• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN STRATEGI ADAPTASI PELAKSANAANPENDIDIKAN STUDI KASUS ANAK PENGUNGSI DI LOKASI GBKP KOTA KABANJAHE KABUPATEN KARO.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KAJIAN STRATEGI ADAPTASI PELAKSANAANPENDIDIKAN STUDI KASUS ANAK PENGUNGSI DI LOKASI GBKP KOTA KABANJAHE KABUPATEN KARO."

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

KAJIAN STRATEGI ADAPTASI PELAKSANAAN PENDIDIKAN

(STUDI KASUS ANAK PENGUNGSI DI LOKASI GBKP

KOTA KABANJAHE KABUPATEN KARO)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

DOSMA SABAR 3101131209

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

(2)
(3)
(4)
(5)

v

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Dosma Sabar

Nim : 3101131209

Jurusan : Pendidikan Geografi

Fakultas : Ilmu Sosial

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya tulis ini adalah benar-benar merupakan hasil karya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai hasil tulisan atau pikiran saya sendiri.

Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan hasil jiblakan/plagiasi, maka saya bersedia menerima sanksi atau hukuman atas perbuatan tersebut.

Medan, Juli 2014

Saya yang membuat pernyataan,

(6)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan segala karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul: Kajian Strategi Adaptasi Pelaksanaan Pendidikan (Studi Kasus Anak Pengungsi Di Lokasi GBKP Kota Kabanjahe Kabupaten Karo). Adapun penelitian ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan dalam Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis banyak menghadapi rintangan dan hambatan. Namun, penulis juga menerima bimbingan, arahan dan dorongan dari berbagai pihak, untuk itu penulis pada kesempatan ini ingin mengucapkan terima kasih kepada : Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

4. Ibu Dra. Asnidar, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

5. Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd, selaku dosen pembimbing skripsi yang rela meluangkan waktunya untuk membimbing, memberikan saran dan perbaikan untuk skripsi ini.

6. Ibu Dra. Marlinang Sitompul, M.Pd, Bapak Drs. W. Lumbantoruan, M.Si, dan Ibu Dra. Tumiar Sidauruk,M. Si, dan Bapak/ Ibu dosen Pendidikan Geografi yang telah memberikan saran dan kritik untuk perbaikan skripsi ini.

(7)

iv

8. Teristimewa kepada kedua orang tua saya yang sangat saya cintai dan kasihi, ayahanda Alm. Pohan Cibro dan Ibunda tersayang Lince br Tumangger yang senantiasa memotivasi dan mendoakan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Tidak lupa pula kepada abang dan eda Lulu Pancarian Cibro sekeluarga, kakakku Hetti Harianan Br cibro dan Nurhersah br Cibro sekeluarga, kakakku Sity Boru Cibro dan adek tersayang Yuyun Emita Cibro.

9. Pdt. Mestika Ginting, M.Th selaku koordinator posko GBKP Kota Kabanjahe, danapak Antonius Bangun selaku sekretaris yang banyak membantu penulis dalam penelitian skripsi ini.

10. Sahabat yang kusayangi Elsany Saragih, Sarah Perguson Pasariu, Yenni Verawati, Yurnani dan seluruh mahasiswa kelas C Reguler 2010 hanya ucapan terima kasih dan doa yang dapat penulis ucapkan. Dan tidal lupa kakanda Efrendi Sidauruk, S.Pd yang telah meluangkan waktu dan tenaganya. 11. Teman-teman PPLT Berastagi yang kusayangi hanya ucapan terima kasih

yang dapat penulis ucapkan atas dukungan kalian.

12. Teman-teman satu kos Nuralijah, Yohana, Fitri, Endang dan seluruh teman kos 123 hanya ucapan terima kasih dan doa yang penulis dapat sampaikan.

Akhir kata semoga Tuhan memberi balasan kepada pihak tersebut, semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca khususnya di Jurusan Pendidikan Geografi Universitas Negeri Medan.

Medan, Juli 2014

Penulis

(8)

vii

C. Variabel dan Defenisi Operasional ...42

D. Teknik Pengumpulan Data ...44

E. Teknik Analisa Data ...44

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN A. Keadaan Fisik wilayah...45

B. Keadaan non fisik wilayah ...51

(9)

viii

A. Hasil Penelitian...63

B. Pembahasan ...89

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ...98

B. Saran...99

DAFTAR PUSTAKA ...101

(10)

ix

DAFTAR TABEL

No. Uraian Hal

1. Stratifikasi Anak Pengungsi Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 41

2. Daftar Nama Pengelola Posko GBKP Kota Kabanjahe Tahun 2014... 49

3. Jadwal Masak Posko GBKP Kota Kabanjahe Tahun 2014 ... 50

4. Jumlah Pengungsi Posko GBKP Kota Kabanjahe Tahun 2014 ... 51

5. Komposisi pengungsi Berdasarkan Umur Di Posko GBKP Kota Kabanjahe Tahun 2014 ... 53

6. Jumlah Anak Usia Sekolah (SD-PT) Berdasakan Jenis Kelamin posko GBKP Kota Kabanjahe Tahun 2014... 54

7. Komposisi Pengungsi Berdasarkan Agama Di Posko GBKP Kota Kabanjahe Tahun 2014 ... 55

8. Kebutuhan Logistik Bulan Mei Pengungsi GBKP Kota Kabanjahe Tahun 2014 ... 56

9. Kebutuhan Logistik Bulan Juni Pengungsi GBKP Kota Kabanjahe Tahun 2014 ... 57

10. Jumlah Pengungsi yang Mengikuti Kegiatan Padat Karya Di Posko GBKP Kota Kabanjahe Tahun 2014... 58

11. Keadaan Jumlah Sekolah Anak Usia Sekolah Tingkat SD Posko GBKP Kota Kabanjahe Tahun 2014... 60

12. Sarana dan Prasarana yang Ada Di Posko GBKP Kota Kabanjahe Tahun 2014 ... 62

13. Jumlah Responden Menurut Kelompok Umur di Posko GBKP Kota Kabanjahe Tahun 2014 ... 63

14. Karakteristik Pengungsi Posko GBKP Kota Kabanjahe Berdasarkan Agama dan suku Tahun 2014 ... 64

15. Tingkat Pendidikan Anak Responden Posko GBKP Kota Kabanjahe Tahun 2014 ... 65

(11)

x

17. Rekomendasi Sekolah Anak Usia Sekolah Tingkat SD, SMP dan SMA Posko GBKP Kota Kabanjahe Tahun 2014 ... 68

18. Jadwal Belajar Anak Usia Sekolah Yang Mengungsi Posko GBKP Kota Kabanjahe Tahun 2014... 69

19. Jumlah Bantuan Uang Yang Diberikan kepada Anak Usia Sekolah Posko GBKP Kota Kabanjahe Tahun 2014 ... 70

20. Jenis Bantuan Barang Yang Diberikan Kepada Anak Usia Sekolah Tingkat SD, SMP, dan PT Posko GBKP Kota Kabanjahe Tahun 2014 . 72

21. Jadwal Kegiatan yang Diadakan Picaris Untuk Anak Usia Sekolah Yang Mengungsi Di Posko GBKP Kota Kabanjahe Tahun 2014 ... 75

22. Karakteristik Responden Menurut Persiapan Biaya Penyelenggaraan Pendidikan Anak Posko GBKP Kota Kabanjahe Tahun 2014 ... 76

23. Karakteristik Responden Menurut Besar Pengeluaran Selama 6 (enam) Bulan di Pengungsian Posko GBKP Kota Kabanjahe Tahun 2014... 78

24. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Sebelum dan Sesudah Tinggal di Pengungsian Posko GBKP Kota Kabanjahe Tahun 2014 ... 81

25. Karakteristik Responden Menurut Cara Mengatasi Perubahan Pendapatan Posko GBKP Kota Kabanjahe Tahun 2014... 84

26. Rekomendasi sekolah anak usia sekolah tingkat SD, SMP dan SMA di Posko GBKP Kota Kabanjahe Tahun 2014 ... 86

27. Jumlah Anak Usia Sekolah Tingkat SD,SMPdan SMA yang Belajar di Posko GBKP Kota Kabanjahe Tahun 2014 ... 87

(12)

Xi

DAFTAR GAMBAR

No. Uraian Hal

1. Skema Kerangka Berpikir... 40

2. Denah Posko GBKP Kota Kabanjahe... 46

3. Peta Kecamatan Kabanjahe... 47

4. Peta Kabupaten Karo ... 48

(13)

Xii

DAFTAR LAMPIRAN

No. Uraian Hal

1. Daftar Wawancara Penelitian (untuk Dinas Pendidikan) ... 104

2. Daftar Wawancara Penelitian (masyarakat)... 106

3. Daftar Wawancara Penelitian (untuk orang tua)... 107

4. Daftar Wawancara Penelitian (untuk anak) ... 108

(14)

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi manusia dan setiap

individu membutuhkannya. Dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS,

dijelaskan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,

pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang

diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Adapun tujuan pendidikan

nasional yang tercantum dalam UUD 1945 Pasal 31 ayat 3, menyebutkan

pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan

nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam

rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang.

Dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Pasal 3 disebutkan bahwa

pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk

watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan

kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar

menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga

negara yang demokratis serta bertanggungjawab. Pernyataan tersebut

(15)

2

menunjukkan betapa pentingnya pendidikan bagi setiap manusia. Hal ini sejalan

dengan pernyataan Joesoef (1981) bahwa: pendidikan merupakan segala bidang

penghidupan, dalam memilih dan membina hidup yang baik, yang sesuai dengan

martabat manusia. Oleh karena itu, setiap orang memiliki hak yang sama seperti

yang tercantum dalam UU N0 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan pasal 5

ayat (1) Setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh

pendidikan yang bermutu; ayat (5) Setiap warga negara berhak mendapat

kesempatan meningkatkan pendidikan sepanjang hayat. Dan dalam situasi dan

kondisi apapun pendidikan harus tetap terlaksana. Berbagai macam cara dan

layanan yang dilakukan pemerintah, seperti : (1) layanan pendidikan bagi peserta

didik di daerah terpencil atau terbelakang, (2) layanan pendidikan bagi masyarakat

adat yang terpencil dan (3) layanan pendidikan bagi daerah yang mengalami

bencana alam, bencana sosial, dan tidak mampu dari segi ekonomi.

Secara geologis, letak Indonesia merupakan wilayah yang sering dilanda

bencana alam yang menjadi ancaman bagi seluruh masyarakatnya (Undang

Undang Republik Indonesia, 2007). Berdasarkan letak geologisnya, Indonesia

berada pada pertemuan antara tiga lempeng benua yang dinamis. Lempeng

tersebut sewaktu-waktu dapat bergeser akibat gerakan tektonik. Pergeseran

lempeng merupakan tenaga endogen yang berpotensi menimbulkan berbagai

peristiwa alam seperti gempa ataupun gunung meletus dan tsunami (BNBP,

2010). Selain pertemuan antara tiga lempeng benua, Indonesia juga berada

diantara dua sirkum pegunungan yaitu (1) sirkum pegunungan pasifik dan (2)

(16)

3

terdapat gunung api. Salah satu wilayah yang dilalui sirkum tersebut adalah Pulau

Sumatera.

Sumatera Utara merupakan salah satu provinsi yang ada di Indonesia yang

dilalui jalur pegungungan mediterania yang menyebabkan di daerah ini terdapat

gunung api. Adapun gunung api yang ada di Sumatera Utara yaitu Gunung

Sibayak, Gunung Sibuatan, Gunung Sihapuabu, Gunung Sorik Merapi dan

Gunung Sinabung (http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_gunung_di_Sumatera

diakses 17 Februari 2014). Sejak tahun 2010 Gunung Sinabung merupakan salah

satu gunung yang paling aktif di Sumatera Utara. Secara adsministratif Gunung

Sinabung termasuk ke dalam wilayah Kabupaten Karo Provinsi Sumatera

Utara. Geografis puncaknya terletak pada koordinat 03010’00’’LU dan

98023’30’’BT. Sebelum terjadi erupsi pada tahun 2010 Gunung Sinabung

diklasifikasikan ke dalam tipe B. Kemudian dengan adanya erupsi pada tahun

2010 status Gunung Sinabung dinaikkan menjadi tipe A. Pada letusan tahun

2010 tidak menyebabkan korban jiwa akan tetapi merusak lahan pertanian

dan memberikan dampak negatif terhadap kesehatan masyarakat sekitarnya

(http://id.wikipedia.org/wiki/Gunung_Sinabung diakses 17 Februari 2014).

Pada September 2013 kembali terjadi letusan Gunung Sinabung dengan

mengeluarkan awan panas dan abu vulkanik, dimana sebelumnya tidak

menunjukkan adanya peningkatan aktivitas sehingga tidak ada peringatan akan

terjadi letusan. Hal ini mengakibatkan masyarakat tidak siap menghadapi bencana

tersebut. Dengan fenomena tersebut maka status Gunung Sinabung dinaikkan

menjadi tingkat siaga. Pada 11 November 2013 terjadi peningkatan aktivitas

(17)

4

tingkat awas dan menetapkan daerah radius 5 Km dari puncak Gunung Sinabung

sebagai daerah bahaya dan masyarakat tidak diperbolehkan melakukan aktivitas

dan berwisata di daerah tersebut. Adapun daerah tersebut terdiri dari 17 desa dan

2 dusun. Salah satu daerah tersebut yaitu Desa Berastepu yang terletak pada

radius 4,6 Km dari puncak Gunung Sinabung. Pemerintah menetapkan daerah

yang termasuk dalam radius 5 Km tersebut untuk wajib mengungsi. Daerah

pengungsian tersebut tersebar di Kecamatan Berastagi, Kecamatan Kabanjahe dan

Kecamatan Tiga Binanga yang dibagi menjadi 43 posko pengungsian.

Dengan adanya penetapan tersebut maka masyarakat wajib tinggal di

pengungsian dan tidak dapat kembali ke desa masing-masing. Terjadinya letusan

yang mengeluarkan material pijar dan hujan debu dalam waktu yang

berkepanjangan, mengakibatkan kerusakan besar. Kerusakan ini tidak hanya pada

lahan pertanian tetapi juga merusak fasilitas umum dan fasilitas kependidikan.

Oleh karena itu, masyarakat yang masih berusia sekolah pada tingkat Sekolah

Dasar (SD) dan tingkat menengah yaitu tingkat SMP dan SMA tidak dapat

melaksanakan kegiatan pembelajaran di sekolahnya dengan baik. Begitu juga

pada tingkat perguruan tinggi (PT) turut merasakan dampaknya, karena hilangnya

mata pencaharian orang tua yang dominan bergerak pada sektor pertanian.

Sehingga bencana tersebut menghambat berlangsungnya pendidikan anak usia

sekolah yang mengungsi.

Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan pada bulan Februari

2014, salah satu posko pengungsian yang ada di Kabanjahe yaitu lokasi GBKP

Kota Kabanjahe, yang berada di Jalan Kiras Bangun. Kegiatan di posko ini

(18)

5

ini sebanyak 399 kepala keluarga yang terdiri dari 1.108 jiwa. Seluruh pengungsi

yang tinggal di posko ini yang berasal dari Desa Berastepu Kecamatan Simpang

Empat yang berada pada radius 4,6 kilometer dari puncak Gunung Sinabung. Di

lokasi ini pengungsi dibagi menjadi lima ruangan yaitu (1) gedung TK, (2)

gedung serba guna, (3) gedung aula, (4) gedung fisioterapi, dan (5) gedung

showroom yang disediakan untuk pengungsi anak-anak dan perempuan. Gedung

tersebut merupakan milik GBKP Kota Kabanjahe. Kemudian terdapat juga

beberapa tenda yang disediakan khusus untuk pengungsi laki-laki. Jumlah

pengungsi yang berusia sekolah yaitu sebanyak 246 jiwa yang terdiri dari tingkat

sekolah dasar (SD) sebanyak 129 jiwa, tingkat SMP sebanyak 51 jiwa, tingkat

SMA sebanyak 36 jiwa dan tingkat perguruan tinggi (PT) sebanyak 30 jiwa.

Keadaan di posko pengungsian lokasi GBKP Kota Kabanjahe tidak mendukung

anak untuk belajar seperti yang biasa dilakukan di rumah masing-masing. Hal ini

dikarenakan kondisi ruangan yang padat dan ramai (Posko GBKP Kota

Kabanjahe).

Mengingat pentingnya pendidikan bagi anak usia sekolah, maka kegiatan

pembelajaran di sekolah harus tetap dilaksanakan dalam kondisi apapun

sebagaimana yang tercantum dalam UU No 20 Tahun 2003 pasal 3 dan pasal 5.

Begitu juga dalam persiapan pelaksanaan ujian nasional (UN) yang waktunya

semakin dekat. Hal ini bukan hanya menjadi tanggung jawab orang tua tetapi

menjadi tanggungjawab bersama baik orang tua, masyarakat dan pemerintah.

Kondisi tersebut menuntut pemerintah mengambil kebijakan untuk semua anak

usia sekolah yang ada dipengungsian agar tetap mendapatkan layanan pendidikan.

(19)

6

kemudahan kepada anak usia sekolah yang ada di pengungsian agar tetap

bersekolah. Oleh sebab itu perlu ada strategi tersendiri untuk kelancaran

pelaksanaan pendidikan anak usia sekolah yang ada di lokasi pengungsian. Hal

inilah yang melatarbelakangi penulis untuk meneliti tentang strategi adaptasi

pelaksanaan pendidikan anak di daerah pengungsi yang berada di lokasi GBKP

Kota Kabanjahe Kabupaten Karo.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka identifikasi masalah dalam

penelitian ini adalah (1) Desa Berastepu merupakan daerah terkena dampak

erupsi karena terletak pada radius 4,6 kilometer dari puncak Gunung sinabung, (2)

Letusan Gunung Sinabung mengakibatkan kerusakan sarana pendidikan yang ada

di Desa Berastepu, (3) Meletusnya Gunung Sinabung menyebabkan seluruh

masyarakat di Desa Berastepu mengungsi termasuk anak usia sekolah, (4) Banyak

anak usia sekolah di posko GBKP Kota Kabanjahe yang tetap harus mendapatkan

layanan pendidikan, (5) Kondisi posko pengungsian tidak mendukung anak untuk

belajar dan (6) Meletusnya Gunung Sinabung mengakibatkan layanan pendidikan

tidak dapat berjalan secara optimal, sehingga perlu strategi yang dilakukan untuk

pelaksanaan pendidikan bagi anak pengungsi.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dikemukakan maka masalah

penelitian dibatasi yaitu strategi adaptasi pelaksanaan pendidikan anak pengungsi

(20)

7

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah, maka yang menjadi rumusan masalah

yaitu :

1. Bagaimana strategi adaptasi pelaksanaan pendidikan yang dilakukan Dinas

Pendidikan Kabupaten Karo untuk anak usia sekolah yang mengungsi pada

tingkat SD, SMP, SMA dan PT di lokasi GBKP Kota Kabanjahe Kabupaten

Karo?

2. Bagaimana strategi adaptasi pelaksanaan pendidikan yang dilakukan

masyarakat (relawan) untuk anak usia sekolah yang mengungsi pada tingkat

SD, SMP, SMA dan PT di lokasi GBKP Kota Kabanjahe Kabupaten Karo?

3. Bagaimana strategi adaptasi pelaksanaan pendidikan yang dilakukan orang tua

yang memiliki anak usia sekolah pada tingkat SD, SMP, SMA dan PT di

lokasi GBKP Kota Kabanjahe Kabupaten Karo?

4. Bagaimana strategi adaptasi pelaksanaan pendidikan yang dilakukan anak

usia sekolah yang mengungsi pada tingkat SD, SMP, SMA dan PT di lokasi

GBKP Kota Kabanjahe Kabupaten Karo?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini yaitu untuk

mengetahui :

1. Strategi adaptasi pelaksanaan pendidikan yang dilakukan Dinas Pendidikan

Kabupaten Karo untuk anak usia sekolah yang mengungsi pada tingkat SD,

(21)

8

2. Strategi adaptasi pelaksanaan pendidikan yang dilakukan masyarakat (relawan)

untuk anak usia sekolah yang mengungsi pada tingkat SD, SMP, SMA dan PT

di lokasi GBKP Kota Kabanjahe Kabupaten Karo.

3. Strategi adaptasi pelaksanaan pendidikan yang dilakukan orang tua yang

memiliki anak usia sekolah pada tingkat SD, SMP, SMA dan PT di lokasi

GBKP Kota Kabanjahe Kabupaten Karo.

4. Strategi adaptasi pelaksanaan pendidikan yang dilakukan anak usia sekolah

yang mengungsi pada tingkat SD, SMP, SMA dan PT di lokasi GBKP Kota

Kabanjahe Kabupaten Karo.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain :

1. Untuk menambah wawasan penulis dalam menulis karya ilmiah tentang

strategi adaptasi pelaksanaan pendidikan anak di pengungsian.

2. Sebagai masukan kepada pemerintah daerah yang rawan bencana gunung

meletus dalam layanan pendidikan anak usia sekolah pada masyarakat yang

mengungsi.

3. Sebagai bahan perbandingan bagi penelitian lainnya khususnya mengenai

objek yang sama untuk mendapatkan hasil yang lebih sempurna.

4. Sebagai bahan masukan untuk masyarakat di wilayah yang rawan bencana

(22)

98

BAB VI

KESIMPULLAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkkan uraian yang telah dikemukakan berupa hasil dari

pembahasan data dan informasi yang telah diperoleh di lokasi penelitian, maka

dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Strategi adaptasi pelaksanaan pendidikan yang dilakukan Dinas Pendidikan

Kabupaten Karo, adalah strategi jaringan yaitu (a) Kerja sama dengan gereja

GBKP Kota Kabanjahe untuk menyediakan tempat tinggal pengungsi, (b)

Kerja sama dengan UNIMED untuk mengadakan les tambahan untuk anak

SMP yang akan menghadapi UN, dan (c)Kerja Sama dengan dengan

Kemendikbud, sekolah dan bank BNI untuk menyalurkan bantuan berupa uang

dan barang

2. Strategi adaptasi yang pelaksanaan pendidikan yang dilakukan masyarakat

(relawan) untuk anak usia sekolah tingkat SD, SMP, SMA dan PT yang

mengungsi di posko GBKP Kota Kabanjahe adalah strategi jaringan yaitu

(a)Kerja sama dengan Universitas STT Cipanas, STT Abdul Sabda Binjai, STT

Jakarta untuk menempatkan 5 picaris (calon pendeta GBKP) di posko GBKP

Kota Kabanjahe dan mengadakan bimbingan belajar dan kebaktian remaja

untuk anak SD dan SMP (b)Bekerja sama dengan Mahasiswa Quality untuk

mengadakan les tambahan untuk anak tingkat SD yang akan menghadapi UN,

dan (c) Bekerja sama dengan modramen untuk menyediakan alat transportasi

dan bantuan berupa uang.

(23)

99

3. Strategi adaptasi pelaksanaan pendidikan yang dilakukan orang tua yang

memiliki anak usia tingkat SD, SMP, SMA dan PT merupakan strategi

adaptasi tunggal dan campuran dari strategi aktif, pasif dan jaringan. Adapun

strategi adaptasi tunggal yaitu (a)Strategi pasif dengan cara mengurangi

kebutuhan lain dan mengurangi jajan anak berjumlah 58,11% dan (b) Strategi

aktif dengan cara mencari kerja tambahan berjumlah 2,70%. Strategi adaptasi

campuran yaitu (a) Strategi pasif dan jaringan dengan cara mengurangi

kebutuhan lain, mengurangi jajan anak dan meminjam uang kepada keluarga

berjumlah 27,03%, (b) Strategi pasif dan aktif dengan cara mengurangi

kebutuhan lain, mengurangi jajan anak, dan mencari kerja tambahan berjumlah

10,81%, dan (e) Strategi aktif dan jaringan dengan cara mencari kerja

tambahan dan meminjam uang kepada keluarga berjumlah 1,35%.

4. Strategi adaptasi pelaksanaan pendidikan yang dilakukan anak usia sekolah

tingkat SD, SMP, SMA dan PT adalah belajar di sekolah tempat belajar

sementara yang telah di tetapkan.

B. Saran

Berdasarkan temuan dalam penelitian ini mengenai Strategi Adaptasi

Pelaksanaan Pendidikan Anak Usia Sekolah Tingkat SD, SMP, SMA dan PT

yang Mengungsi di Posko GBKP Kota Kabanjahe, maka saran yang dikemukakan

:

1. Strategi adaptasi pelaksanaan pendidikan yang dilakukan pemerintah untuk

(24)

100

Kota Kabanjahe dapat sebagai acuan atau perbandingan jika terjadi bencana di

daerah lain.

2. Strategi adaptasi yang dilakukan masyarakat (relawan) dapat digunakan

sebagai acuan untuk daerah yang terkena bencana agar saling membantu atau

bergotong royong dalam menyelesaikan masalah pendidikan anak.

3. Orang tua yang memiliki anak usia sekolah tingkat SD, SMP, SMA dan PT

yang tinggal di pengungsian hendaknya jangan hanya mengharap bantuan dari

pemerintah tetapi turut serta meringankan beban pemerintah dengan cara

mencari pekerjaan yang memungkinkan untuk dikerjakan selama tinggal di

pengungsian. Orang tua yang memiliki anak usia sekolah tingkat SD, SMP,

SMA dan PT yang ada di pengungsian posko GBKP Kota Kabanjahe dapat

sebagai contoh kepada orang tua yang memiliki anak usia sekolah di posko lain

agar setiap anak yang masih berusia sekolah tetap dapat memperoleh

pendidikan.

4. Sebagai anak didik harus tetap melaksanakan hak dan kewajiban dalam

pelaksanaan pendidikan sekalipun dalam situasi tinggal di pengungsian

sehingga bantuan yang diberikan pemerintah dan masyarakat dapat digunakan

(25)

101

DAFTAR PUSTAKA

David. 2004. Konsep Strategi : Definisi, Perumusan, Tingkatan dan Jenis Strategi . (Online), (http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/08/konsep-strategi-definisi-perumusan.html diakses 26 Maret 2014)

Gunawan. 2012. Startegi Bertahan Hidup Pemulung (Studi: Di Tempat

Pembuangan Akhir Sampah Ganet Tanjungpinang). (Online),

(http://jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/2013/08/JURNAL-GUNAWAN-080569201016-SOSIOLOGI-2013.pdf diakses 26 Maret 2014)

Gunawan, Budhi. 2012. Kenaikan Muka Air Laut Dan Adaptasi Masyarakat. (Online), (sim.nilim.go.jp/GE/SEMI2/.../Makalah%207.doc diakses 18 Februari 2014)

Hasbullah. 2005. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta :Raja Grafindo Persada

Ikhsan, Fuad. 1997. Dasar-Dasar Kependidikan. Jakarta : Rineka Cipta

Joesoef, Soelaiman, dkk. 1981. Pendidikan Luar Sekolah. Surabaya: Usaha Nasional

Kurniawan, Ari .2005. Efektivitas Pemberdayaan Anak-anak Korban Bencana

Gempa dan Tsunami Aceh dan Sumatera Utara oleh Yayasan Rumah Anak Madani di Desa Manunggal Kecamatan Labuhan Deli Kabupaten

Deli Serdang. (Onlone)

(http://download.portalgaruda.org/article.php?article=110617&val=4126 diakses 18 Februari 2014)

Lukmansono ,Galih.2013. Strategi Adaptasi Masyarakat Dalam Menghadapi

Kekurangan Air Bersih (Studi Kasus Di Kampung Jomblang Perbalan Kelurahan Candi Kecamatan Candisari Kota Semarang). (Online),

(http://lib.unnes.ac.id/17888/1/3401409002.pdf diakses maret 2014)

Melyanti, Wigita. 2014. Manajemen Strategi Pt.Infomedia Nusantara. (Online),

(http://gitamell.mhs.narotama.ac.id/2014/03/26/tugas-manajemen-strategi-part-ii/ diakses 26 Maret 2014)

Milala. 2011. Analisi kandungan Mg, Fe, Pb dan Cd yang terdapat dalam abu

letusan gunung Sinabung. (Online)

(26)

102

Peraturan Kepala BNPB Nomor 4 Tahun 2008 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Penanggulangan Bencana

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia (PPRI) Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

Peraturan Pemerintah No 28 Tahun 1990 tentang Pendidikan Dasar

Peraturan Pemerintah No. 39 Tahun 1992 BAB III pasal 4 Peran Serta / Partisipasi Maysarakat

Pidarta, Made. 2007. Landasanm Pendidikan Stimulus Ilmu Pendidikan Bercorak

Indonesia. Jakarta : Rineka Cipta

Prasetijo, Adi. 2008. Adaptasi Dalam Antropologi. (Online), (http://etnobudaya.net/2008/01/28/adaptasi-dalam-anthropologi.pdf diakses 26 Maret 2014)

Putri, Riana .2012. Strategi Adaptasi Petani Musiman Di Desa Denai Kuala

( Studi Deskriptif Tentang Petani Pesisir Di Desa Denai Kuala,

Kecamatan Pantai Labu). (Online),

(http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/31513/7/Cover.pdf diakses 7 April 2014)

Rambe, Nurainun. 2013. Strategi Bertahan Hidup Transmigran Di Kecamatan Kampung Rakyat Kabupaten Labuhanbatu Selatan. Skripsi. Medan : Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan

Rinel .2010. Strategi Bertahan Hidup Perempuan Penjual Buah-Buahan Di Pasar

Raya Padang Kecamatan Padang Barat Kota Padang Provinsi Sumatera Barat. (Online), (http://ejournal-s1.stkip-pgri-sumbar.ac.id/index.php/sosiologi/article/view/23 diakses 18 Februari 2014)

Rito, Hardoyo. 2011. Strategi Adaptasi Masyarakat Dalam Menghadapi Bencana

Banjirn Pasang Air Laut Di Kota Pekalongan. (Online), (http://lib.geo.ugm.ac.id/ojs/index.php/jbi/article/download/118/115) diakses 26 Maret 2014)

Sari, Dien. 2011. Strategi Pemasaran Produk Ar-Rum (Ar-Rahn Untuk Usaha

Mikro Kecil)Cabang Pegadaiansyariah Pondok Aren-Tan Ggerang

Selatan Banten (Online),

(27)

103

Sugiono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R &D. Bandung: Alfabeta

Sumarsih, Nining. 2009. Strategi survive buruh bangunan ( stusi kasus buruh

bangunan di masyarakat pegunungan prambanan dusun mlakan, desa sambirejo, kecamatan prambanan, kabupaten slemen, yogyakarta.

(Online), (http://digilib.uin-suka.ac.id/4303/1/BAB%20I,V,%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf

diakses 18 Februari 2014)

UndangUndang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

UndangUndang No. 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana

Wetebossy, Alexander. 2001. Strategi adaptasi ekologi dan sosial ekonomi rumah tangga masyarakat korban bencana alam tsunami peserta program resettlement di RW angkasa mulyono kelurahan amban kecamatan monokwari kabupaten monokwari. Jurusan budidaya pertanian, (Online), (http://www.papuaweb.org/unipa/dlib-s123/wetebossy/s1.PDF diakses 26 Maret 2014)

Widhiyanti, Lusi. 2012. Lumbung Pustaka UNY. (Online)

(http://eprints.uny.ac.id/8632/3/BAB%202%20-%2008417141011.pdf diakses 26 Maret 2014)

Wikipedia. Gunung Sinabung. (Online),

(http://id.wikipedia.org/wiki/_gunung_Sinabung diakses jumat, 28 Februari 2014)

Wikipedia. Daftar gunung di Sumatera. (Online),

(28)

Referensi

Dokumen terkait

Kegiatan ini dilaksanakan Direktorat Pakan Ternak bersama satker provinsi, kab/kota dan UPT yang meliputi : 1) Pengembangan Integrasi Ternak Ruminansia; 2) Pengembangan

Penelitian eksperimental ini akan merancang pembangkit listrik hybrid dengan mengkombinasikan turbin angin vertikal model darrieus tipe H dan solar cell kapasitas 50

Menimbang : bahwa untuk mencapai daya guna dan hasil guna pelaksanaan tugas anggota Satuan Polisi Pamong Praja serta melaksanakan ketentuan Pasal 25 ayat (4)

Praktik Karawitan Daerah Setempat 730.. Praktik Karawitan Daerah

Perdagangan dan Koperasi serta para pengusaha batik tulis Lasem tentang bagaimana pengusaha Pribumi Muslim yang bergerak dalam industri batik tulis Lasem

9 Suharsimi Arikunto.. b) Data kualitatif adalah data yang berupa informasi berbentuk kalimat yang memberikan gambaran kenyataan atau fakta sesuai data yang diperoleh

Banana peel extract of Muli banana was able to inhibit the growth of E.coli bacteria with the diameter of inhibitory area 6.45 mm, and banana bud extract of Muli banana was able

Artinya nilai-nilai pengetahuan lokal tentang mitigasi bencana diadaptasikan ke dalam materi pelajaran seperti geografi, biologi atau sosiologi-antropologi, sehingga