan yang sifatnya lebih terbatas, terutama yang terkait dengan uji kompetensi dan sertifikat kompetensi, maka selanjutnya dalam kurikulum pernyataan “kemampuan lulusan” digunakan istilah capaian pembelajaran.

Disamping hal tersebut, didalam kerangka kualifikasi di dunia internasional, untuk mendeskripsikan kemampuan setiap jenjang kualifikasi digunakan istilah “learning outcomes”. Secara garis besar kurikulum, sebagai sebuah rancangan, terdiri dari empat unsur, yakni capaian pembelajaran, bahan kajian yang harus dikuasai, strategi pembelajaran untuk mencapai, dan sistem penilaian ketercapaiannya.

5.1. Capaian Pembelajaran

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi dan Permendikbud Nomor 3 tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN-DIKTI), menyatakan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan Pendidikan Tinggi. Kurikulum Pendidikan Tinggi merupakan amanah institusi yang harus senantiasa diperbaharui sesuai dengan perkembangan kebutuhan dan IPTEK yang dituangkan dalam Capaian Pembelajaran.

Perguruan tinggi sebagai penghasil sumber daya manusia terdidik perlu mengukur lulusannya, apakah lulusan yang dihasilkan memiliki ‘kemampuan’ setara dengan ‘kemampuan’ dalam capaian pembelajaran yang telah dirumuskan dalam jenjang kualifikasi KKNI. Setiap perguruan tinggi wajib menyesuaikan diri dengan ketentuan tersebut.

Deskripsi capaian pembelajaran dalam KKNI, mengandung empat unsur, yaitu unsur sikap dan tata nilai, unsur kemampuan kerja, unsur penguasaan keilmuan, dan unsur kewenangan dan tanggung jawab. Dengan telah terbitnya Standar Nasional Pendidikan Tinggi rumusan capaian pembelajaran tercakup dalam salah satu standar yaitu Standar Kompetensi Lulusan (SKL).

Dalam Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN-Dikti), capaian pembelajaran terdiri dari unsur sikap, ketrampilan umum, ketrampilan khusus, dan pengetahuan. Unsur sikap dan ketrampilan umum telah dirumuskan secara rinci dan tercantum dalam lampiran SN-Dikti,

(32)

31 sedangkan unsur ketrampilan khusus dan pengetahuan harus dirumuskan oleh forum program studi sejenis yang merupakan ciri lulusan prodi tersebut. Capaian pembelajaran juga disusun berdasarkan Permendikbud Nomor 5 Tahun 2020 tentang akreditasi dan kompetensi lulusan, program studi harus mampu menghasilkan lulusan yang memiliki hard skill dan soft skill tinggi, berpikiran analitis, kritis, kreatif dan inovatif (high order thinking), serta memiliki kepedulian terhadap masyarakat. Kompetensi lulusan ini sesuai target kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dalam Program Merdeka Belajar - Kampus Merdeka (MBKM).

Program MBKM bertujuan untuk memenuhi delapan indikator utama perguruan tinggi yang menitikberatkan pada kualitas mahasiswa dan lulusan. Kurikulum program Sarjana maupun program Diploma diarahkan pada konsep merdeka belajar dengan memberikan kemerdekaan pada mahasiswa untuk belajar sesuai minat dan bakat. Delapan indikator MBKM adalah sebagai berikut:

1. Kesiapan kerja lulusan →Indikator ini di tunjukkan oleh waktu dan jenis pekerjaan yang di tekuni setelah lulus. Lulusan juga dapat melanjutkan studi maupun berwirausaha.

2. Mahasiswa di luar kampus → Mahasiswa berhak untuk belajar di luar program studi maupun di luar kampus yang setara dengan 1 semester atau 20 SKS.

3. Dosen di luar kampus → Dosen dengan mahasiswa pada program MBKM diharapkan berkolaborasi dengan perguruan tinggi bereputasi internasional dan industri.

4. Kualifikasi Dosen → Peningkatan kualifikasi dosen guna menunjang proses pembelajaran.

5. Penerapan riset dosen → Mahasiswa dan dosen terlibat dalam kegiatan penerapan Penelitian yang dilakukan di industri atau masyarakat

6. Kemitraan Prodi → Mahasiswa diikutsertakan dalam program kemitraan program studi dengan program studi lain maupun dengan perguruan tinggi yang berbeda. Kemitraan prodi juga dilakukan dengan

7. Pembelajaran di dalam kelas → Mahasiswa mendapatkan model dan metode Pembelajaran sesuai dengan mata kuliah.

8. Akreditasi Internasional → Seluruh prodi disiapkan untuk mendapatkan akreditasi internasional.

5.2. Mata Kuliah Wajib Nasional

Ada 4 (empat) mata kuliah wajib nasional dalam pasal 35 ayat 3 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, yaitu:

1. Pendidikan Pancasila

Matakuliah ini menjelaskan tentang landasan dan tujuan Pendidikan pancasila, Sejarah Paham Kebangsaan Indonesia, pancasila sebagai Sistem Filsafat, Pancasila sebagai Ideologi Bangsa dan Negara Indonesia. Setelah mengikuti seluruh rangkaian perkuliahan ini mahasiswa diharapkan memiliki wawasan yang memadai dan mampu menempatkan diri sebagai warga negara yang baik dan bertanggung jawab dalam menunjang pembangunan bangsa dan kehidupan sehari-hari.

(33)

32 2. Pendidikan Kewarganegaraan

Matakuliah ini menjelaskan tentang kewarganegaraan, hak dan kewajiban sebagai warga Negara Indonesia, demokrasi dan HAM. Setelah mengikuti seluruh rangkaian perkuliahan ini mahasiswa diharapkan memiliki wawasan yang memadai dan mampu menempatkan diri sebagai warga negara yang baik dan bertanggung jawab dalam menunjang pembangunan bangsa dan kehidupan sehari-hari.

3. Pendidikan Agama

Mata kuliah pendidikan agama merupakan salah satu mata kuliah wajib pada kelompok mata kuliah umum (MKU) dengan 3 SKS. Mata kuliah pendidikan agama ini mengajarkan mahasiswa tentang bertakwa kepada Yang Maha Pencipta, berakhlak mulia, cerdas, terampil, peka dan empati, berfikir filosofis, rasional, dinamis, berwawasan serta mampu menyikapi permasalahan yang dihadapi sesuai dengan perspektif agama yang dianut.

4. Bahasa Indonesia

Mata kuliah ini bertujuan memberikan kemampuan penulisan skripsi, karya ilmiah, laporan teknik dan metode presentasi yang tepat.

5.3. Kurikulum Program Studi Fakultas Teknik (FT)

1. Program Studi Teknik Mesin Sarjana 2. Program Studi Teknik Sipil Sarjana 3. Program Studi Teknik Elektro Sarjana 4. Program Studi Teknik Informatika Sarjana 5. Program Studi Teknik Geodesi Sarjana 6. Program Studi Teknik Lingkungan Sarjana Fakultas Vokasi (FV)

1. Program Studi Teknik Mesin Diploma 3 2. Program Studi Teknik Sipil Diploma 3 3. Program Studi Teknologi Listrik Diploma 3

(34)

33 5.3.1. Program Studi Teknik Mesin Sarjana

Hendriwan Fahmi, MT

Ketua Program Studi

Akreditasi

B

SK Akreditasi 722/SK/BAN-PT/Akred/S/III/2018 Berlaku Sampai 13 Maret 2023

Fakultas Teknik

5.3.1.1. Visi, Misi dan Tujuan Visi

Menjadi salah satu Program Studi Teknik Mesin Sarjana yang unggul, kompetitif, dinamis, inovatif dan bertaraf Internasional

Misi

Misi program studi yang ditetapkan Teknik Mesin Sarjana adalah sebagai berikut:

1. Menyelenggarakan pendidikan di bidang teknik mesin yang berkualitas, berkarakter dan berkesinambungan serta adaptif terhadap perkembangan teknologi.

2. Mengembangkan penelitian yang inovatif, kompetitif dan bertaraf internasional.

3. Menyelenggarakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam bidang teknologi yang inovatif

4. Meningkatkan kerjasama dengan perguruan tinggi lain dan industri yang relevan dalam hal peningkatan kualitas sumber daya manusia.

5. Memenuhi sarana dan prasarana dengan mengikuti perkembangan IPTEK.

Tujuan

Adapun tujuan yang ingin dicapai Program Studi Teknik Mesin Sarjana adalah:

1. Menghasilkan lulusan yang memiliki pengetahuan, berkarakter, kompetitif, dan unggul 2. Menghasilkan lulusan yang mampu menyelesaikan permasalahan di bidang Teknik Mesin.

3. Menghasilkan lulusan yang mandiri dan produktif

4. Menghasilkan lulusan yang adaptif terhadap perkembangan ilmu dan teknologi yang bertaraf internasional

Referensi

Dokumen terkait

Terhitung sejak tahun akademik 2006/2007 setelah pendapat persetujuan dalam rapat Dewan Pertimbangan Fakultas (DPF) tanggal 9 Mei 2006, diikuti dengan keluarnya Keputusan

(3) Jika rujukan terkutip dalam teks TA terdiri lebih dari dua orang penulis, atau yang dituliskan dengan dkk., maka dalam Daftar Pustaka seluruh nama pengarang harus

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN TEKNOLOGI ITS SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2016-2017 BIDANG KEAHLIAN MANAJEMEN TEKNOLOGI INFORMASI. KELAS PROFESIONAL

Kerja Praktek (KP) merupakan salah suatu kegiatan akademik yang wajib dilaksanakan oleh mahasiswa Program Studi S1 di Fakultas Informatika, kegiatan KP

Menguasai konsep, teori, dan metode akuntansi keuangan, akuntansi manajemen, auditing dan disiplin ilmu lainnya yang terkait sesuai dengan konsentrasi /bidang peminatan yang

Penelitian adalah kegiatan penelitian akademik sesuai dengan bidang ilmunya, dilakukan pada lembaga penelitian atau pusat studi dalam rangka mengembangkan kemampuan berpikir

2) Memperoleh pengajaran sebaik-baiknya dan layanan bidang akademik sesuai dengan minat/bakat, kegemaran dan kemampuan. 3) Memanfaatkan fasilitas Universitas dalam rangka

Penerapan sistem informasi manajemen SDM, keuangan dan fasilitas dalam kerangka sistem manajemen informasi fakultas yang terintegrasi berbasis teknologi informasi dan