• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH E-WALLET DAN E-COMMERCE TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA TAHUN 2017-2022

N/A
N/A
SINTIA FEBRIYANTI

Academic year: 2022

Membagikan "PENGARUH E-WALLET DAN E-COMMERCE TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA TAHUN 2017-2022"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

1 PENGARUH E-WALLET DAN E-COMMERCE TERHADAP PERTUMBUHAN

EKONOMI DI INDONESIA TAHUN 2017-2021

Sintia Febriyanti

Jurusan Ilmu Ekonomi Pembangunan, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Email : [email protected]

ABSTRAK

Pertumbuhan ekonomi di indonesia berpengaruh terhadap banyaknya penggunaan dompet elektonik (E-Wallet) dan perdagangan elektronik (E-Commerce) periode tahun 2017 sampai dengan 2021 merupakan masa sulit dari transisi Indonesia pada sebelum dan sesudah pandemi covid-19 karena kebijakan physical distancing yang di tempuh pemerintah upaya untuk menurunkan angka penyebaran covid-19 yang menyebabkan interaksi dan mobilitas masyarakat terhambat maka inovasi baru dari kejadian itu ialah pergantian sistem pembayaran secara non tunai melalui dompet elektronik (e-wallet) yang akan dibelanjakan di perdagangan elektronik (e-commerce) untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi akibat sebelum dan sesudah pandemi covid-19 melanda Indonesia di awal tahun 2020 yang akan di teliti pada Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif. Data yang digunakan adalah data sekunder yang bersifat data panel dari tahun 2017 sampai tahun 2021. Metode estimasi yang digunakan adalah regresi berganda menggunakan Metode Ordinary Least Squares (OLS).

Kata Kunci : Dompet Elektronik (E-Wallet), Uang Elektronik (E-Money), Perdagangan Elektronik (E-Commerce), Pertumbuhan Ekonomi

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Sebagai negara berkembang, pertumbuhan ekonomi nasional menjadi kunci kesuksesan di antara negara modern. Suatu negara dapat dikatakan berhasil dalam pembangunan ekonominya jika pertumbuhan ekonominya diikuti oleh pertumbuhan pendapatan per kapita masyarakat bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat dan mengakibatkan barang yang di produksi meningkat sehingga apabila pertumbuhan ekonomi meningkat maka barang yang beredar juga meningkat yang menyebabkan meningkatkanya kesejahteraan hidup masyarakat.

Salah satu faktor pertumbuhan ekonomi menurut Nurhayati ialah IPTEK, pekerjaan

yang awalnya menggunakan tenaga manusia mulai digantikan oleh mesin- mesin canggih yang menyebabkan meningkatnya efisiensi, kualitas dan kuantitas yang mengakibatkan percepatan laju pertumbuhan ekonomi. Dengan perkembangan IPTEK manusia mulai berinovasi untuk membuat berbagai macam alat yang memudahkan manusia dalam melakukan aktivitas sehari-harinya seperti hal nya membuat alat pembayaran secara elektronik untuk mempermudah kita dalam bertransaksi tidak hanya menggunakan uang kartal saja tetapi juga bisa menggunakan dalam bentuk kartu (card) dan aplikasi di smartphone yang mudah untuk dibawa kemana saja, bahkan kemanapun kita berpergian pastinya akan selalu membawa smartphone dan setiap harinya kita selalu melakukan kegiatan

(2)

2 ekonomi menggunakan uang dari bangun

tidur sampai tidur kembali seperti membeli makanan, biaya transportasi dan biaya lainya.

Selain itu, adanya perdangan elektronik (e- commerce) yang menjadi tempat jual-beli secara online melalui pembayaran yang tentunya online juga dan tentuny menggunakaan dompet elektonik (e-wallet) merupakan inovasi manusia yang berkembang pesat paska terjadinya covid- 19. Perdangan elektronik (e-commerce) ini sangat digemari dan tentunya memudahkan masyarakat dalam membeli keperluan mereka tanpa perlu keuar rumah untuk mendapatkan barang atau jasa yang mereka inginkan. Mereka cukup mengunduh software atau aplikasi di smartphone dan tentunya menggunakan pembayaran secara elektronik menggunakan dompet elektronik (e-wallet) akan sangat lebih muda.

Kegiatan ekonomi akan mengalami perkembangan dari masa ke masa maka perubahan dari sebuah sistem diperlukan.

Sejak terjadinya pandemi covid-19 masyarakat sudah di himbau untuk mengurangi atau tidak bertransaksi menggunakan uang kartal lagi melainkan melalui dompet elektronik (e-wallet) karena demi keamanan bersama untuk tidak terjadinya perpindahan uang dari tangan ke tangan yang akan mengakibatkan perpindahan virus menjadi menyebar luas seiring pertpindahan uang itu terjadi.

Padahal sebelum pandemi covid-19 pun pembayaran non-tunai sudah ada tetapi memang kurang diminati dikarenakan minimnya infomasi penggunaanya bahwa semudah itu dalam menggunakanya.

Pada perdagangan elektronik (e-commerce) pula masyarakat lebih efisien waktu, biaya

dan tentunya pada masa pendemi seperti sekarang dapat mengurangi mobilitas orang untuk berpergian karena barang akan diantar sampai ketempat tujuan. Tak

banyak juga masyarakat

memperdagangkan daganganya secara online di perdangan elektronik (e- commerce) dan juga secara langsung inovasi ini membuat siapa saja bisa menjangkau barang dagangannya baik membeli langsung ketoko dan melalui aplikasi.

Grafik 1.1 Frekuensi penggunaan layanan perbankan digital periode Okteber 2020

Sumber : https://databoks.katadata.co.id

Pada grafik 1.1 penggunaan dompet elektronik (e-wallet) yang tentunya dipergunakan untuk layanan digital pula seperti perdangan elektronik (e-commerce) pada setiap software atau aplikasi diakses setiap hari, beberapa kali, 1-2 kali dan sisanya jarang. Tentunya frekuensi penggunaanya cukup banyak penggunaanya.

(3)

3 Grafik 1.2 Jumlah pengguna belanja

onlline berdasarkan usia periode tahun 2020-2021

Sumber : https://databoks.katadata.co.id

Pada grafik 1.2 membuktikan dari banyaknya penggunaan aplikasi belanja online di perdagangan elektronik (e- commercei) berdasarkan usia ini rata rata pengguna tertinggi pada rentang usia 26-25 tahun yang mana pada kalangan usia matang kerja bahkan sudah berumah tangga yang tentunya kebutuhan mereka banyak.

Secara keseluruhan di rentang usia muda, matang, tua semua sudah atau bahkan gemar mengakses atau menggunakan fitur belanja online melalui perdagangan elektronik (e-commerce) yang tentunya banyak memberi kemudahan pada penggunanya, maka dari itu semua kalangan menyukainya

Dengan demikian, apakah keaadaan seperti penerapan perdangan elektronik (e- commerce) dengan menggunakan sistem pembayaran non tunai dan secara digital melalui dompet elektronik (e-wallet) yang tentunya dapat mempermudah dalam bertransaksi dan digemari ini mempengaruhi pertumbuhan ekonomi indonesia dan mengambil sampel lima tahun terakhir pada tahun 2017 sampai dengan 2021 untuk membuktikanya.

1.2 Tujuan Penelitian

Tujuan yang akan dicapai pada penelitian ini diantaranya sebagai berikut :

1. Mengetaui apa itu Dompet Elektronik (E-Wallet)

2. Mengetaui perbedaan Dompet Elektronik (E-Wallet) dengan Uang Elektronik (E-Money)

3. Mengetaui apa itu Perdagangan Elektronik (E-Commerce)

4. Mengetaui bagaimana Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia tahun 2017- 2021

5. Mengetaui pengaruh Dompet Elektronik (E-Wallet) terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia tahun 2017-2021

6. Mengetaui pengaruh Perdagangan Elektronik (E-Commerce) terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia tahun 2017-2021

2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Dompet Elektronik (E-Wallet) Beberapa tahun belakangan ini transaksi digital kian ramai. Demi mendorong masyarakat untuk lebih mengurangi transaksi menggunakan uang (cashless) dengan melakukan pembayaran non tunai.

Mulai dari membayar transportasi umum, online. Membeli makanan langsung maupun online, tagihan listik, membeli pulsa bahkan hingga membayar tagihan kredit lainya bisa dilakukan secara digital melalui aplikasi smartphone. Padahal kegiatan ekonomi sehari-hari masyarakat umumnya menggunakan uang kartal membeli atau membayar apapun secara langsung atau bahkan melalui loket atau bank sebagai alat pembayaran dan transaksi mereka. Perilaku masyarakat yang seperti itu, menggambarkan bagaiman perubahan terhadap transaksi di berbagai pilihan barang dan jasa ekonomi sebagai kemudahan dalam bertransaksi menggunakan dompet elektronik (e- wallet).

Dompet elektronik atau dompet digital (e- wallet) ialah uang yang dapat digunakan melalui smartphone yang terkoneksi internet karena penggunaannya menggunakan software atau aplikasi yang dapat di download di playstore. Pada tahun

(4)

4 2014, secara resmi Bank Indonesia secara

telah melakukan inovasi beserta mensosialisasikan Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) yang bertujuan untuk mengajak masyarakat sadar akan penggunaan pembayaran seccara non tunai dalam kegiatan ekonomi sehari-hari (cashless society). Produk-produk dari perusahaan yang tersedia di playstore dan paling sering digunakan dari dompet elektronik (e-wallet) antara lain ShopeePay, OVO, Gopay, DANA, dan LinkAja.

Pada saat pandemi covid-19 sampai masa recovery paska covid-19 dengan adanya penerapan kebijakan physical distancing karena walaupun sudah diperbolehkan berpergian keluar rumah, pemerintah tetap menghimbau warganya untuk tetap melakukan physical distancing untuk bisa mengurangi penyebaran covid-19 ditambah masyarakat yang sudah terbiasa dengan tetap selalu physical distancing dimanapun dan kapan pun membuat masyarakat indonesia beralih ke sistem pembayaran secara elektronik atau digital karena selain untuk mengurangi interaksi fisik tetapi juga dianggap lebih efektif dan efisien.

Grafik 1.3 Jumlah transaksi uang digital berdasarkan jenisnya periode tahun 2021

Sumber : https://databoks.katadata.co.id

Pada grafik 1.3 jumlah transaksi uang elektronik dalam bentuk card atau wallet tertinggi dipergunakan untuk top up sebesar 386.57 triliun dan disusul untuk penggunaan belanja baik di perdangan elektronik (e-commerce) atau secara langsung melalui pembayaran card atau melalui QRIS sebesar 305.44 triliun.

Selanjutnya dipergunakan untuk tarik tunai yang dapat dilakukan di ritel seperti indomaret menggunakan LinkAja sebesar 41 triliun, transfer antar e-money baik sesama produk ataupun berbeda sebesar 38.72 triliun, isi pertama kali sebesar 9.05 triliun dan reedem sebesar 5.57 triliun.

2.2 Perbedaan Dompet Elektronik (E- Wallet) dengan Uang Elektronik (E- Money)

Gambar 1.1 contoh E-Money Gambar 1.2 contoh E-Wallet Sumber : https://goukm.id Sumber : https://digitalbisa.id

Di era serba digital pasca pandemi covid-19 penggunaan uang elektronik (e-money) dan dompet elektronik (e-wallet) semakin banyak, tetapi tak banyak pula masyarakat di indonesia menganggap bahwa keduanya sama, ini karena masyarakat umumnya lebih dahulu mengenal uang elektronik (e- money) sebagai salah satu cara pembayaran non tunai. Memang, keduanya merupakan alat yang diciptakan agar konsumen mudah dalam melakukan pembayaran selain menggunakan uang. Melalui inovasi dan perkembanganya kemudian munculah dompet eletronik (e-wallet) di indonesia yang masih menjadi bagian dari elektronik money (e-money) tetapi ada perbedaaan

(5)

5 dari mereka berdua, diantaranya sebagai

berikut :

1. Pada bentuknya, uang elektronik (e- money) berbentuk kartu (card) dan berbasis chip di dalamnya.

Sedangkan dompet elektronik (e- wallet) menggunakan aplikasi di smartphone yang bisa di donwload melalui play store dan dalam menggunakanya berbasis server dan harus terkoneksi dalam server atau internet. Jadi uang elektronik (e- money) dapat dimiliki dan dipegang karena berbentuk fisik, sedangkan dompet elektronit (e-wallet) berada di dalam smartphone dalam bentuk aplikasi.

2. Pada penggunaanya, uang elektronik (e-money) digunakan dalam transaksi sehari-hari misalnya untuk membayar jalan tol, parkir, tap KRL. LRT, MRT dan juga Busway. Sedangkan dompet elektronik (e-wallet) digunakan untuk transaksi online seperti membar listrik, tagihan kredit, pulsa dan pembayaran makanan, bioskop, dll menggunakan smartphone melalui aplikasi tertentu seperti mobil banking.

3. Pada jumlah saldo maksimal uang elektronik (e-money) hanya dapat mengisi saldo maksimal sebesar Rp.

1 juta saja. Sedangkan pada dompet elektronik (e-wallet) saldo maksimalnya bisa mencapai Rp. 10 juta. Namun kedua nya dalam pengisian saldo bisa dilakukan di mesin ATM, EDC, tetapi jika melalui internet, mobil banking sebuah smartphone harus sudah mempunyai fitu NFC.

4. Pada fitur keamanaanya, uang elektronik (e-money) tidak memiliki

fitur keamanan karena dalam pembuatanya tidak melakukan verfikasi apapun langsung bisa digunakan sehingga bisa digunakan dengan mudah oleh orang lain.

Sedangkan dompet elektronik (e- wallet) memiliki fitur keamanan berupa aktivasi nomor ponsel pegguna serta pin karena dalam pembuatanya memalui berbagai aktivasi dari mulai identitas diri sampai selca camere agar tidak mudah dipindahtangan kan oleh orang yang bukan miliknya.

2.3 Perdagangan Elektronik (E- Commerce)

Karena adanya pandemi covid-19 pada awal tahun 2020 tepatnya pada bulan maret banyak mempengaruhi kesehatan, pertahanan negara, kehidupan masyarakat, pendidikan dan tentunya perekonomian indonesia.

Salah satunya pada kegiatan jual beli masyarakat berkurang kerana kebijakan yang dikeluarkan pemerintah yaitu untuk tidak banyak melakukan aktivitas diluar rumah selain keperluan mendessak sehingga membuat masyarkat tentunya para pedagang melakukan inovasi berjualnya secara online di perdagangan elektronik (e- commerce) dan tentunya banyak masyarakat juga beralih untuk berbelanja secara online karena pada sistem pembayaran dan penerimaan barang atau jasa pembeli dan penjual tidak harus bertemu melainkan tetap pada tempatnya biarlah ekspidisi lalu kurir yang mengantarkan barang atau jasa yang dibeli sampai depan rumah. Karena sebelum adanya transaksi jual beli masyarakat yang ingin membeli sudah harus membayar melalui digital seperti melalui dompet

(6)

6 elektronik (e-wallet). Jadi pada saat barang

atau jasa dikirim status barang sudah dibayar jadi barang akan sampai kerumah dan tidak harus adanya kedua belah pihak mengakibatkan berkurangnya kontak fisik antara pembeli dan penjual pada satu tempat.

Selain para UMKM, toko bahwa ritel dan perusahaan besar menyediakan layanan digital.Bahkan pembayaran untuk PLN, cicilan dan pendidikan kini sudah berbasisi digital untuk menurunkan mobilitas masyarakat untuk tidak mendatangkan kantor atau tempat mereka biasanya membayar itu semua seperti pendidikan harus ke tempat instansi pendidikan yaitu kampus.

Grafik 1.4 Top 5 pengunjung Marketplace di Indonesia per-bulan Agustus 2022

Sumber : https://databoks.katadata.co.id

Pada grafik 1.4 plikasi Marketplace dengan pengunjung pada bulan Agustus 2022 terbanyak ialah aplikasi Shopee dengan kunjungan 190,7 juta pengunjung disusul Tokopedia sebesar 147, 4 juta pengunjug, Lazada sebesar 64,1 juta pengunjung, Blibli sebesar 24,9 juta pengunjung dan terakhir Bukalapak sebesar 24,1 juta pengunjung.

Dari semua sampel Marketplace yang ada di Indonesia total rata-rata orang mengunjungi Marketplace ialah 90,4 juta pengunjung perbulan di bulan Agustus 2022.

2.4 Pertumbuhan Ekonomi akibat E- Money dan E-Commerce di Indonesia tahun 2017-2021

Pertumbuhan Ekonomi adalah usaha meningkatkan kapasitas produksi bagi tercapainya pengeluaran yang dapat diukur dari penggunaan PDB ataupun PDRB pada sebuah daerah pada jangka panjang.

Pertumbuhan Ekonomi adalah sarana mengatasi kemiskinan dengan cara meningkat penawaran dan permintaan akan pasar.

Grafik 1.5 Pertumbuhan ekonomi di Indonesia tahun 2010-2021

Sumber : https://lokaldata.co.id

Pada grafik 1.5 bahwa dari tahun 2010 sampai 2019 tren pertumbuhan ekonomi cenderung stabil dan tidak banyak terjadi penurunan atau peningkatan yang signifikan. Tetapi pada tahun 2019 menuju 2020 terjadi guncangan ekonomi di Indonesia yang di sebabkan pandemi covid- 19 yang menyebabkan daya beli masyarakat menurun akibat pembatasan aktivitas diluar rumah dalam bentuk apapun seperti bekerja, sekolah bahkan membeli kebutuhan sehari-hari seperti bahan pokok, alat kebersihan, pakaian, obat-obatan dan barang-barang yang mengharuskan orang keluar untuk keluar rumah tetapi itu semua dilarang oleh pemerintah dan juga dari diri kita sendiri takut untuk keluar rumah dikarenakan takut terpapar covid-19.

Dari tahun 2020 menuju tahun 2021 bahkan 2022 menuju 2023 pertumbuhan ekonomi

(7)

7 di Indonesia hampir kembali normal bukan

dikarenakan covid-19 sudah hilang tetapi terbantunya masyarakat berkat adanya perdagangan elektronik (e-commerce) karena tidak mengharuskan masyarakat untuk keluar rumah hanya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti makanan dan minuman , obat-obatan dan juga pakaian hanya cukup tetap dirumah dan sebuah smartphone yang mayoritas masyarakat sudah mempunyainya lalu men-download aplikasi marketplace yang diinginkan seperti Shopee, Tokopedia, Lazada, Blibli dan juga Bukalapak kita sudah bisa membeli barang yang kita butuhkan karena akan di kirim oleh kurir sampai depan rumah.

Grafik 1.6 Metode pembayaran yang paling sering digunakan di E-Commerce Sumber : https://databoks.katadata.co.id

Pada grafik 1.6 metode pembayaran yang paling sering digunakan di perdagangan elektronik (e-commerce) ialah dompet elektronik (e-wallet) sebesar 53%. Sebagai aplikasi pendukung adanya perdagangan elektronik (e-commerce) yaitu adanya dompet elektronik (e-wallet) untuk pilihan pembayaran di perdagangan elektronik (e- commerce) seperti DANA, Gopay, ShopeePay, OVO, LinkAja,dll. sama halnya dengan Mobile Banking dan Internet Banking yaitu aplikasi untuk menyimpan uang secara digital untuk mempermudah dalam bertransaksi di perdagangan elektronik (e-commerce). Bahkan inovasi

pasca menurunya pandemi covid-19 dikarenakan masyarakat sudah di perbolehkan beraktivitas diluar rumah bila tetapi pemerintah masih menghimbau untuk tetap menjaga jarak Bank Indonesia mengeluarkan inovasi alat pembayaran langsung berupa Scan QR melalui aplikasi uang elektronik (e-wallet) agar meminimalisir transaksi menggunakan uang kartal yang dapat menyebabkan bertambahnya penyebaran virus covid-19 lewat uang.

Grafik 1.7 Negara pengguna E-Wallet di E -Commerce tertinggi di ASEAN Sumber : https://databoks.katadata.co.id

Pada grafik 1.7 penggunaan dompet elektronik (e-wallet) di perdangan elektronik (e-commerce), Indonesia menduduki urutan pertama melebihi Singapura sebagai negara maju yang membuat salah satu platfrom online shop yaitu Shopee yaitu sebesar 29% sebagai paltfrom online shop yang paling digemari di Indonesia.

Grafik 1.8 Jumlah uang elektonik yang beredar periode tahun 2019-2022

Sumber : https://databoks.katadata.co.id

(8)

8 Pada grafik 1.8 jumlah uang elektronik

yang beredar di masyarakat mangalami kenaikan terus dari tahun 2019 sampai 2022 walaupun ada sedikit penurunan pada bulan di bulan april dan juli tetapi secara keseluruhan mengalami peningkatan secara stabil pada kurun waktu dua tahun terakhir.

3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif.

Data yang digunakan adalah data sekunder yang bersifat data panel dari tahun 2017 sampai tahun 2021. Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari Badan Pusat Statistik dan Bank Indonesia. Metode estimasi yang digunakan adalah regresi berganda menggunakan Metode Ordinary Least Squares (OLS) bertujuan untuk mengetahui pengaruh E-Wallet dan E- Commerce terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia tahun 2017-2021.

3.2 Model Dasar Penelitian Y = (X1, X2)

PE = f (EW, EC)

Keterangan :

PE (Y) = Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia tahun 2017-2021

EW (X1) = Transaksi penggunaan E- Wallet di Indonesia tahun 2017-2021 EC (X2) = Transaksi penggunaan E- Commerce di Indonesia tahun 2017-2021

4. HASIL DAN PEMBAHASAN Dependent Variable:

PERTUMBUHAN_EKONOMI__PER Method: Least Squares

Date: 12/03/22 Time: 11:35 Sample: 2017 2021

Included observations: 5

Variable

Coeffici ent

Std.

Error

t- Statistic

Prob.

C

4.60795 3

6.98344 2

4.65984 0

0.007 2 TRANSAKSI

_E_WALLET __TRILI

5.01130 8

3.08127 9

5.13912 8

0.002 1 TRANSAKSI

_E_COMME RCE__TR

3.00243 6

2.08727 4

4.02791 3

0.000 3

R-squared

0.89263 3

Mean dependent var

3.472 000 Adjusted R-

squared

0.81473 4

S.D.

dependent var

3.562 663 S.E. of

regression

4.79933 8

Akaike info criterion

6.258 542 Sum squared

resid

46.0672 8

Schwarz criterion

6.024 205

Log likelihood

- 12.6463 6

Hannan-Quinn criter.

5.629 604

F-statistic

11.1020 90

Durbin- Watson stat

2.885 158 Prob(F-

statistic)

0.00036 7

4.1 Model Persamaan Regresi PEt = α + β1 EWt + β2 ECt+ it

PEt = 4.607953 + 5.011308 EMt + 3.002436 ECt + it

Interpretasi model :

1. Ketika variabel terikat sama dengan nol, maka variabel Ekspor Sebesar 4.607953 (persen)

2. Ketika variabel E-Wallet mengalami peningkatan sebesar satu (triliun), maka Pertumbuhan Ekonomi mengalami penurunan sebesar 5.01 (persen)

(9)

9 3. Ketika variabel E-Commerce

mengalami peningkatan sebesar satu (triliun), maka variabel Pertumbuhan Ekonomi mengalami peningkatan sebesar 3.00 (persen)

4.2 Uji Statistik Hipotesis

1. Uji Secara Parsial (Uji t)

Adapun Kriteria Uji t, sebagai berikut :

a. H0 : β1 = 0; β2 = 0 → Tidak terdapat pengaruh b. H1 : β1 ≠ 0; β2 ≠ 0 →

Terdapat pengaruh

c. Probabilitas < 0.05 → Signifikan

d. Probabilitas > 0.05 → Tidak Signifikan

e. Nilai t-tabel =TINV(α;n-k)

=TINV(0.05;5-2) yaitu 3.18245

Hasilnya, sebagai berikut :

a. Nilai t statistik 5.139128 >

t tabel 3.18245 dengan probabilitas 0.0021 < 0.05 maka H0 ditolak, konsekuensinya yaitu tidak tolak H1, artinya secara parsial variabel E-Wallet berpengaruh dan signifikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia tahun 2017- 2021

b. Nilai t statistik 4.027913 >

t tabel 3.18245 dengan probabilitas 0.0003 < 0.05 maka H0 ditolak, konsekuensinya yaitu tidak tolak H1, artinya secara parsial variabel E- Commerce berpengaruh dan signifikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia tahun 2017- 2021

2. Uji Secara Simultan (Uji f) Adapun Kriteria Uji f, sebagai berikut :

a. H0 : βi = 0 → Tidak terdapat pengaruh

b. H1 : βi ≠ 0 → Terdapat pengaruh

c. Probabilitas < 0.05 → Signifikan

d. Probabilitas > 0.05 → Tidak Signifikan

e. Nilai F-tabel =FINV(α;k- 1;n-k) =FINV(0.05;2-1;5- 2) yaitu 10.128

Hasilnya, sebagai berikut :

a. Nilai f statistik 11.102090

< t tabel 10.128 dengan probabilitas 0.000367 <

0.05 maka H0 ditolak, konsekuensinya yaitu tidak

(10)

10 tolak H1, artinya secara

simultan variabel E-Wallet

dan E-Commerce

berpengaruh dan signifikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia tahun 2017- 2021

4.3 Nilai Determinasi dan Korelasi 1. Determinasi

Nilai R-squared sebesar 0.892633 Nilai tersebut menggambarkan bahwa sumbangan Variabel bebas E-Wallet dan E-Commerce terhadap naik turunnya atau variasi Variabel terikat Pertumbuhan Ekonomi adalah sebesar 89.26% dan sisanya sebesar 10.74% merupakan sumbangan dari variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model yang diajukan dalam penelitian.

2. Korelasi

Nilai r Adjusted R-squared sebesar 0.814734 atau 81.47 % berarti hubungan antara Variabel bebas E-Wallet dan E-Commerce dengan Variabel terikat Pertumbuhan Ekonomi dalam penelitian tersebut dapat dikatakan mempunyai hubungan yang kuat atau erat karena mendekati 100%.

5. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Pertumbuhan ekonomi di Indonesia pada periode tahun 2017 sampai 2022 ternyata berpengaruh dan signifikan terhadap Dompet elektronik (E-Wallet) dan

perdaangan elektonik (E-Commerce) walaupun senelum adanya pandami pada tahun sebelum 2020 pembayaran secara digital dan perdangan secara online belum marak karena kurangnya pengetahuan masyarakat dan tidak adanya urgensi yang mengaruskan mereka merubah kebiasaan transaksi jual beli mereka seperti setelah tahun 2020 sampai sekarang adanya pandemi covid-19 yang mengaruskan para pedangan dan juga pembelinya beralih kepada pembayaran dan perdagangan berbasis digital seperti dompet elektronik (e-wallet) dan perdagangan elektronik (e- commerce) yang ternyata lebih digemari masyarakat dan berlanjut sampai sekarang karena lebih mudah, efektif dan juga efisien. Dari hal itu akan meningkatnya daya beli masyarakat yang mengakibatkan pertumbuhan ekonomi meningkat.

5.2 Saran

Untuk terus meningkatkan perumbuhan ekonomi Indonesia di tahun berikutnya baik masyarakat maupun pemerintah harus turut serta dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan melakukan aktivitas ekonomi sesuai perkembangan zaman agar tidak tertinggal dengan negara lain seperti sistem pembayaran dan perdagangan secara digita tetapi harus lebih fokus membeli produk dalam negeri karena itu kunci dari kesuksesan meningkatkan pertumbuhan ekonomi serta dibalik mudahnya bertransaksi masyarakat dihimbau untuk tidak berlebihan atau berprilaku konsumtif karena akan mengakibatkan inflasi pada kenaikan harga barang dan jasa.

Kebijakan yang ditempuh pemerintah dalam upaya meningkatan pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih di sosialisasikan agar seluruh masyarakat dapat mengakses nya dan tidak adalagi yang tertinggal.

(11)

11 Selain mengeluarkan kebijakan seharusnya

pemerintah perlu mengeluarkan bentuk dukungan lain untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia seperti membantu UMKM bahkan perusahaan strartup dalam memajukan bisnisnya lebih modern agar masyarakat domestik maupun luar tertarik. Karena walaupun sistem pembayaran dan perdangan secara digital sudah ditempuh tetapi tidak diringi dan diisi oleh UMKM dan produk domestik sama saja tidak kita tidak meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Bank indonesia terus dalam melakukan inovasinya agar masyarakat dapat mengakses transaksi pembayaran yang lebih modern, mudah, efektif dan juga efisien.

Penelitian ini memang belum sempurna , dari mulai variabel bisa ditambahkan, dan juga metodologi penelitian yang perlu ditingkatkan tidak hanya pada analisis regresi berganda estimasi OLS saja. Maka perlu ditingkatkan lagi pada penelitian selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, M. S. (t.thn.). DAMPAK KEBIJAKAN E-MONEY DI INDONESIA SEBAGAI ALAT SISTEM PEMBAYARAN BARU.

Jurnal Mahasiswa Universitas Negeri Surabaya.

Ardian, R., Syahputra, R., & Dermawan, D. (2022). PENGARUH

PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP TINGKAT

PENGANGGURAN TERBUKA DI INDONESIA. EBISMEN Jurnal Ekonomi, Bisnis dan Manajemen Vol. 1, No. 3, 190-198.

Fatoni, S. N., Susilawati, C., Yulianti, L.,

& Iskandar. (t.thn.). DAMPAK COVID-19 TERHADAP

PERILAKU KONSUMEN DALAM PENGGUNAAN E- WALLET DI NDONESIA. 1-10.

Febriaty, H. (2019). Pengaruh Sistem Pembayaran Non Tunai Dalam Era DIgitl Terhadap Tingkat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia.

PROSIDING FR/MA , 306-313.

Hidayati, S., Nuryanti, I., Firmansyah, A., Fadly, A., & Darmawan, I. Y.

(2006). KAJIAN Operaional E- Money. Bank Indonesia.

Maulana, B. F., Farhan, M., & Desmawan, D. (2022). Pengaruh Indeks

Pembangunan Manusia (IPM) Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi Banten Tahun 2019-2021.

EBISMEN Jurnal Ekonomi, Bisnis dan Manajemen Vol. 2 No. 1 , 123- 134.

Oktaviani, N., Rengganis, S. P., &

Desmawan, D. (2022).

PENGARUH KETIMPANGAN DISTRIBUSI PENDAPATAN DAN PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TENGAH PERIODE PERIODE 2017-2021.

EBISMEN Jurnal Ekonomi, Bisnis dan Manajemen Vol. 1 No. 3, 176- 189.

Putri, C. S., Rahmadhani, P. M., &

Desmawan, D. (2022). Studi Kasus Pengaruh Pengangguran dan Kemiskinan Terhadap

Pertumbuhan Ekonomi Jawa Barat tahun 2012-2021. JURNAL

MANAJEMEN AKUNTANSI (JUMSI) Vol. 2 No. 4, 903-912.

Ramdansyah, A. D., & Taufik, H. E.

(2017). Adoptiion Model E-

Commerce from SMEs Perspective

(12)

12 in Developing Country Evidence -

Case Study for Indonesia . European Research Studies

Journal Colume XX, Issue 4B, 227- 243.

Ramdansyah, A. D., Ummi, N., & Utami, M. M. (2021). Perception of Palm Sugar SMEs on E-Commerce in Business Development Effort.

ATLANTIS PRESS Advances in Biological Sciences Research, volume 9 , 58-62.

Ramdansyah, A. D., Zahra, V. M., & Suci, S. C. (2020). E-BUSINESS

MODELING AND

DIVERSIFICATION FOR SME USING PHA METHOD IN INDONESIA. International Journal of Research in Commerce and Management Studies Vol. 2 No. 5, 1-8.

Rangkuty, D. M. (2021). Apakah Penggunaan E-Wallet Masa Pandemi Covid-19 Semakin Meningkat di Indonesia ? Prosiding Konferensi Nasional Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia Vol. 01 No. 01, 251-260.

Sahabat, I., Dartanto, T., Passay, H. A., &

Widyawati, D. (2017). Electronics Payment Decisions of the

Indonesian Urban Households : A Nested Logt Analysis of the Effects of the Payment Characteristics.

International Journal of Economics and Financial Issues Vol. 7 Issue. 5 , 499-511.

Sahabat, I., Silalahi, T., Indrastuti, R., &

Marizsa , H. (2017). NETWORK MOTIF OF INTERBANK PAYMENTAS EARLY WARNING SIGNAL PF

LIQUIDITY CRISIS : DIRECTED RANDOM GRAPH AND

DIRECTED CONFIGURATION MODEL APPROACHES. BANK INDONESIA, 1-16.

Shia, B. C., Chen, M., Ramdansyah, A. D.,

& Wang, S. (2015). Comparison of Decision Making in Adopting E- Commerce betwwen Indonesi and Chinese Taipei (Case Study in Jakarta and Taipei City) . American Journal of Industrial and Bussines Management, 748-768.

Sianturi, P. L., Sihombing, S. M., &

Desmawan, D. (2022). ANALISIS PENGARUH TIGKAT

PARTISIPASI PENDIDIKAN TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI RIAU.

ABISMENJurnal Ekonomi, Bisnis dan Manajemen Vol. 1 No. 1 , 156- 163.

Zunaitin, E., NIken, R., & Wahyu, F.

(2017). Pengaruh E-Money terhadap Inflasi di Indonesia.

Journal Ekuilibrium Volume II (1), 18-23.

Referensi

Dokumen terkait

Diketahui bahwa e-service quality dapat meningkatkan e- satisfaction pengguna e- commerce Tokopedia, sehingga semakin baik kualitas layanan elektronik yang ditawarkan

Variabel benevolence berpengaruh signifikan dan positif terhadap partisipasi E-Commerce konsumen di Indonesia, hal ini merupakan suatu faktor menentukan partisipasi

Perdagangan elektronik (Electronic Commercial) atau e-commerce adalah transaksi jual beli yang di lakukan secara electronic baik melalui televisi, internet baik melalui komputer

284 | Jurnal Ekonomi Pertahanan | Volume 5 Nomor 2 Tahun 2019 secara elektronik.24 Jony Wong juga menyatakan dalam bukunya bahwa e- commerce adalah pembelian, penjualan dan pemasaran

38 tentang at-Ta’amulat al- Elektroniah menjelaskan bahwa, akad antara penerbit dan pemegang uang elektronik adalah akad wadi’ah atau akad qardh karena e-money yang ada di dalam dompet

Hasil penelitian tentang pengaruh penggunaan e-wallet shopeepay berpengaruh terhadap perilaku konsumtif mahasiswa dapat diketahui hasil perhitungan regresi linear berganda dengan

H1 : Penggunaan E-Wallet berpengaruh positif terhadap perilaku pembelian impulsif Pengaruh Literasi Keuangan Terhadap Perilaku Pembelian Impulsif Literasi keuangan menjadi kebutuhan

Penelitian ini menganalisis pengaruh e-money, inflasi, dan kebijakan moneter terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia periode