• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR. Salam Sejahtera,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "KATA PENGANTAR. Salam Sejahtera,"

Copied!
149
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)

KATA PENGANTAR

Salam Sejahtera,

Syukur Alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat ALLAH SWT, karena atas ridho dan perkenan-NYA, kami dapat menyelesaikan penyusunan Profil Puskesmas Tlogosari Kulon tahun 2019. Kami juga mengucapkan terima kasih atas dukungan seluruh Karyawan Puskesmas Tlogosari Kulon dan berbagai pihak yang telah membantu dalam penyusunan Profil Puskesmas ini.

Profil Puskesmas ini kami susun sebagi sumber informasi sekaligus monitoring terhadap kinerja yang telah kami lakukan di tahun 2019 untuk semua pihak yang membutuhkan.

Tentunya dalam penyusunan Profil Puskesmas ini tak luput dari kesalahan dan kekeliruan, oleh karenanya kami membuka diri untuk saran dan kritik dari berbagai pihak yang akan disampaikan kepada kami. Hal ini akan kami gunakan sebagai evaluasi dalam menjalankan kinerja kami sebagai pelayan masyarakat di bidang kesehatan.

Besar harapan kami bahwa apa yang telah kami susun ini dapat memberikan manfaat khususnya untuk kami dan umumnya untuk masyarakat.

Billahi Taufiq Wal Hidayah

hi Wabarokatuh

Semarang, Januari 2020 Hormat kami,

Kepala Puskesmas Tlogosari Kulon

dr. Puriyanto Wahyu Nugroho

(5)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i DAFTAR ISI ... ii

BAB I 1

A. 1

B. 5

C. 9

D. 14

E. 14

BAB II 15

A. Keadaan Geografis 15

B. 16

C. 17

BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN 19

A. Umur Harapan Hidup . 19

B. Mortalitas 19

C. Morbiditas 20

D. Status Gizi Ma 21

BAB IV SITUASI UP 23

A. Kunjungan Pasie 23

B. 27

C. 36

D. 39

E. Kinerja Manajemen Puskesmas ... 43

F. Program Indonesia Sehat denga 46

BAB V SITUASI SUMB 52

A. Sarana dan Prasaran 52

B. Sumber Daya 58

C. Sumber An 59

BAB VI PENUTUP 63

A. Kesimpulan 63

B. Rencana Tindak Lanjut 63

64

(6)

A. LATAR BELAKANG

Tantangan dan permasalahan kesehatan yang dihadapi oleh Bangsa Indonesia pada saat ini begitu kompleks, hampir di semua tahapan siklus kehidupan terdapat permasalahan yang perlu penanganan dengan segera. Penyelesaian permasalahan kesehatan ini memerlukan sinergitas antara Pemerintah Pusat sampai Daerah, dengan seluruh elemen masyarakat.

Dari semua permasalahan diatas, ada 4 permasalahan yang sekarang menjadi focus Pemerintah untuk segera diselesaikan. Puskesmas Tlogosari Kulon sebagai salah satu kepanjangan tangan Pemerintah, juga turut melaksanakan dan mendukung kebijakan kebijakan Pemerintah dalam mengatasi permasalahan tersebut, yang diantaranya adalah:

(7)

Dalam pencegahan stunting, Puskesmas mengambil porsi sendiri sesuai dengan kemampuannya untuk ikut berperanserta melakukan intervensi, sesuai dengan apa yang telah ditentukan dalam Strategi Nasional Percepatan Pencegahan Stunting 2018 2024.

(8)

Dalam upaya penurunan AKI dan AKB, Puskesmas Tlogosari Kulon juga ikut berperanserta dalam melakukan intervensi ke masyarakat, sesuai dengan arah kebijakan yang telah ditentukan oleh Pemerintah.

Dalam mengatasi masalah masalah diatas diperlukan adanya dukungan Jaminan Kesehatan Nasional yang sudah harus dimiliki oleh seluruh lapisan masyarakat, melalui strategi percepatan Universal Health Coverage.

(9)

Selain dengan penguatan Jaminan Kesehatan Nasional, diperlukan juga upaya dalam Penguatan Pelayanan Kesehatan dari tingkat Dasar sampai ke tingkat Lanjut.

Khusus untuk Akreditasi Puskesmas, yang menjadi fokus adalah kembalinya fungsi Puskesmas dalam upaya kesehatan masyarakat yang bersifat Promotif dan Preventif.

(10)

Semua kebijakan Pemerintah diatas perlu juga didukung dengan menggalakkan Program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS), yang menjadi tumpuan dalam penyelenggaraan seluruh Upaya Kesehatan.

Puskesmas Tlogosari Kulon dalam melaksanakan Program Program dan Kegiatannya senantiasa menyesuaikan dengan Arah Kebijakan Pembangunan Kesehatan yang telah ditentukan oleh Pemerintah seperti tersebut diatas. Hasil Capaian dan Kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Puskesmas Tlogosari Kulon selama kurun waktu tahunj 2019 akan dijelaskan di dalam Buku Rencana Tingkat Puskesmas ini.

B. LANDASAN HUKUM

Dalam menjalankan tugas dan fungsinya Puskesmas Tlogosari Kulon berpegang pada peraturan perundang an yang ada, yaitu :

1. Undang Undang nomor 16 tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah daerah Kota Besar dalam lingkungan Propinsi Jawa Timur, Jawa Tengah

(11)

Jawa Barat dan Daerah Istimewa Yogyakarta (Himpunan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1950);

2. Undang Undang Republik Indonesia nomor 40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 150);

3. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 5063);

4. Undang Undang Republik Indonesia nomor 24 tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2011 nomor 116);

5. Undang Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2014 Nomor 6);

6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang Undang nomor 9 tahun 2015 tentang perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1976 tentangPerluasan Kotamadya Daerah Tingkat II Semarang(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1976Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 3079);

8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 1992 tentang Pembentukan Kecamatan di Wilayah kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara dan Kendal serta Penataan Kecamatan di Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Semarang dalam Wilayah Propinsi

(12)

Daerah Tingkat I Jawa Tengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 89);

9. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 23 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 48, tamabahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4502), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah nomor 74 tahun 2012 tentang perubahan atas Peraturan Pemerintah nomor 23 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 171, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5340);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

11. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antar Pemerintah Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

12. PeraturanPemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil;

13. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2015 tentang Perubahan Keempat Atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;

14. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 123 (Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5165);

15. Peraturan Presiden Republik Indonesia nomor 12 tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2013 Nomor 29),

(13)

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia nomor 111 tahun 2013 tentang perubahan atas Peraturan Presiden nomor 12 tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2013 Nomor 255);

16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2018 tentang Badan Layanan Umum Daerah;

18. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44 Tahun 2016 tentang Pedoman Manajemen Pusat Kesehatan Masyarakat;

19. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan;

20. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 43 tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019 nomor 1335);

21. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 16 Tahun 2016 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Semarang Tahun Anggaran 2018.

22. Peraturan Walikota Semarang Nomor 13 Tahun 2016 tentang Pola Tata Kelola Badan Layanan Umum Daerah Puskesmas Kota Semarang;

23. Peraturan Walikota Semarang nomor 13 A tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Minimal Puskesmas;

24. Peraturan Walikota Semarang nomor 62 tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja Dinas Kesehatan Kota Semarang;

(14)

25. Peraturan Walikota Semarang nomor 133 tahun 2016 tentang Tarif Pelayanan Badan Layanan Umum Daerah Puskesmas;

26. Peraturan Walikota Semarang nomor 136 tahun 2016 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan dan Akuntansi Badan Layanan Umum Daerah Puskesmas Kota Semarang;

27. Peraturan Walikota Semarang nomor 72 tahun 2019 tentang Pembentukan, Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Pusat Kesehatan Masyarakat pada Dinas Kesehatan Kota Semarang (Berita Daerah Kota Semarang Tahun 2019 Nomor 73);

28. Peraturan Walikota Semarang Nomor 9 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Peraturan Walikota Semarang Nomor 136 Tahun 2016 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan dan Akuntansi Badan Layanan Umum Daerah Puskesmas Kota Semarang (Berita Daerah Kota Semarang Tahun 2019 Nomor 9);

29. Surat Keputusan Walikota Semarang nomor 445 / 1171 tentang Penetapan Puskesmas Kota Semarang sebagai Puskesmas yang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah.

C. KEDUDUKAN, TATA KERJA, SUSUNAN ORGANISASI, SERTA TUGAS DAN FUNGSI PUSKESMAS TLOGOSARI KULON

Sesuai dengan Peraturan Walikota Semarang nomor 72 tahun 2019, Puskesmas adalah unsur pelaksana tugas teknis pada Dinas Kesehatan. Puskesmas dipimpin oleh seorang Kepala Puskesmas yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris. Kepala Puskesmas sebagaimana dimaksud, dipimpin oleh pejabat fungsional tenaga kesehatan yang diberikan tugas tambahan.

Organisasi Puskesmas disusun oleh dinas kesehatan kota berdasarkan kategori, upaya kesehatan dan beban kerja Puskesmas. Organisasi Puskesmas sebagaimana dimaksud, paling sedikit terdiri atas Kepala Puskesmas, Pelaksana Tata Usaha, Penanggung jawab UKM dan Keperawatan Kesehatan Masyarakat, Penanggung jawab UKP, kefarmasian dan laboratorium dan Penanggungjawab jaringan, pelayanan

(15)

Puskesmas dan jejaring fasilitas pelayanan kesehatan. Pelaksana Tata Usaha merupakan jabatan non struktural yang di jabat oleh seorang Pejabat Pelaksana sebagai tugas tambahan yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Puskesmas.

Dalam melaksanakan tugas setiap pimpinan unit organisasi dan pejabat fungsional dalam lingkup Puskesmas wajib menerapkan prinsip - prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi secara vertikal dan horisontal baik dalam lingkungan masing-masing maupun antar perangkat daerah di lingkungan pemerintah daerah serta dengan instansi lain di luar pemerintah daerah sesuai dengan tugas masing- masing. Dalam melaksanakan program dan kegiatan setiap pimpinan unit organisasi wajib menyusun dan menerapkan Standar Pelayanan dan Standar Operasional Prosedur.

Program dan Kegiatan yang dilaksanakan Puskesmas, yaitu:

a. penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayah kerjanya; dan b. penyelenggaraan UKP tingkat pertama di wilayah kerjanya.

c. Jaringan Pelayanan Puskesmas dan Jejaring Fasilitas Pelayanan Kesehatan.

Penanggung jawab program dan kegiatan sebagaimana dimaksud, ditunjuk oleh Kepala Puskesmas yang dalam pelaksanaan tugasnya berada di bawah tanggung jawab kepada Kepala Puskesmas.

Puskesmas mempunyai tugas pelaksanaan sebagaian kegiatan teknis operasional Dinas Kesehatan yang meliputi pelayanan, pembinaan pengembangan, penyelenggaraan UKM dan penyelenggaraan UKP guna mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka mendukung terwujudnya kecamatan sehat.

Untuk pelaksanaan tugas tersebut, Puskesmas mempunyai fungsi : a. perencanaan program, kegiatan dan anggaran;

b. pendisitribusian tugas kepada bawahan;

c. pemberian petunjuk kepada bawahan;

d. penyeliaan tugas bawahan dalam lingkung tanggungjawabnya;

e. pelaksanaan kegiatan penyusunan Sasaran Kerja Pegawai;

f. pelaksanaan koordinasi dengan perangkat daerah lain terkait atas persetujuan pimpinan;

g. pelaksanaan penyusunan rencana kebutuhan prasarana dan sarana Puskesmas;

h. pelaksanaan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan;

(16)

i. pelaksanaan komunikasi, informasi, edukasi, dan pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan;

j. pelaksanaan identifikasi dan menyelesaikan masalah kesehatan pada setiap tingkat perkembangan masyarakat yang bekerjasama dengan sektor lain terkait;

k. pelaksanaan pembinaan teknis terhadap jaringan pelayanan dan upaya kesehatan berbasis masyarakat;

l. pelaksanaan peningkatan kompetensi sumber daya manusia Puskesmas;

m. memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan kesehatan;

n. pelaksanaan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap akses, mutu, dan cakupan Pelayanan Kesehatan khusus melalui kegiatan upaya kesehatan mata, jiwa dan kesehatan lain;

o. memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan masyarakat, termasuk dukungan terhadap sistem kewaspadaan dini dan respon penanggulangan penyakit;

p. menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dasar secara komprehensif, berkesinambungan dan bermutu;

q. menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang berorientasi pada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat;

r. menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan keamanan dan keselamatan pasien, petugas dan pengunjung;

s. menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dengan prinsip koordinatif dan kerja sama inter dan antar profesi;

t. pelaksanaan rekam medis;

u. pelaksanaan kegiatan perawatan inap karena diperlukan penanganan lanjut guna percepatan penyembuhan penyakit;

v. mengoordinasikan dan pelaksanaan pembinaan fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama di wilayah kerjanya;

w. pelaksanaan penapisan rujukan sesuai dengan indikasi medis dan sistem rujukan, termasuk pelayanan darurat karena kecelakaan serta kesehatan gigi dan mulut;

x. pelaksanaan pemerliharaan prasarana dan sarana Puskesmas;

(17)

y. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan pelayanan, pembinaan dan pengembangan upaya kesehatan secara paripurna kepada masyarakat di wilayah kerjanya;

z. pelaksanaan ketatausahaan Puskesmas diwilayah kerjanya;

aa. pelaksanaan kegiatan penyusunan dan pelayanan data dan informasi di Puskesmas diwilayah kerjanya;

bb. pelaksanaan kegiatan pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan di Puskesmas diwilayah kerjanya;

cc. pelaksanaan penilaian kinerja pegawai dalam lingkup tanggungjawabnya;

dd. pelaksanaan monitoring dan evaluasi program dan kegiatan;

ee. pelaksanaan penyusunan laporan program dan kegiatan ; dan ff. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan.

Dalam menjalankan tugasnya, Puskesmas Tlogosari Kulon mempunyai Visi dan Misi yang digunakan sebagai penuntun arah kegiatan yang akan dilaksanakan. Visi Puskesmas Tlogosari Kulon adalah

. Misi dari Puskesmas Tlogosari Kulon adalah :

1. Meningkatkan Pelayanan Kesehatan yang bermutu, terjangkau, efektif dan optimal.

2. Memelihara kesehatan individu, keluarga, masyarakat beserta lingkungannya.

Dalam menjalankan Visi dan Misi ini, segenap jajaran pimpinan dan karyawan Puskesmas Tlogosari kulon mempunyai motto

di dalam menjalankan tugasnya masing masing. Selain itu keluarga besar Puskesmas Tlogosari Kulon juga memiliki Tata Nilai yang harus dipegang teguh dalam menjalankan tugasnya untuk melayani masyarakat, yaitu

.

Untuk mengatur dan mengendalikan tugas dan fungsi pelayanan kepada masyarakat, Puskesmas Tlogosari Kulon mempunyai Struktur Organisasi yang telah disusun menurut Peraturan Menteri Kesehatan nomor 43 tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat, sebagai berikut :

(18)

(19)

D. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dan tujuan dalam penyusunan Profil Puskesmas Tlogosari Kulon tahun 2019 ini adalah sebagai sumber informasi sekaligus sarana monitoring dan evaluasi terhadap penyelenggaraan pembangunan kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Tlogosari Kulon melalui pelaksanaan kegiatan, seperti pelayanan pengobatan, pembinaan, pengembangan, penyuluhan dan perawatan kesehatan masyarakat, agar tercapai derajad kesehatan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Tlogosari Kulon yang optimal.

E. SISTEMATIKA PENULISAN

Untuk lebih menggambarkan situasi derajat kesehatan, peningkatan upaya kesehatan dan sumber daya kesehatan di Puskesmas Tlogosari Kulon Kota Semarang pada Tahun 2019, maka diterbitkanlah Buku Profil Kesehatan Puskesmas Tlogosari Kulon Kota Semarang Tahun 2019, yang disusun dengan sistematika sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

BAB II GAMBARAN UMUM & PERILAKU PENDUDUK KOTA SEMARANG

BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN DAERAH BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN

BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN

BAB VI KESIMPULAN & RENCANA TINDAK LANJUT LAMPIRAN

(20)

Peta Kecamatan Pedurungan

A. KEADAAN GEOGRAFIS PUSKESMAS TLOGOSARI KULON

Puskesmas Tlogosari Kulonmerupakan salah satu Puskesmas Induk di Kota Semarang dengan fasilitas rawat inap, yang terletakdi Kecamatan Pedurungan dengan luas tanah 1256m2 dan luas bangunan 865m2. Puskesmas Tlogosari Kulon terletak di Jalan Taman Satriomanah II, Kelurahan Tlogosari Kulon.

Puskesmas Tlogosari Kulon berdiri pada bulan April tahun 1991, sebagaiPuskesmas non perawatan.Seiring perkembangan Kota Semarang dan kebutuhan masyarakat sekitar, maka statusnya ditingkatkan menjadi Puskesmas perawatan.Dalam menjalankan peran dan fungsi sebagai Puskesmas Induk, Puskesmas Tlogosari Kulon mempunyai dua puskesmas pembantu, yaitu Puskesmas Pembantu Ratu Ratih yang berada di Kelurahan Tlogosari Kulon dan Pustu Pembantu Muktiharjo Kidul di kelurahan Muktiharjo Kidul.

(21)

Luas wilayah Kecamatan Pedurungan adalah 20,72 Km2 yang terdiri dari 12 Kelurahan. Berdasarkan Surat Keputusan Walikota Semarang tahun 2001 wilayah kerja Puskesmas Tlogosari Kulon berada di Kecamatan Pedurungan yang meliputi 4 kelurahan, yaitu : Kelurahan Tlogosari Kulon (luas wilayah 2,80 Km2), Kelurahan Muktiharjo Kidul (luas wilayah 2,04 Km2), Kelurahan Gemah (luas wilayah 1,01 Km2) dan Kelurahan Kalicari (luas wilayah 0,80 Km2). Dari empat kelurahan ini yang memiliki wilayah yang terluas adalah Kelurahan Tlogosari Kulon dan yang terkecil adalah Kelurahan Kalicari.Batas wilayah administratif Puskesmas Tlogosari Kulon adalah sebagai berikut:

- sebelah utara : Kelurahan Bangetayu - sebelah Selatan : Kelurahan Sendang Guwo - sebelah Timur : Kelurahan Tlogosari Wetan - sebelah Barat : Kelurahan Gayamsari

Wilayah Puskesmas Tlogosari Kulonsecara geografis merupakan wilayah yang berkontur dataran rendah dan rata, dengan ketinggian 50- 90 meter dari permukaan air laut.Beberapa daerah sering mengalami banjir karena dilalui oleh sungai sungai yang cukup besar, terutama di wilayah Kelurahan Tlogosari Kulon dan Muktiharjo Kidul.

B. KEPENDUDUKAN

Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Tlogosari Kulon pada tahun 2019 adalah sebanyak 109.098 orang, yang terdiri dari penduduk laki laki sebanyak 45.389 orang dan penduduk perempuan sebanyak 45.522 orang. Rincian jumlah penduduk per kelurahan adalah sebagai berikut :

NO KELURAHAN

LUAS KEPADATAN JUMLAH PENDUDUK

(WNI) JUMLAH

KK RW RT WILAYAH

(Km2)

PENDUDUK

(Jiwa/Km2) L P Total 1 Tlogosari

Kulon

2,80 12.769 16.198 16.325 41.605 9.486 28 251

2 Muktiharjo Kidul

2,04 16.897 16.251 16.726 40.115 7.428 26 214

3 Kalicari 0,80 11.346 4.831 4.624 10.565 2.084 9 58 4 Gemah 1,01 14.304 8.009 7.847 16.813 2.843 12 88 TOTAL 6,65 55.316 45.289 45.522 109.098 21.841 75 611

(22)

C. SARANA KESEHATAN PENUNJANG DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TLOGOSARI KULON

Sarana Kesehatan yang ada di wilayah kerja Puskesmas Tlogosari Kulon adalah sebagai berikut :

NO SARANA KESEHATAN JUMLAH

1. Rumah Sakit 1

2. Dokter Praktek Swasta 37

3. Klinik 17

4. Klinik Gigi 3

5. Klinik Kecantikan 1

6. Laboratorium 2

7. Apotik 20

8. Bidan praktek mandiri 28

9. Rumah Bersalin (RB) 3

Banyaknya jumlah Sarana Kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Tlogosari Kulon dapat dianggap sebagai dua sisi mata uang, sisi baiknya berarti Pelayanan dan Program Kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Tlogosari kulon akan berjalan dengan baik bila didukung dengan koordinasi yang baik pula. Di lain pihak, banyaknya Sarana Kesehatan ini juga menjadi competitor apabila dipandang dari segi bisnis. Puskesmas Tlogosari Kulon dituntut untuk terus memperbaiki kualitas pelayanannya agar tidak ditinggalkan oleh masyarakat. Dengan diberikannya peringkat Akreditasi Madya oleh Komite Akreditasi FKTP terhadap pelayanan Puskesmas Tlogosari Kulon, maka kami diharapkan mampu mendukung dan mengimplementasikan hal tersebut.

Jumlah Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) yang ada di wilayah kerja Puskesmas Tlogosari Kulon adalah sebagai berikut :

NO POS PELAYANAN TERPADU JUMLAH

1. Posyandu Balita 76

Posyandu Pratama 0

Posyandu Madya 3

Posyandu Purnama 26

Posyandu Mandiri 47

2. Posyandu Lansia 35

3. Posbindu 1

(23)

Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) merupakan bentuk partisipasi masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf kesehatan masyarakat di sekitarnya, terutama dalam bidang kesehatan Ibu, Anak dan Usia Lanjut. Puskesmas sebagai Pembina Posyandu harus bisa memberdayakan partisipasi masyarakat ini sehingga program program kesehatan yang dijalankan oleh Puskesmas dapat berjalan dengan baik. Puskesmas perlu mendorong agar semua Posyandu yang ada dapat berjalan dengan baik dan menjadi Posyandu Mandiri.

Sarana Pendidikan yang ada di wilayah kerja Puskesmas Tlogosari Kulon adalah sebagai berikut :

NO SARANA PENDIDIKAN JUMLAH

1. TK 43

2. SD / MI 25

3. SMP / MTs 8

4. SMA / SMK / MA 7

5. Perguruan Tinggi 1

Banyaknya jumlah Sarana Pendidikan yang ada di wilayah kerja Puskesmas Tlogosari Kulon memerlukan perhatian khusus dan kerjasama yang baik dengan pihak UPTD Pendidikan Kecamatan Pedurungan. Hal ini untuk menunjang agar program program kesehatan yang berkaitan dengan siswa dan sekolah dapat berjalan dengan baik.

(24)

Umur Harapan Hidup di Kota Semarang

A. UMUR HARAPAN HIDUP

Berdasarkan perhitungan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang baru, Umur Harapan Hidup (UHH) Kota Semarang Tahun 2019 ini mencapai 77,25 tahun. Umur Harapan Hidup di Kota Semarang dari tahun ke tahun adalah sebagai berikut :

Sumber : BPS Kota Semarang

B. MORTALITAS

Mortalitas dapat dijelaskan sebagai kejadian kematian pada suatu masyarakat dari waktu ke waktu dan tempat tertentu yang dapat menggambarkan status kesehatan masyarakat secara kasar, kondisi/ tingkat permasalahan kesehatan, kondisi lingkungan fisik dan biologik secara tidak langsung. Selain itu dapat pula digunakan sebagai indikator dalam penilaian keberhasilan pelayanan kesehatan dan program pembangunan kesehatan.

(25)

Di wilayah kerja Puskesmas Tlogosari Kulon, jumlah angka kematian Ibu, Bayi dan Balita pada tahun 2019 adalah sebagai berikut :

Uraian Keterangan Angka

JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN

Juml Lahir hidup L / P 536 535

Juml Lahir mati L / P 4 2

JUMLAH KEMATIAN BAYI &

BALITA

Juml Kematian Neonatal L / P 2 6 Juml Kematian Bayi L / P 0 2 Juml Kematian Balita L / P 1 1

JUMLAH KEMATIAN IBU MATERNAL MENURUT UMUR

Juml Kematian Ibu Hamil < 20 th 0 Juml Kematian Ibu Hamil 20 - 34 th 1 Juml Kematian Ibu Hamil 35 th 0 Juml Kematian Ibu Bersalin < 20 th 0 Juml Kematian Ibu Bersalin 20 - 34 th 0 Juml Kematian Ibu Bersalin 35 th 0 Juml Kematian Ibu Nifas < 20 th 0 Juml Kematian Ibu Nifas 20 - 34 th 0 Juml Kematian Ibu Nifas 35 th 0

C. MORBIDITAS

Morbiditas adalah angka kesakitan, dapat berupa angka insidensi maupun angka prevalensi dari suatu penyakit. Morbiditas menggambarkan kejadian penyakit dalam suatu populasi dan pada kurun waktu tertentu. Menurut hasil rekapitulasi laporan kunjungan pasien di Puskesmas Tlogosari Kulon, 10 Besar Penyakit terbanyak yang ditangani pada tahun 2019 adalah sebagai berikut :

(26)

Berdasarkan grafik 10 besar penyakit di Puskesmas Tlogosari Kulon tahun 2019, penyakit ISPA merupakan permasalahan utama di Puskesmas Tlogosari Kulon dengan jumlah kasus sebanyak 5351 kasus, sedangkan penyakit lain yang masuk 10 besar tahun 2019 di Puskesmas Tlogosari Kulon antara lain faringitis akut sebanyak 2843 kasus, Hipertensi 1736 kasus, Peny. Ginggivitis dan periodontal 1282 kasus, DM 1263 kasus, Gastritis dan duodenitis 1195 kasus, nasofaring akut 1051 kasus, sindrom nyeri kepala 1039 kasus, gangguan jaringan lunak 933 kasus, penyakit pulpa dan jaringan periapikal 834 kasus.

Dari tabel diatas terlihat bahwa penyakit menular yang berupa Infeksi Saluran Nafas Atas, masih menempati tempat teratas sebagai penyakit terbanyak yang diderita masyarakat. Oleh karenanya penerapan pola hidup sehat perlu untuk lebih disosialisasikan pada masyarakat

D. STATUS GIZI MASYARAKAT

Kinerja Gizi dan Status Gizi Masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Tlogosari Kulon dapat dilihat pada rangkuman table di bawah ini :

JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI

EKSKLUSIF Juml sasaran Bayi ( 0 - 6 Bln ) 574

Juml Bayi ( 0 - 6 Bln ) diberi ASI

Eksklusif 291

CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA

BAYI, ANAK BALITA DAN IBU NIFAS Juml Bayi ( 06 - 11 Bln ) 369 Juml Bayi ( 06 - 11 Bln ) dpt Vitamin A 369 Juml Anak Balita (1-4 th) 3992 Juml Anak Balita dpt Vitamin A ( 2x ) 3992 Juml Anak Balita (6-59 bl) 4361 Juml Anak Balita dpt Vitamin A ( 2x ) 4361

Juml Ibu Nifas 1183

Juml Ibu Nifas mendptkan Vitamin A 1071

JUMLAH ANAK (0-23 BL) BADUTA

DITIMBANG Juml Anak Baduta dilaporkan 1223

Juml Baduta ditimbang 1223

Juml Baduta BGM 14

JUMLAH BALITA DITIMBANG Juml Balita dilaporkan 4740

Juml Balita ditimbang (D) 3855

Juml Balita Baru (B) 101

Juml Bulan ini ditimbang, bln lalu tidak 642

Juml Balita BB Naik 3011

Juml Balita BGM 39

(27)

CAKUPAN BALITA GIZI BURUK YANG

MENDAPAT PERAWATAN Juml Balita Gizi Buruk mendptkan

perawatan 3

STATUS GIZI BALITA DAN JUMLAH

KECAMATAN RAWAN GIZI Juml Balita ditimbang 3855

Juml Balita Gizi Lebih 23

Juml Balita Gizi Baik 3773

Juml Balita Gizi Kurang 56

Juml Balita Gizi Buruk 3

PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI ANAK USIA 06 - 23 BULAN

KELUARGA MISKIN

Juml Anak usia 06 - 23 Bln dari Kel.

Miskin 14

Juml Anak usia 06 - 23 Bln mendptkan

MP ASI 14

Kasus Gizi Kurang atau Lebih sama sama akan mendatangkan potensi masalah pada Balita tersebut pada waktu dewasa. Gizi Lebih akan berpotensi menyebabkan timbulnya penyakit seperti Hipertensi dan Diabetes Mellitus. Sedangkan Gizi Kurang akan berpotensi menyebabkan terjadinya gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak.

(28)

Kunjungan Rawat Jalan

0 10000 20000 30000 40000 50000 60000 70000

2014 2015 2016 2017 2018 2019

15759 21438

14059 15951 18779 21557 25972 41731 32159 34292 31510 36307 38666

53597

48351 47461

55086 60223

KUNJUNGAN RAWAT JALAN

LAKI-LAKI PEREMPUAN TOTAL A. KUNJUNGAN PASIEN PUSKESMAS TLOGOSARI KULON

Dibandingkan tahun 2018, kunjungan pada tahun 2019 terlihat meningkat. Hal ini perlu diteliti lebih lanjut apakah berhubungan dengan siklus penyakit lima tahunan, berhubungan dengan keberhasilan Upaya Promotif dan Preventif, atau berhubungan dengan mutu pelayanan yang diberikan. Bila berhubungan dengan siklus lima tahunan penyakit, maka hal tersebut tidak bisa kita intervensi. Bila ini berhubungan dengan keberhasilan Upaya Promotif dan Preventif, maka upaya ini perlu terus ditingkatkan guna menunjang peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Tetapi apapun penyebabnya, peningkatan mutu pelayanan di Puskesmas Tlogosari Kulon harus tetap menjadi prioritas utama.

Jumlah kunjungan pasien rawat jalan di Puskesmas Tlogosari Kulon dari tahun 2014 sampai dengan tahun 2019 terlihat pada data grafik di bawah ini :

(29)

Kunjungan Rawat Inap

0 50 100 150 200 250 300 350 400

2014 2015 2016 2017 2018 2019

160

122 150

18 18 27

194

234 218

32 46 61

354 356 368

50 64 88

KUNJUNGAN RAWAT INAP

LAKI-LAKI PEREMPUAN TOTAL

Jumlah kunjungan pasien rawat inap di Puskesmas Tlogosari Kulon dari tahun 2014 sampai dengan tahun 2019 terlihat pada data grafik di bawah ini :

Bila dilihat dari jumlah kunjungan, maka kunjungan rawat inap tahun 2019 mulai meningkat dibandingkan tahun 2017 dan 2018, penyebabnya bisa sama dengan analisa kunjungan rawat jalan yang telah disampaikan diatas. Kunjungan rawat jalan biasanya dikaitkan dengan Bed Occupancy Ratio (BOR), Average Length of Stay (AVLOS) dan Turn Over Interval (TOI). Menurut Kementerian Kesehatan (2005), BOR adalah persentase pemakaian tempat tidur pada satuan waktu tertentu, BOR yang ideal adalah 60 85 %. Rumus BOR = (Jumlah hari perawatan / (Jumlah bed x Jumlah hari dalam satu tahun)) x 100 %. Yang disebut AVLOS adalah rata rata lamanya seorang pasien dirawat, idealnya antara 6 9 hari. Rumus AVLOS = Jumlah hari perawatan / Jumlah pasien dalam setahun. Sedangkan TOI adalah rata rata hari dimana tempat tidur tidak ditempati, idealnya adalah 1 3 hari. Rumus TOI = ((Jumlah tempat tidur x Jumlah hari dalam setahun) Jumlah hari perawatan) / Jumlah pasien dalam setahun. Berdasarkan hasil rekapitulasi laporan kunjungan rawat inap, maka didapatkan data sebagai berikut :

(30)

Gambar 13. Indikator Kinerja Rawat Inap

33.87 37.26

30.1

5.17 6.99

12.16

2.79 3.06 2.39 3.02 3.19 2.52

5.45 5.15 5.55

55.38

42.44

20.55

0 10 20 30 40 50 60

2014 2015 2016 2017 2018 2019

INDIKATOR KINERJA RAWAT INAP

BOR AVLOS TOI

NO TAHUN JML BED JML PASIEN

JML HARI PERAWATAN

PERIODE (HARI)

BOR (%)

AVLOS (HARI)

TOI (HARI)

1 2014 8 354 989 365 33,87 2,79 5,45

2 2015 8 356 1088 365 37,26 3,06 5,15

3 2016 8 368 879 365 30,10 2,39 5,55

4 2017 8 50 151 365 5,17 3,02 55,38

7 2018 8 64 204 365 6,99 3,19 42,44

8 2019 5 88 222 365 12,16 2,52 20,55

Nilai BOR pada ruang rawat inap Puskesmas Tlogosari Kulon pada tahun 2019 ini menunjukkan peningkatan tetapi belum mencapai nilai ideal. Hal ini menunjukkan bahwa pemanfaatan ruang rawat inap oleh masyarakat masih rendah. Nilai AVLOS yang rendah

(31)

menunjukkan bahwa banyak pasien yang hanya sebentar menjalani perawatan di ruang rawat inap. Nilai TOI yang masih tinggi menunjukkan bahwa ada jeda waktu yang lama dimana tempat tidur pasien tidak ditempati / dimanfaatkan. Banyak faktor yang mungkin mempengaruhi hal hal ini, diantaranya adalah banyaknya sarana kesehatan (Rumah Sakit) di sekitar Puskesmas Tlogosari Kulon yang menawarkan fasilitas rawat inap, rendahnya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap mutu pelayanan rawat inap, dan bisa juga kurangnya mutu pelayanan di ruang rawat inap Puskesmas Tlogosari Kulon.

Kedepannya perlu peningkatan mutu pelayanan di ruang rawat inap Puskesmas Tlogosari Kulon.

Jumlah Pasien Rujukan dari Puskesmas Tlogosari Kulon ke Rumah Sakit, dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

NO TAHUN

JUMLAH PASIEN RAWAT JALAN

JUMLAH PASIEN RAWAT INAP

JUMLAH

RUJUKAN (%)

1 2014 41.731 354 3.246 7,71

2 2015 53.597 356 2.575 4,77

3 2016 48.351 358 1.820 3,74

4 2017 47.461 50 1.957 4,12

5 2018 55.086 64 2.105 3,82

6 2019 60.223 88 2.098 3,48

Dari tabel diatas menunjukkan bahwa jumlah rujukan dari tahun ke tahun trendnya semakain menurun. Hal ini menunjukkan bahwa semakin banyak kasus penyakit yang mampu ditangani oleh Puskesmas Tlogosari Kulon. Menurut Standart Kompetensi Dokter Indonesia, ada sekitar 144 diagnosa penyakit yang menjadi kompetensi dan bisa ditangani oleh Dokter yang ada di Fasilitas Pelayanan Tingkat Pertama. Hal ini menjadi prioritas utama dalam upaya peningkatan pelayanan kesehatan di Puskesmas Tlogosari Kulon.

(32)

B. UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT ESENSIAL

a. PROGRAM KESEHATAN IBU, ANAK, REMAJA DAN LANSIA

Pada pelaksanaan Program Kesehatan Ibu, Anak, Remaja dan Lansia masih ada beberapa capaian indikator yang nilainya dibawah 70 %, seperti yang tercantum pada tabel di bawah ini :

No Kegiatan Satuan Target

sasaran Pencapaian Cakupan Variabel Sub

variabel

1 KIA DAN KB 89,66%

A Kesehatan Ibu dan KB 93,18%

1 Jumlah K1 Bumil 1215 1215 100%

2 Jumlah K4 Bumil 1215 1088 90%

3 Jumlah Persalinan oleh tenaga kesehatan di Fasilitas kesehatan

Bulin 1065 1065 100%

4 Jumlah Kunjungan Ibu

Nifas Bufas 1012 1064 105%

5 Jumlah Deteksi Faktor

Risiko Pada Ibu Hamil Bumil 365 313 86%

6 Jumlah Pendampingan

Ibu Hamil RisikoTinggi Bumil 295 369 125%

7

Jumlah Penanganan Komplikasi Obstetri sesuai standar

bumil,

bulin, bufas 29 29 100%

8 Jumlah Kematian Ibu Kasus 1 1 99%

9 Jumlah Pelayanan

Peserta KB Aktif Akseptor 8583 6057 71%

10 Jumlah Pelayanan KB

Pasca Salin Akseptor 373 280 75%

11

Jumlah Pelayanan Peserta KB Aktif dengan

Efek Samping Obat Akseptor 757 2 98%

12 Jumlah Pelayanan Peserta KB Aktif dengan

Komplikasi Akseptor 212 0 100%

B Kesehatan Anak 83,82%

1 Jumlah KN Kunjungan 1071 1064 99%

2 Jumlah Kunjungan Bayi Kunjungan 1071 1224 114%

3

Jumlah Neonatus resiko tinggi / komplikasi yang

ditangani Bayi 161 125 78%

4 Cakupan bayi berat lahir rendah / BBLR yang

ditangani Bayi 5 30 70%

5 Jumlah kematian Bayi

yang ditemukan Kasus 9 9 91%

6 Jumlah yang di deteksi dan stimulasi tumbuh

kembangnya/ SDIDTK

a. Balita Anak 4164 4426 106%

(33)

b. Anak prasekolah Anak 2506 2712 108%

7 Sekolah SD/MI dengan

dokter kecil Sekolah 26 26 100%

8 Jumlah siswa SD kelas

1-6 yang dijaring Siswa 7144 7144 100%

9

jumlah pelayanan kesehatan korban kekerasan thd perempuan dan anak

Kasus 0 0 100%

C Kesehatan Remaja 91,98%

1 Jumlah Siswa SLTP/MTs kelas 7-9

yang diperiksa Siswa 2589 2589 100%

2 Jumlah Remaja putri yang mendapat tablet Fe

remaja

putri 2674 3342 125%

3 Jumlah Remaja yang mendapatkan

Penyuluhan Remaja 8710 13993 161%

4 Jumlah remaja

mendapatkan konseling Remaja 384 261 68%

Beberapa permasalahan capaian kinerja yang ditemukan adalah sebagai berikut : a. Capaian Jumlah Remaja yang mendapatkan konseling baru sebesar 68 %,

berarti masih ada 32 % Remaja yang belum mendapatkan konseling.

b. PROGRAM PROMOSI KESEHATAN

Pada pelaksanaan Program Promosi Kesehatan, hasil capaian indikatornya seperti yang tercantum pada tabel di bawah ini :

N

o Kegiatan Satuan Target

sasaran Pencapaian

Cakupan Variabel Sub

variabel

2 PROMOSI KESEHATAN 95,56%

A Kampanye PHBS 91,12%

1. Pengkajian PHBS yang dilakukan

puskesmas 82,24%

a Rumah Tangga RT 200 120 60%

b Institusi Pendidikan sekolah 41 41 100%

c Sarana Pelayanan

Kesehatan lokasi 22 40 182%

d

Tempat-tempat Umum ( Tempat Ibadah,

Ponpes,dll ) lokasi 29 20 69%

2. Intervensi PHBS yang dilakukan puskesmas

pada 100%

a Rumah Tangga RT 50 50 100%

b Institusi Pendidikan (

Sekolah, Madrasah ) sekolah 20 20 100%

c Sarana Pelayanan

Kesehatan ( RS, BP, lokasi 10 10 100%

(34)

Klinik 24 jam, BP gigi, dll )

d Jumlah tempat-tempat Umum (Tempat Ibadah,

warung, Ponpes,dll) lokasi 14 14 100%

B Penyuluhan Program

Kesehatan 100%

Jumlah kegiatan penyuluhan di Puskesmas dab

jaringannya semua topik 100%

a jumlah penyuluhan

individu orang 5577 5577 100%

b jumlah kunjungan rumah rumah 366 366 100%

c jumlah penyuluhan

kelompok kelompo

k 326 326 100%

d

Pembuatan iklan layanan masyarakat melalui Film

Pendek film 1 1 100%

Beberapa permasalahan capaian kinerja yang ditemukan adalah sebagai berikut : a. Capaian Jumlah Rumah Tangga yang telah dilakukan pengkajian PHBS baru

sebesar 60 %, berarti masih ada 40 % Rumah Tangga yang belum dikaji.

b. Capaian Jumlah Tempat Tempat Umum yang telah dilakukan pengkajian PHBS baru sebesar 69 %, berarti masih ada 31 % Tempat Tempat Umum yang belum dikaji.

c. PROGRAM KESEHATAN LINGKUNGAN

Pada Program Kesehatan Lingkungan, masih ada beberapa capaian indikator yang belum memenuhi target. Seperti tercantum pada table dibawah ini :

No Kegiatan Satuan Target

sasaran Pencapaian

Cakupan Variabel Sub

variabel

3 KESEHATAN LINGKUNGAN 93,54%

A Pengawasan dan

Pengendalian Kualitas Air 89,07%

1 Jumlah sampel air bersih/

air minum yang diambil dan

diperiksa sampel 60 85 143%

2

Jumlah sample air

bersih/air minum yang tidak memenuhi syarat dan dilakukan intervensi

sampel 1 1 100%

3 Jumlah sampel mak/ min

yang diperiksa sampel 92 52 56%

4

Jumlah sampel mak/ min yang tidak memenuhi

syarat kesehatan dan sampel 3 3 100%

(35)

dilakukan intervensi

B Pengawasan dan Pengendalian

TTU/TPMM 83,72%

1 Jumlah TTU yang diperiksa TTU 58 47 81%

2 Jumlah TTU yang tidak memenuhi syarat dan

dilakukan intervensi TTU 1 1 100%

3 Jumlah TPM yang diperiksa rest/RM 92 50 54%

4

Jumlah TPM yang tidak memenuhi syarat dan

dilakukan intervensi rest/RM 1 1 100%

C Pengawasan dan Pengendalian Penyehatan

Lingkungan Pemukiman 88,45%

1 Jumlah rumah yang

diperiksa rumah 4694 1440 31%

2

Jumlah rumah diperiksa yang tidak memenuhi syarat dan dilakukan intervensi

rumah 85 85 100%

3

Jumlah rumah yang diperiksa SABnya, yang tidak memenuhi syarat dan dilakukan intervensi

SAB 2 2 100%

4

Jumlah rumah yang diperiksa jambannya, yang tidak memenuhi syarat dan dilakukan intervensi

SAB 0 0 100%

5

Jumlah rumah yang

diperiksa sampahnya, yang tidak memenuhi syarat dan dilakukan intervensi

sampah 65 65 100%

6

Jumlah rumah yang diperiksa limbahnyanya, yang tidak memenuhi syarat dan dilakukan intervensi

limbah 4 4 100%

D Pembinaan Penyehatan Lingkungan Sehat 100%

1. Pengelolaan Sampah di puskesmas 100%

1 Adanya kegiatan

komposting di puskesmas pusk 12 12 100%

2. Klinik Sanitasi 100%

1 Adanya rujukan pasien penderita penyakit berbasis

lingkungan dari BP pasien 42 42 100%

2

Adanya konseling dari petugas Penyehatan Lingkungan di puskesmas kepada pasien rujukan dari BP

pasien 42 42 100%

3 Kunjungan rumah terhadap pasien yang sudah

dikonseling

pasien 13 42 333%

3. Pemantauan kualitas air

limbah

1 SWA pantau limbah cair hari 323 323 100%

2 Adanya kegiatan uji kualitas bulan 12 4 33%

(36)

limbah cair

E Pemanfaatan Sanitarian Kit 100%

1

adanya kegiatan pemantauan kualitas lingkungan dengan

menggunakan sanitarian kit

sarana 43 43 100%

F Aplikasi Si Kempling 100%

1 Pendataan 5 Pilar STBM dengan aplikasi Si

Kempling KK 1121 1121 100%

Beberapa permasalahan capaian kinerja yang ditemukan adalah sebagai berikut : a. Capaian jumlah sampel makanan / minuman yang diperiksa baru sebesar 56

%, berarti masih ada 44 % sampel makanan / minuman yang belum diperiksa.

b. Capaian jumlah Tempat Produksi Makanan yang diperiksa baru sebesar 54 %, berarti masih ada 46 % Tempat Produksi Makanan yang belum diperiksa.

c. Capaian jumlah rumah yang diperiksa kesehatan lingkungannya baru sebesar 31 %, berarti masih ada 69 % rumah yang belum diperiksa.

d. Capaian kegiatan uji kualitas limbah cair Puskesmas baru sebesar 33 % (4 bulan), berarti masih ada 67 % (8 bulan) kegiatan uji kualitas limbah cair Puskesmas yang belum dilaksanakan.

d. PROGRAM GIZI DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Pada pelaksanaan Program Gizi dan Pemberdayaan Masyarakat, sebagian besar telah memenuhi target. Akan tetapi masih ada beberapa capaian indikator yang nilainya dibawah target (berwarna merah), seperti yang tercantum pada tabel di bawah ini :

N

o Kegiatan Satuan Target

sasaran Pencapaian Cakupan Variabel Sub

variabel

4 GIZI DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT 88,03%

1. GIZI 77,15%

A Pemantauan Balita dan Ibu

Hamil 67,46%

1 Jumlah balita yang naik

berat badannya balita 2784 3011 108%

2 Jumlah balita gizi buruk

yang ditemukan (BB/U) balita 96 29 30%

3 Jumlah baduta stunting

yang ditemukan (TB/U) balita 695 50 7%

(37)

4 Jumlah pelacakan gizi buruk (Juml BB/U

dilacak) balita 7 7 100%

5 Jumlah Ibu hamil KEK bumil 65 169 260%

B Pelayanan Gizi pada

Masyarakat 98,65%

1 Jumlah bufas mendapat

vitamin A 2 kapsul bufas 1183 1072 91%

2 Jumlah bumil yang

mendapat 90 tablet Fe bumil 1219 1228 101%

3 Jumlah bumil yang

diperiksa Hb bumil 1252 1252 100%

4 Jumlah BGM gakin (6-24

bl) mendapat MP-ASI balita 11 14 125%

5 Jumlah gizi buruk

mendapat perawatan balita 7 7 100%

6 Pemantauan gizi buruk di

RS balita 0 0 100%

7 Jumlah bumil KEK yang

ditangani bumil 169 169 100%

C Penyelidikan Epidemiologi 97,05%

1 Pemantauan Status Gizi balita 4371 3984 91%

2 Pemantauan Konsumsi Garam Beryodium

rumah

tangga 174 177 102%

3 Kadarzi rumah

tangga 16 18 110%

D ASI Eksklusif 45,44%

1 Promosi ASI Eksklusif persent

ase 3088 1779 58%

2 Cakupan ASI Eksklusif persent

ase 574 191 33%

2. UPAYA

PEMBERDAYAAN

MASYARAKAT 98,92%

1 Jumlah kunjungan ke posyandu >= 10 kali/tahun

posyand

u 74 70 95%

2

Pencapaian rumah tangga sehat (strata

utama dan paripurna) kali 38 120 320%

3 Pencapaian Posyandu strata purnama dan

mandiri kali 52 70 135%

4 Gerakan PSN (4

kali/bulan) kali 33 48 145%

5 Cakupan kelurahan siaga

aktif keluraha

n 1 4 294%

Pada Program Gizi dan Pemberdayaan Masyarakat, masih ada capaian indikator yang berada di bawah target, yaitu :

a. Capaian jumlah balita gizi buruk yang ditemukan (BB/U) masih 30 %, berarti masih ada 70 % balita gizi buruk yang belum ditemukan.

(38)

b. Capaian jumlah baduta stunting yang ditemukan (TB/U) masih 7 %, berarti masih ada 93 % baduta stunting yang belum ditemukan.

c. Capaian Promosi ASI Eksklusif masih 58%, berarti masih ada 42 % sasaran Bumil / Bufas yang belum tersosialisasi masalah ASI Eksklusif.

d. Cakupan Bayi yang mendapat ASI Eksklusif baru 33 %, hal ini berarti masih ada 67 % Bayi yang belum mendapat ASI Eksklusif.

e. PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT

Pada pelaksanaan Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, sebagian besar telah memenuhi target. Akan tetapi masih ada beberapa capaian indikator yang nilainya dibawah 70 %, seperti yang tercantum pada tabel di bawah ini :

No Kegiatan Satuan Target

sasaran Pencapaian

Cakupan Variabel Sub

variabel

5 PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT 95,85%

A Pelayanan Imunisasi 100%

1 BCG bayi 1164 1218 105%

2 DPT- HB3-HiB 3 bayi 1164 1221 105%

3 Campak (Measles Rubella) bayi 1164 1219 105%

4 Polio 4 bayi 1164 1217 105%

5 DT pada murid SD

/SDLB/SLB/ MI Kelas I murid 1238 1249 101%

6 Campak pada murid

SD/SDLB/SLB/ MI kls 1 murid 1283 1289 100%

7 Td pada murid

SD/SDLB/SLB/ MI kelas II murid 1180 1186 101%

8 Td pada murid

SD/SDLB/SLB/ MI kelas V murid 1183 1194 101%

9 Td bumil lengkap bumil 1055 1091 103%

10 HB0 bayi 1164 1212 104%

11 Tingkat kelengkapan

prasarana medis alat 3 3 100%

B Pengamatan Epidemiologi 100%

1 Grafik mingguan penyakit

potensial wabah grafik 4 4 100%

2

Tindak lanjut

penanggulangan KLB PD3I

dan keracunan makanan kasus 0 0 100%

3 Pemantauan Wilayah

Setempat Imunisasi PWS 12 12 100%

4 Penemuan kasus AFP kasus 0 0 100%

5 Kelengkapan laporan :

a. harian / W-1 hari 0 0 100%

b. mingguan / W-2 minggu 52 52 100%

c. bulanan/ C-1 bulan 12 12 100%

6 Ketepatan laporan :

Gambar

Gambar 13.  Indikator Kinerja Rawat Inap 33.87 37.26 30.1 5.17 6.99  12.16 2.79 3.06 2.39 3.02 3.19  2.52 5.45 5.15 5.55 55.38 42.44 20.55 0102030405060201420152016201720182019
TABEL 7 KABUPATEN/KOTA SEMARANG TAHUN  2019 L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 1 PKM Tlogosari Kulon                          5 23 55 78 0 0 0 0 0 0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 5
TABEL  14 KABUPATEN/KOTA SEMARANG TAHUN  2019 NO UNIT KERJA L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
TABEL 15 KABUPATEN/KOTA SEMARANG TAHUN  2019 TENAGA TEKNIS  KEFARMASIAN a APOTEKER L P L + P L P L + P L P L + P 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
+7

Referensi

Dokumen terkait

Jenis : Single stage

Pada penelitian ini, telah dilakukan analisis statistik yaitu analisis outlier, untuk mereduksi atau melakukan filter sinyal multipath dalam observasi sintilasi

Heparin merupakan satu-satunya antikoagulan yang diberikan secara parenteral dan merupakan obat terpilih bila diperlukan efek yang cepat, misalnya untuk emboli paru

Pada Tabel 9 dapat dilihat bahwa nilai recall dari kedua macam parameter yang diteliti cukup baik karena rata - rata setengah atau lebih dari hasil yang benar

Pada ebook ini akan dipaparkan tahapan-tahapan untuk membuat Sistem Pengelolaan User dari tahap persiapan database, konfigurasi, pembuatan fondasi aplikasi web seperti Data

Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak dapat interaksi antara pewiwilan dengan dosis pupuk pelengkap cair pada semua parameter yang diamati, namun pemberian

Tiga faktor berkaitan dengan ethical leadership yang antara lain adalah turnover intention (keinginan untuk keluar), organizational citizenship behavior (OCB),

Secrup ini berfungsi untuk mengatur jumlah aliran udara yang masuk ke ruang silinder sehingga diperoleh campuran yang tepat pada saat engine putaran langsam..