• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM SAPAAN KEKERABATAN DALAM BAHASA MINANGKABAU PADA MASYARAKAT MINANG PERANTAUAN DI PALEMBANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "SISTEM SAPAAN KEKERABATAN DALAM BAHASA MINANGKABAU PADA MASYARAKAT MINANG PERANTAUAN DI PALEMBANG"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

&

SISTEM SAPAAN KEKERABATANDALAMBAHASAMINANGKABAU PADAMASYARAKATMINANG PERANTAUAN DI PALEMBANG

Skripsioleh SRIMAIYULT!

NomorIndukMahasiswa:0604322045

Program StudiPendidikanBahasad»: &stnftuteseaifc Jurusan l'endidikan Bahasa danSesi

FAKULTASKEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITASSRIWIJAYA

PALEMBANG 2006

•V'*

*. •

1

(

.A

H

(2)

3 m t

s

i

SISTEM SAPAANKEKERABATAN DALAM BAHASA MINA PADAMASYARAKAT MINANG PERANTAUAN DI PALEMBANG

■>.*.•—jt».

Skripsioleh SRI MAIYULTI

NomorIndukMahasiswa : 0604322045

Program StudiPendidikan Bahasadan Sastra Indonesia Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni

FAKULTASKEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITASSRIWIJAYA

PALEMBANG 2006

(3)

SISTEMSAPAANKEKERABATANDALAMBAHASAMINANGKABAU PADAMASYARAKATMINANGPERANTAUAN SIPALEMBANG

Skripsioleh

SRIMAIYULTI 06043112045

PendidikanBahasadanSastraIndonesiadan Daerah Pendidikan Bahasadan Seni

'I.«

*

r,.- f

Disetujui,

Pembimbing2, Pembimbing1,

•V }

A

Drs.R.H.M.AliMasri,M.Pd NIP 132106201

Dra.SitiSalamahArifin NIP 130607107

Disahkan KetuaProgram

B*h*“d,n Seni

(mam jzv

X '%u% D?a.Hj.Zahra Alwi,M.Pd V_pk NIP 13842994

P'*

1

(4)

Telah diujikandan luluspada:

: Sabtu : 5Mei2007

Hari

Tanggal

TIMPENGUJI

:Dra. Siti SalamahArifin 1.Ketua

:Drs. R.H.MAliMasri M.Pd 2. Sekretaris

:Dr.MulyadiEko P.,M.Pd 3.Anggota

:Dra. SriUtami, M.Hum 4.Anggota

5.Anggota : Drs.Supriyadi, M.Pd

Palembang,5Mei 2007 Diketahuioleh

KetuaProgramStudi

PendiaikanBahasadan S Indonesia,

Suwandi,M.Hum.

1P I3U593785

(5)

9(ppmtAmmbahkankepada:

& Uunda ((/fut mma)tmtcintagang Amnantiaha mmmbmtikan dukungan, baik matmti maupun Immatmtl, batia hmlalu mmndoakan dan mongfiatapkan kmbmtkahllanku.

fiaudata-haudataku tdthagang ((/ty. JJtg ^fanuan (/Ih dan ^fohn (fiaunan) Aatta g*ng Lalnnga gang hmlalu mmmbmtikan matimhldan.hmmangatuntukmmnanUkankmbmthaAllanku.

(f fiuami dan anak-anakku tatcintagang hmlalu mmmbmtikan hamangatdan dukungankmbmthaAilanku.

& fimlutuh doAonptcgtam AtudipandldikanJ/akaha dan tfahtta OndonmAla (fcKS{fgangmambatikanbimbingandanatahan.

& £atta tmkan-tmkan mahahlAwa dan

mamotlaaAi dan mambantu dalam Auka dan duka untuk manaapal kmbmthaAilanku»

hmlalu

g*ng

(flotto:

“fimotang ilmuwan ialahgang hmlalu manuntut ilmu dan mmnambah Audah cukup ilmunga maAa iaHuyguhnya dia adalah otan# #an#Jahil (bodoh)’ (rfbtlf

J3y°A)-

-Julidah apafa*# tmtbaih daxi#an# Jlndadongan,pollhatalah apa

#a*0totbaik dati#an# Jtnda tuli*, dan Sampaikanlah#an# tmtbalA datigang(fkndadmngattitu"(9/lama).

(meningkatkan) ilmunga» tftanggang mmtaha

iii

(6)

UCAPAN TERIMA KASIH

Pujidan syukursenantiasapenulispersembahkan ke hadiratAllahSWT karenaberkat rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Sistem Sapaan Kekerabatan dalam bahasa Minangkabau pada masyarakat Minang Perantauan di Palembang” ini dapat diselesaikan.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana(SI)pada Program Studi PendidikanBahasadanSastra Indonesia danDaerah, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sriwijaya.

Dengan selesainya penulisan skripsi ini. penulis mengucapkan terima kasih kepada Dra. Siti Salamah Arifin dan Drs. R.H.M. Ali Masri, M.Pd. sebagai (pembimbingIdanII)yangtelah memberikanbimbinganselamapenulisanskripsi ini.

PenulisjugamengucapkanterimakasihkepadaDrs.Tatang Suhery, M.A.,Ph.D (Dekan FKIP Unsri), Dra Hj. ZahraAlwi, M.Pd. ( Ketuajurusan Pendidikan Bahasa danSeni),Drs.SuripSuwandi, M.Hum.(KetuaProgramStudi Pendidikan Bahasadan Sastra Indonesia dan Daerah), dan Drs. Zainul Arifin Aliana. Dr. Mulyadi Eko P,M.Pd. Emalida, S.PdM.Hum. Dra. Hj.Sri Indrawati, M.Pd. yangtelah memberikan arahandansaran dalampenulisanskripsi ini.

Penulisjuga mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kota Palembang (Wali Kota, Dinas Pendidikan dan Lurah Kec.Gandus) yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian ini, dan para informan yang telah memberikan bantuan berupadatadan informasisehinggaskripsi inidapatpenulisselesaikan.

Mudah-mudahan skripsi ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan bagi pembaca untuk mengenal tentang sistem sapaan kekerabatan dalam bahasa MinangkabaupadamasyarakatMinangPerantauandiPalembang.

Palembang, Mei2007 Penulis

(7)

DAFTAR ISI

Halaman

UCAPANTERIMAKASIH IV

DAFTARISI

DAFTARLAMPIRAN ABSTRAK...

... ... . v

...

VII

viii

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang...

1.2Masalah...

1.3Tujuan Penelitian...

1.4ManfaatPenelitian...

1 4 4 5

BAB IITINJAUANPUSTAKA 6

2.1 PengertianSapaan... 6 2.2Pengertian SistemSapaan...

2.3 PembagianSistemSapaan...

2.3.1 Pengertian Kekerabatan... ...

2.3.2 SapaanKekerabatan DalamKeluarga...

2.3.2.1 Sapaan Kekerabatan Langsung...

2.3.2.2 SapaanKekerabatanTidakLangsung...

2.3.3.3 SapaandalamMasyarakat...

2.3.3.1 Sapaan dalam Keagamaan...

2.4Faktor-FaktoryangMempengaruhi Pemilihan SistemSapaan 2.4.1 FaktorKedudukan ....

2.4.2 FaktorJenis Kelamin 2.4.3 FaktorUsia...

2.4.4 FaktorKekeluargaan

6 7 7 8 9 9 9 10 10 10

V"r' 11

...

n n

TftNtfM ; 2 4 MAY W07

*«i

(8)

BABIIIMETODOLOGIPENELITIAN.... 12 3.1 MetodePenelitian... . 3.2Teknik Penelitian...

3.2.1TeknikPengumpulanData...

3.2.1.1 Teknik Perekaman...

3.2.1.2TeknikAngket...

3.2.1.3Teknik Wawancara...

3.3 TeknikAnalisisData...

3.4 SumberData...

#•••••••••••••• ••••••••♦•••••••• •••••

••••••••••••

12 12 12 12 13 13 14 15

BABIVHASILPENELITIAN DANPEMBAHASAN 16 4.1 Sistem SapaanKekerabatan...

4.1.1 Sistem Sapaan KekerabatanLangsung...

4.1.1.1 Sistem Sapaan untukOrang-orangyangmemilikisilsilah Keturunan Berurutan...

4.1.1.2 Sistemsapaan untukorang-orangyangtidakmemilikisilsilah Keturunanberurutan...

4.1.2 Sistem SapaanKekerabatanTidakLangsung...

4.2 Sistem SapaandalamMasyarakat...

4.2.1 Sistem SapaanResmi...

4.2.2Sistem SapaanKeagamaan...

16 16

16

28 38 48 48 51

BABVKESIMPULANDAN SARAN 5.1 Kesimpulan...

5.2Saran...

56 56 57

DAFTARPUSTAKA LAMPIRAN...

59 61

(9)

DAFTARLAMPIRAN

1. Instrumen 1... 61 2. Instrumen2...

3.BiodataInforman...

4. SuratBantuanPenelitiandari Dekan... ...

5. Surat IzindariDinasPendidikan KotaPalembang 6.Surat IzinPenelitian dariKel. PuloKertoGandus 7. SuratKeterangandariKel.PuloKerto Gandus....

8. SKDekanFKIP...

9.PersetujuanUsulJudulSkripsi...

10. Kartu Bimbingan Mahasiswa...

64 72 75 76 77 78 79 80 81

vi!

(10)

ABSTRAK

Masalah penelitian ini adalah bagaimanakah sistem sapaan kekerabatan dalam bahasa Minangkabau yang dipakai masyarakat Minang Perantauan di Palembang. Bahasan dalam penelitian ini meliputi hal-hal sebagai berikut: (1) sapaan kekerabatan dalam keluarga yang meliputi persaudaraan langsung dan persaudaraan tak langsung, (2) sapaan dalam masyarakat yang meliputi sapaan resmi dan sapaan keagamaan.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data digunakan teknik perekaman, angket, dan wawancara yang dilakukan terhadap penutur asli bahasa Minang. Sumber data didapat dari para informan yang bertempat tinggal di daerah Kelurahan Pulo Kerto Kecamatan Gandus. Sistem sapaan kekerabatan dalam keluarga dipengaruhi oleh hubungan keluarga, jenis kelamin, pembicara dan lawan bicara, usiapembicara dan lawan bicara. Sapaan dalam masyarakat dipengaruhi oleh kedudukan, jenis kelamin pembicara dan lawan bicara, usia pembicara dan lawan bicara serta situasi pembicara yang terdiri dari situasi resmi. Sapaan keagamaan dipengaruhi oleh kedudukan, jenis kelamin pembicara dan lawan bicara, usia pembicara dan lawan bicara, serta situasi pembicara. Mengingat ruang lingkup pembahasan dan kedalaman analisis dalam penelitian ini masih sangat terbatas, kiranyaperlu dilakukanpenelitian lanjutan mengenai sistem sapaankekerabatan yang terdapat dalam bahasa Minang di Kelurahan Pulo Kerto Kecamatan Gandus dengan ruanglingkuppembahasanyang lebih luasdan analisisyanglebihmendalam.

Kata-kata kunci: Sapaan kekerabatan dalam bahasa Minang, faktorjenis kelamin, faktorusia, faktorkedudukanatauposisi, faktorsituasi

pembicara.

Nama NIM

PembimbingI PembimbingII

: SriMaiyulti : 06043112045

: Dra. Siti Salamah Arifin.

: Drs. R.H.MAli Masri, M.Pd.

(11)

BABI PENDAHULUAN

1.1 LatarBelakang

Bahasa daerah merupakan bahasa yang digunakan oleh masyarakat di suatu daerah. Bahasa daerah merupakan bagian dari kebudayaan bangsa Indonesia yang sedang berkembang, tetap dihormati dan harus dipelihara kelestariannya. Salah bahasa daerah yang ada di Sumatera Barat adalah bahasa Minangkabau, sebagai bahasadaerah bahasaMinangkabau dilindungiolehnegara.

Hal itu sesuai dengan Penjelasan Undang-Undang Dasar 1945, Bab XV, satu

Pasal 36.

Di daerah-daerah yang mempunyai bahasa sendiri yang dipelihara oleh rakyatdengan baik-baik( misalnyabahasajawa, sunda. madura.

dan sebagainya). Bahasa-bahasa itu akan dihormati dan dipelihara juga oleh negara. Bahasa-bahasa itu pun merupakan sebagian kebudayaan Indonesia yang hidup.

Bahasa Minangkabau adalah bahasa yang digunakan sebagai alat komunikasi oleh masyarakatnya yang meliputi seluruh wilayah propinsi Sumatera Barat. Pada umumnya bahasa Minangkabau merupakan unsur dari suatu kebudayaan yang tumbuh dan berkembang di tengah-tengah masyarakatnya dan diwariskan turun temurun secara lisan sebagai milik bersama. Bahasa Minangkabau banyak dipakai dalam tindakan berbahasa di beberapa tempat di luar propinsi Sumatera Barat, terdapat konsentrasi masyarakat pendukung bahasa daerah tersebut antara lain bermanfaatuntukmemperkuatrasakekeluargaan sesamaperantauan. Bahasatersebul tidak hanya berfungsi sebagai alat komunikasi dalam keluarga dan masyarakat serta penyalur pikiran dan perasaan bagi penutur dan pendengarnya, melainkan juga sebagai lembaga kebudayaan serta pemeliharaan norma-norma sosial termasuk juga didalamnya”normaberbahasa”(ChaerdanAgustina,2004:36).

1\

(12)

2

bahasa daerah, bahasa Minang berfungsi Dalam kedudukannya sebagai

(1) lambang kebanggaan daerah, (2) lambang identitas daerah, (3) alat sebagai

penghubungdi dalam keluargadan masyarakatserta, (4)pemeliharaan norma-norma berbahasa cara bertutur sapa. Hal ini sesuai dengan pendapat Chaer dan Agustina (2004:36),bahwa:

bahasa daerah mempunyai tugas sebagai: (1) lambang kebanggaan daerah, (2) lambang identitas daerah, (3) sarana perhubungan keluarga, (4) sarana pengembangan serta pendukung kebudayaan daerah. Selain itu dari hubungannya dengan tugas bahasa Indonesia, bahasadaerahitu bertugassebagai:(1) penunjang bahasanasional,(2) sumber pengembangan bahasa nasional, (3) bahasa pengantar pada tingkat permulaan di sekolah dasar di daerah tertentu untuk memperlancarpengajaranbahasaIndonesiadanmatapelajaran lain.

Mengingat kedudukan dan tugas bahasa daerah perlu diupayakan penginventarisasian dan pendokumentasian bahasa daerah demi kelestariaan bahasa dankebudayaandaerah.

Upaya menginventarisasian dan pendokumentasian bahasa Minang sudah sering dilakukan dan diteliti sejak adanya Proyek Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah Sumatera Barat. Penelitian itu antara lain dilakukan oleh Syafyahya(2000)yangberjudulKata SapaanBahasa Minangkabau. SelanjutnyaAsni Ayub dkk (1984) melakukan penelitian yang berjudul Sistem Sapaan Menurut KekerabatanDalamBahasaMinangkabau.

Penelitian yang meneliti sistem sapaan diluar daerah bahasa Minang atau Minang perantauan di Kota Palembang, sepengetahuan penulis belum pernah dilakukan. Sehingga belum ada informasi yang memadai tentang sistem sapaan kekerabatan dalam bahasa Minang pada masyarakat Minang perantauan di Palembang.Oleh sebabitu,penulistertarikuntukmeneliti dilokasitersebut.

dua penelitian di atas, hasil penelitian baik yang telah menjadi Selain dari

(13)

3

(1) Istilah Kekerabatan dan kata sapaan dalam bahasa Banjar pada Tahun 1998 dilakukan oleh Fustawati. Penelitian ini secara umum berisi sapaan dalam keluargayangmeliputi sapaanpersaudaraan langsungdantak langsung,sapaan dalammasyarakatdan sapaandalamkeagamaan.

(2) Sistem Sapaan BahasaPalembangdiDaerah Sakooleh Husniyati (1998). Skripsi ini secara umum mendeskripsikan sistem sapaan dalam keluarga, yang meliputi sapaan persaudaraan langsung, sapaan persaudaraan tak langsung, dan sistem sapaan kesayangan, dan sistem dalam masyarakat, yang meliputi sapaan dansistem sapaankeagamaan.

(3) Sapaan Bahasa Ranau Kecamatan Banding Agung Kabupaten Ogan Komering Ulu oleh Nisak (2003). Skripsi ini secara umum mendeskripsikan sapaan dalam keluarga, sapaan dalaam masyarakat, dan sapaan sebagai kataganti orang kedua dalam bahasa Ranau Kecamatan Banding Agung Kabupaten Ogan Komering Ulu.

(4). KataSapaan bahasa Semende BaratTahun 2005 dilakukanoleh Mukhtazaryang berbentuk Skripsi. Penelitian ini secara umum mendeskripsikan kata sapaan dalam bahasa Semende yang meliputi sistem sapaan dalam keluarga dan sapaan dalamkeagamaan.

Beberapa penelitian tersebut pada dasarnya hampir sama dengan penelitian yang dilakukan ini. Yang membedakan penelitian ini dengan penelitiansebelumnya jferutama objeknya. Objek penelitian ini adalah sistem sapaan kekerabatan dalam 'pahasa Minangkabau pada masyarakat Minang Perantauan di Palembang. Jumlah ipiasyarakatasliMinang yangberada diKotaPalembangsebanyak70.000 orang,data 3jni didapat dari Pengurus Badan musyawarah keluarga Minang yang bertugas

=|ebagai ketua Adat dan Budaya yaitu Jenawer Sutan Bagindo. Keunikan dalam (>ahasaminangtidakadakelas-kelasnyakerenamenyapa seseorangbahasanya

resmi

sama.

(14)

4

Hal ini membuatpeneliti sangattertarikuntuk melakukan penelitian gunamendalami kekerabatan dalam bahasa hal-hal yang belum terungkap dari sistem sapaan

Minangkabau.. Juga masyarakat Minang yang berada di Perantauan sebagian sudah banyak melupakan bahasa daerahnya sendiri, karena pengaruh bahasa daerah lain sesuaidengan lingkungan tempatmerekaberada terutama bagigenerasi penerusnya.

Kajian sapaan daerah meliputi cakupan ranah Sosiolinguistik, yang merupakan gabungan dari Ilmu Bahasa dari Ilmu Kemasyarakatan. Hal ini sejalan dengan pendapat Pateda (1987:5), yang membagi Sosiolinguistik atas dua bagian, mikrososiolinguistik, misalnya sistem tegur sapaan, makrososiolinguistik yang berhubungandenganprilakubahasadan struktursosial.

Berdasarkanhal-hal yang dikemukakan di atas, penelitimemandang perlunya dilakukan penelitian tentang sistem sapaan dalam kekerabatan bahasa Minang yang dipakaimasyarakatMinang PerantauandiPalembang.

1.2Masalah

Masalahdalampenelitianini adalah bagaimanakahsistemsapaankekerabatan dalam bahasa Minangkabau pada masyarakat Minang Perantauan di Palembang.

Sistem sapaan yang diteliti terdiri dari duagenerasi di atas ego dan dua generasi di bawahego. Sistem sapaantersebutadalah:

1. Sistem sapaan kekerabatan yang meliputi sapaan kekerabatan langsung, dan sistemsapaankekerabatantaklangsung.

2. Sistem sapaan kekerabatandalam masyarakat yang meliputi sistem sapaan dansapaan keagamaan

resmi

1.3Tujuan Penelitian

Penelitian bertujuanuntuk mendeskripsikansistem sapaan kekerabatan dalam bahasa MinangPerantauandi Palembang.Deskripsitentangsapaanyangmeliputi:

(15)

5

a. Sistem sapaan dalam kekerabatan persaudaraan langsung dan kekerabatan persaudaraantidaklangsung.

b. Sistem sapaan dalam masyarakat yang meliputi sistem sapaan resmi dan sapaan keagamaan.

1.4ManfaatPenelitian

Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi generasi penerus penutur bahasa Minangkabau serta bagi peneliti yang ingin meneliti lebih lanjut mengenai sistem sapaan kekerabatan dalam bahasa Minangkabau pada masyarakat Minang Perantauandi Palembang.

(16)

uw

; i

ii

i

DAFTAR PUSTAKA

Mahsun,2005. Metode Penelitian Bahasa. Jakarta: Raja Grafmdo Persada.

Dhani, Rama, 2006. Ikhwal Ketaktunggalan dalam Bahasa Minangkabau.

Padang: Andalas University Press.

Chaer, Abdul, dan Leonie Agustina. 2000. Sosiolinguistik, Perkenalan Awal.

Jakarta: Renika Cipta.

Aliana, Zainal, dkk 2000. Struktur Bahasa Lisa Semende. Jakarta: Pusat

Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.

;

Syafyahya, 2000. Kata Sapaan Bahasa Minangkabau. Pusat Bahasa.

Undang-Undang Dasar, 1945.Naskah Asli dan Pembahasannya 2003.

Jakarta: Tim Redaksi Pergaulan

!1

Ayub, Asni dkk 1993. Tata Bahasa Minangkabau. Jakarta: pusat pembinaan dan Pengembangan Bahasa.

______ 1984. Sistem Sapaan dalam Bahasa Minangkabau. Jakarta:

Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.

Koetjaraningrat. 1992. Beberapa Pokok Antropologi Sosial. Jakarta:

Dian Rakyat.

Parera, Jos Daniel. 1993. Leksikon Istilah Pembelajaran Bahasa. Jakarta:

Gramedia Pustaka Utama.

Fustawati,1998.”Istilah Kekerabatan dan Kata Sapaan dalam Bahasa

Banjar.” Skripsi.Palembang: Universitas Sriwijaya.

(17)

i.

: :

60 '

:

Rosliah, 2006. “SistemSapaan BahasaPanesakdiKecamatanTanjungBatu KabupatenOgan Ilir.”

Pateda,Mansoer, 1987.Sosiolinguistik,BandungAngkasa.

:Medan,Thamrin,1985.BahasaMinangkabauDialekKubuang.Jakarta:

Pembinaan danPengembangan Bahasa.

Depdikbud,1997.AT<3/ww5BesarBahasaIndonesiaJakarta: Balai Pustaka.

;■

Japas,Janizoer dkk, 1986. Sistem PemajemukanBahasa Minangkabau.

Jakarta: Pembinaan danPengembangan Bahasa.

Sutawijaya, alam, 1984,SistemPerulangan BahasaMinangkabau.

Jakarta: PembinaadanPengembangan bahasa

=

Maksan, Maijusman, 1981. GeografiDialekBahasaMinangkabau.

Jakarta: Pembinaan danPengembanganBahasa

Arifm,Syamsir, 1981Kata Tugas Bahasa Minangkabau . Jakarta: Pembinaan danPengembangan Bahasa.

Referensi

Dokumen terkait

Bahasa pada dasarnya tidak terpisahkan dari konteks sosial budaya masyarakat penutumya. Sebagai fenomena sosial, bahasa merupakan bentuk perilaku sosiaJ yang

Oleh karena itu, penelitian ini merupakan penelitian pertama berhubungan dengan kajian sistem sapaan dan istilah kekerabatan yang menjadi satu unsur penting dalam berkomunukasi

“Sistem Sapaan dan Istilah Kekerabatan dalam Bahasa Melayu Deli”. Deli: Universitas

Daripada penganalisisan tersebut dapat disimpulkan seperti yang berikut (a) Sistem sapaan ini berkaitan rapat dengan system nilai sosio budaya Minangkabau, (b)

Bentuk sapaan tua laki dan tua bini merupakan istilah sapaan kekerabatan dalam bahasa Melayu Kutai yang digunakan oleh masyarakat Kutai untuk menyapa saudara

Sistem sapaan dalam bahasa Minangkabau bergantung kepada bentuk hubungan orang yang menyapa dan siapa yang disapa. Hubungan ini bisa karena pertalian darah atau

Sapaan kekerabatan bahasa Melayu Riau dialek Kubu Kabupaten Rokan Hilir Sapaan kekerabatan adalah sapaaan yang digunakan oleh mayarakat Kubu untuk menyapa orang Kubu yang

Bentuk-bentuk sistem sapaan dalam bahasa Madura di lingkungan masyarakat desa Masaran dapat digolongkan dalam beberapa hal, seperti sistem sapaan dalam ranah keluarga, sistem sapaan