PEMAHAMAN EVALUASI
PELAKSANAAN STANDAR SPMI (AMI – PT)
Oleh
P2DM LPPM – IPB University
Sumber :
Tim Nasional SPMI/AMI Kemristekdikti P2SDM – LPPM IPB
Evaluasi Data dan Informasi
Penetapan Status Akreditasi dan Peringkat Terakreditasi
Pemantauan dan Evaluasi Status Akreditasi dan Peringkat Terakreditasi Penetapan Standar Dikti;
Pelaksanaan Standar Dikti;
Evaluasi (pelaksanaan) Standar Dikti;
Pengendalian (pelaksanaan) Standar Dikti; dan Peningkatan Standar Dikti.
SPM Dikti
E P P
SPMI SPME/Akreditasi
Pangkalan Data Pendidikan Tinggi
(PD Dikti)
Standar Pendidikan Tinggi (Standar Dikti)
P
P E P
P Budaya Mutu
▪ Pola pikir
▪ Pola sikap
▪ Pola perilaku berdasarkan Standar Dikti
SISTEM PENJAMINAN MUTU
Pendidikan Tinggi
Sumber : Tim Pengembang SPMI Kemristekdikti 2019 → modifikasi
Kriteria Penilaian (SAN 2017)
Sistem Akreditasi Nasional (SAN) Pendidikan Tinggi, BAN-PT, 2017
Visi, Misi, Tujuan, Strategi
Tata Pamong, Tata Kelola,
dan Kerja
sama Mahasiswa Sumber Daya
Manusia
Keuangan, Sarana, dan
Prasarana
Pendidikan Penelitian
Pengabdian Kepada Masyarakat
Luaran dan Capaian:
Hasil Pendidikan, Hasil Penelitian, Hasil PkM
SistemPenjaminanMutuInternal KepuasaaanPemangkuKepentingan danRekognisiMasyarakat
1
2 3 4 5
6 7 8
9
Sumber : Tim Pengembang SPMI Kemristekdikti 2019
Tahap Membangun SPMI
Peningkatan Standar Dikti
Evaluasi/Audit Pelaksanaan Standar Dikti
Pelaksanaan Standar Dikti Dokumen/
Buku Kebijakan
SPMI
Dokumen/
Buku Manual
SPMI
Dokumen/
Buku Standar
SPMI
Kaizen SPMI
Dokumen/
Buku Formulir
SPMI
Dokumen SPMI
Pengendalian Pelaksanaan
Standar Dikti
Permenristekdikti No 62 Tahun 2016 Pasal 8 Ayat 4 (b)
Pelaksanaan Standar Pendidikan Tinggi
P
P
P E P
P
Sumber : Tim Pengembang SPMI Kemristekdikti 2019
Evaluasi Pelaksanaan Standar SPMI merupakan instrumen evaluasi diri yang
ditinjau secara berkala, disesuaikan dengan
kondisi-kondisi internal program studi, praktek yang baik yang berlaku di Indonesia, serta
perkembangan di dunia internasional sesuai
dengan VMTS perguruan tinggi, UPPS dan
program studi.
Siklus SPMI
P
P E
P P
P enetapan Standar Dikti;
P elaksanaan Standar Dikti;
E valuasi (pelaksanaan) Standar Dikti;
P engendalian (pelaksanaan) Standar Dikti; dan
P eningkatan Standar Dikti.
Tim Pengembang SPMI Kemristekdikti
Tergantung Standar
•Tujuan
1. Memastikan SPMI memenuhi standar/
regulasi
2. Mengidentifikasi peluang perbaikan SPMI
3. Mengevaluasi efektivitas penerapan SPMI
4. Memastikan sistem manajemen sesuai
dengan sasaran/tujuan
06 02 03 04 01
05
Manfaat AMI:
Memberikan informasi kesehatan sistem mutu
Mengidentifikasi akar masalah dan merencanakan tindakan korektif serta preventif dgn waktu yang jelas
Alokasi sumber daya telah terbagi dengan optimal Mamampu mengidentifikasi dan menghindari
masalah yang berpotensi besar Pembelajaran bagi auditor apa yang harus
diperhatikan
Perbaikan terus-menerus
Audit Mutu Internal merupakan bagian dari siklus SPMI
Audit Mutu PPEPP ============➔ E
PDCA =============➔ C
DMAIC =============➔ M C IERP =============➔ E
POSISI EVALUASI DALAM SIKLUS SPMI
SPMI P
P E P
P
Evaluasi Pelaksanaan Standar Perguruan Tinggi (SPT) dilakukan terhadap semua standar, baik SN Dikti maupun Standar yang ditetapkan oleh perguruan tinggi sendiri;
• Jenis Evaluasi Pelaksanaan SPT:
a.Evaluasi Diagnostik dilakukan pada saat setiap Standar Dikti dilaksanakan, untuk mengetahui hambatan dalam pelaksanaan standar tersebut.
b.Evaluasi Formatif dilakukan pada saat setiap Standar Dikti dilaksanakan, untuk mengoptimalkan pelaksanaan standar tersebut;
c.Evaluasi Sumatif dilakukan pada saat pelaksanaan setiap Standar Dikti sudah selesai, sehingga capaian dapat diukur dan perbaikan dapat dilakukan untuk siklus berikutnya.
Evaluasi Pelaksanaan Standar
✓ Evaluasi Diri (Self Assessment Report) → penting
✓ AMI → oleh Tim Internal.
✓ Auditor AMI → yang ditugaskan dan ditetapkan Pimpinan PT. ➔ memahami SPMI !!
Permenristekdikti No. 62 Tahun 2016 Pasal 5 ayat 2
AUDIT MUTU INTERNAL Oleh Auditor
EVALUASI
Evaluasi Pelaksanaan Standar Dikti
E
P
P E P
P
AKREDITASI Oleh Asesor
Monitoring dan Evaluasi Diri (oleh pejabat truktural/ atasan)
EVALUASI
Audit
Pengamatan /Observasi Monitoring
Evaluasi Diri
Mengukur/
Asesment
MONEV
Monitoring adalah pemantauan yang dapat dijelaskan sebagai kesadaran tentang apa yang ingin diketahui, pemantauan berkadar tingkat tinggi dilakukan agar dapat membuat
pengukuran melalui waktu yang menunjukkan pergerakan ke arah tujuan atau menjauh dari itu.
• Evaluasi merupakan saduran dari bahasa Inggris "evaluation"
yang diartikan sebagai
penaksiran atau penilaian.
• evaluasi adalah kegiatan yang
dilakukan berkenaan dengan
proses untuk menentukan nilai
dari suatu hal.
Pengertian AMI
P P E P
Audit Mutu Internal bukanlah asesmen (penilaian)
melainkan pencocokan kesesuaian antara
pelaksanaan dengan perencanaan suatu kegiatan/program Audit mutu internal adalah proses
pengujian yang sistematik, mandiri, dan terdokumentasi untuk
memastikan pelaksanaan kegiatan di perguruan tinggi sesuai dengan
prosedur dan hasilnya telah sesuai dengan kebijakan/standar /pedoman ketentuan/peraturan/kriteria untuk
mencapai tujuan institusi. .
P
PENGERTIAN-PENGERTIAN
Audit Internal: Audit yang dilakukan untuk menentukan tingkat
kesesuaian pelaksanaan kegiatan dengan standar mutu Internal,
(pernyataan standar, peraturan, pedoman, prosedur, Instruksi kerja dsb).
Audit Eksternal: Audit yang
dilakukan untuk menentukan tingkat kesesuaian pelaksanaan kegiatan dengan standar eksternal (SN Dikti, Peraturan Pemerintah, Peraturan Menteri, Kriteria BAN PT dsb)
Klien (Client): Unit kerja/
perorangan yang
mempunyai hak untuk meminta audit.
Auditi (Auditee): unit kerja/
orang yang diaudit. Auditi dapat sekaligus sebagai klien.
Auditor: Orang yang
memiliki kemampuan untuk
melakukan audit.
Pengertian-Pengertian
Kriteria Audit (Audit Criteria): Kebijakan, prosedur atau persyaratan yang digunakan sebagai referensi
Bukti Audit (Audit Evidence): Catatan, pernyataan, fakta atau informasi lainnya yang relevan dengan kriteria audit dan dapat diperiksa. Bukti audit dapat bersifat kualitas atau kuantitas.
Ketua Tim Auditor adalah orang yang ditunjuk untuk mengelola audit dan memimpin pelaksanaan audit dengan dibantu beberapa auditor.
Check list (Daftar Tilik): Daftar pertanyaan yang disusun berdasar hasil Audit Dokumen untuk diverifikasi lebih lanjut dalam Audit Lapangan/Visitasi
Temuan Audit (Audit Findings): Hasil dari evaluasi bukti audit yang dikumpulkan yang tidak sesuai dengan kriteria/standar
AUDIT
Audit dan Hasil AUDIT
Kriteria/
Standar/
Klausul
HASIL AUDIT KONDISI/
FAKTA
BUKTI2 AUDIT
Rekomendasi
V S
Tahap Pelaksanaan Audit
Tahap Pelaksanaan Audit :
1. Audit Dokumen/Desk Evaluation
2. Audit Visitasi/Lapangan
Ruang Lingkup
a.SDM b.Sarpras c.Keuangan
d. Tata Kelola/Organisasi
Ruang Lingkup Audit meliputi semua persyaratan yang berpengaruh terhadap mutu, di antaranya:.
Dokumen SPMI
Organisasi dan Tata Kelola
Sumber daya/Non Akademik : Proses dan pengendaliannya
Komitmen manajemen
Evaluasi dan perbaikan
Kurun Waktu Standar Penelitian
Standar Pendidikan
Standar PkM
AREA AUDIT
• Bagian
• Unit
• Seksi
• Laboratorim
• Perpustakaan
• Program program
• Layanan Layanan
D DDDD
Standar Pendidikan
Standar Penelitian
Standar PkM
Standar Lain
Standar Juga
Klien menentukan lingkup dan area
audit sebelum proses audit
dilakukan
RUANG LINGKUP
AMI
Perkembangan Audit Internal
Watchdog Consultant Quality
Improvement
1940s 1970s 1990s
Catalyst
2000s
Mengontrol Kepatuhan
Memberikan arah perbaikan
Menjembatani antar unit dalam rangka perbaikan
Mendorong terus
menerus peningkatan mutu
Perkembangan Audit Internal
OLD NOW
✓ Fault finding
✓ Watchdog
✓ Arrogant
✓ Process
✓ Cost center
✓ Underqualified person
✓ Financial & operational
✓ Prevention
✓ Business Partner
✓ Humble
✓ Risk Based Audit
✓ Add Value
✓ High Caliber Person
✓ Strategic
✓ Culture
TEMUAN AUDIT
a. Pelaksanaan Standar Dikti mencapai Standar PT yang telah ditetapkan;
b. Pelaksanaan Standar Dikti melampaui Standar PT yang telah ditetapkan;
c. Pelaksanaan Standar Dikti
belum mencapaiStandar PT yang telah ditetapkan;
d. Pelaksanaan Standar Dikti
menyimpangdari Standar PT yang telah ditetapkan.
▪ Apapun hasil Audit Mutu Internal atas pelaksanaan Standar Perguruan Tinggi,
harus dilakukan tindakan Pengendalian Standar Dikti.
▪ ➔
hasil AMI bukan aib bagi unit tapi sebagai patokan untuk perbaikanKLASIFIKASI AUDIT
Temuan yang belum
mencapai, menyimpang dan tidak sesuai dengan standar
atau persyaratan yang ditentukan PT
KTS
(Ketidaksesuaian) OB
(Observasi)
Temuan yang berpotensi menjadi ketidaksesuaian atau temuan yang dapat segera
diperbaiki
HASIL MONEV oleh Atasan Langsung
Standar Indikator Hasil MONEV
A 10 15 ➔ Melampaui
B 10 10 ➔ Mencapai
C 10 8 ➔Tidak Mencapai
D 10 ?? ➔ Menyimpang
HASIL AUDIT oleh Auditor Internal
Standar Indikator Hasil AUDIT Akar Masalah Rekomendasi
A 10 20 - Melampaui dicari solusi
B 8 8 - Mencapai
C 15 10 - Tidak Mencapai
D 5 ?? - Menyimpang
MONEV oleh prodi/unit sendiri DENGAN HASIL AUDIT oleh external unit hasilnya dapat berbeda atau sama
CONTOH HASIL AUDIT
Standar Indikator Hasil
AUDIT
Akar Masalah
Rekomenda si
KaProdi (A) harus
menyusun kurikulum sesuai capaian pembelajaran yg berisi sikap, pengetahuan, keterampilan umum,
keterampilan khusus, dengan melibatkan
pemangku kepentingan internal dan external dan memperhatikan
perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi mengacu kepada standar ABET
•Terdapat perangkat kurikulum
(Pernyataan Profil lulusan, Lapangan Pekerjaan, Peta
Kurikulum CPL (S, P, KU, KK)
•Ada keterlibatan 1.Dosen,
2. Mahaiswa, 3. Alumni, 4. Pengguna, 5. Pakar,
6. Pemerintah, 7. Tendik
Tidak ada bukti
kehadiran Pemerintah
Panitia tidak tau harus mengundang wakil
pemerintah
MemintaPanitia mengirimkan kurukulum untuk direviu oleh
wakil
pemerintah
CONTOH HASIL AUDIT
Standar Indikator Hasil AUDIT Akar Masalah Rekomendasi
Pimpinan harus
menyusun kebijakan, rencana strategis, dan rencana operasional terkait dengan
pembelajaran yang dapat diakses oleh sivitas
akademika dan pemangku kepentingan secara
internasional
• Dokumen dalam Dwi Bahasa
• Terdapat dokumen renstra 5 tahunan
• Terdapat dokumen rencana operasional tahunan
• Dokumen mudah diakses setiap saat.
• Terdapat pernyataan VMTS
• Terdapat matrik Sasaran
Tahunan untuk selama 5 tahun
• Pernyataan VMTS saling
terkait dan memayungi semua keilmuan yg ada
• Keterlibatan stake holder internal dan external dalam penyusunan VMTS
• Dokumen hanya dlm bhs
Indonesia
• Tidak ada bukti
kehadiran alumni
• Bagian
perencanaan lupa
membuat dwi bahasa
• Panitia lupa mengundang alumni
• Bagian
Perencanaan membuat dokumen dwi bahasa
• Panitia
memintakan susulan
pendapat alumni atas VMTS
Hasil Evaluasi
Pelaksanaan Standar Dikti
Pengendalian Standar Dikti
Mencapai Standar Dikti Perguruan Tinggi mempertahankan
pencapaian dan berupaya meningkatkan Standar Dikti
Melampaui Standar Dikti Perguruan Tinggi mempertahankan pelampauan dan berupaya lebih meningkatkan Standar Dikti
Belum Mencapai Standar Dikti Perguruan Tinggi melakukan tindakan koreksi pelaksanan Standar Dikti agar Perguruan Tinggi mengembalikan pelaksanaan Standar Dikti pada Standar Dikti.
Menyimpang dari Standar Dikti
Pengendalian Pelaksanaan Standar Dikti
P
P
P E P
P
Who?
PEJABAT STRUKTURAL
Audit TIDAK atas
dasar opini atau
perasaan
Auditee
PERCEPTIONS OF INTERNAL AUDITORS
Auditee
Auditor VS Auditor VS
" The Auditor "
(Elbert Hubbard - The Buyer – 1922)
• The Typical Auditor Is A Man Past Middle Age, Spare and Wrinkled, Intellegent, Cold , Passive,
• Noncommittal, With Eyes Like Codfish, Polite In Contact, But At The Same Time Unresponsive,
• Calm and As Damnably Composed As A Concrete Post Or Plaster Of Paris Cast; A Human Petrification
• With Heart Of Feldspar And Without Charm, Minus Bowels , Passion Or Sense Of Humor. Happily,
• They Never Reproduce , And All Of Them Finally Go To Hell.
"THE AUDITORS"
(William G Phillips-IIA - June 70)
• The Typical Auditor is a beautiful man, Intellegent, Warm and considerate with an ability to put himself in other man’s
• Understand his problem, Polite in contact and helpful.
• But at the same time objective. Calm and as composed in crisis as Stravinsky on opening night. A human person with a heart
• Of gold and with the charm of a friendly Poodle, plus brain, business foresight and a sense of humor.
• Happily they train others in their image and all of them finally go to
heaven
AMI Memastikan
kondisi yang ada telah sesuai dengan
kenyataannya
Tim SPMI
Kemdikbud, 2013
PERCEPTIONS OF INTERNAL AUDITORS
MENYELESAIKAN MASALAH TANPA
MASALAH
PPEPP setiap Standar Dikti akan menghasilkan kaizen atau continuous quality improvement (CQI) pada semua Standar Dikti, sehingga tercipta Budaya Mutu.
Peningkatan Standar Dikti
P
SIKAP MENTAL
PENYELENGGARAAN SPMI
1. Quality first 2. Stakeholder in
3. The next processes is our stakeholder 4. Speak with data 5. Upstream
management
38 Budaya Mutu
▪ Pola pikir
▪ Pola sikap
▪ Pola perilaku berdasarkan Standar Dikti
PPEPP
PPEPP
PPEPP
PPEPP
PPEPP PPEPP PPEPP PPEPP
PPEPP
P
P E P
P
P P
E P P
Tindakan untuk menghilangkan
penyebab dari KTS yg dikenali/ situasi lain yg tidak dikehendaki.
Tindakan Koreksi Tindakan Pencegahan Tindakan untuk
menghilangkan
kemungkinan penyebab KTS kemungkinan situasi yang tidak dikehendaki.
Verifikasi
Tindakan memastikan, melalui penelaahan tentang bukti obyektif bahwa persyaratan yang ditentukan telah terpenuhi.
Perbedaan tindakan koreksi, tindakan
pencegahan, dan verifikasi
Perlu ada
TINDAKAN KOREKSI
Ketidaksesuaian/
Observasi
Permintaan Tindakan Koreksi (PTK)/ Rekomendasi
Permintaan perbaikan kepada auditi
atas dasar laporan audit agar auditi
menghilangkan KTS atau penyebab
KTS
Tindakan Koreksi
Di rumuskan dalam Rapat Tinjauan Manajemen (RTM)
Tindakan yang diambil untuk meniadakan sebab-sebab ketidaksesuaian, cacat, atau hal-hal lain yang tidak diing inkan, sehingga dapat mencegah pengulangan hal-hal di atas untuk mengarah pada peningkatan mutu secara ber kelanjutan
RTM adalah suatu rapat dengan periode waktu
tertentu yang bertujuan untuk membahas tindak
lanjut temuan, dipimpin langsung oleh pimpinan,
dan dihadiri oleh seluruh jajaran manajemen.
• Tindak lanjut (corrective action)
• Implementasi rekomendasi
• Repeat order/minta diaudit kembali INDIKATOR
KEBERHASILAN AUDIT
Customers satisfaction
• Apa yang ditemukan oleh Auditor Sama dengan auditee ketahui
Temuan
• Standar/ekspektasi/aturan
• Yang ada atau dikembangkan
Kriteria/Standar/
Klausul
• Dampak atau risiko jika dibiarkan
• Potensi maupun kejadian
Akibat/Dampak
• Disain
• Implementasi
Akar Masalah
• Saran perbaikan yg mengeliminir sebab
• Jangan mengulang kriteria
Rekomendasi
• Apa yg akan dilakukan, sesuai rekomendasi
• Kapan akan dilaksanakan dan oleh siapa
Rencana Perbaikan/
Tindak Lanjut
• Apa yg akan dilakukan untuk mencegah
• Kapan dilaksanakan dan oleh siapa
Rencana Pecegahan
FORMAT LAPORAN
Direktorat Penjaminan Mutu, Belmawa 2018
Instrumen APT 2019
AMI VS Akreditasi
Risk Base Audit
• Audit berbasis risiko adalah sebuah metode audit internal untuk memberikan jaminan bahwa risiko pada sebuah institusi telah dikelola sesuai dengan batasan risiko (risk appetite) yang telah ditetapkan oleh institusi.
• Hal ini bertujuan untuk meyakinkan bahwa
kegiatan manajemen risiko yang telah disepakati oleh manajemen perguruan tinggi telah berjalan secara efektif dan efisien.
• Risk base audit dapat dilakukan dengan
melakukan evaluasi diri terlebih dahulu
Indikator 4
B.
Ketersediaan bukti yang sahih terkait praktik baik pengembangan budaya mutu di perguruan tinggi melalui rapat tinjauan manajemen, yang mengagendakan pembahasan unsur-unsur: 1) hasil auditinternal, 2) umpan balik, 3) kinerja proses dan kesesuaian produk, 4) status tindakan pencegahan dan perbaikan, 5) tindak lanjut dari
tinjauan sebelumnya, 6) perubahan yang dapat mempengaruhi sistem manajemen mutu, dan7) rekomendasi untuk peningkatan.
Skor = (A + (2 x B)) / 3
Perguruan tinggi memiliki bukti yang sahih terkait
praktik baik pengembangan budaya mutu di perguruan tinggi melalui rapat tinjauan manajemen, yang
mengagendakan
pembahasan 7 unsur.
C.2.4.d) Sistem Penjaminan Mutu
AMI VS Akreditasi
AMI VS Akreditasi
SPMI P
P E P
P
Budaya Mutu
▪ Pola pikir
▪ Pola sikap
▪ Pola perilaku berdasarkan Standar Dikti Hasil audit harus dapat
mendorong terwujudnya
Budaya Mutu, memberikan
peluang untuk meningkatkan
mutu secara berkelanjutan.
KODE ETIK DAN ETIKA AUDITOR MUTU INTERNAL
oleh:
Tim Pengembang SPMI
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Direktorat Penjaminan Mutu
2019
• Praktek audit yang dilakukan saat pelatihan BUKAN kondisi yang sesungguhnya.
• Kondisi yang sesungguhnya tim auditor HARUS mengunjungi obyek audit (daring/luring) dan
melakukan pengujian secara riil di unit kerja sesuai area yang telah ditetapkan
CATATAN
Audit Mutu Internal bukanlah interogasi, penyidikan
ataupun penyelidikan namun membantu organisasi dalam mencapai tujuannya dengan cara mengevaluasi
mencocokan dengan ketentuan (dokumen SPMI) dan mendorong peningkatan proses ataupun standar untuk mencapai tujuan .
INGAT-INGAT
1. Integritas
Auditor Mutu Internal:
1.1. Melakukan pekerjaan auditor dengan kejujuran, ketekunan, dan tanggung jawab.
1.2. Mentaati hukum dan membuat pengungkapan yang di-
haruskan oleh ketentuan perundang-undangan dan profesi.
1.3.Sadar tidak boleh terlibat dalam aktivitas ilegal apapun, atau terlibat dalam tindakan yang memalukan untuk profesi
ataupun organisasi.
1.4. Menghormati dan berkontribusi pada tujuan yang sah dan etis dari organisasi.
Kode Etik
Auditor Mutu Internal
2. Objektivitas
Auditor Mutu Internal
2.1. Tidak akan berpartisipasi dalam kegiatan yang dapat mengganggu aktivitas auditor. Partisipasi ini meliputi
kegiatan yang mungkin bertentangan dengan kepentingan organisasi.
2.2. Tidak akan menerima apa pun yang dapat mengganggu profesionalitas auditor.
2.3. Mengungkapkan semua fakta material yang auditor
ketahui, yang jika tidak diungkapkan dapat mengganggu
pelaporan kegiatan yang sedang diperiksa.
3. Kerahasiaan
Auditor Mutu Internal
3.1. Berhati-hati dalam penggunaan dan kerahasiaan informasi yang diperoleh dalam tugas auditor.
3.2. Tidak akan menggunakan informasi untuk keuntungan pribadi atau dengan cara apapun yang akan
bertentangan dengan ketentuan perundangan atau
merugikan tujuan dan etika dari organisasi.
4. Kompetensi
Auditor Mutu Internal
4.1. Hanya akan memberikan layanan sepanjang memiliki pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman yang diperlukan.
4.2. Melakukan Audit Mutu Internal sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
4.3. Akan terus-menerus meningkatkan kemampuan dan efektivitas serta kualitas
layanan auditor.
1. Meminta layanan di luar proses audit.
2. Menerima hadiah.
3. Mengenakan pakaian yang kurang pantas (T-Shirt).
4. Memberi komentar di luar konteks / substansi yang diaudit.
5. Memberikan janji-janji yang di luar kewenangan auditor.
6. Menggunakan sebutan yang kurang pantas, seperti “kalian”, ”kamu” kepada auditee.
7. Berdebat dalam diskusi dengan sikap ”bossy” dan mendominasi sesi audit, atau terlalu pasif.
8. Bersikap menggurui, menonjolkan diri dan arogan (memandang rendah).
Dalam Visitasi, Auditor Sebaiknya Tidak
9. Saling menyalahkan di antara auditor di depan auditee.
10.Menyalahkan auditor yang melakukan audit sebelumnya.
11.Menciptakan suasana underpressure dan tidak kondusif bagi atmosfir diskusi.
12.Menunjukkan emosi negatif yang tampak dari perilaku dan bahasa tubuh.
13.Meninggalkan sesi selama proses kunjungan lapangan tanpa alasan yang dapat dipertanggungjawabkan.
Dalam Visitasi, Auditor Sebaiknya Tidak
14.
Membuat opini, asumsi, asumsi awal 15. Membiarkan auditee mendikte audit
16. Berada ‘di luar jalur’, mengarahkan ‘misleading’
17.Terpaku, bingung
18.Mengubah jadwal pertemuan secara sepihak.
19.Mempersingkat waktu pelaksanaan audit tanpa alasan yang dapat dipertanggungjawabkan.
20.Menjalankan tugas audit melebihi waktu yang dialokasikan.
Dalam Visitasi, Auditor Sebaiknya Tidak
Saran bagi Auditor Baru
1. Selalu ingat tujuan audit mutu ialah mengupayakan perbaikan kualitas.
2. Pahami pada umumnya orang tidak mau disalahkan.
3. Apabila dijumpai kesalahan, biasanya muncul mekanisme pertahanan diri, sehingga auditor tidak dapat mengetahui permasalahan yang sesungguhnya.
4. Perlu penguasaan kemampuan komunikasi.
5. Upayakan auditor dan auditee puas dengan audit mutu yang dilakukan.
6. Upayakan auditee percaya dengan fungsi audit mutu sehingga membuka diri untuk kemajuan/peningkatan mutu.
7. Sampaikan bahwa temuan audit internal bukan aib, tapi upaya bersama untuk meningkatkan mutu
8. Posisi Auditor adalah sebagai mitra pendamping peningkatan mutu perguruan tinggi bukan sebagai jaksa atau hakim yang menyalahkan atau membenarkan tapi sebagai cermin yang memperlihatkan apa adanya
Terima Kasih
D DDDD