• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Kelayakan Usahatani Tanaman Anggrek di Kota Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Kelayakan Usahatani Tanaman Anggrek di Kota Medan"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Tanaman anggrek di Indonesia mempunyai potensi yang sangat besar untuk

dibudidayakan secara komersil. Sekitar 25 persen spesies tanaman anggrek dunia

ada di Indonesia dan lebih dari 700 marga anggrek dimiliki oleh Indonesia,

bahkan sekitar 90 persen induk-induk silangan anggrek yang paling digemari dan

dikomersilkan di dunia berasal dari Indonesia. Melihat besarnya potensi jenis

tanaman anggrek yang ada, Indonesia berpeluang besar untuk mengembangkan

usaha peranggrekan secara komersil.

Peluang bisnis anggrek cukup menjanjikan, hal ini terlihat dari setiap fase dalam

perkembangan anggrek yang dapat dijadikan usaha dimulai dari mengadakan

silangan untuk menciptakan kultivar baru sampai menghasilkan tanaman pot

anggrek hiasberbunga atau produksi bunga potong. Anggrek pada umumnya

diperdagangkan dalam tiga bentuk komoditas, yaitu bibit anggrek, tanaman

anggrek dewasa (pot plant) dan bunga anggrek potong. Bibit anggrek terbagi lagi

menjadi empat segmen, yaitu bibit botolan, bibit kompot, bibitseedling (tanaman

dara), dan bibit tanaman remaja. Bibit anggrek menjadi komoditas perdagangan di

tingkat petani dan importir bibit, sedangkan tanaman anggrek dewasa dan bunga

anggrek potong diperdagangkan ditingkatpenjual/pusat pemasaran.

Untuk menghasilkan bunga yang berkualitasbaik perlu diikuti dengan tatacara

(2)

karena memiliki keragaman serta ciri khas tersendiri sebagai bunga tropis. Hal ini

menyebabkan minat masyarakat untuk memelihara tanaman anggrek dengan

tujuan komersial menjadi tinggi, mengingat kondisi pasar lokal, regional dan

internasional yang sangat cerah.

Di Pulau Sumatera terdapat lebih dari 731 spesies anggrek, 231 merupakan

anggrek endemik dan terdistribusi secara merata. Endemisitas disebabkan

beragamnya pola topografi di Pulau Jawa, yaitu daerah dataran tinggi dan dataran

rendah. Saat ini permintaan anggrek terus meningkat. Hal tersebut dikarenakan

anggrek sangat populer digunakan dalam berbagai hal, sepertiperhelatan

pernikahan, lebaran, natal, tahun baru, dan ulang tahun. Belum lagi kebutuhan

untuk karangan bunga, untuk ucapan selamat dan rangkaian bunga meja untuk

hotel, restoran, perkantoran dan bank. Dilihat dari hal tersebut, peluang usaha

anggrek sebenarnya terbuka lebar dan usaha dibidang hortikultura seperti anggrek

dapat mendatangkan banyak keuntungan.

Sesuai dengan laporan hasil Dinas Pertanian dan Kelautan (2015) di Kota Medan

yang menerangkan bahwa, jenis tanaman anggrek bulan mengalami kenaikan

jumlah (tangkai). Sedangkan jenis anggrek lainnya mengalami penurunan jumlah

(3)

Tabel 1. Jenis dan Jumlah (tangkai) Anggrek Yang Banyak Dijual Di Medan Tahun 2013-2014

No Jenis Anggrek Tahun (Tangkai)

2013 2014

1. Vanda 3.450.761 2.851.432

2. Dendrobium 5.510.025 5.110.625

3. Golden Shower 1.850.632 953.274

4. James Storie 1.570.831 850.715

5. Bulan 3.312.450 3.015.250

6. Cattleya 2.017.654 1.750.415

Total 17.712.353 14.531.711

Sumber : Dinas Pertanian dan Kelautan Kota Medan 2015

Berdasakan data Dinas Pertanian dan Kelautan Kota Medan yang diuraikan dalam

Tabel 1 menunjukkan bahwa jumlah anggrek pada tahun 2013 sebesar

17.712.353/tangkai. Sedangkan pada tahun 2014 mengalami penurunan jumlah

sebesar 14.712.353/tangkai. Jenis anggrek paling banyak dijual yang jumlahnya >

2.000.000/tangkai adalah vanda, dendrobium, bulan dan cattleya.

Tabel 2. Volume Kebutuhan dan Nilai Jumlah Penjualan Tanaman dan Bunga Potong Anggrek Tahun 2013-2014

Tahun Volume Kebutuhan Jumlah Penjualan

Tanaman Bunga Potong Tanaman Bunga Potong (Pot) (Tangkai) (Pot) (Tangkai) 2013 14.375.302 10.450.604 23.344.570 20.277.672 2014 17.820.430 12.710.514 22.857.915 19.739.627

Sumber : Dinas Pertanian dan Kelautan Kota Medan 2015

Berdasarkan data Dinas Pertanian dan Kelautan Kota Medan yang di uraikan

dalam Tabel 2 menunjukkan bahwa volume kebutuhan untuk tanaman pada tahun

2013 sebesar 14.375.302/pot dan pada tahun 2014 volume kebutuhan mengalami

peningkatan sebesar 17.820.430/pot. Sedangkan volume kebutuhan untuk bunga

potong pada tahun 2013 sebesar 10.450.604/tangkai dan pada tahun volume

kebutuhan mengalami peningkatan sebesar 12.710.514. Jumlah penjualan untuk

(4)

penjualan mengalami penurunan sebesar 22.857.915/pot. Sedangkan jumlah

penjualan untuk bunga potong pada tahun 2013 sebesar 20.277.672/tangkai dan

pada tahun 2014 jumlah penjualan mengalami penurunan sebesar

19.739.627/tangkai.

Sumatera Utara berada didaerah tropis yang sangat cocok untuk tempat tumbuh

dan berkembangnya anggrek. Adapun jenis anggrek dan penyebarannya di

Sumatera Utara antara lain ditemukan di Hutan Gunung Laouser terdapat 47 jenis

makroepifit yang termasuk dalam 4 kelas, 10 ordo, 20 famili, dan 32 genera.

Hutan Gunung Sinabung 37 jenis anggrek epifit yang termasuk dalam 17 genus.

Taman Wisata Sibolangit dengan 5 jenis anggrek tanah and 2 anggrek epifit.

Cagar Alam Sibolangit ada 3 jenis anggrek (epifit, terestrial dan tanah) dan

anggrek efifit hanya satu jenis. Kawasan Taman Eden ditemukan 112 spesies

anggrek yang terhimpun dalam 38 genus [78 spesies anggrek epifit (24 genus), 32

spesies anggrek teresterial (18 genus) dan 2 spesies anggrek saprofit (2 genus)].

Gunung Lubuk Raya terdapat anggrek sepatu dewi (spesies phapio). Kawasan

Hutan Barumun Ada 60 jenis anggrek yang terdiri dari 31 marga. Cagar Alam

Dolok Sipirok Ada 95 jenis yang terdiri dari 40 marga 22 jenis (17 marga)

diantaranya merupakan anggrek tanah dan 73 jenis (24 marga) merupakan

anggrek epifit. Ada 3 jenis anggrek yang dilindungi yaitu Cymbidium

hartinahianum, Phalaenopsis sumatrana dan Vanda sumatrana.

Usahatani tanaman hias tidak memerlukan areal tanah yang luas sebagaimana

usahatani tanaman lainnya, terutama tanaman pangan. Namun demikian,

usahatani tanaman hias memerlukan ketersediaan input yang jelas mulai dari

(5)

terpenuhi hal inilah yang menyebabkan biaya produksi tanaman hias tampak lebih

tinggi.

Untuk memulai bisnis, perlu dilakukan analisis usaha untuk mengetahui sejauh

mana kelayakan usahanya dan usahanya layak dikembangkan atau tidak. Kapan

balik modal akan tercapai dan seberapa besar keuntungan yang didapat.

1.2Identifikasi Masalah

Adapun yang menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana ketersediaan input (lahan, bibit, modal, pupuk, dan tenaga kerja) di

daerah penelitian ?

2. Bagaimana biaya produksi, penerimaan dan pendapatan usahatani tanaman

anggrek di daerah penelitian ?

3. Apakah usahatani tanaman anggrek layak diusahakandi daerah penelitian ?

1.3Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk menganalisis ketersediaan input (lahan, benih, modal, pupuk, dan tenaga

kerja) di daerah penelitian.

2. Untuk menganalisis biaya produksi, penerimaan, dan pendapatan usahatani

tanaman anggrek di daerah penelitian.

3. Untuk menganalisis kelayakan usahatani anggrek di daerah penelitian.

1.4Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan dari penelitian dari penelitian adalah sebagai berikut :

1. Sebagai bahan informasi bagi petani untuk meningkatkan motivasi dalam

(6)

2. Sebagai bahan informasi ilmiah bagi pihak-pihak yang mebutuhkan.

3. Sebagai salah satu syarat untuk mengikuti ujian sarjana di Fakultas Pertanian

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian tentang “Ana lisis Kelayakan Usaha Anggrek Pot Pada Kelompok Tani Mitra Permata Anggrek di Kelurahan Pasir Mulya Kota Bogor ” diawali dengan

(electronic book) dengan format PDF (portable document format). Sangat mudah memperoleh produk informasi anggrek secara online. 3) Faktor yang mempengaruhi penghobi anggrek

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa besar nilai tambah yang dapat diciptakan dengan adanya pelaku usaha anggrek menghasilkan bunga rangkaian anggrek, bagaimana

Anggrek Dendrobium spesies asal Indonesia sangat berpotensi untuk dijadikan induk silangan karena mempunyai keanekaragaman dalam sifat yang berkaitan dengan kualitas bunga

Hal ini menunjukkan bahwa pada Resort Mallawa khususnya untuk tanaman anggrek memiliki potensi yang cukup baik untuk di kaji, dan mengeksplor kembali jenis anggrek yang

Hasil penelitian yang diperoleh yaitu: (1) besar biaya yang dikeluarkan oleh petani yang melakukan usahatani anggrek Vanda Douglas di Kecamatan Pamulang untuk rata-rata luas

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa besar nilai tambah yang dapat diciptakan dengan adanya pelaku usaha anggrek menghasilkan bunga rangkaian anggrek, bagaimana

614.353 maka total analisis kelayakan atau R/C pada uasahatani tanaman sagu yaitu, 5.46 yang berarti usahatani sagu di Dasa Sampeang Kecamatan Bajo Barat Kabupaten Luwu layak untuk di