• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode pelaksanaan pembangunan gedung.pdf

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Metode pelaksanaan pembangunan gedung.pdf"

Copied!
61
0
0

Teks penuh

(1)

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Pembangunan Lanjutan Lantai 2 Ruang Belajar Upt Bpkb Bali DI JL. GURITA SESETAN DENPASAR SELATAN

I. UMUM

Metode pelaksanaan pekerjaan sangat berperan dalam suatu proyek konstruksi. Penggunaan metode yang tepat, praktis, cepat dan aman sangat membantu dalam penyelesaian pekerjaan, sehingga target waktu, biaya dan mutu sebagaimana diterapkan dapat tercapai.

II. LOKASI PEKERJAAN

Pekerjaan yang dilaksanakan pada pekerjaan ini adalah Pekerjaan Pembangunan Lanjutan Lantai 2 Ruang Belajar UPT BPKB Bali. UPT BPKB Bali terletak di Jalan Gurita, Sesetan – Denpasar Selatan

III.LINGKUP PEKERJAAN

Sesuai dengan Daftar Kuantitas dan Harga, maka dapat diketahui lingkup pekerjaan yang dilaksanakan pada pekerjaan ini terdiri dari:

a. PEKERJAAN GALIAN DAN URUGAN Pek. Galian Tanah Pondasi Kanofi

Pek. Urugan Tanah Kembali Kanofi

Pek. Urugan Tanah Peninggian Lantai Kanofi Pek. Urugan Pasir Bawah Lantai Kanofi Pek. Urugan Pasir Bawah Pondasi Kanofi

b. PEKERJAAN PASANGAN DAN PLESTERAN Pek. Pas. Batu Kosong Kanofi

Pek. Pas. Batu Kali Kanofi ( 1 : 5 ) Pek. Pas. Batu Bata ( 1 : 5 )

Pek. Plesteran Tembok ( 1 : 5 )

Pek. Plesteran Pepalihan Kolom ( 1 : 2 ) Pek. Plesteran Pepalihan Tembok ( 1 : 2 ) Pek. Acian

(2)

c. PEKERJAAN BETON

Pek. Beton Kolom 30/45 Cm Ka Fe : 178 kg/m³ Pek. Beton Kolom Kanofi 20/20 Fe : 220 kg/m³ Pek. Beton Kolom Praktis 15/15 Fe : 162 kg/m³ Pek. Beton Ring Balok 15/20 Fe : 129 kg/m³

Pek. Beton Balok Latai/Atas Kusen15/20Fe:129kg/m³ Pek. Beton Ring Kanofi 15/20 Fe : 129 kg/m³

Pek. Beton Sloof Kanofi 20/35 Fe : 169 kg/m³ Pek. Beton Rabat Kanofi ( 2:3:5)

d. PEKERJAAN ATAP Pek. Baja Ringan

Pek. Kap Expose Kamper Pada Kanofi Pek. Usuk Expose Kamper Pada Kanofi Pek. Reng Kamper Pada Kanofi

Pek. Teakwood diatas Usuk Expose Pada Kanofi Pek. Lisplank Kamper

Pek. Tatab Kamper

Pas. Atap Genteng Plentong Pas. Genteng Bubungan Plentong Pas. Ikut Teledu

Pas. Menur/Bentala Pas. Glas Blok

e. PEKERJAAN PLAFOND

Pek. Plapond Kalsiboard Rangka Usuk Kamper Pek. List Plapond Gypsum

f. PEKERJAAN LANTAI Pas. Keramik Lantai (30x30) Pas. Keramik Plin (10x30)

Pas. Keramik Lantai Km/Wc (30x30) Pas. Keramik Dinding Km/Wc (10x30)

(3)

g. PEKERJAAN KUSEN, PINTU DAN JENDELA Pek. Kusen Pintu

Pek. Daun Pintu Panil Di Ukir Pek. Daun Plyawood Aluminium Pek. Daun Jendela Kaca

Pek. Kaca Mati Pek. Ram Di Ukir Pek. Reling Tangga

h. PEKERJAAN KUNCI,ENGSEL DAN GRENDEL Pas. Kunci Pintu

Pas. Engsel Pintu Pas. Engsel Jendela Pas. Grendel Pintu Pas. Grendel Jendela Pas. Kait Angin Jendela

i. PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK Pas. Instalasi Titik Lampu

Pas. Instalasi Stop Kontak Pas. Lampu TL 20 Watt Pas. Lampu Pijar 20 Watt Pas. Figting Lampu Pas. Saklar Ganda Pas. Saklar Tunggal Pas. Saklar Triple Pas. Stop Kontak Pas. MCB

Pas. Penangkal Petir

j. PEKERJAAN INSTALASI AIR/WC Pas. Instalasi Air Kotor Km/Wc Pas. Instalasi Air Bersih Km/Wc Pas. Instalasi Air Kran Km/Wc Pas. Closet Jongkok

(4)

Pas. Bak Mandi Keramik Pas. Floor Drain

Pas. Kran Air Pas. Kran Wastafel Pas. Wastafel

j. PEKERJAAN STYLE BALI

Pek. Pasangan Style Bali Pada Pintu Utama Pek. Pasangan Style Bali Tembok Canopy Pek. Pasangan Style Bali Pilar Kanopy Pek. Pasangan Style Bali Tembok Balkon k. PEKERJAAN FINISHING/ PENGECATAN

IV. METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Setelah mendapat Surat Perintah Kerja, segera kami melakukan persiapan. 1. Pekerjaan Persiapan

Persiapan awal sebelum pelaksanaan Konstruksi, menyampaikan Surat Permakluman kepada Penduduk dan Kepala Desa Setempat perihal rencana pelaksanaan pekerjaan dimaksud.

Tahap prakonstruksi antara lain :

a) Rekayasa lapangan ( Mengukur dan membuat Shop Drawing )

b) Pengukuran panjang pekerjaan dan pemasangan patok-patok dan papan bowplank pada posisi sesuai dengan hasil pengukuran yang telah diukur dan dilaksanakan oleh pemborong bersama dengan Direksi Teknis..

c) Menyediakan tempat kerja dan daerah kerja sebagai Kantor Direksikeet, kantor pelaksana, gudang atau barak kerja.

d) Pembuatan Papan Nama yang sesuai dengan spesifikasi teknis dan memasang pada tempat yang sesuai.

e) Menghitung volume sesuai hasil pengukuran f) Mobilisasi peralatan yang diperlukan

(5)

Tahap Pelaksanaan Konstruksi :

Dari hasil pengukuran , Shop Drawing dan perhitungan estimasi yang telah mendapat persetujuan oleh Direksi secara bertahap dimulai pelaksanaan Konstruksi.

Tahap Akhir Konstruksi :

Pekerjaan yang telah selesai sepenuhnya dan mendapat persetujuan oleh Direksi Teknis dapat dihentikan. Semua sisa material dibersihkan dari lokasi pekerjaan dengan menggunakan tenaga manual. Demobilisasi peralatan dari lokasi proyek kembali ke tempat penyimpanan peralatan pemborong.

Waktu Pelaksanaan :

Time Schedule dibuat dengan perencanaan yang sesuai dengan lingkup pekerjaan dalam pekerjaan ini jangka waktu pelaksanaan pekerjaan adalah 105 hari kalender dengan jangka waktu pemeliharaan 180 hari kalender. Pekerjaan Administrasi proyek seperti laporan-laporan yang diperlukan dikerjakan dari minggu awal proyek sampai minggu akhir pelaksanaan.

2. Pekerjaan Galian Tanah Pondasi

Pekerjaan ini meliputi : Galian tanah pondasi kanofi. Penggalian dilakukan untuk mencapai garis elevasi permukaan dan kedalaman-kedalaman yang perlu untuk pondasi, lantai dan lain-lain yang dipersyaratkan atau diperlihatkan maupun di indikasikan pada gambar-gambar dengan cara yang sedemikian sehingga pekerjaan ini dapat selesai dengan baik.

Penggalian untuk pondasi yang akan dilakukan mempunyai lebar yang cukup untuk pembangunan dan juga untuk mengadakan pembersihan.

Urutan kerja :

a) Lahan yang akan digali dipersiapkan sebelumnya dengan melakukan pemasangan patok elevasi panjang, lebar, dan kedalamannya sesuai dengan rencana kebutuhan di lapangan.

(6)

b) Melakukan pemasangan rambu keamanan untuk menjaga hal-hal yang tidak diharapkan pada saat pelaksanaan pekerjaan.

c) Penggalian dilakukan secara manual, dengan tenaga tukang.

d) Hasil galian dibuang ke lokasi proyek dengan menggunakan kereta dorong.

e) Penggalian akan dilakukan sesuai dengan kedalaman yang ditetapkan pada gambar perencanaan.

f) Sekelompok pekerja akan merapikan hasil galian. Volume galian = 4.095 m3

Waktu pelaksanaan = 2 hari Produksi harian = 3 m3 Alat yang digunakan

Kereta Dorong = 3 bh Alat Bantu = 1 ls Tenaga kerja yang diperlukan

Mandor = 1 Orang

Pekerja = 3 Orang

3. Pekerjaan Urugan Tanah

Pekerjaan ini meliputi : Urugan tanah kembali dan Urugan Tanah Peninggian Lantai. Urugan dilakukan dengan cara bertahap, selapis-demi selapis dengan tebal perlapis maksimal 30 cm, kemudian dipadatkan. Hal ini dilakukan sampai didapat ketinggian urugan sesuai dengan yang terdapat pada gambar.

Urutan kerja :

a) Bagian-bagian yang yang akan diurug sampai mencapai ketinggian yang ditentukan, tanah urugan dalam kondisi cukup baik, bebas dari sisa (rumput/akar-akar lain-lainnya).

(7)

b) Pengurugan dilakukan lapis demi lapis tebal maksimal hamparan 30 cm setiap lapisan, kemudian tanah tersebut dilembabkan sebelum dilakukan pemadatan menggunakan alat stamper.

c) Semua urugan kembali dibawah atau disekitar bangunan dan pengerasan sesuai dengan gambar rencana.

d) Tanah sisa urugan atau tanah yang tidak dapat dipakai dibuang keluar site atau atas petunjuk Direksi Pekerjaan.

Volume urugan kembali= 1.024 m3 Waktu pelaksanaan = 1 hari Produksi harian = 2 m3 Alat yang digunakan

Kereta Dorong = 3 bh Alat bantu = 1 unit Tenaga kerja yang diperlukan

Mandor = 1 Orang

Pekerja = 3 Orang

Volume urugan peninggian lantai = 1.2 m3 Waktu pelaksanaan = 1 hari

Produksi harian = 1.5 m3 Alat yang digunakan

Kereta Dorong = 3 bh

Stamper = 1 bh

Alat bantu = 1 unit Tenaga kerja yang diperlukan

Mandor = 1 Orang

(8)

4. Pekerjaan Urugan Pasir, Pasangan Batu Kosong dan Pasangan Batu Kali Pekerjaan ini meliputi : Urugan pasir di bawah lantai kanofi, urugan pasir di bawah pondasi, Pas. batu kosong kanofi dan Pas. batu kali kanofi (1:5) . Material batu yang akan disupply adalah batu yang keras, padat dan tahan terhadap udara dan air . Sebelum pasangan batu dikerjakan, batu dibasahi seluruh permukaannya sehingga bisa melekat dengan material campuran untuk melekatkan antara batu. pekerjaan dilaksanakan dengan tenaga manual, dengan lokasi tersebut disepanjang jalan sesuai dengan Gambar Rencana yang telah ditetapkan dan disetujui oleh direksi teknik. Pengadaan, material batu, pasir langsung disuplay kelokasi pekerjaan oleh suplayer, sedangkan untuk semen / Pc dikirim secara bertahap dari gudang sesuai kebutuhan lapangan.

Urutan Kerja :

a) Pemasangan patok-patok profil dimensi bentuk pasangan batu yang sesuai dengan kondisi lahan yang akan dipasang pasangan batu dan sesuai dengan gambar pasangan batu pada shop drawing.

b) Pondasi dialasi dengan pasir urug yang bersih dengan ketebalan sesuai dengan gambar. Kemudian disiram dengan air secukupnya hingga jenuh.

c) Batu yang akan dipasang dibersihkan dan dibasahi seluruh permukaannya.

d) Pasangan batu kosong(aanstamping) dipasang dengan ketebalan sesuai gambar kerja kemudian diisi pasir dan disiram dengan air sampai semua lubang batukarang penuh berisi pasir.

e) Semen / Pc, pasir dan air di campur kemudian diaduk menjadi pasangan dengan menggunakan alat Concrete Mixer dengan adukan campuran 1 PC : 5 Psr.

f) Batu kali terpasang padat dan diantara batukali harus dilapisi adukan serta pasangan permukaan atasnya harus datar/rata dan waterpas

(9)

g) Pekerjaan pemasangan dilakukan oleh tukang batu dengan jumlah tukang sesuai dengan pengerjaan harian dilapangan serta dibantu oleh beberapa tenaga kerja. Penyelesaian dan perapian dikerjakan setelah pemasangan selesai dilaksanakan.

Volume urugan pasir bawah lantai kanofi = 0.6 m3 Waktu pelaksanaan = 1 hari

Produksi harian = 1.5 m3 Alat yang digunakan

Kereta Dorong = 3 bh Alat Bantu = 1 ls Tenaga kerja yang diperlukan

Mandor = 1 Orang

Tukang Batu = 1 Orang

Pekerja = 3 Orang

Volume urugan pasir bawah pondasi kanofi = 0.63 m3 Waktu pelaksanaan = 1 hari

Produksi harian = 1.5 m3 Alat yang digunakan

Kereta Dorong = 3 bh Alat Bantu = 1 ls Tenaga kerja yang diperlukan

Mandor = 1 Orang

Tukang Batu = 1 Orang

Pekerja = 3 Orang

Volume pas. batu kosong kanofi = 1.260 m3 Waktu pelaksanaan = 1 hari

(10)

Produksi harian = 1.5 m3

Alat yang digunakan

Kereta Dorong = 3 bh Alat Bantu = 1 ls Tenaga kerja yang diperlukan

Mandor = 1 Orang

Tukang Batu = 1 Orang

Pekerja = 3 Orang

Volume Pas. Batu Kali = 2.053 m3 Waktu pelaksanaan = 2 hari Produksi harian = 1.5 m3 Alat yang digunakan

Concrete mixer = 1 bh Kereta dorong = 3 bh Alat Bantu = 1 ls Tenaga kerja yang diperlukan

Mandor = 1 Orang

Tukang Batu = 2 Orang

Pekerja = 3 Orang

5. Pekerjaan Pasangan Batu Bata, Plesteran dan Acian

Pekerjaan ini meliputi : Pek. Pas. Batu bata 1:5, Pleteran tembok 1:5, Plesteran pepalihan kolom 1:2, Plesteran pepalihan tembok 1:2 dan Pek. acian.

(11)

retak dan cacat. Sebelum pasangan bata dikerjakan, bata dibasahi seluruh permukaannya sehingga bisa melekat dengan material campuran untuk melekatkan antara batako. pekerjaan dilaksanakan dengan tenaga manual, dengan lokasi pemasangan sesuai dengan Gambar Rencana yang telah ditetapkan dan disetujui oleh direksi teknik. Pengadaan, material batako, pasir langsung disuplay kelokasi pekerjaan oleh suplayer, sedangkan untuk semen / Pc dikirim secara bertahap dari gudang sesuai kebutuhan lapangan.

Urutan Kerja :

a) Pemasangan patok-patok profil dimensi bentuk pasangan batu bata yang sesuai dengan kondisi lahan yang akan dipasang pasangan batu bata dan sesuai dengan gambar pasangan batu bata pada shop drawing.

b) Tempat yang akan dipasangi batu bata yang dibersihkan dan dibasahi seluruh permukaannya.

c) Semen / Pc, pasir dan air di campur kemudian diaduk menjadi pasangan dengan menggunakan alat Concrete Mixer dengan adukan campuran 1 PC : 5 Psr.

d) batu bata kali terpasang padat dan diantara batu bata harus dilapisi adukan serta pasangan permukaan atasnya harus datar/rata dan waterpas Setiap panjang pasangan tertentu sesuai gambar akan dipasang kolom praktis dengan jarak pasangan sesuai dengan yang terdapat pada gambar.

e) Setelah pasangan kering dengan umur pasangan tertentu, dilakukan pekerjaan plesteran.

(12)

f) Sebelum dilakukan pasangan plesteran, tembok batu bata dibasahi terlebuh dahulu, supaya mortar plesteran mau menempel.

g) Awal pelaksanaan dibuat kepala plesteran dengan jarak 1-1,5 m. Kepala plesteran berfungsi untuk menyamakan ketebalan dan memnugkinkan untuk menutupi pasangan batu bata yang tidak lurus.

h) Setelah kepala plesteran kering kemudian, dilanjutkan dengan plesteran seluruh bidang secara merata dan lurus.

i) Setelah pekerjaan plesteran selesai maka dilakukan pekerjaan acian dengan menggunakan campuran pc dengan air

j) Pekerjaan pemasangan dan plesteran dilakukan oleh tukang batu sedangkan acian dilakukan oleh tukang cat dengan jumlah tukang sesuai dengan pengerjaan harian dilapangan serta dibantu oleh beberapa tenaga kerja. Penyelesaian dan perapian dikerjakan setelah pemasangan selesai dilaksanakan.

Volume Pas. Batu Bata = 375.33 m2 Waktu pelaksanaan = 10 hari Produksi harian = 40 m2 Alat yang digunakan

Kereta Dorong = 3 bh Concrete Mixer = 1 bh Alat Bantu = 1 ls Tenaga kerja yang diperlukan

Mandor = 1 Orang

Kepala Tukang Batu = 1 Orang Tukang Batu = 5 Orang

(13)

Volume Plesteran Tembok= 751.065 m2 Waktu pelaksanaan = 20 hari Produksi harian = 37 m2 Alat yang digunakan

Kereta Dorong = 3 bh Concrete Mixer = 2 bh Alat Bantu = 1 ls Tenaga kerja yang diperlukan

Mandor = 1 Orang

Kepala Tukang Batu = 1 Orang Tukang Batu = 10 Orang Pekerja = 12 Orang

Volume Plesteran Pepalihan Tembok= 30.00 m2 Waktu pelaksanaan = 4 hari

Produksi harian = 7.5 m2 Alat yang digunakan

Kereta Dorong = 3 bh Concrete Mixer = 2 bh Alat Bantu = 1 ls Tenaga kerja yang diperlukan

Mandor = 1 Orang

Kepala Tukang Batu = 1 Orang Tukang Batu = 5 Orang Pekerja = 12 Orang

(14)

Volume Plesteran Pepalihan Kolom = 146.300 m2 Waktu pelaksanaan = 10 hari

Produksi harian = 15 m2 Alat yang digunakan

Kereta Dorong = 3 bh Concrete Mixer = 2 bh Alat Bantu = 1 ls Tenaga kerja yang diperlukan

Mandor = 1 Orang

Kepala Tukang Batu = 1 Orang Tukang Batu = 10 Orang Pekerja = 12 Orang

Volume Acian = 927.365 m2 Waktu pelaksanaan = 10 hari Produksi harian = 95 m2 Alat yang digunakan

Kereta Dorong = 3 bh Concrete Mixer = 2 bh Alat Bantu = 1 ls Tenaga kerja yang diperlukan

Mandor = 1 Orang

Kepala Tukang Cat = 1 Orang Tukang Cat = 20 Orang

(15)

6. Pekerjaan Beton Rabat 2pc : 3 ps : 5 krl

Pekerjaan ini meliputi : Pek. Beton lantai kerja 2pc : 3 ps : 5krl lantai kanopi. Material akan disupply adalah material yang memenuhi syarat sesuai dengan spesifikasi teknis. Semen yang digunakan merupakan Semen Portland dengan mutu yang baik. Pasir Beton yang digunakan merupakan pasir berbutir halus yang komposisi gradasi butiran merata sesuai yang dicantumkan dalam P.B.I. 1971. Koral Beton/Split yang digunakan koral yang bersih, bermutu baik, tidak berpori serta mempunyai gradasi kekerasan sesuai dengan syarat-syarat P.B.I. 1971. Pengadaan material koral, pasir langsung disuplay kelokasi pekerjaan oleh suplayer, sedangkan untuk semen / pc dikirim secara bertahap dari gudang sesuai kebutuhan lapangan.

Urutan Kerja :

a) Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/ patokan sesuai hasil pengukuran.

b) Bekisting atau Cetakan sederhan akan disesuaikan dengan bentuk, dan ukuran yang ditentukan dalam gambar rencana..

c) Sebelum beton dicor, pasir urug yang berada di bawah beton rabat disiram hingga jenuh.

d) Pengecoran akan dilakukan setelah seluruh pekerjaan yang menyertai selesai dilaksanakan

e) Pembuatan campuran/ adukan dengan menggunakan concrete mixer dengan proporsi campuran 1:3:5 sesuai dengan yang tertuang dalam dokumen lelang dan disetujui oleh direksi pekerjaan.

f) Sebelum adukan dituang ke lokasi pekerjaan akan di cek kekentalan campuran dengan pengujian nilai slump dari campuran

g) Adukan yang telah memenuhi syarat kemudian dituangkan ke lokasi pekerjaan, dan kemudian diratakan dan diukur ketebalannya disesuaikan dengan yang tertuang pada gambar kerja.

(16)

h) Pelaksanaan pengecoran beton akan dilakukan pada satu hari kerja tanpa penghentian per item pekerjaan. Untuk menghindari kekurangan mutu seperti yang disyaratkan.

i) Selama proses pengeringan beton akan dilaksanakan proses perawatan (curing) dan dilakukan proteksi terhadap kerusakan-kerusakan yang bisa terjadi

• Volume Beton Rabat = 0.3 m3 Waktu pelaksanaan = 1 hari Produksi harian = 1 m3 Alat yang digunakan

Concrete Mixer = 1 unit Kereta dorong = 2 unit Alat Bantu = 1 ls Tenaga kerja yang diperlukan

Mandor = 1 Orang

Pekerja = 6 Orang

Tukang batu = 3 Orang Kepala tukang batu = 1 Orang 7. Pekerjaan Beton Bertulang Campuran

Material akan disupply adalah material yang memenuhi syarat sesuai dengan spesifikasi teknis. Semen yang digunakan merupakan Semen Portland dengan mutu yang baik. Pasir Beton yang digunakan merupakan pasir berbutir halus yang komposisi gradasi butiran merata sesuai yang dicantumkan dalam P.B.I. 1971. Koral Beton/Split yang digunakan koral yang bersih, bermutu baik, tidak berpori serta mempunyai gradasi kekerasan sesuai dengan syarat-syarat P.B.I. 1971. . Besi tulangan yang digunakan mutu U.24 bila = Ø 12 dan U.39 bila = Ø 13. Besi dalam kondisi bersih dari lapisan minyak/lemak dan bebas dari cacat seperti serpih-serpih. Penampang besi bulat serta memenuhi persyaratan NI-2 (PBI 1971). Pengadaan

(17)

material besi, koral, pasir langsung disuplay kelokasi pekerjaan oleh suplayer, sedangkan untuk semen / pc dikirim secara bertahap dari gudang sesuai kebutuhan lapangan.

Urutan Kerja :

a) Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan membuat penandaan/ patokan sesuai hasil pengukuran.

b) Baja tulangan beton dibengkok / dibentuk dengan teliti sesuai dengan bentuk dan ukuran-ukuran yang tertera pada gambar-gambar konstruksi. c) Besi beton dipasang dengan teliti sesuai dengan gambar kerja. untuk

menempatkan tulangan tetap tepat ditempatnya maka tulangan diikat kuat dengan kawat beton ( binddraat ) dengan bantalan blok-blok beton cetak ( beton decking ) untuk besi beton yang horizontal harus digunakan penunjang yang tepat sehingga tidak akan ada batang yang turun.

d) Jumlah dan ukuran tulangan yang terpasang sesuai dengan gambar Apabila dipakai dimensi tulangan yang berbeda akan diminta persetujuan terlebih dahulu dari direksi pekerjaan

e) Bekisting atau Cetakan akan disesuaikan dengan bentuk, dan ukuran yang ditentukan dalam gambar rencana. Bahan yang dipakai untuk cetakan harus mendapatkan persetujuan dari direksi pekerjaan.

f) Semua cetakan dibuat dengan teliti kuat dan aman pada kedudukannya sehingga dapat dicegah pengembangan atau lain gerakan selama dan sesudah pengecoran beton.

g) Cetakan beton dibuat kokoh, dengan Alat-alat dan usaha-usaha yang sesuai dan cocok untuk membuka cetakan cetakan tanpa merusak permukaan dari beton yang telah selesai harus tersedia.

h) Sebelum beton dicor, permukaan dari cetakan-cetakan akan diminyaki dengan minyak yang biasa diperdagangkan untuk mencegah secara efektif lekatnya beton pada cetakan dan akan memudahkan melepas cetakan beton. Pengaplikasian minyak ini dilakukan dengan hati-hati untuk tidak terjadi kontak dengan besi beton yang menyebabkan penurunan daya lekat.

(18)

i) Pengecoran akan dilakukan setelah seluruh pekerjaan besi dan bekisting selesai dilaksanakan

j) Sebelum penuangan beton, dilakukan pengecekan kembali terkait pembesian yaitu jumlah, ukuran dan jarak besi terpasang serta pengecekan bekisting terkait ukuran dan kebersihan cetakan.

k) Pembuatan campuran/ adukan dengan menggunakan concrete mixer dengan proporsi campuran sesuai dengan yang tertuang dalam dokumen lelang dan disetujui oleh direksi pekerjaan.

l) Sebelum adukan dituang ke lokasi pekerjaan akan di cek kekentalan campuran dengan pengujian nilai slump dari campuran

m) Adukan yang telah memenuhi syarat kemudian dituangkan ke lokasi pekerjaan, dan kemudian digetarkan dengan menggunakan concrete vibrator sehingga tidak terjadi kantong-kantong kerikil yang menyebabkan hambatan dalam aliran adukan beton.

n) Pelaksanaan pengecoran beton akan dilakukan pada satu hari kerja tanpa penghentian per item pekerjaan. Untuk menghindari kekurangan mutu seperti yang disyaratkan akibat sambungan antara adukan yang tidak menyatu.

o) Apabila tidak memungkinkan untuk dilaksanakan pengecoran dalam satu hari kerja sambungan pengecoran ini akan dipakai perekat beton yang terlebih dahulu akan dikonsultasikan dengan pihak direksi pekerjaan

p) Selama proses pengeringan beton akan dilaksanakan proses perawatan (curing) dan dilakukan proteksi terhadap kerusakan-kerusakan yang bisa terjadi

q) Pembukaan cetakan akan dilakukan setelah beton benar-benar kering dengan meminta persetujuan direksi pekerjaan terkait akan dilaksanakannya pembukaan cetakan/bekisting

• Pek. Beton kolom kanopi 30/45 Fe 178

Volume Beton kolom = 9.72 m3 Volume Beton kolom kaki = 1730.16 kg

(19)

Volume Bekisting Beton kolom kaki = 90.72 m2 Waktu pelaksanaan = 13 hari Produksi harian beton = 3 m3 Produksi harian besi = 400 kg Produksi harian bekisting = 25 m2 Alat yang digunakan

Concrete Mixer = 1 unit Kereta dorong = 2 unit Bar Cutting = 1 unit Alat Bantu = 1 ls Tenaga kerja yang diperlukan

Mandor = 1 Orang

Pekerja = 8 Orang

Tukang batu = 5 Orang Tukang besi = 5 Orang Tukang kayu = 5 Orang Kepala tukang batu = 1 Orang Kepala tukang besi = 1 Orang Kepala tukang kayu = 1 Orang

• Pek. Beton kolom kanopi 20/20 Fe 2020

Volume Beton kolom = 0.304 m3 Volume Beton kolom kaki = 112 kg

Volume Bekisting Beton kolom kaki = 3.04 m2 Waktu pelaksanaan = 5 hari Produksi harian beton = 2 m3 Produksi harian besi = 200 kg Produksi harian bekisting = 10 m2 Alat yang digunakan

(20)

Kereta dorong = 2 unit Bar Cutting = 1 unit Alat Bantu = 1 ls Tenaga kerja yang diperlukan

Mandor = 1 Orang

Pekerja = 6 Orang

Tukang batu = 3 Orang Tukang besi = 2 Orang Tukang kayu = 2 Orang Kepala tukang batu = 1 Orang Kepala tukang besi = 1 Orang Kepala tukang kayu = 1 Orang

• Pek. Beton kolom praktis 15/15 Fe 162

Volume berton kolom praktis = 1.170 m3 Volume besi kolom praktis = 190 kg Volume bekisting kolom praktis = 11.7 m2 Waktu pelaksanaan = 4 hari Produksi harian beton = 2 m3 Produksi harian besi = 200 kg Produksi harian bekisting = 10 m2 Alat yang digunakan

Concrete Mixer = 1 unit Kereta dorong = 2 unit Bar Cutting = 1 unit Alat Bantu = 1 ls Tenaga kerja yang diperlukan

Mandor = 1 Orang

Pekerja = 6 Orang

Tukang batu = 3 Orang Tukang besi = 2 Orang

(21)

Tukang kayu = 2 Orang Kepala tukang batu = 1 Orang Kepala tukang besi = 1 Orang Kepala tukang kayu = 1 Orang

• Pek. Ring balok 15/20 Fe 129

Volume Beton Ring balok = 4.65 m3 Volume Besi Ring balok = 600 kg Volume Bekisting Ring balok = 46.5 m2 Waktu pelaksanaan = 11 hari Produksi harian beton = 2 m3 Produksi harian besi = 200 kg Produksi harian bekisting = 10 m2 Alat yang digunakan

Concrete Mixer = 1 unit Kereta dorong = 2 unit Bar Cutting = 1 unit Alat Bantu = 1 ls

Tenaga kerja yang diperlukan

Mandor = 1 Orang

Pekerja = 6 Orang

Tukang batu = 3 Orang Tukang besi = 2 Orang Tukang kayu = 2 Orang Kepala tukang batu = 1 Orang Kepala tukang besi = 1 Orang Kepala tukang kayu = 1 Orang

• Pek. Balok Lantai/ Atas Kusen 15/20 Fe 129 Volume Beton Ring balok = 0.990 m3

(22)

Volume Besi Ring balok = 129 kg Volume Bekisting Ring balok = 9.99 m2 Waktu pelaksanaan = 3 hari Produksi harian beton = 2 m3 Produksi harian besi = 200 kg Produksi harian bekisting = 10 m2 Alat yang digunakan

Concrete Mixer = 1 unit Kereta dorong = 2 unit Bar Cutting = 1 unit Alat Bantu = 1 ls

Tenaga kerja yang diperlukan

Mandor = 1 Orang

Pekerja = 6 Orang

Tukang batu = 3 Orang Tukang besi = 2 Orang Tukang kayu = 2 Orang Kepala tukang batu = 1 Orang Kepala tukang besi = 1 Orang Kepala tukang kayu = 1 Orang

• Pek. Beton Ring Kanofi 15/20 Fe 129

Volume Beton Ring balok = 0.420 m3 Volume Besi Ring balok = 55 kg Volume Bekisting Ring balok = 4.2 m2 Waktu pelaksanaan = 3 hari Produksi harian beton = 2 m3 Produksi harian besi = 200 kg Produksi harian bekisting = 10 m2

(23)

Concrete Mixer = 1 unit Kereta dorong = 2 unit Bar Cutting = 1 unit Alat Bantu = 1 ls

Tenaga kerja yang diperlukan

Mandor = 1 Orang

Pekerja = 6 Orang

Tukang batu = 3 Orang Tukang besi = 2 Orang Tukang kayu = 2 Orang Kepala tukang batu = 1 Orang Kepala tukang besi = 1 Orang Kepala tukang kayu = 1 Orang

• Pek. Beton Sloof Kanofi 20/35 Fe 129

Volume Beton Ring balok = 0.368 m3 Volume Besi Ring balok = 48 kg Volume Bekisting Ring balok = 3.7 m2 Waktu pelaksanaan = 3 hari Produksi harian beton = 2 m3 Produksi harian besi = 200 kg Produksi harian bekisting = 10 m2 Alat yang digunakan

Concrete Mixer = 1 unit Kereta dorong = 2 unit Bar Cutting = 1 unit Alat Bantu = 1 ls

Tenaga kerja yang diperlukan

(24)

Pekerja = 6 Orang Tukang batu = 3 Orang Tukang besi = 2 Orang Tukang kayu = 2 Orang Kepala tukang batu = 1 Orang Kepala tukang besi = 1 Orang Kepala tukang kayu = 1 Orang 8. Pekerjaan Atap

Material akan disupply adalah material yang memenuhi syarat sesuai dengan spesifikasi teknis. Baja Ringan yang digunakan memiliki spesifikasi yang disyaratkan sesuai dengan dokumen lelang. Untuk Kap ekspose kayu menggunakan kayu kamper dengan detail ukuran dan pemasangan disesuaikan dengan gambar. Usuk, reng dan kayu listplank menggunakan kayu kamper sesuai dengan yang tertuang dalam BQ. Untuk penutup atap menggunakan Genteng Plentong dan Bubungan Plentong dan Pada Atas dan ujung bubungan dipasangan Bentala dan juga Ikut Celedu.

Pengadaan material disuplay langsung ke lokasi pekerjaan oleh suplayer, dan disimpan di gudang tertutup untuk mengindari rusak dan penurunan mutu bahan akibat pengaruh kondisi luar.

Urutan Kerja :

a) Rangka baja ringan dan kuda-kuda dipasang sesuai dengan gambar rencana.

b) Pemasangan jarak antar reng dari profil baja ringan menyesuaikan bahan penutup atap yang dipakai. Pemasangan reng berdasarkan kepada tarikan benang diagonal, vertikal dan horizontal untuk mendapatkan bidang atap yang rata.

c) Pemasangan lisplank lurus, rata, tidak bergelombang dan benar-benar horisontal sesuai dengan gambar. Pada pertemuan lisplank dengan genteng dipasang tatab kayu kamper.

d) Pemasangan genteng mulai dari kanan bawah dan harus diperhatikan detail interlacking.

(25)

e) Pada pertemuan antar bubungan dipasang murda paras ukir.

• Pek. Baja Ringan

Volume Baja Ringan = 320.16 m2 Waktu pelaksanaan = 9 hari

Produksi harian = 40 m2

Alat yang digunakan

Scaffolding = 1 unit

Alat Bantu = 1 ls

Tenaga kerja yang diperlukan

Mandor = 1 Orang

Pekerja = 5 Orang

Tukang baja ringan = 8 Orang Kepala tukang = 1 Orang

• Pek. Kap Ekspose kamper kanopi

Volume Baja Ringan = 0.148 m3 Waktu pelaksanaan = 5 hari

Produksi harian = 0.03 m3

Alat yang digunakan

Scaffolding = 1 unit

Ketam listrik = 1 unit

Alat Bantu = 1 ls

Tenaga kerja yang diperlukan

Mandor = 1 Orang

Pekerja = 3 Orang

Tukang kayu = 4 Orang Kepala tukang = 1 Orang

(26)

• Pek. Usuk Ekspose kamper kanopi

Volume usuk = 20.436 m2

Waktu pelaksanaan = 3 hari

Produksi harian = 7 m2

Alat yang digunakan

Scaffolding = 1 unit

Ketam listrik = 1 unit

Alat Bantu = 1 ls

Tenaga kerja yang diperlukan

Mandor = 1 Orang

Pekerja = 3 Orang

Tukang kayu = 4 Orang Kepala tukang = 1 Orang

• Pek. reng Ekspose kamper kanopi

Volume reng = 20.436 m2

Waktu pelaksanaan = 3 hari

Produksi harian = 7 m2

Alat yang digunakan

Scaffolding = 1 unit

Ketam listrik = 1 unit

Alat Bantu = 1 ls

Tenaga kerja yang diperlukan

Mandor = 1 Orang

Pekerja = 3 Orang

Tukang kayu = 4 Orang Kepala tukang = 1 Orang

(27)

• Pek. Teakwood Ekspose kamper kanopi

Volume teakwood = 20.436 m2

Waktu pelaksanaan = 3 hari

Produksi harian = 7 m2

Alat yang digunakan

Scaffolding = 1 unit

Ketam listrik = 1 unit

Alat Bantu = 1 ls

Tenaga kerja yang diperlukan

Mandor = 1 Orang

Pekerja = 3 Orang

Tukang kayu = 4 Orang Kepala tukang = 1 Orang

• Pek. Listplank kamper

Volume listplank = 95.4 m1 Waktu pelaksanaan = 3 hari

Produksi harian = 32 m1

Alat yang digunakan

Scaffolding = 1 unit

Ketam listrik = 1 unit

Alat Bantu = 1 ls

Tenaga kerja yang diperlukan

Mandor = 1 Orang

Pekerja = 6 Orang

Tukang kayu = 4 Orang Kepala tukang = 1 Orang

(28)

• Pek. Tatab kamper

Volume tatab = 95.4 m1

Waktu pelaksanaan = 3 hari

Produksi harian = 32 m1

Alat yang digunakan

Scaffolding = 1 unit

Ketam listrik = 1 unit

Alat Bantu = 1 ls

Tenaga kerja yang diperlukan

Mandor = 1 Orang

Pekerja = 6 Orang

Tukang kayu = 4 Orang Kepala tukang = 1 Orang

• Pek. Atap genteng

Volume tatap genteng = 426.725 m2 Waktu pelaksanaan = 4 hari

Produksi harian = 107.5 m2

Alat yang digunakan

Scaffolding = 1 unit

Alat Bantu = 1 ls

Tenaga kerja yang diperlukan

Mandor = 1 Orang

Pekerja = 6 Orang

Tukang kayu = 6 Orang Kepala tukang = 1 Orang

(29)

• Pek. Bubungan Genteng

Volume bubungan genteng = 67.959 m1 Waktu pelaksanaan = 4 hari

Produksi harian = 17 m1

Alat yang digunakan

Scaffolding = 1 unit

Alat Bantu = 1 ls

Tenaga kerja yang diperlukan

Mandor = 1 Orang

Pekerja = 6 Orang

Tukang kayu = 4 Orang Kepala tukang = 1 Orang

• Pek. Ikut Teledu

Volume ikut teledu = 7 bh Waktu pelaksanaan = 1 hari

Produksi harian = 7 bh

Alat yang digunakan

Scaffolding = 1 unit

Alat Bantu = 1 ls

Tenaga kerja yang diperlukan

Mandor = 1 Orang

Pekerja = 6 Orang

Tukang kayu = 4 Orang Kepala tukang = 1 Orang

(30)

• Pek. Menur/ bentala

Volume bentala = 2 bh

Waktu pelaksanaan = 1 hari

Produksi harian = 2 bh

Alat yang digunakan

Scaffolding = 1 unit

Alat Bantu = 1 ls

Tenaga kerja yang diperlukan

Mandor = 1 Orang

Pekerja = 3 Orang

Tukang kayu = 2 Orang Kepala tukang = 1 Orang

• Pek. Glas Block

Volume Glas Blok = 60 bh

Waktu pelaksanaan = 4 hari

Produksi harian = 15 bh

Alat yang digunakan

Scaffolding = 1 unit

Alat Bantu = 1 ls

Tenaga kerja yang diperlukan

Mandor = 1 Orang

Pekerja = 6 Orang

Tukang batu = 4 Orang Kepala tukang = 1 Orang

(31)

9. Pekerjaan Lantai dan Plafond

Material akan disupply adalah material yang memenuhi syarat sesuai dengan spesifikasi teknis. Plafond terpasang menggunakan kalsiboard dengan rangka usuk kamper dan list plafond menggunakan list gypsum. Untuk lantai menggunakan keramik lantai 30x30 dan keramik dinding 10x30

Pengadaan material disuplay langsung ke lokasi pekerjaan oleh suplayer, dan disimpan di gudang tertutup untuk mengindari rusak dan penurunan mutu bahan akibat pengaruh kondisi luar.

Urutan Kerja :

Pekerjaan Plafond

a) DiBuat garis elevasi/marking garis elevasi permukaan plafond sesuai dengan gambar.

b) DiPasang benang acuan pada arah sumbu X dan memotongkannya dengan benang acuan kearah sumbu Y yang sesuai dengan elevasi pada gambar rencana.

c) Jarak rangka maximal 60 x 60 cm, dipasang rata, tidak bergelombang. d) Konstruksi dan posisi rangka seperti lampu, exsourse fan dll sesuaikan

dengan gambar kerja.

e) Rangka plafond digantung dengan baik dan kokoh, diikatkan pada dinabolt atau raam set yang tertanam kuat pada beton pelat lantai.

f) Ukuran dan pola plafond disesuaikan dengan gambar atau mendapat persetujuan Direksi.

g) Sebelum pemasangan penutup plafond akan dilakukan kontrol elevasi permukaaan rangka plafond terhadap benang acuan yang telah terpasang pada saat pekerjaan pekerjaan rangka.

h) Buat marking jarak pasangan/naat dengan memasang benang lurus pada sumbu X dan Y, pemasangan skrup harus diputar dengan mata bor eks Philip (+) sampai kepala skrup harus tertanam minimal 3 mm ke dalam permukaan papan tanpa merusak kertas permukaannya.

i) Diameter dan jarak skrup harus sesuai spesifikasi teknis dimana pada bagian tengah jarak pasangan skrup 400 mm dan bagian ujung 200 mm.

(32)

j) Penyambungan pada bagian pinggir, ujung dan pada bagian sudut dalam harus menggunakan pita kertas dan kompon sabagai lapisan pertama dengan lebar 250 mm.

k) Lakukan pemasangan kompon pada lapisan kedua dengan lebar 300 mm untuk meratakan permukaan sambungan.

l) Pemasangan kompon selebar 400 mm lapisan ketiga sebagai penutup pertemuan sambungan.

m) Semua kepala paku/skrup harus tertutup dengan kompom sampai rata dengan permukaan.

n) Guratan kompon tidak boleh terlihat pada permukaan, yang harus rata dan bersih.

o) Antara penutup plafond dengan tembok diberi list plafond lebar 12 cm, dengan bentuk dan type sesuai gambar kerja atau atas persetujuan Direksi.

p) Pasangan plafond rata dan tidak retak, list lurus, rapi dan seragam. Pola sesuai gambar rencana atau petunjuk Direksi.

Pekerjaan Lantai :

a) Buatkan gambar kerja yang sesuai dengan kondisi lapangan.

b) Pastikan pekerjaan ME&P dan yang terkait telah selesai dikerjakan. c) Bidang yang dipasang keramik supaya dibasahi dan dibersihkan dari kotoran yang dapat mengurangi daya rekat keramik.

d) Cek elevasi agar sesuai dengan rencana dan pasang acuan benang lurus ke arah sumbu X pada kedua sisi bidang dan memotongkannya terhadap benang searah sumbu Y yang terpasang di kedua sisi dengan berpedoman terhadap garis marking yang telah dipersiapkan.

e) Tentukan dan pastikan awal pemasangan (Starting Point), pertemuan dari tepi ke tepi pasangan dan dilanjutkan dengan membuat kepala/kop pasangan.

(33)

g) Tinggi pasangan untuk keramik dinding KM/WC adalah 175 cm termasuk border dari lantai, untuk meja adalah 70 cm dari keramik meja atau disesuaikan dengan gambar.

h) Bahan seperti pasir, semen dan air adukan untuk pekerjaan plesteran mengikuti ketentuan yang digunakan dalam pekerjaan beton.

i) Sebelum dipasang keramik harus direndam air sampai jenuh.

j) Naat keramik harus lurus, lebar rata tidak lebih dari 3 mm dan segera bersihkan naat keramik dari semen sebelum kering.

k) Pengisian naat/grouting baru dapat dilaksanakan setelah pasangan berumur 1 hari, dengan menggunakan tekukan kawat kabel yang padat, campuran grouting tidak boleh terlalu cair/encer.

l) Bersihkan bidang pasangan keramik sehingga tampak rapi, dan bersih.

• Pek. Plafond Kalsiboard

Volume = 306.230 m1

Waktu pelaksanaan = 10 hari

Produksi harian = 31 m1

Alat yang digunakan

Scaffolding = 1 unit

Bor Listrik = 1 unit

Alat Bantu = 1 ls

Tenaga kerja yang diperlukan

Mandor = 1 Orang

Pekerja = 6 Orang

Tukang kayu = 4 Orang Kepala tukang = 1 Orang

• Pek. List Plafond Gypsum

Volume = 290.400 m1

(34)

Produksi harian = 30 m1 Alat yang digunakan

Scaffolding = 1 unit

Alat Bantu = 1 ls

Tenaga kerja yang diperlukan

Mandor = 1 Orang

Pekerja = 6 Orang

Tukang kayu = 6 Orang Kepala tukang = 1 Orang

• Pek. Keramik lantai 30x30

Volume = 252.295 m1

Waktu pelaksanaan = 10 hari

Produksi harian = 26 m1

Alat yang digunakan

Gerinda = 1 unit

Bor Listrik = 1 unit

Alat Bantu = 1 ls

Tenaga kerja yang diperlukan

Mandor = 1 Orang

Pekerja = 6 Orang

Tukang batu = 4 Orang Kepala tukang = 1 Orang

• Pek. Plin Keramik lantai 10x30

Volume = 19.88 m2

Waktu pelaksanaan = 2 hari

(35)

Alat yang digunakan

Gerinda = 1 unit

Bor Listrik = 1 unit

Alat Bantu = 1 ls

Tenaga kerja yang diperlukan

Mandor = 1 Orang

Pekerja = 6 Orang

Tukang batu = 4 Orang Kepala tukang = 1 Orang

• Pek. Keramik lantai km/wc 30x30

Volume = 6 m2

Waktu pelaksanaan = 2 hari

Produksi harian = 26 m2

Alat yang digunakan

Gerinda = 1 unit

Bor Listrik = 1 unit

Alat Bantu = 1 ls

Tenaga kerja yang diperlukan

Mandor = 1 Orang

Pekerja = 6 Orang

Tukang batu = 4 Orang Kepala tukang = 1 Orang

• Pek. Keramik dinding km/wc 30x30

Volume = 27 m2

Waktu pelaksanaan = 3 hari

(36)

Alat yang digunakan

Gerinda = 1 unit

Bor Listrik = 1 unit

Alat Bantu = 1 ls

Tenaga kerja yang diperlukan

Mandor = 1 Orang

Pekerja = 6 Orang

Tukang batu = 4 Orang Kepala tukang = 1 Orang

10. Pekerjaan Kusen Pintu dan Jendela serta Kunci Engsel dan Grendel

Material akan disupply adalah material yang memenuhi syarat sesuai dengan spesifikasi teknis. Material Kusen, Pintu dan Jendela menggunakan kayu kamper. Pintu dan Jendela terpasang dengan menggunakan pengunci dan penggantung seperti engsel, Kunci kait angin dan grendel jendela.

Pengadaan material disuplay langsung ke lokasi pekerjaan oleh suplayer, dan disimpan di gudang tertutup untuk mengindari rusak dan penurunan mutu bahan akibat pengaruh kondisi luar.

Urutan Kerja :

Pekerjaan Plafond

a) Dilaksanakan oleh tenaga yang spesialis dan profesional dibidangnya dan atas persetujuan Direksi.

b) Ukuran, tipe, betuk dan penempatan kusen harus sesuai dengan gambar. c) Elevasi kusen yang baru dipasang harus sesuai dengan yang telah ada

atau sesuai dengan gambar.

d) Semua aluminium harus dikerjakan dengan rapi

e) Semua kusen mempunyai alur/sponeng Kapur, dan diberi angker/pengaku diameter 10 mm panjang 15 cm dan tiap jarak vertikal 60 cm, dicor ke tembok dengan adukan beton 1 Pc : 2 Psr : 3 Krk.

(37)

f) Selama pekerjaan berlangsung kusen-kusen akan dilindungi dari benturan-benturan benda keras dan kerusakan atau cacat-cacat harus diganti oleh Pelaksana atas biaya sendiri.

Pekerjaan Daun Pintu dan Jendela

a) Sebelum daun pintu, daun jendela/ventilasi dipasang, cek daun tersebut dengan lebar kusen dengan lebar alur antara kusen dengan daun maximal 2 cm.

b) Jarak pemasangan engsel jendela dari tepi kiri/kanan daun adalah 15 cm ke as engsel.

c) Posisi dudukan engsel jendela pada alur kusen dibuat satu garis lurus horisontal dan sesuaikan dengan tebal pelat engsel.

d) Pasangan engsel ke kusen maupun ke daun direkatkan dengan paku ulir atau revert.

e) Jarak antara pintu dengan lantai keramik dibuat antara 3 mm s/d 5 mm. f) Lakukan pengecekan akhir terhadap oprasional, kelengkapan pasangan

paku ulir/rivert, engsel dan kunci. Pekerjaan Daun Pintu dan Jendela

a) Engsel kupu-kupu dipasang pada daun jendela dan ventilasi baru menggunakan engsel stainless 3” setara Elite untuk semua daun jendela dan dipasang 2 buah untuk masing-masing daun.

b) Jarak pemasangan engsel dari tepi atas/bawah daun adalah 20 cm ke as engsel.

c) Posisi dudukan engsel pada alur kusen dibuat satu garis lurus vertikal dan sesuaikan dengan tebal pelat engsel.

d) Gerendel dipasang 1 buah pada setiap daun jendela dan ventilasi.

e) Kait angin siku dipasang sebanyak 2 buah untuk masing-masing jendela/ventilasi.

f) Perekatan engsel, gerendel dan kait angin menggunakan paku ulir atau rivert. Tidak dperkenankan memasang dengan paku biasa atau sejenisnya.

(38)

g) Pasangan engsel, gerendel dan kait angin harus cukup kuat agar hasil pekerjaan yang dihasilkan sesuai dengan yang diharapkan.

• Pek. Kusen Pintu

Volume = 1.61 m3

Waktu pelaksanaan = 7 hari

Produksi harian = 0.3 m3

Alat yang digunakan

Ketam Listrik = 1 unit

Gerinda = 1 unit

Bor Listrik = 1 unit

Alat Bantu = 1 ls

Tenaga kerja yang diperlukan

Mandor = 1 Orang

Pekerja = 6 Orang

Tukang kayu = 6 Orang Kepala tukang = 1 Orang

• Pek. Daun Pintu Panil di Ukir

Volume = 17.206 m2

Waktu pelaksanaan = 3 hari

Produksi harian = 6 m2

Alat yang digunakan

Ketam Listrik = 1 unit

Gerinda = 1 unit

Bor Listrik = 1 unit

Alat Bantu = 1 ls

Tenaga kerja yang diperlukan

(39)

Tukang kayu = 6 Orang Kepala tukang = 1 Orang

• Pek. Daun Plywood Alumunium

Volume = 2.606 m2

Waktu pelaksanaan = 1 hari

Produksi harian = 6 m2

Alat yang digunakan

Ketam Listrik = 1 unit

Gerinda = 1 unit

Bor Listrik = 1 unit

Alat Bantu = 1 ls

Tenaga kerja yang diperlukan

Mandor = 1 Orang

Pekerja = 6 Orang

Tukang kayu = 6 Orang Kepala tukang = 1 Orang

• Pek. Daun kaca mati

Volume = 6.404 m2

Waktu pelaksanaan = 2 hari

Produksi harian = 6 m2

Alat yang digunakan

Ketam Listrik = 1 unit

Gerinda = 1 unit

Bor Listrik = 1 unit

Alat Bantu = 1 ls

Tenaga kerja yang diperlukan

Mandor = 1 Orang

(40)

Kepala tukang = 1 Orang

• Pek. Daun Jendela Kaca

Volume = 15.695 m2

Waktu pelaksanaan = 3 hari

Produksi harian = 6 m2

Alat yang digunakan

Ketam Listrik = 1 unit

Gerinda = 1 unit

Bor Listrik = 1 unit

Alat Bantu = 1 ls

Tenaga kerja yang diperlukan

Mandor = 1 Orang

Pekerja = 6 Orang

Tukang kayu = 6 Orang Kepala tukang = 1 Orang

• Pek. Ram di ukir

Volume = 10.560 m2

Waktu pelaksanaan = 3 hari

Produksi harian = 6 m2

Alat yang digunakan

Ketam Listrik = 1 unit

Gerinda = 1 unit

Bor Listrik = 1 unit

Alat Bantu = 1 ls

Tenaga kerja yang diperlukan

(41)

Tukang kayu = 6 Orang Kepala tukang = 1 Orang

• Pek. Ram di ukir

Volume = 10.560 m2

Waktu pelaksanaan = 3 hari

Produksi harian = 6 m2

Alat yang digunakan

Ketam Listrik = 1 unit

Gerinda = 1 unit

Bor Listrik = 1 unit

Alat Bantu = 1 ls

Tenaga kerja yang diperlukan

Mandor = 1 Orang

Pekerja = 6 Orang

Tukang kayu = 6 Orang Kepala tukang = 1 Orang

• Pek. Railing Tangga

Volume = 13 m2

Waktu pelaksanaan = 3 hari

Produksi harian = 6 m2

Alat yang digunakan

Ketam Listrik = 1 unit

Bor Listrik = 1 unit

Alat Bantu = 1 ls

Tenaga kerja yang diperlukan

(42)

Tukang kayu = 6 Orang Kepala tukang = 1 Orang

• Pek. Kunci Pintu

Volume = 8 bh

Waktu pelaksanaan = 2 hari

Produksi harian = 4 bh

Alat yang digunakan

Bor Listrik = 1 unit

Alat Bantu = 1 ls

Tenaga kerja yang diperlukan

Mandor = 1 Orang

Pekerja = 4 Orang

Tukang kayu = 4 Orang Kepala tukang = 1 Orang

• Pek. Engsel Pintu

Volume = 22 ps

Waktu pelaksanaan = 2 hari

Produksi harian = 12 ps

Alat yang digunakan

Bor Listrik = 1 unit

Alat Bantu = 1 ls

Tenaga kerja yang diperlukan

Mandor = 1 Orang

Pekerja = 4 Orang

Tukang kayu = 4 Orang Kepala tukang = 1 Orang

(43)

Volume = 22 ps Waktu pelaksanaan = 2 hari

Produksi harian = 12 ps

Alat yang digunakan

Bor Listrik = 1 unit

Alat Bantu = 1 ls

Tenaga kerja yang diperlukan

Mandor = 1 Orang

Pekerja = 4 Orang

Tukang kayu = 4 Orang Kepala tukang = 1 Orang

• Pek. Grendel Pintu

Volume = 10 bh

Waktu pelaksanaan = 2 hari

Produksi harian = 5 bh

Alat yang digunakan

Bor Listrik = 1 unit

Alat Bantu = 1 ls

Tenaga kerja yang diperlukan

Mandor = 1 Orang

Pekerja = 4 Orang

Tukang kayu = 4 Orang Kepala tukang = 1 Orang

(44)

Waktu pelaksanaan = 2 hari

Produksi harian = 12 bh

Alat yang digunakan

Bor Listrik = 1 unit

Alat Bantu = 1 ls

Tenaga kerja yang diperlukan

Mandor = 1 Orang

Pekerja = 4 Orang

Tukang kayu = 4 Orang Kepala tukang = 1 Orang

• Pek. Kait Angin Pintu

Volume = 44 bh

Waktu pelaksanaan = 2 hari Produksi harian = 24 bh Alat yang digunakan

Bor Listrik = 1 unit

Alat Bantu = 1 ls

Tenaga kerja yang diperlukan

Mandor = 1 Orang

Pekerja = 4 Orang

Tukang kayu = 4 Orang Kepala tukang = 1 Orang

(45)

Material akan disupply adalah material yang memenuhi syarat sesuai dengan spesifikasi teknis. Pemasangan Instalasi Listrik didalam yang mencakup jumlah titik lampu, penempatannya serta disesuaikan dengan gambar. Pemasangan saklar dan stop kontak. Untuk bahan pekerjaan instalasi digunakan memenuhi peraturan dan persyaratan dari AKLI atau PLN.

Pengadaan material disuplay langsung ke lokasi pekerjaan oleh suplayer, dan disimpan di gudang tertutup untuk mengindari rusak dan penurunan mutu bahan akibat pengaruh kondisi luar.

• Pek. Instalasi titik lampu

Volume = 25 bh

Waktu pelaksanaan = 3 hari Produksi harian = 9 bh Alat yang digunakan

Gerinda = 1 unit

Bor Listrik = 1 unit

Alat Bantu = 1 ls

Tenaga kerja yang diperlukan

Mandor = 1 Orang

Pekerja = 6 Orang

Tukang listrik = 3 Orang

• Pek. Instalasi stop kontak

Volume = 3 bh

Waktu pelaksanaan = 1 hari Produksi harian = 9 bh Alat yang digunakan

Gerinda = 1 unit

Bor Listrik = 1 unit

Alat Bantu = 1 ls

(46)

Mandor = 1 Orang

Pekerja = 6 Orang

Tukang listrik = 3 Orang

• Pek. Lampu TL 20 watt

Volume = 12 bh

Waktu pelaksanaan = 2 hari Produksi harian = 9 bh Alat yang digunakan

Gerinda = 1 unit

Bor Listrik = 1 unit

Alat Bantu = 1 ls

Tenaga kerja yang diperlukan

Mandor = 1 Orang

Pekerja = 6 Orang

Tukang listrik = 3 Orang

• Pek. Lampu Pijar 20 watt

Volume = 13 bh

Waktu pelaksanaan = 2 hari Produksi harian = 9 bh Alat yang digunakan

Gerinda = 1 unit

Bor Listrik = 1 unit

Alat Bantu = 1 ls

Tenaga kerja yang diperlukan

Mandor = 1 Orang

Pekerja = 6 Orang

(47)

Volume = 13 bh Waktu pelaksanaan = 2 hari Produksi harian = 9 bh Alat yang digunakan

Gerinda = 1 unit

Bor Listrik = 1 unit

Alat Bantu = 1 ls

Tenaga kerja yang diperlukan

Mandor = 1 Orang

Pekerja = 6 Orang

Tukang listrik = 3 Orang

• Pek. Saklar Ganda

Volume = 6 bh

Waktu pelaksanaan = 1 hari Produksi harian = 9 bh Alat yang digunakan

Gerinda = 1 unit

Bor Listrik = 1 unit

Alat Bantu = 1 ls

Tenaga kerja yang diperlukan

Mandor = 1 Orang

Pekerja = 6 Orang

Tukang listrik = 3 Orang

• Pek. Saklar Tunggal

Volume = 5 bh

Waktu pelaksanaan = 1 hari Produksi harian = 9 bh

(48)

Alat yang digunakan

Gerinda = 1 unit

Bor Listrik = 1 unit

Alat Bantu = 1 ls

Tenaga kerja yang diperlukan

Mandor = 1 Orang

Pekerja = 6 Orang

Tukang listrik = 3 Orang

• Pek. Saklar Triple

Volume = 2 bh

Waktu pelaksanaan = 1 hari Produksi harian = 9 bh Alat yang digunakan

Gerinda = 1 unit

Bor Listrik = 1 unit

Alat Bantu = 1 ls

Tenaga kerja yang diperlukan

Mandor = 1 Orang

Pekerja = 6 Orang

Tukang listrik = 3 Orang

• Pek. MCB

Volume = 1 bh

Waktu pelaksanaan = 1 hari Produksi harian = 1 bh Alat yang digunakan

Gerinda = 1 unit

(49)

Tenaga kerja yang diperlukan

Mandor = 1 Orang

Pekerja = 2 Orang

Tukang listrik = 1 Orang

• Pek. Penangkal Petir

Volume = 1 bh

Waktu pelaksanaan = 1 hari Produksi harian = 1 bh Alat yang digunakan

Gerinda = 1 unit

Bor Listrik = 1 unit

Alat Bantu = 1 ls

Tenaga kerja yang diperlukan

Mandor = 1 Orang

Pekerja = 3 Orang

Tukang listrik = 2 Orang 12. Pekerjaan Instalasi Air/wc

Material akan disupply adalah material yang memenuhi syarat sesuai dengan spesifikasi teknis. Penyediaan tenaga kerja, fasilitas/peralatan pelaksanaan dan kebutuhan-kebutuhan lainnya yang diperlukan untuk pelaksanaan Pekerjaan Sanitair yang sesuai dengan gambar dan spesifikasi.

Pengadaan material disuplay langsung ke lokasi pekerjaan oleh suplayer, dan disimpan di gudang tertutup untuk mengindari rusak dan penurunan mutu bahan akibat pengaruh kondisi luar.

• Pek. Instalasi air kotor km/wc

(50)

Waktu pelaksanaan = 1 hari Produksi harian = 12 m’ Alat yang digunakan

Gerinda = 1 unit

Bor Listrik = 1 unit

Alat Bantu = 1 ls

Tenaga kerja yang diperlukan

Mandor = 1 Orang

Pekerja = 4 Orang

Tukang pipa = 2 Orang

• Pek. Instalasi air bersih km/wc

Volume = 8 m’

Waktu pelaksanaan = 1 hari Produksi harian = 12 m’ Alat yang digunakan

Gerinda = 1 unit

Bor Listrik = 1 unit

Alat Bantu = 1 ls

Tenaga kerja yang diperlukan

Mandor = 1 Orang

Pekerja = 4 Orang

Tukang pipa = 2 Orang

• Pek. Instalasi air kran km/wc

(51)

Produksi harian = 12 m’ Alat yang digunakan

Gerinda = 1 unit

Bor Listrik = 1 unit

Alat Bantu = 1 ls

Tenaga kerja yang diperlukan

Mandor = 1 Orang

Pekerja = 4 Orang

Tukang pipa = 2 Orang

• Pek. Closet Jongkok

Volume = 2 bh

Waktu pelaksanaan = 1 hari Produksi harian = 2 bh Alat yang digunakan

Gerinda = 1 unit

Bor Listrik = 1 unit

Alat Bantu = 1 ls

Tenaga kerja yang diperlukan

Mandor = 1 Orang

Pekerja = 4 Orang

Tukang batu = 2 Orang

• Pek. Bak mandi keramik

Volume = 2 bh

(52)

Alat yang digunakan

Gerinda = 1 unit

Bor Listrik = 1 unit

Alat Bantu = 1 ls

Tenaga kerja yang diperlukan

Mandor = 1 Orang

Pekerja = 4 Orang

Tukang Batu = 2 Orang

• Pek. Floor Drain

Volume = 2 bh

Waktu pelaksanaan = 1 hari Produksi harian = 2 bh Alat yang digunakan

Gerinda = 1 unit

Bor Listrik = 1 unit

Alat Bantu = 1 ls

Tenaga kerja yang diperlukan

Mandor = 1 Orang

Pekerja = 4 Orang

Tukang batu = 2 Orang

• Pek. Kran air

Volume = 2 bh

Waktu pelaksanaan = 1 hari Produksi harian = 2 bh

(53)

Alat yang digunakan

Gerinda = 1 unit

Bor Listrik = 1 unit

Alat Bantu = 1 ls

Tenaga kerja yang diperlukan

Mandor = 1 Orang

Pekerja = 4 Orang

Tukang batu = 2 Orang

• Pek. Kran washtafel

Volume = 2 bh

Waktu pelaksanaan = 1 hari Produksi harian = 2 bh Alat yang digunakan

Gerinda = 1 unit

Bor Listrik = 1 unit

Alat Bantu = 1 ls

Tenaga kerja yang diperlukan

Mandor = 1 Orang

Pekerja = 4 Orang

Tukang batu = 2 Orang

• Pek. washtafel

Volume = 2 bh

Waktu pelaksanaan = 1 hari Produksi harian = 2 bh

(54)

Gerinda = 1 unit

Bor Listrik = 1 unit

Alat Bantu = 1 ls

Tenaga kerja yang diperlukan

Mandor = 1 Orang

Pekerja = 4 Orang

Tukang batu = 2 Orang 13. Pekerjaan Style bali

Material akan disupply adalah material yang memenuhi syarat sesuai dengan spesifikasi teknisParas Sarwagenep dengan kwalitas I dan Paras palimanan dengan kwalitas I.Penyediaan tenaga kerja, fasilitas/peralatan pelaksanaan dan kebutuhan-kebutuhan lainnya yang diperlukan untuk pelaksanaan Pekerjaan Style Bali yang sesuai dengan gambar dan spesifikasi.

Pengadaan material disuplay langsung ke lokasi pekerjaan oleh suplayer sedangkan pc akan disuplai ke proyek sesuai dengan kebutuhan.

• Pek. Style Bali Pintu Utama

Volume = 41.425 m2

Waktu pelaksanaan = 4 hari Produksi harian = 12 m2 Alat yang digunakan

Gerinda = 1 unit

Kereta dorong = 1 unit

Alat Bantu = 1 ls

Tenaga kerja yang diperlukan

Mandor = 1 Orang

Pekerja = 7 Orang

Tukang Style Bali = 5 Orang Kepala Tukang = 1 Orang

(55)

• Pek. Style Bali Tembok Canopy

Volume = 11.055 m2

Waktu pelaksanaan = 3 hari Produksi harian = 12 m2 Alat yang digunakan

Gerinda = 1 unit

Kereta dorong = 1 unit

Alat Bantu = 1 ls

Tenaga kerja yang diperlukan

Mandor = 1 Orang

Pekerja = 7 Orang

Tukang Style Bali = 5 Orang Kepala Tukang = 1 Orang

• Pek. Style Bali Pilar Canopy

Volume = 13.775 m2

Waktu pelaksanaan = 3 hari Produksi harian = 12 m2 Alat yang digunakan

Gerinda = 1 unit

Kereta dorong = 1 unit

Alat Bantu = 1 ls

Tenaga kerja yang diperlukan

Mandor = 1 Orang

Pekerja = 7 Orang

Tukang Style Bali = 5 Orang Kepala Tukang = 1 Orang

(56)

• Pek. Style Bali Tembok balkon

Volume = 64.800 m2

Waktu pelaksanaan = 6 hari Produksi harian = 12 m2 Alat yang digunakan

Gerinda = 1 unit

Kereta dorong = 1 unit

Alat Bantu = 1 ls

Tenaga kerja yang diperlukan

Mandor = 1 Orang

Pekerja = 7 Orang

Tukang Style Bali = 5 Orang Kepala Tukang = 1 Orang 14. Pekerjaan Pengecatan dan Finishing

Material akan disupply adalah material yang memenuhi syarat sesuai dengan spesifikasi teknis Untuk pengecatan dinding digunakan cat setara dulux, Untuk pengecatan plafond dan list plafond digunakan cat setara dulux, Untuk pengecatan kusen digunakan cat kayu setara Emco, Plamur tembok ex. Tartar, Wood Filler dan bahan yang lainnya.Politur digunakan untuk bagian kayu yang expose dengan material setara Ultran dan Waterproofing setara Aquaproof. Penyediaan tenaga kerja, fasilitas/peralatan pelaksanaan dan kebutuhan-kebutuhan lainnya yang diperlukan untuk pelaksanaan Pekerjaan Finishing yang sesuai dengan gambar dan spesifikasi.

• Pek. Cat Tembok

Volume = 927.365 m2

Waktu pelaksanaan = 14 hari Produksi harian = 67 m2 Alat yang digunakan

(57)

Scafholding = 1 unit

Alat Bantu = 1 ls

Tenaga kerja yang diperlukan

Mandor = 1 Orang

Pekerja = 7 Orang

Tukang Cat = 12 Orang Kepala Tukang = 1 Orang

• Pek. Cat plafond

Volume = 306.230 m2

Waktu pelaksanaan = 5 hari Produksi harian = 67 m2 Alat yang digunakan

Scafholding = 1 unit

Alat Bantu = 1 ls

Tenaga kerja yang diperlukan

Mandor = 1 Orang

Pekerja = 7 Orang

Tukang Cat = 12 Orang Kepala Tukang = 1 Orang

• Pek. Cat Lisplank

Volume = 19.08 m2

Waktu pelaksanaan = 2 hari Produksi harian = 10 m2 Alat yang digunakan

(58)

Alat Bantu = 1 ls Tenaga kerja yang diperlukan

Mandor = 1 Orang

Pekerja = 7 Orang

Tukang Cat = 5 Orang Kepala Tukang = 1 Orang

• Pek. Cat Tatab

Volume = 9.54 m2

Waktu pelaksanaan = 1 hari Produksi harian = 10 m2 Alat yang digunakan

Scafholding = 1 unit

Alat Bantu = 1 ls

Tenaga kerja yang diperlukan

Mandor = 1 Orang

Pekerja = 7 Orang

Tukang Cat = 5 Orang Kepala Tukang = 1 Orang

• Pek. Cat list plafond

Volume = 14.520 m2

Waktu pelaksanaan = 2 hari Produksi harian = 10 m2 Alat yang digunakan

Scafholding = 1 unit

Alat Bantu = 1 ls

Tenaga kerja yang diperlukan

(59)

Pekerja = 7 Orang Tukang Cat = 5 Orang Kepala Tukang = 1 Orang

• Pek. Politur Kusen

Volume = 57.116 m2

Waktu pelaksanaan = 6 hari Produksi harian = 10 m2 Alat yang digunakan

Scafholding = 1 unit

Alat Bantu = 1 ls

Tenaga kerja yang diperlukan

Mandor = 1 Orang

Pekerja = 7 Orang

Tukang Cat = 5 Orang Kepala Tukang = 1 Orang

• Pek. Politur Daun Jendela

Volume = 11.898 m2

Waktu pelaksanaan = 2 hari Produksi harian = 10 m2 Alat yang digunakan

Scafholding = 1 unit

Alat Bantu = 1 ls

Tenaga kerja yang diperlukan

Mandor = 1 Orang

Pekerja = 7 Orang

Tukang Cat = 5 Orang Kepala Tukang = 1 Orang

(60)

• Pek. Politur Daun Pintu

Volume = 34.411 m2

Waktu pelaksanaan = 4 hari Produksi harian = 10 m2 Alat yang digunakan

Scafholding = 1 unit

Alat Bantu = 1 ls

Tenaga kerja yang diperlukan

Mandor = 1 Orang

Pekerja = 7 Orang

Tukang Cat = 5 Orang Kepala Tukang = 1 Orang

• Pek. Vernis Daun Pintu Plywood

Volume = 2.606 m2

Waktu pelaksanaan = 1 hari Produksi harian = 10 m2 Alat yang digunakan

Scafholding = 1 unit

Alat Bantu = 1 ls

Tenaga kerja yang diperlukan

Mandor = 1 Orang

Pekerja = 7 Orang

Tukang Cat = 5 Orang Kepala Tukang = 1 Orang 15. Pekerjaan Akhir

(61)

Membersihkan sisa pekerjaa yang sudah tidak terpakai lagi dibersihkan dan diangkut ke luar proyek. Membuat As Built Drawing Pekerjaan Seandainya terdapat perubahan-perubahan saat pelaksanaan di lapangan

Denpasar, 12 Juni 2012 CV. BUANA ASRI

I PUTU EKA ADNYANA Direktur

Referensi

Dokumen terkait

faktor penyebab terjadinya sisa material pada tiang pancang yakni karena kondisi tiang pancang yang diterima kurang baik, hal ini bisa terjadi karena proses

Hal itu juga berpengaruh pada biaya akhir penyelesaian proyek, Estimate At Completion (EAC) dalam kondisi realistis dengan asumsi bahwa sisa pekerjaan yang telah

Casing dan core (inti) ditekan bersama-sama dalam tanah hingga mencapai kedalaman yang telah ditentukan untuk meletakan tiang tekan.. kayu tersebut dan ini harus terletak

dalam hal pengaruh gempa terhadap struktur gedung ditentukan berdasarkan suatu analisa dinamik, maka yang diartikan dengan beban gempa disini adalah gaya-gaya

Penggunaan pondasi tiang pancang sebagai pondasi bangunan apabila tanah yang berada dibawah dasar bangunan tidak mempunyai daya dukung (bearing capacity) yang

Bidang tanah dimana bangunan akan didirikan harus cukup memenuhi syrat syarat segi kesehatan dan keamanan bagi pemakai bangunan yang akan dihuninya.. 44

perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user86.Sawi Monumen Sawi monumen tubuhnya amat tegak dan berdaun kompak. Penampilan sawi jenis ini sekilas mirip dengan petsai. Tangkai daun berwarna putih berukuran agak lebar dengan tulang daun yang juga berwarna putih. Daunnya sendiri berwarna hijau segar. Jenis sawi ini tegolong terbesar dan terberat di antara jenis sawi lainnya. D.Syarat Tumbuh Tanaman Sawi Syarat tumbuh tanaman sawi dalam budidaya tanaman sawi adalah sebagai berikut : 1.Iklim Tanaman sawi tidak cocok dengan hawa panas, yang dikehendaki ialah hawa yang dingin dengan suhu antara 150 C - 200 C. Pada suhu di bawah 150 C cepat berbunga, sedangkan pada suhu di atas 200 C tidak akan berbunga. 2.Ketinggian Tempat Di daerah pegunungan yang tingginya lebih dari 1000 m dpl tanaman sawi bisa bertelur, tetapi di daerah rendah tak bisa bertelur. 3.Tanah Tanaman sawi tumbuh dengan baik pada tanah lempung yang subur dan cukup menahan air. (AAK, 1992). Syarat-syarat penting untuk bertanam sawi ialah tanahnya gembur, banyak mengandung humus (subur), dan keadaan pembuangan airnya (drainase) baik. Derajat keasaman tanah (pH) antara 6–7 (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user9E.Teknik Budidaya Tanaman Sawi 1.Pengadaan benih Benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha tani. Kebutuhan benih sawi untuk setiap hektar lahan tanam sebesar 750 gram. Benih sawi berbentuk bulat, kecil-kecil. Permukaannya licin mengkilap dan agak keras. Warna kulit benih coklat kehitaman. Benih yang akan kita gunakan harus mempunyai kualitas yang baik, seandainya beli harus kita perhatikan lama penyimpanan, varietas, kadar air, suhu dan tempat menyimpannya. Selain itu juga harus memperhatikan kemasan benih harus utuh. kemasan yang baik adalah dengan alumunium foil. Apabila benih yang kita gunakan dari hasil pananaman kita harus memperhatikan kualitas benih itu, misalnya tanaman yang akan diambil sebagai benih harus berumur lebih dari 70 hari. Penanaman sawi memperhatikan proses yang akan dilakukan misalnya dengan dianginkan, disimpan di tempat penyimpanan dan diharapkan lama penyimpanan benih tidak lebih dari 3 tahun.( Eko Margiyanto, 2007) Pengadaan benih dapat dilakukan dengan cara membuat sendiri atau membeli benih yang telah siap tanam. Pengadaan benih dengan cara membeli akan lebih praktis, petani tinggal menggunakan tanpa jerih payah. Sedangkan pengadaan benih dengan cara membuat sendiri cukup rumit. Di samping itu, mutunya belum tentu terjamin baik (Cahyono, 2003). Sawi diperbanyak dengan benih. Benih yang akan diusahakan harus dipilih yang berdaya tumbuh baik. Benih sawi sudah banyak dijual di toko-toko pertanian. Sebelum ditanam di lapang, sebaiknya benih sawi disemaikan terlebih dahulu. Persemaian dapat dilakukan di bedengan atau di kotak persemaian (Anonim, 2007). 2.Pengolahan tanah Sebelum menanam sawi hendaknya tanah digarap lebih dahulu, supaya tanah-tanah yang padat bisa menjadi longgar, sehingga pertukaran perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user10udara di dalam tanah menjadi baik, gas-gas oksigen dapat masuk ke dalam tanah, gas-gas yang meracuni akar tanaman dapat teroksidasi, dan asam-asam dapat keluar dari tanah. Selain itu, dengan longgarnya tanah maka akar tanaman dapat bergerak dengan bebas meyerap zat-zat makanan di dalamnya (AAK, 1992). Untuk tanaman sayuran dibutuhkan tanah yang mempunyai syarat-syarat di bawah ini : a.Tanah harus gembur sampai cukup dalam. b.Di dalam tanah tidak boleh banyak batu. c.Air dalam tanah mudah meresap ke bawah. Ini berarti tanah tersebut tidak boleh mudah menjadi padat. d.Dalam musim hujan, air harus mudah meresap ke dalam tanah. Ini berarti pembuangan air harus cukup baik. Tujuan pembuatan bedengan dalam budidaya tanaman sayuran adalah : a.Memudahkan pembuangan air hujan, melalui selokan. b.Memudahkan meresapnya air hujan maupun air penyiraman ke dalam tanah. c.Memudahkan pemeliharaan, karena kita dapat berjalan antar bedengan dengan bedengan. d.Menghindarkan terinjak-injaknya tanah antara tanaman hingga menjadi padat. ( Rismunandar, 1983 ). 3.Penanaman Pada penanaman yang benihnya langsung disebarkan di tempat penanaman, yang perlu dijalankan adalah : a.Supaya keadaan tanah tetap lembab dan untuk mempercepat berkecambahnya benih, sehari sebelum tanam, tanah harus diairi terlebih dahulu. perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user11b.Tanah diaduk (dihaluskan), rumput-rumput dihilangkan, kemudian benih disebarkan menurut deretan secara merata. c.Setelah disebarkan, benih tersebut ditutup dengan tanah, pasir, atau pupuk kandang yang halus. d.Kemudian disiram sampai merata, dan waktu yang baik dalam meyebarkan benih adalah pagi atau sore hari. (AAK, 1992). Penanaman dapat dilakukan setelah tanaman sawi berumur 3 - 4 Minggu sejak benih disemaikan. Jarak tanam yang digunakan umumnya 20 x 20 cm. Kegiatan penanaman ini sebaiknya dilakukan pada sore hari agar air siraman tidak menguap dan tanah menjadi lembab (Anonim, 2007). Waktu bertanam yang baik adalah pada akhir musim hujan (Maret). Walaupun demikian dapat pula ditanam pada musim kemarau, asalkan diberi air secukupnya (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). 4.Pemeliharaan tanaman Pemeliharaan dalam budidaya tanaman sawi meliputi tahapan penjarangan tanaman, penyiangan dan pembumbunan, serta pemupukan susulan. a.Penjarangan tanaman Penanaman sawi tanpa melalui tahap pembibitan biasanya tumbuh kurang teratur. Di sana-sini sering terlihat tanaman-tanaman yang terlalu pendek/dekat. Jika hal ini dibiarkan akan menyebabkan pertumbuhan tanaman tersebut kurang begitu baik. Jarak yang terlalu rapat menyebabkan adanya persaingan dalam menyerap unsur-unsur hara di dalam tanah. Dalam hal ini penjarangan dilakukan untuk mendapatkan kualitas hasil yang baik. Penjarangan umumnya dilakukan 2 minggu setelah penanaman. Caranya dengan mencabut tanaman yang tumbuh terlalu rapat. Sisakan tanaman yang tumbuh baik dengan jarak antar tanaman yang teratur (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user12b.Penyiangan dan pembumbunan Biasanya setelah turun hujan, tanah di sekitar tanaman menjadi padat sehingga perlu digemburkan. Sambil menggemburkan tanah, kita juga dapat melakukan pencabutan rumput-rumput liar yang tumbuh. Penggemburan tanah ini jangan sampai merusak perakaran tanaman. Kegiatan ini biasanya dilakukan 2 minggu sekali (Anonim, 2007). Untuk membersihkan tanaman liar berupa rerumputan seperti alang-alang hampir sama dengan tanaman perdu, mula-mula rumput dicabut kemudian tanah dikorek dengan gancu. Akar-akar yang terangkat diambil, dikumpulkan, lalu dikeringkan di bawah sinar matahari, setelah kering, rumput kemudian dibakar (Duljapar dan Khoirudin, 2000). Ketika tanaman berumur satu bulan perlu dilakukan penyiangan dan pembumbunan. Tujuannya agar tanaman tidak terganggu oleh gulma dan menjaga agar akar tanaman tidak terkena sinar matahari secara langsung (Tim Penulis PS, 1995 ). c.Pemupukan Setelah tanaman tumbuh baik, kira-kira 10 hari setelah tanam, pemupukan perlu dilakukan. Oleh karena yang akan dikonsumsi adalah daunnya yang tentunya diinginkan penampilan daun yang baik, maka pupuk yang diberikan sebaiknya mengandung Nitrogen (Anonim, 2007). Pemberian Urea sebagai pupuk tambahan bisa dilakukan dengan cara penaburan dalam larikan yang lantas ditutupi tanah kembali. Dapat juga dengan melarutkan dalam air, lalu disiramkan pada bedeng penanaman. Satu sendok urea, sekitar 25 g, dilarutkan dalam 25 l air dapat disiramkan untuk 5 m bedengan. Pada saat penyiraman, tanah dalam bedengan sebaiknya tidak dalam keadaan kering. Waktu penyiraman pupuk tambahan dapat dilakukan pagi atau sore hari (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user13Jenis-jenis unsur yag diperlukan tanaman sudah kita ketahui bersama. Kini kita beralih membicarakan pupuk atau rabuk, yang merupakan kunci dari kesuburan tanah kita. Karena pupuk tak lain dari zat yang berisisi satu unsur atau lebih yang dimaksudkan untuk menggantikan unsur yang habis diserap tanaman dari tanah. Jadi kalau kita memupuk berarti menambah unsur hara bagi tanah (pupuk akar) dan tanaman (pupuk daun). Sama dengan unsur hara tanah yang mengenal unsur hara makro dan mikro, pupuk juga demikian. Jadi meskipun jumlah pupuk belakangan cenderung makin beragam dengan merek yang bermacam-macam, kita tidak akan terkecoh. Sebab pupuk apapun namanya, entah itu buatan manca negara, dari segi unsur yang dikandungnya ia tak lain dari pupuk makro atau pupuk mikro. Jadi patokan kita dalam membeli pupuk adalah unsur yang dikandungnya (Lingga, 1997). Pemupukan membantu tanaman memperoleh hara yang dibutuhkanya. Unsur hara yang pokok dibutuhkan tanaman adalah unsur Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K). Itulah sebabnya ketiga unsur ini (NPK) merupakan pupuk utama yang dibutuhkan oleh tanaman. Pupuk organik juga dibutuhkan oleh tanaman, memang kandungan haranya jauh dibawah pupuk kimia, tetapi pupuk organik memiliki kelebihan membantu menggemburkan tanah dan menyatu secara alami menambah unsur hara dan memperbaiki struktur tanah (Nazarudin, 1998). 5.Pengendalian hama dan penyakit Hama yang sering menyerang tanaman sawi adalah ulat daun. Apabila tanaman telah diserangnya, maka tanaman perlu disemprot dengan insektisida. Yang perlu diperhatikan adalah waktu penyemprotannya. Untuk tanaman sayur-sayuran, penyemprotan dilakukan minimal 20 hari sebelum dipanen agar keracunan pada konsumen dapat terhindar (Anonim, 2007). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user14OPT yang menyerang pada tanaman sawi yaitu kumbang daun (Phyllotreta vitata), ulat daun (Plutella xylostella), ulat titik tumbuh (Crocidolomia binotalis), dan lalat pengerek daun (Lyriomiza sp.). Berdasarkan tingkat populasi dan kerusakan tanaman yang ditimbulkan, maka peringkat OPT yang menyerang tanaman sawi berturut-turut adalah P. vitata, Lyriomiza sp., P. xylostella, dan C. binotalis. Hama P. vitatamerupakan hama utama, dan hama P. xylostella serta Lyriomiza sp. merupakan hama potensial pada tanaman sawi, sedangkan hamaC. binotalis perlu diwaspadai keberadaanya (Mukasan et al., 2005). Beberapa jenis penyakit yang diketahui menyerang tanaman sawi antara lain: penyakit akar pekuk/akar gada, bercak daun altermaria, busuk basah, embun tepung, rebah semai, busuk daun, busuk Rhizoctonia, bercak daun, dan virus mosaik (Haryanto et al., 1995). 6.Pemanenan Tanaman sawi dapat dipetik hasilnya setelah berumur 2 bulan. Banyak cara yang dilakukan untuk memanen sawi, yaitu: ada yang mencabut seluruh tanaman, ada yang memotong bagian batangnya tepat di atas permukaan tanah, dan ada juga yang memetik daunnya satu per satu. Cara yang terakhir ini dimaksudkan agar tanaman bisa tahan lama (Edy margiyanto,

perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user86.Sawi Monumen Sawi monumen tubuhnya amat tegak dan berdaun kompak. Penampilan sawi jenis ini sekilas mirip dengan petsai. Tangkai daun berwarna putih berukuran agak lebar dengan tulang daun yang juga berwarna putih. Daunnya sendiri berwarna hijau segar. Jenis sawi ini tegolong terbesar dan terberat di antara jenis sawi lainnya. D.Syarat Tumbuh Tanaman Sawi Syarat tumbuh tanaman sawi dalam budidaya tanaman sawi adalah sebagai berikut : 1.Iklim Tanaman sawi tidak cocok dengan hawa panas, yang dikehendaki ialah hawa yang dingin dengan suhu antara 150 C - 200 C. Pada suhu di bawah 150 C cepat berbunga, sedangkan pada suhu di atas 200 C tidak akan berbunga. 2.Ketinggian Tempat Di daerah pegunungan yang tingginya lebih dari 1000 m dpl tanaman sawi bisa bertelur, tetapi di daerah rendah tak bisa bertelur. 3.Tanah Tanaman sawi tumbuh dengan baik pada tanah lempung yang subur dan cukup menahan air. (AAK, 1992). Syarat-syarat penting untuk bertanam sawi ialah tanahnya gembur, banyak mengandung humus (subur), dan keadaan pembuangan airnya (drainase) baik. Derajat keasaman tanah (pH) antara 6–7 (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user9E.Teknik Budidaya Tanaman Sawi 1.Pengadaan benih Benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha tani. Kebutuhan benih sawi untuk setiap hektar lahan tanam sebesar 750 gram. Benih sawi berbentuk bulat, kecil-kecil. Permukaannya licin mengkilap dan agak keras. Warna kulit benih coklat kehitaman. Benih yang akan kita gunakan harus mempunyai kualitas yang baik, seandainya beli harus kita perhatikan lama penyimpanan, varietas, kadar air, suhu dan tempat menyimpannya. Selain itu juga harus memperhatikan kemasan benih harus utuh. kemasan yang baik adalah dengan alumunium foil. Apabila benih yang kita gunakan dari hasil pananaman kita harus memperhatikan kualitas benih itu, misalnya tanaman yang akan diambil sebagai benih harus berumur lebih dari 70 hari. Penanaman sawi memperhatikan proses yang akan dilakukan misalnya dengan dianginkan, disimpan di tempat penyimpanan dan diharapkan lama penyimpanan benih tidak lebih dari 3 tahun.( Eko Margiyanto, 2007) Pengadaan benih dapat dilakukan dengan cara membuat sendiri atau membeli benih yang telah siap tanam. Pengadaan benih dengan cara membeli akan lebih praktis, petani tinggal menggunakan tanpa jerih payah. Sedangkan pengadaan benih dengan cara membuat sendiri cukup rumit. Di samping itu, mutunya belum tentu terjamin baik (Cahyono, 2003). Sawi diperbanyak dengan benih. Benih yang akan diusahakan harus dipilih yang berdaya tumbuh baik. Benih sawi sudah banyak dijual di toko-toko pertanian. Sebelum ditanam di lapang, sebaiknya benih sawi disemaikan terlebih dahulu. Persemaian dapat dilakukan di bedengan atau di kotak persemaian (Anonim, 2007). 2.Pengolahan tanah Sebelum menanam sawi hendaknya tanah digarap lebih dahulu, supaya tanah-tanah yang padat bisa menjadi longgar, sehingga pertukaran perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user10udara di dalam tanah menjadi baik, gas-gas oksigen dapat masuk ke dalam tanah, gas-gas yang meracuni akar tanaman dapat teroksidasi, dan asam-asam dapat keluar dari tanah. Selain itu, dengan longgarnya tanah maka akar tanaman dapat bergerak dengan bebas meyerap zat-zat makanan di dalamnya (AAK, 1992). Untuk tanaman sayuran dibutuhkan tanah yang mempunyai syarat-syarat di bawah ini : a.Tanah harus gembur sampai cukup dalam. b.Di dalam tanah tidak boleh banyak batu. c.Air dalam tanah mudah meresap ke bawah. Ini berarti tanah tersebut tidak boleh mudah menjadi padat. d.Dalam musim hujan, air harus mudah meresap ke dalam tanah. Ini berarti pembuangan air harus cukup baik. Tujuan pembuatan bedengan dalam budidaya tanaman sayuran adalah : a.Memudahkan pembuangan air hujan, melalui selokan. b.Memudahkan meresapnya air hujan maupun air penyiraman ke dalam tanah. c.Memudahkan pemeliharaan, karena kita dapat berjalan antar bedengan dengan bedengan. d.Menghindarkan terinjak-injaknya tanah antara tanaman hingga menjadi padat. ( Rismunandar, 1983 ). 3.Penanaman Pada penanaman yang benihnya langsung disebarkan di tempat penanaman, yang perlu dijalankan adalah : a.Supaya keadaan tanah tetap lembab dan untuk mempercepat berkecambahnya benih, sehari sebelum tanam, tanah harus diairi terlebih dahulu. perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user11b.Tanah diaduk (dihaluskan), rumput-rumput dihilangkan, kemudian benih disebarkan menurut deretan secara merata. c.Setelah disebarkan, benih tersebut ditutup dengan tanah, pasir, atau pupuk kandang yang halus. d.Kemudian disiram sampai merata, dan waktu yang baik dalam meyebarkan benih adalah pagi atau sore hari. (AAK, 1992). Penanaman dapat dilakukan setelah tanaman sawi berumur 3 - 4 Minggu sejak benih disemaikan. Jarak tanam yang digunakan umumnya 20 x 20 cm. Kegiatan penanaman ini sebaiknya dilakukan pada sore hari agar air siraman tidak menguap dan tanah menjadi lembab (Anonim, 2007). Waktu bertanam yang baik adalah pada akhir musim hujan (Maret). Walaupun demikian dapat pula ditanam pada musim kemarau, asalkan diberi air secukupnya (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). 4.Pemeliharaan tanaman Pemeliharaan dalam budidaya tanaman sawi meliputi tahapan penjarangan tanaman, penyiangan dan pembumbunan, serta pemupukan susulan. a.Penjarangan tanaman Penanaman sawi tanpa melalui tahap pembibitan biasanya tumbuh kurang teratur. Di sana-sini sering terlihat tanaman-tanaman yang terlalu pendek/dekat. Jika hal ini dibiarkan akan menyebabkan pertumbuhan tanaman tersebut kurang begitu baik. Jarak yang terlalu rapat menyebabkan adanya persaingan dalam menyerap unsur-unsur hara di dalam tanah. Dalam hal ini penjarangan dilakukan untuk mendapatkan kualitas hasil yang baik. Penjarangan umumnya dilakukan 2 minggu setelah penanaman. Caranya dengan mencabut tanaman yang tumbuh terlalu rapat. Sisakan tanaman yang tumbuh baik dengan jarak antar tanaman yang teratur (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user12b.Penyiangan dan pembumbunan Biasanya setelah turun hujan, tanah di sekitar tanaman menjadi padat sehingga perlu digemburkan. Sambil menggemburkan tanah, kita juga dapat melakukan pencabutan rumput-rumput liar yang tumbuh. Penggemburan tanah ini jangan sampai merusak perakaran tanaman. Kegiatan ini biasanya dilakukan 2 minggu sekali (Anonim, 2007). Untuk membersihkan tanaman liar berupa rerumputan seperti alang-alang hampir sama dengan tanaman perdu, mula-mula rumput dicabut kemudian tanah dikorek dengan gancu. Akar-akar yang terangkat diambil, dikumpulkan, lalu dikeringkan di bawah sinar matahari, setelah kering, rumput kemudian dibakar (Duljapar dan Khoirudin, 2000). Ketika tanaman berumur satu bulan perlu dilakukan penyiangan dan pembumbunan. Tujuannya agar tanaman tidak terganggu oleh gulma dan menjaga agar akar tanaman tidak terkena sinar matahari secara langsung (Tim Penulis PS, 1995 ). c.Pemupukan Setelah tanaman tumbuh baik, kira-kira 10 hari setelah tanam, pemupukan perlu dilakukan. Oleh karena yang akan dikonsumsi adalah daunnya yang tentunya diinginkan penampilan daun yang baik, maka pupuk yang diberikan sebaiknya mengandung Nitrogen (Anonim, 2007). Pemberian Urea sebagai pupuk tambahan bisa dilakukan dengan cara penaburan dalam larikan yang lantas ditutupi tanah kembali. Dapat juga dengan melarutkan dalam air, lalu disiramkan pada bedeng penanaman. Satu sendok urea, sekitar 25 g, dilarutkan dalam 25 l air dapat disiramkan untuk 5 m bedengan. Pada saat penyiraman, tanah dalam bedengan sebaiknya tidak dalam keadaan kering. Waktu penyiraman pupuk tambahan dapat dilakukan pagi atau sore hari (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user13Jenis-jenis unsur yag diperlukan tanaman sudah kita ketahui bersama. Kini kita beralih membicarakan pupuk atau rabuk, yang merupakan kunci dari kesuburan tanah kita. Karena pupuk tak lain dari zat yang berisisi satu unsur atau lebih yang dimaksudkan untuk menggantikan unsur yang habis diserap tanaman dari tanah. Jadi kalau kita memupuk berarti menambah unsur hara bagi tanah (pupuk akar) dan tanaman (pupuk daun). Sama dengan unsur hara tanah yang mengenal unsur hara makro dan mikro, pupuk juga demikian. Jadi meskipun jumlah pupuk belakangan cenderung makin beragam dengan merek yang bermacam-macam, kita tidak akan terkecoh. Sebab pupuk apapun namanya, entah itu buatan manca negara, dari segi unsur yang dikandungnya ia tak lain dari pupuk makro atau pupuk mikro. Jadi patokan kita dalam membeli pupuk adalah unsur yang dikandungnya (Lingga, 1997). Pemupukan membantu tanaman memperoleh hara yang dibutuhkanya. Unsur hara yang pokok dibutuhkan tanaman adalah unsur Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K). Itulah sebabnya ketiga unsur ini (NPK) merupakan pupuk utama yang dibutuhkan oleh tanaman. Pupuk organik juga dibutuhkan oleh tanaman, memang kandungan haranya jauh dibawah pupuk kimia, tetapi pupuk organik memiliki kelebihan membantu menggemburkan tanah dan menyatu secara alami menambah unsur hara dan memperbaiki struktur tanah (Nazarudin, 1998). 5.Pengendalian hama dan penyakit Hama yang sering menyerang tanaman sawi adalah ulat daun. Apabila tanaman telah diserangnya, maka tanaman perlu disemprot dengan insektisida. Yang perlu diperhatikan adalah waktu penyemprotannya. Untuk tanaman sayur-sayuran, penyemprotan dilakukan minimal 20 hari sebelum dipanen agar keracunan pada konsumen dapat terhindar (Anonim, 2007). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user14OPT yang menyerang pada tanaman sawi yaitu kumbang daun (Phyllotreta vitata), ulat daun (Plutella xylostella), ulat titik tumbuh (Crocidolomia binotalis), dan lalat pengerek daun (Lyriomiza sp.). Berdasarkan tingkat populasi dan kerusakan tanaman yang ditimbulkan, maka peringkat OPT yang menyerang tanaman sawi berturut-turut adalah P. vitata, Lyriomiza sp., P. xylostella, dan C. binotalis. Hama P. vitatamerupakan hama utama, dan hama P. xylostella serta Lyriomiza sp. merupakan hama potensial pada tanaman sawi, sedangkan hamaC. binotalis perlu diwaspadai keberadaanya (Mukasan et al., 2005). Beberapa jenis penyakit yang diketahui menyerang tanaman sawi antara lain: penyakit akar pekuk/akar gada, bercak daun altermaria, busuk basah, embun tepung, rebah semai, busuk daun, busuk Rhizoctonia, bercak daun, dan virus mosaik (Haryanto et al., 1995). 6.Pemanenan Tanaman sawi dapat dipetik hasilnya setelah berumur 2 bulan. Banyak cara yang dilakukan untuk memanen sawi, yaitu: ada yang mencabut seluruh tanaman, ada yang memotong bagian batangnya tepat di atas permukaan tanah, dan ada juga yang memetik daunnya satu per satu. Cara yang terakhir ini dimaksudkan agar tanaman bisa tahan lama (Edy margiyanto,