BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Di dalam bab 4 ini akan dijelaskan mengenai hasil penelitian dan pembahasannyasetelah peneliti melakukan penelitian dilapangan, terhadap Fans JKT 48 yang berada di Kota Kudus dalam kaitannya dengan minat beli kartu provider IM3 PLAY versi JKT 48. Dari hasil penelitian ini, akan dijelaskan mengenai karakteristik responden, karakteristik variabel danmengujihipotesisuntuk menjawab rumusan masalah.
4.1. Karakteristik Responden
Sebelum mengukur factor determinan, terlebih dahulu akan dijelaskan dan dipaparkan mengenai karakteristik responden untuk mengetahui gambaran umum tentang responden yang dijadikan sampel dalam penelitian. Karakteristik responden ini meliputi frekuensi menonton acara oleh responden, umur,jeniskelamin, pendidikan, serta status danpekerjaan responden.
4.1.1. JenisKelaminResponden
Berdasarkan jenis data yang telah diperoleh dari lapangan, bahwa responden tidak hanya berasal dari kelompok gender tertentu. Hal ini dapat ditujukan pada tabel 4.1. berikut ini
Tabel 4.1.
Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No JenisKelamin Jumlah Persentase (%)
1 Laki – laki 39 78,00
2 Perempuan 11 22,00
Total 50 100,00
Sumber: Analisis Data Primer, Tahun 2014
sebutan oshi sejuta umat, karena memiliki follower paling banyak diantara anggota JKT48 lainnya.
Secara fisik para member JKT48 memiliki paras yang cantik dan menawan sehingga secara otomatis menarik perhatian para fans laki-laki. Selain itu, musik JKT48 memiliki kualitas tersendiri dan berbeda dengan kebanyakan musik di Indonesia saat ini.Aliran musik JKT 48 dapat dikatakan lebih cenderung ngebeat
bahkan terkadang juga mengarah ke pop bahkan rock n roll.Dengan musik seperti itu menjadi salah datu daya tarik bagi fans laki-laki.
Semestinya fenomena ini tergolong kurang lazim di Indonesia, dimana tak banyak grup wanita yang mampu membuat ribuan pasang mata lelaki menggilai mereka .Ditambah pula pemandangan segerombolan laki-laki berteriak mendukung idolanya yang notabene wanita. Akan tetapi, terlepas dari itu semua para lelaki fans JKT48 tetapi tampil maskulin dan jantan dengan semangat mereka yang berapi-api.
4.1.2. UsiaResponden
Berdasarkan data yang telah diperoleh dari lapangan, usia responden berkisar antara 13 sampai 22 tahun. Proporsi responden berdasarkan usia dapat dilihat dalam tabel 4.2. berikut ini
Tabel 4.2.
DistribusiRespondenBerdasarkanJenisKelamin
No KategoriUsia Jumlah Persentase
(%) 1 Remaja (13-15
tahun)
28 56,00
2 Muda (16-18 tahun ) 14 28,00
3 Dewasa(19-22tahun) 8 16,00
Jumlah 50 100,00
Sumber: Analisis Data Primer, Tahun 2014
Kategori usia dibedakan menjadi 3, hal ini nantinya dapat digunakan untuk melihat perbandingan motif yang mendorong seorang untuk menjadi fans dari idol grup JKT48, antara lain :
2. Muda, yaitu responden yang berusia antara 16-18 tahun, pada usia ini rata-rata mereka berstatus pelajar SMA
3. Dewasa, responden yang memiliki usia 19-22 tahun. Dewasa karena khalayak pada status ini sebagian berada pada status mahasiswa dan pekerja sehingga perilaku dan pemikiran berbeda dengan kategori remaja dan muda.
Berdasarkan tabel 4.2. di atas menunjukkan bahwa distribusi responden terbanyak adalah Remaja (13-15 tahun) yang berjumlah 28 orang (56%), Muda (16-18 tahun) berjumlah 14 orang (20%), kemudian di susul Dewasa (19-22 tahun) berjumlah 8 orang (24%). Salah satu responden yang berada pada usia remaja mengungkapkan salah satu faktor ia mengidolai JKT 48 karena daya tarik fisik yang dimiliki oleh member JKT 48. Dalam hal ini ketertarikan antara remaja penggemar JKT 48 memang bukan ketertarikan timbal balik. Namun, hal itu tidak berpengaruh apa-apa nyatanya penggemar mereka di kalangan remaja semakin banyak, ini bisa terlihat dimana dalam tiap konser mereka di kota-kota selalu dihadiri ratusan bahkan ribuan penggemar di kalangan remaja.
Selain itu, pada umumnya remaja memang suka bila disuguhi suatu konsep yang baru apalagi dalam kemasan yang menarik dan segar serta penuh kreativitas. Konsep yang dibawa JKT 48 memang sangat berbeda dengan grup musik lainnya. Di mana dalam JKT 48 di kenal dengan jargon “tumbuh bersama fans”, dimana para diajak untuk terlibat langsung untuk menilai perkembangan para Idolanya melalui acara-acara yang sudah di siapkan oleh JKT 48 official.
Tabel 4.3.
Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin dan Usia
Jenis Kelamin Usia Jumlah Persentase
(%) Dewasa
(19-22 tahun)
Muda (16-18 tahun)
Remaja (13-15 tahun)
Laki-laki 6 12 21 39 78,00
Perempuan 2 2 7 11 22,00
Jumlah 8 14 28 50 100,00
Persentase (%) (16,00) (28,00) (56,00) (100,00) -
Sumber: Analisis Data Primer, Tahun 2014
21 laki-laki dan 7perempuan. Sementara itu responden yang berusia 16-18 tahun berjumlah 14 orang (20 %) terdiri dari 9 laki-laki dan 1 perempuan, dan sisanya 12 orang ( 24 %) berusia 18-22 tahun terdiri dari 9laki-laki dan 3perempuan.
Dari tabel 4.3.diatas juga menunjukkan ternyata penggemar idol grup JKT 48 tidak hanya di dominasi oleh kaum laki-laki saja, tetapi ada juga kaum perempuan yang mengidola iidol group JKT 48. Hal ini tentunya sangat menarik karena ditengah demam boyband Indonesia maupun Korea yang melanda kaum perempuan yang ada di Indonesia, ternyata terdapat beberapa perempuan yang mengidolai idol group JKT 48 yang semua anggotanya berjenis kelamin perempuan. Selain itu menurut penuturan salah satu fans JKT48 yang berjenis kelamin perempuan mengatakan
“Pada awalnya saya lebih dahulu suka AKB 48 (sister grup JKT48 yang berada di Jepang), tetapi karena saya tahu kalau mau nonton mereka di Jepang lama banget untuk nabungnya. Maka dari itu, saya coba untuk nonton
teaternya JKT48, dan akhirnya saya lebih kecantol dengan JKT48”1
Sementara alasan lain juga diungkapkan oleh fans wanita lainnya seperti berikut
“Kalau saya karena teman-teman sesama fans itu asyik dan menyenangkan, selain itu dari faktor perjuangan membernya juga, untuk meraih suatu impian
makanya saya suka JKT48”2
1
Wawancara dengan Hasha (22), salah satu fans perempuan JKT48 pada tanggal 6 Desember 2014 2
4.1.3. Tingkat Pendidikan Responden
Tingkat pendidikan responden terbagi dalam tiga kelompok yaitu SMP, SMA, dan Mahasiswa sebagaimana tampak pada Tabel 4.4. berikut:
Tabel 4.4.
Jumlah Responden Berdasarkan Usia dan Tingkat Pendidikan Usia
Tingkat Pendidikan
Jumlah
Persentase (%)
SMP SMA Mahasiswa
13-15 tahun (remaja)
26 3 0
29 58,00
16-18 tahun (muda)
2 11 0
13 26,00
19-22 tahun (dewasa)
0 0 8
8 16,00
Jumlah 28 14 8 50 100,00
Persentase
(%) (56,00) (28,00) (14,00) (100,00) -
Sumber: Analisis Data Primer, Tahun 2014
Dari tabel 4.4. di atas dapat disimpulkan bahwa keseluruhan responden statusnya masih pelajar dan mahasiswa. Berdasarkan tingkat pendidikan responden, dapat di lihat sebagian besar responden berpendidikan setingkat SMP berjumlah 28 orang (56%). Sedangkan responden yang berpendidikan SMA berjumlah 14 orang (28%), dan sisanya 8 orang (16%) berstatus mahasiswa. Dalam tabel 4.4. dapat dilihat bahwa sebagian besar fans JKT48 yang berada di Kota Kudus merupakan para pelajar SMP dan SMA. Banyak fans yang masih berstatus pelajar SMP maupun SMA tidak mengherankan dikarenakan target segmentasi dari JKT48 yaitu para remaja yang berada dalam status pelajar SMP maupun SMA.
harapan yang spektakuler dan prestasi dalam hubungannya dengan self mereka di masa yang akan datang.
Meskipun pada kenyataannya fans JKT 48 tidak terbatas hanya anak SMP maupun SMA saja, tetapi juga mahasiswa. Hal ini juga dilihat dalam tabel 4.4. terdapat responden yang bersatus mahasiswa berjumlah 8 orang. Menurut salah satu responden yang berstatus mahasiswa mengatakan alasannya mengidolai JKT 48 sebagai berikut
“Saya suka sekali JKT48, karena mereka itu unik tampil rame-rame di atas panggung, jadi daya tarik sendiri bagi saya. Selain itu, juga karena faktor ada Melody. Melody itu bagi saya perempuan yang sangat sempurna”.3
4.1.4. Besarnya uang saku
Berdasarkan data yang telah diperoleh di lapangan menunjukkan bahwa jumlah uang saku yang didapat oleh responden perbulannya amat beragam.Proporsi responden berdasarkan jumlah uang saku dapat dilihat dalam tabel 4.5.berikut ini
Tabel 4.5.
DistribusiRespondenBerdasarkanJumlahUangSaku No Besarnya Jumlah Uang Saku tiap
bulan
Jumlah Persentase (%)
1 300.000 – 599.000 32 64,00
2 600.000 – 899.000 8 16,00
3 900.000 – 1.200.000 10 20,00
Total 50 100,00
Sumber: Analisis Data Primer, Tahun 2014
Dari tabel 4.5.diatas menunjukkan bahwa distribusi responden yang memiliki jumlah uang saku antaraRp 300.000,- sampai dengan Rp 599.000,- berjumlah 32 orang (64%). Kemudian disusul oleh responden yang memiliki jumlah uangsaku Rp 600.000,- sampai dengan Rp 899.000,- berjumlah 8 orang (16%). Lalu responden yang memiliki jumlah uang saku Rp 900.000,- sampai dengan Rp 1.200.000,- berjumlah 10 orang (20%).
3
Tabel 4.6.
Jumlah Responden Berdasarkan Usia dan Uang Saku
Usia Besarnya Uang Saku tiap bulan
Jumlah Persentase (%) 13-15
tahun
16-18 tahun
19-22 tahun
300.000 – 599.000 23 9 0 32 64,00
600.000 – 899.000 5 3 0 8 16,00
900.000 – 1.200.000 0 2 8 10 20,00
Jumlah 28 14 8 50 100,00
(58,00) (28,00) (16,00)
Sumber: Analisis Data Primer, Tahun 2014
Dari tabel silang di atas hampir sebagian besar responden 64% dari 50 responden memiliki jumlah uang saku antara 300.000 sampai 599.000. Banyaknya responden yang memiliki uang saku antara 300.000 – 599.000 dikarenakan banyaknya responden dalam penelitian merupakan pelajar SMP dan SMA yang kebutuhannya tiap bulan belum terlalu banyak dan masih mengandalkan uang saku dari orang tua mereka.Selain itu, hampir semua responden masih tinggal bersama orang tua mereka. Hal ini juga di dukung dengan perkataan salah satu fans JKT 48 regional Kudus bernama Fairus (16) yang mengungkapkan bahwa tiap harinya ia mendapat uang saku berkisar 10.000-15.000 tergantung jam pulang sekolah.
Meskipun demikian ada beberapa responden yang masih berstatus pelajar SMP memiliki jumlah uang saku lebih dari 599.000,- dikarenakan beberapa di antara mereka merupakan anak orang kaya.
Satu hal yang cukup menarik ternyata meskipun besarnya jumlah uang saku mereka tidak terlalu banyak.Sebagian mereka menyisihkan uang saku mereka untuk keperluan kegiatan ngidol JKT48 seperti membeli photopack, CD, merchandise, dan
lightstick.
Seperti yang diungkapan oleh salah satu fans JKT48 yang bernama Richard (15) berikut ini
“Kalo saya tiap harinya nabung 5000, itu biasanya saya gunakan untuk keperluan ngidol JKT48 seperti photopack dan CD, tetapi uang itu juga ada
yang saya gunakan untuk keperluan lainnya”.4
4
4.1.5. JenisMusik yang disukai
Berdasarkan data yang telah diperoleh di lapangan, menunjukkan bahwa jenis musik yang disukai responden amat beragam, Proporsi responden berdasarkan jumlah uang saku dapat dilihat dalam tabel 4.7.berikut ini
Tabel 4.7.
DistribusiRespondenBerdasarkan Jenis Musik No JenisMusik yang disukai Jumlah Persentase
1 Pop 24 48,00
2 Rock 9 18,00
3 Dangdut 3 6,00
4 Jazz 6 12,00
5 Reggae 4 8,00
6 Hiphop 4 8,00
Total 50 100,00
Sumber: Analisis Data Primer, Tahun 2014
Dari tabel 4.7.di atas menunjukkan bahwa sebagian besar (66%) responden menyukai jenis musik Pop dan Rock.Sedangkan distribusi responden terbanyak pada pilihan jenis musik Pop (48% dari 50 responden).Ada banyak faktor yang melatarbelakangi hal ini.Salah satunya JKT 48 bergenre Jpopyang terkenal karena distorsi dan progresi gitar dan bassnya yang begitu skillfull.GenreJpop sudah terdengar tidak asing lagi di telinga para penikmat musik di Indonesia karena sebelum JKT 48 sudah ada band J-Rocks yang memperkenalkan jenis musik ini. Selanjutnya JKT 48 mempunyaipackaging yang menarik, cute, dan gaya yang tidak dibuat-buat sehingga orang dengan selera musik sekeras apapun akan menjadi baik di hadapan mereka. Maka dari itu, jangan heran bila kita bertemu sekelompok pria gahar dengan tampilan rock n roll memakai kaos official JKT 48, bahkan beberapa personel band aliran keras tidak canggung untuk mengenakan kaos official JKT 48.
Tabel 4.8.
Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin dan Musik Yang Disukai Jenis
Kelamin
Musik Yang Disukai
Total (%) Dangdut Hiphop Jazz Pop Reggae Rock
Laki-laki 2 3 4 19 4 7 39
Perempuan 1 1 2 5 0 2 11
Total 3 4 6 24 4 9 50
(%) (6,00) 8,00 12,00 48,00 8,00 8,00 100,00
Sumber: Analisis Data Primer, Tahun 2014
Dari table silang di atas dapat diketahui meskipun responden menjadi dalah satu fans JKT48, tidak membuat mereka hanya menyukai satu jenis musik yang menjadi aliran JKT48 yaitu J-Pop Banyak dari antara responden yang juga menyukai music yang beraliran beda dengan JKT48, antara lain dangdut, hiphop, jazz, pop, reggae, dan rock. Dari berbagai macam alasan responden ungkapan sebagian besar responden juga menyukai jenis musik lain, karena jauh sebelum responden menjadi fans JKT48, para responden lebih dulu mengenal jenis music tersebut.
4.1.6. Lama waktumenjadi Fans JKT 48
Berdasarkan data yang telah diperoleh di lapangan, menunjukkan bahwa lama waktu responden menjadi fans JKT 48 amat beragam, Proporsi responden berdasarkan jumlah uangsaku dapat dilihat dalam tabel 4.9.berikut
Tabel 4.9.
DistribusiRespondenBerdasarkanLama waktumenjadi Fans JKT48
Sumber: Analisis Data Primer, Tahun 2014
Dari tabel 4.9.diatas menunjukkan bahwa distribusi responden terbanyak (38% dari 50 orang) telah menjadi fans JKT 48 dalamkurun waktu 8 sampai 12 bulan. Distribusi responden
No Lama waktumenjadi fans JKT 48
Jumlah Persentase (%)
1 3-7 bulan 16 32,00
2 8-12 bulan 19 38,00
3 13-18 bulan 15 30,00
yang menjadi fans JKT 48 dalam kurun waktu 3-7 bulan berjumlah 16 orang (32%), sedangkan distribusi responden yang menjadi fans JKT 48 dalam kurun waktu 13-18 bulan berjumlah 15 orang (30%). Banyaknya responden yang menjadi fans JKT 48 dalam kurun waktu 8 – 12 bulan, dikarenakan pada kurun waktutersebut idol group JKT 48 lebih sering terekspose oleh media baik cetak maupun elektronik . Di mulai dengan kerja sama dengan salah satu produk minuman ini lah JKT 48 memperlihatkan wujudnya untuk pertama kali serta suara mereka melalui hits dari AKB48 “Heavy Rotation”. Sejak saat itu, JKT48 mulai menjalin kerja sama dengan perusahaan besar Jepang untuk menjual produk komoditas lainnya seperti makanan, sepeda motor hingga televisi. Selain itu, JKT48 juga melakukan promosi untuk memperkenalkan diri mereka melalui radio dan majalah.
Beberapa tayangan televisi yang menghadirkan JKT 48 sebagai bintang utamanya yaitu JKT 48 School di GlobalTV dan Mega Konser JKT 48 di RCTI.Pengaruh televisi terhadap sistem komunikasi tidak lepas dari pengaruh terhadap aspek-aspek kehidupan pada umumnya.
Menurut penuturan beberapa responden mereka mulai mengenal JKT48 saat mereka muncul di televisi, seperti berikut ini
“Saya tahu JKT48 pada saat mereka ada di Mega Konser yang tayang di RCTI. Pertama, saya nonton saya kaget ini apa ya kog nyanyi dipanggung rame-rame gitu. Terus saya coba cari di google seputar informasi tentang mereka”.5
4.2. KarakteristikVariabel
Karakteristik variable akandiolah dengan menggunakan statistik deskriptif. Analisa deskriptif untuk menggambarkan tentang statistik data seperti mean, minimum, sum, variance, maximum, standar deviasi dan lainnya.
Dalam penelitian ini terhadap 2 Variabel yang akan di teliti yaitu Variabel Celebrity endorser
dan Variabel Minat Beli. Variabel celebrity endorser terdiri dari empat indikator yaitu visibility, credibility, attractivnes, danpower, sedangkan variable minat beli juga memiliki empat indicator yaitu minat eksploratif, minat preferensial, minat referensial dan minat transaksional.
Untuk menentukan tinggi rendahnya hasil pengukuran indikator dalam dua variabel tersebut, maka digunakan empat kategori yang menunjukan kesetujuan dan ketidaksetujuan terhadap setiap item pernyataan yang digunakan yaitu sangat setuju, setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju.
5
4.2.1. Celebrity endorser
4.2.1.1. Visibility
Indikator visibility berkaitan dengan ketenaran JKT48 yang digunakan sebagai
celebrity endorser. Untuk mengetahui pendapat responden tentang ketenaran JKT48 akan digunakan empat kategori, yaitu sangat terkenal, terkenal, tidak terkenal, dan sangat tidak terkenal. Jumlah item valid indikator visibility adalah 3 dengan skor yang terentang dari 1 sampai dengan 4. Dari hasil perhitungan diperoleh skor tertinggi 12, skor terendah 3, dengan interval 2,25. Dengan demikian tinggi rendahnya hasil pengukuran variabel visibility dapat dikategorikan sebagai berikut:
Tabel 4.10
Hasil Pengukuran Visibility
Nilai Kriteria Mean N Prosentase (%) > 9,75< 12 Sangat Terkenal
9,06
21 42,00 > 7,5 < 9,75 Terkenal 23 46,00 > 5,25< 7,5 Tidak terkenal 6 12,00 3 < 5,25 Sangat tidak 0 0,00
Jumlah 50 100,00
SD = 1,30 Min= 7,00 Max = 12,00
Sumber: Analisis Data Primer, Tahun 2014
Dari Tabel 4.11 di atas menunjukkan bahwa 6 responden (12%) berpendapat bahwa JKT adalah artis yang tidak terkenal. Sementara itu 23 responden (46%) berpendapat bahwa JKT adalah artis yang terkenal, dan sisanya 21 responden (42%) berpendapat bahwa JKT adalah artis yang sangat terkenal. Dari tabel di atas juga dapat diketahui kecenderungan responden berpendapat bahwa JKT adalah artis yang sangat tidak terkenal tidak ada. Hal tersebut diperkuat dengan besarnya nilai rata-rata 9,06 berada pada kategori terkenal.
4.2.1.2. Credibility
skor terendah 4, dengan interval 3. Dengan demikian tinggi rendahnya hasil pengukuran variabel credibilty dapat dikategorikan sebagai berikut:
Tabel 4.11
Hasil Pengukuran Credibilty
Nilai Kriteria Mean N Prosentase (%) > 13 < 16 Sangat
11,34
3 6,00 > 10 < 13 Meyakinkan 33 66,00 >7< 10 Tidak meyakinkan 14 28,00
4 < 7 Sangat tidak 0 0,00
Jumlah 50 100,00
SD = 1,39 Min= 9,00 Max = 15,00
Sumber: Analisis Data Primer, Tahun 2014
Dari Tabel 4.12 di atas menunjukkan bahwa 14 responden (28%) berpendapat bahwa JKT adalah artis yang tidak meyakinkan. Sedangkan 33 responden (66%) berpendapat bahwa JKT adalah artis yang meyakinkan, dan sisanya 3 responden (6%) berpendapat bahwa JKT adalah artis yang sangat meyakinkan. Dari tabel di atas juga dapat diketahui kecenderungan responden berpendapat bahwa JKT adalah artis yang sangat tidak ahli tidak ada. Hal tersebut diperkuat dengan besarnya nilai rata-rata 11,34 berada pada kategori meyakinkan.
4.2.1.3. Attraction
Tabel 4.12
Hasil Pengukuran Attraction
Nilai Kriteria Mean N Prosentase (%) > 13 - < 16 Sangat Suka
12,26
3 6,00
> 10 - < 13 Suka 33 66,00
> 7 - < 10 Tidak suka 10 20,00 4 - < 7 Sangat tidak suka 4 8,00
Jumlah 50 100,00
SD = 1,48 Min= 10,00 Max = 16,00
Sumber: Analisis Data Primer, Tahun 2014
Dari Tabel 4.13 di atas menunjukkan 3 responden (6%) sangat menyukai JKT48 dan 33 responden (66%) suka terhadap JKT48. Sedangkan 10 responden (20%) dan 4 responden (8%) merasa tidak suka dan sangat tidak suka terhadap JKT48. Dari tabel di atas juga dapat diketahui kecenderungan responden untuk sangat tidak suka terhadap JKT48 tidak ada. Hal tersebut diperkuat dengan besarnya nilai rata-rata 12,26 berada pada kategori suka.
4.2.1.4. Power
Indikator power berkaitan dengan kemampuan JKT48 yang digunakan sebagai
celebrity endorser untuk mempengaruhi konsumen. Untuk mengetahui pendapat responden tentang kemampuan JKT48 dalam mempengaruhi konsumen akan digunakan empat kategori, yaitu sangat berpengaruh, berpengaruh, tidak berpengaruh, dan sangat tidak berpengaruh. Jumlah item valid indikator power adalah 3 dengan skor yang terentang dari 1 sampai dengan 4. Dari hasil perhitungan diperoleh skor tertinggi 12, skor terendah 3, dengan interval 2,25. Dengan demikian tinggi rendahnya hasil pengukuran variabel power dapat dikategorikan sebagai berikut:
Tabel 4.13
Hasil Pengukuran Power
Nilai Kriteria Mean N Prosentase (%)
> 9,75 < 12 Sangat
7,72
3 6,00 > 7,5 < 9,75 Berpengaruh 27 54,00 > 5,25< 7,5 Tidak berpengaruh 17 34,00
3 < 5,25 Sangat tidak 3 6,00
Jumlah 50 100,00
SD = 1,20 Min= 5,00 Max = 10,00
Dari Tabel 4.14 di atas menunjukkan 3 responden (6%) berpendapat bahwa JKT48 adalah artis yang sangat berpengaruh dan 27 responden (54%) berpendapat bahwa JKT48 adalah artis yang berpengaruh. Sedangkan 17 responden (34%) berpendapat bahwa JKT48 adalah artis yang tidak berpengaruh. Sisanya 3 responden (3%) berpendapat JKT48 adalah artis yang sangat tidak berpengaruh.
4.2.2. Minat Beli
4.2.2.1. Minat Eksploratif
Indikator minat eksploratif berkaitan dengan perilaku seseorang yang selalu mencari informasi mengenai produk yang diminatinyadan mencari informasi untuk mendukung sifat positif produk tersebut.Untuk mengetahui pendapat responden tentang minat eksploratif terhadap kartu provider IM3 Play akan digunakan empat kategori, yaitu sangat setuju , setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju.Jumlah item valid indikator minat eksploratif adalah 4 dengan skor yang terentang dari 1 sampai dengan 4. Dari hasil perhitungan diperoleh skor tertinggi 16, skor terendah 8, dengan interval 3. Dengan demikian tinggi rendahnya hasil pengukuran minat eksploratif dapat dikategorikan sebagai berikut
Tabel 4.14
Hasil Pengukuran Eksploratif
Nilai Kriteria Mean N Prosentase
(%) > 13 < 16 Sangat
11,08
4 8,00
> 10 < 13 Setuju 42 84,00
>7< 10 Tidak Setuju 4 8,00
4 < 7 Sangat Tidak Setuju 0 0,00
Jumlah 50 100,00
SD = 1,57 Min= 8,00 Max = 16,00
Sumber: Analisis Data Primer, Tahun 2014
4.2.2.2. Minat Preferensial
Indikator minat preferensial berkaitan dengan perilaku seseorang yang memiliki preferensi utama pada produk tersebut, biasanya preferensi ini hanya bisa diganti jika terjadi sesuatu dengan produk preferensinya.Untuk mengetahui pendapat responden tentang minat preferensial terhadap kartu provider IM3 Play akan digunakan empat kategori, yaitu sangat setuju, setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju.Jumlah item valid indikator minat prefernsial adalah 2 dengan skor yang terentang dari 1 sampai dengan 4. Dari hasil perhitungan diperoleh skor tertinggi 8, skor terendah 2, dengan interval 1,5. Dengan demikian tinggi rendahnya hasil pengukuran minat preferensial dapat dikategorikan sebagai berikut:
Tabel 4.15
Hasil Pengukuran Preferensial
Nilai Kriteria Mean N Prosentase
(%) > 6,5 <8 Sangat
3,66
1 2,00
>5,0<6,5 Setuju 1 2,00
3,6 <5,0 Tidak Setuju 28 56,00 2 <3,5 Sangat Tidak Setuju 20 40,00
Jumlah 50 100,00
SD = 1,27 Min= 2,00 Max = 8,00
Sumber: Analisis Data Primer, Tahun 2014
Dari Tabel 4.16 di atas menunjukkan bahwa 28 responden (56%) tidak setuju untuk dengan indikator minat beli preferensial, 20 responden (40%) sangat tidak setuju dengan indikator minat beli prefernsial, sedangkan sisanya 2 responden (4%) setuju dan sangat setuju dengan indikator minat preferensial. Dari tabel di atas kecenderungan respoden berpendapat bahwa mereka tidak ingin menjadikan kartu provider IM3 sebagai preferensi utama mereka dalam menjalin hubungan komunikasi secara mobile. Hal tersebut diperkuat dengan besaranya nilai rata-rata 3,66 pada kategori tidak setuju.
4.2.2.3. Minat Referensial
setuju, setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju.Jumlah item valid indikator minat referensial adalah 2 dengan skor yang terentang dari 1 sampai dengan 4. Dari hasil perhitungan diperoleh skor tertinggi 8, skor terendah 2, dengan interval 1,5. Dengan demikian tinggi rendahnya hasil pengukuran minat referensial dapat dikategorikan sebagai berikut:
Tabel 4.16
Hasil Pengukuran Referensial
Nilai Kriteria Mean N Prosentase
(%) > 6,5 <8 Sangat
5,62
8 16,00
>5,0<6,5 Setuju 22 44,00
3,6 <5,0 Tidak Setuju 19 38,00 2 <3,5 Sangat Tidak Setuju 1 2,00
Jumlah 50 100,00
SD = 1,30 Min= 2,00 Max = 8,00
Sumber: Analisis Data Primer, Tahun 2014
Dari Tabel 4.17 di atas menunjukkan bahwa 22 responden (44%) setuju untuk dengan indikator minat beli referensial, 19 responden (8%) tidak setuju dengan indikator minat beli referensial, 8 responden (16%) sangat setuju dengan indikator minat beli referensial sedangkan sisanya 1 responden (2%) sangat tidak setuju indikator minat referensial. Dari tabel di atas kecenderungan respoden berpendapat bahwa mereka akan berupaya untuk mereferensikan kartu provider IM3 Play kepada konsumen lain, dengan cara menampilkan keunggulan yang dimiliki kartu provider IM3 Play. Hal tersebut diperkuat dengan besaranya nilai rata-rata 5,62 pada kategori tidak setuju.
4.2.2.4. Minat Transaksional
Tabel 4.17
Hasil Pengukuran Transaksional
Nilai Kriteria Mean N Prosentase
(%) >10,75<12 Sangat
10,22
21 42,00
>9,50≤ 10,75 Setuju 17 24,00
> 8 ≤ 9,50 Tidak Setuju 7 14,00
7<8,25 Sangat Tidak Setuju 5 10,00
Jumlah 50 100,00
SD = 1,23 Min= 8,00 Max = 16,00
Sumber: Analisis Data Primer, Tahun 2014
Dari Tabel 4.18 di atas menunjukkan bahwa 42 responden (84%) setuju untuk dengan indikator minat beli eksploratif, 4 responden (8%) sangat setuju dengan indikator minat beli eksploratif, sedangkan sisanya 4 responden (8%) tidak setuju dengan indikator minat beli eksploratif. Dari tabel di atas kecenderungan respoden berpendapat bahwa mereka akan mencari informasi mengenai seputar produk provider IM3 Play. Informasi tersebut berkaitan dengan layanan mobileapa saja yang ada di dalam kartu provider IM3 Play. Hal tersebut diperkuat dengan besaranya nilai rata-rata 11,08 pada kategori setuju.
4.3. UjiH ipotesis
4.3.1. Pengujian Terhadap Asumsi Normalitas
4.3.2. Pengujian terhadap Asumsi Multikolinearitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen atau tidak. Ghozali (2009) menjelaskan, untuk mengetahui ada tidaknya problem multikolinearitas dapat dilihat dari nilai tolerance dan nilai VIF. Apabila nilai tolerance di bawah 0,10 dan nilai VIF di atas 10, maka terjadi problem multikolinearitas. Dengan kata lain model regresi bebas dari multikolinearitas apabila nilai tolerance di atas 0,10 dan nilai VIF di bawah 10.Hasil Uji Multikolinearitas tampak pada Tabel 4.20. berikut:
Tabel 4.19
Hasil Uji Multikolinearitas
Tabel 4.16 di atas menunjukkan bahwa variabel visibility, credibility, attractiveness, dan power mempunyai nilai tolerance di atas 0,10 dan mempunyai nilai VIF di bawah 10. Hal
Tabel 4.18
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 50
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation 2.67131814
Most Extreme Differences Absolute .106
Positive .106
Negative -.048
Kolmogorov-Smirnov Z .752
Asymp. Sig. (2-tailed) .624
a. Test distribution is Normal.
Coefficientsa
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 Visibility .859 1.164
Credibility .821 1.218
Attractiveness .813 1.230
Power .885 1.130
ini bermakna bahwa variabel independen (visibility, credibility, attractiveness, dan power) tidak mempunyai korelasi dengan variabel dependen (minat beli). Dengan demikian model regresi dalam penelitian ini bebas dari multikolinearitas.
4.3.3. Uji F
Untuk mengetahui pengaruh variabel visibility, credibility, attractiveness, dan power
secara bersama-sama (simultan) dilakukan Uji F, seperti tampak pada Tabel 4.21 berikut: Tabel 4.20
Hasil Uji F
Pada Tabel 4.17 di atas, hasil perhitungan mendapatkan nilai F-hitung 3,749 dengan singnifikansi 0,010 lebih kecil dari 0,05. Hal ini bermakna bahwa variabel visibility,
credibility, attractiveness, dan power secara bersama-sama mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap minat beli.
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 116.519 4 29.130 3.749 .010a
Residual 349.661 45 7.770
Total 466.180 49
a. Predictors: (Constant), Power, Attractiveness, Visibility, Credibility
4.3.4. Analisis Regresi
Untuk mengetahui besaran pengaruh variabel visibility, credibility, attractivness, dan
power terhadap minat beli dapat diketahui melalui Tabel berikut ini
Tabel 4.21 Koefisien Regresi
Variabel Visibility, Credibility, Attractiveness, dan Power terhadap Minat Beli Eksploratif
Berdasar Tabel di atas dapat disusun persamaan regresi sebagai berikut:
Y1= 3.503 + 0,342X1+ 0,213 X2 + 0,159X3 + 0,013X4 yang dapat diinterpretasikan seperti di
bawah ini:
a) Nilai konstanta sebesar 3.503 satuan. Hal ini bermakna bahwa tanpa variabel
visibility (X1), credibility (X2), attractiveness (X3), dan power (X4) maka nilai
konstanta keputusan membeli (Y1) sebesar 3.503 satuan. Artinya jika variabel visibility (X1), credibility (X2), attractiveness (X3), dan power (X4)
mempunyai nilai 0, maka nilai variabel minat beli eksploratif 3.503.
b) Nilai β1 = 0,342 bermakna bahwa setiap penambahan satu satuan variabel visibility akan meningkatkan minat beli sebesar 0,342 satuan dengan asumsi variabel lain tetap. Artinya variabel visibilitymempunyai pengaruh terhadap peningkatan variabel minat beli eksploratif.
c) Nilai β2 = 0,213 bermakna bahwa setiap penambahan satu satuan variabel credibilityakan meningkatkan minat belieksploratifsebesar 0,213 satuan dengan asumsi variabel lain tetap. Artinya variabel credibilitymempunyai pengaruh terhadap peningkatan variabel minat beli eksploratif.
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 3.503 2.587 1.354 .182
Visibility .342 .175 .282 1.952 .057
Credibility .213 .167 .189 1.276 .209
Attractivness .159 .158 .150 1.008 .319
Power .013 .188 .010 .072 .943
d) Nilai β3 = 0,159 bermakna bahwa setiap penambahan satu satuan variabel attractivenessakan meningkatkanminat membeli sebesar 0,159 satuan dengan asumsi variabel lain tetap. Artinya variabel attractivenessmempunyai pengaruh terhadap peningkatan variabel minat beli eksploratif.
e) Nilai β4 = 0,013 bermakna bahwa setiap penambahan satu satuan variabel powerakan meningkatkanminat membeli sebesar 0,013 satuan dengan asumsi variabel lain tetap. Artinya variabel powermempunyai pengaruh terhadap peningkatan variabel minat membeli eksploratif.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa untuk setiap satu satuan skor minat beli
eksploratif produk IM3 Play akan dipengaruhi oleh faktor visibility sebesar 0,342, faktor
credibility sebesar 0,213, faktor attractiveness sebesar 0,159, dan faktor powerssebesar 0,013. Faktor dominan yang mempengaruhi minat beli eksploratifprodukIM3 Play adalah faktor
visibility. Faktor visibility berkaitan erat dengan kepopuleran dari selebriti itu sendiri. Kepopuleran JKT48 disebabkan konsep yang mereka miliki cenderung berbeda dibanding para girlsband terdahulu sehingga membuat masyarakat penasaran dan akhirnya mencari tahu informasi seputar JKT48.
Tabel 4.22 Koefisien Regresi
Variabel Visibility, Credibility, Attractiveness, dan Power terhadap Minat Beli Preferensial
Berdasar Tabel di atas dapat disusun persamaan regresi sebagai berikut:
Y2= 2.804 + 0,144X1+ 0,202 X2 + -0,031X3 + -0,304X4 yang dapat diinterpretasikan seperti
di bawah ini:
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 2.804 2.161 1.298 .201
Visibility .144 .146 .147 .982 .331
Credibility .202 .140 .221 1.443 .156
Attractivness -.031 .132 -.036 -.234 .816
Power -.305 .157 -.287 -1.944 .058
a) Nilai konstanta sebesar 2.804 satuan. Hal ini bermakna bahwa tanpa variabel
visibility (X1), credibility (X2), attractiveness (X3), dan power (X4) maka nilai
konstanta keputusan membeli (Y2) sebesar 2.804 satuan. Artinya jika variabel visibility (X1), credibility (X2), attractiveness (X3), dan power (X4)
mempunyai nilai 0, maka nilai variabel minat beli preferensial 2.804.
b) Nilai β1 = 0,144 bermakna bahwa setiap penambahan satu satuan variabel visibility akan meningkatkan minat beli preferensial sebesar 0,144 satuan dengan asumsi variabel lain tetap. Artinya variabel visibilitymempunyai pengaruh terhadap peningkatan variabel minat beli preferensial.
c) Nilai β2 = 0,202 bermakna bahwa setiap penambahan satu satuan variabel credibilityakan meningkatkan minat belipreferensialsebesar 0,202 satuan dengan asumsi variabel lain tetap. Artinya variabel credibilitymempunyai pengaruh terhadap peningkatan variabel minat beli preferensial.
d) Nilai β3 = -0,031 bermakna bahwa setiap penambahan satu satuan variabel attractivenessakan menurunkanminatbeli preferensial sebesar -0,031 satuan dengan asumsi variabel lain tetap. Artinya variabel attractivenesstidak
mempunyai pengaruh terhadap peningkatan variabel minat beli preferensial. e) Nilai β4 = -0,305 bermakna bahwa setiap penambahan satu satuan variabel
powerakan menurunkanminat beli preferensial sebesar -0,305 satuan dengan asumsi variabel lain tetap. Artinya variabel powertidakmempunyai pengaruh terhadap peningkatan variabel minat membelipreferensial.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa untuk setiap satu satuan skor minat beli preferensial produk IM3 Play akan dipengaruhi oleh faktor visibility sebesar 0,144, faktor
credibility sebesar 0,202, faktor attractiveness sebesar -0,031, dan faktor powersebesar -0,305. Faktor dominan yang mempengaruhi minat beli preferensial IM3 adalah faktor
credibility. Dari hasil tersebut memiliki celebrity endorser JKT48 memiliki dua sifat penting
Tabel 4.23 Koefisien Regresi
Variabel Visibility, Credibility, Attractiveness, dan Power terhadap Minat Beli Referensial
Berdasar Tabel di atas dapat disusun persamaan regresi sebagai berikut:
Y3= 3.431 + 0,227X1+ 0,018 X2 + -0,017X3 + 0,017X4 yang dapat diinterpretasikan seperti
di bawah ini:
a) Nilai konstanta sebesar 3.431 satuan. Hal ini bermakna bahwa tanpa variabel
visibility (X1), credibility (X2), attractiveness (X3), dan power (X4) maka nilai
konstanta keputusan membeli (Y1) sebesar 3.431 satuan. Artinya jika variabel visibility (X1), credibility (X2), attractiveness (X3), dan power (X4)
mempunyai nilai 0, maka nilai variabel minat beli eksploratif 3.431.
b) Nilai β1 = 0,227 bermakna bahwa setiap penambahan satu satuan variabel visibility akan meningkatkan minat beli sebesar 0,227 satuan dengan asumsi variabel lain tetap. Artinya variabel visibilitymempunyai pengaruh terhadap peningkatan variabel minat belireferensial.
c) Nilai β2 = 0,018 bermakna bahwa setiap penambahan satu satuan variabel credibilityakan meningkatkan minat belireferensial sebesar 0,018 satuan dengan asumsi variabel lain tetap. Artinya variabel credibilitymempunyai pengaruh terhadap peningkatan variabel minat beli referensial.
d) Nilai β3 = -0,017 bermakna bahwa setiap penambahan satu satuan variabel attractivenessakan menurunkanminatbeli referensial sebesar -0,017 satuan dengan asumsi variabel lain tetap. Artinya variabel
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 3.431 2.323 1.477 .147
Visibility .227 .157 .226 1.443 .156
Credibility .018 .150 .019 .121 .904
Attractivness -.017 .142 -.019 -.117 .907
Power .017 .169 .015 .100 .921
attractivenesstidakmempunyai pengaruh terhadap peningkatan variabel minat belireferensial.
e) Nilai β4 = 0,017 bermakna bahwa setiap penambahan satu satuan variabel powerakan meningkatkanminatbeli referensial sebesar 0,013 satuan dengan asumsi variabel lain tetap. Artinya variabel powermempunyai pengaruh terhadap peningkatan variabel minat membeli referensial.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa untuk setiap satu satuan skor minat beli referensial IM3 Play akan dipengaruhi oleh faktor visibility sebesar 0,227, faktor credibility
sebesar 0,018, faktor attractiveness sebesar -0,017, dan faktor powersebesar 0,017. Faktor dominan yang mempengaruhi minat beli referensialproduk IM3 Play adalah faktor
visibility.
Tabel 4.24 Koefisien Regresi
Variabel Visibility, Credibility, Attractiveness, dan Power terhadap Minat Beli Transaksional
Berdasar Tabel di atas dapat disusun persamaan regresi sebagai berikut:
Y4= 12.063 + 0,233X1+ 0,156 X2 + -0,213X3 + -0,404X4 yang dapat diinterpretasikan seperti
di bawah ini:
a) Nilai konstanta sebesar 12.063 satuan. Hal ini bermakna bahwa tanpa variabel
visibility (X1), credibility (X2), attractiveness (X3), dan power (X4) maka nilai
konstanta keputusan membeli (Y1) sebesar 3.503 satuan. Artinya jika variabel
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 12.063 1.998 6.039 .000
Visibility .233 .135 .246 1.723 .092
Credibility .156 .129 .176 1.206 .234
Attractivness -.213 .122 -.255 -1.742 .088
Power -.404 .145 -.391 -2.783 .008
visibility (X1), credibility (X2), attractiveness (X3), dan power (X4)
mempunyai nilai 0, maka nilai variabel minat beli eksploratif 12.063.
b) Nilai β1 = 0,233 bermakna bahwa setiap penambahan satu satuan variabel visibility akan meningkatkan minat beli tranksaksional sebesar 0,233 satuan dengan asumsi variabel lain tetap. Artinya variabel visibilitymempunyai pengaruh terhadap peningkatan variabel minat beli transaksional.
c) Nilai β2 = 0,156 bermakna bahwa setiap penambahan satu satuan variabel credibilityakan meningkatkan minat belieksploratifsebesar 0,156 satuan dengan asumsi variabel lain tetap. Artinya variabel credibilitymempunyai pengaruh terhadap peningkatan variabel minat beli eksploratif.
d) Nilai β3 = -0,213 bermakna bahwa setiap penambahan satu satuan variabel attractivenessakan menurunkanminatbeli transaksional sebesar -0,213 satuan dengan asumsi variabel lain tetap. Artinya variabel
attractivenesstidakmempunyai pengaruh terhadap peningkatan variabel minat beli tranksaksional.
e) Nilai β4 = -0.404 bermakna bahwa setiap penambahan satu satuan variabel powerakan menurunkanminat beli transaksional sebesar -0,404 satuan dengan asumsi variabel lain tetap. Artinya variabel powertidak mempunyai pengaruh terhadap peningkatan variabel minat membeli transaksional.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa untuk setiap satu satuan skor minat beli transaksional IM3 Play akan dipengaruhi oleh faktor visibility sebesar 0,233, faktor
credibility sebesar 0,156, faktor attractiveness sebesar -0,213, dan faktor powersebesar -0,404. Faktor dominan yang mempengaruhi minat beli transaksionalproduk IM3 Play adalah faktor visibility. Hal ini dapat dijelaskan bahwa minat belitransaksional produk IM3 timbul setelah konsumen melihat iklan IM3 yang dibintangi oleh artis populer yang memiliki keahlian dibidang tertentu, misalnya iklan IM3 dibintangi oleh penyanyi atau bintang film terkenal.
Tabel 4.26 Koefisien Regresi
Variabel Visibility, Credibility, Attractiveness, dan Power terhadap Minat Beli
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 21.800 4.877 4.470 .000
Visibility .946 .330 .399 2.864 .006
Credibility .589 .315 .266 1.867 .068
Attractiveness -.101 .298 -.048 -.338 .737
Power -.678 .354 -.263 -1.915 .062
Berdasar Tabel di atas dapat disusun persamaan regresi sebagai berikut:
Y= 21.800 + 0,946 X1+ 0,589 X2 + -0,101X3 + -0,678X4 yang dapat diinterpretasikan seperti
di bawah ini:
a) Nilai konstanta sebesar 21.800 satuan. Hal ini bermakna bahwa tanpa variabel
visibility (X1), credibility (X2), attractiveness (X3), dan power (X4) maka nilai
konstanta keputusan membeli (Y) sebesar 21.800 satuan. Artinya jika variabel
visibility (X1), credibility (X2), attractiveness (X3), dan power (X4) mempunyai nilai
0, maka nilai variabel minat beli21.800.
b) Nilai β1 = 0,946 bermakna bahwa setiap penambahan satu satuan variabel visibility
akan meningkatkan minat beli sebesar 0,946 satuan dengan asumsi variabel lain tetap. Artinya variabel visibilitymempunyai pengaruh terhadap peningkatan variabel minat beli.
c) Nilai β3 = 0,589 bermakna bahwa setiap penambahan satu satuan variabel credibilityakan meningkatkan minat beli sebesar 0,589 satuan dengan asumsi variabel lain tetap. Artinya variabel credibilitymempunyai pengaruh terhadap peningkatan variabel keputusan pembelian.
d) Nilai β4 = -0,101 bermakna bahwa setiap penambahan satu satuan variabel attractivenessakan menurunkanminat membeli sebesar -0,101 satuan dengan asumsi variabel lain tetap. Artinya variabel attractivenessmempunyai pengaruh terhadap penurunan variabel minat beli.
e) Nilai β5 = -0,678 bermakna bahwa setiap penambahan satu satuan variabel powerakan
menurunkanminat membeli sebesar -0,678 satuan dengan asumsi variabel lain tetap. Artinya variabel powermempunyai pengaruh terhadap penurunan variabel minat membeli.
Sedangkan seberapa besar sumbangan efektif yang dapat diberikan oleh masing – masing variabel visibility, credibility, attractiveness, dan power terhadap minat beli dapat dilihat melalui beberapa tabel di berikut ini.
Tabel 4.26 Koefisien Determinasi
Variabel Visibility dengan Minat Beli
Dari tabel 4.26 diatas dapat diketahui bahwa indikator variabel celebrity endorservisibilitymemiliki pengaruh sebesar 0,114 satuan terhadap minat beli fans JKT48 regional Kudus. Artinya variabel visibility mempunyai pengaruh efektif sebesar 11,4 % terhadap peningkatan variabel minat beli.Dengan hasil ini menunjukkan bahwa untuk saat ini JKT 48 salah satu celebrity yang popular di masyarakat.
Tabel 4.27 Koefisien Determinasi
Variabel Credibility dengan Minat Beli
Dari tabel 4.27 diatas dapat diketahui bahwa indikator variabel celebrity endorsercredibility memliki pengaruh sebesar 0,096 satuan terhadap minat beli fans JKT48 regional Kudus. Artinya variabel credibility mempunyai pengaruh efektif sebesar 9,6% terhadap peningkatan variabel minat beli.Dengan hasil ini menunjukkan JKT48 merupakan salah satu celebrity yang memiliki keahlian untuk menjadi bintang iklan, karena mereka mampu menguasai informasi seputar produk dan mampu menyampaikannya kepada konsumen.
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .337a .114 .095 2.93389
a. Predictors: (Constant), Visibility
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .309a .096 .077 2.96373
Tabel 4.28 Koefisien Determinasi
Variabel Attractivness dengan Minat Beli
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .123a .015 -.005 3.09291
a. Predictors: (Constant), Attractivness
Dari tabel 4.28 diatas dapat diketahui bahwa indikator variabel celebrity endorserattractiveness memliki pengaruh sebesar 0,155 satuan terhadap minat beli fans JKT48 regional Kudus. Artinya variabel attractiveness mempunyai pengaruh efektif sebesar 1,5 % terhadap peningkatan variabel minat beli .Terdapat dua hal penting dalam dalam penggunaan celebrity jika dihubungkan dengan daya tarik, pertama adalah tingkat disukai
audience (likebility), kedua adalah tingkat kesamaan dengan personality yang dinginkan konsumen (similiarity), dimana keduanya tak dapat dipisahkan.Dengan hasil ini menunjukkan bahwa JKT48 merupakan salah satu selebrity yang dapat mewakili identitas dari produk IM3 Play yang sangat dekat dengan anak muda.
Tabel 4.29 Koefisien Determinasi Variabel Power dengan Minat Beli
Dari tabel 4.29 diatas dapat diketahui bahwa indikator variabel celebrity endorser power memiliki pengaruh sebesar 0,022 satuan. Artinya variabel attractiveness mempunyai pengaruh efektif sebesar 2,2 % terhadap peningkatan variabel minat beli . Variabel power
berhubungan erat dengan kekuatan celebrity untuk memerintahkan target audience untuk membeli. Dimata responden, walaupun JKT48 adalah celebrity yang popular,cerdas, enerjik, memiliki kekuatan untuk memerintahkan responden untuk membeli produk IM3 Play.
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .149a .022 .002 3.08177
Tabel 4.30
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Tabel 4.30 di atas menunjukkan nilai Adjusted R Square sebesar 0,183 yang berarti bahwa variasi sumbangan efektif yang dapat diberikan oleh variabelcelebrity endorser yang meliputivisibility, credibility, attractiveness, dan power terhadap minat beli sebesar 18,3%. Sisanya 81,7% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Dalam penelitian ini variabel minat beli memiliki 4 indikator, yaitu eksploratif,
preferensial, referensial, dan transaksional. Untuk mengetahui indikator yang paling dominan mempengaruhi minat beli digunakan uji One-Sample T Test sebagaimana tampak pada Tabel 4.31 berikut:
Tabel 4.31
Hasil Uji Minat Beli dengan One Sample T Test
Tabel 4.20 menunjukkan indikator transaksional mempunyai pengaruh paling dominan dengan nilai t= 58,576, disusul oleh indikator eksploratif dengan nilai t= 49,718, indikator referensial dengan nilai t= 30,391, dan
Keterangan
Nilai t-tabel (df=49)= 1,676551.
Dari hasil tabel 4.31 diatas dilihat urutan proses terjadinya minat beli yaitu diawali dengan minat beli transaksional, ekploratif, referensial, preferensial. Hasil tinggi yang diperoleh minat transaksional menunjukkan bahwa responden setelah melihat iklan IM3 Play yang dibintangi oleh JKT48 memiliki kemauan untuk membeli produk IM3 Play. Kemudian dilanjutkan dengan minat beli eksploratif, dimana seteleh membeli produk akan mencari
One-Sample Test
Test Value = 0
t df Sig. (2-tailed) Mean Difference
95% Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper
Eksploratif 49.718 49 .000 11.08000 10.6322 11.5278
Preferesial 20.354 49 .000 3.66000 3.2986 4.0214
Referensial 30.391 49 .000 5.62000 5.2484 5.9916
Transaksional 58.576 49 .000 10.22000 9.8694 10.5706
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .500a .250 .183 2.78752
informasi sebanyak-banyaknya mengenai produk IM3 Play dan JKT48. Selanjutnya mniat referensial dimana responden akan mereferensikan produk IM3 Play kepada orang-orang yang ada disekitar mereka. Dan terakhir minat preferensial, dimana responden akan menjadikan produk IM3 Play menjadi produk kartu provider yang utama bagi mereka.
4.4. Pembahasan Hasil Penelitian
Di era globalisasi seperti sekarang, umumnya masyarakat diajak untuk berpartisipasi dalam menentukan sikap atau pilihan akan produk-produk yang ditawarkan. Masyarakat selaku konsumen selalu dipenuhi dengan berbagai informasi baru, sehingga harus dilakukan sebuah usaha untuk dapat membuat produk atau jasa agar selalu diingat konsumen. Melalui sebuah kegiatan iklan para produsen berusaha untuk menyelaraskan citra produk atau jasa dalam benak konsumen sesuai dengan harapan produsen pada awalnya.
Banyak pengamat mengungkapkan bahwa celebrity endorser dan minat beli memiliki hubungan yang saling barkaitan satu dengan lainnya. Salah satunya Uyung Sulaksana (2007:75) mengungkapkan bahwa “Pesan yang dibawakan oleh sumber yang terkenal dan menarik, umunya menjaring perhatian dan recallyang lebih tinggi.Dan merek yang menggunakan celebrity sebagai endorser lebih tinggi daya bujuknya terhadap minat beli konsumen ketimbang merekyang memakai model (cantik atau ganteng tapi tidak terkenal),pakar, atau orang biasa sebagai endorser”.
Strategi promosi yang dilakukan PT.Indosat, tbk dengan menggunakan JKT48 sebagai endorser dari produk IM3 Play. Tujuan dari penggunaan JKT48 sebagai endorser IM3 Play untuk sempoakin menguatkan posisi mereka, sebagai salah satu provider yang konsisten menjadikan anak muda sebagai salah satu segmen pasar mereka. Dipilihnya JKT48 sebagai selebriti iklan produk IM3 Play diharapkan mampu meningkatkan ketertarikan pangsa anak muda terhadap produk IM3 khususnya produk terbaru mereka yaitu IM3 Play, khususnya terhadap para fans JKT48 .Dengan strategi tersebut diharapkan setelah ketertarikan itu tercipta, maka minat beli penikmat iklan khususnya mereka yang merupakan fans JKT48 tersebut terhadap produk IM3 Play dapat meningkat.
Dalam penelitian ini responden yang paling banyak tertarik untuk membeli produk yang melihat dari endorsernya (JKT48) yaitu laki-laki dengan rentang usia 13-22 tahun,sesuai dengan segmentasi yang menjadi target penjualan produk IM3 Play.
Dari hasil penelitian yang sudah dilakukan, secara simultan melalui uji F menunjukkanpada tabel 4.17. dapat dilihat bahwa nilai Fhitung adalah 3,749 dengan tingkat
signifikasi 0,010. Sedangkan Ftabel pada alpha 5% adalah 3,11. Maka dari itu dapat
attractiveness, dan power) secara serentak adalah positif dan signifikan terhadap minat beli konsumen.
Berdasarkan data deskripsi hasil uji regresi linier berganda dapat dilihat bahwa dari ke empat variabel yang dimiliki celebrity endorser (visibility,credibility, attractiveness, dan
power), variabel visibility dan credibility memiliki pengaruh yang positif, sedangkan variabel
attractivness dan power memiliki pengaruh negatif. Hasil positif yang dimiliki oleh variabelvisibility dan credibility menunjukkan bahwa kedua variabel dapat meningkatkan minat beli konsumen terhadap produk IM3 Play, sedangkan hasil negatif yang didapatkan variabel attractivness dan power dapat menunrunkan minat beli konsumen.
Variabel visibility terkait dengan kepopuleran JKT48 mempunyai pengaruh sebesar 0,948 satuan terhadap minat beli konsumen dan merupakan variabel dominan untuk mempengaruhi minat beli konsumen. Hal ini didukung oleh 23 (46%) responden berpendapat bahwa JKT48 adalah artis yang terkenal, dan sisanya 21 (42%) responden berpendapat bahwa JKT48 adalah artis yang sangat terkenal. Kepopuleran JKT48 juga dibuktikan dengan masuknya JKT48 yang berada pada peringkat dua jajaran Top Ten Google Trend 2014.Selain itu, popularitas dari celebrity endorser juga menjadi salah satu kunci, untuk membangun popularitas sebuah produk menjadi produk terkenal. Sudah tidak ada yang meragukan lagi bahwa IM3 merupakan salah satu provider yang popular dimasyarakat, dengan menggandeng JKT48diharapkan untuk semakin menguatkan kepopuleran mereka di masyarakat, ini disebabkan masyarakat pada saat ini selalu mengidentikkan JKT48 dengan IM3.
Variabel credibility berkaitan dengan kemampuan JKT48 yang digunakan sebagai
celebrity endorser untuk meyakinkan konsumen tentang suatu produk. Indikator
Kemampuan atau kemahiran JKT48 untuk menjadi bintang iklan juga dapat dilihat dengan banyaknya produk yang menjadikan JKT48 sebagai bintang iklan sekaligus brand ambassador produk mereka antara lain Pocari Sweat, Lawson, Honda Beat, Honda Brio, dan lainnya/
Berdasarkan hasil uji One Sample T Test untuk melihat sampai sejauh mana minat beli yang ditimbulkan, dapat dilihat bahwa unsur-unsur yang dimiliki celebrity endorser yaitu
visibility, credibility, power, attractivness memberikan pengaruh yang cukup dominan terhadap minat beli transaksional dengan nilai t = 58,576 yang kemudian dilanjutkan dengan minat eksploratifdengan nilai t=49,718. Munculnya minat beli transaksional menandakan bahwa sebagian responden memiliki kecenderungan untuk membeli produk IM3 Play. Hal ini membuktikan bahwa PT.Indosat selaku produsen produk IM3 Play sudah memperhitungkan secara matang dalam pemilihan celebrity endorser untuk produk IM3 Play.
Dari hasil penelitian pengaruh celebrity endorserJKT48 yang terdiri dari variabelvisibility,credibility, attractiveness, dan powerterhadap minat beli konsumen ditunjukkan oleh nilai hasil uji determinasi sebesar 0,183 sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lainnya seperti kualitas produk, harga, merek, layanan program yang ditawarkan, dan lainnya.Apabila melihat hasil penelitian lain mengenai pengaruh celebrity endorser terhadap minat beli, ternyata pengaruh penggunaan celebrity endorser dalam penelitian ini tidak terlalu berpengaruh secara signifikan. Hasil ini berbeda dengan penelitian-penelitian sebelumnya.
Penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya dilakukan oleh Fajarwati Lestari (2010), yang mana hasil penelitiannya menunjukkan bahwa celebrity endorserRaffi Ahmad yang terdiri atribut kredibilitas,daya tarik, dan power secara bersama-sama memiliki kontribusi pengaruhterhadap keputusan pembelian perdana XL. Dimana faktor credibility
yang paling dominan yang berpengaruh terhadap keputusan pembelian perdana XL. Selanjutnya Salman Pakaya (2013), yang mana hasil penelitiannya menunjukkan bahwa
(SMS, telepon, dan paket internet) yang ditawarkan, dan faktor harga juga menjadi pertimbangan apalagi keseluruhan responden dari penelitian ini masih berstatus pelajar dan mahasiswa.
Pada dasarnya endorser hanyalah kendaraan perusahaan guna mempromosikan produknya ke konsumen. Penggunaan celebrity endorser oleh perusahaan bertujuan untuk menarik minat beli dari fans-fans selebriti itu sendiri. Dalam hal ini konsumen mempunyai karakteristik yang berbeda, ada yang melihat dari segi kualitas, kegunaan, dan dari segi harga dari barang tersebut.