• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIKASI DI PROVINSI SUMATERA SELATAN PT PERTAMINA (PERSERO) PT SEMEN BATURAJA (PERSERO) TBK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIKASI DI PROVINSI SUMATERA SELATAN PT PERTAMINA (PERSERO) PT SEMEN BATURAJA (PERSERO) TBK"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIKASI DI PROVINSI SUMATERA SELATAN

PT PERTAMINA (PERSERO) PT SEMEN BATURAJA (PERSERO) TBK PT KERETA API INDONESIA (PERSERO) PADA MASA PERSIDANGAN II TAHUN 2019-2020

PADA 19-21 NOVEMBER 2020

I. PENDAHULUAN A. Dasar

Surat Keputusan Pimpinan DPR RI Nomor: .... tanggal .... ... 2020 tentang Penugasan Anggota Komisi VI DPR RI untuk melakukan Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VI DPR RI dalam Masa Persidangan II Tahun Sidang 2020-2021.

B. Maksud dan Tujuan

Kunjungan kerja spesifik Komisi VI DPR RI ini dimaksudkan untuk melaksanakan fungsi Dewan dalam melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan kebijakan maupun program pemerintah, khususnya yang terkait dengan bidang tugas Komisi VI DPR RI yakni Perdagangan, Perindustrian, Investasi, Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah, BUMN dan Persaingan Usaha

Kunjungan kerja spesifik Komisi VI DPR RI juga bertujuan untuk meninjau perkembangan PT Pertamina (Persero), PT Semen Baturaja (Persero) Tbk, PT Kereta Api Indonesia (Persero) secara korporasi dan konstribusinya bagi perekonomian daerah dan nasional.

(2)

PT Pertamina (Persero) sebagai salah BUMN perusahaan milik negara yang bergerak di bidang energi meliputi minyak, gas serta energi baru dan terbarukan. Pertamina menjalankan kegiatan hulu sampai hilir. produk yang dihasilkan meliputi bahan bakar minyak (BBM) seperti premium, minyak tanah, minyak solar, minyak diesel, minyak bakar dan Non BBM seperti pelumas, aspal, Liquefied Petroleum Gas (LPG), Musicool, serta Liquefied Natural Gas (LNG), Paraxylene, Propylene, Polytam, PTA dan produk lainnya. Selain itu Direktorat Gas, Energi Baru dan Terbarukan mengelola bisnis Gas, Power, dan NRE sebagai core business Pertamina untuk 3 memperkuat business positioning dan daya saing, mengoptimalkan profit serta mendukung business sustainability Perseroan.

Sektor hilir Pertamina meliputi kegiatan pengolahan minyak mentah, pemasaran dan niaga produk hasil minyak, gas dan petrokimia, dan bisnis perkapalan terkait untuk pendistribusian produk Perusahaan. Kegiatan pengolahan atau Refinery Unit (RU) di Sumatera Selatan adalah di RU III (Plaju), Sedangkan kegiatan pemasaran atau Marketing Operation Region (MOR) terdiri di Palembang adalah MOR II (Palembang).

PT Semen Baturaja menjalankan roda usaha secara khusus dalam produksi terak dengan pusat produksi terletak di Baturaja, Sumatera Selatan. Sedangkan proses penggilingan dan pengantongan semen dilaksanakan di Pabrik Baturaja, Pabrik Palembang dan Pabrik Panjang yang selanjutnya didistribusikan ke daerah-daerah pemasaran Perseroan. PT Semen Baturaja (Persero) Tbk melaksanakan Proyek Optimalisasi I (OPT I). Proyek tersebut kemudian dimulai pada tahun 1992 dan selesai pembangunannya pada tahun 1994 dengan kapasitas terpasang meningkat menjadi 550.000 ton semen per tahun. Dalam kiprahnya menghasilkan produk-produk semen, Perseroan terus meningkatkan kualitas yang dihasilkan hingga akhirnya mampu dipercaya menangani proyek – proyek prestisius. Pada tahun 2011, Perseroan terlibat dalam pembangunan proyek Cement Mill dan Packer dengan kapasitas 750.000 ton semen per tahun yang kemudian telah berhasil beroperasi secara komersil pada Juli 2013. Ketika itu, kapasitas Perseroan telah meningkat menjadi 2.000.000 ton semen per tahun. Perseroan untuk terus mengembangkan usaha dan menambah sumber dana bagi ekspansi, perseroan melaksanakan penawaran saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) pada 28 Juni 2013 dengan melepas 23,76% atau 2.337.678.500 saham ke publik. Dana ini ditujukan untuk membiayai pembangunan pabrik Baturaja II dengan kapasitas 1,85 juta ton semen per tahun Perseroan telah merambah pasar utama di sekitar Sumatera Selatan dan Lampung serta wilayah-wilayah Indonesia yang lainnya. Perseroan menggunakan distributor dengan jaringan yang tersebar diseluruh wilayah Sumatera Selatan, Lampung, Jambi dan Bengkulu. Peran Perseroan memberikan manfaat baik kepada Pemerintah Pusat dan Daerah berupa pajak dan retribusi, juga kepada pemegang saham melalui pemberian dividen, dividen serta kepada masyarakat sekitar melalui penyerapan tenaga kerja lokal, maupun dalam bentuk kemitraan dan bina Lingkungan bagi masyarakat sekitar pabrik.

(3)

PT Kereta Api Indonesia (Persero) (disingkat KAI atau PT KAI) adalah Badan Usaha Milik Negara Indonesia yang menyelenggarakan jasa angkutan kereta api. Layanan PT KAI meliputi angkutan penumpang dan barang.

perkeretaapian adalah salah satu moda transportasi yang memiliki karakteristik dan keunggulan khusus terutama dalam kemampuan mengangkut, baik penumpang maupun barang secara massal, hemat energy, hemat dalam penggunaan ruang. Mempunyai faktor keamanan yang tinggi dan tingkat pencemaran yang rendah serta lebih efisien dibanding dengan moda transportasi lainnya.

C. Sasaran dan Obyek Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VI DPR RI

Sasaran dari kunjungan kerja spesifik Komisi VI DPR RI ke PT Pertamina (Persero), PT Semen Baturaja (Persero) Tbk, PT Kereta Api Indonesia (Persero) ini adalah untuk mengetahui sejauh mana perkembangan bisnis terkait dampak covid-19 dan rencana operasi perusahaan, laporan keuangan terakhir dan konstribusinya pendapatan pemerintah serta peranannya bagi perekonomian daerah, perekonomian masyarakat serta CSR bagi pemberdayaan masyarakat, penanganan covid-19 dan dampaknya terhadap masyarakat di lingkungan perusahaan dan masyarakat Sumetera Selatan pada umumnya. Sehingga segenap program dan kebijakan yang telah ditetapkan mitra Komisi VI DPR RI akan dapat lebih mencapai sasaran serta memberi kontribusi bagi peningkatan daya saing industri dan perekonomian nasional.

D. Waktu dan Acara Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VI DPR RI

Pada hari Kamis, 19 November 2020, Tim Komisi VI melakukan pertemuan dengan Direksi PT Pertamina (Persero), PT Semen Baturaja (Persero) Tbk, PT Kereta Api Indonesia (Persero) beserta jajaran, mendengarkan presentasi dan aspirasi tentang perkembangan dan kendala yang dihadapi perusahaan serta melakukan dialog yang komprehenship.

Hasil dari kunjungan kerja ini akan menjadi masukan bagi Komisi VI DPR RI untuk memberikan rekomendasi bagi pemerintah terkait dengan pengawasan BUMN sebagai korporasi yang dimiliki Negara dan arah kebijakan pemerintah terkait perkembangan BUMN sebagai salah satu sumber pendapatan negara.

E. Susunan Anggota Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VI DPR RI ke Provinsi Sumatera Selatan.

Susunan Anggota Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VI DPR RI sesuai dengan Surat Tugas DPR RI ... tanggal ... 2020 adalah sebagai berikut

(4)

NO NO.

ANGGOTA N A M A KETERANGAN

1. A-189 ARIA BIMA PIMPINAN/F.PDIP

2. A-196 ADISATRYA SURYO SULISTO F.PDIP

3. A-181 Dr. EVITA NURSANTY, M.Sc. F.PDIP

4. A-161 DARMADI DURIANTO F.PDIP

5. A-208 Dr. H. MUFTI ANAM F.PDIP

6. A-311 DONI AKBAR, SE F.PDIP

7. A-348 TRIFENA M. TINAL, B.Sc. F.PDIP

8. A-128 SUPRATMAN ANDI AGTAS, SH, MH F.GERINDRA

9. A-36 Ir. H. M. NASHIM KHAN F.PKB

10. A-19 MARWAN JAFAR F.PKB

11. A-563 PUTU SUPADMA RUDANA F.PD

12. A-447 AMIN, AK, MM F.PKS

13. A-481 H. NASRIL BAHAR, S.E. F.PAN

14. A-493 EKO HENDRO PURNOMO, S.Sos. F.PAN

15. -- DEDI, S.Sos KASUBAG

16. -- JAINURI ACHMAD IMAM SUDARKO,

S.A.P SETKOM

17. -- MUHAMMAD FAHRIZA SETKOM

18. -- M. ZAENAB MALTUFAH, SE, MSE TENAGA AHLI

19. -- AISYA SALIMAH PEMBERITAAN

20. -- ZIA UL BAR TV PARLEMEN

II. Hasil Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VI DPR RI di PT Pertamina (Persero), PT Semen Baturaja (Persero) Tbk, PT Kereta Api Indonesia (Persero)

A. Temuan Lapangan

PERTAMINA EP ASSET II WILAYAH SUMATERA BAGIAN SELATAN

(5)

Wilaya Kerja PEP Asset 2 Sejak restrukturisasi Pertamina EP pada 1 Maret 2013, 1.

area operasi Pertamina EP Asset 2 dibagi menjadi 4 lapangan, yaitu field Prabumulih (Kota Prabumulih, Kab. Muara Enim, Kab Oku Induk, Kab Ogan Ilir), field Pendopo (Kab. Pali, Kab. Musi Banyuasin, Kab. Musi Rawas), field Lamau (Kota Prabumulih, Kabupaten Muara Enim), field Adera (Kab. Muara Enim, Kab. Pali) Selain juga lapangan migas yang dikelola sendiri terdapat area operasi yang dikelola oleh Development Project dan area operasi yang dikelola oleh pihak lain dalam bentuk kontrak kerja sama operasi seperti TAC (Technical Assistance Contract), KSO (Kontrak Kerja Sama Operasi) dan Unitisasi.

2. Sesuai data hingga 31 Oktober 2020 memproduksi gas 77,19 MBOEPD, minyak 17,678 BOPD (95% terhadap target), gas 340 MMSCFD (93% terhadap target) dengan biaya 7,79 USD/BOE biaya produksi per unit.

PERTAMINA REFINERY UNIT III PLAJU

(6)

1. Luas area yang dibutuhkan untuk refinery dan supporting terdiri dari Plaju 258

Ha, Sungai Gerong 153 Ha, Green refinery 30 Ha direncanakan mulai produksi tahun 2024

2. Mengolah CPO dengan proses Hydrorefining (H2 & Katalis) menghasilkan Green Fuel • Unit Capacity : 20 MBSD (~3000 T/day) , catatan : CPO dari PTPN III atau yang lainnya CPO Producer • Expected Product : Green Diesel : 19 MBSD / 5 MBSD o Green Avtur : - MBSD / 10 MBSD o Green Naphtha : 0.3 MBSD / 4 MBSD o Green LPG : 1.1 MBSD / 1.2 MBSD • Expected On Stream : Oct. 2024 3. Mendukung program Pemerintah dalam bauran energi dan guna mencapai target

kemandirian energi Nasional, dengan memperluas penggunaan energi terbarukan dengan pemanfaatan CPO yang jumlahnya cukup melimpah di dalam negeri dengan melaksanakan mandat Pemerintah dalam program pengembangan bahan bakar nabati Biodiesel B30 pada tahun 2030 dengan kapasitas, Biorefinery Complex di RU III Plaju berkapasitas 20 MBSD dengan proses Hydrorefining. • H2 Plant with a capacity of ± 55 KNm3/h - OSBL Facilities (Utilities, Tank Farm, SWS, Amine, CO2 Absorber Plant, etc)

4. Dibutuhkan komitmen terkait ketersedian Feed Stock dari CPO Producer , adanya komsumsi Hydrogen yang tinggi, dibutuhkan penambahan Natural Gas ± 30 MMSCFD serta dengan biaya produksi yang tinggi (harga CPO lebih tinggi dari harga crude.)

5. Diperlukan dukungan dari pemerintah terkait antara lain, Security supply untuk feedstock (price & volume) dan penambahan natural gas, Keputusan Presiden dan Menteri untuk Product Hydrotreated Vegetable Oil (HVO) / Green Deisel dan produk turunannya dapat di implementasikan di Indonesia., mandate dari Pemerintah untuk produk Green Diesel untuk digunakan oleh Energy providers, adanya Guarantee of incentive.

MARKETING OPERATION REGION (MOR) II SUMATERA SELATAN

(7)

1. Wilayah kerja MOR II Sumatera bagian selatan dengan total luas area 338.634 km2 dengan volume penyaluran per tahun sekitar 6,2 juta KL meliputi 5 Propinsi yaitu Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, Bangka Belitung dengan Integrated terminal yaitu TBBM (terminal BBM) Palembang dan Panjang Lampung.

2. Produksi MOR II Sumatera Selatan meliputi Premium, kerosene, solar, dexlite, pertamina dex, pertamax, pertamax racing, pertamax turbo, bio solar

3. Cluster Produksi MOR II Sumatera Selatan yaitu Fuel (bahan bakar minyak) untuk retail, Industrial Marine dan Aviation, sedangkan non fuel untuk petrochemical, lubricant dan gas domestic

4. Marketing Operation Region (MOR) II Sumatera Selatan memiliki 6 fuel terminal dan 1 fuel terminal (S), yaitu Lubuk Linggau (Sumsel), Batu Raja Sumsel, Lahat (Sumsel), P. Baai (Bengkulu), Pk Balam (Babel) dan Tanjung Pandan (S, Babel.) 5. Marketing Operation Region (MOR) II Sumatera Selatan memiliki 4 Aviation Terminal dan 2 Annex yaitu Sutan Mahmud Badaruddin II Palembang, Sultan Thaha, Jambi, Depati, Bangka, Fatmawati Bengkulu dan Raden Intan, Lampung (Annex), Hannadjoeddin, Belitung (Annex)

PT SEMEN BATURAJA (PERSERO) TBK

(8)

1. PT Semen Baturaja (Persero), Tbk memiliki 3 lokasi yaitu di Baturaja denagan kapasitas produksi 3.150.000 ton per tahun, Palembang dengan 350.000 ton per tahun dan lampung 350.000 ton per tahun.

2. Permintaan nasional terhadap semen pada tahun 2019 sebesar 69.793 .000 ton per tahun, sedangkan produksi semen PT Semen Baturaja (Persero), Tbk pada tahun yang sama sebesar 2.127.000 ton atau hanya mampu memenuhi permintaan pasar sebesar 3% saja.

3. Produksi semen PT Baturaja pada kwartal III tahun 2020 sebesar 1.282.000 ton sedangkan permintaan nasional pada semen nasional pada periode yang sama sebesar 44.651.000 memenuhi permintaan pasar sebesar 2,87% dengan proporsi untuk Sumatera Selatan sebesar 54%, Lampung 27%, Jambi 12% , Bengkulu 11%

dan Bangka Belitung 2%.

4. Kinerja keuangan PT Semen Baturaja dari sisi pendapatan dari tahun 2017 hingga 2019 mengalami peningkatan yaitu pada tahun 2017 sebesar Rp.

473.000.000.000,- meningkat menjadi Rp 707.000.000.000,- pada tahun 2018 dan meningkat pada tahun 2019 sebesar Rp. 875.000.000.000,-, di masa covid-19 pada kawartal ketiga sebesar Rp. 449.000.000.000. Namun dari sisi laba bersih mengalami penurunan adari tahun 2017 sebesar Rp. 147.000.000.000,- menjadi Rp. 76.000.000.000 pada tahun 2018 dan terus menurun pada tahun 2019 sebesar Rp.018 dan terus menurun pada tahun 2019 sebesar Rp.30.000.000.000 serta mengalami rugi pada kwartal III tahun 2020 sebesar (-Rp. 113.000.000.000,-) 5. Permasalahan terkait masalah semen di Sumatera adalah adanya gap antara

kapasitas produksi semen dengan total penyerapan atau konsumsi semen, kapasitas terpasang semen pada tahun 2019 sebesar sekitar 16 juta Ton dan total konsumsi semen pada tahun 201 9sebesar 14 Juta ton. Total gap antara supply semen dan demand semen selama kurun 2015 hingga kwartal III tahun 2020 sebesar Rp. 37 Juta Ton

(9)

PT KERETA API INDONESIA (PERSERO)

1. Layanan yang dilakukan PT Kereta Api Indonesia (Persero) di wilayah Sumatera yaitu Angkutan Batubara untuk PT Bukit Asam, PT Bara Alam Utama, PT Baramulti Sugih Sentosa, PT Sriwijaya Mandiri Sumsel, PT Gumay Prima Energy, PT Golden Great Borneo, PT Manambang Muara Enim, PT Dizamatra, PT Bumi Merapi Energy, PT Bumi Gema Gempita

2. Layanan yang dilakukan PT Kereta Api Indonesia (Persero) di Sumatera juga angkutan bahan bakar minyak (BBM) untuk PT Pertamina, Angkutan semen PT Semen Baturaja, angkutan bubur kayu(Pulp) PT Tanjung Enim Lestari Pulp&

Paper, angkutan LRT Palembang dan Angkutan KA Penumpang.

3. Kinerja keuangan terkait peningkatan asset pada tahun 2018 sebesar Rp.

38.996.000.000.000 meningkat sebesar Rp. 44.906.000.000.000 dan bertambah menjadi Rp. 53.814.000.000.000,-

4. Kinerja keuangan terkait pendapatan pada tahun 2018 sebesar Rp.19.954.000.000.000,- meningkat menjadi Rp. 22.518.000.000,-dan menurun sampai kwartal III 2020 sebesar Rp. 13.294.000.000 dengan laba bersih sebesar Rp. 1.555.000.000.000,- dan meningkat sebesar RP.2.023.000.000.000,- pada tahun 2019, mengalami rugi pada kwartal III tahun 2020 sebesar (- Rp.3.375.000.000.000)

B. Pertanyaan dari Anggota Komisi VI DPR RI 1. Marwan Jafar (A-19) adari FPKB

(10)

a. Karena kegiatan ini merupakan kunjungan kerja spesifik yang terkait dinamika perkembangan BUMN di Sumatera Selatan, dan dari paparan yang tadi disampaikan masing-masing BUMN menunjukkan bahwa secara umum BUMN di sumsel saat ini mengalami kerugian terkait covid-19, barangkali sebenarnya kinerjanya memang sudah tidak bagus sebelum covid-19 sehingga perlu dikaji secara mendalam juga. Harusnya focus pada ruang mana yang akan mendatangkan investasi dari luar karena Sumatera Selatan punya sejarah Panjang perdagangan yang sangat bagus. Lembaga pengelola investasi di dalam bumn agar memberikan informasi terkait peluang investasi apalagi UU tentang omnibuslaw sudah disahkan.

b. Harusnya ada laporan masing-masing BUMN terkait neraca keuangan atau bisnis plannya mulai sebelum covid-19 hingga sekarang. Apa potensi dan peluang bisnis yang bisa direalisir, bagaimana ada efesiensi agar kerugian BUMN bisa ditekan atau dikurangi. Makanya perlu di buat bisnis plan terkait masa covid-19 sampai setelah covid-19.

c. saya mendukung jika ada penugasan dari pemerintah, harus diajuhkan PMN dari pada untuk penangan covid-19 yang gak jelas lebih bagus misalnya untukk bangun tol Sumatera agar ada penyerapan pekerjaan karena banyaknya pengangguran dimasa covid-19. Proyek pariwisata seharusnya juga dijadikan peluang bisnis. Misal untuk pertamina harus direvisi terkait bisnis yang kurang menguntungkan. Kita dukung tahapan-tahapan yang dilakukan pertamina yang dianggap menguntungkan. Penguasaha amerika sangat menunggu terkait regulasi yang menghambat bisa disingkirkan agar bisa berbisnis di Indonesia. Sumatera Selatan sudah mulai dikenal karena ASEAN Game kemaren seharusnya menjadi peluang pasar untuk bisnis di sumatera selatan.

d. saya minta ada laporan apa yang sudah dilakukan dan apa yang akan dilakukan dalam masa digitalisasi akan memicu revolusi industry.

2. Dr. Evita Nursanty, M.Sc., (A-181) dari F.PDIP

Prilaku elit BUMN jika disms kenapa sms tidak dibalas, padahal itu bukan untuk minta proyek. Misal terkait pengiriman barang di Sumatera Selatan melewati wilayah asset PT KAI untuk bisa dikomunikasikan bukan untuk gratis lho tapi bayar, sudah melakukan komunikasi surat tapi plang pintu lewat wilayah asset PT KAI tetep diblok.

3. Doni Akbar, SE (A-311) dari PDIP

Dari seluruh presentasi BUMN yang hadir saya mengucapkan terima kasih, namun seharusnya lebih pada laporan neraca keuangan, kita melakukan kunjungan kerja spesifik ini bukan untuk mendengar laporan konsolidasi korporasi yang merupakan wilayah komisi VII DPR RI. Singkat saja, untuk EP Pertamina, apa saja yang dilakukan selama masa pandemic terkait bantuan dan kemudahan kepada mitra-mitra usaha seperti UMKM, jangan justr mempersulit.

4. Dr. Ir. Herman Khaeron, M.Si (A-544) dari F.PDIP (Team kunjungan Kerja Spesifik PT Waskita Karya)

a. pertamina, pemenuhan kebutuhan yang disebutkan sebenarnya tidak terlalu siknifikan karena ada bukkti bahwa pupuk mengalamai kekurangan bahan baku, sebaiknya petamina lebih focus untuk memberikan produksi bahan baku pupuk. Sementara ini kilang minyak tidak menguntungkan karena hasil produksinya lebih mahal dari pada import. Hulu pertamina harus focus di hulu, harus ekspansif. Kalau MOR II Palembang hanya perlu duduk manis sudah banyak yang antre yang siap membeli BBM, LPG dan solar.

(11)

b. Ketiga PT KAI, setelah ganti direktur kenapa rugi melulu, namun sebenarnya karena tanah sewah selalu dinaikkan sehingga rugi. Harga tiket penumpang sebagai fee dari asset yang dilewati KAI menyebabkan keuntungan KAI tergerus

5. Ir. La Tinro La Tunrung (A-131) dari F.Gerindra (team Kunjungan Kerja Spesifik PT Pelindo II)

a. Masalah pupuk sering terjadi kelangkaan, selama 12 tahun terakhir belum pernah ada kenaikan harga pupuk, bagaimana jika harga pupuk dinaikkan 100% agar kebutuhan pupuk bisa terjamin

b. Harga saham PT BatuRaja pada tahun 2018 sangat luar biasa yaitu Rp.4.250, padahal tidak ada tindakan yang luar biasa, namun sekarang dalam 2 tahun terakhir harga saham bisa jatuh menjadi Rp. 500, bagiamana penjelasannya 6. Rieke Diah Pitaloka (A-170) dari PDIP (Team Kunjungan Kerja Spesifik PT

Pelindo II)

Omnibus Law Undang-undang No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta Karya, Pasal 66, pemerintah bisa memberikan kemanfaatan umum terkait inovasi dan riset serta mempertimbangkan kemampuan BUMN terkait penugasan pemerintah, dikaji Bersama BUMN dan pemerintah pusat. Bila penugasan tersebut tidak menguntungkan maka BUMN bisa mendapatkan kompensasi dari pemerintah. Hal ini jadi terobosan baru agar pemerintah tidak semenah-menah memberikan penugasan tanpa ada kajian. Solusi terkait penugasan bukan PMN saja tapi kompensasi. Misalnya pembangunan Pelabuhan itu bukan soal transportasi dan logistic tapi juga terkait keamanan dan kedaulatan negara sehingga BUMN tsb layak dapat kompensasi, hal tersebut juga berlaku untuk PT Pertamina (Persero), PT Semen Baturaja (Persero) Tbk, PT Kereta Api Indonesia (Persero)

C. Rekomendasi

Dalam kesempatan Kunker Spesifik Komisi VI DPR RI ini merekomendasikan antara lain :

1. Konektivitas wilayah dan jaminan kelancaran distribusi barang baik bahan baku maupun barang jadi dan mobilitas penumpang akan memperlancar optimalisasi kapasitas produksi dindustri efesiensi biaya serta tercipta peningktanan daya saing industry akan meningkatkan keuntungan industry.

2. Hubungan Kemitraan antar BUMN akan menurunkan biaya produksi dan peningkatan keuntungan industry serta pertumbuhan ekonomi Kawasan Sumatera Selatan dan Sumatera khususnya dan pertumbuhan ekonomi nasional pada umumnya

PEP Asset 2

3. Pertamina hulu yaitu harus focus pada peningkatan ekspansi untuk mendapatkan crude oil dengan mengurangi hambatan terkait proses eksplorasi maupun pengeboran dengan biaya yang relative efesien.

4. Kegiatan pengolahan atau Refinery Unit (RU) di Sumatera Selatan yaitu di RU III (Plaju) harus mempertimbangkan produksi migas dengan biaya yang efesien agar tidak memicuh biaya energi yang mahal baik kepentingan industry maupun rumah tangga yang menyebabkan daya saing industry turun dan daya beli masyarakat turun.

(12)

5. Refinery Unit (RU) II juga focus pada produksi non fuel antara lain untuk bahan baku pupuk dan bahan baku tekstil sehingga bisa mengurangi import bahan pupuk maupun tekstil.

6. Pertamina MOR (Marketing Operation Region) II Palembang agar bisa menjaga distrubusi ketersediaan migas dengan melaksanakan satu harha terutama di daerah 3T (Terluar, Terisolir dan Tertinggal).

7. PT Semen Baturaja (Persero) Tbk lebih ekspansif dalam penyerapan produsksi semen dengan meningkatnya kebutuhan semen terkait pembangunan tol Sumatera dan pembangunan kawasan pusat-pusat pertumbuhan baru di sekitar tol seperti kebutuhan pembangunan perumahan, pusat pembelanjaan, Pendidikan dan lain-lain.

8. PT Kereta Api Indonesia mempertimbangkan untuk berperan aktif terkait upaya konektivitas wilayah dengan moda transportasi integrated yang memperlancar arus orang dan barang agar biaya trasportasi sebagai salah satu komponen biaya industry bisa ditekan.

9. Rencana hilirisasi harus dikaji terkait pilihan untuk memanfaatkan batu bara sebagai bahan bakar energy nasional yang murah dan keuntungan yang ddapat jika melakukan hilirisasi.

III. DOKUMENTASI

Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VI DPR RI dengan PT Pertamina (Persero), PT Semen Baturaja (Persero) Tbk, PT Kereta Api Indonesia (Persero) pada 19-21 November 2020 di The Arista Hotel

(13)

Kunjungan Lapangan ke Terminal Bahan Bakar Minyak MOR (Marketing Operation Region) II Palembang pada 21 November 2020

Demikianlah laporan Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VI DPR RI ke Provinsi Sumatera Selatan, diharapkan menjadi bahan masukan bagi Komisi VI DPR RI dalam rangka mengawasi kinerja BUMN serta rekomendasi bagi pemerintah, terkait dengan pengawasan program dan kebijakan pemerintah.

Jakarta, 30 November 2020 Ketua Tim,

Ttd.

Aria Bima A-189

Referensi

Dokumen terkait

Penanggungjawab Kegiatan : PT Waskita Karya (Persero) Tbk, PT Semen Tonasa, PT Brantas Abipraya (Persero), PT Perkebunan Nusantara XIV, PT Kawasan Industri Makassar

Dalam sebuah ilustrasi gunung es pada materi pembagian pecahan, jika algoritma pembagian pecahan diibaratkan sebagai bagian puncak dari gunung es yang terlihat di

Objek kunjungan Kerja Reses Komisi VI DPR RI adalah Kementerian Investasi/Kepala BKPM, Badan Standarisasi Nasional (BSN), PT Telkom Indonesia (Persero), Tbk, PT Bank

Kementerian BUMN dalam hal ini PT Bank Tabungan Negara Persero Tbk, PT Semen Indonesia Tbk, PT Timah Tbk, PT Aviasi dan Pariwisata Indonesia, PT Angkasa Pura 1 Persero, PT PELNI

Objek kunjungan kerja Komisi VI DPR RI adalah Kementerian Koperasi dan UKM RI, serta Kementerian BUMN dalam hal ini PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero), PT Adhi Karya

Terlihat dari persentase ekspresi COX-1 menunjukkan bahwa kelompok suspensi piroksikam memberikan persentase ekspresi COX-1 yang lebih rendah dibandingkan dengan

Analisa dilakukan selama penelitian dan secara menyeluruh mulai dari tahap kalibrasi, pemaparan gas pencemar karbon monoksida (CO), menentukan tanaman yang memiliki