• Tidak ada hasil yang ditemukan

View of MENGAPA MASYARAKAT ENGGAN MEMBAYAR PAJAK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "View of MENGAPA MASYARAKAT ENGGAN MEMBAYAR PAJAK"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

MENGAPA MASYARAKAT ENGGAN IIIEIIBAYAR PAIAK?

Tulis

S. Meliata*)

Fakultas Ekonomi universitaS Katolik Parahyangan

Abstract

Tax, based on society's opinioit,

is

not cornfortable thing and like a frightfutt thing.

ln

matter of paying

tax to

the govemment, most people

don't have the

willingness

to do so

because

people don't have

an Understanding about tax, there are rumours among entrepreneurs that tax

can

make their companies ,brcke, and people donT

recdve

benefit

of

paytng tat<.

lf

the s@lety have an underdanding obout tax and its history

and the

reason

of paying tax, than tax

should

no longer beame

a frtghtfull thing, instead

the

society must feel the responsittlity tor

pying til(

Key word: lncomeTa& Value Added Tax

Pendahuluan

Untuk rnenialankan roda pemerintahan, khususnya

dalam mqmbeayai pembangunan, diperlukan dana yang cukup besar. Dalam hal ini pemerintah mempurryai beberapa sumber penerimaan yang terdiri dari bermacam-macam pungutan, antara lain: penerimaan atas pungutan pajak, bea cukai, lain-lain pungutan seperti retribusi, bunga, sanksi, dan

ada juga

penerimaan

atas

penghasilan

dari

perusahaan-perusahaan Negara seperti PLN,Perkebdnan, Pertamina dan sebagainya. Dari sekian jenis sumber pendapatan

tersebut,

penerimaan/pendapatan yang paling

besar berasal dari pajak. Dengan demikian pemungutan

pajak merupakan sumber pendapatan pemerintah yang utama. Kendala yang dihadapi pemerintah dalam pemungutan pajak adalah bahwa masyarakat

cenderung enggan membayar pajak, untuk itu sosialisasi

kepada

masyarakat tentang perlunya membayar pajak perlu dilakukan.

Mengapa Rakyat Tidak Mau Membayar Paiak

Mengapa rakyat tidak mau membayar pajak

?

Ada banyak alasan, beberapa di bawah ini bisa menjawabnya:

1.

Masyarakat belum memahamipentingnya membayar pajak.

2.

Bagi pengusaha bisa juga mereka beranggapan bahwa dengan membayar pajak akan merugikan perusahaannya

atau

bahkan bisa membuat perusahaannya rugiatau bahkan

akan

bangkrut.

32 Volume 11, Nomor 1, Januari 2fi)7

(2)

Dengan membayar palak beaya

yang

dikeluarkan perusahaan meningkat.

3.

Bisa juga sudah memahami pentingnya membayar paja-k , tetapi tidak-mLu membayarnya, karena merasa tidak ada manfaat yang didapatkan,atas pembayaran pajak

in

,

Pengertlan Pafak

Xata

e4"f-

berasal dari bahasa

Jawa

"Ajeg'1. yang artinya adalah iuran rakyat iecara teratur kepada rqja, berupa hasil pertanian (bagi p.ara petani). Sedangkan bagi rakyat yang bukan petani, mereka mengabdikan

ienaginya sedagai pegawli kerajaan, atau

kadang-kadang mereka

menlirimfan anifnyb untuk bekerja di lstana Negara tanpa

gaji

(Kompas,25 Juni 1985, hal2).

iuran'rakyat

ini

dipergunakan oleh raja untuk keperluan kerajaan serta untuk mehakmurlian lakyatnya (bagi seorang

nja

yang memperhatikan rakyatnya).

Vang mdtjadi

pertanyaan adalah, mengapa mereka mau memberikan hasif-pertaniannya kePada raia ?

Rakyit

mau memberikan sebagian dari hasil produksinya karena rakyat mau mengabdi kepada raia, serta mau berperanserta untuk menunjukkan rasa persituan mereka. Rakyat sadar bahwa mereka adalah.bagian dari negaianya. Selain itu mereka menganggap bafrya. raja adalah seorang dewa yang diturunkan dari Nirwana (Jonggring Saloko).

Oengdn demikian

apabila

rakyat.

telah

membayar pajaknya, mereka

meris"

menjadi orang terhormat,'bisa mengabdi dan .berbakti kega!.a rajanya. Kata Ajeg tad]

hrna

kelamaan berubah meniadi

"

Paiak ".(Tulis S.Meiian,

nd - ,

ZOOz) yang diartikan sebagai luran rakyat kepada kas negara berdasarkan und-ang-undang sebagai perwujudan pengabdian

dai

peran serta rakyat untuk membiayai nega pembangunan nasional.

Jika

rakyat membayar, maka

itu

berarti merupakan'perwujudan pengabdian ataupun merupakan peran serta rakyat $d1m .merjbeayai 'fegi;tan

pemeriniah. Dari uraian diatas sudah ielas bagi k1a bahfrA peigertian pajak yang sekarang tidak berbeda artinya dengan pengertian

njeg yang-meruparan awal dari kata pajak. selanjutnya

dengan

niemUbyai

pajak itu berarti sebagai tanda bakti dan peran

serta

pembayar

pailf dalam

membeayai pembanguna.n

y?ng

merupakan

iuatu -bukti rasa persatuan kita sebagai bangSa Indonesia,

dan

merupakan orang terhormat dinegara kita ini.

'

,Jadi

kala--u kita.

sudah

mengetahui

asal usul "paiaK' itu,

dan mengapa

kita

membayar paiak sert-a untuk

apa

pajak

itu'

maka tidak seha-rubnyalah

pajak itd merupakan barang yang

menakutkan.

Sebaliknya, kita seharusnya merasa bertanggung jawab untuk membayar pajak.

Bina Ekonomi Majatah llmiah Fakultas EkonomiUnpar 33

(3)

lGrena suatu negara akan menjadi kuat apabila keuangannya kuat, dan

ini hanya teriadi kalau rakyatnya semuanya mau bersatu

untuk membayar pajak.

Mungklnkah Perueahaan Bangkrut Karena Membayar pafak?

Selanjutnya akan kita bahas, apakah dengan pembayaran pajak iniakan membuat perusahaan bangkrut ?

Setiap perusahaan pastiakan membayar pajak ke

negara

sesuai

dengan jenis-ienis pajak yang berhubungan dengan

kegiatan perusahaannya

misalnya Pajak Bumi dan Bangunan

(PBB), -pajak pErtambehan nilai (PPN), pajak penghasilan (PPh), dan sebagainya.

Yang menjadl

pertanyaan

adalah, apakah suatu

perusahaan akan bangkrut dengan adanya pungutan pajak-paJak tersebut?

Pada dasamya tidak akan ada perusahaan yang bangkrut karena dasar pengenaan pajak perusahaan adalah,

Pada pasal6 huruf a Undang-undang PPh tahun 2000.yang isinya bahwa semua pajak-pajak yang kita bayar

itu

dapat dibebankan sebagfai biaya, kecuali FPh. Artinya perlakuan pembayaran pajak

itu

Semuanya

bisa di

perhitungkan

sebagai pengurang

dari pendapatan perusahaan, yang sifatnya sama dengan perllkuan

pengeluaran biaya-biaya yang lain,

sehinggga- metnperkecil pembayaran pajak penghasilan.

Hanya untuk pemungutan pajak pertambahan

nilai (ppN)

yang terlihat didalam masyarakat

saat ini,

belum semua masyarakat Indonesia

mau

melakukan pengenaan PPN. Alasannya.adalah

akan

menaikkan harga

sesuai

dengan

sifat

pemungutan ppN

yang termasuk p{ak tidak langsung. Akibatnya

dengan pemungutan PPN

ini

perusahaan

akan

kalah bersaing dengan perusahaan lainnya.

PPh akan dipungut pada suatu perusahaan, apabila perusahaan tersebut rnernpunyai

daya pikul.

Perusahaan

yang

rnempunyai daya pikul

adalah

perusahaan yang menghasilkan "laba". Jadi tidak akan pernah terjadipemungutan PPh pada perusahaan yang

tidak

mempunyai

daya

pikul

atau

perusahaan

yang

mengdaml kerugian. Demikian juga halnya dalam pemungutan

ppN,

dimana pajak ini hanya dipungut bagi masyarakat yang mempunyai daya

beli.

PPh diberlakukan

atas,dasar

daya

pikul

sementara ppN diberlakukan atas dasar daya beli.

34 Volume 11, Nomor I, Januad 2@7

(4)

c.

Perlakuan akuntransiyang sesuai prinsip cost dan Benefit.

Menurut

teori

akuniansi,

setiap

pengeluaran

yang

dikeluarkan perusahaan

akan

dianggap sebagai

biaya unty!.

mendapatkan sesuatu.

Jadi kalau

peiusahaaan membayar

PPh, maka

PPh

tetap dlanggap sebagai biaya (menurut teori akuntansi)'

Keuntungin

yang didapat

tidak

secara

langsung yaitu

berupa kebebasin beruslha, serta mendapat fasilitas-fasilitas perpaiakan sesuai dengan undang-undang.

Tentang kemungkinan bahwa

masyarakat

yang sudah memahami arti

pijaf, ietapi tid6k

mau membayar pajak, mungkin karena masyarakat

iiOlf

'metinbt adanya manfaat

ying

didapatkan atas pembayaran paiak ini. Lebih jauh hal ini mungkin fefiadi karena walaupun rakyat membayar pajak tetapi tidak terlihat hasil nyata untuk pembangulan didaerahnya'

Jaian-janh

rusak

,

biaya pendidikan yang tidak bisa direalisasikan, dan sebagainya

-

Di pihak lain

yang

terlihat adalah adanya "koruptot'' yang kerianya hanya menghabiskan uang negara yang dikumpulkan dari pengu.mpulan

piidf- pajif tersebut.

tcorup:tor

yang sudah dipastikan

melakukan

i<elsalaftin-kesalahan

pun ,

masih banyak yang kebal.hukum' Yang di

nurum hanya

rakyat

yang justru

membayar

pajaf

dengan

taat.

Hal terakhir ini

-

menamUan

fL

engganan rakyat

untuk

membayar pajak,

karena

melihat adanya

ketidafidilan di

republik

ini.

Ada kemungkinan masyarakat tidak mau membayar pajak, karena masyarakat merasakan aOariya tindakan aparat perpalakan yang tidak

adil atas

pemeriksaan yang dilakrkan kepada wajib pajak, yaitu

dengan

menetapkan besarnya pajak atas dasar wewenang jabatannya'

Dilain pihak ada selielompok masyarakat

buftn

hanya tidak mau

membayar paiar, tetapi juga menggelapkan pajak..Banyak dari mereka teinyatd

iuja iiOaf di'huiJm.

Hal terakhir

ini

membuat rakyat jauh dari

femifmurin,

dan mendorong masyarakat enggan membayar paiak.

Kesimpulan Dan Saran

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan

bahwa keengganan masyarakat

tidak mau

membayar

pajak memang

ada

alasannya.

Ada beberapa tehnik untuk mengatasi hal ini,antara

lain,pertama'

pemerintan perlu melakukan sosialisasi secara

berkesinambungan,

melalui penataran-penataran atau

pendidikan-pendidikan kepada masyarakat, yang

dipat

dilaksanakan setiap dua bulan atau

tiga

bulan sekali pada tempat-tempat tertentu.

Bina Ekonomi Majalah llmiah Fakultas Ekonomi Unpar 35

(5)

Kedua, tidafr'

kahh

pentingnya adalah.,'tur{ukkan

kepada

masyarakat bahna

dilndonesia

ada kgpastiafl hukurn dan pelaksanaan

hukuh

bagi selyrluh lapisan, masyarakat, tennasuk terhadap aparat perpajakan yang

melakukanpenyimpangan-penyimpangan.,'

Ketiga

perlu

disugun,undang-undang pajak, eerta undang pemeriksaan pajak yang benar-benar adil.

Daftar Pustaka

1.

Soemitro, Roofrmat. Asas dan,Dasar perpajakan.

2; Soemitro, Bochrnat. Dasar-dasar Hukum paiak dan

pajak

Pendryatan 1,994. Cdakan ke X, Bandung: pT.Erescs 1g79;,

3.

Tulis's,.Mdiala.,Perpajakan dan Akuntransi pajak:: Edist

4.

Jakarta Penerbit Semesta Media Z0OT.

4.

!/ndang-Llrdang Republik lrdonesia Nomor.:16 Tahun'2@0 Tentang Ketentuan Umum dan Tatacara perpaiakan.

5.

ln$1ng-unfang'HepubH<'lrdohssia Nomor 11

z rahun

20oo Tentang Pajak Penghasllan.

6.

lnttang.undang'Republile lndonesia Nornor 1g

rahun

2000 Tentang

.

laJak Pertambahdn,Nifai Barar€ dan Jasa dan paJak penjualan

Arai

Barang Meuah.

7. ln$ng-t ld3r€ lepgft

tndonesia, Nornor 2o,Tahun 2000 Tentang

_ l_"j"f

Perolehan Hak'Atas Tanah dan Bangunan.

8.

Kompas,25 Juni 1gg5, fta| 2.

36 Voluma 11, Nomor 1, Januari 20O7

Referensi

Dokumen terkait

Karyawan dan karyawati Apotek Bagiana (Mbak Dhani, Mbak Juli, Mbak Nia, Mbak Adnin, dan Mas Kris) yang telah memberikan banyak bantuan dan petunjuk selama Praktek Kerja

Keterampilan proses sains dapat meningkat melalui model pembelajaran berbasis masalah dengan pembekalan pengetahuan awal karena model pembelajaran berbasis

Terlebih dengan adanya fitur terkait seperti transaksi masuk, transaksi keluar, alokasi barang, serta generate report yang akan menunjang kebutuhan dari manajemen

Logistik higienis adalah disiplin yang berkaitan dengan pengelolaan aliran barang higienis ( flow of hygienic goods ), aliran informasi ( flow of information ), dan aliran

Kemitraan tersebut meliputi kemitraan dalam penyediaan buku braille dengan Balai Penerbitan Braille 7 Indonesia (BPBI) Abiyoso, mentoring dengan Pusat Studi dan Layanan

(shell) dan jarak maksimum penegar cincinnya (inner ring stiffener) , dengan pemodelan ''metode elemen hingga'' menggunakan MSC. Nastran for Windows Version 4.5. Dari

Berdasarkan pada data pemodelan tahun 2013 berdasarkan harga pasar di atas, menghasilkan R koefisien korelasi sebesar 0,720 dan koefisien determinasi sebesar 0,519,

Hasil penelitian dalam penelitian ini menegaskan bahwa terdapat reduplikasi semantis dalam novel Rembulan Tenggelam di Wajahmu karya Tere- liye sejumlah 43 data, terdiri