• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA STRATEGIS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RENCANA STRATEGIS"

Copied!
126
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA STRATEGIS

2016-2021

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA BALIKPAPAN

2016

(2)
(3)

DAFTAR ISI

Kata Pengantar i Daftar Isi ii BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I - 1 1.2. Landasan Hukum I - 9

1.3. Maksud dan Tujuan I - 12

1.3.1. Maksud Penyusunan I - 12

1.3.2. Tujuan Penyusunan I - 13

1.4. Sistematika Penulisan I – 14

BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD

2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD II - 1

2.1.1. Dasar Pembentukan, Struktur Organisasi, Tugas Pokok dan Fungsi

II - 1

2.2. Sumber Daya RSUD Balikpapan II - 15

2.3 Kinerja Pelayanan RSUD Balikpapan II - 20

2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan

RSUD Balikpapan

II - 47

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN

FUNGSI

3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD

III – 1 3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan

Wakil Kepala Daerah Terpilih

III – 11

3.3. Telaahan Renstra K/L: dan Renstra III – 13

3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis

III – 16

3.5. Penentuan Isu-isu Strategis III – 18

(4)

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

4.1. Visi dan Misi RSUD Balikpapan IV - 1

4.1.1. Visi IV - 2

4.1.2. Misi IV – 2

4.1.3. Nilai-nilai dasar RSUD Balikpapan IV – 2

4.1.2. Motto IV – 3

4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah RSUD Balikpapan

IV - 3

4.2.1. Tujuan IV - 3

4.2.2. Sasaran IV - 3

4.3. Strategi dan Kebijakan RSUD Balikpapan IV - 6

4.3.1. Analisis Pilihan Strategis SWOT IV - 7

4.4. Kebijakan IV - 14

BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,

KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

5.1. Program Kegiatan V - 1

5.2. Rencana Kegiatan V - 2

BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN

DAN SASARAN RPJMD

6.1. Indikator Kinerja VI - 1

6.2. Kelompok Sasaran VI - 4

BAB VII PENUTUP

7.1. Kaidah Pelaksanaan VII - 1

7.2. Penutup VII - 1

(5)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Tujuan Pembangunan Nasional sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 alinea 4 adalah untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk mencapai tujuan tersebut diselenggarakan program pembangunan nasional secara berkelanjutan, terencana dan terarah. Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dan terpenting dalam pembangunan nasional. Tujuan diselenggarakannya pembangunan kesehatan adalah untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujudnya derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Hal ini sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar 1945 pasal 28 H ayat (1) bahwa setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan.

Sesuai dengan UU No 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), maka definisi dari Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional adalah satu kesatuan tata cara perencanaan pembangunan untuk menghasilkan rencana-rencana pembangunan dalam jangka panjang, jangka menengah, dan tahunan yang dilaksanakan oleh unsur penyelenggara negara dan masyarakat di tingkat Pusat dan Daerah. Perencanaan pembangunan nasional disusun secara sistematis, terarah, terpadu, menyeluruh, dan tanggap terhadap perubahan. Berdasarkan peraturan perundangan tersebut disebutkan bahwa Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah yang

(6)

selanjutnya disingkat dengan Renstra-SKPD adalah dokumen perencanaan SKPD untuk periode 5 (lima) tahun.

Renstra SKPD menjadi ‘Instrument Penting’ pembangunan daerah karena memiliki fungsi dan peran yang strategis dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pengelolaan pembangunan daerah. Renstra SKPD merupakan bagian integral dalam sistem perencanaan pembangunan, disusun dengan berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan selanjutnya menjadi pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja SKPD (Renja SKPD) atau rencana pembangunan

tahunan (annual plan). Selanjutnya, dari sisi substansi isi maka Renstra SKPD pada

dasarnya merupakan operasionalisasi RPJMD. Dengan demikian maka Renstra SKPD memiliki kedudukan penting dalam pembangunan daerah, disamping kewajiban bagi semua SKPD dalam pelaksanaan amanat peraturan perundangan.

Penyusunan Rencana Strategis Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Balikpapan Tahun 2016-2021 merupakan bagian dari proses penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Balikpapan 2016-2021. Renstra RSUD Balikpapan merupakan dokumen perencanaan yang bersifat indikatif dan memuat berbagai program pembangunan kesehatan yang akan dilaksanakan langsung oleh RSUD Balikpapan untuk kurun waktu tahun 2016-2021, dengan penekanan pada pencapaian sasaran Prioritas Nasional, Prioritas Daerah, Standar Pelayanan Minimal (SPM), dan sustainable Development Goals (SDG’s).

Langkah-langkah penyusunan Renstra SKPD dapat ditinjau dari aspek substansi isi dokumen rencana dan operasionalisasi kegiatan penyusunan. Berdasarkan aspek

(7)

substansi isi dokumen, proses penyusunan sebagaimana digambarkan dalam bentuk diagram alir pada gambar 1.1.

Gambar 1.1

PROSES PENYUSUNAN RENSTRA SKPD KOTA BALIKPAPAN KEBIJAKAN STRATEGIS PERUMUSAN PERUMUSAN

ANALISIS KONDISI ANALISIS KONDISI

ISU-ISU + BIDANG-BIDANG STRATEGIS

PERUMUSAN TUJUAN &

PERUMUSAN STRATEGI & KEBIJAKAN SKPD PENETAPAN KEGIATAN PENETAPAN RENCANA AKSI LANGKAH 1 LANGKAH 2 LANGKAH 3 LANGKAH 4 LANGKAH 5 > < LANGKAH 6 < LANGKAH 7 < LANGKAH 8 < LANGKAH 9 < LANGKAH 10 < LANGKAH 11 FAKTOR KUNCI KEBERHASILAN

(8)

Secara ringkas langkah tersebut adalah: (1) Kesepakatan Awal; (2) Perumusan Mandat; (3) Perumusan Visi; (4) Merumuskan Misi; (5) Analisis Kondisi Internal SKPD; (6) Analisis Kondisi Eksternal Pemerintah Kota; (7) Penentuan Isu-Isu Strategis; (8) Penentuan Bidang-Bidang Strategis; dan (9) Perumusan Strategi.

Adapun pada aspek operasionalisasi penyusunan, kegiatan penyusunan Renstra RSUD Balikpapan Tahun 2016–2021 dilaksanakan dengan tahapan proses sebagai berikut:

1. Persiapan Penyusunan Renstra

Dalam tahapan ini dilakukan beberapa kegiatan yang menunjang kelancaran penyusunan kegiatan antara lain: persiapan teknis, meliputi menyiapkan kelengkapan administrasi, pembentukan Tim Penyusun, Orientasi mengenai Renstra, Penyusunan Agenda Kerja Tim Renstra.

2. Penyusunan Rancangan Renstra

Meliputi Tahap Perumusan Rancangan Renstra dan Tahap Penyajian Rancangan Renstra.

3. Penyusunan Rancangan Akhir Renstra

Penyusunan Rancangan Akhir Renstra merupakan penyempurnaan rancangan Renstra yang berpedoman pada RPJMD yang telah ditetapkan dengan Peraturan Daerah. Penyempurnaan rancangan Renstra bertujuan untuk mempertajam visi dan misi serta menyelaraskan tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan daerah.

(9)

4. Penetapan Renstra

Pengesahan rancangan akhir Renstra oleh kepala daerah dilakukan setelah Peraturan Daerah tentang RPJMD ditetapkan dan penetapan Renstra oleh kepala SKPD.

Renstra SKPD merupakan langkah awal untuk melakukan Renja SKPD dalam kurun waktu lima tahun kedepan. Renstra SKPD memerlukan integrasi antara keahlian sumberdaya manusia dan sumberdaya lain untuk menjawab tuntutan perkembangan lingkungan strategis, nasional dan global. Analisis terhadap lingkungan organisasi baik internal maupun eksternal merupakan langkah yang sangat penting dalam memperhitungkan kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities) dan tantangan/kendala (threats) yang ada. Analisis terhadap unsur-unsur tersebut sangat penting dan merupakan dasar bagi perwujudan visi dan misi serta strategi instansi pemerintah.

Perencanaan strategik yang disusun oleh suatu instansi pemerintah harus mencakup:

1. Uraian tentang visi, misi, strategi, dan faktor-faktor kunci keberhasilan organisasi;

2. Uraian tentang tujuan, sasaran, dan aktivitas organisasi dan

3. Uraian tentang cara mencapai tujuan dan sasaran tersebut dengan memperhatikan fungsi pokok dan tugas instansi yang bersangkutan.

4. Akuntabilitas Kinerja SKPD/Instansi Pemerintah adalah alat pertanggungjawaban keberhasilan/kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.

(10)

Pelaksanaan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah harus memperhatikan antara lain prinsip-prinsip sebagai berikut:

1. Harus ada komitmen dari pimpinan dan seluruh staf instansi pemerintah daerah yang bersangkutan.

2. Harus merupakan suatu sistem yang dapat menjamin penggunaan seluruh sumberdaya yang ada secara konsisten menurut peraturan perundang-undangan dan kebijaksanaan yang berlaku.

3. Harus dapat menunjukkan tingkat pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.

4. Harus berorientasi pada pencapaian visi dan misi, serta hasil dan manfaat yang diperoleh.

5. Harus jujur, obyektif, transparan dan inovatif sebagai katalisator perubahan manajemen instansi pemerintah daerah dalam bentuk pemutakhiran metode dan teknik pengukuran kinerja dan penyusunan laporan akuntabilitas.

Dalam merumuskan dan mempersiapkan perencanaan strategis, organisasi SKPD Pemerintah Kota harus:

1. Menetapkan strategi.

2. Mengenali lingkungan dimana organisasi SKPD mengimplementasikan interaksinya. 3. Melakukan analisis SWOT atau analisis ‘KEKEPAN’.

4. Mempersiapkan semua faktor penunjang yang diperlukan dalam mencapai keberhasilan operasional organisasi SKPD pemerintah kota.

5. Menciptakan sistem umpan balik untuk mengetahui efektivitas pencapaian implementasi perencanaan strategis SKPD.

(11)

Dokumen perencanaan pembangunan daerah terintegrasi dalam Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Keuangan Negara. Keterkaitan antara beberapa dokumen perencanaan mulai dari tingkat nasional hingga provinsi dan dari tingkat provinsi ke tingkat kabupaten/kota sebagaimana terlihat pada gambar 1.2. Berdasarkan diagram tersebut RPJMD menjadi pedoman bagi penyusunan Renstra SKPD dan selanjutnya menjadi pedoman dalam penyusunan Renja SKPD. Renstra SKPD adalah dokumen perencanaan jangka menengah daerah untuk periode 5 tahunan, yang dijabarkan lebih lanjut menjadi rencana tahunan (annual plan), mengikuti terminologi resmi yang ditetapkan dalam SPPN 2004.

Hubungan Renstra SKPD dengan Renstra SKPD Provinsi dan Renstra K/L adalah bersifat konsultatif yaitu penyusunan Renstra SKPD harus memperhatikan Renstra KL. Analisis Renstra K/L dan SKPD Provinsi (yang masih berlaku) ditujukan untuk menilai keserasian, keterpaduan, sinkronisasi, dan sinergitas pencapaian sasaran pelaksanaan Renstra SKPD kabupaten/kota terhadap sasaran Renstra K/L dan Renstra SKPD Provinsi sesuai dengan urusan yang menjadi kewenangan sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing SKPD. Hasil review terhadap Renstra K/L dan Renstra SKPD provinsi tahun rencana bertujuan untuk mengidentifikasi potensi, peluang, dan tantangan pelayanan sebagai masukan penting dalam perumusan isu-isu strategis dan pilihan/kebijakan strategis dalam Renstra SKPD kabupaten/kota. Review ini merupakan proses penting untuk harmonisasi dan sinergi antara Renstra SKPD kabupaten/kota dengan Renstra K/L dan Renstra provinsi serta mencegah tumpang tindih program dan kegiatan antara pemerintah atau K/L dengan provinsi/kabupaten/kota.

(12)

20 Tahun Pedoman 20 Tahun Pedoman Pedoman 1 Tahun 5 Tahun 5 Tahun 1 Tahun 1 Tahun Pedoman Dijabarkan Pedoman Pedoman Pedoman 5 Tahun Dijabarkan Pedoman Gambar 1.2

Hubungan Renstra SKPD Dengan Dokumen Perencanaan Lainnya

Rencana Strategis (Renstra) RSUD Balikpapan Tahun 2016-2021 memiliki keterkaitan dengan dokumen-dokumen perencanaan pembangunan lainnya sebagai berikut :

Diacu Diperhatikan Pedoman Penyusunan RAPBD Kab/Kota Diperhatikan RKPD Kab/Kot a Diperhatikan Diperhatikan RPJPD Kab/Kot a Renstra SKPD Kab/Kota Renja SKPD Kab/Kota RPJMD Kab/Kota RTRW Kota Diacu RPJMD Kab/Kota Sekitar

UU Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional

UU Keuangan Negara Pedoman Penyusunan RAPBD Propinsi RPJMD Propinsi RPJPD Propinsi RKPD Propinsi Diacu Diperhatikan Diperhatikan Renstra SKPD Propinsi Renja SKPD Propinsi Diperhatikan 1 Tahun 5 Tahun 5 Tahun 5 Tahun 5 Tahun 1 Tahun 1 Tahun 20 Tahun 20 Tahun Diacu Pedoman Dijabarkan Pedoman Pedoman Pedoman Dijabarkan Pedoman Pedoman Pedoman Renstra K/L Renja K/L Pedoman Pedoman Diperhatikan 1 Tahun Pedoman Pedoman RKP RPJPN Pedoman RPJMN Dijabarkan

(13)

1. Renstra Tahun 2016-2021 ini berpedoman pada RPJMD tahun 2016-2021 dan merupakan pelaksanaan program-program Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Balikpapan Tahun 2016-2021;

2. Renstra Tahun 2016-2021 ini memperhatikan arahan kebijakan dan program pembangunan yang ada pada RPJM Provinsi Kalimantan Timur dan RPJMD Kota Balkpapan;

3. Renstra Tahun 2016-2021 ini dijabarkan dalam Rencana Kerja Tahunan (RKT) SKPD pada setiap tahunnya selama kurun waktu peencanaan dan dijadikan sebagai pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja (Renja) SKPD;

4. Dalam kaitan dengan sistem keuangan sebagaimana yang diamanahkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2013, maka penjabaran Renstra dalam Renja untuk setiap tahunnya akan dijadikan pedoman bagi penyusunan Rencana Kegiatan Anggaran SKPD (RKA SKPD).

1.2. LANDASAN HUKUM

Penyusunan Renstra RSUD Balikpapan Tahun 2016-2021 berdasar pada beberapa peraturan perundangan, antara lain:

1. Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);

2. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

3. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Renstra RSUD Balikpapan 2016- 2021 | Kota Balikpapan I-9

(14)

Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389);

4. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700); 6. Undang-undang Nomor 25 tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112);

7. Undang-undang Nomor 36 tahun 2009 Tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144);

8. Undang-undang Nomor 44 tahun 2009 Tentang Rumah Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153);

9. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587);

10. Undang-undang Nomor 2 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah Menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 24, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5657);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan

(15)

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah. (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19);

14. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);

15. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

16. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019;

17. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Timur Nomor 7 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Kalimantan Timur 2013-2018;

18. Peraturan Daerah Kota Balikpapan Nomor 7 Tahun 2014 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Balikpapan;

19. Peraturan Daerah Kota Balikpapan Nomor 1 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Balikpapan tahun 2005 – 2025;

20. Peraturan Daerah Kota Balikpapan Nomor 2 Tahun 2016 tentang Pembentukan Renstra RSUD Balikpapan 2016- 2021 | Kota Balikpapan I-11

(16)

Susunan Orgainsasi dan Perangkat Daerah;

21. Peraturan Daerah Kota Balikpapan Nomor 10 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Balikpapan Tahun 2016-2021;

22. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

23. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

24. Peraturan Walikota Nomor 44 Tahun 2016 tentang Susunan Tata Organisasi Dinas Kesehatan.

1.3. MAKSUD DAN TUJUAN 1.3.1. Maksud Penyusunan

Maksud penyusunan Renstra RSUD Balikpapan Tahun 2016-2021 adalah merupakan perangkat pedoman kerja pembangunan RSUD Balikpapan selama 5 lima tahun ke depan yang dipakai sebagai pedoman membangun daerah baik yang dilakukan oleh lembaga pemerintah, lembaga swasta dan masyarakat pada umumnya untuk periode pembangunan tahun 2016-2021.

Berkaitan dengan era pembangunan baru, dimaksudkan juga agar penyusunan ini dapat mengantisipasi secara dini dalam mempersiapkan pemerintahan yang baik,

berwibawa dan bertanggungjawab. Renstra RSUD Balikpapan diperlukan untuk beberapa

alasan yaitu:

(17)

1. Merencanakan dan melakukan perubahan strategis 2. Mengelola keberhasilan

3. Orientasi pada masa depan 4. Adaptasi

5. Pelayanan prima (service excellence) 6. Meningkatkan komunikasi

Secara lebih eksplisit maksud penyusunan Renstra RSUD Balikpapan Tahun 2017-2021 adalah :

1. Sebagai dokumen perencanaan jangka menengah RSUD Balikpapan selama 5 (lima) tahun yang selaras dengan RPJMD Kota Balikpapan Tahun 2016–2021. 2. Sebagai arahan dan pedoman penyusunan program dan kegiatan 5 (lima) tahun

dalam bentuk Rencana Kerja (Renja) pada tiap-tiap tahun. 1.3.2. Tujuan Penyusunan

Tujuan penyusunan Renstra RSUD Balikpapan Tahun 2016-2021 adalah membentuk susunan rencana dan program pembangunan yang optimal serta berkesinambungan dalam satuan waktu 5 (lima) tahun ke depan dengan berpedoman pada RPJMD Kota Balikpapan Tahun 2016-2021, untuk mewujudkan visi dan misi RSUD Balikpapan dengan melakukan intervensi strategis bagi pelaksanaan pembangunan, melalui upaya pengembangan terintegrasi–terkoordinasi bidang-bidang yang strategik (berprinsip “sedikit tapi penting”) dalam rangka mengambil peran dalam mewujudkan visi dan misi pembangunan daerah Kota Balikpapan.

Secara lebih eksplisit tujuan penyusunan Renstra RSUD Balikpapan Tahun 2016-2021 adalah :

(18)

1. Sebagai pedoman pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan agar lebih terarah, efektif, efisien, dan dapat dipertanggungjawabkan.

2. Sebagai pedoman penyusunan rencana kerja tahunan (Renja RSUD Balikpapan). 3. Sebagai pedoman penyusunan penganggaran dan pengendalian, baik jangka pendek

(tahunan) maupun jangka menengah (5 tahun).

4. Sebagai acuan atau dasar penyusunan laporan akuntabilitas kinerja. 1.4. SISTEMATIKA PENULISAN

Renstra RSUD Balikpapan ini disusun dengan sistematika sebagai berikut: BAB I. PENDAHULUAN.

Bab ini menguraikan secara ringkas tentang pengertian, fungsi dan latar belakang Renstra RSUD Balikpapan dalam penyelenggaraan pembangunan daerah, yang disesuaikan dengan Peraturan Daerah dan ketentuan peraturan lainnya yang mengatur tentang struktur organisasi, tugas dan fungsi, kewenangan serta pedoman yang dijadikan acuan dalam penyusunan perencanaan dan penganggaran.

BAB II. GAMBARAN PELAYANAN SKPD.

Bab ini memuat informasi tentang peran (tugas dan fungsi) RSUD Balikpapan dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah, mengulas secara ringkas apa saja sumber daya yang dimiliki SKPD dalam penyelenggaraan tugas dan fungsinya, mengemukakan capaian-capaian penting yang telah dihasilkan melalui pelaksanaan Renstra SKPD periode sebelumnya, mengemukakan capaian program prioritas SKPD yang telah dihasilkan melalui pelaksanaan RPJMD periode sebelumnya, dan mengulas hambatan-hambatan utama yang masih dihadapi dan dinilai perlu diatasi melalui Renstra SKPD ini.

(19)

BAB III. ISU – ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI.

Bab ini menguraikan identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan SKPD, Telaahan Visi, misi dan program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih, telaahan Renstra K/L dan Renstra, Telaahan Rencana Tata ruang Wilayah, dan Penentuan isu-isu strategis.

BAB IV. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGIS DAN KEBIJAKAN.

Bab ini menguraikan Visi dan Misi RSUD Balikpapan dalam rangka mencapai visi dan misi daerah sebagaimana diuraikan dalam RPJM, Tujuan dengan rencana sasaran yang hendak dicapai, Strategi untuk mewujudkan tujuan, dan Kebijakan yang diambil dalam menentukan bentuk konfigurasi program dan kegiatan untuk mencapai tujuan menurut targetnya yang terdiri dari kebijakan internal dan eksternal.

BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN.

Penyusunan program dan kegiatan SKPD harus sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan dan dipastikan mendukung pencapaian sasaran strategis. Merupakan penjelasan yang bersifat umum dari program dan kegiatan beserta indikasi pendanaan dan sumbernya, baik yang berasal dari APBD setempat, APBD Provinsi, APBN dan pendanaan sumber lainnya yang sah, dalam periode 2016-2021 dan tahunan, dirinci menurut Program dan kegiatan lokalitas kewenangan RSUD Balikpapan, Program dan kegiatan lintas SKPD, dan Program dan kegiatan kewilayahan.

BAB VI. INDIKATOR KINERJA RSUD BALIKPAPAN YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

Bab ini menguraikan indikator kinerja yang ditetapkan dengan menggunakan parameter kinerja sebagai tolak ukur yang bersifat kuantitatif, logis, dan feasible, serta dapat dipertanggung jawabkan dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran.

(20)

BAB VII. PENUTUP.

Bab ini berisi tentang kaidah pelaksanaan yang meliputi penjelasan antara lain: Renstra RSUD Balikpapan merupakan pedoman dalam penyusunan Renja RSUD Balikpapan, penguatan peran para stakeholders dalam pelaksanaan Renja RSUD Balikpapan, dan merupakan dasar evaluasi dan laporan pelaksanaan atas kinerja tahunan dan lima tahunan, serta catatan dan harapan.

LAMPIRAN-LAMPIRAN.

(21)

BAB 2

GAMBARAN PELAYANAN SKPD

Pelayanan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) merupakan semua aktifitas pada unit kerja yang bersinggungan dengan masyarakat atau unit kerja lain sehingga

terlaksana urusan pemerintahan daerah beserta program dan kegiatan. Peningkatan

pelayanan SKPD merupakan upaya yang sistematis untuk melakukan tindakan yang tanggap dan tepat terhadap setiap permasalahan serta antisipasi permasalahan yang muncul di masyarakat ataupun pada lingkungan pengelolaan pemerintahan daerah. 2.1. TUGAS, FUNGSI, DAN STRUKTUR ORGANISASI SKPD

2.1.1. Dasar Pembentukan, Struktur Organisasi, Tugas Pokok dan Fungsi 2.1.1.1. Dasar Pembentukan

RSUD Balikpapan merupakan Unsur Pendukung tugas Kepala Daerah yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Balikpapan. RSUD Balikpapan dibangun pada tahun 2007 dan diresmikan pada tanggal 10 Februari 2015.

2.1.1.2. Struktur Organisasi

Organisasi RSUD Balikpapan disusun sesuai dengan satuan kerja eselon yang terdiri dari Direktur (Eselon IIIa), Kepala Bagian Umum (Eselon IIIb), dan 3 Kepala Bidang (Eselon IIIb). Kepala Bagian Umum membawahi 3 Kepala Sub Bagian (Eselon IVa) dan Kepala Bidang membawahi masing-masing 3 Kepala Seksi (Eselon IVa).

Secara rinci susunan organisasi RSUD Balikpapan sebagai berikut: 1. Direktur membawahi Kepala Bagian Umum dan Bidang-bidang 2. Kepala Bagian Umum membawahi:

(22)

a. Sub Bagian Perencanaan Program b. Sub Bagian Keuangan

c. Sub Bagian Umum

3. Bidang Pelayanan membawahi: a. Seksi Pelayanan Medik

b. Seksi Peelayanan Keperawatan dan Kebidanan 4. Bidang Penunjang membawahi:

a. Seksi Penunjang Medik

b. Seksi Penunjang Non Medik dan Rekam Medik 5. Bidang Pengendalian dan Pengembangan membawahi:

a. Seksi Pengendalian dan Pengembangan Mutu dan Sarana b. Seksi Promosi Kesehatan dan Pemasaran

Struktur organisasi RSUD Balikpapan secara lebih jelas dapat dilihat pada gambar 2.1. Pada bagan struktur organisasi tersebut menunjukkan hubungan kerja antar satuan kerja eselon.

(23)

Gambar 2.1

Struktur Organisasi RSUD Balikpapan

Sumber: Peraturan Daerah Kota Balikpapan Nomor 7 Tahun 2014

(24)

2.1.1.3. Tugas dan Fungsi

RSUD Balikpapan mempunyai tugas melaksanakan perumusan, pengendalian dan melaksanakan kebijakan daerah di bidang pelayanan kesehatan.

Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, RSUD Balikpapan mempunyai fungsi :

1. pelaksanaan sebagian kewenangan Pemerintah Daerah di bidang penyelenggaraan pelayanan kesehatan dalam upaya penyembuhan dan pemulihan kesehatan serta melaksanakan upaya pencegahan dan peningkatan kesehatan;

2. penyiapan bahan koordinasi perumusan kebijakan umum Pemerintah Daerah di bidang pelayanan kesehatan pada RSUD;

3. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis operasional di bidang pelayanan kesehatan pada RSUD;

4. penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan sesuai dengan standar pelayanan Rumah Sakit;

5. pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui pelayanan kesehatan paripurna tingkat kedua sesuai kebutuhan medis;

6. penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya aparatur dalam upaya peningkatan profesional pelaksanaan tugas pokok dan fungsi RSUD;

7. penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta penapisan teknologi bidang kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan dengan memperhatikan etika ilmu pengetahuan bidang kesehatan;

(25)

8. penyelenggaraan pelayanan rujukan;

9. pembinaan, pengaturan dan pengendalian pelayanan medis;

10. pembinaan, pengaturan dan pengendalian pelayanan keperawatan dan kebidanan;

11. pembinaan, pengaturan dan pengendalian pelayanan penunjang medis; 12. pengelolaan ketatausahaan dan keuangan; dan

13. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugasnya.

Berdasarkan Peraturan Walikota Nomor 36 Tahun 2015 tentang tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) dan uraian tugas dan fungsi Rumah Sakit Umum Daerah Balikpapan. Tugas dan Fungsi masing-masing pejabat struktural RSUD Balikpapan adalah sebagai berikut :

1. Direktur

Direktur RSUD mempunyai tugas mengoordinasikan pelayanan upaya kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan mengutamakan upaya penyembuhan, pemulihan yang dilaksanakan secara serasi, terpadu dengan upaya kuratif, promotif, preventif dan rehabilitatif, melaksanakan upaya rujukan horizontal dan vertikal serta pelaksanaan pelayanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit.

Dalam melaksanakan tugas, Direktur RSUD menyelenggarakan fungsi : 1. Pengoordinasian pelayanan medis;

2. Pengoordinasian dan penyusunan asuhan keperawatan dan kebidanan; 3. Pengoordinasian pelayanan penunjang medis dan non medis;

(26)

4. Pengoordinasian pelayanan rujukan medis, non medis dan lainnya; 5. Pengoordinasian pelaksanaan pedidikan dan pelatihan;

6. Pengoordinasian pelaksanaan penelitian dan pengembangan serta pemasaran; 7. Pengoordinasian administrasi;

8. Pengoordinasian perumusan kebijakan teknis operasiona RSUD;

9. Pengoordinasian pelaksanaan pembinaan, pengaturan, dan pengendalian; dan 10. Pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan atasan/ pimpinan sesuai dengan

ketentuan peraturanaturan perundang-undangan. 2. Bagian Umum

Bagian Umum mempunyai tugas dalam penyelenggaraan kegiatan perencanaan program, administrasi umum, kepegawaian dan keuangan sertan akuntansi.

Dalam melaksanakan tugas Bagian Umum menyelenggarakan fungsi :

1. Pengoordinasian penyusunan rencana strategis, rencana program dan kegiatan RSUD;

2. Penyelenggaraan urusan ketatausahaan, kearsipan dan dokumentasi dalam rangka menunjang kelancaran pelaksanaan tugas;

3. Pengoordinasian perencanaan, pengelolaan administrasi keuangan, kepegawaiaan dan umum;

4. Pengeloaan urusan rumah tangga, perlengkapan dan aset RSUD; 5. Penyelenggaraan kehumasan dan keprotokolan;

6. Pengoordinasia bidang-bidang dilingkup RSUD;

(27)

7. Pengoordinasian dan penyusunan laporan hasil pelaksanaan program dan kegiatan bidang;

8. Pengoordinasian pendidikan dan pelatihan;

9. Pelaksanaan koordinasi/ kerjasama dan kemitraan dengan unit kerja/ instansi/ lembaga atau pihak ketiga; dan

10. Pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan/ pimpinan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

3. Bidang Pelayanan

Bidang Pelayanan mempunyai tugas merumuskan, mengatur, membina, mengendalikan, mengoordinasikan dan mempertanggungjawabkan tugas-tugas di bidang pelayanan yang meliputi pelayanan medik dan pelayanan keperawatan dan kebidanan.

Dalam melaksanakan tugas Bidang Pelayanan menyelenggarakan fungsi : 1. Pengoordinasian penyusunan rencana dan program kerja di Bidang Pelayanan; 2. Penyelenggaraan pelaksanaan tugas di Bidang Pelayanan;

3. Pembinaan dan pengendalian pelaksanaan tugas di Bidang Pelayanan; 4. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas pelayanan; dan

5. Pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan atasana/ pimpinan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

4. Bidang Penunjang

Bidang Penunjang mempunyai tugas merumuskan kebijakan teknis bidang penunjang, mengoordinasikan, melaksanakan, membina, mengendalikan dan

(28)

mengevaluasi pelaksanaan tugas di bidang penunjang medik dan penunjang non medik dan rekam medik.

Dalam melaksanakan tugas Bidang Penunjang menyelenggarakan fungsi : 1. Pengoordinasian dan penyusunan program Bidang Penunjang;

2. Penyelenggaraan pelaksanaan program Bidang Penunjang;

3. Pengendalian pelaksanaan tugas Seksi Penunjang Medik dan Seksi Penunjang Non Medik dan Rekam Medik;

4. Pelaksanaan evaluasi dan monitoring pelaksanaan program dan kegiatan Bidang Penunjang; dan

5. Pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan atasana/ pimpinan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

5. Bidang Pengendalian dan Pengembangan

Bidang Pengendalian dan Pengembangan mempunyai tugas menyelenggarakan pengendalian dan pengembangan mutu dan sarana rumah sakit serta promosi kesehatan dan pemasaran.

Dalam melaksanakan tugas Bidang Pengendalian dan Pengembangan menyelenggarakan fungsi :

1. Pengoordinasian dan penyusunan program Bidang Pengendalian dan Pengembangan;

2. Penyelenggaraan pelaksanaan kegiatan Bidang Pengendalian dan Pengembangan; 3. Pembinaan dan pengendalian pelaksanaan tugas di Bidang Pengendalian dan

Pengembangan;

(29)

4. Pelaksanaan evaluasi dan monitoring kegiatan Bidang Pengendalian dan Pengembangan;

5. Pelaksanaan analisis dan kajian di Bidang Pengendalian dan Pengembangan; dan 6. Pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan atasana/ pimpinan sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan. 7. Sub Bagian Perencanaan Program

Sub Bagian Perencanaan Program mempunyai tugas :

1. Melaksanakan dan mengoordinasikan penyusunan Rencana Strategis RSUD;

2. Melaksanakan dan mengoordinasikan penyusunan perencanaan program kegiatan dan Rencana Bisnis Anggaran RSUD;

3. Melaksanakan verifikasi internal usulan perencanaan program dan kegiatan RSUD;

4. Melaksanakan supervisi dan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan RSUD; 5. Melaksanakan pengelolaan data dan dokumentasi pelaksanaan program dan

kegiatan RSUD;

6. Menyusun laporan pelaksanaan program dan kegiatan RSUD secara berkala dan insidentil;

7. Melaksanakan dan mengoordinasikan penyusunan dokumentasi Akuntabilitas Kinerja Rumah Sakit; dan

8. Melaksanakan tugas lainnya diberikan oleh atasan/ pimpinan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(30)

8. Sub Bagian Umum

Sub Bagian Umum mempunyai tugas :

1. Melaksanakan pelayanan adminisrasi umum dan ketatausahaan; 2. Mengelola tertib administrasi perkantoran dan kearsipan;

3. Melaksanakan tugas kehumasan dan keprotokolan;

4. Melaksanakan urusan rumah tangga, keamanan kantor dan mempersiapkan sarana dan prasarana kantor;

5. Menyusun rencana kebutuhan alat-alat kantor, barang inventaris kantor/ rumah tangga;

6. Melaksanakan pelayanan administrasi perjalanan dinas;

7. Melaksanakan pengadaan, pemeliharaan sarana, prasarana kantor dan pengelolaan inventaris barang;

8. Menyelenggarakan administrasi kepegawaian; 9. Menyusun bahan pembinaan kedisiplinan pegawai;

10. Menyiapkan dan memproses usulan pendidikan dan pelatihan pegawai; dan

11. Melaksanakan tugas lainnya diberikan oleh atasan/ pimpinan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

9. Sub Bagian Keuangan

Sub Bagian Umum mempunyai tugas :

1. Menyusun rencana usulan kebutuhan anggaran keuangan;

2. Mengoordinir penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran, Rencana Bisnis Anggaran/ Dokumen Pelaksanaan Anggaran RSUD;

(31)

3. Meneliti kelengkapan dan verifikasi Surat Permintaan Pembayaran; 4. Melaksanakan sisten akuntansi pengelolaan keuangan RSUD; 5. Menyiapkan Surat Perintah Membayar;

6. Melaksanakan verifikasi harian atas penerimaan;

7. Menyusun rekapitulasi penyerapan keuangan sebagai bahan evaluasi kinerja keuangan;

8. Menyusun neraca RSUD;

9. Mengoordinir dan meniliti anggaran perubahan RSUD; 10. Menyusun laporan keuangan RSUD; dan

11. Melaksanakan tugas lainnya diberikan oleh atasan/ pimpinan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

10. Seksi Pelayanan Medik

Seksi Pelayanan Medik mempunyai tugas :

1. Menyusun rencana operasional dan program kerja kegiatan pelayanan medik; 2. Melaksanakan dan mengoordinasikan pelayanan medik rawat jalan dan rawat

inap;

3. Mengoordinasikan dan melaksanakan fasilitasi tenaga medik;

4. Mengoordinasikan dan melaksanakan kegiatan penjagaan mutu pelayanan medik;

5. Mengoordinasikan pemantauan mobilisasi dan distribusi peralatan medik;

6. Mengumpulkan dan mengolah data peralatan medik sebagai bahan rencana pengadaan peralatan medik serta penyusunan laporan;

(32)

7. Menyusun kebutuhan sarana medik dan pengadaan peralatan medik; 8. Menganalisa kebutuhan tenaga medik;

9. Melakukan pemantauan dan evaluasi kegiatan pelayanan medik;

10. Melaksanakan koordinasi pelayanan medik dengan sub unit kerja lain di lingkungan RSUD; dan

11. Melaksanakan tugas lainnya diberikan oleh atasan/ pimpinan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

12. Seksi Pelayanan Keperawatan dan Kebidanan

Seksi Pelayanan Keperawatan dan Kebidanan mempunyai tugas :

1. Menyusun program dan kegiatan pelayanan Keperawatan dan Kebidanan; 2. Menyusun rencana kebutuhan tenaga keperawatan dan kebidanan;

3. Menganalisa kebutuhan tenaga keperawatan dan kebidanan;

4. Mengoordinasikan dan melaksanakan kegiatan penjagaan mutu pelayanan keperawatan dan kebidanan;

5. Mengoordinasikan dan melaksanakan fasilitasi tenaga keperawatan dan kebidanan;

6. Menyusun rencana kebutuhan peralatan keperawatan dan kebidanan; dan

7. Melaksanakan tugas lainnya diberikan oleh atasan/ pimpinan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

13. Seksi Penunjang Medik

Seksi Penunjang Medik mempunyai tugas :

1. Menyusun program dan kegiatan Seksi Penunjang Medik;

(33)

2. Melaksanakan program dan kegiatan Seksi Penunjang Medik; 3. Menyusun rencana kebutuhan penunjang medik;

4. Mengoordinasikan dan melaksanakan kegiatan penjagaan mutu penunjang medik;

5. Melaksanakan monitoring dan evaluasi kegiatan penunjang medik; dan

6. Melaksanakan tugas lainnya diberikan oleh atasan/ pimpinan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

14. Seksi Penunjang Non Medik dan Rekam Medik

Seksi Penunjang Non Medik dan Rekam Medik mempunyai tugas :

1. Menyusun program dan kegiatan Seksi Penunjang Non Medik dan Rekam Medik; 2. Melaksanakan program dan kegiatan Seksi Penunjang Non Medik dan Rekam

Medik;

3. Menyusun rencana kebutuhan penunjang non medik dan rekam medik;

4. Mengoordinasikan dan melaksanakan kegiatan penjagaan mutu penunjang non medik dan rekam medik;

5. Melaksanakan monitoring dan evaluasi kegiatan penunjang non medik dan rekam medik; dan

6. Melaksanakan tugas lainnya diberikan oleh atasan/ pimpinan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

15. Seksi Pengendalian dan Pengembangan Mutu dan Sarana

Seksi Pengendalian dan Pengembangan Mutu dan Sarana mempunyai tugas :

(34)

1. Menyusun program dan kegiatan Seksi Pengendalian dan Pengembangan Mutu dan Sarana;

2. Menyelenggarakan dan melaksanakan kegiatan Seksi Pengendalian dan Pengembangan Mutu dan Sarana;

3. Mengoordinasikan pelaksanaan tugas di Seksi Pengendalian dan Pengembangan Mutu dan Sarana;

4. Melaksanakan evaluasi dan monitoring kegiatan Seksi Pengendalian dan Pengembangan Mutu dan Sarana;

5. Melakasanakan analisis dan kajian pengembangan mutu dan sarana;

6. Mempersiapkan penyelenggaraan bimbingan teknis tertentu dalam rangka peningkatan kompetensi pegawai; dan

7. Melaksanakan tugas lainnya diberikan oleh atasan/ pimpinan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

16. Seksi Promosi Kesehatan dan Pemasaran

Seksi Promosi Kesehatan dan Pemasaran mempunyai tugas :

1. Menyusun program dan kegiatan Seksi Promosi Kesehatan dan Pemasaran;

2. Menyelenggarakan dan melaksanakan kegiatan Seksi Promosi Kesehatan dan Pemasaran;

3. Mengoordinasikan pelaksanaan tugas di Seksi Promosi Kesehatan dan Pemasaran; 4. Melaksanakan evaluasi dan monitoring kegiatan Seksi Promosi Kesehatan dan

Pemasaran;

(35)

5. Melakasanakan analisis dan kajian pengembangan promosi kesehatan dan pemasaran; dan

6. Melaksanakan tugas lainnya diberikan oleh atasan/ pimpinan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

17. Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok Jabata Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas RSUD sesuai dengan keahlian dan/ atau keterampilan tertentu serta bersifat mandiri. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah tenaga dalam jenjang jabatan fungsional yang dapat dibagi dalam berbagai kelompok sesuai sifat dan keahliannya. Setiap kelompok dikoordinir oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk dan bertanggungjawab kepada direktur.

2.2. SUMBER DAYA RSUD BALIKPAPAN 2.2.1. Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia (SDM) adalah salah satu faktor yang sangat penting bahkan tidak dapat dilepaskan dari sebuah organisasi, baik institusi maupun perusahaan. SDM juga merupakan kunci yang menentukan perkembangan perusahaan. Pada hakikatnya, SDM berupa manusia yang dipekerjakan di sebuah organisasi sebagai penggerak untuk

mencapai tujuan organisasi itu. SDM saat ini di RSUD Balikpapan sebagian besar di

dominasi oleh tenaga Non PNS. Untuk tenaga PNS hanya 35 % dari seluruh tenaga yang ada.

(36)

Tabel 1.1 SDM RSUD Balikpapan tahun 2015

No Uraian PNS Non PNS Jumlah

1. Dokter Umum 8 5 13 2. Dokter Spesialis 8 15 23 3. Dokter Gigi 4 0 4 4. Perawat 24 96 120 5. Bidan 12 7 19 6. Perawat Gigi 2 0 2 7. Apoteker 2 4 6 8. Teknik Farmasi 2 6 8 9. Kesehatan Masyarakat 0 2 2 10. Kesehatan Lingkungan 1 1 2 11. Nutrisionis 3 0 3 12. Dietisien 1 0 1 13. Radiografer 4 0 4 14. Teknisi Elektromedis 1 0 1 15. Analis Kesehatan 3 4 7 16. Rekam Medis 2 0 2 17. Fisioterapis 1 0 1 18. S1 Akuntansi 0 4 4 19. S1 Kehutanan 0 1 1

(37)

Sumber : Sub Bagian Umum Tahun 2015

2.2.2. Sarana dan Prasarana

Dalam rangka mendukung keberhasilan pencapaian tugas pokok dan fungsi, RSUD Kota Balikpapan dilengkapi dengan sarana dan prasarana berupa tanah dan bangunan, inventaris, kendaraan dinas serta fasilitas perlengkapan lainnya seperti tabel di bawah ini : 20. S1 Komputer 0 1 1 21. S1 Profesi Akuntansi 0 2 2 22. S1 Sastra Inggris 0 1 1 23. S1 Teknik Kimia 0 1 1 24. S1 Teknik Mesin 0 1 1 25. S1Teknik Pertambangan 0 1 1 26. S1 Administrasi Negara 0 1 1 27. S1 Ekonomi 0 2 2 28. S1 Ilmu Komunikasi 0 1 1 29. S1 Teknik Informatika 0 2 2 30. S1 Pertanian 0 1 1 31. S1 Psikologi 0 1 1 32. SMK 0 31 31 33. SMU 0 25 25 34. SMP 0 3 3 Jumlah 78 219 297

(38)

Tabel 2.6

Distribusi Sarana Penunjang RSUD Kota Balikpapan berdasarkan kelompok Barang Tahun 2015

No Kelompok Barang Harga (ribuan

Rp)

1 Tanah 667.669,15

2 Peralatan dan Mesin 51.023.003,89

3 Bangunan Rumah Sakit Umum 147.294.598,13

4 Instalsi Pusat Pengatur Listrik Lain-lain 1.983.610,00

Jumlah 200.968.881,17

Sumber : SIMDA Barang tahun 2015

Penjelasan lebih lanjut mengenai kelompok barang terdapat dalam lampiran.

2.2.3. Jenis Pelayanan

Bangunan Rumah Sakit Umum Daerah Balikpapan terdiri dari ruang rawat inap, rawat jalan, ruang gawat darurat, kamar operasi, kamar bersalin, dan ruangan penunjang yang terdiri dari ruang laboratorium, ruang radiologi, ruang apotik, ruang farmasi, dan ruang gizi. Sarana penunjang lainnya seperti pemeliharaan sarana dan prasarana rumah sakit, laundri, ambulans, ruang jenazah, masjid dan kantin.

(39)

Pelayanan yang tersedia di RSUD Balikpapan: 1. Pelayanan Rawat jalan :

a. Pelayanan Poliklinik Spesialis terdiri dari : i. Spesialis Anak

ii. Spesialis Bedah Umum

iii. Spesialis Kebidanan dan Kandungan iv. Spesialis Penyakit Dalam

v. Spesialis Penyakit Paru vi. Spesialis Penyakit Syaraf vii. Spesialis Mata

viii. Spesialis Kulit

ix. Spesialis Kesehatan Jiwa x. Spesilais Bedah Mulut xi. Spesilais Konservasi Gigi xii. Spesialis Orthodonti xiii. Spesialis Bedah Orthopedi xiv. Spesialis Bedah anak

xv. Spesialis Rehabilitasi Medik b. Pelayanan Gawat darurat 24 jam c. Pelayanan Rehabilitasi medik d. Pelayanan Kamar Bedah e. Pelayanan Rawat Inap :

(40)

i. Ruang Rawat Inap Gaharu ii. Ruang Rawat Akasia

iii. Ruang Rawat Inap Bengkirai Anak iv. Ruang Rawat Inap Bengkirai Gabung

v. Ruang Rawat Inap Ebony

vi. Ruang Rawat Inap ICU, NICU dan PICU f. Pelayanan Penunjang

i. Laboratorium ii. Radiologi

iii. Konsultasi Gizi dan Pelayanan Gizi iv. Instalasi Perbaikan Sarana Rumah Sakit

v. Instalasi Mortuary vi. CSSD dan Laundri

vii. Pelayanan KIR Kesehatan dan MCU viii. Ambulans Rujukan 24 jam.

2.3. KINERJA PELAYANAN RSUD BALIKPAPAN

Sampai saat ini RSUD Balikpapan selalu berupaya meningkatkan pelayanan kesehatan, pelayanan yang telah dilaksanakan di RSUD Balikpapan adalah sebagai berikut :

(41)

2.3.1. Kinerja Pelayanan Medis 2.3.1.1. Instalasi Rawat Inap

Pelayanan Rawat Inap meliputi beberapa pelayanan perawatan dengan kelas VVIP, VIP, I, II, III dan Kelas Khusus. Pada tahun 2015, jumlah tempat tidur yang dimiliki RSUD Balikpapan 101 tempat tidur.

Berikut adalah rincian jumlah tempat tidur per kelas berdasarkan jenis pelayanan

Tabel 4.2. Fasilitas Tempat Tidur Rawat Inap RSUD Balikpapan Tahun 2015

NO JENIS PELAYANAN JUMLAH TT

PERINCIAN TEMPAT TIDUR PER KELAS I II III KELAS KHUSUS 1. Penyakit Dalam 37 5 8 15 7 2. Kesehatan Anak 24 6 8 10 0 3. Obstetri 16 2 4 10 0 4. Bedah 18 4 4 10 0 5. I C U 4 0 0 0 4 6. NICU / PICU 2 0 0 0 2

7. Pelayanan Rawat Darurat 7 0 0 0 7

8. Perinatologi/Bayi 7 0 0 0 7

Sumber : Bidang Pelayanan RSUD Balikpapan, Tahun 2015 2.3.1.1.1. Data Keadaan Morbiditas Pasien Rawat Inap

Tabel 4.3. 10 Besar Penyakit Rawat Inap Berdasarkan Jumlah Pasien RSUD Balikpapan Tahun 2015

NO NAMA PENYAKIT JUMLAH %

1. Essential (primary) hypertension 203 4,02%

2. Volume depletion 196 3,88%

(42)

NO NAMA PENYAKIT JUMLAH %

3. Second degree perineal laceration

during delivery 165 3,27%

4. Dyspepsia 163 3,23%

5. Diarrhoea and gastroenteritis of presumed infectio 152 3,01%

6. Urinary tract infection, site not specified 127 2,51%

7. Anaemia, unspecified 113 2,24%

8. Prolonged first stage (of labour) 102 2,02%

9. Hypertensive heart disease without

(congestive) he 101 2,00%

10. Non-insulin-dependent diabetes

mellitus 82 1,62%

Sumber : Rekam Medis RSUD Balikpapan, Tahun 2015

Data pada tabel 4.4. menunjukkan bahwa 10 besar penyakit di rawat inap pada tahun 2015 adalah Essential (primary) hypertension.

(43)

2.3.1.1.2. Data Pasien Rawat Inap Berdasarkan Ruang Rawatan

Gambar 4.4. Distribusi Pasien Rawat Inap Berdasarkan Ruang Rawatan RSUD Balikpapan Tahun 2015 2015 0 500 1.000 1.500 2.000 807 655 1.932 440 1.208 184 205

Sumber : Rekam Medis RSUD Balikpapan, Tahun 2015

Gambar 4.4. menunjukkan bahwa ruang rawat inap bengkirai rawat gabung (Giobstetri dan ginekologi) adalah ruangan yang paling banyak di huni bila dibandingkan dengan ruang rawatan lainnya dengan jumlah mencapai 1.932 pasien di tahun 2015. Sedangkan yang paling sedikit adalah ruang rawat inap akasia (isolasi) dengan jumlah 184 pasien.

(44)

2.3.1.1.3. Data Pasien Rawat Inap Berdasarkan Status Kepesertaan

Gambar 4.5. Distribusi Pasien Rawat Inap Berdasarkan Status Kepesertaan RSUD Balikpapan Tahun 2015

Sumber : Rekam Medis RSUD Balikpapan, Tahun 2015

Gambar 4.5. menunjukkan bahwa di tahun 2015, jumlah pasien rawat inap dengan status kepesertaan BPJS adalah yang terbesar yakni sejumlah 3.917 pasien, dan yang terbesar adalah perempuan sejumlah 2.621 pasien. Hal ini menggambarkan bahwa akses masyarakat terhadap sarana pelayanan rumah sakit semakin meningkat dengan adanya jaminan kesehatan masyarakat.

2.3.1.1.4. Indikator Kinerja Rumah Sakit

Kinerja Instalasi Rawat Inap dapat dinilai melalui indicator mutu pelayanan (GDR dan NDR) dan indikator efisiensi pelayanan (BOR,Av LOS, BTO, dan TOI) unit per.

(45)

Gambar 3. Indikator Pelayanan Kesehatan RSUD Balikpapan Tahun 2015

S Sumber : Rekam Medis RSUD Balikpapan, 2015

Indikator capaian pelayanan rumah sakit pada gambar di atas dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. BOR (Bed Occupancy Rate) adalah prosentase pemakaian tempat tidur pada satuan waktu tertentu. Indikator ini memberikan gambaran tinggi rendahnya tingkat pemanfaatan tempat tidur rumah sakit. BOR RSUD Balikpapan 62,89%, nilai ini termasuk ideal, karena nilai parameter BOR yang ideal adalah antara 60 - 85%.

b. ALOS (Average Length Of Stay) adalah rata-rata lama rawat seorang pasien. ALOS

merupakan jumlah hari kalender dimana pasien mendapatkan perawatan rawat inap di rumah sakit, sejak tercatat sebagai pasien rawat inap (admisi) hingga keluar dari rumah sakit (discharge). Target di tahun 2015 adalah 6 – 9 hari dan yang dicapai

(46)

adalah 3,06 hari. Apabila mengacu pada pengertian ALOS (rata-rata lamanya pasien dirawat) dapat diartikan bahwa realisasi capaian 3,06 hari menunjukkan mutu pelayanan rumah sakit yang baik di mana pasien yang dirawat rata-rata selama 3,06 hari dari target 6 - 9 hari.

c. BTO (Bed Turn Over) adalah frekuensi pemakaian tempat tidur pada satu periode, berapa kali tempat tidur dipakai dalam satu satuan waktu tertentu. Frekuensi pemakaian tempat tidur di RSUD Balikpapan 48,04 kali dalam satu tahun, dan telah mencapai frekuensi ideal. Idealnya dalam satu tahun, satu tempat tidur rata-rata dipakai 40-50 kali.

d. TOI (Turn Over Interval) adalah rata-rata hari dimana tempat tidur tidak ditempati dari telah diisi ke saat terisi berikutnya. Indikator ini memberikan gambaran tingkat efisiensi penggunaan tempat tidur. Idealnya tempat tidur kosong tidak terisi pada kisaran 1-3 hari. Capain TOI RSUD Balikpapan 2,94 hari. Hal ini bermakna bahwa setiap tempat tidur yang ada di RSUD Balikpapan terisi atau terpakai pada kisaran 2,94 hari.

e. GDR (Gross Death Rate) adalah angka kematian umum untuk setiap 1000 penderita keluar. Untuk GDR tahun 2015, RSUD Balikpapan mencapai 1,90 ‰ dari target < 45 ‰. Angka ini telah mencapai target < 45 ‰.

f. NDR (Net Death Rate) adalah angka kematian 48 jam setelah dirawat untuk tiap-tiap 1000 penderita keluar. Indikator ini memberikan gambaran mutu pelayanan di rumah sakit. dari target capaian indikator < 25 ‰ realisasi capaian di tahun 2015 adalah 0,66 ‰. Angka ini telah mencapai target < 25 ‰.

(47)

2.3.1.2. Instalasi Rawat Jalan

2.3.1.2.1. Data Kunjungan Rawat Jalan

Tabel 4. Kunjungan Pasien Rawat Jalan berdasarkan Jenis Pelayanan RSUD Balikpapan, Tahun 2015

No. Poliklinik Jumlah Kunjungan

1. Pemeriksaan Kesehatan (MCU) 210

2. Poliklinik Anak 1.572

3. Poliklinik Bedah 1526

4. Poliklinik Bedah Anak 282

5. Poliklinik Bedah Mulut dan Gigi 21

6. Poliklinik Bedah Tulang 633

7. Poliklinik Gigi Spesialis 2.235

8. Poliklinik Kebidanan 2.422

9. Poliklinik Kulit dan Kelamin 1.565

10. Poliklinik Mata 968

11. Poliklinik Paru 1.468

12. Poliklinik Penyakit Dalam 5.058

13. Poliklinik Kesehatan Jiwa 69

14. Poliklinik Saraf 1.227

Sumber : Data Rekam Medik RSUD Balikpapan, Tahun 2015

Berdasarkan tabel 4, dilihat bahwa poliklinik yang paling banyak dikunjungi yaitu Poliklinik Penyakit Dalam sebesar 5.058 kunjungan dan poliklinik dengan jumlah kunjungan terendah yaitu Poliklinik Bedah Mulut dan Gigi sebesar 21 kunjungan.

(48)

2.3.1.2.2. Data Jenis Pasien Rawat Jalan

Tabel 5

Kunjungan Pasien Rawat Jalan berdasarkan Jenis Pembayaran RSUD Balikpapan, Tahun 2015

No Pembayaran Jenis

Februari s/d

Maret April s/d Juni

Juli s/d September Oktober s/d Desember n % n % N % n % 1. BPJS 489 80,83 4.080 76,23 4.523 79,31 5.526 83,22 2. Umum 116 19,17 1.226 22,91 1.109 19,45 1.067 16,07 3. JAMKESPROP 0 0,00 40 0,75 58 1,02 35 0,53 4. GAKIN 0 0,00 6 0,11 13 0,23 12 0,18 Total 605 100,00 5.352 100,00 5.703 100 6.640 100,00

Sumber : Data Rekam Medik RSUD Balikpapan, Tahun 2015

Berdasarkan tabel 5, dapat diketahui bahwa jenis pasien rawat jalan berdasarkan jenis pembayaran untuk BPJS adalah yang terbesar.

2.3.1.2.3. Data 10 Penyakit Terbanyak Rawat Jalan

Tabel 6. 10 Besar Penyakit Rawat Jalan RSUD Balikpapan Tahun 2015

No. Nama Penyakit Jumlah

1. Necrosis of pulp 1.447

2. Essential (primary) hypertension 835

3. Diabetes Mellitus 981

4. Allergic contact dermatitis 350

5. Pulpitis 278

6. Tuberculosis of lung, confirmed by unspecified mea 274

7. Congestive heart failure 269

8. Cerebrovascular disease, unspecified 265

9. Impacted teeth 240

(49)

No. Nama Penyakit Jumlah

10. Seborrhoeic dematitis 237

Sumber : Data Rekam Medik RSUD Balikpapan, Tahun 2015.

Dari tabel 6 di atas, dapat diketahui bahwa penyakit terbanyak pada unit rawat jalan RSUD Balikpapan tahun 2015 adalah penyakit Necrosis of pulp sebesar 1.447 kasus.

2.3.1.3. Instalasi Gawat Darurat

2.3.1.3.1. Data Kunjungan Gawat Darurat

Tabel 7. Jumlah Kunjungan Pasien Pada Unit Gawat Darurat RSUD Balikpapan, Tahun 2015

No. Tahun Jumlah

1. Februari-Maret 767

2. April-Juni 2.400

3. Juli-September 2.781

4. Oktober - Desember 3.198

Total 9.146

Sumber : Data Rekam Medik RSUD Balikpapan, Tahun 2015

Dari tabel 7 di atas, dapat diketahui bahwa jumlah Kunjungan Unit Gawat Darurat mengalami peningkatan yang cukup signifikan sejak bulan april.

(50)

2.3.1.3.2. Kematian Berdasarkan Penyakit

Tabel 8. Jumlah Kematian berdasarkan Penyakit pada Instalasi Gawat Darurat RSUD Balikpapan Tahun 2015

No. Penyakit Feb s/d Mar Apr s/d Jun Jul s/d Sept Okt s/d Des Jumlah 1 Penyakit Dalam 2 8 14 8 32 2 Penyakit Kandungan 1 1 3 Penyakit Jantung 1 1 4 Penyakit Anak 3 3 5 Penyakit Bedah 1 1 2 6 Penyakit Paru-Paru 1 1

Sumber : Data Rekam Medik RSUD Balikpapan, Tahun 2015

Berdasarkan tabel 8, dapat dilihat bahwa penyebab kematian terbesar di UGD Juli-September adalah penyakit dalam yaitu sebesar 14 orang.

2.3.1.4. Instalasi Bedah Sentral (Kamar Operasi)

Tabel 9. Kegiatan Instalasi Bedah RSUD Balikpapan Tahun 2015

SPESIALISASI BEDAH TOTAL

KHUSUS BESAR SEDANG KECIL

Bedah 42 321 125 9 497

Obstetrik &

Ginekologi 52 424 15 77 568

Mata 4 8 2 0 14

Gigi & Mulut 0 13 2 0 15

Bedah Anak 7 45 17 0 69

Bedah Orthopedi 27 80 19 0 126

TOTAL 132 891 180 86 1289

Sumber : Data Instalasi Bedah RSUD Balikpapan, Tahun 2015

(51)

Berdasarkan tabel 9, terlihat kegiatan instalasi bedah terbanyak adalah Obstetrik & Ginekologi dengan total 568 kasus, yang terdiri dari 424 tindakan bedah besar, 15 tindakan bedah sedang, dan 77 tindakan bedah kecil.

2.3.2. Kinerja Pelayanan Penunjang Medis

2.3.2.1. Instalasi Laboratorium

Gambar 4. Distribusi Pelayanan Laboratorium Berdasarkan Jenis Pemeriksaan RSUD Balikpapan Tahun 2015

S umber : Bidang Penunjang RSUD Balikpapan, 2015

Berdasarkan gambar diatas dapat dijelaskan bahwa jenis pemeriksaan kimia darah adalah pemeriksaan yang paling tinggi dilakukan yaitu sebesar 23.528, sedangkan yang terendah adalah pemeriksaan parasitologi sebesar 29 pemeriksaan.

(52)

2.3.2.2. Instalasi Radiologi

Tabel 11. Jumlah Pasien berdasarkan Jenis Pemeriksaan Pada Instalasi Radiologi RSUD Balikpapan Tahun 2015

Jenis Pelayanan Jumlah n % Rontgent 1.843 76,31 USG 572 23,69 Total 2.415 100,00

Sumber : Data Instalasi Radiologi RSUD Balikpapan, Tahun 2015

Berdasarkan tabel 12, jenis pelayanan radiologi yang paling banyak dilayani yaitu pelayanan Rontgent dan dengan jumlah pasien mencapai 1.861 orang atau sekitar 76,43 % dari total pasien.

2.3.2.3. Instalasi Rehabilitasi Medik

Tabel 12. Jumlah Pemeriksaan berdasarkan Jenis Pelayanan Pada Instalasi Rehabilitasi Medik RSUD Balikpapan

Tahun 2015

NO JENIS DATA JUMLAH

n %

1. Latihan Fisik 1.572 34,57

2. Aktinoterapi 1.349 29,67

3. Elektroterapi 1.626 35,76

Total 4.547 100,00

Sumber : Data Instalasi Rehabilitasi Medik RSUD Balikpapan,

Berdasarkan tabel 13, diketahui bahwa pelayanan rehabilitasi medik yang banyak dilakukan adalah tindakan elektroterapi dengan jumlah 1.626 tindakan atau sekitar 35,76%.

(53)

2.3.2.4. Rekam Medik

Kegiatan pengolahan data meliputi seluruh kegiatan yang tidak langsung berhubungan dengan pelayanan kepada pasien, namun sumber datanya diambil dari berkas RM pasien.

2.3.3. Perkembangan Pendapatan dan Biaya Operasional RSUD Balikpapan 2.3.3.1. Perbandingan antara Pendapatan dan Biaya Operasional

Tabel 14. Perbandingan antara Pendapatan dan Biaya Operasional RSUD Balikpapan Tahun 2015

Bulan Pendapatan Biaya Operasional

Persentase Penerimaan terhadap Biaya Operasional Februari 29.518.804 253.025.337 11,67% Maret 210.169.891 3.210.297.076 6,55% April 592.867.660 2.063.938.692 28,73% Mei 1.491.061.010 4.365.234.177 34,16% Juni 2.185.013.609 6.304.155.957 34,66% Juli 2.031.782.423 4.721.349.131 43,03% Agustus 2.101.425.993 4.034.809.658 52,08% September 2.117.070.999 3.927.214.677 53,91% Oktober 2.312.018.708 11.739.017.275 19,70% Nopember 4.089.891.699 6.984.445.531 58,56% Desember 2.934.177.715 28.818.789.718 10,18% Total 20.094.998.510 76.422.277.228 26,29%

Sumber : Data Bagian Keuangan RSUD Balikpapan, Tahun 2015

Pendapatan merupakan pendapatan yang diperoleh sebagai imbalan atas barang/jasa yang diserahkan kepada masyarakat termasuk pendapatan yang berasal dari hibah, hasil kerjasama dengan pihak lain, sewa, jasa lembaga keuangan, dan lain-lain

(54)

pendapatan yang tidak berhubungan secara langsung dengan pelayanan BLUD, tidak termasuk pendapatan yang berasal dari APBD. Sedangkan biaya operasional merupakan seluruh biaya yang dibutuhkan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, yang terdiri dari belanja pegawai dan belanja barang, dan sumber dananya berasal dari penerimaan anggaran APBD dan pendapatan Satker BLUD.

Dari tabel 15 dapat dilihat bahwa pendapatan rumah sakit belum mampu menutupi biaya operasionalnya. Persentase penerimaan terhadap biaya operasional dari bulan ke bulan angkanya berfluktuatif hingga akhir tahun 2015 sebesar 26,29%. Oleh karena itu, rumah sakit sangat memerlukan subsidi yang cukup besar dari Pemerintah Daerah Kota Balikpapan untuk dapat menjalankan fungsi sosialnya bagi masyarakat.

(55)

Tabel 2.6. Pencapaian Kinerja Pelayanan RSUD Kota Balikpapan

NO Indikator Kinerja Sesuai Tugas dan Fungsi RSUD Balikpapan Target SPM Target IKK

Target Balance

Score Card

Target Renstra Tahun Realisasi Capaian Tahun Rasio Capaian pada Tahun (%) 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)

A. Balance Score Card

1. Perspektif Pelanggan a. Pertumbuhan kunjungan rawat jalan 25% 0 0 0 0 25% 0 0 0 0 terukur Belum 0 0 0 0 terukur Belum b. Pertumbuhan kunjungan IGD 25% 0 0 0 0 25% 0 0 0 0 terukur Belum 0 0 0 0 terukur Belum c. Pertumbuhan pasien baru rawat jalan 25% 0 0 0 0 25% 0 0 0 0 terukur Belum 0 0 0 0 terukur Belum d. Pertumbuhan pasien lama rawat jalan 25% 0 0 0 0 25% 0 0 0 0 terukur Belum 0 0 0 0 terukur Belum e. Komplain pelanggan 80% 0 0 0 0 80% 0 0 0 0 76,19% 0 0 0 0 95,24% f. Rujukan masuk 90% 0 0 0 0 90% 0 0 0 0 90,00% 0 0 0 0 100,00% 2. Perspektif Proses Pelayanan

(Bisnis Internal)

a. Bed Occupancy Ratio (BOR) 70% 0 0 0 0 70% 0 0 0 0 63,00% 0 0 0 0 90,00% b. Turn Over Interval (TOI) 4% 0 0 0 0 4 0 0 0 0 3,94 0 0 0 0 98,50% c. Bed Turn Over (BTO) 50% 0 0 0 0 50 0 0 0 0 51,65 0 0 0 0 103,30% d. Net Death Rate (NDR) <

25/1000 0 0 0 0 24 0 0 0 0 6,06 0 0 0 0 25,25% e. Gross Death Rate (GDR) <

45/1000 0 0 0 0 44 0 0 0 0 16,43 0 0 0 0 37,34% f. Kejadian tidak diharapkan < 10 0 0 0 0 < 10 0 0 0 0 terukur Belum 0 0 0 0 terukur Belum g. Angka infeksi Nosokomial < 1,5 % 0 0 0 0 < 1,5 % 0 0 0 0 terukur Belum 0 0 0 0 terukur Belum h. Medical Error < 10 % 0 0 0 0 < 10 % 0 0 0 0 terukur Belum 0 0 0 0 terukur Belum

(56)

NO Indikator Kinerja Sesuai Tugas dan Fungsi RSUD Balikpapan Target SPM Target IKK

Target Balance

Score Card

Target Renstra Tahun Realisasi Capaian Tahun Rasio Capaian pada Tahun (%) 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) i. Clinical Pathway 10 0 0 0 0 10 0 0 0 0 5,00 0 0 0 0 50,00% 3. Perspektif SDM (Pertumbuhan

Pembelajaran)

a. Kecukupan tenaga kesehatan 80% 0 0 0 0 80% 80,00% 0 0 0 0 100,00% b. Kecukupan tenaga non

kesehatan 100% 0 0 0 0 100% 100,00% 0 0 0 0 100,00% c. Jumlah SDM terlatih 100% 0 0 0 0 100% 20,00% 0 0 0 0 20,00% d. Komplain petugas 11% 0 0 0 0 11% 5,00% 0 0 0 0 45,45% e. Pengembangan produk layanan baru 20% 0 0 0 0 20% 20,00% 0 0 0 0 100,00%

4. Perspektif Keuangan

a. Sales Growth 7% 0 0 0 0 7% 0 0 0 0 terukur Belum 0 0 0 0 terukur Belum b. Kinerja keuangan Bobot = 20 0 0 0 0 20 0 0 0 0 20 0 0 0 0 100,00% B. Target Kinerja Pelayanan

1. Market Share 8% 0 0 0 0 8% 0 0 0 0 0 0

2. Kunjungan Rawat jalan 20.446 0 0 0 0 20.446 0 0 0 0 0 0 3. Kunjungan IGD 7.186 0 0 0 0 7.186 0 0 0 0 0 0 4. Kunjungan Rawat inap 6.377 0 0 0 0 6.377 0 0 0 0 0 0

5. BOR 63 0 0 0 0 63 0 0 0 0 0 0

6. Jumlah Pemeriksaan Laboratorium 70.950 0 0 0 0 70.950 0 0 0 0 0 0 7. Jumlah Pemeriksaan Radiologi 2.415 0 0 0 0 2.415 0 0 0 0 0 0 8. Jumlah Operasi 1.235 0 0 0 0 1.235 0 0 0 0 0 0 C. Standar Pelayanan Minimal (SPM)

I. Gawat Darurat

(57)

NO Indikator Kinerja Sesuai Tugas dan Fungsi RSUD Balikpapan Target SPM Target IKK

Target Balance

Score Card

Target Renstra Tahun Realisasi Capaian Tahun Rasio Capaian pada Tahun (%) 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)

1 Kemampuan menangani life

saving anak dan dewasa 100% 0 0 0 0 100% 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 Jam buka pelayanan gawat

darurat 24 JAM 24 Jam 0 0 0 0 24 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

3 Pemberi pelayanan kegawat daruratan yg bersertifikat ATLS/ BTLS/ACLS/PPGD

100% 0 0 0 0 85% 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

4 Ketersediaan Tim

Penanggulangan Bencana Satu Tim 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 Waktu tanggap pelayanan

dokter di gawat darurat < 5 Menit

≤ 5 menit 0 0 0 0 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

6 Kepuasan Pelanggan Pada Gawat Darurat ≥ 70 % 0 0 0 0 75% 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7 Kematian pasien ≤ 24 jam Per

1000 penduduk

≤ 2 per

seribu 0 0 0 0 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

8 Tidak adanya pasien yg diharuskan membayar uang muka

100% 0 0 0 0 100% 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

B. Rawat Jalan

9 Dokter pemberi pelayanan di

poliklinik spesialis 100% 0 0 0 0 90% 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10 Ketersediaan pelayanan (

anak,PD,Obsgyn, bedah, mata, gilut, kulkel,paru, rehab medik, jiwa, dan saraf

100% 0 0 0 0 100% 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

11 Ketersediaan pelayanan pasien jiwa di RS 100% 0 0 0 0 100% 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 12 Jam buka pelayanan ( 08.00 -

13.00 ) & ( 08.00 - 11.00 ) 100% 0 0 0 0 100% 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

(58)

NO Indikator Kinerja Sesuai Tugas dan Fungsi RSUD Balikpapan Target SPM Target IKK

Target Balance

Score Card

Target Renstra Tahun Realisasi Capaian Tahun Rasio Capaian pada Tahun (%) 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) 13 Waktu Tunggu di Rawat Jalan menit <60 0 0 0 0 100% 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 14 Kepuasan Pelanggan Pada Rawat Jalan >90 % 0 0 0 0 75% 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 15 Penegakan Diagnosis Tb

Melalui Pemeriksaan Mikroskopis Tb

60% 0 0 0 0 60% 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

16 Terlaksananya Kegiatan Pencatatan dan Pelaporan TB di Rumah Sakit

60% 0 0 0 0 60% 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

C. Rawat Inap

17 Pemberian pelayanan di Rawat Inap (dokter spesialis dan tenaga perawat minimal pendidikan D3)

100% 0 0 0 0 100% 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

18 Dokter Penanggung Jawab

Pasien Rawat Inap 100% 0 0 0 0 100% 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 19 Ketersediaan Pelayanan Rawat Inap 100% 0 0 0 0 100% 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20 Jam Visite Dokter Spesialis 100% 0 0 0 0 100% 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 21 Tidak ada kejadian infeksi pasca operasi <1,5 % 0 0 0 0 1,5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 22 Kejadian infeksi nosokomial

ILI <1,5 % 0 0 0 0 1,5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

VAP <1,5 % 0 0 0 0 1,5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

ISK <1,5 % 0 0 0 0 1,5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

HAP <1,5 % 0 0 0 0 1,5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Decubitus <1,5 % 0 0 0 0 1,5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

23 Tidak Adanya Kejadian Pasien 100% 0 0 0 0 100% 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

(59)

NO Indikator Kinerja Sesuai Tugas dan Fungsi RSUD Balikpapan Target SPM Target IKK

Target Balance

Score Card

Target Renstra Tahun Realisasi Capaian Tahun Rasio Capaian pada Tahun (%) 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)

Jatuh Yang Berakibat Kecacatan/Kematian

24 Kematian Pasien > 48 Jam ≤ 0,24 % 0 0 0 0 ≤ 0,24 % 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 25 Kejadian Pulang Paksa ≤ 5 % 0 0 0 0 ≤30% 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 26 Kepuasan Pelanggan Rawat

Inap ≥ 90 % 0 0 0 0 75% 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 27 Penegakan Diagnosis TB Melalui Pemeriksaan Mikroskopis TB 60% 0 0 0 0 60% 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 28 Terlaksananya Kegiatan Pencatatan Dan Pelaporan TB di Rumah Sakit

60% 0 0 0 0 60% 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

29 Ketersediaan pelayanan rawat inap dirumah sakit yang

memberikan pelayanan jiwa 100% 0 0 0 0 100% 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 30 Tidak adanya kejadian kematian

pasien gangguan jiwa karena bunuh diri

100% 0 0 0 0 100% 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

31 Kejadian re-adminssion pasien gangguan jiwa dalam waktu ≤ 1 bulan

100% 0 0 0 0 100% 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

32 Lama hari perawatan pasien

gangguan jiwa minggu <6 0 0 0 0 minggu <6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 D. Bedah Sentral (Bedah saja) 33 Waktu tunggu operasi elektif ≤ 2 Hari 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 34 Tidak ada kejadian kematian di

meja operasi ≤ 1 % 0 0 0 0 ≤ 1 % 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

35 Tidak Adanya Kejadian Operasi Salah Sisi 100% 0 0 0 0 100% 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Gambar

Tabel 1.1  SDM RSUD Balikpapan tahun 2015
Tabel 4.3. 10 Besar Penyakit Rawat Inap Berdasarkan Jumlah Pasien   RSUD  Balikpapan Tahun 2015
Gambar 4.4. Distribusi Pasien Rawat Inap Berdasarkan Ruang Rawatan RSUD  Balikpapan Tahun 2015  201505001.0001.5002.0008076551.9324401.208184205
Gambar 4.5. Distribusi Pasien Rawat Inap Berdasarkan Status Kepesertaan RSUD  Balikpapan Tahun 2015
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini membahas materi tajwid pada mata pelajaran qur’an hadist penelitian ini menggunakan data-data kualitatif yang akan mengetahui bagaimana

Hasil yang didapatkan pada penelitian ini yaitu 90 % responden menggunakan saga sebagai obat sariawan, 57,5 % responden yang cara penggunaannya daun saga yang baru

Implementasi web service pada sistem pengindeksan dan pencarian dokumen tugas akhir, skripsi dan praktik kerja lapangan merupakan sistem yang dapat digunakan

Apabila supervisor akan menggunakan orientasi langsung dalam melaksanakan supervisi pengajaran, maka bentuk aplikasinya dalam proses supervisi klinik akan sebagai berikut:

Dalam mode ini sensor sonar EZ1 menjadi acuan utama dalam system kontrol, system control altitude menggunakan control PID Hasil penelitian berupa eksperimen yang telah dilakukan,

keberlanjutan tertinggi terdapat pada dimensi teknologi dan terendah pada dimensi ekonomi. Atribut yang sensitif dan berpengaruh terhadap setiap dimensi keberlanjutan

Selanjutanya bila digambarkan dalam bentuk histogram diameter telur ikan sepat rawa (Trichogaster trichopterus Blkr) dari masing – masing perlakuan selama