• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA TATA KELOLA PEMERINTAHAN DESA DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA TATA KELOLA PEMERINTAHAN DESA DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN"

Copied!
65
0
0

Teks penuh

(1)

KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

TATA KELOLA PEMERINTAHAN DESA DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN

BERKELANJUTAN

(2)

► Desa atau yang disebut dengan nama lain mempunyai akar sejarah yang

panjang dalam kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara di Indonesia.

► Desa telah ada sebelum Negara Kesatuan Republik Indonesia terbentuk.

► Dengan konstruksi menggabungkan fungsi self-governing community dengan local self government, diharapkan kesatuan masyarakat hukum adat yang

selama ini merupakan bagian dari wilayah Desa, ditata sedemikian rupa menjadi Desa dan Desa Adat.

► Desa dan Desa Adat memiliki fungsi pemerintahan, keuangan Desa,

pembangunan Desa, serta mendapat fasilitasi dan pembinaan dari pemerintah Kabupaten/Kota.

► Oleh sebab itu, Desa dan Desa Adat dapat melakukan perubahan wajah Desa dan tata kelola penyelenggaraan pemerintahan yang efektif, pelaksanaan

pembangunan yang berdaya guna, serta pembinaan masyarakat dan pemberdayaan masyarakat di wilayahnya.

PENDAHULUAN

(3)

ESENSI PEMERINTAHAN DESA

PELAYANAN MASY (Customer

Satisfaction) KEWENANGAN

PEMBANGUNAN (VOLUME) KEUANGAN

(Rp)

(4)

SEJARAH PERKEMBANGAN KEWENANGAN DESA SEJARAH PERKEMBANGAN KEWENANGAN DESA

URUSAN RUMAH TANGGA DESA (SESUAI HAK ASAL USUL DESA)

UU. NO. 19 THN 1965 TENTANG DESAPRAJA

1.

URUSAN RUMAH TANGGA DESA (SESUAI HAK ASAL USUL DAN ADAT ISTIADAT DESA).

2. URUSAN PEMERINTAHAN UMUM

(TERMASUK PEMBINAAN KETENTERAMAN

& KETERTIBAN)

UU. NO. 5 THN 1979 TENTANG

PEMERINTAHAN DESA PERATURAN

PERUNDANG-UNDANGAN: RUANG LINGKUP KEWENANGAN DESA

UU. NO. 22 THN 1999 DAN PP. NO. 76 THN 2001

1.

KEWENANGAN YG SUDAH ADA BERDASAR-KAN HAK ASAL USUL DESA.

2.

KEWENANGAN YG OLEH PERATURAN PER-UU- AN YG BERLAKU BELUM DILAKSANAKAN OLEH DAERAH DAN PEMERINTAH.

3.

TUGAS PEMBANTUAN DARI PEMERINTAH,

PROVINSI, DAN KABUPATEN.

(5)

1. KEWENANGAN YG SUDAH ADA BERDASARKAN HAK ASAL USUL DESA.

2. KEWENANGAN KABUPATEN/KOTA YG DISERAHKAN PENGATURANNYA KEPADA DESA.

3. TUGAS PEMBANTUAN DARI PEMERINTAH, PROVINSI, DAN KABUPATEN/KOTA.

4. URUSAN PEMERINTAHAN LAINNYA YG OLEH PER-UU-AN DISERAHKAN KEPADA DESA.

UU. NO. 32 THN 2005 DAN PP. NO. 72 THN 2005

PERATURAN

PERUNDANG-UNDANGAN: RUANG LINGKUP KEWENANGAN DESA

PENUGASAN UU. NO. 6 THN 2014

TENTANG DESA

LANJUTAN …

(6)

• Pertama, pemberian kewenangan berdasarkan azas rekognisi dan subsidiaritas.

Rekognisi berarti pengakuan dan penghormatan terhadap eksistensi desa. Sedangkan subsidiaritas berarti penggunaan kewenangan skala lokal.

• Kedua, kedudukan desa sebagai pemerintahan berbasis masyarakat, yaitu campuran dari komunitas yang mengatur dirinya sendiri (self governing community) dan pemerintahan lokal (local self government).

• Ketiga, desa berperan sebagai subyek pembangunan, bukan lagi obyek pembangunan.

Artinya desa merupakan aktor utama dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan desa, termasuk pendirian dan Pengembangan BUM Desa.

Desa Lama

Desa Baru

Subyek

Pembangunan:

Partisipatoris Obyek

Pembangunan

(7)

DASAR HUKUM

PP 47/2015 tentang Perubahan atas PP

43/2014

PP 43/2014

tentang Peraturan Pelaksanaan

UU 6/2014

PP 60/2014 tentang Dana Desa Bersumber dari APBN

PERMENDAGRI:

1. Permendagri 111 /2014 tentang Pedoma Teknis Peraturan di Desa

2. Permendagri No. 113/2014 tentang Pengelolaan Keuangan Desa

3. Permendagri No. 114/2014 Tentang Pedoman Pembangunan Desa;

4. Permendagri 44 /2016 tentang Kewenangan Desa

PP 22/2015 tentang

Perubahan I atas PP 60/2014

PMK Nomor 225 /PMK.07/2017

Tentang Perubahan Kedua PMK Nomor 50/pmk.07/2017 tentang pengelolaan transfer ke Daerah dan Dana Desa

PMK Nomor 49/PMK.07/2016

Tentang Tatacara Pengalokasian, Penyaluran, Penggunaan, Pemantauan dan Evaluasi Dana Desa

PP 8/2016 tentang

Perubahan II atas PP 60/2014

UU 6/2014 UU 6/2014

tentang tentang

Desa Desa

PMK Nomor 50/PMK.07/2016

Tentang Pengelolaan Transfer ke Daerah dan Dana Desa

PMK Nomor 226 /PMK.07/2017

Tentang Perubahan Rincian Dana Desa menurut Daerah kabupaten/kota

Permendesa 19 Tahun 2017 tentang Penetapan Prioritas Penggunaan Dana Desa 2018

(8)

PENGERTIAN DESA MENURUT UU No. 6 Tahun 2014

Desa adalah desa dan desa adat atau yang

disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut

Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang

memiliki batas wilayah yang berwenang untuk

mengatur dan mengurus urusan pemerintahan,

kepentingan masyarakat setempat berdasarkan

prakarsa masyarakat, hak asal-usul, dan/atau

hak tradisional yang diakui dan dihormati

dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan

Republik Indonesia.

(9)

LIMA KEBIJAKAN POKOK/BARU LIMA KEBIJAKAN POKOK/BARU

DALAM PENATAAN PEMERINTAHAN DESA DALAM PENATAAN PEMERINTAHAN DESA (BERDASARKAN UU. NOMOR 6 TAHUN 2014) (BERDASARKAN UU. NOMOR 6 TAHUN 2014)

(1) PENAMBAHAN

KEWENANGAN DESA

(2) KEPASTIAN SUMBER-

SUMBER KEUANGAN DESA

(4 ) PRINSIP DEMOKRASI DESA:

MUSYAWARAH UNTUK MUFAKAT DALAM PENETAPAN KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DESA

(5 ) MENDORONG PENINGKATAN KINERJA ADMINISTRASI

PEMERINTAHAN DESA

KEWENANGAN DESA (BARU):

KEWENANGAN KAB/KOTA YG DITGSKAN

PENGATURANNYA KEPADA DESA

SUMBER KEUDESA (BARU):

•BAGI HASIL PAJAK DAERAH

•BAGI HASIL RETRIBUSI DAERAH

•ALOKASI DANA DESA (ADD)

•DANA DESA (DD) (APBN)

PERANGKAT DESA DIANGKAT OLEH KEPALA DESA SETELAH

BERKONSULTASI DENGAN CAMAT

PELAKSANAAN MUSYAWARAH DESA (3) MEMPERKUAT Kddk.

KADES

• DILARANG MENJADI PENGURUS PARPOL

• KEDUDUKAN KEUANGAN

• POLA PERTANGGUNGJAWABAN

(10)

KEWENANGAN DESA

(11)

KEWENANGAN DESA MELIPUTI :

(UU NOMOR 6 TAHUN 2014 TTG

DESA)

KEWENANGAN BERDASARKAN HAK ASAL USUL

KEWENANGAN LOKAL BERSKALA DESA

KEWENANGAN YANG DITUGASKAN OLEH PEMERINTAH, PEMERINTAH

DAERAH PROPINSI, PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN/KOTA (PENDANAAN BERASAL DARI YG

MENUGASKAN

KEWENANGAN LAIN YANG YANG DITUGASKAN OLEH PEMERINTAH,

PEMERINTAH DAERAH PROPINSI, PEMERINTAH DAERAH

KABUPATEN/KOTA SESUAI PERATURAN PERUNDANGAN (PENDANAAN BERASAL DARI

APBDES SESUAI DENGAN KEMAMPUAN KEUDES)

DIATUR DAN DIURUS

DESA

DIURUS DESA PAUD YG DIDIRIKAN

DESA

APBDES(TDK

TAAT AZAS)

APBN/APBD

(TAAT AZAS)

APBDES

(12)
(13)

KEWENANGAN YANG SUDAH ADA KEWENANGAN YANG SUDAH ADA BERDASARKAN HAK ASAL USUL DESA BERDASARKAN HAK ASAL USUL DESA

1. Jenis urusan ini sebenarnya yang merupakan urusan rumah tangga desa sesuai tradisi dan adat istiadat yang berlaku dalam kehidupan masyarakat desa setempat.

2. Urusan-urusan yang:

Secara tradisional berdasarkan adat setempat menjadi urusan rumah tangga desa;

Dalam menyelenggarakannya (mengatur dan mengurus), desa mempunyai kedudukan dan peranan desisif (penetapan keputusan) dan responsibel (bertanggungjawab atas pelaksanaan urusan rumah tangganya);

Tidak atau belum diambil alih atau dijadikan urusan instansi pemerintah yang lebih tinggi;

Tidak dilarang oleh ketentuan resmi yang berlaku dan lebih tinggi;

Berada dalam batas-batas kemampuan desa (untuk menyelengga-rakannya).

Perlu dilakukan guna menunjang, melanjutkan, atau dalam rangka penggunaan pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah yang lebih atas;

Bersifat mendesak, darurat, dan seperti itu, kendatipun secara hukum atau

administrasi, urusan itu adalah urusan instansi yang lebih atas, guna

keselamatan, keamanan, dan ketertiban masyarakat desa yang bersangkutan.

(14)

KEBIJAKAN

PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA BERDASARKAN

PERMENDAGRI 114 TAHUN 2014

(15)

DOKUMEN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA

DOKUMEN PERENCANAAN PEMBANGUNAN

DESA

RPJM Desa

RKP Desa

APB Desa

6 THN

Masa Berlaku

konten

1 THN

1 THN Masa Berlaku

Konten

Masa Berlaku

konten

Rencana Kegiatan Bidang

Visi, Misi, & Arah Kebijakan Pembangunan Desa

Mulai Disusun

Paling ambat Mulai Bulan Juni tahun berjalan

Mulai Disusun

Paling lambat Mulai Bulan Juli tahun berjalan

& akhir Sept harus sudah ditetapkan Renc. Penyelengg. pem-an desa, pelaks. Pemb., binmas & PMD

1. Evaluasi pelaks. RKP Desa tahun sebelumnya;

2. Prioritas prog./giat & anggaran desa yg dikelola desa;

3. Prioritas prog./giat & anggaran desa yg dikelola melalui kerjasama antar-desa & pihak ketiga

4. Rencana prog./giat & anggaran desa yg dikelola desa sbg kew. penugasan dari pem, pemda prov & kab/ kota;

5. Pelaksana kegiatan desa yg terdiri atas unsur perangkat dan/ atau unsur masy. desa

Pendapatan, Belanja, Pembiayaan

(16)

PERBANDINGAN RPJMDESA PASCA UU NO.6/2014 PERBANDINGAN RPJMDESA PASCA UU NO.6/2014

TENTANG DESA

TENTANG DESA

(17)
(18)

SISTEMATIKA RPJM SISTEMATIKA RPJM

DESA DESA

BAB TOPIK

I PENDAHULUAN

i. Kondisi umum Desa (Mandat, Tugas dan fungsi) ii. Potensi dan permasalahan (Potensi dan Peluang,

Permasalahan dan tandatangan)

II VISI DAN MISI, TUJUAN, SASARAN

(MENGURAIKAN TENTANG VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN YANG INGIN DICAPAI SELAMA 6 TAHUN KE DEPAN).

III ARAH KEBIJAKAN

IV PROGRAM DAN RINCIAN KEGIATAN PER BIDANG

V PENUTUP

Bisa dilampiri dengan matrik rincian kegiatan per 6 tahun (RPJM) DAN PER Bisa dilampiri dengan matrik rincian kegiatan per 6 tahun (RPJM) DAN PER TAHUN (RKP)

TAHUN (RKP)

(19)

MATRIK

MATRIK RPJM DESA RPJM DESA

VISI ...

MISI I ... CATATAN

TUJUAN I...

Untuk

mempermudah, misi bisa dibuat sesuai

nomenkalatur bidang

SASARAN I... Kegiatan I ....dst SASARAN II... Kegiatan I ....dst TUJUAN II...

SASARAN I... Kegiatan I ....dst SASARAN II... Kegiatan I ....dst MISI II ...

TUJUAN I...

SASARAN I... Kegiatan I ....dst SASARAN II... Kegiatan I ....dst TUJUAN II... SASARAN I... Kegiatan I ....dst SASARAN II... Kegiatan I ....dst MISI III ...

TUJUAN I SASARAN I... Kegiatan I ....dst

SASARAN II... Kegiatan I ....dst

DST.... DST...

(20)
(21)

FORMAT RANCANGAN RPJM DESA

FORMAT RANCANGAN RPJM DESA

FORMAT RANCANGAN RPJM DESA

FORMAT RANCANGAN RPJM DESA

(22)

FORMAT RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA (RKP-DESA)

FORMAT RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA (RKP-DESA)

(23)

FORMAT BERITA ACARA RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH FORMAT BERITA ACARA RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH

DESA (RKP-DESA)

DESA (RKP-DESA)

(24)

FORMAT RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)

FORMAT RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)

(25)

FORMAT PEMERIKSAAN DOKUMEN PROPOSAL TEKNIS FORMAT PEMERIKSAAN DOKUMEN PROPOSAL TEKNIS

DAN RAB

DAN RAB

(26)

DASAR HUKUM

Bagian dari Pajak dan Retribusi

kabupaten/kota

SUMBER-SUMBER PENDAPATAN DESA

(27)

KELEMBAGAAN DESA

(28)

JENIS LEMBAGA/ORGANISASI DI DESA JENIS LEMBAGA/ORGANISASI DI DESA

1. PEMERINTAH DESA : KEPALA DESA DAN PERANGKAT DESA 2. BPD : BID. LEGISLASI, BID. PENAMPUNGAN ASPIRASI, DAN

PENGAWASAN KINERJA

3. LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA

- RT/RW : MEMBANTU PEMDES MELAKUKAN PELAYANAN FUNGSI PEMDES

- PKK : MEMBERDAYAKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA (KESEHATAN, PENDIDIKAN, KB, LINGKUNGAN DSB) DAN PARTISIPASI DAN

GOTONG ROYONG KELUARGA

- LPM : PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA

- KARANG TARUNA : PEMBERDAYAAN PEMUDA DAN OLAH RAGA DLL.

4. LEMBAGA ADAT DESA

5. LEMBAGA DESA LAINNYA

(29)

1. Sekretariat Desa dipimpin oleh Sekretaris Desa dibantu oleh unsur staf sekretariat yang bertugas membantu kepala Desa dalam bidang administrasi pemerintahan, paling banyak terdiri atas 3 bidang urusan.

2. Pelaksana teknis merupakan unsur pembantu

kepala Desa sebagai pelaksana tugas operasional, paling banyak terdiri atas 3 seksi.

3. Pelaksana kewilayahan merupakan unsur pembantu kepala Desa sebagai satuan tugas kewilayahan,

Jumlah ditentukan secara proporsional sesuai kemampuan keuangan Desa.

PERANGKAT DESA

(30)

BADAN PERMUSYAWARATAN DESA (BPD) BADAN PERMUSYAWARATAN DESA (BPD)

LEMBAGA YANG MELAKSANAKAN FUNGSI PEMERINTAHAN YANG ANGGOTANYA MERUPAKAN WAKIL DARI PENDUDUK DESA BERDASARKAN KETERWAKILAN WILAYAH DAN DITETAPKAN SECARA DEMOKRATIS.

1. Menggali 2. Menampung 3. Mengelola 4. Menyalurkan

5. Menyelenggarakan

Musyawarah BPD

Musdes

Musdes Khusus Pilkades Antarwaktu

Pembentukan panitia Pilkades 1. Menggali

2. Menampung 3. Mengelola 4. Menyalurkan

5. Menyelenggarakan

Musyawarah BPD

Musdes

Musdes Khusus Pilkades Antarwaktu

Pembentukan panitia Pilkades

TUGAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA TUGAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA

9. Membahas dan Menyepakati

Rancangan Perdes Bersama Kepala Desa

10. Melaksanakan Pengawasan Terhadap Kinerja Kepala Desa

11. Melakukan Evaluasi LKPPD

12. Menciptakan Hubungan Kerja Yang Harmonis dengan Pemerintah Desa dan Lembaga Desa Lainnya

13. Melaksanakan Tugas Lain yang diatur dalam Ketentuan Peraturan

Perundang-undangan.

9. Membahas dan Menyepakati

Rancangan Perdes Bersama Kepala Desa

10. Melaksanakan Pengawasan Terhadap Kinerja Kepala Desa

11. Melakukan Evaluasi LKPPD

12. Menciptakan Hubungan Kerja Yang Harmonis dengan Pemerintah Desa dan Lembaga Desa Lainnya

13. Melaksanakan Tugas Lain yang diatur dalam Ketentuan Peraturan

Perundang-undangan.

Aspirasi

Masyarakat

(31)

FUNGSI LEMBAGA KEMASYARAKATAN

menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat

menanamkan dan memupuk rasa persatuan dan kesatuan masyarakat

meningkatkan kualitas dan mempercepat pelayanan Pemerintah Desa kepada masyarakat Desa

menyusun rencana, melaksanakan, mengendalikan, melestarikan, dan mengembangkan hasil pembangunan secara partisipatif

menumbuhkan, mengembangkan, dan menggerakkan prakarsa, partisipasi, swadaya, serta gotong royong masyarakat

meningkatkan kesejahteraan keluarga

meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

TUGAS LEMBAGA KEMASYARAKATAN

MELAKUKAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA

IKUT SERTA DALAM PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN PEMBANGUNAN

MENINGKATKAN PELAYANAN MASYARAKAT DESA.

(32)

LEMBAGA ADAT

LEMBAGA YANG MENYELENGGARAKAN

FUNGSI ADAT ISTIADAT DAN MENJADI

BAGIAN DARI SUSUNAN ASLI DESA YANG

TUMBUH DAN BERKEMBANG ATAS

PRAKARSA MASYARAKAT DESA.

(33)

33

HUBUNGAN KELEMBAGAAN DI DESA

KEMITRAAN

HUBUNGAN SBG MITRA DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA, BUKAN HIRAKHI (ATASAN BAWAHAN)

FUNGSIONAL

MASINGS LEMBAGA MEMILIKI FUNGSI MASINGS SESUAI TUGAS

DAN FUNGSI

(34)

KEBIJAKAN

PENGELOLAAN KEUANGAN DESA BERDASARKAN

PERMENDAGRI 113 TAHUN 2014

(35)
(36)

PENGERTIAN

Pengelolaan Keuangan Desa:

Keseluruhan kegiatan yg meliputi perenc, pelaks, penatausahaan, pelaporan dan pertangungjawaban keuangan desa (Permendagri Ps. 1)

Hak & Kewajiban Desa ini menimbulkan pendapatan, belanja, pembiayaan, &

pengelolaan Keuangan Desa

9

AZAS

PENGELOLAAN

(Permendagri Ps 2 (1)

TRANSPARAN, AKUNTABEL,

PARTISIPATIF SERTA DILAKUKAN DGN TERTIB & DISIPLIN ANGGARAN

semua hak & kewajiban Desa yg dapat dinilai dgn uang serta segala sesuatu berupa uang &

barang yg berhubungan dgn pelaksanaan hak

& kewajiban Desa, (UU Ps. 71)

36

PENGERTIAN DAN AZAS KEUANGAN DESA PENGERTIAN DAN AZAS KEUANGAN DESA

(UU 6/2014 BAB VIII Ps. 71 - 75)

(UU 6/2014 BAB VIII Ps. 71 - 75)

(37)

37

Kades adalah pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan Desa

Kepala Desa menguasakan sebagian kekuasaannya kepada Perangkat Desa

Kades menetapkan APBDes dengan Peraturan Desa (Perdes)

Pelaksana Teknis Pengelola Keuangan Desa

(PTPKD)

PENGELOLA KEUANGAN DESA

PENGELOLA KEUANGAN DESA

(38)

semua penerimaan yg perlu dibayar kembali dan atau pengeluaran yg akan diterima kembali, baik pd th anggaran yg bersangkutan maupun pd thn

2

anggaran berikutnya

semua pengeluaran dari rek desa yg merupakan kewajiban kewajiban desa dlm 1 th anggaran yg tdk akan diperoleh pembayarannya kembali oleh desa

semua penerimaan uang yang diterima dan disalurkan melalui rek desa yg merupakan hak hak desa dlm 1 th anggaran yg tdk perlu dibayar kembali oleh desa penggunaannya ditetapkan dlm APBDes

Pendapa Pendapa t t an an

Desa Desa

Belanja Belanja

Desa Desa

Pembiayaan Pembiayaan

Desa Desa

APBDesa

(39)
(40)
(41)

16/06/19 41

Semua penerimaan yg perlu dibayar kembali dan/atau pengeluaran yg akan diterima kembali, baik pd T.A. ybs maupun pd tahun2 anggaran berikutnya.

Pembiayaan Desa terdiri atas kelompok:

Penerimaan Pembiayaan, mencakup:

− SiLPA tahun sebelumnya

− Pencairan Dana Cadangan

− Hasil penjualan kekayaan desa yang dipisahkan

Pengeluaran Pembiayaan, terdiri dari :

− Pembentukan Dana Cadangan

− Penyertaan Modal Desa.

SiLPA tahun sebelumnya, a.l.

− pelampauan penerimaan pendapatan terhadap belanja

− penghematan belanja

− sisa dana kegiatan lanjutan.

SiLPA digunakan untuk:

- menutupi defisit anggaran apabila realisasi pendapatan lebih kecil dari pada realisasi belanja;

- mendanai pelaksanaan kegiatan lanjutan;

- mendanai kewajiban lainnya yang s.d. akhir T.A. belum diselesaikan.

(42)

16/06/19 42

Pencairan Dana Cadangan,

digunakan u/ menganggarkan pencairan dana cadangan dari rek. Dana cadangan ke Rek. kas Desa dlm T.A. berkenaan.

Hasil penjualan kekayaan desa yang dipisahkan,

digunakan u/ menganggarkan hasil penjualan kekayaan desa yg dipisahkan.

Pembentukan Dana Cadangan,

− Pemdes dpt membentuk dana cadangan u/ mendanai keg. yg penyediaan dananya tdk dpt sekaligus/sepenuhnya dibebankan dlm 1 T.A.

− Pembentukan dana cadangan ditetapkan dgn perdes.

− Perdes plg sdkt memuat:

penetapan tujuan pembentukan;

Prog. & kegiatan yg akan dibiayai ;

besaran & rincian tahunan yg harus dianggarkan;

sumber dana cadangan;

T.A. Pelaksanaan .

− Pembentukan dana cadangan dpt bersumber dari penyisihan atas penerimaan Desa, kecuali dari penerimaan yg penggunaannya tlh ditentukan scr khusus berdasar peraturan per-UU-an.

− ditempatkan pada rekening tersendiri.

− Tdk melebihi Th. akhir masa jabatan Kades.

(43)

43

(44)

44

PENGELOLAAN KEUANGAN DESA

(45)

16/06/19 45

(46)

Perubahan:

harus dilakukan pergeseran antar jenis belanja;

SILPA tahun sebelumnya harus digunakan dalam tahun berjalan;

penambahan dan/atau pengurangan dalam pendapatan desa pada tahun berjalan

peristiwa khusus, seperti bencana alam, krisis politik, krisis ekonomi , dan/atau kerusuhan sosial yang berkepanjangan;

Perubahan mendasar atas kebijakan Pemerintah dan Pemda.

Dapat dilakukan 1 kali dalam 1 Tahun Anggaran

Tata cara pengajuan perubahan APBDesa adalah sama dengan tata cara penetapan pelaksanaan APBDesa

Dalam hal Bantuan keuangan dari APBD Prov., Kab./Kota, hibah dan bantuan pihak ke-3 yang tidak mengikat ke desa disalurkan setelah

ditetapkannya Perdes tentang Perubahan APB Desa, perubahan diatur dgn Perkades tentang perubahan APBDesa

Perubahan APBDesa diinformasikan kepada BPD

PERUBAHAN APBDesa

(47)

PELAKSANAAN ANGGARAN

(48)

Pencatatan setiap penerimaan dan pengeluaran

Melakukan tutup buku setiap akhir bulan

Mempertanggungjawabkan uang melalui laporan

Laporan disampaikan setiap bulan kepada Kades paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya

Menggunakan : - Buku Kas Umum

- Buku Pembantu Pajak

- Buku Bank

Catatan:

Pasal 35-37

Penatausahaan wajib dilakukan oleh Bendahara Desa

PENATAUSAHAAN (1)

(49)

16/06/19 49

Tugas

Bendahara

PENATAUSAHAAN (2)

(50)

Laporan realisasi pelaksanaan APBDesa

Laporan semester pertama:

- Paling lambat akhir bulan Juli tahun berjalan.

Laporan semester akhir tahun;

- Paling lambat akhir bulan Januari tahun berikutnya.

Laporan Pertanggungjawaban realisasi Pelaksanaan APBDesa

Pendapatan, belanja, Pembiayaan

Ditetapkan dengan Perdes

Dilampiri Format laporan

Pertanggungjawaban realisasi Pelaks.APBDesa T.A. berkenaan

Kekayaan Milik Desa per 31 Desember T.A. berkenaan

Program Pemerintah & Pemda yang masuk ke Desa

PELAPORAN DAN PERTANGGUNG JAWABAN

(51)

K A D E S

BUPATI/

WALIKOT A

Laporan Semestera n Realisasi

pelaks.

APB Desa

Semester I

( PP & Permendagri ):

PL

: akhir Juli tahun berjalan

Semester II ( PP) &

semester akhir (Permendagri ) :

PL :

akhir Januari tahun berikutnya

sampaika

n

CAMAT

51

PELAPORAN PELAKSANAAN APBDesa

PP No. 43/2014 P Pasal (103) dan Permendagri No. 113/2014, Pasal (37,40,41)

Diinformasikan kepada masyarakat secara tertulis dan dengan media informasi yang mudah diakses oleh masyarakat seperti: papan

pengumuman, radio komunitas, dan media informasi lainnya,

( Permendagri Ps. 40 )

(52)

sampaikan

K A D E S

BUPATI WALIKOT / A

Diinformasikan kepada

masyarakat secara tertulis dan dengan media informasi yang mudah diakses oleh masyarakat seperti: papan pengumuman, radio komunitas, dan media informasi lainnya, (Permendagri Ps. 40)

Laporan Penyelenggaraan Pem- an Desa setiap akhir T.A

.

Dilampiri

:1. Format la poran pertanggungjawaban realisasi pelaksanaan APBDesa

2. Format laporan kekayaan milik desa per 31 Desember T.A. berkenaan

3. Format laporan program pemerintah, pemda yang masuk ke desa

Ditetapkan dengan Perdes

Laporan Pertanggungjawaban Realisasi pelaks. APB Desa setiap akhir T.A yg terdiri dari:

Pendapatan, Belanja &

Pembiayaan

CAMA T

Format ranc. Perdes, Buku pembantu Kas Kegiatan, RAB & SPP serta pernyataan tanggungjawab belanja, laporan realisasi pelaksanaan APBDes semester I & semester akhir tahun serta laporan pertanggungjawaban realisasi pelaksanaan APBDes, mengacu pada lampiran Permendagri (Permendagri Ps. 42)

16/06/19 52

PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBDesa

PP No. 43/2014 Pasal (104) & Permendagri No. 113/2014 Pasal (38 - 42)

(53)

KEBIJAKAN

PENGELOLAAN DANA DESA

(54)

DANA DESA BERSUMBER DARI APBN

Dana Desa adalah dana yang bersumber dari APBN yang diperuntukkan bagi Desa dan Desa Adat yang ditransfer melalui APBD Kabupaten/Kota yang digunakan untuk membiayai penyelenggaran pemerintahan, pembangunan, serta pemberdayaan masyarakat, dan kemasyarakatan.

Besaran alokasi anggaran yang peruntukannya langsung ke Desa ditentukan 10% (sepuluh perseratus) dari dan di luar dana Transfer Daerah (on top) secara bertahap.

Anggaran yang bersumber dari APBN dihitung berdasarkan

jumlah Desa dan dialokasikan dengan memperhatikan jumlah

penduduk, angka kemiskinan, luas wilayah, dan tingkat kesulitan

geografis dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan

pemerataan pembangunan Desa.

(55)

Dana Desa yang bersumber dari APBN adalah wujud

pengakuan negara terhadap kesatuan masyarakat hukum yang berwenang mengatur &

mengurus urusan

pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat

berdasarkan prakarsa, hak asal-usul dan/atau hak

tradisional

Meningkatkan kesejahteraan dan pemerataan

pembangunan desa

Dana Desa Untuk Peningkatan Kualitas Hidup

memajukan

perekonomian desa

FILOSOFI TUJUAN

meningkatkan pelayanan publik di desa

R p

mengatasi kesenjangan pembangunan antardesa memperkuat masyarakat desa sebagai subjek dari pembangunan

mengentaskan kemiskinan

FILOSOFI DAN TUJUAN DANA DESA

(56)

56

Prinsip Penggunaan Dana Desa

TIPOLOGI DESA, dengan mempertimbangkan keadaan dan kenyataan karakteristik geografis, sosiologis,

antropologis, ekonomi, dan ekologi desa yang khas, serta perubahan atau perkembangan kemajuan desa

1

2

3

(57)

LOKASI DAN ALOKASI DANA DESA 2015-2018

No

. Tahun

Jumlah lokasi dan alokasi Rata-Rata

@Desa Prov Kab/Kota Kec Desa Alokasi

1. 2015 33 434 6.539 74.093 20,7 Triliun 300 Jutaan

2. 2016 33 434 6.539 74.754 46,9 Trilun 600 Jutaan

3. 2017 33 434 6.539 74.910 60 Trilun 810 Jutaan

4. 2018 33 434 6.539 74.958 60 Triliun 800 Jutaan

Jumlah 187,6 Triliun

Ket.

Jumlah Desa dari Tahun 2015 s.d. 2018 mengalami kenaikan jumlah, sebanyak 865 Desa, atau 1,15% dari total jumlah Desa yang ada saat ini.

(58)

REVIEW PENYALURAN DANA DESA 2015-2017

No. Tahun Alokasi RKUN ke

RKUD % RKUD ke

RKDesa % Keterangan

1. 2015 20,7 Trilyun 20,7 Triliun 100% 18,7 Triliun 90,2% Ada Sisa Dana Desa di RKUD Tahun 2015 sebesar ± Rp.203 milliar

2. 2016 46,9 Triliun 46,9 Tiliun 99,4% 46,4 Triliun 99,1% Ada Sisa Dana Desa di RKUD Tahun 2016 sebesar ± Rp.109 milliar 3. 2017 60 Triliun 59,8 Triliun 99,6% Belum ada data -

Catatan untuk Tahun 2017 :

Ada 161 Milyar yang hangus, karena sampai dengan 31 Juli 2017, belum menyampaikan laporan penyaluran sisa Dana Desa Tahun 2016 yang ada di RKUD (90 Kab/Kota), dengan penjelasan :

a)109,3 M terkait sisa Dana Desa di RKUD Tahun 2016;

b)52,3 M Dana Desa atas selisih jumlah Desa di Sumatera Barat (43) dan Sulawesi Utara (1 Desa)

c)Ada 71,6 Miliar Dana Desa Tahap 2 yagn tidak salur per 13 Desember 2017, di 2 Daerah, yaitu Kota Ambon sebesar 11 Miliar,

dan Kab. Merauke sebesar 60 Miliar;

(59)

TANTANGAN

Penggunaan Dana Desa belum Optimal

Kapasitas Perangkat Desa belum memadai

Penyediaan Pendamping Desa:

•Kompetensi belum memadai

•Proses rekuitmen lama

•Mobilisasi yang terlambat

Meningkatkan pembinaan dan Pengawasan pengelolaan

dana desa

KEBIJAKAN

Mendorong pertumbuhan ekonomi dengan prioritas kegiatan pembangunan pelayanan dasar

desa dan pemberdayaan masyarakat desa

Sinergi penyelenggaraan pelatihan tatakelola desa & pelatihan

pengelolaan dana desa

Percepatan rekrutmen pendamping desa yang berkompeten

Mengoptimalkan peran Camat dan APIP Daerah dalam hal Pembinaan

dan Pengawasan Dana Desa

IMPLIKASI

Peningkatan pelayanan publik dan kesejahteraan

masyarakat desa

Peningkatan kualitas dan akuntabilitas pelaporan

Pengelolaan Dana Desa lebih baik

Optimalisasi penggunaan Dana Desa untuk

percepatan pembangunan dan

perekonomian

TANTANGAN DAN STRATEGI PENGELOLAAN DANA DESA

“Diperlukan penguatan peran dan sinergi antar kementerian untuk

menghadapi tantangan pengelolaan Dana Desa”.

(60)

PRIORITAS PENGGUNAAN DANA DESA

Dana Desa dipergunakan untuk mendanai kegiatan di bidang (i)penyelenggaraan pemerintahan, (ii)pembangunan,

(iii)pemberdayaan masyarakat, dan (iv)kemasyarakatan.

Prioritas Penggunaan Dana Desa untuk program/kegiatan bidang pembangunan desa dan pemberdayaan masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan disepakati dalam

musyawarah desa, namun tetap mengutamakan prioritas nasional penggunaan Dana Desa.

Pengadaan, pembangunan, pengembangan dan pemeliharaan

1.sarana prasarana dasar di desa (lingkungan permukiman, transportasi, energi, informasi, dan komunikasi)

2.Sarana prasarana pelayanan sosial dasar di desa (pendidikan dan kesehatan)

3.sarana dan prasarana usaha ekonomi desa, meliputi:

a. Usaha pertanian untuk ketahanan pangan dan usaha pertanian berskala produktif yang difokuskan pada kebijakan satu kawasan perdesaan satu produk unggulan/produk unggulan kawasan perdesaan.

b. Usaha jasa dan industri kecil yang difokuskan pada kebijakan satu kawasan perdesaan satu produk unggulan/produk unggulan kawasan perdesaan.

c. Pengembangan desa wisata d. Penerapan teknologi tepat guna

Prioritas Kegiatan Pembangunan Desa

1. Pengelolaan kegiatan pendidikan dan kesehatan

2. Pengelolaan sarana & prasarana lingkungan berdasarkan kemampuan teknis & sumber daya lokal yang tersedia

3. Pengelolaan usaha ekonomi produktif serta pengelolaan sarana prasarana ekonomi

4. Penguatan kesiapsiagaan masyarakat desa dalam menghadapi bencana serta kejadian luar biasa

5. Pengelolaan kegiatan pelesatrian lingkungan hidup

6. Pengelolaan kegiatan penguatan tata kelola desa yang demokratis dan berkeadilan sosial

Prioritas Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat Desa

1. Produk Unggulan Kawasan Perdesaan untuk meningkatkan skala ekonomi berbasis teknologi dan inovasi

2. BUMDesa/BUMDesa Bersama untuk perluasan akses pasar, peningkatan skala ekonomi, peningkatan kapasitas manajerial, peningkatan iklim usaha, penyediaan sarana dan prasarana pasca panen, serta didukung bantuan permodalan yang memadai

3. Embung Desa untuk mendukung produksi pertanian

Prioritas Nasional Penggunaan Dana Desa

(61)

Kementerian Keuangan

Penganggaran Dana Desa dalam APBN sebesar 10% dari dan di luar TKDD;

Reformulasi kebijakan pengalokasian Dana Desa:

memerhatikan pemerataan dan keadilan;

afirmasi kepada Desa sangat tertinggal, tertinggal, serta desa-desa di daerah tertinggal, kepulauan, dan perbatasan;

mengurangi kesenjangan penyediaan infrastruktur dasar publik dan kemiskinan

Penyaluran Dana Desa berbasis kinerja pelaksanaan;

Dapat melakukan penundaan dan/atau pemotongan DAU dan/atau DBH ke Pemda yang tidak menganggarkan ADD ≥10%

dari Dana Perimbangan minus Dana Transfer Khusus.

Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, & Transmigrasi

Supervisi penyelengaraan musyawarah Desa;

PenyusunanpPedoman Penggunaan Dana Desa melalui koordinasi dengan kementerian terkait;

Penyusunan konsep pendampingan yang berorientasi kepada pemberdayaan masyarakat desa;

Melakukan perjanjian kerjasama dengan kemenkop UKM dalam pelaksanaan BUMDes dan mendorong penyertaan modal masyarakat Desa.

Kepala Bappenas

Koordinasi dalam sinkronisasi perencanaan pembangunan desa dan kawasan perdesaan.

Pemantauan & evaluasi bersama K/L terkait

pencapaian sasaran RPJMN 2015-2019

1. Mengurangi desa tertinggal sampai 5.000 Desa

2. Meningkatkan desa mandiri sedikitnya 2.000 Desa

3. Menguatkan sedikitnya 39 pusat pertumbuhan

Koordinasi bersama Kemendes dalam

pembangunan desa dan kawasan pedesaan bersama OPD

kabupaten/kota untuk tercapainya pelayanan dasar, penurunan kemiskinan, dan penguatan lembaga ekonomi.

Kementerian Dalam Negeri

Menyusun Panduan Teknis mekanisme Musyawarah Desa

Menugaskan Gubernur, untuk:

1. Mengevaluasi pemenuhan ADD minimum 10% dalam APBD;

2. Memfasilitasi kab/kota

dalam penyelerasan prioritas Dana Desa.

Mendorong Bupati/Walikota, untuk:

1. Sinkronisasi kegiatan yang dibiayai dari dana Desa dan APBD;

2. Supervisi dalam

perencanaan, penggunaan Dana Desa dan penyusunan APBDesa;

3. Mengalokasikan dan menyalurkan Daan Desa, ADD, dan PDRD;

4. Fasilitasi penyusunan APBDesa dan RKP Desa.

Penerbitan SE Penataan Desa untuk pembentukan Desa baru.

“Dalam rangka optimalisasi penggunaan Dana Desa diperlukan

penyelarasan dan penguatan kebijakan peraturan pelaksanaan UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa”

SINERGI PENGELOLAAN DANA DESA

(62)

• Penetapan perkada

mengenai tata cara

pembagian dan

penetapan DD setiap Desa

Untuk memastikan hak keuangan desa terpenuhi

Untuk memastikan penyaluran DD tepat waktu dan

tepat jumlah

• Laporan Realisasi Penyaluran dan Laporan Konsolidasi Penyerapan DD

Untuk menghindari

penundaan penyaluran DD tahap berikutnya

• Sisa DD di RKUD

Untuk mengetahui besaran DD yg belum disalurkan

dari RKUD ke RKD TA sebelumnya

“Pengalihan penyaluran melalui kppn daerah akan mendekatkan pelayanan di daerah dan memperkuat governance & akuntabilitas dana desa”

KEBIJAKAN PEMANTAUAN DAN EVALUASI DANA DESA

• Capaian output

Untuk mengetahui pemanfaatan

Dana Desa

*** Yang melakukan Pemantauan: Kemenkeu, Kemendagri, dan Kemendesa PDTT

(63)

PERUBAHAN KEBIJAKAN DANA DESA 2018

1. PENGALOKASIAN; 2. PENYALURAN;

3 . PELAKSANAAN

2017 2018

1. Alokasi Dasar : 90%

2. Alokasi Formulasi : 10%

√ Jumlah Penduduk 25%

√ Jumlah Pendud Miskin 35%

√ Luas Wilayah 10%

√ Indeks Kesulitan Geografis 30%

1. Alokasi Dasar : 77%

2. Alokasi Formulasi : 20%

√ Jumlah Penduduk 10 %

√ Jumlah Pendud Miskin 50%

√ Luas Wilayah 15%

√ Indeks Kesulitan Geografis 25%

3. Alokasi Afirmasi : 3% (on top untuk Desa Tertinggal dan Sangat

Tertinggal)

2017 2018

2 Tahap

1. 60% paling awal Bulan Maret;

2. 40% Bulan Agustus

2 Tahap

1. 60%  20% bulan Januari dan 40% Maret;

2. 40% Bulan Agustus

Melalui skema Padat Karya Tunai (cash for work), dengan ketentuan :

1.Mengoptimalkan cara swakelola;

2.30% anggaran dibidang pembangunan di gunakan untuk upah tenaga kerja ;

Menyempurnakan Kebijakan Pengalokasian, untuk;

a.Pengentasan Kemiskinan;

b.Perbaikan kualitas hidup masyarakat Desa.

c.Mengatasi kesenjangan penyediaan sarpras pelayanaan antar Desa;

d.Afirmasi bagi Desa sangat tertinggal dan desa tertinggal yang mempunyaui

jumlah penduduk miskin tinggi

(64)

KEMENTERIAN KEUANGAN 64

Pemotongan Dana Desa Pemotongan

Dana Desa

MENKEU

JENIS SANKSI JENIS SANKSI

PEMBERI SANKSI PEMBERI

SANKSI JENIS PELANGGARAN JENIS PELANGGARAN

Penundaan Penyaluran Dana Desa Kab./Kota

Penundaan Penyaluran Dana Desa Kab./Kota

Penundaan DAU dan/atau DBH Kab./Kota sebesar selisih kewajiban DD yg harus disalurkan ke

Desa

Penundaan DAU dan/atau DBH Kab./Kota sebesar selisih kewajiban DD yg harus disalurkan ke

Bupati/walikota tidak menyampaikan persyaratan penyaluran setiap Desa

Tahap;

Bupati/walikota tidak menyampaikan perubahan perkada mengenai tata cara pembagian dan penetapan rincian DD setiap Desa yang dalam perkada sebelumnya tidak sesuai ketentuan.

Bupati/walikota tidak menyampaikan persyaratan penyaluran setiap Tahap;

Bupati/walikota tidak menyampaikan perubahan perkada mengenai tata cara pembagian dan penetapan rincian DD setiap Desa yang dalam perkada sebelumnya tidak sesuai ketentuan.

Bupati/walikota tidak menyalurkan DD tepat waktu dan tepat jumlah sesuai yang telah ditentukan

Bupati/walikota tidak menyalurkan DD tepat waktu dan tepat jumlah sesuai yang telah ditentukan

BUPATI/

WALIKO TA

Laporan penundaan penyaluran dari bupati/walikota;

Laporan pemotongan penyaluran DD dari bupati/walikota

Laporan penundaan penyaluran dari bupati/walikota;

Laporan pemotongan penyaluran DD dari bupati/walikota

Berdasarkan penjelasan dan hasil pemeriksaan ditemukan penyimpangan berupa SiLPA tidak wajar

Berdasarkan penjelasan dan hasil pemeriksaan ditemukan penyimpangan berupa SiLPA tidak wajar

Penundaan Penyaluran Dana Desa ke Desa Penundaan Penyaluran

Dana Desa ke Desa

Kades tidak menyampaikan Perdes mengenai APB Desa;

Kades tidak menyampaikan laporan realisasi penggunaan DD tahap sebelumnya; dan

Terdapat usulan dari aparat pengawas fungsional daerah.

Terdapat Sisa DD > 30% selama 2 tahun berturut-turut Terdapat Sisa DD > 30% selama 2 tahun berturut-turut

Bupati/walikota tidak dapat memenuhi persyaratan penyaluran Tahap II sampai dengan berakhirnya tahun anggaran

Bupati/walikota tidak dapat memenuhi persyaratan penyaluran Tahap II sampai dengan berakhirnya tahun anggaran

Sisa angggaran DD Tahap II menjadi SAL pada RKUN dan

tidak disalurkan kembali Sisa angggaran DD Tahap II menjadi SAL pada RKUN dan

tidak disalurkan kembali

Pemotongan Dana Desa ke Desa

Pemotongan Dana Desa ke Desa

SANKSI DANA DESA

(65)

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan skala ratio yang digunakan untuk mengukur data yang berupa hasil belajar siswa dari tes yang diberikan setelah

bunga masih nushu>z kepada suami, istri tetap enggan melayani suami dengan beralasan buat apa melayani seorang suami yang tidak bisa bertanggung. jawab dalam

Dana Desa adalah dana yang bersumber dari APBN yang digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, pembinaan kemasyarakatan,

Dana Desa adalah Dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara yang diperuntukan bagi Desa yang ditransfer melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Kabupaten

Dana desa adalah dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja dan Negara yang diperuntukkan bagi Desa yang di transfer melalui APBD Kabupaten/Kota yang berfungsi

Dana Desa adalah dana yang bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja negara yang diperuntukkan bagi Desa yang ditransfer melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja

Pada minggu ke-10 didapatkan hasil untuk semua parameter pertumbuhan, hasil untuk perlakuan variasi dosis biofertilizer dengan nilai rerata tertinggi untuk

Dana desa bersumber dari APBN yang diperuntukkan bagi desa yang ditransfer langsung ke rekening kas Desa dan digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan,