• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

7 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Pustaka

Pada pembahasan bab ini dipaparkan landasan teori yang menjadi dasar penyusunan tugas akhir yang berkaitan dengan metode pembelajaran.

2.1.1 Pengertian Metode Pembelajaran

Secara etimologis, kata “metode” berasal dari bahasa Yunani “methodos”

yang tersusun dari kata “meta” dan “hodos” . Meta berarti menuju, melalui, mengikuti, atau sesudah. Sedangkan hodos berarti jalan, cara, atau arah. Kata tersebut kemudian diserap dalam bahasa Inggris menjadi kata “method” yang berarti suatu bentuk prosedur tertentu untuk mencapai atau mendekati suatu tujuan, terutama cara yang sistematis. Dari penjelasan tersebut maka dapat kita simpulkan bahwa pengertian metode adalah suatu cara atau proses sistematis yang digunakan untuk melakukan suatu kegiatan agar tujuan yang diinginkan tercapai.

Dengan kata lain, metode berfungsi sebagai alat untuk mencapai suatu tujuan, atau bagaimana cara untuk melakukan atau membuat sesuatu (Prawiro: 2020).

Dalam Daryanto (2017:116) Sudjana (2005:76) berpendapat bahwa metode merupakan perencanaan secara menyeluruh untuk menyajikan materi pembelajaran bahasa secara teratur, tidak ada satu bagian yang bertentangan dan semuanya berdasarkan pada suatu pendekatan tertentu. Pendekatan bersifat aksiomatis yaitu pendekatan dengan menerapkan langkah-langkah. Metode bersifat prosedural maksudnya penerapan dalam pembelajaran dikerjakan melalui langkah-langkah yang teratur dan secara bertahap yang dimulai dari penyusunan perencanaan pengajaran, penyajian pengajaran, proses belajar mengajar, dan penilaian hasil belajar.

Dalam daryanto (2017:116) pula, Salamun (dalam Sudrajat, 2009:7) menyatakan bahwa metode pembelajaran ialah sebuah cara-cara yang berbeda untuk mencapai hasil pembelajaran yang berbeda di bawah kondisi yang berbeda.

Hal itu berarti pemilihan metode pembelajaran harus disesuaikan dengan kondisi

(2)

8

pembelajaran dan hasil pembelajaran yang ingin dicapai. Sedangkan Najamuddin (2020:3) berpendapat bahwa metode pembelajaran merupakan cara-cara melakukan aktivitas antara guru dan siswa ketika berinteraksi dalam proses belajar mengajar.

2.1.2 Jenis-Jenis Metode Pembelajaran

Metode Pembelajaran memiliki beberapa jenis yang memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing. Menurut Nana Sudjana dalam buku Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, 1989:78-86, terdapat bermacam-macam metode dalam kegiatan pembelajaran yaitu Metode ceramah, Metode Tanya Jawab, Metode Diskusi, Metode Resitasi, Metode Kerja Kelompok, Metode Demontrasi dan Eksperimenm Metode sosiodrama (role-playing), Metode Problemsolving, Metode Latihan (drill), dan lain sebagainya.

1. Metode Pembelajaran Konvensional

Salah satu model pembelajaran yang masih berlaku dan sangat banyak digunakan oleh guru adalah model pembelajaran konvensional. Menurut Djamarah (1996) yang dikutip dalam (Daryanto:117), metode pembelajaran konvensional adalah metode pembelajaran tradisional, dimana guru menyampaikan materi secara ceramah serta diiringi dengan penjelasan serta pembagian tugas dan latihan. Ada pun ciri-ciri pembelajarn konvensional menurut Djamarah (1996), sebagai berikut:

 Peserta didik adalah penerima ilmu secara pasif.

 Belajar secara individual.

 Pembelajaran sangat abstrak dan teoritis.

 Perilaku dibangun berdasarkan kebiasaan.

 Kebenaran bersifat absolut dan pengetahuan bersifat final.

 Guru adalah penentu jalannya proses pembelajaran.

 Interaksi di antara peserta didik kurang.

Namun dalam bukunya, Daryanto (2017:133) menyebutkan bahwa metode pembelajaran konvensional dipandang cukup efektif dan mempunyai keunggulan sebagai berikut:

(3)

9

 Berbagi informasi yang tidak mudah ditemukan di tempat lain.

 Menyampaikan informasi dengan cepat.

 Membangkitkan minat akan informasi.

 Mengajari peserta didik yang cara belajar terbaiknnya dengan mendengar.

 Mudah digunakan dalam proses belajar mengajar.

Daryanto pun menyebutkan jenis-jenis teknik pembelajaran konvensional, diantaranya.

a) Metode Ceramah b) Metode Tanya Jawab c) Metode Diskusi d) Metode Latihan e) Metode Bercerita f) Metode Demonstrasi g) Metode Pembiasaan h) Metode Keteladanan i) Metode Penghargaan j) Metode Hukuman k) Metode Karyawisata l) Metode Eksperimen m) Metode Proyek

n) Metode Tugas/Resitasi o) Metode Problem Solving

p) Metode Sosiodrama/Role Playing

2. Metode Pembelajaran Kooperatif

Menurut Daryanto (2017: 133), pembelajaran kooperatif merupakan suatu metode belajar dimana peserta didik belajar dalam kelompok-kelompok kecil yang memiliki tingkat kemampuan yang berbeda, kelompok kecil ini setiap anggotanya dituntut untuk saling bekerjasama antar anggota kelompok yang satu dengan yang lain. Sedangkan menurut Suprijono (2009: 54), model pembelajaran

(4)

10

kooperatif adalah konsep yang lebih luas meliputi semua jenis kerja kelompok termasuk bentuk-bentuk yang diarahkan oleh guru.

Dalam Daryanto (2017: 138) terdapat pemaparan Isjoni (2008: 27) mengenai ciri-ciri pembelajaran kooperatif, yaitu sebagai berikut:

a. Setiap anggota memiliki peran;

b. Terjadi hubungan interaksi langsung di antara peserta didik;

c. Setiap anggota kelompok bertanggung jawab atas belajarnya dan juga teman-teman sekelompoknya;

d. Guru membantu mengembangkan keterampilan interpersonal kelompok, dan

e. Guru hanya berinteraksi dengan kelompok saat diperlukan.

Adapun jenis-jenis pembelajaran kooperatif menurut Daryanto (2017), diantaranya:

a) EXAMPLES NON EXAMPLES b) PICTURE AND PICTURE

c) NUMBERED HEADS TOGETHER d) COOPERATIVE SCRIPT

e) KEPALA BERNOMOR STRUKTUR

f) STUDENT TEAM-ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) g) JIGSAW ( MODEL TIM AHLI)

h) PROBLE BASED INTRODUCTION (PBI) i) ARTIKULASI

j) MIND-MAPPING k) MAKE-A MATCH

l) THINK PAIR AND SHARE m) DEBATE

n) ROLE PLAYING

o) GROUP INVESTIGATION p) TALKING STIK

q) BERTUKAR PASANGAN

(5)

11 r) SNOWBALL THROWING

s) STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING t) COURSE REVIEW HORAY

u) DEMONSTRATION

v) COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) w) INSIDE-OUTSIDE-CIRCLE

2.1.3 Metode Pembelajaran yang Digunakan oleh Pengajar Kelas Intensif Akselerasi N5-N4 di OHM

1. Metode Ceramah (Konvensional)

Metode ceramah ialah suatu metode di dalam pendidikan dan Pembelajaran yang cara penyampaian pengertian-pengertian materi pembelajaran kepada anak didik dilaksanakan dengan lisan oleh guru di dalam kelas. (Daryanto:

2017).

Kelebihan metode ceramah:

a. Guru mudah menguasai kelas.

b. Mudah mengorganisasikan tempat duduk/kelas.

c. Dapat diikuti oleh jumlah peserta didik yang besar.

d. Mudah mempersiapkan dan melaksanakan.

e. Guru mudah menerangkan pelajaran dengan baik.

Kekurangan metode ceramah:

a. Mudah menjadi verbalisme (pengertian kata-kata).

b. Bila selalu digunakan dan terlalu lama, membosankan.

c. Guru menyimpulkan bahwa peserta didik mengerti dan tertarik pada ceramahnya.

d. Menyebabkan peserta didik menjadi pasif.

(6)

12

2. Metode Tanya Jawab (Konvensional)

Metode tanya jawab adalah salah satu metode dalam pendidikan dan pembelajaran dimana guru bertanya sedangkan peserta didik menjawab tentang bahan materi yang diperolehnya.

Kelebihan metode tanya jawab:

a. Pertanyaan dapat menarik dan memusatkan perhatian peserta didik.

b. Merangsang peserta didik untuk melatih dan mengembangkan daya pikir, termasuk daya ingatan.

c. Mengembangkan keberanian dan keterampilan peserta didik dalam menjawab dan mengemukakan pendapat.

Kekurangan metode tanya jawab:

a. Guru yang kurang dapat mendorong peserta didik untuk berani, menyebabkan peserta didik menjadi takut untuk bertanya.

b. Tidak mudah membuat pertanyaan yang sesuai dengan tingkat berfikir dan mudah dipahami peserta didik.

c. Waktu banyak terbuang, terutama apabila peserta didik tidak dapat menjawab pertanyaan sampai dua atau tiga orang

d. Dalam jumlah peserta didik yang banyak, tidak mungkin cukup waktu untuk memberikan pertanyaan kepada setiap peserta didik.

3. Metode Pembiasaan (Konvensional)

Metode pembiasaan ini mengutamakan proses untuk membuat seseorang menjadi terbiasa. Kelebihan dari metode ini adalah menghemat tenaga dan waktu, karena terkait dengan aspek batiniah/lahiriah, yaitu metode yang dianggap paling berhasil dalam pembentukan kebribadian anak. Adapun kekurangan metode ini, yaitu membutuhkan guru yang dapat dijadikan teladan dalam menanamkan nilai-nilai kepribadian pada peserta didik.

(7)

13

4. Metode Hukuman (Konvensional)

Metode ini adalah kebalikan dari metode pemberian hadiah.

Pelaksanaanya adalah sebagai jalan terakhir dengan prinsip tidak menyakiti secara fisik, melainkan bersifat akademik dan edukatif dengan tujuan menyadarkan peserta didik dari kesalahan yang diulang-ulang.

Kelebihan metode ini untuk memperbaiki kesalahan peserta didik, sehingga tidak mengulangi kesalahan yang sama. Sedangkan kelemahan metode ini adalah jika hukuman yang diberikan tidak bersifat akademik, maka akan membangkitkan emosional peserta didik, suasana menjadi rusuh, tidak kondusif, dan lain-lain.

2.2 Penelitian Terdahulu

Penelitian terhadap penyusunan penelitian ini sempat dilakukan oleh saudari Jenny Ferdiani dengan judul “Efektivitas Pembelajaran Kosakata Bahasa Jepang Dengan Menggunakan Media Game Domikoado”. Penelitian ini dilaksanakan kepada siswa kelas ekstrakurikuler SMAN 2 Bandung Tahun Akademik 2011/2012. Berdasarkan hasil penelitiannya, disimpulan bahwa teknik permainan domikado efektif digunakan dalam pembelajaran bahasa Jepang.

Oleh karena penelitian yang telah dilakukan Saudari Jenny Ferdiani dengan variabel terikat upaya meningkatkan kosakata bahasa Jepang siswa, terbukti efektif, maka penulis tertarik untuk mencoba meneliti terhadap variabel terikat lain yaitu pembelajaran bahasa Jepang level N4 dalam waktu 3 bulan.

Selain mengacu pada penelitian terdahulu Saudari Jenny Ferdiani, penulis juga mengacu pada penelitian terdahulu oleh Saudara Akhmad Yusuf A yang berjudul “Efektivitas Model Pembelajaran Bahasa Jepang di SMA Negeri Cisarua Dengan Menggunakan Teknik Information Gap Melalui Pendekatan Komunikatif”. Penelitian tersebut dilakukan terhadap siswa SMAN Cisarua untuk mengetahui bagaimana proses pelaksanaan pembelajaran dan untuk mengetahui tingkat efektivitas information gap pada

(8)

14

kegiatan pembelajaran bahasa Jepang siswa kelas XII di SMA. Hasil dari penelitian tersebut ialah, teknik information gap terbukti efektif untuk meningkatkan kemampuan berbicara bahasa Jepang siswa, karena terdapat peningkatan dari rata-rata kemampuan siswa. Hal tersebut dibuktikan dengan diperolehnya hasil rata-rata kelas eksperimen sebesar 22.20, serta respon dari peserta didik menunjukkan hampir setengah kelas yaitu sebesar 83.33% siswa menyatakan bahwa penyampaian materi dengan teknik information gap sangat menarik.

Oleh karena teknik information gap berhasil diterapkan, maka penulis tertarik untuk mencoba meneliti teknik lain terhadap pembelajaran bahasa Jepang yakni teknik pembelajaran konvensional.

Referensi

Dokumen terkait

3 Pembinaan dan Pengembangan Kawasan Permukiman PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN PERKOTAAN Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh PEMBANGUNAN PSD KAWASAN KUMUH

EDS adalah proses evaluasi diri sekolah yang bersifat internal yang melibatkan pemangku kepentingan untuk melihat kinerja sekolah berdasarkan Standar Pelayanan Minimal

Apartemen the SpringLake ViEw dikembangkan di ‘township development’ kota Summarecon Bekasi, sebuah kawasan hunian modern yang prestise dan terpadu dengan berbagai fasilitas

Namun, CPIB ini tidak menghasilkan dampak yang signifikan sampai adanya restrukturisasi pada tahun 1970-an yang memberi mereka kuasa yang luar biasa dalam menumpas korupsi.. Selain

Keterangan: yang ditebalkan dan di warna merah masuk dalam

Ringkasan usulan maksimal 500 kata yang memuat permasalahan, solusi dan target luaran yang akan dicapai sesuai dengan masing-masing skema pengabdian kepada masyarakat.. Ringkasan

Dari penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa Penggunaan metode diskusi dalam pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar, ini dapat dilihat dari perolehan nilai

Implementasi Model Inkuiri Menggunakan Media LKS Berbasis Sains untuk Meningkatkan Hasil dan Minat Belajar Siswa.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |