• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN PRODUKSI PADI GOGO DENGAN APLIKASI SILIKAT DAN FOSFAT SERTA INOKULASI FUNGI MIKORIZA ARBUSKULAR PADA ULTISOL OLEH : BUDI NUGROHO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENINGKATAN PRODUKSI PADI GOGO DENGAN APLIKASI SILIKAT DAN FOSFAT SERTA INOKULASI FUNGI MIKORIZA ARBUSKULAR PADA ULTISOL OLEH : BUDI NUGROHO"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN PRODUKSI PADI GOGO DENGAN APLIKASI SILIKAT DAN FOSFAT SERTA INOKULASI FUNGI MIKORIZA

ARBUSKULAR PADA ULTISOL

OLEH : BUDI NUGROHO

SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2009

(2)

ii

SURAT PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa disertasi yang berjudul “Peningkatan Produksi Padi Gogo dengan Aplikasi Silikat dan Fosfat serta Inokulasi Fungi Mikoriza Arbuskular pada Ultisol” adalah benar merupakan hasil karya saya sendiri dengan arahan Komisi Pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka.

Bogor, Januari 2009 Budi Nugroho

P02600002

(3)

ABSTRACT

iii

BUDI NUGROHO. Increasing Yield of Upland Rice by Applications of Silicate, Phosphate and Inoculation of Arbuscular Mycorrhizal Fungi in Ultisol. Under the direction of SUPIANDI SABIHAM, ABDUL RACHIM, BUDI MULYANTO and YADI SETIADI

Low soil phosphorus (P) availability and P fertilization efficiency were, among others, recognized as the main production constraints of acid upland soils.

Laboratory, glasshouse and field experiments conducted with Typic Hapludult from Jasinga region. The objectives of laboratory experiment was to study the effect of Si on available of P, sorption of P, Al and Fe-P, soil charges, pH, exchangeable Al and Fe, amorphous Al and Fe, and effective CEC. Glasshouse experiment was to study the effect of Si (Na2SiO3), P and inoculation of AMF on unhulled rice yield and P, N, K, Ca and Mg leaf flag content. While, field experiment was to study the effect of Si (basic slag and Na2SiO3), P, and AMF inoculation to rice yield and the uptake of P, N, K, Ca, Mg and Fe content of rice straw.

Our laboratory experiment showed that: At Si treatment at rate 1 x exchangeable Al, the soil-P increased about 6.67% (from 9.0 to 9.6 μg P/g), pH value (from 4.85 to 5.51), and exchangeable-Al decreased (from 8.87 to 5.83 me/100 g of soil). Increasing in soil-P was related to the decreasing in P sorption energy (from 632.23 to 20.31 ml/μg) or the increase in net negative charges as confirmed by the increase in ∆pH value (from 1.02 to 1.71). At 98 μg/g P treatment (0.2 μg/ml P in soil solution) the available of P increased 91% but followed by increasing in Al-P and Fe-P by 160 and 65 %. The availability of P fertilizer due to formerly Si addition higher than if Si added after phosphate.

In a glasshouse experiment showed that: As single treatment, the effect of P (from 14.1 to 23.4 g/pot)>Si (14.9 to 22.7 g/pot)>AMF (17.3 to 22.1 g/pot) in increasing unhulled rice as compared to those of the corresponding control. The observed order of the treatment effects on plant-P was Si (0.28 to 0.52%)> P (0.39 to 0.48%) > AMF (0.40 to 0.46%). Meanwhile, at 0.2 μg/ml P in soil solution (considered as optimum P availability), a decrease in root colonization was observed but plant-P was still increasing. Beside that between Si and P, Si and inoculation AMF treatments show synergetic combination effect.

A compare results as like as glasshouse in a lesser level were found in field experiment. Beside the synergetic combination effect of Si and P treatments, the basic slag as source of Si have a comparing effect as like as Na2SiO3 .

New evidence from this research are :

1. Increase in net negative charges recognized as a key in improving soil P availability.

2. The affinity of soil component to phosphate higher than silicate. Silicate can shift of phosphate from exchangeable site only if more added abundantly

3. Silicate and inoculation of AMF show a synergetic combination effect to AMF and rice plant. Silicate addition decrease of soil acidity and decrease exchangeable Al and more preferable for AMF.

(4)

iv

RINGKASAN

BUDI NUGROHO. Peningkatan Produksi Padi Gogo dengan Aplikasi Silikat dan Fosfat serta Inokulasi Fungi Mikoriza Arbuskular pada Ultisol. Dibimbing oleh SUPIANDI SABIHAM, ABDUL RAHIM, BUDI MULYANTO dan YADI SETIADI.

Beras merupakan makanan pokok penduduk Indonesia. Namun tingkat produksi beras Indonesia tidak selalu dapat memenuhi kebutuhan pangan nasionalnya. Pada periode 1985 - 1987 Indonesia mampu berswasembada beras, namun sesudahnya kembali mengimpor beras untuk memenuhi kebutuhan pangan nasionalnya. Hal tersebut terutama akibat jumlah dan perkembangan penduduk yang besar. Sebagian besar beras berasal dari padi sawah, sedangkan padi gogo hanya berkontribusi sekitar 5.32 % dari produksi nasional tahun 2004.

Pencetakan sawah baru bukan merupakan kegiatan pertanian yang mudah dan murah terutama berkaitan dengan penyediaan airnya.Selain hal tersebut lahan yang sesuai untuk sawah semakin terbatas. Padi gogo merupakan padi yang diusahakan dengan pengolahan dan penanaman benih dalam kondisi kering, dan kebutuhan airnya dipenuhi dari hujan. Kendala utama pada pengusahaan padi gogo umumnya berasal penyediaan air dan tingkat kesuburan tanah yang rendah terutama kakurangan N, P, K, S dan Si (De Datta dan Feuer, 1975; Ponnamperuma, 1975; dan Yoshida, 1975). Potensi peningkatan padi gogo untuk meningkatkan produksi beras nasional cukup terbuka mengingat tingkat produktivitas saat ini masih rendah. Salah satu lahan yang potensial untuk pengembangan padi gogo adalah Ultisol yang mempunyai penyebaran terluas kedua setelah Inceptisol. (Anonymouse, 1997).

Ketersediaan dan efisiensi pupuk P yang rendah adalah penghambat utama produksi tanaman di tanah terlapuk lanjut seperti Ultisol. Peningkatan efisiensi P di tanah demikian dapat dilakukan diantaranya dengan mengurangi sifat reaktif permukaan komponen tanah terhadap P. Hal tersebut dapat dilakukan diantaranya dengan pemberian senyawa silikat. Peningkatan serapan P oleh tumbuhan juga dapat dilakukan dengan meningkatkan kemampuan tumbuhan untuk menyerap P diantaranya dengan inokulasi fungi mikoriza arbuskular (AMF). Perluasan, percepatan serapan dan peningkatan kemampuan untuk menggunakan senyawa P yang kurang tersedia menyebabkan tumbuhan mampu memenuhi kebutuhan P nya sehingga pertumbuhannya meningkat.

Penelitian ini terbagi menjadi 3 yaitu percobaan laboratorium, rumah kaca dan lapang yang dilakukan dengan mengunakan tanah Typic Hapludult dari Jasinga.

Perlakuan Si diberikan dengan dosis tanpa Si sampai 1 x Al dapat ditukar, P dengan kisaran 0 sampai 196 μg/g (0.4 ug/ml P laruran tanah) dan FMA yang terdiri tanpa inokulasi dan diinokulasi. Pada percobaan laboratorium Si diberikan sebelum perlakuan P (Si>>P) dan sesudah perlakuan P (P>>Si). Percobaan inkubasi di laboratorium dilakukan dengan tujuan mempelajari pengaruh Si (Na2SiO3) dan P (KH2PO4) terhadap P-tersedia, erapan-P, Al-P, Fe-P, muatan tanah, pH, Al-dd, Fe- dd, Al-amorf, Fe-amorf dan KTK efektif. Percobaan rumah kaca dilakukan bertujuan untuk mempelajari pengaruh Si (Na2SiO3), P dan inokulasi FMA terhadap produksi gabah dan kadar P, N, K, Ca dan Mg daun bendera. Percobaan lapang dilakukan dengan tujuan membandingkan pengaruh terak baja dengan Na2SiO3 sebagai sumber Si, dan pengaruh P dan inokulasi FMA terhadap produksi dan kandungan P, N, K, Ca, Mg dan kadar Fe jerami padi.

(5)

v Hasil percobaan laboratorium menunjukkan bahwa afinitas komponen tanah terhadap P lebih tinggi dibandingkan terhadap Si. Perlakuan Si sebesar 1 x Al-dd meningkatkan P-tersedia sebesar 6.67 % (dari 9.0 ke 9.6 μg/g), pH tanah (dari 4.85 ke 5.51) dan menurunkan Al-dd (dari 8.87 ke 5.83 me/100 g tanah). Peningkatan P tersedia berhubungan dengan penurunan energi erapan P sebesar 96.8% tapak I (dari 632.23 ke 20.31 ml/μg) dan 77% pada tapak II dibandingkan kontrol (Si0).

Proses tersebut juga dapat dikaitkan dengan peningkatan muatan negatif yang ditunjukkan oleh peningkatan ∆pH (dari 1.02 ke 1.71). Perlakuan Si menyebabkan penurunan KTK efektif (KTKe) dari 14.06 ke 11.82 me/100g. Penurunan KTKe berkaitan dengan penurunan Al-dd karena dua hal yaitu: 1) akibat peningkatan pH tanah; 2) akibat reaksi Al dengan Si. Perlakuan Si tidak menahan pembentukan Al-P dan Fe-P.

Pada dosis perlakuan P 98 μg/g (P2) (0.2 μg/ml P dalam larutan tanah) P tersedia meningkat 91% tetapi diikuti dengan peningkatan Al-P dan Fe-P 160 dan 65

%. Peningkatan ketersediaan P selain akibat pupuk P (KH2PO4) juga akibat penurunan energi erapan dibandingkan P0. Pembentukan senyawa Fe-P sangat berpeluang terjadi, mengingat KSp untuk pembentukan senyawa Fe-P kecil berkisar dari 10-21.6 untuk bentuk amorf dan 10-26.4 untuk strengit. Pada variabel Al-P diperoleh hal sama. Hasil tersebut menunjukkan terjadinya perubahan senyawa P dari bentuk KH2PO4 ke bentuk Al-P dan Fe-P. Selain hal tersebut perlakuan P juga meningkatkan pH tanah, tetapi juga meningkatkan pula Al-dd dan KTKe.

Peningkatan KTKe terjadi terutama akibat peningkatan Al-dd dan K-dd dari KH2PO4. Pada perlakuan Si>>P, P tersedia berkorelasi nyata dengan r = 0.94 dengan pupuk P yang ditambahkan sedangkan Si berkorelasi rendah dan tidak nyata. Pada P>>Si korelasi P tersedia dengan pupuk P menurun menjadi 0.77 sedangkan korelasi perlakuan Si meningkat menjadi 0.32. dan nyata. Pengaruh perlakuan Si dan P pada Al-P mirip dengan pengaruhnya terhadap P tersedia. Pada perlakuan Si>>P, Al-P berkorelasi nyata dengan perlakuan P dengan r = 0.93. Pada perlakuan P>>Si, korelasi Al-P dengan perlakuan P turun menjadi 0.86 sedangkan korelasi perlakuan Si terhadap Al-P nyata menjadi -0.28. Hal tersebut menunjukkan Si dapat menggantikan P dari komplek pertukaran seperti terlihat dari peningkatan P tersedia dan penurunan Al-P. Selain hal tersebut dalam percobaan ini diperoleh pula bahwa pembentukan Al-P dan Fe-P lebih ditentukan oleh Al dan Fe-amorf dibandingkan Al dan Fe-dd. Perlakuan Si lebih berpengaruh pada penurunan aktivitas Al dan Fe-dd dibadingkan dengan Al dan Fe amorf

Hasil percobaan rumah kaca menunjukkan bahwa secara tunggal pengaruh perlakuan P (dari 14.1 ke 23.4 g/pot)>Si (14.9 ke 22.7 g/pot)>FMA (17.3 ke 22.1 g/pot) pada bobot gabah, pengaruh perlakuan P (20 ke 30)> Si (23 ke 29) > FMA (26 ke 27) pada jumlah malai, pengaruh perlakuan Si (0.28 ke 0.52%) > P (0.39 ke 0.48%) > FMA (0.40 ke 0.46%) pada kadar P daun bendera semuanya dibandingkan dengan perlakuan kontrol yang bersangkutan. Peningkatan bobot gabah dan jumlah malai terjadi akibat perbaikan kadar hara tanaman seperti ditunjukkan oleh peningkatan kadar P, N dan K daun bendera. Perbaikan kadar hara tersebut terjadi akibat perbaikan ketersediaan P dan perbaikan serapan N dan K karena perbaikan pertumbuhan tanaman padi.

Sementara itu, pada 0.2 μg/ml P larutan tanah (kadar optimum P tersedia), terjadi penurunan kolonisasi akar oleh AMF dari 87.04 ke 81.09 % tetapi kadar P daun bendera tetap meningkat yang menunjukkan FMA mampu meningkatkan

(6)

vi serapan P. Disamping hal tersebut terlihat juga pengaruh sinergis antara kombinasi perlakuan Si dan P, Si dan inokulasi FMA dan P dengan inokulasi FMA.

Perlakuan silikat mampu menurunkan Al-dd dan meningkatkan pH tanah sehingga perkembangan FMA lebih baik. Penurunan Al dapat ditukar memperbaiki lingkungan tumbuh tanaman dan perkembangan FMA melalui peningkatan pH, peningkatan pasokan karbon dari inang disamping pengaruh penurunan Al secara langsung. Dilain pihak, sampai dosis P4 (196 μg/g P) kadar P tanaman meningkat menunjukkan bahwa FMA dapat berperan sebagai stabilator, menurunkan kemungkinan P tercuci atau terfiksasi oleh komponen tanah.

Peningkatan bobot jerami hasil percobaan lapang sejalan dengan peningkatan serapan hara jerami. Hasil ini sejalan dengan hasil yang diperoleh pada percobaan rumah kaca. Kombinasi perlakuan Si dan P bersifat sinergis tidak tergantung pada sumber Si yang digunakan. Pengaruh terak baja dalam kombinasi dengan perlakuan P sebanding dengan pengaruh Na2SiO3 dengan kombinasi perlakuan yang sama.

Dari segi inokulasi FMA diperoleh bahwa propagul mikoriza indigenous menentukan pengaruh inokulan yang digunakan. Pengaruh inokulasi FMA lebih menonjol dalam kondisi tunggal dibandingkan kombinasi dengan perlakuan lainnya.

Hasil baru yang diperoleh dalam penelitian ini adalah

1. Peningkatan muatan negatif merupakan kunci peningkatan ketersediaan P.

Peningkatan muatan negatif akibat perlakuan silikat meningkatkan daya tolak elektrostatis terhadap H2PO4- dan HPO4= yang menyebabkan ketersediaan P meningkat. Penurunan energi erapan P akibat perlakuan Si tidak mencegah pembentukan senyawa P berkelarutan rendah seperti Al-P dan Fe-P.

2. Afinitas komponen tanah terhadap fosfat lebih tinggi dibandingkan silikat. Silikat mampu menggantikan fosfat dari komplek pertukaran apabila ditambahkan lebih banyak dari fosfat. Penambahan silikat mendahului fosfat meningkatkan ketersediaan P dari pupuk yang diberikan.

3. Pengaruh kombinasi perlakuan Si dan inokulasi FMA bersifat sinergis terhadap FMA dan padi gogo. Perlakuan silikat menurunkan Al-dd dan meningkatkan pH tanah sehingga infektifitas dan efektivitas FMA lebih baik.

(7)

vii

@ Hak cipta milik Institut Pertanian Bogor, tahun 2009 Hak cipta dilindungi Undang-Undang

1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebut sumber

a. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, menyusun laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu masalah b. Pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wajar Institut Pertanian Bogor 2. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis

dalam bentuk apapun tanpa izin Institut Pertanian Bogor

(8)

PENINGKATAN PRODUKSI PADI GOGO DENGAN APLIKASI SILIKAT DAN FOSFAT SERTA INOKULASI FUNGI MIKORIZA

ARBUSKULAR PADA ULTISOL

OLEH : BUDI NUGROHO

Disertasi

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Doktor pada

Program Studi Ilmu Tanah

SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2009

(9)

Ujian Tertutup : 9 Desember 2008 Penguji luar komisi pada ujian tertutup

Dr. Ir. Munif Ghulamahdi, MS.

(Staf Pengajar Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian IPB) Ujian Terbuka : 12 Januari 2009 Penguji luar komisi pada ujian terbuka

1. Dr. Ir. Agus Sofyan MS.

(Direktur Perluasan Areal, Direktorat Jenderal Pengelolaan Lahan dan Air, Departemen Pertanian RI) 2. Dr. Ir.Hajrial Aswidinnoor M.Sc (Staf Pengajar Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian IPB)

(10)

ix

Judul Disertasi : Peningkatan Produksi Padi Gogo dengan Aplikasi

Silikat dan Fosfat serta Inokulasi Fungi Mikoriza Arbuskular pada Ultisol

Nama : Budi Nugroho

NRP : P 02600002

Program Studi : Ilmu Tanah

Menyetujui

1. Komisi Pembimbing

(Almarhum)

Prof. Dr. Ir. Supiandi Sabiham, MAgr Dr. Ir. Abdul Rachim, MS.

Ketua Anggota

Prof. Dr. Ir. Budi Mulyanto, MSc. Dr. Ir. Yadi Setiadi, MSc.

Anggota Anggota

Mengetahui

2. Ketua Program Studi Ilmu Tanah 3. Dekan Sekolah Pascasarjana IPB

Dr. Ir. Atang Sutandi, MS. Prof. Dr. Ir. Khairil A. Notodiputro, MS.

Tanggal lulus :

(11)

x

PRAKATA

Puji sukur penulis panjatkan kehadirat Alloh SWT yang telah melimpahkan rahmat, karunia dan hidayahNya, sehingga penelitian dan penulisan disertasi ini dapat diselesaikan.

Disertasi ini disusun untuk memenuhi syarat dalam penyelesaian Program Doktor pada Program Studi Ilmu Tanah, Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.

Sejak mengawali proses penelitian untuk disertasi ini berbagai pihak telah banyak berperan dalam melancarkan kegiatan ini, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada :

a. Prof. Dr. Ir. Supiandi Sabiham, MAgr. sebagai Ketua Komisi Pembimbing atas bimbingan arahan dan dorongan dalam penulisan disertasi dan penyelesaian studi;

b. Prof. Dr. Ir. Budi Mulyanto, MSc. atas perhatian, arahan dan dorongan semangat untuk menyelesaikan studi:

c. Dr. Ir. Yadi Setiadi, MSc. atas izin menggunakan “Mikofert” sebagai bahan penelitian, bimbingan dan kemudahan-kemudahan dalam penggunaan peralatan di Laboratorium Bioteknologi Hutan PAU-IPB:

d. Semua kawan Staf Pengajar di Laboratorium Kimia dan Kesuburan Tanah atas segala dukungan dan pengertiannya;

e. Keseluruhan pegawai di laboratorium-laboratorium di lingkungan Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan atas segala bantuannya

f. Staf di Laboratorium Bioteknologi Hutan PAU-IPB atas segala bantuan dan keramahannya

g. Ir. Feri Jonsen Saragih dan Kamaludin S.Ag, Mag. atas bantuan dalam penelitian rumah kaca dan lapangan

h. Orang tuaku Tolue Ridwan Tjiptowijono (Alm) dan Soesini, mertuaku R. Harsono dan Syamituti serta semua kakak-kakak dan adik-adik dan keluarganya, atas dorongan semangat dan bantuannya;

i. Istriku drh. Ega Hardianawati, anakku Bayu Anggito Nugroho dan Prasetya Adhi Nugroho atas pengertian dan ketabahan selama ini;

(12)

xi j. Bp Muhammad dan Sdr Cani atas kerjasama dalam pelaksanaan percobaan

lapangan

Tiada gading yang tak retak, penulis menyadari ketidak-sempurnaan tulisan ini, namun penulis berharap bermanfaat bagi yang memerlukan. Akhirnya penulis berharap hasil penelitian yang dituangkan dalam disertasi ini dapat bermanfaat untuk mengembangkan ilmu pertanian dan bermanfaat bagi kemaslahatan manusia.

Bogor, Januari 2009

Penulis

(13)

xii

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Trenggalek tanggal 21 Oktober 1960, dari ayah yang bernama Toloe Ridwan Tjiptowijono (Alm) dan ibu bernama Soesini. Penulis merupakan anak ke empat dari empat bersaudara

Penulis menyelesaikan pendidikan S1 di Institut Pertanian Bogor dan lulus tahun 1985, kemudian menempuh program pascasarjana S2 di institut yang sama dan lulus tahun 1999. Pada tahun 2000 penulis melanjutkan pendidikan S3 di Program Ilmu Tanah, Sekolah Pascasarjana IPB

Sejak tahun 1987 penulis bekerja sebagai dosen di Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Pada tahun 1995 penulis menikah dengan drh. Ega Hardianawati dan saat ini telah dikaruniai dua orang putera yaitu Bayu Anggito Nugroho (12 tahun) dan Prasetya Adhi Nugroho (10 tahun)

(14)

DAFTAR ISI

halaman

DAFTAR TABEL ………...

xv

DAFTAR GAMBAR ………...

xvi

DAFTAR PETA ………...

xviii

DAFTAR LAMPIRAN………

xix

PENDAHULUAN ………...

1

Latar Belakang ………... 1

Tujuan ………... 3

Hipotesis ………. 3

Kerangka Pemikiran ……….. 4

Pendekatan Pelaksanaan Penelitian... 5

Kerangka Penyajian Tulisan ... 7

Daftar Pustaka ………... 7

TINJAUAN PUSTAKA .………

11

Fosfor Tanah ……….. 11

Dinamika Fosfor dalam Tanah ……… 11

Silikat dalam Tanah ………... 13

Reaksi Silikat dalam Tanah ………... 15

Silikat dalam Tumbuhan ………... 18

Mikoriza ………... 20

Fungsi dan Fisiologi Mikoriza ... 21

Daftar Pustaka ………... 27

KARAKTERISTIK LAHAN DAERAH STUDI ...

32

Lokasi dan Topografi ………. 32

Geologi dan Bahan Induk……….. 32

Morfologi Tanah ………. 35

Sifat Kimia Ultisol Jasinga ……….... 37

Daftar Pustaka ………... 39

PENGARUH SILIKAT DAN FOSFAT TERHADAP P TERSEDIA, ERAPAN P, SERTA ALUMINIUM DAN BESI P…...

41

Rasional ……….. 41

Metode ………. 41

Hasil dan Pembahasan ……… 42

Kesimpulan ………. 49

Daftar Pustaka ……… 50

(15)

xiv

DAFTAR ISI

halaman PENGARUH SILIKAT DAN FOSFAT TERHADAP KEMASAMAN

TANAH, ALUMINIUM DAN BESI DAPAT DITUKAR, ALUMINIUM

DAN BESI AMORF SERTA KAPASITAS TUKAR KATION ……….

51

Rasional………... 51

Metode ………. 51

Hasil dan Pembahasan………. 52

Kesimpulan ………. 58

Daftar Pustaka ……… 59

PENGARUH SILIKAT, FOSFAT DAN INOKULASI FUNGI MIKORIZA ARBUSKULAR TERHADAP PRODUKSI DAN KADAR HARA DAUN BENDERA …...

60

Rasional………... .60

Bahan dan Metode……… 61

Hasil dan Pembahasan ……… 64

Kesimpulan ………. 72

Daftar Pustaka ……… 73

PENGARUH Na

2

SiO

3

, TERAK BAJA, FOSFAT DAN INOKULASI FUNGI MIKORIZA ARBUSKULAR TERHADAP PRODUKSI DAN SERAPAN HARA PADI VARIETAS CIRATA PADA ULTISOL JASINGA…...

74

Rasional………... 74

Bahan dan Metode………. 74

Hasil dan Pembahasan………. 77

Kesimpulan……….. 88

Daftar Pustaka……… 88

PEMBAHASAN UMUM……….

90

Pembahasan.……….. 90

Daftar Pustaka………... 95

KESIMPULAN UMUM………...

97

Kesimpulan ………. 97

Saran ………... 97

LAMPIRAN.………

98

(16)

xv

DAFTAR TABEL

Nomor halaman

1. Sebaran Berbagai Order tanah di Indonesia (Anonymous,

1997) …... 35 2. Hasil Analisis Fraksi Liat dengan Sinar X dengan Perlakuan

Mg ++ Ultisol (Podsolik) Jasinga (Isa, 1978) ... 37 3. Persamaan Langmuir Tapak 1 dan 2 Typic Hapludult

Jasinga dan nilai Energi erapan (k) dan Erapan maksimum

(b)... 38 4. Hubungan Perlakuan Si dan P dengan P-tersedia, Energi

Erapan (k) dengan Koefisien Korelasinya (r)... 45 5. Hubungan Perlakuan Si dan P dengan Erapan Maksimum

(b1 dan b2), Al-P dan Fe-P dengan Koefisien Korelasinya (r) 48 6. Hubungan Perlakuan Si dan P dengan pH tanah, Al dan Fe

Dapat Ditukar, Al dan Fe-amorf, serta KTK Efektif dengan

Koefisien Korelasinya (r)... 57 7. Pengaruh Si, P dan Inokulasi FMA terhadap obot Gabah,

Bobot Jerami dan Jumlah Malai ……….. 65 8. Pengaruh Si, P dan Inokulasi FMA terhadap Kadar P, N dan

K daun Bendera, Serta Kolonisasi Akar ………... 68 9. Hasil Uji Kontras Pengaruh Perlakuan Si, P dan Inokulasi

FMA terhadap Bobot Jerami dan Bobot Gabah ...

79 10. Hasil Uji Kontras Pengaruh Perlakuan Si, P dan Inokulasi

FMA terhadap Serapan P, N, K, Ca, Mg dan Kadar Fe

Jerami Padi... 82 11. Persen Air Tersedia Tanah Akibat Perlakuan Na2SiO3 dan

Terak Baja... 87

(17)

DAFTAR GAMBAR

Nomor halaman

1. Kerangka Pemikiran Penelitian ... 6 2. Sumber, Transformasi dan Aliran Si dalam Tanah (Sommer

et al., 2006) ... 14 3. Interaksi Aliran Karbon dan Fosfat Memotong Interfase

Mikoriza (Buecking, 2005)... 26 4. Profil Tanah di Lokasi Pengambilan Contoh Tanah untuk

Percobaan Rumah Kaca dan Laboratorium ……….. 36 5. Hubungan antara Konsentrasi P Keseimbangan dan P yang

dierap oleh Ultisol Jasinga …... 38 6. Hubungan antara konsentrasi P dalam Keseimbangan dan

dosis pemberian P... 39 7. Pengaruh Si terhadap P tersedia (a), Energi Erapan Tapak I

dan II(c dan e), Δ pH (g) dan P terhadap P-tersedia (b)

Energi Erapan Tapak I dan II (d dan f), Δ pH (h). ... 43 8 Fosfor tersedia pada Kombinasi Perlakuan Si dan P pada

Si>>P dan P>>Si ……… 46 9. Pengaruh Si Terhadap Erapan Maksimum P Tapak I dan II

(a dan b), Al-P dan Fe-P (e dan f); dan P Terhadap Erapan Maksimum P Tapak I dan II (c dan d), Al-P dan Fe-P (g dan

h)... 47 10. Pengaruh Si Terhadap pH, Al-dd, Fe-dd, Al-amorf, Fe-amorf

dan KTKe pada Inkubasi 1 bulan ... 53 11. Pengaruh P Terhadap pH, Al-dd, Fe-dd, Al-amorf, Fe-amorf

dan KTKe, pada Inkubasi 1 bulan ... 55 12. Bobot Kering Gabah Akibat Perlakuan a) Kombinasi Si dan P

b) Kombinasi Si dan FMA dan c) Kombinasi P dan FMA…….

66 13. Kadar P Daun Bendera Akibat Kerlakuan a) Kombinasi Si

dan P b) Kombinasi Si dan FMA dan c) Kombinasi P dan

FMA ……….. 69

14. Morfologi Struktur Akar Padi Gogo Tanpa Inokulasi dan Diinokulasi FMA. (a) akar tanpa inokulasi, (b) hifa internal,

(c) spora dalam akar ... 70 15. Pengaruh Kombinasi Perlakuan terhadap Bobot Jerami a) Si

dan P; b) Si dan FMA dan c) P dan FMA ... 80 16. Pengaruh Kombinasi Perlakuan terhadap Bobot Gabah a) Si

dan P; b) Si dan FMA dan c) P dan FMA ... 81

(18)

xvii

DAFTAR GAMBAR

Nomor halaman

17. Pengaruh Kombinasi Perlakuan terhadap Kandungan P

Jerami a) Si dan P; b) Si dan FMA dan c) P dan FMA ... 84 18. Perbandingan Pertumbuhan Padi Umur 70 hari dengan

Perlakuan Kontrol (Si0P0M0) dengan Inokulasi FMA (Si0P0M1), Pemupukan P (Si0P1M0), (Si0P2M0), Perlakuan

Na2SiO3 (Si1P0M0) dan Terak baja (Si2P0M0) ... 86 19. Erapan Keseimbangan P dan Si pada Typic Hapludult

Jasinga ... 91 20. Spora-spora yang menyusun Mikofer (a) Gigaspora

margarita, (b) Glomus manihotis, (c) Acauluspora tuberculata, (d) Glomus etunicatum, (e) Glomus sp ... 94 21. Skema Pengaruh Sinergis Kombinasi Perlakuan Si dan

Inokulasi FMA ... 94

(19)

xviii

DAFTAR PETA

Nomor halaman

Peta Situasi Jasinga dan Sekitarnya ... 33 1.

Peta Geologi Jasinga dan Sekitarnya... 34 2.

(20)

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor halaman

1. Deskripsi Profil Tanah Lokasi Penelitian ... 99 2. Sifat Kimia dan Tekstur Tanah Bahan Percobaan ... 100 3. Sifat Kimia Na2SiO3 yang Digunakan dalam Percobaan... 100 4. Erapan Maksimum dan Energi Erapan P akibat Perlakuan

Silikon (Si) dan Fosfor (P) pada Inkubasi 1 bulan ... 101 5. Erapan Maksimum dan energi erapan P akibat Perlakuan

Silikon (Si) mendahului Fosfor (P) pada Inkubasi 2 bulan .... 101 6. Erapan Maksimum dan energi erapan P akibat Perlakuan

Fosfor (P) mendahului Silikat (Si) pada Inkubasi 2 bulan ... 101 7. Pengaruh Perlakuan Si dan P terhadap pH-tanah, Al-dd, Fe-

dd, P-tersedia, Fe-P, Al-P, Fe-amorf dan Al-amorf serta KTK

Efektif Setelah Inkubasi 1 bulan ... 102 8. Pengaruh Perlakuan Si sebelum perlakuan P (Si>>P)

Terhadap pH-tanah, Al-dd, Fe-dd, P-tersedia, Fe-P, Al-P, Fe-

amorf dan Al-amorf setelah inkubasi 2 bulan ... 103 9. Pengaruh Perlakuan Si setelah perlakuan P (P>>Si)

Terhadap pH-tanah, Al-dd, Fe-dd, P-tersedia, Fe-P, Al-P,

Fe-amorf dan Al-amorf setelah inkubasi 2 bulan ... 104 10. Basa-basa, Aluminium dan Hidrogen Dapat Ditukar serta

KTK Efektif setelah inkubasi 1 bulan... 105 11. Deskripsi Padi Varietas Cirata ... 105 12. Sidik Ragam Pengaruh Perlakuan Silikon, Fosfor dan

Inokulasi FMA terhadap Bobot Kering Gabah, Bobot Kering Jerami,Kolonisasi Akar, Anakan Produktif, Kadar P, N dan K

Daun Bendera ... 106 13. Sifat Kimia Terak Baja ... 108 14. Rata-rata Curah Hujan Bulanan Jasinga Periode 2003 -

2007 dan Hari Hujan Bulanan Tahun 2006 ... 108 15. Sidik Ragam Pengaruh Perlakuan Si, P dan Inokulasi FMA

terhadap Bobot Kering Jerami, Bobot Kering Gabah,

Serapan P, N, K, Ca, Mg jerami/petak dan Kadar Fe Jerami.. 109 16. Pengukuran Erapan P (Fox dan Kamprath, 1970,

dimodifikasi)... 111

(21)

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor halaman

17. Metode Uji Perbandingan Afinitas Tanah terhadap P dan Si (Dikembangkan mengacu prinsip dasar metode Fox dan

Kamparth, 1970)... 111 18. Metode Penetapan Al dan Fe Amorf (Modifikasi Metode

Tamm) (Anonymouse, 1979) ... 112 xx

Referensi

Dokumen terkait

Input dan Analog to digital Converter (ADC) dari IC CA3162 adalah berfungsi sebagai Pengindikasi tegangan analog dari aki/ baterai kendaraan dan mengkonversikannya atau

Dan bagi yang ingin kesana, tentu saja harus dibekali dengan informasi yang memadai, seperti lembaga pendidikan apa saja yang ada, biaya hidupnya berapa, serta apa saja kemudahan

(2) Wajib Retribusi adalah Orang pribadi atau badan yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan Retribusi diwajibkan untuk melakukan pembayaran Retribusi, termasuk pemungut

Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui aktivitas antimalaria dari ekstrak etanol 80% kulit batang cempedak pada mencit terinfeksi Plasmodium berghei.. Ekstrak

Dari analisis terhadap tiga rancangan kalender dwizonal yang berbeda-beda satu sama lain untuk jangka waktu 20 tahun dari 1431 H s/d 1450 H di atas, kita dapat menyimpulkan

pemrogram  12 TIK.PR02.00 5.01 Menulis program  dasar.      Skema  Klaster  Perekaya saan  Perangka t Lunak I 3.4 Menerapkan  penggunaan tipe data, variabel, 

Terlihat dari keunikan penampakan vegetasi mangrove berupa perakaran yang mencuat keluar dari tempat tumbuhnya (Kustanti, 2011). Disamping keindahan vegetasi

Hal ini terjadi karena pasar modal NYSE berada di negara dengan proteksi investor yang kuat sehingga legal sistem perusahaan Asia tersebut tidak mampu memperkuat pengaruh