• Tidak ada hasil yang ditemukan

Playlist Youtube : Top Management - Intrapreneurship Skill Set

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Playlist Youtube : Top Management - Intrapreneurship Skill Set"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

Page 1 of 22

Playlist Youtube : Top Management - Intrapreneurship Skill Set

Naga, Simbol Utama Pemimpin Bijaksana, Sangat Kuat, Kaya, dan Berkuasa.

Simbol Naga telah melekat dalam kehidupan kita dalam kurun waktu yang sangat lama, tanpa kita pahami makna yang sesungguhnya itu apa. Kini, sudah saatnya bagi kita untuk menyadari, mempelajari, dan menguasai makna dari mahluk legendaris yang sebenarnya tidak pernah ada itu, yakni sang Naga.

Sebenarnya, Naga merupakan serangkaian kode rahasia tentang bagaimana cara mengendalikan dunia. Naga adalah simbol dari seorang pemimpin ideal. Pemimpin ideal adalah dia yang mampu mendatangkan kemakmuran, kekayaan, kesuksesan nyata, dan kebahagiaan sejati, bagi dirinya dan para pengikutnya. Hal ini bisa dicapai bila pemimpin tersebut memiliki sifat bijaksana, tenaga yang kuat, stamina yang tidak habis-habis, jago mengumpulkan harta benda, jago memobilisasi orang-orang hebat, dan ahli siasat untuk memperluas wilayahnya.

Simbol naga diwariskan secara turun temurun di kalangan terbatas, dan mayoritas kalangan atas, sangat atas. Lambang ini diwariskan dengan janji dapat mendatangkan kekayaan yang luar biasa, kemakmuran tiada habis untuk diri dan pengikutnya, serta kekuasaan yang tak terbatas.

Jika dan hanya jika Dia mampu menerapkan ilmu ini 100%.

Naga bukanlah hewan mitologi biasa. Dia adalah gabungan dari 9 (sembilan) jenis hewan, plus air, plus manusia. Mata harimau, kepala unta, taring serigala, tanduk rusa, jenggot kambing, sungut lele, telinga sapi, tubuh ular, cakar elang, ekor laksana air yang mengalir, alis seorang petapa yang bijaksana.

Mata harimau berarti pemimpin itu harus memiliki cita-cita yang tinggi. Seperti harimau yang menatap jauh kedepan. Tak ada orang yang menaklukkan dunia secara kebetulan, semua berawal dari ambisi. Ambisi seorang yang berhasil menaklukkan dunia sangatlah tinggi, seolah akan menelan langit dan bumi. Ia tidak segan-segan menghabisi siapapun yang menghalangi rencana, jalan, dan tujuannya.

Kepala unta berarti pemimpin itu harus rela berkorban dan rela menanggung penderitaan panjang yang menyakitkan. Seperti unta yang mampu mengangkut beban melebihi kapasitasnya, di padang pasir yang panas dan gersang. Dia rela mengecil pada waktunya, mengencangkan ikat pinggang semata-mata untuk mencapai tujuan akhirnya.

Taring serigala berarti pemimpin itu harus cerdik, harus mampu mengumpulkan orang-orang pandai, kompeten, dan menggerakkannya se-efisien gerombolan serigala. Orang-orang hebat yang telah berhasil dikumpulkan ini harus bekerja terkoordinasi agar mampu mencapai tujuan bersama, menerkam mangsanya satu per satu secara kroyokan dan brutal. Setelah mangsa berhasil di makan, serigala itu murah hati, membagi makanannya ke semua anggotanya.

Tanduk rusa berarti pemimpin itu harus memiliki kharisma, dan menjunjung tinggi kehormatan.

Saat waktunya, tepat dia akan membesar, terkenal, penuh keagungan. Tapi, aksi itu tak perlu di lakukan setiap saat, ke semua orang. Aksi itu hanya perlu dilakukan pada saat yang tepat, di tempat, dan kepada orang yang tepat saja.

Tubuh ular berarti pemimpin itu harus sabar menunggu waktu yang tepat untuk melakukan serangan penuh. Jika dirasa timingnya belum tepat, tidak perlu banyak bergerak yang hanya menghabiskan energi saja. Jangan terlena atau teralihkan dengan keuntungan-keuntungan kecil di kanan kiri, di rumput tetangga, yang mengakibatkan tujuan utamanya malah dikesampingkan.

Ular, rela mengabaikan keuntungan-keuntungan kecil yang sebenarnya menghambat itu. Ia betul-betul fokus agar tujuan utamanya berhasil terwujud.

Cakar elang berarti pemimpin itu harus mampu melihat situasi secara menyeluruh sebelum melakukan serangan. Sama seperti ular, Ia juga harus memiliki kemampuan untuk tidak terlena dengan indahnya pemandangan diatas langit. Kemampuan melihat itu dia manfaatkan betul untuk memahami situasi secara holistik. Ia pun mampu melihat dari multi sudut pandang, namun Ia tidak terpengaruh oleh sudut pandang orang lain yang lebih kecil darinya. Pandangannya sangat luas, bagai helicopter view diatas langit, namun sangat tajam seperti mikroskop.

Telinga sapi berarti pemimpin itu harus tekun bekerja seperti sapi yang tidak pernah mengeluh walau seberat apapun pekerjaan yang dikerjakannya. Pada saat tidak mungkin melakukan

(2)

Page 2 of 22

gebrakan besar, sang pemimpin harus sabar dulu, telaten memupuk dan mengumpulkan kekuatannya, hingga benar-benar kuat dan siap menggebrak lawan dengan timing yang tepat.

Jenggot kambing berarti pemimpin itu harus rendah hati dan mampu bergerak tanpa terdeteksi musuh. Bergerak tanpa mengundang perhatian banyak orang, tidak mencolok, hingga tiba saatnya dimana musuh mendadak kaget akan keberadaannya, namun sudah terlambat. Ia tidak bisa berbuat apa-apa untuk mencegah karena kekuatan kita telah jauh melampaui dirinya.

Ekor bagai air mengalir berarti pemimpin itu harus fleksibel dan mampu beradaptasi secepat kilat dengan setiap keadaan yang dihadapinya. Berikutnya, sungut ikan lele yang artinya pemimpin itu harus peka dengan keadaan sekitar, harus memiliki intuisi yang sangat tajam.

Terakhir, alis seorang petapa berarti pemimpin itu harus mau melakukan refleksi dan intropeksi diri. Berani jujur mengakui kesalahan, punya pikiran jernih, dan dapat lepas dari kemelekatan.

Segala unsur pembentuk naga ini penting. Tidak ada yang lebih penting dari yang lain.

Semuanya penting, sederajat. Oleh karena itu, apapun yang dipimpin sang Naga akan maju.

Hanya saja jarang ada orang tahu rahasia membangkitkan Naga yang sedang tertidur dalam dirinya. Sangat disayangkan, jika Kita yang hanya diberi kesempatan hidup 1 (satu) kali ini oleh Allah tidak bersungguh-sungguh membangunkan naga dalam diri kita sendiri. Pada rangkaian video berikutnya, kita akan membahas secara detail unsur-unsur pembentuk naga, dan teknik terapan termudah untuk membangkitkan sang naga dalam diri Kita masing-masing. Bersiaplah untuk berevolusi menjadi pasukan naga Zuhutama Group.

Mata Sang Harimau. Mimpi dan Ambisi Besar Seolah Ilham Allah Langsung.

Saat harimau sang raja hutan keluar dari sarangnya, siapapun yang melihat akan bergetar hatinya. Dia tangguh, gagah, dan terlihat kejam. Ambisi, wawasan, dan pikirannya sangat luas, seolah ingin menelan langit dan bumi. Dia pendiam dan tidak banyak bicara. Dia lebih banyak mengamati dan mendengarkan. Tapi, ketika dia mengaum, suaranya akan menggelegar terdengar ke seluruh penjuru. Semua yang mendengarkan pasti akan tergetar.

Mata sang harimau memandang ke segala arah. Sekalinya menatap mangsa, rasanya seperti langsung menembus jantungnya. Mangsa yang menatap balik matanya, akan kehilangan nyali seketika. Dia mendekati mangsa dengan hati-hati, menunggu saat yang tepat untuk menerkam.

Pada mode berburu, tidak sedetikpun pandangan dan pikirannya teralihkan untuk hal lain. Dia akan menghancurkan semua yang menghalangi jalannya, tanpa ampun.

Saat sudah dekat dengan mangsa, Ia menyerang dengan taring dan cakarnya dengan kekuatan penuh. Dia buas, kejam, dan tak dapat dihentikan. Sekalinya menerkam, Dia tidak akan pernah melepaskan mangsanya hingga tewas. Dia menikmati saat-saat berburu dan saat-saat memakan mangsanya. Ia membagi buruannya pada keluarganya, kemudian kembali beristirahat.

Demikianlah harusnya sang penguasa bersikap dan bertindak. Semua perbuatan besar di dunia ini, berawal dari cita-cita. Cita-cita bisa muncul karena direncanakan sejak awal, atau bisa juga muncul dadakan karena ada kesempatan di tengah jalan. Cita-cita adalah modal paling dasar seorang pemimpin.

Dengan pegangan cita-cita, dia punya acuan untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan. Acuan yang jelas menghasilkan solusi yang konkrit. Jalan hidup dan keputusan- keputusannya semakin lama semakin terukur, tegas, dan bijak. Semakin terang dan jelas jalannya, semakin tahu apa yang harus dilakukan sehingga hasil akhir gemilang terbentang di hadapannya.

Cita-cita mereka perlakukan seolah-olah tugas suci dari Allah yang diberikan padanya. Wajar bila dia akan berusaha keras menyelesaikan tugasnya sesempurna mungkin, untuk dipersembahkan kepada Allah. Inilah sebabnya, pada saat mengaum, harimau mampu menarik perhatian seluruh penghuni hutan. Karena saat dia mengaum, sudah dipastikan akan ada korban.

Berbeda dengan mereka yang suka berkicau setiap hari. Tanpa hasil nyata, tanpa prestasi.

Laksana suara berisik di pasar, tidak ada yang peduli dan tidak tahu, intinya dia ngomong apa sih?

Keberuntungan itu seperti wanita, dia menyukai para pemberani. Suatu hikmah yang berharga, dapat kita peroleh dari hal apapun, bila kita terus memperhatikannya. Barang siapa yang berpikir dirinya mampu mengubah dunia, maka dia memang mampu. Perlu dipahami juga bahwa kemenangan adalah hadiah dari musuh. Perpaduan sifat berani, fokus memperhatikan penuh, punya cita-cita, dan gerak cepat mengambil peluang yang membuat kita berjaya.

(3)

Page 3 of 22

Kita “naik tahta” bukan untuk dipuji, tapi semata-mata untuk mewujudkan visi, misi, dan tujuan perusahaan. Sebagai seorang yang mengusung kehendak langit, dan tanggung jawab akan nasib banyak karyawan dipunggung kita, langkah tidak populer harus kita tempuh untuk melemahkan musuh, baik musuh di dalam perusahaan, maupun musuh di luar perusahaan.

Musuh dalam selimut ini, situasinya ibarat tulang patah yang tersambung secara salah, akibatnya penderita menjadi cacat. Cara menyembuhkannya adalah dengan mematahkan kembali tulang itu, dan menyambungnya dengan benar. Patahkan, sambung lagi. Masih ada musuh lain, patahkan lagi, sambung lagi. Musuh harus dibasmi hingga ia pergi, atau minta ampun, takluk, tunduk, patuh, bertaubat, dan taat kepada Kita, sang Harimau.

Agar pasukan kita tidak manja, ketergantungan, emosional, dan mudah menumpahkan kesalahan ke orang lain, maka jangan gunakan pola subsidi, namun gunakan pola sistem perhitungan take and give yang sepadan. Yakni suatu proses timbal balik antara penerimaan hak dan pelaksanaan kewajiban yang relevan dengan seluruh pakem, tujuan, serta target perusahaan.

Kemanjaan rakyat merupakan akar kesengsaraan bersama. Lakukan penghematan, maksimalkan kreativitas, dan miliki tekad sekeras berlian dalam mengendalikannya. Luaskan pandangan dan pikiran kita jauh kedepan agar saat terjadi krisis, pasukan kita tidak cengeng, persediaan amunisi kita cukup. Di dunia ini, dari zaman dahulu hingga sekarang, semua orang besar ditempa dari krisis, dan semua orang lemah dihancurkan oleh krisis.

TUGAS INTRAPRENEUR #1

Jadilah pemimpin yang berpandangan luas dengan terus memaksakan diri untuk meluaskan pandangan.

Caranya, banyak baca buku, banyak dengar audiobook, banyak nonton video tutorial, banyak buka website aneka edukasi dan informasi perusahaan, banyak berdiskusi produktif dengan siapapun, banyak bersilaturahmi dan mengajak kolaborasi, banyak merencanakan sesuatu secara detail dengan hasil dan dampak yang jelas bila rencana itu diwujudkan, banyak buat simulasi dan hipotesis sebelum eksekusi.

TUGAS INTRAPRENEUR #2

Miliki ambisi besar dalam mewujudkan cita-cita Anda. Fokus eksekusi satu per satu hingga tuntas terwujud tanpa melampaui tenggat waktu yang sudah Anda tentukan sendiri. Gabungkan target perusahaan dengan cita-cita pribadi. Bila berbeda jauh, paksa diri untuk menyelaraskan ulang cita-cita Anda.

TUGAS INTRAPRENEUR #3

Sebelum bicara, mengambil keputusan, dan memerintah, pastikan dulu Anda telah mengamati secara detail, gamblang, serta menyeluruh terhadap masalah itu. Saat Anda menyadari ada musuh dalam selimut yang menghambat pencapaian tujuan, jangan dibiarkan saja, jangan dikasihani, basmi musuh itu segera.

TUGAS INTRAPRENEUR #4

Kita harus memiliki pasukan yang kuat. Bila mereka manja, pecut mereka agar terlepas dari kemanjaannya.

Beri mereka target berat, deadline ketat, pedoman jelas, bimbingan intensif, pemantauan rutin sehingga tidak ada waktu lagi bagi mereka untuk bermain drama. Jangan lupa, beri imbalan yang sepadan sesuai kepentingan dan perhitungan perusahaan, jika mereka berhasil melaksanakannya dengan baik.

Kepala Sang Unta. Selalu Siapkan Perbekal Sebelum Berangkat.

Padang pasir yang sangat terik dan gersang menjadikan unta memiliki kantung air yang dapat menampung banyak persediaan air dalam tubuhnya. Unta minum sesekali saja, tapi sekalinya minum langsung banyak. Mayoritas air yang Ia minum digunakan sebagai stok perjalanan padang pasir gersang dan mematikan berikutnya.

Saat mengarungi padang pasir, semua indera unta dan tuannya harus selalu terjaga pada momen kekinian, serta betul-betul membatasi diri terhadap godaan untuk berkhayal. Karena perampok gurun atau badai pasir bisa datang tiba-tiba. Selama perjalanan, petunjuk jalan yang mereka miliki hanyalah posisi matahari (perjalanan siang), dan posisi bintang2 (perjalanan malam).

Jika sedang bernasib buruk, unta akan melindungi tuannya dengan sepenuh jiwa raga. Jika, badai pasir tiba, unta akan duduk dan tuannya berlindung di balik tubuhnya. Saat tuannya kehausan, unta akan mencari oase terdekat, bila tidak ada, unta dengan rela kantung airnya dirobek oleh tuannya, bahkan dagingnya di makan oleh tuannya agar dapat menyambung nyawa.

Demikianlah seharusnya sang penguasa bersikap dan bertindak. Rakyat adalah majikannya.

Konsumen adalah majikannya. Pada masa normal dan tenang, rakyat akan membayar penguasa dengan upeti, laksana unta yang diberi makan dan minum oleh majikannya. Sebagai gantinya,

(4)

Page 4 of 22

pada masa sulit, penguasa akan ada di garis depan dan tak segan-segan berkorban untuk melindungi rakyatnya dari kehancuran, akibat perbuatan rakyat itu sendiri, atau serangan musuh.

Semua orang punya kesulitan masing-masing. Tidak ada satupun di dunia ini yang terbebas kesulitan. Namun demikian, sang raja tetap berkewajiban menanggung penderitaan rakyat saat terjadi kekurangan. Dengan demikian rakyat akan menyadari kesungguhan hati sang raja dan bahu membahu mendukung cita-cita negara. Ini adalah hukum alam bagi mereka (pemimpin dan rakyatnya) yang mengharapkan kemakmuran jangka panjang. Pelanggaran atas hukum alam ini, sampai pada titik tertentuk, akan berakibat dicabutnya kekuasaan yang mereka miliki.

Hendaknya pada masa jaya jangan berfoya-foya dan bermalas-malasan, karena masa jaya adalah kesempatan yang diberikan Allah untuk mempersiapkan diri menghadapi cobaan berikutnya. Jika suatu saat Kita berhadapan dengan kondisi dimana maju salah, mundur salah, bahkan diam juga salah, maka sebaiknya kita memilih diam dan mengamati. Gunakan setiap kesusahan untuk menempa diri, bukan untuk mengumpat atau berlindung dengan dusta.

Tahukah Anda, apa hal yang paling menakutkan dalam mengejar cita-cita? Kegagalan? Bukan, ketidakpastian. Hal yang lebih menakutkan dari kegagalan adalah ketidakpastian. Secara bawah sadar, orang-orang lebih takut dengan ketidakpastian daripada kegagalan. Tidak heran, banyak orang yang tidak mau bertindak bila yang sedang dihadapinya adalah ketidakpastian. Agar dapat sukses melalui ketidakpastian yang pasti kita alami ini, kita perlu amunisi dan sikap mental untuk kuat bertahan dalam waktu yang lama. Tidak semua orang memiliki kemampuan daya tahan tersebut, hanya beberapa orang terpilih yang memilikinya. Mudah-mudahan Anda salah satunya.

TUGAS INTRAPRENEUR #5

Biasakan diri untuk menabung. Menabung untuk kehidupan pribadi serta menabung untuk keberlanjutan perusahaan. Beri kesempatan perusahaan untuk menabung dengan cara Anda sungguh-sungguh kerja untuk melampaui target. Sahabat baik pertama menabung adalah berhemat. Tanpa penghematan, tidak mungkin bisa ada tabungan. Sahabat baik kedua menabung adalah pemasukan. Tanpa pemasukan, tidak mungkin bisa ada tabungan. Jadi, pastikan dua sahabat baik menabung ini menjadi sahabat Anda juga, yakni penghematan besar-besaran, dan pemasukan besar-besaran.

TUGAS INTRAPRENEUR #6

Batasi diri dari godaan berkhayal. Mengkhayal yang enak-enak, mengkhayal kerjaan ringan, mengkhayal kehidupan ideal, mengkhayal harta benda berlimpah untuk diri sendiri. Mengkhayal, menjadikan diri kita lengah dan rapuh untuk diserang musuh. Sebagai pemimpin, kita harus selalu terjaga pada kondisi kekinian, kondisi sekarang, kondisi detik ini, karena kita yang menentukan arah pasukan, menjadi pusat komando. Oh ya, khayalan itu bertolak belakang dengan cita-cita. Khayalan itu digerakkan oleh nafsu dan malas. Cita-cita itu digerakkan oleh nurani dan panggilan Tuhan.

TUGAS INTRAPRENEUR #7

Saat ada masalah, atau kondisi buruk akibat ulah anggota, kita harus segera beresin sampai tuntas. Saat kondisi memburuk akibat faktor eksternal, kita segera beresin juga. Kondisi buruk darimanapun datangnya, jangan dibiarkan terlalu lama agar dampak kerusakannya tidak meluas. Kita harus rela mengorbankan waktu, pikiran, tenaga, perasaan, bahkan uang untuk menyelesaikan kondisi buruk itu secepatnya.

TUGAS INTRAPRENEUR #8

Bersahabatlah dengan ketidakpastian. Perbaiki mindset kita dan pasukan kita, dengan memahami dan ikhlas 100% menerima bahwa kepastian hanyalah milik Allah. Tidak ada satupun mahluk di dunia ini yang memiliki dan mampu memberi kepastian. Rasa takut, rasa gelisah, dan rasa khawatir Kita muncul karena Kita tidak mau bersahabat dengan ketidakpastian. Maka, bersahabatlah dengan ketidakpastian. Terima dan jadikan ketidakpastian sebagai bagian positif dari hidup kita sehari-hari. Kemudian, bertawakallah sepenuh-penuhnya tawakal kepada Allah, setelah Kita berikhtiar sepenuh-penuhnya ikhtiar.

Taring Sang Serigala. Kerja Tim yang Cerdik, Kompak, dan Berbahaya.

Saat malam hari serigala melolong, menanam teror di hati pendengar. Saat kamu mencarinya dia tidak ada, saat kamu melihat sekeliling, kamu tak akan menemukannya. Tapi mereka ada disitu, mereka mengikuti kemanapun kamu pergi, mengamati setiap tindak tandukmu, mencoba merasakan aura perlawanan atau aura ketakutan darimu.

Jika mereka rasa kamu mulai melemah, salah satu dari mereka akan datang untuk mengujimu.

Jika kamu lari mereka akan langsung menyerbu, jika kamu melawan mereka akan maju mundur

(5)

Page 5 of 22

bergantian, jika kamu mengejar, mereka akan membawa dan menjebakmu ke tempat pengepungan untuk mengeroyokmu, dan memangsamu bersama-sama.

Jika ada kekuatan besar yang melindungimu, mereka akan mengganggunya. Mereka melakukan segala cara untuk memancing kekuatan itu dapat menyingkir darimu. Mereka akan mengirim utusannya untuk menyingkirkan kekuatan itu, dan jika kekuatan itu telah teralihkan, secara bersamaan mereka akan mencabik-cabik dan membawa bangkaimu pergi jauh dari sana.

Saat kekuatan itu akhirnya kembali padamu, terlambat, mereka mendapati kamu sudah tiada.

Gerombolan serigala saling percaya, sangat kompak, punya formasi yang menakjubkan, dan tentu saja berbahaya. Mereka selalu berbagi hasil buruan mereka secara adil. Adil bukan berarti sama rata tapi sesuai kontribusi dan kebutuhannya. Mereka menikmati susah senang besama- sama. Mereka rela berkorban nyawa tanpa pamrih, demi tujuan yang lebih besar. Inilah strategi perang para gerombolan serigala.

Demikianlah seharusnya sang penguasa bersikap dan bertindak. Dia mampu membawa pasukannya untuk melakukan tindakan cerdik dan kompak kroyokan dalam memanfaatkan peluang. Kecerdikan ini bisa dari diri sendiri, bisa pula dari pasukannya. Kecerdikan untuk melihat ruang kosong atau menciptakan ruang kosong yang tidak dipertahankan lawan. Tentu saja sang penguasa memiliki kemampuan dan pasukan militan untuk merealisasikan rencana cerdiknya.

Ada dua hal kunci dalam menggunakan taring serigala : (1) Mempunyai modal, perlengkapan, dan amunisi yang tepat untuk membantu pasukan melaksanakan misinya. (2) Memiliki orang- orang cakap yang mampu merealisasikan rencana, karena percuma saja rencana hebat, jika pelaksananya adalah sekumpulan orang2 bodoh, malas, emosional, egois, bahkan pengkhianat.

Oleh karena itu kita harus mampu untuk : (1) Menemukan orang berbakat walau mereka terkubur di tengah kerumunan manusia busuk yang pandai berpura-pura. (2) Menilai dengan tepat kapasitas orang yang akan kita pekerjakan, dan menempatkannya pada posisi serta situasi yang tepat. (3) Memperoleh minat mereka dengan visi besar dan misi menantang. (4) Memperoleh kesetiaan mereka dengan perlakuan yang adil. (5) Mendeskripsikan tugas dan target secara detail dan meyakinkan, hingga pasukan dapat menjalankan tugasnya dengan sepenuh hati. (6) Mampu melepaskan beban mental dan beban pikiran yang tidak perlu dari benak pasukan, sehingga mereka dapat berjuang bahkan berkorban dengan totalitas tanpa beban. (7) Menepati janji, kesepakatan, dan menghargai mereka yang terbukti berprestasi.

Kesuksesan kita, tergantung dari cara kita mengkoordinir dan memperlakukan orang pandai dan berbakat. Jika kita ingin menjadi kaisar, perlakukan orang pandai yang ada di dalam pasukan kita sebagai guru, sebagai kawan, sekaligus sebagai tamu. Niscaya kekuasaan dan kerajaan kita akan langgeng bahkan menjadi sangat kuat karena orang2 macamnya semakin lama semakin banyak jumlahnya yang mau mengabdi pada kita.

Kita tidak akan bisa menghancurkan sesuatu jika sesuatu itu tidak ada. Termasuk jabatan.

Jabatan hanya berarti bagi mereka yang melekat padanya. Tapi tidak ada artinya bagi mereka yang tidak tahu arti dari “apa itu jabatan?”. Sebenarnya kita pun bisa, jika kita rela melepas kemelekatan kita pada ilusi yang bernama “jabatan”. Kita pun menjadi tidak dapat dihancurkan.

Orang yang melekat pada jabatan, akan hancur bila kelak jabatan itu lepas dari genggamannya. Orang yang melekat pada wanita cantik, akan hancur bila wanita cantik itu pergi meninggalkannya. Orang yang melekat pada harta, akan hancur bila harta itu tiba-tiba hilang entah kemana. Kemelekatan ibarat pedang bermata dua. Bisa baik, bisa juga buruk. Bisa membangun, bisa juga menghancurkan. Tergantung kemelekatan kita ada dalam hal apa.

Jangkrik yang asik bernyanyi di pohon, tidak menyadari ada belalang yang mengincarnya.

Belalang tidak menyadari ada burung pipit yang mengincarnya. Burung pipit tidak sadar ada kucing yang mengincarnya. Dan kucing pun tidak sadar ada elang yang mengamatinya. Artinya, orang-orang begitu mudah terbutakan oleh lekatan kuat pada keuntungan di depan matanya, sehingga sering melupakan resiko dan bahaya yang mengancam di belakangnya.

Perihal lain yang cukup penting adalah reputasi atau nama baik. Setinggi apapun jabatanmu, tidak akan dianggap orang tanpa reputasi pribadi yang baik. Reputasi baik adalah buah manis dari kompetensi, keteladanan, prestasi, dan kerja keras tanpa henti yang kita lakukan. Tapi, celaka juga jika kita hanya mengandalkan reputasi dalam mencari tim. Karena dunia ini penuh dengan manusia berbakat terpendam yang tidak memiliki reputasi, tidak terkenal. Tugas kita sebagai

(6)

Page 6 of 22

pemimpin berikutnya adalah memukan bakat-bakat non-reputasional ini agar kita tidak kehilangan kesempatan besar untuk berkembang lebih cepat, lebih besar.

Selanjutnya kita bicara tentang kesombongan. Orang sombong biasanya penyendiri. Ia menyendiri bukan karena sedang menyusun strategi, menganalisis data, atau bertapa memperoleh ilham, tapi itu karena semata-mata Ia merasa beda kasta, angkuh. Sikapnya tidak seperti gerombolan serigala yang sangat kompak dan berbahaya. Sikap sombongnya muncul karena Ia merasa punya banyak pilihan, dan sewaktu-waktu dengan mudah mencampakkan kita.

Pada saat seseorang “merasa” punya banyak pilihan, biasanya orang itu akan minta macam- macam. Tapi saat tidak ada pilihan, kotoran paling busuk dan paling bau pun akan dimakannya dengan lahap. Inilah kesombongan, pintu gerbang kehancuran seorang manusia picik.

Siasat serigala kelihatannya sederhana dan mudah diterapkan, tapi kenyataannya strategi ini tidak akan berhasil jika pelaksananya bukan orang2 yang kompeten. Sekalipun kompeten, strategi ini tidak ada gunanya jika tidak kompak terkoordinasi. Koordinasipun tidak akan terjadi jika orang2 itu tidak bergerak sepenuh hati. Tidak pernah ada kesungguhan tanpa ada rasa keadilan. Ciptakan rasa adil di setiap orang, beri pemahaman menyeluruh dan mendalam bahwa keadilan itu bukanlah pemuasan hawa nafsu pribadi. Keadilan adalah keadilan. Netral, stabil, transparan, dan tak berpihak kepada siapapun, kecuali berpihak pada kebenaran dan firman Tuhan.

Memang di dunia ini banyak orang yang tidak tahu balas budi, tidak tahu malu, dan tidak tahu diuntung. Tetapi orang-orang yang diperlakukan dengan adil, lebih jarang memberontak daripada mereka yang ditindas. Semua kudeta berdarah di dunia ini, biasanya berawal dari perasaan diperlakukan semena-mena oleh pimpinannya, oleh negaranya sendiri.

Serigala berhasil memancing mangsa yang tergiur nafsunya sendiri, hingga sang mangsa mengejar terlalu jauh, sendirian ke dalam sarang serigala. Disana dia dicabik-cabik beramai-ramai.

Seperti perusahaan personal franschice (a.k.a. MLM) mengundang kita ikut seminarnya di hotel mewah menggunakan strategi iming-iming untuk menjadi bagian dari mereka yang sukses dan kaya raya (produsen, terima duit), padahal yang sebenarnya terjadi justru menjadikan kita sebagai loyalist untuk mereka (konsumen, keluar duit). Cara membuktikannya mudah, cukup bandingkan saja, kita keluar berapa (tenaga, waktu, pikiran, reputasi, uang)? dan kita dapet berapa (uang)?

Seperti perusahaan properti yang mengundang ratusan calon pembeli dari database orang kaya yang mereka beli ke para bankir. Calon pembeli ini di undang ke gedung megah dengan penjelasan betapa hebatnya karya-karya property dari perusahaan mereka, kemudian memberi penawaran stok rumah terbatas puluhan unit saja dengan harga spesial hari ini saja. Sehingga sudah bisa ditebak, konsumen akan rebutan beli saat itu juga dan perumahan itu sold out hanya dalam waktu 3 jam. Perusahaan properti ini menggunakan strategi supply-demand, rasa bersaing gak mau kalah, dan limited time offer.

Seperti sales yang sengaja ngasih produk gratis, test drive, atau tester, kemudian bila kita mencobanya, selanjutnya kita akan diundang ke markasnya. Disana mereka menghujani kita dengan tembakan meriam ala mereka yang tidak bisa kita hindari, akhirnya kita pulang ke rumah dengan setumpuk barang mahal yang sebenarnya tidak kita butuhkan. Terlebih kita membelinya dengan kredit alias hutang yang harus dicicil tiap bulan, karena kita tidak mampu membayarnya lunas saat itu juga. Inilah contoh sangar dan berbahayanya gerombolan serigala.

s

TUGAS INTRAPRENEUR #9

Identifikasi siapa lawan yang ingin kita taklukan. Tentukan dulu peluang apa yang ingin kita ambil. Apakah uangnya? Jaringannya? Kekuasaannya? Ilmu pengetahuannya? Pengalamannya? atau Hasil karyanya?

Kemudian susun strategi cerdik sebagaimana gerombolan serigala kita bisa beraksi. Strategi untuk membuat mangsa bernafsu menggebu-gebu sebelum akhirnya kita terkam, kita makan apa-apa yang menjadi tujuan kita. Apapun strateginya, bergeraklah selalu di luar radar jangkauan tembak lawan. Kalau bisa tidak terdeteksi kecurigaan sama sekali hingga lawan lengah akibat tidak mempersiapkan diri.

TUGAS INTRAPRENEUR #10

Identifikasi siapa orang-orang dan perusahaan-perusahaan yang bisa menjadi bagian dari gerombolan serigala super kompak yang kita pimpin. Orang-orang ini bisa kita rekrut dengan pola karyawan kontrak, freelance, magang, ataupun pay for result untuk suatu tugas spesifik tertentu. Perusahaan-perusahaan bisa kita rekrut dengan pola strategic alliance atau join operation yang menggabungkan keunggulan masing-masing demi mencapai tujuan bersama, dan diikat dengan MOU bermaterai.

(7)

Page 7 of 22 TUGAS INTRAPRENEUR #11

Perlakukan orang-orang berbakat dan berprestasi dalam perusahaan kita secara spesial berkeadilan. Spesial bukan dimanjakan atau pilih kasih. Spesial berarti dihargai, difasilitasi, dan dimaksimalkan seluruh potensinya agat bisa keluar semua, termanfaatkan semua, demi terwujudnya target perusahaan.

TUGAS INTRAPRENEUR #12

Bangunlah reputasi diri Anda dengan memiliki taring Serigala dan selanjutnya jagalah reputasi itu. Jangan pernah berpikir untuk menjadi badut yang ingin disukai semua orang. Hapus kemelekatan Anda pada jabatan Anda. Karena kemelekatan itu akan membuat Anda sulit bergerak, tidak leluasa karena lengket.

Lengket akibat kemelekatan yang Anda buat sendiri. Semakin Anda melekat, semakin Anda serba ragu, semakin Anda lambat dan tidak responsif. Padahal itu malah membuat Anda semakin beresiko mati, ibarat kucing yang diamati elang, sewaktu-waktu bisa hancur tanpa Ia sadari. Bergeraklah bebas, terkoordinasi, kerja tim yang kompak, komunikasi intensif, dan yang paling penting menjadi berbahaya.

Tanduk Sang Rusa. Perpaduan Keberanian, Ilusi, Karisma, dan Reputasi.

Seekor rusa tua yang berpengalaman, apabila merasa dalam keadaan bahaya, Ia akan menghentikan seluruh aktivitasnya, berdiri, waspada, dan berani menatap langsung tanpa berkedip sedikitpun ke sumber rasa takutnya. Tubuhnya dibuat tegap, besar, dan gagah. Predator yang mengincarnya dapat melihat tanduk rusa yang mengerikan itu, sambil menatap mata sang rusa tua yang tak bergeming.

Sang rusa tua tak punya rasa takut sama sekali dalam hatinya. Ia tetap tak bergeming sambil menatap tajam lawan yang mengepungnya dengan posisi tempur yang gagah perkasa. Cepat lambat lawan akan dibuat kebingungan. Ia menggertak, menggonggong, mengeram, tapi rusa tua tak goyah sama sekali, dia terus waspada dan memposisikan diri tidak mudah diserang.

Setelah sekian lama diusik dan ditakut-takuti namun tetap saja tidak mempan, akhirnya kawanan musuh yang mengepung pergi dengan sendirinya tanpa menyerang sekalipun.

Selanjutnya, sang rusa tua kembali ke sungai, minum, dan menikmati sejuknya udara sore sebelum akhirnya kembali ke sarang untuk beristirahat.

Demikianlah harusnya sang penguasa bersikap dan bertindak. Karisma dan kehormatan yang memungkinkan kita untuk dapat memenangkan pertempuran tanpa harus bertempur. Kita dapat mendapatkan apa yang kita inginkan dengan usaha sedikit, atau membuat orang lain mau mengeluarkan upaya besar untuk mendukung diri kita.

Karisma dan kehormatan adalah ilusi yang ada di pikiran orang lain berkenaan dengan diri kita.

Semakin kuat ilusi ini dalam benak orang2, akan membuat pekerjaan kita semakin mudah, tujuan kita semakin cepat tercapai. Perlu dipahami bahwa Ilusi bersifat netral. Tergantung siapa dan untuk apa memakainya. Ilusi terhadap karisma dan kehormatan jarang dimiliki oleh para pemula.

Ada empat tahap ilusi diri : (1) Ilusi kosong, (2) Ilusi realistis, (3) Ilusi tak terbantahkan, (4) Ilusi ketulusan, mari kita bahas :

(1) Ilusi kosong. Ilusi kosong adalah diri kita yang sama sekali bukan seperti apa yang orang lain harapkan. Kita tidak mungkin bisa menjadi seperti apa yang diharapkan oleh orang lain. Tapi anehnya, orang lain itu percaya penuh bahwa diri kita adalah seperti apa yang mereka harapkan.

Ilusi kosong ini dapat kita pertahankan dengan manajemen harapan. Artinya, selama kita masih bisa berkomunikasi intensif, menjaga benaknya terus terhipnotis, membuat orang terus rela menikmati penantian panjang, masih bisa membuat percaya, maka ilusi kita akan tetap bertahan.

Ilusi kosong dapat kita peroleh dengan berkata meyakinkan, berekspresi meyakinkan, bertindak meyakinkan, dan yang terpenting adalah menjanjikan hal-hal yang sangat muluk, terutama dalam hal harta benda dan kebebasan hidup. Ilusi ini bisa lebih sukses lagi jika kita melengkapi diri penampilan fisik, fashion, gadget, dan bukti-bukti riil harta benda mewah mentereng yang ditunjukkan secara langsung maupun video yang terlihat begitu nyata dan meyakinkan padanya. Mereka tidak perlu tahu, di belakang layar cara kita mendapatkannya bagaimana, kepemilikan siapa, sewa dimana, dan tanggungan-tanggungan teknis lainnya.

Dengan demikian, mereka yang sudah dibutakan oleh keuntungan yang terlihat begitu nyata di depan matanya, akan memberikan apa pun yang kita minta, termasuk harta benda, jaringan, dan reputasi mereka sendiri secara sukarela dan cenderung mati-matian. Enak kan? Namun jangan terlena sehingga lengah, ilusi kosong ini akan segera hilang saat kita tidak bisa

(8)

Page 8 of 22

membuktikan ilusi yang kita janjikan itu pada waktunya, maka jika kita gunakan ilusi ini, jangan pernah memberikan tenggat waktu atau durasi realisasi, karena hanya jadi boomerang untuk kita.

Selain itu, ilusi kosong ini akan mulai terbongkar juga jika orang yang terjebak ilusi kosong ini sudah tidak sabar lagi dengan cerita-cerita manis kita, atau memang ia sudah tidak punya uang lagi untuk kita peras, atau bisa juga kita menghadapi due dilligence yakni proses investigasi dan penilaian secara objektif yang sangat ketat darinya sehingga jadi ketahuan deh kosongnya.

Apabila hal ini terjadi, kita dapat memilih 3 opsi : (1) kabur dengan terhormat, (2) kabur dengan tidak terhormat, (3) tertangkap dan menerima penghakiman sosial dan hukum yang berlaku. Opsi lain seperti (4) bertanggung jawab mengembalikan uang tidaklah mungkin bisa kita lakukan, karena sudah habis kita makan dan untuk biaya operasional poles memoles yang mahal, hahaha...

Pada saat orang tenggelam, orang akan berontak hebat. Mencoba meraih apapun yang bisa dia raih. Memegang apapun yang bisa dia pegang. Tanpa disadari, terkadang hal itu hanya menenggelamkannya lebih dalam, bahkan orang-orang disekitarnya yang ia sayangi juga ikut- ikutan terseret tenggelam. Banyak yang tidak sadar, atau pura-pura tidak sadar bahwa musuh terbesar manusia adalah hawa nafsunya sendiri. Berhati-hatilah menggunakan ilusi kosong ini.

Hukum karma itu ada. Jadilah rusa yang baik dan soleh. Jangan pernah berbohong dan menipu.

(2) Ilusi realistis. Ilusi realistis adalah ilusi yang hanya bisa jadi kenyataan bila orang-orang mempercayainya. Ilusi yang bisa jadi nyata, bisa juga tidak, tergantung seberapa banyak orang yang percaya dan seberapa kuat kepercayaan masing-masing orang itu. Ilusi ini biasa juga digunakan pengusaha terhadap bank, atau broker inivestasi untuk meyakinkan calon investornya membeli produk-produk atau perusahaan-perusahaan yang mereka jual. Hingga mereka mau dan mampu berjuang sepenuh hati.

Ilusi kosong biasa digunakan untuk kegiatan jual-beli sedangkan Ilusi realistis biasa digunakan untuk kegiatan investasi. Orang yang menggunakan ilusi realistis biasanya memiliki penampilan yang sangat meyakinkan, dan berada di tempat/kantor yang sangat meyakinkan, dikelola oleh orang-orang yang tampak meyakinkan pula. Bahkan begitu meyakinkannya ilusi ini, terkadang pengelola/karyawan-kayawannya pun tidak menyadari bahwa perusahaan mereka adalah ilusi.

Mereka yang mengandalkan ilusi ini umumnya memiliki curriculum vitae dan track record yang meyakinkan, hingga membuat orang rela mempertaruhkan uang padanya. Ia meyakinkan karena memiliki sepak terjang masa lalu yang memang meyakinkan, dan di dukung pula oleh sifat serakah manusia untuk berinvestasi di tempat menguntungkan dan kalau bisa waktu panen sehari semalam. Tidak heran ilusi jenis ini adalah ilusi yang paling merusak diantara lainnya.

Kenapa? Karena semakin mereka sang illusionist membuktikan prestasi mereka, maka orang- orang juga akan bertaruh uang semakin besar untuk mereka, sampai semuanya terlambat, nasi sudah menjadi bubur, rugi besar sudah dialami, uangnya sudah lenyap di telan bumi.

Penjelasan saya tadi adalah kemungkinan buruknya, jika si pengguna ilusi realistis ini orang jahat. Namun, ilusi realistis ini juga ada kemungkinan baiknya. Mereka yang menggunakan ilusi ini adalah para pengusaha tanpa modal yang memang memerlukan suntikan dana segar agar usahanya sungguh-sungguh bisa berjalan, berekspansi, dan memberi penghasilan besar untuk dirinya dan investornya. Ilusi ini juga bisa digunakan oleh para pemimpin untuk membangkitkan semangat pasukannya dengan perencanaan yang jelas, lugas, dan terperinci.

Ilusi realistis akan menghilang bersamaan dengan hilangnya kepercayaan orang si illusionist.

Semakin besar kepercayaan yang diberikan orang lain kepadanya, maka efek merusaknya semakin besar untuk dirinya dan orang yang mempercayainya, bila Ia ingkar atau gagal menjaga kepercayaan yang sudah diterimanya. Namun bila berhasil, efeknya positifnya pun akan sangat besar bagi semua pihak yang berkepentingan atau terlibat di dalamnya.

(3) Ilusi tak terbantahkan. Ilusi tak terbantahkan muncul karena dia mewakili apa yang ditampilkannya. Ilusi ini tidak mungkin terbantahkan karena memang “begitulah kenyataan apa adanya”. Ini adalah ilusi yang paling sering dilakukan oleh konglomerat untuk mendapatkan apa yang diinginkannya, bahkan tanpa mengeluarkan modal sepeser pun. Ilusi ini menunjukkan segalanya apa adanya, sehingga orang yang ditunjukkan ilusi ini, dapat takluk tanpa melakukan perlawanan sama sekali. Ilusi ini akan kehilangan kesaktiannya bila sang pemiliknya lupa diri, lupa daratan, atau sengaja atau tidak, ia menciptakan terlalu banyak musuh yang menyerangnya.

Kenapa dikatakan ilusi? Karena tidak langgeng, apa-apa yang dimilikinya tidak permanen sampe hari kiamat. Sewaktu-waktu bisa hilang, baik karena dirinya, atau karena anak cucu keturunannya.

(9)

Page 9 of 22

(4) Ilusi ketulusan. Ilusi ketulusan adalah ilusi tertinggi. Ilusi ketulusan akan tetap bertahan walau seluruh dunia tidak mempercayainya. Ilusi ini lahir dari kehormatan yang dimiliki pemiliknya, dan komitmen untuk melaksanakannya dengan tulus. Mereka tidak melekat pada apa kata orang, apa penilaian orang, mereka tetap menjalankan apa yang diyakininya tanpa beban.

Begitu tulusnya ilusi ini sehingga siapapun yang menggunakannya akan memancarkan aura suci dari ucapannya, dari tindakannya, dari tatapannya, dan dari seluruh tubuhnya. Aura yang begitu menggetarkan hati setiap orang yang bertemu dengannya. Ia berkomitmen terhadap kejujuran dan tidak menjanjikan apapun pada siapapun yang tidak bisa diwujudkan. Alias Ia hanya berjanji terhadap apa-apa yang bisa Ia wujudkan saja. Apabila ia terjadi, ia akan sangat susah tidur kalau janjinya belum dipenuhi. Walaupun terlihat sangat mulia, ilusi tertinggi ini pun bisa hilang kesaktiannya bila sang pemiliknya suatu saat mengkhianati idealismenya sendiri.

Sebenarnya ada satu ilusi lagi, yakni (5) ilusi karisma bawaan atau bakat. Bersyukurlah orang yang dilahirkan memiliki ilusi karisma bawaan. Karena tanpa perlu berusaha pun orang-orang sudah terbuai dengan karismanya. Suara, wajah, pembawaan, tatapan mata, bau badan, dan sebagainya secara alamiah memancarkan aura yang menghipnotis. Ilusi karisma bawaan ini jarang ada, kalau pun ada tetap dapat lenyap bila sang pemiliknya terbukti tidak kompeten, terbukti tidak amanah, dan terbukti berkhianat.

Seorang pemimpin yang hebat, dapat memiliki, menggunakan, dan mengendalikan sebagian atau keseluruhan ilusi yang sudah saya jelaskan tadi. Pemimpin yang efisien selalu mengandalkan ilusi-ilusi dalam mewujudkan setiap tujuannya. Jika kita tidak memiliki salah satu ilusi itu, kita bisa kok meminjam ilusi yang dimiliki orang lain untuk kepentingan kita. Tidak semua ilusi harus kita miliki atau ciptakan sendiri.

Segala sesuatu yang belum menjadi nyata bagi orang yang melihat ilusi adalah sebuah ilusi.

Bagaimana bagi si illusionist itu sendiri? Ya bukan ilusi. Baginya itu kenyataan yang harus terus dipertahankan bahkan ditingkatkan sesuai cita-citanya. Namun demikian, hanya ilusi yang baik dan mulia saja yang perlu kita gunakan. Kita sampaikan dan kita pastikan sebanyak-banyaknya orang mendukung kita, agar ilusi ini bisa segera menjadi kenyataan, tidak hanya untuk kita, tapi untuk mereka semua. Inilah kemenangan tertinggi, kemenangan yang diraih tanpa bertempur.

Untuk sukses, kita harus melekat pada lingkungan yang terbukti sukses, bukan lingkungan yang ingin sukses. Untuk soleh, kita harus melekat pada lingkungan yang terbukti soleh, bukan lingkungan yang ingin soleh. Bergabunglah, perluaskan, dan seriuslah bersosialisasi intensif di lingkungan orang sukses dan orang soleh ini baik secara online maupun offline.

Selanjutnya, takutlah pada saat orang-orang menjadi serakah, dan serakahlah pada saat orang-orang ketakutan. Bencana bagi sebagian orang adalah berkah bagi sebagian orang lainnya.

Bersikap berkebalikan dengan orang lain tidaklah gila atau jahat jika kita tahu latar belakangnya.

Anti mainstream itu perlu karena akan membawa perubahan untuk melahirkan mainstream baru.

Dengan karisma sang Rusa, kita mampu mengerjakan pekerjaan besar dengan usaha (waktu, pikiran, uang, dan tenaga) yang relatif lebih hemat. Kenapa lebih hemat? Karena orang lain yang kompeten, berpengalaman, dan berkarisma yang akan mengerjakannya untuk kita. Artinya, karisma itu tidak harus milik kita semua, karisma tertentu bisa kita pinjam dari orang lain.

Besarnya karisma linier dengan besarnya reputasi diri. Reputasi diri, dibangun tidak dalam hitungan hari atau bulan, tapi hitungan tahun bahkan puluhan tahun. Jika kita ingin mempercepat kesuksesan diri dan perusahaan kita, banyak-banyaklah memupuk reputasi diri, sekaligus meminjam reputasi sebanyak-banyaknya orang, yang tentunya sesuai bidang masing-masing.

Contoh, apabila Kita ingin membangun hotel, gunakan reputasi arsitek terkenal. Ajak dia kerjasama untuk mega proyek ini dengan membuat desain hotel serta rencana bisnis yang solid, untuk meyakinkan dinas tata kota dan pemerintah. Untuk mendapatkan pendanaan hutang bank, gunakan karisma broker property real estate senior dengan keahlian khusus bidang pembiayaan yang memiliki reputasi baik di mata bank. Untuk memastikan hotel ini bisa jalan bagus nanti kalau sudah jadi, pinjam karisma perusahaan hotel terkemuka dengan kerjasama join operation. Selesai sudah. Tugas kita hanya melobi, negosiasi, membuat perjanjian kerjasama, dan menyiapkan uang modal 30% dari kantong pribadi. Pun bila kantong pribadi tidak ada, kita bisa meminjam reputasi pengusaha senior untuk menjaring investor menanam uang mereka di proyek hotel kita. Bahasa mudahnya, dengan tanduk rusa, kita bisa punya hotel modal dengkul dan modal kertas MOU.

(10)

Page 10 of 22 TUGAS INTRAPRENEUR #13

Berani dan gunakanlah kombinasi (1) ilusi kosong, (2) ilusi realistis, (3) ilusi tak terbantahkan, (4) ilusi ketulusan, dan (5) ilusi karisma bawaan sebanyak-banyaknya untuk memajukan perusahaan kita. Buat rencana detail, step by step dengan timeline ketat dan alokasi biayanya masing-masing. Tunjuk penanggung jawab program setiap proyek ini. Penanggung jawab akan difokuskan 100% waktu, pikiran, dan tenaganya untuk membangun ilusi-ilusi ini untuk perusahaan. Tokoh dalam ilusi ini bisa manusia, bisa juga perusahaan. Idealnya sih gabungan dari manusia dan perusahaan. Ada manusianya, ada perusahaannya. Perusahaan itu satu, tapi manusia itu bisa banyak dan saling melengkapi.

TUGAS INTRAPRENEUR #14

Petakan dan manfaatkan karisma dan reputasi orang lain yang telah bekerjasama atau setidaknya berhubungan dengan kita. Gunakan reputasi dan karisma mereka sesuai kebutuhan kita untuk mewujudkan visi, misi, tujuan, dan target perusahaan. Gunakan sebanyak-banyaknya reputasi mereka dengan memberi penawaran kerjasama yang tidak mungkin dapat mereka tolak, karena sangat menguntungkan dirinya, ditinjau dari berbagai aspek serta dengan resiko serendah mungkin untuknya. Kerjasama ini pun harus sesuai atau di dalam lingkup profesi yang mereka kuasai, karena memang sudah berkecimpung langsung di dalamnya bertahun-tahun lamanya. Semakin banyak reputasi orang yang kita pakai, semakin mudah dan cepat terwujudnya cita-cita kita.

Tubuh Sang Ular. Sadar Batas, Waspada, Tepat Gerak, dan Tepat Tujuan.

Ular sadar bahwa dirinya tidak mampu mengejar mangsa yang berlari cepat. Ular sadar bahwa dirinya tidak bisa makan rutin setiap hari seperti binatang lainnya. Ular sadar bahwa dirinya lemah dari serangan predator langit seperti burung elang. Ular sadar bahwa jangkauan serang mematikannya sangatlah pendek.

Karena ular tahu aneka batasan dirinya sendiri, dia bergerak dengan sangat hati-hati agar tidak terlacak oleh mangsanya, hingga posisinya bisa sedekat mungkin dan berhasil memakannya.

Sekalinya ular makan, makanan itu cukup untuk membuatnya beristirahat di sarang dan berpuasa selama 1 bulan penuh.

Saat ular diserang oleh burung Elang, dengan refleknya Ia melilitkan tubuh ke pohon atau apapun yang dapat dia lilit, agar sang Elang gagal mencengram tubuhnya untuk dibawa terbang dan di bunuh di langit. Setelah memastikan sang elang gagal, baru tubuh kakunya ia lenturkan kembali untuk kemudian kembali ke sarang, beristirahat.

Demikianlah harusnya sang penguasa bersikap dan bertindak. Sehebat apapun dan sekaya apapun kita, semua itu tetap saja ada batasnya. Kekayaan dapat lenyap dalam semalam, bahkan peradaban manusia paling maju pun dapat lenyap dalam sekejap mata. Pemimpin yang baik sadar betul akan hal ini. Oleh karena itu dia tidak akan menggerakkan sumber dayanya yang terbatas asal-asalan, sembrono. Dia menggerakkan sumber dayanya di tempat yang tepat dan aman dari resiko kehilangan, serta di tempat yang bisa memberikan timbal balik lebih besar untuknya di masa depan. Dia selalu mempersiapkan diri untuk menghadapi kemungkinan terburuk, serta meminimalisir resiko apapun akibat keputusannya yang mungkin bisa terjadi.

Sama halnya seperti kemampuan makan kita yang terbatas. Berapa banyak sih makanan yang bisa masuk perut kita? Kita harus sadar batas ini dan jangan pernah memaksakan diri untuk melewati batas, agar tidak obesitas ataupun terkena penyakit kronis lainnya. Harta benda pun demikian. Berapa banyak uang yang kita perlukan dan bisa kita nikmati? Berapa banyak barang yang kita butuhkan untuk aktivitas sehari-hari? Seorang pemimpin sejati adalah seorang yang mampu tapi memilih untuk tidak berlebihan, tidak serakah. Ia mau berbagi agar orang lain bisa merasakan apa yang ia rasakan.

Mindset ular adalah keterbatasan, kewaspadaan, dan ketepatan. Ketepatan akan melipatgandakan hasil dari tindakan kita. Ketepatan juga akan melipatgandakan dampak dari tindakan kita. Jauh melampauai rencana, perhitungan, dan target kita. Momen yang tepat tidak datang setiap hari. Mungkin hanya datang sekali dalam sebulan, sekali dalam setahun, bahkan sekali dalam seumur hidup. Jika pada saat itu kita dapat melihatnya, amunisi siap lengkap, dan kita mengambilnya, maka prestasi kita akan melejit, mengubah nasib bagai bumi dan langit.

Sayangnya, waktu yang tepat saja tidaklah cukup. Agar dapat memperoleh hasil yang maksimal, saat waktu yang tepat itu muncul kita harus sungguh-sungguh siap untuk melancarkan

(11)

Page 11 of 22

satu serangan yang sangat mematikan. Kenapa satu serangan? Karena kemampuan kita terbatas, kekuatan kita terbatas, stamina kita terbatas, dan yang terpenting kesempatan itupun terbatas.

Untuk bisa benar-benar siap bila waktunya tiba, kita haruslah : (1) ekstra sabar, (2) menabung gila-gilaan, (3) tidak mudah terpancing / teralihkan godaan dari luar, (4) tidak putus asa jika momen yang ditunggu lama sekali datangnya. 4 (empat) persiapan ini akan menjadikan diri kita menjadi pribadi yang sangat waspada, tangguh, tepat gerak, dan tepat tujuan setiap hari.

Sebagaimana ungkapan, seorang pemimpin boleh saja kalah, tapi dia tidak boleh kaget.

Pengamatan detail dan perencanaan matang adalah langkah pertama untuk mencapai kesuksesan. Langkah berikutnya adalah keputusan dan kebulatan tekad yang mampu membuat pasukannya terinspirasi sekaligus ketakutan. Ketakutan karena tidak ada jalan mundur, tidak ada jalan kabur, sudah terlanjur basah, semuanya harus nyemplung mandi sekalian.

Sebagai panglima yang ditugaskan merebut benteng musuh, apabila kita mencoba merebut benteng yang dipertahankan dengan kuat, menggunakan serangan frontal akan memakan biaya sangat mahal, mengeluarkan energi sangat besar, serta menyebabkan resiko kekalahan atau kegagalan yang sangat tinggi. Kalaupun kita berhasil menang, kerusakan yang diakibatkan penyerangan ini bagi kedua belah pihak menyebabkan kemenangan itu menjadi sia-sia. Oleh karena itu, sedari awal kita perlu siasat halus untuk menaklukan benteng pertahan lawan.

Benteng yang kokoh perlu dilemahkan sebelum ditaklukan. Upaya melemahkan pertahanan lawan sebaiknya menggunakan orang dalam yang Ia kenal. Pun bila tidak ada orang dalam, kita yang harus berusaha menjadi “orang dalam baru” untuknya. Kita yang berusaha menjadi aliansi barunya untuk mewujudkan kepentingan, kebutuhan, dan keinginannya. Sampai pada titik tertentu, benteng pertahanannya runtuh, diri dan organisasinya berhasil kita taklukan.

Sungguh, apapun itu pasti ada waktunya. Terlalu cepat sama buruknya dengan terlalu lambat.

Jangan terburu-buru tapi jangan pula santai hingga terlambat. Kekayaan dibentuk atas gabungan kesiapan, kecerdasan, dan momentum yang tepat. Kekayaan sejati berasal dari aktivitas perdagangan, pemanfaatan harta idle (nganggur, diam, numpuk) milik orang lain, dan kenaikan nilai aset pribadi. Kekayaan dapat dipercepat dengan kemampuan membangun jaringan komunikasi yang sangat efisien dan cepat dalam upaya membangun kekaisaran bisnis bersama.

TUGAS INTRAPRENEUR #15

Pahami batas kemampuan dan kapasitas perusahaan dan diri sendiri, bermainlah dan maksimalkanlah kinerja Anda pada batasan itu. Jangan menuntut terlalu muluk terhadap perusahaan maupun diri sendiri, jangan mengharapkan hal-hal ideal yang mustahil terwujud dalam waktu singkat. Teruslah bergerak dalam keterbatasan, disaat yang sama berusahalah melampaui batas itu dengan kreativitas yang diaplikasikan.

TUGAS INTRAPRENEUR #16

Lakukan pengamatan mendetail berdasarkan data dan fakta. Buatlah perencanaan matang dari hasil pengamatan itu. Siapkan semua amunisi peralatan tempur. Amati keadaan, jika momentumnya muncul, ada peluang di depan mata, lancarkan serangan yang tidak mungkin bisa ditolak oleh siapapun yang mendengarkannya, kecuali dirinya ingin menyesal seumur hidup, karena tidak mau bekerjasama dengan Kita, atau menyesal seumur hidup, karena tidak mau menggunakan jasa dan produk perusahaan Kita.

TUGAS INTRAPRENEUR #17

Temukan orang dalam yang bisa memperlancar dan mempermudah urusan kita. Tentukan musuh bersama yang ingin kita kalahkan dan bisa menyatukan perbedaan kita. Tentukan tujuan bersama yang ingin diwujudkan. Jika tidak ada, jadilah orang dalam itu sendiri. Jika tidak mungkin, jadilah relawan gratis untuk mereka sampai semua informasi, akses, dan jaringannya kita miliki sepenuhnya, sebagai persiapan serangan penuh berikutnya. Serangan untuk membuat mereka takluk dan mau menjadi bagian dari Kita.

Cakar Sang Elang. Pantau Semua dari Langit, Saat Terlihat, Terjang Mangsanya.

Elang terbang di langit dengan sayap yang kokoh. Semua yang di bawah menatapnya kagum.

Elang mampu mencapai kemuliaan karena mengalami tempaan yang berat sedari kecil. Saat Ia belajar terbang, Ia tidak seperti kita yang belajar naik sepeda secara bertahap. Ia langsung dilempar oleh induknya dari atas langit untuk mau tidak mau, memaksanya bisa langsung terbang. Jika gagal? mati.

Dialah Elang, sang raja angkasa. Dalam sekali pandang dia mampu melihat dunia. Tak ada yang lolos dari pengamatannya yang tajam. Mangsa yang menjadi targetnya akan dikunci, diamati dulu

(12)

Page 12 of 22

baik dirinya maupun keadaan sekitarnya. Saat elang yakin keadaannya aman dan memungkinkan, ia akan menukik dengan tajam tanpa keraguan untuk menyambarnya.

. Demikianlah harusnya sang penguasa bersikap dan bertindak. Kenali dirimu, kenali musuhmu, kenali situasi terkini, maka seratus pertempuran, kamu tidak akan kalah. Pemimpin yang hebat haruslah mampu (1) melihat peluang dan (2) menciptakan peluang. Mengarahkan pasukan dan sumber dayanya berfokus ke arah peluang untuk mencapai hasil maksimal.

Semakin bias dan tim sibuk ini itu gak berdampak, semakin buruk hasilnya. Sebaliknya, semakin fokus kerja tim terhadap peluang, semakin baik hasilnya. Fokus kerja yang benar bisa terwujud hanya jika dia mengenali situasinya dengan benar. Ini hanya bisa terjadi bila sang pemimpin memiliki informasi yang cukup terhadap segala permasalahan yang dihadapinya.

Ada 3 tahap yang perlu kita lakukan sebagai pemimpin dalam mengambil keputusan terkait peluang yang kita (1) temukan atau (2) ciptakan sebelum kita sikat eksekusi yaitu : (1) Kita harus mengenali tujuannya, (2) Kita harus mengenali kondisi lapangan dan kondisi musuh, (3) Kita harus mengenali diri sendiri. Berikut penjelasannya :

(1) Kita harus mengenali tujuannya. Silahkan Anda jawab : 1. Apa tujuan akhir yang ingin di capai?

2. Apakah misi ini jika dilaksanakan akan mengganggu atau mendukung tercapainya tujuan akhir itu? 3. Apakah Anda bersedia menanggung semua konsekuensi positif dan negatif bila misi ini berhasil terpenuhi?

3 pertanyaan ini penting di jawab karena pada umumnya, banyak orang di luar sana yang tidak tahu apa yang diinginkannya sendiri. Mereka hidup tanpa keinginan, hanya ahli berkhayal saja.

Kalaupun mereka tahu apa yang menjadi keinginannya, terkadang mereka menginginkan hal yang salah. Mereka menggebu-gebu agar hal salah itu segera terwujud dengan segala macam cara etis ataupun tidak etis, halal ataupun haram. Apa yang terjadi berikutnya sudah bisa ditebak, Dia akan menyesal saat tujuan itu tercapai. Keinginannya memang benar terwujud, tapi Dia malah menyesal. Ironis namun banyak fakta lapangan yang menunjukkan demikian adanya.

(2) Kita harus mengenali kondisi lapangan dan kondisi musuh. Carilah seluruh informasi yang tersedia di internet, social media, dan sumber informasi lainnya akan gosip tentang mereka, akan rekam jejak mereka, dan kisah yang ditulis oleh mereka sendiri, serta berita-berita dari pihak ketiga dan media pers konvensional.

Dari sini kita akan memiliki gambaran dasar tentang kondisi lapangan keseluruhan dan mulai dapat membuat hipotesis. Selanjutnya, kita kirim orang atau cari orang untuk memberikan laporan khusus pada kita semua tentangnya. Informan ini harus memberikan data menyeluruh terhadap kondisi lapangan terbaru yang sesungguhnya terjadi.

Berikutnya, lakukan observasi secara langsung. Laporan di atas kertas, walaupun sudah sangat lengkap, masih belum bisa menyamakan apabila kita melihat dan merasakannya sendiri secara langsung. Maka, alangkah baiknya kalau Anda sebagai pemimpin terjun langsung ke garis depan untuk memeriksa kondisi lapangan, dan mengamati cara musuh bergerak. Kalau perlu bertemu dan bicara langsung dengan musuh itu.

Pertanyaan yang harus dijawab tentang kondisi lapangan dan kondisi musuh adalah : 1.

Seberapa kuat musuh kita? 2. Bagaimana kondisi di lapangan? Apakah medannya aman? Adakah jebakan hukum? Adakah arogansi seseorang? Adakah pendukung kita disana? 3. Dari celah mana tepatnya kita dapat masuk? Bagaimana cara masuknya? 4. Di medan pertempuran manakah idealnya kita bisa menang mudah? 5. Adakah cara menggiring mereka ke sana? 6. Berapa lama kiranya pertempuran ini akan berlangsung? 7. Apa saja dan siapa saja yang kita butuhkan untuk mewujudkan misi ini? 8. Apakah tujuan kita ini realistis atau khayalan belaka alias tidak mungkin bisa terwujud?

Tahap terakhir, (3) Kita harus mengenali diri sendiri. Silahkan jawab : 1. Apakah Saya memiliki sumber daya untuk melaksanakan misi ini? 2. Jika tidak, dari mana saya bisa menggunakan sumber daya yang saya butuhkan? 3. Adakah koneksi yang dapat saya gunakan untuk memuluskan jalan saya? 4. Apakah saya memiliki orang-orang yang cakap, mampu menunaikan misi ini dengan sempurna? 5. Berapa banyak yang rela saya bagi kepada mereka yang menolong saya setelah misi ini tercapai? 6. Apakah organisasi saya siap menghadapi situasi terburuk dari misi ini? 7. Jika tidak, apakah misi ini masih layak saya lanjutkan? 8. Atau adakah cara untuk mengamankan situasi dengan lebih pasti dan terukur saat situasi buruk terjadi? 9. Seberapa besar kemungkinan misi ini akan sukses?

(13)

Page 13 of 22

Dengan menggunakan 3 (tiga) tahap pertanyaan ini secara berurutan, detail, dan sungguh- sungguh dilakukan, barulah sang pemimpin dapat mengukur kemampuannya dan memutuskan untuk tetap maju, mundur, atau pending. Mengukur dan mempersiapkan sumber daya yang cukup yang dibutuhkan untuk menyelesaikan misi. Menempatkan pasukannya pada posisi yang tak mungkin terkalahkan. Menentukan waktu yang tepat untuk memulai operasi penyerangan.

Memahami tindakan apa yang harus diambil jika saatnya tiba. Mengantisipasi berbagai kemungkinan yang akan terjadi. Melakukan apa yang perlu dilakukan setelah misi tercapai agar suasana aman terkendali.

Kemampuan melihat segala sesuatu yang terjadi dalam perusahaan adalah kemampuan penting yang harus kita miliki sebagai pemimpin. Melihat dengan mata kepala sendiri adalah yang paling baik. Pun bila tidak bisa, kita perlu punya keterampilan khusus agar dapat melihatnya dengan mata kepala orang lain, yang hasiil kualitasnya seakan-akan sama seperti melihatnya dengan mata sendiri. Yang perlu Anda lakukan adalah melihat tidak hanya kegiatan mereka. Lihat pula perasaan mereka seperti pandangan, harapan, keputusasaan, kesulitan dan ambisi mereka.

Sungguh benar pepatah sang Elang mengamati semuanya sebelum menyerang. Saat menyerang dia memiliki keyakinan dan komitmen penuh. Saat dia menangkap mangsanya, dia membawanya ke langit. Ke tempat aman, dimana dia bisa menikmati mangsanya, utuh tanpa gangguan.

TUGAS INTRAPRENEUR #18

Gunakan 3 (tiga) tahap pengambilan keputusan yang telah dibahas sebelumnya untuk mengeksekusi peluang yang kita temukan atau kita ciptakan. Pantau ketat pelaksanaannya dari awal hingga selesai. Evaluasi hasil dan dampaknya terhadap perusahaan saat misi itu telah tuntas dikerjakan.

TUGAS INTRAPRENEUR #19

Selain melihat hal-hal positif, peluang-peluang yang bisa dikembangkan, celah-celah yang perlu di tambal, kita juga perlu memiliki kemampuan melihat bibit masalah, serta sumber / akar penyebab masalah.

Buatlah list panjang tentang orang2 yang tidak kompeten yang harus diwaspadai, dan kita mengatur sedemikian rupa agar orang2 itu tidak melakukan tindakan merusak, apalagi menusuk kita dari belakang.

TUGAS INTRAPRENEUR #20

Terlibatlah secara langsung dalam pengambilan keputusan, agar keputusan dapat diambil secara cepat dan efisien. Berfokuslah pada pencapaian tujuan-tujuan yang sudah ditetapkan. Jangan takut kehilangan apapun, jangan takut melangkah. Karena bila rasa takut hinggap di hati, ketakutan itu justru malah bisa jadi kenyataan. Lebih baik fokus curahkan semuanya untuk mengambil keputusan dan mencapai target.

Sungut Sang Lele. Kepekaan yang Hakiki.

Pada kolam yang gelap dan keruh, ikan lele masih dapat berenang dengan bebas, mendapat cukup makanan, dan bisa selamat dari pemangsa. Ia tidak semata-mata mengandalkan matanya untuk melihat, tetapi lebih mengandalkan getaran tanda-tanda yang dirasakan sungutnya yang sangat peka.

Demikianlah harusnya sang penguasa bersikap dan bertindak. Suka tidak suka, terima tidak terima kita semua saling terhubung. Satu kejadian pasti mempengaruhi dan mengakibatkan kejadian lain. Kejadian ini bisa jadi suatu hal yang biasa, atau sangat sepele, sehingga dengan mudahnya kita abaikan. Tapi terkadang hal remeh ini yang dapat menjadi bencana besar. Karena itulah sang penguasa harus orang yang mampu menerjemahkan berbagai pertanda di sekitarnya.

Menggunakan mata elang, penguasa dapat memperoleh pengetahuan atas situasi yang ada, tapi mengandalkan penglihatan saja tidaklah cukup. Kita harus mampu menggunakan insting kepekaan, untuk meramalkan berbagai hal yang akan terjadi di dunia ini, di mulai dari pertanda- pertanda kecil yang dihadapi diri sendiri, dan pasukan kita. Semua akibat pastilah ada sebabnya.

Terdapat dua jenis mata. Mata pertama hanya memandang segalanya. Mata kedua menyelami segalanya untuk membaca sifat hakiki. Jika kita menggunakan mata pertama, apapun yang kita lihat, hendaknya kita tetap tenang dan tidak tegang, agar mampu mengamati sebanyak mungkin peristiwa. Jika kita menggunakan mata kedua, hendaknya kita kuat stamina agar mampu menyelami situasi dengan jelas. Perjalanan seribu kilometer dimulai dengan satu langkah.

Daripada sibuk memaki kegelapan, lebih baik mulai menyalakan lilin sambil berjalan selangkah demi selangkah tanpa henti hingga saat matahari terbit, kita baru sadar bahwa kita telah sampai.

(14)

Page 14 of 22 TUGAS INTRAPRENEUR #21

Jadilah pemimpin yang peka. Peka terhadap semua obrolan pasukan kita. Peka terhadap cara berpikir pasukan kita. Peka terhadap semua kegiatan yang dilakukan pasukan kita. Peka terhadap semua pekerjaan yang dikerjakan pasukan kita. Peka terhadap semua hasil dan dampak dari pekerjaan yang mereka lakukan.

Peka terhadap semua dampak positif maupun dampak negatif dari pekerjaan, hasil, dan perilaku mereka.

TUGAS INTRAPRENEUR #22

Selain peka terhadap pasukan internal, kita juga harus peka terhadap semua konsumen kita, semua mitra kerja kita. Peka terhadap isi obrolan dengan mereka, peka terhadap deal kerjasama yang dilakukan serta prakteknya, peka terhadap semua hal remeh yang dilakukan, karena dari kepekaan ini, bibit kerusakan dan kehancuran dapat kita antisipasi sejak dini. Bibit peluang pun dapat kita gali dan manfaatkan.

Telinga Sang Sapi. Sabar, Tangguh, dan Telaten.

Bajak yang dipanggul sapi sangatlah berat. Lahan yang harus dibajakpun sangatlah luas.

Berbulan-bulan kerja menggemburkan tanah, menanam bibit, merawat tanaman, setiap hari terus seperti itu, tapi sampai sekarang masih belum juga mendapat hasil yang diinginkan. Namun demikian, Ia tetap melangkah. Ia tetap bekerja. Karena tahu Ia sedang menuju sesuatu, Ia paham berada di jalan yang benar. Demikianlah harusnya sang penguasa bersikap dan bertindak.

Ada tiga jenis orang di dunia ini. (1) orang bodoh, (2) orang biasa, dan (3) orang bijak. Bagaimana dengan orang pintar? Gak ada, karena pintar itu relatif. Menurut kita dia itu pintar, tapi menurut orang lain bisa jadi dia itu biasa saja. Artinya apa? orang pintar itu masuk ke jenis orang biasa.

Kembali lagi, mari kita bahas satu per satu tiga jenis orang ini.

(1) Orang bodoh. Dalam bertindak, orang bodoh itu sembrono minim perhitungan, nafsuan tanpa etika. Bagi mereka, asalkan ada potensi untung, langsung sikat. Potensi keuntungan adalah segalanya baginya. Padahal itu baru potensi doang. Aneka sinyal bahaya mereka abaikan, karena terlalu optimis, tepatnya terlalu bernafsu pengen cepet kaya. Pengennya santai, mudah, kaum rebahan, dan hasilnya instan.

Orang bodoh macam mereka, di dunia ini masih bisa sukses, tapi jauh lebih banyak yang gagal.

Mungkin proporsinya 5 : 95 artinya dari 100 orang bodoh, ada 5 orang sukses (inisiator) dan ada 95 orang gagal (follower). Apakah follower bisa berubah jadi insiator? Tidak mungkin. Dimensi waktu tidak bisa diputar ulang. Jarum jam berdetak selalu ke kanan. Mereka yang gagal sudah pasti tidak mungkin mempamerkan kegagalannya. Sedangkan mereka yang berhasil, gila-gilaan pamer kesana kemari.

Orang bodoh yang berhasil biasanya mendapat publikasi yang bagus dan gratis dari sutradaranya. Ia dibawa kesana kemari untuk mengisi seminar, menjadikannya publik figur. Ia dengan congkaknya menjelek-jelekkan orang pintar (maksudnya orang biasa) yang terlalu banyak pertimbangan, seakan-akan melewatkan kesempatan emas sekali seumur hidup, dan hanya bisa gigit jari. Akhirnya bagaimana? Orang biasa banyak yang terpengaruh turun kasta menjadi bodoh. Si orang bodoh sukses ini berhasil menjerumuskan lebih banyak orang lagi ke dalam jurang berbahaya, yakni jurang kebangkrutan atau terlilit hutang mencekik leher.

Walau mereka berpikiran pendek, tidak semua orang bodoh ini jahat. Sebagian dari mereka ada yang berhati tulus dan baik. Sayangnya tindakan mereka sembrono, berani menantang bahaya besar yang tak terukur, bahaya bagi dirinya, keluarganya, maupun orang-orang disekitarnya. Dalam ranah kepemimpinan, tentunya kita tidak mau kan dipimpin orang bodoh ini?

Tidak mingkinlah. Bagaimana mungkin masa depan indah bisa terjadi secara kebetulan? Taruhan yang terlalu besar karena potensi gagalnya sangat tinggi.

Jenis kedua, orang biasa. Mereka ini yang dianggap orang pintar oleh orang bodoh. Orang biasa punya banyak pertimbangan, terikat dengan dogma ataupun aturan-aturan. Akhirnya mereka banyak yang menyerah sebelum bertanding, karena melihat potensi-potensi kesulitan dan kesengsaraan di depan mata bila hal itu mereka terjang. Pun mereka bertanding, mereka gerakannya lambat, ragu-ragu, dan ketinggalan di belakang.

Orang biasa merasa nikmat bila bisa mengejek orang lain yang mengambil resiko. Mereka juga bahagia saat melihat orang lain gagal. Mereka suka merasa pintar sendiri dengan pilihan dan keputusannya. Mereka terjebak dalam ilusi superior di dunia mereka yang semuanya serba biasa- biasa saja.

(15)

Page 15 of 22

Jika mereka melihat orang berhasil, mereka akan mencari-cari kelemahan-kelemahan dari keberhasilan orang tersebut, disaat yang sama mereka juga menyesal karena tidak ikut mengambil tindakan saat kesempatan yang baik itu datang. Jika akhirnya pun jika mereka bertindak, mereka sudah terlambat. Mereka masuk di gerbong terakhir yang hanya bisa menikmati sisa-sisa makanan pesta yang telah usai. Tentunya kita juga tidak mau kan dipimpin oleh orang macam ini?

Jenis ketiga, orang bijak. Orang bijak lebih berwawasan daripada kebanyakan orang karena ia terus belajar, belajar dan belajar. Ia penuh perhitungan namun pemberani dan gesit. Ia tidak menyerah hanya karena potensi kesulitan yang menghadangnya di depan mata. Ia justru sadar sepenuhnya terkait resiko apapun yang dia ambil, seterjal apapun jalan yang dia pilih.

Dia tidak iri dengan keberhasilan orang lain. Dia justru senang dan termotivasi untuk mengejarnya. Dia mau mendengarkan pendapat orang, tapi tidak membiarkan orang menyetir hidupnya. Dia mantap dan tekun dalam bertindak sampai tuntas. Dia memilih jalan terbaik berkiblat hasil akhir yang diinginkan. Walau jalan itu rumit & berat, Ia tetap istiqomah menjalaninya.

Laksana sapi yang membajak lahan luas tak berkesudahan. Dia meniti karyanya setapak demi setapak dengan tekun. Orang bijak bukanlah sapi biasa. Ia sapi berotak encer berhati kesatria. Ia berusaha menyelesaikan pekerjaannya dengan lebih cepat, lebih banyak, dan lebih baik setiap hari. Berbagai metode, cara, dan teknologi dia gunakan. Jika dia menemukan kegagalan, dia tidak menyalahkan orang lain dan meratapi nasib. Ia segera mengambil langkah nyata untuk menyelamatkan situasi. Dia selalu bersyukur setiap saat. Alangkah indahnya jika kita dipimpin oleh orang bijak macam ini.

Terkadang, cara paling lambat adalah cara paling cepat. Tempa diri untuk selalu tekun terhadap pekerjaan di depan mata, sambil terus membuka mata dan telinga terhadap peluang untuk melakukan gebrakan besar. Pagi hari kita bekerja, sore hari kita belajar dan bertukar informasi, dini hari kita berdoa dan berkontemplasi.

Ada 2 (dua) ungkapan terkenal dalam dunia bisnis. (1) 90% kekayaan dimiliki oleh 10% manusia beruntung. (2) 90% perusahaan busuk dibiayai oleh 10% perusahaan baik. Alasan perusahaan bisa busuk karena kekurangan pasukan berkualitas, pasukannya bosok-bosok. Tapi ironis juga kalau di luar sana banyak perusahaan memiliki banyak sekali pasukan berkualitas, sedangkan para pemimpinnya orang bodoh atau orang biasa. Akibatnya mereka malah menindas pasukannya sendiri, menyia-nyiakannya karena alasan serakah dan ego semata. Kita disini jangan sampai seperti itu! Kita harus menjadi pemimpin bijak, dan memimpin banyak orang-orang bijak pula.

Sesuai hukum alam, bahwa yang kecil akan tertarik ke yang besar, yang lemah akan tertarik ke yang kuat, yang ringan akan tertarik ke yang berat. Maka, di perusahaan kita pun harus berlaku demikian. Jangan lengah dan jangan biarkan orang-orang kecil mengecilkan perusahaan kita.

Jangan biarkan orang-orang lemah melemahkan perusahaan kita. Jangan biarkan orang-orang bodoh membodohkan perusahaan kita. Jangan biarkan orang-orang biasa membiasakan perusahaan kita yang potensinya sangat luar biasa besarnya.

Kita harus sangat selektif. Harus terus menjadi semakin besar, semakin kuat, dan semakin berkuasa. Sesuai hukum alam yang berlaku. Walau memang hasilnya tidak mungkin instan.

Hasilnya butuh waktu lama untuk bisa mulai dinikmati. Tapi selama jalan kita sudah benar, yakinlah bahwa Allah maha pemberi balasan, baik balasan itu diberikan-Nya di dunia ini, atau baru diberikan di akhirat nanti, karena ternyata disana kita lebih butuh. Siasat sang sapi hanya kelihatannya saja yang lama, padahal siasat ini salah satu cara paling cepat mewujudkan cita-cita.

TUGAS INTRAPRENEUR #23

Jangan jadi orang bodoh yang dibutakan oleh sifat matre, pemalas, dan gak paham manajemen resiko. Jangan jadi orang biasa yang hanya bisa main aman (secara sosial, bukan secara finansial) atau jadi pengamat, komentator, kritikus, dan pengumpat tanpa solusi. Jadilah orang bijak yang layak menjadi panutan untuk seluruh pasukan. Panutan dalam hal apapun di kantor, panutan dalam hal keyakinan penuh, bahwa cepat lambat, kemenangan besar bisa kita raih bersama, di perusahaan kita tercinta.

TUGAS INTRAPRENEUR #24

Jadilah orang bijak. Jadilah pemimpin bijak. Penuh perhitungan, perencanaan matang, serta pemberani dalam beraksi cepat, tepat, dan tuntas. Pemimpin bijak hanya takut kepada Allah, tidak dengan lainnya. Pilihlah jalan terbaik berdasarkan hasil akhir dan dampak yang ingin dicapai sesuai visi dan misi perusahaan.

Referensi

Dokumen terkait

Dari definisi tersebut diatas disimpulkan bahwa struktur sosial merupakan tatanan sosial dalam kehidupan masyarakat, yang didalamnya terkandung hubungan timbal balik

Kebijakan keuangan daerah diarahkan untuk meningkatkan pendapatan asli daerah sebagai sumber utama pendapatan daerah, yang dapat dipergunakan oleh daerah

Perlakuan iradiasi baik akut, terbagi dan berulang menginduksi penurunan rerata karakter tinggi tanaman, jumlah spikelet per malai, bobot malai, jumlah biji per malai, dan bobot

Untuk data pengujian dengan ekstrak kulit kayu nangka didapatkan hasil sebagai berikut, waktu fiksasi 10 menit didapat nilai 4 artinya kain yang di celup dengan ekstrak kulit

Perawat harus mampu memberikan pendidikan kesehatan pada pasien dan keluarga dalam hal pencegahan penyakit, pemulihan dari penyakit, menyusun program Health

dalam melihatdirinya maupun orang lain. Masa remaja adalah ambang masa dewasa.. Dengan berlalunya usia belasan, remaja yang semakin matang berkembang. dan berusaha memberi

Puji dan Syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat-Nya, pcnulis dapat mcnyelcsaikan skripsi yang bcrjudul "Analisis Pengendalian

Oksida Aurivillius hasil sentesis pada semua parameter sifat feroelektrik menunjukkan bahwa semakin bertambah jumlah lapis oktahedral senyawa oksida Aurivillius dalam