• Tidak ada hasil yang ditemukan

BEST PRACTICES. OLEH : NAMA : IHWAN ANSHORI, S.Pd NO.UKG : PENDIDIKAN PROFESI GURU DALAM JABATAN UNIVERSITAS MATARAM TAHUN 2022

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BEST PRACTICES. OLEH : NAMA : IHWAN ANSHORI, S.Pd NO.UKG : PENDIDIKAN PROFESI GURU DALAM JABATAN UNIVERSITAS MATARAM TAHUN 2022"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BEST PRACTICES

OLEH :

NAMA : IHWAN ANSHORI, S.Pd NO.UKG : 201900496767

PENDIDIKAN PROFESI GURU DALAM JABATAN

UNIVERSITAS MATARAM

TAHUN 2022

(2)

LK 3.1 Menyusun Best Practices

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode STAR (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)

Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Peserta didik Dalam Pembelajaran

Lokasi SD NEGERI 1 PEPEDAN

Jln. Kanapi Raya No.02 Desa Pepedan, Kecamatan Karangmoncol, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah 53355

Lingkup Pendidikan Sekolah Dasar

Tujuan yang ingin dicapai Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas V SD Negeri 1 Pepedan Pada Mata Pelajaran Matematika Materi Operasi Hitung Pecahan Berpenyebut Berbeda

Penulis Ihwan Anshori, S.Pd

Tanggal 23 September 2022

Situasi:

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah : Hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran sangatlah penting, karena keberhasilan pembelajaran yang dilakukan dalam kegiatan belajar mengajar dapat dilihat dari hasil belajar peserta didik. Akan tetapi pada pengalaman penulis mengajar di SD Negeri 1 Pepedan, hasil belajar peserta didik kelas V pada mata pelajaran matematika materi operasi hitung pecahan berpenyebut berbeda masih rendah. Hal ini terlihat dari 29 peserta didik hanya 16 orang atau 55,2% saja peserta didik yang mendapat nilai 70 atau di atas KKM, sedangkan 13 peserta didik lainnya atau 44,8%

mendapat nilai di bawah KKM.

Rendahnya hasil belajar itu disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya:

➢ Faktor dari Guru:

1. Model pembelajaran yang di gunakan oleh guru belum tepat.

2. Media yang digunakan guru tidak bervariasi.

➢ Faktor Peserta didik:

1. Kurangnya minat dan perhatian peserta didik dalam proses pembelajaran.

2. Kurangnya keaktifan peserta didik pada saat mengikuti pembelajaran.

3. Kesulitan memahami konsep penjumlahan dan pengurangan pecahan dengan penyebut berbeda.

Berdasarkan beberapa faktor tersebut, penulis mengeksplorasi alternatif solusi melalui wawancara dengan beberapa narasumber serta melakukan kajian literatur. Hal ini bertujuan agar bertambahnya pengetahuan penulis dalam memecahkan masalah yang dihadapi. Selanjutnya dari hasil wawancara dan kajian literatur ditentukan solusi yang paling tepat, yaitu dengan menggunakan model PBL dan

(3)

penggunaan berbagai media pembelajaran diantaranya video pada Ruang Guru, plastik mika, (Power point) PPT dan Quizizz untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas V pada mata pelajaran matematika.

Praktik ini penting untuk dibagikan karena : Alasan praktik ini penting untuk dibagikan karena sangat berperan penting dalam proses pembelajaran khususnya dalam merancang pembelajaran yang inovatif untuk peserta didik yang dimulai dari penentuan model pembelajaran yang tepat agar peserta didik lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran di kelas, yang pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. Dengan menggunakan model PBL dan penggunaan media pembelajaran yang bervariatif dapat menarik minat belajar peserta didik serta menumbuhkan motiavasi belajar, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran matematika.

Selain alasan tersebut di atas pratik pembelajaran ini menurut penulis juga penting untuk dibagikan, karena ada kemungkinan banyak guru yang juga mengalami permasalahan yang sama. Praktik ini diharapkan dapat menjadi referensi atau inspirasi bagi rekan guru lain.

Yang menjadi peran dan tanggung jawab penulis dalam praktik ini :

Yang menjadi peran dan tanggung jawab dalam hal ini adalah penulis berperan sebagai guru yang melaksanakan tugas mengajar dengan mengawali kegiatan dengan merancang perangkat pembelajaran yang bermanfaat bagi peserta didik dengan mengikuti perkembangan zaman seperti saat sekarang ini kita telah memasuki era pembelajaran abad 21 dengan menggunakan model pembelajaran yang inovatif.

Tantangan :

Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat,

Tantangan untuk mencapai tujuan:

Tantangan yang penulis hadapi untuk mencapai tujuan tersebut diantara:

1. Peserta didik yang belum terbiasa dengan diskusi kelompok, sehingga saat diskusi kelompok peserta didik belum terlalu aktif, peserta didik harus banyak mendapatkan bimbingan dari guru.

2. Guru belum terbiasa menggunakan model pembelajaran PBL dan media pembelajaran yang bervariatif.

Tantangan-tantangan tersebut menjadi pendorong seorang guru harus mampu merancang pembelajaran yang inovatif sesuai perkembangan zaman bagi peserta didik dengan menerapkan media pembelajaran yang sesuai karakteristik peserta didik serta model pembelajaran yang inovatif untuk meningkatakan hasil belajar peserta didik dalam menghadapi abad 21 yang semuanya berbasis

(4)

teknologi. Seorang guru harus bisa menjadi guru yang memesona bagi peserta didiknya agar pembelajaran di kelas bisa menarik, inovatif dan bermakna.

Aksi :

Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk

menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk

melaksanakan strategi ini

Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghadapi tantangan dari meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas V SD Negeri 1 Pepedan pada mata pelajaran matematika materi operasi hitung pecahan berpenyebut berbeda, antara lain:

1. Memilih model pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan karakteristik materi pelajaran dan karakristik peserta didik seperti model PBL (Problem Based Learning) dengan kelima fase yang telah dilakukan dalam pembelajaran.

2. Penggunaan media pembelajaran yang bervariatif dan menarik bagi peserta didik seperti video, PPT, plastik mika dan Quizizz dalam penjelasan materi kepada peserta didik.

3. Guru lebih banyak memberikan apresiasi terhadap peserta didik dengan cara memberikan reward kepada peserta didik, seperti mengajak seluruh peserta didik tepuk tangan kepada peserta didik yang mampu menjawab pertanyaan hingga pujian atas keberhasilan dalam presentasi di kelas.

4. Pemilihan waktu belajar yang tepat dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran seperti memilih di waktu pagi, agar pelaksanaan pembelajaran lebih tenang dan nyaman tanpa adanya bising, berisik dari luar kelas.

5. Pemilihan waktu dalam pelaksanaan pembelajaran berbeda dengan kelas lain mampu memaksimalkan kondisi listrik tetap stabil karena jika dilakukan saat pagi hari dengan penggunaan listrik yang melebihi kapasitas menyebabkan penurunan sekering listrik di sekolah.

6. Penilaian kepada peserta didik dalam pembelajaran di kelas mampu dimaksimalkan dengan baik dari penilaian pengetahuan, sikap dan keterampilan, baik penilaian individu maupun kelompok.

Dalam menerapkan sintaks tersebut, peserta didik merasa senang dan termotivasi ketika berkolaborasi dalam kelompok, kepercayaan diri dan keberanian mereka mulai nampak ketika mereka mempersentasekan hasil diskusi, serta kemampuan berfikir kritis mereka diuji dalam kegiatan games tournamet.

Refleksi Hasil dan dampak Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif?

Mengapa? Bagaimana respon

Dampak dari dari Penerapan Model (PBL) Problem Based Learning serta penggunaan media Powerpoint, Video Pembelajaran, Quizizz dan plastik mika pada peserta didik kelas V SD Negeri 1 Pepedan pada mata pelajaran matematika materi opersi hitung pecahan berbeda penyebut, yaitu:

(5)

orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor

keberhasilan atau ketidakberhasilan dari

strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari

keseluruhan proses tersebut

1. Kemampuan dan pemahaman peserta didik meningkat terlihat dari hasil penilaian evaluasi dimana dari 29 peserta didik hanya 4 orang atau hanya 13,8% saja peserta didik yang tidak tuntas karena nilainya dibawah 70 atau dibawah KKM, sedangkan 18 peserta didik lainnya sebesar 86,2%

nilainya sudah tuntas karena sudah cukup atau melebihi dari KKM.

2. Dari hasil refleksi di akhir pembelajaran peserta didik merasa bahagia, antusiasme dan bersemangat selama proses pembelajaran menggunakan model PBL dan menggunakan media pembelajaran yang bervariatif diantaranya:

Powerpoint, Video, plastik mika dan Quizizz.

Respon dari kepala sekolah dan teman sejawat sangatlah positif, dan menyarankan guru selalu menggunakan metode, model dan media pembelajaran yang inovatif.

Faktor yang mejadi penyebab keberhasilan adalah semangat dan keinginan guru dalam menyajikan perangkat pembelajaran yang menarik dimulai dari perencanaan, pelaksanaan sampai evaluasi, juga adanya bimbingan dari dosen dan guru pamong serta dukungan dari kepala sekolah dan teman sejawat.

Penggunaan berbagai media pembelajaran menjadikan peserta didik lebih bersemangat, antusiasme dan memiliki motivasi belajar yang lebih tinggi. Pada saat pembelajaran peserta didik dibagi dalam kelompok untuk mendiskusikan dan menyelesaikan masalah dalam LKPDnya hingga mempresentasikan hasil diskusi kelompok serta menanggapi presenstasi kelompok lain, hampir semua peserta didik terlibat aktif, hanya ada 3-4 orang peserta didik yang kurang aktif. Selain itu pembuatan soal evaluasi dengan menerapkan level kognitif C4 (Hots) dan metode games tournamen Quizizz membuat anak semakin terbiasa untuk berfikir kritis.

Pembelajaran yang didapat dari praktik ini untuk penulis adalah hendaknya selalu merefleksi kekurangan saat pembelajaran, mau berusaha dan terus belajar menyajikan pembelajaran yang menarik untuk mencapai tujuan pembelajaran, serta selalu mencari literasi dari berbagai sumber untuk menambah pengetahuan.

(6)

Lokasi SD NEGERI 1 PEPEDAN

Jln. Kanapi Raya No.02 Desa Pepedan, Kecamatan Karangmoncol, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah 53355

Lingkup Pendidikan Sekolah Dasar

Tujuan yang ingin dicapai Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas V SD Negeri 1 Pepedan Pada Mata Pelajaran IPS Materi Kondisi Goegrafis Indonesia

Penulis Ihwan Anshori, S.Pd

Tanggal 25 September 2022

Situasi:

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah : Hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran sangatlah penting, karena keberhasilan pembelajaran yang dilakukan dalam kegiatan belajar mengajar dapat dilihat dari hasil belajar peserta didik. Akan tetapi pada pengalaman penulis mengajar di SD Negeri 1 Pepedan, hasil belajar peserta didik kelas V pada mata pelajaran IPS materi Kondisi Goeografis Indonesia masih rendah.

Hal ini terlihat dari 29 peserta didik hanya 14 orang atau 48,3% saja peserta didik yang mendapat nilai 70 atau di atas KKM, sedangkan 16 peserta didik lainnya atau 51,7% mendapat nilai di bawah KKM.

Rendahnya hasil belajar itu disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya:

➢ Faktor dari Guru:

1. Model pembelajaran yang di gunakan oleh guru belum tepat.

2. Pembelajaran di kelas berlangsung secara konvensional masih berfokus pada guru sebagai sumber utama pengetahuan (teacher centered), kemudian ceramah dan penugasan menjadi pilihan utama strategi belajar

3. Guru tidak menggunakan media pembelajaran.

➢ Faktor Peserta didik:

1. Masih rendahnya minat belajar peserta didik dalam mengikuti pembelajaran kimia di kelas terlihat pada suasana kelas yang tidak kondusif (peserta didik sibuk dengan kegiatannya masing-masing)

2. Kurangnya keaktifan peserta didik pada saat mengikuti pembelajaran (ada rasa malu dan takut bertanya)

Berdasarkan beberapa faktor tersebut, penulis mengeksplorasi alternatif solusi melalui wawancara dengan beberapa narasumber serta melakukan kajian literatur. Hal ini bertujuan agar bertambahnya pengetahuan penulis dalam memecahkan masalah yang dihadapi. Selanjutnya dari hasil wawancara dan kajian literatur ditentukan solusi yang paling tepat, yaitu dengan menggunakan model PBL dan penggunaan berbagai media

(7)

pembelajaran diantaranya video pada Ruang Guru, (Power point) PPT dan Google Earth (Artificial Intelligence) untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas V pada mata pelajaran IPS.

Praktik ini penting untuk dibagikan karena : Alasan praktik ini penting untuk dibagikan karena sangat berperan penting dalam proses pembelajaran khususnya dalam merancang pembelajaran yang inovatif untuk peserta didik yang dimulai dari penentuan model pembelajaran yang tepat agar peserta didik lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran di kelas, yang pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. Dengan menggunakan model PBL dan penggunaan media pembelajaran yang bervariatif dapat menarik minat belajar peserta didik serta menumbuhkan motiavasi belajar, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran IPS.

Selain alasan tersebut di atas pratik pembelajaran ini menurut penulis juga penting untuk dibagikan, karena ada kemungkinan banyak guru yang juga mengalami permasalahan yang sama. Praktik ini diharapkan dapat menjadi referensi atau inspirasi bagi rekan guru lain.

Yang menjadi peran dan tanggung jawab penulis dalam praktik ini :

Yang menjadi peran dan tanggung jawab dalam hal ini adalah penulis berperan sebagai guru yang melaksanakan tugas mengajar dengan mengawali kegiatan dengan merancang perangkat pembelajaran yang bermanfaat bagi peserta didik dengan mengikuti perkembangan zaman seperti saat sekarang ini kita telah memasuki era pembelajaran abad 21 dengan menggunakan model pembelajaran yang inovatif.

Tantangan :

Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat,

Tantangan untuk mencapai tujuan:

Tantangan yang penulis hadapi untuk mencapai tujuan tersebut diantara:

1. Peserta didik yang belum terbiasa dengan diskusi kelompok, sehingga saat diskusi kelompok peserta didik belum terlalu aktif, peserta didik harus banyak mendapatkan bimbingan dari guru.

2. Masih ada kelompok yang tidak menyelesaikan LKPD sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.

3. Guru belum terbiasa menggunakan model pembelajaran PBL dan media pembelajaran yang bervariatif.

4. Masih ada peserta didik yang belum percaya diri untuk mempresentasikan hasil laporannya di depan kelas.

(8)

5. Kemampuan pendidik untuk memberikan pertanyaan pemantik yang mampu membuat peserta didik berpikir kritis.

6. Kemampuan pendidik dalam membuat perencanaan pembelajaran menyesuaikan dengan karakteristik peserta didik.

Tantangan-tantangan tersebut menjadi pendorong seorang guru harus mampu merancang pembelajaran yang inovatif sesuai perkembangan zaman bagi peserta didik dengan menerapkan media pembelajaran yang sesuai karakteristik peserta didik serta model pembelajaran yang inovatif untuk meningkatakan hasil belajar peserta didik dalam menghadapi abad 21 yang semuanya berbasis teknologi. Seorang guru harus bisa menjadi guru yang memesona bagi peserta didiknya agar pembelajaran di kelas bisa menarik, inovatif dan bermakna.

Aksi :

Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk

menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk

melaksanakan strategi ini

Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghadapi

tantangan dari meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas V SD Negeri 1 Pepedan pada mata pelajaran IPS materi Kondisi Goeografis Indonesia, antara lain:

1. Memilih model pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan karakteristik materi pelajaran dan karakristik peserta didik seperti model PBL (Problem Based Learning) dengan kelima fase yang telah dilakukan dalam pembelajaran.

2. Penggunaan media pembelajaran yang bervariatif dan menarik bagi peserta didik seperti video, PPT dan Google Earth.

3. Memberikan apersepsi, dan motivasi pada awal pembelajaran dan memberikan apresiasi untuk pencapaian keberhasilan peserta didik dalam pembelajaran, serta membuat kesimpulan di akhir pembelajaran dengan melibatkan peserta didik secara maksimal dan melakukan refleksi pembelajaran.

4. Guru lebih banyak memberikan apresiasi terhadap peserta didik dengan cara memberikan reward kepada peserta didik, seperti mengajak seluruh peserta didik tepuk tangan kepada peserta didik yang mampu menjawab pertanyaan hingga pujian atas keberhasilan dalam presentasi di kelas.

5. Pemilihan waktu belajar yang tepat dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran seperti memilih di waktu pagi, agar pelaksanaan pembelajaran lebih tenang dan nyaman tanpa adanya bising, berisik dari luar kelas.

6. Pemilihan waktu dalam pelaksanaan pembelajaran berbeda dengan kelas lain mampu

(9)

memaksimalkan kondisi listrik tetap stabil karena jika dilakukan saat pagi hari dengan penggunaan listrik yang melebihi kapasitas menyebabkan penurunan sekering listrik di sekolah.

7. Penilaian kepada peserta didik dalam pembelajaran di kelas mampu dimaksimalkan dengan baik dari penilaian pengetahuan, sikap dan keterampilan, baik penilaian individu maupun kelompok.

Dalam menerapkan sintaks tersebut, peserta didik merasa senang dan termotivasi ketika berkolaborasi dalam kelompok, kepercayaan diri dan keberanian mereka mulai nampak ketika mereka mempersentasekan hasil diskusi, serta kemampuan berfikir kritis.

Refleksi Hasil dan dampak Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif?

Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor

keberhasilan atau ketidakberhasilan dari

strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari

keseluruhan proses tersebut

Dampak dari dari Penerapan Model (PBL) Problem Based Learning serta penggunaan media Powerpoint, Video Pembelajaran dan google earth pada peserta didik kelas V SD Negeri 1 Pepedan pada mata pelajaran IPS materi kondisi geografis Indonesia, yaitu:

1. Kemampuan dan pemahaman peserta didik meningkat terlihat dari hasil penilaian evaluasi dimana dari 29 peserta didik hanya 5 orang atau hanya 17,3% saja peserta didik yang tidak tuntas karena nilainya dibawah 70 atau dibawah KKM, sedangkan 24 peserta didik lainnya sebesar 82,7% nilainya sudah tuntas karena sudah cukup atau melebihi dari KKM.

2. Dari hasil refleksi di akhir pembelajaran peserta didik merasa bahagia, antusiasme dan bersemangat selama proses pembelajaran menggunakan model PBL dan menggunakan media pembelajaran yang bervariatif diantaranya: Powerpoint, Video dan google earth.

Respon orang lain terkait strategi yang dilakukan:

1. Dari peserta didik mereka merasa senang dengan proses pembelajaran karena mereka dapat terlibat langsung dan kegiatannya menarik menurut mereka.

2. Dari teman sejawat dan Kepala Sekolah :

a. Mendukung pembelajaran berpusat pada peserta didik yang memfasilitasi untuk dapat mengkonstruk pengetahuannya sendiri.

b. Mendukung proses pembelajaran yang inovatif, menarik, serta penggunaan teknologi di dalamnya.

(10)

c. Mendukung pembuatan media pembelajaran yang disesuaikan dengan karakter peesrta didik di kelas.

Faktor yang mejadi penyebab keberhasilan:

Faktor yang mejadi penyebab keberhasilan adalah semangat dan keinginan guru dalam menyajikan perangkat pembelajaran yang menarik dimulai dari perencanaan, pelaksanaan sampai evaluasi, juga adanya bimbingan dari dosen dan guru pamong serta dukungan dari kepala sekolah dan teman sejawat. Penggunaan berbagai media pembelajaran menjadikan peserta didik lebih bersemangat, antusiasme dan memiliki motivasi belajar yang lebih tinggi serta kegiatan pelaksanaan pembelajaran yang menerapkan kemapuan 4C.

Pembelajaran yang bisa diambil:

1. Bahwa peserta didik sudah memiliki kemampuan, bakat dan minatnya masing- masing serta tugas guru adalah meningkatkan dan mengasah kemampuan, bakat dan minat peserta didik tersebut melalui proses pembelajaran. Karena selama pembelajaran peserta didik akan berproses untuk meningkatkan kemampuan berkolaborasi, berkomunikasi, kreatif dan berpikir kritis dalam sebuah diskusi kelompok yang pada akhirnya memberikan pengalaman yang bermakna untuk membekali diri mereka dalam mencapai tujuan hidupnya.

2. Langkah-langkah PBL mampu membuat peserta didik belajar secara aktif serta membuat peserta didik memiliki sifat yang optimis, komitmen dan berinisiatif tinggi. Hal ini dibuktikan dengan kemampuan peserta didik dalam mempresentasikan hasil diskusinya dan peserta didik dapat menguasai materi yang akan dipresentasikan.

3. Melalui PBL, peserta didik dituntut belajar secara kolaboratif untuk mencari solusi dalam memecahkan masalah melalui berbagai referensi, mengkomunikasian hasil diskusi, dan tidak segan untuk bertanya maupun menjawab pertanyaan dari guru.

4. Guru meningkatkan kemampuannya dalam mengembangkan dan menyampaikan materi serta dalam mengelola kelas dengan menerapkan pembelajaran inovatif, sehingga proses dan hasil pembelajaran dapat terus meningkat

Referensi

Dokumen terkait

Simpulan yang dapat diberikan dalam percobaan ini pembuatan asetamida dapat dilakukan dengan cara mereaksikan etil asetat dengan amonia menggunakan prinsip destilasi

Dari perolehan nilai yang telah didapatkan, selanjutnya yaitu melakukan perrhitungan nilai untuk memperoleh persentase baik untuk tiap-tiap indikator maupun

Kegiatan yang melibatkan kader dan tokoh masyarakat (Ketua RW) secara langsung adalah dalam kegiatan pelayanan posyandu pada hari buka posyandu setiap bulan atau

Rumah sakit ini memiliki beberapa jenis pelayanan kesehatan yang dilaksanakan dalam tiga bentuk pelayanan seperti pelayanan di rawat inap yang terdiri dari 16

Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa soft skill yang relevan antara yang dibutuhkan dunia usaha/industri dengan yang dibelajarkan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di

Selama Puncak dua dilakukan penahanan selama 22 menit, selama masa penahanan (holding time) lakukan pembukaan condensat selama 10 detik sebanyak dua kali

Sejalan dengan pendapat Brew, Kempson (1977: 23) mengungkapkan bahwa ―Ambiguity as a clear-cut phenomenon‖, yaitu ambiguitas sebagai fenomena yang jelas. Berdasarkan

Dari seluruh kasus keracunan makanan yang terjadi dapat disimpulkan bahwa keamanan pangan sangat penting untuk diperhatikan karena hal tersebut menentukan