• Tidak ada hasil yang ditemukan

EKSPERIMENTASI PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DENGAN MEDIA KOMPUTER DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA PADA MATERI POKOK INTEGRAL DI SMA NEGERI DI KABUPATEN LAMANDAU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EKSPERIMENTASI PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DENGAN MEDIA KOMPUTER DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA PADA MATERI POKOK INTEGRAL DI SMA NEGERI DI KABUPATEN LAMANDAU"

Copied!
100
0
0

Teks penuh

(1)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

EKSPERIMENTASI PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME

DENGAN MEDIA KOMPUTER DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL

SISWA PADA MATERI POKOK INTEGRAL DI SMA NEGERI

DI KABUPATEN LAMANDAU

TESIS

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat

Magister Program Studi Pendidikan Matematika

Oleh:

RISSA THESESHA MALANGGI RINGKIN

S850809113

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

(2)

commit to user

ii

EKSPERIMENTASI PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DENGAN

MEDIA KOMPUTER DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA

PADA MATERI POKOK INTEGRAL DI SMA NEGERI

DI KABUPATEN LAMANDAU

TESIS

Disusun Oleh:

Rissa Thesesha Malanggi Ringkin S850809113

Telah disetujui oleh Tim Pembimbing Pada tanggal ………

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Tri Atmojo K., M.Sc, Ph.D Drs. Suyono, M.Si

NIP. 19630826 198803 1 002 NIP. 19500301 197603 1 002

Mengetahui

Ketua Program Studi Pendidikan Matematika PPs Universitas Sebelas Maret

(3)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

EKSPERIMENTASI PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DENGAN

MEDIA KOMPUTER DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA

PADA MATERI POKOK INTEGRAL DI SMA NEGERI

DI KABUPATEN LAMANDAU

TESIS Disusun Oleh:

Rissa Thesesha Malanggi Ringkin S850809113

Telah disetujui dan disahkan oleh Tim Penguji Pada tanggal ………

Jabatan Nama Tanda Tangan

Ketua Dr. Mardiyana, M.Si ………

NIP. 19660225 199302 1 002

Sekretaris Dr. Riyadi, M.Si ………

NIP. 19670116 199402 1 001

Anggota 1. Drs. Tri Atmojo K., M.Sc, Ph.D ………

NIP. 19630826 198803 1 002

2. Drs Suyono, M.Si ………

NIP. 19500301 197603 1 002

Surakarta, Januari 2011

Mengetahui Ketua Program Studi

Direktur PPs UNS Pendidikan Matematika

Prof. Drs. Suranto, M.Sc, Ph.D Dr. Mardiyana, M.Si

(4)

commit to user

iv

PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Rissa Thesesha Malanggi Ringkin

N I M : S850809113

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis berjudul ”EKSPERIMENTASI PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DENGAN MEDIA KOMPUTER DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA PADA MATERI POKOK INTEGRAL DI SMA NEGERI DI KABUPATEN LAMANDAU” adalah betul-betul karya saya sendiri. Hal-hal yang bukan karya saya, dalam tesis tersebut ditunjukkan dalam daftar pustaka. Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa percabutan tesis dan gelar yang saya peroleh dari tesis tersebut.

Surakarta, Januari 2011 Yang membuat pernyataan

(5)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v MOTTO

“Tak ada kehidupan yang berdasarkan kebahagiaan semata, namun kehidupan sebenarnya adalah hasrat dan kekuatan tekad”

( Kahlil Gibran)

“ Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”

( Q.S. Alam Nasyrah:6)

“ Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berpegang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka suatu bangunan yang tersusun

kokoh”

(Q.S. Ash Shaff:4)

(6)

commit to user

vi

PERSEMBAHAN

Dengan segala kerendahan hati Tesis ini saya persembahan kepada:

1. Orangtuaku Ayahnda Drs. Don F. Ringkin, M.Pd dan Ibu Dra. Misripah yang tidak lelah memberikan do’a dan restu, dukungan berupa moril maupun material sehingga saat ini bisa menyelesaikan studiku dengan baik.

2. Mertuaku Bpk Samiono dan Ibu Surami yang selalu mendukungku dalam studiku.

3. Suamiku tercinta Agus Sutrisno, anak-anakku Rizky Adi Pribadi dan Safaraz Aufa Sutrisno yang selalu pengertian serta memberi dorongan, bantuan dan berkorban baik suka maupun duka.

(7)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah melimpahkan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini dengan judul “EKSPERIMENTASI PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DENGAN MEDIA KOMPUTER DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA PADA MATERI POKOK INTEGRAL DI SMA NEGERI DI KABUPATEN LAMANDAU”. Tidak lupa penulis menyampaikan terima kasih kepada yang terhormat;

1. Prof. Drs. Suranto, M.Sc, Ph.D sebagai Direktur Program Pascasarjana UNS yang telah memberikan izin kepada penulis.

2. Dr. Mardiyana, M.Si sebagai Ketua Program Studi Pendidikan Matematika Pascasarjana UNS sekaligus sebagai penguji yang telah banyak memberikan pengarahan kepada penulis.

3. Dr. Riyadi, M.Si sebagai penguji yang telah memberi pengarahan kepada penulis.

4. Drs. Tri Atmojo K, M.Sc, Ph.D sebagai dosen pembimbing I, sekaligus sebagai penguji yang selama ini selalu membimbing penulis dengan baik. 5. Drs. Suyono, M.Si sebagai dosen pembimbing II sekaligus sebagai penguji

yang selama ini selalu membimbing penulis dengan baik.

6. Bapak/Ibu dosen pascasarjana pendidikan matematika yang selama ini

(8)

commit to user

viii

7. Ir. Marukan, Bupati Lamandau Kabupaten Lamandau yang telah memberikan tugas belajar kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan studi ini.

8. Drs. Havter, Kepala Dinas DIKBUDPORA Kabupaten Lamandau yang telah memberikan ijin/rekomendasi kepada penulis sehingga penulis mendapatkan kemudahan dalam melakukan penelitian.

9. Dra. Hawun selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Bulik Kabupaten Lamandau yang telah memberikan ijin penelitian.

10. Yadiman, S.Pd selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Sematu Jaya Kabupaten Lamandau yang telah memberikan ijin penelitian.

11. Irwansyah, S.Pd selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Menthobi Raya Kabupaten Lamandau yang telah memberikan ijin penelitian.

12. Rekan-rekan guru yang ada di tempat penelitian, yang telah memberikan kesempatan dan membantu penulis dalam mengumpulkan data penelitian. 13. Keluarga dan rekan-rekan mahasiswa angkatan 2009 program studi

pendidikan matematika UNS yang telah membantu pelaksanaan penulisan tesis ini hingga selesai.

Semoga segala perhatian, dukungan, masukan, bimbingan dan perbuatan baik yang telah diberikan kepada penulis menyelesaikan tesis ini, kiranya mendapatkan berkat yang melimpah dari Allah SWT.

Surakarta, Januari 2011

(9)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

PENGESAHAN PEMBIMBING ... iii

PERNYATAAN ... iv

MOTTO ... v

PERSEMBAHAN ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

ABSTRAK ... xv

ABSTRACT ... xvii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Pembatasan Masalah ... 6

D. Perumusan Masalah ... 6

E. Tujuan Penelitian ... 7

F. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori ... 9

1. Pengertian Belajar ... 9

2. Prestasi Belajar... 11

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ... 12

4. Pembelajaran Matematika Beracuan Konstruktivisme ... 1

5. Media Pembelajaran Komputer ... 24

(10)

commit to user

x

b. Microsoft Power Point ... 30

6. Kemampuan Awal Siswa ... 32

B. Penelitian yang Relevan ... 34

C. Kerangka Berpikir dan Perumusan Hipotesis ... 36

1. Kerangka Berpikir ... 36

2. Perumusan Hipotesis ... 39

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 41

1. Tempat Penelitian ... 41

2. Waktu Penelitian ... 41

B. Jenis Penelitian ... 42

C. Populasi dan Sampel ... 43

1. Populasi ... 43

2. Sampel ... 43

3. Teknik Pengambilan Sampel ... 44

D. Teknik Pengambilan Data ... 46

1. Variabel Penelitian ... 46

2. Metode Pengumpulan Data ... 47

3. Instrumen Penelitian ... 48

E. Teknik Analisis Data ... 51

1. Uji Keseimbangan ... 52

2. Uji Persyaratan Analisis Variansi ... 53

3. Uji Hipotesis ... 56

4. Uji Lanjut Anava... 61

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Pengujian Prasyarat Analisis ... 63

1. Uji Prasyarat untuk Uji Keseimbangan ... 63

2. Uji Keseimbangan ... 64

B. Deskripsi Data ... 65

(11)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

1. Uji Normalitas ... 68

2. Uji Homogenitas ... 68

D. Pengujian Hipotesis ... 71

1. Analisis Variansi Dua Jalan dengan Sel Tak Sama ... 71

2. Uji Komparasi Ganda ... 72

E. Pembahasan Hasil Analisis Data ... 75

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan ... 81

B. Implikasi ... 82

1. Implikasi Teoritis ... 82

2. Implikasi Praktis ... 82

C. Saran-saran ... 84

DAFTAR PUSTAKA ... 86

LAMPIRAN... 89

(12)

commit to user

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Tabel Ujian Nasional Matematika Tahun 2009 dan 2010 ... 45

Tabel 3.2 Tabel Kelompok Eksperimen 1 dan Eksperimen 2 ... 39

Tabel 3.3 Analisis Variansi ... 56

Tabel 3.4 Rangkuman Analisis Variansi Dua Jalan ... 60

Tabel 4.1 Rangkuman Rataan Prestasi Belajar Siswa ... 67

Tabel 4.2 Hasil Analisis Uji Normalitas ... 69

Tabel 4.3 Hasil Uji Homogenitas... 70

Tabel 4.4 Rangkuman Hasil Analisis Variansi Dua Jalan Sel Tak Sama ... 70

Tabel 4.5 Rataan Masing-Masing Antar SeL ... 73

(13)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Lampiran 4 Pembelajaran Microsoft Power Point... 128

Lampiran 5 Kisi-kisi Tes prestasi Belajar Matematika ... 133

Lampiran 6 Soal Tes Matematika ... 134

Lampiran 7 Kunci Jawaban dan Penyelesaian ... 141

Lampiran 8 Lembar Validasi Tes prestasi Belajar Matematika ... 152

Lampiran 9 Uji Instrumen Soal Tes Matematika ... 156

Lampiran 10 Uji Daya Pembeda Tes Matematika ... 162

Lampiran 11 Uji Tingkat Kesukaran ... 170

Lampiran 12 Data Kriteria Kemampuan Awal Siswa ... 178

Lampiran 13 Data Induk penelitian ... 181

Lampiran 14 Data Induk Prestasi Belajar Siswa... 184

Lampiran 15 Uji Normalitas Kemampuan Awal Siswa Kelas Eksperimen 1 ... 185

Lampiran 16 Uji Normalitas Kemampuan Awal Siswa Kelas Eksperimen 2 ... 188

Lampiran 17 Uji Homogenitas Kemampuan Awal Siswa ... 191

Lampiran 18 Uji Keseimbangan Kemampuan Awal Kelas Eksperimen 1 dan Kelas Eksperimen 2... 194

Lampiran 19 Uji Normalitas Prestasi Belajar Matematika pada Media Pembelajaran Kelas Eksperimen 1 ... 201

Lampiran 20 Uji Normalitas Prestasi Belajar Matematika pada Media Pembelajaran Kelas Eksperimen 2 ... 204

Lampiran 21 Uji Normalitas Prestasi pada Tingkatan Kemampuan Awal Tinggi ... 204

Lampiran 22 Uji Normalitas Prestasi pada Tingkatan Kemampuan Awal Sedang ... 208

Lampiran 23 Uji Normalitas Prestasi pada Tingkatan Kemampuan Awal Rendah ... 210

(14)

commit to user

xiv

Lampiran 25 Uji Homogenitas Prestasi Pada Tingkatan Kemampuan Awal

Siswa ... 217 Lampiran 26 Uji ANAVA Dua Jalan Sel Tak Sama ... 217

(15)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv BSTRAK

Rissa Thesesha Malanggi Ringkin. S850809113 “EKSPERIMENTASI PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DENGAN MEDIA KOMPUTER DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA PADA MATERI POKOK INTEGRAL DI SMA NEGERI DI KABUPATEN LAMANDAU”. Tesis;

Komisi Pembimbing I: Drs. Tri Atmojo, K, M.Sc, Ph.D. dan Pembimbing II: Drs. Suyono, M.Si. Program studi Pendidikan Matematika Program Pascasarjana

Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2011.

Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui manakah diantara pendekatan konstruktivisme dengan media animasi macromedia flash MX dan pendekatan konstruktivisme dengan media komputer microsoft power point yang dapat memberikan prestasi belajar matematika yang lebih baik pada materi integral (2) Untuk mengetahui pada masing-masing tingkatan kemampuan awal (tinggi, sedang dan rendah) manakah yang memberikan prestasi belajar matematika yang lebih baik pada materi pokok integral (3) Untuk mengetahui apakah terdapat interaksi antara pendekatan konstruktivisme dengan media komputer (macromedia flash MX dan microsoft power point) dengan kemampuan awal siswa (tinggi, sedang dan rendah) terhadap prestasi belajar matematika.

Penelitian ini menggunakan metode eksperimental semu. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas XII SMA Sekabupaten Lamandau Tahun Pelajaran 2010/2011. Pengambilan sampel dilakukan secara Stratified cluster random sampling. Sampel Penelitian ini adalah siswa SMA Negeri 1 Sematu Jaya yang terdiri dari satu kelas sebagai kelas eksperimen 1 dan satu kelas sebagai kelas Eksperimen 2, serta SMA Negeri Menthobi Raya yang terdiri dari satu kelas sebagai kelas eksperimen 1 dan satu kelas sebagai kelas Eksperimen 2. Banyak anggota sampel seluruhnya adalah 130 siswa. Uji Coba instrumen prestasi belajar matematika dilakukan di SMA Negeri 1 Bulik dengan 72 responden.

Instrumen yang digunakan suntuk pengumpulan data adalah tes prestasi belajar pada materi pokok bahasan integral dalam bentuk pilihan ganda. Sebelum tes prestasi digunakan sebagai penelitian terlebih dahulu instrumen tersebut dilakukan uji coba. Pada uji coba tes prestasi dilakukan uji reliabilitas, daya pembeda, dan tingkat kesukaran. Dari hasil uji coba instrumen diperoleh nilai reliabilitas dengan metode Alpha KR-20 adalah 0.857. Data yang digunakan untuk uji keseimbangan adalah nilai raport mata pelajaran matematika semester 2 kelompok eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2 pada saat siswa kelas XI tahun pelajaran 2009/2010. Data variabel prestasi belajar matematika dikumpulkan menggunakan metode tes prestasi belajar matematika pada materi pokok integral. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama. Sebagai persyaratan penelitian dilakukan uji keseimbangan dengan uji-t dan sebagai persyaratan analisis data dilakukan uji normalitas dengan menggunakan uji Lilliefors dan uji homogenitas dengan menggunakan metode Bartlett.

(16)

commit to user

xvi

macromedia flash MX dan media microsoft power point mempunyai pengaruh yang berbeda terhadap prestasi belajar siswa ( Fa = 4,8768 > 3,91755 = F0.05:1, 124). (2) kemampuan awal siswa (tinggi, sedang dan rendah) mempunyai pengaruh yang berbeda terhadap prestasi belajar siswa ( Fb = 8,1117 > 3,06929 = F 0.05:2,124 ). (3) Tidak terdapat interaksi antara media komputer (macromedia flash MX dan microsoft power point) dengan kemampuan awal (tinggi, sedang dan rendah) terhadap prestasi belajar siswa ( Fab = 2,3052 < 3,06929 = F 0.05:2,124 ).

Dari hasil perhitungan analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama dapat disimpulkan bahwa : (1) Terdapat pengaruh media komputer terhadap prestasi belajar matematika pada materi integral. Prestasi belajar siswa dengan media pembelajaran macromedia flash MX lebih baik daripada prestasi belajar siswa dengan media pembelajaran microsoft powerpoint pada materi integral. (2) Terdapat pengaruh kemampuan awal siswa terhadap prestasi belajar siswa pada materi integral. Prestasi belajar siswa dengan kemampuan awal tinggi lebih baik daripada prestasi belajar siswa dengan kemampuan awal sedang, sedangkan prestasi belajar siswa dengan kemampuan awal tinggi lebih baik daripada prestasi siswa dengan kemampuan awal rendah dan prestasi belajar siswa dengan kemampuan awal sedang sama dengan prestasi belajar siswa dengan kemampuan awal rendah pada materi pokok integral. (3) Tidak ada interaksi antara media komputer yang digunakan dengan kemampuan awal siswa terhadap prestasi belajar siswa pada materi pokok integral. Pada media komputer (macromedia flash MX dan Microsoft power point) prestasi belajar siswa yang mempunyai kemampuan awal tinggi lebih baik daripada prestasi belajar siswa yang mempunyai kemampuan awal sedang, sedangkan prestasi belajar siswa yang mempunyai kemampuan awal tinggi lebih baik daripada prestasi belajar siswa yang mempunyai kemampuan awal rendah dan prestasi belajar siswa yang mempunyai kemampuan awal sedang sama dengan prestasi belajar siswa yang mempunyai kemampuan awal rendah pada materi pokok integral. Sedangkan pada kriteria kemampuan awal (tinggi, sedang dan rendah) prestasi belajar siswa dengan menggunakan media komputer macromedia flash MX lebih baik daripada prestasi belajar siswa dengan media komputer Microsoft power point pada materi pokok integral.

(17)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii ABSTRACT

Rissa Thesesha Malanggi Ringkin. S850809113. THE EXPERIMENTATION ON THE CONSTRUCTIVISM APPROACH THROUGH THE USE OF Mathematics Education, Sebelas Maret University, Surakarta. 2011.

The objectives of this research are: (1) to investigate which of the constructivism approach with the animation media of Macromedia Flash MX and the constructivism approach with the computer media of Microsoft Power Point can give a better learning achievement in Mathematics in the main topic of discussion of Integral Numbers; (2) to investigate at which initial ability level (high, medium, or low) there is a better learning achievement in Mathematics in the main topic of discussion of Integral Numbers; (3) to investigate whether there is an interaction or not between the constructivism approach with the computer media (Macromedia Flash MX and Microsoft Power Point) and the students’ initial abilities (high, medium, or low) toward the learning achievement in Mathematics.

(18)

commit to user

xviii

method and the homogeneity test in use of the Bartlett method were conducted as the prerequisites of the data analysis.

Based on such Two-way Analysis of Variance with Unequal Cells, the hypotheses were obtained as follow: (1) constructivism approach with animation media of Macromedia Flash MX and Microsoft Power Point gives a different influence toward the learning achievement of the students (Fa = 4.8768 > 3.91755 = F0.05:1, 124); (2) the students’ initial abilities (high, medium, and low) have different influences toward the learning achievement of the students (Fb = 8.1117 > 3.06929 = F0.05:2, 124) ; (3) there is no interaction between the constructivism approach with the computer media of Macromedia Flash MX and Microsoft Power Point and the students’ initial abilities (high, medium, and low) toward the learning achievement of the students (Fab = 2.3052 < 3.06929 = F0.05:2, 124).

Based on such Two-way Analysis of Variance with Unequal Cells the results of the research are as follows: (1) there is an influence from the computer media toward the learning achievement in Mathematics in the main topic of discussion of Integral Numbers. The learning achievement of the students achieved through the use of the learning media of Macromedia Flash MX is better than that achieved through the use of the learning media of Microsoft Power Point in the main topic of discussion of Integral Numbers; (2) there is an influence from the students’ initial abilities toward the students’ learning achievement in the main topic of discussion of Integral Numbers. The learning achievement of the students with high initial abilities is better than that of those with medium initial abilities while the learning achievement of the students with high initial abilities is better than that of those with low initial abilities and the learning achievement of the students with medium initial abilities is the same as that of those with low initial abilities in the main topic of discussion of Integral Numbers; (3) there is no interaction between the computer media in use and the students’ initial abilities toward the main topic of discussion of Integral Numbers. With the computer media of Macromedia Flash MX and Microsoft Power Point in use the learning achievement of the students with high initial abilities is better than that of those with medium initial abilities while the learning achievement of the students with high initial abilities is better than that of those with low initial abilities and the students with medium initial abilities have the same learning achievement as those with low initial abilities in the main topic of discussion of Integral Numbers. In addition, the learning achievement of the students achieved through the use of the computer media of Macromedia Flash MX is better than that achieved through the use of the computer media of Microsoft Power Point at all levels of initial abilities (high, medium, and low).

(19)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sejalan dengan tuntutan masyarakat dan perkembangan global, serta juga sehubungan dengan kondisi tersebut, tidak ada pilihan lain bagi pemerintah kecuali melakukan berbagai pembaharuan dan penyempurnaan. Salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah adalah dengan memberlakukan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Dalam KTSP diamanatkan adanya suatu pembelajaran dengan pendekatan konstruktivisme, yang mana belajar adalah lebih merupakan suatu proses untuk menemukan sesuatu daripada suatu proses untuk mengumpulkan sesuatu.

(20)

commit to user

lebih dulu. Disinilah peran guru, harus dapat mendesain/merencana pembelajaran dengan pendekatan konstruktivisme yang efektif dan efesien.

Kemajuan teknologi telah membawa perubahan pesat dalam peradapan manusia. Pekerjaan yang dilakukan manusia secara manual kini dapat digantikan dengan mesin. Hal tersebut menuntut manusia untuk berpikir lebih maju dalam segala hal agar tidak dianggap tertinggal. Komputer sebagai salah satu bentuk dari kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi dapat dimanfaatkan oleh manusia sebagai teknologi informasi dan komunikasi sehingga dapat mendorong manusia untuk lebih meningkatkan efisiensi dan efektifitasnya.

Dalam sektor pendidikan misalnya, pemanfaatan komputer sudah berkembang tidak hanya sebagai alat yang hanya dipergunakan untuk membantu urusan keadministrasian saja, melainkan juga sangat dimungkinkan untuk digunakan sebagai salah satu alternatif dalam pemilihan media pembelajaran. Sebagai contoh, dengan adanya media komputer yang mampu menampilkan gambar maupun tulisan yang diam dapat bergerak serta bersuara, sudah saatnya komputer dijadikan sebagai salah satu alternatif pilihan media pembelajaran yang efektif dan menarik. Hal semacam ini perlu ditanggapi secara positif oleh para guru sekolah menengah, khususnya guru bidang studi matematika, sehingga komputer dapat menjadi salah satu alternatif media yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran.

Dalam proses pembelajaran salah satu kegiatan yang perlu diperhatikan

adalah kegiatan pembelajaran di dalam kelas antara siswa dengan guru. Hal tersebut akan mempengaruhi kegiatan belajar siswa, khususnya dalam

(21)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

mengerjakan secara teliti, tepat dan pasti untuk memperoleh jawaban yang benar dan menghasilkan prestasi belajar matematika yang bagus. Dengan kata lain mengikutsertakan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran matematika sangat penting supaya proses belajar mengajar dapat berhasil sesuai dengan yang diharapkan. Dengan demikian maka timbulah interaksi atau hubungan antara pelajar dan pengajar, yaitu guru dan siswa. Dalam hal ini, guru mempunyai harapan agar siswanya memperoleh pengetahuan, kemampuan, atau keterampilan di bidang studi matematika.

Sudah menjadi gejala umum bahwa mata pelajaran matematika kurang disukai oleh kebanyakan siswa. Matematika merupakan mata pelajaran yang sukar dipahami, sehingga kurang diminati oleh sebagian siswa. Ketidaksenangan terhadap matematika ini kemungkinan dapat berpengaruh terhadap kemampuan awal dan prestasi belajar matematika siswa. Pembelajaran yang terjadi selama ini mempunyai kecenderungan tidak sesuai dengan karakteristik anak. Pembelajaran hanya menekankan pada pencapaian efek instruksional. Sistem evaluasi berorientasi testing dengan menekankan reproduksi informasi dan kurang memperhatikan perkembangan anak.

(22)

commit to user

Di pihak lain rendahnya prestasi belajar matematika yang ada ditinjau dari data nilai rata-rata UN SMA tahun 2007 sebesar 6,71 tahun 2008 sebesar 6,49 dan tahun 2009 sebesar 6,43 di Kabupaten Lamandau, mungkin salah satunya disebabkan kurang tepatnya guru dalam memilih media pembelajaran.

Kemampuan awal belajar siswa merupakan salah satu faktor penting dalam kegiatan belajar mengajar, boleh jadi salah satu penyebab rendahnya kemampuan awal siswa adalah dalam proses pembelajaran dominasi guru sangat tinggi. Metode yang digunakan guru dalam proses belajar masih konvensional, sehingga belum bisa mendorong siswa berani mengkomunikasikan apa yang ada dipikirannya bahkan membuat siswa pasif.

Guru merupakan tokoh sentral dari peningkatan kualitas pendidikan yang bertumpu pada kualitas kegiatan belajar mengajar. Guru harus menguasai bidang ilmu yang dipelajarinya, bahan ajar, menguasai metode pembelajaran yang tepat, mampu memotivasi peserta didik, mempunyai keterampilan yang tinggi, tidak ketinggalan teknologi dan berwawasan yang luas terhadap dunia pendidikkan.

(23)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah, maka dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut :

1. Pada umumnya kegiatan proses belajar mengajar di sekolah menggunakan

media pembelajaran yang monoton, padahal ada beberapa pembelajaran di

mana media tersebut kurang tepat untuk diterapkan, sehingga kemungkinan

rendahnya prestasi belajar matematika siswa disebabkan karena kurang

tepatnya pemilihan media pembelajaran yang sesuai dengan materi. Oleh

karena itu perlu diteliti apakah penggunaan media pembelajaran berpengaruh

terhadap prestasi belajar siswa.

2. Pada umumnya kemampuan awal siswa masih rendah. Hal ini mungkin

disebabkan karena dalam proses pembelajaran dominasi guru sangat tinggi.

Selain hal itu, banyak siswa yang menganggap bahwa pelajaran matematika itu

sukar dipahami, sehingga kurang diminati oleh sebagian siswa. Untuk itu perlu diteliti apakah kemampuan awal siswa dapat mempengaruhi prestasi belajar matematika siswa.

3. Ada kemungkinan rendahnya prestasi belajar matematika siswa disebabkan oleh pendekatan pembelajaran yang kurang tepat, sedangkan pembelajaran konstruktivisme sebagai alternatif pendekatan pembelajaran. Untuk itu perlu diteliti apakah pemilihan pendekatan pembelajaran yang sesuai dan tepat dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

(24)

commit to user

melibatakan siswa aktif dalam proses pembelajaran. Berkenaan dengan hal ini, jika pendekatan pembelajaran yang digunakan oleh guru diperbaharui dengan pendekatan pembelajaran yang dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar matematika, apakah prestasi belajar siswa pada pokok materi integral menjadi lebih baik.

C. Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini lebih terarah dan dapat mencapai sasaran, maka penulis membatasi permasalahan penelitian ini pada :

1. Pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran matematika adalah pembelajaran menggunakan pendekatan konstruktivisme dengan media komputer. Program yang dipakai adalah program macromedia flash MX dan microsoft power point.

2. Kemampuan awal siswa diperoleh dari nilai prestasi belajar matematika pada

Nilai Raport siswa kelas XI SMA.

3. Prestasi belajar yang dimaksud adalah nilai yang diperoleh siswa melalui tes tertulis setelah proses belajar mengajar matematika pada akhir penelitian untuk kelas eksperimen 1 dan eksperimen 2.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan batasan masalah di atas, dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut:

(25)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

point pada proses pembelajaran matematika, manakah yang dapat memberikan

prestasi belajar matematika yang lebih baik pada materi pokok integral? 2. Di antara siswa yang berkemampuan tinggi, sedang dan rendah, apakah

prestasi belajar matematika pada siswa dengan kemampuan tinggi lebih baik dari siswa dengan kemampuan awal sedang dan rendah, dan prestasi belajar matematika siswa dengan kemampuan awal sedang lebih baik dari prestasi belajar matematika dengan kemampuan awal rendah pada materi pokok integral?

3. Apakah terdapat interaksi antara pendekatan konstruktivisme dengan suatu media komputer (macromedia flash MX dan microsoft power point) dengan kemampuan awal siswa (tinggi, sedang dan rendah) terhadap prestasi belajar matematika?

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah di atas, maka penelitian ini mempunyai tujuan:

1. Untuk mengetahui manakah diantara pendekatan konstruktivisme dengan media animasi macromedia flash MX dan pendekatan konstruktivisme dengan media microsoft power point dapat memberikan prestasi belajar matematika yang lebih baik pada materi integral.

(26)

commit to user

3. Untuk mengetahui apakah terdapat interaksi antara pendekatan konstruktivisme dengan suatu media pembelajaran (macromedia flash MX dan microsoft power point) dengan kemampuan awal siswa (tinggi, sedang dan rendah) terhadap prestasi belajar matematika.

F. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Secara umum hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh para tenaga pendidik untuk dapat menentukan media yang tepat pada proses pembelajaran matematika, sehingga dapat meningkatkan prestasi, motivasi, dan semangat siswa dalam mempelajari konsep-konsep yang terkandung dalam matematika dengan pemanfaatan software macromedia flash MX. 2. Manfaat Praktis

(27)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9 BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori

1. Pengertian Belajar

Pada saat ini banyak para ahli yang berpendapat berbeda-beda tentang pengertian belajar. Hal ini setiap ahli mempunyai cara pandang dan berpikir yang berbeda namun mempunyai pengertian dan tujuan yang sama. Banyaknya pendapat yang dilontarkan oleh para ahli adalah untuk mendapat jawaban tentang definisi belajar yang tepat.

Menurut Biggs dalam Goldman (2002) mengatakan bahwa :

“Learning is.... a way of interacting with the world. As we learn conception of phenomena change, and we see the world differently. The acquisition of information in itself does not bring about such a change, but the way we structure that information and think with it does. Thus education is about conceptual change, not just the acquisition of information.“ (Belajar adalah suatu cara saling berinteraksi dengan dunia seperti belajar mengenai konsepsi, perubahan, fenomena dan melihat dunia secara berbeda. Akuisisi informasi itu sendiri tidak membawa tentang perubahan tersebut, tetapi cara kita menyusun informasi dan berfikir dengan itu. Dengan demikian, pendidikan adalah tentang perubahan konseptual, bukan hanya memperoleh informasi).

Menurut Slameto (2003:2) belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baku secara keseluruhan sehingga hasil pengalaman individu sendiri dalam interaksi lingkungan.

(28)

commit to user

tingkah laku itu, dalam waktu relatif lama yang disertai usaha sehingga mampu mengerjakan sesuatu dari yang tidak mampu mengerjakan sesuatu.

Belajar memang penting dilakukan oleh setiap orang untuk menambah kemampuan dan keterampilan yang dimiliki sehingga dapat mudah berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Di dalam buku Theories of Learning (1975) yang dikemukakan Hilgard dan Bower dalam Ngalim Purwanto (1991:84) “ Belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap sesuatu

situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya berulang-ulang dalam situasi itu, perubahan tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan atau dasar kecenderungan respon pembawaan, kematangan, atau keadaan sesaat seseorang”.

Dijelaskan juga oleh Witherington dalam Educational Psychology bahwa belajar adalah sesuatu perubahan di dalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru dari pada reaksi yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian atau suatu pengertian (Ngalim Purwanto, 1991:84).

(29)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

2. Prestasi Belajar

Prestasi belajar dapat diketahui melalui evaluasi yang dilakukan untuk mengukur sejauh mana peserta didik telah mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan setelah mengikuti proses pembelajaran. Karena hasil tes tersebut menggambarkan capaian-capaian yang diperoleh peserta didik setelah mengikuti

suatu proses pembelajaran, maka tinggi rendahnya capaian tersebut sangat

dipengaruhi oleh terjadi tidaknya proses belajar pada diri peserta didik selama

proses pembelajaran berlangsung. pembelajaran dipandang sebagai suatu proses

dimana lingkungan seseorang secara sengaja dikelola untuk memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu dalam kondisi-kondisi khusus atau menghasilkan respons terhadap situasi tertentu. Bila metode penyelesaian soal secara sistematis dilaihkan secara terus menerus, maka ketika berhadapan dengan soal, siswa dengan cepat dapat mengidentifikasi konsep apa yang dibutuhkan untuk menyelesaikan soal tersebut dan rumus mana yang terkait dengan konsep tersebut (Heller, Keith, & Handerson, 1992). Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran di sekolah pada dasarnya adalah proses penciptaan atau pengkondisian sebuah lingkungan sekolah atau kelas yang memungkinkan siswa belajar.

(30)

commit to user

Syaiful Bachri (1994:23) berpendapat bahwa prestasi belajar adalah yang diperoleh dari suatu aktifitas yang mengakibatkan perubahan dalam individu.

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai oleh siswa dengan suatu aktivitas belajar berkat pengalaman atau latihan yang mengakibatkan perubahan dalam diri siswa yang dilaksanakan disekolah pada proses pembelajaran. Hal tersebut berupa pengetahuan, sikap dan keterampilan yang biasanya dinyatakan dengan skor atau nilai yang diperoleh dari evaluasi yang dilakukan setelah proses pembelajaran berlangsung.

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Perbedaan dalam prestasi belajar para peserta didik disebabkan beberapa faktor, diantaranya: kematangan akibat kemajuan umur kronologis, latar belakang pribadi masing-masing, sikap dan bakat terhadap suatu bidang pelajaran, jenis mata pelajaran yang diberikan dan sebagainya (Roestiyah.NK, 1996:5).

Sedangkan menurut Slameto (2003:54), faktor-faktor yang mempengaruhi belajar ada dua golongan yaitu: faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar, sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang ada di luar individu. Faktor intern meliputi: faktor jasmaniah, faktor psikologis dan faktor kelelahan. Faktor ekstern meliputi: faktor keluarga, faktor sekolah dan faktor masyarakat.

(31)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah:

a. Bahan atau hal yang harus dipelajari yaitu bahan pelajaran, kesulitan dan manfaat bahan pelajaran ikut menentukan prestasi belajar.

b. Faktor-faktor lingkungan yaitu faktor lingkungan eksternal dapat berupa: 1) Lingkungan alam dan lingkungan fisik, misalnya sungai, danau,

tumbuhan, udara dan sebagainya.

2) Lingkungan sosial, misalnya keluarga, masyarakat desa dan kota, lembaga dan badan sosial lainnya.

Individu merupakan faktor terpenting. Anak jadi belajar atau tidak tergantung kepada anak itu sendiri. Mungkin faktor-faktor lain telah memenuhi persyaratan tapi kalau idividu tidak mempunyai kemampuan untuk belajar maka proses belajar tidak akan terjadi sehingga dapat menghambat pencapaian prestasi belajar.

4. Pembelajaran Matematika Beracuan Konstruktivisme

(32)

commit to user

agar siswa sendiri yang memanjat tangga tersebut. Hakekat dari teori konstruktivis adalah ide bahwa siswa harus menjadikan informasi itu miliknya sendiri (Brooks, 1990, Leinhardt, 1992. dalam Muhamad Nur dan Prima Retno Wikandari, 2000: 2)

Pendekatan konstruktivisme dalam pengajaran lebih menekankan pada pengajaran top-down dari pada battom-up. Top-down berarti bahwa siswa mulai dengan masalah-masalah yang kompleks untuk dipecahkan dan selanjutnya memecahkan atau menemukan (dengan bantuan guru) keterampilan-keterampilan dasar yang diperlukan (Muhamad Nur dan Prima Retno Wikandari, 2000: 7).

Pembelajaran matematika menurut pandangan konstruktivisme (Nickson dalam Herman Hudoyo, 2005: 20) adalah membantu siswa untuk membangun konsep-konsep/prinsip-prinsip matematika dengan kemampuannya sendiri melalui proses internalisasi sehingga konsep/prinsip itu terbangun kembali, transforamsi informasi yang diperoleh menjadi konsep/prinsip baru. Transformasi tersebut mudah terjadi bila pemahaman terjadi karena terbentuknya skemata dalam benak siswa. Dengan demikian, pembelajaran matematika adalah membangun pemahaman. Proses membangun pemahaman inilah yang lebih penting daripada hasil belajar sebab pemahaman akan bermakna kepada materi yang dipelajari.

Menurut kaum konstruktivisme, mengajar bukanlah kegiatan

(33)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

adalah suatu bentuk belajar sendiri (Betten Court, 1989, dalam Paul Suparno, 1997: 5) ,

Menurut Bodner (1986) mengatakan bahwa :

”…knowledge is constructedas the learner strives to organize his or her experience in terms of preexisting mental structures”.

“ Belajar matematika merupakan proses memperoleh

pengetahuan yang diciptakan atau dilakukan oleh siswa sendiri melalui transpormasi pengalaman individu”.

Peran seorang guru sebagai mediator dan fasilitator yang membantu agar proses siswa belajar dengan baik. Fungsi mediator dan fasilitator dapat dijabarkan dalam beberapa tugas sebagai berikut:

1) Menyediakan pengalaman belajar yang memungkinkan siswa bertanggung jawab dalam membuat rancangan, proses, dan penelitian. Karena itu, jelas memberi kuliah atau ceramah bukanlah tugas utama seorang guru.

2) Menyediakan atau memberikan kegiatan-kegiatan yang merangsang keingintahuan siswa dan membantu mereka untuk mengekspresikan gagasan-gagasannya dan mengkomunikasikan ide ilmiah mereka.

3) Menyediakan kesempatan dan pengalaman yang paling mendukung proses belajar siswa. Menyemangati siswa dan menyediakan pengalaman konflik. 4) Memonitor, mengevaluasi dan menunjukkan apakah pemikiran siswa jalan

atau tidak.

5) Menunjukkan dan mempertanyakan apakah pengetahuan siswa itu berlaku untuk menghadapi persoalan baru yang berkaitan.

(34)

commit to user

Kondisi lingkungan belajar konstuktif penting, namun tidak secara otomatis menghasilkan belajar konstruktif. Siswa perlu mengembangkan keyakinannya, kebiasaannya dengan gayanya dalam belajar sehingga kemampuan ketrampilan kognitif siswa berkembang.

Menurut Marpaung (2003) pengetahuan objektif matematika oleh siswa dikondisikan ulang. Proses rekonstruksi matematika oleh siswa dijelaskan sebagai berikut:

a. Pengetahuan objektif matematika direpresentasikan siswa dengan mengkontruksi melingkar yang ditujukan dengan alur mengkaji/ menyelidiki, menjelaskan, memperluas, mengevaluasi, sehingga terjadi rekonstruksi matematika sebagai konsepsi awal.

b. Konsepsi awal sebagai basil rekonstruksi individu tersebut merupakan pengetahuan subyektif matematika.

c. Pengetahuan subyektif matematika tersebut dikolaborasikan dengan siswa lain, guru dan perangkat belajar (siswa - guru - perangkat belajar) sehingga terjadi rekonstruksi matematika.

d. Matematika yang direkonstruksi dan yang direpresentasikan kelompok tersebut merupakan pengetahuan baru yaitu konsepsi siswa setelah belajar sehingga menjadi pengetahuan objektif matematika.

(35)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

Dari uraian di atas tersirat bahwa guru matematika perlu berusaha memahami bagaimana siswa belajar, yaitu proses siswa dalam mengkonstruksi konsep matematika.

Kelas dikembangkan melalui hubungan antara siswa dan guru menjadi sistem komunikasi yang interaktif. Komunikasi berarti baik guru maupun siswa kedua-duanya sebagai pengirim dan penerima informasi secara timbal balik sehingga kedua-duanya saling berfungsi. Dengan demikian peran guru dalam pembelajaran matematika dengan pendekatan konstruktivisme adalah sebagai berikut:

a. Sebagai pembimbing dan memberi sugesti memfasilitasi lingkungan agar

siswa menemukan penilaian berkelanjutan terhadap perkembangan belajar siswa, mengklasifikasikan konflik kognitif, untuk merangsang berpikir matematika dan mendorong interaksional. Ini mengindikasikan perhatian guru terhadap faktor pengembangan berpikir matematika siswa.

b. Dalam mengacu proses rekonstruksi matematika guru perlu memahami

siswanya sehingga guru dapat membimbing siswa dalam tingkat pembimbingan yang tepat dan akhirnya secara gradual melepaskan bimbingan dan siswa dapat memahami perilaku siswa, atensi yang kuat terhadap kerja siswa, dan tetap mengembangkan proses yang relevan dan kesimpulan yang bermakna.

(36)

commit to user

mengindikasikan bahwa pembelajaran berpusat agar siswa berpikir dan mendorong siswa untuk merepresentasikan matematika yang dipikirkan. d. Guru perlu berpartisipasi secara aktif dengan siswa secara berkelanjutan,

terutama pada tahap-tahap awal penanaman konsep matematika. Bagi siswa yang lebih tua/dewasa dalam kelompok yang “lebih berpengalaman” tidak begitu penting keterlibatan aktif guru.

Dengan peran guru seperti di atas, dapat dilukiskan keadaan kelas dalam pembelajaran matematika dengan pendekatan konstruktivisme adalah sebagai berikut : siswa mau dan berani mengemukakan model matematika dalam menyelesaikan masalah matematika. Selain itu, siswa mampu merepresentasikan proses mengkonstruksi konsep matematika dan kemudian memproduksinya. Ini mengindikasikan terjadinya interaksi aktif antara siswa-siswa-guru sehingga proses belajar siswa diutamakan, tidak sekedar hasil belajar.

e. Dalam pendekatan konstruktivisme peran guru dalam menilai keberhasilan

belajar siswa, tidak cukup hanya sekedar dari hasil tes/ujian saja melainkan juga memonitor secara berkelanjutan dan komprehensif dari semua kegiatan yang dilakukan siswa selama kegiatan berlangsung.

Dengan demikian keberhasilan belajar siswa ditentukan sebagai hasil monitoring yang berlanjutan dan komprehensif.

(37)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

1) Kelancaran siswa dalam berpikir matematika untuk menyelesaikan masalah. Beberapa banyak solusi atau beberapa cara menyelesaikan masalah yang dapat dihasilkan oleh setiap siswa.

2) Siswa fleksibel dalam menentukan ide-ide matematika.

3) Keaslian respon siswa yang ditujukan ketinggian derajat ide-ide yang

dikemukakan siswa.

4) Elegensi ide yang dikemukakan siswa yang ditunjukkan derajat keunggulan ide yang dikemukakan siswa. Ide yang ambigo tentu berbeda dengan ide yang sederhana, tetapi jelas dan tepat.

5) Pemahaman konseptual yang ditunjukkan dengan kejelasan

hubungan-hubungan konsep/prinsip matematika yang dikuasai siswa.

6) Pemahaman prosedural yang ditunjukkan tersusunnya bahasa formal atau sistem representasi simbol rnatematika termasuk didalamnya algoritma atau aturan untuk menyelesaikan masalah.

7) Kompeten dalam strategi yang ditunjukkan kemampuan memformulasikan,

menyatakan dan menyelesaikan masalah-masalah dari masalah yang dihadapi.

8) Penalaran yang adaptif yang menunjukkan kapasitas berpikir logika, refleksi, penjelasan dan jusifikasi.

9) Disposisi produktif yang menunjukkan kecenderungan kebiasaan dalam

(38)

commit to user

De Uries dan Kohlberg mengikhtisarkan beberapa prinsip konstruktivisme Piaget yang perlu diperhatikan dalam mengajar matematika sebagai berikut:

a. Struktur psikologis harus dikemhangkan dulu sebelum persoalan bilangan diperkenalkan. Bila murid mencoba menalarkan bilangan sebelum mereka menerima struktur logika matematis yang cocok dengan persoalannya, tidak akan jalan.

b. Struktur psikologis (skemata) harus dekembangkan dulu sebelum simbol formal diajarkan. Simbol adalah bahasa matematis suatu bilangan tertulis yarig merupakan rcprcsentasi suatu konsep, tetapi bukan konsepnya sendiri. c. Murid harus mendapat kesempatan untuk menemukan (membentuk) relasi

matematis sendiri, jangan hanya selalu dihadapkan kepada pemikiran orang dewasa yang sudah jadi.

d. Suasana berpikir harus diciptakan. Sering pembelajaran matematika hanya mentransfer apa yang dipunyai guru kepada murid dalam wujud pelimpahan fakta matematis dan prosedur perhitungan. Murid menjadi pasif. Banyak guru inenekankan perhitungan dan bukan penalaran sehingga banyak murid menghafal belaka. (Paul Suparno, 1997: 70)

Struktur psikologis (skemata) adalah hasil kesimpulan atau bentukan mental, konstruksi hipotesis, seperti intelektual, kreativitas, kemampuan dan naluri. Memang diakui bahwa struktur logis dan matematis adalah abstraks, sedangkan pengetahuan fisis adalah kongkret.

(39)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

a. Orientasi.

Murid diberi kesempatan untuk menmgembangkan motivasi dalam mempelajaari suatu topik. Murid diberi kesempatan untuk mengadakan observasi terhadap topik yang mudah dipelajari.

b. Elisitasi

Murid dibantu untuk mengungkapkan idenya secara jelas dengan berdiskusi, menulis, membuat poster, dan lain-lain. Murid diberi kesempataii untuk mendiskusikan apa yang diobservasikan, dalam wujud tulisan, gambar, ataupun poster.

c. Restrukturisasi ide

Dalam hal ini ada tiga hal yaitu :

1) Klasifikasi ide yang dikonstniksikan dengan ide-ide orang lain atau teman lewat diskusi ataupun lewat pengumpulan ide. Berhadapan dengan ide-ide lain, seseorang dapat terangsang untuk merekonstruksi gagasannya kalau tidak cocok atau sebaliknya, menjadi lebih yakin bila gagasannya cocok. 2) Membangun ide yang baru. Ini terjadi bila dalam diskusi itu idenya

bertentangan dengan ide lain atau idenya tidak dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan teman.

(40)

commit to user d. Penggunaan ide dalam banyak situasi.

Ide atau pengetahuan yang telah dibentuk oleh siswa perlu diaplikasikan pada bermacam-macam situasi yang dihadapi. Hal ini akan membuat pengetahuan murid lebih lengkap dan rinci dengan segala macam pengecualiannya.

e. Review, bagaimana ide itu berubah.

f. Dapat terjadi bahwa dalam aplikasi pengetahuannya pada situasi yang dihadapi sehari-hari, seseorang perlu merevisi gagasan entah dengan menambah suatu keterangan ataupun mungkin dengan mengubahnya menjadi lengkap.

Penggunaan paradigma belajar didukung oleh filsafat konstruktivisme, yang mengatakan bahwa pengetahuan yang dimiliki seseorang adalah bentukan dari orang itu sendiri (bdk. Suparno, 1997).

Menurut Brooks dan Brooks (1993:15), dalam Marpaung (2003) pembelajaran konstrukvisme memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

a. Kurikulum disajikan dari keseluruhan ke bagian-bagian dengan menekankan

ide-ide besar.

b. Keberanian siswa mengajukan pertanyaan-pertanyaan dinilai tinggi.

c. Aktivitas kurikuler bersandar pada sumber-sumber data primer dan penggunaan benda-benda manipulatif.

d. Siswa dianggap sebagai pemikir dengan memunculkan teori-teori tentang

dunia.

(41)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

f. Guru berusaha menyelidiki pandangan siswa untuk memahami konsepsinya yang akan digunakan pada pelajaran berikutnya.

g. Asesmen hasil belajar siswa terintegrasi dengan pembelajaran melalui pengamatan oleh guru selama siswa belajar, melalui pameran siswa akan kemampuannya dan portofolio.

Di lain pihak Suparno (1997) menyebutkan bahwa ciri-ciri belajar konstruktivis adalah :

1) Belajar berarti membentuk makna.

2) Belajar berarti mengkonstruksi terus-menerus.

3) Belajar adalah mengembangkan pemikiran, bukan mengumpulkan fakta-fakta

dan menghafalkannya.

4) Belajar berarti menimbulkan situasi ketidakseimbangan.

5) Hasil belajar dipengaruhi oleh pengalaman pebelajar dengan dunia fisik dan lingkungannya.

6) Hasil belajar pebelajar tergantung pada apa yang telah dimiliki olehnya. 7) Belajar dalam kelompok adalah baik dan dianjurkan.

8) Dalam proses pembelajarah guru berperan sebagai fasilitator dan mediator. Dapat dikatakan bahwa dalam pembelajaran dengan pendekatan konstruktivistik guru tidak lagi mengajari siswa apa yang harus siswa lakukan dan bagaimana dia melakukannya, tetapi memotivasi siswa dan memfasilitasinya agar mau secara aktif mengolah informasi, baik secara individual atau melalui interaksi dan negosiasi dalam kelompok. (Marpaung, 2003)

(42)

commit to user

lihat, dengar, rasakan, dan yang dipengaruhi oleh pengertian yang telah ia punyai. Proses belajar yang sebenarnya terjadi pada waktu skemata seseorang dalam keraguan yang merangsang pemikiran lebih lanjut. Situasi ketidak-seimbangan adalah situasi yang baik untuk memacu belajar.

5. Media Pembelajaran Komputer

Media Komputer lebih cocok dimanfaatkan untuk pendidikan yang bersifat massal. Penerapan media dalam pengertian ini membutuhkan inyestasi yang besar pada sisi penyedia program pendidikan, tetapi hanya membutuhkan inyestasi yang relatif kecil pada sisi penerima. Penerapan media ini menuntut investasi yang besar di sisi penyedia program pendidikan dan pada sisi penerima program pendidikan harus ada peralatan yang menunjang.

Dikatakan oleh Thomas N. Janicki (2002) bahwa :

“For many disciplines computer aided instruction has been demonstrated to be an improvement for effective learning due to it capability to be personalized to a learner's need as well as time independence.”

“ Untuk banyak disiplin komputer membantu pembelajaran dengan telah tunjukkan menjadi perbaikan untuk pembelajaran yang efektif karena kemampuan itu maka dapat disesuaikan kepada suatu kebutuhan pelajar seperti juga kebebasan waktu”.

(43)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

membantu meningkatkan pemahaman karena penyajian data yang terpercaya sehingga memudahkan dalam menafsirkan data serta memadatkan informasi pengetahuan.

Media komputer sangat potensial untuk meningkatkan mutu belajar mengajar, yang akhirnya diharapkan meningkatkan hasil belajar siswa. Tidak saja bisa memperjelas sajian, tetapi juga lebih menghemat waktu belajar, lebih luwes, membuat apa yang dipelajari lebih tahan lama di ingatan, dan mampu memberikan “pengalaman lapangan” yang sulit dilakukan tanpa media tersebut. Konsep media lebih dekat ke pembelajaran yang berorientasi pada siswa (student centered oriented) bukan pendekatan yang berpusat pada guru.

Umar Hamalik (1986), Daniel Jos (1986), Djamarah (2002) dan Sadiman, dkk (1986) dalam (Muhammad Adri, 2005:2-3) menglompokkan media berdasarkan jenisnya ke dalam beberapa jenis:

a. Media auditif, yaitu media yang hanya mengandalkan kemampuan suara saja, seperti tape recorder.

b. Media visual, yaitu media yang hanya mengandalkan indra penglihatan dalam wujud visual.

c. Media audiovisual, yaitu media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, dan media ini dibagi ke dalam dua jenis.

1) audiovisual diam, yang menampilkan suara dan visual diam, seperti film sound slide

2) audiovisual gerak, yaitu media yang dapat menampilkan unsur suara dan

(44)

commit to user

Salah satu kompetensi proses belajar mengajar bagi seorang pengajar adalah keterampilan mengajak dan membangkitkan siswa berpikir kritis. Kemampuan itu didukung oleh kemampuan pengajar dalam menggunakan media ajar Sedangkan, (Andriana Sutinah, 2006:13-14), menjelaskan bahwa keuntungan pembelajaran media antara lain:

1. Media dapat membuat materi pelajaran yang abstrak menjadi lebih kongkrit/nyata sehingga mudah diterima siswa.

2. Dapat mengatasi kendala ruang dan waktu. Siswa yang belum memahami materi dapat mengulang materi tersebut di rumah sama persis dengan yang dibahas dalam kelompok

3. Informasi pelajaran yang disajikan dengan media yang tepat akan memberikan kesan yang mendalam pada diri siswa

4. Penggunaan media pembelajaran yang tepat akan dapat merangsang berbagai macam perkembangan kecerdasan.

5. Dapat menyeragamkan materi pembelajaran dan mengurangi resiko

kesalahan konsep.

(45)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

Menurut Morgan, alat bantu audiovisual adalah bahan atau alat yang dipergunakan dalam situasi belajar untuk membantu tulisan dan kata yang diucapkan dalam menularkan pengetahuan, sikap dan ide (Suprijanto, 2007:171).

Beberapa manfaat alat bantu audiovisual dalam kegiatan pembelajaran, antara lain:

1. membantu memberikan konsep pertama atau kesan yang benar 2. mendorong minat

3. meningkatkan pengertian yang lebih baik 4. melengkapi sumber belajar yang lain 5. menambah variasi metode mengajar 6. menghemat waktu

7. meningkatkan keingintahuan intelektual

8. cenderung mengurangi ucapan dan pengulangan kata yang tidak perlu 9. membuat ingatan terhadap pelajaran lebih lama (Suprijanto, 2007:173).

Kehadiran perangkat lunak pendidikan dan hiburan membuat proses pendidikan menjadi lebih efektif. Dengan perantara prangkat lunak pendidikan, siswa belajar dengan suasana yang lebih menyenangkan, karena para siswa merasa terhibur ketika belajar dengan kecanggihan tampilan dan animasi yang dihasilkan oleh perangkat lunak pendidikan tersebut.( Ali Akbar, 2006: 168).

(46)

commit to user

mengikuti kegiatan pembelajaran. Siswa tidak perlu membayangkan hal-hal yang abstrak atau diajak ke objek-objek sebenarnya yang ada kaitannya dengan materi, tetapi objek-objek tersebutlah yang dihadirkan.

a. Macromedia Flash MX

Media animasi simulasi Macromedia flash. Mengapa animasi Menurut Andreas (2002) Animasi Macromedia flash begitu cepat berkembang dan popular karena menjadi suatu teknologi pilihan untuk membuat animasi-animasi yang dinamis dan interaktif. Selain itu juga dapat digunakan untuk pembuatan isi multimedia, pembuatan animasi untuk kebutuhan halaman web dan kebutuhan-kebutuhan lainnya.

Ada beberapa faktor yang mempunyai konstribusi besar pada teknologi yang membuat animasi Macromedia flash menjadi popular adalah: Format.swf yang dapat mengompres file image dan suara, termasuk format-format vector, dan scaleable grafik dengan ukuran file yang sangat kecil. Program Macromedia flash merupakan sebuah solusi yang ideal dalam berkreasi

mengembangkan pembuatan isi internet yang kaya dan pembuatan aplikasi yang berdaya guna.

Program macromedia flash MX sangat bermanfaat bagi para seniman desain untuk menuangkan ide-idenya ke dalam sebuah animasi gerak atau visual. Macromedia flash MX biasanya digunakan untuk membuat animasi web yang akan ditampilkan dalam sebuah situs internet, pembuatan

animasi-animasi film, juga untuk animasi-animasi sebuah iklan, dan lain-lain (Andi, 2004:1). Keunggulan program macromedia flash MX jika dibandingkan dengan

(47)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

1. Dapat membuat tombol interaktif dengan sebuah movie atau objek yang lain

2. Dapat membuat perubahan transparansi warna dalam movie. 3. Membuat perubahan animasi dari satu bentuk ke bentuk lain.

4. Dapat membuat gerakan animasi dengan mengikuti alur yang telah

ditetapkan.

Pada macromedia flash ini memiliki tool-tool yang menyediakan segala keperluan untuk membuat animasi dan menyajikan isi web yang dinamis dan menakjubkan. Animasi dan isi web yang dihasilkan dari program aplikasi ini dapat dijalankan di atas berbagai platform dan berbagai macam Macromedia flash. Macromedia flash juga dapat digunakan untuk merancang

motion graphic atau membangun aplikasi-aplikasi data-driven. Aplikasi ini

masih dapat digunakan untuk membuat animasi logo, movie, game, pembuatan navigasi pada situs web, banner, tombol animasi, menu interaktif, interaktif form isian, e-card, screen saver dan pembuatan keseluruhan isi situs web atau

pembuatan aplikasi-aplikasi web lainnya.

Animasi adalah sebuah objek atau beberapa objek yang tampil bergerak melintasi stage atau peubahan bentuk, perubahan ukuran, berubah warna, berubah keburaman, berubah putaran, berubah properti lainnya. Dengan menampilkan gambar-gambar yang bergerak (animasi), mentautkan antara materi bahan ajar yang telah diprogram sedemikian rupa akan memberikan “pengalaman lapangan” yang mungkin sulit dilakukan tanpa media tersebut.

(48)

commit to user

memberikan motivasi kepada siswa maka dengan animasi simulasi yang menggunakan macromedia flash MX dalam pembelajaran matematika dapat membantu siswa dalam memahami konsep matematika. Dengan menampilkan gambar-gambar yang bergerak (animasi), mentautkan antara materi bahan ajar yang telah diprogram sedemikian rupa akan memberikan “pengalaman lapangan” yang mungkin sulit dilakukan tanpa media tersebut.

b. Microsoft Power Point

Dewasa ini power point dijadikan sebagai program untuk mengolah presentasi dan elemen grafis sebagai penunjang presentasi. Dengan keunggulan dan sistem pengoprasian yang khas, dimana power point memiliki banyak nilai lebih dibanding program-program yang sejenis, Andi (2009:2). Microsoft Power Point adalah seperangkat program yang sangat bagus yang diciptakan

secara profesional untuk presentasi dan menampilkan slide, yang juga merupakan salah satu program aplikasi di bawah Microsoft Office.

Keuntungan terbesar dari program ini adalah tidak perlu membeli piranti lunak karena sudah berada di dalam Microsoft Office. Selain itu microsoft power point merupakan paket presentasi yang komplek. microsoft power point

memberikan segala sesuatu yang dibutuhkan untuk membuat presentasi yang profesional.

(49)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

yang lain. Slide dapat dicetak atau ditampilkan pada layar saat presentasi oleh presentator. Program ini dirancang khusus untuk menyampaikan presentasi, baik yang diselenggarakan oleh perusahaan, pemerintahan, pendidikan maupun perorangan, dengan berbagai fitur menu yang mampu menjadikannya sebagai media komunikasi yang menarik.

Salah satu media pembelajaran yang bisa digunakan adalah gambar, diagram, grafis, yang bisa ditampilkan lewat software power point. Power point merupakan pengembangan dari media transparansi yang biasanya ditayangkan lewat OHP. OHP sangat terbatas fasilitasnya, dan bersifat manual, sementara power point sudah menggunakan perangkat hardware komputer dan LCD. Di samping menggunakan desain yang variatif dan menarik, power point akan meningkatkan daya tarik dan menambah minat siswa untuk menyaksikan tayangan-tayangan yang disajikan guru. Dengan power point guru bisa menyajikan sambil melakukan variasi gerak, variasi suara, karena bisa menggunakan remote control. Suara dan gerakan tayangan media tersebut akan menambah daya tarik siswa. Sebagai akibat, jika media itu sesuai dengan pokok bahasannya, maka akan menambah minat dan motivasi siswa.

Pengunaan program ini pun memiliki kelebihan sebagai berikut:

1. Penyajiannya menarik karena ada permintaan warna, huruf dan animasi, baik animasi teks maupun animasi gambar atau foto.

2. Lebih merangsang anak untuk mengetahui lebih jauh informasi tentang bahan ajar tersaji.

(50)

commit to user

4. Tenaga pendidik tidak perlu banyak menerangkan bahan ajar yang sedang disajikan.

6. Kemampuan Awal Siswa

Kemampuan awal siswa adalah kemampuan dan keterampilan yang relevan yang dimiliki siswa pada saat akan mengikuti suatu program pengajaran. Dapat diartikan juga bahwa kemampuan awal adalah sebuah potensi yang dimiliki oleh siswa dalam melakukan sesuatu yang sebelumnya sudah dipelajari atau dilatih sehingga menunjukan kemampuannya dengan sebuah prestasi. Dalam hal ini prestasi sebelum atau sesudah pembelajaran memperoleh hasil yang minimal sama.

Pendapat yang dikemukakan oleh Winkel W.S (1996:133) bahwa awal proses pembelajaran, siswa belum mempunyai kemauan yang dapat dijadikan tujuan dari sebuah interaksi guru dan siswa, bahkan terdapat suatu pemisah antara tingkah laku siswa pada awal proses pembelajaran dan tingkah laku pada siswa pada akhir proses pembelajaran.

(51)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

Dalam memberikan pengetahuan yang baru kepada siswa, perlu diperhatikan pengetahuan lama yang dimiliki siswa atau kemampuan dari pengetahuan sebelumnya yang berhubungan. Hal ini untuk mengetahui apakah siswa nanti akan dengan mudah menerima hal baru atau tidak.

Menurut Atwi Suparman (2001:120) kemampuan awal adalah pengetahuan dan keterampilan yang telah dimiliki siswa sehingga mereka dapat mengikuti pelajaran dengan baik. Sedangkan Toeti Soekamto (1997:38) mengatakan kemampuan awal siswa adalah kemampuan awal yang telah dimiliki oleh siswa sebelum melaksanakan pembelajaran.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kemampuan awal siswa dapat mempengaruhi prestasi belajar setelah proses pembelajaran. Dalam konteks ini, kemampuan awal yang tinggi dapat memberikan perubahan prestasi yang tinggi, sedangkan kemampuan awal yang rendah akan memberikan perubahan terhadap prestasi belajar yang kurang baik.

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian-penelitian relevan yang terkait dengan penggunaan media pembelajaran diantaranya:

1. Penelitian oleh Ranty Aditya Anggriamurti (2009) Pembelajaran Transformasi

(52)

commit to user

Persamaannya dengan penelitian yang dilakukan terletak pada pendekatan konstruktivisme. Perbedaannya yaitu pada penelitian Ranty Aditya Anggriamurti untuk meningkatkan penalaran logis siswa, sedangkan penelitian ini untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.

2. Penelitian Joe Garofalo & Randy L. Bell (2004) dengan judul Macromedia

Flash as a Tool for Mathematics menyatakan bahwa:

“ Flash movies can help students develop understandings of mathematical ideas through the dynamic display of multiple representations (numerical, algebraic, graphical, pictorial,and verbal). These representations, which can be displayed simultaneously or sequentially, can be tailored to the concepts addressed, the needs of learners, and the preferences and whims of developers. Flash also offers an environment that encourages creative play and exploration”

“ Animasi Flash dapat membantu siswa mengembangkan pemahamannya mengenai ide matematika melalui berbagai macam tampilan (meliputi numerik, aljabar, grafik, pictoral maupun verbal). Tampilan tersebut dapat tampil secara langsung maupun bertahap disesuaikan dengan konsep yang akan disampaikan, kebutuhan guru, dan keinginan dari pengembang. Flash juga menawarkan lingkungan yang mendorong kreativitas dan eksplorasi”.

Persamaan hasil penelitian dengan penelitian yang akan dilakukan terletak pada media pembelajaran flash. Sedangkan perbedaannya penelitian yang dilakukan oleh Joe Garofalo & Randy L. Bell ditinjau dari kreativitas siswa dan penelitian yang akan dilakukan ditinjau dari kemampuan awal siswa. 3. Penelitian I Putu Eka Wilantara (2003) yang berjudul Implementasi Model

(53)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

menunjukkan bahwa pestasi belajar matematika materi pokok Persamaan dan Fungsi Kuadrat meningkat dengan pembelajaran konstruktivisme.

Persamaannya dengan penelitian yang dilakukan terletak pada Pembelajaran konstruktivisme. Perbedaan dengan penelitian yang dilakukan I Putu Eka Wilantara adalah ditinjau dari penalaran formal siswa sedangkan penelitian ini ditinjau dari kemampuan awal siswa.

4. Penelitian Elly’s Mersina Mursidik (2008) yang berjudul Pengaruh Media Pembelajaran dan Kemampuan Awal Siswa terhadap Prestasi Belajar Matematika, dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan awal yang dimiliki siswa memberikan pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar siswa.

Persamaannya dengan penelitian yang dilakukan terletak pada kemampuan awal siswa. Perbedaannya penelitian yang dilakukan oleh Elly’s Mersina Mursidik menggunakan media pembelajaran elektronik dan konvensional, Sedangkan pada penelitian ini menggunakan media komputer macromedia flash MX dan microsoft power point.

C. Kerangka Berpikir dan Perumusan Hipotesis

1. Kerangka Berpikir

Berdasarkan tinjauan pustaka di atas maka dapat dikemukakan kerangka berpikir dalam penelitian ini bahwa prestasi belajar matematika siswa dipengaruhi oleh media pembelajaran yang digunakan dan kemampuan awal siswa.

(54)

commit to user

Prestasi belajar matematika merupakan salah satu hasil dari prestasi belajar yang dicapai oleh seseorang setelah mengikuti proses belajar. Keberhasilan belajar siswa dipengaruhi oleh banyak faktor. Salah satu faktor yang mempengaruhi adalah penggunaan media komputer. Dengan media computer diharapkan siswa tidak mengalami kejenuhan dalam belajar dan lebih mudah untuk mengingat materi yang telah diajarkan karena siswa tidak perlu membaca dan mendeskripsikan kejadian yang sebenarnya, Siswa hanya melihat gambarannya secara umum dan mengembangkannya dengan penalarannya sendiri. Dengan media komputer ini, diharapkan siswa menjadi kritis terhadap masalah. Adapun media yang digunakan dalam penelitian ini yaitu animasi macromedia flash MX dan media microsoft power point. macromedia flash MX merupakan sebuah program aplikasi standar yang

Gambar

Tabel  3.1    Tabel Ujian Nasional Matematika Tahun 2009 dan 2010 ................ 45
gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, dan media
gambar-gambar yang bergerak (animasi), mentautkan antara materi bahan ajar
Gambar 1. Kerangka Pemikiran Penelitian
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tanaman anggrek di Indonesia mempunyai potensi yang sangat besar untuk.. dibudidayakan

Melakukan kegiatan pendahuluan lapangan pada SPM negeri yang dijadikan tempat penelitian di kabupaten kepulauan Yapen Serui Papua terdapat: (1) desain dan pelaksanaan

Dalam pengamanan proses komunikasi data tidak lepas dari peranan kriptografi.Kriptografi merupakan salah satu ilmu yang mempelajari keamanan dalam proses komunikasi

Besar kecilnya penerimaan dalam usahatani diperoleh petani dari

Untuk itu kepala sekolah perlu memberikan motivasi untuk meningkatkan pelajarannya, guru dirangsang agar senantiasa dapat mengembangkan kemampuan dala proses

Melalui program belajar bahasa Inggris interaktif ini diharapkan dapat menarik minat semua orang untuk belajar bahasa Inggris, memberi pengetahuan tentang tenses bahasa

Teori Ekonomi Produksi dengan Pokok Bahasan Analisis

Pengaruh Efektivitas Pengendalian Anggaran Terhadap Pelaksanaan Anggaran Berbasis Kinerja Pada Dinas Pendidikan Kabupaten Boalemo.Jurnal IAIN Gorontalo Vol.11 Nomor 1 Juni