commit to user
REKONDISI DAN MODIFIKASI
SISTEM PENGGERAK, SISTEM REM DAN SISTEM KEMUDI
MOBIL LISTRIK
Disusun guna memenuhi sebagian syarat
Untuk menyelesaikan studi dan mendapatkan gelar
Ahli Madya Teknik Mesin
Disusun oleh :
Disusun Oleh:
ASEP SURANTO I8607008
PROGRAM STUDI D-III TEKNIK MESIN OTOMOTIF FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
commit to user
commit to user
iii
commit to user
iv
MOTTO
Pergunakanlah waktu sebaik mungkin.
Jangan menyia-nyiakan kehidupan yang kamu anggap baik.
Contoh yang baik adalah nasihat yang baik.
Pengalaman yang pahit membuat seseorang berhati-hati.
commit to user
v
PERSEMBAHAN
Laporan Proyek Akhir ini kami persembahkan kepada :
1. Bapak dan Ibuku tercinta terima kasih atas semua dukungan, do’a, materi dan
segala bimbingannya.
2. Istriku yang tercinta terima kasih atas semua do’a dan dukungannya.
3. Semua keluargaku yang tersayang terima kasih atas semua do’a dan
dukungannya.
4. Rekan-rekan mahasiswa D-III Teknik Mesin Universitas Sebelas Maret
Surakarta angkatan 2007 terima kasih atas semua bantuannya.
5. Teman-teman kelompok Proyek Akhir terima kasih atas semua kerja sama dan
bantuannya.
6. Teman-teman yang bergabung di grup TA oto 07 terima kasih atas segala
saran dan kritik.
7. Laboran di Lab. Motor Bakar (Mas Sholikin, Mas Mamad, Om Yanto) terima
kasih atas bantuan yang diberikan.
8. Semua orang yang telah berjasa bagi penulis atas terselesainya Laporan ini.
9. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian Laporan Proyek Akhir
commit to user
vi
ABSTRAKSI
ASEP SURANTO, 2011, “LAPORAN TUGAS AKHIR REKONDISI DAN
MODIFIKASI SISTEM PENGGERAK, SISTEM REM DAN SISTEM
KEMUDI MOBIL LISTRIK“. Program Studi, Diploma III Mesin Otomotif,
Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Tugas akhir ini bertujuan untuk merekondisi sistem rem dan memodifikasi sistem penggerak dan sistem kemudi mobil listrik. Rem yang digunakan pada mobil listrik adalah jenis rem hidrolik dengan tipe tromol pada roda depan dan roda belakang. Mobil listrik dilengkapi dengan rem mekanik sebagai rem parkir. Penggerak yang digunakan pada mobil listrik adalah gardan dari mobil Marlip
City Car yang dimodifikasi panjang poros dan rumah porosnya. Sistem kemudi
yang digunakan pada mobil listrik masih menggunakan sistem kemudi ST20
dengan modifikasi batang kemudi dan setir kemudi.
commit to user
vii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat
dan hidayah-Nya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan Proyek Akhir dan
laporan yang berjudul "Rekondisi dan Modifikasi Sistem Penggerak, Sistem Rem,
dan Sistem Kemudi Mobil Listrik”.
Proyek akhir ini dibuat untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar
Ahli Madya dan untuk menyelesaikan program studi D-III Teknik Mesin Fakultas
Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Banyak upaya dan usaha keras yang penulis kerjakan untuk mengatasi
hambatan dan kesulitan yang ada selama pengerjaan proyek akhir ini. Dan berkat
rahmat Allah SWT dan bantuan dari segala pihak, akhirnya tugas ini dapat
terselesaikan. Untuk itu dalam kesempatan yang bahagia ini, penulis
menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya.
2. Bp. Heru Sukanto, S.T., M.T. selaku Ketua Program D-III Teknik
Mesin Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Bp. Jaka Sulistya Budi, S.T. selaku Koordinator Proyek Akhir dan
Dosen Pembimbing II Proyek Akhir.
4. Bp. Budi Kristiawan, S.T., M.T. selaku Dosen Pembimbing I Proyek
Akhir.
5. Semua Dosen Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Sebelas
commit to user
viii
6. Bapak, Ibu dan Istriku yang tercinta beserta semua keluarga yang telah
memberikan dukungan, do’a dan bimbingan kepada penulis.
7. Rekan-rekan mahasiswa D-III Teknik Mesin Otomotif angkatan 2007
yang telah banyak membantu dalam penyelesaian tugas akhir ini.
8. Semua orang yang telah memberi kasih sayang, cinta, do'a dan
semangat buat penulis.
9. Semua pihak yang telah membantu hingga terselesaikannya Proyek
Akhir dan penyusunan laporan ini.
Penulis yakin tanpa bantuan dari semua pihak, karya ini akan sulit
terselesaikan dalam hal perancangan, pengujian, pembuatan laporan, dan dalam
ujian pendadaran. Penulis menyadari banyak kekurangan dalam penyusunan
laporan ini, maka penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi
kemajuan bersama.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan
pembaca pada umumnya dan serta dapat menambah wawasan keilmuan bersama.
Surakarta, Juli 2011
commit to user
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN ... ii
HALAMAN PENGESAHAN... iii
HALAMAN MOTTO ... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ... v
ABSTRAKSI ... vi
KATA PENGANTAR ... vii
DAFTAR ISI ... ix
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 3
1.3 Batasan Masalah ... 3
1.4 Tujuan Proyek Akhir ... 3
1.5 Manfaat Proyek Akhir ... 3
1.6 Metode Penulisan ... 4
1.7 Sistematika Penulisan ... 4
BAB II DASAR TEORI 2.1 Sistem Rem ... 6
2.1.1 Prinsip Rem ... 6
2.1.2 Jenis Rem ... 7
2.2 Sistem Penggerak ... 13
2.2.1 Macam – Macam Sistem Penggerak ... 13
2.3 Sistem Kemudi ... 17
commit to user
x
BAB III REKONDISI DAN MODIFIKASI
3.1 Rekondisi dan Modifikasi Sistem Rem ... 22 3.2 Modifikasi Sistem Penggerak ... 25 3.3 Modifikasi Sistem Kemudi ... 26
BAB IV PROSES PEMASANGAN
4.1 Pemasangan Gardan Motor Listrik pada Rangka ST20 .... 28 4.2 Pemasangan Sistem Rem pada Rangka ST20 ... 28 4.3 Pemasangan Sistem Kemudi ... 32
BAB V PERAWATAN
5.1 Perawatan Rem ... 35 5.2 Perawatan Gardan Mobil Listrik ... 40 5.3. Perawatan Sistem Kemudi Mobil Listrik... 41
BAB VI KESIMPULAN
Kesimpulan ... 43
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Disaat pemerintah sedang gencar menaruh harapan besar dan mendukung pengembangan kendaraan listrik semakin jelas akan segera memulai peranan utamanya sebagai pengganti era transportasi mesin bakar. Akan tetapi belum banyak perusahaan otomotif di Indonesia yang membuat dan mengembangkan sarana transportasi mobil listrik sebagai pengganti transportasi mesin bakar. Seperti yang diketahui bahwa harga BBM di Indonesia sekarang ini termasuk sangat tinggi, sehingga mempunyai dampak pada rakyat kecil.
Kendaraan listrik memiliki efisiensi energi yang paling tinggi dibandingkan dengan kendaraan mesin bakar konvensional. Pada mesin bakar 85% lebih dari energi yang dihasilkan terbuang menjadi panas, gerak dan gesekan komponen. Hanya sekitar 15% yang dapat dikonversikan
menjadi energi kinetik penggerak kendaraan. Sedangkan pada kendaraan listrik justru terjadi kebalikannya dimana sekitar 88% energi yang dipakai dikonversikan menjadi energi kinetik penggerak kendaraan. Sehingga untuk menggerakan sebuah kendaraan dengan bobot yang sama, kendaraan listrik memerlukan energi yang jauh lebih sedikit dan juga tidak mengeluarkan polusi kendaraan sama sekali (http://masrahmarlip.blogspot.com).
Teknologi kendaraan listrik baterai dipercaya akan dengan cepat berkembang dan mendominasi sebagai pengganti era transportasi mesin bakar, hal ini dikarenakan teknologi kendaraan listrik batterai memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan teknologi alternatif lainnya.
commit to user
2
Kedua, sumber energi transportasi listrik jauh lebih fleksibel dibandingkan dengan teknologi mesin bakar. Sumber energi bisa didapatkan dari sumber berbasis fosil seperti batubara, minyak bumi dan gas ataupun sumber energi terbaharui seperti tenaga air, angin, surya, biofuel, sampah, panas bumi dan lain lain tanpa harus merubah teknologi pada kendaraan. Fleksibilitas ini sangat memperkuat ketahanan energi nasional dengan melepaskan ketergantungan akan satu sumber energi dan beralih pada sumber energi yang lain pada saat dibutuhkan.
Ketiga, penggunaan transportasi listrik akan mengembalikan kualitas udara dalam kota karena kendaraan listrik tidak mengeluarkan gas
sisa pembakaran. Jika energi listrik yang dipakai didapat dari sumber yang berkesinambungan yang tanpa emisi dalam prosesnya, maka terjadilah mobilitas yang 100% berkelanjutan dari segi energi dan lingkungan. Jika pada tahap awal energi listrik yang digunakan masih didapatkan dari proses konversi energi fosil maka akan tetap terbentuk polusi, akan tetapi polusi tersebut akan jauh lebih kecil, jauh dari kepadatan penduduk dan lebih mudah dikendalikan (http://masrahmarlip.blogspot.com).
Sistem penggerak merupakan komponen utama dalam pembuatan mobil listrik. Dalam sistem penggerak terdapat beberapa komponen yang saling berkaitan, diantaranya motor penggerak, gardan, dan roda. Ketiga komponen tersebut termasuk dalam komponen utama agar mobil listrik dapat melaju. Selain sistem penggerak, pada mobil listrik sangat diperlukan rem untuk menghentikan laju dari mobil listrik tersebut. Dalam sistem pengereman untuk roda depan dan roda belakang menggunakandrum brake
commit to user 1.2. PERUMUSAN MASALAH
Perumusan masalah dalam Proyek Akhir ini adalah bagaimana mengaplikasikan dan memodifikasi sistem pengereman, sistem penggerak, dan sistem kemudi mobil listrik.
1.3. BATASAN MASALAH
1. Proyek akhir dibatasi pada proses perangkaian dan rekondisi sistem pengereman mobil listrik.
2. Proyek akhir dibatasi pada proses modifikasi sistem penggerak dan sistem kemudi mobil listrik.
1.4. TUJUAN PROYEK AKHIR
Tujuan dari proyek akhir ini adalah mengaplikasikan sistem penggerak, sistem pengereman, dan sistem kemudi mobil.
1.5. MANFAAT PROYEK AKHIR
Manfaat yang diperoleh dari penyusunan laporan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut:
1. Dapat menambah pengetahuan, wawasan, dan pengalaman tentang sistem penggerak, sistem pengereman, dan sistem kemudi mobil listrik.
commit to user
4
1.6. METODE PENULISAN
Data-data yang didapatkan penulis sebagai bahan-bahan dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir ini dilakukan dengan metode sebagai berikut:
1. Metode Observasi
Metode ini dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan langsung dan mencatat secara langsung pada obyek yang diteliti atau dibuat.
2. Metode Wawancara
Metode ini dilakukan dengan mengajukan pertanyaan secara
langsung kepada nara sumber atau kepada pihak-pihak lain yang dapat memberikan informasi sehingga membantu dalam penulisan laporan ini.
3. Metode Literatur
Metode ini dilakukan dengan mengumpulkan data-data yang berasal dari buku-buku yang ada kaitannya dengan obyek penelitian.
1.7. SISTEMATIKA PENULISAN
Laporan penulisan Tugas Akhir ini disusun dengan sistematika sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan proyek akhir, manfaat proyek akhir, metode penulisan, dan sistematika penulisan.
BAB II DASAR TEORI
commit to user BAB III REKONDISI DAN MODIFIKASI
Bab ini berisi tentang rekondisi sistem rem, modifikasi sistem penggerak dan sistem kemudi mobil listrik.
BAB IV PROSES PEMASANGAN
Bab ini berisi tentang proses pemasangan sistem rem, sistem penggerak dan sistem kemudi pada mobil listrik.
BAB V PERAWATAN
Bab ini berisi tentang perawatan sistem rem, sistem penggerak dan sistem kemudi mobil listrik.
BAB VI KESIMPULAN
Bab ini berisi tentang kesimpulan.
commit to user
6 BAB II DASAR TEORI
2.1 Sistem Rem
Brake systematau sistem rem mutlak diperlukan pada setiap kendaraan,
karena ketika kendaraan sedang melaju maka untuk menghentikan kendaraan tersebut pengemudi harus dengan mudah menghentikannya. Permasalahan akan timbul ketika dilakukan pengereman mendadak pada jalan yang licin, musim hujan, jalanan penuh salju maka roda akan terkunci dan kendaraan sulit dikendalikan.
Rem dirancang untuk mengurangi kecepatan dan untuk menghentikan kendaraan atau untuk memungkinkan parkir pada tempat yang menurun. Peralatan ini sangat penting pada kendaraan dan berfungsi sebagai alat keselamatan dan menjamin untuk pengendara yang aman.
2.1.1 Prinsip Rem
Kendaraan tidak dapat berhenti dengan segera apabila motor listrik
commit to user 2.1.2 Jenis Rem
a. Rem Cakram
Rem cakram (disc brake) pada dasarnya terdiri dari cakram yang terbuat dari besi tuang (disc rotor) yang berputar dengan roda dan bahan gesek (dalam hal ini disc pad) yang mendorong dan menjepit cakram. Daya pengereman dihasilkan oleh adanya gesekan antaradisc pad dan cakram (disc). Permukaan bidang gesek rem cakram selalu terkena udara, radiasi panasnya terjamin baik, ini dapat mengurangi dan menjamin dari terkena air.
Komponen Rem Cakram
Komponen-komponen utama rem cakram terdiri dari piringan
(disc rotor), padrem dan kaliper.
a. Piringan
Umumnya cakram atau piringan (disc rotor) dibuat dari besi tuang dalam bentuk biasa (solid) dan berlubang-lubang untuk ventilasi. Tipe cakram berlubang terdiri dari pasangan piringan yang berlubang untuk menjamin pendinginan yang baik dan menjamin umurpadlebih panjang atau tahan lama.
b. Kampas Rem
Kampas rem (disc pad) biasa dibuat campuran metalic fiber dan sedikit serbuk besi. Tipe ini disebut dengan “semi
metalic disc pad“. Pada kampas rem diberi garis celah untuk
menunjukkan tebal kampas rem (batas yang diizinkan). Dengan demikian dapat mempermudah pengecekan keausan kampas rem. Pada beberapa kampas rem, penggunaan metalic plate
dipasangkan pada sisi piston dari kampas rem untuk mencegah bunyi saat berlaku pengereman.
c. Kaliper
Kaliper juga disebut cylinder body, memegang piston-piston dan dilengkapi dengan saluran dimana minyak rem
commit to user
8
memberikan tenaga pada pedal rem dan dirubah oleh kaliper menjadi gesekan. Tenaga hidrolik bekerja secara merata pada-piston dan dasar silinder kaliper untuk menggerakkan pada-piston kedepan dan menggerakkan kaliper kedalam, mengakibatkan tenaga penjepitan pada cakram. Tenaga jepitan ini mendorong kampas rem kearah cakram, menghasilkan gesekan dan menghentikan kendaraan (VEDC, 2000).
Gambar 2.1 Rangkaian rem cakram
b. Rem Tromol
Pada tipe rem tromol, kekuatan tenaga pengereman diperoleh
dari sepatu rem yang diam menekan permukaan tromol bagian dalam yang berputar bersama-sama dengan roda. Karena self-energizing
action ditimbulkan oleh tenaga putar tromol dan tenaga
commit to user
diakibatkan oleh usaha pedal yang relatif kecil. Ada dua jenis sepatu rem yaitu leading shoes- (primer) dan trailing shoes (sekunder). Bila ujung bagian atas (toe) pada sepatu rem didorong ke arah tromol rem (olehwheel cylinder) yang berputar. Sepatu rem cenderung melengket pada tromol dan berputar. Sepatu rem ini disebut “leading shoe”. Dilain pihak, ujung atas sepatu bagian belakang terdorong ke dalam oleh tromol yang cenderung mengembang keluar, ini disebut “trailing shoe”. Kerjanya tromol mencoba mendorong leading shoes berputar bersama tromol, dan ini disebut “self energizing” atau “self servo”.
Self energizing bekerja menimbulkan daya pengereman yang cukup
besar.Leading shoesmenghasilkan daya pengereman yang lebih baik, dan kelemahannya adalah cepat aus dibandingkantrailing shoes.
Komponen Rem Tromol
Komponen utama rem tromol terdiri daribacking plate, silinder roda, sepatu rem, kampas dan tromol rem.
a. Master Silinder
Master silinder berfungsi meneruskan tekanan dari pedal menjadi tekanan hidrolik minyak rem untuk menggerakkan sepatu rem.
commit to user
10
Bila pedal rem ditekan, maka piston akan bergerak ke depan dan menekan minyak rem ke silinder roda.
Gambar 2.3 Posisi master silinder saat pedal rem ditekan
Bila pedal rem dibebaskan, maka piston akan bergerak mundur pada posisi semula karena ada desakan pegas pembalik.
Gambar 2.4 Posisi master silinder saat pedal rem dibebaskan
b. Backing Plate
Backing plate dibuat dari baja pres yang dibaut pada axle
housing atau axle carrier bagian belakang. Karena sepatu rem
terkait pada backing plate, maka aksi daya pengereman tertumpu padabacking plate. Bila permukaan gesek sepatu rem aus berlebihan, rem akan bergetar. Sepatu rem harus diperiksa dengan teliti setiap kali rem dibongkar untuk mencegah masalah tersebut.
c. Silinder Roda
commit to user
menggerakkan hanya satu sepatu rem. Bila timbul tekanan hidraulis pada master silinder maka akan menggerakkan piston cup, piston akan menekan kearah sepatu rem, kemudian bersama-sama menekan tromol rem. Apabila rem tidak bekerja, maka piston akan kembali ke posisi semula dengan adanya kekuatan pegas pembalik sepatu rem, dan pegas kompresi yang mengkerut. Bleder plug disediakan pada silinder roda gunanya untuk membuang udara dari minyak rem.
d. Sepatu Rem dan Kampas Rem
Sepatu rem seperti juga tromol memiliki bentuk setengah
lingkaran. Biasanya sepatu rem dibuat dari plat baja. Kampas rem dipasang dengan jalan dikeling (pada kendaraan besar) atau dilem (pada kendaraan kecil) pada permukaan yang bergesekan dengan tromol. Kampas ini harus dapat menahan panas dan aus dan harus mempunyai koefisien gesek yang tinggi. Koefisien tersebut sedapat mungkin tidak mudah dipengaruhi oleh keadaan turun naiknya temperatur dan kelembaban silih berganti. Umumnya kampas terbuat dari campuran fiber metalic dengan
brass, lead, plastik dan sebagainya dan diproses dengan
ketinggian panas tertentu.
e. Tromol Rem
Tromol rem umumnya terbuat dari besi tuang. Tromol rem letaknya sangat dekat dengan sepatu rem tanpa bersentuhan dan berputar bersama roda. Ketika kampas rem menekan permukaan bagian dalam tromol bila rem bekerja, maka gesekan panas tersebut dapat mencapai suhu setinggi 200-300 derajat celcius
commit to user
12
Gambar 2.5 Rangkaian rem tromol
commit to user
2.2 Sistem Penggerak(Differensial)
Differensial merupakan suatu alat khusus yang diperlukan untuk
mengimbangi perbedaan kecepatan yang terjadi pada roda belakang apabila kendaraan melalui suatu tikungan jalan. Fungsinya untuk membagi besaran gaya dan daya antara roda kanan dan roda kiri, dan gunanya memberi fleksibilitas gerakan poros belakang dalam membentuk putaran yang berbeda dari keduanya.
2.2.1 Macam – macam sistem penggerak
Kendaraan dapat berjalan atau bergerak karena ada sistem yang
memindahkan tenaga / momen / putaran dari mesin atau motor listrik ke
roda-roda. Kendaraan ditinjau dari sistem pemindah tenaganya
dikelompokkan menjadi beberapa tipe/ jenis, yaitu :
a. Front Engine Rear Drive(FR)
Kendaraan dengan mesin di depan dan menggerakkan
roda belakang dinamakan tipeFront Engine Rear Drive(FR).
Komponen-komponen sistem pemindah tenaga meliputi :
kopling(clutch), transmisi(transmission),drive shaft/ propeller
shaft,.differential,.rear.axledan.roda.(http://smkmuhi.110mb.co
m).
commit to user
14
b. Front Engine Front Drive(FF)
Kendaraan dengan mesin di depan dan menggerakkan
roda depan dinamakan tipeFront Engine Front Drive(FF).
Komponen-komponen sistem pemindah tenaga meliputi :
kopling (clutch), transmisi (transmission),differential, front
axledan.roda.(http://smkmuhi.110mb.com).
Gambar 2.8 Sistem pemindah tenaga pada kendaraan tipe FF
c. Rear Engine Rear Drive (RR)
Kendaraan dengan mesin di belakang dan menggerakkan
roda belakang dinamakan tipe Rear Engine Rear Drive (RR).
Pemindah tenaga kendaraan tipe ini sama dengan tipe Front
Engine Front Drive (FF). Komponen-komponen sistem
pemindah tenaga meliputi : kopling (clutch), transmisi
(transmissions),.differential,.rear.axle.dan.roda.(http://smkmuhi.
commit to user
Gambar 2.9 Sistem pemindah tenaga pada kendaraan tipe RR
d. Four Wheel Drive(FWD)
Kendaraan dengan mesin menggerakkan roda depan dan
roda belakang dinamakan tipeFour Wheel DriveatauAll Wheel
Drive(FWD atau 4WD atau AWD). Komponen-komponen
sistem pemindah tenaga meliputi : kopling(clutch), transmisi
(transmission),transfer, dan terbagi menjadi dua. Pertama
kefront drive.shaft(front propeller.shaft),front.differential,fron
t axledan roda depan (front wheel), sedangkan yang kedua
kerear driveshaft,rear differential,rear axledan roda
commit to user
16
Gambar 2.10 Sistem pemindah tenaga pada kendaraan tipe FWD
e. Sistem Penggerak pada Mobil Listrik
Tidak ada perbedaan antara differensial mobil listrik dan
differensial pada mobil penggerak roda belakang pada
umumnya. Namun pada mobil listrik tidak terdapat poros propeler seperti mobil pada umumnya, karena pada mobil listrik, motor listrik sudah menjadi satu dengan differensial sehingga putaran dari motor listrik langsung di transmisikan ke differensial dengan perbandingan putaran 12:3:1 (12 putaran motor listrik, 3 putaran gigi reduksi gardan, 1 putaran roda).
commit to user
Gambar 2.11 Gardan mobil listrik
2.3 Sistem Kemudi
Sistem kemudi merupakan alat yang digunakan untuk mengatur arah kendaraan dengan cara membelokkan roda depan. Cara kerja dari sistem kemudi adalah apabilasteering wheel(roda kemudi) diputar, steering
coulomn(batang kemudi) akan meneruskan tenaga putarnya kesteering gear.
Steering gearmemperbesar tenaga putar ini sehingga dihasilkan momen
puntir yang lebih besar untuk diteruskan ke steering linkage. Steering
lingkage akan meneruskan gerakan steering gear ke roda-roda depan. Jenis
sistem kemudi pada kendaraan menengah sampai besar yang banyak digunakan adalah model recirculating ball dan pada kendaraan ringan yang banyak digunakan adalah model rackdan pinion. Agar sistem kemudi sesuai dengan fungsinya maka harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
a. Kelincahannya baik.
b. Usaha pengemudian yang baik.
c. Recovery( pengembalian ) yang halus.
commit to user
18
2.3.1 Konstruksi Sistem Kemudi
Konstruksi sistem kemudi terdiri dari tiga bagian utama, yaitu:
a. Steering Coulomn
Steering coulomnterdiri dari main shaft yang meneruskan
putaransteering wheelke steering gear dancoulomn tubeyang mengikatmain shaftkebody. Bagian ujung atas darimain shaftdibuat
meruncing dan bergerigi sebagai tempat mengikatkansteering
wheeldengan sebuah mur pengikat.
Bagian bawah main shaft dihubungkan dengan steering gear
menggunakanflexibel jointatauuniversal jointyang berfungsi untuk menahan dan memperkecil kejutan daristeering gearkesteering wheel
yang diakibatkan oleh keadaan jalan.
Steering coulomn harus dapat menyerap gaya dorong dari
pengemudi dan dipasangkan pada body melalui bracket coulomn tipe
breakawaysehingga dapat bergeser turun pada saat terjadinya tabrakan
(http://smkmuhi.110mb.com).
Pada kendaraan tertentu,steering coulomndilengkapi dengan :
a. Steering lockyang berfungsi untuk menguncimain shaft.
b. Tilt steeringyang berfungsi untuk memungkinkan pengemudi
menyetel posisivertical steering wheel.
c. Telescopic steeringyang berfungsi untuk mengatur panjang
main shaft, agar diperoleh posisi yang sesuai.
b. Steering Gear
Steering Gearberfungsi untuk mengarahkan roda depan dan
dalam waktu yang bersamaan juga berfungsi sebagai gigi reduksi
untuk meningkatkan momen agar kemudi menjadi ringan.
Steering gearada beberapa tipe dan yang banyak di gunakan
commit to user 1.) TipeRecirculating Ball
Bila roda kemudi diputar, maka gerakan ini diteruskan ke
worm shaft atau poros cacing, sehingga nut (mur) kemudi akan
bergerak mendatar kekiri atau kanan. Sementara nut bergerak, sektor shaft juga akan ikut berputar menggerakkan pitman arm
yang diteruskan ke roda depan melalui batang-batang kemudi/steering.linkage.(http://smkmuhi.110mb.com).
commit to user
20
2.) TipeRack and Pinion
Bila roda kemudi diputar, maka gerakan diteruskan ke roda gigi pinion. Roda gigi pinion selanjutnya akan menggerakkan roda gigi rack searah mendatar. Gerakan rack ini diteruskan ke
steering knuckle melalui tie rod sehingga roda membelok
(http://smkmuhi.110mb.com).
Gambar 2.13Steering geartiperack and pinion
Keterangan:
1. Ball joint
2. Tie rod
3. Pinion
4. Rack
5. Karet Penutup(Booth) 6. Joint Peluru
c. Steering linkage
Steering linkageterdiri dari rod dan arm yang meneruskan
commit to user
1.) Steering linkageuntuk suspensi rigid
Steering linkage tipeini terdiri dari pitman arm,drag
link,knuckle arm, tie rod dan tie rod end. Tie
rodmempunyai pipa untuk menyetel panjangnyarod.
2.) Steering linkageuntuk suspensi independen.
commit to user
22 BAB III
REKONDISI DAN MODIFIKASI
3.1 Rekondisi dan Modifikasi Sistem Rem
Sistem rem yang tersedia berikut komponen – komponennya sudah tidak layak digunakan maka dibutuhkan proses rekondisi sistem rem yang bertujuan menormalkan kerja sistem rem kembali.
Rekondisi dan modifikasi ini termasuk penggantian dan pembersihan komponen rem yang masih bisa digunakan. Komponen – komponen sistem rem yang di rekondisi antara lain:
a. Kampas rem
Kampas rem yang tersedia sudah tidak layak dipergunakan kembali dikarenakan komponen tersebut sudah berkarat dan mengalami keausan.
Gambar 3.1 Kampas rem ST20 berkarat dan aus
b. Silinder roda
Silinder roda diganti karena permukaannya sudah keropos dan mengalami keretakan.
commit to user c. Pegas rem
Pegas rem diganti karena keropos sehingga mudah patah.
Gambar 3.3 Pegas rem ST20 yang sudah patah
d. Mastersilinder rem
Master silinder rem diganti karena piston rem di dalam master
silinder macet danmastersilinder rem mengalami keretakan.
Gambar 3.4 Master silinder ST20 yang macet
e. Pipa rem
Pipa rem diganti karena sudah patah dan tidak lengkap.
PIPAREM
commit to user
24
f. Tabungreservoir
Tabungreservoirdibeli karena komponen tersebut tidak tersedia.
Gambar 3.6 TabungreservoirST20
g. Rem tangan
Rem tangan dibeli karena komponen tersebut tidak tersedia.
Gambar 3.7 Rem tangan ST20
h. Pedal rem
Pedal yang sudah tersedia dimodifikasi agar posisi pedal sesuai dengan posisi tempat duduk dan pedal kopling dilepas sehingga pedal rem dapat dipasang.
Gambar 3.8 Pedal rem ST20 Pedal kopling
commit to user i. Tromol rem (drum brake)
Tromol rem dimodifikasi agar bisa dipasangkan dengan velg
COLT, dengan cara meratakan permukaan tromol rem ST20 dan membuat lubang baut roda dengan PCD 100.
Gambar 3.9 Tromol depan ST20 yang sudah dimodifikasi
3.2 Modifikasi Sistem Penggerak
Sistem penggerak yang telah tersedia yaitu gardan, membutuhkan banyak penyesuaian pada saat di pasangkan ke rangka ST20. Penyesuaian ini berupa penambahan panjang poros roda dan rumah poros. Pada poros roda diganti dengan poros ST20 karenainput shaft nya cocok dengan gardan yang telah disediakan atau yang telah dibeli.
Penyesuaian sistem penggerak selanjutnya adalah rumah poros. Panjang komponen tersebut disesuaikan dengan panjang chasis ST20. Penambahan panjang dilakukan dengan memotong rumah poros dan menyambung dengan cara pengelasan, dimana ujungnya memakai rumah poros ST20 agar tidak membutuhkan penyesuaian lagi pada saat pemasangan baut penahan pada suspensi ST20.
Panjang awal gardan marlip adalah 97,5 cm dengan panjang rumah gardan pada sebelah kiri adalah 49,5 cm dan sebelah kanan adalah 32 cm.
Panjang rumah gardan marlip sebelah kiri yang dipakai sepanjang 23 cm dan dibutuhkan sambungan rumah gardan Suzuki ST20 sepanjang 27 cm serta lebar pengelasan 0,5 cm jadi total panjang rumah gardan yang telah dimodifikasi menjadi 50,5 cm.
commit to user
26
sepanjang 12,5 cm dan 30 cm, dengan 2 titik pengelasan yang masing-masing lebar pengelasan 0,5 cm. Jadi panjang total rumah gardan sebalah kanan adalah 48 cm.
Panjang awal poros roda sebelah kiri adalah 59,8 cm dan diganti dengan poros roda Suzuki ST20 dengan panjang 60,8 cm. Panjang awal poros roda sebelah kanan adalah 42,3 cm dan diganti dengan poros roda Suzuki ST20 dengan panjang 59,3 cm.
Gambar 3.10 Gardan mobil listrik yang sudah dimodifikasi
3.3 Modifikasi Sistem Kemudi
Batang kemudi yang dimiliki oleh rangka ST20 tidak memungkinkan untuk di gunakan lagi karena porosnya terlalu pendek. Pada struktur bodi
yang telah dibuat, roda kemudi mengalami pergeseran ke belakang sejauh 80 cm, maka dari itu batang kemudi diganti menggunakan batang kemudi Mitsubishi Galant yang mempunyai panjang 78,5 cm. Disamping itu untuk menghubungkan antara ujung batang kemudi dengan poros input
recirculating ball maka dibutuhkan crossjoint dengan panjang batangnya 37
commit to user
Gambar 3.11Crossjointyang dipakai
commit to user
28 BAB IV
PROSES PEMASANGAN
4.1 Pemasangan Gardan Motor Listrik Pada Rangka ST 20
Langkah – langkah pemasangan gardan motor listrik pada rangka ST 20 antara lain:
a. Memasang rumah poros (selubung) yang telah direkondisi pada gardan. b. Memasang as roda ST 20 pada gardan motor listrik.
c. Memasang gardan motor listrik pada rangka ST 20.
Gambar 4.1 Pemasangan gardan motor listrik setelah direkondisi pada rangka ST 20
4.2 Pemasangan Sistem Rem Pada Rangka ST 20
a. Pemasangan sistem rem pada as roda adalah : 1) Memasang rumah silinder padabacking plate.
Gambar 4.2 Rumah silinder
commit to user
2) Memasang kampas rem padabacking plate.
Gambar 4.3 Kanvas rem
3) Memasang pegas penekan pada kampas rem, agar kampas rem tetap pada tempatnya, lalu menguncinya dengan pengunci agar pegas penekan tidak lepas.
Gambar 4.4 Pegas penekan
4) Memasang pegas pengembali diantara kampas rem, berfungsi sebagai pengembali kampas rem keposisi semula setelah melakukan proses pengereman.
Gambar 4.5 Pegas pengembali 5) Memasang tromol pada as roda.
6) Memasang mur as roda, pada pemasangan mur as roda ini yang pertama adalah kencangkan mur sekuat mungkin dengan
Kanvas rem
Pegas penekan
commit to user
30
menggunakan kunci roda, kemudian setelah benar-benar kencang lalu dikendorkan sedikit. Lalu memasang pen pengunci.
7) Memasang roda.
b. Pemasangan pada komponen – komponen master silinder:
1) Memasangsealpada piston, pada waktu pemasangansealke piston lumasi sedikit piston dengan oli rem agar waktu pemasangan seal
tidak rusak. Kemudian pasang pegas pada piston.
2) Memasang piston pada silinder master, sebelum memasukkan piston lumasi dahulu silinder master dengan oli rem supaya dalam pemasangan mudah, kemudian mengunci dengan snap ring agar
piston tidak keluar.
3) Memasang tabungreservoirpada silinder master.
4) Memasang pipa – pipa tekanan keseluruh bagian komponen – komponen pengereman.
5) Membleeding sistem rem, proses pengerjaannya dengan cara menekan pedal rem berulang kali kemudian kendorkan nepel buang udara dengan cara pedal rem masih ditekan. Ulangi sampai tidak ada lagi gelembung udara (prosesbleeding).
commit to user
c. Pemasangan pada komponen – komponen rem tangan : 1) Memasang tuas rem tangan pada dudukannya. 2) Memasang penyeimbang pada dudukannya.
3) Memasang batang tarik diantara tuas rem tangan dengan penyeimbang.
4) Memasang kabel rem pada penyeimbang dan dihubungkan dengan komponen – komponen rem pada roda belakang.
5) Menyetel jarak bebas tuas rem supaya pada saat tuas rem ditekan kampas rem dapat bekerja dan melakukan pengereman dan sebaliknya bila tuas rem dilepas maka tidak terjadi pengereman.
Gambar 4.7 Sistem pemindah tenaga rem tangan Keterangan :
commit to user
32
4.3 Pemasangan Sistem Kemudi
Langkah-langkah pemasangan sistem kemudi pada rangka ST 20 yang sudah direkondisi antara lain:
a. Memasang ujung cross joint dengan input recirculating ball dengan baut penahan.
b. Memasang ujungcross jointdengan ujung setir (kemudi).
commit to user d. Membuat plat dudukan setir (kemudi).
e. Membuat dudukan penahan setir (kemudi) dengan menambahkan plat.
Gambar 4.11 Bagian – bagian sistem kemudi
Keterangan :
1. Batang penghubung
2. Lenganpitman
3. Tie rod
4. Sambungan bola (Ball jointsuspensi )
5. Sambungan bola (Ball joint)
commit to user
34
7. Roda kemudi
8. Batang kemudi
9. Roda gigi kemudi
Gambar 4.12 Gigi kemudi tiperecirculating ball
6 5
4
7
3 2
1
Keterangan :
1. Bantalan bola 2. Baut kemudi 3. Sektor 4. Mur kemudi
5. Ball
6. Lenganpitman
commit to user
35 BAB V
PERAWATAN
5.1 Perawatan Rem
Setiap kelipatan 10.000 km perlu dilakukan proses pembersihan dan penyetelan (cleaning and adjusting) pada rem, proses yang dimaksud meliputi:
a. Pemeriksaan dan penyetelan komponen rem tromol 1) Mengukur ketebalan kampas rem
Gunakan penggaris/ jangka sorong untuk mengukur kampas rem.
Tebal : 5 mm
Tebal minimum : 2 mm
Ganti kampas rem bila tebal adalah minimum atau kurang, atau bila kampas rem sudah mengeras atau ausnya tidak rata.
commit to user
36
2) Memeriksa permukaan tromol
Untuk memeriksa permukaan tromol rem dilakukan dengan melihat langsung permukaan gores tromol rem jika permukaan tidak rata maka dilakukan perbaikan atau penggantian pada tromol rem.
3) Memeriksa kerja silinder roda
Pada pemeriksaan silinder roda meliputi beberapa pemeriksaan antara lain:
Pemeriksaan silinder roda dari kebocoran
Pemeriksaan dilakukan dengan cara melihal langsung cairan rem yang keluar dari silinder roda dan pemeriksaan rembesan cairan rem pada pelindung debu. Jika terjadi kebocoran maka dilakukan perbaikan dengan cara penggantian sebagian komponen atau dilakukan penggantian silinder roda secara keseluruhan.
Gambar 5.2 Pemeriksaan kebocoran silinder roda
Memeriksa gerakan piston pada silinder
commit to user 4) Penyetelan pada rem tromol
Untuk mendapatkan kinerja rem tromol secara maksimal maka perlu dilakukan penyetelan pada posisi pemasangan kanvas rem. Penyetelan dilakukan dengan cara mengatur posisi penyetel kanvas, kanvas rem diposisikan hingga mencekam pada tromol rem, kemudian baut penyetel dikendorkan hingga roda / tromol rem dapat berputar dengan sedikit hambatan.
Gambar 5.3 Penyetelan posisi tromol
b. Pemeriksaan komponen master silinder
Ada beberapa hal yang dilakukan dalam perawatan master silinder antara lain meliputi:
1) Memeriksa master silinder dari kebocoran cairan rem, pemeriksaan dilakukan dengan mengamati daerah sekitar master silinder pada saat
pedal rem di tekan, jika terjadi kebocoran maka master silinder harus di perbaiki.
commit to user
38
2) Memeriksa sil pada master silinder, jika sil master silinder sobek atau mengeras harus dilakukan penggantian.
3) Memeriksa pegas master silinder, jika pegas korosi atau tekanan pegas lemah maka pegas harus diganti.
Gambar 5.5 Susunan pegas dan torak master silinder
4) Memeriksa bodi master silinder dari korosi, jika terjadi korosi ringan master silinder harus diratakan permukaan yang terkena korosi, jika terjadi korosi berat maka bodi master silinder harus diganti.
5) Memeriksa torak master silinder dari korosi, jika terjadi korosi pada torak master silinder maka torak harus diganti.
c. Penggantian minyak rem
Pada perawatan berkala pada kilometer tertentu minyak rem dapat diganti, minyak rem memiliki masa pakai tertentu yang harus diganti dengan yang baru, penggantian minyak rem kurang lebih untuk pemakaian 20.000 KM dan apabila masih cukup bagus tetapi dalam
reservoir(pada master silinder) menunjukkan batas minimal atau kurang
dari tandafull maka perlu untuk ditambah. Minyak rem yang digunakan adalah tipe DOT 3.
d. Pemeriksaan pipa dan saluran minyak rem
Pemeriksa sistem rem dari kebocoran dan masuknya udara. Jika sistem rem diperbaiki atau ada udara di sistem rem, buanglah udara tersebut. Jika saluran rem kemasukan udara, keluarkan udara dengan jalan tekan
commit to user
cara pedal rem masih ditekan. Ulangi sampai tidak ada lagi gelembung udara (prosesbleeding)
Gambar 5.6 Prosesbleeding
e. Pemeriksaan fungsi dan penyetelanHand Brake
Pada saat melakukan pemeriksaan hand brake langkah yang dilakukan adalah dengan memeriksa kebebasan roda saat tuas hand brake di bebaskan dan memeriksa penghentian roda saat tuas hand brakedi tarik. Jika pada saat tuas di bebaskan roda tidak dapat berputar maka dilakukan pengendoran pada penyetel hand brake, jika pada saat tuas hand brake
commit to user
40
Gambar 5.7 Tuashand brakedan batang penyetel
5.2 Perawatan Gardan Mobil Listrik
Untuk mendapatkan kinerja gardan mobil listrik secara maksimal dan menghindarkan komponen gardan dari kerusakan maka diperlukan perawatan, perawatan yang dimaksud meliputi:
a. Mengganti oli gardan mobil listrik
Penggantian oli gardan dilakukan setiap kelipatan 5000 km. Tujuan dari penggantian oli adalah untuk melindungi gear pada gardan dari gesekan atau ketahanan aus. Oli yang digunakan pada gardan adalah oli dengan SAE 40 sebanyak 500 ml.
b. Memeriksa kekencangan baut
Memeriksa kekencangan baut gardan pada saat melakukan penggantian oli.
c. Memeriksapacking
Tujuan dari pemeriksaan ini adalah untuk mengetahui kondisi packing
masih layak dipakai atau tidak. Bila pada packing gardan bocor maka
commit to user d. Memeriksabearing
Tujuan dari pemeriksaan ini adalah untuk mengetahui kondisi bearing
masih layak pakai atau tidak. Bilabearingsudah aus maka harus diganti yang baru. Jika masih baik, lumasibearingdengangrease.
5.3 Perawatan Sistem Kemudi Mobil Listrik
Untuk mendapatkan kinerja sistem kemudi secara maksimal dan menghindarkan komponen sistem kemudi dari kerusakan maka diperlukan perawatan, perawatan yang dimaksud meliputi:
a. Unit baut kemudi
Periksa meluncurnya mur pada baut kemudi, mur harus dapat
meluncur secara lembut.
Periksa alur gigi sambungan batang kemudi, aus, retak dan cacat.
b. Poros sector
Kondisi permukaan atau alur roda gigi sektor, retak atau aus.
Kekocakan atau keausan poros sektor bagian atas roda gigi sektor
dan tutup sektor (Celah 0,05 - 0,1mm).
Kondisi alur gigi sektor yang berhubungan dengan lengan pitman, aus atau rusak.
Periksa celah baut penyetel sektor dengan poros sektor, celah
maksimum 0,05 mm.
commit to user
42
c. Bantalan peluru
Periksa kondisi bantalan peluru dan jarum, macet atau cacat d. Lenganpitman
Periksa alur gigi lenganpitman, aus atau rusak
e. Sambungan batang kemudi
Periksa alur gigi sambungan batang kemudi, aus atau rusak f. Periksa sil pelumas, bila bibir sil rusak atau cacat harus diganti.
g. Memeriksa kekocakan ball joint pada sambungan kemudi, bila kekocakannya besarball jointharus diganti.
h. Pemeriksaan dudukan lenganidler
Periksa bantalan gesek ( bush), poros lengan idler, pegas penekan
kemungkinan retak, macet dan jika berat menggerakkannya harus diganti.
Gambar 5.10 Pemeriksaan dudukan lenganidler
commit to user
43
BAB VI
KESIMPULAN
1. Rem yang digunakan pada mobil listrik adalah rem tromol untuk roda depan dan belakang.
2. Gardan yang digunakan pada mobil listrik adalah gardan dari mobil listrik marlip city car dengan panjang awal 97 cm yang kemudian diperpanjang rumah porosnya menjadi 115 cm agar bisa terpasang pada rangka ST20.
commit to user
DAFTAR PUSTAKA
Masrahmarlip, BBM naik rakyat semakin menderita, diakses dari http: //
www.masrahmarlip.blogspot.com 23 April 2010.
Smkmuhi, Modul Pemeliharaan Sistem Kemudi, diakses dari http: //
www.smkmuhi.110mb.com 6 Mei 2010.