• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS TINGKAT KESELAMATAN PENYEBERANG JALAN PADA RUAS JALAN KOLONEL SUGIONO (STUDI KASUS: DEPAN RITA MALL TEGAL)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "ANALISIS TINGKAT KESELAMATAN PENYEBERANG JALAN PADA RUAS JALAN KOLONEL SUGIONO (STUDI KASUS: DEPAN RITA MALL TEGAL)"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

610

ANALISIS TINGKAT KESELAMATAN PENYEBERANG JALAN PADA RUAS JALAN KOLONEL SUGIONO

(STUDI KASUS: DEPAN RITA MALL TEGAL)

Asri Islamiyati

Manajemen Keselamatan Transportasi Jalan- PKTJ Jln. Semeru No. 3,Tegal, 52125

Telp: (0283) 351061 asriislamiyati97@gmail.com

Febrina Rachmatika Andini

Manajemen Keselamatan Transportasi Jalan- PKTJ Jln. Semeru No. 3,Tegal, 52125

Telp: (0283) 351061

febrinarachmatikaandini218@gmail.com

Benediktus Agung Karsono

Manajemen Keselamatan Transportasi Jalan- PKTJ Jln. Semeru No. 3,Tegal, 52125

Telp: (0283) 351061 Agungkarsono14@gmail.com

Naomi Srie Kusumastutie

Dosen Manajemen Keselamatan Transportasi Jalan- PKTJ

Jln. Semeru No. 3,Tegal, 52125 Telp: (0283) 351061 Naomisrie@yahoo.com

Abstract

Pedestrian is road user that have high risk in accident. The aimed of this study was to analyze pedestrian safety based on the pedestrian risk level stated by Pedestrian Risk Index (PRI). Case study was conducted on pedestrians on Kolonel Sugiono Road. The recording of pedestrian crossing was made to get the traffic conflict data. Furthermore, the data was analyzed to determine the value of Pedestrian Risk Index (PRI).

Inventory road data was collected to analyze the standard road safety of Kolonel Sugiono Road. The result of the data analysis showed that there are pedestrians crossing that have high value of PRI cause high risk in accident and unstandard median of road affect pedestrian are hard to cross the road.

Keywords: Pedestrian, Traffic Conflict, Pedestrian Road Index (PRI), Median, Safety Level

Abstrak

Pejalan kaki merupakan pengguna jalan yang memiliki resiko tinggi terhadap kecelakaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa tingkat keselamatan pejalan kaki menggunakan Pedestrian Risk Index (PRI).

Studi kasus pada penelitian ini ditujukan kepada pejalan kaki di ruas jalan Kolonel Sugiono. Rekaman penyebrang jalan diambil untuk mengetahui data konflik lalu lintas. Selanjutnya, data tersebut dianalisa untuk menentukan nilai Pedestrian Risk Index (PRI). Data inventarisasi jalan diambil untuk menganalisa standar keselamatan jalan ruas Jalan Kolonel Sugiono. Hasil dari data yang diperoleh menunjukkan bahwa penyebrang jalan memiliki rata-rata nilai PRI lebih besar dari lokasi lain yakni 14,479 yang menyebabkan resiko kecelakaan semakin tinggi dan median jalan yang tidak standar membuat penyebrang kesulitan saat menyebrang jalan.

Kata Kunci : Pejalan kaki, Konflik lalu lintas, Pedestrian Road Index (PRI), Median Jalan, Tingkat Keselamatan

PENDAHULUAN

Aktivitas menyeberang merupakan aktivitas pejalan kaki dengan tingkat resiko kecelakaan paling tinggi, karena pada saat menyeberang jalan, penyeberang tegak lurus dengan jalan sehingga memungkinkan terjadinya konflik lalu lintas antara penyeberang jalan dengan kendaraan yang lewat dan memungkinkan kontak langsung antara tubuh penyeberang jalan

(2)

611 dengan kendaraan jika terjadi kecelakaan, Untuk itu konflik lalu lintas yang terjadi antara penyeberang jalan dengan kendaraan dijadikan sebagai indikator preventif tingkat keselamatan penyeberang jalan.

Jalan arteri adalah jalan yang memiliki karakteristik volume lalu lintas tinggi, kecepatan kendaraan yang tinggi, serta jenis kendaraan yang variatif, salah satunya adalah Jalan Kolonel Sugiono yang merupakan jalan pantura penghubung antara Tegal dan Brebes, di jalan tersebut terdapat Mall dengan pengunjung yang banyak menyebabkan intensitas aktifitas penyeberang jalan yang sering sehingga banyak terjadi konflik antara penyeberang jalan dengan kendaraan yang melintas. Permasalahan lainya adalah median jalan yang ditinggikan tidak sesuai standar sehingga membuat penyeberang kesusahan untuk menyeberang. Jadi, untuk mengukur tingkat keselamatan penyeberang jalan digunakan metode Pedestrian Road Index (PRI).

KAJIAN PUSTAKA

Pejalan Kaki

Pejalan kaki adalah orang yang melakukan aktivitas berjalan kaki dan merupakan salah satu unsur pengguna jalan. (Keputusan Direktur Jendral Perhubungan Darat : SK.43/AJ 007/DRJD/97). Pejalan kaki ini merupakan unsur pengguna jalan yang rentan namun kurang perhatian dari pemerintah mengenai fasilitas untuk mendukung aktivitasnya.

Konflik Lalu Lintas

Konflik lalu lintas adalah keadaan dimana pengguna jalan yang satu dengan pengguna jalan lainnya memiliki kemungkinan bertemu di satu titik (hampir kecelakaan) dan akan terjadi tabrakan jika salah satunya tidak mengubah arah maupun kecepatan. Terdapat banyak metode konflik lalu lintas, diantaranya adalah General Motor (Perkins & Harris, 1967), Federal Highway Administration (FHWA),Transportasi and Road Research Laboratory (TRRL) (Older & Shippey, 1977), Swedish Traffic Conflict Technique (Ho, 2004; Muhrald, 1993; Malkamah, 2002), Pedestrian Risk Index (PRI).

Pedestrian Risk Index (PRI)

PRI adalah index yang digunakan untuk mengevaluasi probabilitas dan potensi keparahan dari tabrakan antara pejalan kaki dan kendaraan untuk mengukur konflik lalu lintas sekaligus menghubungkannya dengan tingkat risiko (Cafiso dkk, 2011).

Cafiso dkk (2011) membagi konflik lalu lintas dalam tiga fase, yaitu:

1. Fase terlewati (passing phase). Pada fase ini jarak kendaraan sudah sangat dekat dengan lokasi penyeberangan, sehingga kendaraan sudah akan meninggalkan area konflik sebelum pejalan kaki sampai pada area tersebut.

2. Fase berhenti (stopping phase). Pada fase ini jarak kendaraan masih sangat jauh dengan lokasi penyeberangan dan kecepatannya memungkinkan untuk berhenti dengan aman sebelum sampai di area konflik.

3. Fase konflik (conflict phase). Pada fase ini jarak dan kecepatan kendaraan maupun pejalan kaki dapat mengakibatkan tabrakan jika tidak dilakukan upaya pengelakan.

Dalam pengukuran konflik lalu lintas dan tingkat risikonya dengan PRI perlu ditentukan beberapa nilai sebagai berikut (Cafiso dkk, 2011):

(3)

612 1. TTCv (Time to Collision of Vehicle), yang dihitung dengan menggunakan rumus:

TTCi(v) = 𝐷𝑦𝑖(𝑣) : 𝑉𝑖(𝑣) Keterangan:

TTCi(v) (det) : waktu yang digunakan oleh kendaraan untuk mencapai lokasi penyeberangan pada waktu ke-i

Dyi (v) (m) : jarak antara kendaraan dan lokasi penyeberangan pada waktu ke-i.

Vi(v) (m) : kecepatan kendaraan pada waktu ke-i

2. TTC(p) (Time to Collision of pedestrian), yang dihitung dengan menggunakan rumus:

TTCi(p) = (𝐷𝑥𝑖v − 𝐷𝑥𝑖p) : 𝑉𝑝 Keterangan:

TTCi (p) (det) : waktu yang digunakan oleh pejalan kaki untuk mencapai area konflik pada waktu ke-i.

Dxi (v) (m) : jarak kendaraan dengan tepi jalan pada waktu ke-i.

Dxi (p) (m) : jarak kendaraan dengan tepi jalan pada waktu ke-i.

Vp (m/det) : kecepatan pejalan kaki.

3. Vehicle time to stopping (Ts), yang dihitung dengan rumus:

Tsi = Tr - (𝑉𝑖 : 𝑎𝑏) Keterangan:

Tsi (det) : waktu henti pada waktu ke- i Tr (det) : waktu reaksi pengemudi

Vi (m/det) : kecepatan kendaraan pada waktu ke-i.

ab (m/det) : perlambatan pengereman.

Gambar 1. Parameter Konflik Lalu Lintas (Cafiso dkk, 2011)

Selanjutnya ketiga parameter ini digunakan untuk menjelaskan tiga fase dalam konflik yang disebutkan di atas, sebagai berikut (Cafiso dkk, 2011):

1. Pada saat TTCv > Ts berarti kendaraan dapat berhenti sebelum area konflik.

2. Pada saat TTCv < TTCp berarti pejalan kaki sampai di area konflik setelah kendaraan lewat.

3. Pada saat TTCv < Ts berarti kendaraan tidak dapat berhenti sebelum mencapai area konflik.

4. Pada saat TTCp < TTCv berarti pejalan kaki terlibat konflik dengan kendaraan.

Fase konflik didefinisikan sebagai TTZ duration (Time To Zebra duration) dalam interval TTCp < TTCv< Ts

(4)

613 Untuk dapat menentukan tingkat risiko, dalam hal ini adalah nilai Pedestrian Risk Index (PRI), maka dibutuhkan satu parameter lagi yaitu Vimpact. Vimpact dihitung dengan rumus :

Vimpact = 𝑣𝑣 2−2 ∙ 𝑎𝑏 ∙ 𝐷𝑦−𝑉𝑣∙𝑇𝑟 (4) Keterangan:

Vimpact (m/det) : kecepatan tabrakan pada waktu ke-i.

Vv (m/det) : kecepatan awal kendaraan pada waktu i.

ab (m/det2) : perlambatan pengereman.

Dyi (v) (m) : jarak kendaraan dari area konflik.

Tr (det) : waktu persepsi dan reaksi pengemudi.

Vi (v) . Tr (m) : jarak yang ditempuh selama waktu persepsi dan waktu reaksi.

Dengan demikian Pedestrian Risk Index (PRI) dapat dihitung dengan rumus (Cafiso dkk, 2011):

𝑃𝑅𝐼=Σ𝑇𝑇𝑍𝐷 (𝑉𝑖𝑚𝑝𝑎𝑐𝑡 𝑖 2∙△𝑇𝑖 ) Keterangan:

V impact (m/det) : kecepatan tabrakan pada waktu ke-i.

ΔTi (det) : perbedaan antara TTCvi dan Tsi.

METODOLOGI

Dalam penelitian ini variabel-variabel yang diukur di lapangan yaitu kondisi geometrik jalan, volume kendaraan, kecepatan kendaraan, dan konflik lalu lintas. Lokasi penelitian ini dilakukan di depan Rita Mall Tegal. Adapun bagan alir penelitian adalah sebagai berikut.

Kajian Pustaka

Batasan Masalah

Rumusan Masalah Kondisi Eksisting

Studi Penelitian

Pengumpulan Data

Menerapkan metode PRI dengan data konflik lalu lintas

Analisis Data Mulai

Data Primer : 1. Data Inventarisasi Jalan 2. Data Volume Lalu Lintas 3. Data Kecepatan Lalu Lintas 4. Data Konflik Lalu Lintas

(5)

614

ANALISIS

Analisis Karakteristik Geometrik Jalan

Jalan Kolonel Sugiono tepatnya depan Rita Mall Tegal merupakan jalan yang memiliki 4 lajur 2 arah dengan median. Lebar jalan masing-masing yakni 7 meter dan 7,5 meter dengan lebar bahu 2 meter dan lebar trotoar 2 meter. Jalan pada lokasi penelitian ini memiliki tinggi yang berbeda serta jenis perkerasan yang berbeda yakni aspal dan beton.

Gambar 3 menunjukkan lokasi penelitian.

Analisis Volume dan Kecepatan Lalu Lintas

Volume lalu lintas merupakan salah satu indikasi banyaknya konflik lalu lintas yang terjadi 9sumber). Jalan Kolonel Sugiono kota Tegal memiliki volume lalu lintas 1805,4 smp/jam dengan kecepatan 40 km/jam.

Rekomendasi peningkatan keselamatan

Selesai

Analisis Karakteristik Geometri Jalan

Analisis Kecepatan Lalu lintasAnalisis Analisis Volume Lalu

Lintas

Gambar 2. Bagan Alir Survey

Konflik Lalu Lintas

Gambar 3. Lokasi Penelitian

Analisis Data

(6)

615 Tabel 1. Volume Lalu lintas arah barat

Tabel 2. Volume Lalu lintas arah timur

Tabel 3. Kecepatan Kendaraan arah barat

Tabel 4. Kecepatan Kendaraan arah timur

Analisis Konflik Lalu Lintas

Dalam analisis data konflik lalu lintas terlebih dahulu ditentukan nilai Time to Collision Vehicle (TTCv), Time to Collision Pedestrian (TTCp), dan Vehicle Time to Stopping (Ts).

Nilai-nilai tersebut dihitung menggunakan rumus seperti yang telah disampaikan pada bab sebelumnya. Dengan menggunakan asumsi waktu reaksi 2,5 detik, perlambatan pengereman 4,9 m/det2 (f=0,5; g=9,81 m/det2) dan rata-rata kecepatan kendaraan 11,2 m/det2. Pada survey konflik lalu lintas ini dilakukan analisis konflik lalu lintas menggunakan rekaman video.

Untuk menentukan durasi fase-fase dalam konflik lalu lintas rekaman dibagi menjadi beberapa frame. Tabel 5 menyajikan contoh analisis konflik lalu lintas.

Volume TC Lokasi : Arah Barat

Kendaraan smp Kendaraan smp Kendaraan smp Kend/jam smp/jam

10.45 - 11.00 272 136 208 208 20 26 52 67,6 437,6

11.00 - 11.15 357 178,5 204 204 15 19,5 43 55,9 457,9

11.15 - 11.30 316 158 179 179 16 20,8 67 87,1 444,9

11.30 - 11.45 349 174,5 209 209 14 18,2 53 68,9 470,6

Total 647 800 84,5 279,5 1811

Waktu

Sepeda Motor Mobil Truck

Jenis Kendaraan

Bus Jumlah Total

smp/jam

Kecepatan Lokasi : Arah Barat

Motor (m/s) km/jam Mobil(m/s) km/jam Bus(m/s) km/jam Truck(m/s) km/jam

1 11,20 40,32 11,23 40,43 12,04 43,34 8,14 29,30

2 13,20 47,52 11,08 39,89 11,69 42,08 9,97 35,89

3 13,20 47,52 12,46 44,86 11,42 41,11 9,59 34,52

4 11,97 43,09 10,81 38,92 11,26 40,54 9,34 33,62

5 13,60 48,96 12,50 45,00 11,49 41,36 8,81 31,72

Rata-Rata 12,63 45,48 11,62 41,82 11,58 41,69 9,17 33,01

Rata-Rata Total (km/jam)

40,50

No Jenis Kendaraan

Kecepatan Lokasi : Arah timur

Motor(m/s) km/jam Mobil(m/s) km/jam Bus(m/s) km/jam Truck(m/s) km/jam

1 13,94 50,18 12,31 44,32 10,07 36,25 9,24 33,26

2 13,78 49,61 12,53 45,11 9,03 32,51 8,01 28,84

3 12,08 43,49 12,08 43,49 11,52 41,47 7,73 27,83

4 13,73 49,43 12,01 43,24 9,45 34,02 8,79 31,64

5 16,66 59,98 11,86 42,70 9,97 35,89 8,62 31,03

Rata-Rata 14,04 50,54 12,16 43,77 10,01 36,03 8,48 30,52

Rata-Rata Total (km/jam)

40,21

No Jenis Kendaraan

Volume TC Lokasi : Arah Timur

Kendaraan smp Kendaraan smp Kendaraan smp Kend/jam smp/jam

10.45 - 11.00 304 152 152 152 20 26 77 100,1 430,1

11.00 - 11.15 306 153 220 220 20 26 70 91 490

11.15 - 11.30 281 140,5 206 206 21 27,3 95 123,5 497,3

11.30 - 11.45 235 117,5 144 144 18 23,4 75 97,5 382,4

Total 563 722 102,7 412,1 1799,8

Waktu

Sepeda Motor Mobil Truck

Jenis Kendaraan

Bus Jumlah Total

smp/jam

(7)

616

No. Kode Rek. Frame Vv (m/det) Vp (m/det2) Dy(v) Dx(v) Dx(p) TTC(v) TTC(p) Ts Fase Vimpact Vimpact2 Dt PRI

1 s1 6:05 11,2 1,5 6,5 7,5 7,5 0,58 0,00 0,21 Stopping

6:06 11,2 1,5 2,2 7,5 7,3 0,20 0,13 0,21 Conflict 19,449 378,28 0,018 6,755

6:07 11,2 1,5 1,5 7,5 6 0,13 1,00 0,21 Passing

6:08 11,2 1,5 0,5 7,5 5,5 0,04 1,33 0,21 Passing

2 s2 7:33 11,2 1,2 4 5,5 5,5 0,357 0 0,21 Stopping

7:34 11,2 1,2 2 5,5 5,3 0,18 0,17 0,21 Conflict 11,499 380,240 0,036 13,580

7:35 11,2 1,2 1 5,5 4 0,09 1,25 0,21 Passing

3 s3 0:15 11,2 1,4 7 12 12 0,63 0,00 0,21 Stopping

0:16 11,2 1,4 2 12 11,8 0,18 0,14 0,21 Conflict 19,499 380,240 0,036 13,580

0:17 11,2 1,4 1 12 11 0,09 0,71 0,21 Passing

4 s4 1:34 11,2 1,7 3 3,7 3,6 0,268 0,059 0,21 Stopping

1:35 11,2 1,7 1,5 3,7 3,5 0,134 0,118 0,21 conflict 19,6 385,14 0,080 30,949

1:36 11,2 1,7 0,5 3,7 3 0,045 0,412 0,21 Passing

5 s5 4:15 11,2 1,3 7 12,5 12,5 0,63 0,00 0,21 Stopping

4:16 11,2 1,3 2 12,5 12,3 0,18 0,15 0,21 Conflict 19,499 380,240 0,036 13,580

4:17 11,2 1,3 1 12,5 11,8 0,09 0,54 0,21 Passing

6 s6 4:55 11,2 1,1 9 14 14 0,80 0,00 0,21 Stopping

4:56 11,2 1,1 2,2 14 13,8 0,20 0,18 0,21 Conflict 19,449 378,28 0,018 6,755

4:57 11,2 1,1 1 14 5,2 0,09 8,00 0,21 Passing

7 s7 6:23 11,2 1,5 11 11,5 11,5 0,98 0,00 0,21 Stopping

6:24 11,2 1,5 2,1 11,5 11,3 0,19 0,13 0,21 Conflict 19,474 379,26 0,027 10,159

6:25 11,2 1,5 0,5 11,5 10 0,04 1,00 0,21 Passing

8 s8 7:48 11,2 1,5 7 16 16 0,63 0,00 0,21 Stopping

7:49 11,2 1,5 1,8 16 15,8 0,16 0,13 0,21 Coflict 19,55 382,2 0,054 20,475

7:50 11,2 1,5 0,5 16 15 0,04 0,67 0,21 Passing

14,479 Rata-rata nilai PRI

Tabel 5. Contoh analisis konflik lalu lintas

Setelah mengetahui fasenya, selanjutnya dapat menghitung nilai PRI. Perhitungan nilai PRI dilakukan dengan rumus yang dikemukakan oleh Cafiso dkk (2011) yang telah disampaikan sebelumnya. Seperti halnya dalam analisis konflik lalu lintas dalam perhitungan PRI ini waktu reaksi yang digunakan adalah 1,5 detik dan perlambatan pengereman 4,9 m/det2. Tabel 6 menyajikan contoh perhitungan PRI.

Tabel 6. perhitungan PRI

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai rata-rata PRI di depan Rita Mall Tegal sebesar 14,479.

Analisis Tingkat Keselamatan

Analisis tingkat keselamatan ditinjau dari kondisi geometrik

Kondisi geometrik dari lokasi penelitian memiliki median yang terlalu tinggi, sehingga median tersebut tidak memenuhi aspek keselamatan, tipe median jalan pada lokasi penelitian ini adalah median yang ditinggikan, median yang ditinggikan harus mengikuti ketentuan yakni tinggi median dari permukaan jalan adalah antara 18 cm dan 25 cm (Pedoman konstruksi dan bangunan, Departemen Permukiman dan prasarana wilayah tahun 2004 tentang perencanaan median), Namun median pada kondisi eksisting lokasi penelitian memiliki perbedaan yakni 80 cm dan 60 cm dengan lebar 1 meter. Perbedaan tinggi tersebut dikarenakan peningkatan jalan dengan perkerasan beton pada salah satu ruas sebelah utara dan ruas lainya belum dilakukan peningkatan jalan sehingga membuat penyeberang kesulitan dalam menyeberang karena tinggi median tidak sesuai dengan ketentuan maka perlu dilakukan rekomendasi untuk meningkatkan keselamatan

No. Kode Rek. Frame Vv (m/det) Vp (m/det2) Dy(v) Dx(v) Dx(p) TTC(v) TTC(p) Ts Fase

1 s1 1:34 11,2 1,7 3 3,7 3,6 0,268 0,059 0,21 Stopping

1:35 11,2 1,7 1,5 3,7 3,5 0,134 0,118 0,21 conflict

1:36 11,2 1,7 0,5 3,7 3 0,045 0,412 0,21 Passing

(8)

617

1 48 0:12 1,5 1,2 5 7 6 3,333 0,833 1,194 Stopping

0:13 1,5 1,2 4,25 6,8 5,7 2,833 0,917 1,194 Stopping

0:14 1,5 1,2 2,5 6 4,8 1,667 1,000 1,194 Stopping

0:15 1,5 1,2 1 5,2 4,5 0,667 0,583 1,194 Conflict 3,072 9,438 0,527 4,976

2 40 0:13 2,5 1,2 4 5 5 1,600 0,000 0,990 Stopping

0:14 2,5 1,2 1,6 5 4,7 0,640 0,250 0,990 conflict 2,763 7,633 0,350 2,672

0:15 2,5 1,2 0,5 5 4 0,200 0,833 0,990 Passing

3 57 0:14 2,3 1,2 6 10 9 2,609 0,833 1,031 Stopping

0:15 2,3 1,2 5,6 9,5 8,9 2,435 0,500 1,031 Stopping

0:16 2,3 1,2 2 9,5 8,5 0,870 0,833 1,031 Conflict 2,557 6,540 0,161 1,056

0:17 2,3 1,2 0,25 9,5 8,3 0,109 1,000 1,031 Passing

4 53 0:06 1,3 1,2 3,8 6,5 5,8 3,000 0,583 1,241 Stopping

0:07 1,3 1,2 1,5 6,5 6 1,184 0,417 1,241 conflict 1,91 3,65 0,057 0,207

0:08 1,3 1,2 0,1 6,3 6,2 0,079 0,083 1,241 Passing

5 21 0:12 1,7 1,2 5 6,5 6 3,000 0,417 1,160 Stopping

0:13 1,7 1,2 1 6,1 5 0,600 0,917 1,160 Conflict 3,273 10,711 0,560 5,998

0:14 1,7 1,2 0,3 5 4 0,180 0,833 1,160 Passing

6 57 0:25 1,5 1,2 6 6,2 5,8 4,000 0,333 1,255 Stopping

0:26 1,5 1,2 3 6,2 5,6 2,000 0,500 1,255 Stopping

0:27 1,5 1,2 1,5 6,2 5,2 1,000 0,833 1,255 Conflict 2,38 5,664 0,255 1,444

0:28 1,5 1,2 0,5 6,2 4,9 0,333 1,083 1,255 Passing

7 3 0:12 1,1 1,2 6 6 6 5,455 0,000 1,276 Stopping

0:13 1,1 1,2 2,5 6 5 2,273 0,833 1,276 Stopping

0:14 1,1 1,2 1,4 6 4,8 1,273 1,000 1,276 Conflict 1,465 2,148 0,003 0,007

0:15 1,1 1,2 0,3 6 4,5 0,273 1,250 1,276 Passing

8 11 0:05 1,3 1,2 6 6 6 4,615 0,000 1,235 Stopping

0:06 1,3 1,2 4 6 5,5 3,077 0,417 1,235 Stopping

0:07 1,3 1,2 1,5 6 5 1,154 0,833 1,235 Conflict 1,91 3,65 0,081 0,296

0:08 1,3 1,2 0,3 6 4,8 0,231 1,000 1,235 Passing

9 43 0:04 2,3 1,2 5 6,3 6,2 2,174 0,083 1,031 Stopping

0:05 2,3 1,2 1,5 6,3 6 0,652 0,250 1,031 Conflict 2,966 8,795 0,379 3,332

0:06 2,3 1,2 0,3 6,3 5,5 0,130 0,667 1,031 Passing

10 45 2,3 1,2 6 7 6,5 2,609 0,417 1,031 Stopping

2,3 1,2 1,5 6 5,8 0,652 0,167 1,031 Conflict 2,966 8,795 0,379 3,332

2,3 1,2 0,8 6 5 0,348 0,833 1,031 Passing

Rata-rata nilai PRI 2,332

Dy(v) No. Kode Rek. Frame Vv

(m/det) Vp

(m/det2) Dx(v) Dx(p) TTC(v) TTC(p) Ts Fase Vimpact Vimpact2 Dt PRI

penyeberang jalan pada lokasi tersebut. Berikut adalah gambar penyeberang jalan yang kesulitan karena median jalannya yang terlalu tinggi :

Analisis Tingkat keselamatan ditinjau dari nilai PRI

Untuk menganalisis tingkat keselamatannya, dapat dibandingkan nilai PRI pada lokasi penelitian yakni Rita Mall Tegal dengan nilai PRI pada lokasi lain yang merupakan lokasi penelitian terdahulu yakni Pasar Pagi Tegal. Tabel 7 menyajikan contoh perhitungan PRI di Pasar Pagi Tegal.

Tabel 7. Perhitungan PRI di Pasar Pagi Tegal (Konflik Lalu Lintas PRI 2017) Gambar 4. Penyeberang jalan di lokasi penelitian

(9)

618 Dari tabel 7 dapat diketahui bahwa nilai PRI di Pasar Pagi Tegal adalah 2,332, sedangkan nilai PRI pada lokasi penelitian yakni di depan Rita Mall Tegal adalah 14,479, sehingga dapat dinyatakan bahwa nilai PRI di depan Rita Mall lebih tinggi daripada nilai PRI di Pasar Pagi Tegal, ini berarti bahwa pada lokasi penelitian memiliki tingkat resiko kecelakaan penyeberang jalan yang lebih tinggi dibandingkan dengan lokasi lain.

KESIMPULAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pada ruas jalan Kolonel Sugiono tepatnya di depan Rita Mall Tegal memiliki nilai PRI sebesar 30,949 berarti bahwa penyeberang jalan pada lokasi penelitian memiliki tingkat resiko kecelakaan yang besar.

Hal ini dikarenakan ruas jalan Kolonel Sugiono merupakan jalan arteri dengan volume yang padat dan kendaraan berkecepatan tinggi saat melaju. Selain itu,median jalan pada ruas jalan tersebut memiliki tinggi yang berbeda yaitu 60 cm dan 80 cm sehingga belum memenuhi standar keselamatan. Faktor tersebut menyebabkan penyeberang jalan kesulitan saat menyeberang.

Pengembangan selanjutnya yang dapat dilakukan dengan metode konflik lalu lintas menggunakan Pedestrian Risk Index (PRI) sehingga nilai PRI tidak hanya digunakan untuk mengukur tingkat resiko penyeberangan akan tetapi dapat dikaji lebih dalam lagi,misalnya untuk memprediksi tingkat kerugian apabila konflik lalu lintas berlanjut pada terjadinya kecelakaan.

Rekomendasi penanganan

Untuk meningkatkan keselamatan penyeberang jalan pada lokasi penelitian dilakukan tindakan berupa disediakannya fasilitas penyeberang jalan, dilihat dari jumlah penyeberang jalan yakni rata-rata 50 orang/jam dan volume lalu lintas adalah 1805,4 smp/jam maka perlu disediakannya fasilitas penyeberang jalan berupa zebracross, dan untuk meningkatkan kenyamanan dalam menyeberang, maka pada lokasi zebracross median jalan yang dahulunya tingginya adalah 60 dan 80 cm maka akan direndahkan menjadi 15 cm dan 25 cm agar penyeberang jalan tidak kesulitan dalam menyeberang selain itu juga agar tidak disalahgunakan oleh pengguna jalan lain yakni kendaraan untuk U-turn, 50 meter sebelum zebracross terdapat rambu peringatan yang berfungsi untuk memperingatkan kepada pengguna jalan lain bahwa akan ada zebracross, harapannya pengguna kendaraan dapat mengurangi kecepatannya. Berikut kondisi eksisting dan rekomendasinya.

Gambar 5. Eksisting penampang melintang

(10)

619 Gambar 6. Rekomendasi penampang melintang

Gambar 7. Eksisting penampang memanjang

Gambar 8. Eksisting penampang memanjang

Saran

Kami menyarankan agar rekomendasi ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan serta diimplementasikan guna perbaikan keselamatan lalu lintas terkait dengan keselamatan penyeberang jalan terutama di ruas jalan Kolonel Sugiono tepatnya didepan Rita Mall Tegal.

DAFTAR PUSTAKA

Cafiso, dkk. 2011. Before and After Study of Crosswalk using a Pedestrian Risk Index.

(http://www.amonline.trb.org/12k96v/12k96v, diakses 23 Januari 2017).

Departemen Permukiman dan prasarana wilayah, 2004. Pedoman konstruksi dan bangunan tentang perencanaan median. Jakarta

Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, 1997. Keputusan Dirjen Perhubungan Darat No :SK.43/AJ 007/DRJD/97. Departemen Perhubungan, Jakarta

Referensi

Dokumen terkait

sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini sebagai syarat utama dalam memperoleh gelar sarjana Teknik dari Universitas Sumatera Utara dengan judul “Pengaruh

siapa di muka umum dengan lisan atau tulisan menghasut supaya melakukan perbuatan pidana, melakukan kekerasan terhadap penguasa umum atau tidak menuruti baik

Konsentrasi sumber karbon tepung ampas tahu yang tepat dalam media fermentasi untuk memproduksi gum xanthan oleh isolat bakteri Xh.C adalah konsentrasi tepung ampas tahu

Disarankan untuk melakukan penelitian serupa menggunakan stratified random sampling dalam pemilihan subjek untuk meratakan level IPK , penelitian lanjutan mengenai

Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia Merdeka yang melindungi segenap Bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, dan

A: Kōhī, mou ippai ikaga desuka. B: Iie,kekkou desu.. Dari contoh di atas, dapat dilihat bahwa semua kalimat tersebut memiliki arti yang sama yaitu “cukup”. Padahal jika

Saat ini penerapan konsep permainan atau gamification merupakan salah satu cara untuk membuat penderita autism antusias untuk melakukan terapi, oleh karena itu

Menurut Slameto (2003: 54), faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar dapat dibedakan menjadi 2 golongan yaitu faktor yang ada pada diri siswa itu sendiri