• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Penelitian ini dilakukan tidak terlepas menurut hasil penelitian-penelitian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Penelitian ini dilakukan tidak terlepas menurut hasil penelitian-penelitian"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

7 BAB II

KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu

Penelitian ini dilakukan tidak terlepas menurut hasil penelitian-penelitian terdahulu yang pernah dilakukan dan sebagai bahan perbandingan, kajian.

Adapun hasil-hasil penelitian yg dijadikan perbandingan tidak terlepas dari topik penelitian yaitu tentang Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kamar dan Penerimaan Kas pada Hotel.

Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Jasa Kamar Pada Eatern Hotel Batam telah diteliti oleh Dewita dan Hati (2017). Penilaian sistem informasi akuntansi adalah sistem informasi akuntansi untuk penjualan jasa kamar di Eatern Hotel Batam, diterapkan 94,44% sesuai teori, yang mencakup contoh penanganan elemen yang berbeda dari sistem informasi akuntansi penjualan yaitu input, entri data, output, teknologi, database dan kontrol.

Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem informasi penjualan adalah buku harian penjualan, buku harian penerimaan kas, dan kartu stok. Namun, Eatern Hotel Batam tidak menggunakan kartu stok untuk menjual room service karena bukan produk yang tersedia. Namun, ini tidak mempengaruhi proses penjualan dan terus bekerja seperti yang diharapkan..

Analisis Dan Rancangan Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas Pada Hotel Darma Nusantara II Makassar telah diteliti oleh Anatasya (2020).

Dari output penelitian dan pembahasan proses perancangan pelaksanaan Penerapan Sistem Informasi Penerimaan Kas Pada Hotel Darma Nusantara II Makassar peneliti mengambil kesimpulan bahwa analisis dan perancangan

(2)

sistem ini bisa dipakai menjadi acuan pada pembuatan sistem dalam tahap selanjutnya yaitu tahapan pembuatan program, dengan adanya perancangan ini, penerimaan kas dalam hotel Darma Nusantara II Makassar dapat ditingkatkan setelah tahapan pembuatan program dan implementasi. Analisis dan perancangan sistem yang telah di tetapkan oleh hotel tersebut bisa dipakai menjadi acuan pada pembuatan sistem dalam tahap selanjutnya yaitu tahapan pembuatan program. Selanjutnya dengan adanya perancangan yang telah di buat, maka penerimaan kas dalam hotel tersebut dapat ditingkatkan setelah tahapan pembuatan program dan implementasi.

Wiratama dan Damayanthi (2014) melakukan penelitian dilakukan untuk mengevaluasi efektivitas sistem informasi akuntansi pada industri perhotelan di kawasan BTDC Nusa Dua Bali. Penilaian penyebab volatilitas laporan, interkoneksi dan keselamatan badan menyinggir bahwa kaidah fakta akuntansi yang digunakan bagian dalam bisnis perhotelan di kawasan BTDC sangat efektif. Sebagai imbas penghargaan memeluk kepercayaan alasan serupa ketenteraman data, waktu, akurasi, dan sakinah pengguna, kaidah fakta akuntansi yang digunakan di perseroan perhotelan di kawasan BTDC ternyata efektif. Berdasarkan semua alasan dan digit total 16.136, keefisienan kawasan BDTC berasal kaidah fakta akuntansi yang digunakan di perseroan perhotelan terselip efektif.

Rukmiyati dan Budiartha (2016) sebuah studi dilakukan pada pengaruh kualitas sistem informasi, kualitas informasi dan manfaat yang dirasakan pada kepuasan pengguna akhir perangkat lunak akuntansi (studi empiris hotel berbintang di Provinsi Bali). Hasil analisis ini bisa merelakan wawasan lebih berlarut-larut perihal peluasan rekayasa pelaksanaan tertib akuntansi

(3)

perhotelan yang harus dilakukan secara terus-menerus yang bisa memperkuatkan kesenangan pemakai terhadap tertib akuntansi tercatat. Dalam ayat pelaksanaan tertib bukti akuntansi berbasis komputer pribadi, tersedia pasal ketenangan dan tersedia bahala yang bisa menerbitkan ketidakpuasan pemakai. Dalam melebarkan tertib bukti akuntansi, sangat penting menjelang melihat dng cermat penanda-penanda yang mencengkam kesenangan pemakai tertib bukti akuntansi, sebagai ketenangan sistem, dan melewati bagian tercatat kesenangan pemakai bisa dimaksimalkan.

Riska et al. (2020) melakukan penelitian mengenai Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas Pada Sultan Alauddin Hotel Dan Convention Makassar. Berdasarkan output penelitian & pembahasan yang dikemukakan sebulumnya, maka peneliti bisa menyimpulkan menjadi berikut:

Sistem Pengendalian Internal atas penerimaan & pengeluaran kas dalam Sultan Alauddin Hotel & Convention Makassar belum sinkron menggunakan unsure- unsur pengendalian yang baik yang mencakup struktur maanajemen, sistem otorisasi & mekanisme pencatatan, praktek yang sehat & karyawan yang berkualitas.

Kurniawan (2015) meneliti mengenai Analisis Sistem Dan Prosedur Penjualan Kamar, Restoran Dan Penerimaan Kas Dalam Meningkatkan Pengendalian Intern (Studi Pada Hotel Mitra Inn Kediri). Hasil pembahasan berasal pemeriksaan ini adalah untuk memahami jalan dan mekanisme peraturan penjualan kontrol kamar, kafe dan kasir di Hotel Mitra Inn Kediri, dan menjelang memahami efisiensi peraturan dan mekanisme penjualan kontrol kamar, kafe dan kasir. Mendukung objek solusi internal peneliti di Mitra Inn. Oleh karena itu, bisa disimpulkan bahwa pelaksanaan peraturan dan

(4)

mekanisme yang diterapkan mempunyai sejumlah cela yang masih terbiasa diperbaiki.

Modim et al. (2018) meneliti mengenai Evaluasi Pengendalian Intern Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas Atas Penjualan Jasa Kamar Pada Big Fish Hotel. Dalam analisis ini, bagian penyelesaian intern bentuk perhimpunan bekerja dengan baik, dimana jabatan dan muatan dibagi di setiap segmen, dan bagian penyelesaian intern bagian dalam bentuk perhimpunan perkara pengakuan dan kodifikasi bekerja dengan baik dimana guna pemasukan dikumpulkan. Unsur best practice penyelesaian internal semata- mata berlapiskan jadwal tagihan yang mesti ditagih oleh episode akuntansi bisa bekerja dengan baik jika setiap dokumen memegang nilai urut yang tercantum sehingga bisa dilacak jika kelahirannya pelanggaran. Transaksi dilakukan bagian dalam tunggal hal perhimpunan, karena berakhir ada tanggung jawab divisi kepada satu transaksi, perbandingan harian brankas di anak buah pakai catatan perusahaan, awalan libur karyawan, pengaduan brankas, penyelesaian dan imbalan penuh tunai langsung ke bank. tahun yang sama.

Pala’langan et al. (2020) meneliti mengenai Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Pada PT. Wahana Wirawan Manado-Nissan Datsun Martadinata. Sistem informasi penjualan tunai yang diterapkan oleh PT.

Wahana Wirawan Manado memanfaatkan sistem komputer dengan baik.

Namun dalam praktiknya, terjadi hal-hal yang tidak sesuai dengan teori yang didasarkan pada unsur-unsur sistem pengendalian intern. Ini dilakukan oleh satu orang, departemen manajemen, karena penjualan suku cadang memiliki fungsi ganda departemen penjualan, departemen gudang, dan departemen

(5)

pengiriman, tetapi ini tidak mengganggu pekerjaan mereka. operasi perusahaan. Fungsi rangkap juga ada untuk staf keuangan yang juga menjalankan fungsi kasir. Walaupun struktur organisasi memisahkan kasir dan staf keuangan, praktik yang terjadi di bidang staf keuangan adalah sekaligus kasir.

Perangkapan fungsi yang terjadi pada PT. Wahana Wirawan Manado terjadi karena dari manajer perusahaan sendiri sudah tidak menambah karyawan dan berpikir bahwa bagian penjualan, gudang, dan pengiriman bisa dilakukan oleh satu orang saja sehingga tidak memisahkan bagian-bagian tersebut dan manajer perusahaan sengaja melakukan pengurangan tenaga kerja untuk bagian kasir. Perangkapan fungsi pada PT. Wahana Wirawan Manado tidak menimbulkan dampak negatif bagi perusahaan karena semua kegiatan penjualan menggunakan sistem komputerisasi dan karyawan bisa menyelesaikan pekerjaan tepat waktu. Hanya saja pekerjaan menjadi menumpuk karena hanya dilakukan oleh satu orang.

Prosedur yang bergabungan dengan penjualan tunai pada PT. Wahana Wirawan Manado perkiraan berproses dengan baik, semata-mata saja penyelesaian devisa ke bank yang dilakukan oleh petugas keuangan dilakukan pada keesokan harinya.

Kusi-Sarpong et al. (2020) melakukan penelitian mengenai Digital Transformation of Business Models - Best Practice, Enablers, and Roadmap

dari hasil penelitian tersebut disimpulkan bahwa Praktik digitalisasi ditemukan pada tahap awal di Universitas Perpustakaan Pakistan. Sepertiga dari perpustakaan terlibat dalam kegiatan digitalisasi. Kebijakan digitalisasi formal tidak ada di semua perpustakaan yang memanifestasikan pendekatan informal

(6)

untuk digitalisasi. Alasannya mungkin juga karena skala arus yang kecil kegiatan digitalisasi. Tiga tujuan digitalisasi peringkat tertinggi telah didentifikasi seperti menyediakan akses melalui web, meningkatkan akses, dan pelestarian. Peringkat empat besar prioritas digitalisasi dari berbagai jenis bahan tesis dan disertasi, jarang .buku, jurnal dan serial lainnya, dan bahan kursus. Kriteria yang digunakan untuk seleksi bahan untuk digitalisasi cukup bervariasi. Faktor utama yang paling penting adalah akademis.

B. Teori dan Kajian Pustaka

Digitalisasi

Digitalisasi merupakan suatu singkatan dari jaringan lengkap seluruh

sektor industri ekonomi dan masyarakat, dengan kemampuan mengumpulkan informasi, serta untuk menganalisis dan menerjemahkan informasi tersebut ke suatu tindakan. Perubahan membawa keuntungan dan peluang, tetapi mereka menciptakan tantangan yang terbaru Kusi- Sarpong et al. (2020). Dalam hal ini digitalisasi berupa E-commerce.

E-commerce adalah penggunaan pemrosesan informasi digital dan

teknologi komunikasi dalam transaksi bisnis untuk menciptakan, mengubah, dan mendefinisikan kembali hubungan antara penjual dan pembeli. E-commerce dapat didefinisikan sebagai aktivitas jual beli barang atau jasa yang melibatkan transfer dana dan pertukaran data secara elektronik yang terhubung ke Internet.

E-commerce yang digunakan di hotel meliputi :

1. Traveloka 2. Agoda 3. Booking.com

(7)

4. Tripadvisor 5. Pegi Pegi

Dalam e-commerce terdapat beberapa komponen standar yang mendukung proses operasionalnya, di antaranya:

1. Produk

2. Tempat Menjual Produk 3. Cara Menerima Pesanan 4. Metode Pembayaran 5. Metode Pengiriman 6. Customer Service

Praktik dan alat digitalisasi menyatakan bahwa alat digitalisasi, terutama IoT (internet of think) menghubungkan dunia maya dan dunia fisik, yang dapat mengakibatkan perubahan signifikan dalam suatu model bisnis. memberikan beberapa solusi cerdas yang dapat diidentifikasi sebagai ide baru baik di bidang organisasi maupun teknologi. Solusi-solusi ini, ketika dijalankan secara logistik, dapat disimpulkan sebagai peranan kunci di era globalisasi. tidak hanya dapat membantu entitas bisnis yang berbeda tetapi juga ekonomi negara mana pun atau ekonomi dunia secara keseluruhan (Kusi-Sarpong et al., 2020).

Sebelum melakukan digitalisasi ada beberapa hal yang perlu disiapakan, dengan cara menyiapkan perangkat Software (perangkat lunak) dan Hardware (perangkat keras).

Yang termasuk Software (perangkat lunak) dari media digitalisasi : 1. Aplikasi desktop

(8)

2. Aplikasi mobile (IOS/Android) 3. Website

Yang termasuk Hardware (perangkat Keras) dari media digitalisasi :

1. Smartphone 2. Laptop 3. Komputer

4. Microcontroller (pengendali mikro)

Digitalisasi merupakan sebuah wadah dimana kemajuan ini

menunjang bagi tiap-tiap industri. Digitalisasi berguna bagi tiap-tiap industri dimana e-commerce memudahkan industri untuk memasarkan produk/jasa. Terlebih lagi hotel kemudahan dari reservasi melalui e- commerce memudahkan customer dalam reservasi kapanpun dan

dimanapun.

Sistem Informasi Akuntansi

Sistem menjadikan dua atau lebih bagian yang saling tersangkut dan berangkai untuk merengkuh tujuan, yang terbentuk bersumber subsistem yang membawa sistem yang lebih besar (Romney dan Steinbart, 2017).

Informasi menjadikan petunjuk yang perkiraan dikelola dan di proses pengumpulan ketentuan. Sebagaimana perannya, pemakai memajukan ketentuan yang lebih baik seperti besaran dan jenis dari kenaikan informasi (Romney dan Steinbart, 2017).

Sistem informasi akuntansi menjadikan suatu susunan yang mengumpulkan, mencatat, memiliki dan mengurus petunjuk kepada mereka sebuah data kepada pengambil keputusan. Sistem juga merangkum

(9)

orang, kebijakan dan intruksi, data, perlengkapan lunak, infrastruktur teknologi data, resolusi internal dan dasar keamanan (Romney dan Steinbart, 2017).

Secara umum, sistem merupakan kumpulan dari beberapa komponen yang lebih kecil yang disebut dengan susbsistem, yang saling berkaitan satu sama lain untuk mencapai satu atau lebih tujuan yang sama bagi suatu perusahaan. Di dalam setiap sistem/subsistem itu sendiri ada suatu rentetan proses yang terdiri dari masukan/ input, proses itu sendiri, dan keluaran/

output (Romney dan Steinbart, 2017).

Gambar 2.1 Komponen Sistem Informasi Akuntansi

Berikut merupakan beberapa komponen yang saling berkait untuk menggapai suatu sistem informasi Akuntansi meliputi (Romney dan Steinbart, 2017) :

1. Input

Mengumpulkan dan menyimpan data-data mengenai kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan.

2. Proses

Mengubah data menjadi informasi sehingga manajemen dapat merencanakan, melaksanakan, mengendalikan, dan mengevaluasi kegiatan, sumber daya, dan personil orangnisasi.

(10)

3. Output

Hasil pengumpulan fakta berperan suatu struktur pemahaman yang konstruktif dan berharga yang menguraikan kejadian (bukti) jelas yang digunakan kepada memungut keputusan.

Unsur – unsur Sistem Informasi Akuntansi ada beberapa unsur dalam sistem akuntansi Mulyadi (2016) meliputi :

a. Formulir

Merupakan dokumen yang digunakan untuk merekam terjadinya suatu transaksi. Dengan adanya formulir, peristiwa yang terjadi dalam organisasi akan direkam (didokumentasikan) melalui secarik kertas.

b. Jurnal

Merupakan pencatatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat, mengklasifasikan, dan menyimpulkan data keuangan dan data lainnya.

c. Buku besar

Terdiri dari rekening pembantu yang digunakan untuk menyimpulkan data keuangan yang telah dicatat sebelumnya dalam bentuk jurnal.

d. Buku pembantu

Rekening pembantu yang terinci data keuangannya dan tercantum dalam rekening tertentu dalam buku besar.

e. Laporan

Merupakan informasi keluaran sistem akuntansi yang berbentuk hasil cetak komputer dan tayangan pada layar monitor komputer.

(11)

Karakteristik Sistem Informasi Akuntansi Sistem informasi akuntansi harus memiliki karakteristik Mulyadi (2016) sebagai berikut:

a. Relevan

b. Dapat dipercaya c. Lengkap

d. Tepat waktu e. Mudah dipahami

f. Dapat diuji kebenarannya

Manfaat Sistem Informasi Akuntansi Berikut ini terdapat beberapa manfaat sistem akuntansi Mulyadi (2016), antara lain :

a. Menyediakan informasi yang akurat dan tepat sehingga berdampak pada kemajuan perusahaan.

b. Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produksi produk atau jasa yang dihasilkan.

c. Meningkatkan efisiensi kinerja bisnis, baik itu pada bagian keuangan dan bagian lainnya.

d. Meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan.

e. Meningkatkan sharing knowledge.

Komponen Sistem Informasi Akuntansi Beberapa komponen pada sistem informasi akuntansi diantaranya yaitu :

a. Orang yang memperuntukkan sistem.

b. Prosedur dan isyarat yang digunakan kepada mengumpulkan, memproses, dan memiliki fakta.

c. Data kondisi dewan dan manuver bisnisnya.

(12)

d. Perangkat lunak yang digunakan kepada menangani informasi.

e. Infrastruktur teknologi fakta, melingkupi komputer dan mesin kekerabatan relasi yang digunakan dalam sistem informasi akuntansi.

f. Pengendalian internal dan penghitungan keamanan yang memiliki bukti sistem informasi akuntansi.

Prosedur Sistem Informasi Akuntansi, Jaringan prosedur yang membentuk sistem akuntansi penjualan Mulyadi (2016) adalah sebagai berikut :

a. Prosedur Order Penjualan b. Prosedur Penerimaan Kas c. Prosedur Penyerahan Barang

d. Prosedur Pencatatan Penjualan Tunai e. Prosedur Penyetoran Kas Bank f. Prosedur Pencatatan Penerimaan Kas

g. Prosedur Pencatatan Beban Pokok Penjualan

Input

Input merupakan sebuah data yang dimasukkan ke dalam sistem yang tidak akurat, tidak lengkap, ataupun tidak valid, maka output-nya juga akan sedemikian rupa. Sehingga, hanya beberapa personil yang berwenang untuk menindak lanjuti dalam kontorlnya yang harus mempersiapkan dokumen sumber (Romney dan Steinbart, 2016).

Dalam transaksi penjualan akan dimasukkan, dan sistem akan melakukan pengujian validasi pendahuluan. Pengecekan validitas

(13)

bertujuan untuk mengidentifikasi transaksi dengan jumlah rekening yang tidak valid atau nomor barang persediaan yang tidak valid. Pengecekan field memverifikasi field kuantitas yang dipesan dan harga hanya memuat

nomor dan pada field tanggal mengikuti format MM/DD/YYYY.

Pengecekan tanda akan memverifikasi bahwa field kuantitas yang terjual dan harga penjualan memuat angka positif. Sebuah pengecekan jangkauan memverifikasi bahwa tanggal pengiriman tidak lebih cepat dari tanggal saat ini tidak pula lebih lama dari kebijakan pengiriman yang diiklankan perusahaan. Sebuah pengecekan kelengkapan menguji apakah setiap field memerlukan (misalnya, alamat pengiriman) yang kosong.

Proses

Peroses diperlukan dalam sistem informasi akuntansi untuk mengetahui data yang akan diproses menghasilka data yang benar Romney dan Steinbart (2016). Pengendalian pemrosesan mencakup kegiatan sebagai berikut:

a. Pencocokan Data.

Dalam kasus tertentu, dua atau lebih item dari data yang dimasukkan harus dicocokkan sebelum tindakan dilakukan.

b. Label File.

Label file perlu dilakukan pengecekkan untuk memastikan bahwa file yang benar dan terkirim. Baik label eksternal yang dapat dibaca oleh manusia maupun label internal yang tertulis di dalam dapat dibaca oleh mesin dalam media pencatatan data yang harus digunakan.

(14)

c. Perhitungan Ulang Total Batch.

Total batch harus dihitung ulang pada masing-masing catatan transaksi diproses, dan total dari batch tersebut harus dibandingkan dengan nilai-nilai yang ada dalam catatan.

d. Pengujian Saldo Cross-Footing dan Saldo Nol.

Pengujian saldo cross-footing membandingkan hasil yang diperlihatkan pada masingmasing metode untuk memverifikasi akurasi yang dihasilkan. Pengujian saldo nol menerapkan logika yang sama untuk memverifikasi akurasi dalam pemrosesan yang melibatkan rekening control.

e. Mekanisme Write-Protection.

Melindungi terhadap overwriting atau menghapus (erasing) terhadap file data yang disimpan dalam media magnetik.

f. Pengendalian Pembaruan Secara Bersamaan.

Pengendalian yang yang melindungi catatan individu dari kesalahan yang terjadi jika berbagai pengguna untuk memperbarui catatan yang sama.

Output

Pengecekan yang dilakukan secara hati-hati terhadap output sistem untuk memberikan pengendalian tambahan atas integritas proses Romney dan Steinbart (2016). Pengendalian output yang penting meliputi:

a. Pemeriksaan Pengguna Terhadap Output.

Para pengguna harus dengan cermat dalam memeriksa output sistem untuk memverifikasi bahwa output-nya masuk akal, lengkap, dan pengguna adalah penerima yang dituju.

(15)

b. Prosedur Rekonsilisasi.

Secara periodik, seluruh transaksi dan pembaruan sistem lainnya harus direkonsiliasi untuk laporan pengendalian, laporan status atau pembaruan file, atau mekanisme pengendalian lainnya. Selain itu, rekening buku besar harus direkonsiliasi dengan total rekening buku pembantu secara teratur.

c. Rekonsiliasi Data Eksternal.

Total database harus direkonsiliasi secara periodik dengan data yang dikelola di luar sistem.

d. Pengendalian Transmisi Data.

Organisasi juga perlu mengimplementasikan pengendalian yang didesain untuk meminimalkan risiko kesalahan transmisi data. Dua pengendalian transmisi data yang umum lainnya adalah checksum dan bit paritas.

Sistem Informasi Akuntansi Penjualan

Sistem informasi akuntansi penjualan merupakan sistem informasi yang mengatur banyak prosedur dan metode untuk menghasilkan, menganalisis, dan mengambil informasi untuk mendukung keputusan terkait penjualan mengutip dari penelitian Pala’langan et al. (2020).

Sistem informasi akuntansi penjualan adalah suatu sistem yang sangat mempengaruhi keberhasilan suatu perusahaan lantaran penjualan merupakan suatu aktivitas bisnis yang bertujuan buat menerima keuntungan, penjualan berhubungan langsung dengan persediaan (Nugroho, 2018).

(16)

Sistem informasi akuntansi penjualan adalah suatu sistem informasi yang menyelaraskan setaraf kebijakan dan metode yang dirancang untuk menghasilkan, menganalisa, dan merapai informasi guna membawa pengumpulan ketetapan mengenai penjualan (Mulyadi, 2016). Fungsi yang tersangkut bagian dalam susunan penjualan adalah kelebihan penjualan, kas, gudang, pengiriman, dan akuntansi. Dan juga dokumen yang digunakan bagian dalam susunan akuntansi penerimaan kas berasal penjualan adalah seperti berikut :

a. Faktur Penjualan Tunai

b. Pita Register Kas (Cash Register Tape) c. Credit Card Sale Slip

d. Bill Of Lading

e. Faktur Penjualan Cod f. Bukti Setor Bank

g. Rekap Beban Pokok Penjualan Penjualan Kamar Hotel

Penjualan kamar adalah kegiatan yang dilakukan oleh hotel dengan memberikan jasa sewa kamar kepada tamu/tamunya. Penjualan kamar secara tunai dilakukan oleh perusahaan menembusi sistem penjualan tunai.

Sedangkan usaha penjualan kamar secara nilai dilakukan oleh perusahaan menembusi sistem penjualan kredit. Dalam kesepakatan penjualan nilai, apabila pesanan konsumen dipenuhi menembusi pemberian jasa, maka perusahaan akan menahan tagihan dari konsumen-konsumen tersebut kepada jangkah kala tertentu (Pramudia, 2017).

(17)

Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Tunai

Sistem informasi akuntansi penjualan tunai merupakan penjualan dengan menjadikan barang bersumber supplier dan menerus dikirim ke customer (konsumen) secara pembayaran menerus dengan memperuntukkan devisa tunai. Sistem penjualan tunai pada umumnya didasarkan pada imbauan bahwa konsumen akan memungut barang setelah harga barang dibayar ke kasir. Dokumen yang digunakan dalam perkara keterangan akuntansi penjualan tunai Mulyadi (2016) adalah:

a. Faktur Penjualan Tunai

Dokumen ini digunakan untuk menyuji berbagai informasi yang diperluka oleh manajemen mengenai persetujuan penjualan tunai.

b. Pita Register Kas

Dokumen dihasilkan oleh kekuatan kas dengan cara mengendalikan perlengkapan skedul kas. Pita skedul kas ini menjadikan bukti penerimaan kas yang dikeluarkan oleh kekuatan kas dan menjadikan dokumen pendukun faktur penjualan tunai yang dicatat bagian dalam jurnal penjualan.

c. Bukti Setor Bank

Dokumen ini dibuat oleh fungsi kas sebagai bukti penyetoran kas ke bank.

d. Rekapitulasi Harga Pokok Penjualan

Dokumen ini digunakan oleh fungsi akuntansi untuk meringkas harga pokok produk yang dijual selama satu periode.

(18)

Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem informasi akuntansi penjualan tunai menurut (Mulyadi, 2016) :

a. Jurnal penjualan b. Jurnal penerimaan kas c. Jurnal umum

d. Kartu persediaan e. Kartu Gudang

Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit

Sistem informasi akuntansi penjualan kredit adalah aktivitas penjualan kredit yang biasanya dilakukan dengan cara pelanggan/customer melakukan order pemesanan penjualan terlebih dahulu Bodnar dan Hopwood (2006). Berikut merupakan prosedur penjualan kredit terdiri dari beberapa aktivitas diantaranya :

a. Permintaan informasi persediaan barang/jasa

b. Penerimaan kiriman penjualan (pendirian penjualan) c. Pengecekan persediaan dan harga.

d. Persetujuan Kredit

e. Pengambilan Barang/persediaan f. Pembuatan faktur penjualan g. Pengiriman barang

h. Pencatatan transaksi i. Penagihan

(19)

Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas

Sistem informasi arus kas adalah serangkaian transaksi bisnis dan aktivitas pemrosesan informasi terkait yang terus menerus menyediakan produk dan layanan kepada pelanggan dan menerima uang tunai sebagai imbalan atas penjualan tersebut. Komunikasi eksternal yang paling penting dalam siklus ini adalah dengan klien. Informasi tentang aktivitas dalam siklus penerimaan juga tercermin dalam siklus akuntansi lainnya (Romney dan Steinbart, 2017).

Dasar pada siklus penerimaan kas (Romney dan Steinbart, 2017) : a. Entry pemesanan penjualan

b. Pengiriman c. Penagihan d. Penerimaan kas

Penerimaan kas perusahaan berasal dari dua sumber utama yaitu penerimaan kas dari penjualan tunai dan penerimaan kas dari penagihan piutang. Penerimaan kas dari penjualan tunai yang terdiri penerimaan kas dari over-the-counter sale, cash-on-delivery sale, dan dari credit card sale, sedangkan untuk penerimaan kas dari piutang melalui penagih perusahaan, kantor pos, dan lock box-collection plan (Mulyadi, 2016).

Flowchart

Flowchart merupakan suatu bagan yang menggambarkan aliran pada dokumen dalam suatu sistem informasi akuntansi Mulyadi (2016).

Flowchart memiliki arti disetiap banyaknya bentuk bagan yang setiap bentuknya memiliki arti yang berbeda-beda. Hal tersebut menjelaskan guna menggambarkan arus data yang berhubungan dengan dokumen agar

(20)

jelas proses sistem informasi akuntansi. Dalam buku sistem akuntansi definisi flowchart merupakan bagan dimana flowchart menggambarkan suatu aliran dokumen dalam suatu sistem informasi (Mulyadi, 2016).

Digitalisasi Sistem Informasi Akuntansi Penjualan dan Penerimaan Kas

Digitalisasi sistem informasi akuntansi adalah sistem yang

mengumpulkan, mencatat, menyimpan, dan menyelenggarakan masukan untuk menyisihkan informasi bagi pengumpulan keputusan. Sistem juga menangkap orang, ketentuan dan pedoman, masukan, perangkat lunak, infrastruktur teknologi informasi, dan resolusi internal tempuh aktivitas- aktivitas keamanan.

Sistem informasi akuntansi penjualan merupakan sistem informasi yang mengatur banyak prosedur dan metode untuk menghasilkan, menganalisis, dan mengambil informasi untuk mendukung keputusan terkait penjualan mengutip dari penelitian Pala’langan et al. (2020).

Penerimaan kas bersumber penjualan biasanya ditandatangani petugas keuangan tambah menggunakan peralatan kas register. Data bagian dalam kas register dijumlahkan setiap hari, dan jumlahnya (kuantitas penjualan tunai harian) dicatat tambah mendebet rekening brankas dan mengangsur rekening penjualan.

Referensi

Dokumen terkait

1) Mutu produkatau jasa, yaitu mengenai mutu produk atau jasa yang lebih bermutu dilihat dari fisiknya. 2) Mutu pelayanan, berbagai jenis layanan selalu dikritik

Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan

Menurut Pasal 1 angka 28 Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) berbunyi bahwa: “Keterangan ahli adalah keterangan yang diberikan oleh seoang yang

Perintah JUMP yang digunakan pada bagan diatas dimaksudkan agar melewati tempat data program, karena jika tidak ada perintah JUMP ini maka data program akan ikut dieksekusi

Kesimpulan yang dapat diambil adalah Undang undang No.12 tahun 2006 mengatur tentang pengaturan kewarganegaraan, pemberian kewarganegraan, hilangnya kewarganegaraan, tata cara

Penelitian yang dilakukan oleh Asih (2012) yang berjudul Analisis Penentuan Harga Pokok Produksi Berdasarkan Activity Based Costing (ABC) Pada Pabrik Roti “Sami

Penelitian sekarang dilakukan oleh Wisnu Aditya Nurkamal untuk menguji ulang pengaruh dimensi gaya hidup terhadap keputusan pembelian dengan menggunakan objek yang berbeda dengan

Sedangkan menurut Mitra pada buku tersebut dan pada halaman yang sama, bahwa inovasi merupakan eksploitasi yang berhasil dari suatu gagasan baru atau dengan kata lain