Vol 4 NoLTahun 2007 Pengaruh ll'orna Kasa Penutup Autocidql Ovitap
PENGARUH
WARNA
KASA
PENUTUP
AUTOCIDAL
OVITRAP
TERHADAP
JLMLAH
JENTIK
NYAMUK
AEDES
AEGYPTI
YANG
TERTANGKAP
Joko SantoSo' Retno Hestiningsih2 Ratih Sari Wardani, Sayono,
ABSTRACT
Background: Aedes aegtpti mosquito is one of the vectors which is able to infect Dengue Hemoryhagic Fever
disease mechanically. The examination offree rate of mosquito lat-va in Putwotladi ttist-rict, Grobogai rege,cy, is amounting 86 o/o. One of the
techniques to control the population of Aedes aegypti mechaiicallll
i,
iy
installing autocidal ovitrap simply and economically. objective of the research is
ti
inow the effect i1,ori,
gauze color autocidal ovitrap on the number of Aedes Aegypti lar-vie which are trappetl. Type ofie
resiarch is explanatory research by using experimental research design with post-test only tlisrgn approach. The research subject is conductecl in the surroundings of Purwodacti dtitrict seitlement*tti
olrrr"e repetition. The measuredvariable consists of cover gauze color autocidal ovitrap antl the number of Aetles Aegtpti lat-vae which are trapped. Collected data are analyzed with statistical test of one-way anovct rutth
srgnifiilit
level 5,%. Resultof
the research is that the numbers of Aedes aegtpti lar-vae, whichari
trapped nrrr,:rliig to the categoD,of covet. gat:ze color autocidal ovitrap, arel9
black-colored larvae, l7 pink-cotored larvae,l2
white-colot-ed larttae, and S light blue-colored larvae. Result of the study of one-way inova isp:0,
5gg. In conclusion, there is no effect of cover gauze color autocidal ovitrap on the number of Aecles aegypti larvee which are trappecl.Kqt words : coyer color, autocidal ovitrap, larvae, Aecles aegypti
ABSTRAK
Latar
belakang:
Nyamuk Aedes aeg)/pti merupakan salah satu vekr-cy yang dapat meminclahkanpenyakit Demam Berdarah Dengue secara mekanik. Pemeriksaan A:tgka Bibas^Jentik ( ABJ
)
diKelurahan Purwodadi Kabupaten Grobogan serbesar B6 %. Sclah sa/u telmik untuk pengendalian populasi nyamuk Ae. aegtpti dengan cara mekanik yaitu pemlsafigan autocidal ovitrap yang mudah dan
-ekonomls.
Tujuan
:
Mengetahui pengaruh warna kasa penutup autocidal ovitrap ierhadap iumlahjentik
nyamuk Ae. aegl,tpti yang tertangkap. Metode : Jinispinetitian
explanatory research, menggunakan desainpenelitian
eksperimen denganpendekaiai
posttestoily
design
Subyek penelitiandi
lingkungan pemukiman Kelurahan Purwodadi, dercgan 6 kati p"ngrilongon. Variabel yang diukur meliputi warna kasa penutup autocidal ovitrap tlan jumlah ientttciyo*ik
Ae. aegtpti yang tertangkap. Data yang didapat dianalisis dengan uji statistik varian ktasifkast tunggal (Oneway onova
),
dengan tingkat kepercayaan5
%o.Hasil
: Jumlahjentik
nyamuk Ae. aegtpti yang tertangkap menurut kategori warna kasa penutup autocidal ovitrap adalah warnahitai'lg;ko;;
warnd merah muda 17 ekor; warnaputih
l2
ekor; dan warna biru muda B ekor. Hasiluji
ststistik varian klasifikasi tunggal didapatp:
0,588. Kesimpulan: Tidak ada pengaruh warna kaia penutup autocidal ovitrap terhadap jumlah jentik nyamuk Ae. aeg)/pti yang tertangiap.Keta kunci : Warna kasa, autocidal ovitrap,jentik, Ae. aegypti
' Dinas Kesehatan Kabupaten Grobogan
l3:gll,al,to.y:tocj-d;n
' Penyakit lropik Fakultas Kesehatan Masyarakat universitas Diponegoro Semarang Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah SemarangJoko Santoso, Retno H, Ratih SW, Sayono J Kesehat Masy Indones
PENDAHULUAN
Salah satu
penyakit
menular
yang
berpotensiwabah
yaitu penyakit Demam
Berdarah Dengue(DBD).I)
PenyakitDBD
dapat menjalar dengan cepat danmemiliki
angk* mortalitas yangiingfi.
Angka fatalitas
pada penderita yangtidak
diobati
mencapai 10-
20
o/o.2) Kawasan Asiateiigara
Lerupakan
du.rut
endemik
tinggi
dan sering bersifat
epidemik.3)Penyakit
DBD
merupakan masalah kesehatan
di
Indonesia. Seluruhwilayah
Indonesia mempunyairisiko
untukterjangkit penyakit
DBD,
sebabbaik virus
penyebab maupun nyamuk penulamya tersebar luas di perumahanpenduduk
dan
fasilitas
umum
di
seluruh
Indonesia. Berdasarkanlaporan yang
ada, sampai saatini
penyakitDBD
sudah menjadi masalah yang endemis padal22kabupaten
atau kota,605 kecamatan
dan
1800 desa atau kelurahan, sehingga'tidak anehbila kita
sering membaca danmelihat
di
media
masa tentang adanyaberita berjangkitnya penyakit
DBD
di
berbagaiwilayah
hampir sepanjangwaktu
dalam satu tahun. a)Mengingat
penyakit
DBD
masih belum ditemukan obatnya dan kegiatan pengobatan secaraekonomi adalah mahal, maka diperlukan kegiatan pencegahan dan pengendalian penyakit. Diantara berbagai macam kegiatan pencegahan dan pengendalian penyakit
DBD
adalah dengan pengelolaanlingkungan atau
mekanik
yang sudah banyak dikenal oleh masyarakat adalah kegiatan PembersihanSarang
Nyamuk
(PS$
dengan menguras,menutup dan menimbun tempat
berkembang biakny awrik A e d e s a e gy p t i .s )
Kegiatan
PSN
sudah lama
dilaksanakan
namun hasilnya masih kurang
dari
yangdiharapkan, sebagai
contoh Angka
Bebas Jentik(ABJ) di
Kabupaten Grobogan padaakhir
tahun2005 iebes
ar 78
o/o.ABJ
standar adalahlebih
atau sama dengan95
7o.6) Kasus penyakitDBD
diKelurahan Purwodadi adalah yang tertinggi
di
Wilayah Kabupaten Grobogan, denganABI
79,7o/r.Mengingat
kepentingan pengendalianjentik
terpenting adalahyang
berhubungan dengan kesehatan manusia, maka sasaran yang berdekatan dengan kehidupan dan kegiatan manusia, salah satu sasaran ataulokasi
yang penting misalnya lingkungan perumahan.7)
Berdasarkankondisi
diatas pengendalian populasi nyamuk Ae. aegyptl selayaknya dilakukan terutama apabila kepadatan
tinggi.
Lingkungan
perumahanKelurahan Purwodadi
Kabupaten Groboganmempunyai
kondisiyang memungkinkan
dijumpai
populasi nyamuk Ae. aegypti.Sebagai
alternatif
lain
dari
pengelolaanlingkungan
dalam
upaya kegiatan
pencegahanpenyakit
DBb
adalah dengan*".rraring iuatu
alat yang disebutautocidal
ovitrap.6)Alat ini
belum populerdi
kalangan masyarakat secara luasdan
belum banyak dipakai sebagai upaya pengendalianpopulasi nyamuk
le.
aegypti.
Untuk
itu
alat
ini
perlu
dikaji
lebih
mendalam
agar
dapatdiaplikasikan di masyarakat.
Autocidal ovitrap
berbentukkaleng
kecil
yang
ditutup
kasanylon.
Namun
mengingat bahwa warna kasanylon
bermacam-macam, perluditeliti
lebih lanjut untuk mengetahui warna yangpaling tepat digunakan sebagai penutup autocidal ovitrap.
Autocidal ovitrap
dalam pelaksanaannyadiletakkan
di
lingkungan perumahan yang mengalami kejadian kasus penyakitDBD.
Penelitianini
bertujuan untuk menentukan warna kasa
nylon
yang paling tepat sebagai penutupautocidal
ovitrapsehingga menarik bagi nyamuk untuk bertelur dalam ovitrap
ini.
.METODE
Jenis
penelitian adalahexplanatory research
yaitu
menjelaskan suatu keadaan atausituasi. Metode
penelitian,
menggunakan desainpenelitian
eksperimen, yang termasuk kelompokrancangan pra eksperimen dengan pendekatan Postest
only
design,yaitu
Pe,llakuan atau intervensitelah dilakukan
(X),
kemudian dilakukan
pengukuran atau postest(Oz
).'''
Rancangan tersebut dapat digambarkan :xn
Vol 4 No 2-Tahun 2007
Eksperimen
Pengaruh ![/arna Kasa Penutup Autocidal Ovit-ap
Post Test Oz
Subyek
penelitian
ini
adalahjentik
nyamuk
Ae.
aegypti yang
ditangkap
di
kawasanpemukiman Kelurahan Purwodadi
Kabupaten Grobogan.Jumlah subjek ditentukan
berdasarkanrumus13)(t-1)(r-1)215;dimanatadalahjumlahperlakuandanradalahbanyaknyaulangan
(replikasi), sehingga diperoleh subyek penelitian
ini
sebanyak 24 autocidal ovitrap.Dalam
penelitian
ini
ada
3
tiga variabel yang
menjadi
perhatian,yaitu
variabel
bebas (independentvariable)
adalahwarna
kasa
penutupautocidal
oivitrap
yang dibedakan menjadi 4macam
warna
yaitu putih,
merahmuda,
biru
muda dan
hitam
(skala nominal), variabel
terikat(dependent
variable)
adalahjumlah
jentik
nyamuk
Ae.Aegypti
yang terperangkap (skala rasio).Variabel pengganggu yang dikendalikan adalah suhu, kelembaban dan pencahayaan (diatasi dengan melaksanaan
penelitian
padawaktu
dan tempat yang
sama),tandon
air
yang
lain
(dikendalikan denganmenutup
tandon
air
yang
ada
di
sekitar tempat penelitian),
pemakaianobat
nyamuk(dikendalikan dengan pendekatan masyarakat
agar
tidak
menggunakanobat nyamuk
selamakegiatan penelitian), kasa penutup
ventilasi
(dikendalikan
dengan melaksanakanpenelitian di
ruangan yang
tidak
memakai kasa penutup ventilasi).Auticidal
ovitrap
ini
dibuat daribotol
plastik ukuran .diametermulut
10 cm dan
tinggi
10
cm
yang dicat hitam,
setelahdikeringkan
botoldirendam agar bau cat dapat hilang. Kemudian
botol
diisi
air sampai dengan batas tutup kasa nylon(
8 cm dari dasarbotol
)
dan masing-
masingbotol
ditutup dengan kasanylon
warna putih, merah muda, biru muda dan hitam, yang telah diikat pada kawat penyangga.Sebelum
penelitian dilakukan
pemeriksanaanjentik
pada kontainer
di
setiap rumah
di lingkunganRW,
RT
sebanyak35
rumah, diperoleh
hasil ABJ
sebesar86 %. Dari
pemeriksaantersebut
didapat
rumah
-
rumah
dengan
positif
jentik,
dimana
autocidal ovitrap
diletakkan.Autocidal ovitrap
diletakkandi
dalam rumah pada ruangyang
terang dan sering sebagai tempataktifitas
sehari-
hari.8) Peletakkan berdasarwarna
(putih,
merah muda,biru
muda
danhitam
)secara berjajar dan posisi kategori warna penutup autocidal
ovitrap
diletakkan secara bolak -balik,
dengan
jarak
yang sama(10 cm).
Data yang diperoleh dianalisisstatistik
dengan analisis varians satu arah (one way anova), apabila data yang dianalisis memenuhi asumsi sebagaiberikut
:
1) Databerdistribusi
normal
(menggunakanuji
Kolmogorof Smirnov); dan
2)
Varians antar
sampel homogenrsyang
digunakanuntuk
mengetahui apakahada
perbedaanjumlah
jentik
Ae.
aegypti yang tertangkap antara warnaputih,
merah muda,biru
muda danhitam
tutup kasanylon
autocidal ovitrap.HASIL DAN PEMBAHASAN
1.
AnalisisUnivariat
Tabel 1. hasil
pemeriksaanjentik
nyamukAe. aegtpti
menunjukkan bahwa pengulangan pertama paling banyak menangkapjentik
pada kasa warna merah muda4
ekor (67%), warna kasaputih dan biru muda
tidak
terdapatjentik
(0%).Pada pengulangan kedua paling banyak menangkapjentik
pada kasa wuunaputih 9
ekor (56%) dan kasa warna merah mudatidak
terdapatjentik
(0%). Pada pengulangan ketiga paling banyak menangkapjentik
pada kasa warna hitam 7 ekor (50%) dan kasa warnaputih tidak
terdapatjentik
(0%).Pada pengulangan keempat paling banyak menangkapjentik pada
kasa warna merah muda3
ekor(6%),
kasa wamaputih
danbiru
mudatidak
terdapatJoko Santoso, Retno H, Ratih Sl(, Savono J Kesehat Masv lrtdones
merah muda dan
hitam
3ekor
(33,33%) dan kasa wamabiru
mudatidak
terdapatjentik
(0%). Pada pengulangan keenampaling
banyak menangkapjentik
pada kasa warnabiru
muda4
ekor
(67%),kasa warna
putih
dan hitam tidak terdapatjentik
(0%).Tabel 1. Jumlah jentik yang tertangkap berdasarkan kategori warna kasa penutup autocidal ovitrap pada pengulangan 1.
Warna kasa Ulansan I Ula n 3 Ula n4 Ulan n5 6
nYo
o/ /o n o//o o//o o//o 2 o//o n Putih Merah muda Biru muda Hitam Total00
233
467
00
6
10003
603
00
403
100
9956000
005363
2132140
5 31 7 50
2t6 100 14 100
500
467
00
233
6
100i1
11 11 11 0 JJ,JJ 100Hasil
keseluruhan pengulangan dari penangkapanjentik
nyamuk Ae. aegypti menunjukkanbahwa
autocidal
ovitrap
dengan kasa penutup menurut kategoriwarna (putih,
merah muda,biru
muda dan hitam) berhasil menangkap
jentik,
ini
dapatdilihat
dari tabel sebagaiberikut
:Tabel 2 Analisis jumlah jentik Ae. aegtpti yang tertangkap selama penelitian. Warna kasa Minimum
-
Maksimun'
Rata'rata Standar deviasi Putih Merah muda Biru muda Hitam Total0-9
0-5
0-4
0-7
0-9
2,00 2,83 1,33 3,17 ,?? 3,633 1,722 1,633 2,483 2,444Tabel
2.
menunjukkan bahwajumlah
jentik
Ae.aegypti
yang tertangkap menurut kategoriwarna kasa penutup
autocidal ovitrap
adalah:
warnaputih
berkisar antara0
ekor
sampai9
ekor, dengan rata-
rata2,00
ekor dan standar deviasi 3,633 ekor; wama merah muda berkisar antara 0ekor sampai 5
ekor,
dengan rata-
rata 2,83 ekor dan standar deviasi 1,722 ekor; wamabiru
mudaberkisar antara
0
ekor sampai4
ekor,
dengan rata-
rata 1,33 ekor dan standardeviasi
1,633 ekor; warna hitamberkisar
antara0
ekor sampai 7ekor,
dengan rata-
rata 3,17 ekor dan standar deviasi 2,483 ekor; dan secara keseluruhan jumlahjentik
Ae. aegypti yang tertangkap berkisar antara 0 ekor sampai9
ekor,
dengan rata-
rata2,33 ekor
dan standar deviasi2,444 ekor.
Secara keseluruhanjumlah
jentik
nyamukAe
aeg,,pti yangtertangkap dalam penelitian sebanyak 56 ekor. Berdasarkanwarna tlrtlurp
autocidal ovitrap
dalam menangkapjentik
Ae. aegyptipaling
banyak warnahitam
19ekor (33,93%o), warna merah
muda
17ekor
(30,38%), warnaputih
12ekor
(21,42%) dan warnabiru muda 6 ekor (14,27%).
2.
AnalisisBivariat
Setelah data dianalisis secara univariat kemudian data dianalisis
lebih lanjut
dengan analisisbivariat
sebagaiberikut
:
data penelitian adalah normal, dengannilai p
:
0,264 (nilai
alpha lebih dari 0,05), darihasil
tes homogenitas (levene fesl) diketahui bahwa varians dari variabel penelitianadalah homogen dengan
nilai
p
:
0,312(nilai
alphalebih dari
0,05) memenuhi syaratuji
variansklasifikasi
tunggal. Sementara pada tabeldeskriptif, terlihat
bahwa rata-
ratatotal jumlah
jentik
nyamuk Ae.
aegypti
yangtertangkaptidak
berbeda jauh, kecuali untuk jumlahjentik
nyamuk pada kasa warnahitam
3,17 ekor
dengan kasawama
biru
muda
1,33ekor.
Hasil
analisisstatisik uji
Vol 4 NoLTahun
2007
Pengaruh llorna Kasa Penutup Autocidal Ovitapdisimpulkan bahwa
tidak
ada pengaruhwama
kasa penuttrpautociclal
ovitrap
terhadap jumlahjentik
nyamuk Ae.aegyptiyang
tertangkap.B. Pembahasan
ABJ
padaRW
3,
RT 5
Kelurahan Purwodadi sebesar 860/o dari35
rumah yang diperiksa,menurut sumber referensi bahrva
ABJ
yang optimum adalah 95o/r.6)Hal
ini
disebabkan oleh sanitasilingkungan
yang kurang
baik
karena banyak tempat-
tempat yg
disukai oleh nyamuk
sebagaitempat Lerkembang
biak
(kontainer
air
terbuka).6)Disamping
itu juga bila dilihat dari
topografi KelurahanPurwodadi
denganketinggian
22
m
dari
permukaanlaut,
menurut
sumber referensi bahwa, ketinggian yang rendah (kurangdari
500m) memiliki
tingkat
kepadatan populasi nyamuksedang sampai berat.6)
Waktu
pelaksanaanpenelitian
ini
dilakukan
padabulan
Juli
sampaiawal bulan
Agustus 2006, pada bulanini
curah hujanmulai
berkurang sehingga pelaksanaan penelitian agak mengalami keterlambatandari
rencana yang menurut sumber referensi dalamwaktu
2
minggu
dimungkinkanpenelitian
sudah berakhir.la)Nu*r,
pada kenyataawtyapenelitian
membutuhkanwaktu
sampai 4 minggu.Hal
ini
dimungkinkan oleh pengaruh perubahan musim dari musim penghujan ke musim kemarau.Disamping
itu
menurut
sumberreferensi bahwa, stadium larva
biasanya berlangsung antara 6-
8 hari, dan stadium pupa berlangsung antara 2-
4hari.
Pertumbuhan daritelur
menjadi nyamuk dewasa mencapatg-
10 hari dan umur nyamuk betina dapat mencapai 2-
3 bulan.e)Dari hasil
pemasanganautocidal ovitrap,
diperolehjentik
nyamuk
Ae.
aegypti
56
ekor, dengan rata-
rata 2,33 ekor. Semua kategori warna yang ada didapatjentik
nyamuk.Hal
ini
sesuai dengan sumber referensi bahwa, dalam meletakkanautocidal
ovitrap
adalahdi
dalam rumah danwaktu penelitian
dimulai
memasukimusim
kemarau sehingga genanganair
sebagai perindukkannyamuk berkurang khususnya yang berada
di
luar rumah.la) Maksimaljentik
yang tertangkap 9 ekor denganvolume air
536cm',
didapatdari
autocidal
ovitrap
dengan warna penutupputih.
Warnapenutup yang
paling
sering memperolehjentik
adalah warnahitam
dan merah muda(5
kali),
dan yang paling banyak menangkapjentik
adalah warnahitam
19 ekor (33,93oh),hal
ini
sesuai dengansumber
referensi bahwa, dimungkinkan karena nyamuk
Ae.
aegypri
lebih tertarik
meletakkantelurnya pada
TPA
berair
yangberwama
gelap,paling
menyukai warnahitam,
terbuka lebar dan terutama yang terletakdi
tempat-
tempat terlindung sinar Matahari langsung.8)Dan
24 auotcidal ovitrap penelitian,
yang berhasil rnenangkapjentik
nyamuk Ae. aegypti selamapenelitian adalah 14 autocidal
ovitrap
(58,33%).
Secaradeskriptif hal
ini
membuktikanbahwa
tingkat
keberhasilanautocidal ovitrap
dalam menangkapjentik
nyamuk Ae. aegypti adalahcukup
tinggi, lebih dari
50o/odan
autocidal ovitrap
yang
dipasang.Disamping
itu
dari
semuaautocidal
ovitrap
yang dipasang, berhasil menangkapjentik
nyamuk Ae. aegypti dengan rata-
rata2,33
ekor.
Hal
ini
sesuai dengan sumberreferensi bahwa,
pengendalianpopulasi
nyamuk Ae.aegypti
dapatdilakukan
dengan memasangautocidal
ovitrap,
yang dilakukan
bersama kegiatan pengendali an lain (p engendalian terpadr). u't)Setelah dianalisis dengan
uji
analisis varian satujalan
didapatp
:
0,588. Secaradeskriptif
rata
-
ratajumlah
jentik
yang tertangkap menurut kategori warna kasa penutup adalah wamaputih
2,00 ekor; wama merah muda 2,83 ekor; wamabiru
muda
1,33ekor;
dan warnahitam
3,17 ekor,dari
masingkategori
warnatotal
jentik
yang tertangkaptidak
berbedajauh,
kecuali
warna hitamdengan warna
biru
muda. Dengan demikian penelitianini
menyimpulkan bahwa tidak ada pengaruh warna kasa penutupautocidal ovitrap
terhadapjumlah
jentik
nyamuk Ae. aegypti yang tertangkap.Hal
ini
dimungkinkan
karena presentase luas penampangautocidal
ovitrap
yang berwarna hitamatau gelap lebih besar
bila
dibandingkan dengan presentase luas penampang kasa penutup autocidalovitrap,
disampingitu
letak kasa penutup alatini
berada agak ke dalam,2
cm
dariblbfu
autocidalJoko Santoso, Retno H, Ratih Sl4, Sayono J Kesehat Masy lndones
ovitrap,
sehinggawarna
kasa penutuptidak
dominanbila
dibandingkan keseluruhan warna dariautocidal
ovitrap.
Dengan tertangkapnyajentik
nyamukAe. aegypti dan
tidak
ada pengaruhnyajumlah
jentik
nyamuk yang tertangkap pada setiap kategori warna kasa penutup, maka semua bahan warna kasanylon
yang ada dapat dipakai sebagai bahan penutup dalam membuat autocidal ovitrap.SIMPULAN
1.
Jumlahjentik
nyamuk Ae. aegypti
yang tertangkapautocidal
ovitrap
denganvolume
air
536 cm3 adalah 56 ekor, pada warna kasaputih
12"kor,
-..uh
muda 17eior,
biru
muda 8 ekor dan hitam 19 ekor.2.
Tidak
ada pengaruh warna kasa penutupautocidal ovitrap
terhadapjumlah
jentik
nyamuk Ae.aegtpti
yang tertangkap (p:0,588
).SARAN
l.
Dalam membuatautocidal
ovitrap bisa memakai semua warna kasanylon
2.
Pengendaliannyamuk Ae. aegypti
secaramekanik
yang sudah biasadilakukan
di
masyarakatyaitu PSN,
perlu
diikuti
dengan kegiatanlain,
misalnya pemasanganautocidal
ovitrap
yangmudah dan murah.
3.
Perlu penelitian
lebih
mendalam tentangautocidal
ovitrap,
agar alatini
dapatlebih efektif
membantu program pengendalian nyamuk.
DAFTAR PUSTAKA
1.
A.
Resna Soerawidjaja,Azrul
Azwar.
1989. Penanggulangan Wabah oleh Puskesmas. Jakarta: PT BinarupaAksara,Vol.
I
World
Health
Organization.
1986. TindakanDarurat
Kesehatan Masyarakatpada
KejadianLuar
Biasa, Terjemahan olehHari
Kusnanto, dariPublic
HealthAction
in Emergencies Caused by Epidemics, APractical
guide by BresP.1995.
Yogyakarta: GajahmadaUniveisity
press.Ludfi
Santoso. 1998.Iktisar
Penyakit Tropik. Semarang:UNDIP.
Darmowandowo
W.
2003. Demam Berdarah Dengue. Surabaya: AirlanggaUniversity
press.Indan Entjang.
2003.Mikrobiologi
dan
Parasitologi
Untuk AkademiPerawat.
Jakarta: Citra BhaktiAditya.
Y*l!
H_ealthOrganization.
2004.
Perencanaandan
Pengendalian Dengue
dan
DemamBerdarah Dengue: Panduan Lengkap/WHO, Terjemahan oleh Palupi Widyastuti. Jakarta: EGC
Llorld Health
Organization. 1999. Demam Berdarah Dengue: Diagnosis,
pengobatan, Perencanaan dan Pengendalian/lYHO, Terjemahan Monica Ester. Jakarta:-EGC. Edisi iedua.Soegeng Soegijanto.2004. Demam Berdarah Dengue, Tinjauan dan Temuan
Baru di
Era
2003. Surabaya: AirlanggaUniversity
press.Lutfi
Santoso . 1997. Pengantar Entomologi Kesehatan Masyarakat, Semarang:FKM tINDIp.
Aj-Ieen
GT,
Songzu.
2000. The
{Jseof
GIS
in
Ovitrap Monitoring
for
Dlngue
Control
inSingapore.
http://www.yahoo.
com.Tgl6
Maret
2006.Soekidjo Notoatmodj
o.
2002.Metodoigi
Penelitian
Kes ehat an.I
akarta: Rineka Cipta.Kemas
Ali
Hanafiah.2OO4. Rancangan Percobaan, Teori& Aplikasi.
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Edisi ketiga.|egina
Dibo
M,
Andriano Mondini, Eliane
A
Favaro,
AC
Barbosa
A,
Carmen
.
2005.Identification
of
The BestOvitrap
Installation
sitesfor
Gravrd Aedes (Stegomyia)aegypti
in Residences inMirassol,
State ofiao
Paolo,Brazil.htip://www.Google.Com. Tgl
6 Maret 2006 Sugiyono. 2003. statistik untuk p eneritian. Bandung: Alfabeta.2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14.