• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Disiplin Kerja Pegawai Negeri Sipil Badan Pertanahan Nasional Salatiga T1 162012006 BAB IV

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Disiplin Kerja Pegawai Negeri Sipil Badan Pertanahan Nasional Salatiga T1 162012006 BAB IV"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

85 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan data yang diperoleh pada saat melakukan penelitian pada Badan Pertanahan Nasional Saaltiga, selanjutnya dilakukan analisis untuk menjawab tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui disiplin kerja Badan Pertanahan Nasional Salatiga. Disiplin kerja merupakan segenap aturan yang harus dilaksanakan oleh pegawai, dalam rangka mencapai tujuan organisasi.

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Gambaran Umum Badan Pertanahan Nasional Salatiga

[image:1.595.96.514.208.735.2]

Badan Pertanahan Nasional Salatiga merupakan Lembaga Pemerintah Kementerian yang berada di bawah Presiden dan bertanggung jawab kepada Presiden. Badan Pertanahan Nasional Salatiga melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pertanahan secara nasional, regional, dan sektoral. Pada awalnya, Badan Pertanahan Nasional Salatiga membawahi 1 kecamatan, mulai Tahun 1994 Kota Salatiga terjadi pemekaran wilayah menjadi 4 Kecamatan. Badan Pertanahan Nasional Salatiga merupakan Kantor Instansi Vertikal di daerah berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 10 Tahun 2006 dengan kode satker 429950.

(2)

85

[image:2.595.101.503.134.738.2]

Berdasarkan administrasi profil Badan Pertanahan Nasional Salatiga, adalah sebagai berikut :

Gambar 4.2 Badan Pertanahan Nasional Salatiga

Nama : Badan Pertanahan Nasional Salatiga Alamat : Jl. Imam Bonjol No. 42, Salatiga Provinsi : Jawa Tengah

Kepala Kantor : Ronald F.P.M. Lumban Gaol, S.H., M.M. Batas Wilayah : Utara : Kabupaten Semarang

Selatan : Kabupaten Semarang Barat : Kabupaten Semarang Timur : Kabupaten Semarang Luas Wilayah : 5.678,11 Ha

Jumlah Penduduk : 177.088 Jiwa Wilayah Administrasi : Kecamatan : 4

Kelurahan : 22

Telepon Faximile Email

: : :

(0298) 326205 (0298) 326205

(3)

85

Seiring dengan berkembangnya teknologi informasi dan sarana prasarana mengenai penyampaian aspirasi publik baik melalui surat kabar, radio, maupun melalui televisi tentunya dapat membawa dampak positif terhadap perbaikan kinerja aparatur negara yaitu Pegawai Negeri Sipil. Seharusnya, melalui kondisi tersebut tentunya menjadi tantangan bagi Pegawai Negeri Sipil Badan Pertanahan Nasional Salatiga untuk dapat lebih meningkatkan kualitas kinerja serta profesional dalam pelaksanaan penyelesaian pekerjaan. Tidak hanya itu saja, melainkan disiplin kerja juga harus dilaksanakan agar kinerja dari Pegawai Negeri Sipil dapat meningkat. Badan Pertanahan Nasional Salatiga memiliki 62 pegawai diantaranya terbagi menjadi dua, yaitu 49 Pegawai Negeri Sipil dan 13 Pegawai Tidak Tetap.

Visi Badan Pertanahan Nasional Salatiga :

“Menjadi kantor yang mempunyai basis data pertanahan lengkap dan akurat

serta mampu menyelenggarakan pelayanan pertanahan sesuai standar pelayanan dan pengaturan pertanahan“.

Misi Badan Pertanahan Nasional Salatiga :

a. Mengembangkan terobosan percapatan pendaftaran tanah dengan menjalin kerjasama dengan Pemerintah Kota dan pemberdayaan masyarakat.

b. Memastikan setiap bidang tanah di Kota Salatiga terpetakan dan setiap tanah terdaftar link dengan buku tanah.

c. Mengoptimalkan fungsi dan peranserta dalam proses perencanaan

(4)

85

d. Menyelesaikan secara tuntas setiap sengketa, konflik dan perkara pertanahan.

e. Menguatkan instansi Kantor Pertanahan Kota Salatiga sesuai dengan jiwa, semangat, prinsip dan aturan yang tertuang dalam UUPA dan aspirasi masyarakat Kota Salatiga.

Sedangkan jumlah pegawai dan jam kerja pada Badan Pertanahan Nasional Salatiga adalah sebagai berikut :

a) Jumlah Pegawai Badan Pertanahan Nasional Salatiga PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) PEGAWAI TIDAK TETAP SATPAM

JAGA MALAM JUMLAH

: 49 Orang : 11 Orang : 1 Orang : 1 Orang 62Orang b) Jam Kerja Badan Pertanahan Nasional Salatiga

- Hari Senin sampai Kamis pukul 08.00 sampai 16.30 WIB - Hari Jumat pukul 07.30 sampai 16.30 WIB

- Waktu istrahat jam 12.00 sampai 13.00 WIB c) Pakaian Dinas

- Hari Senin menggunakan pakaian dinas harian lengkap sesuai dengan Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 4 Tahun 2012 - Hari Selasa sampai Kamis menggunakan kemeja putih, celana kain

berwarna hitam, dan sepatu berwarna hitam

(5)

85

4.1.2 Disiplin Kerja Pegawai Negeri Sipil Badan Pertanahan Nasional Salatiga Disiplin kerja pegawai tentunya dibutuhkan untuk meningkatkan kinerja pegawai sehingga tujuan organisasi dapat tercapai dengan baik. Tanpa adanya disiplin kerja yang ada di dalam diri pegawai, maka pegawai akan merasa malas-malasan untuk bekerja sehingga pekerjaan tidak dapat selesai pada waktunya. 1) Disiplin kerja pegawai Badan Pertanahan Nasional Salatiga mengacu pada

Reformasi Birokrasi Badan Pertanahan Nasional yang terdiri dari : 1. Menaati Jam Kerja

Menaati jam kerja dalam hal ini adalah setiap pegawai wajib mentaati jam kerja yang sudah ada, sehingga tidak ada pegawai yang tidak ada ditempat pada saat jam kerja berlangsung. Seperti yang telah diketahui bahwa peraturan jam kerja yang ada pada hari Senin sampai Kamis adalah pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 16.30 WIB. Sedangkan hari Jumat pukul 07.30 sampai dengan pukul 16.30 WIB. Sudah seharusnya pegawai yang ada dapat menaati peraturan jam kerja yang sudah ditentukan, karena merupakan kewajiban pegawai. Selain itu tujuan adanya pegawai harus menaati jam kerja adalah agar pegawai sudah siap bekerja dan sudah berada di kantor tepat pada waktunya. Dengan demikian pegawai akan siap dan tepat waktu dalam menyelesaikan pekerjaan sehingga pekerjaan dapat diselesaikan dengan cepat dan tepat.

(6)

85

secara langsung akan mempengaruhi proses kerja dan pekerjaan tidak dapat diselesaikan dengan cepat dan tepat. Tetapi, apabila pegawai menaati jam kerja yang sudah ditentukan, maka kinerja pegawai akan meningkat dan penyelesaian pekerjaan dapat diselesaikan dengan cepat dan tepat. Selain itu penyelesaian target kerja juga dapat tercapai dengan baik.

Dalam mengetahui apakah pegawai menaati jam kerja yang ada pada Badan Pertanahan Nasional Salatiga, kebijakan Badan Pertanahan Nasional Salatiga dengan menggunakan absensi pegawai secara langsung yaitu dengan menggunakan sidik jari dan menggunakan kornea mata. Dengan demikian, secara langsung kehadiran dan kepulangan pegawai dalam menaati jam kerja dapat terlihat dari absensi harian yang berjalan pada Badan Pertanahan Nasional Salatiga.

Melalui absensi tersebut pegawai tidak dapat lagi mengelak atas kehadiran dan kepulangan pegawai yang tidak menaati jam kerja pada Badan Pertanahan Nasional Salatiga. Secara keseluruhan pegawai yang tidak menaati jam kerja tersebut dapat terlihat dengan mudah pada rekap absensi harian pegawai pada Badan Pertanahan Nasional Salatiga. Sanksi yang diberikan kepada pegawai Badan Pertanahan Nasional Salatiga adalah apabila pegawai terlambat datang dan pulang mendahului jam kerja mendapatkan sanksi berupa potongan gaji dengan ketentuan sebagai berikut :

A. Terlambat masuk kerja :

(7)

85

b. Terlambat 31 sampai 60 menit, potongan sebesar 1%

c. Terlambat 61 sampai dengan 90 menit, potongan sebesar 1,25%

d. Terlambat 91 menit atau lebih, potongan sebesar 1,5% B. Pulang kerja sebelum waktunya :

a. Pulang sebelum waktunya 1 sampai dengan 30 menit, potongan sebesar 0,5%

b. Pulang sebelum waktunya 31 sampai 60 menit, potongan sebesar 1%

c. Pulang sebelum waktunya 61 sampai dengan 90 menit, potongan sebesar 1,25%

d. Pulang sebelum waktunya 91 menit atau lebih, potongan sebesar 1,5%

(8)

85

lemot. Ketidaktepatan penggunaan waktu istrahat dan ketidaktepatan penggunaan jam kerja tersebut dapat mengganggu penyelesaian pekerjaan yang ada.

Berkaitan dengan ketidaktepatan penggunaan waktu istrahat dan ketidaktepatan penggunaan jam kerja, belum ada sanksi yang diterapan agar pegawai menaati waktu istrahat yang ditentukan serta menaati waktu kerja. Seharusnya pegawai sudah sadar akan tugas dan tanggung jawabnya masing-masing sehingga dapat memilah-milah waktu sehingga tidak terjadi hal-hal yang demikian.

Secara keseluruhan dapat dikatakan belum berhasil dalam menerapkan disiplin pegawai Badan Pertanahan Nasional Salatiga untuk menaati jam kerja. Dikarenakan masih terdapat beberapa pegawai yang terlambat maupun pulang mendahului jam kerja yang ditentukan. Selain itu, sanksi tersebut dirasa kurang memberikan efek jera bagi pegawai Badan Pertanahan Nasional Saaltiga. Sanksi tersebut tidak membuat pegawai merasa enggan maupun sungkan untuk tidak terlambat dan pulang mendahului jam kerja.

(9)

85

maka diharapkan dapat mengurangi tindakan tidak disiplin kerja yang ada pada Badan Pertanahan Nasional Salatiga.

2. Penyelesaian Target Kerja

Penyelelsaian target kerja dalam hal ini adalah setiap pegawai wajib menyelesaikan target kerja sesuai dengan apa yang telah direncanakan pada awal tahun yaitu mengacu pada Sasaran Kerja Pegawai (SKP). Sasaran kerja pegawai bertujuan untuk menggantikan daftar penilaian pelaksanaan pekerjaan atau DP3 yang berakhir pada tahun 2013 kemarin. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 dan Peraturan Kantor BKN Nomor 1 Tahun 2013 per tanggal 1 Januari 2014 penilaian tersebut menjadi sasaran kerja pegawai.

Sasaran Kerja Pegawai (SKP) dibuat sendiri oleh pegawai yang bersangkutan dengan persetujuan pimpinan. Tentunya penyelesaian target kerja berkaitan langsung dengan disiplin kerja yang mengacu pada menaati jam kerja. Apabila jam kerja ditaati oleh pegawai, maka pegawai juga akan langsung menyelesaikan pekerjaan. Tetapi apabila pegawai tersebut tidak menaati jam kerja, maka penyelesaian pekerjaan juga akan tertunda. Dengan demikian akan mempengaruhi target kerja yang akan diselesaikan oleh pegawai.

(10)

85

target kerja dapat dilihat dari dua hal yaitu kualitas dan kuantitas. Kualitas berkaitan dengan sesuai atau tidaknya pekerjaan yang diselesaikan, sedangkan kuantitas berkaitan dengan waktu yang digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut.

Sasaran kerja pegawai yang ditentukan sendiri oleh pegawai tentunya diharapkan pegawai dapat konsisten terhadap apa yang akan dicapai sesuai dengan sasaran kerja pegawai. Terlebih lagi apabila pegawai tersebut dapat mencapai target kerja lebih dari yang telah direncanakan pada sasaran kerja pegawai justru lebih baik. Sebagai contoh pegawai Badan Pertanahan Nasional telah membuat sasaran kerja pegawai berupa membuat risalah penyiapan panitia “A” sebanyak 500

bidang ternyata sasaran tersebut hanya terealisasi 432 bidang. Hal tersebut tentunya tidak memenuhi target kerja yang sudah ditentukan.

Dalam membuat sasaran kerja pegawai, sasaran tersebut harus disetujui terlebih dahulu oleh pimpinan. Dikarenakan dalam membuat sasaran kerja pegawai, pegawai tidak boleh terlalu sedikit dalam membuat sasaran kerja yang bersangkutan. Oleh karena itu target dalam sasaran kerja pegawai harus diatas rata-rata dan disesuaikan oleh banyaknya pekerjaan yang nantinya akan dilaksanakan dalam waktu 12 bulan.

3. Menggunakan Pakaian Dinas

(11)

85

ditentukan pada hari Senin adalah menggunakan pakaian dinas harian lengkap, hari Selasa sampai dengan Kamis menggunakan kemeja putih, celana kain berwarna hitam, dan sepatu berwarna hitam, sedangkan hari Jumat menggunakan pakaian olahraga dan sepatu olahraga.

Dengan adanya peraturan tersebut, seharusnya sudah tidak ada lagi pegawai Badan Pertanahan Nasional Salatiga yang melanggar disiplin berkaitan dengan penggunaan pakaian dinas. Sudah seharusnya pada saat bekerja pegawai Badan Pertanahan Nasional Salatiga menggunakan pakaian dinas, karena pakaian dinas harian tersebut menandakan bahwa pegawai yang bersangkutan sedang menjalankan tugas kedinasan. Tujuan pegawai menggunakan pakaian dinas adalah sebagai identitas pegawai dimana pegawai tersebut bekerja serta digunakan untuk pengendalian disiplin kerja.

Tetapi dengan adanya peraturan mengenai penggunaan pakaian dinas tersebut, masih terdapat beberapa pegawai Badan Pertanahan Nasional Salatiga yang melanggar disiplin kerja berkaitan dengan penggunaan pakaian dinas. Ketidakdisiplinan kerja yang berkaitan dengan penggunaan pakaian dinas yang sering terjadi di Badan Pertanahan Nasional Salatiga yaitu pada hari Selasa sampai dengan hari Kamis. Peraturannya, pada hari Selasa sampai dengan hari Kamis pegawai Badan Pertanahan Nasional Salatiga menggunakan kemeja putih, celana kain berwarna hitam, dan sepatu hitam.

(12)

85

Terdapat beberapa pegawai yang tidak menggunakan celana kain berwarna hitam dan tidak menggunakan sepatu berwarna hitam. Hal tersebut tentunya mencerminkan ketidakdisiplinan kerja yang terjadi pada Badan Pertanahan Nasional Salatiga. Seharusnya pegawai Badan Pertanahan dapat mematuhi peraturan mengenai penggunaan pakaian dinas harian sesuai dengan aturan yang berlaku pada Badan Pertanahan Nasional Salatiga.

Pegawai Badan Pertanahan Nasional yang tidak mematuhi disiplin kerja tentunya mendapatkan sanksi. Sanksi tersebut berupa teguran dan peringatan secara lisan bahwa keesokan harinya tidak boleh kembali memakai pakaian dinas yang tidak sesuai dengan peraturan Badan Pertanahan Nasional Salatiga. Dengan adanya sanksi tersebut diharapkan pegawai Badan Pertanahan Nasional tidak mengulangi ketidakdisiplinan tersebut.

4. Kerapian

(13)

85

Selain itu, kerapian juga berkaitan dengan tata cara memakai pakaian. Setiap pegawai Badan Pertanahan Nasional Salatiga harus memakai pakaian dengan rapi dan sopan. Artinya sesuai dengan aturan dan tidak menggunakan pakaian yang terlalu pendek maupun terlalu ketat. Aturan yang berkaitan dengan kerapian adalah apabila laki-laki atasan harus dimasukkan, sedangkan untuk perempuan atasan dikeluarkan. Secara keseluruhan pegawai pada Badan Pertanahan Nasional Salatiga telah menaati disiplin kerja berkaitan dengan hal kerapian.

Kalaupun ada pegawai Badan Pertanahan Nasional Salatiga yang melanggar, tentunya juga akan mendapatkan sanksi. Sanksi yang diterima nantinya berupa teguran dan peringatan lisan. Dengan adanya teguran tersebut apabila nantinya pegawai yang bersangkutan masih melanggar disiplin kerja maka akan diberikan surat teguran. Sebagai abdi negara sebaiknya dapat memberikan contoh yang baik, apalagi berkaitan dengan kerapian. Kerapian dapat mencerminkan diri pribadi dari pegawai, sehingga sudah seharusnya sebagai pegawai dapat berpakaian dengan rapi dan sopan.

5. Membuat Buku Kegiatan Harian

(14)

85

oleh masing-masing pegawai Badan Pertanahan Nasional Salaiga. Dengan adanya buku kegiatan harian ini setiap pegawai menjadi tahu pekerjaan-pekerjaan apa saja yang sudah dan belum dilaksanakan. Selain itu, buku kegiatan harian juga dapat mempermudah pegawai dalam membagi waktu.

Tujuan dari adanya mencatat buku kegiatan harian ini adalah pegawai dapat dengan mudah menyelesaikan target kerja yang ditentukan. Selain itu dengan adanya buku kegiatan harian ini dapat mempermudah serta dapat mengingatkan pegawai tersebut mengenai pekerjaan-pekerjaan apa saja yang belum dilaksanakan oleh pegawai yang bersangkutan. Bisa dibandingkan apabila pegawai tidak membuat daftar pekerjaan yang harus diselesaikan dan pekerjaan yang sudah diselesaikan, maka siapa tau saja pegawai yang bersangkutan lupa maka akan mempengaruhi penyelesaian pekerjaan yang ada.

(15)

85

tersebut dirasa pimpinan sudah mengecek pelaksanaan pekerjaan secara keseluruhan yang dilaksanakan oleh pegawai dalam setiap harinya. 6. Mengisi Daftar Hadir

Mengisi daftar hadir dalam hal ini adalah setiap pegawai wajib mengisi daftar hadir yang sudah disediakan, dan tidak boleh melakukan pemalsuan absensi. Tujuan adanya pengisian daftar hadir ini adalah berkaitan dengan disiplin kerja, selain itu dapat menjadi gambaran bagi pegawai apakah pegawai yang bersangkutan sering absen atau tidak. Dalam hal ini, kejujuran pegawai juga dibutuhkan pada saat pengisian daftar hadir.

Mengisi daftar hadir berkaitan dengan menaati jam kerja yang ada pada Badan Pertanahan Nasional Salatiga. Apabila pegawai yang bersangkutan terlambat datang maupun pulang mendahului jam kerja yang sudah ditentukan maka akan terlihat pada daftar hadir harian pegawai pada Badan Pertanahan Nasional Salatiga. Bentuk pengisian daftar hadir yang dilaksanakan pada Badan Pertanahan Nasional Salatiga adalah dengan menggunakan absensi sidik jari dan menggunakan kornea mata. Hal tersebut dilakukan atas dasar agar tidak terjadi kembali pemalsuan absensi pegawai atau penitipan absensi.

Temuan

(16)

85

yang ada pada Badan Pertanahan Nasional Salatiga tidak melaksanakan disiplin kerja. Mengingat adanya sanksi yang diterapkan pada Badan Pertanahan Nasional Salatiga belum tegas, maka hasilnya belum dapat memberikan efek jera bagi pegawai. Hal tersebut sesuai dengan hasil wawancara penulis terhadap pegawai pada Badan Pertanahan Nasional Salatiga, pegawai menyadari bahwa sanksi yang ada belum tegas sehingga belum dapat memberikan efek jera bagi pegawai yang tidak melaksanakan disiplin kerja.

Pimpinan tidak menerapkan sanksi yang berupa surat peringatan baik surat peringatan I, II, maupun III. Hal tersebut dikarenakan pimpinan beranggapan bahwa apabila sudah diberikan teguran secara lisan baik sekali maupun dua kali seharusnya pegawai yang bersangkutan dapat intopeksi diri mengapa ditegur, sehingga tidak mengulangi kesalahan yang sama. Mengingat, bahwa pada prinsipnya sebagai abdi negara harus mengetahui tugas dan tanggung jawabnya masing-masing tanpa harus diingatkan, selain itu juga harus mematuhi aturan yang berkaitan dengan disiplin kerja.

2) Penghambat disiplin kerja yang ada pada Badan Pertanahan Nasional Salatiga adalah sebagai berikut :

1. Terlambat datang ke kantor diatas pukul 08.00 WIB

(17)

85

yang berada di luar kota menyebabkan pegawai tersebut menjadi terlambat datang ke kantor. Belum lagi apabila pegawai tersebut harus menyiapkan keperluan pada pagi hari. Selain itu pegawai yang bersangkutan juga harus menempuh perjalanan kurang lebih selama 1 jam. Penyelesaiannya, seharusnya pegawai tersebut setidaknya dapat berangkat lebih awal agar nantinya pada saat sampai di kantor tidak terlambat.

2. Mendahului pulang dari kantor dibawah pukul 16.30 WIB

Terdapat 0,20 % (10 pegawai) pegawai pada Badan Pertanahan Nasional Salatiga yang mendahului pulang kantor sebelum jam kerja selesai. Berdasarkan hasil wawancara penulis kepada pegawai yang bersangkutan, pegawai tersebut merasa jam yang ditentukan terlalu sore dan tidak seperti dulu yaitu hanya sampai jam 15.00 WIB. Selain itu dikarenakan rumah pegawai tersebut berada di luar kota, sehingga ingin pulang lebih awal. Pegawai tersebut menganggap bahwa kalau pulang jam 16.30 WIB terlalu sore, sehingga waktu pegawai habis dijalan dan tidak bisa beristirahat serta tidak bisa mengurus keperluan yang lain.

3. Tidak mengikuti apel pagi

(18)

85

4. Ketidaktepatan penggunaan waktu istirahat

Terdapat 0,44 % (22 pegawai) pegawai yang tidak berada ditempat setelah waktu istirahat selesai. Selain itu ada juga yang didapati sedang tidur di musholla Badan Pertanahan Nasional Salatiga. Hal tersebut seharusnya tidak dilaksanakan oleh Pegawai Negeri Sipil Badan Pertanahan Nasional Salatiga, yang dikenal sebagai abdi negara. Mengingat tingginya frekuensi pekerjaan yang ada, seharusnya pegawai dapat mengatur waktu dengan sebaik-baiknya sehingga nantinya tidak berdampak pada penyelesaian pekerjaan. Berdasarkan hasil wawancara penulis terhadap pegawai yang menyalahgunakan penggunaan waktu istirahat adalah dikarenakan waktu istrahat kurang, apalagi untuk ibu-ibu ingin belanja dipasar tentunya membutuhkan waktu yang lama, serta apabila ada keperluan lain seperti menjemput anak terlebih dahulu. Sehingga waktu istrahat yang diberikan tidak cukup. Selain itu adanya jarak yang jauh antara rumah dengan kantor, maka waktu istrahat yang digunakan juga berkurang dalam waktu perjalanan.

5. Ketidaktepatan penggunaan jam kerja

(19)

85

tepat dikarenakan pegawai merasa jenuh dan bosan terhadap pekerjaan yang ada. Selain itu tidak adanya promosi jabatan yang ada pada Badan Pertanahan Nasional Kota Salatiga.

6. Menggunakan pakaian dinas tidak sesuai dengan peraturan

Terdapat 0,12 % (6 pegawai) pegawai yang masih melanggar tindakan disiplin kerja yang berkaitan dengan penggunaan pakaian dinas. Tindakan tidak disiplin kerja tersebut sering terjadi pada hari Selasa sampai dengan hari Kamis. Tindakan tidak disiplin kerja yang ada pada Badan Pertanahan Nasional Salatiga yaitu pegawai tidak menggunakan celana kain berwarna hitam dan tidak menggunakan sepatu berwarna hitam. Berdasarkan hasil wawancara penulis terhadap pegawai yang tidak menggunakan pakaian dinas sesuai dengan aturan, dikarenakan celana yang sudah digunakan kotor dan belum kering pada saat setelah dicuci. Selain itu, pegawai mengaku ada yang tidak mempunyai celana kain berwarna hitam. Dalam penggunaan sepatu berwarna hitam, pegawai mengaku bahwa apabila pulang kantor hujan maka sepatu yang digunakan kemarin basah, sehingga pegawai menggunakan sepatu yang lain.

7. Pelaksanaan dalam membuat buku kegiatan harian belum terealisasikan

(20)

85

harian, dikarenakan banyaknya pekerjaan yang harus diselesaikan, sehingga tidak sempat untuk membuat buku kegiatan harian. Selain itu dikarenakan tidak diperiksa oleh pimpinan secara langsung, maka pegawai merasa santai dan tidak membuat buku kegiatan harian.

8. Penyelesaian target kerja belum memenuhi target

Pada kenyataannya terdapat 0,34 % (17 pegawai) pegawai yang belum memenuhi target kerja. Berdasarkan hasil wawancara penulis kepada pegawai yang bersangkutan, mengapa tidak memenuhi target dikarenakan hasil dari bagian sebelumnya belum selesai jadi tidak bisa menyelesaikan pekerjaan selanjutnya. Mengingat dalam proses kerja yang ada di Badan Pertanahan Nasional Salatiga sangat berhubungan antara satu bagian dengan bagian lain. Sehingga apabila di satu bagian belum selesai maka penyelesaian pekerjaan selanjutnya juga tidak dapat diselesaikan.

Tingginya frerkuensi pekerjaan juga menyebabkan pegawai tidak menyelesaikan target kerja, sehingga pegawai merasa kewalahan dalam menyelesaikan pekerjaan sampai ada pegawai yang lembur. Selain itu terdapat beberapa kursi yang kosong, dikarenakan adanya empat pegawai yang pensiun dan belum ada pengganti dari pegawai yang sebelumnya.

(21)

85

bahwa kinerja pegawai merupakan hasil kerja yang diselesaikan oleh pegawai yang bersangkutan. Tanpa adanya kinerja yang baik dari pegawai Badan Pertanahan Nasional Salatiga, tujuan Badan Pertanahan Salatiga juga tidak dapat tercapai. Dengan adanya kinerja pegawai yang baik, maka penyelesaian pekerjaan juga dapat terselesaikan dengan baik sehingga nantinya tujuan Badan Pertanahan Nasional juga dapat tercapai.

Oleh karena itu dibutuhkan kesadaran dari pegawai untuk melaksanakan disiplin kerja, sehingga dapat menghasilkan kinerja yang baik bahkan meningkat dari seluruh pegawai yang ada pada Badan Pertanahan Nasional Salatiga. Apabila pekerjaan yang ada dapat diselesaikan, maka secara langsung target kerja yang ada juga dapat terealisasikan dengan baik. Tetapi, apabila kinerja pegawai menurun maka penyelesaian pekerjaan juga tidak tepat pada waktunya. Selain itu dapat terjadi penumpukan pekerjaan, sehingga nantinya mempengaruhi target kerja yang ditentukan. Apabila hal tersebut terjadi, maka akan mempengaruhi pelayanan yang diberikan kepada masyarakat.

4.2Pembahasan

(22)

85

Sumber daya manusia tersebut tidak lain adalah pegawai yang ada dalam suatu instansi yaitu dalam hal ini adalah pegawai pada Badan Pertanahan Nasional Salatiga. Dengan demikian, keberhasilan mencapai tujuan instansi juga bergantung pada sikap, kecakapan, dan kemampuan pegawai yang melaksanakan proses kerja pada instansi yang bersangkutan.

Keberhasilan suatu instansi tidak dapat tercapai tanpa adanya disiplin kerja yang dilaksanakan oleh pegawai. Sama halnya dengan keberhasilan pada Badan Pertanahan Nasional Salatiga, tidak dapat tercapai apabila pegawai pada Badan Pertanahan Nasional Salatiga tidak melaksanakan disiplin kerja. Hasibuan (2010:193) menyatakan “Discipline is management action to enforce organization standards”. Artinya disiplin kerja dapat

diartikan sebagai pelaksanaan manajemen untuk memperteguh

pedoman-pedoman organisasi. Dengan adanya disiplin kerja, tingkah laku dan tanggung jawab dari pegawai Badan Pertanahan Nasional Salatiga dapat terealisasikan dengan baik sehingga akan menghasilkan kinerja yang baik pula. Menurut Pasolong Harbani (2010:175) kinerja adalah hasil kerja perseorangan dalam suatu organisasi. Kinerja yang baik tentunya juga akan menghasilkan suatu hasil yang baik berupa tercapainya tujuan Badan Pertanahan Nasional Salatiga. Lain halnya dengan kurangnya kinerja dari pegawai, maka hasil dari suatu pekerjaan juga kurang baik.

(23)

85

serta pelayanan yang diberikan kepada masyarakat juga dapat berjalan dengan lancar. Disiplin kerja Badan Pertanahan Nasional Salatiga mengacu pada Reformasi Birokrasi sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010. Dalam disiplin kerja pegawai Badan Pertanahan Nasional Salatiga terdapat enam indikator yaitu antara lain adalah sebagai berikut :

1. Menaati jam kerja

Menaati jam kerja adalah menaati maupun mematuhi setiap peraturan jam kerja yang ada pada suatu instansi dimana pegawai bekerja. Sama halnya dengan Badan Pertanahan Nasional Salatiga, memiliki aturan jam kerja yang tentunya harus dipatuhi oleh pegawai Badan Pertanahan Nasional Salatiga. Jam kerja yang harus dipatuhi yaitu pada hari Senin sampai Kamis pukul 08.00 sampai 16.30 WIB, sedangkan hari Jumat 07.30 sampai 16.30 WIB.

Menaati jam kerja merupakan faktor utama yang paling diutamakan agar nantinya tidak berpengaruh terhadap penyelesaian pekerjaan pada Badan Pertanahan Nasional Salatiga. Tujuan adanya menaati jam kerja adalah agar pegawai bertanggung jawab terhadap tugas yang harus diselesaikan. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Sutrisno, Edy (2009:126) menganai tujuan disiplin kerja yaitu besarnya rasa tanggung jawab pada karyawan untuk melaksanakan tugas dengan

(24)

85

Pegawai harus menaati jam kerja tersebut sehingga pelaksanaan penyelesaian pekerjaan dapat berjalan dengan lancar. Dengan demikian target kerja pegawai dapat mudah direalisasikan karena pegawai memiliki disiplin kerja berkaitan dengan mentaati jam kerja yang berlaku pada Badan Pertanahan Nasional Salatiga. Pegawai Badan Pertanahan Nasional Salatiga yang tidak menaati jam kerja sesuai dengan peraturan, maka sanksi yang diterima berupa potongan gaji sesuai dengan jenis keterlambatan yang sudah tercantum dalam peraturan Badan Pertanahan Nasional Salatiga.

Sanksi yang diterima pegawai Badan Pertanahan Nasional Salatiga yaitu berupa potongan gaji. Hal tersebut sesuai dengan Hasibuan (2010:194) sanksi disiplin kerja berkaitan dengan balas jasa. Balas jasa yang berupa gaji dan kesejahteraan ikut mempengaruhi kedisiplinan

pegawai karena balas jasa akan memberikan kepuasan dan kecintaan

pegawai terhadap organisasi atau pekerjaannya. Apabila pegawai tidak menaati jam kerja, maka balas jasa yang diberikan tidak akan sesuai dengan pegawai yang menaati disiplin kerja berkaitan dengan menaati jam kerja.

2. Penyelesaian Target Kerja

(25)

85

menyelesaikan pekerjaan juga akan penuh rasa tanggung jawab. Selain motivasi, juga dipengaruhi oleh tingkah laku pegawai Badan Pertanahan Nasional Salatiga yaitu dalam hal menaati jam kerja.

Dengan menaati jam kerja yang ada, artinya pegawai yang bersangkutan tepat waktu dan berada di kantor sesuai dengan peraturan jam kerja yang ada pada Badan Pertanahan Nasional Salatiga. Target kerja pada Badan Pertanahan Nasional Salatiga harus direalisasikan dalam waktu 12 bulan. Selain itu target kerja yang nantinya akan diselesaikan oleh pegawai harus sesuai dengan kemampuan pegawai Badan Pertanahan Nasional Salatiga. Karena tanpa adanya kemampuan yang sesuai, maka target kerja tersebut tidak dapat direalisasikan dengan maksimal.

Hal tersebut sesuai dengan pendapat Hasibuan (2010:194) yang mempengaruhi disiplin kerja berkaitan dengan penyelesaian target kerja adalah tujuan dan kemampuan. Tujuan dan kemampuan ikut mempengaruhi tingkat kedisiplinan pegawai. Tujuan yang akan dicapai

harus jelas dan ditetapkan secara ideal serta cukup menantang bagi

kemampuan karyawan. Hal ini berarti bahwa tujuan (pekerjaan) yang

dibebankan kepada pegawai harus sesuai dengan kemampuan pegawai

bersangkutan, agar pegawai bekerja dengan sungguh-sungguh dan

disiplin dalam mengerjakannya.

(26)

85

berkaitan dengan menaati jam kerja. Apabila pegawai menaati jam kerja, maka pegawai dapat menyelesaikan pekerjaan dengan tepat waktu. Dengan demikian target kerja pegawai pada Badan Pertanahan Nasional Salatiga dapat terealisasikan dalam waktu 12 bulan.

Sanksi yang diterima oleh pegawai Badan Pertanahan Nasional Salatiga yang tidak menyelesaikan target kerja menerima sanksi yang berupa teguran lisan. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Agus Dharma (2004:403-407) sanksi disiplin kerja berupa peringatan lisan. Peringatan lisan perlu dipandang sebagai dialog atau diskusi, bukan sebagai

ceramah atau kesempatan untuk “mengumpat karyawan”. Karyawan

perlu didorong untuk mengemukakan alasannya melakukan pelanggaran.

Selama berlangsungnya pembicaraan, sebagai seorang pimpinan perlu

berusaha memperoleh semua fakta yang relevan dan memintanya

mengajukan pandangan. Dengan adanya sanksi tersebut diharapkan tidak terjadi perbuatan yang demikian terulang kembali pada Badan Pertanahan Nasional Salatiga. Sehingga nantinya tujuan Badan Pertanahan Nasional juga dapat tercapai dengan maksimal.

3. Menggunakan Pakaian Dinas

(27)

85

olahraga. Dengan menggunakan pakaian dinas merupakan identitas pegawai tersebut bahwa pegawai Badan Pertanahan Nasional sedang melaksanakan pekerjaan yang berkaitan dengan kedinasan.

Apabila pegawai menggunakan pakaian dinas, tentunya pegawai akan lebih merasa semangat dalam bekerja. Lain halnya apabila pegawai tidak menggunakan pakaian dinas maka akan merasa malas dan tidak semangat dalam menyelesaikan pekerjaan. Sehingga nantinya akan berpengaruh terhadap penyelesaian target kerja yang telah ditentukan oleh pegawai yang bersangkutan. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Sutrisno, Edy (2009:126) mengenai tujuan disiplin kerja yang berkaitan dengan menggunakan pakaian dinas yaitu tingginya semangat dan gairah kerja dan inisiatif para karyawaan untuk melaksanakan pekerjaan.

Sedangkan sanksi yang diterima oleh pegawai Badan Pertanahan Nasional Salatiga yang tidak menggunakan pakaian dinas sesuai dengan peraturan adalah diberikan peringatan secara lisan. Hal tersebut sesuai dengan Hal tersebut sesuai dengan pendapat Agus Dharma (2004:403-407) sanksi disiplin kerja berupa peringatan lisan. Peringatan lisan perlu dipandang sebagai dialog atau diskusi, bukan sebagai ceramah atau

kesempatan untuk “mengumpat karyawan”. Karyawan perlu didorong

untuk mengemukakan alasannya melakukan pelanggaran. Selama

berlangsungnya pembicaraan, sebagai seorang pimpinan perlu berusaha

memperoleh semua fakta yang relevan dan memintanya mengajukan

(28)

85

perbuatan yang demikian terulang kembali pada Badan Pertanahan Nasional Salatiga.

4. Kerapian

Kerapian merupakan cerminan dari diri pribadi seorang pegawai. Sama halnya dengan pegawai Badan Pertanahan Nasional Salatiga, dalam berpakaian harus rapi serta sopan. Apabila rapi dalam berpakaian maka dalam melaksanakan pekerjaan yang bertemu dengan masyarakat maka memberikan dampak positif serta penilaian secara positif. Kerapian dalam hal ini juga berkaitan dalam menggunakan pakaian dinas tidak terlalu ketat dan tidak terlalu pendek. Selain itu aturan yang ada pada Badan Pertanahan Nasional Salatiga apabila laki-laki atasan dimasukkan, sedangkan apabila perempuan atasan dikeluarkan.

(29)

85 5. Membuat Buku Kegiatan Harian

Disiplin kerja yang selanjutnya harus ditaati oleh pegawai Badan Pertanahan Nasional Salatiga adalah dalam membuat buku kegiatan harian. Membuat buku kegiatan harian ini dibuat secara langsung oleh pegawai Badan Pertanahan Nasional Salatiga. Isi dari buku kegiatan harian tersebut adalah kegiatan maupun pekerjaan-pekerjaan dari pegawai yang bersangkutan baik pekerjaan yang sudah diselesaikan maupun pekerjaan yang belum diselesaikan.

Dikarenakan buku kegiatan harian tersebut tidak diperiksa secara langsung oleh Kepala Kantor Badan Pertanahan Nasional Salatiga, maka pegawai Badan Pertanahan Nasional juga tidak membuat buku harian. Hal tersebut berkaitan dengan tingkah laku dan pengawasan Kepala Kantor, apabila Kepala Kantor memeriksa maka pegawai juga akan membuat buku kegiatan harian. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Hasibuan (2010:194) bahwa faktor yang mempengaruhi disiplin kerja adalah tingkah laku dan pengawasan Kepala Kantor. Waskat (pengawasan melekat) adalah tindakan nyata dan paling efektif dalam

mewujudkan kedisiplinan pegawai organisasi. Dengan pengawasan

melekat berarti atasan langsung harus aktif dan langsung mengawasi

perilaku, moral, sikap, gairah kerja, dan prestasi kerja bawahannya.

6. Mengisi Daftar Hadir

(30)

85

Nasional Salatiga, seluruh pegawai wajib mengisi daftar hadir baik pada saat datang ke kantor maupun pada saat pulang dari kantor. Mengisi daftar hadir yang ada pada Badan Pertanahan Nasional Salatiga dengan menggunakan sidik jari dan kornea mata. Hal tersebut dilakukan oleh Badan Pertanahan Nasional Salatiga untuk meminimalisir terjadinya pemalsuan pegawai.

Dalam mengisi daftar hadir dibutuhkan kejujuran dari pegawai Badan Pertanahan Nasional Salatiga. Selain itu tujuan dari adanya mengisi daftar hadir adalah untuk mengetahui kedisiplinan pegawai dalam menaati jam kerja yang ada pada Badan Pertanahan Nasional Salatiga. Secara keseluruhan pengisian daftar hadir pada Badan Pertanahan Nasional Salatiga dapat berjalan dengan lacar.

Sanksi yang diterima oleh pegawai yang melakukan tindakan tidak disiplin kerja berupa peringatan secara lisan. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Agus Dharma (2004:403-407) sanksi disiplin kerja berupa peringatan lisan. Peringatan lisan perlu dipandang sebagai dialog atau diskusi, bukan sebagai ceramah atau kesempatan untuk “mengumpat

karyawan”. Karyawan perlu didorong untuk mengemukakan alasannya

melakukan pelanggaran. Selama berlangsungnya pembicaraan, sebagai

seorang pimpinan perlu berusaha memperoleh semua fakta yang relevan

dan memintanya mengajukan pandangan. Dengan adanya sanksi tersebut

(31)

85

Secara keseluruhan dengan adanya indikator disiplin kerja tersebut, diharapkan pegawai Badan Pertanahan Nasional Salatiga dapat menaati disiplin kerja sesuai dengan Reformasi Birokrasi Badan Pertanahan Nasional. Mengingat disiplin kerja sangat dibutuhkan bagi seorang pegawai, maka disiplin kerja harus diterapkan pada Badan Pertanahan Nasional Salatiga. Dengan diterapkannya disiplin kerja, maka disiplin kerja tersebut harus dilaksanakan oleh pegawai. Tanpa adanya disiplin kerja yang dilaksanakan oleh Pegawai Badan Pertanahan Nasional Salatiga, maka proses kerja yang ada pada Badan Pertanahan Nasional Salatiga juga akan terhambat.

Apabila pegawai melaksanakan disiplin kerja, nantinya akan mempengaruhi kinerja pegawai, sehingga kinerja yang dihasilkan dapat meningkat. Kinerja menurut Pasolong Harbani (2010:175) merupakan hasil kerja perseorangan dalam suatu organisasi. Tentunya Badan Pertanahan Nasional Salatiga mengharapkan kinerja yang baik dari pegawai yang bekerja pada Badan Pertanahan Nasional Salatiga. Oleh karena itu disiplin kerja harus dilaksanakan oleh pegawai, sehingga menghasilkan kinerja yang baik pula. Lain halnya apabila pegawai tidak melaksanakan disiplin kerja maka kinerja pegawai akan menurun. Sehingga dapat mempengaruhi pelayanan yang diberikan kepada masyarakat.

(32)

85

dengan baik. Tanpa adanya kinerja yang baik dari pegawai Badan Pertanahan Nasional Salatiga, maka penyelesaian pekerjaan menjadi terhambat bahkan dapat terjadi penumpukan pekerjaan. Sehingga nantinya akan berpengaruh terhadap proses kerja. Prroses kerja menjadi terganggu dan pelayanan yang diberikan kepada masyarakat juga tidak dapat diselesaikan dengan tepat waktu. Oleh karena itu disiplin kerja pegawai memegang peranan penting bagi suatu instansi dalam mencapai tujuan instansi. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Sutrisno, Edy (2009:126) mengenai tujuan disiplin kerja yaitu :

1. Tingginya rasa kepedulian karyawan terhadap pencapaian

tujuan perusahaan

2. Tingginya semangat dan gairah kerja dan inisiatif para

karyawaan untuk melaksanakan pekerjaan

3. Besarnya rasa tanggung jawab pada karyawan untuk

melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya

4. Berkembangnya rasa memiliki dan rasa solidaritas dan rasa solidaritas yang tinggi dikalangan karyawan

5. Meningkatnya efisiensi dan produktivitas kerja pada karyawaan

Terdapat beberapa hambatan yang menghambat disiplin kerja pegawai negeri sipil pada Badan Pertanahan Nasional Salatiga. Hambatan-hambatan tersebut adalah terlambat datang ke kantor diatas pukul 08.00 WIB, mendahului pulang dari kantor dibawah pukul 16.30 WIB, tidak mengikuti apel pagi, ketidaktepatan penggunaan waktu istirahat, ketidaktepatan penggunaan jam kerja, menggunakan pakaian dinas tidak sesuai dengan peraturan, pelaksanaan dalam membuat buku kegiatan harian belum terealisasikan, penyelesaian target kerja belum memenuhi target.

(33)

85

pelanggaran disiplin kerja yang dilakukan oleh pegawai. Upaya tersebut dapat berupa pengawasan pimpinan secara langsung terhadap pegawai yang ada pada Badan Pertanahan Nasional Salatiga, adanya pemberian sanksi yang lebih tegas seperti diterapkannya surat peringatan secara tertulis maupun adanya demosi, sehingga pegawai merasa enggan untuk melanggar disiplin kerja yang ada pada Badan Pertanahan Nasional Salatiga, serta diperlukan adanya pelatihan dan pembinaan khusus bagi pegawai, sehingga pegawai dapat mengerti pentingnya disiplin kerja serta tidak melanggar disiplin kerja yang ada pada Badan Pertanahan Nasional Salatiga. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Agus Dharma (2004:403-407) mengenai sanksi disiplin kerja yaitu :

1. Pembicaraan informal

Dalam aturan pembicaraan informal dapat dilakukan terhadap karyawan yang melakukan pelanggaran kecil dan pelangga ran itu dilakukan pertama kali.

2. Peringatan lisan

Peringatan lisan perlu dipandang sebagai dialog atau diskusi,

bukan sebagai ceramah atau kesempatan untuk “mengumpat

karyawan”. Jika fakta telah diperoleh dan telah dinilai, maka perlu dilakukan pengambilan keputusan terhadap karyawan bersangkutan.

3. Peringatan tertulis

Peringatan tertulis diberikan untuk karyawan yang telah melanggar peraturan berulang-ulang. Tindakan ini biasanya didahului dengan pembicaraan terhadap karyawan yang melakukan pelanggaran.

4. Pengrumahan sementara

Pengrumahan sementara adalah tindakan pendisiplinan yang dilakukan terhadap karyawan yang telah berulang kali melakukan pelanggaran.

5. Demosi

Demosi berarti penurunan pangkat atau upah yang diterima karyawan.

6. Pemecatan

(34)
(35)

85

(36)

Gambar

Gambar 4.1 Peta Kota Salatiga
Gambar 4.2 Badan Pertanahan Nasional Salatiga

Referensi

Dokumen terkait

PENANGGUNG JAWAB METODE PENGUMPULAN DATA Subdit Statistik Rumah Tangga. PENANGGUNG JAWAB METODE PENGOLAHAN DATA Subdit Statistik

kategori penalaran yang kemudian diambil rata-rata dari persentase jawaban semua. siswa per jenjang pendidikan pada setiap kategori penalaran

[r]

Sesuai dengan Berita Acara Hasil Pelelangan ( BAHP ) Evaluasi Administrasi Teknis dan Harga Metode Satu sampul pemilihan langsung Pascakualifikasi nomor : 050 / PAN / 234

Selur uh data/ dokumen dimaksud dapat ditunjukkan pada saat pembuktian untuk diteliti kebenar an dan keabsahannya dan 1 (satu) eksemplar salinan (copyan) dar i data/ dokumen

“ Give the African nations a cost effective, self managed, self sustaining ICT.. architecture and they can be empowered to address the social and

Jumlah Perusahaan yang mendaftar sebanyak 29 (Dua puluh sembilan) perusahaan dan yang memasukkan penawaran sebanyak 9 (Sembilan) perusahaan, yaitu :.. Era Global Mandiri 2 CV.

Nu2Menu adalah menu bawaan dari Bart PE yang digunakan untuk melakukan perubahan dalam daftar menu program. Submenu yang ada dalam Nu2Menu adalah: a. Hide From Taskbar.