• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DAN PROMOSI DALAM PENINGKATAN KOMUNIKASI KINERJA BANK MUAMALAT JATIBARANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB IV IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DAN PROMOSI DALAM PENINGKATAN KOMUNIKASI KINERJA BANK MUAMALAT JATIBARANG"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DAN PROMOSI DALAM PENINGKATAN KOMUNIKASI KINERJA BANK

MUAMALAT JATIBARANG

A. Pelaksanaan Etika Bisnis Islam dalam Peningkatan Komunikasi Kinerja

Etika bisnis Islam itu adalah aspek dari baik/buruk, terpuji/tercela, kemudian pantas/tidak pantas, dari perilaku manusia dalam dunia bisnis dengan susunan efektif yang ditambahkan oleh halal haram dan dibungkus dengan batasan syariah atau.

Bank muamalat beroperasional dengan menggunakan sistem syariah Islam yaitu sebuah sistem yang memberikan keadilan kebersamaan serta membangun perekonomian umat. Dengan operasional seperti ini diharapkan masyarakat akan terhindar dari riba.

Dari hasil penelitian yang berkaitan dengan pelaksanaan etika bisnis Islam, ada beberapa hal yang menjadi titik point dalam masalah ini. Dalam penelitian ini peneliti melakukan wawancara dengan seorang manager.

Karena manager ini salah seorang paling penting dalam melakukan peningkatan komunikasi kinerja dan menerapakan etika bisnis Islam di Bank Muamalat.

Peneliti mengutarakan pertanyaan mengenai yang digunakan manager untuk menerapkan etika bisnis Islam dalam peningkatan komunikasi kinerja pada Bank Muamalat Jatibarang. Responden menjelaskan jawabanya sebagai berikut:

(Personal interview, Bapak T Abdullah Suherman Juni 2016)

Dalam kegiatan aktivitas sehari-hari bank muamalat ini dalam etika kerjanya setiap hari itu harus bangun pagi jadi hal ini termasuk kebiasaan di bank muamalat, kemudian antara komunikasi kinerja berjalan dengan baik kepada pelayanan nasabahnya, jangan sampai

(2)

ada yang kurangnya berkomunikasi sehingga itu akan menghambat meningkatnya kinerja karyawan. Hal ini juga dalam menjalankan aktivitas perbankan dengan nasabah harus sesuai dengan prinsip- prinsip syariah yang melarang adanya riba dan lain sebagainya yang sudah ada di dalam Al-Qur’an. Jadi bank muamalat ini 99% sudah menerapkan etika bisnis Islam.

Manager sudah melakukan operasionalnya dengan baik dan senantiasa terjaga kehalalan produknya ada lembaga khusus yang memantau kinerja dan produk bank-bank syariah jadi produk yang telah di keluarkan Bank Muamalat sudah sesuai dengan syariah Islam.

Etika dipahami sebagai seperangkat prinsip yang mengatur hidup manusia. Berbeda dengan moral, etika merupakan refleksi kritis dan penjelasan rasional mengapa sesuatu itu baik dan burl. Menipu orang lain adalah buruk. Ini berada pada tataran moral, sedangkan kajian kritis dan rasional mengapa menipu itu buruk dan apa alasan pikirnya, merupakan lapangan etika. Perbedaaan antara moral dan etika sering kabur dan cenderung disamakan. Intinya moral dan etika diperlukan manusia supaya hidupnya teratur dan bermatabat. Orang yang menyalahi etika akan berhadapan dengan sanksi masyarakat berupa pengucilan dan bahkan pidana. Bisnis merupakan bagian tak bisa dilepaskan dari kegiatan manusia.

Kehidupan bisnis modern itu cenderung mementingkan keberhasilan material. Menempatkan material pada urutan prioritas utama, dapat mendorong para pelaku bisnis dan masyarakat umum melirik dan menggunakan paradigma dangkal tentang makna dunia bisnis itu sendiri.

Sesungguhnya dunia bisnis tidak sesadis yang di bayangkan orang dan material bukanlah harga mati yang harus di upayakan dengan cara apa yang dan bagaimanapun

Dalam dunia bisnis semua orang tidak mengharapkan memperoleh perlakuan tidak jujur dari sesamanya. Praktek manipulasi tidak akan terjadi jika dilandasi dengan moral tinggi. Moral dan tingkat kejujuran

(3)

rendah akan menghancurkan tata nilai etika bisnis itu sendiri.

Masalahnya ialah tidak ada hukuman yang tegas terhadap pelanggaran etika, karena nilai etika hanya ada dalam hati nurani seseorang. Etika mempunyai kendali intern dalam hati, berbeda dengan aturan hukum yang mempunyai unsur paksaan ekstern. Akan tetapi bagi orang-orang yang berkecimpung dalam bisnis yang dilandasi oleh rasa keagamaan mendalam akan mengetahui bahwa perilaku jujur akan memberikan kepuasan tersendiri dalam kehidupannya baik dalam dunia nyata sekarang ini apalagi dalam kehidupan nanti di akhirat. Hendaknya kehidupan dunia terutama dalam bisnis, tidak terlepas dari kehidupan di hari kemudian itu.

Banyak istilah lain yang senada dengan etika yaitu, akhlaq, budi pekerti, perangai, tabiat, moral, sopan santun, dan sebagainya. Hal itu sebagian dari kualias kinerja karyawan yang harus diutamakan selain berkomunikasi dengan baik. Berikut ini akan diungkapkan nilai-nilai etika Islam yang dapat mendorong meningkatkan kinerja karyawan, antara lain:

1. Konsep Ihsan

Ihsan adalah suatu usaha individu untuk sungguh-sungguh bekerja, tanpa kenal menyerah dengan dedikasi penuh menuju pada optimalisasi, sehingga memperoleh hasil maksimal. Kesempurnaan itu adalah sifat Allah, kita hanya mungkin mendekatinya, tidak mungkin sampai sempurna. Jadi kaum Muslimin harus mengerjakan setiap pekerjaannya sebaik mungkin, semaksimal mungkin, seperti misalnya kita beribadah, lakukanlah sebaik mungkin. Jika kita shalat maka shalatlah se akan-akan kita melihat Allah, jika kita tidak bisa melihat Allah maka pasti Allah melihat kita. Inilah contoh bagaimana kita harus mengerjakan segala sesuatu sebaik mungkin, tidak asalan.

2. Itqan. Artinya membuat sesuatu dengan teliti dan teratur. Jadi harus bisa menjaga kualitas produk yang dihasilkan, adakan penelitian

(4)

dan pengawasan kualitas sehingga hasilnya maksimal. Allah telah menjanjikan bahwa siapa saja yang bersungguh-sungguh maka Dia akan menunjukkan jalan kepadanya, dalam mencapai nilai yang setinggi-tingginya.

3. Konsep hemat. Kepada umatnya. Kita harus hemat, jangan boros, pekerjaan memboros-boroskan harta adalah teman syaitan. Kita harus hemat dengan harta, tapi tidak kikir dan tidak menggunakannya kecuali untuk sesuatu yang benar-benar bermanfaat. Dengan berhemat ini, maka kita dapat mengemat sumber-sumber alam, kita menyimpan dan menabung. Dana tabungan ini akan dapat digunakan sebagai sumber investasi lebih lanjut, yang pada gilirannya digunakan untuk produksi. Lingkaran ini akan menghasilkan tambahan harta bagi seseorang. Dan harta ini sangat berguna sebagai dukungan ketaqwaan kepada Allah , dan mengarahkan kita ke kehidupan beragama yang lebih bermakna.

4. Kejujuran dan keadilan, ini adalah konsep yang membuat ketenangan hati bagi orang yang melaksanakannya. Kejujuran yang ada pada diri seseorang membuat orang lain senang berteman dan berhubungan dengan dia. Di dalam bisnis pemupukan relasi sangat mutlak diperlukan, sebab relasi ini akan sangat membantu kemajuan bisnis dalam jangka panjang. Sedangkan keadilan perlu diterapkan misalnya terhadap para karyawan ada aturan yang jelas dalam pemberian upah, dengan prinsip keadilan itu, tidak membeda-bedakan manusia yang satu dengan yang lainnya.

5. Kerja keras. Rasulullah sangat terkenal dengan pelaksanaan konsep ini. Kita mengetahui bagaimana Rasulullah pada masa kecilnya telah mulai bekerja keras mengembalakan domba orang Makkah, dan beliau menerima upah dari gembalaan itu. Setelah umur 12 tahun beliau mulai berdagang bersama kafilahnya dari satu kota ke kota lainnya. Sangat dianjurkan kerja keras itu dilakukan sejak pagi hari. Setelah shalat subuh, janganlah kalian tidur, tapi carilah rizki

(5)

dari rabmu. Simbol “tali dan kampak” adalah lambang kerja keras, yang dicontohkan oleh Rasulullah dalam menyuruh umatnya bekerja keras, jangan hanya berpangku tangan, dan minta belas kasihan orang.

Jawaban atas karyawan itu sendiri mengenai etika bisnis islam dalam meningkatkan komunikasi kinerja di bank muamalat, seperti dibawah ini:

(personal interview, bapak Yopy Latumandagi Juni 2016)

”Kinerja di Bank Muamalat ini dalam berkomunikasinya sudah ada kemajuan dari tahun ke tahun. Karena manager atau pemimpin Bank Muamalat orangnya sangat pandai berkomunikasi dengan siapa pun.”

Dari wawancara tersebut tanggapan dari karyawan yang berkaitan dengan etika bisnis Islam dalam peningkatan komunikasi kinerja itu mengalami kemajuan dalam berkomunikasi, tidak hanya dengan karyawan saja manager berkomunikasi dengan baik tetapi dengan nasabah juga manager melakukan komunikasi dengan sangat baik sehingga nasabah tertarik untuk menabung di bank muamalat.

Demikianlah beberapa konsep etika bisnis Islam dalam meningkatkan kinerja karyawan, jika kita coba dan berusaha melaksanakannya secara istiqamah, maka Insya Allah kemajuan dalam bisnis bank muamalat dapat di capai dengan baik, kemudian kinerja karyawannya juga semakin meningkat dan berkualitas.

B. Pelaksanaan Promosi dalam Peningkatan Komunikasi Kinerja

Kegiatan promosi yang dilakukan oleh Bank Muamalat selain periklanan juga melalui pelayanan yang ramah kepada nasabahnya. Serta pemasangan reklame berukuran besar di depan kantor. Selain itu kegiatan promosi yang dilaksanakan Bank Muamalat KCP Jatibarang bertujuan untuk memperkenalkan produknya untuk memasuki pasar serta menjembatani daerah diluar jangakauan transaksi syariah untuk berhirah pada transaksi non ribawi. Strategi promosi merupakan suatu langkah- langkah yang harus di tempuh dalam memasarkan produk perbankan yang

(6)

ditunjukan pada peningkatan penjualan yang di orientasikan pada pengumpulan dana, orientasi pada pelanggan, peningkatan mutu layanan.

Oleh karena itu yang harus dilakukan seorang pemasar yaitu dengan menyakinkan pelanggan akan produk yang tidak nyata melalui presentasi produk yang menarik dan proses penjualan efektif tergantung pada ketajaman dan kejelian dalam melakukan pendekatan penjualan. Sasaran promosinya adalah masyarakat umum baik itu umat Islam maupun non Islam, sehingga tidak hanya kalangan tertentu saja yang menikmati produk ini.

Dari hasil penelitian yang berkaitan dengan pelaksanaan promosi dalam peningkatan komunikasi kinerja, ada beberapa hal yang menjadi titik point dalam masalah ini. Dalam penelitian ini peneliti melakukan wawancara dengan seorang manager. Karena manager ini salah seorang paling penting dalam melakukan promosi yang sesuai dengan prinsip syariah.

Peneliti mengutarakan pertanyaan mengenai yang digunakan manager untuk melaksanakan promosi dalam peningkatan komunikasi kinerja pada Bank Muamalat Jatibarang. Responden menjelaskan jawabanya sebagai berikut:

(personal interview, bapak T. Abdullah Suherman)

“Dalam promosi yang dilakukan bank muamalat sudah menerapkan prinsip-prinsip syariah, salah satunya dengan memberitahukan ke nasabah tentang larangan riba dalam melakukan transaksi apapun. Hal itu sudah termasuk ke dalam prinsip-prinsip syariah.”

Bank Muamalat dalam melakukan promosi produknya menggunakan berbagai metode dan sarana yaitu dengan menjadi sponshor sebuah kegiatan, menyebar leflet dan pamlet, silaturahim ke lembaga-lembaga Islam baik ormas atau lembaga pendidikan, menggunakan iklan radio.

Bank Muamalat tidak menggunakan promosi menggunakan media reklame

(7)

karena terkendala masalah biaya yang besar jika menggunakan media iklan tersebut.

(personal interview, bapak T. Abdullah Suherman Juli 2016)

Dengan cara memerlukan perencanaan dan pengawasan yang matang serta perlu tindakan-tindakan yang konkrit dan terprogram yang terdiri dari produk, harga, promosi, dan distribusi. Dengan hal itu bisa menjadi senjata bagi perusahaan dalam memasarkan produknya dan biasa disebut bauran pemasaran atau marketing mix.

Promosi merupakan kegiatan marketing mix yang terakhir. Dalam kegiatan ini setiap bank berusaha untuk mempromosikan seluruh produk dan jasa yang dimilikinya baik langsung maupun tidak langsung.1 Promosi juga jenis komunikasi yang memberi penjelasan yang menyakinkan kepada calon konsumen atau nasabah tentang barang dan jasa dengan bertujuan memperoleh perhatian, mendidik, mengingatkan, dan menyakinkan calon konsumen atau nasabah. Promosi itu akan sia-sia apabila tidak dikomunikasikan secara efektif. Akan tetapi banyak alasan mengapa suatu pesan promosi dapat disalah pahami atau tidak didengar sama sekali. Untuk memahami hal ini ada baiknya melihat proses komunikasi secara keseluruhan yang berarti sebuah sumber berusaha menyampaikan pesan kepada penerima. Karena tujuan utama dari promosi adalah menginformasikan, mempengaruhi atau membujuk, serta meningkatkan dan memodifikasi tingkah laku pelanggan sasaran tentang perusahaan dan pembauran pemasarannya.

Peneliti mengutarakan pertanyaan mengenai yang digunakan manager untuk melaksanakan promosi dalam peningkatan komunikasi kinerja pada Bank Muamalat Jatibarang. Responden menjelaskan jawabanya sebagai berikut:

(personal interview, bapak T. Abdullah Suherman Juli 2016)

Proses promosi yang dilakukan bank muamalat ini dengan cara pemberian nama produk yang sesuai dengan nama syariah-syariah

1Kasmir, Pemasaran Bank, Kencana: Jakarta, 2005. Hal. 175

(8)

serta mudah diingat, menyajikan produk yang sesuai kebutuhan nasabah, biaya administrasi yang relatif ringan, dan selain itu menyebarluaskan dari mulut ke mulut, brosur, pamflet dan lain-lain.

Setelah melaksanakan promosi dengan baik dan banyak diminati nasabah bank perlu memperbaharui sistem teknologinya. Perubahan teknologi dapat memberikan peluang dan ancaman bagi perusahaan.

Perkembangan teknologi pada dunia perbankan lebih banyak dutujukan untuk kemudahan-kemudahan konsumen dalam memanfaatkan produk yang ada tanpa harus melalui prosedur yang berbelit-berbelit. Bank senantiasa memperbarui kualitas teknologinya supaya dapat meningkat efiensiesi dan produktivitas kinerja yang dilakukan bank. Hal ini dapat dirasakan oleh nasabah berupa kemudahan dan keamanan dalam melakukan kegiatan transaksi.

Saat bank muamalat melaksanakan promosi, tentu ada kendala saat melaksanakan promosi tersebut. Berikut peniliti mengutarakan jawaban atas wawancara dengan manager yang meliputi kendala-kendala saat melaksanakan promosi tersebut.

(personal interview, bapak T. Abdullah Suherman Juli 2016)

“Kendalanya, walaupun bank muamalat sudah berulang-ulang kali menjelaskan tentang bank muamalat yang menggunakan prinsip keuangan syariah dan menjelaskan larangan riba, tetapi masih ada masyarakat yang belum mengerti tentang hal itu atau susah mengerti.

Dan selain itu bank muamalat masih kurang dalam mengenai SDM (Sumber Daya Manusia). Karena masyarakat yang dulu mindsetnya sudah ke konvensional, jadi agak susah menjelaskannya.”

Kendala yang dialami bank muamalat saat melaksanakan promosi itu salah satunya menghadapi nasabah yang belum mengerti tentang bank muamalat yang berprinsip syariah, walaupun pihak bank sudah menjelaskan tentang syariah kepada nasabah. Selain itu Sumber Daya Manusia yang masih kurang. Dan bank harus meningkatkan SDM agar bank dapat meningkatkan komunikasi kinerja dengan baik.

(9)

C. Implementasi Etika Bisnis Islam dan Promosi dalam Peningkatan Komunikasi Kinerja pada Bank Muamalat Jatibarang

Implementasi atau penerapan etika bisnis Islam dalam kegiatan bisnis, khususnya dalam melaksanakan promosi merupakan sangat penting.

Karena selain mengingat adanya tanggung jawab sosial perusahaan juga merupakan bentuk dari pelaksanaan kegiatan bisnis sebagai salah satu bentuk ibadah. Apalagi Islam memberikan tuntunan untuk mengatur kehidupan umat manusia. Jadi sudah seharusnya melakukan suatu promosi tidak lepas dari etika bisnis Islam.

Bank muamalat sudah menerapkan etika bisnis Islam dalam setiap aktivitas bisnisnya terutama pada kegiatan promosi. Selain itu bank muamalat menerapkan etika bisnis Islam pada kegiatan sehari-harinya, misalnya setiap pagi sebelum melakukan aktivitas bank muamalat berdoa untuk memulainya suatu kegiatan tersebut. Dalam kegiatan promosinya bank muamalat haruslah menyampaikan maupun menginformasikan kepada nasabah dengan menerapkan kejujuran keamanahan serta tanggung jawab. Adapun implementasi etika bisnis Islam dengan pedomana sifat- sifat Rasulullah (Shiddiq, Istiqomah, Fatanah, Amanah, Tabligh) dalam melaksanakan promosi menurut Tasmara Toto dalam bukunya Kecerdasan Ruhaniah Transcendental Intelligence pada bank muamalat Jatibarang dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 4.2

Penerapan etika bisnis Islam dalam promosi bank muamalat

Shiddiq

Jujur a. Tidak mengiklankan sesuatu yang tidak benar.

b. Jujur mengenai harga dan diskon.

c. Terbuka dalam menjelaskan produk.

Transparan a. Transparan mengenai perbedaan kualitas barang dan stok yang ada.

Fakta a. Tidak mengada-gada informasi terkait detail barang untuk menarik agar pelanggan membeli

(10)

b. Menyampaikan dengan sebenarnya jika terdapat barang yang riject atau cacat.

Spiritual a. Semua karyawan berpakaian rapi, sopan dan berjilbab.

b. Menyapa nasabah yang datang dengan ucapan salam.

c. Melaksanakan shalat secara berjamaah dan istighasah.

Kontinyu a. Menginformasikan secara teratur dan berulang- ulang dalam iklan jika terdapat produk yang terbaru.

b. Menyampaikan kembali dan berulang-berulang kepada nasabah terkait informasi tentang produk, akad, nisbah yang didapat dan uang yang diterima dalam transaksi.

Konsisten a. Senantiasa menginformasikan kepada nasabah dengan mengendepankan nilai kejujuran.

Fatanah

Kreatif a. Menguasai product knowledge agar dapat menjelaskan dengan bahasa yang tidak berbelit- belit, jelas dan mudah dimengerti nasabah.

b. Tanggap dengan yang dibutuhkan nasabah.

c. Ikut membantu dan menyarankan dalam memadukan berbagi produk yang ditawarkan ketika nasabah merasa bingung.

Solusi a. Memberikan alternatif lain serta solusi kepada nasabah.

b. Menjelaskan dengan detail alternatif pilihan yang ditawarkan agar nasabah dapat menentukan keputusan.

Amanah Tepat janji a. Menepati apa yang sudah diiklankan seperti di

(11)

iklan mempromosikan suatu hadiah jika nasabah menabung banyak maka di bank muamalat harus ada atau nyata.

Tanggung jawab

a. Mmfollow up kembali terkait uang penyetoran dan mengembalikan jika uamgnya kelebihan.

Tabligh

Komunikatif a. Humoris, luwes serta dapat membangun suasana kekeluargaan dalam menyampaikan informasi sehingga pelanggan merasa nyaman ketika berkomunikasi.

b. Telaten dan sabar dalam menjelaskan informasi produk kepada nasabah.

c. Santun dan ramah dalam menyampaikan hal-hal yang berkaitan dengan produk dan dalam menghadapi nasabah yang komplen.

d. Menggunakan bahasa yang mudak dimengerti oleh nasabah sehingga tercipta komunikasi yang baik.

Informatif a. Memberikan informasi secara lengkap mengenai kualitas produk dan produk terbaru.

b. Menjelaskan secara detail alur pendaftaran untuk persyaratan untuk menjadi nasabah bank

muamalat.

Penerapan shiddiq dalam promosi pihak bank muamalat selalu menyampaikan informasi produk tidak pernah menutup-nutupi, menjebak, manipulasi informasi maupun melebih-lebihkan informasi yang disampaikan kepada nasabah. Khususnya pada bagian karyawan marketing selalu menjelaskan sesuai apa adanya kualitas produk. Kejujuran serta transparasi bank muamalat dalam promosi dapat dilihat iklan serta brosur. Hal ini dapat dibuktikan dengan pengakuan pelanggan nasabah bahwa secara keseluruhan mereka mendapatkan apa yang telah di informasikan di sosial media dan yang sudah dijanjikan.

(12)

Dengan senantiasa menginformasikan secara konsisten atau istiqamah dalam mengedepankan nilai kejujuran dapat memberikan dampak bahwa pelanggan nasabah tidak merasa ditipu maupun dirugikan karena pihak bank muamalat selalu menyampaikan kembali produk yang diminati. Jika ada dan uang yang diterima dalam setiap melakukan transaksi.

Untuk penerapan fatanah dalam promosi bank muamalat dikemas sedemikian rupa dengan tujuan menarik minat pelanggan nasabah agar menggunakan produk tersebut. Penerapan fatanah ini juga diperkuat dengan mengenai kompetensi dari karyawan marketing yang dapat menguasai produk-produk bank yang ditawarkan dan mampu memberikan alternatif lain serta solusi jika pelanggan menemui masalah.

Sedangkan penerapan amanah dalam promosi bank muamalat Jatibarang yaitu senantiasa menjamin kualitas produk dan memberikan pelayanan yang baik pada pelanggan. Bank muamalat juga selalu berusaha untuk menepati apa yang telah disampaikan atau di iklankan. Pihak bank muamalat juga selalu menyebutkan nisbah/bagi hasil yang didapat, apabila nasabah tidak memilik kemampuan terhadap bagi hasil tersebut, nasabah bisa mengganti bagi hasil itu sesuai kemampuan. Hal ini dilakukan agar nasabah dapat mempertimbangkan kembali keputusan untuk membeli. Sehingga pihak bank sudah menjaga dan bertanggungjawab terhadap amanah yang menjadi hak nasabah.

Kemudian untuk membangun tabligh atau komunikasi yang baik dengan pelanggan nasabah selalu menyampaikan informasi dengan humoris dan luwes untuk membangun suasana kekeluargaan. Penyampaian informasi kepada nasabah pun dilakukan secara telaten, sabar, dan santun jika menghadapi nasabah yang rewel dan komplen serta menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh nasabah. Sehingga para nasabah merasa nyaman ketika berkomunikasi serta tidak ragu untuk menanyakan hal-hal yang belum dimengerti terkait produk bank muamalat. Tidak hanya itu pihak bank muamalat juga sering mengadakan seminar, hal ini dilakukan agar menjalin silaturahmi dengan nasabah.

Adapun penjelasan analisis faktor-faktor yang merupakan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman Bank Muamalat.

(13)

a. Kekuatan Internal

1) Produk Bank Muamalat sangat beragam serta sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

2) Prosedur pelayanan produk sangat mudah, murah, cepat, dan tidak berbelit-belit.

3) Mempunyai jaringan ATM sangat luas sehingga memudahkan nasabah dalam bertransaksi

4) Kegiatan transaksi dapat di akses semua Kantor Pos Indonesia.

5) Pembagian hasil yang proposional dan kompetitif.

6) Karyawan yang mempunyai kemampuan serba bisa.

7) Perusahaan selalu mengembangkan dan meningkatkan skill karyawan supaya kualitas pelayanan nasabah semakin baik.

8) Tempat mudah di akses, mudah di jangkau.

b. Kelemahan Internal

1) Biaya promosi yang terbatas.

2) Kualitas sumber daya manusia yang masih perlu ditingkatkan dan jumlah karyawan masih terbatas.

3) Lokasi parkir yang belum memadai dalam hal keamanan.

4) Jumlah kantor kas/ pembantu masih sedikit.

c. Peluang

1) Adanya forum kerjasama antar bank-bank syariah untuk menyusun strategi menguasai market share perbankan di Jatibarang.

2) Banyaknya jumlah yayasan, lembaga, pendidikan, institusi dan organisasi muslim di Jatibarang.

3) Adanya kebijakan pemerintah yang mendukung keberadaan bank Muamalat Jatibarang.

4) Market share perbankan yang masih 5% dari 100% market share perbankan di kota Jatibarang.

5) Mulai tumbuhnya kesadaran masyarakat untuk menghindari riba.

6) Jumlah penduduk yang selalu mengalami peningkatan dari tahun ketahun.

(14)

7) Banyaknya Ulama, Tokoh Islam, dan Organisasi Islam yang menganjurkan untuk berpindah menggunakan sistem syariah.

d. Ancaman

1) Kurang pengetahuan serta pemahaman masyarakat atas bank syariah (Sistem bagi hasil) dan produk-produknya.

2) Iklan yang disajikan bank konvensional lebih menarik.

3) Munculnya bank-bank baru dan lembaga keuangan yang mulai menganut sistem syariah.

4) Besarnya pasar nasabah yang masih menganggap sama antara bank berpinsip syariah dan bank konvensional.

Berdasarkan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki Bank Muamalat sekaligus ancaman dan hambatan yang dihadapi bank dapat ditentukan strategi pemasaran yang terangkum dalam matrik SWOT/TWOS, supaya mempermudah dalam memahami dan menganlisis maka akan disajikan pada tabel tentang pembagian dan analisis SWOT/TWOS sebagai berikut:

Tabel 4.3

Analisis SWOT/TWOS IFAS (Internal

Factor Analisis sumary)

Kekuatan (strenght/S) 1) Produk Bank

Muamalat sangat beragam serta sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

2) Prosedur pelayanan produk sangat mudah, murah, cepat, dan tidak berbelit-belit.

3) Mempunyai jaringan ATM sangat luas sehingga

(15)

memudahkan nasabah dalam bertransaksi 4) Kegiatan transaksi

dapat di akses semua Kantor Pos Indonesia 5) Pembagian hasil yang

proposional dan kompetitif.

6) Karyawan yang mempunyai kemampuan serba bisa.

7) Perusahaan selalu mengembangkan dan meningkatkan skill karyawan supaya kualitas pelayanan kepada nasabah semakin baik.

8) Menggunakan berbagai macam media promosi yang tepat dan murah.

9) Tempat mudah di akses, mudah di jangkau,

EFAS (Eksternal Factor Analysis Summary) Peluang

(oppotunities)

STRATEGI SO 1) Menjaga dan

STRATEGI WO 1) Melakukan promosi

(16)

1) Adanya forum kerjasama antar bank-bank syariah untuk menyusun strategi menguasai market share perbankan di Jatibarang.

2) Banyaknya jumlah yayasan, lembaga

pendidikan, institusi dan organisasi muslim di Jatibarang.

3) Adanya kebijakan

pemerintah yang mendukung keberadaab bank Muamalat Jatibarang.

4) Market share perbankan yang masih 5% dari 100% market share perbankan di kota

meningkatkan fasilitas yang ada.

2) Meningkatkan kualitas kinerja perusahaan yang lebih baik.

3) Mempererat kerja sama dengan bank- bank syariah yang lain untuk

meningkatkan market share perbankan syariah yang berada di kota Jatibarang.

4) Menjaga hubungan baik dengan pemerintah daerah 5) Meningkatkan

kerjasama dan promosi dengan yayasan/lembaga Islam dan kelompok- kelompok pengajian.

yang efektif dan efisien sehingga tepat sasaran serta biaya murah.

2) Penambahan kantor kas/pembantu dengan tempat yang strategis untuk mendekati dan mempermudah akses masyarakat/nasabah terhadap Bank Muamalat.

3) Melakukan penelitian/survey kepada masyarakat tentang produk- produk bank syariah.

4) Meningkatkan kualitas karyawan melalui pelatihan dan training.

(17)

Jatibarang.

5) Mulai tumbuhnya kesadaran

masyarakat untuk menghindari riba.

6) Jumlah penduduk yang selalu mengalami peningkatan dari tahun ketahun.

7) Banyaknya Ulama, Tokoh Islam, dan Organisasi Islam yang

menganjurkan untuk berpindah menggunakan sistem syariah.

Ancaman (Threats/T) 1) Kurang

pengetahuan serta pemahaman masyarakat atas bank syariah (sistem bagi hasil) dan produk- produknya.

2) Iklan bank

konvensional lebih

STRATEGI ST 1) Mempertahankan

sistem bagi hasil yang proposional dan kompetitif

2) Menggunakan media promosi yang tepat dan mengenai sasaran.

3) Meningkatkan promosi produk ke masyarakat dengan

STRATEGI WT 1) Memperluas

kerjasama dengan pihak luar perusahaan guna mencapai pasar baru.

2) Menambah sumber daya manusia.

3) Memperbaiki dan meningkatkan mutu sumber daya manusia.

4) Meningkatkan

(18)

menarik.

3) Munculnya bank- bank baru dan lembaga keuangan yang mulai

menganut sistem syariah.

4) Besarnya pasar nasabah yang masih menganggap sama antara bank berprinsip syariah dan bank

konvensional.

bahasa yang mudah di pahami dan menarik supaya masyarakat mudah memahami bank syariah.

4) Menjalin kerjasama pembiayaan dengan bank-bank syariah dan lembaga

keuangan yang baru.

efesiensi biaya.

Berdasarkan matrik SWOT tersebut dapat disusun empat strategi utama yaitu SO (strength-opportunities), strategi ST (strength-threats), strategi WO (weakness-opportunities), dan strategi WT (weaknesse- threats).

a) Strategi SO dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya. Berdasarkan kekuataan dan peluang tersebut maka terdapat alternatif startegi bagi bank Muamalat yaitu dengan menjaga dan meningkatkan fasilitas yang ada, meningkatkan kualitas kinerja perusahaan yang lebih baik, mempererat kerja sama dengan bank-bank syariah yang lain untuk meningkatkan market share perbankan syariah di Jatibarang, menjaga hubungan baik dengan pemerintah daerah, meningkatkan kerjasama dan promosi dengan yayasan/lembaga Islam dan kelompok-kelompok pengajian.

b) Strategi ST ini adalah strategi yang menggunakan kekuataan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman. Berdasarkank kekuatan

(19)

dan ancaman tersebut maka alternatif strategi bagi bank muamalat, yaitu dengan mempertahankan sistem bagi hasil yang proposional dan kompetitif, menggunakan promosi produk ke masyarakat dengan bahasa yang mudah dipahami dan menarik untuk memberi kepahaman kepada masyarakat tentang bank syariah dan lembaga keuangan yang baru.

c) Strategi WO ini diterapkan berdasarkan pemanfatan peluang yang ada dengan meminimalkan kelemahan yang ada. Berdasarkan kelemahan dan peluang tersebut maka alternatif strategi bagi bank muamalat, yaitu dengan melakukan promosi yang efektif dan efisien sehingga tepat sasaran serta biaya murah, penambahan kantor kas/pembantu dengan tempat yang strategis untuk mendekati dan mempermudah akses masyarakat/nasabah terhadap bank muamalat, melakukan penelitian/survey kepada masyarakat tentang produk-produk bank syariah, meningkatkan kualitas karyawan melalui pelatihan dan training.

d) Strategi WT ini berdasarkan pada kegiatan yang bersifat defensive dan berusaha menimimalkan kelemahan serta menghindari ancaman.

Berdasarkan kelemahan dan ancaman tersebut maka terdapat beberapa alternatif strategi yang digunakan oleh bank muamalat yaitu dengan memperluas kerjasama dengan pihak luar perusahaan guna mencari pasar baru, menambah sumber daya manusia, meningkatkan efesiensi biaya.

Gambar

Tabel 4.3  Analisis SWOT/TWOS  IFAS (Internal  Factor Analisis  sumary)  Kekuatan (strenght/S) 1)  Produk Bank Muamalat sangat  beragam serta sesuai  dengan kebutuhan  masyarakat

Referensi

Dokumen terkait

Fabiai-yi aalaa-i rabbikumaa tukadz-dzibaan Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. Rabbul masyriqaini warabbul maghribain Tuhan yang memelihara kedua tempat

Seluruh responden (guru) mengalami miskonsepsi terhadap konsep pada soal di atas, padahal terbaca pada alasan jawaban mereka bahwa mereka sudah benar memahami

Dengan demikian jelaslah bahwa rasa bersalah akan membawa seseorang untuk meminta maaf yang pada gilirannya menuntun orang lain untuk memaafkan sehingga mampu

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi: (1) sikap siswa terhadap pelajaran ekonomi; dan (2) prestasi belajar ekonomi. Untuk mengumpulkan data tersebut

Pada Perum BULOG proses pencatatan aset tetap masih dilakukan secara manual sehingga timbul berbagai masalah, yang mengakibatkan data aset tetap yang dimiliki tidak

Perubahan orientasi tentang kajian linguistik dari diakronis menuju ke sinkronis terjadi pada abad ke 19 yang merupakan tonggak dari sejarah linguistik

dibekali dengan materi penguasaan nahwu (tata bahasa), sorof (etimologi), misalnya kitab al-Jurumiah , al- Imriti , dan al- Fiyah serta Amtsilatul Tasrifiyah (sebuah kitab

Fokus Kajian : Outdoor Concept dalam City Walk Dihadapkan dengan Iklim Tropis Basah di Indonesia. Pembimbing