• Tidak ada hasil yang ditemukan

Oleh: Anggita Kusmadewi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Oleh: Anggita Kusmadewi"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH NET EKSPOR, NILAI TUKAR, INVESTASI ASING LANGSUNG, DAN INFLASI TERHADAP CADANGAN DEVISA INDONESIA

PERIODE TAHUN 2001-2015

(THE EFFECT OF NET EXPORT, EXCHANGE RATES, FOREIGN DIRECT INVESTMENT, AND INFLATION RATES ON FOREIGN EXCHANGE RESERVES

IN INDONESIA DURING THE PERIOD OF 2001-2015)

Oleh:

Anggita Kusmadewi anggitakusmadewi@yahoo.co.id

133401003

Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi

Universitas Siliwangi

(Jl. Siliwangi No. 24 Kota Tasikmalaya, Jawa Barat)

ABSTRACT

This study aims to determine the effect of net export, exchange rates, foreign direct investment, and inflation rates on foreign exchange reserves in Indonesia during the period of 2001-2015. The tools of the analysis in this research used multiple linear regression method and its tests (t-test and F-test). The research concluded that partially net export has not significant effect on foreign exchange reserves in Indonesia; exchange rates has not significant effect on foreign exchange reserves in Indonesia; foreign direct investment has positive significant effect on foreign exchange reserves in Indonesia; inflation has not significant effect on foreign exchange reserves in Indonesia. Simultaneously (F-test) net export, exchange rates, foreign direct investment, and inflation have a significant effect on foreign exchange reserves in Indonesia during the period of 2001-2015.

Keywords : Net export, exchange rates, foreign direct investment, inflation rates, foreign exchange reserves

(2)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh net ekspor, nilai tukar, investasi asing langsung, dan inflasi terhadap cadangan devisa Indonesia periode tahun 2001-2015. Alat analisis dalam penelitian ini menggunakan metode regresi linier berganda dan menggunakan pengujian (uji t dan uji F). Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa net ekspor berpengaruh tidak signifikan terhadap cadangan devisa di Indonesia, nilai tukar tidak berpengaruh signifikan terhadap cadangan devisa di Indonesia, investasi asing langsung berpengaruh signifikan positif terhadap cadangan devisa di Indonesia, inflasi berpengaruh tidak signifikan tehdapa cadangan devisa di Indonesia. Secara bersama-sama net ekspor, nilai tukar, investasi asing langsung, dan inflasi mempunyai pengaruh signifikan terhadap cadangan devisa Indonesia periode tahun 2001-2015.

Kata Kunci : Net ekspor, nilai tukar, investasi asing langsung, inflasi, cadangan devisa

PENDAHULUAN

Perekonomian terbuka adalah suatu sistem ekonomi yang melakukan kegiatan ekspor dan impor dengan negara-negara lain di dunia. Melakukan perdagangan internasional merupakan kegiatan yang lazim dilakukan oleh berbagai negara termasuk Indonesia yang menjalankan sistem ekonomi terbuka yang tidak akan terlepas dari kegiatan ekonomi internasional baik ekspor maupun impor.

Cadangan devisa yang merupakan simpanan Bank Sentral dan Otoritas Moneter, simpanan ini merupakan (aset/aktiva) Bank Sentral yang tersimpan dalam beberapa (mata uang cadangan) seperti dolar, euro, yen dan dicatat dalam neraca pembayaran, dapat digunakan setiap waktu guna membiayai ketidakseimbangan neraca pembayaran atau dalam rangka stabilitas moneter dengan melakukan intervensi di pasar valuta asing dan untuk tujuan lainnya. Cadangan devisa dapat menopang kestabilan ekonomi nasional, juga dapat menunjukkan sejauh mana negara dapat melakukan kegiatan ekonomi internasional.

(3)

Besarnya cadangan devisa dipengaruhi oleh neraca berjalan dan neraca modal, semakin tinggi surplus neraca berjalan dan neraca modal maka akan menambah besarnya cadangan devisa, namun ketika neraca berjalan maupun modal defisit maka cadangan devisa akan berkurang sehingga kegiatan perekonomian akan terganggu. Beberapa faktor yang mempengaruhi cadangan devisa yaitu net ekspor, nilai tukar, investasi asing langsung, dan inflasi.

Hubungan net ekspor terhadap cadangan devisa adalah peningkatan pada ekspor bersih berarti ekspor akan lebih besar dari impor. Surplus dari net ekspor akan meningkatkan cadangan devisa, dan jika net ekspor menurun/defisit maka cadangan devisa akan menurun.

Nilai tukar memainkan peranan penting dalam keputusan-keputusan pembelanjaan karena nilai tukar dapat menerjemahkan harga-harga dari berbagai negara kedalam satu bahasa yang sama. Apabila nilai tukar domestik menguat (apresiasi) menyebabkan harga barang ekspor rendah dibandingkan dengan harga barang impor, hal ini akan mendorong peningkatan impor dan penurunan ekspor, sehingga jika impor lebih besar dari ekspor maka cadangan devisa turun karena digunakan untuk pembiayaan impor, dan sebaliknya.

Investasi di dalam bentuk investasi asing langsung merupakan investasi yang relatif stabil di dalam jangka panjang. Masuknya investasi asing langsung menunjukkan kepercayaan investor asing untuk melakukan kegiatan ekonominya di Indonesia sehingga mendorong capital inflow (aliran modal masuk) dan cadangan devisa akan bertambah.

Inflasi adalah meningkatnya harga-harga secara umun dan terus menerus. Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak dapat dikatakan inflasi kecuali bila kenaikan itu meluas (atau mengakibatkan kenaikan harga). Inflasi menyebabkan harga barang-barang impor lebih murah sehingga impor akan meningkat, dan kenaikan harga-harga menyebabkan barang-barang produksi dalam negeri tidak dapat bersaing dengan barang-barang sejenis di pasaran luar negeri sehingga ekspor menurun dan akan berpengaruh terhadap cadangan devisa.

(4)

Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh net ekspor, nilai tukar, investasi asing langsung, dan inflasi terhadap cadangan devisa Indonesia tahun 2001-2015 secara parsial dan bersama-sama.

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

Pada penelitian ini yang menjadi objek adalah cadangan devisa, net ekspor, nilai tukar, investasi asing langsung, dan inflasi periode tahun 2001-2015.

Metode Peenelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai masing-masing variabel, baik satu variabel atau lebih sifatnya independen tanpa membuat hubungan maupun perbandingan dengan variabel yang lain.

Model Penelitian

Berdasarkan operasionalisasi variabel dan landasan teori yang telah dijelaskan sebelumnya maka penulis mendefinisikan permasalahan yang diteliti ke dalam sebuah fungsi matematika sebagai berikut:

Y = β0 + β1 X1 + β2 X2 + β3 X3 + β4 X4 +e Dimana : Y = Cadangan Devisa β0 = Intercept/konstanta β1, β2, β3, β4, … βn = Koefisien X1 = Net Ekspor X2 = Nilai Tukar

X3 = Investasi Asing Langsung

X4 = Inflasi

(5)

PEMBAHASAN

Dari hasil pengolahan data menggunakan E-Views 8 didapat persamaan regresi dalam bentuk persamaan ekonometrika sebagai berikut:

Variabel Koefisien C 80598.74 Net Ekspor (X1) -0.394027 Nilai Tukar (X2) -5.104092 Investasi Asing Langsung (X3) 3.753080 Inflasi (X4) -2236.624

Sumber: Hasil Pengolahan Eviews 8

Y = β0+ β1X1+ β2X2+ β3X3+ β4X4+

e

Y = 80598.74 - 0.394027 X1 - 5.104092 X2 + 3.753080 X3 - 2236.624 X4 + e

Berdasarkan persamaan di atas, diketahui bahwa koefisien tiap variabel bebas adalah:  Nilai konstanta (β0) sebesar 80598,74, artinya jika variabel net ekspor, nilai tukar,

investasi asing langsung, dan inflasi dianggap konstan maka besarnya cadangan devisa adalah US$ 80598.74 juta.

 Net ekspor (X1) mempunyai koefisien sebesar -0,394027, artinya setiap kenaikan

Net ekspor sebesar US$ 1 juta, maka cadangan devisa turun sebesar US$ 0.394027 juta.

 Nilai tukar (X2) mempunyai koefisien sebesar -5,104092, artinya rupiah

terapresiasi 1 poin, maka cadangan devisa akan turun sebesar US$ 5.104092 juta.  Investasi asing langsung (X3) mempunyai koefisien sebesar 3,753080, artinya

setiap kenaikan investasi asing langsung sebesar US$ 1 juta, maka cadangan devisa akan naik sebesar US$ 3.753080 juta.

(6)

 Inflasi (X4) mempunyai koefisien sebesar -2236,624, artinya setiap kenaikan

inflasi sebesar 1% maka cadangan devisa akan turun sebesar 2236.624 juta US$. Uji Signifikansi Parameter (Uji t)

 Net ekspor mempunyai nilai tstatistik -0,743145 < ttabel 1,812 dan nilai probabilitas

sebesar 0,4745 > 0,05, maka H0 diterima dan Ha ditolak, artinya tidak terdapat

hubungan positif yang signifikan antara variabel net ekspor dengan cadangan devisa.

 Nilai tukar mempunyai nilai tstatistik -1,048032 > -ttabel -1,812 dan nilai probabilitas

sebesar 0,3193 > 0,05, maka H0 diterima dan Ha ditolak, artinya tidak terdapat

hubungan negatif yang signifikan antara variabel nilai tukar dengan cadangan devisa.

 Investasi asing langsung mempunyai nilai tstatistik 3,074269 > ttabel 1,812 dan nilai

probabilitas sebesar 0,0118 < 0,05, maka H0 ditolak dan Ha diterima, artinya

terdapat hubungan positif yang signifikan antara variabel investasi asing langsung dengan cadangan devisa.

 Inflasi mempunyai mempunyai nilai tstatistik -1,689130 > -ttabel -1,812 dan nilai

probabilitas sebesar 0,1221 > 0,05, maka H0 diterima dan Ha ditolak, artinya tidak

terdapat hubungan negatif yang signifikan antara variabel inflasi dengan cadangan devisa.

Uji Signifikansi Bersama-sama (Uji F)

Nilai Prob F-Statistik sebesar 0,001017 < 0,05 atau Fstatistik 11,23416 > Ftabel 3,48,

artinya secara bersama-sama variabel bebas yaitu net ekspor, nilai tukar, investasi asing langsung, dan inflasi secara bersama-sama memiliki pengaruh signifikan terhadap cadangan devisa Indonesia tahun 2001-2015.

(7)

UJI ASUMSI KLASIK Uji Multikolinearitas Korelasi Regresi X1 X2 X3 X4 X1 1.000000 -0.697725 -0.776871 0.093750 X2 -0.697725 1.000000 0.743590 0.034717 X3 -0.776871 0.743590 1.000000 -0.275114 X4 0.093750 0.034717 -0.275114 1.000000

Sumber: Hasil Pengolahan Eviews 8

Pada tabel tersebut terlihat bahwa tidak ada variabel yang korelasinya lebih dari 0,85 maka dapat disimpulkan tidak terjadi multikolinearitas.

Uji Heteroskedastisitas

Hasil Uji Heterokedastisitas Heteroskedasticity Test: White

F-statistic 2.373978 Prob. F(4,10) 0.1220 Obs*R-squared 7.306080 Prob. Chi-Square(4) 0.1206 Scaled explained SS 2.594194 Prob. Chi-Square(4) 0.6279 Sumber: Hasil Pengolahan Eviews 8

Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai nilai Prob. Chi-squared sebesar 0,12 > 0,05 maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

(8)

Uji Autokorelasi

Hasil Uji Autokorelasi Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test:

F-statistic 0.376789 Prob. F(2,8) 0.6976 Obs*R-squared 1.291320 Prob. Chi-Square(2) 0.5243 Sumber: Hasil Pengolahan Eviews 8

Berdasarkan hasil perhitungan bahwa nilai Prob. Chi-squared sebesar 0,5243 > 0,05 maka tidak terjadi autokorelasi.

Uji Normalitas

Hasil Uji Normalitas

0 1 2 3 4 -30000 -20000 -10000 0 10000 20000 Series: Residuals Sample 2001 2015 Observations 15 Mean -5.76e-12 Median -1063.917 Maximum 24924.83 Minimum -27890.59 Std. Dev. 14410.63 Skewness -0.062228 Kurtosis 2.597830 Jarque-Bera 0.110769 Probability 0.946121

Sumber: Hasil Pengolahan Eviews 8

Berdasarkan hasil perhitungan bahwa nilai Probability sebesar 0,94 > 0,05 maka data dalam penelitian ini terdistribusi normal.

(9)

4.2.1 Pengaruh Parsial Net Ekspor Terhadap Cadangan Devisa Indonesia Periode Tahun 2001-2015

Berdasarkan hasil regresi dengan derajat keyakinan sebesar 95% dapat dilihat besarnya koefisien regresi variabel net ekspor sebesar -0,394027 dengan probabilitas 0,4745. Artinya net ekspor mempunyai hubungan negatif terhadap cadangan devisa dan net ekspor tidak berpengaruh signifikan terhadap cadangan devisa. Artinya setiap kenaikan net ekspor sebesar US$ 1 juta, maka cadangan devisa turun sebesar US$ 0.394027 juta. Hal ini disebabkan oleh perkembangan impor dari tahun ke tahun lebih tinggi dari pada ekspor, permintaan ekspor terhadap komoditas utama ekspor menurun, serta harga dari beberapa komoditas utama ekspor ikut turun, sementara impor masih besar akibat struktur produksi domestik yang belum mampu memenuhi permintaan barang-barang berteknologi tinggi, impor minyak juga tetap besar seiring dengan struktur pasokan energi nasional yang masih tergantung pada minyak, sedangkan ekspor gas menunjukkan tren menurun.

Dengan data yang digunakan dari tahun 2001-2015, variabel net ekpor tidak berpengaruh signifikan terhadap cadangan devisa. Hal ini disebabkan banyak faktor yang mempengaruhi cadangan devisa selain net ekspor, cadangan devisa tidak lagi dominan diperoleh dari surplus net ekspor tetapi diperoleh dari pinjaman luar negeri, sebagian besar pinjaman luar negeri digunakan untuk menutupi defisit transaksi berjalan dan membayar angsuran pokok utang luar negeri. Selain itu penanaman modal asing tidak hanya berperan membantu mengisi kekosongan modal dalam negeri yang tidak terpenuhi dari tabungan domestik, modal asing yang masuk mampu menambah kekosongan gap devisa melalui penjualan aset yang dilakukan.

Sehingga tidak sesuai dengan hipotesis dan teori tentang perdagangan internasional yang seharusnya peningkatan net ekspor akan menambah cadangan devisa, dan hasil ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Luh Made Trisna Meita M. L dan I Wayan Yogi Swara (2016) yang berjudul “Pengaruh Penanaman Modal Asing Terhadap Cadangan Devisa di Indonesia Studi Sebelum dan

(10)

Sesudah Krisis Global” yang menyatakan bahwa net ekspor berpengaruh signifikan terhadap cadangan devisa.

4.2.2 Pengaruh Parsial Nilai Tukar Terhadap Cadangan Devisa Indonesia Periode Tahun 2001-2015

Berdasarkan hasil regresi dengan derajat keyakinan sebesar 95% dapat dilihat besarnya koefisien regresi variabel nilai tukar sebesar -5,104092 dengan probabilitas 0,3193. Artinya nilai tukar mempunyai hubungan negatif dan nilai tukar tidak berpengaruh signifikan terhadap cadangan devisa. Artinya setiap nilai tukar menguat (terapresiasi) 1 poin, maka cadangan devisa menurun sebesar US$ 5.104092 juta. Ketika nilai tukar terdepresiasi maka akan mendorong kegiatan ekspor suatu negara dan dari hasil ekspor tersebut akan menambah cadangan devisa, namun pada hasil penelitian ini nilai tukar mempunyai pengaruh tidak signifikan terhadap cadangan devisa, karena ketika nilai tukar terdepresiasi belum tentu ekspor akan meningkat karena ekspor Indonesia dominan ekspor hasil alam yang tedapat tenggang waktu antara masa tanam ,masa panen, dan pasca panen, kurangnya penerapan teknologi pertanian, selain itu faktor cuaca juga mempengaruhi, sehingga tidak terlalu berpengaruh terhadap posisi cadangan devisa.

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Agustina dan Reni (2014) yang menyatakan bahwa nilai tukar tidak berpengaruh signifikan terhadap cadangan devisa. Namun tidak sejalan dengan hasil penelitian dari I Putu Kusuma Juniantara dan Made Kembar Sri Budhi (2012), Juniartha R Pinem (2009), Luh Made Trisna Meita M.L dan I Wayan Yogi Swara (2016), Rahmatullah Rizieq (2006), Viki Lianda R, Evi Susanti Tasri, dan Kasman Karimi (2014) yang menyatakan nilai tukar berpengaruh signifikan terhadap cadangan devisa.

4.2.3 Pengaruh Parsial Investasi Asing Langsung Terhadap Cadangan Devisa Indonesia Periode Tahun 2001-2015

Berdasarkan hasil regresi dengan tingkat keyakinan sebesar 95% dapat dilihat besarnya koefisien regresi variabel investasi asing langsung sebesar 3,753080 dengan probabilitas 0,0118. Sehingga investasi asing langsung mempunyai hubungan positif

(11)

dan berpengaruh signifikan. Artinya setiap kenaikan investasi asing langsung sebesar US$ 1 juta, maka cadangan devisa akan naik sebesar US$ 3.753080 juta. Hal ini sesuai dengan hipotesis peneliti dan teori bahwa dengan adanya investasi asing langsung yang masuk ke dalam negeri akan meningkatkan surplus neraca modal sehingga cadangan devisa bertambah. Dilihat dari fenomena yang didukung oleh data bahwa investasi asing langsung mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, meskipun pada tahun tertentu mengalami penurunan namun penurunannya tidak terlalu besar.

Masih terjaganya tingkat kepercayaan investor nonresiden terhadap prospek perekonomian Indonesia mendorong arus investasi asing masuk ke dalam negeri. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Luh Made Trisna Meita M. L dan I Wayan Yogi Swara (2016) dengan judul “Pengaruh Penanaman Modal Asing Terhadap Cadangan Devisa di Indonesia Studi Sebelum dan Sesudah Krisis Global” bahwa investasi asing mempunyai hubungan positif dan berpengaruh signifikan terhadap cadangan devisa. Hasil penelitian dari Hanna Elmia Putri (2016) menunjukkan bahwa investasi asing langsung berpengaruh signifikan terhadap cadangan devisa.

4.2.4 Pengaruh Parsial Inflasi Terhadap Cadangan Devisa Indonesia Periode Tahun 2001-2015

Berdasarkan hasil regresi dengan derajat keyakinan sebesar 95% dapat dilihat besarnya koefisien regresi variabel Inflasi sebesar -2236,624 dengan probabilitas 0,1221. Artinya setiap kenaikan inflasi sebesar 1% maka cadangan devisa akan turun sebesar US$ 2236.624 juta, maka inflasi mempunyai hubungan negatif dan inflasi tidak berpengaruh signifikan terhadap cadangan devisa. Hal ini dikarenakan kenaikan harga barang-barang di dalam negeri dalam jangka panjang menyebabkan harga barang domestik mahal dibanding dengan harga barang impor, sehingga menyebabkan turunya daya saing barang domestik di pasar internasional, akibatnya penerimaan dari ekspor menurun dan mendorong impor, namun tidak terlalu berpengaruh terhadap cadangan devisa.

(12)

Hasil ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Ida Bagus Putu Purnama Putra dan I G. B Indrajaya (2013) dan juga oleh Viki Lianda R, Evi Susanti Tasri, dan Kasman Karimi (2014) yang menyatakan bahwa inflasi tidak berpengaruh signifikan terhadap cadangan devisa.

4.2.5 Pengaruh Net Ekspor, Nilai Tukar, Investasi Asing Langsung dan Inflasi secara bersama-sama terhadap Cadangan Devisa Indonesia Periode Tahun 2001-2015

Berdasarkan hasil regresi secara bersama-sama diketahui bahwa nilai Prob F-Statistik sebesar 0.001017 < 0.05. atau Fstatistik 11.23416 > Ftabel 3,48, Maka H0

ditolak dan Ha diterima yang artinya variabel net ekspor, nilai tukar, investasi asing

langsung, dan inflasi secara bersama-sama memiliki pengaruh signifikan terhadap cadangan devisa Indonesia periode tahun 2001-2015.

Hasil regresi menunjukkan bahwa nilai R2 adalah sebesar 0,817972 atau 81,80% hal ini berarti variabel net ekspor, nilai tukar, investasi asing langsung, dan inflasi dapat menjelaskan perubahan pada variabel cadangan devisa Indonesia sebesar 81,80% dan sisanya sebesar 18,20% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dianalisis dalam model regresi ini.

PENUTUP Simpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari net ekspor, nilai tukar, investasi asing langsung, dan inflasi terhadap cadangan devisa Indonesia periode tahun 2001-2015. Berdasarkan dari hasil penelitian, maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut:

1. Secara parsial variabel net ekspor mempunyai hubungan negatif tidak signifikan terhadap cadangan devisa Indonesia periode tahun 2001-2015, variabel nilai tukar mempunyai hubungan negatif tidak signifikan terhadap cadangan devisa Indonesia periode tahun 2001-2015, variabel investasi asing langsung mempunyai hubungan positif signifikan terhadap cadangan devisa

(13)

Indonesia periode tahun 2001-2015, variabel inflasi mempunyai hubungan negatif tidak signifikan terhadap cadangan devisa Indonesia periode tahun 2001-2015.

2. Secara bersama-sama semua variabel yaitu net ekspor, nilai tukar, investasi asing langsung, dan inflasi berpengaruh signifikan terhadap cadangan devisa Indonesia periode tahun 2001-2015.

Saran

Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan, maka saran yang diberikan dari penulis yaitu sebagai berikut:

1. Pemerintah harus mendorong kegiatan ekspor, terutama meningkatkan ekspor barang jadi yang mempunyai nilai tambah yang lebih tinggi dari barang mentah, sehingga akan menambah cadangan devisa.

2. Pemerintah harus menekan impor, seperti impor bahan-bahan baku, barang-barang bermerk, atau impor baran-barang-barang yang bersifat konsumtif lainnya. 3. Diharapkan untuk peneliti selanjutnya yang akan membahas penelitian tentang

cadangan devisa, dapat menambah variabel lain dan menambah jangka waktu penelitian.

DAFTAR PUSTAKA

Agustina dan Reny. 2014. Pengaruh Ekspor, Impor, Nilai Tukar Rupiah, dan Tingkat Inflasi Terhadap Cadangan Devisa Indonesia. Jurnal Wira Ekonomi Mikroskil, Vol.4 No.02. STIE Mikroskil Medan.

Anastasia, Heny Maria. 2011. Faktor-Faktor Ekonomi Makro yang Mempengaruhi Investasi Asing Langsung di Indonesia Periode (Tahun 1980-2007). Tesis Program Magister Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta.

Ball, et al. 2014. Bisnis Internasional. Terjemahan Ika Akbarwati dan Heni Fauziah. Jakarta: Salemba Empat.

Bank Indonesia, 2006. Laporan Perekonomian Indonesia 2005. Publikasi Tahunan Bank Indonesia, BI Jakarta.

(14)

Bank Indonesia, 2007. Laporan Perekonomian Indonesia 2006. Publikasi Tahunan Bank Indonesia, BI Jakarta.

Bank Indonesia, 2008. Laporan Perekonomian Indonesia 2007. Publikasi Tahunan Bank Indonesia, BI Jakarta.

Bank Indonesia, 2009. Laporan Perekonomian Indonesia 2008. Publikasi Tahunan Bank Indonesia, BI Jakarta.

Bank Indonesia, 2010. Laporan Perekonomian Indonesia 2009. Publikasi Tahunan Bank Indonesia, BI Jakarta.

Bank Indonesia, 2011. Laporan Perekonomian Indonesia 2010. Publikasi Tahunan Bank Indonesia, BI Jakarta.

Bank Indonesia, 2012. Laporan Perekonomian Indonesia 2011. Publikasi Tahunan Bank Indonesia, BI Jakarta.

Bank Indonesia, 2013. Laporan Perekonomian Indonesia 2012. Publikasi Tahunan Bank Indonesia, BI Jakarta.

Bank Indonesia, 2014. Laporan Perekonomian Indonesia 2013. Publikasi Tahunan Bank Indonesia, BI Jakarta.

Bank Indonesia, 2015. Laporan Perekonomian Indonesia 2014. Publikasi Tahunan Bank Indonesia, BI Jakarta.

Bank Indonesia, 2016. Laporan Perekonomian Indonesia 2015. Publikasi Tahunan Bank Indonesia, BI Jakarta.

Benny, Jimmy. 2013. Ekspor dan Impor Pengaruhnya Terhadap Posisi Cadangan Devisa di Indonesia. Jurnal EMBA, Vol.1 No. 4. Universitas Sam Ratulangi Manado.

Boediono. 1988. Ekonomi Moneter. BPFE.Yogyakarta. Dumairy, 1996. Perekonomian Indonesia. Jakarta: Erlangga. Fahmi, Irham. 2012. PengantarPasar Modal. Bandung: Alfabeta.

Ghandi, Dyah Virgoana. 2006. Pengelolaan Cadangan Devisa di Bank Indonesia. Buku Seri Kebanksentralan No. 17. Jakarta: Pusat Pendidikan dan Studi Kebanksentralan (PPSK), Bank Indonesia.

(15)

Gujarati, Damodar. 2015. Dasar-Dasar Ekonometrika: Edisi 5. Jakarta: Salemba Empat.

Juniantara, I. P. K dan Made Kembar Sri Budhi. Pengaruh Ekspor, Impor, dan Kurs Terhadap Cadangan Devisa nasional Periode 1999-2010. Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol. 1 No. 1. Universitas Udayana Bali.

Kurniati, Yati, Andry Prasmuko dan Yanfitri. 2007. Determinan FDI (Faktor-Faktor yang Menentukan Investasi Asing Langsung). Working Paper Bank Indonesia, No WP/ 06 / Agustus.

Kurniawan, Albert. 2014. Metode Riset Untuk Ekonomi & Bisnis. Bandung: Alfabeta. Lestari, Luh Made T. M. M dan I Wayan Yogi Swara. 2016. Pengaruh Penanaman

Modal Asing Terhadap Cadangan Devisa di Indonesia Studi Sebelum dan Sesudah Krisis Global. Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol. 5 No. 5. Universitas Udayana Bali.

Mankiw, N. Gregory. 2007. Makroekonomi. Terjemahan oleh Fitria Liza dan Imam Nurmawan. Jakarta: Erlangga.

Nopirin, 1999. Ekonomi Moneter. BPFE. Yogyakarta.

Pinem, J. R. 2009. Pengaruh Ekspor, Impor, dan Kurs Nilai Rupiah Terhadap Cadangan Devisa. Skripsi. Universitas Sumatera Utara.

Putra, Ida Bagus P. P dan I G. B. Indrajaya. 2013. Pengaruh Tingkat Inflasi, Utang Luar Negeri, dan Suku Bunga Kredit Terhadap Cadangan Devisa Indonesia Tahun 1996-2011. Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol. 2 No.11. Universitas Udayana Bali.

Putri, Hanna Elmia. 2016. Pengaruh Ekspor, Penanaman Modal Asing, dan Utang Luar Negeri Terhadap Cadangan Devisa Indonesia. JOM Fekon, Vol. 4 No. 1. Universitas Riau Pekanbaru.

Ramadhan, Viki Lianda, Evi Susanti Tasri, dan Kasman Karimi. 2014. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Cadangan Devisa Indonesia (1984-2013). Jurnal Ekonomi Pembangunan. Universitas Bung Hatta Sumatera Barat.

Rizieq, Rahmatullah. 2006. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Cadangan Devisa di Indonesia. Jurnal Equilibrium, Vol. 3 No. 2. Universitas Panca Bhakti Pontianak.

(16)

Salvatore, Dominick. 2014. Ekonomi Internasional. Terjemahan oleh Romi Bhakti Hartanto. Jakarta: Salemba Empat

Simorangkir, Iskandar dan Suseno. 2004. Sistem dan Kebijakan Nilai Tukar. Buku Seri Kebanksentralan No. 12. Jakarta: Pusat Pendidikan dan Studi Kebanksentralan (PPSK), Bank Indonesia.

Sugiyono, F.X. 2002. Neraca Pembayaran Konsep, Metodologi dan Penerapan. Buku Seri Kebanksentralan No. 4. Jakarta: Pusat Pendidikan dan Studi Kebanksentralan (PPSK), Bank Indonesia.

Sujarweni, V. Wiratna. 2015. Metodologi Penelitian Bisnis & Ekonomi. Yogyakarta: Pustaka baru press.

Sukirno, Sadono. 2004. Makroekonomi Teori Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Suryaningsing, Roro Trie E. Y. 2007. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Cadangan Devisa Indonesia. Skripsi. Universitas Sumatera Utara.

Suseno dan Siti Astiyah. 2009. Inflasi. Buku Seri Kebanksentralan No. 22. Jakarta: Pusat Pendidikan dan Studi Kebanksentralan (PPSK), Bank Indonesia.

Republik Indonesia. 1999. Undang-Undang No.23 Tahun 1999 Bank Indonesia. Lembaran Negara RI Tahun 1999, No. 66. Sekretariat Negara. Jakarta.

Republik Indonesia. 2007. Undang-Undang No.25 Tahun 2007 Penanaman Modal. Lembaran Negara RI Tahun 1999, No. 4724. Sekretariat Negara. Jakarta

Referensi

Dokumen terkait

[r]

dikemudian hari. Selain itu lembaga keuangan syariah juga memperhatikan kondisi amanah, kejujuran dan kepercayaan dari masing-masing calon anggota pemohon

Salah satu LKMS yang berkembang pesat saat ini adalah Baitul Mal wa tamwil (BMT). Secara legal formal, BMT sebagai lembaga keuangan mikro syariah berbentuk badan hukum

Dengan dukungan semesta penulis mampu menyelesaikan karya tulis dengan judul Dinamika Sikap Politik Pers di Media Massa Lokal Berbahasa Jawa (Analisis Isi Tajuk Rencana

Consecutive sampling dan didapatkan 86 pasang ibu dan anak yang sesuai dengan kriteria inklusi dan ek- sklusi penelitian. Kriteria inklusi sampel penelitian ini adalah : 1) ibu

Keluarga Islam Mutimatun Niami, SH.M.Hum H Hukum Adat Shalman AL.. Natangsa Surbakti, SH H

Dalam permasalahan anak putus sekolah, pemerintah daerah dapat mendeteksi lebih dini anak putus sekolah ini melalui terintegrasinya data Nomor Induk Siswa Nasional (NISN) dan

Prosedur penelitian pelaksanaan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan menggunakan metode inquiry melalui empat (4) tahapan, yaitu: a) perencanaan, menentukan